handout 4 bab 2 kerangka teori

Upload: adrian-romeo

Post on 14-Jul-2015

192 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Handout- 4

BAB 2 KERANGKA TEORI (KUANTITATIF)Prof. Dr. Sangkala, MA 1

Observasi

Perbaikan Teori (penelitian murni) atau implementasi (penerapan penelitian)

Kerangka teoritik & Proposisi

Hipotesa Interpretasi Data Analisis Data Konstruksi konsep & definisi operasional Pengumpulan Data Disain penelitian2

KERANGKA KONSEP (conceptual Framework)Konsep (Konstrukta) Status sosial ekonomi

Dimensi (Abstrakta) Indikator (Konkreta)

Tingkat pendidikanPengakuan verbal tentang jenjang pendidikan formal terakhir yang dijalani/ditempuh

Jenjang pekerjaanPengakuan verbal tentang jenjang jabatan dalam bidang pekerjaan yang dimiliki

Tingkat PendapatanPengakuan verbal tentang gaji resmi dan pendapatan tambahan perbulan3

SISTEMATIKA BAB II KERANGKA TEORI1. Perspektif atau paradigma yang dipergunakan (bila ada) 2. Kajian terhadap teori-teori, hasil studi terdahulu, atau uraian observasi awal (bila ada), yang kesemuanya diusahakan untuk mengikuti state of the art dalam disiplin ilmu sipeneliti 3. Konseptualisasi konsep/permasalahan berdasarkan kajian pustaka, studi-studi terdahulu 4. Dalam studi eksplanatif, bagian ini dikembangkan menjadi penyusunan kerangka teori yang berisi proposisi/postulat, asumsiasumsi atau generalisasi empiris yang bisa di tarik sebagai sintetis atau generalisasi yang diperoleh dari kajian pustaka, tinjauan studistudi terdahulu. 5. Setiap konsep kemudian diturunkan menjadi definisi konseptual 6. Pengajuan hipotetis (theoritic hyphotesis)4

Teori memberi kerangka pemikiran bagi pelaksanaan penelitian; Teori dapat membantu peneliti dalam mengkonstruksi hipotesis penelitian; Teori dapat dipergunakan sebagai dasar atau landasan dalam menjelaskan dan memaknai data atau fakta yang telah dikumpulkan; Dalam hubungannya dengan perumusan masalah penelitian, teori akan membantu mendudukkan permasalahan penelitian secara nalar dan runtut; Teori dapat membantu mengkonstruksi ide-ide yang diperoleh dari hasil penelitian, sehingga konsep dan wawasannya menjadi lebih mendalam dan bermakna;

5

Dalam hubungannya dengan proses penyusunan desain penelitian, teori memberikan acuan dan menunjukkan jalan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dilakukan para ahli melalui teori yang telah digeneralisasikan secara baik; Dalam hubungannya dengan penyusunan instrumen penelitian, terutama yang menggunakan validitas konstruct (construct validity) dan validitas isi (content validity), teori akan memberikan dasar-dasar konseptual dalam menyusun definisi operasional. Dari definisi operasional tersebut akan melahirkan indikator-indikator, dan dari indikator-indikator tersebut akan menghasilkan deskriptor-deskriptor, sampai pada akhirnya menghasilkan butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Teori akan dapat membantu untuk mendudukkan secara tepat dan rasional mengenai fungsi-fungsi dalam melakukan sintesis dan mengintegrasikan gagasannya.

6

BEBERAPA KESALAHAN DALAM PENYUSUNAN KERANGKA KONSEP/KERANGKA TEORI Tidak didasarkan atas perkembangan mutkahir (state of the art) dalam bidang permasalahan yang diteliti. Tidak mampu merumuskan conceptual definition sejumlah konsep utama yang dibahas dalam kerangka teori Tidak mampu menentukan conceptual definition mana yang dipergunakan setelah membahas sejumlah conceptual definition Memilih conceptual yang kurang sesuai dengan tujuan penelitian. Kurang melakukan tinjauan kepustakaan tentang studistudi yang mempergunakan konsep-konsep serupa, dan kemudian membuat definisi konseptual sendiri yang ternyata kurang tepat7

