HARI ANTI KORUPSI SE-DUNIA TAHUN 2017“PENEGASAN KOMITMEN DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMERINTAH DAERAH”

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 11 Desember 2017

SEKILAS UNCAC

TAGAINST CORRUPTION,

2003 (KONVENSI

PERSERIKATAN BANGSA-

BANGSA ANTI KORUPSI,

2003) melalui UU Nomor 7

Tahun 2016

POIN PENTING

elah dirativikasi UNITED

NATIONS CONVENTION

Dilatarbelakangi atas masalah danancaman yang ditimbulakankorupsi

Pencegahan korupsi merupakantanggungjawab semua negara

02

01

Meningkatkan dan memperkuat upaya pencegahan danpemberantasan korupsi;

Meningkatkan dan kerja sama internasional dan bantuan teknis dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi

termasuk pengembalian asset; Meningkatkan integritas, akuntabilitas dan pengelolaan pemerintah

TUJUAN

POTRET PENYELENGGARAAN

PEMDA SAAT INI

KORUPSI

392 KDH

KORUPSI 313 KASUS Data KPK

2004 - SEKARANG

78 ORANG DENGAN KASUS TERBESR

PENYUAPAN

Survey TransparansiInternasional Indonesia (TII)tahun 2017 menunjukkan 17%pelaku usaha pernah gagaldalam mendapatkankeuntungan karena pesaingmemberikan suap.

SEKTOR RAWAN KORUPSI ADALAH

PENYUSUNAN ANGGARAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

PENGADAAN BARANG DAN JASA HIBAH DAN BANSOS

DAMPAK NYATA DARI PRAKTEKKORUPSI TERSEBUT ADALAHMELAMBATNYA PEMBANGUNANDAERAH

1. Sebanyak 17.07% program yang terdapatdalam RPJMD tidak dijabarkan dalam RKPD;

2. sebanyak 25,03% inkonsistensi antaradokumen RKPD dengan P.P.A.S

3. Dokumen perencanaan belum bersih dariintervensi kepentingan individu atau pihak-pihak tertentu, sehingga mengarah pada halyang diinginkan bukan yang dibutuhkan

4. Tingkat ketaatan penetapan APBD tepatwaktu, baru diangka 78,2%.

5. Struktur Belanja Tidak Langung yaitu 59,61%,masih lebih besar dibandingkan BelanjaLangsung yang hanya 40,39%.

6. Derajat otonomi fiskal atau tingkatkemandirian anggaran daerah masih relatifrendah, yaitu rata-rata 33,85%.

7. Proporsi Belanja Modal masih kecil yaituhanya 18,13% dari total belanja.

8. Opini WTP sejumlah 375 daerah atau 70%,139 opini WDP (26%) dan 23 daerahmemperoleh opini TMP (4%)

1. Peraturan Daerah terkait Perizinan tidaksesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

2. Prosedur pemberian izin tidakmempedomani ketentuan dan terdapatpersyaratan tambahan diluar yangditetapkan;

3. Besaran perhitungan nilai jaminan yangharus disetor ke kas daerah belum didasariatas Peraturan Daerah; dan

4. Bisnis proses dan standar operasionalpelayanan di PTSP yang belum memadai

PERENCANAAN DAN ANGGARAN DAERAH PERMASALAHAN PERIZINAN DI DAERAH

APIP berada di Level I dari Level III padatahun 2019 yang ditargetkan dalamRPJMN. Data di atas menunjukkanpengawasan internal tidak berjalanefektif.

KAPABILITAS APIP

01Surat mendagri tanggal 10 oktober 2016 agar pemerintah daerahmenerapkan aplikasi e-planning dalam perencanaan pembangunan

Surat mendagri tanggal 21 juni 2017, penekanan agar DPRD benar-benar memahami esensi fungsi DPRD

02

Menyusun revisi peraturan presiden nomor 55 tahun 2012 tentangstranas pencegahan dan pemberantasan korupsi serta pembentukantim nasional anti korupsi.

03

Koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di 22 provinsi dan 300kabupaten/kota

04

Koordinasi APIP dan APH dalam pembangunan daerah sesuai moutanggal 30 november 2017

05

UPAYAH YANG TELAH

DILAKUKAN

06Penguatan integritas partai politik

PENGUATAN APIP

ASPEK KELEMBAGAAN UNTUKMEMPERKUAT INDEPENDENSIPARA APIP

ASPEK ANGGARAN UNTUKMENJAMIN KECUKUPANANGGARAN BAGIPELAKSANAAN KEGIATANPENGAWASAN

ASPEK SUMBER DAYAMANUSIA BAIK JUMLAHMAUPUN KOMPETENSI TEKNIS

3 AREA PENGUATAN

SESUAI REKOMENDASI

KPK

JAGA INTEGRITAS DAN KOMITMEN

LAKSANAKAN PERENCANAAN

DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN

MENGGUNAKAN E-PLANNING DAN E-

BUDGETING

PENGUATAN DINAS PTSP DAN

PENERAPAN E-PERMIT DI

DAERAH

OPTIMALISASI DAN TRANSPARANSI UNIT LAYANAN PENGADAAN

BARANG DAN JASA

PERKUAT FUNGSI

INSPEKTORAT DAERAH

TINGKATKAN KUALITAS

APBD

ATENSI MENDAGRI

KEMENTERIAN DALAM NEGERIJL. Medan Merdeka Utara No. 7Jakarta Pusat, 101101Telp/Fax: (021) 3459339

TERIMA KASIH