hak asasi manusia
TRANSCRIPT
HAK ASASI MANUSIA
Istilah Hak Asasi Manusia merupakan terjemahan dari droits de I’homme (Prancis), Human Rights (Inggris) dan Menselijke rechten (Belanda). Di Indonesia Istilah ini umumnya dikenal dengan “hak-hak asasi” sebagai terjemahan dari basic rights (Inggris) dan gronrechten (Belanda), atau juga bisa disebut sebagai hak-hak fundamental (fundamental rights, civil rights).Pandangan para tokoh :
Peta perkembangan HAMTahun Nama Deklarasi Keterangan
Piagam Madinah1776 Rights of Mine1945 Fundamental Human Rights
Human RightsHak Asasi ManusiaHak-hak Manusia
1948 Deklarasi Hak Asasi Manusia Pernyataan umum hak asasi manusiaTidak mengikat secara legal UU Internasional Hak
Asasi Manusia1966 Kovenan (perjanjian) Internasional tentang Hak Sipil dan PolitikKovenan Internasionaltentang Hak Ekonomi, Sosial, Budaya
Kovenan Internasional- Hak sipil &
politik- Hak ekonomi,
sosial, budaya1976 Konvensi Internasional Perjanjian internasional
tentang hak-hak khususRatifikasi konvensi
Jumlah konvensi PBB 25 buahNegara mengikat secara hukum dan wajib membuat UU/peraturan yang mendukung dan tidak bertentangan
1933 Vienna Declaration Deklarasi WinaUniversalitas HAM dan kewajiban negara untuk memajukan dan melindunginya
John LockeAristotelesMontesquieuJJ Rousseau
- hak kemerdekaan atas diri sendiri- hak kemerdekaan beragama- hak kemerdekaan berkumpul- hak menyatakan kebebasan warga negara dari
perilaku sewenang-wenang (bebas dari rasa takut)- hak kemerdekaan pikiran dan pers
a. Hak-hak asasi pribadi (personal rights) : kebebasan menyatakan pendapat, memeluk agama dsb
b. Hak-hak asasi ekonomi (property rights), hak untuk memiliki membeli dan menjual serta memanfaatkan sesuatu
c. Hak-hak asasi politik (political rights)d. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality)
Berkembang
Istilah hak asasi manusia dalam peraturan perundang-undangan Indonesia :1. UUD 1945 Amandemen kedua Bab XA Pasal 28A – 28J2. Ketetapan MPR No XVII/MPR/1998 tentang HAM3. UU 39/1999 tentang HAM4. UU No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM
Hambatan pengakan HAM di Indonesiaa. Faktor kondisi sosial budaya (stratifikasi dan status sosial, norma dan adat budaya
lokal, konflik horizontal).b. Faktor komunikasi dan Informasi (letak geografis, sarana dan prasarana
komunikasi dan informasi, sistem informasi yang masih kurang)c. Faktor kebijakan pemerintah (alasan kepentingan stabilitas nasional, kebijakan
penguasa)d. Faktor perangkat perundangan (peraturan sulit diimplementasikan)e. Faktor aparat dan penindakannya (tingkat pendidikan dan kesejahteraan,
diskriminatif)