halaman persetujuan.doc

13
HALAMAN PERSETUJUAN Laporan kunjungan rumah Nama Pasien : Tn. Ambar Budiyono Nomor Register : 02.26.94 Alamat : Jl. Dewi Sekardadu RT.01 RW.01 Kec. Kebomas, Kab. Gresik Pelaksana kunjungan rumah 1. Putri Cinthya Ismihari (10700221). Dokter Muda Fakultas Kedokteran UWKS 2. Elwin Kristian (10700114). Dokter Muda Fakultas Kedokteran UWKS Hari / Tanggal dan jam kunjungan : Minggu / 6 Maret 2011, pk.14.00-15.00. Diterima dan disetujui Oleh Dokter Ruang Kenari dr. Mintje Kendarto

Upload: arika

Post on 06-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan kunjungan rumah

Nama Pasien

: Tn. Ambar Budiyono

Nomor Register: 02.26.94Alamat: Jl. Dewi Sekardadu RT.01 RW.01 Kec. Kebomas, Kab. GresikPelaksana kunjungan rumah

1. Putri Cinthya Ismihari (10700221). Dokter Muda Fakultas Kedokteran UWKS

2. Elwin Kristian (10700114). Dokter Muda Fakultas Kedokteran UWKS

Hari / Tanggal dan jam kunjungan: Minggu / 6 Maret 2011, pk.14.00-15.00.Diterima dan disetujui

Oleh Dokter Ruang Kenari

dr. Mintje KendartoLAPORAN KUNJUNGAN RUMAHI. IDENTITAS PASIENNama

: Zudi Effendi Nomor Registrasi: 03 84 79Umur

: 22 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Suku/Bangsa

: Jawa, Indonesia

Pendidikan

: SMPPekerjaan

: Tidak Bekerja

Status pernikahan: Belum menikah

Alamat

: Ds. Karang RT. 03/RW. 01 Kec. Sekaran LamonganDiagnosa

: Skizofrenia hebefrenik

II. SUSUNAN KELUARGAAyah: Tn. Sumindar (Alm)

Ibu: Ny. Sukira Pasien anak ke-3 dari 4 bersaudaraNoNamaSexUmurPendidikan TerakhirStatusPekerjaanKeterangan

1 Darsono

L35 thSLTP MenikahPenjual makananSehat

2 MarsonoL25 thSLTPMenikahPenjual Ayam GorengSehat

3 Zudi Efendi

(Pasien)L22 thSLTPBelum MenikahTidak BekerjaSakit

4 SuwonoL30 thSLTP MenikahPenjualSehat

Pasien di rumah tinggal bersama dengan ibunya,

Bapak kandung meninggal 8 tahun karena sakit paru-paru, dan bapak tiri pasien juga sudah meninggal. Pasien tinggal bersama ibu kandung.III. KESAN PENERIMAAN Sikap keluarga terhadap dokter muda sangat ramah, baik dan terbuka.

Kunjungan rumah diterima dengan baik oleh ibu pasien, dan tetangga di sekitar rumah pasien. Ibu pasien menceritakan semua perihal kehidupan pasien dan riwayat sakitnya dengan baik dan terbuka. ibu pasien memperlihatkan semua keadaan rumah sampai kamar pasien dan mengijinkan untuk diambil gambarnya. Ibu dan tetangga sekitar rumah pasien menanyakan bagaimana keadaan dan perkembangan kejiwaan pasien selama dirawat di RS Jiwa Menur Surabaya.

IV. RIWAYAT HIDUP PASIENA. Masa Prenatal Sewaktu hamil ibu pasien tidak sedang mengalami kelainan maupun penyakit fisik.

B. Masa Natal Pasien lahir normal di bidan, cukup bulan, berat lahir 3000 gram. Setelah lahir menangis spontan.C. Masa Post-natal Tumbuh kembang pasien seperti berdiri, berjalan, dan berbicara dalam batas normal dan tidak ada kelainan.

Saat bayi, balita, dan anak-anak pasien tidak pernah mengalami kejang, panas, maupun penyakit serius.

Pasien tidak pernah mengalami cedera dan trauma kepala.D. Riwayat Pendidikan Pasien pernah mengenyam pendidikan di SMP

Pasien tidak melanjutkan ke tingkat sekolah berikutnya karena faktor biaya.

E. Riwayat Sakit Pasien adalah orang yang pendiam dan tertutup, jarang bergaul, pasien disekolah biasa-biasa saja, pasien juga adalah seorang yang taat beribadah dan rajin ke masjid. Saat lulus SMP sekitar tahun 1998, pasein tidak mau meneruskan sekolah ke jenjang selanjutnya karena pasien keluarga tidak mampu membiayai. Setelah lulus SMP langsung pergi ke Jakarta untuk bekerja. Pasien tinggal bersama budhenya dan berjualan kerang rebus selama 5 tahun. Saat di Jakarta pasien mengonsumsi pil koplo selama 4 tahun, pasien juga suka minum minuman berakohol dan sampai mabok. Pasien mengkonsumsi pil koplo 3 pil di minum 3 hari sekali. Untuk membeli pil koplo dan minuman beralkohol pasien mendapatkan uang dari hasil jerih payahnya sendiri. Mulai saat itu pasien mulai berubah terlihat adanya tanda-tanda yang menyimpang dari orang pada umumnya. Pasien selalu murung, diam diri dan tidak mau bergaul lagi. Tahun 2003 pasien pulang ke Surabaya, pasien merasa bosan tinggal di Jakarta karena penghasilannya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya. Sepulang dari Jakarta tahun 2003 2007 pasien tidak bekerja lagi. Dirumah, pasien cenderung berdiam diri di kamar, tidak pernah membantu pekerjaan rumah, jarang mandi bila mandi disuruh dulu. Makan juga tidak teratur, tidak pernah sholat lagi padahal sebelum rajin sholat. Tahun 2007 pasien mengenal seorang wanita kemudian pacaran, namun 1 tahun pacaran wanita pacarnya selingkuh dengan laki laki lain sehingga dia patah hati dan perilaku semakin aneh. Sering ngelamun, terkadang berbicara sendiri, umik umik sendiri, dan tertawa tawa sendiri. Jika di tanya pasien hanya diam diri. Pasien tidak pernah ngeluyur, tidak pernah mengumpulkan barang barang tidak berguna, tidak pernah merasa ketakutan, tidak pernah curiga pada orang lain, dan tidak pernah punya ide bunuh diri. Tahun 2007 2010 pasien tidak pernah dapat terapi karena terkendala oleh biaya.

