hak asasi manusia (x mipa 5)

28
HAK ASASI MANUSIA KELOMPOK VIII NAMA : 1. AHMAD YUSUF (03) 2. ASIF ZINDA NIHRIROH (07) 3. AZKA ERISA (09) 4. SEPTIAN ZAKARIA (37)

Upload: azka8

Post on 25-May-2015

4.211 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hak asasi manusia (x mipa 5)

HAK ASASI MANUSIA

KELOMPOK VIII

NAMA: 1. AHMAD YUSUF (03)

2. ASIF ZINDA NIHRIROH (07)

3. AZKA ERISA(09)

4. SEPTIAN ZAKARIA (37)

Page 2: Hak asasi manusia (x mipa 5)

A. Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan

Penegakan HAM

B. Berperan Serta dalam Upaya Pemajuan,

Penghormatan, dan Penegakan HAM

C. Instrumen Hukum dan Peradilan HAM Internasional

Page 3: Hak asasi manusia (x mipa 5)

A. Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan

HAM

1. Pen

gertia

n

HAM

2. Macam-Macam HAM

3. Berbagai Upaya

Pemajuan,

Penghormatan,

dan Penegakan

HAM

Page 4: Hak asasi manusia (x mipa 5)

Menurut pasal 1 UU No. 39 Tahun1999 tentang HAM menyebutkan bahwa hak asasi manusia adlah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib di hormati, di junjung tinggi, dan di lindungi oleh Negara, hokum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Dan berdasarkan pegertian di atas dapat di artikan bahwa Hak Asasi Manusia bersifat universal. 

Page 5: Hak asasi manusia (x mipa 5)

Macam-macam HAM

a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)

Hak asasi pribadi adalah hak kemerdekaan untuk memeluk agama, beribadat menurut agama yang di anut masing-masing,

menyatakan pendapat, dan kebebasan berorganisasi atau berserikat.

 

b. Hak Asasi Perlakuan Tata Cara dan Perlindungan Hukum (Procedural Rights)

Dalam hak ini berarti hak yang di miliki tanpa terkecuali untuk mendapatkan perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan (Razia, penangkapan, peradilan, dan pembelaan hokum).

 

c. Hak Asasi Persamaan Hukum (Rights Of Legal Equality)

Hak asasi persamaan hokum adalah hak untuk mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam keadilan hukum dan pemerintahan.

Page 6: Hak asasi manusia (x mipa 5)

d. Hak Asasi Politik (Political Rights)

Hak asasi politik adalah hak untuk diakui dalam kedudukan sebagai warga Negara yang sederajat. Setiap warga Negara berhak mendapatkan hak untuk ikut serta dalam pemerintahan yaitu dipilih dan memilih.

e. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (Social and Cultural Rights)

Hak asasi sosial dan kebudayaan adalah hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran atau hak memilih pendidikan danpengembangan kebudayaan yang di sukai. f. Hak Asasi Ekonomi atau Hak Milik (Property Rights)

Hak asasi ekonomi atau hak milik adalah hak dan kebebasan memiliki sesuatu, hak menjual dan membeli sesuatu, dan mengadakan suatu perjanjian atau kontrak. 

Page 7: Hak asasi manusia (x mipa 5)

Berbagai Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM

Tahap-tahap menghormati dan melindungi HAM sudah di upayakan oleh pemerintah, di antaranya sebagai berikut :

1. Diratifikasinya beberapa konvensi internasional tentang HAM.

2. Diundangkanya UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM.

Upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia didukung adanya istrumen dan kelembagaan nasional HAM. Yaitu sebagai berikut penjelasanya :

Page 8: Hak asasi manusia (x mipa 5)

a. Instrumen HAM di Indonesia

1. Undang-Undang dasar 1945 pasal 27 sampai dengan pasal 34.2. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.3. Keppres No. 12 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.4. Instruksi presiden No. 26 tahun 1998 tentang menghentikan istilah pribumi dan Non pribumi dalam perumusan dan penyelenggraraan kebijakan perencanaan program ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan .

5. Keppres No. 181 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.6. Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.7. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM8. Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang engadilan HAM.

