hasil belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi kelas … · akuntansi kelas xi is semester 2...

85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN MODEL EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 SMA AL ISLAM I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI SKRIPSI Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: tranthuan

Post on 22-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN

MASALAH DENGAN MODEL EKSPOSITORI TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2

SMA AL ISLAM I SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

SKRIPSI

Oleh:

DYAH SETIANINGRUM

NIM K7407068

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN

MASALAH DENGAN MODEL EKSPOSITORI TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2

SMA AL ISLAM I SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

DYAH SETIANINGRUM

NIM K7407068

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Dyah Setianingrum. STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN

BERDASARKAN MASALAH DENGAN MODEL EKSPOSITORI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 SMA AL ISLAM I

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011, Skripsi. Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil

belajar akuntansi antara siswa yang diajar dengan menggunakan model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan model ekspositori pada siswa kelas XI

IPS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. (2) Mengetahui apakah

model Pembelajaran Berdasarkan Masalah menghasilkan hasil belajar akuntansi

yang lebih baik dibandingkan dengan model ekspositori pada siswa kelas XI IPS

SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yaitu eksperimen semu

(Quasi eksperimental research). Populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA

Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2010/1011 sejumlah 202 siswa yang terbagi

dalam 5 kelas. Sampel diambil dengan Cluster random Sampling sejumlah dua

kelas, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen

berjumlah 40 siswa dan kelompok kontrol berjumlah 38 siswa. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik tes.

Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t dengan prasyarat yaitu

t-matching.

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh harga Me = 79,75 dan Mk =

74,76 hal ini menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari

nilai rata-rata kelompok kontrol. Hasil analisis data juga menunjukkan harga

thitung = 2,303 hasil tersebut dikonsultasikan dengan ttabel dengan n = 78 dan taraf

signifikasi 5% dengan db = 75 sebesar 1,995. Berdasarkan hasil analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa (1) Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan

menggunakan uji-t ditunjukkan dengan thitung > ttabel yaitu 2,303 > 1,995 pada

taraf signifikasi 5% dan db = 75, berarti bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

akuntansi antara siswa yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah dengan model ekspositori pada siswa kelas XI IPS SMA Al

Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011, (2) Pada kelompok eksperimen rata-

rata nilai post-test sebesar 79,75 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 74,76.

Dengan adanya hasil belajar yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen

dibandingkan dengan hasil yang dicapai kelompok kontrol, berarti metode

pembelajaran berdasarkan masalah lebih efektif diterapkan daripada model

pembelajaran ekspositori.

Page 7: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Dyah Setianingrum. A COMPARATIVE STUDY OF PROBLEM BASED

LEARNING MODEL AND EXPOSITORY MODEL ON STUDENT

LEARNING ACHIEVEMENT IN ACCOUNTING LEARNING OF THE XI

IPS GRADERS OF SEMESTER 2 OF SMA AL ISLAM I SURAKARTA IN

THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011. Thesis. Surakarta. Teacher Training and

Education Faculty of Sebelas Maret University, Surakarta, June 2011.

The objectives of research are (1) to find out whether or not there is

difference of accounting learning achievement between the students taught using

Problem-Based Learning model and those taught using Expository Learning in the

XI IPS graders of SMA Al Islam I Surakarta in the school year of 2010/2011, and

(2) to find out whether or not the Problem Based Learning model provides the

better accounting learning achievement than expository model does in the XI IPS

graders of SMA Al Islam I Surakarta in the school year of 2010/2011.

This study employed a quasi experimental research. The population of

research was all XI IPS graders of SMA Al Islam I Surakarta in the school year of

2010/2011, consisting of 202 students divided into 5 classes. The sample was

taken using cluster random sampling of two classes as experiment group and

control group. The experiment group contains 40 students and the control one

contains 38 students. Techniques of collecting data used were documentation and

test. Technique of analyzing data used was t-test with prerequisite, t-matching.

Considering the result of analysis, it can be found Me value = 79.75 and

Mk = 74.76; it indicates that the mean value of experiment group is higher than

that of control group. The result of data analysis shows that the tstatistic value =

2.303 is consulted with the ttable with n = 78 and significance level of 5% with db

= 75 of 1.995. Considering the result of analysis, it can be concluded that (1)

based on the data analysis carried out using t-test indicated with tstatistic > ttable

2.303 > 1.995 at significance level of 5% and db = 75, meaning that there is a

difference of accounting learning achievement between the students taught using

Problem-Based Learning model and those taught using Expository Learning in the

XI IPS graders of SMA Al Islam I Surakarta in the school year of 2010/2011, (2)

in the experiment group, the mean posttest value is 79.75 while in the control

group it is 74.76. The higher learning achievement in experiment group compared

the result obtained by the control group means that problem based learning is

more effective to apply than the expository learning model.

Page 8: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“......Setiap terjatuh, pasti akan terasa sakit. Namun, ketika mulai bangkit dan

melangkah, rasa sakit pasti akan tergantikan dan menjadi pembelajaran untuk

perjalanan yang akan datang......”

(Penulis)

“.......Perubahan bukan hanya sekedar ucapan, tapi harus diwujudkan.....”

(Penulis)

“....Tidak ada hal yang sia-sia jika didasari niat, kemauan, usaha, dan do’a untuk

menjadikannya menjadi nyata......”

(Penulis)

Page 9: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan sebuah karya dari hasil kerjaku untuk jiwa

yang merangkul ragaku dan untuk orang-orang yang

menghiasi jejak-jejak nafasku. Tak pernah kuhenti ucap

syukur alhamdulillah karena aku memiliki kalian. Skripsi ini

penulis persembahkan untuk:

- Ibu dan Bapak tersayang yang selalu memberikan

semangat, doa dan kasih sayang yang tak terputus.

- Mbak Lie`, De’ Iin dan De’ Fajarku tersayang yang

selalu memberiku semangat dan inspirasi.

- Dian, Anjani, Erlin, Dessy, Nurul, Pipit atas semua hal

yang telah diberikan untukku, dan persahabatan kita

yang indah.

- Pak Sigit Santosa dan Ibu Laily Faiza Ulfa, terima kasih

atas bimbingan dan motivasinya.

- Sahabat-sahabatku CaKA (Bu Lurah dan yang lainnya).

- Teman-teman prodi Ekonomi angkatan 2007.

- Almamater UNS.

Page 10: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan

hidayah-Nya, sehingga skipsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis

untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah memberikan

arahan, bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

5. Laily faiza Ulfa,S.E, M.M, selaku Pembimbing II yang telah memberikan

dukungan, semangat, dan bimbingan dalam penyusunan skripsi

6. Riyanto, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Al Islam I Surakarta dan Slamet

Widodo, S.Pd., selaku guru pembimbing beserta seluruh keluarga besar SMA

Al Islam I Surakarta yang telah banyak memberikan bantuan bagi penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Ibu tercinta, yang selalu memberikan semangat, kasih sayang serta doa

dan dukungan yang tak henti-hentinya mengiringi penulis hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Tim Penguji, yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan bagi

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Page 11: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 12: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4

D. Perumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

1. Proses Belajar Mengajar ....................................................... 8

2. Pembelajaran dan Model Pembelajaran ................................ 9

a. Pembelajaran ..................................................................... 9

b. model Pembelajaran .......................................................... 10

3. Hasil Belajar .......................................................................... 11

4. Pembelajaran Akuntansi ....................................................... 12

a. Sejarah Perkembangan Akuntansi .................................... 13

Page 13: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b. Definisi Akuntansi ........................................................... 13

c. Laporan Keuangan ........................................................... 14

d. Jenis laporan Keuangan .................................................... 15

5. Pembelajaran Berdasarkan Masalah ..................................... 17

a. Pengertian Problem Based Learning ................................ 17

b. Karakteristik Problem Based Learning ............................ 19

c. Keunggulan Problem Based Learning ............................. 19

d. Kelemahan Problem Based Learning .............................. 20

e. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah .................. 20

f. Prinsip-prinsip dalam Penerapan Pembelajaran

Berdasarkan Masalah ....................................................... 21

6. Pembelajaran Ekspositori ...................................................... 22

a. Pengertian Pembelajaran Ekspositori ................................ 22

b. Karakteristik Pembelajaran Ekspositori ............................ 22

c. Keunggulan Pembelajaran Ekspositori ............................. 23

d. Kelemahan Pembelajaran Ekspositori .............................. 23

e. Langkah-langkah Pembelajaran Ekspositori ..................... 24

f. Prinsip Penggunaan Pembelajaran Ekspositori ................. 26

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................. 26

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 28

D. Hipotesis ...................................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 32

1. Tempat Penelitian.................................................................... 32

2. Waktu Penelitian ..................................................................... 32

B. Populasi dan Sampel ................................................................... 33

1. Populasi .................................................................................. 33

2. Sampel .................................................................................... 33

3. Teknik Sampling .................................................................... 33

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34

1. Variabel Penelitian ................................................................. 34

Page 14: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Sumber Data ........................................................................... 34

a. Metode Tes ....................................................................... 34

b. Metode Dokumentasi ........................................................ 35

3. Instrumen Penelitian .............................................................. 35

a. Tingkat Kesukaran Soal .................................................... 35

b. Daya Pembeda ................................................................... 36

c. Uji Validitas ...................................................................... 37

d. Uji Reabilitas ..................................................................... 38

D. Rancangan Penelitian .................................................................. 39

E. Teknik Analisis Data ................................................................... 42

1. Uji Prasyarat Analisis ............................................................. 42

2. Uji Hipotesis .......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 45

A. Deskripsi Data .............................................................................. 45

1. Deskripsi Data Umum ............................................................. 45

a. Sejarah Singkat SMA Al Islam 1 Surakarta ...................... 45

b. Tujuan, Visi dan Misi Sekolah .......................................... 46

c. Struktur organisasi Sekolah ............................................... 47

d. Data Peserta Didik ............................................................. 48

e. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ............... 48

f. Proses Pembelajaran SMA Al Islam 1 Surakarta ............. 49

g. Sistem Penilaian Hasil Belajar .......................................... 50

h. Kriteria ketuntasan Minimum .......................................... 50

i. Kondisi Lingkungan Belajar ............................................. 51

2. Deskripsi Data khusus ............................................................ 51

a. Data Nilai Kemampuan Awal ........................................... 51

b. Data Nilai Prestasi Belajar Akuntansi ............................... 54

c. Data Nilai Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi .......... 56

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................... 59

C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 60

D. Pembahasan hasil Analisis Data ................................................. 60

Page 15: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 63

A. Simpulan ...................................................................................... 63

B. Implikasi ...................................................................................... 63

C. Saran ............................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66

LAMPIRAN ................................................................................................... 68

Page 16: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Akuntansi . .......................................................................... 14

Gambar 2. Kerangka Berpikir . ........................................................................ 30

Gambar 3. Rancangan mengenai Nonrandomized Control-Group,

Pretest-Posttest Design . ............................................................... 41

Gambar 4. Struktur Organisasi SMA Al Islam 1 Surakarta . ........................... 47

Gambar 5. Histogram Dist. Frek. Kemampuan Awal Kelompok Kontrol ...... 52

Gambar 6. Histogram Dist. Frek. Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen 53

Gambar 7. Histogram Dist. Frek. Prestasi Belajar Kelompok Kontrol . .......... 55

Gambar 8. Histogram Dist. Frek. Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen . ... 56

Gambar 9. Histogram Dist. Frek. Peningkatan Nilai Kelompok Kontrol ....... 57

Gambar10. Histogram Dist. Frek. Peningkatan Nilai Kelompok Eksperimen 59

Page 17: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah ................................ 20

Tabel 2. Jadwal pelaksanaan Penyusunan Skripsi . ....................................... 32

Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran Suatu Item ........................ 36

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Taraf Pembeda Suatu Item . .......................... 37

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian . ................... 38

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian .................... 39

Tabel 7. Data Siswa SMA Al Islam I Surakarta . ........................................... 48

Tabel 8. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. .............................. 49

Tabel 9. Dist. Frek. Kemampuan Awal Kelompok Kontrol . ........................ 52

Tabel 10. Dist. Frek. Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen .................. 53

Tabel 11. Dist. Frek. Prestasi Belajar Kelompok Kontrol . ............................. 54

