hasil belajar matematikaeprints.ulm.ac.id/3303/1/keberhasilan siswa pada pembela... · web...
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
TIM PENGUSULNovitawati, S.Psi, M.Pd
NIDN: 0019117408Dr. Darmiyati, S.Pd, M.Pd
NIDN:0006066017
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017
23
Bidang Unggulan: Lahan Basah
KEBERHASILAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN
PERHATIAN ORANG TUA DI SEKOLAH DASAR
Bidang Ilmu :Pendidikan Ilmu Sosiallain yang belum tercantum
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
Judul Penelitian : Keberhasilan Siswa Pada Pembelajaran MatematikaHubungannya dengan Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua Di Sekolah Dasar
Kode/Nama Rumpun Ilmu : PendidikanBidang Unggulan PT : Kajian Manajemen Lahan BasahTopik Unggulan : Motivasi Belajar, Perhatian Orang Tua dan Hasil
Belajar MatematikaKetuaPenelitia. Nama Lengkap : Novitawati, S.Psi, M.Pdb. NIDN : 0019117408c. Jabatan Fungsional : Lektor/IIIbd. Program Studi : PGSD/PG PAUDe. Nomor HP : 0821 5136 8888f. Alamat surel (e-mail) : [email protected] Peneliti (I)a. Nama Lengkap : Dr. Darmiyati, S.Pd, M.Pdb. NIDN : 0006066017c. Jabatan Fungsional : LektorKepala / IVad. Program Studi : PGSD/PG PAUDe. Nomor HP : 085216585162Alamat surel (e-mail) : [email protected] Penelitian : satu (1) tahunBiaya Penelitian : Rp. 20. 000.000,-Sumber Dana internal PT-PNBP : Rp. 20. 000.000,-Dana instutusi lain : Rp. –
Banjarmasin, November 2017Mengetahui,Dekan Fkip Unlam Ketua Peneliti
Prof. Dr. H. Wahyu, MS Novitawati, S.Psi, M.PdNIP.19550910 198103 1 005 NIP. 19761106 200604 2 002
Menyetujui,Ketua LPPM UNLAM
Prof. Dr.Ir. M. Arief Soendjoto, M.ScNip. 19600623 198801 1 001
DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL .................................................................... .. i
HALAMAN PENGESAHAN ……………...…...............................… ii
DAFTAR ISI .....................................................................................… iii
DAFTAR TABEL …………………………………………………… v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… vi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................… vii
ABSTRAK ........................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah….………………….……………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………… 6
C. Tujuan Penelitian…........................................................ …. 6
D. Manfaat Penelitian ………………………………………... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ………................................................. 8
A. Hakikat Motivasi dalam Pembelajaran........…...………….. 8
B. Hakikat Perhatian Orang Tua...............…………………… 10
C. Hasil Belajar Matematika …………….............................. 11
D. Roadmap Penelitian… ................................................... ….. 13
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 14
A. Rancangan Penelitian………………………………………. 14
B. Tempat dan Waktu Penelitian…....................................... 15
C. Populasi dan Sampel Penelitian……………...…………….. 15
D. Definisi Operasional ...................................................... ….. 15
E. Teknik Pengumpulan Data...............................................…. 16
F. Instrumen Pengumpulan Data .........................................…. 16
G. Uji Coba Instrumen ………………………………………. 19
H. Hasil Uji Coba Instrumen ………………………………… 21
I. Teknik Analisis Data ...................................................... …. 21
J. Hipotesis Statistik …………………………………………. 22
K. Luaran Penelitian .......................................................... …. 22
L. Alir Penelitian ................................................................. …. 23
BAB IV HASIL PENELITIAN……………………………………….. 24
A. Deskripsi Data …………………………………………….. 24
B. Pengujian Persyaratan Analisis …………………………… 29
C. Pembahasan ………………………………………………. 38
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………..... 44
A. Kesimpulan………………………………………………… 44
B. Saran ………………………………………………………… 44
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 46
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Kisi-Kisi Instrumen Motivasi .………………………………... 17
Tabel 2. Kisi-Kisi Tes Perhatian orang tua …………………………….. 18
Tabel 3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika ……………………….. 19
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Matematika .……………………………………. 24
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Perhatian Orang Tua Terhadap
Hasil Belajar Matematika …………………………………….. 26
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika ………… 27
Tabel 7. Ringkaan Hasil Perhitugan Stastitik Dasar …………………… 28
Tabel 8. Uji Normalitas Data Hasil Penelitian One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test …………………………………………………… 29
Tabel 9. Hasil Uji Linieritas Data Hasil Penelitian …………………….. 30
Tabel 10. Skor Motivasi Belajar Siswa ………………………………… 33
Tabel 11. Hasil Uji Korelasi antara Motivasi Belajar Siswa terhadap
Hasil Belajar Matematika Di SD Negeri Kota Martapura
Kab. Banjar ………………………………………………….. 34
Tabel 12. Skor perhatian orang tua …………………………………….. 35
Tabel 13. Hasil Uji Korelasi antara Perhatian Orang Tua terhadap
Hasil Belajar Matematika di SD Negeri Kota Martapura
Kab. Banjar …………………………………………………... 36
Tabel 14. Skor Hasil Belajar Matematika ………………………………. 37
Tabel 15. Hasil uji korelasi antara motivasi belajar siswa dan perhatian
orang tua terhadap hasil belajar matematika di SDN Kota
Martapura Kab. Banjar ……………………………………… 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas…….. 14
Gambar 2. Histogran Skor Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar
Mateatika …………………………………………………………….. 25
Gambar 3. Histogram Skor Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar
Matematika …………………………………………………………… 26
Gambar 4. Histogram hasil Belajar Matematika ………………………………. 28
Gambar 5. Grafik Linearitas X1 – Y ………………………………………….. 31
Gambar 6. Grafik Linearitas X2 – Y ………………………………………….. 32
Gambar 7. Grafik Linearitas X1 , X2 terhadap Y …………………………….. 32
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Destribusi Skor Variabel Motivasi Belajar (X1) ……. 49
Lampiran 2. Statistik Diskripsi Variabel Motivasi Belajar (X1) …… 51
Lampiran 3. Destribusi Skor Variabel Perhatian Orang Tua (X2) … 52
Lampiran 4. Statistik Diskripsi Variabel Perhatian Orang Tua (X2)…. 54
Lampiran 5. Destribusi Skor Variabel Hasil Belajar (Y) ………….. 55
Lampiran 6. Statistik Diskripsi Variabel Hasil Belajar Matematika (Y) .. 56
Lampiran 7. Uji Normalitas……………………………………………… 57
Lampiran 8. Uji Linieritas ………………………………………………. 58
Lampiran 9. Korelasi Antara Motivasi Belajar Siswa Dengan
Hasil Belajar Matematika ……………………………….. 59
Lampiran 10. Korelasi Antara Perhatian Orang Tua Dengan
Hasil Belajar Matematika …………………………….. 60
Lampiran 11. Korelasi Antara Motivasi Belajar Dan Perhatian Orang
Tua Dengan Hasil Belajar Matematika ………………. 61
ABSTRAK
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kota Martapura Kab. Banjar tahun ajaran 2017/2018. Penelitian berlangsung selama lima bulan dari bulan Juli sampai bulan November 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survai dengan teknik korelasional, populasi target adalah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kota Martapura Kab. Banjar, sedangkan populasi terjangkau siswa kelas III SD Negeri yang sedang mengikuti pelajaran matematika, jumlah sampel secara keseluruhan adalah 158 orang siswa. Penelitian ini menggunakan dua instrumen berupa kuesioner dan tes, sebelum digunakan terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) uji normalitas data variabel motivasi belajar siswa 0,944, perhatian orang tua 0,584 dan hasil belajar matematika 0,268 > α 0,05 semua variabel berdistribusi normal; (2) uji linieritas menunjukkan motivasi belajar 1,450, perhatian orang tua 1,271 < Ftabel 3,06 semua variabel dinyatakan linear; (3) uji hipotesis secara bersama-sama menunjukkan motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,508. Semakin tinggi motivasi belajar siswa dan perhatian orang tua maka semakin tinggi pula hasil belajar matematika.Kata kunci: motivasi, perhatian, hasil belajar dan matematika
KEBERHASILAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI
BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI SEKOLAH DASAR
Novitawati1*, Darmiyati1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas lambung Mangkurat, Jalan H. Hasan Basry Banjarmasin
Alamat email: [email protected]
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kota Martapura Kab. Banjar tahun ajaran 2017/2018. Penelitian berlangsung selama lima bulan dari bulan Juli sampai bulan November 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survai dengan teknik korelasional, populasi target adalah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kota Martapura Kab. Banjar, sedangkan populasi terjangkau siswa kelas III SD Negeri yang sedang mengikuti pelajaran matematika, jumlah sampel secara keseluruhan adalah 158 orang siswa. Penelitian ini menggunakan dua instrumen berupa kuesioner dan tes, sebelum digunakan terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) uji normalitas data variabel motivasi belajar siswa 0,944, perhatian orang tua 0,584 dan hasil belajar matematika 0,268 > α 0,05 semua variabel berdistribusi normal; (2) uji linieritas menunjukkan motivasi belajar 1,450, perhatian orang tua 1,271 < Ftabel 3,06 semua variabel dinyatakan linear; (3) uji hipotesis secara bersama-sama menunjukkan motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,508. Semakin tinggi motivasi belajar siswa dan perhatian orang tua maka semakin tinggi pula hasil belajar matematika.Kata kunci: motivasi, perhatian, hasil belajar dan matematika
ABSTRAK
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar matematika di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Pasayangan Martapura Kabupaten Banjart ahun ajaran 2017-2018. Penelitian berlangsung selama 6 bulan mulai dari bulan Juli sampai dengan Desember 2017.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dengan teknik korelasional. Populasi target penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri yang ada di Martapura Kabupaten Banjar. Populasi terjangkau siswa kelas III SD yang sedang mengikuti pelajaran matematika. Jumlah sampel secara keseluruhan ada 60 orang siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Pengumpulan data penelitian digunakan teknik koesioner, wawancara, tes dan dokumenter. VariableX1= perhatian orang tua, X2 = motivasi belajarsisw adan Y = hasil belajar matematika. Instrument sebelum di laksanakan terlebih dahulu di ujicobakan dihitung variabel dan reliabilitsanya
Kata kunci: perhatian, motivasi, dan hasil belajar matematika.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam
membangun kehidupan bangsa dan bernegara sebagai penggerak dan motivasi
Pembangunan Nasional, tidak terlepas dari bagaimana pendidikan bisa
menghasilkan tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing atau dengan kata
lain lulusan dari proses pendidikan berkualitas, sebagai generasi penerus bangsa.
Pendidikan yang dimaksud mulai dari pendidikan dasar sampai dengan
jenjang perguruan tinggi. Pendidikan dasar merupakan salah satu penentu utama
keberhasilan pendidikan Nasional, karena pendidikan dasar merupakan awal dari
pendidikan formal yang sangat menentukan dalam membentuk sikap, karakter dan
kecerdasan anak didik. Mengingat pentingnya pendidikan dasar yang merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan mutu pendidikan Nasional, yang tersusun
dalam (Peraturan Pemerintah No 19 Tahun, 2005: 3) menyatakan bahwa “Tujuan
pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Kemindikbud
memberlakukan kurikulum 2006 sebagai penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya di mana cakupan kelompok mata pelajaran antara lain ilmu
pengetahuan dan teknologi termasuk pelajaran matematika SD.
