hadis tarbawi ii

15

Click here to load reader

Upload: rizqi-muamalah

Post on 18-Aug-2015

26 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hadis tarbawi ii

MAKHLUK-METAFISIK

MALAIKAT

Disusun guna memenuhi tugas :

Mata Kuliah : Hadis Tarbawi II

Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M.S.I

Disusun Oleh :

Risqi Muamalah 2021113127

Kelas :F

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PEKALONGAN

2015

Page 2: Hadis tarbawi ii

PENDAHULUAN

Sebagai makhluk yang tercipta dibumi dengan penuh kesempurnaan, apakah kita akan

membiarkan potensi yang kita miliki begitu saja, tanpa mempertimbangkan semuanya untuk

suatu kemanfaatan.

Begitu murah dan kasih sayangnya Allah kepada hamba-hambanya didunia, dengan

kemurahan itu marilah kita sama-sama berlomba-lomba dalam kebaikan menuju ridho-Nya.

Hadis ini menjelaskan keutamaan berdzikir dan menghadiri suatu majlis, terlebih kita

sebagai calon-calon pelopor ilmu Agama untuk generasi anak cucu kita. Dengan mempelajari

isi kandungan hadis ini diharapkan kita bisa lebih khidmat dalam jihad kita bersama anak

didik kelak .

2

Page 3: Hadis tarbawi ii

PEMBAHASAN

1. Pengertian

a. Pengertian Metafisika

Metafisika merupakan cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat

objek (fisik) di dunia. Dimana metafisika mempersoalkan realitas dan dunia dengan segala

struktur dan dimensinya. Apa yang sungguh-sungguh ‘ada’ yang paling utama? Apakah itu

‘kehidupan’? apakah itu ‘dunia fisik’? Apakah keseluruhan kenyataan itu tunggal atau

majemuk? Apakah kenyataan itu satu ragam ataukah bermacam ragam? Secara garis besar,

pandangan filsafat terkait dengan pokok soal tersebut dapat dikelompokan antara monisme

dan pluraisme, yang baik monisme maupun pluralisme dapat bersifat spiritualistis ataupun

materialistis.

Menurut para pemikir metafisis seperti Plato dan Aristoteles memberikan asumsi

dasar bahwa dunia atau realitas adalah yang dapat dipahami (intelligible) yang mana setiap

aliran metafisika mengklaim bahwa akal budi memiliki kapasitas memadai untuk memahami

dunia. Seolah – olah akal budi memiliki kualitas “ampuh” untuk menyibak semua realitas

mendasar dari segala yang ada. Sedangkan menurut Hamlyn, metafisika adalah bagian kajian

filsafat yang paling abstrak dan dalam pandangan sementara orang merupakan bagian yang

paling “tinggi” karena berurusan dengan realitas yang paling utama, berurusan dengan “apa

yang sungguh-sungguh ada” yang membedakan sekaligus menentukan bahwa sesuatu itu

mungkin ataukah tidak. Sekalipun demikian, subjek yang pasti dari kajian metafisika secara

terus menerus dipertanyakan, demikian juga validitas klaim-klaimnya dan kegunaannya.

Dengan demikian, metafisika adalah bagian kajian filsafat tentang sifat dan fungsi

teori tentang realita.1

1 http://www.bisosial.com/2012/11/pengertian-metafisika.html .diakses tanggal 17 maret 2015 jam 11.22

3

Page 4: Hadis tarbawi ii

b. Pengertian malaikat

Kata malaa’ikah adalah bentuk jamak dari malak. Menurut sebagian ulama kata

mlaa’ikah berasal dari maalik, namun cara pengucapanya diperhalus. Sebagian lagi

mengatakan berasala dari uluukah yang berarti risalah, dan ini adalah pendapat Syibawih dan

mayoritas ulama. Adapun kata dasarnya adalah laak. Tapi sebagian mengatakan kata

dasarnya adalah malk yang berarti mengambil dengan kuat. Atas dasar ini maka huruf mim

bukan huruf asli.

Mayoritas ahli kalam dari kalangan kaum muslimin berkata, “Malaikat adalah jisim

yang halus yang diberi kemampuan untuk membentuk dirinya dlam berbagai bentuk, dan

tempat tinggalnya di langit.” Mereka tidak setuju dengan pandangan yang mengatakan bahwa

malaikat adalah bintang-bintang atau ruh-ruh baik yang telah berpisah dengan jasadnya,

maupun pendapat-pendapat lain yang tidak memiliki landasan dalil naqli.2

Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya. Mereka selalu

taat kepada Allah dan tidak pernah mendurhakai perintah-perintah Allah. Mereka termasuk

makhluk ghaib yaitu makhluk yang tidak dapat diketahui oleh panca indera.