Tabel 12. Dist. Frek. Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen . ....................... 56

Tabel 13. Dist. Frek. Peningkatan Nilai Kelompok Kontrol . ......................... 57

Tabel 14. Dist. Frek. Peningkatan Nilai Kelompok Eksperimen . .................. 58

Page 18: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelompok Kontrol . ................................. 69

Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelompok Eksperimen . ........................... 70

Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelompok Try out . ................................... 71

Lampiran 4. Daftar Nama Siswa Kelompok Diskusi . ................................... 72

Lampiran 5. RPP Kelompok Kontrol . ........................................................... 73

Lampiran 6. RPP Kelompok Eksperimen . ..................................................... 88

Lampiran 7. Nilai Kemampuan Awal Kelompok Kontrol . ........................... 103

Lampiran 8. Nilai Kemampuan Awal kelompok Eksperimen . ...................... 104

Lampiran 9. Analisis Instrumen Penelitian . ................................................... 105

Lampiran 10. Perhitungan uji kesetaraan (t-matching) . ................................. 108

Lampiran 11. Perhitungan uji-t . ..................................................................... 113

Lampiran 12. Soal Post-test . .......................................................................... 120

Lampiran 13. Lembar Jawab Siswa . ............................................................... 128

Lampiran 14. Nilai Post-test kelompok Kontrol . ............................................ 129

Lampiran 15. Nilai Post-Test Kelompok Eksperimen . .................................. 130

Lampiran 16. Dist. Frek. Kemampuan Awal Kelompok Kontrol . ................. 131

Lampiran 17. Dist. Frek. Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen . .......... 133

Lampiran 18. Dist. Frek. Prestasi Belajar Kelompok Kontrol. ........................ 135

Lampiran 19. Dist. Frek. Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen. ................. 137

Lampiran 20. Dist. Frek. Peningkatan Nilai Kelompok Kontrol. .................... 139

Lampiran 21. Dist. Frek. Peningkatan Nilai Kelompok Eksperimen . ........... 140

Lampiran 22. Foto-Foto Penelitian. ................................................................. 141

Lampiran 23. Lembar Monitoring Pelaksanaan Penelitian. ............................. 144

Page 19: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada suatu negara, pendidikan merupakan sarana yang penting untuk dapat

menunjang kecerdasan bangsa. Melalui pendidikan yang bermutu, maka akan

tercipta sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkompeten untuk

menghadapi persaingan dalam dunia nyata. Pada era Globalisasi, melalui sumber

daya manusia yang bermutu diharapkan suatu bangsa dapat menghadapi berbagai

perubahan dan tantangan yang sedang dan akan terjadi. Undang-undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, kualitas pendidikan perlu

ditingkatkan untuk menunjang perkembangan bangsa menuju perbaikan yang

lebih baik.

Pada saat sekarang ini pendidikan cenderung hanya mengutamakan pada

tercapainya tujuan pendidikan, tetapi kurang memperhatikan proses untuk menuju

tercapainya tujuan tersebut. Proses pembelajaran sebagai aktivitas pendidikan

dalam bentuk yang paling sederhana selalu melibatkan siswa dan guru. Kegiatan

belajar mengajar merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya sekedar

menyerap informasi dari guru, akan tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan

maupun tindakan yang harus dilakukan jika menginginkan hasil belajar yang lebih

baik. Guna mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, hendaknya pendidik dapat

memilih serta menggunakan metode mengajar yang tepat sehingga dapat

menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Guru yang baik harus dapat menguasai berbagai macam metode mengajar,

Page 20: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

sehingga dapat memilih serta menentukan metode serta pendekatan yang tepat

untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan awal dengan guru mata pelajaran bahwa metode

mengajar yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar pada saat ini

adalah metode ceramah. Karena metode ini dinilai lebih praktis, mudah

dilaksanakan, dan tidak perlu peralatan serta dapat dilakukan untuk mengajar

siswa yang jumlahnya relatif besar. Didalam pembelajaran, guru dianggap sebagai

sumber segala informasi, guru yang mendominasi kelas, guru langsung

membuktikan dalil-dalil, dan guru memberikan contoh-contoh soal. Sedangkan

siswa harus mendengarkan, melaksanakan pola-pola yang diterapkan guru,

mencontoh cara-cara yang dilakukan guru dalam menyelesaikan soal-soal yang

dapat mengakibatkan siswa bertindak pasif. Hal ini dapat menimbulkan

kurangnya kemandirian siswa, sehingga kemampuan siswa untuk menganalisa

dan menyelesaikan suatu permasalahan kurang berkembang secara baik.

Akibat permasalahan tersebut menyebabkan para siwa kurang termotivasi

dalam mengikuti pelajaran. Sehingga ada siswa yang mendapatkan hasil belajar

yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Oleh karena itu,

guru diharapkan mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat dan efektif

yang sesuai dengan kondisi sekolah dan siswa. Dengan pemilihan strategi yang

tepat, guru dapat menyampaikan pelajaran akuntansi dengan lebih menarik,

interaktif, dan menyenangkan. Sehingga siswa akan lebih dapat termotivasi

selama mengikuti proses belajar mengajar.

Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka perlu diupayakan pemilihan

model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa serta penyajian materi yang

menarik. Sehingga dari pemilihan model pembelajaran yang tepat diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam mengikuti proses belajar mengajar yaitu siswa menerapkan pengetahuan,

belajar menganalisa dan memecahkan permasalahan, berdiskusi dengan teman,

belajar menyampaikan ide atau gagasan, serta bertanggung jawab terhadap tugas.

Alternatif model pembelajaran yang menarik serta dapat menjadikan siswa

aktif adalah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah serta model Ekspositori.

Page 21: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan suatu pendekatan dimana

peserta didik mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk

menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan ketrampilan

berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.

Pelaksanaan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah menuntut para siswanya

untuk ikut aktif dalam berdiskusi dan mandiri pada saat guru memberikan tugas

pada proses belajar mengajar di kelas. Dalam memecahkan masalah maupun

menyelesaikan tugas yang diberikan guru, tiap anggota harus saling bekerja sama

dan saling membantu untuk memahami suatu pokok bahasan. Sehingga nanti

diharapkan seluruh siswa dapat memahami pokok bahasan. Ibrahim dalam

Triyanto (2009: 98) mengemukakan tahap-tahap Pembelajaran Berdasarkan

Masalah, yaitu:

1. Orientasi pada masalah

2. Mengorganisasi siwa untuk belajar

3. Membimbing penyelidikan individual atau kelompok

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Model Ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan kepada

proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok

siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara

optimal. Dalam sistem ini, guru menyampaikan bahan dalam bentuk yang telah

dipersiapkan secara rapi, sistematik, secara lengkap sehingga siswa tinggal

menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Dalam memberikan

informasi dan penjelasan kepada siswa, guru menggunakan alat bantu seperti

gambar, bagan, grafik, dan lain-lain disamping memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengajukan pertanyaan. Adapun tahap-tahap pelaksanaan model

pembelajaran Ekspositori yaitu:

1. Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran

2. Apersepsi diperlukan untuk penyegaran

3. Presentasi (penyajian) materi pembelajaran

4. Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi

atau materi pembelajaran.

Page 22: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Melalui penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah serta model

ekspositori, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mampu

memotivasi siswa untuk memahami konsep akuntansi dengan lebih baik. Selain

itu, siswa diharap dapat melatih dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi

dan berinteraksi dengan siswa lain agar tercipta suasana yang menarik,

menyenangkan dan aktivitas sosial siswa di kelas dapat terwujud dengan baik.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

dilakukan di SMA Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 dengan judul:

“Studi Komparasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model

Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Kelas

XI IS Semester 2 SMA Al Islam I Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011“.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasikan

beberapa masalah antara lain sebagai berikut :

1. Apakah rendahnya hasil belajar akuntansi siswa dipengaruhi oleh

kurangnya motivasi siswa pada saat mengikuti proses belajar mengajar?

2. Apakah rendahnya pencapaian hasil belajar akuntansi siswa mungkin

dikarenakan siswa mengalami kesulitan belajar?

3. Apakah model Pembelajaran Masalah dapat meningkatkan hasil belajar

siswa?

4. Apakah model ekspositori dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

5. Diantara model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan model Ekspositori

manakah yang lebih efektif dan tepat diterapkan?

6. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi dengan menggunakan model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan model Ekspositori?

C. PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dalam penelitian ini

dilakukan pembatasan masalah yaitu model pembelajaran dan hasil belajar

akuntansi. Penjelasan dari masalah yang diberikan adalah sebagai berikut:

Page 23: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1. Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan pembelajaran. Model pembelajaran merupakan

kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk dapat mencapai tujuan belajar.

Dalam hal ini adalah perbandingan antara model Pembelajaran Berdasarkan

Masalah dengan model pembelajaran Ekspositori.

a. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah suatu pendekatan

dimana peserta didik diberi permasalahan untuk dipecahkan dalam rangka

penncapaian tujuan pembelajaran.

b. Model pembelajaran Ekspositori adalah adalah strategi pembelajaran yang

menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang

guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai

materi pelajaran secara optimal.

2. Hasil Belajar

Hasil Belajar merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah

mengikuti suatu proses pembelajaran. Hasil Belajar adalah suatu puncak dari

proses pembelajaran. Pada penelitian ini, pembahasan hasil belajar difokuskan

pada segi kognitif.

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antara siswa yang diajar

dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan

model Ekspositori pada siswa kelas XI IPS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun

Ajaran 2010/2011?

2. Apakah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah menghasilkan hasil

belajar akuntansi yang lebih baik dibandingkan dengan model Ekspositori

pada siswa kelas XI IPS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011?

Page 24: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dirumuskan tujuan dari

penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar akuntansi antara

siswa yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan

Masalah dengan model Ekspositori pada siswa kelas XI IPS SMA Al Islam 1

Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Untuk mengetahui apakah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

menghasilkan hasil belajar akuntansi yang lebih baik dibandingkan dengan

model Ekspositori pada siswa kelas XI IPS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun

Ajaran 2010/2011.

F. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan

teoretis, yaitu :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan

yang bermanfaat dalam dunia pendidikan mengenai pemilihan metode

pengajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan hasil belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

akuntansi, sehingga siswa akan merasa lebih termotivasi dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi.

b. Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menentukan

alternatif pendekatan pembelajaran yang tepat dan efektif yang sesuai

dengan karakteristik siswa di tiap-tiap kelas, sehingga pembelajaran

akan terasa lebih menyenangkan serta tingkat keaktifan dan prestasi

belajar siswa akan meningkat.

Page 25: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Bagi Peneliti

Sebagai masukan bagi peneliti sebagai calon guru dalam

menentukan dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai untuk

menyampaikan materi ajar.

Page 26: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan interaksi antar individu yang dapat

membawa perubahan. Belajar merupakan kegiatan penting bagi setiap individu

yang dapat memberikan pengalaman serta perubahan kearah yang baik. Belajar

dalam arti yang luas yaitu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam

bentuk penguasaan, penggunaan, serta kecakapan dasar yang terdapat dari

berbagai mata pelajaran atau lebih khusus lagi dalam aspek kehidupan maupun

pengalaman yang terorganisasi. Menurut W.Gulo (2004: 8) menyatakan belajar

merupakan suatu proses yang berlangsung didalam diri seseorang yang mengubah

tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat. Menurut

Hilgard dalam Wina Sanjaya (2009: 112) belajar adalah proses perubahan melalui

kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan didalam laboratorium naupun dalam

lingkungan ilmiah. Menurut Slameto (1995: 2) belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dapat mengubah

pola perilaku peserta didik yang lebih baik. Belajar adalah suatu kegiatan yang

menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Belajar

merupakan proses mental dalam diri individu yang terjadi karena adanya interaksi

individu dengan lingkungan yang disadari sehingga menyebabkan timbulnya

perubahan tingkah laku.

