hama penting tanaman tebu

18
1 HAMA PENTING PADA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) Oleh Nama NPM Ali Umar Hanafiah Siregar 1104290119 Rahmi Anaz 1104290061 Salman Alfariz Sipahutar 1104290217 AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Upload: ami-sweet

Post on 26-Dec-2015

205 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Penggerek Batang Tebu Raksasa, Penggerek Batang Tebu Bergaris, Penggerek Pucuk Tebu

TRANSCRIPT

Page 1: Hama Penting Tanaman Tebu

1

HAMA PENTING PADA TANAMAN TEBU

(Saccharum officinarum L.)

Oleh

Nama NPM

Ali Umar Hanafiah Siregar 1104290119

Rahmi Anaz 1104290061

Salman Alfariz Sipahutar 1104290217

AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

Page 2: Hama Penting Tanaman Tebu

2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul Hama Penting pada Tanaman Tebu (Saccharum

officinarum L.).

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua kami terkasih dan tersayang yang selalu mendo’akan, memotivasi

dan mengingatkan penulis untuk selalu bersyukur kepada Allah.

2. Saudara nan jauh disana yang selalu menjadi motivator bagi penulis

kapanpun dan dimanapun.

3. Bapak Faisal Azmi, S.P., selaku dosen mata kuliah HPT Perkebunan.

4. Buat seluruh mahasiswa/i peminatan hama penyakit tumbuhan stambuk 2011.

Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari semua pihak

agar kedepan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membuka

wawasan bagi kita semua.

Medan, 07 Maret 2014

Penulis

Page 3: Hama Penting Tanaman Tebu

3

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iii

PENDAHULUAN .................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2

Penggerek Batang Tebu Raksasa

(Phragmatoecia castaneae Hubner.) .............................................

Biologi ...............................................................................

Gejala Serangan .................................................................

Cara Pengendalian .............................................................

Penggerek Batang Tebu Bergaris

(Chilo sacchariphagus Bojer.) .....................................................

Biologi ...............................................................................

Gejala Serangan .................................................................

Cara Pengendalian .............................................................

Penggerek Pucuk Tebu (Scirpophaga novella Fabricus.) .............

Biologi ...............................................................................

Gejala Serangan .................................................................

Cara Pengendalian .............................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

Page 4: Hama Penting Tanaman Tebu

4

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Telur Phragmatoecia castaneae ................................................. 2

2. Larva Phragmatoecia castaneae ................................................. 3

3. Pupa Phragmatoecia castaneae .................................................. 4

4. Imago Phragmatoecia castaneae ................................................ 4

5. Gejala Serangan Phragmatoecia castaneae ................................ 5

6. Telur Chilo saccharipagus Bojer. ............................................... 6

7. Larva Chilo saccharipagus Bojer ............................................... 7

8. Pupa Chilo saccharipagus Bojer ................................................ 8

9. Imago Chilo saccharipagus Bojer .............................................. 8

10. Imago Scirpophaga novella F. .................................................... 11

11. Gejala Serangan Scirpophaga novella F. .................................... 12

12. Telur yang Terparasit Trichogramma ......................................... 13

Page 5: Hama Penting Tanaman Tebu

5

PENDAHULUAN

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman yang

banyak manfaatnya yaitu sebagai bahan baku utama pembuatan gula, selain itu

tanaman tebu juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pucuk

tebu dapat digunakan untuk pakan ternak, tetes tebu untuk bhan bahan baku

industri fermentasi, blotong untuk bahan bakar industri kertas.

Konsumsi gula di Indonesia selalu meningkat sesuai dengan bertambahnya

populasi penduduk, bertambahnya pendapat perkapita, dan berkembangnya

industry yang menggunakan gula sebagai bahan baku atau sebagai bahan

pembantu. Oleh karena itu, gula pasir merupakan produk penting yang

menyangkut kepentingan orang banyak.

Usaha untuk meningkatkan produksi gula agar dapat memenuhi kebutuhan

dalam negeri, telah dilakukan berbagai usaha oleh pemerintah, namun dalam

usaha tersebut menemui banyak kendala. Salah satunya yang sampai saat ini

sering menjadi kendala besar dan perlu penanganan yang lebih efektif dan efesien

dalam penanaman tebu adalah terjadinya serangan hama. Banyak jenis hama yang

menyerang dan menyebabkan kerugian pada tanaman tebu, tetapi yang paling

banyak adalah dari golongan serangga terutama ordo Lepidoptera. Larva

penggerek mulai terlihat menyerang sejak tanaman tebu berdaun tiga helai sampai

saat dilakukan tebangn tanaman. Besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh

penggerek pada saat sekarang adalah 15% hasil gula per tahun, dengan kualitas

nira yang menurun.

