guru pembelajar - · pdf filemata pelajaran ppkn smp, ips smp, ppkn sma/smk, sejarah sma/smk,...

145

Upload: doanngoc

Post on 14-Feb-2018

302 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu
Page 2: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

GURU PEMBELAJAR

MODUL

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

KELOMPOK KOMPETENSI A

PROFESIONAL: PEMBELAJARAN IPS TERPADU

PEDAGOGIK: BELAJAR & PEMBELAJARAN

PENULIS:

Erning Wijayati, S.AB, M.M dkk

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2016

Page 3: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

PENULIS: Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed., M.Pd ( PPPPTK PKn DAN IPS, [email protected])

Erning Wijayati, S.Sos, M.M ( PPPPTK PKn DAN IPS, [email protected] )

PENELAAH Dr. Sukamto, M.Pd., M.Si. (UNIVERSITAS NEGERI MALANG)

Copyright © 2016 PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PPPPTK PKn DAN IPS) Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi buku untuk keperluan apapun

tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Page 4: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

i

KATA SAMBUTAN

Peran guru professional dalam proses pembeljaran sangat penting bagi kunci keberhasilan belajar siswa. Guru professional adalah guru kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi focus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru

Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP) merupakan upaya peningkatan kompetensiuntuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG ) untuk kompetensi pedagogic dan professional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi tersebut dibedakan menjadi 10 (sepuluh) peta kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG melalui program Guru Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan melaui poa tatap muka, daring (on line), dan campuran (blended) tatap muka dengan daring.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengebangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan Lenbaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untuk program Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan GP on line untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya

Jakarta, Februari 2016

Direktur Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan

Sumarna Surapranata, Ph. D.

NIP. 1959080119850321001

Page 5: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

ii

KATA PENGANTAR

Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan

adalah peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi prioritas baik oleh pemerintah pusat,

pemerintah daerah, maupun kewajiban bagi Guru. Sejalan dengan hal tersebut, peran guru

yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas menjadi sangat penting sebagai

penentu kunci keberhasilan belajar siswa. Disisi lain, Guru diharapkan mampu untuk

membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang

berkualitas.

Sejalan dengan Program Guru Pembelajar, pemetaan kompetensi baik Kompetensi Pedagogik

maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru. Informasi tentang peta

kompetensi tersebut diwujudkan, salah satunya dalam Modul Pelatihan Guru Pembelajar dari

berbagai mata pelajaran.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan

Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKn dan IPS) merupakan salah satu

Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,

mendapat tugas untuk menyusun Modul Pelatihan Guru Pembelajar, khususnya modul untuk

mata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA,

Ekonomi SMA, Sosiologi SMA, dan Antropologi SMA. Masing-masing modul Mata Pelajaran

disusun dalam Kelompok Kompetensi A sampai dengan J. Dengan selesainya penyusunan

modul ini, diharapkan semua kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi Guru Pembelajar baik

yang dilaksanakan dengan moda Tatap Muka, Daring (Dalam Jaringan) Murni maupun Daring

Kombinasi bisa mengacu dari modul-modul yang telah disusun ini.

Semoga modul ini bisa dipergunakan sebagai acuan dan pengembangan proses

pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran PPKn dan IPS.

Page 6: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

iii

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vii

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Tujuan ............................................................................................................... 1

C. Peta Kompetensi ................................................................................................... 2

D. Ruang Lingkup ...................................................................................................... 4

E. Saran Cara Penggunaan Modul ........................................................................... 4

Kegiatan Pembelajaran 1 Pengantar Pembelajaran IPS Terpadu ......................... 6

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................ 6

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................................................................... 6

C. Uraian Materi......................................................................................................... 6

D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................................................... 16

E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................................ 16

F. Rangkuman ........................................................................................................... 17

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................................ 20

Kegiatan Pembelajaran 2. Kajian Materi IPS ........................................................... 21

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................ 21

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................................................................... 21

C. Uraian Materi......................................................................................................... 21

D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................................................... 41

E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................................ 41

F. Kesimpulan ............................................................................................................ 41

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................................ 42

Kegiatan Pembelajaran 3. SKL, KI, dan KD IPS Terpadu ....................................... 44

A. Tujuan ............................................................................................................... 44

