h yat rospia brata pusat kebudayaan kawasan asia barat daya atau timur tengah

7
Kawasan Asia Barat Daya Istilah kawasan Asia Barat Daya ditujukan kepada negara-negara yang secara geografis terletak di Jazirah Arab. Istilah tersebut sebenarnya hanya cocok bila digunakan dari kawasan Asia Tenggara, oleh karena itu Bangsa Eropa biasa menyebut kawasan ini sebagai Timur Tengah (The Middle East) karena letaknya di sebelah timur Eropa yang lebih jauh dari Turki atau Timur Dekat (The Near East) dan lebih dekat dari China atau Timur Jauh (The Far East). Adapun negara-negara yang termasuk dikawasan ini meliputi negara- negara yang mayoritas berkebudayaan Arab dan atau para penghuni gurun pasir, diantaranya; Saudi Arabia, Yordania (Jordan), Israel, Palestine, Lebanon, Syria (Suriah), Egypt (Mesir), Cyprus (Siprus), Turkey (Turki), Iraq (Irak), Kuwait, Bahrain, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (Arab Emirates Union), Yemen (Yaman), dan Iran. Pusat-pusat Peradaban Kuno Asia Barat Daya (Peradaban Sumeria) Sejarah peradaban kuno di kawasan Asia Barat Daya berawal dari daerah Mesopotamia yang dikenal dengan nama Sumeria, tepatnya di lembah sungai Euphrates dan Tigris (Iraq) sekitar 3.000 tahun s.M. Hasil ekskavasi ditemukan bekas runtuhan

Upload: dadan-ym

Post on 21-Jun-2015

509 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Barat Daya Atau Timur Tengah

TRANSCRIPT

Page 1: H Yat Rospia Brata Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Barat Daya Atau Timur Tengah

Kawasan Asia Barat Daya Istilah kawasan Asia Barat Daya ditujukan kepada negara-

negara yang secara geografis terletak di Jazirah Arab. Istilah tersebut sebenarnya hanya cocok bila digunakan dari kawasan Asia Tenggara, oleh karena itu Bangsa Eropa biasa menyebut kawasan ini sebagai Timur Tengah (The Middle East) karena letaknya di sebelah timur Eropa yang lebih jauh dari Turki atau Timur Dekat (The Near East) dan lebih dekat dari China atau Timur Jauh (The Far East). Adapun negara-negara yang termasuk dikawasan ini meliputi negara-negara yang mayoritas berkebudayaan Arab dan atau para penghuni gurun pasir, diantaranya; Saudi Arabia, Yordania (Jordan), Israel, Palestine, Lebanon, Syria (Suriah), Egypt (Mesir), Cyprus (Siprus), Turkey (Turki), Iraq (Irak), Kuwait, Bahrain, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (Arab Emirates Union), Yemen (Yaman), dan Iran.

Pusat-pusat Peradaban Kuno Asia Barat Daya (Peradaban Sumeria)

Sejarah peradaban kuno di kawasan Asia Barat Daya

berawal dari daerah Mesopotamia yang dikenal dengan nama Sumeria, tepatnya di lembah sungai Euphrates dan Tigris (Iraq) sekitar 3.000 tahun s.M. Hasil ekskavasi ditemukan bekas runtuhan istana Kish berupa tangga-tangga, pilar-pilar, dinding-dinding berelief, kubah, dan bangunan suci atau ziggurat berbentuk menara dengan tangga yang berundak. Temuan lainnya berupa pertulisan paku (cuneiform writing) telah berhasil dipecahkan arkeolog Inggris, Sir Henry Rawlinson yang menyimpulkan bahwa di Mesopotamia Hilir (Sumeria) telah berdiri negara-negara kota (city-state) sebagai sebuah kesatuan masyarakat yang memiliki pemerintahan dan rakyat masing-masing dan hidup di kota-kota sehingga disebut “the Urban Revolution”. Sementara itu penduduk Sumeria termasuk rumpun

Page 2: H Yat Rospia Brata Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Barat Daya Atau Timur Tengah

Kaukasoid yang menaruh perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, diantaranya mengenal cara-cara pembuatan perhiasan dari emas atau logam campuran, memahami astronomi, astrologi, matematik, pemetaan, dan ilmu bedah. Bangsa Sumeria juga mengembangkan kesusastraan (epik Gilgamesh), dan kepercayaan menyembah banyak Dewa (polytheism).

Dalam bidang politik, di Mesopotamia berdiri beberapa negara kota seperti halnya; Lagash, Ur, Umma, Erekh (Urukh), Nippur (Nippir), Larsa, Kish, dan Eridu, dimana masing-masing diperintah oleh seorang pendeta merangkap kepala pemerintahan atau disebut Patesi sehingga lebih bercorak theokrasi. Persaingan antar negara kota sering terjadi hingga negara kota yang ditaklukan dipaksa menyembah dewa dari negara kota yang menang, Patesi yang menang meningkat menjadi raja dengan gelar Lugal. Beberapa Lugal yang terungkap melalui pertulisan paku adalah; Lugal Eanatum dan Urukagina dari Lagash, Lugal Zagisi dari Errekh, dan Lugal Ur Nammu (Namrud) dari Ur.

