hak cipta © 2016 pada yayasan bpps disklaimer: buku ini … · 2016. 9. 14. · buddha di...

81
1 Hak Cipta © 2016 pada Yayasan BPPS Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang disusun tim guru pelajaran Sejarah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku siswa dengan penyesuaian kurikulum. Buku ini merupakan arsip yang senantiasa diperbaiki dan direvisi. Masukan dari berbagai pihak diperlukan untuk penyesuaian buku ini. CV Cerdas Inti Media. Sejarah Indonesia Edisi Revisi Surabaya : Yayasan Pendidikan BPPS, 2016. Penulis : Mukhamad Yunus Priambodo Penyelia Penerbitan : Perbukuan, litbang, Yayasan BPPS Penerbit : CV Cerdas Inti Media Cetakan Ke-2, 2016 Disusun dengan huruf Calibri, 14 pt

Upload: others

Post on 19-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    Hak Cipta © 2016 pada Yayasan BPPS Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang disusun tim guru pelajaran Sejarah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku siswa dengan penyesuaian kurikulum. Buku ini merupakan arsip yang senantiasa diperbaiki dan direvisi. Masukan dari berbagai pihak diperlukan untuk penyesuaian buku ini. CV Cerdas Inti Media. Sejarah Indonesia Edisi Revisi Surabaya : Yayasan Pendidikan BPPS, 2016. Penulis : Mukhamad Yunus Priambodo Penyelia Penerbitan : Perbukuan, litbang, Yayasan BPPS Penerbit : CV Cerdas Inti Media Cetakan Ke-2, 2016 Disusun dengan huruf Calibri, 14 pt

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufik

    dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan buku kerja siswa mata pelajaran

    Sejarah Indonesia dengan baik. Penulisan buku siswa ini disusun sebagai

    pegangan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah

    dengan adanya penyesuaian kurikulum, tidak menutup kemungkinan penulisan

    buku ini akan berkembang menjadi tulisan yang lebih sempurna kelak di

    kemudian hari.

    Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa keberhasilan penulisan buku siswa ini

    tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak. Atas keberhasilan penulisan ini,

    penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya

    Penulis menyadari bahwa penulisan buku siswa ini masih jauh dari kata

    sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat menjadi perbaikan

    bagi buku siswa yang ditulis dan diri penulis kedepannya. Semoga buku ini dapat

    memberi manfaat bagi penulis serta pembaca, dan dapat berguna bagi dunia

    pendidikan Indonesia.

    Surabaya, Januari 2016

    Penulis

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................... iii BAB I: PERKEMBANGAN HINDU BUDHA DI INDONESIA

    A. Teori Tentang Masuk Dan

    Berkembangnya Kebudayaan Hindu

    Buddha Di Indonesia .................................... 2

    B. Hasil Budaya Hindu Budha Di Indonesia ....... 6

    Evaluasi ......................................................... 14

    BAB II: KEHIDUPAN KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

    A. Kehidupan Negara-Negara Kerajaan Hindu

    Buddha di Indonesia .................................... 17

    Evaluasi ......................................................... 45

    BAB III: PERKEMBANGAN ISLAM NUSANTARA

    A. Nusantara Sebelum Kedatangan Islam ........ 48

    B. Kehidupan Kerajaan-Kerajaan Islam

    di Indonesia ................................................. 56

    Evaluasi ......................................................... 75

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 78

  • 4

    BAB I

    PERKEMBANGAN HINDU BUDHA DI INDONESIA

    Gambar 1.1 Agama Hindu dan Agama Budha

    “Untuk memahami bagaimana prosesmasuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia, kitaperlu mengkaji pendapat yang dikemukakan

    oleh para ahli. Pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut merupakan sebuah hipotesis (dugaan sementara) yang masih memerlukan pembuktian yang akurat”

  • 5

    A. Teori Tentang Masuk Dan Berkembangnya Kebudayaan Hindu- Buddha Di Indonesia

    Gambar 1.2 Illustrasi pedagang Hindu Budha Gambar 1.3 N.J Krom

    Hipotesis Waisya

    Hipotesis ini di kemukakan oleh NJ. Krom, India dan Indonesia

    dihubungkan dengan hubungan dagang, orang-orang India datang ke Indonesia

    untuk berdagang. Perdagangan menggunakan kapal layar yang bergantung pada

    kekuatan angin. Dalam ilmu geografi disebut dengan angin muson barat dan

    muson timur. Angin tersebut bertipu setiap sekitar 6 bulan sekali. Ketika mereka

    menetap di kepulauan Indonesia mereka dimungkinkan menikah dengan

    penduduk lokal. Dari sinilah pengaruh Indianisasi dalam bentuk budaya Hindu

    Budha terlaksana.

  • 6

    Gambar 1.4 Skema angin muson barat dan muson timur

    Hipotesis Ksatria

    Gambar 1.5 Panglima Perang Gambar 1.6 C.C Berg

    C.C. Berg berpendapat golongan yang menyebarkan kebudayaan Hindu-

    Buddha di Indonesia adalah para ksatria atau pimpinan perang yang berasal dari

    golongan Ksatria. Para Ksatria ini ada terdapat konflik dalam perebutan

    hegemoni di Indonesia. Mereka memberikan bantuan untuk setiap suku di

    Indonesia yang berselisih dan dari bantuan tersebut menyebabkan salah satu

    pihak memenangkan perselisihan. Dimungkinkan juga dari hasil kemenangan

    tersebut para ksatria dinikahkan dengan putri mahkota ketua suku tersebut. Dari

  • 7

    saluran pernikahan tersebut memberikan jalan ksatria untuk menyebarkan

    pengaruh Hindu-Budha.

    Hipotesis Brahmana

    Gambar 1.7 Illustrasi Brahmana Gambar 1.8 J.C Van Leur

    Pendapat ini disampaikan oleh J.C Van Leur menyatakan bahwa budaya

    India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana atau

    pemuka agama Hindu. Hal ini dapat dilihat dari sisa-sisa peninggalan kerajaan-

    kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, ditemukan pada prasasti-

    prasasti yang berbahasa Sansekerta berhuruf Pallawa. Untuk bahasa sansekerta

    dan huruf pallawa hanya dikuasai oleh golongan Brahmana.

  • 8

    Hipotesis Arus Balik

    Gambar 1.9 Teori Arus Balik Gambar 1.10 F.D.K Bosch

    Hipotesis Arus Balik dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Teori ini

    berpendapat bahwa yang pertama kali datang ke Indonesia adalah kaum yang

    mempunyai semangat untuk menyebarkan Hindu-Buddha, yaitu para intelektual

    yang ikut menumpang kapal-kapal dagang. Sesampai di Indonesia, mere

    ka memulai mengajarkan ajarannya. Karena pengaruh dari tokoh intelektual itu

    menarik hati para kepala suku pribumi di Indonesia, akhirnya mereka

    berkeinginan mengirim warganya untuk belajar di India. Perkembangan

    selanjutnya para utusan kepala suku tersebut berangka ke India dan belajar

    tentang Hindu Budha di negeri tersebut. Ketika mereka kembali ke Indonesia,

    mereka mulai menyebarkan agama Hindu Budha kepada masyarakat Indonesia.

    Hal ini dikuatkan dengan bukti prasasti Nalanda yang berisi Raja Balaputradewa

    (raja kerajaan Sriwijaya) meminta kepada raja di India untuk mendirikan wihara

    di Nalanda untuk tempat belajar para utusan kerajaan. Setelah utusan kembali

  • 9

    ke Sriwijaya, mereka selanjutnya menyebarkan pengaruh Hindu-Buddha di

    Indonesia.

    B. Hasil Budaya Hindu Budha Di Indonesia

    Peninggalan yang berwujud material hasil Hindu-Budha yaitu Candi. Jawa

    Tengah dan Yogyakarta banyak ditemukan candi, ada yang bercorak Hindu

    maupun Buddha

    Candi Borobudur

    Gambar 1.11 Candi Borobudur peninggalan Dinasti Syailendra

    Hasil budaya Hindu Budha ini terletak di desa Budur Kabupaten Magelang

    Jawa Tengah. Didirikan oleh dinasti Syailendra pada masa Mataram Lama. Candi

    ini bercorak Budha dilihat dari bentuknya yang terdapat stupa di puncak candi.

    Bentuk candi Borobudur merupakan akulturasi budaya antara budaya asli

    Indonesia dan Hindu Budha berupa punden berundak-undak pada masa

    megalithikum dengan budaya India. Ajaran Buddha yang ada di candi ini yaitu

    Budha Mahayana dengan Dasya-bodhisatwa-bhumi, artinya tempat mencapai

  • 10

    kebuddhaan melalui sepuluh tingkat bodhisatwa. Borobudur terdiri atas sepuluh

    tingkat yang terbagi dalam tiga bagian yaitu kamadhatu (merupakan tingkatan

    paling rendah atau disebut kaki candi, pada tingkatan manusia masih

    terpengaruh oleh keduniawian), Rupadhatu (merupakan bagian lorong-lorong

    dengan dinding-dinding yang penuh dengan hiasan dan relief, pada tingkat ini

    manusia masih terikat pada bentuk keduniawian, tetapi telah insyaf untuk

    mencari kebenaran), A-rupadhatu (bagian ini terdiri atas lantai yang bulat, di sini

    terdapat 72 stupa dan stupa induk dipuncaknya yang sekaligus merupakan

    mahkota candi Borobudur. Hal ini menggambarkan manusia telah dapat

    membebaskan diri sama sekali dari nafsu keduniawian dan hanya satu keinginan,

    yaitu mencapai moksa.

    Gambar 1.12 Bagian dari Candi Borobudur

    Candi Mendut dan Pawon

  • 11

    Gambar 1.13 Candi Mendut dan Pawon

    Kedua candi ini bercorak Buddha dan berdiri disekitar candi Borobudur.

    Ketiga candi ini terletak pada satu garis lurus, hal ini sengaja dilakukan

    berdasarkan ajaran Buddha Mahayana. Menurut ajaran agama Buddha

    Mahayana, untuk mencapai tujuan terakhir (moksa), yaitu mencapai kedudukan

    sebagai Buddha harus melalui jalan secara bertahap.

    Candi Prambanan

    Gambar 1.14 Candi Prambanan

  • 12

    Dikenal dengan nama Candi Rorojonggrang, candi ini bercorak Hindu dan

    terletak di desa Prambanan. Relief bercerita tentang kisah Rama disadur dari

    kitab Ramayana.

    Candi Dieng

    Terletak di Pegunungan Dieng yang letaknya sekitar Wonosobo. Candi-candi ini

    bercorak Hindu. Penamaan candi mengambil nama-nama dari pewayangan yaitu

    Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Semar, Candi Arjuna, Candi Puntadewa,

    Candi Srikandi, dan Candi Subadra.

    Gambar 1.15 Kompleks Candi Dieng

    Selain di Jawa Tengah dan Yogyakarta, di Jawa Timur juga terdapat peninggalan

    Candi-candi.

    Candi Jago

  • 13

    Disebut dengan Jajaghu terletak di Kabupaten Malang Jawa Timur. Candi ini

    bersifat sinkretisme antara siwa-budha. Candi ini dibangun pada pemerintahan

    Raja Kertanegara dari kerajaan Singhasari.

    Candi Kidal

    Adalah bangunan suci untuk pemakaman raja Anusapati dari kerajaan

    Singhasari.

    Candi Panataran

    Candi Panataran terletak sekitar kota Blitar. Candi Penataran merupakan candi

    yang bersistem kompleks dan berbentuk seperti pelataran yang luas dan

    bertujuan untuk pemujaan terhadap gunung pada era kejayaan Majapahit saat

    diperintah oleh Raja Hayam Wuruk.

    Candi Jajawa

    Nama lain yaitu candi Jawi merupakan makam dari raja Kertanegara dari

    kerajaan Singhasari.

    Candi Singhasari

    Candi Singhasari yang terletak dikota Malang. Candi ini merupakan tempat

    pendarmaan raja Kertanegara sebagai raja yang beragama Shiwa-Budha.

  • 14

    Dalam bidang tulisan sastra dan bahasa. Seni sastra berkembang pada

    masa kejayaan kerajaan Kadiri. Karya yang dihasilkan yaitu Kitab Arjunawiwaha,

    karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Kitab

    Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan

    Kediri. Kitab Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan

    Kediri. Kitab Arjuna Wijaya dan Sutasoma, digubah oleh Mpu Tantular disusun

    pada masa kerajaan Majapahit. Negarakertagama, digubah oleh Mpu Prapanca

    disusun pada zaman kerajaan Majapahit. Kitab Wretta Sancaya dan Lubdhaka,

    karya Mpu Tanakung yang disusun pada zaman kerajaan Majapahit.