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................................................................... 44

C. Uraian Materi......................................................................................................... 44

D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................................................... 62

Page 7: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

iv

E. Rangkuman ........................................................................................................... 63

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................................. 63

Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu ........................ 64

A. Tujuan ........................................................................................................ 64

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................................................................... 64

C. Uraian Materi ........................................................................................................ 64

D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................................................... 78

E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................................ 78

F. Rangkuman ........................................................................................................ 78

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................................ 79

H. Kunci Jawaban ...................................................................................................... 79

Kegiatan Pembelajaran 5. Belajar dan Pembelajaran ............................................ 80

A. Tujuan …………………………………………… ............................................ 80

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................................................................... 80

C. Uraian Materi ........................................................................................................ 80

D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................................................... 94

E. Latihan/Kasus/Tugas............. ................................................................................ 95

F. Rangkuman ........................................................................................................ 95

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................................ 95

Kegiatan Pembelajaran 6 Teori Belajar .................................................................. 96

A. Tujuan …………………………………………… ............................................ 96

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................................................................... 96

C. Uraian Materi ........................................................................................................ 96

D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................................................... 111

E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................................ 112

F. Rangkuman ........................................................................................................ 113

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................................ 115

Kegiatan Pembelajaran 7 Psikologi Pembelajaran ................................................ 116

A. Tujuan …………………………………………… ............................................ 116

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................................................................... 116

C. Uraian Materi ........................................................................................................ 116

D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................................................... 131

E. Latihan...................... ............................................................................................. 131

F. Rangkuman ........................................................................................................ 131

Page 8: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

v

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................................ 132

Penutup .................................................................................................................

Daftar Pustaka ..........................................................................................................

Page 9: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ruang Lingkup ...................................................................................... 4

Gambar 2. SDA hayati dan Non hayati ................................................................... 32

Gambar 3. tanaman herbal dan rempah-rempah .................................................... 32

Gambar 4. SDA hayati ............................................................................................ 33

Gambar 5. Jumlah Penduduk Yang Besar .............................................................. 37

Gambar 6. Bagan Teori Behavioristik ..................................................................... 99

Gambar 7. Learning by teaching (Mel Silberman) ................................................... 110

Page 10: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Peta Kompetensi ...................................................................................... 3

Tabel 2. Dimensi IPS dalam Kehidupan Manusia ................................................... 9

Tabel 3. Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan

Maknanya ................................................................................................................ 11

Tabel 4. Standar Isi ................................................................................................. 13

Tabel 5. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 16

Tabel 6. Tingkat Pencapaian Kompetensisetiap Tingkat Pendidikan ...................... 45

Tabel 7. Lingkup Materi atau muatan IPS ............................................................... 48

Tabel 8. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B ....................................... 49

Tabel 9. Kompetensi Inti SMP/MTs ......................................................................... 51

Tabel 10. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas VII ................................... 54

Tabel 11. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas VIII .................................. 56

Tabel 12. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas IX ..................................... 58

Tabel 13. Kata Kerja operasional Ranah Kognitif ..................................................... 61

Tabel 14. Kata Kerja operasional Ranah Afektif ....................................................... 61

Tabel 15. Kata Kerja operasional Ranah Psikomotorik ............................................ 62

Tabel 16. Format Analisis Keterkaitan SKL,KI dan KD ............................................. 66

Tabel 17. Implikasi Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran ............................. 111

Tabel 18. Psikologi Pendidikan Menurut Good dan Brophy 1990 ............................. 120

Page 11: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain

yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan

pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan kegiatan

pengembangan keprofesian secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas

profesionalnya.Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah

pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan sesuai

kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru

dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan

agar mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan

kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB

akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga

kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dan dikembangkan sebagai

profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru dan tenaga kependidikan

merupakan tenaga profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang

sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu “Menciptakan Insan

Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Untuk itu guru dan tenaga kependidikan yang

profesional wajib melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan modul diklat PKB secara umum adalah memberikan pemahaman

dan sebagai salah satu referensi bagi peserta diklat PKB, sehingga kompetensi ranah

profesional dan paedagogik tercapai. Kompetensi inti dalam ranah profesional yang

hendak dicapai dalam pembelajaran pada modul ini mencakup:

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SMP.

