hak asasi manusia

15

Click here to load reader

Upload: faisalunm

Post on 18-Jun-2015

14.113 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: HAK ASASI MANUSIA

“HAK ASASI MANUSIA & RULE OFLAW”

A. PENGERTIAN HAK, HAKEKAT HAM, DAN RULE OF LAW

B. TUJUAN HAM

C. SEJARAH PERKEMBANGAN HAM

D. HAM DI INDONESIA

E. PENEGAKAN HAM

F. HAM DAN DEMOKRASI

A. PENGERTIAN HAM

1. TILAAR (2001)

Adalah hak yang melekat pada diri manusia dan tanpa hal-hal itu manusia tidak dapat hidup

layak sebagai manusia. Hal tersebut diperoleh bersama dengan kelahirannya atau

kehadirannya di dalam kehidupan masyarakatnya.

2. UU. No : 39/1999

HAM sebagai seperangkat hak yang melekat pada hak-hak keberadaan manusia sebagai

makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormarti, dijunjung tinggi

dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat manusia.

3. MUSTHAFA KEMAL PASHA (2002)

HAM adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esentialnya

sebagai anugerah Allah SWT.

4. GAZALLI (2004)

HAM adalah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir dan melekat dengan potensinya sebagai

makhluk dan wakil Tuhan.

Berdasarkan beberapa rumusan HAM diatas dapat dtarik kesimpulan tentang beberapa pokok

hakekat HAM sebagai berikut :

a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara

tematis.

b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, pendidikan,

politik atau asal usul sosial budaya.

c. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk untuk membatasi atau

melanggar Hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat

hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (Mansour Fakih, 2003)

Ruang lingkup HAM yang merupakan daasar dari manusia yang senantiasa berubah menurut

ukuran zaman dan perumusannya, sebagai berikut :

Page 2: HAK ASASI MANUSIA

a. HAM menurut Piagam PBB tentang Deklarasi Universal of Human Rights 1948, meliputi

:

1. Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat.

2. Hak memilih sesuatu.

3. Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.

4. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama.

5. Hak untuk hidup.

6. Hak untuk kemerdekaan hidup.

7. Hak untuk memperoleh nama baik.

8. Hak untuk memperoleh pekerjaan.

9. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum.

b. HAM menurut UU. No : 39 tahun 1999

1) Hak untuk hidup,

2) Hak berkeluarga,

3) Hak mengembangkan diri,

4) Hak keadilan,

5) Hak kemerdekaan,

6) Hak berkomunikasi,

7) Hak keamanan,

8) Hak kesejahteraan, dan

9) Hak perlindungan.

Ditinjau dari berbagai bidang, HAM meliputi :

a. Hak asasi pribadi (Personal Rights)

Contoh : hak kemerdekaan, hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama.

b. Hak asasi politik (Political Rights) yaitu hak untuk diakui sebagai warga negara.

Misalnya : memilih dan dipilih, hak berserikat dan hak berkumpul.

c. Hak asasi ekonomi (Property Rights)

Misalnya : hak memiliki sesuatu, hak mengarahkan perjanjian, hak bekerja dan hak

mendapat hidup layak.

d. Hak asasi sosial dan kebuadayaan (Sosial & Cultural Rights).

Misalnya : mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan santunan, hak pensiun, hak

mengembangkan kebudayaan dan hak berkspresi.

e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan Pemerintah (Rights Of

Legal Equality)

f. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan

B. TUJUAN HAM

Page 3: HAK ASASI MANUSIA

Tujuan pelaksanaan HAM adalah untuk mempertahankan hak-hak warga negara di Indonesia

sewenang-wenang aparat negara dan mendorong tumbuh/berkembangnya pribadi manusia

yang Multidimensional.

C. SEJARAH PERKEMBANGAN

1. LATAR BELAKANG SEJARAH MUNCULNYA HAM

a. Akibat dari tindakan sewenang-wenang dan ketidak adilan, kezaliman, perbudakan

dari penjajahan.

b. Munculnya inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya.

2. PERKEMBANGAN PENGAKUAN HAM, sebagai berikut :

a. Masa Sejarah

1) Perjuangan Nabi Musa membebaskan umat Yahudi dari perbudakan (tahun 6000

SM)

2) Hukum Hammuwabi di babylonia yang memberi jaminan keadilan bagi warga

negara (tahun 2000 SM)

3) -Socrates (469-399 SM)

- Plato (429-347 SM)

Sebagai filsuf Yunani yang mengajarkan untuk untuk mengkritik pemerintah

yang tidak berdasarkan keadilan cita-cita dan kebijaksanaan (peletak dasar

diakuinya HAM)

4) Perjuangan Nabi Muhammad saw, untuk membebaskan para bayi wanita dan

wanita dari penindasan bangsa Quraisy (tahun 600 M).

b. Perkembangan HAM di INGGRIS

Inggris merupakan negara pertama dunia yang memperjuangkan HAM.