“(mereka )tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”(Q.s at-Tahrim:6)

Malaikat bukanlah perempuan bukan laki-laki dan tidak beranak dan tidak diperanakan.

Mereka tidak berjenis kelamin sehingga tidak memiliki nafsu.3

2. Teori pendukung

Yang dimaksud dengan dzikir disini adalah mengucapkan kalimat-kalimat yang

dianjurkan dan memperbanyaknya, diantaranya, الله اال اله وال لله والحمد الله ن سبحا

اكبر Maha suci Allah, segala puji hanya milik Allah, tidak ada sesembahan kecuali) والله

Allah, dan Allah Maha Besar), dan lain-lain yang terkait dengannya, seperti hauqolah (ال

الله با اال قوة وال ,( حول basmalah ( الله ,( بسم hasbalah ( كيل الو نعم و الله ,( حسبنا

istighfar ( العظيم الله .dan lainnya, serta do’a memohon kebaikan dunia akhirat ( استغفر

2 FATHUL BARI:penjelasan Kitab Shahih Al Bukhari (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008) Hal 66-673 Endra K. Prihadhi, MAKHLUK HALUS DALAM FENOMENA KEMUSYRIKAN (Jakarta: Salemba Diniyyah, 2004) Hal 50-51

4

Page 5: Hadis tarbawi ii

Dzikir kepada Allah juga berarti menjaga pelaksanaan amalan yang diwajibkan atau

dianjurkan, seperti membaca Al-Qu’an, membaca hadis, ilmu, sholat sunnah.

Dzikir kadang dilakukan dengan lisan, dan yang mengucapkan mendapat pahala.

Dalam hal ini tidak disyaratkan menghadirkan maknanya, tapi disyaratkan agar tidak

memaksudkan selain maknanya. Bila dzikir disertai dengan hati, maka akan lebih

sempurna, dan bila ditambah lagi menghadirkan maknanya beserta semua yang

terkandung didalamnya berupa pengagungan Allah dan penafian segala kekurangan dari-

Nya, maka akan lebih sempurna lagi. Jika dzikir itu dilakukan ketika sedang melakukan

amal sholih, sekalipun amal sholih itu diwajibkan, yaitu berupa shalat, jihad dan

sebagainya, maka akan lebih sempurna lagi. Jika hal itu dilakukan dengan benar-benar

ikhlas karena Allah, maka itulah kesempurnaan yang tertinggi.

Seorang ahli ma’rifat mengatakan, “Dzikir ada tujuh macam: Dzikir kedua mata

adalah dengan menangis, dzikir kedua telinga dengan mendengar secara seksama, dzikir

lisan adalah dengan pujian, dzikir kedua tangan adalah dengan memberi, dzikir badan

adalah dengan memenuhi janji, dzikir hati adalah dengan takut dan cemas, dan dzikir ruh

adalah dengan kepasrahan dan kerelaan.”

Hadis lain yang dinukil Imam Muslim dari hadis Abu Hurairah dan Abu Sa’id secara

marfu’

(tidaklah suatu kaum duduk sambil berdzikir kepada Allah kecuali para malaikat

mengitari mereka, dan mereka diselimuti rahmat, serta diturunkan ketentraman kepada

mereka)

Dari semua jalur periwayatan disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan majlis-

majlis dzikir adalah yang mencakup dzikir kepada Allah dengan berbagai macam dzikir,

yaitu berupa tasbih, takbir dan sebagainya, dan juga membaca kitab Allah, serta berdo’a

memohon kebaikan dunia dan akhirat.