Untuk membuat kegiatan belajar dapat berlangsung secara optimal perlu

diciptakan situasi yang dapat merangsang belajar, mengarahkan kegiatan belajar,

serta mengelola kegiatan belajar secara efisien dan kegiatan inilah yang disebut

dengan mengajar. Menurut W. Gulo (2004: 8) mengajar adalah usaha untuk

menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar

secara optimal. Menurut Smith dalam Wina Sanjaya (2009: 96) mengajar adalah

Page 27: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

menanamkan pengetahuan atau ketrampilan. Menurut Abin Syamsuddin Makmun

(2004: 156) Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian

interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya. Perilaku

belajar pada pihak siswa dan perilaku mengajar pada pihak guru tidak

berlangsung satu arah, akan tetapi secara timbal baik dimana kedua pihak

berperan dan berbuat secara aktif dalam suatu kerangka kerja dengan

menggunakan cara dan kerangka berpikir yang dipahami dan disepakati bersama.

Proses belajar mengajar yang terarah pada peningkatan kualitas manusia secara

utuh adalah meliputi dimensi-dimensi kognitif intelektual, ketrampilan dan nilai-

nilai. Pembentukan kepribadian melalui proses belajar-mengajar ialah usaha untuk

menampilkan dan memperoleh nilai-nilai tertentu dalam kegiatan belajar

mengajar.

Berdasarkan urain tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses belajar

mengajar merupakan suatu hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik

dalam suatu kondisi yang mendukung sehingga dapat menghasilkan perubahan

tingkah laku, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat.

2. Pembelajaran dan Model Pembelajaran

a. Pembelajaran

Pembelajaran sebagai usaha sadar dan aktif dari pendidik terhadap peserta

didik agar peserta didik berkeinginan untuk belajar. Pembelajaran merupakan

proses untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan belajar.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa “Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta

didik dengan pendidik serta sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Dalam hal ini berarti didalam pembelajaran terdapat interaksi antara pendidik

dengan peserta didik sehingga dapat tercapai tujuan belajar. Menurut Gino

(1997: 32) Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor

ekstern dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 28: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah usaha sadar dari guru yang bertujuan untuk membelajarkan peserta

didik dan didalam prosesnya melibatkan berbagai komponen yaitu tujuan,

materi, metode atau strategi, media, serta evaluasi sehingga terjadi perubahan

tingkah laku dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam

waktu yang relatif lama karena adanya usaha.

b. Model pembelajaran

Istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Pada proses belajar-

mengajar diperlukan model pembelajaran agar peserta didik mampu

memahami materi yang disampaikan oleh pengajar secara optimal. Menurut

Aunurrahman (2009: 146) Model pembelajaran adalah kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi

sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk

merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Menurut Joyce dalam

Trianto (2009: 22) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-

perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer,

kurikulum, dan lain-lain. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual

yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Arends dalam Triyanto

(2009: 22) Istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan

pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan

sistem pengelolaannya. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi

guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola

lingkungan pembelajaran dan mengelola kelas. Penggunaan model

pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan motivasi peserta didik,

menumbuhkan minat, serta memberi kemudahan peserta didik dalam

Page 29: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

memahami materi pelajaran yang disampaikan sehingga memungkinkan bagi

peserta didik mendapatkan hasil belajar yang lebuh baik.

Menurut Kardi dan Nur dalam Triyanto (2009: 23) Model pembelajaran

memiliki empat ciri khusus, yaitu :

1) Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai).

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

dicapai.

3. Hasil Belajar

Setiap proses belajar-mengajar diukur dengan seberapa jauh

perkembangan hasil belajar yang dicapai peserta didik, dengan kata lain hasil

belajar merupakan hasil dari proses belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan-

kemampuan peserta didik setelah mendapatkan pengalaman belajar. Hasil belajar

dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi guru dan dari sisi peserta didik. Dari sisi

guru, hasil belajar merupakan akhir dari proses belajar mengajar yang berwujud

evaluasi. Sedang dari peserta didik, hasil belajar merupakan puncak dari kegiatan

belajar sebagai wujud dari usaha yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan

ukuran dari keberhasilan suatu proses pembelajaran yang berupa penguasaan ilmu

pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

Menurut Oemar Hamalik (1992: 58), hasil belajar adalah apabila

seseorang telah belajar, akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Menurut Dimyati dan Mudjion, hasil belajar dapat dipandang dari dua sisi yaitu

dari sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat

perkembangan mental yang lebih baik jika dibandingkan pada saat sebelum

belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada ranah-ranah

kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar

merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Menurut Ngalim Purwanto

Page 30: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

(1987: 54) mengatakan bahwa hasil belajar adalah nilai yang dapat dicapai siswa

terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dan dapat diukur dengan

menggunakan suatu tes.

Menurut Bloom dalam Gino dkk (1997: 19) Hasil belajar dapat

diklasifikasikan menjadi tiga ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak.

Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria

dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila peserta

didik telah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang

lebih baik jika dibandingkan dengan sebelum belajar. Menurut Howard Kingsley

dalam Nana Sudjana (2006: 22), tiga macam hasil belajar yang menunjukkan hasil

perubahan dari proses belajar terdiri dari :

a) Ketrampilan dan kebiasaan

b) Pengetahuan dan pengertian

c) Sikap dan cita-cita

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan dicapai siswa secara optimal setelah mengikuti proses

belajar yang diwujudkan dalam bentuk nilai. Hasil belajar akan tersimpan dalam

waktu yang lama karena hasil belajar berperan dalam pembentukan pribadi

individu untuk menjadi lebih baik. Hasil belajar yang diamati dalam penelitian ini

adalah hasil belajar pada aspek kognitif berupa tes formatif pada kelas

eksperimen.

4. Pembelajaran Akuntansi

Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang diajarkan

kepada siswa SMA Al Islam 1 Surakarta untuk jurusan Ilmu Sosial. Akuntansi

Page 31: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

merupakan mata pelajaran pokok pada jurusan Ilmu Sosial. Mata Pelajaran

akuntansi telah diajarkan kepada siswa mulai dari kelas X sebagai dasar, serta

pendalaman materi dilakukan setelah peserta didik melalui proses penjurusan

pada kelas XI. Pada kelas XI mata pelajaran akuntansi diberikan kepada setiap

kelas sebanyak tiga kali pertemuan dalam satu minggu.

a. Sejarah Perkembangan Akuntansi

Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukan sistem yang

berpasangan (double entry sistem) oleh pedagang-pedagang venesia yang

merupakan kota dagang yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia.

Pada 1949 diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran pembukuan berpasangan

yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca

Pacioli. Buku tersebut berjudul summa de arithmatica, Geometrica,

Proportioni et proportionalita dan membahas pelajaran ilmu pasti. Dalam buku

tersebut terdapat beberapa bagian yang berisi pelajaran pembukuan untuk para

pengusaha yang berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio.

b. Definisi Akuntansi

Istilah akuntansi mempunyai pengertian yang berbeda-beda oleh para ahli.

Dalam Agus Suranto dkk (2005: 2), American Institute of Certified Public

Accountans (AICPA) mendefinisikan Accounting is the art of recording,

classifying, and summarizing in a significant manner and in the terms of

money, transactions, and events which are in part at least of a financial

character and interpreting the result theoreof (Akuntansi adalah seni dari

pencatatan, penggolongan dan peringkasan dengan suatu cara tertentu dan

dalam nilai uang terhadap kejadian atau transaksi yang paling sedikit atau

sebagian bersifat keuangan dan penafsiran hasil-hasilnya). Dan menurut

American Accounting Association (AAA) mendefinisikan Accounting is the

process of identifying, measuring, and communicating economic information

to permint informed judgements and decisions by users of the information

(Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian

informasi ekonomi yang memungkinkan dilakukannya penilaian dan keputusan

Page 32: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

yang tepat bagi para pemakai informasi tersebut). Tujuan dari akuntansi adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Proses akuntansi akan menghasilkan sebuah laporan yang disebut laporan

keuangan. Tahap-tahap kegiatan didalam akuntansi dilakukan mulai dari

penyediaan dokumen sumber transaksi sampai dengan penyusunan laporan

keuangan disebut dengan siklus akuntansi. Hal ini disebabkan kegiatan tersebut

akan berulang kembali selama tiap-tiap periode berikutnya. Siklus akuntansi

pada perusahaan jasa maupun perusahaan lainnya dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 1. Bagan Siklus Akuntansi

c. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi informasi tentang

kondisi keuangan dari hasil perusahaan pada periode tertentu. Laporan

keuangan memiliki tujuan sebagai berikut:

1) Menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2) Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai walaupun

tidak menyediakan semua informasi yang memuaskan karena secara

umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan

tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

3) Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggung

jawaban atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Transaksi Pencatatan Pengelompokan Pengihtisaran LKU

Page 33: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d. Jenis Laporan Keuangan

Jenis dari laporan keuangan meliputi:

1) Laporan Laba Rugi

Laporan laba Rugi merupakan ringkasan pendapatan dan beban suatu

perusahaan dalam jangka waktu tertentu. laporan laba rugi

menggambarkan hasil usaha selama satu periode. Hasil usaha tersebut

diperoleh dengan cara membandingkan antara jumlah pendapatan dengan

jumlah beban. Jika jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah beban,

maka berarti laba. Sebaliknya, jika jumlah pendapatan lebih kecil dari

jumlah beban berarti rugi.

Unsur-unsur Laporan Laba Rugi:

a) Penghasilan (income), yaitu kenaikan manfaat ekonomi selama

satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan

aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan

ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

b) Beban (expenses), yaitu penurunan manfaat ekonomi selama satu

periode akuntansi salam bentuk arus keluar atau berkurangnya

aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan

ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Beban terdiri dari:

(1) Beban operasional

(2) Beban non operasional

2) Neraca

Neraca merupakan daftar yang memuat secara terperinci keadaan aktiva

perusahaan, keadaan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga, dan besar

modal pemilik perusahaan tersebut pada suatu periode tertentu.

Unsur-unsur neraca:

a) Aktiva, yaitu sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai

akibat peristiwa masa lalu dan diharapkan dapat memberikan

manfaat ekonomi di masa depan. Terdiri dari:

Page 34: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

(1) Aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang usaha, wesel tagih,

perlengkapan, beban dibayar dimuka, pendapatan yang akan

diterima, serta persediaan barang dagangan).

(2) Investasi jangka panjang (penanaman modal dalam saham,

penanaman modal dalam obligasi, penanaman modal dalam

bentuk dana).

(3) Aktiva tetap (kendaraan, peralatan kantor, mesin-mesin,

gedung, tanah yang digunakan untuk lokasi usaha).

(4) Aktiva tidak berwujud (hak paten, hak cipta, hak merk,

waralaba, goodwill).

(5) Aktiva lain-lain

b) Kewajiban, yaitu suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak

atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban

dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

(1) Kewajiban jangka pendek (utang usaha, wesel bayar, beban

yang masih harus dibayar, serta pendapatan diterima dimuka).

(2) Kewajiban jangka panjang (pinjaman jangka panjang, utang

hipotek).

c) Ekuitas, yaitu hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi

semua kewajiban.

3) Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas merupakan ringkasan tentang perubahan

ekuitas yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Laporan Perubahan

Ekuitasmemberikan informasi mengenai penambahan atau pengurangan

ekuitas selama periode tertentu. penambahan ekuitas berasal dari investasi

dan laba. Pengurangan ekuitas biasanya terjadi karena adanya kerugian

dan pengambilan untuk kepentingan pribadi.

4) Laporan Arus kas

Laporan arus kas memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan

arus kas keluar dalam suatu periode tertentu, sesuai dengan periode

laporan lain. Laporan ini menerangkan saldo kas awal perusahaan berubah

Page 35: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dengan penambahan dan pengurangan uang kas hingga mencapai saldo

akhir per tanggal neraca. Penambahan dan pengurangan kas dikategorikan

dalam tiga kelompok, yaitu:

a) Kelompok Operasi, yaitu perkiraan yang terkait dengan

operasional perusahaan.

b) Kelompok investasi, yaitu semua transaksi yang terkait dengan

investasi perusahaan berupa pembelian aktiva tetap atau aktiva

lainnya.

c) Kelompok Pembiayaan, yaitu perkiraan yang terkait dengan

aktivitas utang dan modal.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi

merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran, pencatatan, penggolongan dan

peringkasan yang dapat memberikan informasi serta manfaat untuk penilaian dan

pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Sedangkan pembelajaran

akuntansi merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru serta

sumber belajar untuk mempelajari serta mengembangkan kemampuan akuntansi

yang dimiliki oleh siswa.

5. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

a. Pengertian Problem Based Learning

Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran yang

melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap

metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang

berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan

untuk memecahkan masalah. Menurut Arends dalam Triyanto (2009: 92)

Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran

dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk

menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan

kemampuan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian, dan

percaya diri. Menurut Dutch dalam M. Taufiq Amir (2010: 21) Problem Based

Learning merupakan metode instruksional yang menantang mahasiswa agar

Page 36: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

“belajar untuk belajar” bekerjasama dalam suatu kelompok untuk mencari

solusi bagi masalah yang nyata. Pelaksanaan metode Pembelajaran

Berdasarkan Masalah menuntut para siswanya untuk ikut aktif dalam

berdiskusi dan mandiri pada saat guru memberikan tugas pada proses belajar

mengajar di kelas.

Menurut Dewey dalam Trianto (2009: 91) Belajar berdasarkan masalah

adalah interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua

arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada siswa

berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi

menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat

diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik.

Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk

pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa

untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun

pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran

ini cocok untuk mngembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks

(Rantumanan dalam Triyanto, 2009: 92).

Pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) adalah

konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan

pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan bagi

siswa, dan memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih

realistik (nyata). Pembelajaran berdasarkan masalah dapat diartikan sebagai

rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian

masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pembelajaran berdasarkan masalah

memberikan dorongan kepada peserta didik untuk tidak hanya sekedar berpikir

sesuai yang bersifat konkrit, akan tetapi lebih dari itu berpikir terhadap ide-ide

yang abstrak dan kompleks. Terdapat 3 ciri dalam pembelajaran berdasarkan

masalah, yaitu:

1. Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan serangkaian aktifitas

pembelajaran.

2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.

Page 37: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan

berpikir secara ilmiah.

b. Karakteristik Problem Based Learning

Menurut Arends dalam Trianto (2009: 93), Karakteristik dari pembelajaran

berdasarkan masalah terdiri dari :

1. Pengajuan pertanyaan atau masalah.

Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di

sekitar pertanyaan dan masalah yang keduanya secara sosial penting dan

secara pribadi bermakna untuk siswa.

2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.

Masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar nyata agar dalam

pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran

3. Penyelidikan autentik.

Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan

penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah

nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah,

mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpul dan

menganalisa informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat

inferensi, dan merumuskan kesimpulan.

4. Menghasilkan produk dan memamerkannya.

Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk menghasilkan

produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang

menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka

temukan.

5. Kolaborasi.

Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama

satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam

kelompok kecil.

c. Keunggulan Problem Based Learning

Menurut Wina Sanjaya (2010: 220), Pembelajaran berdasarkan masalah

dalam pengajaran memiliki keunggulan, yaitu:

1) Pemecahan masalah merupakan teknis yang cukup bagus untuk memahami

isi pelajaran.

2) Pemecahan masalah menantang kemampuan siswa serta memberikan

kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4) Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentrasfer

pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5) Pemecahan masalah dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan

barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka

Page 38: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

lakukan. Selain itu pemecahan masalah juga dapat mendorong untuk

melakukan evaluasi sendiribaik terhadap hasil maupun proses belajarnya.

6) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa

setiap mata pelajaranpada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu

yang harus dimengerti siswa, bukan hanya belajar dari guru atau dari

buku-buku saja.

7) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

8) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk

berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk

menyesuaiakan dengan pengetahuan baru.

9) Pemecahan masalah memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

10) Pemecahan masalah mengembangkan minat siswa untuk secara terus

menerus belajar.

d. Kelemahan Problem Based Learning

Menurut Wina Sanjaya (2010: 220), Pembelajaran berdasarkan masalah

dalam pengajaran memiliki kelemahan, yaitu:

1) Manakala siswa tidak memiliki minat ataupun tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka

mereka enggan untuk mencobanya.

2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui pemecahan masalah

membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.

3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah

yang sedang dipelajari, maka siswa tidak akan belajar apa yang mereka

ingin pelajari.

e. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

Tabel 1. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Tahap Indikator Kegiatan guru

1. Orientasi siswa pada

masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang dibutuhkan,

mengajukan fenomena atau demonstrasi

atau cerita untuk memunculkan masalah,

memotivasi siswa untuk aktif terlibat

dalam pemecahan masalah yang telah

dipilih.

2. Mengorganisasi siswa Guru membantu siswa mendefinisikan

Page 39: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

untuk belajar dan mengorganisasi tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

3. Membimbing penyelidikan

individual maupun

kelompok

Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen, untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah.

4. Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan karya

yang sesuai seperti laporan, video dan

model, serta membantu mereka berbagi

tugas dengan teman.

5. Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap proses

penyelesaian masalah.

(Ibrahim dan M. Nur dalam Triyanto, 2009: 98)

f. Prinsip-Prinsip Dalam Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Pembelajaran berdasarkan masalah dirancang agar siswa belajar

merumuskan dan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai

pengetahuan yang dimiliki. Masalah disiapkan sebagai konteks peembelajaran

yang baru. Guru bersama siswa membahas konsep teori yang diperlukan dalam

membahas pemecahan masalah, kemudian melaksanakan tahapan-tahapan

dalam pembelajaran berdasarkan masalah. Analisis serta penyelesaian terhadap

masalah menghasilkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pemecahan

masalah.

Guru berperan sebagai pengawas kelompok agar situasi interaksi belajar

menjadi aktif dan produktif serta membantu siswa mengidentifikasi

pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan. Proses

Page 40: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pembelajaran berdasarkan masalah akan dianggap lengkap jika siswa

melaporkan pengetahuan apa yang didapat dari proses pemecahan masalah

sebagai hasil penelitian.

6. Pembelajaran Ekspositori

a. Pengertian Pembelajaran Ekspositori

Pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan

kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada

sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi

pelajaran secara optimal. Dalam sistem ini, guru menyampaikan bahan dalam

bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, secara lengkap

sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib

(Abin Syamsuddin Makmun, 2004: 233).

Pada model ini dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa,

guru menggunakan alat bantu seperti gambar, bagan, grafik, dan lain-lain

disamping memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pertanyaan. Guru hanya memberi informasi pada saat tertentu jika diperlukan,

misalnya pada permulaan pelajaran, memberi contoh soal serta menjawab

pertanyaan siswa. Karena model ekspositori lebih menekankan kepada proses

bertutur, maka sering juga dinamakan strategi ”chalk and talk”.

b. Karakteristik Pembelajaran Ekspositori

Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya:

1) Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran

secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam

melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya

dengan ceramah.

2) Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang

sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus

dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.

3) Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu

sendiri. Artinya,setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan

Page 41: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan

kembali materi yang telah diuraikan.

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan

pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).

Sebab dalam model ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui

strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur

dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa

dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik

(academic achievement ) siswa.

c. Keunggulan Model Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan model pembelajaran yang

banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan model ini memiliki

beberapa keunggulan, di antaranya:

1) Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan

keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana

siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi

pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang

dimiliki untuk belajar terbatas.

3) Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar

melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus

siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).

4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk

jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

d. Kelemahan Model Ekspositori

Model Ekspositori disamping memiliki kelebihan juga terdapat

kelemahan. Kelemahan model pembelajaran ekspositori, yaitu:

1) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap

siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara

baik.

Page 42: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu

baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat dan bakat,

serta perbedaan gaya belajar.

3) Strategi ini lebih banyak dilakukan dengan ceramah, maka akan sulit

mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi,

hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.

4) Keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada apa yang dimiliki guru,

serta persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme,

motivasi dan berbagai kemampuan guru dalam mengelola kelas.

5) Strategi pembelajaran ini lebih banyak terjadi satu arah, maka

kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi

pembelajaran akan sangat terbatas pula.

e. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Ekspositori

Ada beberapa langkah dalam penerapan model ekspositori, yaitu:

1) Persiapan (Preparation)

Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima

pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan

langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah

persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di

antaranya adalah:

a.) Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif.

b.) Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.

c.) Bukalah file dalam otak siswa.

2) Penyajian (Presentation)

Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai

dengan persiapan yang telah dilakukan. Guru dalam melakukan

penyajian ini harus berusaha agar materi pelajaran dapat dengan mudah

ditangkap dan dipahami oleh siswa. Hal yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan langkah ini, yaitu:

Page 43: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a.) Penggunaan bahasa

b.) Intonasi suara

c.) Menjaga kontak mata dengan siswa

d.) Menggunakan joke-joke yang menyegarkan

3) Korelasi (Correlation)

Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan

pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa

dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah

dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna

terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur

pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan

kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.

4). Menyimpulkan (Generalization)

Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi

pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan

langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui

langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses

penyajian.

5). Mengaplikasikan (Application)

Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka

menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat

penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini

guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan

pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan

pada langkah ini diantaranya :

a.) Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah

disajikan.

b.) Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang

telah disajikan.

f. Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Ekspositori

Page 44: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Strategi pembelajaran bisa diamati dari efektifnya strategi yang digunakan

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pertimbangan

pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus

dicapai. Dalam Wina Sanjaya (2010: 181) penggunaan model pembelajaran

ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru,

antara lain :

1) Berorientasi pada Tujuan

Penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi

pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namum tanpa

meninggalakan tujuan pembelajaran. Justru tujuan pembelajaranlah yang

harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi Ekspositori.

Tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang

dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh

siswa. Hal ini sangat penting untuk karena tujuan yang spesifik me-

mungkinkan bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi

pembelajaran.

2) Prinsip komunikasi

Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa

berfungsi sebagai penerima pesan. Sistem komunikasi dikatakan efektif

manakala pesan itu dapat mudah ditangkap oleh penerima pesan secara

utuh. prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sangat penting untuk

diperhatikan, dalam upaya yang bisa dilakukan agar setiap guru dapat

menghilangkan setiap gangguan (noise) yang bisa mengganggu proses

komunikasi.

3) Prinsip Kesiapan

Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita

berikan,terlebih dahulu kita harus memposisikan mereka dalam keadaan

siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.

4) Prinsip Berkelanjutan

Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk

mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya

berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.

Keberhasilan penggunaan model ekspositori sangat tergantung pada

kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian orang lain yang relevan

untuk dijadikan titik tolak penelitian dalam mencoba melakukan pengulangan,

Page 45: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

revisi, modifikasi, dan sebagainya. Adapun penelitian yang relevan sebagai titik

tolak penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tri Hastuti Septiyaningsih (2007), Studi Komparasi antara Pengajaran

Metode Problem Solving dengan Metode Konvensional terhadap Prestasi

Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI program IPS SMA Negeri 7

Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Hasil dari penelitian yang dilakukan

menyatakan bahwa 1) Terdapat perbedaan prestasi belajar akuntansi antara

pengajaran metode Problem Solving dengan metode konvensional pada siswa

kelas XI program IPS SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007.

2) Metode Problem solving lebih efektif diterapkan daripada metode

konvensional.

2. Utut Udiyanto (2008), Studi Perbandingan antara Metode Pemecahan

Masalah dengan Metode Ceramah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII

pada Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 2 Pulokulon Kabupaten

Grobogan Tahun Pelajaran 2008/2009. Hasil dari penelitian yang dilakukan

menyatakan bahwa 1) Terdapat perbedaan prestasi belajar akuntansi antara

Metode Pemecahan Masalah dengan Metode Ceramah terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 2

Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2008/2009. 2) Metode

Pemecahan Masalah lebih efektif diterapkan dibandingkan dengan Metode

Ceramah.

