harapan masyarakat terhadap mutu pelayanan … fileharapan pelayanan dari aspek mutu, ketersediaan...
TRANSCRIPT
1
Oleh :
SOEMARYONO RAHARDJO
HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KEDOKTERAN
SARASEHAN NASIONAL
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA (KKI)
Jakarta, 12 Desember 2018
2
Pointer Topik Bahasan:
Harapan pelayanan dari aspek mutu, ketersediaan dan keterjangkauan.
Harapan kolaborasi dan integrasi dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Harapan perbaikan sistem penghargaan terhadap pelayanan/jasa
3
Perangkat Hukum:
UU Dasar 1945 dan perubahannya UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999) UU Praktik Kedokteran (UU No. 29/2004) UU Rumah Sakit (UU No.44 Tahun 2009) UU Pelayanan Publik (UU No. 25 Tahun 2009) UU Tentang Kesehatan (No.35 Tahun 2009) UU Tentang BPJS (No. 24 Tahun 2011)
Hak atas kenyamanan, keamanan, keselamatan Memperoleh tindakan medis yang tepat (waktu dan
jenis penanganan) sesuai kebutuhan medis. Memperoleh pelayanan serta diperlakukan tidak
menyalahi adat, budaya, serta agama yang dianutnya. Sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi
Hak Atas Informasi yang benas, jelas dan jujur Kondisi kesehatan Diagnosa Rencana tindakan termasuk manfaat dan risiko Potensi kejadian yang tidak diharapkan Alternatif tindakan termasuk risiko Biaya dan Waktu
4
UU Perlindungan Konsumen
Hak untuk memilih setelah informasi diperoleh dengan lengkap
Sarana/tenaga kesehatan, tindakan
Second option
Hak Atas Informasi yang benas, jelas dan jujur
Partisipasi dalam pengambilan keputusan
Pemberian persetujuan tindakan
Hak Untuk mendapatkan advokasi perlindungan
Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan upaya preventif dan paradigma sehat.
Hak untuk diperlakukan dan dilayani dengan benar dan terbebas dari perlakuan diskriminatif
Hak untuk dihargai, dijaga privasi dan kerahasiaan
Hak untuk mendapatkan kompensasi dan ganti rugi.
5
UU Perlindungan Konsumen
Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien
Standar profesi merupakan pedoman
Harus menghormati hak pasien
- Hak atas informasi
- Hak memberikan persetujuan
- Hak atas rahasia kedokteran
- Hak atas pendapat kedua
Hak atas ganti rugi karena kesalahan atau kealpaan tenaga medis
SE Ditjen Pelayanan Medik:
Hak mendapatkan informasi yang lengkap atas pelayanan.
Hak mendapatkan pelayanan rumah sakit yang bermutu dan manusiawi.
6
UU Kesehatan
Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di RS
Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di RS Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai SIP baik di dalam maupun di luar RS Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit termasuk data-data
medisnya. Mendapat informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
7
UU Rumah Sakit
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan
Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama tidak mengganggu pasien lain Memperoleh keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan RS terhadap dirinya Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak esuai dengan agama
dan kepercayaannya. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan Menggugat dan atau menuntut RS apabila RS diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik perdata ataupun pidana
Mengeluhkan pelayanan RS yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8
UU Rumah Sakit
Kejadian di Lapangan
9
Masyaraka/Pasien Dirugikan al.:
• Kecewa
• Rasa Malu
• Rasa sakit
• Kehilangan waktu
• Kehilangan uang
• Luka
• Rusak organ tubuh/anggota badan
• Cacat
• Kehilangan nyawa
• Peraturan dan standar banyak yang tidak
dilaksanakan.
BEBERAPA KEJADIAN
PELAYANAN
MEDIS/KEDOKTERAN
10
CATHETER TERTINGGAL DI TUBUH PASIEN OPERASI ESWL SELAMA 2,5 TAHUN
10
KOMPLIKASI PASCA OPERASI USUS BUNTU: DIAGNOSIS DOKTER MELALUI TELEPON
11
KORBAN INFUS
12
JARI KELINGKING PUTUS KARENA INFUS
13
KORBAN “AKUPUNTUR”
15
OPERASI SALAH SISI
16
OPERASI SALAH ORANG
17
OPERASI SALAH KAKI
18
19
3 Pasien Meninggal Beruntun di RSMH Pringsewu,
BPRS: Jangan Cepat Simpulkan Malapraktik
Kamis, 7 April 2016 10:06
20
Pada Senin 14 Maret 2016,
Insiden kebakaran melanda tabung chamber hiperbarik Gedung Ruang Udara Bertekanan
Tinggi (RUBT), RSAL Mintohardjo,
4 Orang yang melakukan terapi hiperbarik meninggal dunia.
21
INVESTIGASI PASIEN BUNUH PASIEN
Saya percaya masih banyak Dokter / Dokter Gigi di
Indonesia yang semulia DR. Lo Siauw Ging
(di Jakarta, di Solo, di Aceh, di NTT, di Jatim, di
Papua, dll)
23
Komisi Akreditasi Rumah Sakit 200618
Kepatuhan Identifikasi Pasien;
Emergency Respon Time (EMT);
Waktu Tunggu Rawat Jalan;
Penundaan Operasi Elektif;
Kepatuhan jam visite dokter
Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium;
Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS); --> hanya utk RS provider BPJS
Kepatuhan Cuci Tangan;
Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
Kepatuhan terhadap Clinical Pathway;
Kepuasan Pasien dan Keluarga;
Kecepatan Respon Terhadap Komplain
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11
12
• QUALITY • PATIENT SAFETY •SATISFACTION
ETIK
•EBM •VBM
251
Fondasi Asuhan pasien
• Asuhan Medis
• Asuhan Keperawatan
• Asuhan Gizi • Asuhan Obat
• Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine
“Safety is a
fundamental
principle of patient
care and a critical
component of
Quality
Management.”