    Pada zaman Hindu Budha di Indonesia juga ditemukan hasil karya bidang

    seni tari. Dibuktikan dari gambaran relief yang ada di dinding candi, contohnya

    ada pada dinding candi borobudur dan prambanan. Jenis tarian seperti tarian

    perang, tuwung, bungkuk, ganding, matapukan (tari topeng). Tari-tarian tersebut

    tampaknya diiringi dengan gamelan yang terlihat dari tarian tersebut diiringi

    dengan alat gamelan yang sederhana seperti gambang , saron, gendang, kecer,

    kecapi, seruling dan gong.

    Seni ukir sudah dikenal pada masa Hindu Budha di Indonesia. Seni ukir

    menghasilkan relief pada candi yang kemudian menghasilkan seni pahat batu.

    Cerita yang diambil dari kisah epos, wayang, dan kisah moksa dalam budaya

    India. Pilihan relief pertama digunakan pada candi Prambanan dengan

    mengambil cerita Ramayana. Kisah relief lain juga ditemukan dalam candi

    penataran dengan cerita kisah mahabarata. Kisah mahabarata juga dibadikan

    dalam bentuk relief di candi Tigawangi dan Sukuh.

    Seni memahat Arca, perwujudan, patung. Hasil budaya ini merupakan

    hasil akulturasi budaya pemujaan arwah leluhur pada masa megalithikum

  • 15

    dengan budaya agama Hindu-Buddha dalam bentuk dewa-dewi. Dari hasil

    kebudayaan ini akhirnya membuat para raja yang pernah berkuasa dijadikan

    arca perwujudan. Dalam sistem Kultus Dewa Raja disebutkan bahwa raja

    dianggap sebagai titisan dewa yang mempunyai kuasa. Seni arca yang ada di

    Indonesia merupakan penggabungan antara budaya India dengan budaya asli

    pra aksara Indonesia. Beberapa tokoh kerajaan yang diwujudkan ke dalam arca

    seperti Arca Ken Dedes, Arca Kertanegara (Joko Dolog), Arca Airlangga, Arca

    Raden Wijaya, Arca Hayam Wuruk dan sebagainya.

    Seni pertunjukan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat

    Indonesia terutama seni pertunjukan wayang. Wayang dikenal sejak masa pra

    aksara di Indonesia. Seni wayang yang terdapat di Indonesia bergenre wayang

    kulit, wayang orang, wayang golek. Pada masa dahulu dengan sekarang terdapat

    pergeseran dalam pertunjukannya. Kalau pada zaman dahulu pertunjukan

    wayang ditampilkan secara siluet hitam di kain putih. Jadi dalang memainkan

    wayang dibelakang layar dan ditonton dari arah sebaliknya. Sedangkan pada

    masa sekarang, pertunjukannya sudah dilihat searah dengan bisa melihat

    pemain yaitu dalang beserta wayang dengan jelas tanpa siluet.

    Pertunjukan wayang dikaitkan dengan proses magis pemanggilan arwah roh

    nenek moyang. Lakon wayang yang ditampilkan bisa memakai lakon-lakon kisah

    kepahlawanan atau Epos seperti Ramayana, Bharatayudha, Bubuksa dan gagang

    aking.

  • 16

    Gambar 1.16 Searah jarum jam Candi Jawi, Candi Singhasari, Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singasari, Candi Penataran

  • 17

    Evaluasi Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar dengan memberi tanda silang (x) !

    01. Terdapatnya candi-candi di Indonesia merupakan akulturasi kebudayaan antara India dan Indonesia. Hal itu menunjukkan …. a. Telah terjalin hubungan antara Indonesia dan India di bidang budaya b. Telah terjadi penjiplakan hasil kebudayaan bangsa India c. Bangsa Indonesia banyak yang datang ke India untuk belajar agama d. Kebudayaan India telah dipindahkan ke Indonesia e. Terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena India

    memindahkan hasil budayanya ke Indonesia 02. Ciri khas bangunan asli Indonesia yang telah dipengaruhi Hindu Budha adalah

    …. a. Bentuk punden berundak b. Pemahatan relief c. Cerita dalam relief d. Bentuk puncak candi e. Perwujudan arca

    03. Ngaben adalah upacara …. a. Penyembahan dewa b. Pembakaran mayat c. Pindah rumah d. Penanaman padi e. Kelahiran bayi

    04. Pengaruh Hindu-Budha dalam bidang kebudayaan adalah …. a. Banyak dibangun candi, baik motif Hindu maupun Budha b. Bangsa Indonesia mulai mengenal system tulisan c. Banyak dihasilkan seni patung d. Bangsa Indonesia mengenal perhitungan tahun saka e. Semua jawaban benar

    05. Salah satu dasar terjalinya hubungan Indonesia – India adalah melalui perdagangan yang sudah terjadi sejak …. a. Berdirinya Kerajaan Kutai b. Berdirinya Kerajaan Sriwijaya c. Berdirinya Kerajaan Melayu d. Zaman pertama Tarik Masehi

  • 18

    e. Masuknya pengaruh Cina ke Indonesia 06. Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia berasal dari Negara ….

    a. India b. Cina c. Jepang d. Thailand e. Arab

    07. Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha, maka system pemerintahan di Indonesia adalah …. a. System pemerintahan kerajaan b. Sistem pemerintahan demokratisan c. System pemerintahan otoriter d. System pemerintahan kepala suku e. Semua jawaban salah

    08. Sikap bangsa Indonesia terhadap hadirnya kebudayaan dari luar adalah …. a. Pasif selektif b. Pasif agresif c. Agresif selektif d. Aktif selektif e. Diterima semuanya

    09. Pengaruh budaya India yang tidak selaras dengan kehidupan sosial budaya asli Indonesia adalah …. a. Berkembangnya bahasa dan tulisan Pallawa b. Dilaksanakan asas primus interpares c. Berkembangnya seni bangunan suci d. Ditetapkannya peraturan system kasta e. Berlangsungnya system pemerintahan keragaman

    10. Pengaruh Hindu Budha di Indonesia dibawa dan disebarkan oleh para pedagang India. Teori ini dikenal dengan teori …. a. Brahmana b. Ksatria c. Waisya d. Sudra e. Paria

  • 19

    Essay 01. Mengapa tradisi Hindu Budha tidak merata berkembang di wilayah-wilayah

    Kepulauan Indonesia ! 02. Wilayah Kerajaan Sriwijaya yang membentang dari Sumatra bagian barat

    sepanjang pantai timur Sumatera dan seluruh Semenanjung Malaysia. Bagaimana cara Sriwijaya memanfaatkan posisi strategis wilayahnya untuk keuntungan mereka ?

    03. Apa perbedaan antara agama Hindu India dan agama Hindu Bali ? 04. Bagaimana pendapat anda terhadap tindakan Raden Wijaya yang menyerang

    tentara Cina, padahal tentara Cina sudah membantunya menyerang Jayakatwang di Kediri ? Ungkapkan pendapat Anda berdasarkan tinjauan moral dan strategi perang?

    05. Tunjukkan pada peta daerah-daerah yang menjadi jalur lalu lintas barang ke pelabuhan-pelabuhan Kerajaan Pajajaran!

  • 20

    BAB II

    KEHIDUPAN KERAJAAN-KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA

    “Lahirnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha merupakan salah satu

    perubahan yang penting dengan masuknya pengaruh tradisi Hindu-Buddha di

    Indonesia”

    A. Kehidupan Negara-negara Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

    Kerajaan Kutai

    Gambar 2.1 Letak Kerajaan Kutai Gambar 2.2 Prasasti Yupa

    Letak geografis kerajaan Kutai yaitu berada di Kalimantan Timur.

    Kerajaan ini dapat diketahui dari tujuh buah prasasti (Yupa) yang ditemukan di

    sekitar Muarakaman, tepi Sungai Mahakam, Provinsi Kalimantan Timur. Ditulis

  • 21

    dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Kerajaan ini mendapat pengaruh

    dari India. Dilihat dari ilmu epigrafi yang konsen kepada bentuk huruf,

    kerajaan ini ada sejak sekitar abad ke 5. Kehidupan politik Kutai diperintah

    oleh tiga raja yang ternama yaitu Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman.

    Kehidupan ekonomi Kehidupan ekonomi di kerajaan Kutai tergambar

    didalam prasasti yang menggambarkan keadaan yang makmur dengan

    komoditas utama yaitu hasil alam. minyak, lampu dan malai bunga

    merupakan benda yang disedekahkan kepada pada Brahmana. Trdapat juga

    peristiwa pemberian oleh Raja Mulawarman dengan bersedekah 20.000 ekor

    sapi kepada para Brahmana.

    Kehidupan sosial-budaya dapat ditemukan dari penamaan raja. Raja

    Kudungga merupakan nama yang masih bersifat Indonesia atau masih bersifat

    lokal dan belum terdapat campuran pengaruh dari India. Dari Kudungga lahir

    anak yang bernama Asmawarman dan Mulawarman dengan ada tambahan

    kata –man yang lebih diindikasikan berasal dari India. Namun untuk Kudungga

    masih bersifat lokal tapi untuk Asmawarman dan Mulawarman sudah

    mendapat pengaruh dari budaya India.

  • 22

    Gambar 2.3 Huruf Pallawa

    Kerajaan Tarumanegara

    Gambar 2.4 Letak geografis Kerajaan Tarumanegara

    Kerajaan Tarumanegara terletak di provinsi Jawa Barat. Dalam catatan

    disebutkan India Jawadwipa. Kalau dalam catatan Cina sudah disebutkan She-

    po (Jawa). Kehidupan politik kerajaan Tarumanegara diperintah oleh raja

    yang bernama Purnawarman. Berdiri dan berkembang pada sekitar abad ke 5

    Masehi. Dalam kehidupan religi raja memeluk agama Hindu dan menyembah

    Dewa Wisnu. Sumber sejarah yang ditemukan yaitu dari prasasti dan berita

    luar negeri (china dan india). Ada tujuh prasasti yang ditemukan bercerita

    tentang eksistensi kerajaan Tarumanegara berhuruf Pallawa dan Bahasa

    Sansekerta. Kerajaan ini bercorak agama Hindu.

    Kehidupan politik dapat dilihat dari prasasti diantaranya: Prasasti Ciaruteun,

    Prasasti Pasir Jambu (Koleangkak), Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Pasir Awi dan

  • 23

    Prasasti Muara Cianten, Prasati Tugu, Prasasti Cidanghiang atau Prasasti

    Lebak.

    Kehidupan ekonomi masyarakat Tarumanegara dapat diidentifikasi dari

    prasasti Tugu diketahui mata pencaharian penduduknya, yaitu pertanian dan

    perdagangan. Berdasarkan berita dari Fa-Hien yang ditulis pada abad ke 5,

    mata pencaharian masyarakat Tarumanegara yaitu peternakan, pertanian,

    perdagangan, perburuan binatang , jual beli cula badak, kulit penyu dan

    perak. Prasasti Tugu menjelaskan bahwa sungai candrabhaga telah digali

    untuk aliran air ke laut. Selain instruksi pembuatan tempat aliran sungai, Raja

    Purnawarman memberi nama saluran Gomati yang dikerjakan dalam jangka

    waktu 21 hari, galian yang dihasilkan yaitu 6.122 tumbak. Setelah selesai

    pekerjaan penggalian, raja mempersembahkan sapi berjumlah 1000 ekor.

    Penggalian sungai Chandrabhaga sepanjang 12 km yang berlangsung selama

    21 hari itu untuk kebutuhan irigasi, pertanian, pencegah banjir, dan sebagai

    sarana transportasi dari pesisir pantai ke pedalaman.

    Kehidupan sosial-budaya masyarakat Tarumanegara terdiri atas

    golongan istana dan masyarakat biasa. Yang termasuk dalam golongan istana,

    yaitu para Brahmana, raja dan keluarganya, ksatria (prajurit), dan para

    pegawai kerajaan. Yang termasuk ke dalam golongan rakyat biasa, yaitu para

    pedagang, petani, dan peternak. Hubungan raja dan takyat berjalan harmonis

    dengan bukti perhatian penuh raja terhadap roda perekonomian rakyatnya.