3. Sugiyarti (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan

Ekspositori terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Ditinjau

dari Motivasi Siswa (Studi Eksperimen pada Siswa SMA Negeri Kecamatan

Wonogiri Tahun Pelajaran 2008/2009). Hasil dari penelitian yang dilakukan

menyatakan bahwa Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah memiliki

pengaruh yang lebih baik daripada Model Ekspositori terhadap Prestasi

Belajar Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Gino S (2007), Pengaruh Model Problem Based Learning, Cooperative

Learning dan Ekspositori terhadap Prestasi Belajar Pendidikan

Kewarganegaraan Ditinjau dari Tingkat Intelegensi Siswa SMP di Kecamatan

Page 46: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Jatisrono Wonogiri. Hasil dari penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa

Model Problem Based Learning memiliki pengaruh yang lebih baik

kemudian diikuti Cooperative Learning dan Ekspositori.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan olahan penalaran untuk dapat

memberikan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka

berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan masalah

penelitian, serta didasarkan pada kajian teoretis. Dalam penelitian ini kerangka

pemikirannya sebagai berikut:

1. Perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran berdasarkan masalah dengan yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran ekspositori.

Proses pembelajaran merupakan aktivitas pendidikan yang melibatkan

siswa dan guru. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang

rumit karena tidak hanya sekedar menyerap informasi dari guru, akan tetapi

juga melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan

jika menginginkan hasil belajar yang lebih baik. Sebagai pengajar, guru

bertugas menyampaiakan materi yang dipelajari kepada siswa. Dengan

demikian guru bertanggung jawab terhadap keberhasilan pengajaran. Akan

tetapi, pengajaran yang dilakukan oleh guru tidak selamanya berhasil. Hal ini

ditunjukkan dengan masih adanya hasil belajar siswa yang berada dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Keberhasilan proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan

pengajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Banyak

faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa, salah satunya adalah model

pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penggunaan model pembelajaran

memiliki pengaruh terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan

model pembelajaran yang tepat akan menghambat tercapainya tujuan

pembelajaran.

Page 47: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Dengan demikian, pemilihan model pembelajaran sangat

mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa terutama pada mata

pelajaran akuntansi. Dalam hal ini terlihat pada materi-materi yang menuntut

pemikiran yang melibatkan aspek kognitif, afektif bahkan psikomotorik.

Pendekatan yang dianggap baik belum tentu cocok digunakan untuk

mengajarkan suatu materi. Sehingga untuk menyampaikan suatu pokok

bahasan diperlukan pendekatan yang tertentu.

2. Model pembelajaran berdasarkan masalah lebih efektif diterapkan dari pada

model pembelajaran ekspositori.

Pemilihan model pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar yang

diperoleh siswa terutama pada mata pelajaran akuntansi. Dalam hal ini

terlihat pada materi-materi yang menuntut pemikiran yang melibatkan aspek

kognitif, afektif bahkan psikomotorik. Pendekatan yang dianggap baik belum

tentu cocok digunakan untuk mengajarkan suatu materi. Sehingga untuk

menyampaikan suatu pokok bahasan diperlukan pendekatan yang tertentu.

Guna mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, hendaknya pendidik

dapat memilih serta menggunakan metode mengajar yang tepat sehingga

dapat menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Guru yang baik harus dapat menguasai berbagai macam metode

mengajar, sehingga dapat memilih serta menentukan metode serta pendekatan

yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Salah satu dari

model pembelajaran yaitu model pembelajaran berdasarkan masalah

(Problem Based Learning), dimana seorang guru harus berusaha melibatkan

siswa dalam pemecahan masalah. Penggunaan model Problem Based

Learning akan menghasilkan proses belajar yang efektif. Hal ini dikarenakan

dalam model Problem Based Learning siswa dituntut untuk lebih aktif dalam

proses pembelajaran.

Pada penelitian ini pengajaran dilakukan dengan menggunakan model

pembelajaran berdasarkan masalah dan model pembelajaran ekspositori.

Tujuan dilaksanakannya kedua model ini adalah sama, yaitu untuk

Page 48: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

mendapatkan pencapaian hasil belajar. Model pembelajaran berdasarkan

masalah dilakukan dengan melibatkan siswa dalam pemecahan masalah.

Sedangkan model ekspositori, model yang digunakan adalah metode

ceramah. Dari kedua model pembelajaran ini, dibandingkan kemudian dicari

mana yang lebih baik digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran

akuntansi.

Untuk dapat memperjelas kerangka pemikiran tersebut diatas, maka

dapat dibuatkan bagan paradigma sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Berpikir tentang Perbandingan Model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah Dengan Model Ekspositori Terhadap

Hasil Belajar

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis

merupakan suatu pendapat yang kebenarannya masih harus dibuktikan terlebih

dahulu.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian

ini adalah :

Siswa Model

Pembelajaran

Hasil

Belajar

Hasil

Belajar

Model

Ekspositori

Model PBL

Dibandingkan

Page 49: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1. Terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antara metode Pembelajaran

Berdasarkan Masalah dengan metode Ekspositori pada pada siswa kelas

XI IS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah lebih efektif digunakan

dibandingkan dengan model Ekspositori pada siswa kelas XI IPS SMA

Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

Page 50: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Al Islam 1 Surakarta. Adapun alasan

penulis memilih SMA Al Islam 1 Surakarta sebagai tempat penelitian adalah :

1. Di SMA Al Islam 1 Surakarta belum pernah dilakukan penelitian yang

berjudul Studi Komparasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan

Model Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran

Akuntansi Kelas XI IS Semester 2 SMA Al Islam I Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai masukan baik bagi

guru maupun manajemen sekolah.

2. Penulis ingin mengetahui apakah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

cukup efektif dilaksanaka pada siswa kelas XI IPS SMA Al Islam 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang peneliti rencanakan untuk kegiatan penelitian ini selama kurang

lebih 6 bulan, dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut:

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penyusunan Skripsi

Jenis Kegiatan

Tahun 2010/1011

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

a. Persiapan Penelitian

1. Pengajuan Judul

2. Penyusunan Proposal

3. Izin Penelitian

4. Pelaksanaan Tindakan

b. Implementasi Tindakan

1. Pengumpulan Data

2. Penganalisaan Data

c. Pembuatan Laporan

1. Penyusunan Laporan

Page 51: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian terdapat populasi yang akan diteliti. Menurut Suharsimi

Arikunto (2002: 108) ”Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Menurut

Sudjana (1986: 5) “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil

menghitung ataupun pengukuran, kauntitatif maupun kualitatif, daripada

karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang

ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek atau individu yang

memiliki karakteristik tertentu yang hendak diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS SMA Al Islam 1

Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 202 siswa yang terdiri dari 5

kelas yaitu XI IPS 1 sebanyak 43 siswa, XI IPS 2 sebanyak 41 siswa, XI IPS 3

sebanyak 40 siswa, XI IPS 4 sebanyak 38 siswa, dan XI IPS 5 sebanyak 40 siswa.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109) ”Sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Sudjana (1986: 5)

“Sampel merupakan sebagian yang diambil dari populasi”.

Mengacu pada pengertian sampel tersebut, peneliti mengambil sampel

sebanyak 78 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu 40 siswa di kelompok

eksperimen dan 38 siswa di kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi

perlakuan dengan metode pembelajaran berdasarkan masalah, sedangkan

kelompok kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan metode ekspositori.

3. Teknik Sampling

Teknik yang digunakan penulis untuk menentukan sampel dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik secara cluster random sampling. Hal ini

dikarenakan semua subyek dianggap memiliki peluang yang sama untuk diteliti.

Pemilihan dan penetapan dua kelas sebagai sampel didasarkan pada fakta

bahwa kedua kelas tersebut, yakni XI IPS 4 dan XI IPS 5 memiliki nilai rata-rata

akuntansi yang hampir sama.

Page 52: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati

seluruh variabel berikut:

a. Variabel Bebas = Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan pembelajaran. Model pembelajaran berdasarkan

masalah pada kelompok eksperimen dan model ekspositori pada kelompok

kontrol.

b. Variabel Terikat = Hasil Belajar Akuntansi

Hasil belajar akuntansi merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran.

2. Sumber Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis

serta memperoleh informasi atau bukti yang valid serta reliabel. Untuk

memperoleh data yang valid dan reliabel diperlukan teknik pengumpulan data

yang tepat dan handal. Teknik pengumpulan data yang digunakan akan

mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto

(2002: 124) ”Ada beberapa metode pengumpulan data yaitu: Metode Tes, Metode

Kuisioner, Metode Interview, Metode Observasi, dan Metode Dokumentasi”.

Dalam penelitian ini digunakan dua metode pengumpulan data, yaitu Metode tes

dan Metode Dokumentasi.

a. Metode Tes

Metode tes adalah pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui

hasil dari suatu perlakuan. Menurut Nana Sudjana (2002: 35) tes sebagai penilaian

adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat

jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes

tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Dalam penelitian ini yang

digunakan adalah tes tulisan.

Page 53: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, legger agenda dan sebagainya (Arikunto, 1996 : 234). Metode ini

digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan nilai akhir ulangan blok

kelas XI semester 1. Skor inilah yang akan dimanfaatkan untuk menguji kesamaan

kualitas kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada tahap pendahuluan

(sebelum perlakuan).

3. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pengumpul data dalam penelitian. Instrumen dalam

penelitain ini adalah berupa tes. Soal tes dibuat sama untuk kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Setelah soal disusun, dilakukan uji coba terlebih dahulu

pada kelas XI IPS 1 dengan asumsi bahwa peserta didik dikelas tersebut telah

mendapatkan materi yang sama, sehingga pengukuran dan penelitian akan

menghasilkan data yang benar-benar mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Untuk mengetahui kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini,

maka perlu ditinjau beberapa aspek kelayakannya.

a. Taraf Kesukaran Suatu Item

Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukan dengan indeks kesukaran yang

menunjukan sukar mudahnya soal. Harga tingkat kesukaran untuk soal uraian

dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh

Suharsimi Arikunto (2005: 208) sebagai berikut:

P =

Keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab item dengan benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 54: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks kesukaran, makin

sukar soal tersebut, sebaliknya semakin besar indeks kesukaran yang diperoleh

maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal seperti

yang telah dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2005: 210) adalah sebagai

berikut :

P : 0,00 – 0,30 = soal sukar

P : 0,31 – 0,70 = soal sedang

P : 0,70 – 1,00 = soal mudah

Hasil uji taraf kesukaran suatu item pada penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3 dibawah ini:

Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran Suatu Item

Kriteria Nomor Item Jumlah

Cukup (sedang) 1,2,6,8,10,13,14,17,20,21,24,25 12

Mudah 3,4,5,7,9,11,12,15,16,18,19,22,23 13

Jumlah Item 25

b. Taraf Pembeda Suatu Item

Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 211) taraf pembedaan item adalah

kemampuan suatu item untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan

tinggi (pandai) dengan siswa yang berkemampuan rendah (kurang pandai).

