hadits aqidah new

Download Hadits Aqidah New

If you can't read please download the document

Upload: ali-farhan-lamongan

Post on 14-Jun-2015

906 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

(Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)(Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)Mata Kuliah: Hadits Aqidah Dosen pengampu: Drs, Mohammad YusupTafsir Hadits, Ushulluddin

TAKDIR

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas ujianUniversitas Islam Negeri Yogyakarta semester Ganjil

Oleh Ali Farhan (0753007)

FAKULTAS USHULLUDDIN TAKDIR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009

JURUSAN TAFSIR HADITS

1

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Takdir adalah suatu ketetapan akan garis kehidupan seorang setiap orang lahir lengkap dengan scenario perjalanan kehidupannya dari awal dan akhir. Hal ini di nyatakan dalam Al-Quran bahwa segala sesuatu yang terjadi terhadap diri seorang sudah tertulis di induk kitab. Namun pemahaman seperti ini tidak bisa berdiri sendiri atau belum lengkap, karena dengan hanya memahami seperti tersebut diatas dapat menyebabkan seseorang bingung untuk menjalani hidup dan mensikapinya. Ummat islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana di kenal dengan Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat di pelajari dari informasi tuhan, yaitu suatu informasi Allah melalui Al-Quran dan Al-Hadits. Secara keilmuan ummat Islam dengan sederhana telah mendefinisikan takdir sebagai segala Sesutu yang sudah terjadi. Untuk memahami konsep takdir, umat Islam tidak dapat melepaskan diri dari dua di mensi pemahaman takdir. Kedua dimensi ialah dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan.1 Sebenarnya penjelasan memahami takdir sangat luas, karena itu penulis membatasi dalam makalah ini hannya mengenai takdir bisa dirubah dengan Doa dan takdir janin.

1 http://muslim.or.id/aqidah/memahami -takdir-ilahi.html, di akses pada:23 +

2

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

BAB II PEMBAHASAN 1. Konsep Takdir dalam Agama Islam Takdir bearti kepastian atau ketentuan. Yaitu suatu ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT kepada setiap hamba-Nya. Ketentuan ini tidak mengikat terhadap apapun juga, scukuplah dengan kehendak Allah maka itu akan terjadi dan rangkuman isi takdir ini sudah selesai pada zaman azali pada saat kitab Lauhul Mahfudz dan sudah tertulis di dalamnya perkara-perkara apa saja yang akan menimpa tiap makhluknya bahkan sampai penentuan apakah ia termasuk penghuni surga atau neraka2 Adapun takdir di bagi menjadi dua, yakni takdir mubrom dan takdir muallaq, taqdir mubrom yaitu suatu ketentuan yang bersifat pasti dan tak dapat di rubah oleh siapapun, seperti: manusia pasti mati. Sedanngkan takdir muallaq ialah, yaitu suatu ketentuan berdasarkan situasi dan kondisi, seperti kalau seseorang itu rajin belajar maka ia akan pandai, tapi jika ia malas maka akan bodoh. Orang yang rajin bekerja maka ia akan kaya, tapi yang malas berusaha ia akan miskin. Namun hal ini tidak muthlak benar adanya, harus di bedakan mana itu sunnatullah dan mana itu kehendak Allah. Apa tidak maungkin orang kaya tanpa bekerja? Beberapa kita temui dimana seseorang mendapat rizki nomplok yang akhirnya dia bisa meneruskan hidupnya dari rizki tersebut dengan berlebih dan sebaliknya berapa banyak orang yang sudah bekerja keras namun rizki yang di dapat tidak bertambah. Kejadian seperti ini banyak lagi contohnya, yang kita piker seharusnya terjadi namun tidak terjadi. Kesimpulan ini adalah takdir yang menimpa seseorang bukanlah karena kondisi dan situasi tertentu namun mutlak karena kehendaka Allah, dan ia akan terikat dengan aturannya namun manusialah yang diajrkan untuk berusaha.