Matematika sebagai mata pelajaran pokok dan merupakan salah satu
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa, selain membaca dan menulis.
yang terdapat dalam kurikulum terdiri dari kemampuan hitung di mana materi
belajar matematika di SD kelas III yang termuat dalam kurikulum dan buku paket
meliputi operasi hitung bilangan, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian serta hitung campuran, geometri dan pengukuran (BSNP, 2011:11).
Pembelajaran matematika sebagai salah satu kemampuan dasar yang
harus dimiliki siswa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat, tidak hanya dalam bidang eksakta tapi juga dalam bidang ilmu
pengetahuan lainpun memerlukan matematika. Namun disisi lain siswa merasa
kesulitan menerima pelajaran matematika, mereka menganggap pelajaran
matematika sangat sulit bila dibandingkan dengan mata pengajaran lain.
Kurangnya penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika ditunjukkan oleh
rendahnya hasil belajar siswa, nilai ulangan harian, hasil tes matematika yang
diperoleh siswa, serta keluhan orang tua yang merasa kesulitan dalam membantu
anaknya mempelajari matematika, serta keluhan dari masyarakat serta lembaga
pendidikan di mana nilai matematika siswa masih belum optimal.
Gambaran tentang rendahnya mutu pendidikan khususnya hasil evaluasi
bidang studi matematika, yang dilakukan oleh “The Third International
Mathematics and Science Study-Rpeat (TIMSS-R 2011), melaporkan bahwa
penguasaan siswa pada pendidikan kelas VIII di Indonesia dalam bidang studi
matematika yang disurvai secara internasional, Indonesia menempati urutan ke-38
dari 42negara, nilai yang diperoleh rata-rata 386 dari standar rata–rata nilai
internasional 500, (https://elearningmath27.wordpress.com Hasil TIMSS Terbaru
2011 plus Contoh Soal/ Mathematics E-Learning Syahidan 27. 19 Juni 2017 Jam
00.43 WITA).
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa penguasaan siswa pada
konsep matematika di sekolah dasar masih lemah, padahal penguasaan siswa
terhadap pelajaran matematika akan menjadi sarana yang dapat membantu
berbagai mata pelajaran lain baik dari jenjang pendidikan yang sama atau pada
jenjang yang lebih tinggi, Sejak kurikulum 1975 sampai dengan sekarang, upaya
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai bidang studi, khususnya
bidang studi matematika dikembangkan terus menerus oleh pemerintah maupun
kalangan swasta.
Upaya-upaya tersebut meliputi penyempurnaan kurikulum, penyedian
buku ajar, work shop model-model dan strategi pembelajaran matematika untuk
guru, kelengkapan alat peraga, dan peningkatan sarana prasarana pendidikan.
Pemerintah juga sudah menetapkan standar pendidikan secara Nasional yang
harus dilaksanakan masing-masing sekolah, meliputi (1) Standar isi, (2) standar
proses (3) Standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga
kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7)
standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
Namun kenyataannya pengajaran matematika sekarang ini masih
mempunyai kelemahan - kelemahan yang menyebabkan kurangnya penguasaan
siswa pada materi pelajaran yang diberikan. Usaha-usaha yang telah dilakukan
guna peningkatan mutu pendidikan belum seluruhnya berhasil sebagaimana yang
diharapkan baik oleh pemerintah, masyarakat, orang tua dan para pendidik.
Hambatan yang menyebabkan kurangnya penguasaan siswa pada
pembelajaran matematika bisa berupa factor berasal dari dirinya sendiri antara
lain motivasi belajar dan factor diluar dirinya yakni perhatian orang tua. Perhatian
orang tua, merupakan lingkungan pendidikan pertama awal proses komunikasi
serta sosialisasi bagi anak untuk itu orang tua memiliki kewajiban, tanggung
jawab memberikan bimbingan, kasih sayang dengan memberikan contoh teladan
yang baik, sehingga anak tumbuh dan berkembangnya menjadi pribadi yang
mandiri dan utuh. Sesuai dengan pandangan ini Suryabrata menegaskan bahwa
perhatian orang tua dengan penuh kasih sayang terhadap pendidikan anaknya,
akan menumbuhkan aktivitas anak sebagai suatu potensi yang sangat berharga
untuk menghadapi masa depannya, (Suryabrata, 2014: 233)
Perhatian dan bimbingan yang diberikan orang tua merupakan salah satu
factor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa baik yang dia lakukan di
rumah maupun di sekolah, hal ini disebabkan karena siswa yang termotivasi
dalam belajarnya dia merasa senang dan terbiasa secara rutin dan lebih banyak
memanfaatkan waktu untuk belajar, mengerjakan tugas yang diberikan guru di
sekolah dengan senang hati, dan sebaliknya apabila pada diri siswa tidak ada
motivasi belajar mereka tidak mendapatkan kepuasan, pembelajaran yang di dapat
tidak bermakna, selain itu pula tugas yang diberikan guru berupa PR, maupun
tugas latihan LKK, LKS sering di abaikan, sehingga nilai tugas siswa sering tidak
masuk kedaftar penilaian dan akibatnya hasil belajar siswa rendah.
Adanya kelemahan ini bukan hanya dalam penguasaan materi pelajaran
tetapi juga motivasi belajarnya. Motivasi merupakan salah satu factor penyebab
rendahnya hasil belajar siswa. Motivasi dalam belajar matematika sangat penting
dan perlu dimiliki oleh siswa agar dia merasa senang dalam menerima pelajaran
dengan penuh perhatian, semangat dan akhirnya mendapat hasil belajar yang
maksimal. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sardiman bahwa
motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intlektual perannya
dalam hal menumbuhkan gairah dan merasa senang untuk belajar, (Sardiman,
2004:75). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Kurniawan dan Wutsqa yang
menunjukkan adanya pengaruh secara bersama-sama, besar sumbangan ke tiga
variable bebas 10,6% dan secara parsial dengan sumbangan 3,15% perhatian
orang tua, motivasi belajar, dan lingkungan social siswa terhadap prestasi belajar
siswa di Sekolah Menengan Pertama. Sedangkan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar matematika siswa sumbangan parsialnya 2,89%, (Kurniawan &
Wustqa, 2014:11)
Ini berarti bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar akan mendorong
siswa tekun, gairah, semangat untuk belajar, dan dapat berpikir kreatif, inovatif
dan mandiri. Kemandirian merupakan salah satu indikator dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia Indonesia, sebagaimana tercantum dalam visi
sekolah dasar mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Susanto,
2014:70).
Perhatian orang tua dalam membimbing dan mengawasi anaknya sangat
diperlukan dalam kegiatan pembelajaran siswa, lingkungan keluarga dapat
memberikan dorongan agar anak belajarmendorong seseorang untuk lebih
produktif dan mampu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dia dapat hidup lebih mandiri dalam kehidupan
bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa, serta mendapatkan prestasi dan hasil
belajar yang optimal.
Motivasi belajar siswa sangat dibutuhkan terutama dalam menghadapi
tantangan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
dewasa ini. Melihat betapa pentingnya motivasi belajar seperti yang diungkapkan
di atas, maka perlu ditumbuh kembangkan secara terus menerus dalam diri
seseorang mulai dari anak usia dini, baik dalam pendidikan secara formal,
informal, dan nonformal. Secara formal motivasi belajar perlu dikembangkan
sejak anak memasuki Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan perguruan tinggi. Pola perkembangannyapun semakin
kompleks selaras dengan kematangan dan perkembangan berpikirnya. Oleh
karena itu program-program pendidikan yang dapat diarahkan dalam
mengembangkan motivasi belajar siswa baik dalam lingkup ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Kenyataannya tidak semua orang tua terlibat dalam memberikan perhatian
dan motivasi pada anaknya dalam belajar karena terlalu sibuk dengan
pekerjaannya, bahkan ada orang tua sewaktu peneliti wawancarai dia tidak
mengetahui anaknya sudah kelas berapa. Kurangnya perhatian ini juga dapat
dilihat dari hasil penelitian Darmiyati tentang Pola Pendidikan Anak pada
masyarakat suku dayak mereka lebih mengutamakan bekerja dan membantu orang
tua meninggalkan rumah dan sekolah, sehingga pelajaran di sekolah banyak
ketinggalan dan bahkan banyak yang tinggal kelas (Darmiyati dkk, 2016: 32)
Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran di Sekolah dasar pada
umumnya sekolah sudah memfokuskan pendekatan pembelajaran secara
kelompok dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru baik
berupa LKS maupun LKK. Soal yang diberikan itu hanya sebatas pada materi
yang diajarkan dan yang dicontohkan oleh guru bukan dalam bentuk pemecahan
masalah, tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi dalam
menyelesaikan masalah ataupun dalam menjawab soal yang diberikan. Padahal
motivasi belajar itu sangat penting dikembangkan kepada siswa agar mampu
berpikir ilmiah, menumbuhkan semangat, beradaptasi, dan bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian di atas, perlu dikembangkan usaha perbaikan yang lebih
mendasar tidak hanya dari segi saran dan prasarana ataupun kurikulum, maupun
karena guru yang kurang mampu menciptakan pembelajaran yang menarik,
namun perlu juga memperhatikan faktor internal dan eksternal dari siswa tersebut.