Page 12: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

2

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial SMP.

3. Mengembangkan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SMPsecara kreatif.

Kompetensi inti dalam ranah paedagogik yang hendak dicapai dalam pembelajaran

pada modul ini mencakup:

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,

kultural, emosional dan intelektual.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki.

7. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

8. Melakukan tindakan reflektif untukpeningkatan kualitas pembelajaran

C. Peta Kompetensi

Kompetensi yang ingin dicapai setelah peserta diklat mempelajari Modul ini adalah :

Kegiatan Nama Mata

Diklat

Indikator Pencapaian Kompetensi

1 Pengantar

pembelajaran IPS

Terpadu

1. memahami pengantar ilmu geografi melalui paduan

pembelajaran IPS pada tingkat SMP/MTsmelaksanakan

pembelajaran IPS terpadu diawali dengan geografi sebagai

platform

2. mendukung kelancaran dan kecepatan pelaksanaan

pembelajaran terpadu; dan

3. melaksanakan pembelajaran IPS Terpadu di SMP/MTs secara

benar

1 Pembelajaran

IPS Terpadu

1. menjelaskan konsep IPS

2. mengidentifikasi karakteristik pembelajaran IPS

3. memahami tujuan pembelajaran IPS

4. menjabarkan konsep pembelajaran terpadu dalam IPS

Page 13: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

3

Kegiatan Nama Mata

Diklat

Indikator Pencapaian Kompetensi

5. menjabarkan lingkup materi atau muatan IPS

2 Kajian Materi IPS

1. Menjelaskan mengapa harus mempelajari IPS?

2. Menjelaskan hakekat pembelajaran IPS

3. Menjelaskan tujuan pembelajaran IPS

4. Menjelaskan hubungan tema dengan materi pembelajaran

5. Menjelaskan cara mengembangkan kajian IPS terpadu

3 Pengantar SKL,

KI, dan KD IPS

Terpadu

1. Memahami Kompetensi Inti (KI) IPS terpadu

2. Memahami Kompetensi Dasar (KD) IPS terpadu

3. Memahami Indikator Pencapaian Kompetensi IPS terpadu

4. Memahami konsep dan pola pikir keilmuan dalam bidang IPS

terpadu

4 Analisis SKL, KI,

dan KD IPS

Terpadu

1. menguraiakan perbedaan SKL, KI, KD dan IPK

2. menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD dan IPK

3. menyusun keterkaitan SKL, KI KD,IPK dan materi

pembelajaran sesuai format yang disepakati

5 Teori Belajar

1. menjelaskan Teori Belajar Behaviorisme dengan benar

2. menjelaskan Teori Belajar Kognitivisme dengan benar

3. menjelaskan Teori Belajar Konstruktivisme dengan benar

4. memberi contoh Teori Belajar Behaviorisme dalam

Pembelajaran IPS dengan benar

5. memberi contoh Teori Belajar Kognitivisme dalam

Pembelajaran IPS dengan benar

6. memberi contoh Teori Belajar Konstruktivisme dalam

Pembelajaran IPS dengan benar

6 Belajar dan

Pembelajaran

1. Menjelaskan konsep belajar 2. Memahami konsep pembelajaran 3. Menguraikan prinsip-prinsip pembelajaran 4. Mengidentifikasi lingkup pembelajaran 5. Menjelaskan konsep mengajar 6. Mengkaji standar proses

7 Psikologi

Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian psikologi pendidikan 2. Menjelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan 3. Menguraikan hubungan antara perbedaan individu peserta

didik dengan pembelajaran IPS 4. Menjelaskan pentingnya pemahaman tentang psikologi

pendidikan

Tabel 1. Peta Kompetensi

Page 14: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

4

D. Ruang Lingkup

IPS SMP

Gambar 1. Ruang Lingkup

D. Saran Cara Penggunaan Modul

Petunjuk penggunaan modul ini adalah sebagai berikut:

