harga satuan gedung negara
DESCRIPTION
Harga Satuan Gedung NegaraTRANSCRIPT
HARGA SATUAN BANGUNAN HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARAGEDUNG NEGARA
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
Yogyakarta, Juni 2003
(HSBGN)(HSBGN)
Maksud & Tujuan:• MAKSUD : terwujudnya Harga Satuan
Bangunan Gedung Negara yang efektif dan efisien.
• TUJUAN: terwujudnya BGN yang sesuai dengan fungsi, memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan serasi dengan lingkungan serta diselenggarakan secara tertib, efektif dan efisien.
Dasar Hukum• Keputusan Presiden R.I. No. 42 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara . Pasal 14 butir 4d.
• Kepmen Kimpraswil No : 332KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis PembangunanBangunan Gedung Negara. (Standar Hargasatuan tertinggi pembangunan BGN ditetapkan secara berkala untuk setiap Kab./kota oleh Bupati/ Walikota setempat.
Kepres RI No. 42 tahun 2002 psl 14 :• ayat (1) : Dalam melaksanakan belanja negara
dilakukan standarisasi kompunen kegiatan termasuk harga satuannya.
• ayat (2 ) Standarisasi harga satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk menyusun pembiayaan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dalam dokumen anggaran
• Ayat (3) Dalam menyusun standarisasi harga satuan sedapat mungkin menggunakan data dasar yangbersumber dari penerbitan resmi BPS, Dep/Lembaga,dan Pem. Daerah.
• Ayat (4) Penetapan standarisasi perlu dilakukan secara berkala oleh :
• Menteri Keuangan dengan pertimbangan Menteri/pimpinan lembaga terkait untuk standarisasi satuan umum, satuan biaya langsung personil dan non personil untuk kegiatan jasa konsultasi.
• Menteri/pimpinan lembaga untuk standarisasi harga satuan pokok kegiatan departemen/lembaga ybs.
• Gubernur/Bupati/Walikota dengan memperhatikan pertimbangan dari instansi terkait untuk harga satuan pokok kegiatan daerah provinsi/Kab./Kota ybs.
• Bupati/Walikota untuk standarisasi harga satuan bangunan gedung negara untuk keperluan dinas seperti kantor,rumah dinas, gedung rumah sakit, gudang sekolah, pagar dan bangunan fisik lainnya.
.
Pengertian :Yang dimaksud dengan
bangunan gedung adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya untuk kegiatan hunian atau tinggal,kegiatan usaha, kegiatan sosial,kegiatan budaya, dan/atau kegiatan khusus.
Pengertian :Bangunan Gedung Negara adalah
bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi / akan menjadi kekayaan milik negara dan dibangun dengan sumber pembiayaan APBN dan atau APBD, dan atau sumber pembiayaan lainnya seperti gedung kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit, gudang dan rumah negara.
Pengertian :Harga Satuan Bangunan Gedung Negara
adalah standar harga satuan tertinggi untuk biaya pelaksanaan kontruksi fisik per-m2 pembangunan bangunan gedung negara dan diberlakukan sesuai dengan klasifikasi, lokasi, dan tahun pembangunannya.
Standar HSBGN ditetapkan secara berkala untuk setiap kab./kota oleh Bupati/walikota setempat.
HSBGN dibedakan Klasifikasi :• Harsat per-m2 tertinggi untuk Pembangunan
Gedung Negara klasifikasi Sederhana dan tidak sederhana, lokasi Kab./kota, Bertingkatdan Tidak Bertingkat.
• Harga Satuan per-m2 Pembangunan Bangunan Rumah Negara dibedakan menurut tipe rumah negara, lokasi Kab./kota.
• Harga Satuan per-m1 Pembangunan Pagar Bangunan Gedung Negara. dibedakan menurut klasifikai bangunan gedung, letak pagar, tipe rumah negara, lokasi Kab./kota.
Kegunaan HSBGN• Sebagai pedoman dan pengendalian
penyelenggaraan pemb. gedung negara mulai dari tahap persiapan, pembangunan, pemanfaatan dan penghapusan.
• Sebagai acuan bagi penyedia dan pengguna jasa serta masyarakat pada umumnya.
• Terwujudnya pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang tertib dan bertanggung jawab serta tuntutan akan hasil pembangunan yang lebih berkualitas.