Salah satu usaha awal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan
siswa dalam pelajaran matematika adalah menyelidiki hubungan antara motivasi
belajar dan perhatian orang tua.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar
matematika siswa kelas III SDN di Kota Martapura Kab. Banjar?
b. Apakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar
matematika siswa kelas III SDN di Kota Martapura Kab. Banjar?
c. Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dan perhatian orang tua
secara bersama-sama dengan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN
di Kota Martapura Kab. Banjar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
a. Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa
kelas III SDN di Kota Martapura Kab. Banjar
b. Hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika siswa
kelas III SDN di Kota Martapura Kab. Banjar.
c. Hubungan antara motivasi belajar dan perhatian orang tua secara bersama-
sama dengan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN di Kota
Martapura di Kota Martapura Kab. Banjar
Fokus penelitian ini disesuaikan dengan renstra LPPM Unlam yakni:
menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai
ilmu (humaniora) dengan memfokuskan pengkajian pada aspek yang berkaitan
dengan aspek pendidikan dalam bidang proses dan pelaksanaa pembelajaran
sesuai dengan Permen dikti di atas. Penelitian ini berkaitan pula dengan
kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi guru-guru SD di daerah.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: Pertama bagi
Sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi, khususnya bagi
sekolah dan bagi pengambil kebijakan agar dapat dijadikan sebagai dasar bahan
pertimbangan dalam rangka menentukan, menetapkan, dan meningkatkan pola
pembelajaran matematika dengan memperhatikan factor psikologis baik internal
maupun eksternal yang efektif. Ke dua bagi guru penelitian ini diharapkan dapat
memberi informasi nyata dalam lembaga pendidikan Sekolah Dasar dalam
menyusun strategi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan cara menumbuhkan
dan mengembangkan serta memasukkan unsur motivasi dalam kegiatan
pembelajaran dengan menciptakan suasan lingkungan yang menyenangkan dan
kondusif, khususnya dalam pembelajaran matematika serta dapat bekerja sama
dengan orang tua. Ke tiga membekali siswa selalu bersikap positif, tekun, ulet
serta mampu memanfaatkan waktu dan kesempatan dalam proses kegiatan
pembelajaran serta mengembangkan motivasi dan kreativitas siswa pada setiap
kegiatan menyelesaikan soal-soal berhitung dengan kemandirian, kemauan dan
semangat serta mampu memanfaatkan waktu untuk belajar khususnya pada
pembelajaran matematika. Ke empat bagi orang tuapenelitian ini merupakan
salah satu alternatif yang dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi orang tua
dalam membina, membimbing anaknya dan menfasilitasi kebutuhan belajar anak
serta menjalin komunikasi yang baik dengan anak dengan memperhatikan
kegiatan belajar anak secara intensif di rumah. Ke lima bagi peneliti memperoleh
informasi terpercaya dan dapat dijadikan bekal untuk ditularkan kepada guru SD
dan mahasiswa PGSD sebagai pengetahuan yang diharapkan dapat bermanfaat,
untuk pengembangan dan penerapan perhatian dan motivasi pada pembelajaran
matematika maupun pada mata pelajaran yang lain. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dan referensi bagi
penelitian untuk melakukan penelitian yang sejenis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Motivasi dalam Pembelajaran
Motivasi berpangkal dari kata “motif” dapat diartikan daya penggerak
yang ada pada seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai
tujuan, (Santrock, 2011: 510) memberikan pengertian bahwa motivasi sebagai di
mana proses yang memberikan semangat, arah, dan kegigihan perilaku yang
berenergi, terarah dan bertahan lama. lebih tegas lagi Ormrod menegaskan
motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan kegiatan agar terwujud sikap dan perilaku, yang dapat meningkatkan
usaha, kekuatan, ketekunan dan mempertinggi proses kognitif dan mendorong
untuk memperbaiki tindakan (Ormrod, 2003: 368-369). Motivasi merupakan
proses di mana aktivitas-aktivitas yang berorientasi target yang dibuat terjadi dan
dipertahankan kelangsungannya (Schunk, 2012: 58).
Motivasi memiliki ciri-ciri antara lain tekun, ulet menghadapi kesulitan,
senang bekerja, mandiri, dapat mempertahankannya dan tidak mudah melepaskan
hal yang diyakini, (Sardiman, 2007: 83). Motivasi siswa dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran dipengaruhi dua factor internal (intrinsik) dan eksternal
(ekstrinsik). Motivasi intrinsik menekankan bahwa siswa melakukan kegiatan atas
kemauan sendiri dan tidak perlu diberi rangsangan, sedangkan motivasi ekstrinsik
dorongan untuk melakukan sesuatu karena adanya rangsangan dari luar, terkait
dengan ini Santrok menegaskan bahwa untuk melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan dirinya sendiri melibatkan motivasi internal (Santrok, 2011:
441). Motivasi ekstrinsik menurut Dimyati dan Midjiono merupakan dorongan
terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya
(Dimyati dan Midjiono, 2006: 91 ). Motivasi ekstrinsik meliputi (1) Penyesuaian
tugas dengan minat, (2). perencanan yang penuh variasi, (3). respon siswa, (4)
kesempatan peserta didik yang aktif, (5). kesempatan peserta didik untuk
menyelesaikan tugas pekerjaan, (6). Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,
(Uno, 2011: 9). Motivasi dalam kegiatan pembelajaran mendorong seseorang
untuk belajar sehingga menguasai materi pembelajaran yang diperolehnya,
tumbuhnya motivasi dalam diri siswa akan menimbulkan ketertarikan dan
keaktifan dan akan muncul inovatif dan kreativitas anak dalam kegiatan
pembelajaran untuk mencapai keberhasilannya dalam pembelajaran. Motivasi
belajar akan terbentuk dengan sendirinya bila siswa berkeinginan untuk
mempelajari sesuatu tanpa adanya paksaan dan menyadari bahwa dia belajar
memang merupakan kewajibannya agar mendapat pengetahuan yang melekat
dalam dirinya dan dapat dikembangkan pada orang lain, sehingga apa yang dicita-
citakan dapat tercapai dengan optimal. Hanafiah dan Suhana menegaskan bahwa
tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dapat terlihat dari indicator motivasi itu
sendiri, antara lain meliputi durasi belajar, sikap terhadap pelajaran, frekuensi
belajar, kegigihanya dan loyalitasnya dalam belajar (Hanafiah dan Suhana, 2009:
28 - 29).
Berdasarkan pendapat dan teori di atas yang dimaksud dengan motivasi
belajar dalam penelitian ini adalah dorongan yang dilakukan sesorang secara
psikologis baik internal maupun eksternal meliputi: keinginan untuk berhasil,
kebutuhan dalam belajar, ketekunan, keuletan, kamandirian, durasi/waktu belajar,
mempertahankan pendapat, keyakinan, penghargaan, dan lingkungan yang
kondusif.
B. Hakikat Perhatian Orang Tua
Keluarga merupakan salah satu jalur pendidikan informal dan merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, seperti yang dinyatakan oleh
Houterville & Conway (2007:1), keluarga dalam hal ini orang tua memiliki
pengaruh terhadap prestasi (hasil belajar) anaknya. Dimana Peratian orang tua
memiliki peran penting dalam membentuk watak dan kepribadian anak. Perhatian
orang tua terhadap kemampuan belajar anak di sekolah, merupakan salah satu
aspek penting dalam keberhasilan anak di sekolah. Perhatian orang tua dengan
penuh kasih sayang terhadap pendidikan anaknya, akan menumbuhkan aktivitas
anak sebagai suatu potensi yang sangat berharga untuk menghadapi masa depan,
Suryabrata, (2004: 14).
Orang tua memiliki motivasi yang kuat dalam melakukan hubungan
emosional dalam mendidik anaknya. Keterlibatan orang tua dalam mendidik,
membimbing anak dan memberikan contoh tauladan dan pembelajaran yang baik
akan menjadikan anaknya sukses meraih prestasi belajar. Pada kegiatan proses
pembelajaran, faktor yang dapat mempengaruhi belajar yakni factor individual
dan faktor sosial. Purwanto menegaskan factor individual antara lain faktor
kematangan, kecerdasan, motivasi, kecerdasan dan latihan sedangkan factor social
antara lain, keluarga, guru dan cara menggunakan alat-alat yang digunakan, di
lingkungan dan kesempatan yang tersedia (Purwanto, 2013:102). Slameto (2013:
105) juga mengemukakan bahwa perhatian adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya.
Maunah (2009: 97) menyatakan bahwa orang tua harus memperhatikan
dan membimbing anaknya. Sebagai manusia yang belum sempurna
perkembangannya, anak perlu mendapatkan pengarahan dari orang tua agar dapat
mencapai kedewasaan. Perhatian merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang
dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari luar,
(Slameto, 2010: 105). Lebih tegas lagi Suryabrata (2014: 14) membedakan
perhatian menjadi beberapa macam berdasarkan (1) intensitasnya, (2) cara
timbulnya, (3) luas objek yang dikenai perhatian. Lebih tegas lagi Ahmadi
mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian meliputi: faktor
bawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan jasmani, suasana
jiwa, suasan di sekitar, dan kuat tidaknya rangsangan dari objek itu sendiri,
(Ahmadi, 2009: 146-147). Perhatian orang tua dapat ditunjukkan dengan cara
memberikan bimbingan dan pengawasan serta memberikan penghargaan,
hukuman dan menciptakan kegiatan belajar yang nyaman serta memenuhi
kebutuhan belajar anak. Serta orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan
pendidikan anaknya, kebutuhan belajarnya, tidak memperhatikan kemajuan dan
kesulitan belajarnya menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar (Slameto:
2010).
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dimaksud dengan
perhatian orang tua adalah bentuk perhatian yang diberikan dalam meningkatkan
hasil belajar anak meliputi: pemberikan bimbingan belajar, pengawasan terhadap
belajar, pemberian penghargaan dan hukuman, pemenuhan kebutuhan belajar,
penciptaan suasana belajar yang nyaman dan tentram, memperhatikan kesehatan
anak.
C. Hasil Belajar Matematika
Higgins memberikan pengertian bahwa matematika adalah ilmu yang
mempelajari konsep, simbol serta hubungan antara konsep dan simbol tersebut
(Higgens, 1973:4). Pendapat senada, dinyatakan oleh Daen “bahwa matematika
itu dipengaruhi oleh perkembangan dan kemajuan teknologi serta perkembangan
dan kemajuan sains (Dean, 1982: 98). Lebih tegas lagi Russel (Bell, 1978: 260)
menyatakan bahwa“ Mathematics is the queen of the sciences” matematika adalah
ratu dan pelayanan ilmu ilmu lain Ada empat sasaran pokok yang ingin dicapai
dalam pelajaran matematika yaitu, fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip (Bill,
1981:108-109).
Adapun tujuan mata pelajaran matematika untuk semua jenjang
pendidikan dasar dan menengah adalah agar siswa mampu: (1) Memahami
konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah, (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika; (3) Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; Mengkomunikasikan gagasan
dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah; dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
(Depdiknas, 2006).
Gagne menegaskan bahwa ada lima kemampuan sebagai hasil belajar yaitu
keterampilan intlektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik,
dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang
itu melakukan sesuatu (Gagne, 1977: 57 – 58). Reigeluth menyatakan bahwa
hasil belajar dapat diukur melalui dua dimensi yakni: (1) tingkat unjuk kerja
dengan indikatornya adalah mengingat, memahami, menggunakan, dan
menemukan ke (2) tipe bidang studi dengan indikatornya adalah fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip (Reigeluth, 1983: 281).
Banyaknya waktu yang digunakan untuk membaca, teori, menulis atau
menjawab soal-soal, mengikuti pelajaran matematika, mengkaji materi
matematika, baik yang diberikan guru maupun dari sumber lain yang mempunyai
hubungan yang sangat positif dengan hasil belajar matematika siswa (Rehage,
1976: 368). Berdasarkan deskripsi teoretik yang telah dikemukakan di atas
dapatlah disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang mempelajari
kumpulan ide-ide yang bersifat abstrak, dengan struktur-struktur dan hubungan-
hubungan yang diatur menurut urutan yang logis dan memanfaatkan metode
penalaran deduktif, serta merupakan alat yang membantu memecahkan masalah
ilmu-ilmu lain, baik bidang eksakta maupun non eksakta (terutama masalah yang
berkaitan dengan perhitungan).