    Kepercayaan Berdasarkan sumber prasasti yang ada, kepercayaan

    Hindu- Buddha menjadi pedoman beragama. Keadaan agama Hindu sangat

    harmonis dengan ditandai dengan harmonisnya hubungan raja dengan para

  • 24

    brahmana. Selain agama Hindu, masyarakat juga ada yang memeluk agama

    Budha.

    Gambar 2.5 dari kiri kekanan: Prasasti Kebon kopi, Pasir jambu, Tugu, Pasir jambu, Lebak, Ciaruteun

  • 25

    Kerajaan Sriwijaya

    Sriwijaya merupakan kerajaan yang terletak di Pulau Sumatera

    merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Pusat kerajaan yaitu

    berada di Kota Palembang sekarang dan berdiri kemudian berkembang sekitar

    abad ke 7 Masehi. Sumber sejarah yang menggambarkan kehidupan kerajaan

    yaitu Prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 683 masehi, Talang Tuwo

    berangka tahun 684 m, Telaga Batu berangka tahun 683, Kota Kapur berangka

    tahun 686, Karang Berahi berangka tahun 686, Palas Pasemah dan

    Amoghapasa berangka tahun 1286. Terdapat juga prasasti yang menyebutkan

    nama Sriwijaya di luar negeri yaitu prasasti Ligor dan Nalanda.

    Gambar 2.6 Letak geografis Kerajaan Sriwijaya

  • 26

    Berita dari dalam negeri dan luar seperti Kitab Pararaton, catatan

    perjalanan I-Tsing penjelajah China, Kronik dinasti Tang, Dinasti Sung, dan

    Dinasti Ming. Raja pertama yang memerintah kerajaan Sriwijaya yaitu

    Dapunta Hyang. Sejak pertengahan abad ke-9, Sriwijaya diperintah oleh

    Dinasti Syailendra.

    Kehidupan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mampu mengembangkan diri

    sebagai negara maritim dan menjadi daerah transit lalu lintas pelayaran

    perdagangan internasional selama berabad-abad dengan menguasai Selat

    yang strategis seperti Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa. Pemasukan bea

    cukai menjadi komoditas utama kerajaan Maritim. Barang yang

    diperdagangkan yaitu kapur barus, cendana, gading gajah, buah-buahan,

    kapas, cula badak, dan wangi-wangian.

    Kehidupan sosial-budaya digambarkan dengan posisi bahwa Sriwijaya

    merupakan kerajaan yang mempunyai semangat belajar tentang Hindu-

    Budha. Sumber tentang keadaan sosial-budaya dari I-Tsing yang pada tahun

    671 singgah di Sriwijaya untuk belajar. Dinegeri itu dikatakan I-Tsing sebagai

    negeri yang dikelilingi Benteng dengan banyaknya pelajar agama Budha. Para

    pendeta Cina yang hendak belajar agama ke India dianjurkan untuk belajar

    terlebih dahulu di Sriwijaya. Guru agama Budha yang terkenal dari Sriwijaya

    bernama Sakyakirti. Sriwijaya menjadi pusat kegiatan agama Budha di Asia

    Tenggara. Kehidupan religi digambarkan dengan adanya pluralisme dengan

    adanya agama Budha berdampingan dengan agama Hindu.

  • 27

  • 28

    Gambar 2.7 dari kiri ke kanan: Prasasti Kedukan Bukit, Candi Muara Takus, Prasasti Palas Pasemah, Talang Tuo, Kota Kapur, Telaga Batu

    Kerajaan Mataram Kuno (Jawa Tengah)

    Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan yang bercorak Hindu

    Budha yang berkembang di daerah Jawa Tengah dan sekitar Yogyakarta

    sekarang.

    Kehidupan politik kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti yaitu

    Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama

  • 29

    Buddha. Adapun silsilah raja-raja yang pernah memerintah di Mataram yaitu

    sebagai berikut. 1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya 2. Sri Maharaja Rakai

    Panangkaran 3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan 4. Sri Maharaja Rakai

    Warak 5. Sri Maharaja Rakai Garung 6. Sri Maharaja Rakai Pikatan 7. Sri

    Maharaja Rakai Kayuwangi 8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang 9. Sri

    Maharaja Rakai Dyah Balitung. Sejak tahun 778 Masehi, Kerajaan Mataram

    dikuasai sepenuhnya oleh Dinasti Syailendra. Jawa tengah bagian selatan

    menjadi bagian dari dinasti Syailendra, Sedangkan Jawa Tengah bagian utara

    menjadi bagian dari dinasti sanjaya. Puncak kejayaan Dinasti Sanjaya terjadi

    pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung dengan bukti pendirian candi

    Prambanan atau Roro Jonggrang.

    Gambar 2.8 Letak geografis Kerajaan Mataram Kuno Jawa Tengah

    Kehidupan ekonomi Mataram yang berada didalam pedalaman Jawa

    menyebabkan roda ekonomi kerajaan agak kurang lancar. Letak kerajaan yang

    di pedalaman membuat penduduknya bermata pencaharian petani dan

    mengandalkan sektor agraris daripada perdagangan. Tanah-tanah yang

  • 30

    dijadikan tempat bertanam padi dibebaskanoleh raja untuk penduduk

    setempat sehingga mampu menjamin kelancaran ekonomi.

    Sosial budaya kerajaan Mataram tidaklah terlalu terpaku seperti yang

    terjadi di India yang tegas dan tidak pandang bulu, contohnya Brahmana bisa

    menjadi seorang pejabat yang termasuk kasta ksatria, sebaliknya pejabat yang

    termasuk ksatria bisa menjadi pemuka agama Hindu-Budha. Sistem kosmologi

    yang dipercaya masyarakat Jawa menempatkan raja sebagai penguasa tertinggi

    dan titisan dewa di dunia.

    Gambar 2.9 Candi Prambanan dan Borobudur peninggalan dinasti Sanjaya dan Syailendra

    Kerajaan Mataram Kuno (Jawa Timur)

    Gambar 2.10 Prasasti Anjukladang

  • 31

    Kerajaan Mataram Kuno Jawa Timur merupakan lanjutan dari kerajaan

    Mataram Kuno di Jawa Tengah yang dipindahkan karena berbagai macam faktor

    seperti letusan gunung Merapi yang mengeluarkan lahar, kedua, krisis politik

    yang terjadi tahun 927-929 M. Ketiga, faktor ekonomi di Jawa Tengah daerahnya

    kurang subur serta juga berbeda denga Jawa Timur yang terdapat banyak sungai

    dan daerah strategis lain

    Didirikan oleh Mpu Sindok mempunyai jabatan sebagai Rake I Hino

    memindahkan pusat kerajaan ke Jawa timur dan mendirikan dinasti Isyana. Mpu

    Sindok memerintah sejak tahun 929 M sampai dengan 948 M. Sumber yang

    menjelaskan kerajaan Mataram Kuno Isyanawangsa seperti prasasti Pucangan,

    prasasti Anjukladang, Pradah, prasasti Limus, prasasti Sirahketing, prasasti

    Wurara, prasasti Semangaka, prasasti Silet, prasasti Turun Hyang, dan prasasti

    Gandhakuti

    Kehidupan politik Mpu Sindok digantikan oleh Raja Sri Isana Tunggawijaya

    yang memerintah sebagai Ratu. Ia menikah dengan Raja Sri Lokapala dan

    dikaruniai seorang putra yang bernama Sri Makutawang Swardhana. Mataram

    Jawa Timur pernah menyerang Sriwijaya untuk melawan monopoli perdagangan.

    Pada tahun 1016 Raja Dharmawangsa diserang oleh kerajaan wurawari atas

    pengaruh dari kerajaan Sriwijaya. Pada tahun itu juga, Raja Dharmawangsa

    mengalami kekalahan dari raja dibawahnya. Peristiwa penyerangan itu dilakukan

    ketika melaksanakan upacara perkawinan antara putrinya dengan Airlangga.

    Airlangga berhasil melarikan diri. Tahun 1019 Airlangga oleh para pendeta

    dinobatkan sebagai Raja melanjutkan pemerintahan Dharmawangsa dan

    melakukan pemulihan hubungan dengan Sriwijaya. Pada tahun 1037 Airlangga

    berhasil mempersatukan daerah kekuasaan Dharmawangsa dan memindahkan

  • 32

    pusat pemerintahan dari Daha ke Kahuripan. Pada tahun 1042, Airlangga

    mengundurkan diri dari takhta kerajaan, lalu hidup sebagai petapa dengan nama

    Resi Gentayu (Djatinindra). Menjelang akhir pemerintahannya Airlangga

    menyerahkan kekuasaannya kepada putrinya Sangrama Wijaya Tunggadewi.

    Namun, putrinya itu menolak dan memilih untuk menjadi seorang petapa

    dengan nama Ratu Giriputri. Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk

    membagi dua kerajaan. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perang

    saudara di antara kedua putranya yang lahir dari selirnya. Kerajaan itu adalah:

    Kerajaan Janggala di sebelah timur diberikan kepada putra sulungnya yang

    bernama Garasakan (Jayengrana), dengan ibu kota di Kahuripan (Jiwana)

    meliputi daerah sekitar Surabaya sampai Pasuruan, dan Kerajaan Panjalu (Kediri)

    di sebelah barat diberikan kepada putra bungsunya yang bernama Samarawijaya

    (Jayawarsa), dengan ibu kota di Kediri (Daha), meliputi daerah sekitar Kediri dan

    Madiun.

  • 33

    Gambar 2.11 Arca Airlangga dan Garudeya

    Daha akhirnya menjadi kerajaan yang lebih terdengar gaungnya dengan raja-raja

    yang memerintah antara lain: Jayawarsa, Jayabaya, Sarwewara, Gandara,

    Kameswara, dan Kertajaya.

    Kehidupan ekonomi dilaksanakan dengan membangun bendungan dan

    memberikan hadiah-hadiah tanah untuk bangunan suci. Begitu pula pada masa

    pemerintahan Airlangga, ia berusaha memperbaiki Pelabuhan Hujung Galuh.

    Bidang sastra, tersusun kitab Arjuna Wiwaha. Hasil perekonomian kerajaan yaitu

    beras, emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang.

    Mpu Sindok mengizinkan penyusunan kitab Sanghyang Kamahayamikan (Kitab

    Suci Agama Buddha), padahal Mpu Sindok sendiri beragama Hindu. Pada kronik-

    kronik Cina tercatat beberapa hal penting tentang Kediri yaitu: 1) Rakyat Kediri

    pada umumnya telah memiliki tempat tinggal yang baik, layak huni dan tertata

    dengan rapi, serta rakyat telah mampu untuk berpakaian dengan baik. 2)

    Hukuman di Kediri terdapat dua macam yaitu denda dan hukuman mati bagi

    perampok. 3) Kalau sakit rakyat tidak mencari obat, tetapi cukup dengan

    memuja para dewa.

    Kerajaan Singhasari

    Gambar 2.12 Letak Kerajaan Singasari (Malang-Batu-Lawang)

  • 34

    Kehidupan politik kerajaan Singhasari diperintah oleh raja-raja disebutkan

    bahwa Ken Angrok mendirikan kerajaan Singhasari pada tahun 1222 M (abad ke-

    13 M) dengan pusat pemerintahannya di sekitar Kota Malang (Jawa Timur).

    Kisah dalam kitab Pararaton yang menyebutkan tentang kisah raja-raja

    Singhasari dikisahkan Ken Angrok adalah anak Dewa Brahma. Berkat pendeta

    Lohgawe, Ken Angrok bekerja pada akuwu (bupati) Tumapel (Malang) yang

    bernama Tunggul Ametung. Ada perkiraan bahwa Tunggul Ametung dan Ken

    Angrok memiliki hubungan darah, seperti yang tertera dalam pararaton bahwa

    sumber siapakah orang yang menghamili Ken Endok masih misterius.

    Gambar 2.13 Arca Ken Dedes dan Illustrasi Ken Angrok

    Ken Angrok pernah suatu saat melihat bagian tubuh Ken Dedes yang

    mengeluarkan sinar yang menurut ramalan sinar tersebut akan melahirkan raja-

  • 35

    raja Jawa. Dari petunjuk tersebut akhirnya Ken Angrok memutuskan untuk

    membunuh Tunggul Ametung dengan keris buatan Mpu gandring. Terdapat

    cerita bahwa ketika Ken Angrok hendak mengambil keris pesanannya, tetapi

    belum diselesaikan namun Ken Angrok bersikeras untuk mengambil keris

    pesanan tesebut. Karena tidak sabar, maka keris tersebut di tancapkan pada

    Mpu Gandring hingga meninggal. Namun sebelum meninggal, Mpu Gandring

    memberi kutukan pada Ken Angrok bahwa tujuh turunan dari Ken Angrok akan

    mati dengan keris yang sama. Akhirnya Mpu gandring meninggal dengan sebait

    kalimat kutukan yang kelak akan menimpa Ken Angrok dan keturunannya.

