hak asasi manusia(mentah)

15
HAK ASASI MANUSIA

Upload: iranurarbaatuljannah

Post on 18-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

presentasi ham

TRANSCRIPT

HAK ASASI MANUSIA

HAK ASASI MANUSIA Menurut John Locke, HAM adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat yang bersifat tetap. HAM juga merupakan hak kodrat pada diri manusia yang merupakan anugrah atau pemberian langsung dari Tuhan Yang Maha Esa Menurut Austin-Ranney,HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah Menurut Miriam Budiardjo membatasi pengertian hak-hak asasi manusia sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam masyarakat

Pengertian HAM C. de Rover, Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang. Oemar Seno Adji, hak-hak asasi manusia ialah hak yang melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun UU No. 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hakHakiki, hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.Universal, hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnyaCiri Khusus HAMHak Asasi Pribadi - hak untuk Hidup- hak untuk berkeluarga- hak untuk memeluk agama- hak untuk pendidikan- hak untuk menyampaikan pendapat- hak tidak diperbudakHak Asasi Peradilan dan HukumHak Asasi EkonomiHak Asasi Sosial BudayaHak Asasi Politik

Jenis-jenis HAMPancasila sila keduaPembukaan UUD 1945 paragraf pertamaUUD 1945 pasal 27, 28, 29 dan 31UU No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusiaUU No. 26 thun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia

Landasan Hukum HAMHukum Internasional tentang HAM yang telah Diratifikasi Negara RIUndang- undang republic Indonesia No 5 Tahun 1998 tentang pengesahan (Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, ridak manusiawi, atau merendahkan martabat orang lain.- Undang-undang Nomor 8 tahun 1984 tentang pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.- Deklarasi sedunia tentang Hak Asasi Manusia Tahun 1948 Latar belakang Peristiwa 98Peristiwa 98 dilatar belakangi oleh beberapa peristiwa, yakni:Pemilu 97Penculikan aktivisKrisis ekonomi

Peristiwa ini menimbulkan banyak pelanggaran HAM berat yang meliputi: pembunuhan, penganiayaan, perusakan, pembakaran, penjarahan, dan pemerkosaan.

Akibatnya pada tanggal 21 Mei 1998 presiden Soeharto mengundurkan diri karena kerusuhan yang semakin trengginas dengan menumbalkan harta bahkan nyawa. Latar belakang Peristiwa TrisaktiPeristiwa Trisakti dilatar belakangi oleh beberapa kejadian, yakni:Krisis ekonomi yang dimulai dari tahun 1997Kembali ditetapkannya Soeharto menjadi presiden RI oleh MPRPeristiwa ini mengakibatkan meninggalnya 4 mahasiswa Trisakti atas nama:Elang MulyaHafidin RoyanHendriawan SieHery HartantoAkibatnya pada tanggal 21 Mei 1998 presiden Soeharto mengundurkan diri karena kerusuhan yang semakin trengginas dengan menumbalkan harta bahkan nyawa. PERISTIWA TRISAKTI, SEMANGGI I DAN SEMANGGI IIFAKTA DAN POLA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA1. Terjadi pembunuhan, penganiayaan, penghilangan paksa, perkosaan, perampasan kemerdekaan dan kebebasan fisik yang dilakukan secara sistematis serta meluas olleh pelaku masyarakat tertentu dengan sasaran masyarakat tertentu.2. Pelanggaran tersebut juga secara efektif menggunakan institusi-institusi teritorial seperti Kodam dan Polda, bahkan ABRI3. Penyerangan yang terjadi memiliki tipe atau pola yang sama dari satu tempat ke tempat yang lain.4. Adaanya pola yang sistematik dari penyerangan.TEMUAN TEMUAN PELANGGARAN HAM PADA PERISTIWA TRISAKTI, SEMANGGI I DAN SEMANGGI IIPembunuhan.Penganiayaan.Perkosaan atau bentuk kekerasan seksual lain yang setara. Penghilangan paksa.Perampasan kemerdekaan dan kebebasan fisik.BAGAIMANA PENDAPAT ABRI ATAS TINDAKAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN?Saya sudah perintahkan jajaran ABRI untuk menindak tegas terhadap kegiatan yang nyata-nyata sudah mengarah kepada hal-hal yang sudah bersifat anarkhi, jelas Wiranto, Panglima ABRI pada saat itu.Rencana untuk menghadapi gelombang aksi mahasiswa dan masyarakat secara formal dijabarkan dalam Operasi Mantap ABRI (1997-1998) dan operasi Mantap Brata (1999) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANAPenanggungjawab ini secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu:Bertanggung jawab atas tindak pelanggaran HAM yang telah ia lakukan.Bertanggung jawab atas komando yang ia berikan.Proses peradillan pada kasus kekerasan 1998 selalu berujung pada pembebasan, beberapa diantaranya bahkan tidak pernah diadli sama sekali, atau kasus madeg di tengah jalan.Khusus untuk kasus penghilangan secara paksa, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Proses hukum itu sebetulnya sudah ada dan sudah dilakukan, bahkan mereka, nama-nama yang diduga terlibat dalam penculikan atau kasus orang hilang juga sudah dijatuhi hukuman, ada yang dipecat, ada yang diberi hukuman apapun. Berarti proses pengadilan sudah terjadi.HIKMAH DI BALIK TRISAKTI, SEMANGGI I DAN SEMANGGI II 1998Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, menjad itikad pertama bangsa ini setelah tumbanya pemerintah otoritarian, tentang pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia.Pasal 47 UU Pengadilan HAM yang menjadi pijakan akuntabilitas hukum melalui jalur pengadilan serta ruang untuk menyelesaikan pelanggaran HAM di masa lalu.Perubahan paling fundamental bukanlah perubahan dalam bidang politik atau pemerintahan, tetapi perubahan dalam masyarakat secara keseluruhan.KESIMPULANPada negara hukum, seperti Indonesia kepastian dan terjaminnya HAM merupakan suatu hal yang crucial dalam membuktikan keseriusan indonesia dalam menangani pelanggaran-pelanggaran tentang HAM.Tolak ukur keberhasilan negara dalam menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan berdemokrasi adalah keberadaan masyarakat yang percaya dan merasa aman terhadap negaranya, dimana hal ini terjadi ketika HAM itu diakui dan dilaksanakan.