Belajar matematika merupakan aktivitas mental untuk memahami arti dari
hubungan-hubungan dan simbol, yang terkandung dalam matematika secara
sistematik cermat dan tepat, kemudian menerapkan konsep yang dihasilkan untuk
memecahkan masalah dalam berbagai hal, keadaan atau situasi nyata. Untuk
menilai berhasil tidaknya siswa dalam pembelajaran perlu diukur melalui tes hasil
belajar. Hasil belajar adalah tingkah laku yang diukur dengan tes mengenai bidang
studi yang dipelajari, berupa pengetahuan dan keterampilan dari program belajar,
pengetahuan ditunjukkan oleh informasi yang tersimpan dalam pikiran, sedangkan
keterampilan ditunjukkan dengan aksi atau reaksi yang dilakukan seseorang
dalam mencapai tujuan (Romiszowski, 1981: 241). Untuk mencapai tingkat hasil
belajar yang bermutu dan mendatangkan kepuasan bagi siswa, maka haruslah
suasana belajar yang stabil, bekerja keras untuk mempelajari setiap kajian materi
yang sedang dipelajari (Robert S. Feldman, 1989: 250). Hasil belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran dan
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk prilaku yang relatif menetap, (Susanto, 2013: 5)
Berdasarkan berbagai pendapat dan pemikiran para ahli yang telah
dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa, yang dimaksud dengan hasil
belajar matematika adalah penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
matematika di sekolah yang sebelumnya memperoleh pengalaman belajar
matematika yang diukur melalui tes matematika meliputi: materi bilangan dan
lambang bilangan, nilai tempat, penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
hitung campuran dan materi uang.
D. Roadmap Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan:
Penelitian sebelumnya
Sudah DilaksanakanTAHAP PENELITIAN
Kegiatan Penelitian
2017
Hubungan antara
motivasi belajar siswa
terhadap pelajaran
berhitung dengan hasil
belajar matematika
siswa kelas III SDN
Kota Martapura Kab.
Banjar
Hubungan antara
motivasi belajar dan
perhatian orang tua
secara bersama-sama
dengan hasil belajar
matematika siswa kelas
III SDN Kota Martapura
Kab. Banjar
Hubungan antara motivasi
belajar dan perhatian
orang tua secara bersama-
sama dengan hasil belajar
matematika siswa kelas III
SDN Kota Martapura
Kab. Banjar
Luaran Penelitian 1. Publikasi Ilmiah (Jurnal)2. Prosoding Nasional / Internasional
Implementasi Bekerjasama dengan pemerintah khususnya dinas pendidikan, pihak sekolah, keluarga (komite) dalam memberikan motivasi dan perhatian dalam belajar dengan hasil belajar
matematika di Kab. Banjar
Hasil penelitian Darmiyati, menyatakan orang tua kurang memberikan perhatian dan motivasi belajar, jarang memberikan hadiah, kurang memperhatikan gizi anak, dan orang tua tidak menyiapkan meja dan kursi belajar, jarang menyakan permasalahan anak, bahkan orang meminta anaknya untuk bekerja serta orang tua kurang memberikan semangat agar tidak bercita-cita tinggi .(Darmiyati, 2016: 23)
Hasil penelitian Kurniawan dan Wutsqa yang menunjukkan adanya pengaruh secara bersama-sama, besar sumbangan ke tiga variable bebas 10,6% dan secara parsial dengan sumbangan 3, 15 % perhatian orang tua, motivasi belajar, dan lingkungan social siswa terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Menengan Pertama. Sedangkan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa sumbangan parsialnya 2,89%, (Kurniawan & Wustqa, 2014:11).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai, dengan teknik
korelasional. Hal ini dirancang untuk memperoleh informasi tentang gejala pada
saat penelitian dilakukan. Survai biasanya mencari informasi yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah.Metode survai dapat dikumpukan
informasi tentang perhatian orang tua dan motivasi siswa dengan hasil belajar
matematika. Metode ini didasarkan pada pendapat (Nazir, 2011:56), yang
mengatakan bahwa “metode survai membedah dan menguliti serta mengenal
masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap praktik-praktik sedang
berlangsung.
Survai dapat juga digunakan untuk menyelidiki hubungan kausal dan
menguji hipotesis. Sedangkan teknik korelasional, yakni untuk :(1) mengukur
kadar hubungan antara pasangan skor variabel motivasi belajar (X1) dengan hasil
belajar matematika (Y); (2) mengukur hubungan antara pasangan skor variabel
perhatian orang tua (X2) dengan hasil belajar matematika (Y); dan (3) mengukur
hubungan bersama-sama antara pasangan skor variabel motivasi belajar (X1) dan
variabel perhatian orang tua (X2) dengan hasil belajar matematika (Y).
Konstelasi model permasalahan mengenai hubungan antara variabel bebas
(X), dengan variabel (Y), dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 1. Model hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas.
Keterangan :
X1 = Motivasi Belajar Siswa
X2 = Perhatian Orang Tua Siswa
Y = Hasil Belajar Matematika.
X12
YX2
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada SDN Kota Martapura, Kab Banjar,
waktu penelitian mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2017.
Penetapan SD penelitian ini berdasarkan pertimbangan kesediaan pihak sekolah
berkolaborasi dengan peneliti, hasil pra survai yang menyarankan tempat sekolah
tersebut, karena SD penelitian ini cukup senior berdirinya.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi target penelitian ini adalah siswa SD Negeri Kota Martapura di
Kab Banjar tahun ajaran 2017/2018, adapun populasi terjangkau adalah siswa
kelas III SD, berjumlah sekitar 158 orang. Besar kecilnya sampel tidak ada
ketentuan mutlak. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
porposive random sampling dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) pertama
menentukan sekolah dari jumlah SD yang ada di Kab Banjar (b) menetapkan kelas
III SD sebagai kelas penelitian.
D. Definisi Operasional
Penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1) dan
perhatian orang tua (X2) serta satu variabel tak bebas yaitu hasil belajar
matematika (Y).
Variabel-variabel ini perlu didefinisikan secara operasional sehingga tidak
menimbulkan kekeliruan pengertian. Teori-teori yang telah dikemukakan pada
BAB dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan definisi operasional dari
ketiga variabel berikut ini:
1. Motivasi belajar adalah factor psikologis yang ada pada diri siswa baik
internal maupun eksternal meliputi: keinginan untuk berhasil, kebutuhan
dalam belajar, ketekunan, keuletan, kamandirian, durasi/waktu belajar,
mempertahankan pendapat, keyakinan, lingkungan yang kondusif dan
penghargaan.
2. Perhatian orang tua adalah penilaian yang diberikan oleh anak pada orang
tuanya dalam rangka memberikan bimbingan, pengawasan, memberi
penghargaan dan hukuman, memenuhi kebutuhan belajar, menciptakan
suasana belajar yang nyaman dan tentram serta memperhatikan kesehatan
anak.
3. Hasil belajar matematika adalah penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
matematika di sekolah yang sebelumnya memperoleh pengalaman belajar
matematika yang diukur melalui tes matematika meliputi: materi bilangan dan
lambang bilangan, nilai tempat, penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, hitung campuran dan materi uang
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian digunakan teknik wawancara, kuesioner, tes,
dan dokumentar. Teknik kuesioner digunakan untuk menjaring data motivasi
belajar (X1), tes digunakan menjaring data perhatian orang tua (X2), sedangkan
data hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika (Y) digunakan instrument tes
untuk mengambil nilai hasil belajar matematika.
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Konsepsi
Penelitian ini menggunakan dua instrumen yang meliputi kuesioner untuk
menjaring data motivasi belajar siswa dan perhatian orang tua terhadap pelajaran
matematika, tes untuk menjaring data hasil pembelajaran matematika.
Data empiris tentang motivasi belajar (X1) terhadap pelajaran matematika
disusun berdasarkan sepuluh indikator yaitu keinginan untuk berhasil, kebutuhan
dalam belajar, ketekunan, keuletan, kamandirian, durasi/waktu belajar,
mempertahankan pendapat, keyakinan, lingkungan yang kondusif dan
penghargaan. Pernyataan-pernyataan motivasi belajar terhadap pelajaran
matematika disusun dengan skala yang dikembangkan oleh Likert. Setiap
pernyataan motivasi belajar mempunyai lima skala alternatif pilihan, yaitu Selalu
(SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KK), Jarang (JR), Tidak Pernah (TP). Jumlah
pernyataannya 33 butir, berbentuk positif (favourable) dan negatif (unfavourable).
Setiap pilihan diberi skor sebagai berikut ini :
Untuk pernyataan positif Untuk pernyataan negatif
Selalu (SL) = 5 Selalu (SL) = 1
Sering (SR) = 4 Sering (SR) = 2
Kadang-kadang (KK) = 3 Kadang-kadang (KK) = 3
Jarang (JR) = 2 Jarang (JR) = 4
Tidak Pernah (TP) = 1 Tidak Pernah (TP) = 5
Adapun sebaran butir pernyataan dapat dilihat dalam kisi-kisi berikut :
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar
Variabel Indikator ButirPertanyaan Jumlah
Motivasi Belajar Siswa
1. Keinginan untuk berhasil 1,2,3 3
2. Kebutuhan dalam belajar, 4,5,6 3
3. Ketekunan 7,8,9 3
4. Keuletan 10,11,12 3
5. Kamandirian 13,14,15 3
6. Durasi/waktu belajar, 16,17,18,19 4
7. Mempertahankan pendapat 20,21,22 3
8. Keyakinan 23,24,25,26 4
9. Lingkungan yang kondusif 27,28,29 310. Penghargaan 30,31,32,33 4
Jumlah 33
Instrumen perhatian orang tua(X2) terhadap pelajaran matematika
dikumpulkan melalui instrumen, aspek yang diukur meliputi pemberian
bimbingan, pengawasan terhadap belajar, penghargaan dan hukuman, pemenuhan
kebutuhan belajar, penciptaan suasana belajar yang nyaman dan tentram, dan
memperhatikan kesehatan anak. Pernyataan-pernyataan perhatian orang tua
terhadap pelajaran matematika disusun dengan skala yang dikembangkan oleh
Likert. Setiap pertanyaan perhatian orang tua mempunyai lima skala alternatif
pilihan, yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KK), Jarang (JR), Tidak
Pernah (TP). Jumlah pernyataannya 28 butir, berbentuk positif (favourable) dan
negatif (unfavourable).
Setiap pilihan diberi skor sebagai berikut ini :
Untuk pernyataan positif Untuk pernyataan negatif
Selalu (SL) = 5 Selalu (SL) = 1
Sering (SR) = 4 Sering (SR) = 2
Kadang-kadang (KK) = 3 Kadang-kadang (KK) = 3
Jarang (JR) = 2 Jarang (JR) = 4
Tidak Pernah (TP) = 1 Tidak Pernah (TP) = 5
Tabel 2. Kisi-Kisi Tes Perhatian orang tua
Variabel Aspek yang diukur Sub Tes Butir
Soal Jumlah
Perhatian orang tua dalam menyelesaikan soal berhitung
Kelancaran mengemukakan ide I, IV 1,
2, 3 3
Keluwesan mengemukakan ide
II, III
4, 5, 6 3
Kerincian mengemukakan ide
I, II, III
7, 8, 9, 10 4
Keaslian Ide I, III, IV
11, 12, 13, 14
4
Jumlah 14
Instrumen tes hasil belajar matematika (Y) dalam penelitian ini adalah tes
yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran, sebelumnya meperoleh pengalaman belajar yang diperlihatkan siswa
melalui nilai tes yang diberikan guru tes dibuat berdasarkan tingkat kognitif siswa
meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi,
materinya membuat bilangan dan lambang bilangan, penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, penjumlahan dan pembagian, hitung campuran, nilai
tempat, perhitungan uang serta materi perkalian dan pembagian.
