harga pokok pesanan

24
TUGAS AKUNTANSI BIAYA “Harga Pokok Pesanan” Disusun oleh : 1. Eva Kusuma .W. 11150458 2. Jihan Okti Amaliah 11150487 3. Panji Setiyo Wibowo 11150526 4. Pratama Martha .C. 11150529 5. Ratih Wahyuningrum 11150535

Upload: jihanokti

Post on 08-Jul-2016

72 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Tugas Akuntansi Biaya

TRANSCRIPT

Page 1: Harga Pokok Pesanan

TUGAS AKUNTANSI BIAYA

“Harga Pokok Pesanan”

Disusun oleh :

1. Eva Kusuma .W. 111504582. Jihan Okti Amaliah 111504873. Panji Setiyo Wibowo 111505264. Pratama Martha .C. 111505295. Ratih Wahyuningrum 11150535

STIE BANK BPD JATENG

2016

Page 2: Harga Pokok Pesanan

HARGA POKOK PESANAN

I. PengertianHarga pokok pesanan adalah cara perhitungan harga pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Apabila suatu pesanan diterima segera dikeluarkan perintah untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi masing-masing pesanan. Untuk mempermudah perhitungan biaya produksi tiap-tiap pesanan maka masing-masing produk yang dikerjakan diberi nomor identitas.

II. Ciri Khususa) Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang

bentuknya tergantung pada spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas.

b) Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil. Dihubungkan dengan sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk membebankan harga pokok kepada produk. metode harga pokok pesanan hanya dapat menggunakan:1. Sistem harga pokok historis untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja langsung, untuk ketelitian dan keadilan pembebanan biaya overhead pabrik harus digunakan tarif biaya yang ditentukan dimuka.

2. Dalam metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan sistem harga pokok yang ditentukan dimuka untuk seluruh elemen biaya produksi.

c) Biaya produksi dibagi menajadi dua jenis yaitu:1. Biaya langsung meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsungBiaya langsung diperhitungkan terhadap masing-masing pesanan berdasarkan biaya yang sebenarnya

2. Biaya tidak langsung meliputi biaya produksi diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja tidak langsung.Biaya tidak langsung dibebankan ketiap-tiap pesananan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka (Predetermined Rate)

d) Harga pokok pesanan untuk tiap pesanan dihitung pada waktu pesanan yang bersangkutan selesai diproduksi.

e) Harga pokok satuan ditetapkan dengan cara membagi total biaya suatu pesanan dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan.

Page 3: Harga Pokok Pesanan

f) Untuk megumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai kartu harga pokok pesanan dimana tercatat hal-hal berikut ini :

Jenis produk :Nomor pesanan :Tgl.pesanan :Sifat pesanan :Nama pemesan :Jumlah :Tgl.selesai :Harga jual :Biaya produksi :

III. Pencatatan Akuntansia) Biaya Bahan Baku

Pencatatan pemakaian bahan baku didasarkan pada bukti permintaan bahan (material reguisition). Disamping dicatat di kartu persediaan bahan baku, pemakaian tersebut juga harus dicatat di kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.

Pada saat pembelian bahan:Persediaan bahan xxx

Utang/kas xxx

Pada saat terjadi retur pembelian:Utang/kas xxx

Persediaan bahan xxx

Pada saat pemakaian bahan baku:BDP - Biaya bahan baku xxx

Persediaan bahan xxx

Pada saat pemakaian bahan penolong:BOP Sesungguhnya xxx

Persediaan bahan xxx

b) Biaya Tenaga KerjaPembebanan upah langsung ke barang dalam proses, harus dicatat di kartu harga pokok pesanan sesuai dengan pemakaian tenaga kerja yang bersangkutan.

