hernia inguinalis

61
HERNIA INGUINAL LATERALIS DEXTRA RESIDIF INKARSERATA CASE REPORT SESSION Oleh : Meiustia Rahayu ■ Rima Putri Hastri Preseptor : dr. Syafruddin, Sp.B

Upload: meiustia-rahayu-md

Post on 09-Aug-2015

463 views

Category:

Documents


72 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hernia Inguinalis

HERNIA INGUINAL LATERALIS DEXTRA RESIDIF INKARSERATA

CASE REPORT SESSION

Oleh :Meiustia Rahayu ■ Rima Putri

Hastri Preseptor :

dr. Syafruddin, Sp.B

Page 2: Hernia Inguinalis

BAB ITinjauan Pustaka

Page 3: Hernia Inguinalis

Panjang ± 4 cm (dewasa) Letak 2-4 cm arah kaudal ligamentum inguinal Mengandung vas deferens atau ligamentum

uterus Berjalan dari lateral ke medial, dalam ke luar,

dan sefal ke kaudal Funikulus spermatikus : serat otot kremaster,

pleksus pampiriformis, a. testikularis n. ramus genital n. genitofemoralis, duktus deferens, a. kremaster, pembuluh limfe, dan prosesus vaginalis

Anatomi Regio Inguinalis

▌Kanalis Inguinalis ▌

Page 4: Hernia Inguinalis

Batas anterior: aponeurosis m. obliq abdominis ekternus dan

internus m. transversus abdominis

Anatomi Regio Inguinalis

▌Kanalis Inguinalis ▌

Batas posterior: fascia transfersalis aponeurosis m.

transversus abdominis Batas inferior:

ligamentum inguinal ligamentum lakunar

Page 5: Hernia Inguinalis

Anatomi Regio Inguinalis

▌Trigonum Hasselbach’s ▌ Batas superolateral: pemb. darah epigastrik

inferior Batas medial: membran m. rektus

abdominis Batas inferior: ligamentum inguinal

Page 6: Hernia Inguinalis

Dibentuk dua lapisan (superfisial & profunda)

Ligamentum inguinal terletak dari SIAS ke tuberkulum pubikum

Anatomi Regio Inguinalis▌ Aponeurosis Otot Obliq Abdominis

Eksternus ▌

Bagian medial menyatu dengan serat aponeurosis m. transversus abdominis dekat tuberkulum pubikum untuk membentuk conjoined tendon

▌ Aponeurosis Otot Obliq Abdominis Internus ▌

Page 7: Hernia Inguinalis

Kelanjutan m. transversalis dan aponeurosisnya

Cooper : memiliki 2 lapisan, bagian dalam lebih tipis dari bagian luar

Keluar dari tendon otot transversalis pada bagian dalam dari korda spermatik dan berikatan ke linea semilunaris

Anatomi Regio Inguinalis▌ Fascia Transversalis ▌

Page 8: Hernia Inguinalis

Terletak pada bagian belakang ramus pubis

Dibentuk oleh ramus pubis dan fascia Titik fiksasi yang penting dalam

metode perbaikan laparoskopi pada teknik McVay

Anatomi Regio Inguinalis▌ Ligamentum Cooper ▌

Page 9: Hernia Inguinalis

Terdiri dari jaringan lemak, pembuluh limfe, saraf, dan pembuluh darah.

Saraf-saraf peritoneal:

Anatomi Regio Inguinalis▌ Preperitoneal Space ▌

1. N. cutaneous lateral (serabut L2 dan L3 / cabang n. femoralis) berjalan sepanjang permukaan anterior otot iliaka di bawah fascia iliaka atau melalui perlekatan lateral ligamentum inguinal pada SIAS.

2. Nervus genitofemoral (serabut L2 / L1 dan L2 / L3) turun di depan otot psoas dan terbagi menjadi cabang genital (melalui anulus interna) dan femoral (sebelah lateral dari arteri).

Page 10: Hernia Inguinalis

Protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (asal kata)

Penonjolan peritoneum yang berisi alat visera dari rongga abdomen melalui suatu lokus minoris resistensieae, baik bawaan maupun didapat.