2 Dr. M. Qurays Syihab, Wawasan Al-Quran; Tafsir MaudhuI atas Pelbagai persoalan Umat, Al-Mizan, Bandung, 1996 hlm 59

3

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)2 Implikasi Iman kepada Takdir Kesadaran manusia untuk beragama merupakan kesadaran akan kelemahan dirinya.Terkait dengan fenomena takdir,maka wujud kelemahan manusia itu alah ketidaktahuannya akan takdirnya.Manusia tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi.Kemampuan berfikirnya memang dapat membawa dirinya kepada perhitungan,proyeksi dan perencanaan yang canggih.Namun setelah diusahakan realisasinya tidak selalusesuai dengan keinginannya.Manusia hanya tahu takdirnya setelah terjadi. Oleh sebab itu sekiranya manusia menginginkan perubahan kondisi dan menjalani hidup di dunia ini diperintah oleh Allah untuk berusaha dan berdoa untuk merubahnya.Usaha perubahan yang dilakukan oleh manusia itu kalau berhasil seperti yang diinginkannya maka Allah melarangnya untuk menepuk dada sebagai hasil karyanya sendiri.Bahkan sekirannya usaha itu dinilainya gagal dan bahkan manusia itu sedih bermuram durja menganggap dirinya sumber kegagalan,maka Allah juga menganggap hal itru sebagai kesombongan yang dilarang jugaTafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

xs3j9 (#qy's? 4n?t $tB N3s?$s wur (#qmts? ! $yJ/ N69s?#u 3 !$#ur w =t @. 5A$tFC Aqs Artinya: 23. (kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira[1459] terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (Al Hadid QS.57:23). [1459] Yang dimaksud dengan terlalu gembira: ialah gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah. Kesimpulannya, karena manusia itu lemah (antara lain tidak tahu akan takdirnya)maka diwajibkan untuk berusaha secara sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu beribadah kepada Allah.Dalam menjalani hidupnya,manusia diberikan pegangan hidup berupa wahyu Allah3

3 Ustadz aris Munandar, http://id.wikipedia.org/wiki/Takdir, diakses pada: 23 Oktober 2008

4

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

3. Hadits pengaruh Doa terhadap Takdir dan Hadits Takdir Janin Seperti yang penulis utarakan pada bab pendahuluan, bahwa dalam penulisan makalah mengenai takdir, disini penulis lebih memfokuskan pembahasan mengenai hadits-hadits mengenai Takdir dapat di rubah dengan doa dan takdir janin a. Hadits pengaruh Doa terhadap Takdir

: : . Artinya: Muhammad bin Humaid Ar-Rozi dan Said bin Yaqub menceritakan kepada kami bahwa keduanya berkata: Yahya Ad-Durais mengkhabarkan kepada kami dari Abi Maudud dari Sulaiman At-Taimi dari Abi Usman An-Nahdi dari Salman dia berkata: Rosulallah saw bersabda: Tidak ada yang dapat menolak takdir (ketentuan Allah) kecuali doa dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali berbuat kebaikan.4

. . : Artinya: Abdurrojjaq bercerita kepada kami sofyan memberitahukan kepada kami dari abdullah bin isa, dari Abdullah bin Abi Jad al asjaI dari sauban maula Rosulallah SAW menghubungkan hadirkan kepada nabi saw, dia berkata Tidak ada yang dapat menolak takdir (ketentuan Allah) kecuali doa dan tidak ada yang yang dapat menambah umur kecuali kebaikan dan sesungguhnya seorang hamba itu akan di haramkan rizkinya4 Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah Ast-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi (semarang: Toha Putra t.t) Jilid 3, hlm 303

5

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)dengan dosa yang mengenainya (di lakukan)5 Hadits diatas memberi pengertian bahwa Doa merupakan salah satu ibadah yang tidak bisa di lepaskan dari kehidupan seorang muslim. Bahkan pemeluk agama lainpun memiliki kepercayaan yang sama denngan kaum muslimin bahwa doa merupakan salah satu senjata paling ampuh bagi manusia.6 Setiap keadaan sesuatu butuh pada sebab keberadaannya, sedangkan Doa itu sendiri bagian dari sebab keberadaannya. Dengan doa sesuatu itubisa terwujud, karena doa menjadi salah satu bagian dari salah satu sebab-sebab yang dapat mewujudkannya. Inilah yang dimaksud oleh hadits tersebut bahwa doa adalah bagian dari takdir. Maka ini dikuatkan oleh hadits-hadits yang lain, yaitu:Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

