hcc - silpi

5
SILPI HAMIDIYAH 1102010270 HEPATOCELLULAR CARCINOMA (HCC) PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK : 1. Gejala Pada mulanya asimtomatis. > 75% tidak memberikan gejala-gejala khas. Ada penderita yang sudah ada kanker yang besar sampai 10 cm pun tidak merasakan apa-apa. Keluhan utama yang sering adalah keluhan sakit perut atau rasa penuh ataupun ada rasa bengkak di perut kanan atas dan nafsu makan berkurang, berat badan menurun, rasa lemas, demam tanpa sebab. Keluhan lain terjadinya perut membesar karena ascites (penimbunan cairan dalam rongga perut), mual, muntah, tidak bisa tidur, nyeri otot, berak hitam, demam, bengkak kaki, kuning, gatal, muntah darah, melena, hematokezia, nyeri punggung akibat penekanan tumor, dan dapat juga terjadi krisis akut abdominal disertai pecahnya tumor dan hemoperitonium 2. Pemeriksaan Fisik Pembesaran abdomen pada palpasi, terutama kuadran kanan atas yang teraba sebesar tiga jari sampai enam jari arcus-costarum. 3. Pemeriksaan Penunjang a. Tumor Marker Alphafetoprotein (AFP) adalah protein serum normal yang disintesis oleh sel hati fetal, sel yolk-sac. Rentang normal AFP serum adalah 0-20 ng/ml. Kadar AFP meningkat pada 60% – 70% pasien HCC, artinya hanya pada 60% – 70% saja dari penderita kanker hati ini menunjukkan peninggian nilai AFP, sedangkan pada 30% – 40% penderita nilai AFP nya normal. Spesifitas AFP hanya berkisar 60% artinya bila ada pasien yang diperiksa darahnya dijumpai AFP yang tinggi, belum bisa dipastikan hanya mempunyai kanker hati ini sebab AFP juga dapat meninggi pada keadaan bukan kanker hati seperti pada sirrhosis hati dan hepatitis kronik, kanker testis, dan terratoma. Kadar lebih dari 400ng/mL adalah diagnostik atau sangat sugestif untuk HCC. Nilai normal dapat ditemukan pada HCC stadium lanjut. 1

Upload: silpi-hamidiyah

Post on 17-Feb-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

NEOPLASIA

TRANSCRIPT

Page 1: HCC - Silpi

SILPI HAMIDIYAH1102010270

HEPATOCELLULAR CARCINOMA (HCC)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :1. GejalaPada mulanya asimtomatis. > 75% tidak memberikan gejala-gejala khas. Ada penderita yang sudah ada kanker yang besar sampai 10 cm pun tidak merasakan apa-apa. Keluhan utama yang sering adalah keluhan sakit perut atau rasa penuh ataupun ada rasa bengkak di perut kanan atas dan nafsu makan berkurang, berat badan menurun, rasa lemas, demam tanpa sebab. Keluhan lain terjadinya perut membesar karena ascites (penimbunan cairan dalam rongga perut), mual, muntah, tidak bisa tidur, nyeri otot, berak hitam, demam, bengkak kaki, kuning, gatal, muntah darah, melena, hematokezia, nyeri punggung akibat penekanan tumor, dan dapat juga terjadi krisis akut abdominal disertai pecahnya tumor dan hemoperitonium

2. Pemeriksaan FisikPembesaran abdomen pada palpasi, terutama kuadran kanan atas yang teraba sebesar tiga jari sampai enam jari arcus-costarum.

3. Pemeriksaan Penunjanga. Tumor MarkerAlphafetoprotein (AFP) adalah protein serum normal yang disintesis oleh sel hati fetal, sel yolk-sac. Rentang normal AFP serum adalah 0-20 ng/ml. Kadar AFP meningkat pada 60% – 70% pasien HCC, artinya hanya pada 60% – 70% saja dari penderita kanker hati ini menunjukkan peninggian nilai AFP, sedangkan pada 30% – 40% penderita nilai AFP nya normal. Spesifitas AFP hanya berkisar 60% artinya bila ada pasien yang diperiksa darahnya dijumpai AFP yang tinggi, belum bisa dipastikan hanya mempunyai kanker hati ini sebab AFP juga dapat meninggi pada keadaan bukan kanker hati seperti pada sirrhosis hati dan hepatitis kronik, kanker testis, dan terratoma. Kadar lebih dari 400ng/mL adalah diagnostik atau sangat sugestif untuk HCC. Nilai normal dapat ditemukan pada HCC stadium lanjut.