Butir tes disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan alternatif memilih
satu diantara empat jawaban a, b, c, dan d yang dianggap benar. Materi tes
disusun berdasarkan kurikulum 2013. Pemberian skor didasarkan pada respon
yang diberikan oleh siswa, skor yang diperoleh siswa untuk masing-masing butir
tes dapat bervariasi 0 atau 1 siswa mendapat skor 1 apabila dia menjawab benar
pada pertanyaan yang diberikan dan mendapat skor 0 apabila dalam menjawab
salah. Skor teoritik mulai dari 0 sampai 30.
Tabel 3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika
No Pokok Bahasan
Aspek Kognitif
Jlh C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Bilangan dan
lambangnya
8 1
2. Nilai tempat 30,
33,
34
25, 41,
42
27, 28,
31, 32,
37, 43
29,
35
14
3. Penjumlahan (hasil s.d
10.000)
1 2, 3 3
4. Perkalian 11, 13, 9,12 10 5
5. Pembagian 17,
18
15, 19,
20, 22
26 16 14 9
6. Pengurangan 4, 6 7 36, 38 5 6
7. Penjumlahan dan
Pembagian
23 1
8. Pengerjaan Hitung
Campuran
36 1
9 Perhitungan Uang 39,4
0
2
10 Perkalian dan
Pembagian
21 1
G. Uji Coba Instrumen
Penelitian ini menggunakan dua instrumen yang meliputi kuesioner untuk
menjaring data motivasi belajar dan perhatian orang tua siswa, tes untuk
menjaring data hasil belajar matematika. Data sebelum diberikan penelitian
terlebih dahulu di uji cobakan. Uji coba diadakan bertujuan untuk memperoleh
butir-butir instrumen yang baik, dapat mengukur secara tepat (valid) dan tetap
(reliabel).
Instrumen dikatakan valid jika menunjukkan kejituan dan ketelitiannya
dalam melaksanakan fungsinya (Popham, 1994, 42-43). Hopkins menyatakan
bahwa reliabilitas merupakan konsestensi hasil observasi setelah dilakukan
beberapa kali observasi secara konsesten membahas atau menghitung apa yang
sedang di observasi (Hopkins and Richard L. Antes, 1990, 5 – 6).
Pedoman penentuan harga reliabilitas sebagai berikut: (1) harga r antara
0,80 – 1,00 = reliabilitasnya tinggi, (2) r antara 0,60 – 0,80 = cukup, (3) r antara
0,40 – 0,60 = agak rendah, (4) r antara 0,20 – 0,40 = reliabilitas rendah, (5) r
kurang dari 0,00 – 0.20 = reliabilitasnya sangat rendah (Suharsimi , 2015:89).
Uji validitas butir instrumen perhatian orang tua dan motivasi belajar
dilakukan dengan korelasi product moment. Penggunaan rumus ini didasarkan
pada pertimbangan bahwa instrumen ini menghasilkan data kontinom (Ferguson,
1989:459). Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
Keterangan :
X = Skor salah satu butir
Y = Skor Total
n = Jumlah responden
r = Korelasi
sedangkan reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach
Keterangan :
k : banyaknya butir tes
SDt2 : Simpangan baku skor total
SDi2 : Simpangan baku skor butir ke 1
r xy =n∑ XY −(∑ X )(∑Y )
√ {n∑ X2−(∑ X )2} {n∑Y 2−(∑Y )2}
rii = ( kk−1 )
SDt2∑ (SD
i2)
SDt2
H. Hasil Uji Coba Instrumen
Hasil uji coba yang diperoleh untuk ke dua instruemn itu adalah sebagai
berikut:
1. Validitas dan Reliabilitas
Validitas instrumen penelitian motivasi belajar siswa pada pelajaran
matematika telah disusun berdasarkan teori sesuai dengan variabel. Hasil analisis
butir dari 33 butir pernyataan instrumen motivasi belajar siswa terdapat 4 butir
pernyataan yang tidak valid yaitu nomor: 3, 7, 19 dan 31. Butir pernyataan yang
tidak valid tidak digunakan untuk menjaring data, dengan demikian jumlah butir
soal yang digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya adalah sebanyak 29
butir pernyataan. Sedangkan untuk reliabilitas menggunakan rumus alpa
Cronbarh, sedangkan perhitungan koefisiesn reliabilitas 0.811 (proses perhitungan
dan hasilnya. (hal…lampiran…).
Hasil uji coba instrument perhatian orang tua dari 28 butir pernyataan
terdapat 3 butir yang tidak valid yakni nomor 3,5 dan 7. Butir pernyataan yang
tidak valid tidak digunakan untuk menjaring data, dengan demikian jumlah butir
soal yang digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya adalah sebanyak 25
butir pernyataan. Sedangkan untuk menghitung reliabilitasnya menggunakan
rumus alpha cronbach dan hasil perhitungannya 0,871, reliabilitasnya termasuk
tinggi. Untuk menguji instrumen hasil belajar matematika dari 34 jumlah butir
pertanyaan terdapat 4 butir pertanyaan yang tidak valid, yakni butir: 17,18, 20 dan
23. Sedangkan untuk menghitung reliabilitasnya menggunakan rumus KR20 dan
hasil perhitungannya memiliki relibilitas yang tinggi, hal ini ditinjukkan pula
harga r sebesar 0,811.
I. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistik infrensial.
Data yang di peroleh di deskripsikan menurut masing-masing variabel. Adapun
tujuannya untuk memperoleh gambaran karakteristik penyebaran nilai setiap
variabel yang diteliti dengan menghitung nilai rata-rata, simpangan baku, modus,
dan median. Selanjutnya hasil perhitungan, dideskripsikan dalam daftar frekuensi
masing-masing variable dan divisualisasikan dalam histogram.Sedangkan analisis
ini menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi.
Sebelum uji hipotesis, maka dilakukan uji persyaratan analisis data melalui
uji normalitas data terhadap ketiga variabel dengan uji Kolmogrov-Smirnov.
Selanjutnya pengujian hipotesis penelitian digunakan uji regresi dan korelasi
linier sederhana dan ganda
Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan analisis regresi linier
sederhana dan korelasi sederhana.Untuk meyakinkan dalam penarikan
kesimpulan, maka persamaan regresi yang diperoleh diuji keberartian dan
linearitasnya dengan menggunakan uji - F. Sedangkan uji keberartian koefisien
korelasi (r) digunakan pendekatan uji - t. Pengujian hipotesis ketiga digunakan
teknik analisis regresi linier ganda dan teknik analisis korelasi ganda (R) ini
digunakan uji – F. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara satu variabel
bebas dengan variabel tak bebas jika variabel bebas lainnya dikontrol, maka
dilakukan pula pengujian korelasi parsial, dan untuk mengetahui keberartian
terhadap koefisien korelasi parsial ini digunakan pula uji – t.
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Hipotesis I H0 : ρy.1 = 0
H1 : ρy.1 > 0
Hipotesis II H0 : ρy.2 = 0
H1 : ρy.2 > 0
Hipotesis III H0 : Ry.12 = 0
H1 : Ry.12 > 0
Keterangan :
ρy.1 = koefisien korelasi sederhana antara X1 dengan Y
ρy.2 = koefisien korelasi sederhana antara X2 dengan Y
Ry.12 = koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y
K. Luaran Penelitian
Luaran dalam penelitian ini :
(1) Publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal – prosuding nasional
L. ALIR PENELITIAN
23
LUARAN PENELITIAN
Analisis dan Pengolahan Data Penelitian
Laporan Hasil Penelitian &Terjawabnya permasalahan
Sudah Dilaksanakan
(1) Publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Nasional dan Internasional
Studi Pendahuluan- Telaah Kepustakaan- Mengumpulkan Gambaran
Data wilayah Penelitian (BPS, Internet dan wawancara dengan guru dan para orang tua siswa sekolah dasar
- Penelitan relevan- Observasi dan Wawancara
Pra penelitian
Penyusunan konsep proposal penelitian
- Pembentukkan Tim Peneliti
- Penyusunan dan pengajuan proposal
Pelaksanaan Penelitian :1. Survei daerah / lokasi penelitian
untuk menentukan sampel yang dijadikan subjek penelitian
2. Pengumpulan data
1. Hubungan antara perhatian orang tua terhadap pelajaran berhitung dengan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN Kab. Banjar
2. Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN Kab. Banjar
3. Hubungan antara perhatian orang tua dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN Kab. Banjar
Data SkunderJenis Data
Profil sekolah SD
di Martapura Kota Kab.
Banjar, data Hasil
Belajar siswa kelas
III
SumberDinas Pendidikan dan Sekolah
Data PrimerJenis DataInstrument Perhatian orang tua, instrument tes hasil belajar anak(pengamat-an,wawan-caramendalam)
SumberGuru, anak, orang tua, dan dinas pendidikan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data hasil penelitian ini diperoleh melalui proses pengumpulan data
berjumlah lima Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Martapura daerah Pasayangan
dan Cindai Alus Kabupaten Banjar tentang motivasi belajar dan hubungan antara
perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika. Data hasil penelitian
dijaring dari 158 sampel penelitian. Deskripsi data hasil penelitian masing –
masing variabel penelitian dapat disajikan dalam uraian dibawah ini:
1. Variabel motivasi belajar terhadap Hasil Belajar Matematika
Skor motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika diperoleh dari hasil
pengisisan angket, setelah dilakukan pengsekoran, didapatkan rentang skor
terendah 73 dan skor tertinggi 143. Harga mean (rata-rata) sebesar 110,91
simpangan baku sebesar 16,88 median sebesar 112,00 dan modus sebesar 114.
Dari data induk penelitian dapat disusun skor motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar matematika dapat disajikan dalam distribusi frekuensi sebagai
berikut.
Tabel. 4 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil
Belajar Matematika
No Interval
Kelas
Batas Bawah
Kelas
Batas Atas
Kelas
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif (%)
Frekuensi
Kumulati
f
1 73 – 81 72,5 81,5 8 5,70 5,70
2 82 – 90 81,5 90,5 12 7,59 13,29
3 91 – 99 90.5 99,5 15 9,49 22,78
4 100 – 108 99.5 108,5 32 20,25 43,03
5 109 – 117 108.5 117,5 36 22,78 65,81
6 118 – 126 117,5 126,5 23 14,56 80,37
7 127 – 134 126,5 134,5 18 11,39 91,76
8 135 – 143 134,5 143,5 13 8,24 100
Jumlah 158 100
23
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak (68%) responden, dan
(54%) responden berada di atas kelompok rata-rata, (perhitungan distribusi skor
variabel X1 terdapat pada Hal. 49). Sbaran skor motivasi belajar siswa (X1)
terhadap hasi belajar matematika (Y) dapat digambarkan dalam histogram sebagai
berikut:
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Frek
uens
i
Gambar 2. Histogran Skor Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar
Mateatika
2. Variabel Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Matematika
Skor perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika diperoleh dari
hasil pengisian angket, yang secara teoritik, didapatkan rentang skor terendah 68
dan skor tertinggi 115. Harga mean (rata-rata) sebesar 93,52 simpangan baku
sebesar 10, 29 median sebesar 94,00 dan modus sebesar 95.