Page 6: Hama Penting Tanaman Tebu

6

TINJAUAN PUSTAKA

Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner.)

Biologi

Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi penggerek batang tebu raksasa

adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Lepidoptera

Family : Cossidae

Genus : Phragmatoecia

Spesies : Phragmatoecia castaneae Hubner.

Telur berwarna putih kelabu kemudian berubah menjaid hitam kelabu.

Berbentuk silindris, padapermukaan atasnya agak datar. Jumlah telur dalam setiap

1 cm panjang deretan kelompok sekitar 9-12 butir.

Gambar 1. Telur Phragmatoecia castaneae

Diameter telur 0,7 mm dan panjang 1,8 mm. Telur diletakkan secara berkelompok

di permukaan bawah daun. Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 282-376

Page 7: Hama Penting Tanaman Tebu

7

butir/betina. Rata-rata telur tidak semua fertile, hanya 75% dari jumlah telur dapat

menetas menjadi instar I. Masa hidup stadia telur antara 9-10 hari (Pramono,

2007).

Larva memiliki ruas-ruas tubuh yang jelas, terdiri dari 5-6 instar, dimana

instar I ±10 hari, instar II ±8 hari, instar III ±12 hari, instar IV ±12 hari, instar V

±14 hari, dan instar VI ±14 hari. Panjang larva betina instar terakhir dapat

mencapai 5 cm dan jantan 3,5 cm.

Gambar 2. Larva Phragmatoecia castaneae

Larva bergerak dari daun menuju jaringan batang yang muda. Selanjutnya, larva

menggerek ke jaringan tanaman. Lama larva menggerek bisa mencapai ±2 minggu

barulah kemudian ruas-ruas dimasuki. Lama stadia larva sekitar 78-82 hari

(Pramono, 2007).

Stadia pupa berlangsung selama 14-19 hari di dalam ruas batang tebu.

Pada awalnya pupa berwarna kuning muda kemudian menjadi coklat tua dengan

panjang 2,5-3 cm (jantan) dan 3,5-4 cm (betina).

Page 8: Hama Penting Tanaman Tebu

8

Gambar 3. Pupa Phragmatoecia castaneae

Apabila pupa ini menetas menjadi imago, maka kulit pupa tertinggal dan

menonjol ke luar dari lubang gerekan (Pramono, 2007).

Imago berupa ngengat, aktif di malam hari, berwarna kuning kotor agak

kemerahan, tubuhnya bersisik, berukuran kecil dengan rentang sayap 1,5-3 cm.

Imago betina lebih besar dan lebih gelap dari pada imago jantan. Ukuran ngengat

jantan 2-2,4 cm, sedangkan ukuran ngengat betina 2,5-3,5 cm. Umur imago antara

2-6 hari.

Gambar 4. Imago Phragmatoecia castaneae

Imago menghisap nektar. Pada siang hari imago ini bersembunyi di antara pelepah

daun kering. Imago tertarik pada cahaya lampu (Pramono, 2007).

Page 9: Hama Penting Tanaman Tebu

9

Gejala Serangan

Hama penggerek batang raksasa menyerang tanaman tua maupun muda.

Pada serangan berat, bagian dalam batang tebu hancur dimakan oleh larva. Pada

batang tebu terdapat bekas gorokan. Semakin besar ukuran ulat maka ukuran

diameter gerekan juga akan semakin besar. Pada pangkal batang terdapat

serbuk/serat hasil gerekan ulat. Bekas lubang gerekan akan berwarna merah.

Setelah itu, batang bagian tengah hancur dan tanaman mati.

Gambar 5. Gejala Serangan Phragmatoecia castaneae

Serangan hama dapat terlihat pada tanaman berumur 2-3 bulan dan akan

meningkat pada umur 5-6 bulan. Kerugian yang ditimbulkan mengakibatkan

penurunan bobot batang, serta penurunan kualitas dan kuantitas nira (Diyasti,

2010).

Cara Pengendalian

Secara umum pengendalian hama penggerek batang tebu raksasa

(Phragmatoecia castanae Hubner.), yaitu :

1. Sanitasi Kebun dengan memusnahkan sumber inokulum berupa serasah daun

kering, sisa batang dan pucuk tebu pasca tebangan, serta memusnahkan

gelagah yang merupakan inang Phragmatoecia castanae Hubner.

Page 10: Hama Penting Tanaman Tebu

10

2. Eradikasi tanaman dengan memanen tebu lebih awal yaitu sekitar umur 7-8

bulan.

3. Secara hayati dengan melepas musuh alami yaitu Tumidiclava sp. serta

penggunaan cendawan entomopatogen Beauveria bassiana dan Metarhizium

anisopliae (Diyasti, 2010).

Penggerek Batang Tebu Bergaris (Chilo sacchariphagus Bojer.)