Definisi Hernia

Page 11: Hernia Inguinalis

75% muncul pada daerah sekitar lipat paha Hernia inguinal (terbanyak)

indirek : direk = 2:1 pria : wanita = 7 : 1 (hernia indirek)

Hernia femoralis paling sedikit (<10%) 40% merupakan kasus emergensi (inkarserata atau

strangulata) pria : wanita = 1 : 4 (insiden) >> pria lansia atau pernah operasi hernia inguinal

75.0000 herniorrhaphy per tahun di Amerika Serikat

Epidemiologi

Page 12: Hernia Inguinalis

1. Lemahnya dinding rongga perutbisa sejak lahir atau didapat kemudian

2. Akibat dari pembedahan sebelumnya3. Kongenital sempurna tidak sempurna2. Akuisial, karena adanya faktor lain yang

dialami manusia selama hidupnya antara lain: tekanan intraabdominal yang tinggi konstitusi tubuh (preperitoneal fat) merokok diabetes mellitus

Etiologi Hernia

Page 13: Hernia Inguinalis

Kantong hernia Isi hernia Pintu hernia Leher hernia   Locus minoris resistence

(LMR)

Bagian Hernia

Page 14: Hernia Inguinalis

Menurut lokasinya: Hernia inguinalis : di lipat paha Hernia umbilikus : di pusat Hernia femoralis : di paha

Menurut isinya: Hernia usus halus Hernia omentum

Menurut penyebabnya: Hernia kongenital Hernia traumatik

Hernia insisional (akibat ada pembedahan sebelumnya.)

Klasifikasi Hernia Menurut sifatnya:

Hernia reponibel : bila isi hernia dapat keluar masuk.

Hernia irreponibel :bila isi hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga.

Page 15: Hernia Inguinalis

Menurut terlihat dan tidaknya: Hernia eksterna (hernia inguinalis, hernia scrotalis) Hernia interna (hernia diafragmatika)

Menurut keadaannya: Hernia inkarserata : isi terperangkap (gg. pasase /

vaskular) Hernia strangulata :

Menurut nama penemunya: Hernia Spigelli : linen semisirkularis di atas

penyilangan vasa epigastrika inferior pada m. rektus abdominalis bagian lateral.

Hernia Richter : hanya sebagian dinding usus yang terjepit

Hernia Petit : di daerah lumbosakral.

Klasifikasi Hernia

Page 16: Hernia Inguinalis

Bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus vestikulorum melalui kanalis inguinalis

Peritoneum tertarik ke daerah skrotum, terjadi tonjolan peritoneum (prosesus vaginalis peritonea)

Saat bayi lahir, prosesus mengalami obliterasi, isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis ingunalis

Dalam beberapa hal sering belum menutup

Patofisiologi Hernia Inguinalis Kongenital

Page 17: Hernia Inguinalis

Testis kiri turun lebih dahulu dari testis kanan, kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka.

Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan

Bila prosesus terbuka sebagian, timbul hidrokel

Bila kanal terbuka terus, timbul hernia inguinalis lateralis kongenital

Patofisiologi Hernia Inguinalis Kongenital

Page 18: Hernia Inguinalis

Usia lanjut, otot dinding rongga perut melemah Perlengketan isi hernia dengan dinding kantong

hernia, isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali Penekanan cincin hernia, akibat semakin

banyaknya usus yang masuk, cincin hernia menjadi sempit dan menimbulkan gangguan penyaluran isi usus

Obtruksi usus menimbulkan edema, menekan pembuluh darah, terjadi nekrosis

Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan, akan timbul perut kembung, muntah, konstipasi.

Patofisiologi Hernia Inguinalis Akuisita

Page 19: Hernia Inguinalis

Faktor penyebab: peninggian tekanan intraabdomen kronik kelemahan dinding otot di trigonum Hesselbach

Jalannya langsung (direk) ke ventral melalui anulus inguinalis subkutaneous.

Tidak berhubungan dengan pembungkus vas deferens

Umumnya terjadi bilateral, khususnya pada laki-laki tua

Jarang, bahkan hampir tidak pernah mengalami inkarserasi dan strangulasi

Patofisiologi Hernia Inguinalis Akuisita

▌Hernia Inguinalis Direkta (Medialis) ▌

Page 20: Hernia Inguinalis

Patofisiologi Hernia Inguinalis Akuisita

▌Hernia Inguinalis Direkta (Medialis) ▌

Page 21: Hernia Inguinalis

Lateralis : menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inferior

Indirek : keluar melalui dua pintu (anulus inguinalis eksterna dan interna) dan saluran (kanalis inguinalis)

Pada pemeriksaan, tonjolan berbentuk lonjong

Dapat terjadi secara kongenital atau akuisita

Patofisiologi Hernia Inguinalis Akuisita

▌Hernia Inguinalis Indirekta (Lateralis) ▌

Page 22: Hernia Inguinalis

Patofisiologi Hernia Inguinalis Akuisita

▌Hernia Inguinalis Indirekta (Lateralis) ▌

Page 23: Hernia Inguinalis

Kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada satu sisi

Kedua kantung hernia dipisahkan oleh vasa epigastrika inferior sehingga berbentuk seperti celana.