Penanda tumor lain untuk HCC adlah des-gamma carboxy prothrombin (DCP) atau PIVKA-2, yang kadarnya meningkat hingga 91% dari pasien HCC, namun juga dapat meningkat pada defisiensi vitamin K, hepatitis kronik aktif atau metastatis karsinoma.

Ada beberapa lagi penanda HCC, seperti AFP-L3 yaitu suatu subfraksi AFP, alfa L-fucosidase serum dll, tetapi tidak ada yang memiliki agregat sensitivitas & spesifitas melebihi AFP, AFP-L3, dan PIVKA-2

b. BAJAHBiopsi aspirasi dengan jarum halus (fine needle aspiration biopsy) merupakan pemeriksaan konfirmasi gold standar terhadap dugaan hepatoma yang ditemukan pada pemeriksaan radiologi imaging maupun AFP. Tindakan biopsi aspirasi yang dilakukan oleh ahli patologi anatomi ini hendaknya dipandu oleh seorang ahli radiologi dengan menggunakan peralatan ultrasonografi atau CT scan fluoroscopy sehingga hasil yang diperoleh akurat. Cara melakukan biopsi dengan dituntun oleh USG ataupun CT scan mudah, aman, dan dapat ditolerir oleh pasien dan tumor yang akan dibiopsi dapat terlihat jelas pada layar televisi berikut dengan jarum biopsi yang berjalan persis menuju tumor, sehingga jelaslah hasil yang

1

Page 2: HCC - Silpi

diperoleh mempunyai nilai diagnostik dan akurasi yang tinggi karena benar jaringan tumor ini yang diambil oleh jarum biopsi itu dan bukanlah jaringan sehat di sekitar tumor.

c. Gambaran Radiologi

USGMemanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi sehingga dapat menunjukkan bentuk dan ukuran tumor hati, batas tumor, membedakan kistik dengan tumor padat

CT scanningDapat menunjukkan ukuran, bentuk dan batas kanker pada pasien dengan jelas. Selain itu, melalui spesifikasi dari radiologi dapat menyambungkan setiap saluran dalam hati dengan pembuluh darah dalam hati terhadap tumor dengan pasti.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)Memanfaatkan gelombang magnetik sehingga tidak menggunakan radiasi sinar X. Modalitas ini sangat bagus terhadap mikrokarsinoma, sangat bagus untuk menggambarkan jaringan tubuh selain paru-paru. membantu terhadap lesi jinak kanker hati, cara diagnosis yang ini juga sering menggunakan pemeriksaan CT sebagai tambahan.

DIAGNOSIS BANDING HCC

1. Hemangioma hati : tumor hati jinak yang paling sering terjadi. Berasal dari sel mesenkim, soliter, paling sering mengenai lobus kanan hati, tdd massa vaskular yang ukuran dan susunan lokasinya bersifat atipikal atau tidak teratur. Ukurannya kecil biasanya asimtomatis. Lesi yg semakin besar menimbulkan gejala berupa nyeri kanan atau rasa penuh di perut kanan atas, hepatomegali atau adanya bruit arteri di kanan atas pd pem fisik. Wanita : pria = 4-6:1 , usia tersering 30-50 tahun. Etiologi belum diketahui, diduga faktor hormon berperan penting (terapi estrogen, konsumsi steroid, peningkatan hCG, kontrasepsi oral). Gejala lain berupa gagal jantung o.k. massive arteriovenosus shunt, ikterik akibat sal empedu obstruksi, GIT bleeding o.k. hemobilia, demam yg tidak diketahui sebabnya dan penyakit yg mirip inflamasi sistemik yaitu kumpulan gejala berupa demam, penurunan BB, anemia, trombositosis, peningkatan fibrinogen dan peningkatan tingkat sedimentasi eritrosit.