Biologi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Lepidoptera

Family : Pyralidae

Genus : Chilo

Spesies : Chilo saccharipagus Bojer.

Imago betina meletakkan telur secara berkelompok pada dua baris secara

paralel pada permukaan daun yang hijau. Telur berwarna putih transparan yang

kemudian berubah menjadi orange, periode inkubasi adalah antara 4-6 hari dengan

rata-rata 5,13 hari

Gambar 6. Telur Chilo saccharipagus Bojer.

Page 11: Hama Penting Tanaman Tebu

11

Telur mempunyai ukuran dengan panjang 0,75-1,25 mm dan rata-rata 0,95 mm.

Imago betina mampu meletakkan telur sebanyak 100-180 butir. Telur yang baru

diletakkan berbaris di atas permukaan daun, (ada 9-12 butir/cm).

Larva yang baru menetas panjangnya ± 2,5 mm, dan berwarna kelabu.

Semakin tua umur larva, warna badan berubah menjadi kuning coklat dan

kemudian kuning putih, disamping itu warna garis putus-putus hitam membujur

pada permukaan abdomen sebelah atas juga semakin jelas. Larva mudah ditandai

dengan garis merah melintang.

Gambar 7. Larva Chilo saccharipagus Bojer.

Periode larva berlangsung selama 35-54 hari. Larva memiliki 6 instar. Larva

berwarna kekuningan dengan bergaris hitam. Panjang larva di setiap instar (I-VI)

kira-kira 7,81, 13,1, 18,28, 23,28, 28,29 dan 32,86 (David, 1986). Pada instar I

dan II larva hanya berada pada pelepah daun, namun setelah instar III larva mulai

menggerek batang.

Larva menjelang jadi pupa akan keluar dari liang gerek dan memilih

bagian tanaman yang agak kering kemudian setelah 10-18 jam pupa terbentuk.

Garis-garis segmen akan semakin jelas dan setelah 1-2 hari warna pupa berubah

jadi cokelat cerah kemudian akhirnya cokelat tua. Pupa terletak di dekat lubang

atau pintu keluar pada tebu bekas gerekan. Masa pupa 6-7 hari.

Page 12: Hama Penting Tanaman Tebu

12

Gambar 8. Pupa Chilo saccharipagus Bojer.

Imago dalam bentuk ngengat berwarna abu-abu kuning dengan garis-garis

longitudinal berwarna cokelat.Lebar sayap 18-28 mm pada ngengat jantan dan 27-

39 mm pada ngengat betina. Umur ngengat jantan adalah 4-8 hari dan ngengat

betina adalah 4-9 hari. Siklus hidup total dari ngengat sekitar 43-64 hari dengan

rata-rata 53,5 hari.

Gambar 9. Imago Chilo saccharipagus Bojer.

Gejala Serangan

Larva muda yang baru menetas hidup dan menggerek jaringan dalam

pupus daun yang masih menggulung, sehingga apabila gulungan daun ini nantinya

membuka maka akan terlihat luka-luka berupa lobang gerekan yang tidak teratur

pada permukaan daun. Setelah beberapa hari hidup dalam pupus daun, larva

kemudian akan keluar dan menuju ke bawah serta menggerek pelepah daun

Page 13: Hama Penting Tanaman Tebu

13

hingga menembus masuk ke dalam ruas batang. Selanjutnya larva hidup dalam

ruas-ruas batang tebu. Di sebelah luar ruas-ruas muda yang digerek akan didapati

tepung gerek. Daun tanaman yang terserang terdapat bercak-bercak putih bekas

gerekan yang tidak teratur. Bercak putih ini menembus kulit luar daun.

Gejala serangan pada batang tebu ditandai adanya lobang gerek pada

permukaan batang. Apabila ruas-ruas batang tersebut dibelah membujur maka

akan terlihat lorong-lorong gerek yang memanjang. Gerekan ini kadang-kadang

menyebabkan titik tumbuh mati, daun muda layu atau kering. Biasanya dalam satu

batang terdapat lebih dari satu ulat penggerek.

Page 14: Hama Penting Tanaman Tebu

14

Cara Pengendalian

Umumnya pengendalian penggerek batang bergaris (C. sacchariphagus) yang

digunakan adalah:

1. Secara kultur teknis yaitu sanitasi lahan, penanaman dengan sistem hamparan.

2. Memotong bagian tanaman yang terserang dan membakarnya.

3. Secara mekanis yaitu pengutipan ulat – ulat di lapangan.

4. Secara biologis yaitu dengan memanfaatkan musuh alami berupa pelepasan

parasit telur Trichogramma spp., dan parasit larva Diatraeophaga striatalis

Tns.

5. Secara kimiawi yaitu dengan pemakaian insektisida yaitu Agrothion 50 EC (3

l/ha), Azodrin 15 WSC ( 5 l/ha) (Pratama, 2009).