1. Membaca judul modul dengan teliti

2. Membaca pendahuluan agar memahami latar belakang penulisan modul, tujuan

penyusunan modul, peta kompetensi dalam modul, ruang lingkup pembahasan,

serta petunjuk penggunaan modul yang termuat dalam saran cara penggunaan

modul

3. Mengikuti alur kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan pembelajaran 1 sampai

dengan kegiatan pembelajaran 9. Kegiatan pembelajaran menunjukan mata diklat

atau topik yang akan dibahas dalam kegiatan diklat. Setiap kegiatan pembelajaran

memiliki tujuan, indikator pencapaian, aktivitas pembelajaran, latihan/ kasus

RUANG LINGKUP MODUL A

Profesional

Pembelajaran IPS Terpadu

Kajian Materi IPS

Pengantar SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

Pedagogik

Teori Belajar

Belajar dan Pembelajaran

Psikologi Pembelajaran

Page 15: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

5

/tugas, rangkuman materi, umpan balik dan tindak lanjut, serta kunci jawaban yang

berbeda.

4. Selanjutnya, membaca penutup, daftar pustaka, dan glosarium

Page 16: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

6

Kegiatan Pembelajaran 1

PENGANTAR PEMBELAJARAN IPS TERPADU Dra. Hj. Widarwati, M.SEd, M.Pd

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan disusunnya modul diklat ini sebagai panduan belajar bagi guru IPS dalam

memahami pembelajaran Ilmu Pengetahuan Pembelajaran (IPS). Tujuan lain

ditulisnya modul ini untuk memberikan pencerahan tentang konsep, karakteristik,

tujuan, konsep pembelajaran terpadu dalam IPS. Manfaat dari naskah ini adalah

dapat digunakan sebagai salah satu referensi atau pedoman dalam

mengembangkan pembelajaran IPS di SMP.

Secara khusus, tujuan ditulisnya naskah ini agar para peserta diklat IPS dapat

menjelaskan konsep IPS, karakteristik IPS, tujuan pembelajaran IPS, konsep

pembelajaran terpadu dalam IPS, lingkup materi IPS

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini dan pengerjaan tugas serta latihan, para guru dan

tenaga pendidik lainnya yang mengikuti diklat IPS dapat:

1. menjelaskan konsep IPS

2. mengidentifikasi karakteristik pembelajaran IPS

3. memahami tujuan pembelajaran IPS

4. menjabarkan konsep pembelajaran terpadu dalam IPS

5. menjabarkan lingkup materi atau muatan IPS

C. Uraian Materi

1. Konsep IPS

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu

sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.

Page 17: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

7

Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-

ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS

atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi

materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

antropologi, filsafat, dan psikologi sosial.

Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki

keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan

yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan

berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi

studi-studi komparatif yang berkenaan manusia dengan nilai-nilai, kepercayaan,

struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan

spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu

politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-

aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi

sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok,

institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti

ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial.

IPS adalah telaah tentang manusia dalam hubungan sosialnya atau

kemasyarakatannya. Manusia sebagai makhluk sosial akan mengadakan hubungan

sosial dengan sesamanya, mulai dari keluarga sampai masyarakat global. Hal ini

sebagaimana diungkap oleh Nursid Sumaatmadja (2007:13) bahwa setiap orang

sejak lahir, tidak terpisahkan dari manusia lain. Selain berinteraksi dengan sesama,

manusia juga berinteraksi dan memanfaatkan lingkungan alam, serta harus

mempertanggungjawabkan semua tindakan sosialnya kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa.

Jadi, mata pelajaran IPS dapat dipahami sebagai mata pelajaran di sekolah yang

dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang diorganisasikan dengan

satu pendekatan interdisipliner, multidipliner atau transdisipliner dari Ilmu-ilmu

Sosial dan Humaniora. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

dijelaskan bahwa IPS di SMP merupakan bahan kajian yang wajib dimuat dalam

kurikulum pendidikan dasar dan menengah, antara lain mencakup geografi, sejarah,

Page 18: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

8

ekonomi, dan sosiologi yang dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial

masyarakat (Depdiknas RI, 2003).

b. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

1) IPS dibelajarkan dengan menggunakan geografi sebagai platform

2) IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum

dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora,

pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001).

3) KI dan KD IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan

sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan

atau tema tertentu.

4) KI dan KD IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan

dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

5) KI dan KD dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat

dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan

lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan

hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan

jaminan keamanan.

6) K I dan KD IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami

fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga dimensi

tersebut terlihat pada tabel berikut.

