hak atas kekayaan intelektual desain industri

14
Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) telah menjadi bagian penting dalam perkembangan perekonomian Nasional maupun internasional. Indonesia sebagai negara berkembang harus mampu mengambil langkah-Iangkah yang tepat untuk dapat mengantisipasi segala perubahan dan perkembangan serta kecenderungan global sehingga tujuan nasional dapat tercapai. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah memasyarakatkan dan melindungi kekayaan intelektual. 1 Dalam kehidupan bernegara terdapat berbagai norma yang mengatur kehidupan agar terjdai keseimbangan dan keteraturan hidup. Ada beberapa norma yang tertulis maupun tidak tertulis. Norma yang tertulis salah satunya adalah norma hukum. Meskipun hukum sebagi aturan yang baku dan harus dikuti, namun tetap saja banyak pihak yang memandang hukum sebagai sesuatu yang bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan. Termasuk didalamnya hukum tentang pengaturan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang saat ini semakin diperhatikan oleh khalayak. Karena banyaknya klaim dan 1 Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Kata Pengantar. Ditjen HKI, 2006 1

Upload: winda-nawangasari

Post on 26-Jan-2017

210 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) telah menjadi bagian penting dalam

perkembangan perekonomian Nasional maupun internasional. Indonesia sebagai negara

berkembang harus mampu mengambil langkah-Iangkah yang tepat untuk dapat

mengantisipasi segala perubahan dan perkembangan serta kecenderungan global

sehingga tujuan nasional dapat tercapai. Salah satu langkah penting yang dilakukan

adalah memasyarakatkan dan melindungi kekayaan intelektual.1

Dalam kehidupan bernegara terdapat berbagai norma yang mengatur kehidupan agar

terjdai keseimbangan dan keteraturan hidup. Ada beberapa norma yang tertulis maupun

tidak tertulis. Norma yang tertulis salah satunya adalah norma hukum. Meskipun hukum

sebagi aturan yang baku dan harus dikuti, namun tetap saja banyak pihak yang

memandang hukum sebagai sesuatu yang bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan.

Termasuk didalamnya hukum tentang pengaturan Hak Atas Kekayaan Intelektual

(HAKI) yang saat ini semakin diperhatikan oleh khalayak. Karena banyaknya klaim dan

semakin sulitnya proses peradilan untuk menindaklanjuti klaim tersebut jika tak

memiliki hukum yang kuat.2

Salah satu yang termasuk dalam HAKI adalah Desain Industri, yang melindungi

penampakan luar suatu produk. Sebelum perjanjian TRIPS lahir, desain industri

dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta. Namun karena perkembangan desain yang

sangat pesat, maka perlu dibuatkan UU Khusus yang mengatur tentang desain industri.

Maka disinilah penulis akan membahas tentang HAKI Desain Industri.3

1 Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Kata Pengantar. Ditjen HKI, 2006

2 Agustin Mahardika, HAKI “Desain Industri”, diakses dari

http://agustinmahardika.blogspot.co.id/2011/10/desain-industri-haki.html, pada 15 Oktober

1

Page 2: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan pembahasan dalam karya tulis ini

dapat diirumuskan :

1. Bagaimana memperoleh perlindungan desain industri ?

2. Bagaimana Lingkup Desain Industri ?

Rumusan-rumusan masalah diatas akan di bahas pada subbagian pembahasan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengartian Desain Industri

3 http://wikipedia.id, diakses pada 14 Oktober 2015

2

Page 3: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Desain industri (Industrial design) adalah seni terapan di mana estetika dan usability

(kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain

industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau

warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang

memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas

industri atau kerajinan tangan.

Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil

buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya. Kriteria desain industri adalah baru dan

tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka

waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal

penerimaan permohonan Desain Industri ke Kantor Ditjen Hak Kekayaan Intelektual.4

- Contoh desain tiga dimensi - Contoh desain dua dimensi

Sumber: Villeroy + Boch A.G

Desain industry perlu dilidungi agar, Desain industri memberi nilai tambah pada

suatu produk. Desain industri akan membuat suatu produk menjadi lebih menarik dan

memikat bagi konsumen dan hal itu merupakan nilai jual yang unik. Karenanya,

melindungi desain-desain yang bernilai, perlu dipertimbangkan sebagai bagian penting

dari strategi usaha/bisnis dari setiap pendesain dan industri. Dengan melindungi desain

industri melalui pendaftarannya di kantor HaKI nasional/regional yang mengelola

kekayaan intelektual (KI), pemilik desain tersebut memiliki hak ekslusif guna

mencegah pihak-pihak yang tidak berwenang untuk memalsu dan menirunya.5

Dasar Perlindungan Desain Industri

4UU Desain Industri No. 31 Tahun 2000 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (1)