Klasifikasi BGN (perubahan)
BG Kantor yang sudah ada disain prototipe-nya/ sd. 2 lantai/luas sd. 500 m2Rumah Dinas Tipe C,D, dan EPelayanan kesehatan: PuskesmasPendidikan: lanjutan dan dasar sd. 2 lantai
BG Kantor belum ada prototipe-nya/ diatas 2 lantai/ >500 m2Rumah Dinas Tipe A & B, atau C,D,&E bertingkatRumah Sakit Klas A & BUniversitas/Akademi
Istana Negara/Wisma NegaraInstalasi NuklirLaboratoriumBangunan Monumental
Klas Klas PenggunaanPenggunaan BangunanBangunan
SEDERHANASEDERHANA
TIDAKTIDAKSEDERHANASEDERHANA
KHUSUSKHUSUS
Tipe B Rumah Negara (perubahan)
Menteri/Kepala Lembaga Tinggi/Tertinggi Negara
Sekjen, Dirjen, Irjen, Kepala BadanPejabat yang setingkat
Direktur, Kapus, Karo, KaKanwilPejabat yang setingkat
Kasubdit, Kabag, KabidPejabat yang setingkat
Kasi, Kasubag, KasubdidPejabat yang setingkat
KasubseksiPejabat yang setingkat
Klas Klas PenggunaanPenggunaan BangunanBangunan
KhususKhusus
AA
CC
DD
EE
BB
Tipe B Rumah Negara (perubahan)
Menteri/Kepala Lembaga Tinggi/Tertinggi Negara
Sekjen, Dirjen, Irjen, Kepala BadanPejabat yang setingkat
Direktur, Kapus, Karo, KaKanwilPejabat yang setingkat
Kasubdit, Kabag, KabidPejabat yang setingkat
Kasi, Kasubag, KasubdidPejabat yang setingkat
KasubseksiPejabat yang setingkat
Klas Klas PenggunaanPenggunaan BangunanBangunan
KhususKhusus
AA
CC
DD
EE
BB
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung NegaraJarak antar bangunan, KDB, KLB, Ketinggian danGSB : sesuai Perda SetempatKetinggian langit-langit: 2,60 m’Kelengkapan S&P: parkir, aksesibilitas, air bersih,persampahan dan limbah serta Tata Hijau
Lantai: keramik, vinil, tegel PCDinding Luar: bata, batako diplester & dicat, dan kacaDinding dalam: bata, batako diplester & dicat, dan kaca, serta partisi kayu lapisPlafond: kayu lapis dicatAtap: genteng, asbes gelombang, seng atau sirapKosen/Daun Pintu: kayu klas II dicat, atau aluminium
Pondasi: batu belah, kayu, beton bertulangStruktur Lantai: beton bertulang, baja, kayu klas kuat IIKolom/Balok : beton bertulang, baja, kayu klas kuat IIRangka Atap: kayu klas kuat II, baja
TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN
BAHAN BANGUNAN
STRUKTUR BANGUNAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi biayapembangunan :
• Lokasi• Sumber daya bahan dan manusia.• Transpotrasi.
Pola Hubungan Kerja Pembangunan Bangunan GedungPEM
ERINTAH
DAERAH
PEMERINTAH
DAERAHPEMBERI
JASA
KONSTRUKSI
PEMBERI
JASA
KONSTRUKSI
PEMILIKPEMILIKKONTRAK
IMB
IPB
IHB
SIUJK
STANDAR/ PEDOMAN
TEKNIS
STANDAR/ PEDOMAN
TEKNIS
PERDASyarat Adm
Syarat Teknis
PERDASyarat Adm
Syarat Teknis
PROGRAM KEBUTUHANPROGRAM
KEBUTUHANHarga Satu
an
Bangun
an
Gedung
dan
Rumah
Negara
TIDAK SEDERHANA
SEDERHANA
Proses Penyusunan HSBGN
SURVAI LAPANGAN DI TIAP KABUPATEN
– Isu Otonomi Daerah• UU 22/1999 • PP 20/2001, Pemerintah melakukan pembinaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah• Pembinaan meliputi pengaturan,pemberdayaan dan
pengawasan dalam rangka tertib pembangunandan Keselamatan Bangunan.
• Keppres 42/2002• Survai lapangan lebih akurat
BintekBintekPerKimPerKim