    Tumapel semakin besar dengan penaklukan kerajaan kediri pimpinan Kertajaya.

    Setelah berhasil menggulingkan Kertajaya, Tumapel diganti menjadi Singhasari

    dengan tambahan wilayah dari bekas kerajaan Kediri. Ken Angrok memerintah

    lima tahun (1222-1227). Dari perkawinannya dengan Ken Dedes, Ken Angrok

    mempunyai empat orang anak yaitu: Mahisa Wongateleng, Panji Saprang, Agni

    Bhaya, dan Dewi Rimba.

  • 36

    G

    Gambar 2.14 Arca Kerajaan Singasari: Prajnaparamitha, Anusapati, Kertanegara, Tohjaya, Adityawarman, dan kitab Pararaton

    Kemudian dari perkawinannya dengan istri yang lain, yaitu Ken Umang, Ken

    Angrok mempunyai anak bernama Panji Tohjaya. Pada tahun 1227 M, Ken

    Angrok dibunuh oleh seseorang atas perintah Anusapati merupakan anak tiri

    Ken Angrok hasil pekawinan Ken Dedes dan Tunggul Ametung. Sumpah Mpu

    Gandring mulai menampakkan kenyataanya pada peristiwa pembunuhan ini.

    Anusapati menjadi raja Singhasari (1227-1248). Anusapati mendapat dukungan

    dari Mahisa Wongateleng anak Ken Angrok dan Ken Dedes. Tohjaya sebagai

    anak Ken Angrok dari Ken Umang ingin membalas kematian ayahnya. Anusapati

    dibunuh oleh Tohjaya. Dengan terbunuhnya Anusapati, Panji Tohjaya naik takhta

    menjadi Raja Singhasari. Kemudian Ranggawuni serta Mahisa Campaka (anak

    Mahisa Wongateleng) mengadakan pemberontakan. Dengan jatuhnya Tohjaya,

    maka Kerajaan Kediri yang dulunya merupakan bawahan Singhasari berhasil

    disatukan oleh Ranggawuni.

    Ranggawuni menguasai kerajaan Singhasari tahun 1248-1268. Dalam

    pemerintahannya ia dibantu oleh Mahisa Campaka yang berkedudukan sebagai

    perdana menteri dengan gelar Narasingamurti. Pada tahun 1268 M, Raja

  • 37

    Ranggawuni meninggal. Estafet pemerintahan berganti kepada Raja

    Kertanegara. Kertanegara menjadi raja di Kerajaan Singhasari tahun 1268-1292.

    Raja Kertanegara merupakan raja yang sangat berkeinginan mempersatukan

    Nusantara dibawah kerajaan Singhasari. Pada tahun 1275 M Raja Kertanegara

    mengirimkan tentaranya ke Melayu dengan nama Ekspedisi Pamalayu. Perluasan

    wilayah ini bertujuan untuk menguasai tanah Melayu/Sumatera/Swarnabhumi

    untuk dijadikan basis pertahanan menangkal serangan Raja Kubilai Khan dari

    Mongol. Tahun 1280 dan 1281, Kubhilai Khan mengirim utusan ke Singhasari

    meminta Singhasari mengakui kedaulatan Kerajaan Mongol. Raja Kertanegara

    menolak utusan tersebut dengan mencabil wajah dari Mengci utusan dari

    Mongol.

    Tindakan Kertanegara memicu kemarahan Raja Kubilai khan dengan

    mengutus tentara yang lebih besar untuk mengalahkan Singhasari. Namun

    keinginan Kubhilai Khan menyerang Kerajaan Singhasari tidak terjadi, karena

    pasukan Kubhilai Khan baru tiba di Singhasari pada tahun 1293 M, sementara

    Raja Kertanegara telah meninggal pada tahun 1292 M akibat serangan dari

    Jayakatwang (keturunan raja Kediri). Kerajaan gelang-gelang yang dipimpin

    Jayakatwang merupakan kerajaan kecil yang menjadi vassal (wilayah bawahan)

    Singhasari. Namun, karena pasuka Singhasari yang difokuskan untuk Ekspedisi

    Pamalayu dan strategi Jayakatwang memancing para pimpinan tentara

    Singhasari keluar dari kraton, maka dengan mudah Raja Kertanegara dibunuh di

    kratonnya. Pasukan Jayakatwang berhasil masuk ke keraton dan membunuh

    Raja Kertanegara serta para pembesar keraton. Dengan meninggalnya Raja

    Kertanegara, berakhirlah Kerajaan Singhasari.

  • 38

    Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara dan keempat

    istrinya serta beberapa pengikutnya menyelamatkan diri menuju ke Madura.

    Mereka diterima oleh Bupati Sumenep, Arya Wiraraja.

    Kehidupan ekonomi kerajaan Singhasari bertumpu pada pertanian

    karena letak yang berada pada pinggiran sungai Bengawan Solo sekarang.

    Masyarakat bertumpu pada perekonomian pelayaran sungai dan memanfaatkan

    suburnya bumi Jawa untuk dijadikan lahan pertanian, maka sektor pertanian pun

    menjadi bagian dari aspek perekonomian yang maju di Singhasari beserta hasil

    buminya.

    Kehidupan sosial-budaya Raja Singhasari cukup memperhatikan

    kehidupan sosial masyarakatnya. Bukti yang bisa dilihat yaitu ketika para

    Brahmana berseteru dengan raja Kertajaya dan meminta perlindungan dari Ken

    Angrok.

    Kerajaan Majapahit

    Gambar 2.15 Peta kekuasaan Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Patih Gajah mada

  • 39

    Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang pernah ada di Kepulauan

    Nusantara atau Indonesia pada zaman Hindu Budha. Disebut sebagai kerajaan

    nasional dan embrio wilayah Indonesia kelak. Bukti yang mencerminkan yaitu

    dapat dilihat dari bukti otentik kerajaan yang tertera didalam Sumpah Palapa

    yang pernah diucapkan oleh Gajah Mada, mahapatih kerajaan yang sangat

    termasyur.

    Kehidupan politik kerajaan Majapahit sangat berhubungan dengan

    hancurnya kerajaan Singhasari oleh serangan Jayakatwang dari kerajaan Gelang-

    gelang. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya yang merupakan

    menantu dari Kertanegara yang ketika peristiwa penyerangan Singhasari berhasil

    melarikan diri sampai ke Madura dan diterima oleh Bupati Madura Arya

    Wiraraja.

    Atas pertolongan dari Arya Wiraraja Raden Wijaya akhirnya mendapat

    ampun dari Jayakatwang dengan menghadap langsung ke Jayakatwang pasca

    kekalahan Singhasari dari Gelang-Gelang. Atas bantuan dari Arya Wiraraja

    akhirnya Raden Wijaya mendapat ampunan dan mendapatkan sebidang tang

    yang disebut dengan Tanah Trik atau tanah Tarik di bagian Mojokerto Jawa

    Timur Sekarang.

  • 40

    Gambar 2.16 Arca perwujudan Raja Raden Wijaya

    Dibalik sikap Raden Wijaya yang meminta ampun kepada Jayakatwang,

    Raden Wijaya juga menyiapkan pembalasan atas kematian ayah Mertuanya

    yaitu Kertanegara. Kesempatan membalas pemberontakan Jayakatwang

    didukung dengan mendaratnya pasukan Mongol Jawa untuk membalas

    perlakuan Kertanegara kepada utusan yang tempo dulu dirusak bagian wajahnya

    oleh Kertanegara. Raden Wijaya bersekongkol dengan pasukan Tar-tar/pasukan

    Mongol untuk balik menyerang Jayakatwang dikarenakan orang yang mereka

    cari sudah meninggal yaitu Kertanegara. Penyerangan Raden Wijaya beserta

    pasukan Tar-tar membuahkan hasil dengan kekalahan Jayakatwang.

    Tidak berhenti sampai itu, setelah kekalahan Jayakatwang, Raden Wijaya

    melakukan serangan balik terhadap pasukan Tar-Tar. Raden Wijaya berhasil

    mengusir pasukan Tar-Tar dengan bantuan para Ksatria Majapahit yang gagah

    berani dan siap bertarung habis-habisan. Setelah berhasil menumpas para

    musuh dan penghalang politknya, tahun 1293 M Raden Wijaya diangkat menjadi

    raja pertama Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Istri dari

  • 41

    Raden Wijaya yaitu: Tribuana Tunggadewi, dengan dikaruniai putra yang

    bernama Jayanegara, Dewi Gayatri mempunyai dua orang putri, yaitu

    Tribuanatunggadewi dan Rajadewi Maharajasa.

    Pembagian kekuasaan telah dilaksanakan sebaik-baiknya oleh Raden

    Wijaya dengan pembagian wilayah-wilayah di Nusantara. Tetapi terdapat orang-

    orang yang masih belum puas dengan wilayah yang dibagi. Akhirnya timbullah

    pemberontakan yang menjadi duri dalam daging pada pemerintahan Majapahit.

    Tahun 1309 M, Raden Wijaya meninggal dunia dan didarmakan di

    Antahpura, dekat Blitar. Raja pengganti yaitu Jayanegara dengan gelar Sri

    Jayanegara. Pada masa pemerintahannya, Jayanegara dirongrong oleh

    banyaknya pemberontakan dari dalam petinggi kerajaan sendiri.

    Pemberontakan-pemberontakan tersebut dari dari Ranggalawe (1309), Lembu

    Sora (1311), Juru Demung dan Gajah Biru (1314), Nambi (1316), dan Kuti (1320).

    Dari beberapa pemberontakan yang ada, pemberontakan dari Ra’ Kuti

    adalah pemberontakan paling berbahaya karena Kuti berhasil menduduki ibu

    kota Majapahit yang membuat raja Jayanegara menyelamatkan diri ke daerah

    Badandea/Desa Bedander. Ditengah pemberontakan Ra’ Kuti kepada Raja

    Jayanegara, muncullah seorang ksatria yang sangat gagah perkasa dengan

    pasukan yang ia bawahi yaitu pasukan Bhayangkari dengan berhasil

    mengamankan keluarga raja. Pemberontakan berhasil dipadamkan dan setelah

    itu, pemimpin dari pasukan bhayangkari ini diangkat menjadi Patih di Kahuripan

    pada tahun 1321 M dan Patih di Daha (Kediri). Patih yang sangat terkenal ini

    bernama Gajah Mada.

  • 42

    Gambar 2.17 Arca Tribhuana Tungga Dewi

    Tahun 1328, Jayanegara meninggal dunia dengan cara dibunuh oleh

    Tabib Israna Ratanca, ia didharmakan di dalam pura di Sila Petak dan Bubat. Raja

    Jayanegara tidak dikaruniai seorang putra, dan penggantinya yaitu Tribhuana

    Tungga Dewi yang merupakan adik kandung dari Jayanegara. Dinobatkan

    sebagai raja Majapahit dengan gelar Tribhuanatunggadewi Jaya Wisnu

    Wardhani. Pemerintahan Tribhuana di ganggu oleh pemberontakan Sadeng dan

    Keta pada tahun 1331. Dan tokoh yang berperan penting dalam penumpasan

    pemberontakan ini yaitu Gajah Mada. Akhirnya, Tribhuana mengangkat Gajah

    Mada menjadi mahapatih kerajaan. Pengangkatan Gajah Mada dibarengi dengan

    pengucapan Sumpah Amukti Pallapa yang berisi tidak akan Amukti Palapa

    sebelum ia dapat menundukkan Nusantara dengan diskripsi wilayah yang

    menjadi target taklukan yaitu Gurun, Seran, Panjungpura, Haru, Pahang, Dompo,

    Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik.

  • 43

    Gambar 2.18 Arca Gajah Mada dan Hayam Wuruk

    Langkah penaklukan wilayah Nusantara dimulai Gajah Mada dengan

    menaklukkan Bali tahun 1334, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku,

    Sumatra, dan beberapa daerah di Semenanjung Malaka. Berdasarkan kitab

    Negara Kertagama, luas wilayah Majapahit hampir sama dengan wilayah Negara

    Kesatuan Republik Indonesia pada masa sekarang dan bahkan luas wilayah

    Majapahit sampai dengan Malaysia dan Singapura sekarang.