1) Tahun 1215 munculnya piagam “magma Charta” atau piagam Agung yang

membatasi kekuasaan Raja John di Inggris yang bertindak sewenang-wenang

terhadap rakyat dan kelompok bangsawan.

2) Tahun 1628, kekuasaannya piagam “petitional of rights” yang berisi pertamanya

tentang hal rakyat beserta jaminannya sebagai berikut :

a) Pajak dan Pungutan istimewa harus disertai persetujuan.

b) Warga negara tidak dipaksakan menerima tentara dirumahnya.

c) Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.

3) Tahun 1679, munculnya “Habeas Corpus Act” yangmerupakan UU yang

mengatur tentang penahanan seseorang sebagai berikut :

a) Tahanan negara di periksa dalam waktu 2 hari.

b) Alasan pemahaman harus disertai bukti

4) Tahun 1689 keluar “Bill of Rights” merupakan UU yang diterima parlemen

inggris sebagai bentuk perlawanan terhadap Raja James II yaitu :

Page 4: HAK ASASI MANUSIA

a) Kebebasan dalam pemilihan parlemen.

b) Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat

c) Hak warga negara untuk memluk agama menurut kepercayaannya masing-

masing.

d) Parlemen berhak untuk mengubah keputusan Raja.

c. Perkembangan HAM di Amerika Serikat

Negara Amerika Serikat sebagai warga negara pertama yang menetapkan dan

melindungi HAM dalam konstitusionalnya. Perkembangan HAM yang terlihat

Declaration of Independence of the united state didasari pemikiran John Cocke yaitu

tentang hak-hak alam seperti : hak hidup, hak kebebasan, (liberty life) dan hak milik

(property)

Deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat tanggal 4 Juli 1776 sebagai puncak

dari perjuangan rakyat Amerika Serikat yang berasal dari Eropa (emigran merasa

tertindas oleh Pemerintahan Inggris (penjajah).

d. Perkembangan HAM di Prancis

Perjuangan HAM di Prancis di rumuskan dalam suatu Naskah pada awal

revolusi Prancis tahun 1789. Naskah tersebut dikenal dengan “Deklaration des Droits

de L homzae et Du citogen” (peringatan mengenai Hak-hak asasi Manusia dan warga

negara) yang menyatakan bahwa “ HAM ialah hak-hak alamiah yang dimliki

manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan dengan hakekatnya dan

karena itu bersifat suci.

Revolusi Prancis itu terkenal sebagai perjuangan penegakan HAM di Eropa

dengan semboyan : Liberty, Egality dan Fraiternity (kebebasan, persamaan dan

persaudaraan). Tahun 1791, Deklarasi tersebut dimasukkan dalam konstitusi Prancis.

e. Atlantic Charta Tahun 1941

Athlantic Charta muncul pada saat terjadinya Perang Dunia II yang

dipelopori oleh F.D Roosevelt yang menyebutkan The Four Freedom (4 Macam

Kebebasan) sebagai tiang penjagaan HAM yang mendasar.

1) Kebebasan untuk beragama

2) Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat

3) Kebebasan dari rasa takut (Freedom of Fear)

4) Kebbasan dari kemelaratan

f. Pengakuan HAM oleh PBB

10 desember 1948, PBB berhasil merumuskan naskah “UNIVERSAL

DEKLARATION OF HUMAN RIGHTS” Yaitu pernyataan sedunia tentang

HAM pasal 1 (isi pokok Deklarasi tersebut)

Page 5: HAK ASASI MANUSIA

“sekalian orang di lahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak

yang sama. Mereka di karuniai akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama

lain dalam persaudaraan”.

Deklarasi Universal :

- Merupakan lambang komitmen moral dunia Internasional pada HAM.