Dari data induk penelitian dapat disusun skor perhatian orang tua terhadap hasil
belajar matematika yang dapat disajikan dalam distribusi frekuensi sebagai
berikut:
14
72,5 81,5 90,5 99,5 108,5 117,5 126,5 135,5 144,5
Interval Kelas
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil
Belajar Matematika
No Interval
Kelas
Batas Bawah
Kelas
Batas Atas
Kelas
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif (%)
Frekuensi
Kumulati
f
1 68 – 73 67,5 73,5 8 5,06 5,06
2 74 – 79 73,5 79,5 8 5,6 10,12
3 80 – 85 79,5 79,5 13 8,23 18,35
4 86 – 91 85,5 85,5 34 21,52 39,87
5 92 – 97 91,5 91,5 40 25,32 65,19
6 98 – 103 16,5 96,5 30 18,89 84,18
7 104 – 109 102,5 101,5 15 9,94 93,67
8 110 - 115 108,5 108,5 10 6,33 100
Jumlah 158 100
Dari tebel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 63 (39,87%) responden
mempunyai skor di bawah kelompok rata-rata, 40 data (25,32%) responden pada
kelompok rata-rata dan 55 (34,71%) responden berada di atas kelompok rata-rata.
Sebaran skor perhatian orang tua (x2) terhadap hasil belajar matematika (y) dapat
digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
15
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Frek
uens
i
Gambar 3. Histogram Skor Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar
Matematika
3. Variabel Hasil Belajar Matematika
Skor hasil belajar matematika diperoleh dari hasil pengisian angket secara
teoritik, didapatkan rentang skor terendah 6 dan skor tertinggi 21. Harga mean
(rata-rata) sebesar 14,26 simpangan baku sebesar 3,71 median sebesar 14,00 dan
modus sebesar 14.
Dari data induk penelitian dapat disusun skor hasil belajar matematika
dapat disajikan dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
No Interval
Kelas
Batas Bawah
Kelas
Batas Atas
Kelas
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif (%)
Frekuensi
Kumulatif
1 6 – 7 5,5 7,6 6 3,8 3,80
2 8 – 9 7,5 9,5 15 9,49 13,29
3 10 – 11 9,5 11,5 12 7,59 20,88
4 12 – 13 11,5 13,5 30 18,99 39,87
5 14 – 15 13,5 15,5 38 24,06 63,93
6 16 – 17 15,5 17,5 27 17,09 81,02
7 18 – 19 17,5 19,5 15 9,49 90,51
8 20 – 21 19,5 21,5 15 9,49 100
Jumlah 158 100
16
67,5 73,5 79,5 85,5 91,5 97,5 103,5 109,5 115,5
Interval Kelas
Dari tabel di atas dapat dilihatbahwa sebanyak 63 (39,87%) responden
mempunyai skor di bawah kelompok rata-rata, 38 (24,06%) responden berada
pada kelompok rata-rata, dan 57 (36,07) responden berada di atas kelompok rata –
rata. Sebaran skor hasil belajar matematika dapat digambarkan dalam histogram
sebagai berikut:
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Frek
uens
i
Gambar 4. Histogram hasil Belajar Matematika
Dari deskripsi data tersebut maka dapat disajikan ringkasannya sebagai berikut:
Tabel 7. Ringkasan Hasil Perhitugan Stastitik Dasar
Besaran Statistik Variabel Penelitian
Y X1 X2
Mean
Median
Modus
Std. Deviasi
Rentangan
14,26
14,00
14
3,71
15
110,91
112,00
114
16,88
70
93,5
94,0
95
10,29
47
17
5,5 7,5 9,5 11,5 13,5 15,5 17,5 19,5 21,5
Interval Kelas
Skor Minimal
Skor Maksimal
6
21
73
143
68
115
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan bagian yang harus dianalisis dan merupakan
salah satu syarat untuk menguji hipotesis penelitian selain dari uji normalitas. Alat
uji yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi dalam penelitian
berdistribusi normal adalah dengan uji normalitas yang diolah dengan
menggunakan software SPSS 23.0. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk
menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis uji dua pihak (two-tail
test). Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan statistik Uji K-S atau
Uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk melihat hasil normalitas data, dilihat dari
perbandingan nilai Asymp. Sig.2-tailed pada tingkat alpha 0,05 (Syarifudin,
2010:143). Tingkat alpha 0,05 bermakna bahwa taraf kesalahan 5% dan tingkat
kepercayaan sebesar 95%. Sebuah populasi dikatakan berdistribusi normal apabila
nilai Asymp. Sig.2-tailed > 0,05. Namun sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig.2-
tailed < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi populasi data tidak normal.
Terkait penelitian ini, berdasarkan hasil dari pengelolaan data dengan
software SPSS 23.0 diperolah data:
Tabel 8. Uji Normalitas Data Hasil Penelitian One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MOTIVASI
BELAJAR SISWA
PERHATIAN
ORANG TUA
HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
N 158 158 158
Normal Parametersa,bMean 110.91 93.52 14.26
Std. Deviation 16.879 10.291 3.709
Most Extreme Differences Absolute .042 .062 .080
Positive .042 .038 .054
18
Negative -.040 -.062 -.080
Kolmogorov-Smirnov Z .527 .776 1.002
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.944 0.584 0.268
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel di atas tentang uji normalitas data hasil penelitian
diperoleh bahwa untuk perhitungan Kolmogorov-Smirnov test untuk masing-
masing variabel memiliki nilai Asymp. hitung Sig.2-tailed masing-masing setiap
variabel. variabel motivasi belajar siswa 0,944, variabel perhatian orang tua yaitu
0.584, dan Variabel Hasil Belajar Matematika 0,268. Ketiga nilai Asymp. Sig.2-
tailed untuk masing-masing variabel tersebut nilainya lebih besar dari tingkat
alpha 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi
berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Pengujian yang lain untuk korelasi adalah linieritas. Uji linearitas menurut
Nisfiannor (2009:92) dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear (garis lurus). Uji
linearitas dilakukan dengan uji F. Apabila nilai F hitung lebih kecil dari pada F
tabel pada taraf signifikan 5% serta nilai signifikansinya lebih besar dari 5%,
maka data tersebut memiliki hubungan yang linear (Syarifudin, 2010:150).
Tabel 9. Hasil Uji Linearitas Data Hasil Penelitian
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
HASIL BELAJAR
MATEMATIKA *
MOTIVASI BELAJAR
SISWA
Between Groups
(Combined) 1191.646 65 18.333 1.741 0.007
Linearity 214.822 1 214.822 20.402 0.000
Deviation from
Linearity976.824 64 15.263 1.450 0.051
Within Groups 968.714 92 10.530
Total 2160.361 157
HASIL BELAJAR
MATEMATIKA *
PERHATIAN ORANG
TUA
Between Groups (Combined) 1115.589 47 23.736 2.499 .000
Linearity 560.466 1 560.466 59.009 .000
Deviation from
Linearity
555.124 46 12.068 1.271 0.156
19
Within Groups 1044.771 110 9.498
Total 2160.361 157
Berdasarkan tabel 9 tentang uji linearitas data hasil penelitian diperoleh bahwa:
a. Variansi hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika
diperoleh F hitung 1,450. Harga F tabel diperoleh melalui tabel F dengan df :
1: 157 pada taraf signifikansi 5% maka diperoleh F tabel sebesar 3,06.
Berdasarkan data tersebut, F hitung < F tabel (1,450 < 3,06) maka variansi
hubungan antara motivasi belajar siswa dan hasil belajar matematika
dinyatakan linear.
b. Variansi hubungan antara perhatian orang tua dan hasil belajar matematika
diperoleh F hitung 1,271. Harga F tabel diperoleh melalui tabel F dengan df : 1:157
pada taraf signifikansi 5% maka diperoleh Ftabel sebesar 3,06. Berdasarkan data
tersebut, F hitung < F tabel (1,271 < 3,06) maka variansi hubungan antara
perhatian orang tua dan hasil belajar matematika dinyatakan linear.
Uji linearitas antara X1 – Y yaitu variabel motivasi belajar terhadap hasil
belajar matematika diketahui signifikansinya 0,000 < 0,05. Dari data tersebut
dapat disimpulkan X1 – Y bersifat linear. Kelinearan dari data-data dalam variabel
motivasi hasil belajar terhadap hasil belajar matematika dapat dilihat dalam grafik
berikut ini:
60 70 80 90 100 110 120 130 140 1500
5
10
15
20
25Normal Q-Q Plot of X1
Expe
cted
Nor
mal
Val
ue
Gambar 5. Grafik Linearitas X1 – Y
20
Uji linearitas antara X2 – Y yaitu variabel perhatian orang tua terhadap
hasil belajar matematika diketahui signifikansinya 0,000 < 0,05. Dari data tersebut
dapat disimpulkan X2 – Y bersifat linear. Kelinieran dari data-data dalam variabel
perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika dapat dilihat dalam grafik
berikut ini:
60 70 80 90 100 110 1200
5
10
15
20
25
Normal Q-Q Plot of X2
Expe
cted
Nor
mal
Val
ue
Gambar 6. Grafik Linearitas X2 – Y
Kenormalan semua variabel bebas terhadap variabel terikat disajikan
dalam grafik berikut ini:
21
60 70 80 90 100 110 120 130 140 1500
20
40
60
80
100
120
140
Normal Q-Q Plot of YEx
pect
ed N
orm
al
Gambar 7. Grafik Linearitas X1, X2 terhadap Y
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilaksanakan untuk melihat apakah hipotesis yang
telah dikemukakan pada penelitian ini diterima atau ditolak. Uji hipotesis ini
dilaksanakan setelah persyaratan yang ditentukan untuk pengujian hipotesis
seperti uji normalitas dan linieritas dari data yang sudah terpenuhi.
a. Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa (X1) Terhadap Hasil Belajar
Matematika (Y)
Hubungan antara variabel motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
matematika di SD Negeri Kota Martapura Kabupaten Banjar ditentukan dengan
teknik korelasi Product Moment Pearson. Adapun hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar
matematika di SD Negeri di Kota Martapura Kab. Banjar.
Ha: Terdapat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar
matematika di SD Negeri di Kota Martapura Kab. Banjar.
Kriteria:
Tolak H0 jika Sig. (p) < 0,05
22
Signifikansi: rHitung > rTabel
Pengelompokkan data berdasarkan pendapat Suryabrata (2009: 19) tampak
seperti di bawah ini:
Tinggi = (Mean+1 SD) ke atas
Sedang = (Mean- 1 SD) s/d (Mean+1 SD)
Rendah = (Mean-1 SD)
Skor motivasi belajar siswa dengan kriteria di atas tampak seperti tabel berikut:
Tabel 10. Skor motivasi belajar siswa
No Kelompok Frekuensi F % Keterangan
1 127,77 ke atas 31 19,6 % Tinggi
2 94,03 s/d 127,77 101 63,9 % Sedang
3 94,03 ke bawah 26 16,4 % Rendah
Jumlah 158 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 31 orang siswa (19,6%)
berpendapat bahwa motivasi belajar mereka tergolong tinggi, 101 (63,9%) sedang,
26 (16,4%) rendah.
