hasil dan pembahasan

Upload: esdavini

Post on 04-Mar-2016

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pengukuran dimensi kalengNama produkDiameterTinggi Dimensi Logam

Sarden Goreng Balado201 inch306 inch201 x 306

Kornet Daging Sapi312 inch204 inch312 x 204

Minuman yeos Cincau209 inch409 inc209 x 409

Pengujian Lapisan Enamel KalengMedia UjiPerlakuanPengamatan

Noda HitamKemerahanGoresan

Pelat Kaleng ukuran 3x3 cmBawang merah dan air mendidih

Pengujian Keseragaman Lapisan EnamelMedia UjiPerlakuanPengamatan

Noda HitamKemerahanGoresan

Pelat Kaleng ukuran 3x3 cmAir CuSO4 (tembaga sulfat)

Perbandingan Efektifitas Kemasan LaminasiNama ProdukLapisan yang TerlihatPrinting kemasanPenampakan Huruf A

Keripik Chitato4 lapisanTidak terlihatTidak terlihat

Cokelat Beng-Beng3 lapisanTerlihatTerlihat

B. PembahasanWadah logam dalam bentuk kotak atau cangkir emas digunakan pada zaman kuno sebagai lambang prestise. Keuntungan wadah kaleng untuk makanan dan minuman, ialah karena mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi, barrier yang baik terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran sehingga cocok untuk kemasan hermetis. Tahan terhadap perubahan-perubahan atau keadaan suhu yang ekstrim, mempunyai permukaan yang ideal untuk dekorasi dan pelabelan. Dalam praktikum ini, praktikan melakukan percobaan pengukuran dimensi kemasan kaleng. Pengukuran dilakukan kepada 3 kemasan kaleng, yaitu: kaleng sarden goreng balado, kaleng kornet daging sapi dan kaleng minuman yeos cincau. Pengukuran didasarkan kepada diameter dan tinggi kaleng dengan menggunakan mikrometer sekrup. Pengukuran yang didapat panjangnya dalam cm, lalu dikonversikan kedalam inch. Hasil perhitungan dikonversikan ke dalam dimensi kaleng (English Unit). Dari hasil percobaan, kaleng sarden goreng balado memiliki diameter 201 inch, tinggi 306 inch, dan dimensi kaleng 201 x 306. Kaleng kornet daging sapi memiliki diameter ... inch, tinggi ... inch, dan dimensi kaleng ... x.... Untuk kemasan minuman kaleng Yeos cincau memiliki diameter ...inch, tinggi ...inch, dan dimensi kaleng ...x...Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemasan kaleng minuman memiliki ketinggian yang lebih tinggi daripada kemasan makanan.Untuk pengujian lapisan enamel kaleng, praktikan menguji dengan pelat kaleng yang dimasukkan dalam gelas jar yang diisi dengan bawang merah dan air yang sudah mendidih 90C serta diberi head space lalu gelas jar ditutup dan dimasukkan ke dalam air mendidih selama 15 menit. Pemberian head space bertujuan untuk memberi ruang pemuaian. Pada pengujian ini lapisan pelat kaleng mengalami perubahan atau kecacatan yang terlihat. Hal ini mungkin disebabkan dengan pelapisan enamel yang sudah robek atau tidak sepenuhnya melindungi lapisan logam dalam kemasan. Lapisan enamel merupakan lapisan non logam pada kaleng, melapisi metal(mencegah korosi), melindungi kontak langsung dengan produk. Enamel dalam berfungsi untuk mencegah korosi, sedangkan enamel luar berfungsi untuk mencegah korosi dan untuk dekorasi. Interaksi bahan pangan dengan kemasan ini dapat mengakibatkan korosi dan perubahan warna serta rasa terhadap produk yang terdapat dalam kemasan tersebut. Seperti terbentuknya korosi (noda hitam) pada kemasan setelah kontak dengan produk yang berasam rendah maupun tinggi. Perubahan warna produk makanan menjadi pucat karena bereaksi dengan baja, timah atau alumunium.Setelah dilakukan pengamatan, air yang ada di dalam gelas jar berubah menjadi kuning karena bawang mencair dan mengeluarkan senyawa belerang. Plat kaleng yang dicelupkan ke dalam larutan berisi senyawa belerang