3

Page 4: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri

yang mulai berlaku sejak 20 Desember 2000

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2005 tentang Pelaksanaan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain

Industri.6

Perlindungan Desain Industri diperoleh melalui sistem pendaftaran, dalam hal ini

berarti Pendesain yaitu seorang atau beberapa orang yang menghasilkan karya Desain

Industri baru akan memperoleh perlindungan hukum atas karyanya atau akan

memperoleh Hak Desain Industri bila pihaknya telah mendaftarkan karya desainnya

tersebut pada Direktorat Jenderal Hak kekayaan Intelektual. Jadi yang menjadi obyek /

lingkup Desain Industri adalah hasil karya intelektual yang berupa kreasi tentang

bentuk, berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi, mempunyai nilai estetis, dan dapat

diwujudkan dalam pola tiga dimensi dan mampu menghasilkan produk atau komoditas

industri atau kerajinan tangan. Sedangkan subyek dari Desain Industri adalah Pendesain

atau Pihak lain yang menerima Hak Desain dari Pendesain.

Dalam proses pendaftaran Desain Industri, pendaftaran disertai dengan proses

pemeriksaan oleh pemeriksa dari Direktorat Jenderal, proses tersebut sama dengan

Paten. Undang-Undang Desain Industri dikemukakan bahwa dalam pemeriksaan

permohonan hak atas Desain Industri dianut asas kebaruan dan pengajuan pendaftaran

pertama. Asas kebaruan dalam Desain Industri dibedakan dari Asas Orisinal dalam Hak

Cipta. Pengertian Baru atau “Kebaruan” ditetapkan dengan suatu pendaftaran pertama

diajukan dan pada saat pendaftaran itu diajukan, tidak ada pihak lain yang dapat

membuktikan bahwa pendaftaran tersebut tidak baru atau telah ada pengungkapan/

publikasi sebelumnya, baik tertulis maupun tidak tertulis. Sedangkan “Orisinal” dalam

Hak Cipta berarti sesuatu yang langsung berasal dari sumber asal orang yang membuat

atau mencipta atau suatu yang langsung dikemukakan oleh orang dapat membuktikan

sumber aslinya.

5 Pengantar Desain Industri Untuk Usaha Kecil Dan Menengah, WIPO, Kamar dagang dan industry

Indonesia, 2008, Hal 46 Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Log. Cit., Hal 44

4

Page 5: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Asas pendaftaran pertama dalam Desain Industri ( First to file ) berarti bahwa orang

yang pertama mengajukan permohonan atas Desain Industri yang akan mendapat

perlindungan hukum dan bukan orang yang mendesain pertama kali.7

Desain yang sudah diumumkan dan diketahui oleh masyarakat luas baik dengan cara

diiklankan dalam katalog perusahaan atau brosur tidak dianggap sebagai desain yang

“baru” lagi. Desain tersebut menjadi public domain dan tidak dapat diberi perlindungan,

kecuali jika undang-undang yang berlaku memberikan “kelonggaran waktu” atau

prioritas permohonan yang sebelumnya dapat diklaim.8

7Patricia Simatupang, Desain Industri, diakses dari

https://patriciasimatupang.wordpress.com/2012/06/12/desain-industri, Pada 15 Oktober 2015

8 Pengantar Desain Industri Untuk Usaha Kecil Dan Menengah, Log. Cit., Hal 10

5

Page 6: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

6

Page 7: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

2.2 Lingkup Desain Industri

Desain industri yang mendapat perlindungan adalah:

1. Desain industri Desain Industri dianggap baru apabila pada Tanggal Penerimaan,

Desain Industri tersebut tidak sama atau berbeda dengan pengungkapan yang telah

ada sebelumnya, meskipun terdapat kemiripan. Pengungkapan sebelumnya,

sebagaimana dimaksud adalah pengungkapan Desain Industri yang sebelum:

a. tanggal penerimaan; atau

b. tanggal prioritas apabila Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas;

c. telah diumumkan atau digunakan di Indonesia atau di luar Indonesia.