Pada saat penghitungan gaji dan upah: Gaji dan upah xxx

Kas/Utang gaji dan upah xxx

Page 4: Harga Pokok Pesanan

Pada saat pembayaran kepada karyawan:Utang gaji dan upah xxx

Kas xxx

Pada saat pemakaian BTKL:BDP – BTKL xxx

Gaji dan upah xxx

Pada saat pemakaian BTKTL:BOP Sesungguhnya xxx

Gaji dan upah xxx

c) Biaya Overhead PabrikDalam harga pokok pesanan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan sebelum proses produksi berjalan (predetermined rate).Adapun proses penentuan tarif adalah sebagai berikut:1. Menentukan taksiran besarnya BOP selama periode tertentu2. Menentukan dasar pembebanan (jam kerja langsung, jam kerja mesin, dll)3. Menentukan tarif BOP berdasarkan:

Taksiran BOPTarip BOP = = Rp ....../Dasar pembebanan

Dasar pembebanan

Pada saat pembebanan:BDP - Biaya overhead pabrik xxx

BOP dibebankan xxx

Mencatat BOP Sesungguhnya:BOP yang sesungguhnya xxx

Berbagai rekening dikredit xxx

Pemindahan pembebanan:BOP dibebankan xxx

BOP Sesungguhnya xxx

d) Penghitungan Selisih BOPJika Total BOP dibebankan > Total BOP Sesungguhnya, maka terjadi selisih BOP yang menguntungkan (laba). Jurnal yang dibuat:

Mencatat Selisih BOP (laba):BOP yang sesungguhnya xxx

Selisih BOP xxx

Page 5: Harga Pokok Pesanan

Jika Total BOP dibebankan < Total BOP Sesungguhnya, maka terjadi selisih BOP yang tidak menguntungkan (rugi). Jurnal yang dibuat:

Mencatat Selisih BOP (rugi): Selisih BOP xxx BOP Sesungguhnya xxx

e) Pencatatan Barang JadiPencatatan barang jadi didasarkan kepada pesanan-pesanan yang telah selesai dengan demikian harga pokok barang jadi didasarkan kepada harga pokok tiap pesanan yang telah selesai dikerjakan, sehingga besarnya harga pokok tersebut dapat dilihat di kartu harga pokok.

Persediaan barang jadi xxxBDP - Biaya bahan baku xxxBDP - Biaya tenaga kerja langsung xxxBDP - Biaya overhead pabrik xxx

f) Pencatatan Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan barang dalam proses xxxBDP - Biaya bahan baku xxxBDP - Biaya tenaga kerja langsung xxxBDP - Biaya overhead pabrik xxx

g) Pencatatan Penyerahan Barang Kepada Pemesan

Piutang/Kas xxx Penjualan xxx

h) Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan xxx Persediaan barang jadi xxx

Page 6: Harga Pokok Pesanan

PROFIL PERUSAHAAN

PT Sahabat Abadi adalah perusahaan yang bergerak di

bidang percetakan. Perusahaan ini berdiri sejak tahun

2009, yang di dalamnya banyak terdapat tenaga ahli

yang berkompeten di bidang percetakan. Percetakan

ini berkembang dan melakukan banyak perubahan, baik

secara pelayanan maupun pemasaran. Sebagai bisnis yang

dikelola secara professional melayani jasa percetakan untuk segala macam kebutuhan dan

senantiasa hadir dengan pelayanan prima dan ide ide yang memberikan inspirasi untuk

para pelanggan setia kami.

Harga yang sangat kompetitif, proses cepat dan tepat waktu, kualitas yang terjamin,

serta dukungan tenaga ahli yang handal, menjadikan kami perusahaan percetakan yang

terpercaya. Kami menyediakan berbagai produk percetakan, seperti : Brosur, Poster,

Spanduk, Seminar Kit, Buku – buku, serta keperluan kantor dan pribadi seperti :  Kartu

Nama, Amplop, Surat undangan, Kop Surat, Kwitansi, Faktur, Form-form,

Kalender, Undangan nikah , Kartu ucapan dan lain sebagainya. Hal ini merupakan bukti

nyata dari loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap kami.

VISI

Menjadi perusahaan percetakan yang dapat memenuhi permintaan pelanggannya dengan

produk yang berkualitas, meningkatkan produktivitas demi kemajuan perusahaan,

menghasilkan sesuatu nilai tambah baru yang dapat memberi manfaat, serta mampu

membuka lapangan pekerjaan yang menguntungkan.

MISI

1. Memberika Pelayanan dan Kepuasan bagi Pelanggan

2. Menghasilkan Cetakan Berkualitas dan Tepat Waktu

3. Meningkatkan Kemampuan Karyawan

4. Mengikuti Perkembangan Teknologi

PT SAHABAT ABADIJalan Kebangsaan No 178, Semarang (024) 6708575 [email protected]

Page 7: Harga Pokok Pesanan

PROSES PRODUKSI PERUSAHAAN

Untuk menjadi sebuah produk cetak yang sempurna, maka aneka macam

barang percetakan memerlukan beberapa proses produksi yang harus dilewati.