Kerangka teori tidak menghasilkan theoritic

hypothesis. Kerangka teori hanya merupakan kerangka konsep, atau daftar teori-teori (seringkali berasal dari perspektif/paradigma yang berbeda atau bahkan bertentangan) Hipotetis yang dihasilkan (theoritic hypothesis) berisi konsep-konsep yang tidak dibahas dalam kerangka teori. Atau memasukkan sejumlah konsep dalam hipotesis teoritik tanpa disertai uraian argumen dalam pembahasan kerangka teori. Kurang mampu merumuskan theoritic hypothesis.8

Lanjutan:

Kesalahan/kurang mampu merumuskan

theoritic hypotheis yang secara operasional dapat diteliti dalam time frame dimana penelitian akan dilakukan Melakukan reasoning erros (fallacies) dalam membuat konklusi, atau dalam menurunkan hypothesis dari premis-premis yang dipergunakan

9

Jenjang Abstraksi Hipotetis Hipotetis teoritik adalah pernyataan dari konsep yang abstrak dan karenanya belum dapat diuji Hipotetis penelitian adalah pernyataan dari definisi operasional, karena itu sudah dapat diuji. Hipotetis ststistik mengacu kepada bentuk teknikal dimana hipotetis dinyatakan dalam bentuk uji statistik10

Tidak secara jelas mendefinisikan satuan analisis yang dipergunakan, tidak mampu membedakan, atau mencampuradukkan pengertian unit of analysis dan unit of response atau unit of observation, atau tidak mampu membedakan responden penelitian dan key informan Tidak menjelaskan prosedur penarikan sampel yang dipergunakan, atau tidak menjelaskan kriteria penentuan key informan untuk analisis pada level individu Mempergunakan metode penelitian, desain penelitian, atau instrumen penelitian yang kurang memadai untuk menjawab masalah penelitian atau untuk menguji hipotesis. Tidak menyatakan operational definition dari konsep-konsep yang diteliti Definisi operasional tidak sesuai dengan definisi konseptual yang dinyatakan dalam kerangka teori Tidak menurunkan theoritic hypothesis yang bisa secara langsung diuji dalam penelitian yang akan dilakukan.

11

Sumber-Sumber Penyusunan ProposisiStudi_studi terdahulu Observasi sistematis Penilaian para ahli Studi literaur Sobservasi secara kebetulan Spengalam an pribadi Intuisi/ keyakinan

Axioma Axioma

PostulatPostulat

Generalisasi Empiris

Asumsi Asumsi

Proposisi suatu pernyataan tentang konsep Kategori Proposisi Kondisi Proposisi12

ProposisiSuatu pernyataan tentang konsep

Kategori ProposisiSemua pemegang jabatan publik harus mempertangungjawabkan kewenangan yang diberikan oleh publik kepadanya

Kondisi ProposisiBila semua jabatan publik dipertangungjawabkan, maka akan ada mekanisme pertanggungjawaban kepada publik

Proposisi adalah suatu pernyataan tentang satu atau lebih konsep atau variabel13

Studi-tudi terdahulu

Observasi sistematis

Penilaian para ahli

Studi literatur observasi secara kebetulan

pengalaman pribadi

Intuisi/ keyakinan

Axioma Axioma

PostulatPostulatProposisi 2

Generalisasi Empiris

Asumsi Asumsi

Proposisi 1 Premis :Semua pemegang jabatan publik harus mempertangungjawabkan/ akuntabel kewenangan yang diberikan oleh publik kepadanya

Premis :Bila semua jabatan publik harus dipertangungjawabkan, maka dperlukan mekanisme pertanggungjawaban/akuntabilitas kepada publik

Proposisi 3 Premis : Bila terdapat mekanisme akuntabilitas publik, maka kewenangan publik yang dipegang oleh pejabat/lembaga dapat dipertangungjawabkan

Proposisi 4 Kesimpulan : Mekanisme akuntabilitas merupakan salah satu penyebab atau necessary condition bagi terciptanya sistem akuntabilitas publik14

CONTOH KERANGKA TEORITIKKerangka teoritik adalah model konseptual mengenai bagaimana satu teori berhubungan di antara berbagai faktor yang telah diidentifikasi penting terhadap masalah penelitian