Rumus untuk menentukan daya pembeda sesuai dengan telah yang ditemukan

oleh Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut :

D =

-

= PA - PB

Keterangan :

D : indeks diskriminasi

J : jumlah peserta tes

JA : jumlah siswa dari kelompok atas

JB : jumlah siswa dari kelompok bawah

BA : banyaknya peserta dari kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

Page 55: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BB

: banyaknya peserta dari kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

PA

: proporsi peserta dari kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

PB : proporsi peserta dari kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

Klasifikasi daya pembedaan soal adalah sebagai berikut :

0,08 – 1,00 = sangat membedakan (SM)

0,60 – 0,79 = lebih membedakan (LB)

0,40 – 0,59 = cukup membedakan (CM)

0,20 – 0,39 = kurang membedakan (KM)

0,00 – 0,19 = sangat kurang membedakan (SKM)

(Masidjo, 1995:201)

Hasil uji taraf pembeda suatu item pada penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 4 dibawah ini:

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Taraf Pembeda Suatu Item

Kriteria Nomor Item Jumlah

Baik (good) 3,4,11,17,18,22 6

Cukup (satisfactory) 1,2,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,16,19,20,21,23,25 18

Jelek (poor) 24 1

Jumlah Item 25

c. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu

instrument (Suharsimi Arikunto,2005: 72), adapun untuk menguji validitas

item pertanyaan digunakan rumus teknik korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut :

rxy =

√{ }{ }

Page 56: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X : skor item soal

Y : skor total soal

N : jumlah subjek

Kriteria pengujian :

Jika rxy > rtotal (taraf signifikansi 5%) maka item dinyatakan valid

Jika rxy < rtotal (taraf signifikansi 5%) maka item dinyatakan tidak valid

Klasifikasi validitas soal (Masidjo,1995: 243) adalah sebagai berikut :

0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 – 0,90 = tinggi (T)

0,41 – 0,70 = cukup (C)

0,21 – 0,40 = rendah (R)

0,00 – 0,20 = sangat rendah (SR)

Hasil uji validitas instrumen dari 25 soal yang telah diujikan pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Kriteria Nomor Item Jumlah

Valid 1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,20,21,23,

24,25 22

Tidak Valid 8,17,22 3

Jumlah Item 25

d. Reabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas test berhubungan dengan masalah ketepatan hasil test, dalam

arti instrument tersebut apabila digunakan akan memberikan hasil yang relative

sama. Untuk mencari reliabilitas test dapat digunakan rumus dari Kurder

Richardson (KR-20) dalam Suharsimi Arikunto (2005: 100) sebagai berikut :

Page 57: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

r11= (

) (

)

Keterangan :

r11 : koefisien reabilitas

n : jumlah item

S : deviasi standar

p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

t :

q : proporsi yang mendapat skor 0 (1 – p)

Klasifikasi reliabilitas soal (Masidjo,1995: 243) adalah sebagai berikut :

0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 – 0,90 = tinggi (T)

0,41 – 0,70 = cukup (C)

0,21 – 0,40 = rendah (R)

0,00 – 0,20 = sangat rendah (SR)

Hasil uji validitas instrumen dari 25 soal yang telah diujikan pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian

Jumlah Soal S2 r11 Keterangan

25 24,8616 4,8554 0,83823 Tinggi

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, karena dalam

penelitian ini terdapat perlakuan terhadap subyek penelitian yaitu dengan

memberikan latihan soal-soal akuntansi. “Metode eksperimen merupakan salah

satu metode yang paling tepat untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat”

Page 58: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

(Sutrisno Hadi,2004: 465). Menurut Gay dalam Emzir (2008: 63-64) mengatakan

bahwa:

Metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode

penelitian yang menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan

kausal (sebab akibat). Dalam studi eksperimental peneliti memanipulasi

paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan dan

mengobservasi efek/pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat.

Variabel bebas, juga diacu sebagai variabel eksperimental, variabel

penyebab atau variabel perlakuan yang aktivitas atau karakteristiknya

dipercaya membuat suatu perbedaan.

Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian eksperimental semu (quasi-exsperimental research). Tujuan dari

penelitian ini dalam Sigit Santosa (2011: 43) adalah untuk meneliti ada tidaknya

sebab-akibat dengan cara memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen

yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang tidak diberi

perlakuan atau diberi perlakuan berbeda.

Langkah dalam penelitian ini adalalah dengan membandingkan satu

kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan model

pembelajaran berdasarkan masalah dan satu kelompok kontrol yang diberi

perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada pokok

bahasan jurnal penyesuaian.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

“Nonrandomized Control-Group, Pretetest-Posttest Design”. Pada rancangan ini

sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu diadakan matching antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol diseimbangkan terlebih dahulu sehingga keduanya berangkat

dari titik tolak yang sama. Gambaran rancangan penelitian ini dalam Sigit Santosa

(2011: 44) adalah sebagai berikut:

Page 59: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Kelompok Tes Awal Variabel Independen Tes Akhir

E

Y1 X

Y2

C

Y1 -

Y2

Gambar 3. Rancangan mengenai Nonrandomized Control-Group,

Pretest-Posttest Design

Keterangan:

C : Kelompok kontrol

E : Kelompok eksperimen

Y1 : Kemampuan awal

X : Model pembelajaran berdasarkan masalah

Y2 : Hasil belajar setelah perlakuan diterapkan

Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memilih sejumlah subyek secara acak dari suatu populasi.

2. Menggolongkan subyek menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol serta

kelompok eksperimen.

3. Menyamakan kemampuan awal dengan membandingkan nilai prestasi belajar

akuntansi siswa sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah

kedua kelas telah seimbang sehingga kedua kelas berangkat dari titik yang

sama.

4. Melakukan eksperimen dengan memberi perlakuan yang berbeda antara

kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Untuk kelompok

eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran berdasarkan masalah dan

untuk kelompok kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan model

ekspositori dalam hal ini adalah metode ceramah, tanya jawab serta

penugasan.

5. Mengadakan post test terhadap kedua kelas pada akhir pengajaran.

6. Hasil tes kedua kelas dibandingkan untuk diketahui apakah penggunaan

model pembelajaran berdasarkan masalah berkaitan dengan perubahan yang

Page 60: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

lebih baik pada kelompok eksperimen atau kelompok kontrol yang lebih baik

hasilnya.

7. Menggunakan tes statistik yang cocok dengan rancangan ini untuk

menentukan apakah perbedaan antara nilai yang telah dihitung dengan

langkah itu signifikan.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan

matching sampel antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Matching

sampel dilakukan untuk menyeimbangkan kemampuan awal antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dalam eksperimen.

Langkah dalam menyamakan titik tolak adalah variabel kontrol, yaitu

pengetahuan siklus akuntansi yang diambil dari prestasi belajar semester

sebelumnya, yaitu semester I dibandingkan antara kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan atara dua kelas tersebut. Teknik yang digunakan peneliti adalah

t-matching, yaitu sebagai berikut:

db = nk + ne – 2

Keterangan:

t = t-matching

Mk = mean kelompok kontrol

Me = mean kelompok eksperimen

= standar deviasi kelompok kontrol yang dikuadratkan

= standar deviasi kelompok eksperimen yang dikuadratkan

db = derajad kebebasan

nk = jumlah siswa kelompok kontrol

ne = jumlah siswa kelompok eksperimen

Page 61: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Bila diperoleh hasil thitung lebih besar dari ttabel (t0 > t1), berarti

menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok

eksperimen. Bila diperoleh hasil thitung lebih kecil dari ttabel (t0 < t1), berarti

menunjukkan tidak adanya perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok

eksperimen. Hal ini berarti bahwa kedua kelas telah seimbang dan dapat

dilaksanakan eksperimen.

2. UJI HIPOTESIS

Untuk menguji hipotesis digunakan statistic uji perbedaan dua rata-rata

dengan uji t (uji pihak kanan) dan taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Menurut

Sudjana (1995: 239) langkah-langkah uji-t adalah sebagai berikut :

H0 : μ1 = μ2 = rata-rata nilai kelompok eksperimen lebih kecil atau sama

dengan rata-rata nilai kelompok kontrol

H1 : μ1 >μ2 = rata-rata nilai kelompok eksperimen lebih besar daripada

rata-rata nilai kelompok kontrol

Dimana :

μ1 = nilai rata-rata kelompok eksperimen

μ2 = nilai rata-rata kelompok kontrol

Rumus yang digunakan adalah :

t =

Keterangan :

t : harga distribusi eksperimen

Md : mean dari perbedaan pretest dan posttest (posttest – pretest)

: jumlah kuadrat deviasi

N : banyaknya subjek pada sampel

Dalam pengujian ini yang dilakukan akan diperoleh dua kemungkinan, yaitu:

Page 62: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

(thitung > ttabel), menunjukkan adanya perbedaan antara variabel-variabel penelitian

pada taraf signifikan 5%, berarti hipotesis nihil ditolak dan

hipotesis alternatif diterima.

(thitung < ttabel), menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara

variabel-variabel penelitian pada taraf signifikan 5%, berarti

hipotesis nihil diterima dan hipotesis alternatif ditolak.

Page 63: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Umum

a. Sejarah Singkat SMA Al Islam 1 Surakarta

SMA Al Islam 1 Surakarta merupakan lembaga pendidikan yang

memiliki rangkaian sejarah panjang. Diawali dari berdirinya Perguruan Al

Islam tanggal 27 Romadlon 1346 H atau 21 Maret 1928 M yang dirintis dan

dipelopori oleh KH. Imam Ghozali dengan dibantu K.H. Abdussomad dan

K.H. Abdul Manaf. Pada mulanya berupa Madrasah Dinul Islam yang hanya

mengajarkan pendidikan agama islam, kemudian berkembang menjadi

Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah

(MA). Dalam kongres pendidikan islam di Surakarta tahun 1948 diamanatkan

untuk memasukan pelajaran umum dalam kurikulum madrasah, kemudian atas

prakarsa K.M Makmuri disusunlah kurikulum seperti yang dimaksud, sehingga

MA Al Islam yang semula masa belajarnya 2 tahun menjadi 3 tahun karena

adanya tambahan pelajaran umum yang sama dengan SMA.

Identitas SMA Al Islam 1 Surakarta dapat dilihat sebagai berikut:

Nama Yayasan : Yayasan Perguruan Al Islam

Nama Sekolah : SMA Al Islam I Surakarta

Persetujuan Berdiri : 26 April 1966

No. Data Sekolah NDS : C.35054011

No. Statistik Sekolah/NSS : 303036101015

Status Sekolah : Terakreditasi A

: SK. BASN Provinsi Jateng Tgl.29 September 2007

Alamat Sekolah : Jl. Honggowongso 94 Surakarta 57149

: Telp. (0271) 713342 Fax. (0271) 710883

Page 64: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

b. Tujuan, Visi dan Misi Sekolah

1) Tujuan sekolah

Setelah menjalani proses pendidikan di SMA Al Islam I Surakarta, peserta

didik diharapkan:

a) Memiliki aqidah yang kuat dan benar serta berakhlak mulia.

b) Memiliki bekal yang cukup dalam bidang ilmu dasar agama maupun

ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengarungi kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

c) Mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

d) Berjiwa mandiri, dan memiliki kreativitas dan daya juang yang tinggi.

e) Memiliki tanggung jawab sosial dan kekeluargaan yang tinggi.

f) Memiliki motivasi untuk menjadi uswah khasanah atau contoh terbaik

dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat.

2) Visi Sekolah

Terwujudnya generasi tauhid, benar dan mantap dalam aqidah,

berwawasan ilmiah serta berakhlak mulia.

3) Misi Sekolah

a) Memberikan ilmu pendidikan dasar agama yang cukup guna

mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT.

b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan berkelanjutan.

c) Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah.

d) Menerapkan manajemen partisipatif dan asas musyawarah

e) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara optimal.

f) Membangun kehidupan sosial dan budaya yang beradab atas dasar

persaudaraan, persahabatan dan akhlak mulia.

Page 65: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

c. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi di SMA Al Islam 1 Surakarta berfungsi untuk

mempermudah koordinasi antara satu bagian dengan bagian lain dalam rangka

mencapai tujuan serta visi misi sekolah. Pemegang keputusan berada pada

kepala sekolah yang dapat berkoordinasi dengan komite sekolah atau yayasan

dan bagian tata usaha. Kepala sekolah memiliki pendamping yaitu wakil kepala

sekolah yang terdiri pada tiga bidang yaitu pada bidang kurikulum, kesiswaan

dan humas serta pada sarana dan prasarana. Wakil kepala sekolah (Wakasek)

kurikulum dan wakasek kesiswaan dan humas berkerjasama dengan komite

sekolah atau yayasan dalam rangka pengembangan sekolah. Wakasek sarana

dan prasarana berkerjasama dengan bagian tata usaha dalam rangka penyediaan

sarana maupun kondisi yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Kepala

sekolah juga berkoordinasi dengan koordinator bimbingan dan penyuluhan

serta dengan guru-guru dalam rangka mengatasi kesulitan dan permasalahan

maupun mengembangkan kemampuan siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, untuk memperjelas struktur organisasi dapat

dilihat pada bagan struktur organisasi SMA Al Islam I Surakarta sebagai

berikut:

Gambar 4. Struktur Organisasi SMA Al Islam I Surakarta

Kepala Tata Usaha

(KATU)