Penggerek Pucuk Tebu (Scirpophaga novella Fabricus.)

Biologi

Menurut Kalshoven (1981), penggerek pucuk tebu diklasifikasikan sebagai

berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Lepidoptera

Family : Pyralidae

Genus : Scirpophaga

Spesies : Scirpophaga novella Fabricus.

Page 15: Hama Penting Tanaman Tebu

15

Morfologi

Scirpophaga nivella meletakkan telurnya pada bagian bawah permukaan

daun secara berkelompok, dan tersusun seperti sisik ikan yang tertutup selaput

berwarna coklat kekuningan. Jumlah telur mencapai 6-30 butir.

Setelah 8-9 hari telur menetas. Ulat yang keluar dari telur menuju daun

yang masih muda dengan cara menggantung pada benang-benang halus yang

dikeluarkan dari mulutnya. Larva akan menggerek daun dan menuju ibu tulang

daun, larva menggerek menuju titik tumbuh batang dan menembus batang. Setiap

batang berisi satu ekor penggerek (Kalshoven, 1981). Ulat tersebut pada umur

muda berwarna kelabu, kemudian berubah berwarna kuning kecoklatan dan pada

saat mendekati stadium pupa berwarna kuning putih.

Stadium pupa calon betina 8-10 hari dan calon jantan 10-12 hari. Kupu-

kupu betina sudah dapat bertelur sehari setelah keluar dari kepompong kupu-kupu

mempunyai warna sayap dan punggung putih dengan jambul berwarna merah.

Siklus hidup penggerek betina 48-58 hari dan jantan 50-56 hari.

Gambar 10 . Imago Scirpophaga novella F.

Gejala Serangan

Gejala serangan pada helai daun terdapat lubang melintang dan ibu tulang

daun terlihat bekas gerekan berwarna coklat. Daun yang terserang akan

Page 16: Hama Penting Tanaman Tebu

16

menggulung dan kering yang disebut mati puser. Apabila batang dibelah maka

akan kelihatan lorong gerekan dari titik tumbuh ke bawah kemudian mendekati

permukaan batang dan sering menembus batang. Oleh karena itu serangan

penggerek pucuk dapat menyebabkan kematian. Pada ruas batang yang muda

yaitu di bawah titik tumbuh terdapat lubang keluar ngengat.

Gambar 11. Gejala Serangan Scirpophaga novella Fabricus.

Cara Pengendalian

1. Pengendalian mekanis, yaitu dengan memungut atau mengambil telur atau

kelompok telur, larva atau ulat atau pupa atau serangga dewasa pada

bagian tanaman yang terserang secara langsung dan membunuhnya.

2. Pengendalian Kultur Teknis atau Budidaya, seperti :

a. Penggunaan bibit unggul,

b. Penggunaan pupuk berimbang yang sesuai dengan jenis, dosis, waktu

dan cara pemakaian yang dianjurkan

c. Pengaturan pola tanam

d. Penanaman serentak

Page 17: Hama Penting Tanaman Tebu

17

e. Pengaturan jarak tanam

f. Pergiliran tanaman

3. Pengendalian Hayati atau Biologis

Musuh alami hama penggerek pucuk berupa parasit telur dan parasit

larva. Parasit telur misalnya Trichogramma japonicum. Selain

prasitoid telur, penggerek pucuk tebu dapat dikendalikan dengan

parasitoid larva Elasmus zahntneri F. di lapangan, parasitoid ini

memarasit penggerek pucuk tebu pada stadium larva.

Gambar 12. Telur yang Terparasit Trichogramma

4. Pengendalian Kimiawi, aplikasi insektisida kimia hanya dilakukan jika

persentase serangan hama penggerek pucuk dengan kategori serangan

berat sudah mencapai 40 %. Jenis insektisida yang dianjurkan adalah

golongan karbamat, antara lain Karbofuran Furadan 3GR, Petrofur 3GR,

Furio 3GR konsentrasi yang digunakan sesuai rekomendasi 10kg/Ha.

Page 18: Hama Penting Tanaman Tebu

18

DAFTAR PUSTAKA

Diyasti, F. 2010. Waspada Penggerek Batang Tebu Raksasa.

Kalshoven, L.G.E., 1981. The Pest Of Crop In Indonesian. Revised and

Translated By P. A. Vanderlean. PT. Ichtiar Baru-Van Hoove, Jakart

Pramono, D. 2007. Program Early Warning System (EWS) Sebagai Dasar

Penentuan Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Hama Secara Terpadu

(PHT) Pada Penggerek Batang Raksasa di Kawasan PTPN II Persero,

Sumatera Utara. Kelti Proteksi Tanaman. P3GI Pasuruan.