hasil dan pembahasan ekokuan_hendri l

9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Kelimpahan, Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominasi NO 1 STASIUN KODE KELIM PAHAN KEANEKARAGAM AN KATEGO RI KEANEKARAGAM AN KESERAGAM AN KATEGORI KESERAGAM AN DO M INANSI Trimulyo P1 490900 1,662000 0,8540000 0,146000000 P2 279800 1,722000 0,9610000 0,039000000 P3 259800 1,613000 0,9000000 0,100000000 343500,00 1,665667 SEDANG 0,9050000 STABIL 0,095000000 2 M angkang W etan P1 1571500 1,435000 0,8910000 0,109000000 P2 1409000 1,353000 0,8410000 0,159000000 P3 1416500 1,353000 0,8410000 0,159000000 4397000 1,380333 SEDANG 0,8576667 STABIL 0,142333333 3 Mangunharjo P1 1571500 1,435000 0,8910000 0,109000000 P2 1416500 1,353000 0,8410000 0,159000000 P3 1861500 1,346000 0,8360000 0,164000000 1616500,00 1,378000 SEDANG 0,8560000 STABIL 0,144000000 4 M aron P1 143211,7 1,361000 0,7600000 0,240000000 P2 104900 1,064000 0,9690000 0,031000000 P3 191500 1,571000 0,9760000 0,024000000 146537,2333 1,332000 SEDANG 0,9016667 STABIL 0,098333333 TABELHASILHEN DRI ZAN D FRANSISKUS LAHAGU 26020113140118 POS KELIMPAHAN POS KEANEKARAGAM AN POS KESERAGAM AN POS DOM INANSI Trimulyo 343500 Trimulyo 1,67 Trimulyo 0,90 Trimulyo 0,09 Mangkangwetan 4397000 Mangkangwetan 1,38 Mangkangwetan 0,86 M angkangwetan 0,14 Mangunharjo 1616500 Mangunharjo 1,37 Mangunharjo 0,86 Mangunharjo 0,14 Maron 146537,2333 Maron 1,33 Maron 0,90 Maron 0,09

Upload: henry-lahagu

Post on 05-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Dan Pembahasan Ekokuan_hendri L

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Kelimpahan, Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominasi

NO1 STASIUN KODE KELIMPAHAN KEANEKARAGAMAN KATEGORI KEANEKARAGAMAN KESERAGAMAN KATEGORI KESERAGAMAN DOMINANSI

Trimulyo P1 490900 1,662000 0,8540000 0,146000000P2 279800 1,722000 0,9610000 0,039000000P3 259800 1,613000 0,9000000 0,100000000

343500,00 1,665667 SEDANG 0,9050000 STABIL 0,0950000002

Mangkang Wetan P1 1571500 1,435000 0,8910000 0,109000000P2 1409000 1,353000 0,8410000 0,159000000P3 1416500 1,353000 0,8410000 0,159000000

4397000 1,380333 SEDANG 0,8576667 STABIL 0,1423333333

Mangunharjo P1 1571500 1,435000 0,8910000 0,109000000P2 1416500 1,353000 0,8410000 0,159000000P3 1861500 1,346000 0,8360000 0,164000000

1616500,00 1,378000 SEDANG 0,8560000 STABIL 0,1440000004

Maron P1 143211,7 1,361000 0,7600000 0,240000000P2 104900 1,064000 0,9690000 0,031000000P3 191500 1,571000 0,9760000 0,024000000

146537,2333 1,332000 SEDANG 0,9016667 STABIL 0,098333333

TABEL HASIL HENDRI ZAND FRANSISKUS LAHAGU 26020113140118

POS KELIMPAHAN POS KEANEKARAGAMAN POS KESERAGAMAN POS DOMINANSITrimulyo 343500 Trimulyo 1,67 Trimulyo 0,90 Trimulyo 0,09Mangkangwetan 4397000 Mangkangwetan 1,38 Mangkangwetan 0,86 Mangkangwetan 0,14Mangunharjo 1616500 Mangunharjo 1,37 Mangunharjo 0,86 Mangunharjo 0,14Maron 146537,2333 Maron 1,33 Maron 0,90 Maron 0,09

Page 2: Hasil Dan Pembahasan Ekokuan_hendri L

4.1.2 Windows Semua Session

1. Hendri Zand F Lahagu 26020113140118

a. Dendogram

b. Scree Plot

c. Bi Plot

d. Outlier Plot

Page 3: Hasil Dan Pembahasan Ekokuan_hendri L

4.2. Pembahasan4.2.1. Analisis setiap indeks

A. Hendri Zand F Lahagu 26020113140118Pada Praktikum kali digunakan data dari 4 stasiun yaitu

Trimulyo, Mangkangwetan, Mangunharjo dan Maron. Pada masing-masing pos dilakukan sampling dan perhitungan spesies yang kemudian diolah untuk menjadi data kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominasi.