terdapat noda atau bercak pada bagian enamel. Hal ini menunjukan bahwa lapisan enamel pada plat kaleng bersifat tidak melindungi dari proses reaksi elektrolisis (korosi) dengan senyawa belerang. Selain itu juga menandakan bahwa coating (pelapisan logam) tidak terjadi secara sempurna. Sehingga belerang dapat bereaksi dengan baja ataupun timah.Selanjutnya pada praktikum pengujian keseragaman lapisan enamel menggunakan pelat kaleng ukuran 3 x 3 cm dan air tembaga sulfat. Kemudian pelat logam yang telah dipotong tersebut dimasukkan ke dalam air tembaga sulfat selama 2 menit lalu diangkat menggunakan pinset dan dilakukan pengamatan. Dalam pengamatan ini didapatkan hasil bahwa terdapat bercak hitam (korosi) dan dipinggirnya terdapat reaksi antara besi atau timah dengan Cu sedangkan warna pink yang tampak di pinggir kaleng atau logam dikarenakan pemotongan logam sehingga bagian pinggir tersebut terbuka atau tergores sehingga besi atau timah bereaksi dengan asam. Salah satu penyebab kecacatan pada kaleng adalah pelapisan enamel yang tidak seragam pada permukaan kaleng sehingga bagian kaleng yang tidak terlaminasi akan mengalami kerusakan atau mengalami korosi. Korosi adalah cacat berupa karat yang diakibatkan reaksi bahan kimiawi yang bersifat korosif. Umumnya, bahan yang tidak dilapisi printing (enamel) mudah terkena bahan kimia asam atau udara yang lembab sehingga terjadi reaksi oksidasi yang berakibat lanjut karat. Beberapa faktor yang mengakibatkan terbentuknya karat pada kemasan logam adalah sifat bahan pangan, adanya faktor-faktor pemicu, banyaknya sisa oksigen dalam kemasan khususnya pada bagian atas (head space), faktor yang berasal dari bahan kemasan, serta suhu dan waktu penyimpanan.Untuk pengujian perbandingan efektifitas kemasan laminasi pada produk dengan cara melihat lapisan kemasan dan mengujinya dengan diterawangkan ke arah sinar matahari, melihat penampakan huruf A, dan melihat jumlah lapisan pada kemasan. Produk yang digunakan adalah kemasan keripik chitato dan kemasan coklat beng-beng.Hal pertama yang dilakukan adalah melihat printing kemasan dengan mengarahkan kemasan pada sinar yang terang. Lalu menuliskan huruf A pada kemasan dalam plastik dan melihatnya di bawah sinar terang. Kemudian kemasan dibuka untuk dilihat berapa banyak lapisan yang digunakan dalam kemasan tersebut.Dari hasil pengamatan dapat di lihat bahwa pada kemasan keripik terdapat 4 lapisan sedangkan pada kemasan cokelat terdapat 3 lapisan. Hal ini berarti kemasan keripik memiliki lapisan lebih banyak daripada kemasan cokelat. Pada pengujian printing dan penerawangan huruf A, printing pada kemasan keripik tidak terlihat sedangkan kemasan coklat terlihat dan hufur A pada kemasan keripik tidak terlihat, tetapi pada kemasan coklat huruf A terlihat. Hal ini menunjukan bahwa kemasan coklat lebih mudah tertembus cahaya daripada kemasan keripik. Perbedaan jumlah lapisan pada kemasan dikarenakan kebutuhan yang berbeda dari setiap produk. Penggunaan kemasan laminasi pada keripik dikarenakan produk memerlukan kemasan dengan barrier yang sangat baik untuk melindungi dari kelembaban atau uap air dan gas oksigen. Pada kemasan coklat, kemasan laminasi digunakan karena produk memerlukan kemasan yang barrier terhadap oksigen, uap air dan lemak/minyak.

IV. KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanB. Saran

DAFTAR PUSTAKASuyatma NE, Nurwitri CC, Hastati DY. 2014. Penuntun Praktikum Pengemasan Pangan. Bogor (ID) : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Institut Pertanian BogorRamadhani S, Theo RF, Ekasastri PI, Nina E, Dewi W. 2012. Contoh Laporan Kemasan Logam. Bogor (ID)