    Pada tahun 1350, Tribhuana Tungga Dewi mengundurkan diri dari

    pemerintahan dan gantikan oleh putranya yang bernama Hayam Wuruk. Tahun

    1350 M, putra mahkota Tribhuana yang bernama Hayam Wuruk dinobatkan

    menjadi raja Majapahit dengan gelar Sri Rajasanagara dengan didampingi oleh

    Mahapatih Gajah Mada. Kerajaan Majapahit mencapai puncak pada masa dwi

    tunggal Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Cita-cita Gajah Mada terlaksana dengan

    dikuasasinya wilayah Nusantara. Tahun 1357 terjadi peristiwa di Bubat, yaitu

    pertikaian antara kerajaan Pajajaran dengan Majapahit. Peristiwa Bubat diawali

    dengan keinginan Raja Hayam Wuruk memperistri Dyah Pitaloka, putri dari

  • 44

    kerajaan Pajajaran. Pada saat perjalanan Dyah Pitaloka dan Ayahnya yaitu Raja

    pajajaran datang di istana Majapahit, mereka menyempatkan diri untuk singgah

    di daerah yang bernama Bubat. Ditempat itu terjadi peperangan antara tentara

    kerajaan Pajajaran dengan tentara Kerajaan Majapahit. Hal ini dikarenakan

    adanya sikap Gajah Mada yang bersikeras untuk Raja Pajajaran menyerahkan

    putri mahkota kepada Raja Hayam Wuruk.

    Tahun 1364 M, sang patih terkemuka dari Majapahit meninggal dunia

    dan moksa disekitar air terjun Madakaripura. Tahun 1389 giliran Raja Hayam

    Wuruk meninggal dunia. Faktor inilah yang kelak menimbulkan adanya perang

    saudara (paregrek) dalam kerajaan Majapahit. Raja berikutnya yang memerintah

    Majapahit yaitu Wikramawardhana. Merupakan menantu dari Hayam Wuruk

    yang menikah dengan putrinya yang bernama Kusumawardhani.

    Gambar 2.19 Air terjun Madakaripura

    Tahun 1401 timbul persengketaan perebutan wilayah Majapahit antara

    Wikramawardhana dengan Bhre Wirabhumi. Bhre Wirabhumi adalah anak

    Hayam Wuruk dari istri selirnya. Akhirnya dimulailah perselisihan antara

    keluarga Majapahit ini dalam bentuk perang paregrek. Perang sengketa wilayah

  • 45

    dimenangkan oleh Wikramawardhana. Tahun 1429 M, Wikramawardhana

    meninggal dunia. Selanjutnya raja-raja yang memerintah Majapahit setelah

    Wikramawardhana adalah: Suhita (1429 M 1447 M), putri Wikramawardhana;

    Kertawijaya (1448 M 1451 M), adik Suhita; Sri Rajasawardhana (1451 M 1453

    M); Girindrawardhana (1456 M 1466 M), anak dari Kertawijaya; Sri

    Singhawikramawardhana (1466 M 1474 M); Girindrawardhana Dyah

    Ranawijaya.

    Runtuhnya Kerajaan Majapahit pada tahun 1400 Saka taua dalam kalender

    Masehi (1478 M). Peristiwa ini dijelaskan dalam keterangan Sirna Ilang

    Kertaning Bhumi. Seranngan dari kerajaan bercorak Islam yaitu Demak juga

    mencadi pemicu adanya kekalahan ini.

    Gambar 2.20 Suhita salah seorang Raja Majapahit ketika perang Paregrek

    Ekonomi Majapahit berkembang dengan pola pertanian dan

    perdagangan. Pulau Jawa sudah terkenal yang padat penduduknya, tanahnya

  • 46

    subur, iklim tropis, matahari bersinar sepanjang tahun, dan banyak

    menghasilkan padi, lada, garam, kain, dan burung kakatua yang semuanya

    merupakan barang ekspor. Raja Majapahit berusaha membuat sistem perairan

    dan tadah air hujan waktu itu dengan bendungan kolam segaran yang ada

    disekitar Trowulan, serta di sekitar Candi Tikus.

    Gambar 2.21 Letak geografis Situs Majapahit di Trowulan

    Hasil pembangunan bidang sosial budaya yaitu adanya candi, antara lain

    Candi Tikus, Wringin Lawang, Bajang Ratu, Penataran, Tegawangi, Candi Sumber

    Jati, dan bangunan lainnya di daerah Trowulan (Mojokerto) yang menjadi pusat

    pemerintahan Majapahit. Hasil karya sastra seperti naskah Negarakertagama

    dikarang Mpu Prapanca, Sutasoma digubah oleh Mpu Tantular, Arjuna Wijaya,

    dan sebagainya. Teks Bhinneka Tunggal Ika yang digunakan sebagai semboyan

    Negara Republik Indonesia berasal dari Kitab Sutasoma karya yang digubah oleh

    Mpu Tantular.

  • 47

    Gambar 2.21 Kumpulan peninggalan Majapahit dari mulai Candi Bentar Wringin Lawang, Kitab Sutasoma, Kolam Segaran, Kosa Kata Bhinneka Tunggal ika, Kitab Negarakertagama, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus

  • 48

    Evaluasi Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar dengan memberi tanda silang (x) !

    01. Kerajaan Kutai diyakini sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia, karena …. a. Banyak ditemukan candi-candi bercorak Hindu b. Prasasti peninggalan kerajaan Kutai berangka tahun 645 m c. Sampai sekarang penganut agama Hindu banyak terdapat di Kutai d. Ditemukan yupa yang menyebutkan suatu tempat suci dengan kata

    Vaprakecvara e. Kekuasaan Kerajaan Kutai meliputi wilayah India

    02. Sumber peninggalan sejarah utama kerajaan Kutai adalah …. a. Candi b. Kuil c. Yupa d. Flakes e. Menhir

    03. Di bawah ini adalah prasasti yang dibuat oleh Kerajaan Tarumanegara, kecuali …. a. Kota Kapur b. Jambu c. Muara Cianten d. Tugu e. Kebon Kopi

    04. Raja Kerajaan Tarumanegara adalah …. a. Aswawarman b. Adityawarman c. Mulawarman d. Mahawarman e. Purnawarman

    05. Perpindahan pusat Kerajaan Mataram ke Jawa Timur pada abad ke -10 disebabkan oleh …. a. Menghindari musuh b. Kehendak masyarakat c. Meletusnya Gunung Merapi d. Mencari daerah yang subur e. Mencari perlindungan

  • 49

    06. Pendiri Dinasti di Kerajaan Mataram, Jawa Tengah, adalah …. a. Empu Sindok b. Sanjaya c. Syailendra d. Dyah Balitung e. Panangkaran

    07. Kerajaan Kediri mengalami kemunduran pada tahun 1222 karena diserang oleh …. a. Ken Arok b. Pasukan Mongol c. Tunggul Ametung d. Anusapati e. Kertanegara

    08. Kerajaan Dharmawangsa hancur dalam peristiwa Pralaya, yaitu serangan yang dilakukan oleh kerajaan …. a. Wurawari b. Singasari c. Kediri d. Sriwijaya e. Mataram

    09. Politik Kertanegara untuk menyatukan Nusantara ditandai dengan ….. a. Sumpah Pemuda b. Ekspedisi Pamalayu c. Bersahabat dengan Cina d. Mengikat raja bawahan e. Perkawinan politik

    10. Asal usul Ken Arok tidak jelas. Kitab yang menyebutkan bahwa Ken Arok keturunan Dewa Brahma dari seorang wanita desa Pangkur adalah …. a. Pararaton b. Sutasoma c. Kunjarakarna d. Negarakertagama e. Kutaramanawa

    Essay 11. Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gajah Mada dalam tahun 1331

    bertujuan untuk ….

  • 50

    12. Factor penyebab renggangnya hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada diakibatkan oleh ….

    13. Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih di Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan....

    14. Factor intern yang menyebabkan keruntuhan Majapahit adalah …. 15. Setelah kalahnya Singasari, Raden Wijaya meminta Suaka politik ke ….

  • 51

    BAB III

    PERKEMBANGAN ISLAM NUSANTARA

    Gambar 3.1 Illustrasi pedagang Islam di Nusantara

    “Pengaruh budaya Islam di Nusantara terjadi karena adanya pertemuan budaya Nusantara dengan budaya daerah pembawa budaya dan agama Islam. Hubungan budaya ini akibat dari pertemuan orang-orang pembawa agama islam yang menetap di Kepulauan Nusantara”.

    A. Nusantara Sebelum Kedatangan Islam

    Letak Indonesia yang sangat strategis jika ditinjau dari keberadaan

    kepulauan yang dihubungkan oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

    Hubungan dagang yang semakin intensif mengakibatkan terjadinya akulturasi

    dan asimilasi budaya antara Hindu-Budha dan Islam.

    Kondisi yang mendukung islamisasi yang pertama yaitu Kondisi sosial budaya.

    Sistem pelayaran menggunakan alat bantu berupa kapal layar yang berlayar

  • 52

    dengan bantuan arah angin (Muson Barat dan Muson Timur). Angin muson inilah

    5yang menyebabkan adanya pedagang-pedagang di pesisir pantai kepulauan

    Indonesia. Para pedagang tersebut berkomunikasi tidak hanya tentang barang

    dagangan, namun juga budaya masing-masing wilayah.

    Gambar 3.2 Angin Muson Barat dan Muson Timur

    Struktur masyarakat Hindu Budha yang bersifat hierarkis (dari bawah

    keatas membuat para pemeluknya terbagi menjadi beberapa bagian

    golongan/kasta (Brahmana, Sudra, Waisya, Ksatria). Komunikasi antar kasta

    dibatasi. Sebagai contoh seorang kasta Ksatria tidak bisa menikah dengan

    seseorang yang berasal dari Kasta Waisya.

    Kondisi politik dan ekonomi kerajaan Hindu Budha Pada abad ke-7 sampai

    dengan abad ke-12 mengalami masa keemasan. Sebagian besar masyarakat

    Sriwijaya hidup dari bidang Maritim.

    Islamisasi di Indonesia diawali sejak abad ke 7. Seorang ilmuwan Belanda

    yang bernama Mouquette menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar

    abad ke-13-14 Masehi. Penentuan waktu itu berdasarkan tulisan pada batu

    nisan yang ditemukan di Pasai.

  • 53

    Tempat asal para pembawa Islam di Indonesia Ada beberapa pendapat

    mengenai tempat asal para pembawa Islam ke Indonesia. Snouck Hurgronje

    berpendapat bahwa para penyebar Islam di Gujarat pada abad ke-13 telah lebih

    awal membuka hubungan dagang dengan Indonesia daripada dengan orang

    Arab.

    Para penyebar Islam di Indonesia Faktor yang paling penting dalam

    melaksanakan Islamisasi di Indonesia adalah melalui perdagangan, seperti

    dikemukakan oleh Wolters bahwa Indonesia merupakan tempat yang sangat

    strategis sebagai tempat persinggahan dari bangsa-bangsa sebelah barat seperti

    Persia, Arab, dan India yang hendak menuju ke timur, yaitu ke Indonesia, Cina,

    dan Jepang.

    Gambar 3.3 Sketsa Wali Sanga

  • 54

    Islamisasi di Jawa dilakukan oleh sekelompok mubalig Islam yang dikenal

    dengan sebutan walisongo. Wali arti harfiahnya adalah orang yang dekat dengan

    Allah, sedangkan songo menunjukkan jumlah yaitu sembilan. Jadi walisongo

    artinya sembilan orang wali. Walisongo sangat dihormati serta dimuliakan oleh

    orang-orang, terutama di pulau Jawa, bahkan para walisongo itu diberi gelar

    Sunan atau Susuhunan artinya yang dijunjung tinggi atau gelar yang tinggi dan

    mulia. Mereka menggunakan pendekatan kebudayaan untuk memperkenalkan

    Islam kepada masyarakat. Para wali itu, antara lain sebagai berikut:

    Maulana Malik Ibrahim Maulana Malik Ibrahim atau Makdum Ibrahim,

    sering pula disebut Maulana Maghribi, dan ada juga orang menyebutnya dengan

    sebutan Kakek Bantal. Maulana Malik Ibrahim adalah orang pertama

    menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak,

    ulama terkenal di Samudera Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku).