Kepala Sekolah

Komite Sekolah /

Yayasan

Siswa – siswi kelas X, XI,

XII

Koordinator BP Guru-guru

Wakasek

Kurikulum

Wakasek

Sarana &

Prasarana

Wakasek

Kesiswaan

& Humas

Page 66: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

d. Data Peserta Didik

SMA Al Islam 1 Surakarta pada tahun ajaran 2010/2011 memiliki jumlah

siswa sebanyak 932 Siswa. Kelas X memiliki 9 kelas dengan jumlah siswa

sebanyak 329 siswa, kelas XI sebanyak 8 kelas yang terdiri dari 3 kelas pada

jurusan IPA dengan jumlah siswa sebanyak 120 siswa dan 5 kelas pada jurusan

IPS dengan jumlah siswa sebanyak 202 siswa, kelas XII sebanyak 8 kelas yang

terdiri dari 3 kelas pada jurusan IPA dengan jumlah siswa sebanyak 116 siswa

dan 5 kelas pada jurusan IPS dengan jumlah siswa sebanyak 165 siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, rincian data peserta didik SMA Al Islam 1

Surakarta tahuna ajaran 2010/2011 dapat diperjelas pada tabel berikut:

Tabel 7. Data Siswa SMA Al Islam I Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011

Tahun Ajaran 2010/2011

No Kelas Jumlah Siswa

1 X 329

2 XI IPS 202

3 XI IPA 120

4 XII IPS 165

5 XII IPA 116

Jumlah Siswa 932

e. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Pengajaran di SMA Al Islam 1 Surakarta dilaksanakan berdasarkan

kurikulum yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penerapannya untuk beberapa mata

pelajaran ditambahkan jam tatap muka melebihi struktur program yang

ditetapkan oleh departemen Pendidikan Nasional. Silabus dan Indikator

dikembangkan oleh guru mata pelajaran didalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, untuk memperjelas struktur Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan SMA Al Islam 1 Surakarta dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 67: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 8. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Al Islam I

Surakarta

No Mata Pelajaran Kelas

X

Kelas XI Kelas XII

IPA IPS IPA IPS

1 Pendidikan Agama

a. Al Qur'an 2 2 2 2 2

b. Al Hadits 2 2 2 2 2

c. Syari'ah 2 2 2 2 2

d. Aqidah 1 1 1 1 1

e. SKI 1 1 1 1 1

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2

3 Bahasa & Satra Indonesia 4 4 4 4 4

4 Bahasa Inggris 4 4 4 4 5

5 Matematika 4 5 5 6 5

6 Fisika 3 5 6

7 Biologi 3 5 6

8 Kimia 3 5 6

9 Sejarah 1 1 3 1 3

10 Geografi 2 3 4

11 Ekonomi 3 6 8

12 Sosiologi 2 4 3

13 Seni Budaya 1 1 1 1 1

14 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 2 2 2

15 Tek. Informasi & Komunikasi 2 2 2 2 2

16 Bahasa Arab 3 3 3 3 3

17 Bahasa Jawa 1 1 1

18 Conversation 1 1 1

19 BK 1 1 1

JUMLAH JAM TIAP KELAS 50 50 50 49 48

JUMLAH JAM SELURUH KELAS 450 150 250 147 240

f. Proses Pembelajaran SMA Al Islam 1 Surakarta

Proses pembelajaran dilaksanankan secara teori dan praktik di kelas dan

atau di laboratorium. Pembelajaran berpusat pada siswa artinya siswa lebih

aktif dalam proses belajar mengajar. Berbagai metode dipergunakan dalam

proses pembelajaran antara lain ceramah, diskusi, kerja kelompok, penugasan

individu. Sumber belajar yang digunakan selama proses pembelajaran meliputi

buku dan LKS, CD Pembelajaran, perperpustakaan, dan media lainnya.

Page 68: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

g. Sistem Penilaian Hasil Belajar SMA Al Islam 1 Surakarta

Penilaian yang diamati disekolah dalam proses pembelajaran sebagai hasil

belajar siswa terdiri atas:

1) Penilaian disekolah terdiri atas:

(a) Penilaian harian yaitu kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan

satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih sebgai dasar pelaksanaan

remidial dan pengayaan, ulangan remidi, pemberian tugas,

pengamatan sikap dan perilaku serta kegiatan praktik lainnya.

(b) Penilaian tengah semester yaitu kegiatan yang dilakukan loleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik

setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan

ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh

KD pada periode tersebut.

(c) Penilaian hasil semester I adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik diakhir semester serta memantau kemajuan belajar setelah

proses pembelajaran satu semester untuk melakukan perbaikan pada

semester berikutnya.

(d) Penilaian akhir semester II adalah kegiatan dilakukan oleh pendidik

diakhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan

sistem paket, untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di

akhir tahun guna melakukan perbaikan di tahun ajaran berikutnya.

(e) Nilai rapor semester II, akhlak mulia dan kepribadian menjadi

pertimbangan untuk menentukan kenaikan kelas.

2) Pada akhir semester I dilaksanakan ulangan akhir semester I.

3) Pada akhir semester II dilakukan ulangan kenaikan kelas.

h. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimum adalah berupa batasan nilai minimum yang

harus dicapai oleh siswa baik pada penilaian Ulangan Harian, Ulangan Tengah

Semester, dan Ulangan Akhir Semester. KKM untuk setiap Mata Pelajaran

Page 69: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

ditentukan pada setiap awal semester dan KKM setiap Mata Pelajaran tidak

sama.

i. Kondisi Lingkungan Belajar SMA Al Islam I Surakarta

Letak SMA Al Islam I Surakarta cukup strategis karena terletak pada

tempat yang dapat dengan mudah dijangkau oleh transportasi umum. Letak

yang berdekatan dengan jalan raya menyebabkan suasana menjadi ramai dan

bising. Ruang kelas dirancang sedikit kedalam untuk menciptakan suasana

belajar yang tidak terlalu ramai oleh kebisingan jalan raya.

2. Deskripsi Data Khusus

Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas berupa perlakuan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran berdasarkan masalah, variabel terikat berupa hasil belajar

mata pelajaran akuntansi pada pokok bahasan jurnal penyesuaian pada perusahaan

jasa. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat dibuat

deskripsi data khusus sebagai berikut:

a. Data Nilai Kemampuan Awal

1) Kelompok kontrol

Nilai kemampuan awal siklus akuntansi kelas XI IPS 4 semester 1 selaku

kelompok kontrol memiliki rentang antara 68 sampai 97. Hasil

perhitungan pada lampiran menunjukkan:

Rata-rata (M) = 84,6

Median (Me) = 83,27

Modus (Mo) = 79,56

Standar Deviasi (SD) = 6,42

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kelompok

kontrol disajikan pada tabel 9. Untuk memperjelas distribusi frekuensi

tersebut disajikan histogram pada gambar 5.

Page 70: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Siswa Kelompok

kontrol

No Kelas Interval

Frekuensi Kelompok

kontrol Titik Tengah

Absolut Relatif

1 93-97 4 10,53% 95

2 88-92 11 28,95% 90

3 83-87 6 15,79% 85

4 78-82 13 34,21% 80

5 73-77 3 7,89% 75

6 68-72 1 2,63% 70

Jumlah 38 100%

Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Siswa Kelompok kontrol

2) Kelompok eksperimen

Nilai kemampuan awal siklus akuntansi kelas XI IPS 5 semester 1 selaku

kelompok eksperimen memiliki rentang antara 69 sampai 92. Hasil

perhitungan pada lampiran menunjukkan:

0

2

4

6

8

10

12

14

95 90 85 80 75 70

Fre

kue

nsi

Titik Tengah Interval

Page 71: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Rata-rata (M) = 79,3

Median (Me) = 79,17

Modus (Mo) = 78,06

Standar Deviasi (SD) = 5,57

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kelompok

kontrol disajikan pada tabel 10. Untuk memperjelas distribusi frekuensi

tersebut disajikan histogram pada gambar 6.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Siswa Kelompok

Eksperimen

Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Siswa Kelompok eksperimen

0

2

4

6

8

10

12

14

16

90.5 86.5 82.5 78.5 74.5 70.5

Fre

kue

nsi

Titik Tengah Interval

No Kelas Interval

Frekuensi Kelompok

eksperimen Titik Tengah

Absolut Relatif

1 89-92 2 5,00% 90,5

2 85-88 5 12,50% 86,5

3 81-84 8 20,00% 82,5

4 77-80 15 37,50% 78,5

5 73-76 4 10,00% 74,5

6 69-72 6 15,00% 70,5

Jumlah 40 100%

Page 72: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Data Nilai Prestasi Belajar Akuntansi

1) Kelompok kontrol

Prestasi belajar akuntansi kelas yang mendapatkan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran ekspositori (ceramah, tanya jawab,

tugas) berupa nilai tes yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran

memiliki rentang antara 60-89. Hasil perhitungan pada lampiran 18

(halaman 135) menunjukkan:

Rata-rata (M) = 74,76

Median (Me) = 78,25

Modus (Mo) = 75,33

Standar Deviasi (SD) = 7,68

Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa pada kelompok kontrol disajikan

pada tabel 11. Untuk memperjelas distribusi frekuensi tersebut disajikan

histogram pada gambar 7.

Tabel 11 . Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Kelompok kontrol

No Kelas Interval

Frekuensi Kelompok

kontrol Titik Tengah

Absolut Relatif

1 85-89 3 7,89% 87

2 80-84 9 23,68% 82

3 75-79 10 26,32% 77

4 70-74 5 13,16% 72

5 65-69 6 15,79% 67

6 60-64 5 13,16% 62

Jumlah 38 100%

Page 73: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Gambar 7. Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa

Kelompok kontrol

2) Kelompok eksperimen

Prestasi belajar akuntansi kelas yang mendapatkan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah berupa nilai tes

yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran memiliki rentang antara

68-97. Hasil perhitungan pada lampiran 19 (halaman 137) menunjukkan:

Rata-rata (M) = 79,75

Median (Me) = 79,64

Modus (Mo) = 80,19

Standar Deviasi (SD) = 6,40

Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa pada kelompok eksperimen

disajikan pada tabel 12 dihalaman selanjutnya. Untuk memperjelas

distribusi frekuensi tersebut disajikan histogram pada gambar 8.

0

2

4

6

8

10

87 82 77 72 67 62

Fre

kue

nsi

Titik Tengah Interval

Page 74: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Kelompok

eksperimen

No Kelas Interval

Frekuensi Kelompok

Eksperimen Titik Tengah

Absolut Relatif

1 93-97 1 2,50% 95

2 88-92 4 10,00% 90

3 83-87 7 17,50% 85

4 78-82 14 35,00% 80

5 73-77 8 20,00% 75

6 68-72 6 15,00% 70

Jumlah 40 100%

Gambar 8. Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa

Kelompok eksperimen

c. Data Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi

1) Kelompok kontrol

Data mengenai frekuensi peningkatan nilai siswa kelompok kontrol

diperoleh dari nilai tes akhir dikurangi nilai awal atau nilai setelah

mendapatkan perlakuan yaitu pengajaran dengan menggunakan model

pembelajaran ekspositori (ceramah, tanya jawab, tugas) berupa nilai tes

0

2

4

6

8

10

12

14

95 90 85 80 75 70

Fre

kue

nsi

Titik Tengah Interval

Page 75: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

setelah pengajaran selesai dikurangi dengan nilai sebelum mendapatkan

perlakuan. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 20 (halaman 139),

peningkatan nilai siswa kelompok kontrol memiliki rentang -29 sampai 20

dengan rata-rata -10,87 yang disajikan pada tabel 13. Untuk memperjelas

distribusi frekuensi peningkatan nilai tersebut, disajikan dengan histogram

pada gambar 9.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Peningkatan Nilai Siswa Kelompok kontrol

No Kelas Interval

Frekuensi Kelompok

kontrol Titik Tengah

Absolut Relatif

1 13-20 1 2,63% 16,5

2 5-12 3 7,89% 8,5

3 (-3)-4 4 10,53% 0,5

4 (-11)-(-4) 10 26,32% -7,5

5 (-19)-(-12) 12 31,58% -15,5

6 (-29)-(-20) 8 21,05% -24,5

Jumlah 38 100%

Gambar 9. Histogram Distribusi Frekuensi Peningkatan Nilai Siswa

Kelompok kontrol

0

2

4

6

8

10

12

16.5 8.5 0.5 -7.5 -15.5 -24.5

Fre

kue

nsi

Titik Tengah Interval

Page 76: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2) Kelompok eksperimen

Data mengenai frekuensi peningkatan nilai siswa kelompok eksperimen

diperoleh dari nilai tes akhir dikurangi nilai awal atau nilai setelah

mendapatkan perlakuan yaitu pengajaran dengan menggunakan model

pembelajaran berdasarkan masalah berupa nilai tes setelah pengajaran

selesai dikurangi dengan nilai sebelum mendapatkan perlakuan.