Ditemukan kira-kira 15% dari kasus hernia inguinalis.

Patofisiologi Hernia Inguinalis Akuisita

▌Hernia Pantalon ▌

Page 24: Hernia Inguinalis

Vital sign : temperatur, pernapasan, nadi, dan tekanan darah meningkat.

Status lokalis :Inspeksi

Hernia reponibel : terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan menghilang setelah berbaring

Hernia irreponibel : tidak menghilang setelah berbaring

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Pemeriksaan Fisik ▌

Page 25: Hernia Inguinalis

Vital sign : temperatur, pernapasan, nadi, dan tekanan darah meningkat.

Status lokalis :Inspeksi

Hernia reponibel : terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan menghilang setelah berbaring

Hernia irreponibel : tidak menghilang setelah berbaring

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Pemeriksaan Fisik ▌

Page 26: Hernia Inguinalis

Inspeksi Lateralis : muncul benjolan di regio

inguinalis yang berjalan dari lateral ke medial, tonjolan berbentuk lonjong

Medialis : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat

Scrotalis : benjolan sampai scrotum

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Pemeriksaan Fisik ▌

Page 27: Hernia Inguinalis

Palpasi Titik tengah antara SIAS dengan

tuberkulum pubicum (AIL) ditekan lalu pasien disuruh mengejan. Penonjolan di sebelah medial, hernia inguinalis medialis

Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum (AIM) ditekan lalu pasien disuruh mengejan. Terlihat benjolan di lateral titik yang ditekan, hernia inguinalis lateralis.

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Pemeriksaan Fisik ▌

Page 28: Hernia Inguinalis

Palpasi Titik tengah antara keduanya ditekan lalu

pasien disuruh mengejan, jika terlihat benjolan di lateralnya berarti hernia inguinalis lateralis, jika di medialnya hernia inguinalis medialis

Kantong hernia kosong kadang, gesekan dua permukaan sutera. Kantong hernia yang berisi mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium

Hernia inkarserata : nyeri tekan

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Pemeriksaan Fisik ▌

Page 29: Hernia Inguinalis

Perkusi Hipertimpani : hernia strangulata

Auskultasi Hiperperistaltis : hernia inkarserata

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Pemeriksaan Fisik ▌

Page 30: Hernia Inguinalis

Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5. Dimasukkan lewat skrotum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal. Penderita disuruh batuk:

impuls diujung jari : hernia inguinalis lateralis

impuls disamping jari : hernia inguinalis medialis

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Finger Test ▌

Page 31: Hernia Inguinalis

Posisi berbaring Bila ada benjolan masukkan dulu Hernia kanan diperiksa tangan

kanan Penderita disuruh batuk, impuls

pada:  jari ke 2 : hernia inguinalis

lateralis  jari ke 3 : hernia ingunalis medialis  jari ke 4 : hernia femoralis

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Ziemen Test ▌

Page 32: Hernia Inguinalis

Anulus internus ditekan dengan ibu jari

Penderita disuruh mengejan. Bila keluar benjolan

berarti hernia inguinalis medialis.

Bila tidak keluar benjolan berarti hernia inguinalis lateralis.

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Thumb Test ▌

Page 33: Hernia Inguinalis

Pemeriksaan laboratorium Leukosit > 10.000 – 18.000 / mm3 Peningkatan serum elektrolit

Pemeriksaan radiologis USG pada daerah inguinal (posisi

supine dan posisi berdiri + manuver vasalfa) → hernia inkarserata DD/ nodus limfatikus

CT scan: mencari hernia obturator

Diagnosis Hernia Inguinalis

▌Pemeriksaan Penunjang ▌

Page 34: Hernia Inguinalis

Diagnosis Banding Hernia Inguinalis

Page 35: Hernia Inguinalis

Teknik : Bassini, McVay dan Shouldice Melibatkan pembukaan aponeurosis otot obliqus

abdominis ekternus dan membebaskan funikulus spermatikus

Fascia transversalis kemudian dibuka, dilakukan inspeksi kanalis spinalis, celah direk dan indirek