Page 9: Hak asasi manusia (x mipa 5)

b. Kelembagaan HAM

1. Komnas HAM

2. Jaksa Agung

3. Pengadilan HAM

Page 10: Hak asasi manusia (x mipa 5)

1. Komnas HAM

Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) adalah Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993.

Tujuan Komnas HAM antara lain:

a). Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945,Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

b). Meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terwujudnya pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat pada umunya.

Page 11: Hak asasi manusia (x mipa 5)

Untuk mencapai tujuan tersebut,Komnas HAM berusaha: (a). Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai hak asasi manusia baik kepada masyarakat Indonesia maupun internasional. (b). Mengkaji berbagai instrumen Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hak asasi manusia dengan tujuan memberikan saran-saran mengenai kemungkinan akses dan/atau ratifikasinya. (c). Memantau dan menyelidiki pelaksanaan hak asasi manusia serta memberikan pendapat,pertimbangan dan saran kepada badan pemerintah negara mengenai pelaksanaan hak asasi manusia. (d). Mengadakan kerja sama regional dan internasional dalam rangka memajukan dan melindungi hak asasi manusia.

Page 12: Hak asasi manusia (x mipa 5)

Komnas HAM mempunyai wewenang dalam melakukan tugas penyelidikaan, yaitu :

a.melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwatimbul dalam masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkungan patut diduga terdapat pelanggaranhak asasi manusia yang berat.

b.Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang atau kelompok tertentu atas terjadinya pelanggaranhas asasi manusia yang berat,serta mencari keterangan dan barang bukti.

c. Memanggil pihak pengadu,korban atau pihak yang diadukan untuk dimintak dan didengar keterangannya.

d.Memanggil saksi untuk dimintai dan didengar kesaksiannya.

e.Meninjau dan mengumpulkan keterangan ditempat kejadian dan ditempat lainnya yang dianggap perlu.

Page 13: Hak asasi manusia (x mipa 5)

f. Memanggil pihak terkait untuk memberikan keterangansecara tertulis atau menyerahkan dokumen yang diperlukan s esuai dengan aslinya.

g. Atas perintah penyelidikan dapat melakukan tindakan berupa :1.Pemeriksaan surat.2.Penggeledaan dan penyitaan.3.Pemeriksaan setempat terhadap rumah, pekarangan, bangunan dan tempat tempat lainnya yang diduki atau dimiliki Pihak tertentu.4.Mendatangkan ahli dalam hubungannya dengan

penyelidikan.

Page 14: Hak asasi manusia (x mipa 5)

2. Jaksa AgungJaksa agung bertugas melakukan :

a). Penyidikan.

(1) Penyidikan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dilakukan oleh jaksa agung.

(2) Penyidikan wajib diselesaikan paling lama 90 hari sejak tanggal hasil penyelidikan diterima dan dinyatakan lengkap oleh penyidik, jangka waktu penyidikan dapat diperpanjang paling lama 90 ( sembilan puluh ) hari oleh ketua pengadilan HAM sesuai dengan daerah hukumnya, dan apabila penyidikan belum selesai, penyidikan dapat diperpanjang paling lama 60 hari. Apabila dalam jangka waktu penyidikan tidak ditemukan bukti yang cukup, maka jaksa agung wajib mengeluarkan SP3, penyidikan hanya akan dibuka kembali apabila terdapat alasan dan bukti lain yang melengkapi hasil penidikan untuk dilakukan penuntutan.

Page 15: Hak asasi manusia (x mipa 5)

b). Penuntutan (1). Penuntutan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dilakukan oleh jaksa agung. (2) Jangka waktu penuntutan wajib dilakasanakan paling lama 70 (tujuh puluh) hari terhitung sejak tanggal hasil penyidikan diterima.

Page 16: Hak asasi manusia (x mipa 5)

3. Pengadilan HAM

(a).Perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat,diperiksa dan diputus oleh pengadilan HAM dalam waktu paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke pengadilan HAM (pengadilan HAM tingkat pertama).

(b).Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan banding ke pengadilan tinggi,maka perkara tersebut diperiksa dan di putus dalam waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke pengadilan tinggi.