Dimensi dalam kehidupan manusia

Ruang Waktu Nilai/Norma

Area dan substansi pembelajaran

Alam sebagai tempat dan penyedia potensi sumber daya

Alam dan kehidupan yang selalu berproses, masa lalu, saat ini, dan yang akan datang

Kaidah atau aturan yang menjadi perekat dan penjamin keharmonisan kehidupan manusia dan alam

Contoh Kompetensi Dasar yang dikembangkan

Adaptasi spasial dan eksploratif

Berpikir kronologis, prospektif, antisipatif

Konsisten dengan aturan yang disepakati dan kaidah alamiah masing-masing disiplin ilmu

Page 19: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

9

Tabel 2. Dimensi IPS dalam Kehidupan Manusia

Sumber: Sardiman, 2004

c. Tujuan Pembelajaran IPS

Pada kurikulum 2013 tujuan pembelajaran IPS dinyatakan seperti:

1) IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative social studies, bukan

sebagai pendidikan disiplin ilmu, sebagai pendidikan berorientasi aplikatif,

pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan

pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial

dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan

tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas

masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI.

2) Muatan pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk

tujuan pendidikan adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

3) Pada hakikatnya IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam

bentukintegrated social studies. Muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi,

geografi, dan sosiologi. Mata pelajaran ini merupakan program pendidikan yang

berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar,

rasa ingin tahu,dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab

terhadap lingkungan sosial dan alam.

4) Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa,

semangat kebangsaan,patriotisme,dan aktivitas masyarakat dibidang ekonomi

dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5) Pendidikan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-

batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas,karena konsep-

konsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahan-

permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut

memudahkan pembelajaran IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual.

6) Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan

waktu. Ruang adalah tempat dimana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang

Alternatif penyajian dalam mata pelajaran

Geografi Sejarah Ekonomi, Sosiologi/Antropologi

Page 20: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

10

menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ketempat lain,dan waktu

menggambarkan masa dimana kehidupan manusia itu terjadi.

Tujuan pendidikan menekankan pada pemahaman tentang IPS menggunakan

pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak

secara tegas dan jelas, karena konsep-konsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait

dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut

memudahkan pembelajaran IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual

diintegrasikan melalui konten.

d. Konsep Pembelajaran Terpadu dalam IPS

Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan

interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu

sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual

maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-

prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Salah satu di antaranya

adalah memadukan KD. Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat

memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk

menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang

dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan

sendiri berbagai konsep yang dipelajari.

Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari

berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran

terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu tema dari suatu cabang ilmu tertentu,

kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang

ilmu yang lain.

Tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang

berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan

dari berbagai disiplin atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh,

potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari

berbagai disiplin ilmu-ilmu social.

Page 21: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

11

Tabel 3. Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan

Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah

Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan

Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,

melihat (tanpa atau dengan alat)

Melatih kesungguhan, ketelitian,

mencari informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang

informasi yang tidak dipahami dari apa

yang diamati atau pertanyaan untuk

mendapatkan informasi tambahan

tentang apa yang diamati

(dimulai dari pertanyaan faktual

sampai ke pertanyaan yang bersifat

hipotetik)

Mengembangkan kreativitas, rasa

ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk

membentuk pikiran kritis yang perlu

untuk hidup cerdas dan belajar

sepanjang hayat

Mengumpulkan

informasi/

eksperimen

- melakukan eksperimen

- membaca sumber lain selain buku

teks

- mengamati objek/ kejadian/

- aktivitas

- wawancara dengan narasumber

Mengembangkan sikap teliti,

jujur,sopan, menghargai pendapat

orang lain, kemampuan

berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan

informasi melalui berbagai cara

yang dipelajari, mengembangkan

kebiasaan belajar dan belajar

sepanjang hayat.

Mengasosiasika

n/

mengolah

informasi

- mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan baik terbatas dari hasil

kegiatan

mengumpulkan/eksperimen mau

pun hasil dari kegiatan mengamati

dan kegiatan mengumpulkan

informasi.

- Pengolahan informasi yang

dikumpulkan dari yang bersifat

menambah keluasan dan

kedalaman sampai kepada

pengolahan informasi yang bersifat

mencari solusi dari berbagai sumber

yang memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang

bertentangan.