: . Artinya: Waki bercerita kepada kami, sofyan bercerita kepada kami, dari Abdullah bin Isa, dari Abdullah bin Abi Al- Jad dari sauban dia berkata: Rosulallah saw bersabda: Sesungguhnya seorang hamba akan di haramkan Rizki dengan (sebab) dosa yang di lakukannya, dan tidak ada yang dapat menolak takdir (Ketentuan Allah) kecuali doa dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebaikan7

: . : . : 5 Imam ahmad bin Hambal, Musnad Imam Ahmad bin Hambal (Beirut: Dar as Sadr) Jilid 5, hlm 280 6 Ustadz Aris Munandar http://k4ligondang.wordpress.com/2007/10/24/doa-dan-seluk-beluknya/,diakses pada:23 Oktober 2008 7 Ibid 282

6

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)Artinya: Abdurrohman bin Hamdan al-Jallabi bin Hamdan mengkhabarkan kepada kami, Abu Hatim Muhammad bin Idris Ar-Rozi bercerita kepada kami, Qobisah bin Uqbah bercerita kepada kami dan Abu Bakar bin Nasr ad-Darrabardi bimarwa mengkhabarkan kepada kami, Muhammad bin gholib bercerita kepada kami, Abu Huzaifah bercerita kepada kami, bahwa keduanya berkata: Sofyan Assauri bercerita kepada kami dari dari Abdullah bin Isa, dari Abdullah bin Abi Jad dari Sauban ra dia berkata: Rosulallah saw bersabda: tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebaikan dan sesungguhnya seseorang akan mengalangi rizki dengan dosa yang di lakukannya.8Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

: : . : . Artinya: Abdul Wahid bin Ahamad Al-Bulaihi mengkhabarkan kepada kami, Abu Mansur Muhammad bin Muhammad Saman mengkhabarkan kepada kami, Abu Jafar Muhammad bin Ahmad bin Abd Al-Jabbar ar-Royyini menceritakan kepada kami Humaid bin Zanjawiyah menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Sofyan menceritakan kepada kami dari Abdillah bin Isa dari Abdillah bin Abi Jad dari Sauban berkata: Bersabda Rosulallah saw: tidak ada yang dapat menolak takdir kecualidoa dan tidak ada yang menambah umur kecuali kebaikan dan sesungguhnya seseorang akan mengalangi rizki dengan dosa yang mengenainya (di lakukannya)9

a.1. Tinjauan analisa sanad dan matan hadits8 Abi Abdillah Muhammad bin Abdullah Al-Hakim An-Naisaburi, Al-Mustadrok ala sohihain (Beirut, dar Al-KitabAl-Ilmiyah, 1990) cet 1, hlm 670 9 Abu Muhammad Al-Husain bin Masud al-Baghawi, Sarh As-Sunnah (Beirut: Dar al-Kutub Al-Ilmiyah, 1992) jilid 6, hlm 426