(c). Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan kasasi ke Mahkamah Agung,perkara tersebut diperiksa dan di putus dalam waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak perkara di limpahkan ke Mahkamah Agung.

Page 17: Hak asasi manusia (x mipa 5)

B. Berperan Serta dalam Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM

1. Konsekuensi Suatu Negara

yg Tidak Menegakkan

HAM

2. Hambatan dalam

Menegakkan HAM

3. Peran Kita dalam

Penegakan HAM

Page 18: Hak asasi manusia (x mipa 5)

1. Konsekuensi Suatu Negara yang Tidak Menegakkan HAM

A. Adanya tuntutan – tuntutan dari LSM nasional maupun Internasional terhadap pemerintah dari

Negara yang bersangkutan.

B. Negara tersebut akan di kucilkan dari peraturan dunia Internasional

C. Jika terjadi pelanggaran HAM, misalnya kejahatan genosida dari pemerintah yang berkuasa kepada rakyatnya,

maka melalui resolusi Dewan Keamanan PBB, Pemimpin Negara yang bersangkutan dapat di tuntut untuk di ajukan ke

Mahkama Internasional.

Page 19: Hak asasi manusia (x mipa 5)

2. Hambatan dalam Menegakkan HAM

A. Keterbatasan pengetahuaan

masyarakat terhadap bentuk – bentuk

pelanggaran HAM.

B. Rendahnya kesadaran dan keberanian

masyarakat untuk melaporkan pelanggaran

HAM yang terjadi baik mengenai dirinya

maupun pihak lain.

C. Belum optimalnya kemampuan para hakim di peradilan

HAM ad hoc.

D. Sulitnya mencari calon hakim ad hoc diluar hakim karir.

E. Sulitnya mencari jaksa sebagai penuntut umum sebab hanya orang yang

berpengalaman penuntutnya saja yang

dilibatkan

Page 20: Hak asasi manusia (x mipa 5)

3. Peran Kita dalam Menegakkan HAM

A. Dalam Kehidupan Bermasyarakat

• 1) Menghindari perbuatan yang dapat merendahkan, melecehkan nilai – nilai kemanusiaan

• 2) Mencegah segala tindakan atau perbuatan yang mengarah ke pelanggaran HAM, baik oleh diri sendiri maupun yang dilakukan orang lain.

B. Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

• 1) Berani melaporkan kepada pihak yang berwajib (Komnas HAM) jika melihat peristiwa pelanggaran HAM

• 2) Berani menjadi saksi dalam proses di pengadilan jika benar – benar mengetahui peristiwa pelanggaran HAM.

Page 21: Hak asasi manusia (x mipa 5)

C. Instrumen Hukum dan Peradilan HAM Internasional

1. Intstrumen Hukum HAM Internasional

A. HAM Bersifat

Universal

B. Pelanggaran HAM

Internasional

2. Peradilan HAM

Internasional

A. Mahkama Internasional

(MI)

B. Mahkama Militer

Internasional

C. Mahkama Pidana

Internasional

Page 22: Hak asasi manusia (x mipa 5)

1. Intstrumen Hukum HAM Internasional

A. HAM Bersifat Universal

Perangkat hukum atau instrument hak asasi manusia yang merupakan induk dari instrumen-instrumen lainnya, yaitu :

1. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (The Universal Declaration of Human Rights)

2. Konvensi Internasional tentang Hak Asasi Manusia dalam Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Convenant of Economic, Social, and Cultural Rights)

3. Konvensi Internasional tentang Hak Asasi Manusia dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara (International Convenant on Civil and Political Rights)

Page 23: Hak asasi manusia (x mipa 5)

B. Pelanggaran HAM Internasional

Walaupun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia telah disahkan, namun ternyata berbagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia di dunia ini masih saja terjadi. Berikut ini beberapa catatan sejarah mengenai berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di dunia.