2. Adenoma hati : tumor jinak hati yang jarang terjadi, berasal dari epitel hati. 90% mengenai wanita, usia puncak pada usia produktif yaitu 15-45 tahun, faktor risiko terkait pil kontrasepsi oral dan preparat estrogen dosis tinggi dalam jangka panjang, penggunaan anabolik steroid, steroid androgenik, beta-thalassemia, tyrosinemia, DM tipe 1 dan penyakit penyimpanan glikogen tipe 1 dan 3. Lesi bisa single/multipel, ukuran kecil sampai yang berukuran 20 cm. Multiple hepatik adenomas lebih sering terjadi pada penyakit penyimpanan glikogen. Hepatik adenomas terkait dengan penyakit penyimpanan glikogen (GSD) cenderung menjadi multiple, terjadi lebih sering pada pria daripada wanita ( 2:1) dan sering berkembang sebelum usia 20 tahun.

• Nyeri di kuadran kanan atas atau epigastrium, terjadi pada 25-50% penderita.• Memiliki sejarah pengendalian kelahiran atau pengunaan steroid anabolik (sebagian besar).

2

Page 3: HCC - Silpi

• Pasien hadir dgn tanda keparahan seperti, nyeri perut akut dengan perdarahan ke dalam perut, yang menyebabkan tanda-tanda syok (misalnya, hipotensi, takikardia, diaphoresis). • Hemoperitoneum terjadi lebih sering jika pasien mengambil OCP dosis tinggi, Lokasi dari lesi juga penting, dengan orang-orang dekat permukaan hati lebih rentan terhadap menyebabkan hemoperitoneum.

Pemeriksaan Fisik >> asimtomatikBeberapa pasien tampak sakit, pucat dan perut tertekan, hepatomegali dan teraba massa di sebelah kanan hypochondrium, temuan konsisten dengan pendarahan, anemia akibat pendarahan, hipotensi orthostasis, anicteric sclera (Ikterus telah dilaporkan akibat kompresi dari pohon bilier oleh tumor), takikardia jika pendarahan aktif, bila telah terjadi hemoperitoneum – terdapat fluktuasi pada abdomen

3. Hiperplasia nodular fokal: hiperplasia nodular Focal (FNH) adalah tumor yang paling umum kedua hati. Tumor ini adalah hasil dari respon malformasi kongenital arteri hepatosit. Proses ini adalah satu di mana semua pendukung normal hati yang hadir, tetapi pola dengan yang disajikan adalah abnormal. Meskipun kondisi tersebut ada hati masih tampak untuk melakukan dalam rentang normal.

4. Angiosarcomas dan hemangiosarcomas: Ini adalah bentuk yang jarang dari kanker yang dimulai di dalam pembuluh darah hati. Tumor ini tumbuh dengan cepat. Seringkali pada saat mereka ditemukan mereka terlalu luas untuk dihapus. Pengobatan dapat membantu memperlambat penyakit ini, tetapi kebanyakan pasien tidak tinggal lebih dari setahun setelah kanker ini ditemukan.

5. Abses HatiInfeksi hatiGejala : nyeri spontan perut kanan atas, yang di tandai dengan jalan membungkuk kedepan dengan kedua tangan diletakan di atasnya.

Demam/panas tinggi merupakan keluhan yang paling utama, keluhan lain yaitu nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, dan disertai dengan keadaan syok. Apabila AHP letaknya dekat digfragma, maka akan terjadi iritasi diagfragma sehingga terjadi nyeri pada bahu sebelah kanan, batuk ataupun terjadi atelektesis, rasa mual dan muntah, berkurangnya nafsu makan, terjadi penurunan berat badan yang unintentional.Hepatomegali terdapat pada semua penderita, yang teraba sebesar tiga jari sampai enam jari arcus-costarum.Pada pemeriksaan laboratorium yang di periksa adalah darah rutin termasuk kadar Hb darah, jumlah leukosit darah, kecepatan endap darah dan percobaan fungsi hati, termasuk kadar bilirubin total, total protein dan kadar albumin dan glubulim dalam darah.Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis yang tinggi dengan pergeseran ke kiri, anemia, peningkatan laju endap darah, peningkatan alkalin fosfatase, peningkatan enzim transaminase dan serum bilirubin, berkurangnya kadar albumin serum dan waktu protrombin yang memanjang menunjukan bahwa terdapat kegagalan fungsi hati yang disebabkan AHP.

3