- Menjadi pedoman/standard minimun yang dicita-citakan umat manusia untuk

menciptakan dunia yang lebih baik dan damai.

g. Hasil Sidang M.U PBB tahun 1966

Diakui “Covernants of human rights” dalam hukum Internasional dan diratifikasi oleh

negara anggota PBB. Covernants tersebut adalah :

1) The International on civil and political rights, yaitu tentang hak sipil dan hak

politik (konfrensi tentang hak sipil dan hak politik)

2) The International covenant on economic, social and cultural rights berisi syarat-

syarat dan nilai-nilai bagi sistem demokrasi ekonomi, sosial dan budaya(konvensi

tentang hak ekonomi, sosial dan budaya : 1966)

3) Optional Protocol, adanya kemungkinan seorang warga negara yang mengadukan

pelanggaran HAM kepada The Human Rights Communitee PBB setelah

melakukan upaya pengadilan di negaranya.

h. Bebrapa deklarasi tentang HAM di dunia adalah :

1) Tahun 1984, Deklaration on the Rights of peoples to peace (deklarasi hak bangsa

atas perdamaian) oleh negara dunia ketiga.

2) Tahun 1986, Deklaration on the rights to developments (Deklarasi Hak atas

Pemb. ) oleh negara dunia ketiga.

3) Tahun 1981, african Charta on Human and Peoples Rights ( BANJUL

CHARTER) oleh negara Afrika yang tergabung dalam persatuan Afrika (OAU).

4) Tahun 1990, Cairo Declaration on Human Rights in islam oleh negara yang

tergabung dalam OKI (Organisasi Konfrensi Islam)

5) Tahun 1993, Bangkok Deklaration di terima oleh negara Asia.

6) Tahun 1993, Deklarasi Wina yang merupakan Deklarasi universal dari negara

yang tergabung dalam PBB.

Ditinjau dari sejarah perkembangannya ada 4 (empat) generasi HAM sebagai berikut :

1. Generasi I adalah hak sipil dan politik yang bermula di dunia Barat (eropa) contohnya,

hak atas hidup, kebebasan, keadilan, hak atas kesamaan di muka pengadilan, hak

kebebasan bertakwa dan berpendapat, hak beragama, berkumpul/berserikat.

2. Generasi II adalah hak ekonomi, sosial dan budaya yag diperjuangkan negara sosial di

Eropa Timur. Misalnya : hak atas pekerja, pengahsilan yang banyak, hak membentuk

serikat pekerja, hak atas pangan, kesehatan, perumahan, pendidikan dan jaminan sosial.

Page 6: HAK ASASI MANUSIA

3. Generasi III adalah hak perdamaian dan pembangunan oleh negara-negara (asia-afrika)

misalnya : hak bebas dari ancaman musuh, hak setiap bangsa untuk merdeka, hak

sederajat dengan bangsa lain, hak mendapatkan kedamaian.

4. Generasi IV, HAM (Tim ICCE WIN, 2003)

HAM generasi IV ini mengkritik peranan negara yang sangat dominan dalam proses

pembelaan Ec sehingga berdampak negatif bagi keadilan rakyat. Pemikiran ini dipelopori

oleh negara Asia pada tahun 1983 yang melahirkan deklarasi HAM yang disebut

Declaration of the Basic Dufies of asian peoples and government cakupan IRL Deklarasi

HAM Asia.

a) Selain struktural, tetapi juga berpijah pada terciptanya tatanan sosial yang

berkeadilan.

b) Selain Hak asasi juga tentang kewajiban asasi.

D. HAM di Indonesia

1. Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945)

Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia pada periode tersebut, dapat dijumpai dalam

organisasi peegerakan sebagai berikutm :

a. Budi oetomo, pemikirannya “Hak kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat”

b. Perhimpunan indonesia, pemikirannya “ hak untuk menentukan nasib sendiri”

c. Sarekat islam, pemikirannya “hak penghidupan yang layak dan bebas dari penindasan

dan diskriminasi sosial”.

d. PKI, pemikirannya “hak sosial dan berkaitan dengan alat-alat produksi”

e. Indische Party, pemikirannya “hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan perlakuan

yang sama.

f. PNI, “hak untuk memperoleh kemerdekaan.

g. Drg. Pendidikan Nasional Indonesia, pemikirannya meliputi

1) Hak untuk menentukan nasib sendiri

2) Kebebasan mengeluarkan pendapat

3) Kebebasan berserikat dan berkumpul

4) Kebebasan persamaan dimuka hukum

5) Kebebasan untuk turut dalam penyelenggara Negara.