    Dari beberapa sumber, ada yang menyebutkan ia berasal dari Persia, ada juga

    yang menyebutkan dari Turki, Arab, dan riwayat lain menyebutkan ia berasal

    dari Gujarat. Tetapi pendapat yang lebih kuat ia berasal dari tanah Arab,

    tepatnya Maroko. Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa

    (Kamboja). Ia menikahi putri Campa dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Raden

    Rahmat (Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Dalam proses

    dakwahnya kepada masyarakat, ia melakukannya dengan penuh hati-hati,

    bijaksana, dan mengadakan pendekatan personal pada masyarakat Jawa.

    Kepercayaan sebelumnya yang dipegang oleh masyarakat tidak ditentang begitu

    saja. Ia memperkenalkan budi pekerti yang diajarkan Islam dengan tutur kata

    yang sopan, lemah lembut sehingga banyak penduduk Jawa yang tertarik

  • 55

    memeluk agama Islam. Maulana Malik Ibrahim wafat pada tanggal 12 Rabiul

    Awal 822 Hijriah atau 9 April 1419 M dan dimakamkan di Gresik.

    Sunan Ampel Sunan Ampel nama aslinya Raden Rahmat, seorang

    kemenakan dari Raja Majapahit Kertawijaya. Beberapa versi menyatakan bahwa

    Sunan Ampel masuk ke Pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama adiknya, Sayid

    Ali Murtadha. Tetapi sebelum sampai ke Jawa, ia singgah dahulu di Palembang,

    kemudian berlabuh di daerah Gresik, dilanjutkan ke Majapahit untuk menemui

    bibinya yang bernama Dwarawati, seorang putri Campa yang dipersunting Raja

    Majapahit yang bergelar Prabu Sri Kertawijaya. Pada tahun 1450, Raden Rahmat

    menikah dengan Nyi Ageng Manila, putri Bupati Tuban yang sudah memeluk

    agama Islam. Selanjutnya Raden Rahmat menetap di daerah Ampeldenta

    pemberian dari Raja Majapahit. Di sana Raden Rahmat mendirikan masjid dan

    membuka pondok pesantren, sehingga ia dikenal dengan Sunan Ampel. Ajaran

    Sunan Ampel yang terkenal adalah falsafah Mo Limo, Mo artinya ora gelem

    (tidak mau) dan Limo artinya perkara lima. Jadi maksud Mo Limo ialah tidak mau

    melakukan perkara lima yang terlarang, yaitu : 1) Emoh main (tidak mau judi) 2)

    Emoh ngumbih (tidak mau minum-minuman yang memabukkan) 3) Emoh madat

    (tidak mau minum atau menghisap candu atau ganja) 4) Emoh maling (tidak mau

    mencuri) 5) Emoh madon (tidak mau berzina)

    Keberhasilan yang menjadi prestasi Sunan Ampel yaitu melahirkan tokoh

    wali lainnya seperti Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Derajat dan Sunan Bonang.

    Keberhasilan dalam bidang politik yaitu dengan ikut menjadi pembentuk

    Kerajaan Demak. Pada tahun 900 Hijriyah (1494 M), Sunan Ampel wafat.

    Jenazahnya dimakamkan di Ampeldenta, Surabaya.

  • 56

    Sunan Bonang Sunan Bonang atau Makhdum Ibrahim lahir pada tahun

    1450 M. Ia adalah anak Sunan Ampel dari istrinya yaitu Nyi Ageng Manila, putri

    seorang adipati di Tuban. Sunan Bonang belajar agama dari pesantren ayahnya

    di Ampeldenta. Sunan Bonang mempunyai tempat kegiatan dakwahnya yaitu di

    daerah Bonang, dekat Tuban. Di sana ia mendirikan pesantren yang sekarang

    dikenal dengan sebutan Watu Layar. Untuk melaksanakan dakwah kepada

    masyarakat, ia menggunakan kesenian rakyat dengan tabuhan diiringi dengan

    lagu-lagu bernafaskan islam. Ajaran Islam disampaikan secara populer melalui

    media kesenian. Pada tahun 1525 M, Sunan Bonang wafat dan dimakamkan di

    daerah Tuban.

    Sunan Derajat Sunan Derajat mempunyai nama sebenarnya yaitu Masih

    Munat, putra dari Sunan Ampel, saudara dari Sunan Bonang. Kegiatan

    dakwahnya dengan cara langsung dan langsung pada inti akidahnya dan tidak

    banyak mendekati budaya lokal. Ia menciptakan lagu gending pangkur yang

    sangat populer tersebut. Ia dikenal sebagai seorang yang bersahaja yang suka

    menolong sesama. Dialah wali yang memelopori penyantunan anak-anak yatim,

    fakir miskin, dan orang sakit. Sunan Derajat wafat pada pertengahan abad ke-15

    dan dimakamkan di Sedayu, Gresik (Jawa Timur).

  • 57

    Gambar 3.4 Makam Sunan Giri yang merupakan perpaduan budaya antara Budaya Indonesia asli (pra aksara), Hindu, dan Islam

    Sunan Giri atau Raden Paku. Area dakwah Sunan Giri yaitu dengan

    bantuan masyarakat Gresik, dengan mendirikan mendirikan pesantren di daerah

    Giri. Pesantren dijadikan sebagai tempat pengembangan masyarakat. Murid

    yang belajar berasal dari Madura, Kalimantan, Makassar, Lombok, dan seluruh

    Jawa. Sunan Giri dibiarkan berdakwah karena Kerajaan Majapahit merasa

    khawatir terhadap peluang Sunan Giri memberontak. Sunan Giri dikenal karena

    pengetahuannya yang luas dalam ilmu fiqih. Hasil karya Sunan Giri yaitu Gending

    Pucung yang bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam. Sunan Giri

    wafat pada tahun 1600 M dan dimakamkan di atas Bukit Giri, dekat Gresik.

    Sunan Kalijaga atau Raden Jaka Said. Ia berasal dari Tumenggung

    Wilwatikta dari Tuban. Sejak kecil, dalam diri Raden Jaka Said sudah tampak jiwa

    luhur yang ditandai dengan sikap welas asih kepada semua orang. Ia menjadi

    murid Sunan Bonang. Berbeda dengan para wali lain, Sunan Kalijaga menjadi

    mubalig keliling dan tidak mempunyai pusat dakwah yang tetap. Dalam

    melaksanakan dakwahnya, Sunan Kalijaga menggunakan kesenian wayang kulit

  • 58

    yang sangat digemari masyarakat sejak aman Hindu. Kisah Mahabharata yang

    melandasi cerita wayang disesuaikan agar tidak bertentangan dengan ajaran

    Islam. Penggunaan wayang sebagai alat dakwah ini ternyata memberi

    kemudahan dalam meluaskan penyebaran Islam ke masyarakat. Sunan Kalijaga

    sebagai Mubalig yang ahli seni, ahli filsafat, dan kebudayaan memiliki beberapa

    karya seni hasil ciptaannya antara lain orang pertama yang merancang baju

    takwa, menciptakan lagu Dandang Gula dan Semarangan, menciptakan seni ukir

    bermotif dedaunan, menciptakan bedug di masjid, memprakarsai Gerebeg

    Maulud, menciptakan Gong Sekaten, dan membuat kreasi baru wayang menjadi

    karikatur, digambar dan diukir pada kulit binatang. Pada pertengahan abad ke-

    15, Sunan Kalijaga wafat dan di makamkan di daerah Kadilangu, dekat Demak.

    Sunan Kudus merupakan Sunan yang berasal dari Panglima perang

    pasukan Demak. Beliau berjasa dalam pengembangan studi keagamaan yang

    diberi nama Kudus. Cara dakwahnya meniru Sunan Kalijaga dengan mentoleransi

    budaya setempat masyarakat. Pendekatan yang dilaksanakan yaitu dengan men-

    stelir atau membiaskan gambar-gambar hewan dan tumbuhan lambang agama

    hindu dengan relief dan kaligrafi yang bernafaskan islam. Terkenal sebagai

    pujangga yang mengarang cerita pendek bernapaskan Islam. Peninggalan yang

    terkenal adalah Masjid Kudus. Menaranya berbentuk candi, dan sering disebut

    Masjid Menara. Pada mihrab masjid ini tercantum tahun peresmian masjid, yaitu

    956 Hijriah (1549 M). Dalam bidang kesenian ia dikenal sebagai pencipta

    Gending Asmarandana. Pada tahun 1550, Sunan Kudus wafat dan dimakamkan

    di daerah Kudus, Jawa Tengah.

    Sunan Muria Sunan Muria atau Raden Umar Said, adalah putra Sunan

    Kalijaga dari istrinya yang bernama Dewi Sorah. Sunan Muria berdakwah dengan

  • 59

    cara mencari tempat yang jauh dari keramaian. Ia banyak bergaul dengan rakyat

    jelata. Sambil bercocok tanam, berladang, dan berdagang, ia mengajarkan

    agama Islam. Selain itu, Sunan Muria berdakwah dengan menggunakan media

    kesenian rakyat yaitu berupa gamelan. Ia menciptakan gending sinom dan

    kinanti. Beliau wafat pada tahun 1560 M dan dimakamkan di atas Gunung

    Muria.

    Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah dikenal dengan nama Sunan

    Gunung Jati karena pusat kegiatan dakwahnya berada di daerah Gunung Jati,

    Cirebon, Jawa Barat. Pada tahun 1570 M, Sunan Gunung Jati wafat dan

    dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon.

    B. Kehidupan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

    Kerajaan Samudra Pasai

    Merupakan kerajaan islam pertama yang ada di Nusantara. Menurut

    sumber sejarah, raja pertama yang memerintah yaitu Sultan Malik Al Saleh

    tahun 1290-1297. Terletak di Lhok Seumawe sekarang (pantai timur Aceh).

    Tahun 1297 M, Sultan Malik Al-Saleh wafat, dan digantikan oleh putranya yaitu

    Sultan Malik al-Tahir dan memerintah tahun 1297- 1326. Setelah Sultan Malik al-

    Tahir wafat pada tahun 1326, kerajaan Samudera Pasai diperintah oleh putranya

    yaitu Sultan Malik al-Zahir.

  • 60

    Gambar 3.5 Pemandangan Kota Lhokseumawe tempat berdirinya Kerajaan Samudra Pasai

    Tahun 1348, Sultan Malik al-Zahir wafat, kemudian takhta kerajaan

    dipimpin oleh Zainal Abidin. Pada masa Zainal Abidin, kerajaan Samudra Pasai

    dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Dan setelah Majapahit runtuh, akhirnya

    Samudra Pasai menjadi negeri yang berdiri sendiri. Setelah Zainal Abidin wafat,

    kerajaan ini tidak terdengar lagi eksistensinya. Perdagangan menjadi andalan

    pendapatan kerajaan. Letak Pasai yang berada dekat dengan selat Malaka

    membuat kerajaan ini menjadi makmur.

    Samudera Pasai menjadi pusat studi agama Islam di kawasan sekitar

    Sumatra dan Malaka. Didalam kerajaan Samudra Pasai terdapat golongan

    masyarakat yaitu Ulama, Keluarga raja, Pedagang, dan rakyat. Hukum Islam

    berlaku di kerajaan ini dan dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.

    Kerajaan Malaka

    Kerajaan Malaka kini merupakan wilayah Negara Malaysia. Kerajaan Malak

    memiliki peran dalam sejarah kerajaan Islam di Indonesia. Letak kerajaan yang

    berada ditepi selat Malak membuat kerajaan ini ramai dikunjungi para

  • 61

    pedagang. Cikal bakal kerajaan ini terdapat berbagai macam versi dan konon

    didirikan oleh putra mahkota bernama parameswara yang berasal dari Kota

    Palembang sekarang. Nama raja akhirnya diganti menjadi nama yang

    bernafaskan Islam menjadi Muhammad Syah (1400-1414) karena adanya proses

    islamisasi.

    Gambar 3.6 Nisan Malik As Saleh

    Raja yang memerintah yaitu Sultan Iskandar Syah (1414-1424), Sultan Muzaffar

    Syah (1424-1444), Sultan Mansur Syah (1444-1477), dan Sultan Mahmud Syah

    (1477-1511). Kerajaan Malaka mengandalkan bidang perdagangan sebagai sendi

    kehidupan mereka. Raja dan Patih berperan penting dalam proses perdagangan.