Adapun proses produksi cetak yang PT SAHABAT ABADI lakukan adalah

sebagai berikut:

A. PROSES PRA-CETAK1. Persiapan bahan kertas: seperti kertas HVS, BC, kenstruk, doorslags, matte

paper, NCR, kertas wangi, duplex, ivory, dsb. disesuaikan dengan keperluan.

Bisa juga blanko cetak, yaitu bahan cetak yang ukuran dan bentuknya telah jadi

dan tinggal masuk ke proses cetak.

2. Setting Computer: format yang akan dibuat pada barang cetakkan.. ukuran,

naskah, serta desain grafisnya ditentukan di sini, dan biasanya diakhiri dengan

diprint di kertas folio, kertas kalkir, atau film sparasi.

3. Rekam (Ekspose) Plate : hasil settingan atau film yang telah diprint tadi

direkam (semacam dicopy) ke plat kertas atau plat aluminium (paper

plate/aluminium plate) sehingga naskah cetakkan pun terdapat di atasnya, dan

plat cetak inilah yang akan dipasang pada mesin cetak.

B. PROSES CETAK1. Plat cetak beserta bahan kertas yang telah siap pada proses pracetak tadi lalu

dipasang di mesin cetak, dan ditempatkan di posisinya masing-masing

berdasarkan fungsinya. Plat cetak dipasang di atas roll yang terdapat di atas

mesin, sedangkan bahan kertas dipasang pada tempat mendatar di bawah roll

tersebut. Dan tinta pun dipersiapkan pula pada tempatnya (warna sesuai yang

diinginkan)

2. Setelah plat cetak, bahan kertas, dan tinta siap atau terpasang, maka mesin

pun dijalankan.. dan terjadilah proses cetak. Tinta masuk ke roll yang telah

terpasang plat cetak, roll berputar di atas bahan kertas memindahkan naskah

Page 8: Harga Pokok Pesanan

yang ada di plat cetak ke bahan kertas tersebut melalui tinta, dan kertas pun

keluar satu persatu berisi naskah yang sudah jadi.

C. PROSES FINISHING1. Proses potong atau sisir kertas, dengan tujuan untuk membagi beberapa kertas

hasil cetak tadi menjadi beberapa bagian, atau bisa juga hanya sekedar untuk

merapihkan kertas.

2. Foil, membubuhi kertas dengan tulisan atau gambar “mengkilat” seperti

warna emas, perak, biru, merah, dsb.

3. Embossed, menghiasi kertas cetak dengan tulisan atau gambar, dimana hiasan

tersebut berbentuk kertas yang timbul atau tenggelam akibat pres dari klise.

4. Proses laminating gloss/doff, UV gloss/doff, spot UV, dsb. Kertas cetak tadi

dilapisi dengan plastik mengkilat atau plastik buram/dop pada bagian luarnya

sehingga menimbulkan kesan estetis tersendiri.

5. Ponds, memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat potongan

pisau mesin pons. Bentuknya bisa berupa format untuk lipatan amplop, dus,

dsb.

6. Lem, untuk menyambungkan atau menyatukan kertas cetakan semisal

amplop, pinggiran/punggung nota, kwitansi, buku, dll.

7. Dan lain-lain finishing semisal menjilid, jahit benang/kawat, nomorator, lipat

susun/sisip, membungkus dengan plastik, dsb. – tergantung keperluan.

Garis Besar Proses Produksi Percetakan:1. Konsumen mendatangi tempat usaha / lokasi percetakan dengan membawa

material atau konsep yang diinginkan untuk dicetak. Bila konsumen tidak siap

dengan data dan konsepnya, maka kita bisa membantu dengan mengarahkan

pada suatu bentuk produk yang efisien, tepat guna, sesuai dengan selera dan

budget konsumen tsb.

2. Bila konsumen sama sekali tidak mengerti, maka Desainer Grafis harus

membimbing konsumen agar dapat memutuskan bentuk serta media apa yang

Page 9: Harga Pokok Pesanan

ingin dicetak. Perencanaan bisa dimulai disini sebagai awal proses

berikutnya.