3. Materi Hadis

1. Hadis dan Terjemahan

a. Lafal Hadis

5

Page 6: Hadis tarbawi ii

{ : قال- وسلم عليه الله النبيصلى عن هريرة أبي عن

يتتبعون فضال سيارة ئكة مال وتعالى تبارك لله إن

معهم ذكرقعدوا فيه مجلسا وجدوا فإذا الذكر مجالس

بينهم ما يملئوا حتى بأجنحتهم بعضا بعضهم وحف

إلى وصعدوا عرجوا تفرقوا فإذا الدنيا السماء وبين

من بهم أعلم وهو جل و عز الله فيسألهم قال السماء

األرض فى لك عباد عند من جئنا فيقولون جئتم أين

. ويسئلونك ويحمدونك ويهللونك ويكبرونك يسبحونك

وهل قال جنتك يسألونك قالوا يسألونى ذا وما قال

جنتي رأوا لو فكيف قال رب أي ال قالوا جنتى رأوا

من قالوا يستجيرونني مم قال ويستجيرونك قالوا

لو فكيف قال ال قالوا ناري رأوا وهل قال يارب نارك

قدغفرت فيقول قال ويستغفرونك قالوا ناري رأوا

قال استجاروا مما وأجرتهم سألوا ما فأعطيتهم لهم

فجلس مر إنما خطاء عبد فالن فيهم رب فيقولون

بهم يشقى ال القوم هم غقرت وله فيقول قال معهم

( .} الذكر كتاب الصحيح، فى مسلم رواه جليسهم

) مجالسالذكر بابفضل واإلستغفار، والتوبة والدعاء

b. Terjemah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, daru nabi SAW : beliau bersabda,

“sesungguhnya Allah Tabaraka wata’ala mempunyai malaikat-malaikat yang

bertugas berkeliling mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka telah

mendapatkan suatu majlis zikir, malaikat-malaikat duduk bersama mereka dan

menaungi sama lainya dengan sayap- sayap mereka sampai memenuhi ruang

antara mereka dengan langit dunia ini. Setelah majelis itu bubar, malaikat-

malaikat itu kembali lagi naik keatas langit.”Sabda beliau,’’lalu Allah bertanya

kepada malaikat-malaikat itu, sedangkan Dia lebih mengetahui dari pada mereka,

‘Dari manakah kalian datang?’ mereka menjawab, ‘kami datang dari majelis

6

Page 7: Hadis tarbawi ii

hamba-hamba Engkau dibumi, yang bertasbih, bertakbir, bertahlil, bertahmid,dan

memohon kepada Engkau. Tanya Allah, ‘Mereka memohon apa kepada-Ku?’

Jawab malaikat, ‘Mereka memohon surga kepada Engkau.’ Tanya Allah, ‘Apakah

mereka telah melihat surga-Ku?’ Jawab malaikat, ‘Belum, wahai Tuhanku.’ Allah

berfirman, ‘Bagaimanakah kiranya kalau mereka telah surga-Ku?’ Malaikat itu

berkata lagi, ‘Mereka memohon perlindungan kepada Engkau.’Tanya Allah, ’Dari

apakah mereka memohon perlindungan kepada-Ku?’ Jawab mereka, ‘Mereka

memohon perlindungan-Mu dari api neraka-Mu wahai Tuhanku, ‘Tanya Allah,

’Apakah mereka telah melihat api neraka-Ku?’ Jawab malaikat, ’Belum. ’Tanya

Allah, ’Bagaimanakah kiranya kalau mereka telah melihat api neraka-Ku?’

Malaikat itu berkata lagi, ’Mereka juga memohon ampunan kepada Engkau.’

Firman Allah, ’Aku telah mengampuni mereka, Aku telah memberi mereka apa

yang mereka minta, dan Aku telah melindungi mereka dari api neraka,” Sabda

beliau,” Kemudian malaikat-malaikat berkata, ‘Wahai Tuhanku, didalam majelis

itu ada si fulan, yaitu seorang hamba yang penuh dosa. Dia hanya lewat, lalu

bertemu dengan majelis dzikir itu, kemudian dia duduk bersama mereka.” Sabda

beliau, “Lalu Allah berfirman,’Aku telah mengampuni dosanya, mereka adalah

orang-orang yang teman duduk mereka itu tidak akan ada yang celaka.”4 (HR.

Muslim)

4. Refleksi hadis dalam kehidupan

Hadis ini menunjukan keutamaan berdzikir, keutamaan majlis dzikir, duduk-

duduk dengan mereka walaupun tidak ikut berdzikir dengan mereka, keutamaan

berteman dengan orang-orang shalih dan keberkahan dengan mereka.

Al- Qadhi Iyadh rahimahullah berkata, “Dzikir kepada Allah ada dua macam ;

yaitu dzikir dengan hati, dan dzikir dengan lisan. Dzikir dengan hati ada dua macam:

Yang pertama :termasuk bentuk dzikir yang paling tinggi, dan yang paling

utama itu adalah memikirkan dan merenungi kebesaran Allah SWT, Keagungan-Nya,

kekuasaan-Nya dan tanda-tanda kebesaran-Nya baik yang berada dilangit maupun

yang ada dibumi. Dan dalam suatu hadis disebutkan, “sebaik-baik dzikir adalah dzikir

yang tersembunyi” maksudnya dzikir dengan hati.