7

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

Dalam pemaknaan Hadits perlu di teliti adanya analisa dari sudut sanadnya, karena untuk memasuki pemaknaan hadits yang fokusnya adalah pembahasan pada matan, haruslah terlebih dahulu di ketahui bagaimana kualitas dari hadits tersebut dan yang terpenting dari analisa ini adalah penjelasan tentang cara penerimaan riwayat hadits dan hubungan mata rantai sanad hadits. a. 2. Hubungan mata rantai sanad hadits Sebagaimana yang telah di ketahui pada hadits diatas, bahwa hadits tentang pengaruh doa terhadap takdir Allah itu bersumber dari riwayat hadits dengan sanad dan matan yang berbeda-beda, namun dilihat dari prinsip pengertiannya adalah sama, dari sinilah maka perlu di analisa beberapa hadits tersebut yang berkait dengan hubungan mata rantai sanadnya. Pada hadits yang pertama bersumber dari riwayat Salman dengan sanad Muhammad bin Humaid Ar-Rozi dan said bin Yaqub, oleh mukhorrijnya dalam hal ini At-Turmudzi dinilai sebagai hasan gharib, istilah ini di berikan kepada At-turmudzi karena ia tidak mengetahuinya selain dari hadits Yahya Ad-Durays, kemudian di sebutkan pula bahwa Abu Maudud itu ada dua orang yang satu bernama fiddah dan lainnya bernama abdul Azizi bin Sulaiman, yang pertama adalah penduduk dari Basroh dan yang kedua adalah penduduk dari Madinah, keduanya hidup dalam satu masa, sedangkan abu maudud yang meriwayatkan hadits ini adalah Fiddah penduduk dari Basrah. Disamping penilain dari at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dari Imam al-hakim menilai hadits tersebut Shohih, sedangkan abu Hatim menilai hadits tersebut sebagai hadit dloif Mungkin juga bila At-Tirmidzi menganggap baik terhadap haditsnya adalah krena melihat adanya syahid (hadits pendukung) dari hadits Sauban yang diriwayatkan secara marfu dengan tambahan dan sesunggunya orang-orang terhalang rizkinya karena dosa yang menimpanya. Sedangkan kalau melihat pada hadits yang bersumber hadits Sauban hadits tersebut merupakan syahid dari hadits yang diriwayatkan Salman, dari Sauban inilah selanjutnya banyak muthabi yang meriwayatkan hadits tersebut, yang pada akhirnya sampai pada mukhorrij yaitu Ahmad bin Hambal, Ibnu Majjah, Al-Hakim dan alBaghawi Ibnu Majjah memberikan penilaian terhadap hadits yang diriwayatkan dengan

8

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)Universitas Islam Negeri Yogyakarta

Tafsir Hadits, Ushulluddin ? ????? ?? ???? ????? ?? ???? ??? ???? ?? ??????? ?????????? ???? ???

kualitas hasan, sedang menurut Al-Hakim hadits yang bersumber dari Sauban itu sebagai hadits yang shohih sanadnya. Dari penilaian tersebut tampak adanya perbedaan penilaian tentang hadits riwayat tirmidzi terjadi terjadi perbedaan antara shohih hasan dan maupun dloif maka para ulama hadits banyak yang berpendapat bahwa hadits tersebut dinilai hadits hasan. Dengan demikian hadits yang diriwayatkan At-Turmudzi tentang pengaruh doa terhadap terhadap takdir Allah swt berdasarkan hasil analisa dari sudut sanad dapat di pakai karena hadits yang bersumber dari riwayat Sauban ra. Tersebut menjadi syahid atas hadits At-Tirmidzi serta kedua hadits tersebut sama-sama bernilai hasan. Adapun hadits mengenai takdir di sebutkan juga Dalam kitab Al-Bihar, Nabi SAW bersabda:

Artinya: Tidak ada yang dapat menolak qadla (taqdir) kecuali doa Imam Musa Al-Kazhim (as) juga berkata:

Artinya: Hendaknya kamu berdoa, sesungguhnya doa dan permohonan kepada Allah Azza wa jalla dapat menolak bala. Allah telah menentukan takdir dan menetapkan qadha, tinggallah imdha (pengesahan)Nya. Jika Allah di panjatkan doa dan di mohon, dia akan menyingkirkan bala darimu.