2. Periode sesudah kemerdekaan indonesia

Pengakuan Bangsa Indonesia akan HAM tercantum dalam UUD 1945 dan perdamaian

perundang-undangan lainnya sebagai berikut :

a. Pembukaan UUD 1945, alinea I “....... bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah

hak segala bangsa ..... “

Hal ini jelas Bangsa Indonesia mengakui adanya hak untuk merdeka atau bebas.

b. Pemnbukaan UUD 1945 alinea IV berbunyi :

Page 7: HAK ASASI MANUSIA

“ Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia

yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

untukn memajukan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan perdamaian abadi dan

keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu Undang-

undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan Negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan yang

Maha Esa, kemanusiaan Yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmad kebijakasanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan

serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila II

pancasila, kamanusiaan yang adil dan beradab merupakan landasan ideal di

Indonesia.

c. Batang tubuh UUD 1945 hak dalam pasal 27 s/d 34 mencakup hak dalam bidang

politik, ekonomi, sosial dan budaya.

BAB X A (HAM)

Pasal 28 A UUD 1945 amademen II tahun 2000.

d. TAP MPR

TAP MPR No: XVII/MPR/98 tentang HAM tercantum sebagai berikut :

1) Hak untuk hidup

2) Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

3) Hak keadilan

4) Hak kemerdekaan

5) Hak atas kebebasan informasi

6) Hak keamanan

7) Hak kesejahteraan

8) Kewajiban

9) Perlindungan dan pengakuan.

TAP tersebut telah dicabut berdasarkan TAP MPR No. 1/MPR/2003 karena isi

dalam TAP MPR tersebut sudah termuat dalam UUD 1945 amamndemen II

tahun 2000.

e. Peraturan perundang-undangan

UU. No : 39 tahun 1999 tentang HAM di Indonesia sebagai berikut :

1) Hak untuk hidup (pasal 4)

2) Hak untuk berkeluarga (pasal 18)

3) Hak untuk mengembangkan diri (pasal 11 s/d 16)

4) Hak untuk memperoleh keadilan (pasal 17 s/d 19)

5) Hak atas kebebasan pribadi (pasal 20-27)

6) Hak atas rasa aman (pasal 28-35)

Page 8: HAK ASASI MANUSIA

7) Hak atas kesejahteraan (pasal 30-42)

8) Hak turut serta dalam pembangunan (pasal 43-44)

9) Hak wanita (pasal 45-51)

10) Hak anak (pasal 52-66)

E. PENEGAKAN HAM

Kelembagaan yang menangani masalah penegakan HAM adalah:

1. KOMNAS HAM dibentuk berdasarkan kepres No : 5 tahun 1993 tanggal 7 juni 1993.

Komnas HAM adalah lembaga yang mandiri dan kedudukannya setingkat dengan

lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian,

penyuluhan, pemanfaatan dan mediasi HAM.

KOMNAS HAM bertujuan :

a. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelakasanaan HAM sesuai dengan

Pancasila, UUD 1945, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Deklarasi

Universal HAM.

b. Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna perkembangan pribadi

manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai

bidang kehidupan.

2. Pengadilan HAM, dibentuk berdasarkan UU. No : 26 Tahun 2000 tentang pengaruh HAM

Pengadilan HAM :

- Merupakan pengadilan khususnya terhadap pelanggaran HAM yang berat

dengan wewenang memerika dan memutus perkara pelanggaran HAM berat

oleh Warga Negara Indonesia (termasuk yang dilakukan diluar batas tanah

wilayah Republik Indonesia.

- Berada di lingkungan pengadilan Umum.

- Berkedudukan di Kab/Kota

3. Pengadilan HAM adalah NOC dibentuk asal usul di DPR berdasarkan peristiwa tertentu

dengan Kepress untuk memberikan/memutuskan perkara pelanggaran HAM berat yang

terjadi sebab dimandangkannya UU. No. 26/200 tentang pengadilan HAM tersebut no. 2

diatas.

4. Komisi kebenaran dan Rekonsiliasi yang dibentuk berdasarkan UU dapat menyelesaikan

pelanggaran HAM berat di luar pengadilan HAM sebagai alternatif dari UU No. 26 tahun

2000 tentang pengadilan HAM.

5. LSM adalah dijaminnya atas lembaga khusus dibentuk oleh masyarakat dengan tugas

perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia, sebagai berikut :

a. KONTRAS (komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan)

b. 4L BHI ( yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia)

Page 9: HAK ASASI MANUSIA

c. LSAM (lembaga studi dan adwokan masyarakat)

d. HRW (Human Rights Watch)

F. KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG HAM

Hak ini menunjukkan sebagai wujud nyata kepedulian masyarakat Internasional akan

pengakuan, perlindungan, penegakan dan kemajuan HAM sebagai berikut :

1. Universal Declaration of Human Rights (pernyataan HAM sedunia) adalah sidang umum

PBB 10 desember 1948.