3. Setelah desain / artwork selesai dibuat, langsung diproses apakah harus

menggunakan film atau lembaran master sebagai transformator / duplicator ke

mesin cetak. Bisa juga diproses dengan menggunakan screen printing

(sablon) atau langsung diproses embossed / hotprint stamping.

4. Begitu hasil cetakan telah selesai dibuat, barang cetakan bisa di-finishing

(sesuai permintaan). Kemudian barang cetakan dipotong supaya sama rata

ukurannya dan kelihatan rapi. Terakhir kalinya barang harus di-packing

(dikemas) untuk kemudian diantar/diambil oleh konsumen.

Page 10: Harga Pokok Pesanan

METODE HARGA POKOK PESANAN

CONTOH SOAL:

PT SAHABAT ABADI adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

percetakan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan

September 2013 perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan

sebanyak 1700 lembar dari PT Sakti dengan harga yang dibebankan adalah Rp.

2800 per lembar. Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan

sebanyak 80 spanduk dari PT Indah dengan harga Rp. 220.000 per buah.

Pesanan dari PT Sakti diberi nomor KS-01 dan pesanan dari PT Indah diberi

nomor IS-02.

Data Kegiatan dan Produksi

1. Pada tanggal 4 September 2013 dibeli bahan baku dan penolong dengan

cara kredit yakni sebagai berikut :

Bahan baku

Kertas untuk undangan Rp. 1.300.000

Kain putih 500 meter Rp. 4.100.000

Bahan penolong

Bahan penolong A Rp. 400.000

Bahan penolong B Rp. 150.000

2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan KS-

01 dan IS-02 diperoleh informasi sebagai berikut :

Bahan baku kertas dan bahan penolong B digunakan untuk memproses

pesanan no KS-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong A

dipakai untuk memproses pesanan no IS-02.

3. Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen

produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan

sbb :

Page 11: Harga Pokok Pesanan

Upah langsung untuk pesanan KS-01 160 jam Rp.6000/jam dan upah

langsung untuk pesanan IS-02 menghabiskan sebanyak 1100 jam

Rp.5500/jam. Sedangkan untuk upah tidak langsung adalah Rp. 2.000.000.

Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 7.000.000

dan gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 5.000.000.

4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini

menggunakan tarif BOP sebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung,

baik pesanan KS-01 dan IS-02.

Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan

pesanan di atas, adalah sebagai berikut :

Biaya pemeliharaan gedung Rp. 700.000

Biaya depresiasi gedung pabrik Rp. 2.400.000

Biaya depresiasi mesin Rp. 2.000.000

Biaya pemeliharaan mesin Rp. 1.500.000

Biaya asuransi gedung pabrik dan msn Rp. 900.000

5. Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk

pesanan no KS-01 telah selesai dikerja kan.

6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi

diketahui bahwa untuk pesanan no IS-02 masih dalam proses penyelesaian.

7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KS-01 telah

diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan

membayar dengan cara kredit.

Diminta

Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan metode

harga pokok pesanan.

Page 12: Harga Pokok Pesanan

METODE HARGA POKOK PESANAN

PENYELESAIAN SOAL :

Jurnal-Jurnal yang Diperlukan :