4 Op. Cit.hlm 711-713

7

Page 8: Hadis tarbawi ii

Yang kedua :dzikir dalam hati ketika ada perintah agama yang harus

dilaksanakan dan larangan agama yang harus dijauhi; dengan melaksanakan semua

perintah dan menjauhi larangannya serta tidak melaksanakan amalan yang sulit

diamalkan.

Menurut Al- Qadhi, para ulama juga berbeda pendapat; apakah dzikir dengan

hati itu akan ditulis oleh para malaikat sebagai amal amal kebaikan? Ada yang

berpendapat, akan ditulis para malaikat sebagai amal kebaikan dan Allah Ta’ala akan

memberikan tanda kepada mereka sehingga dikenal yang lainya. Ada juga yang

berpendapat dzikir yang seperti itu tidak akan ditulis oleh para malaikat sebagai amal

kebaikan; karena hal itu tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah saja.

Menurut Al-Qadhi sendiri, pendapat yang benar adalah bahwa dzikir dengan hati itu

juga ditulis oleh para Malaikat sebgai amal kebaikan, dan dzikir lisan yang diiringi

dengan kehadiran hati lebih utama dari pada dzikir dengan hati saja. Wallahu A’lam.5

5. Aspek Tarbawi

a. Hadis ini menunjukan keutamaan majlis-majlis dzikir dan orang-orang yang

berdzikir, keutamaan berkumpul untuk berdzikir.

b. Hadis ini juga menunjukan kecintaan para malaikat kepada manusia dan

kepedulian mereka terhadap manusia.

c. Hadis ini menunjukan bahwa yang bertanya itu lebih mengetahui dari pada yang

ditanya, hal ini untuk menunjukan penghormatan kepada yang ditanya,

meningatkan akan kekuasaan-Nya dan kedudukan-Nya.

5 Imam An- Nawawi, Syarah Shahih Muslim (jilid 11) (Jakarta Timur : Darus Sunnah Press, 2011)Hal 977-978

8

Page 9: Hadis tarbawi ii

PENUTUP

Kata malaa’ikah adalah bentuk jamak dari malak. Menurut sebagian ulama kata

mlaa’ikah berasal dari maalik, namun cara pengucapanya diperhalus. Sebagian lagi

mengatakan berasala dari uluukah yang berarti risalah, dan ini adalah pendapat Syibawih dan

mayoritas ulama. Adapun kata dasarnya adalah laak. Tapi sebagian mengatakan kata

dasarnya adalah malk yang berarti mengambil dengan kuat. Atas dasar ini maka huruf mim

bukan huruf asli

Hadis ini menunjukan keutamaan berdzikir, keutamaan majlis dzikir, duduk-duduk

dengan mereka walaupun tidak ikut berdzikir dengan mereka, keutamaan berteman dengan

orang-orang shalih dan keberkahan dengan mereka.

9

Page 10: Hadis tarbawi ii

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bisosial.com/2012/11/pengertian-metafisika.html.diakses tanggal 17 maret

2015 jam 11.22

Al-Imam Al-Hafizh, Ibnu Hajar Al-Asqalani.2008. FATHUL BARI:penjelasan Kitab Shahih Al Bukhari Buku 17. Jakarta: Pustaka Azzam Al-Imam Al-Hafizh, Ibnu Hajar Al-Asqalani.2009. FATHUL BARI:penjelasan Kitab Shahih Al Bukhari Buku 30. Jakarta: Pustaka Azzam

K. Prihadhi, Endra. 2004. MAKHLUK HALUS DALAM FENOMENA KEMUSYRIKAN . Jakarta: Salemba Diniyyah

An- Nawawi, Imam.2011. Syarah Shahih Muslim (jilid 11) .Jakarta Timur : Darus Sunnah

Press

10

Page 11: Hadis tarbawi ii

TENTANG PENULIS

Nama : Risqi Muamalah

TTL : Pekalongan, 19 Juni 1995

Alamat : Dukuh Gandu Tengah rt. 1 rw.5 Desa Dadirejo

Kec. Tirto kab.Pekalongan

Motto :”Khairunnas anfauuhum linnas”sebaik-baik manusia adalah yang

bermanfaat untuk manusia lain.

11