    Cukai masuk kapal dibedakan berdasarkan tempat asal kapal tersebut. Kerajaan

    Malaka sudah tidak terdengar lagi bersamaan dengan dikuasainya Malaka oleh

    pelaut asal Portugis tahun 1511.

    Kerajaan Aceh Kerajaan Aceh berdiri dan muncul sebagai kekuatan baru di Selat

    Malaka, pada abad ke-16 setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.

  • 62

    Kerajaan Aceh

    Gambar 3.7 Masjid Baiturrahman peninggalan Kerajaan Aceh

    Kerajaan Aceh merupakan kerajaan yang sangat menentang kebijakan

    Portugis di Selat Malaka. Kerajaan Aceh berdiri atas inisiatif Sultan Ali

    Munghayat Syah. Ia menjabat sebagai raja pertama tahun 1514 – 1528. Ibukota

    Kerajaan Aceh berada di Kutaraja. Kerajaan Aceh berhasil menguasai Daerah

    sekitar Sumatera Utara sekarang seperti Pasai, Deli, dan Aru. Penguasaan daerah

    itu untuk mendukung adanya penguasaan hasil bumi seperti Lada. Raja

    pengganti dari Sultan Ali Munghayat Syah yaitu Sultan Iskandar Muda

    memerintah tahun 1607-1636. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan dan

    menguasai Semenanjung Malaya dan sebagian Sumatra, kecuali Palembang dan

    Lampung yang dipengaruhi Banten. Sebagian Selat Malaka dapat dipengaruhi

    meskipun bersaing dengan Portugis. Aceh menjadi daerah transit kapal layar dari

    luar negeri. Hasil warisan budaya yang sampai sekarang bisa dilihat yaitu Masjid

    Baiturrahman. Daerah Aceh menjadi daerah yang mengandalkan pertanian dan

  • 63

    perdagangan dengan penarikan cukai masuk kapal. Menurut Hikayat Aceh,

    Kerajaan Aceh telah mengadakan perjanjian politik dan dagang dengan Kamboja,

    Gambar 3.8 Hikayat Aceh

    Champa, Chiangmai, Lamer, Pashula, dan Cina. Sepeninggal Raja Sultan

    Iskandar Muda tahun 1636 kerajaan Aceh mengalami kemunduran. Raja terakhir

    yaitu Sultan Iskandar Thani memerintah tahun 1637-1641. Sultan Iskandar Muda

    kurang cakap sehingga kurang bisa menguasai istana. Faktor dari luar yaitu

    pertikaian antara golongan Teuku dan golongan Tengku. Teuku adalah golongan

    bangsawan, sedangkan Tengku adalah pemuka agama. Kerajaan ini akhirnya

    ditaklukan oleh Belanda dalam Perang Aceh.

  • 64

    Gambar 3.9 Wilayah Kekuasaan Kerajaan Aceh

    Kerajaan Demak

    Gambar 3.10 Wilayah Kerajaan Demak

    Kerajaan Demak disebut sebagai kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa.

    Berdiri sekitar abad ke-15 M didirikan oleh Raden Patah, yang merupakan putra

    dari Raja terakhir Majapahit Kertawijaya yang menikah dengan Putri dari

    Kerajaan Champa. Demak terletak di Provinsi Jawa Tengah sekarang. Demak

  • 65

    merupakan kerajaan vassal/kerajaan bawahan Majapahit. Majapahit yang

    runtuh karena adanya perang saudara tahun 1478 membuat Demak menyatakan

    sebagai kerajaan yang merdeka dari majapahit.

    Gambar 3.11 Masjid Agung Demak

    Pada Masjid Demak menyatakan tahun 1403 Saka (1481 Masehi) sebagai

    berdirinya Kerajaan Demak. Raja pertama yang memerintah yaitu Raden Patah

    tahun 1481-1518. Perluasan kerajaan sampai ke Kalimantan Selatan,

    Palembang, dan Jambi. Putra dari Raden Patah yaitu Pati Unus tahun 1512 dan

    1513 bergerak keutara menyerang Portugis untuk menguasai Malaka.

    Keberanian menyerang ke Malaka membuat Adipati Unus diberi gelar Pangeran

    Sabrang Lor (Pangeran yang pernah menyeberang ke utara). Demak menjadi

    pusat penyebaran agama islam dengan bantuan Wali Songo. Wali Songo yang

    berasal dari Demak yaitu Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Kudus, dan

    Sunan Muria. Masjid Demak merupakan masjid yang berdiri atas jasa Raden

    Patah dan Sunan Kalijaga. Kehidupan sosial diatur dengan hukum Islam.

    Perekonomian Demak berpijak pada Agraris dan maritim. Merebut Selat Malaka

  • 66

    dari Portugis merupakan langkah mewujudkan penguasaan bidang Maritim,

    meskipun mengalami kegagalan.

    Raden Patah wafat tahun 1518 M, pemerintahan dilanjutkan oleh Adipati

    Unus pada tahun 1518-1521. Raja berikutnya yaitu adiknya yang bernama Sultan

    Trenggana (1521- 1546). Sultan Trenggana berebut kekuasaan dengan Pangeran

    Sekar Sedo Lepen. Melalui saluran perkawinan, Sultan trenggana menikahkan

    para anak yang perempuan dengan Pangeran Hadiri dari Kalinyamat (Jepara) dan

    Pangeran Adiwijaya dari Pajang. Perluasan yang dilaksanakan yaitu dengan

    menaklukkan Daha (Kediri), Madiun, dan Pasuruan. Wilayah Kerajaan Demak

    sangat luas meliputi Banten, Jayakarta, Cirebon (Jawa Barat), Jawa Tengah, dan

    sebagian Jawa Timur. Sultan Trenggana wafat tahun 1546 dan Demak mulai

    mengalami kemunduran. Terjadi perebutan kekuasaan antara Sunan Prawoto

    (putra Sultan Trenggana) dengan Aria Panangsang (keturunan Sekar Sedo Lepen

    (adik Sultan Trenggana)). Dalam perebutan kekuasaan itu, Aria Panangsang

    membunuh Pangeran Prawoto dan putranya, Pangeran Hadiri. Ratu Kalinyamat

    dan Aria Pangiri memohon bantuan kepada Adiwijaya di Pajang. Dalam

    pertempuran itu, Adiwijaya berhasil membunuh Aria Panangsang. Setelah itu,

    Adiwijaya memindahkan ibu kota Kerajaan Demak ke Pajang pada tahun 1568.

    Peristiwa ini menjadi akhir dari Kerajaan Demak.

    Kerajaan Pajang

    Didirikan oleh Sultan Adiwijaya tahun 1568. Kerajaan ini melakukan ekspansi ke

    Jawa Timur dengan menaklukan penguasa lokal dengan dibantu oleh Ki Ageng

    Pamanahan dan Ki Ageng Panjawi. Ki Ageng pamanahan berperan penting dalam

    menaklukan Aria Panangsang dan diberi kekuasaan di Mataram, sedangkan Ki

  • 67

    Ageng Panjawi diberi daerah di Pati. Sepeninggal Ki Ageng Pamanahan (1584),

    putranya yang bernama Panembahan Senopati Ing Alaga (Sutawijaya),

    menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Adipati Mataram dan sekaligus

    diangkat sebagai panglima tentara Pajang.

    Sultan Adiwijaya meninggal tahun 1582, takhta Pajang direbut Aria Pangiri

    (menantu Adiwijaya). Putra Adiwijaya yaitu Pangeran Banowo meminta bantuan

    kepada Adipati Mataram, Panembahan Senopati, untuk merebut takhta

    kerajaan. Aria Pangiri kalah dan melarikan diri ke Banten, sementara Pangeran

    Banowo menyerahkan takhta kerajaan kepada Panembahan Senopati. Kerajaan

    Pajang merupakan cikal bakal kerajaan Mataram.

    Kerajaan Mataram

    Didirikan oleh Sutawijaya dan berkuasa tahun 1584-1601 berpusat di

    Yogyakarta. Cita-citanya yaitu menaklukan Tanah Jawa menjadi daerah

    kekuasaannya. Demak, Madiun, Kediri, Ponorogo, Tuban, dan Pasuruan

    merupakan daerah yang menjadi target penyerangan Mataram. Sutawijaya

    meninggal tahun 1601, dan dimakamkan di Kota Gede. Tahta kerajaan jatuh

    kepada putranya bernama Mas Jolang terkenal dengan nama Panembahan Seda

    Ing Krapyak memerintah dari tahun 1601-1613. Pada tahun 1602, terjadi

    pemberontakan Pangeran Puger yang merupakan sepupu raja dari Demak.

    Pemberontakan berhasil namun pada tahun 1605 berhasil direbut kembali oleh

    Sultan Krapyak.

  • 68

    3.12 Letak Kerajaan Mataram

    Dibidang ekonomi, pangeran Krapyak bersekutu dengan VOC tahun 1613

    yang dipimpin oleh Pieter Both. Krapyak berpendapat bahwa VOC dan Mataram

    sama-sama memusuhi Surabaya jadi bisa dijadikan teman persekutuan. Setelah

    Sultan Krapyak meninggal, takhta kerajaan diserahkan kepada anaknya yang

    bernama Raden Rangsang yang terkenal dengan gelar Sultan Agung (1613-1645).

    Merupakan raja terbesar kerajaan Mataram. Sultan Agung dapat menguasai

    daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Madura. Surabaya berhasil ditaklukan

    pada tahun 1625. Daerah Jawa Barat tidak dapat dikuasai secara penuh karena

    Kerajaan Banten sukar untuk dikalahkan.

    Selain memperkuat bidang politik, Mataram juga memperhatikan sektor

    agraris hasil bumi yang berupa beras (padi). Di bidang kebudayaan Sultan Agung

    berhasil membuat Kalender Jawa, yang merupakan perpaduan tahun Saka

    dengan tahun Hijriyah. Dalam bidang seni sastra, Sultan Agung mengarang kitab

    sastra gending yang berupa kitab filsafat. Tradisi sekaten dan shadatain

    diciptakan oelh Sultan Agung. Sistem feodalisme di Mataram dibedakan atas

    Raja dan yang dikuasai dan pemilik tanah/tuan tanah dengan penggarap tanah.

  • 69

    Gambar 3.13 Sultan Agung

    Sultan Agung membangun Keraton Mataram di Karta dan Sitinggil pada

    tahun 1614 dan 1625 yang dilengkapi dengan alun-alun, tembok keliling,

    pepohonan, masjid besar, dan kolam. Sultan Agung. Sultan Agung tidak

    menyukai adanya VOC di Batavia (Jakarta). Sultan Agung akhirnya memiliki

    ambisi untuk mengusir VOC dari tanah Batavia. Penyerbuan pertama tahun 1628

    dengan tidak membawa hasil kemenangan. Tahun 1629, kembali menyerang

    VOC dan kembali gagal karena kapal-kapal VOC berhasil menghancurkan

    lumbung makanan persediaan perang pasukan Sultan Agung.

    Tahun 1645, Sultan Agung meninggal dan dimakamkan di situs

    pemakaman Imogiri. Amangkurat I melanjutkan kepemimpinan tahun 1647-

    1677. Pengaruh Belanda mulai bisa masuk istana mataram pada masa Raja

    Amangkurat I. Akhirnya, dengan politik adu domba, Belanda berhasil memecah

    keraton Mataram dan menguasai Pulau Jawa. Konflik Mataram diakhiri dengan

    perjanjian Giyanti tahun 1755 yang membagi kerajaan Mataram menjadi dua

    wilayah kerajaan, yaitu: 1) Daerah kesultanan Yogyakarta dengan nama

    Ngayogyakarta Hadiningrat dipimpin oleh Mangkubumi sebagai rajanya dengan

  • 70

    gelar Sultan Hamengkubuwono I. 2) Daerah Kasunanan Surakarta, dipimpin oleh

    Susuhunan Pakubuwono. Hingga sekarang, wilayah monarki ini akhirnya menjadi

    empat bagian yaitu Kerajaan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Pakualaman, dan

    Mangkunegaran.

    Gambar 3.14 Teks perjanjian Giyanti dan wilayah Mataram setelah Perjanjian Giyanti

    Kerajaan Banten

    Raja pertama yaitu Sultan Hasanuddin memerintah tahun 1522-1570.

    Merupakan putra dari Fatahillah, seorang panglima perang Demak yang

    termasyur. Pada waktu Demak masih berjaya, Banten merupakan bagian dari

    kekuasaan Demak. Namun setelah Demak runtuh, Banten menjadi daerah yang

    merdeka. Pada masa pemerintahan Hasanuddin, Banten menjadi pusat

    perekonomian dengan memanfaatkan Selat Sunda sebagai daerah transit.

