hak asasi manusia
TRANSCRIPT
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
Oleh : Yasril Sjaf, {0706166056}
Judul : “ Perlindungan Hak Asasi Bagi Kelompok Khusus Terhadap Diskriminasi dan
Kekerasan “
Penulis : Prof. Dr. Ruswiati Suryasaputra, M. Sc
(Ketua Sub-Komisi Perlindungan Kelompok Khusus Komnas HAM, Jakarta)
Data Publikasi : Buku (Perlindungan Hak Asasi Bagi Kelompok Khusus Terhadap
Diskriminasi dan Kekerasan) , Jakarta 2006
Harkat, hak-hak, dan kewajiban manusia itu sebenarnya sudah sangat lama menjadi hal
yang diperbincangkan di masyarakat. Tuhan YME telah menciptakan manusia sebagai
makhluk tertinggi yang dilengkapi dengan kemauan, perasaan, dan pikiran. Dewasa ini
masalah HAM telah menjadi isu yang mendunia selain demokrasi dan masalah
lingkunagn hidup. HAM menjadi tuntutan yang perlu untuk diperhatikan secara serius
oleh negara. Negara harus menghormati, melindungi, membela, dan menjamin hak asasi
warga negara tanpa diskriminasi. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia alinea-4 dijelaskan bahwa salah satu tujuan negara adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini
dijelaskan kembali dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945 bahwa setiap warga negara
punya hak dan kewajiban yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Hal ini
menunjukan bahwa hak asasi manusia dilindungi negara secara mutlak. Setiap orang
mempunyai hak untuk mempertahankan hidup dan membela diri. Di Indonesia sendiri,
kasus-kasus yang berkenaan dengan HAM akhir-akhir ini banyak terjadi, seperti kasus
IPDN, penganiayaan anak, pelanggaran hak asasi kelompok minoritas. Hal ini
merupakan dilema bagi pemerintah, khususnya bagi aparat atau lembaga penegak
hukum. Tetapi yang terpenting adalah tanggung jawab bagi semua pihak untuk
menyelesaikannya.
Menurut penulis, munculnya pelanggaran HAM yang terjadi pada kelompok-kelompok
tertentu dikarenakan adanya perlakuan yang tidak manusiawi seperti kekerasan, perang,
teror, pemusnahan masal, penghukuman yang tidak adil, dan segala bentuk diskriminasi.
Pada hakekatnya setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Oleh karena
itu, pemerintah haeus mebuat standar HAM tersendiri agar standar HAM dapat
dinikmati semua orang dan dijalankan dengan jelas. Perspektif ekonomi, sosial, dan
budaya harus dipadukan dengan perspektif HAM agar didapatkan standar HAM yang
baik. Negara wajib menghormati, melindungi, dan memenuhi standar hak asasi manusia
(genetic obligations). Dalam Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM
dijelaskan sebagai berikut : “ Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung
tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati
melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan
ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
kecerdasan serta keadilan “. Upaya penghapusan segala bentuk kekerasan perlu
dilakukan di Indonesia, hal ini uga dilakukan terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang dinilai sangat rentan terhadap perlakuan kekerasan. Setiap kelompok memiliki hak
atas keberadaanya dan mendapat perlindungan dari tindakan yang diskriminatif. Oleh
karena itu, peran Komnas HAM sangat dibutuhkan karena Komnas HAM adalah
lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang
berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi
hak asasi manusia.
Berdasarkan pembahasan diatas, terlihat bahwa HAM bersifat universal dan berlaku
untuk semua orang di manapun orang tersebut berada. Standardisasi HAM sudah
sepatutnya menjadi perhatian pokok negara sebagai pihak yang diserahkan tanggung
jawab untuk menegakkannya. Agar terwujud penghormatan dan perlindungan terhadap
HAM di Indonesia, perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dan rakyat
untuk segera mewujudkan standar HAM.