1. Pencatatan Pembelian Bahan baku & penolong

Bahan baku

Kertas untuk undangan Rp. 1.300.000

Kain putih 500 meter Rp. 4.100.000

Rp. 5.400.000

Persedian Bahan baku Rp. 5.400.000

Utang Dagang Rp. 5.400.000

Bahan penolong

Bahan penolong A Rp. 400.000

Bahan penolong B Rp. 150.000

Rp. 550.000

Persedian Bahan penolong Rp. 5.400.000

Utang Dagang Rp. 5.400.000

2. Pencatatan Pemakaian Bahan baku & penolong

BDP – Biaya bahan baku Rp. 5.400.000

Persediaan bahan baku Rp. 5.400.000

BOP Sesungguhnya Rp. 550.000

Persediaan bahan penolong Rp. 550.000

Page 13: Harga Pokok Pesanan

3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang

BTKL Pesanan KS-01 (160 jam x Rp.6000/jam) Rp. 960.000

BTKL Pesanan IS-02 (1100 jam x Rp.5500/jam) Rp. 6.050.000

Rp. 7.010.000

BTK Tidak Langsung Rp. 2.000.000

Biaya Pemasaran Rp. 7.000.000

Biaya Administrasi dan Umum Rp. 5.000.000

Rp. 21.010.000

Gaji dan Upah Rp. 21.010.000

Utang Gaji & Upah Rp. 21.010.000

b. Pencatatan Distribusi Biaya Tenaga Kerja

BDP – BTKL Rp. 7.010.000

BOP Sesungguhnya Rp. 2.000.000

Biaya Pemasaran Rp. 7.000.000

Biaya Administrasi dan Umum Rp. 5.000.000

Gaji dan Upah Rp. 21.010.000

c. Pembayaran Gaji dan Upah

Utang Gaji dan Upah Rp. 21.010.000

Kas Rp. 21.010.000

4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik.

Tarif BOP = 160% dari Biaya tenaga kerja langsung

Tarif BOP = 160% x Rp. 960.000 = Rp. 1.536.000 (pesanan no KS-01)

Page 14: Harga Pokok Pesanan

160% x Rp. 6.050.000 = Rp. 9.680.000 (pesanan no IS-02)

Tarif BOP = Rp. 11.216.000

BDP – Biaya Overhead Pabrik Rp. 11.216.000

BOP dibebankan Rp. 11.216.000

Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya terjadi :

Biaya pemeliharaan gedung Rp. 700.000

Biaya depresiasi gedung pabrik Rp. 2.400.000

Biaya depresiasi mesin Rp. 2.000.000

Biaya pemeliharaan mesin Rp. 1.500.000

Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp. 900.000

Rp. 7.500.000

BOP Sesungguhnya Rp. 7.500.000

Persediaan bahan bangunan Rp. 700.000

Akum. Depresiasi gedung pabrik Rp. 2.400.000

Akum. Depresiasi mesin Rp. 2.000.000

Persediaan suku cadang mesin Rp. 1.500.000

Persekot Asuransi Rp. 900.000

BOP dibebankan Rp. 11.216.000

BOP Sesungguhnya Rp. 11.216.000

Selisih BOP :

Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah

BOP yang dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.

Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :

Jumlah BOP yang Sesungguhnya:

Jurnal no #2 : Rp. 550.000

Page 15: Harga Pokok Pesanan

Jurnal no #3b : Rp. 2.000.000

Jurnal no #5 : Rp. 7.500.000

Jumlah : Rp. 10.050.000

BOP yang Dibebankan : Rp. 11.216.000

(Selisih pembebanan lebih/Laba Rp. 1.166.000)

Jurnal Selisih BOP (Laba) :

BOP Sesungguhnya Rp. 1.166.000

Selisih BOP Rp. 1.166.000

5. Pencatatan Harga Pokok produk jadi (KS-01)

*Pesanan no KS-01 menggunakan bahan baku kertas

Persediaan barang jadi Rp. 3.796.000

BDP-Biaya Bahan Baku Rp. 1.300.000

BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 960.000

BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.536.000

6. Pencatatan Harga Pokok produk dalam proses (IS-02)

*Pesanan no IS-02 menggunakan bahan baku kain

Persediaan barang dalam proses Rp. 19.830.000

BDP-Biaya Bahan Baku Rp. 4.100.000

BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 6.050.000

BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp. 9.680.000

7. Pencatatan Harga pokok produk yang dijual

*Pesanan no KS-01 dibayar secara kredit

Harga Pokok Penjualan Rp. 3.769.000

Persediaan Barang Jadi Rp. 3.769.000

Page 16: Harga Pokok Pesanan

*Pesanan no KS-01 = 1700 lembar x Rp.2800/lembar = Rp. 4.760.000

Piutang Dagang Rp. 4.760.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 4.760.000

PEMBAGIAN TUGAS :

NO NAMA TUGAS

1 Eva Kusuma .W. (11150458)

Membuat Profil Perusahaan dan Proses produksinya.

2 Jihan Okti Amaliah (11150487)

Membuat Contoh soal dan Jawabannya, Cover.

3 Panji Setiyo Wibowo (11150526)

Membuat Materi Harga Pokok Pesanan.

4 Pratama Martha .C. (11150529)

Membuat Contoh soal dan Jawabannya.

5 Ratih Wahyuningrum (11150535)

Membuat Profil Perusahaan dan Proses produksinya.