Mengembangkan sikap jujur, teliti,

disiplin, taat aturan, kerja keras,

kemampuan menerapkan prosedur

dan kemampuan berpikir induktif

serta deduktif dalam menyimpulkan

.

Mengomunikasi

kan

Menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau media

lainnya

Mengembangkan sikap jujur, teliti,

toleransi, kemampuan berpikir

sistematis, mengungkapkan

pendapat dengan

singkat dan jelas, dan

mengembangkan kemampuan

berbahasa yang baik dan benar.

Page 22: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

12

e. Lingkup Materi atau Muatan Pembelajaran IPS

Muatan pembelajaran di SMP/MTs yang berbasis pada konsep-konsep terpadu

dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Mata Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS). Pada hakikatnya IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam

bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan muatan IPS

berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi.

1) Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013

Tentang Standar Isi adalah seperti yang tergambar pada tabel 1.2 berikut:

Tingkat

Kompetensi Kelas Kompetensi Lingkup Materi

4 VII-VIII 1. Menghargai dan memiliki perilaku

sebagai warga negara Indonesia yang

dapat melakukan perubahan dan

keberlanjutan kehidupan melalui interaksi

sosial dan alam yang sesuai dengan

ajaran agama yang dianutnya.

2. Memahami aspek keruangan dan

konektivitas antar ruang dan waktu

dalam lingkup regional dan nasional

pada perubahan dan keberlanjutan

kehidupan masyarakat Indonesia pada

zaman praaksara sampai zaman

pergerakan kebangsaan.

3. Memahami jenis, fungsi, dan

peran kelembagaan dinamika

interaksi sosial dalam mendukung

keberlanjutan kehidupan masyarakat.

4. Mengemukakan pendapat mengenai

masalah sosial masyarakat Indonesia

dalam lingkup regional dan nasional

serta mampu memecahkan masalah

sosial sederhana melalui dinamika

interaksi sosial di lingkungan sekitarnya

Manusia, tempat, dan

lingkungan

- keruangan dan

konektivitas antarruang

dan waktu dalam

lingkup regional

- keruangan dan

konektivitas antar

ruang dan waktu dalam

lingkup nasional

Keberlanjutan,

perubahan dan waktu

- aspek geografis,

ekonomi, budaya,

pendidikan dan politik

- zaman praaksara,

zaman Hindu Buddha

dan zaman Islam

- zaman penjajahan dan

zamanpergerakan

kebangsaan

Sistem sosial dan

budaya

- Jenis, fungsi dan peran

kelembagaan sosial,

budaya ekonomi, dan

Page 23: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

13

Tingkat

Kompetensi Kelas Kompetensi Lingkup Materi

politik

- Dinamika interaksi

manusia dengan

lingkungan alam, sosial,

budaya,dan ekonomi

4A IX 1. Mensyukuri karunia Tuhan Yang

Maha Esa sebagai penduduk Indonesia yang

mampu melakukan perubahan dan

keberlanjutan kehidupan melalui interaksi

sosial dan lingkungannya

2. Memahami aspek keruangan dan

konektivitas antar ruang dan waktu dalam

mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara

yang mencakup perubahan dan keberlanjutan

kehidupan masyarakat Indonesia pada

zaman pergerakan kemerdekaan sampai

masa kini

3. Memahami manfaat kelembagaan

dan landasan dinamika interaksi

sosial dalam mendukung

keberlanjutan kehidupan

Masyarakat

4. Mengemukakan pendapat

mengenai masalah sosial

masyarakat Indonesia dalam

mewujudkan kesatuan wilayah

Nusantara, serta mampu

mengatasi masalah sosial di

lingkungan sekitarnya melalui

alternatif tindakan nyata sebagai

bentuk partisipasi dalam

kehidupan berbangsa dan

Bernegara

Manusia, tempat dan

lingkungan

keruangan dan

konektivitas antar ruang

dan waktu dalam

mewujudkan kesatuan

wilayah Nusantara

Keberlanjutan,

perubahan dan waktu

- aspekgeografis,

ekonomi,budaya,

pendidikan dan politik

- zamanpergerakan

kemerdekaan dan masa

kini

Sistem sosial dan

budaya

- Manfaat kelembagaan

sosial,budaya, ekonomi,

dan politik

Tabel 4. Standar Isi

*Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka

Page 24: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

14

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.Tingkat Kompetensi 4A merupakan

kemampuan peralihan jenjang pendidikaan dasar ke pendidikan menengah dan

Tingkat Kompetensi 6 merupakan kemampuan peralihan pendidikan menengah ke

jenjang pendidikan tinggi.