Kantung hernia diligasi dan dasar kanalis spinalis di rekonstruksi

Kelemahan : jahitan permanen, menimbulkan tegangan → nyeri dan nekrosis otot → jahitan lepas, kekambuhan

Penatalaksanaan Hernia Inguinalis

▌Kelompok 1 : Open Anterior Repair ▌

Page 36: Hernia Inguinalis

Teknik Bassini Belah aponeurosis m. obliqus abdominis eksternus di

kanalis ingunalis hingga ke cincin ekternal Pisahkan m. kremaster dengan reseksi untuk mencari

hernia indirek sekaligus menginspeksi dasar dari kanalis inguinal untuk mencari hernia direk

Pisahkan bagian dasar atau dinding posterior kanalis inguinalis (fascia transversalis)

Ligasi kantung hernia seproksimal mungkin Rekonstuksi didinding posterior dengan menjahit

fascia tranfersalis, m. transversalis abdominis dan m. abdominis internus ke ligamentum inguinalis lateral.

Penatalaksanaan Hernia Inguinalis

Page 37: Hernia Inguinalis

Iliopubic tract repair dan teknik Nyhus Belah lapisan dinding abdomen superior

hingga ke cincin luar dan masuk ke properitoneal space

Diseksi diperdalam kesemua bagian kanalis inguinalis.

Sering digunakan pada hernia dengan kekambuhan karena menghindari jaringan parut dari operasi sebelumnya.

Penatalaksanaan Hernia Inguinalis

▌Kelompok 2 : Open Posterior Repair ▌

Page 38: Hernia Inguinalis

Teknik Lichtenstein dan Rutkow Menggunakan pendekatan awal yang

sama degan teknik open anterior Tidak menjahit lapisan fascia untuk

memperbaiki defek , tetapi menempatkan sebuah prostesis, mesh yang tidak diserap.

Hasil yang baik diperoleh dengan teknik ini dan angka kekambuhan dilaporkan kurang dari 1 persen.

Penatalaksanaan Hernia Inguinalis

▌Kelompok 3 : Tension Free Repair With Mesh ▌

Page 39: Hernia Inguinalis

Makin populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi juga menimbulkan kontroversi.

Pada awal pengembangan teknik ini, hernia diperbaiki dengan menempatkan potongan mesh yang besar di region inguinal di atas peritoneum.

Teknik ini ditinggalkan karena potensi obstruksi usus halus dan pembentukan fistel karena paparan usus terhadap mesh.

Penatalaksanaan Hernia Inguinalis

▌Kelompok 4 : Laparascopic ▌

Page 40: Hernia Inguinalis

BAB IILaporan Kasus

Page 41: Hernia Inguinalis

Nama : Tn. AJenis kelamin : Laki-lakiUmur : 51 tahunAgama : IslamSuku : MinangkabauPendidikan : S1Pekerjaan : Pegawai negeri sipilAlamat : Jl. Sri Rezeki No. B1 Bulakan Balai

Kandi, Koto Nan 4, PayakumbuhNo. MR : 002096 

Identitas Pasien

Page 42: Hernia Inguinalis

Seorang pasien laki-laki, 51 tahun, dirawat selama 2 hari sejak tanggal 18 Juli 2012 di Bangsal Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh dengan:

Keluhan Utama : Benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit.

Anamnesis

Page 43: Hernia Inguinalis

Riwayat Penyakit Sekarang : Benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak

4 jam sebelum masuk rumah sakit. Awalnya muncul benjolan pada sela paha kanan lima tahun yang lalu, benjolan sewarna dengan kulit, ukuran sebesar telur puyuh, hilang timbul, muncul pada saat pasien sedang berdiri lama dan mengejan, hilang pada saat pasien duduk atau berbaring. Benjolan makin lama makin sering muncul, terutama saat pasien berdiri lama, mengejan, dan saat mengalami tekanan emosional (stres).

Anamnesis

Page 44: Hernia Inguinalis

Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak setahun ini, ukuran benjolan mencapai

sebesar telur ayam dan masih dapat didorong masuk, kadang disertai nyeri yang hilang timbul. Benjolan muncul kembali 4 jam sebelum masuk rumah sakit pada saat pasien sedang duduk, ukuran sebesar bola kasti, tidak dapat didorong masuk, disertai nyeri yang menetap. Nyeri dirasakan dari sela paha kanan sampai ke pusat, seperti isi perut seakan mau lepas.