Namun pada tahun 2011 pasien, pertengahan bulan januari dibawa ke menur karena perilaku sangat mengkhawatirkan, dengan keluhan ngelamun sejak 1 bulan terakhir. Pasien sering marah marah ke ibu dan tetangga . Jika marah pasien membanting barang-barang yang ada di rumahnya seperti gelas, piring,kursi, meja menendang pintu namun pasien tidak sampai mengancam/ melukai orang.Pasien MRS di RSJ Menur selama kurang lebih 1 bulan. Pasien mendapat tiga macam obat,Clorpromazin, Trifluopherazin,Trihexiphenidin. Pada saat kita ke rumah pasien, pasien sudah mau bantu bantu kerja, pasien kooperatif, masih mau minum obat. V. FAKTOR HEREDITERTidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti pasien

VI. FAKTOR PREMORBIDPasien termasuk orang yang pendiam, tertutup, tidak banyak teman dan jarang bergaul.VII. HUBUNGAN DALAM KELUARGAPasien kurang terbuka terhadap keluarga. Pasien mempunyai hubungan yang baik dengan saudara kandung maupun saudara tirinya.VIII. SOSIAL EKONOMIKeluarga pasien termasuk keluarga yang menengah ke bawah, ibu pasien bekerja sebagai buruh tani disawah. Selama pengobatan pasien, ibu pasien mengeluh mengenai masalah transportasi untuk bolak balik ke RSJ Menur memakan biaya yang sangat besar. IX. KEADAAN RUMAH DAN LINGKUNGANA. Ukuran rumah

: 8 meter x 10 meter B. Status rumah

: Milik orang tua pasienC. Bangunan rumah: Bagian dalam dinding rumah terbuat dari tembok permanen tapi sebagian besar luarnya berdindingkan tembok Lantai rumah beralaskaan tanah tidak berkeramik

Kamar mandi berdindingkan tembok, WC rumah terletak dibelakang rumah pasien, Air untuk kamar mandi dan WC diambil dari sumur yang berjarak 1 kilometer dari rumah pasien.

D. Keterangan rumah: Rumah mempunyai 4 kamar tidur, 3kamar berjejer,1 kamar dibagian depan, kamar yang pertama adalah kamar orang tua dan kamar yang ke 2 adalah pasien, kamar ke 3 kosong. Di belakang rumah pasien kandang ayam Kamar pasien dilengkapi kasur, lemari pakaian, dan meja, Ruang tamu tidak dilengkapi dengan perabotan rumah tangga hanya ada kursi dari kayu, Tidak banyak perabotan di dalam rumah,

Rumah tidak tampak bersih dan tidak tertata,

Ventilasi rumah sangat minimal sehingga pecahayaan pun kurang dan rumah terlihat gelap E. Keadaan lingkungan: Rumah pasien terletak di pedesaan masuk jalan kecil Lingkungan sangat ramai oleh nenek nenek dan ibu - ibu. Rumah yang satu dengan yang lain berdekatan Lingkungan tetangga yang ramah dan dekat satu sama lain.

X. PENYULUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA KELUARGA Jangan memusuhi dan mengucilkan pasien sepulang dari RS Jiwa Menur Surabaya,

Perhatikan hal-hal yang menimbulkan rasa sedih atau marah pasien, dan sebisa mungkin hindarkan pasien dari hal-hal tersebut,

Motivasi, latih, dan ajak pasien untuk mampu mengerjakan hal-hal yang berguna (misalnya membantu bersih-bersih rumah) dengan perlahan-lahan, dimulai dengan lebih sering memujinya jika pasien melakukan hal berguna dengan baik,

Ajak pasien berbincang-bincang tentang hal-hal yang bersifat ringan dan menarik bagi pasien seperti acara TV, sepak bola, dan lain-lain,

Berikan obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dokter, awasi pasien dalam meminumnya, dan taati jangka waktu pemakaian obat,

Kontrol rutin ke dokter bila obat habis atau tampak efek samping obat yang tidak biasa pada pasien, ataupun jika tidak tampak perkembangan yang bermakna dalam kejiwaan pasien.

XI. DENAH RUMAH XII. Lampiran

Gambar 1. Penulis bersama ibu, tetangga, dan pasien

Gambar 2. Rumah pasien tampak depan

Gambar 3. Rumah pasien tampak samping

Gambar 4. Ruang tamu di rumah pasien, terdapat 1 kursi besar, 1 kursi kecil, dan kursi panjang

Gambar 5. Ruang TV, terdapat TV, lemari, dan karpet

Gambar6. Ruang tengah, terdapat 3 kamar, 1 sepeda motor

Gambar 7. Kamar pasien yang korden berwarna biru

Gambar 8. Tampak dapur, sumur, dan kamar mandi