(World Alliance for
Patient Safety,
Forward Programme,
WHO, 2004)
(PELAYANAN
FOKUS PASIEN)
(Nico A Lumenta
&
Adib A Yahya, 2012-modified)
KONSEP PELAYANANKESEHATAN
MUTU, KESELAMATAN, KEPUASAN PASIEN
PATIENT CENTRE
D CARE
HAK & KEWAJI
BAN PASIEN
HOSPITAL
RISK MANAGEMENT
PERAN DOKTER DI ERA GLOBAL/
PELAKSANAAN BPJS
• DOKTER – DOKTER GIGI :
– SEBAGAI KLINISI : Kompetensi dalam ilmu dan teknologi
serta transformasinya kedalam proses pelayanan
– SEBAGAI MANAJER : dapat memanfaatkan sumberdaya sesuai kebutuhan pasien, baik dalam situasi serba kecukupan, terlebih-lebih lagi pada saat penuh keterbatasan, termasuk pembatasan biaya
– SEBAGAI PROFESIONAL : dapat berinteraksi secara
profesional baik dengan dirinya sendiri, maupun dengan
sejawat lainnya, pasien, sistem ( organisasi – manajemen
) dimana berprofesi ( mikro klinik ) , maupun sistem secara meso,
makro .
chairulsjah sjahruddin/implementasi tatakelola sebagai antisipasi bpjs, jember 23 maret 2013
17
Dokter
Pasien Dokter
( dlm komunikasi )
Dokter (dlm kompetensi)
Dulu
Kini
27
Hubungan Dokter-Pasien
(Zaman sudah berubah)
HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP
PELAYANAN PRAKTIK KEDOKTERAN
28
1. Dipenuhi hak-hak pasien sesuai UUPK a.l.:
1.1. Mendapatkan penjelasan lengkap tentang tindakan
medis.
1.1.1. Diagnosis dan tata cara tindakan medis
1.1.2. Tujuan tindakan medis
1.1.3. Alternatif dan resiko
1.1.4. Resiko dan komplikasi yang mungkin
1.1.5. Prognosis, perkiraan kondisi mendatang
1.2. Diperbolehkan meminta pendapat dokter/dokter gigi lain
1.3. Mendapat layanan sesuai kebutuhan.
1.4. Menolak tindakan medis
1.5. Mendapat isi rekam medis
1.6. Dijaga kerahasiaannya.
2. Terjadi hubungan kemitraan dokter dengan pasien.
Pasien:
Memberikan kepercayaan penuh terhadap dokter/dokter gigi, jujur menyampaikan keluhannya, disiplin dalam memenuhi anjuran dokter/dokter gigi, turut serta dalam proses pengobatan.
Dokter/Dokter Gigi:
Memberikan pelayanan secara profesional meliputi:
- Pelayanan yang excellent/kecakapan tinggi
- Bertanggung jawab
- Teliti dan hati-hati
- Peduli/acuh
- Etis 29
3. Terjalin Komunikasi yang baik
Sangat penting hubungan komunikasi yang setara antara dokter dengan pasien, bukan seperti hubungan atasan dengan bawahan apalagi majikan dan buruh.
- Dokter bersedia mendengar, memberi saran-saran
pengobatan dengan penuh empaty,
- Pasien percaya, bersikap jujur, smart, disiplin dalam
pengobatan.
- Selalu ada persetujuan tindakan medis (informed
concent)
30
4. Masyarakat diberi Jaminan Pelayanan Praktik Kedokteran
Mengenal pelayanan kedokteran
Masyarakat mengetahui tentang keharusan registrasi (STR)dan mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP).
Sarana pelayanan kedokteran
Praktik perorangan; klinik bersama; puskesmas; balai kesehatan masyarakat; RS Umum; RS Khusus; RS Pendidikan:
Harus menyantumkan kopetensi dokter yang praktik.
Ada petunjuk yang jelas alur-alur pelayanan
Saryankes mempunyai tempat penyelesaian pengaduan.
Diberi kesempatan untuk mengadukan ke MKDKI
31
5. Apa saja yang sebenarnya diharapkan
masyarakat atas pelayanan oleh dokter
dan dokter gigi
Masyarakat ingin dilayani secara paripurna dan prima / excellent.
Dilakukan oleh tenaga medis yang ber -etika , profesional dan memiliki kompetensi .
Berperilaku adil , cermat , santun , ramah , dapat diandalkan .
Dalam melakukan pelayanan berdasarkan prosedur / SPO yang berlaku
REKOMENDASI • Memanfaatkan Integrasi Teknologi Informasi
untuk percepat dan permudah pelayanan. • Integrasi sistem layanan dari pendaftaran,
lanjut pemeriksaan s/d pengambilan obat ”tidak lebih 2 jam”.
• Patient Safety ”Harga Mati”. • Petient Centered Care ”Realisasikan”. • Standar Pelayanan Medis ”PNPK sangat
diperlukan”. • Profesional + Etika ”BPIS” (Bila Pasien Itu
Saya). • Tenaga Profesi memperoleh reward yang
layak/proporsional untuk kasus tertentu layak adanya ”Cost Sharing” (ada iur biaya terkendali yang menjamin hak pasien memilih standar layanan).
FOTO
BERSAMA