Artinya: Sesunngunya doa dapat merubah qadha mubram yang telah di tentukan dengan suatu ketentuan. Maka hendaknya memperbanyak doa, sesungguhnya doa dalah kunci setiap rahmat, dan kesuksesan setiap kebutuhan. Tidak akan dapat memperoleh apa yang ada di sisi Allah kecuali dengan doa, karena tidak ada satu pun pintu yang banyak di ketuk kecuali akan di buka oleh pemiliknya. 1010 Ali Mustofa, http://tafsirtematis.wordpress.com/2008/06...penolak-takdir/, diakses pada: 20 Oktober

9

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

Lamah ThabathabaI mengatakan: Makna hadits tersebut menunjukkan bahwa berdoa itu harus di lakukan secara istiqamah dan terus menerus, sebagai salah satu syarat terwujudnya hakikat doa. Dan dengan seringnya berdoa di harapkan dapat membersihkan hati dan membuahkan keikhlasan dalam berdoa.11 b. Hadits Takdir Janin

12

Artinya: Kami telah diceritakan oleh Muhammad bin Abdillah ibn Numair dan Zuhair bin Harb dan lafadznya ibnu Numair dia berkata kami telah diceritakan Sufyan bin Uyainah dari Amr bin Dinar dari abi Thufail dari Hudzifah bin Usaid Nabi sedang menyampaikan kepadanya bilau bersabda: Malaikat mengambil Nuthfah (air mani) setelah menetap di dalam rahim selama 40 atau 45 malam kemudian malaikat berkata wahai tuhanku apakah ia kau jadikan orang yang celaka atau bahagia lalu malaikat mencatatnya (dari kedua pilihan tadi) lalu malaikat bertanya lagi wahai tuhanku apakah engkau jadikan dia laki-laki atau perempuan lalu malaikat mencatatnya dan dicatat amal nasib celakanya atau keberuntungannya, ajalnya, dan rizkinya kemudian lembaran itu di tutup lalu catatan lembaran itu tidak di tambah dan tidak pula di kurangi. (HR. Bukhori dan Muslim) b.1. Kedudukan Hadits Hadits ini merupakan pangkal dalam bab taqdir, yaitu tatkala hadits tersebut menyebutkan bahwa taqdir janin meliputi 4 hal: rizqinya, ajalnya, amalnya, dan bahagia2008 11 Tafsir Al-Mizan, Allamah Thabathabai, jilid 2:41 12 HR. Bukhori dan Muslim, Maktabah Samilah, diakses pada : 23 Oktober 2008

10

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)atau celakanya. b.2. Perkembangan Janin Janin sebelum sempurna menjadi janin melalui 3 fase, yaitu: air mani, segumpal darah, kemudian segumpal daging. Masing-masing lamanya 40 hari. Janin sebelum berbentuk manusia sempurna juga mengalami 3 fase, yaitu: 1. Taswir, yaitu digambar dalam bentuk garis-garis, waktunya setelah 42 hari. 2. Al-Khalq, yaitu dibuat bagian-bagian tubuhnya. 3. Al-Bar, yaitu penyempurnaan. Allah berfirman dalam Surat Al-Hasyr: 24, mengisyaratkan ketiga proses tersebut. b.3. Hubungan Ruh dengan Jasad Ruh dengan jasad memiliki keterkaitan yang berbeda sesuai dengan keadaan dan waktunya dalam 4 bentuk hubungan: 1. Tatkala di rahim. Hubungan keduanya lemah. Kehidupan ketika itu dominasinya ada pada jasad.Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

2. Tatkala di alam dunia. Kehidupan ketika itu dominasinya ada pada jasad. Sementara hubungan keduanya sesuai dengan kebutuhan kehidupan jasad. 3. Tatkala di alam barzah. Kehidupan ketika itu dominasinya ada pada ruh. 4. Tatkala di alam akhirat. Kehidupan ketika itu sempurna pada keduanya. Pada masa inilah hubungan keduanya sangat kuat. 4. Macam-macam Penulisan Taqdir Allah menulis taqdir dalam 4 bentuk, yaitu: 1. Taqdir saabiq, yaitu penulisan taqdir bagi seluruh makhluk di lauh mahfudz 50 ribu tahun sebelum penciptaan bumi dan langit. 2. Taqdir mri, yaitu penulisan taqdir bagi janin ketika berusia 4 bulan. 3. Taqdir sanawi, yaitu penulisan taqdir bagi seluruh makhluk setiap tahunnya pada