Anamnesis

Page 45: Hernia Inguinalis

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien sudah pernah mengalami sakit seperti

ini sebelumnya sejak tujuh belas tahun yang lalu. Sebelumnya, pasien mengangkat beban berat (karung berisi kelapa) bersama tiga orang temannya yang tiba-tiba beratnya beban tertumpu hanya pada pasien. Sepuluh tahun yang lalu, pasien dirawat di RSUD Bukittinggi sepuluh tahun yang lalu, dinyatakan menderita hernia dan penyakit apendiks, serta telah dilakukan operasi secara sekaligus.

Anamnesis

Page 46: Hernia Inguinalis

Riwayat Penyakit Sekarang : Mual ada. Muntah sejak 4 jam sebelum masuk rumah

sakit, frekuensi 2 kali, banyak 1 gelas tiap kali muntah, tidak menyemprot, berisi apa yang dimakan.

Mencret-mencret sejak hari rawatan pertama rumah sakit, frekuensi 7 kali, warna coklat, lendir tidak ada, darah tidak ada.

Riwayat demam tidak ada. Riwayat batuk-batuk lama tidak ada. Riwayat asma tidak ada. Riwayat trauma pada perut tidak ada. Buang air kecil biasa.

Anamnesis

Page 47: Hernia Inguinalis

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi disangkal Riwayat sakit gula disangkal Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Alergi :Riwayat alergi makanan atau obat-obat tertentu disangkal.

Anamnesis

Page 48: Hernia Inguinalis

Keadaan umum : sedangKesadaran : komposmentis kooperatif

(GCS E4M6V5 = 15)

Tekanan darah : 110/70 mmHgNadi : 86 x / menitNafas : 22 x / menitSuhu : 37,2ºCStatus gizi : TB 172 cm, BB 66 kg, IMT 22,37

kesan : gizi baikStatus emosi : tenangBentuk badan : astenikusMobilitas : terbatas (berbaring)

Pemeriksaan Fisik

Page 49: Hernia Inguinalis

Status Generalisata :Kulit : tidak ditemukan kelainanKGB : tidak ditemukan pembesaran KGBKepala : normosefal, rambut uban ada, tidak mudah rontok

mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor, d = 3 mmtelinga : deformitas (-)hidung : deformitas (-)mulut : sianosis bibir (-), mukosa mulut dan lidah pucat (-), stomatitis (-), lidah kotor (-)

Leher : simetris, pembesaran KGB colli (-), pembesaran KGB supraclavikula (-), pembesaran tyroid (-), distensi vena jugularis (-), JVP 5-2 mmHg

Pemeriksaan Fisik

Page 50: Hernia Inguinalis

Status Generalisata :Toraks :pulmo: inspeksi : simetris kanan dan kiri

palpasi : fremitus normal kanan dan kiriperkusi : sonor kanan = kiriauskultasi : vesikuler (N), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

cor : inspeksi : iktus tidak terlihatpalpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS

RIC Vperkusi : batas kiri 1 jari medial LMCS RIC

V, batas kanan LSD, batas atas RIC IIauskultasi : murni, irama teratur, bising

(-)

Pemeriksaan Fisik

Page 51: Hernia Inguinalis

Status Generalisata :Abdomen: inspeksi :tidak membuncit, darm contour

(-), darm steifung (-), bekas luka jahit (+) horizontal sepanjang 6 cm pada kuadran

inferior dextrapalpasi : nyeri tekan (-), defense muscular (-),

hepar, lien, dan ginjal tidak terabaperkusi : timpaniauskultasi :bising usus (+) meningkat

Punggang : CVA : nyeri tekan (-), nyeri ketok (-) Anus : toucher : tidak dilakukanEkstremitas : akral hangat, perfusi baik, edema (-/-),

paresis (-/-), refleks fisiologis (+/+) normal,

refleks patologis(-/-)

Pemeriksaan Fisik

Page 52: Hernia Inguinalis

Status LokalisataInguinal : inspeksi :terdapat benjolan di regio

inguinal dextrapalpasi : bentuk lonjong, ukuran 8 x 6 x 6 cm, hiperemis (-), permukaan rata, konsistensi kenyal, fluktuasi (-), nyeri tekan (+), reposisi (-)

Genitalia penis : orifisium uretra eksterna tidak sempit, deformitas (-)

Scrotum :massa (-), tanda-tanda radang (-) 

Pemeriksaan Fisik

Page 53: Hernia Inguinalis

Diagnosis KerjaHernia inguinalis lateralis dextra relaps inkarserata.