1. Republik Afrika Selatan (1960). Peristiwa terjadi pada waktu rezim apartheid berkuasa dimana kelompok minoritas kulit putih melakukan penindasan terhadap warga Negara kulit hitam. Penindasan tersebut terjadi dalam peristiwa Sharpeville yang mengakibatkan 77 orang tewas terutama pihak sipil. Kemudian peristiwa ini dijadikan simbol perjuangan anti apartheid. Setelah itu pada tahun 1976 terjadi peristiwa berdarah Sowito yang menelan korban terutama anak-anak sekolah.

2. Republik Afrika Tengah (1976). Jean Bedel Bokassa menjalankan pemerintahannya secara otoriter dan melakukan berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Selama memerintah dari tahun 1976 smapai dengan tahun 1980, tidak kurang dari 1500 orang sebagai lawan politiknya hilang tanpa jelas beritanya.

Page 24: Hak asasi manusia (x mipa 5)

3. Uganda (1971). Saat Idi Amin memeribtah dari tahun 1971 smapai 1979, pemerintahannya sangat otoriter dan sangat terror. Terjadi pengusiran 80.000 orang keturunan Asia, penangkapan secara sewenang-wenang sehingga mengakibatkan 300.000 orang menjadi korban pembunuhan tanpa proses peradilan yang jelas.

4. Uni soviet (1979). Tentara Uni Soviet mengadakan invansi ke kota Kabul Afganistan untuk mendukung pemerintahan Babrak Karmal yang berhasil melakukan kudeta terhadap pemerintahan yg sah, sehingga menimbulkan korban perang yang berkepanjangan sampai tahun 1990-an.

Page 25: Hak asasi manusia (x mipa 5)

4. Amerika Serikat (1989). Terjadi di Cleveland California seorang bernama Patrick Edward P. mendorong murid SD dengan korban 5 anak tewas dan 30 lainnya luka-luka. Semua korban adalah anak-anak dari Asia, sehingga diduga ada unsur rasialisme. Peristiwa yang sama pernah terjadi di Alabama, Illionis, Chicago, Philadelphia, dan Florida dari tahun 1985 sampai dengan 1988.

5. Indonesia (1999). Pada saat berlangsungnya jajak pendapat di Timor-Timur pada tahun 1999 yang di fasilitasi oleh PBB, terjadi tindak kekerasan yang melibatkan aparat keamanan, sehingga diperkirakan 600 orang tewas dan pembakaran rumah-rumah dan gedung-gedung pemerintah.

Page 26: Hak asasi manusia (x mipa 5)

2. Peradilan HAM Internasional

Berikut ini adalah lembaga – lembaga tersebut :

A. Mahkama Internasional (MI)

Mahkam Internasional bertugas menyelelesaikan sengketa antaranegara dan memutus perkara hukum yang dilimpahkan oleh pihak yang bersengketa. Mahkama Internasional merupakan sebuah pengadilan Internasional yang khusus atau terbatas hanya menangani Negara- Negara yang bersengketa .

B. Mahkama Militer Internasional ( Internasional Military Tribunal )

Mahkam Militer Internasional dibentuk pada tahun 1945 untuk mengadili tindak kejahatan internasional, seperti kasus kejahatan dalam Perang Dunia II

Page 27: Hak asasi manusia (x mipa 5)

C. Mahkama Pidana Internasional (Internasional Criminal Court )

International Criminal Court (ICC) dibentuk berdasarkan pada Statua Roma tanggal 17 Juli 1998 untuk mengadili tindak kejahatan kemanusiaan, yaitu genosida (genocide), kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against humanity), kejahatan perang (war crimes) dan kejahatan (aggression).

Untuk kategori pelanggaran HAM berat berskala Internasional yang berlaku di wilayah tertentu, dibentuk sebuah pengadilan Internasional (Internasional Tribunal) HAM. Dewan keamanan PBB memiliki kewenangan membentuk pengadilan Internasional di suatu Negara dengan 3 syarat, yaitu :A. Kasus tersebut berlangsung dalam suatu konflik yang berlarut – larutB. Mengancam perdamaian Internasional maupun regional.C. Pemerintah Negara yang bersangkutan tidak berdaya dan tidak sanggup menciptakan pengadilan yang objektif.

Page 28: Hak asasi manusia (x mipa 5)

THANKS FOR WATCHING !