11

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)malam lailatul qodr. 4. Taqdir yaumi, yaitu penulisan terhadap setiap kejadian setiap harinya. Keempat macam penulisan taqdir tersebut memungkinkan terjadinya perubahan kecuali pada taqdir sabiq. Sebagaimana firman Allah: (Surat Ar-Rad: 39).Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

qsJtArtinya:

!$# $tB !$to

M6Vur ( ny Yur P) =tG69$#

39. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). Taqdir Allah sama sekali bukan sebagai pemaksaan, Allah lebih tahu terhadap hambanya yang pantas mendapatkan kebaikan dan yang tidak.13 5. Buah Iman kepada Taqdir Beriman kepada taqdir akan menghasilkan rasa takut yang mendalam akan nasib akhir hidupnya dan menumbuhkan semangat yang tinggi untuk beramal dan istiqomah dalam ketaatan demi mengharap khusnul khatimah. Beriman kepada taqdir bukanlah alasan untuk bermaksiat dan bermalas-malasan. Hati orang-orang yang shalih diantara 2 keadaan, yaitu khawatir tentang apa yang telah ditulis baginya atau khawatir tentang apa yang akan terjadi pada akhir hidupnya. Keadaan pertama hatinya para sabiqin dan keadaan ke-2 hatinya para abrar. 14

13 Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, alamat website http://www.almanhaj.or.id/conten/72/slash/0, di akses pada: 23 Oktober 2008 14 http://id.wikipedia.org/wiki/takdir, diakses pada: 23 Oktober 2008

12

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)BAB III KESIMPULAN Dari beberapa hadits yang yat-ayat Al-Quran yang telah di sebutkan diatas dapat di simpulkan, bahwa semua makhluk yang yang ada di jagat raya ini sudah di tetapkan takdirnya oleh Allah. Maka apabila seseorang memahami takdir allah dengan benar, tentu dia akan menyikapi segala musibah yang ada dengan tenang. Hal ini pasti bebbeda dengan orangorang yang tidak beriman pada yang benar, yang sudah barang tentu akan merasa sedih dan gelisah dalam mengahadapi musibah. Semoga kita di mudahkan oleh Allah untuk sabar dalam menghadapi segala cobaan yang merupakan takdir Allah. Akhir kata Wallahu alam bissowabTafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA 1. Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Imam Ahmad bin Hambal (Beirut: Dar as Sadr) Jilid 5, hlm 280 13

TAKDIR (Pengaruh Doa Terhadap Takdir & Takdir Janin)2.

Tafsir Hadits, Ushulluddin Universitas Islam Negeri Yogyakarta

Ustadz Aris Munandar http://k4ligondang.wordpress.com/2007/10/24/doa-danseluk-beluknya/,diakses pada:23 Oktober 2008

3. Abi Abdillah Muhammad bin Abdullah Al-Hakim An-Naisaburi, Al-Mustadrok ala sohihain (Beirut, dar Al-KitabAl-Ilmiyah, 1990) cet 1, hlm 670 4. Abu Muhammad Al-Husain bin Masud al-Baghawi, Sarh As-Sunnah (Beirut: Dar al-Kutub Al-Ilmiyah, 1992) jilid 6, hlm 426 5. Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah Ast-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi (semarang: Toha Putra t.t) Jilid 3, hlm 3036.

Ali Mustofa, http://tafsirtematis.wordpress.com/2008/06...penolak-takdir/, diakses pada: 20 Oktober 2008

7. Tafsir Al-Mizan, Allamah Thabathabai, jilid 2:418.

HR. Bukhori dan Muslim, Maktabah Samilah, diakses pada : 23 Oktober 2008

9. http://muslim.or.id/aqidah/memahami -takdir-ilahi.html, di akses pada:23 Oktober 200810.

Ustadz aris Munandar, http://id.wikipedia.org/wiki/Takdir, diakses pada: 23 Oktober 2008

11. Ustadz aris Munandar, http://id.wikipedia.org/wiki/Takdir, diakses pada: 23 Oktober 200812.

Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, alamat website http://www.almanhaj.or.id/conten/72/slash/0, di akses pada: 23 Oktober 2008 http://id.wikipedia.org/wiki/takdir, diakses pada: 23 Oktober 2008

13.

14