Vr Anteseden Tingkat liberalisme ekonomi

Vr Independen Proporsi kelas menengah independen

Vr Intervening Intensitas tuntutan demokratisasi

Vr Dependen Tingkat demokratisasi sistem politik

Vr Speisifik Vr Kontrol Fragmentasi kekuasaan elite politik

Tekanan internasional

15

Contoh Kerangka Teoritik

Antecedent variable

Independent variable

Intervening variable

Dependent variable

Tipe kepemilikan perusahaan

Iklim komunikasi dalam perusahaan

Kepuasan kerja karyawan

Produktivitas karyawan

Moderating/speciying variable Sektor usaha

16

CONTOH KERANGKA KONSEPTUAL

AKUNTABILITAS PUBLIKDefinisi Konseptual: hubungan antara aktor dengan forum dimana aktor bekewajiban menjelaskan dan memberikan alasan atas tindakan yang dilakukan oleh aktor berdasarkan atas kewenangan publik yang diberikan kepadanya

Ak. Hukum

Ak. Politik

Ak. Administratif

Ak. Sosial

17

TEORIProposisi tentang hubungan kausal antara dua atau lebih penomena

KRITERIA KAUSALITAS1. 2. 3. Correlation - Korelasi antara X Y Time Order - X mendahului Y Non-Spuriousness - Y benar-benar disebabkan oleh X bukan faktor lain

IMPLIKASI TEORI1. 2. Prediksi Eksplanasi meramalkan kemunculan/terjadinya Y berdasarkan X premis/proposisi penjelasan mengapa X menyebabkan Y18

Bentuk-bentuk perumusan Korelasi Dua VariabelConcomitant variaty: Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin konservatif seseorang rxy > 0 (Persons r correlation) Joint Probability Distribution: Dalam kelompok yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, lebih banyak dijumpai mereka yang konservatif, dibanding dalam kelompok yang memiliki tingkat pendidikan rendah xy > 0 (Kendals Tau)

Differentiation: Rata-rata skor orang-orang konservatif yang memiliki latar belakang pendidikan eksakta lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor orang-orang konservatif yang berlatar belakang pendidikan sosial

Yx1 > Yx2(t-test)19

Bentuk-Bentuk Perumusan Hipotetis dan Konsekuensi Pengujian Statistiknya

Theoretical Hypothetis

Asymmetrical/causal relationship: Kinerja pegawai dipengaruhi oleh faktor-faktor kompetensi yang dimiliki

Research Hypothetis

Concomitant variationSemakin lama memperoleh pendidikan formal, semakin kurang waktu yg diluangkan melihat siaran beita TV

Joint probability distributionKelompok yg berpendidikan tinggi umumnya jarang melihat siaran TV, sebaliknya kelompok berpendidikan rendah umumnya sering melihatnya

Differentiation

Terdapat perbedaan lama waktu yg diluangkan melihat siaran berita TV antara mereka yang berpendidikan sosial dengan yg berpendidikan eksakta

Statistical Hypothetis

Persons r < 0

Kendals Tau < 0

T-test > 020

Contoh Penjenjangan HipotetisPermasalahan Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi partisipasi politik individu?

Kerangka Teori

Definisi Konseptual Status sosial ekonomi yaitu kedudukan individu dalam suatu stratifikasi sosial yang didasarkan atas kemampuan ekonomi, tingkat pendidikan, dan pekerjaan

Definisi Konseptual Partisipasi politik yaitu keikutsetaan individu dalam aktivitas mempengaruhi input serta proses suatu sistem politik

Hipotetis Teoritik Status sosial ekonomi individu mempengaruhi partisipasi politik

XStatus sosial ekonomi

YPartisipasi politik21

Metodologi Pengukuran

Definisi operasional Skor yang diberikan terhadap pengakuan verbal responden tentang penghasilan, pendidikan, pekerjaan, dan jabatan yang ia miliki

Definisi operasional Skor yang diberikan terhadap pengakuan verbal responden tentang keikutsertaan dalam pemilu, orpol, dan aktivitas politik lainnya

Hipotetis penelitian (berisi definisi operasional) Semakin tingi skor status sosial ekonomi seseorang semakin tinggi skor tingkat partisipasi politik yang diperolehnya

XStatus sosial ekonomi Hipotetis statistik

YPartisipasi politik

rxy

>

0

22