Sekitar 2.500 tahun s.M., Sumeria disatukan oleh pemerintahan negara kota Ur yang kemudian mendirikan Dinasti Ur ke-I. Adapun ekspansinya menguasai Bangsa Akkadia di utara (rumpun bangsa Smith atau Samyah) guna menguasai Hulu Sungai Euphrates dan Tigris bagi kepentingan pertanian. Dinasti

Page 3: H Yat Rospia Brata Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Barat Daya Atau Timur Tengah

Ur ke-I ditaklukan Lugal Zagisi (2.300 s.M)., begitu juga Zagissi akhirnya dikuasai oleh Shargon Kinnu, pemimpin bangsa Akkadia dari di Agade yang kemudian memindahkan ibukotanya ke Babylon serta meluaskan wilayahnya ke Levant (Syria, Lebanon, Palestine, Jordan) dan Iran Selatan (bangsa Elam) sampai berakhirnya kekuasaan Akkadia pada masa Naram Sin (2197-2160 s.M.) akibat terpecah belah dan serbuan Bangsa Gutti dari pegunungan di utara Sumeria.

Tahun 2.100 s.M. bangsa Ur bangkit menaklukan bangsa Gutti dan berjaya pada masa Lugal Ur Nammu (2070 s.M.), sehingga Ur Nammu kemudian dikenal sebagai Raja Sumeria – Akkadia. Kerajaan Ur berakhir sepeninggal Raja Dungi karena di serang bangsa Amoria atau Amorit (rumpun bangsa Smith) dari barat laut sungai Euphrates yang kemudian mendirikan Kerajaan Babylonia pertama dan mencapai puncaknya pada masa Raja Hammurabi (1728-1686 s.M.). Hamurabi membuat kodifikasi hukum yang dikenal dengan Hammurabi Code dan dianggap sebagai kodifikasi hukum tertua dalam sejarah. Hammurabi diperkirakan masih sejaman dengan Nabi Ibrahim a.s. yang pernah menetap di tanah Khaldea Sumeria (Ur of the Chaldees) hingga keruntuhannya tahun 1670 s.M. akibat serangan bangsa Kassit, Mesir, Mitani, dan Hittit.

Diantara keempat aggressor tersebut, bangsa Hittit dari Boghaskoi atau Hatusas (sebelah utara pegunungan Taurus- Turki) berhasil menguasai sebagian besar Levant sehingga berhadapan dengan bangsa Mesir yang menguasai Palestina dibawah Raja Fir’aun (Pharao Thutmosis III) tahun 1504-1450 s.M. Namun keruntuhan Hittit sebenarnya lebih disebabkan oleh serbuan bangsa Hurria, Phygria, dan Lydia dari kota Sardes Turki (1.200 s.M.)

Melemahnya Kerajaan Hittit dan Mesir (Pharao Amenhotep IV) membuka kesempatan bangsa-bangsa yang tinggal di Levant untuk mengembangkan diri, diantaranya; bangsa Aramea (Syria), Kanaan (Palestine), Funisia (Lebanon), Filistin (Palestine), dan Yahudi. Sementara itu yang berhasil mengembangkan kekuasaannya adalah bangsa Yahudi di bawah pimpinan Nabi Daud a.s. dan Nabi Sulaiman a.s., namun sepeninggal Raja Sulaiman bangsa Yahudi terpuruk dan pecah menjadi dua, yakni Kerajaan Yudea (Yudah) di selatan dan Israel di utara. Keduanya mengalami kehancuran oleh Nebukadnezar dari Kerajaan Babylonia Baru tahun 586 s.M., namun Babylonia Baru pun akhirnya runtuh setelah mendapat serangan bangsa Persia (Iran) yang pernah mengalami kejayaan pada masa Raja Darius Agung (Darius the great).

Page 4: H Yat Rospia Brata Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Barat Daya Atau Timur Tengah

Bangsa Persia merupakan menganut ajaran Zoroastrianism (Zoroaster, Zarahustra, mazdak, ma’juj), atau penyembah api), namun mereka-pun mengalami kehancuran setelah berperang melawan pasukan Iskandar Zulkarnain dari Greek-Macedonia (334 s.M.) di wilayah Ephesus, Miletus, dan Pergomum yang merupakan koloni-koloni Yunani di perbatasan Persia. Iskandar Agung (Alexander the Great) berhasil mengembangkan kebudayaan “Hellenism”, yaitu perpaduan antara kebudayaan Yunani (Hellas) dengan kebudayaan-kebudayaan Timur, terutama pada masa pemerintahan Diadokhos atau kerajaan pengganti (Diadokhos Syiria, Diadokhos Yunani, dan Diadokhos Mesir) sehingga banyak kota mulai dari Turki sampai ke India yang bernama Iskandariyah atau Alexandria.

Page 5: H Yat Rospia Brata Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Barat Daya Atau Timur Tengah

Pada tahun 63 Masehi Kerajaan Diadokhos Syria yang

besar akhirnya menyerah pada Kerajaan Romawi, dan sejak itulah Romawi mulai menguasai Asia Kecil dengan mendirikan kerajaan Romawi Timur (Byzantium/Byzantine) yang berpusat di Constantinople (Istanbul) dibawah Kaisar Arcadius putera dari Theodosius Kaisar Roma tahun 395 M. Sementara itu sekitar tahun 226 M. Ardashir (Artaxerxes) berhasil pula mendirikan kerajaan Persia Baru atau Sasanidia setelah melepaskan diri dari Kerajaan Diadokhos Syria dan akhirnya berkembang sebagai kekuatan besar menyaingi Kekaisan Byzantium. Dengan demikian maka di jazirah Timur Tengah dalam beberapa abad telah berdiri dua kekuatan adi kuasa menjelang munculnya Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW (570-633 M.) dari kota Mecca (Mekah) ke kota Yatsrib (Medina).