Hasil analisis korelasi dengan menggunakan bantuan software SPSS 23.0
adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Hasil uji korelasi antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
matematika di SD Negeri Kota Martapura Kab. Banjar
Correlations
MOTIVASI BELAJAR
SISWA
HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
MOTIVASI
BELAJAR SISWA
Pearson Correlation 1 .315**
Sig. (2-tailed) 0.000
N 158 158
HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
Pearson Correlation 0.315** 1
Sig. (2-tailed) 0.000
N 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05, bila
dimasukkan pada kriteria untuk pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan
23
bahwa variabel motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika memiliki
hubungan atau dengan kata lain H0 ditolak dan Ha diterima.
Sementara itu, untuk melihat tingkat hubungan kedua variabel tersebut
dapat diperoleh dengan membandingkan besarnya nilai rtabel yang dapat diperoleh
melalui tabel r Product Momen dengan jumlah df = 158 (df = N-1) pada taraf
signifikansi 5% yaitu sebesar 0,159. Oleh karena nilai r hitung > r tabel (0,315 >
0,159), maka tingkat hubungan dari variabel motivasi belajar siswa dengan hasil
belajar matematika adalah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
motivasi siswa terhadap pelajaran matematika, maka semakin tinggi pula hasil
belajar yang didapat siswa. Sebaliknya, makin rendah motivasi belajar siswa maka
semakin rendah pula hasil belajar yang didapat siswa.
b. Hubungan antara Perhatian Orang Tua (X2) Terhadap Hasil Belajar
Matematika (Y)
Hubungan antara variabel perhatian orang tua terhadap hasil belajar
matematika di SD Negeri Kota Martapura Kabupaten Banjar ditentukan dengan
teknik korelasi Product Moment Pearson. Adapun hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar
matematika di SD Negeri Kota Martapura Kab. Banjar.
Ha: Terdapat hubungan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar
matematika di SD Negeri Kota Martapura Kab. Banjar.
Kriteria: Tolak H0 jika Sig. (p) < 0,05
Signifikansi: rhitung > rtabel
Pengelompokkan data berdasarkan pendapat Suryabrata (2009: 19) tampak
seperti di bawah ini:
Tinggi = (Mean+1 SD) ke atas
Sedang = (Mean- 1 SD) s/d (Mean+1 SD)
Rendah = (Mean-1 SD)
Skor perhatian orang tua dengan kriteria di atas tampak seperti tabel berikut:
Tabel 12. Skor Perhatian Orang Tua
24
No Kelompok Frekuensi F % Keterangan
1 103,8 ke atas 28 17,7 % Tinggi
2 83,22 s/d 103,8 107 67,7 % Cukup
3 83,22 ke bawah 23 14,5 % Rendah
Jumlah 158 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 28 orang siswa (17,7%)
berpendapat bahwa perhatian orang tua mereka tergolong tinggi, 107 (67.7%)
sedang, 23 (14,5%) rendah.
Hasil analisis korelasi dengan menggunakan bantuan software SPSS 23.0
adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Hasil Uji Korelasi Antara Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Matematika di SD Negeri Kota Martapura Kab. Banjar
Correlations
PERHATIAN ORANG TUA HASILBELAJAR SIWA
PERHATIAN ORANG TUA
Pearson Correlation 1 0.509**
Sig. (2-tailed) 0.000N 158 158
HASILBELAJAR SIWAPearson Correlation 0.509** 1Sig. (2-tailed) 0.000N 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).Hasil perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05, bila
dimasukkan pada kriteria untuk pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika memiliki
hubungan atau dengan kata lain H0 ditolak dan Ha diterima.
Sementara itu, untuk melihat tingkat hubungan kedua variabel tersebut
dapat diperoleh dengan membandingkan besarnya nilai rtabel yang dapat diperoleh
melalui tabel r Product Momen dengan jumlah df = 158 (df = N-1) pada taraf
signifikansi 5% yaitu sebesar 0,159. Oleh karena nilai r hitung > r tabel (0,509 >
0,159), maka tingkat hubungan dari variabel perhatian orang tua dengan hasil
belajar matematika adalah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
perhatian orang tua terhadap pelajaran matematika, maka semakin tinggi pula
25
hasil belajar yang didapat siswa. Sebaliknya, makin rendah perhatian orang tua
maka semakin rendah pula hasil belajar yang didapat siswa.
c. Hubungan secara bersama-sama antara Motivasi Belajar Siswa (X1) dan
Perhatian Orang Tua (X2) terhadap Hasil Belajar Matematika (Y)
Hubungan secara bersama-sama antara variabel motivasi belajar siswa dan
perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika di SD Negeri Kota
Martapura Kabupaten Banjar ditentukan dengan teknik korelasi Product Moment
Pearson. Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat hubungan secara bersama-sama antara motivasi belajar siswa
dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika di SD Negeri Kota
Martapura Kab. Banjar.
Ha: Terdapat hubungan secara bersama-sama antara motivasi belajar siswa dan
perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika di SD Negeri Kota
Martapura Kab. Banjar.
Kriteria: Tolak H0 jika Sig. (p) < 0,05
Signifikansi: rhitung > rtabel
Pengelompokkan data berdasarkan pendapat Suryabrata (2009: 19) tampak
seperti di bawah ini:
Tinggi = (Mean+1 SD) ke atas
Sedang = (Mean- 1 SD) s/d (Mean+1 SD)
Rendah = (Mean-1 SD)
Skor hasil belajar matematika dengan kriteria di atas tampak seperti tabel berikut:
Tabel 14. Skor Hasil Belajar Matematika
No Kelompok Frekuensi F % Keterangan
1 18,05 ke atas 26 16,4% Tinggi
2 10,47 s/d 18,05 111 70,2 % Cukup
3 10,47 ke bawah 21 13,3 % Rendah
Jumlah 158 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 26 orang siswa (16,4%)
berpendapat bahwa hasil belajar matematika mereka tergolong tinggi, 111
(70,2%) sedang, 23 (13,3%) rendah.
26
Hasil analisis korelasi dengan menggunakan bantuan software SPSS 23.0
adalah sebagai berikut:
Tabel 15. Hasil uji korelasi antara motivasi belajar siswa dan perhatian orang tua
terhadap hasil belajar matematika di SDN Kota Martapura Kab. BanjarCorrelations
MOTIVASI
BELAJAR SISWA
PERHATIAN
ORANG
TUA
HASIL
BELAJAR
MATEMATIKA
MOTIVASI BELAJAR SISWA
Pearson Correlation 1 0.648** 0.315**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000N 158 158 158
PERHATIAN ORANG TUA
Pearson Correlation 0.648** 1 0.509**
Sig. (2-tailed) .000 0.000N 158 158 158
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Pearson Correlation 0.315** 0.509** 1Sig. (2-tailed) 0.000 0.000N 158 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa:
ry1 = 0,315 ry12 = 0,099
ry2 = 0,509 ry22 = 0,259
r12 = 0,648 r122 = 0.419
R yx 1 x2=√ r2 yx1+r 2 yx2 – 2 r yx 1r yx 2r x1 x2
1−r2 x1 x2
R yx 1 x2=√ 0,099+0,259−2 ( 0,315 ) (0,509 )(0,648)1−0,419
Ryx 1 x2=√ 0,358−0,2080,581
Ryx 1 x2=√ 0,1500,581
Ryx 1 x2=√0,258
Ryx 1 x2=0,508
Sementara itu, untuk apakah koefisien korelasi ganda tersebut signifikan
atau tidak, dilakukan dengan langlah-langkah sebagai berikut.
27
F= R2/k(1−R2 )/ (n−k−1)
F= 0,5082/2(1−0,5082 ) /(158−2−1)
F= 0,1290,0048
F=26,95
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh bahwa r hitung 0,508 dan
Fhitung 26,95. Nilai rhitung > rtabel (0,508 > 0,159) menunjukkan bahwa motivasi
belajar siswa dan perhatian orang tua secara bersama-sama berhubungan dengan
hasil belajar matematika siswa SD Negeri di Kota Martapura Kab. Banjar.
Sementara itu, untuk tingkat signifikansi hubungan secara bersama-sama tersebut
nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan ketentuan 2:157 (2
sebagai pembilang dan 157 sebagai penyebut pada taraf signifikansi 0,05, maka
diperoleh Fhitung > Ftabel (26,95 > 3,06). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
motivasi belajar siswa dan perhatian orang tua secara bersama-sama berhubungan
signifikan dengan hasil belajar matematika siswa SD Negeri Kota Martapura Kab.
Banjar. Sementara itu, koefesien korelasi 0,508 dari hubungan secara bersama-
sama antara motivasi belajar siswa dan perhatian orang tua dengan hasil belajar
matematika SD Negeri Kota Martapura dapat dinyatakan bahwa derajat keeratan
antara variabel tersebut termasuk dalam kategori cukup (Sugiyono,2009:257).
C. PEMBAHASAN
1. Hubungan antara Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata ada hubungan antara motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika siswa SDN di Kota Martapura Kab.
Banjar diperoleh rhitung sebesar 0,315 dan sig 0,00. Hasil ini menunjukkan bahwa
motivasi belajar berhubungan secara signifikan terhadap hasil belajar matematika,
artinya semakin tinggi motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika maka
semakin tinggi pula hasil belajar matematika.Sebaliknya semakin rendah motivasi
belajar siswa, semakin rendah pula hasil belajar matematika.
28
Hasil ini menunjukkan motivasi belajar memiliki peranan yang sangat
menentukan dan memberikan hubungan positif dan signifikan terhadap hasil
belajar matematika.Dilihat dari derajat keeratan antara variabel, korelasi 0,315
menunjukkan hubungan antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
matematika seperti yang dikemukakan Suharsimi (215-89), dalam penelitian ini
termasuk kategori rendah.
Hasil analisis deskripsi menunjukan variable motivasi belajar siswa
termasuk kriteria, tinggi 19,6 %, sedang 63,9%, rendah 16, 4%. Hasil analisis ini
menunjukan bahwa mayoritas motivasi belajar siswa berada pada kriteria cukup
tinggi yakni sebesar 63,9%. Hasil analisis menunjukan, bahwa motivasi belajar
siswa merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan siswa belajar
khususnya pelajaran matematika.
Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika akan
berdampak pada hasil belajar yang diperolehnya, karena itu dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaan di kelas guru bertanggung jawab meningkatkan motivasi
belajar baik secara instrinsik maupun ekstrinsik. Hal ini sesuai dengan pendapat
yang dinyatakan oleh Ormrod bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk melaksanakan kegiatan agar tercapai minat dan
perilaku yang dapat meningkatkan kekuatan, keuletan, ketekunan dan
mempertinggi proses kognitif dan mendorong seseorang untuk memperbaiki
kelemahannya, (Ormrod, 2003: 308-309)
Motivasi dalam belajar sangat penting ditanamkan pada diri siswa
(intrisik), karena motivasi intrinsik lebih baik dari pada motivasi yang diberikan
lingkungan sekitarnya (ekstrinsik). Motivasi belajar yang datang dalam diri akan
tumbuh minat belajar tanpa anda yang menggerakannya. Siswa yang berminat
dalam belajar matematika, dapat terlihat dari sikap dan perilaku seperti keinginan
yang tinggi untuk mempelajari materi matematika, mengerjakan soal-soal latihan
yang ada pada buku LKS, dan dengan senang hati mencari literatur dan
mempelajari kembali materi yang dia terima di sekolah.Sedangkan motivasi
ekstrinsik tumbuh adanya dorongan dari luar dirinya, dimana siswa belajar karena
disuruh dari lingkungannya.
29
Hasil penelitian Rizki Aspriyani menyatakan bahwa terdapat korelasi
positif antara motivasi belajar siswa dengan kemampuan pemecahan masalah
matematika, dimana semakin baik motivasi belajar yang dimiliki siswa akan
memberikan belajar untuk berprestasi yang baik pula kemampuannya dalam
memecahkan matematika, (Rizki Aspirani, 2017: 22)
2. Hubungan antara Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata ada hubungan antara perhatian orang
tua terhadap hasil belajar matematika siswa SDN di Kota Martapura Kab. Banjar
diperoleh rhitung sebesar 0,509 dan sig 0,00. Hasil ini menunjukkan bahwa
perhatian orang tua berhubungan secara signifikan terhadap hasil belajar
matematika, artinya semakin tinggi perhatian orang tua terhadap belajar
matematika siswa semakin tinggi pula hasil belajar matematikana. Sebaliknya
semakin rendah perhatian orang tua, semakin rendah pula hasil belajar
matematika.
Hasil ini menunjukkan perhatian orang tua merupakan salah satu faktor
yang memiliki peran dan sangat menentukan serta memberikan hubungan positif
dan signifikan terhadap hasil belajar matematika. Dilihat dari derajat keeratan
antara variabel, korelasi 0,509 menunjukkan hubungan antara perhatian orang tua
terhadap hasil belajar matematika seperti yang dikemukakan Suharsimi (215-89),
dalam penelitian ini termasuk kategori cukup tinggi
Hasil analisis deskripsi menunjukan variable perhatian orang tua termasuk
kriteria, tinggi 17,7 %, sedang 67,7%, rendah 14,5%. Hasil analisis ini
menunjukan bahwa mayoritas perhatian orang tua pada kriteria cukup tinggi yakni
sebesar 67,7%. Hasil analisis menunjukan, bahwa perhatian orang tua salah satu
faktor pendukung keberhasilan siswa belajar khususnya pelajaran matematika.
Perhatian orang tua sangat diperlukan dalam mendidik anaknya terkait
dengan kegiatan-kegiatan belajar sehari-hari dalam menuntut ilmu. Kegiatan yang
dapat diberikan oleh orang tua dalam belajar anak, memberikan bimbingan dan
nasehat agar terbentuk karakter dan kepribadian yang baik, menanamkan nilai-
nilai dan norma serta aturan yang harus ditaati oleh anak sehingga menjadi pribadi
yang mendiri. Kewajiban orang tua juga memberikan fasilitas dan kebutuhan
belajar anak untuk menunjang kegiatan belajar baik buku pelajarannya, alat dan
30
pelengkap kegiatan pembelajaran serta memberikan pengawasan terhadap
perkembangan anak baik kemajuan maupun permasalahan kesulitan belajar anak.
Hal ini sesuai dengan pandangan Houterville & Conway keluarga dalam
hal ini orang tua memiliki pengaruh terhadap prestasi (hasil belajar)
anaknya.Dimana Peratian orang tua memiliki peran penting dalam membentuk
watak dan kepribadian anak. Perhatian orang tua terhadap kemampuan belajar
anak di sekolah, merupakan salah satu aspek penting dalam keberhasilan anak di
sekolahHouterville & Conway (2007:1), Lebih tegas lagi Slameto menyatakan
bahwa orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
kebutuhan belajarnya, tidak memperhatikan kemajuan dan kesulitan belajarnya
menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar,Slameto (2010). Penelitian ini
ditunjang dari hasil penelitian Afiatin Nisa yang menyatakan bahwa ada pengaruh
positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar
matematika.
3. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua Secara
Bersama-sama terhadap Hasil Belajar Matematika
Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi ganda diperoleh nilai r 0, 508,
serta nilai F 26, 95, maka dapat disimpulkan bahwa variable motivasi belajar
secara bersama-sama dengan variable perhatian orang tua memiliki hubungan
yang signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa SDN di Kota Martapura
Kab. Banjar. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa,
semakin banyak perhatian yang diberikan orang tua maka semakin tinggi pula
hasil belajarnya. Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa, semakin
kurang perhatian orang tua, maka semakin rendah pula..Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang di bahas terdahulu yakni tentang hubungan antara
motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika. Hasil
belajar matematika pada penelitian ini diarahkan pada bagaimana kegiatan yang
dapat dilakukan seseorang untuk dapat hasil belajar yang baik dan optimal dengan
memperhatikan faktor internal dan eksternal.
31
Salah satu faktor internal yang dimiliki siswa dan menjadikan dasar untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal, adalah motivasi belajar. Motivasi
merupakan suatu proses yang memberikan semangat, arah, dan kegigihan perilaku
yang berenergi, terarah dan bertahan lama, (Santrock, 2011: 510). Motivasi
belajar yang datang dalam diri akan tumbuh aktivitas belajar tanpa anda yang
menggerakannya. Siswa yang berminat dalam belajar matematika, dapat terlihat
dari sikap dan perilaku seperti keinginan yang tinggi untuk mempelajari materi
matematika, siswa yang memiliki motivasi dalam belajar akhirnya akan
mendapatkan petunjuk untuk selalu disiplin diri dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Untuk itu di sekolah guru perlu menciptakan strategi pendekatan,
model dan metode pembelajaran yang inovatif agar kegiatan pembelajaran
menarik dan tidak membosankan sehingga anak termotivasi untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Sementara itu perhatian orang tua merupakan salah satu faktor eksternal
yang mempengaruhi hasil belajar siswa, perhatian orang tua yang tulus dan tepat
diberikan pada anaknya akan tumbuh dan berkembang, gairah anak untuk belajar
sehingga dapat mencapai hasil belajar yang tinggi.Walaupun hasil korelasi ganda
motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika siswa
siqnifikansi hanya 26, 95 namunini jangan dianggap remeh hal ini menunjukan
bahwa masih ada faktor internal dan eksternal lain yang juga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa seperti minat, disiplin, kecerdasan, kreativitas, gaya
belajar siswa, cara mengajar guru, metode mengajar, sarana dan prasarana dll,
yang perlu dilakukan penelitian lanjutan.
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika
siswa SDN di Kota Martapura Kab. Banjar sebesar 0, 315, artinya hubungan
antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa SDN di Kota
Martapura Kab. Banjar tergolong rendah
2. Terdapat hubungan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar
matematika siswa SDN di Kota Martapura Kab. Banjar sebesar 0, 509, artinya
hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika siswa
SDN di Kota Martapura Kab. Banjar tergolong cukup tinggi
3. Terdapat hubungan secara bersama-sama antara motivasi belajar dan
perhatian orang tua terhadap hasil belajar matematika siswa SDN di Kota
33
Martapura Kab. Banjar sebesar R ganda = 0, 508, dan F hitung sebesar 26, 95.
Ini berarti bahwa hubungansecara bersama-sama antara motivasi belajar dan
perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika siswa SDN di Kota
Martapura Kab. Banjar tergolong cukup tinggi
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan bahwa siswa
perlu menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ingin
memiliki pengetahuan pada pembelajaran matematika perlu menanamkan
motivasi dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi belajar yang tumbuh dari
keinginan siswa akan dapat meningkatkan hasil belajar matematika tanpa adanya
paksaan dari orang lain. Tidak hanya merasa puas dari hasil yang diperoleh
namun hendaknya perlu mengkaji kekurangan dan kelemahannya yang perlu juga
di atasi sehingga mendapat hasil belajar yang optimal. Orang tua juga perlu
memberikan perhatian terhadap kegiatan pembelajaran anak dan memberikan
bimbingan, pengawasan, serta memberikan fasilitas belajar dengan
memperhatikan kegiatan belajar anak di sekolah.
Guru hendaknya mampu menumbuh kembangkan motivasi belajar yang
ada pada diri siswa guna meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran
matematika yang akhirnya siswa dapat merepresentasikan jawaban yang tepat
dalam menjawab-menjawab pertanyaan terkait dengan soal- soal dan pelajaran
matematika yang diberikan. Sehingga dapat terwujud semangat dan dorongan
untuk mengatasi permasalahan yang ada pada matematika. Kualitas yang dapat
ditingkatkan guru dalam kegiatan pembelajaran matematika perlu adanya strategi
pembelajaran, baik itu pendekatan, model, metode dan media pembelajaran,
karena agar supaya siswa dapat belajar matematika dengan baik dan senang hati.
Demikian pula sekolah hendaknya memperhatikan fasilitas belajar siswa
terutama sarana dan prasarana yang mendukung proses kegiatan pembelajaran,
baik itu untuk kelengkapan buku ajar, media pembelajaran, alat bantu
pembelajaran matematika, sehingga proses belajar dapat terlaksana dengan lebih
baik.
34
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Aspriyani, R. (2017). PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika, 10 (1)
Bill, Frederick H. 1981. Teaching and Learning Mathematics in Secondery School. New York: Printed in the United States of Amerika.
BSNP. 2011, Assesmen Pembelajaran.
Darmiyati, dkk, 2016.Pola Pendidikan Anak Masyarakat Dayak di Era lobalisasi Daerah Aliran Sungai Barito Kab.Barito kuala.Penelitian . FKIP UNLAM
Dean, Peter G. 1982. Teaching and Learning Mathematics. Great Britain: Robert Hatnoll Limited Bodmin Crornwall.
Depdiknas. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Badan Standar Nasional Pendidikan: Jakarta.
35
Dimyati dan Midjiono, 2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Renika CiptUno, H., B, 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Gagne, R.M..1977. Principles of Intructional Design. New York: Holt Rinert and Winston
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana.2009, Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama
Higgens, John L. 1973. Mathematics Taching and Learning.Worthington, Ohio: Charles A Jones Pub., Co.
https://elearningmath27.wordpress.com Hasil TIMSS Terbaru 2011 plus Contoh Soal/ Mathematics E-Learning Syahidan 27.19 Juni 2017 Jam 00.43 WITA
Kurniawan & Wustqa. 2014. Pengaruh Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar, dan Lingkungan Sosial Terhadap prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Santrock, J ., W, 2011. Educational Psychology. (fifth edition). New York: Mc Graw- Hill Companies
Santrock, J ., W, 2009. Psikologi Pendidikan (Penerjemah Diana Angelina) New York : Mc Graw- Hill (Buku Asli diterbitkan tahun 2008)
Sardiman.2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Suryabrata, Sumadi. 2014. Psikologi Penidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta : Kencana
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta
36