 Diagnosis Banding Hernia inguinalis medialis dextra

inkarserata relaps. Hernia inguinalis lateralis dextra

strangulata relaps.

Page 54: Hernia Inguinalis

Pemeriksaan PenunjangLaboratorium (18 November 2012)Darah : Hemoglobin : 15,2 g/dl

Hematokrit : 47%Leukosit : 16.800 /mm3 leukositosisTrombosit : 283.000 /mm3

Gula darah sewaktu : 172 g/dl pre-op : 116 g/dl

Waktu perdarahan : 3 detikWaktu pembekuan : 4 detikFaal ginjal : ureum : 22 mg/dl

kreatinin : 0,6 mg/dl Foto polos toraks (19 November 2012)

Kesan : cor dan pulmo dalam batas normal

Page 55: Hernia Inguinalis

Teknik Operasi Pasien dengan posisi supine di meja operasi dengan spinal analgesia. Desinfeksi lapangan operasi dengan Betadine. Tutup dengan duk steril. Insisi pada daerah inguinal dextra kira-kira 8 mm menembus kutis dan

subkutis. Aponeurosis m. obliqus abdominis eksternus dibuka sesuai arah seratnya

sampai anulus inguinalis eksternus terbelah. Berikutnya funikulus spermatikus dibebaskan, digantungkan dengan kain

kasa. Eksplorasi ke dalam funikulus spermatikus dengan membuka m. cremaster,

ditemukan adanya kantong hernia, kantong hernia dibebaskan. Dilakukan penutupan dengan prolene mesh Dibagian medial dijahit pada conjoint tendon, dibagian lateral dijahit pada

ligamentum inguinale proparti. Kemudian aponeurosis m. obliqus externus dijahit kembali. Subkutis dan kulit dijahit kembali. Operasi selesai.

Page 56: Hernia Inguinalis

Diagnosis Post Operasi Hernia inguinalis laeralis dextra residif inkarserata

 Prognosis Quo ad vitam : bonamQuo ad sanam : dubia et bonamQuo ad functionam : dubia et bonam

Page 57: Hernia Inguinalis

BAB IIIDiskusi

Page 58: Hernia Inguinalis

DISKUSI

• Telah dirawat seorang pasien laki-laki, 51 tahun, dengan benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Benjolan muncul lima tahun yang lalu, sewarna dengan kulit sebesar telur puyuh, hilang timbul, muncul pada saat pasien sedang berdiri lama dan mengejan, hilang pada saat pasien duduk atau berbaring. Benjolan makin lama makin sering muncul, muncul juga saat mengalami tekanan emosional (stres).

Page 59: Hernia Inguinalis

DISKUSI• Sejak setahun ini, ukuran benjolan mencapai

sebesar telur ayam dan masih dapat didorong masuk, kadang disertai nyeri yang hilang timbul. Benjolan muncul kembali 4 jam sebelum masuk rumah sakit pada saat pasien sedang duduk, ukuran sebesar bola kasti, tidak dapat didorong masuk, disertai nyeri yang menetap. Nyeri dirasakan dari sela paha kanan sampai ke pusat, seperti isi perut seakan mau lepas. Gejala gastrointestinal ada (mual, muntah, mencret). Riwayat mengalami sakit seperti ini sebelumnya ada, telah dioperasi. Riwayat angkat beban berat sebelumnya ada.

Page 60: Hernia Inguinalis

DISKUSI

• Pemeriksaan fisik status generalisata dalam batas normal. Status lokalisata di dapatkan benjolan di regio inguinal dextra, bentuk lonjong, ukuran 8 x 6 x 6 cm, tidak hiperemis, permukaan rata, konsistensi kenyal, tidak ada fluktuasi, nyeri tekan positif, reposisi negatif. Pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis (>10.000 – 18.000 / mm3).

Page 61: Hernia Inguinalis

DISKUSI

• Klinis pasien ini sesuai dengan hernia inguinalis lateralis dextra residif inkarserata. Pada pasien ini telah dilakukan terapi umum berupa IVFD RL drip Ketorolak 30% 2 tetes / menit, kompres dengan batu es, posisi panggul ditinggikan (posisi Tredelenberg), observasi nyeri, serta terapi khusus berupa injeksi Cefotaxim 1 g / 12 g / iv dan herniorrhapy dengan pemasangan mesh.