Pada lokasi Trimulyo didapat data rata-rata dari tiga pos berbeda. Kelimpahan yang didapat yaitu 343500,00. Indeks keanekaragaman yang didapat ialah 1.67 dengan indeks keseragaman sebesar 0.91. berdasarkan perhitungan pula dapat diketahui bahwa indeks dominasinya sebesar 0.09. menurut hasil ini dapat diketahui bahwa indeks keseragaman memiliki nilai yang cukup rendah. Menurut Nybakken (1996), nilai ini menunjukkan keanekaragaman sedang dan skeseragaman yang stabil. Stabil disini memiliki arti bahwa pada lokasi ini tidak terjadi dominasi oleh spesies tertentu saja.

Lokasi kedua terdapat di Mangkangwetan didapatkan bahwa nilai kelimpahannya lebih tinggi mencapai 4397000 dengan indeks keanekaragaman 1.38 yang termasuk kedalam kelas sedang dan indeks keseragaman 0.86 yang berarti nilainya stabil. Sedangkan dapat dilihat bahwa nilai dominasi kecil yaitu 0.14 yang berarti bahwa tidak ada penumpukan populasi pada suatu wilayah sehingga menggambarkan bahwa sebaran spesies terjadi secara merata.

Lokasi ketiga terletak di Mangunharjo. Pada daerah ini diperoleh indeks kelimpahan yang tidak terlalu besar yaitu 1616500, hal ini dikarenakan jumlah spesies pada pos tersebut dapat dikatakan sedikit. Besaran indeks keanekaragaman pada lokasi ini juga ada pada angka 1.37 yang menurut Nybakken (1996) berarti sedang. Keanekaragaman ini berarti banyaknya jenis spesies dilokasi ini dapat dikatakan normal. Nilai keseragamannya juga tergolong stabil dengan nilai 0.86 dan dominasi

Page 4: Hasil Dan Pembahasan Ekokuan_hendri L

sebanyak 0.14. nilai dominasi disini dikatakan cukup kecil karena nilai keseragamnanya yang rendah pula sehingga sulit ditemukan spesies yang sama berkumpul dilokasi yang sama.

Lokasi keempat ialah Pantai Maron. Pada perairan ini didapatkan data kelimpahan yang kecil sekitar 146537,2333 dengan indeks keanekaragaman tergolong sedang dan nilai keseragaman yang stabil yaitu 0,90. Nilai dominasi pada lokasi ini dapat dikatakan tinggi namun masi normal sehingga member informasi bahwa lingkungan ini masih baik karena persebaran spesiesnya normal.

4.2.2. Analisis grafikA. Hendri Zand F Lahagu

Pada grafik hasil olahan pertama dapat dilihat nilai kelimpahan tertinggi terdapat pada lokasi mangkang wetan dan terendah terdapat di Mangunharjo. Pada mangkang wetan nilai kelimpahan tinggi dapat disebabkan oleh keadaan wilayah sekitar dan kondisi alamnya. Nilai kelimpahan disana tinggi dapat dimungkinkan karena pos tempat pengambilan sampel dapat merupakan habitat asli spesies yang ditemukan. Adanya sumber nutrient yang tinggi juga dapat mempengaruhi adanya kelimpahan pada suatu daerah. Sedangkanpada daerah Mangunharjo memiliki nilai yang kecil disebabkan oleh sedikitnya ketersediaanya makanan di lingkungan itu.Nilai kelimpahan pada pos Trimulyo dan Maron memiliki nilai yang hamper sama, dalam hal ini keadaan lingkungan disana dapat dikatakan normal utnuk spesies tertentu saja dapat hidup.

Indeks keanekaragaman digunakan utnuk mengetahui tingkat keanekaragaman di suatu daerah. Berdasarkan data yang telah diolah didapatkan nilai keanekaragaman hamper merata namun nilai tertinggi terdapat pada stasiun Trimulyo sedangkan terendah terdapat di pantai maron. Keanekaragaman di Trimulyo tinggi dapat disebabkan karena adanya banyak jenis-jenis spesies lain yang terdata dalam satu pos tersebut sehingga jenisnya bervariasi dan keanekaragamannya menjadi tinggi. Sebaliknya pada Pantai Maron dapat ditemui sedikit dsaja jenis spesies plankton sehingga nilai keanekaragamannya akan lebih rendah.