2. International Covenant of civil and Political Rights (perjanjian internasional tentang Hak

sipil dan politik) dan international covenant of economic, social and cultural rights

(perjanjian Internasional tentang hal ekonomi, sosial dan budaya) pada tahun 1966.

3. Declaration on The Rights of Peoples to Peace ( Deklarasi Hak Bangsa atas Perdamaian)

tahun 1984 dan Deklaration On the Rights to Development (Deklarasi hak atas

Pembangunan) tahun 1986.

4. African Charter on human and peoples rights (banjul charter oleh negara Afrika yang

tergabung dalam persatuan Afrika OAN) tahun 1981.

5. Cairo Declaration on Human Rights in islam oleh negara yang tergabung dalam OKI

(Organisasi Konfrensi Islam) tahun 1990.

6. Bangkok Declaration oleh negara-negara Asia pada bulan April 1993. Dalam deklarasi

mempertegas prinsip tentang HAM antara lain : Universality Indivisibility

“interdependence Non selectivity, objectivity, dan Right to development.

7. Vienua declaration (Deklarasi Wina) 1993

G. KEIKUTSERTAAN INDONESIA DALAM KONVENSI INTERNASIONAL

Beberapa macam Konvensi Internasional tentang HAM yang sudah diratifikasi Indonesia

sebagai berikut :

1. Konvensi Jenewa, 12/8/1949 ( Diratifikasi dengan UU No : 59 tahun 1958 )

2. Konvensi tentang Hak politik kaum perempuan (Convention on the Political Rights of

Women) Diratifikasi dengan UU No : 68 tahun 1958.

3. Konvensi tentang penghargaan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan.

Convention on the Eliminition of Diskrimination Against Women ( Diratifikasi dengan

UU no : 7 tahun 1948)

4. Konvensi Hak Anak (convention on rights of the child ) diratifikasi dengan kepress no :

36 tahun 1990.

5. Konvensi pelanggaran pengembangan produksi dan penyimpanan senjata Biologis dan

beracun serta pemusnahannya (Convention on Prohibition of The Development

Production and Stockpitiny of Bacteriological (biological) and taxic Weapens and on

their destruction (diratifikasi dengan UU No : 58 tahun 1991)

Page 10: HAK ASASI MANUSIA

6. Konvensi Internasional terhadap Anthiapartheid dalam olahraga Internasional

(Convention Against Apartheid in Sports) diratifikasi dengan UU No : 48 tahun 1993.

7. Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak

menusiawi atau merendahkan martabat manusia ( Torture Convention) diratifikasi dengan

UU no : 5 tahun 1998

8. Konvensi organisasi Buruh internasional No : 87 tahun 1998 tentang kebebasan berserikat

dan perlindungan hak untuk berorganisasi (ILO, Convention ) diratifikasi dengan UU

No : 83 tahun 1998.

9. Konvensi Internasional tentang penghapusan semua bentuk diskriminasi Rasial.

( diratifikasi dengan UU No: 29 tahun 1999)

10. Konvensi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan (telah

menjiwai dengan keluarnya UU No : 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan

dalam rumah tangga)

H. HAK DAN DEMOKRASI

Berdasarkan bentuk sejarah, perjuangan mewujudkan demokrasi juga merupakan sejarah

perjuangan menegakkan HAM di dunia. Demokrasi dan HAM adalah dua issue , gerakan global

yang tak terelakan. Penegakan demokrasi adalah upaya umat manusia yang menjamin dan

melindungi HAM.

Demokrasi diyakini sebagai sistem politik yang dapat memberi penghargaan atas hak dasar

manusia dan menjamin penghidupan dan penegakan atas hak-hak dasar tersebut. Unsur pokok

dari demokrasi adalah perwujudan dari pengakuan akan HAM.

Demokrasi memiliki 2 unsur utama yaitu :

1) Control rakyat atas proses pembuatan keputusan politis

2) Kesamaan hak-hak kesetaraan politis dalam menjalankan kendali (Beethan dan Boyle, 200)

Demokrasi mencakup 2 konsep pokok yaitu :

1) Adanya Kebebasan dan persamaan adalah karena adanya pengakuan atas HAM.

2) Kedaulatan rakyat (peoples soverciganty, Kaswadi Rauf , 1997)

Pemerintahan demokrasi merupakan 2 unsur pokok, yaitu :

1) Pengakuan atas HAM

2) Partisipasi rakyat dalam pemerintahan.