    Komoditas yang diperjualbelikan yaitu Lada.

    Raja berikutya yaitu Maulana Yusuf (1570-1580), anak dari Hasanuddin.

    Tahun 1579 Banten berhasil menguasai Kerajaan Pajajaran yang beragama

    Hindu. Para pengikut Pajajaran yang tidak mau mengikuti Banten lari ke daerah

    Banten Selatan dan menjadi Suku Badui sekarang. Maulana Yusuf kemudian

    digantikan oleh Maulana Muhammad (1580-1596). Usaha yang dilakukan yaitu

  • 71

    untuk menaklukkan Palembang. Dalam upaya penaklukan, Maulana Muhammad

    tewas dandigantikan oleh putra mahkotanya yaitu Pangeran Ratu naik takhta.

    Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa putra Pangeran Ratu

    yang bernama Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682). Sultan Ageng Tirtayasa

    merupakan Raja yang sangat membenci VOC dengan perlwanan-perlawanan

    yang dilakukan. Penggantinya yaitu Sultan Haji lebih bersifat kooperatif dengan

    VOC dan hal ini menjadi akhir dari Kerajaan Banten.

    Kerajaan Cirebon

    Gambar 3.15 Masjid Cirebon peninggalan Kerajaan Cirebon

    Pendiri kerajaan Cirebon yaitu Sunan Gunung Jati walisongo penyebar

    agama Islam di Jawa Barat. Raja yang terkenal yaitu Fatahillah, Kesultanan

    Cirebon berkembang sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran agama

    Islam di Jawa Barat. Jasa Sunan Gunung Jati yaitu mengembangkan Islam ke

    Majalengka, Kuningan, Kawali, Banten, dan daerah lainnya di Jawa Barat. Tahun

  • 72

    1570, Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan di Gunung Jati Cirebon Jawa

    Barat.

    Gambar 3.16 Letak Kerajaan Banten

    Kerajaan Makasar (Goa dan Tallo)

    Gambar 3.17 Benteng Sombaopu, benteng Kerajaan Gowa

    Letak Makassar yang menjadi pengubung antara Jawa dan Maluku

    membuat kerajaan ini menjadi kerajaan yang mengandalkan sektor maritim.

    Budaya Islam yang sangat kental membuat kerajaan ini berakar kuat agama

    islam. Budaya masyarakat Sulawesi Selatan yaitu merantau dan mengarungi

  • 73

    samudra yang luas. Perahu terkenal yang menjadi warisan budaya Kerajaan

    Makassar yaitu perahu pinishi. Islam masuk di Makassar melalui pulau Ternate

    yang ada di Kepulauan Maluku. Raja yang terkenal dari Makassar yaitu Sultan

    Hasanuddin (1654-1660). Makassar menjadi pusat perdagangan hasil bumi

    berupa rempah-rempah di Indonesia Timur. Masuknya pengaruh Belanda dalam

    Kerajaan Bone membuat Sultan Hasanuddin harus berseteru dengan Aru Palaka

    dari Bone.

    Gambar 3.18 Sultan Hassanuddin

    Meletuslah perang Makassar pada tahun 1660-1669. Perlawanan Kerajaan

    Gowa karena monopoli perdagangan rempah di daerah Indonesia Timur. Julukan

    Ayam Jantan dari Timur diberikan oleh Belanda karena keberanian dalam

    mengusir VOC dari tanah Makassar. Akhir dari peperangan ini adalah Makassar

    harus menyetujui Perjanjian Bongaya (1667) yang isinya sesuai dengan keinginan

    Belanda, yaitu: 1) Belanda memperoleh monopoli dagang rempah-rempah di

    Makassar; 2) Belanda mendirikan benteng pertahanan di Makassar; 3) Makassar

    harus melepaskan daerah kekuasaannya berupa daerah di luar Makassar; 4) Aru

    Palaka diakui sebagai Raja Bone. Benteng Sombaopu yang menjadi benteng

  • 74

    Kerajaan Makassar masih dijadikan tempat perlawanan dengan pengganti

    Hassanuddin yaitu Mapasomba.

    Kerajaan Banjar

    Gambar 3.19 Letak Kerajaan Banjar

    Di Kalimantan terdapat Kerajaan Islam yang cukup terkenal yaitu Kerajaan

    Banjar. Awalnya kerajaan ini belum bercorak Islam dan diperintah oleh tujuh

    raja. Raja-raja tersebut seperti Pangeran Surianata (1438-1460) dan raja terakhir

    ialah Pangeran Tumenggung (1588-1595). Pemerintahan Pangeran Tumenggung

    ditandai dengan tidak kondusifnya bidang politik.

    Pada akhir masa pemerintahan Sultan Hidayatullah (1650) dimulailah

    Kesultanan banjar, dengan pusat pemerintahan di Muara Tambangan, dekat

    Martapura. Sultan Tamjidillah (1745-1778) kemudian memindahkan pusat

    pemerintahan ke Martapura tahun 1766. Masa pemerintahan Sultan Sulaiman

    (1808-1825) pusat pemerintahan dipindahkan ke Karang Intan, dan pada

    pemerintahan Sultan Adam al-Wasi’ Billah (1825-1857) dipindahkan kembali ke

    Martapura. Islam menjadi nafas dari Kerajaan Banjar dengan adanya usaha

    Sultan Tahlillullah (memerintah 1700-1745) untuk mengembangkan dakwah

  • 75

    Islam di sana. Sultan terakhir yaitu Sultan Tamjidillah yang menjadi protes dari

    rakyat karena dekat dengan Belanda.

    Gambar 3.19 Pangeran Antasari Penerus silsilah Kerajaan Banjar

    Kerajaan Ternate dan Tidore.

    Gambar 3.20 Rempah-Rempah

    Maluku terkenal sebagai sebutan “Mutiara Dari Timur” karena daerah ini

    penghasil rempah-rempah terbaik di bumi nusantara. Ulama dan penyebar islam

    mulai menanamkan pengaruh di Kepulauan ini pada abad ke 15. Akhirnya

    muncul empat buah kerajaan yang bernama Maluku Kie Raha (Maluku Empat

    Raja) yaitu Ternate yang dipimpin Sultan Zainal Abidin (1486-1500), Tidore yang

  • 76

    dipimpin oleh Sultan Mansur, Jailolo yang dipimpin oleh Sultan Sarajati, dan

    Bacan yang dipimpin oleh Sultan Kaicil Buko.

    Kerajaan Ternate dan Tidore berkembang menjadi kerajaan yang

    memperebutkan hegemoni politik di kawasan Maluku. Ternate dan Tidore

    adalah penghasil rempah-rempah terbaik seperti lada, pala, dan cengkeh.

    Wilayah maluku timur dan papu menjadi kekuasaan Tidore, sedangkan sebagian

    besar wilayah Maluku, Gorontalo, dan Banggai di Sulawesi, dan sampai ke Flores

    dan Mindanao, dikuasai oleh Ternate. Raja terkenal Ternate yaitu Sultan

    Baabullah, Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Nuku.

    Persaingan dagang tersebut mengakibatkan timbulnya dua persekutuan

    dagang, yaitu: a. Uli-Lima (persekutuan lima bersaudara) dipimpin oleh Ternate

    meliputi Bacan, Seram, Obi, dan Ambon. Pada masa Sultan Baabulah, Kerajaan

    Ternate mencapai aman keemasan dan disebutkan daerah kekuasaannya meluas

    ke Filipina. Uli-Siwa (persekutuan sembilan bersaudara) dipimpin oleh Tidore

    meliputi Halmahera, Jailalo sampai ke Papua. Kerajaan Tidore mencapai aman

    keemasan di bawah pemerintahan Sultan Nuku.

  • 77

    Gambar 3.20 Peta Uli Lima dan Ili Siwa

  • 78

    Evaluasi Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar dengan memberi tanda

    silang (x) !

    01. Factor pendorong semakin cepatnya agama Islam menyebar di Indonesia abad ke-13-16 adalah sebagai berikut, kecuali …. a. Relatif tidak mendapat tantangan dari penguasa-penguasa Hindu Budha b. Ajarannya dianggap lebih demokratis dibanding dengan kebudayaan

    Hindu Budha c. Berkembangnya perdagangan antarpulau di kawasan Nusantara d. Pendekatan budaya yang dilakukan oleh para wali dalam penyebarannya e. Masuk dan berkembangnya Islam bersamaan dengan masuknya tradisi

    Hindu-Budha 02. Berikut factor yang mempengaruhi berkembangnya pelabuhan Malaka

    sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam, yaitu …. a. Letaknya di jalur perdagangan internasional b. Tidak terdapat pelabuhan-pelabuhan lain di kawasan sekitarnya c. Letaknya di jalur darat (Jalan Sutra) perdagangan internasional d. Kesultanan Aceh dan Samudra Pasai ditaklukkannya tahun 1511 e. Merupakan pusat pendidikan Islam di Asia Tenggara

    03. Berikut bukan termasuk kesultanan-kesultanan Islam di Indonesia yang kegiatan ekonominya ditekankan pada sektor perdagangan, yaitu …. a. Demak b. Aceh c. Banten d. Mataram e. Malaka

    04. Wujud hasil akulturasi dalam bentuk fisik pada bangunan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan Indonesia dapat dilihat pada …. a. Bangunan masjid b. Keraton c. Makam d. Istana e. Jalan raya

    05. Kesultanan Islam di Jawa yang banyak melahirkan wali penyebar agama Islam, yaitu …. a. Banten

  • 79

    b. Cirebon c. Mataram d. Demak e. Pajang

    06. Berikut bukan termasuk kerajaan yang terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu …. a. Banjar b. Bone c. Goa d. Tallo e. Sopeng

    07. Factor yang bukan menjadi penyebab Banten berkembang sebagai pusat perdagangan di Nusantara, yaitu …. a. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511 b. Tidak memiliki hambatan geografis c. Secara budaya menjadi pusat pertemuan berbagai perdagangan

    Nusantara dan mancanegara d. Tidak terdapat perebutan tahta kerajaan oleh elit politik Banten e. Terbuka terhadap budaya lain

    08. Berikut bukan factor yang menyebabkan Mataram menjadi kerajaan yang bersifat agraris, yaitu …. a. Tidak memiliki wilayah pantai untuk perdagangan b. Pusat ibu kota berada di pedalaman c. Keberhasilan VOC dalam menjadikan kerajaan ini bersifat agraris d. Sebagian besar penduduknya adalah petani e. Memiliki armada yang kuat

    09. Kerajaan Makassar mencapai kejayaan pada masa pemerintahan …. a. Sultan Alaudin b. Sultan Hasanuddin c. Sultan Agung d. Sultan Ageng e. Aru Palaka

    10. Hasil interaksi budaya islam dengan budaya Indonesia yang mendapat pengaruh Hindu Budha adalah dalam bidang arsitektur berikut, kecuali …. a. Bangunan masjid b. Bangunan keraton c. Bangunan makam d. Bangunan jalan raya

  • 80

    e. Bangunan gerbang istana

    Essay

    01. Kapan dan bagaimana proses awal penyebaran Islam di kepulauan Indonesia?

    02. Sebagian besar penduduk pesisir telah memeluk agama Islam dan telah ada kerajaan Islam pertama, Samudra Pasai di Sumatera. Jelaskan mengapa sebagian dari masyarakat Indonesia pertama yang memeluk Islam bertempat tinggal di kawasan pantai dan bekerja sebagai pedagang ?

    03. Tunjukkan dalam Peta letak Tumasik. Berdasarkan letak itu kemukakan pendapat Anda ditinjau dari aspek ekonomis!

    04. Masjid Agung Demak. Tunjukkan apakah ada pengaruh Hindu Budha dalam bentuk bangunannya !

    05. Cari dari berbagai sumber profil Hasanudin!

  • 81

    DAFTAR PUSTAKA

    Dwi Ari Listiyani. 2009. Sejarah Untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan

    Imtam Rus Ernawati. 2009. Sejarah Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan

    Departemen Pendidikan Nasional

    Tarunasena. 2009. Sejarah SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta: Pusat

    Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

    Tim Guru Mata Pelajaran Sekolah Galuh Handayani. 2014. Sejarah. Surabaya: CV

    Cerdas Inti Media

    Triyono Suwito. 2009. Sejarah SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan

    Gambar: Google.com Search