2. Suatu Desain Industri tidak dianggap telah diumumkan, apabila dalam jangka waktu

paling lama 6 (enam) bulan sebelum Tanggal Penerimaannya, Desain Industri

tersebut:

a. Telah dipertunjukkan dalam suatu pameran nasional ataupun internasional di

Indonesia atau di luar negeri yang resmi atau diakui sebagai resmi; atau telah digunakan

di Indonesia oleh Pendesain dalam rangka percobaan dengan tujuan pendidikan,

penelitian, atau pengembangan.

b. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban

umum, agama, atau kesusilaan.9

Pembatalan Desain Industri

Desain industri ya ng telah terdafta r da pat d ibata I kan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

1. Berdasarkan permintaan pemegang hak. Desain industri terdaftar dapat dibatalkan

oleh DJHKI atas permintaan tertulis yang diajukan oleh pemegang hak. Apabila

desain industri tersebut telah dilisensikan, maka harus ada persetujuan tertulis dari

penerima lisensi yang tercatat dalam daftar umum desain industri, yang dilampirkan

pada permintaan pembatalan pendaftaran tersebut. Jika tidak ada persetujuan maka

pembatalan tidak dapat dilakukan.

2. Berdasarkan gugatan (putusan pengadilan). Gugatan pembatalan pendaftaran desain

industri dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan dengan alasan sebagaimana 9 Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Log. Cit., Hal 45

7

Page 8: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

dimaksud dalam Pasal 2 atau Pasal 4 UUDI kepada Pengadilan Niaga. Putusan

Pengadilan Niaga tersebut disampaikan kepada DJHKI paling lama 14 (empat belas)

hari setelah tanggal putusan.

Akibat hukum dari pembatalan pendaftaran suatu desain industri

Pembatalan pendaftaran desai industri menghapuskan segala akibat hukum yang

berkaitan dengan hak desain industri dan hak-hak lain yang berasal dari desain industri

terse but.

Jangka Waktu Perlindungan Desain Industri

1. Perlindungan terhadap Hak Desain Industri diberikan untuk jangka waktu 10

(sepuluh) tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan.

2. Tanggal mulai berlakunya jangka waktu perlindungan sebagaimana dimaksud

dicatat dalam Daftar Umum Desain Industri dan diumumkan dalam Berita Resmi

Desain Industri.

Pelanggaran Dan Sanksi

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)

tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratusjuta rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8, Pasal 23 atau Pasal 32 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)

tahun dan/atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 (empat puluh lima juta

rupiah).

3. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam aduan.10

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

10 Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Ibid,. Hal 46

8

Page 9: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi

garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga

dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam

pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu

produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. Kriteria desain industri

adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban

umum. Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun terhitung

sejak tanggal penerimaan permohonan Desain Industri ke Kantor Ditjen Hak Kekayaan

Intelektual.

Desain industry perlu dilidungi agar, untuk menambah nilai pada suatu produk.

Desain industri akan membuat suatu produk menjadi lebih menarik dan memikat bagi

konsumen dan hal itu merupakan nilai jual yang unik. Karenanya, melindungi desain-

desain yang bernilai, perlu dipertimbangkan sebagai bagian penting dari strategi

usaha/bisnis dari setiap pendesain dan industri. Dengan melindungi desain industri

melalui pendaftarannya di kantor HaKI nasional/regional yang mengelola kekayaan

intelektual (KI), pemilik desain tersebut memiliki hak ekslusif guna mencegah pihak-

pihak yang tidak berwenang untuk memalsu dan menirunya.

Dasar Perlindungan Desain Industri

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain

Industri yang mulai berlaku sejak 20 Desember 2000

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2005 tentang

Pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang

Desain Industri.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Direktorat Jendral HKI, 2006.

9

Page 10: Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Hak atas Kekayaan Intelektual Desain Industri

Mahardika Agustin, HAKI “Desain Industri”, diakses dari

http://agustinmahardika.blogspot.co.id/2011/10/desain-industri-haki.html, pada 15

Oktober pukul 20:13.

http://wikipedia.id, diakses pada 14 Oktober 2015 pukul 19:10.

UU Desain Industri No. 31 Tahun 2000 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat

(1) satu.

Pengantar Desain Industri Untuk Usaha Kecil Dan Menengah, WIPO, Kamar

dagang dan industry Indonesia, 2008.

Simatupang Patricia, Desain Industri, diakses dari

https://patriciasimatupang.wordpress.com/2012/06/12/desain-industri, Pada 15 Oktober

2015 pukul 20:42.

10