Indeks keseragaman keempat lokasi stasiun menunjukkan nilai yang tidak begitu jauh berbeda. Hal ini berarti pada setiap stasiun memiliki nilai yang hamper sama perbandingan antara jumlah spesies dan lingkungannya. Berdasarkan hal ini juga dapat dikatakan bahwa kondisi lingkungan keempat stasiun dapat dikatakan hamper serupa menurut Odum (1993). Nilai keseragaman yang tinggi terdapat pada Mangunharjo dan terkecil di Pantai Maron. Keseragaman tinggi berkaitan sekali dengan penyebaran spesies. Jika keseragamannya tinggi maka dapat

Page 5: Hasil Dan Pembahasan Ekokuan_hendri L

dipastikan bahwa persebaran spesiesnya merata. Namun ditempat yang keseragamannya rendah menandakan indikasi bahwa ada spesies-spesies yang tidak mengalami persebaran yang merata sehingga menumpuk pada satu titik saja. Hal ini berarti telah terjadi dominansi.

Indeks dominansi didapatkan untuk mengetahui keadaan suatu lingkungan, ada atau tidaknya spesies tertentu yang menguasai atau tinggal dalam kawasan tersebut dalam jumlah besar. Dari hasil yang didapatkan pada grafik dapat terlihat bahwa dominansi tertinggi terjadi di Pantai Maron. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya proses pengadukan yang tinggi dan spesies menjadi terisolasi disatu bagian saja. Hal lain yang dapat menyebabkannya ialah mengenai ketersediaan nutrien di wilayah tersebut sehingga terdapat spesies tersebut yang bertahan dan mencari mangsa. Sedangkan nilai terendah terdapat pada lokasi Mangunharjo. Hal ini berarti bahwa tidak terjadi penumpukan spesies pada suatu pos sebaliknya pada lokasi ini, persebaran spesies terjadi merata dan baik. Hal ini dapat dikarenakan distribusi mangsa menunjukkan keadaan yang normal.

4.2.3. Analisis DendogramA. Hendri Zand F Lahagu

Pada praktikum modul dua dilakukan analisis struktur komunitas dari lima stasiun berbeda. Hasil disajikan dalam bentuk dendogram. Berdasarkan hasil yang didapat, terdapat 4 cluster yang berbeda dari tempat pengambilan sampel. Stasiun 1 dan 5 menunjukkan gambar dendogram yang digabungkan oleh satu garis. Hal ini berarti bahwa stasiun 1 dan 5 memiliki kemiripan dari segi persebaran spesies dan nilai dari parameter lingkungan.

Cluster selanjutnya ialah pada stasiun 3, stasiun ini memiliki sedikit kemiripan dengan cluster sebelumnya karena letaknya yang berdekatan pada dendogram. Sebab stasiun 3 tidak digabung dengan stasiun 1 dan 5 dapat dikarenakan ada sedikit faktor pembeda dari karakteristik kedua cluster meskipun hamper keseluruhan sama.

Cluster selanjutnya ialah stasiun 4. Pada stasiun ini terbilang cukup jauh jaraknya di dendogram. Hal ini berarti karakteristik disini sudah jauh berbeda dengan yang ada pada cluster sebelumnya. Hasil seperti ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan faktor lingkungan yang mempengaruhi seperti gelombang, arus dan persebaran spesies serta ketersediaan nutrient di daerah tersebut.

Cluster terakhir terdapat pada stasiun 2. Pada stasiun ini hubungan dan kemiripan sudah sangat jauh berbeda. Hal ini dapat dilihat dari dendogram yang tersaji. Menurut hasil tersebut jarak stasiun 2 ialah

Page 6: Hasil Dan Pembahasan Ekokuan_hendri L

yang paling jauh sehingga dapt dikatakan bahwa kemiripan dengan cluster lain sangat sedikit.

4.2.4. Analisis PCA (scree plot, outlier plot, biplot)

Hasil disajikan dalam bentuk diagram. Yang pertama ada lah scree plot. Scree plot ini menggambarkan distribusi spesies di lingkungan tempat dilakukan nya pengambilan sampel, diagram menunjukkan kurang bagus nya distribusi spesies di lingkungan tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor suhu dan do di lingkungan perairan tersebut.

Yang kedua adalah Biplot. Diagram ini menggambarkan asosiasi yang terjadi antar spesies di lingkungan tempat pengambilan sampel. Apabila sudut yang terbentuk antara dua spesies semakin kecil maka, asosiasi nya semakin banyak (positif) dan sebaliknya apabila sudut yang terbentuk dalam diagram semakin besar maka asosiasi antara kedua spesies tersebut semakin sedikit ( negatif). Contoh dari diagram adalah Spesies yang memiliki hubungan asosiasi yang paling positif adalah Microsetella sp. dan Trichodesmium sp. sedangkan dua

spesies yang memiliki hubungan asosiasi yang paling jauh adalah Microsetella sp. dan Ceratium sp.