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 21 (halaman 140), peningkatan nilai

siswa kelompok eksperimen memiliki rentang -29 sampai 20 dengan rata-

rata -10,87 yang disajikan pada tabel 14. Untuk memperjelas distribusi

frekuensi peningkatan nilai tersebut, disajikan dengan histogram pada

gambar 10.

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Peningkatan Nilai Siswa Kelompok

Eksperimen

No Kelas Interval

Frekuensi Kelompok

Eksperimen Titik Tengah

Absolut Relatif

1 9-14 8 20,00% 11,5

2 3-8 7 17,50% 5,5

3 (-3)-2 12 30,00% -0,5

4 (-9)-(-4) 8 20,00% -6,5

5 (-15)-(-10) 4 10,00% -12,5

6 (-21)-(-16) 1 2,50% -18,5

Jumlah 40 100%

Page 77: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 10. Histogram Distribusi Frekuensi Peningkatan Nilai Siswa

Kelompok eksperimen

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Prasyarat analisis data yang harus dipenuhi dalam penelitian eksperimen

ini adalah t-matching, data yang digunakan adalah nilai ulangan semester 1 mata

pelajaran akuntansi, nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 81,89 sedangkan

untuk kelompok eksperimen nilai rata-ratanya adalah 78,18. Berdasarkan hasil uji

t-matching diperoleh thitung sebesar 1,817. Syarat bahwa kedua kelas memiliki

kemampuan awal yang sama jika –ttabel < thitung < ttabel. Pada taraf signifikan 5%

dan db 78 diperoleh ttabel sebesar 1,995. Berdasarkan hasil tersebut berarti thitung <

ttabel atau Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan kemampuan awal antara kelompok kontrol dengan kelompok

eksperimen, sehingga kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berangkat dari

titik yang sama.

0

2

4

6

8

10

12

11.5 5.5 -0.5 -6.5 -12.5 -18.5

Fre

kue

nsi

Titik Tengah Interval

Page 78: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

C. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Pertama

Berdasarkan post test yang dilakukan pada akhir pengajaran

diperoleh nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 74,76 dan nilai rata-rata

kelompok eksperimen adalah 79,75. Syarat bahwa kedua kelas tidak ada

perbedaan yang signifikan jika –ttabel < thitung < ttabel. Hasil analisis dengan

mengunakan t-test memperoleh thitung = 3,444, sedangkan ttabel = 1,995 pada

taraf signifikan 5% dan db=75. Berdasarkan analisis tersebut berarti thitung >

ttabel atau 3,444 > 1,995 atau Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen.

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,444

sedangkan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 74,76 dan nilai rata-rata

kelompok eksperimen adalah 79,75. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah lebih

baik dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran model pembelajaran

ekspositori.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Pada penelitian ini diambil dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen sebagai sampel dari populasi yang ada, untuk kelompok

eksperimen mendapat pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran

berdasarkan masalah sedangkan untuk kelompok kontrol mendapat pengajaran

dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Karena penelitian ini

sifatnya membandingkan prestasi belajar antara dua kelas, maka sebelum

penelitian dimulai harus dipastikan terlebih dahulu bahwa kedua kelas berangkat

dari titik yang sama. Untuk itu perlu diadakan analisis prasyarat dengan

menggunakan t-matching. Berdasarkan hasil perhitungan t-matching diperoleh

hasil –ttabel < thitung < ttabel yaitu -1,995 < 1,817 < 1,995 sehingga dapat

Page 79: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal antara kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen atau dapat diartikan bahwa kedua kelas

berangkat dari titik yang sama.

Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan dengan metode mengajar yang

berbeda kemudian diberikan tes prestasi untuk pengambilan data. Data yang

diperoleh dianalisis dengan menggunakan t-test atau uji-t untuk menguji hipotesis

penelitian. Hasil dari pengujian hipotesis diperoleh - thitung ≤ –ttabel dan thitung ≥ ttabel

atau -3,444 ≤ -1,995 dan 3,444 ≥ 1,995. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok kontrol yang diberi perlakuan

dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori dengan kelompok eksperimen

yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.

Rata-rata nilai post-test kelompok eksperimen sebesar 79,75 dan rata-rata

nilai post-test kelompok kontrol sebesar 74,76. Berdasarkan nilai rata-rata kedua

kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar menggunakan model

pembelajaran berdasarkan masalah lebih baik dibandingkan dengan menggunakan

model pembelajaran ekspositori.

Perbedaan prestasi belajar antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dikarenakan pada kelompok kontrol masih banyak siswa yang kurang

memperhatikan penjelasan guru, banyak siswa yang sering tidak mengikuti

pelajaran dikarenakan ada kegiatan ekstrakulikuler lain diluar mata pelajaran, selain

itu siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran dirasa

membosankan. Berbeda halnya dengan pembelajaran dikelompok eksperimen,

siswa diusakan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, dengan kerja kelompok siswa

merasa tidak malu bila bertanya kepada teman atau gurunya mengenai materi yang

kurang dipahaminya sehingga siswa merasa senang dan semangat dalam belajar.

Hal ini mempengaruhi nilai prestasi belajar akuntansi siswa sehingga nilai prestasi

siswa dapat meningkat.

Perbedaan nilai rata-rata prestasi belajar akuntansi kedua kelas tersebut

membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah lebih

baik daripada pembelajaran dengan menggunakan model ekspositori. Melalui

penggunaan pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah, keterlibatan siswa

Page 80: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dalam proses belajar mengajar lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan

model pembelajaran ekspositori. Pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah

satu pendekatan yang menuntut para siswan untuk ikut aktif dalam berdiskusi dan

mandiri pada saat guru memberikan tugas pada proses belajar mengajar di kelas,

sehingga partisipasi atau keaktifan siswa sangat dibutuhkan. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan dikelompok eksperimen selama pengajaran

berlangsung keaktifan siswa sangat terlihat. Keaktifan siswa tersebut antara lain

adanya keaktifan bertanya kepada teman maupun kepada guru, serta keaktifan

mengerjakan soal latihan yang diberikan guru. Lain halnya dengan pengamatan

yang dilakukan dikelompok kontrol, dikelas ini siswa hanya mendengarkan

penjelasan dari guru dan jarang sekali siswa mengajukan pertanyaan kepada guru.

Model pembelajaran berdasarkan masalah selain dapat meningkatkan

partisipasi atau keaktifan siswa, juga dapat meningkatkan motivasi siswa. Hal ini

dapat dilihat dari adanya rasa senang dan semangat dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar. berdasar pada pengamatan yang dilakukan dikelompok

eksperimen siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan semangat dan

rasa senang. Dengan penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah, siswa

juga dapat meningkatkan kerjasama antar kelompok, siswa dengan kemampuan

yang lemah dapat dibantu oleh siswa lain yang kemampuannya lebih tinggi, selain

itu proses pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih bervariasi,

pembelajaran menjadi lebih menarik dan hidup. Berbeda dengan pengamatan

yang dilakukan dikelompok kontrol, siswa merasa kurang bersemangat dalam

mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa penggunaan model

pembelajaran berdasarkan masalah lebih dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

dari pada pembelajaran dengan mengunakan model ekspositori. Hal ini juga

didukung oleh data-data kuantitatif yang telah dikemukakan diatas.

Page 81: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, maka simpulan yang

dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi yang signifikan antara siswa yang

diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

dengan model Ekspositori pada siswa kelas XI IPS SMA Al Islam 1

Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini di tunjukkan dari hasil belajar

yang dicapai pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada hasil yang

dicapai oleh kelompok kontrol.

2. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah menghasilkan hasil belajar

akuntansi yang lebih baik dibandingkan dengan model Ekspositori pada

siswa kelas XI IPS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Hal

ini dilihat dari pencapaian hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik

dibandingkan pada kelompok kontrol.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka implikasi yang

dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran akuntansi dengan

model pembelajaran berdasarkan masalah lebih efektif dibandingkan dengan

pembelajaran akuntansi menggunakan model ekspositori. Keefektifan model

pembelajaran berdasarkan masalah ini ditunjukkan dengan pencapaian hasil

belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dengan model ekspositori.

Pembelajaran menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah mendorong siswa

untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan dapat membantu

Page 82: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

siswa meningkatkan kreativitas dalam memecahkan masalah baik secara individu

maupun kelompok.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi guru, khususnya

guru akuntansi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar dan peningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu guru harus

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar baik

faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Serta harus mengetahui kelebihan dan

kekurangan masing-masing metode mengajar, khususnya pada mata diklat

akuntansi sehingga dengan pemilihan metode mengajar yang tepat dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah penulis

sampaikan di atas, maka peneliti menyampaikan saran-saran yang diharapkan

dapat memberikan keberhasilan bagi siswa pada saat mengikuti proses belajar

mengajar.

1. Bagi Guru

Guru dapat menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah dalam

pembelajaran mata diklat akuntansi, pada saat proses belajar mengajar guru akan

mengkoordinasikan kelas sesuai dengan sistem sosial yang berlaku di masyarakat

sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang dipelajari. Guru

hendaknya mampu membuat suasana belajar yang terpusat kepada siswa sehingga

siswa dapat berperan secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan

dapat dicapai dengan baik.

2. Bagi Siswa

Siswa hendaknya secara aktif terlibat dalam proses belajar mengajar baik

fisik, mental maupun pikiran untuk benar-benar memahami, mengerti dan dapat

Page 83: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat. Siswa harus

dibiasakan untuk memecahkan masalah baik secara individu maupun kelompok

sehingga siswa mendapatkan pengetahuan optimal bukan hanya dari guru tetapi

siswa menemukan langsung dan membangun sendiri pengetahuan mereka melalui

membaca, latihan soal maupun sumber- sumber belajar yang lain.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya mampu menyediakan guru-guru yang profesional dan

berpengalaman dalam menggunakan berbagai metode mengajar. Selain itu

sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang

proses pembelajaran. Dengan demikian akan mampu meningkatkan prestasi siswa

secara optimal sehingga tujuan dapat tercapai.

Page 84: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suranto, Kardiman. 2005. Prinsip-Prinsip Akuntansi I SMA Kelas XI.

Jakarta: Yudhistira.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dimyanti, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuantitatif dan Kualitatif).

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Gino, Suwarni, Suripto. 2000. Belajar dan Pembelajaran I. Surakarta: UNS Press.

Gulo, W. 2002. Strategi belajar Mengajar. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Oktia fajri Puji Hidayati. 2007. Studi Komparasi Hasil Belajar Geografi Antara

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Konvensional

Pada Siswa Kelas XI Program Ilmu Sosial SMA Negeri 9 Semarang Tahun

2006/2007. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Richard Dunne, Ted Wragg. 1996. Pembelajaran Efektif. Jakarta: PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Richard I. Arends. 2004. Learning to Teach. Mc graw Hill.

Sigit Santosa. 2011. Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Slameto. 1995. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Page 85: HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS … · AKUNTANSI KELAS XI IS SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh: DYAH SETIANINGRUM NIM K7407068 Skripsi Ditulis dan diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Suci Lestari. 2009. Upaya Peningkatan kualitas Pembelajaran Akuntansi Melalui

Penerapan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas X SMK

Batik 2 Surakarta tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Universitas Sebelas

Maret.

Sudjana. 1986. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

______. 2001. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Suharno, Sukardi et al. 2000. Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta: UNS Press.

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

Revisi V. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

_______________. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi V.

Jakarta: PT. Bumi aksara.

Saifuddin Azwar. 1996. Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Belajar. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syamsuddin Makmun. 2004. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Taufiq Amir. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:

PT. Kencana Prenada Media Group.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan

(KTSP). Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group.

Tri Hastuti septianingsih. 2007. Studi Komparasi Antara Pengajaran Metode

Problem Solving Dengan Metode Konvensional Terhadap Prestasi

Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI Program IPS SMA Negeri 7

Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Semarang: PT. Rineka Cipta.

Wina Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses

Pendidikan. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group.