Muatan pembelajaran di SMP/MTs yang berbasis pada konsep-konsep terpadu

dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah IPS. Pada hakikatnya

IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated social studies.

Muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi. Kedua mata

pelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi aplikatif,

pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan

pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan

alam.

2) Ruang Lingkup Mapel IPS (Permendikbud No 58. Tahun 2014)

Untuk menghadapi tantangan yang ada, bangsa Indonesia perlu memupuk

nasionalisme budaya (cultural nationalism) yang berarti pengakuan terhadap

budaya etnis yang beragam, yang lahir dan berkembang di dalam masyarakat

Indonesia. Setelah itu, perlu mengelola sumberdaya alam untuk menjamin

kesejahteraan bangsanya berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan prinsip

keadilan sosial, dan meningkatkan daya saing produk barang dan jasa, melalui

peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai subyek dalam persaingan

tersebut.

Dari semua tantangan tersebut, pendidikan IPS mengambil peran untuk memberi

pemahaman yang luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan, yaitu: (1)

Memperkenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya; (2) Membekali kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,

rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan

sosial; (3) Memupuk komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan; dan (4) Membina kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik di tingkat local, nasional

maupun global. Ruang lingkup IPS adalah perilaku sosial, ekonomi, dan budaya

manusia di masyarakat dalam konteks ruang dan waktu yang mengalami

perubahan. Oleh karena itu, masyarakat menjadi sumber utama IPS.

Page 25: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

15

Ruang lingkup mata pelajaran IPS di SMP, meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu .

b) Perubahan masyarakat Indonesia pada zaman pra-aksara, zaman Hindu-

Buddha dan zaman Islam, zaman penjajahan dan tumbuhnya semangat

kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal (masa)

reformasi sekarang.

c) Jenis dan fungsi kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam

masyarakat.

d) Interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi dari

waktu ke waktu.

3) Kompetensi Dasar (KD)

KD dirumuskan untuk mencapai KI. Rumusan KD dikembangkan dengan

memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan

masing- masing mata pelajaran. KD meliputi empat kelompok sesuai dengan

pengelompokan KI sebagai berikut:

a) kelompok 1 : kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1.

b) kelompok 2 : kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2.

c) kelompok 3 : kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;

dan

d) kelompok 4 : kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

f. Rekomendasi Best Practice dalam pembelajaran IPS

Rekomendasi dari Zimelman berikut dapat dijadikan tambahan informasi dalam

membelajarkan IPS sesuai dengan Kurikulum 2013, peserta didik perlu:

1. diberi kesempatan untuk melakukan investigasi pada tema dan sub tema

secara mendalam

2. melakukan eksplorasi yang menantang dari pertanyaan yang terbuka

3. berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

4. terlibat aktif baik secara individu maupun kelompok sehingga tercipta

ketrampilan dan kebiasaan yang diperlukan untuk belajar sepanjang masa

Page 26: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

16

5. terlibat secara aktif dalam membaca, menulis, mengobservasi, mendiskusikan,

mempertentangkan sehingga dapat menjamin keterlibatan mereka

6. membangun pengetahuan awal dari kehidupan mereka di masyarakat

7. mengeksplor budaya masyarakat setempat hingga budaya nasional

D. Aktivitas Pembelajaran

Lembar Kegiatan 1.1

1. Baca semua informasi yang ada, kemudian buatkan ringkasan tentang materi

tersebut dimulai dari:

Bahasan Ringkasan

Konsep IPS

Karakteristik IPS

Tujuan Pendidikan IPS

Ruang lingkup IPS

Muatan Materi IPS

Tabel 5. Aktivitas Pembelajaran

E. Latihan:

1. Buka Permendikbud no 58 tahun 2014 tentang Kurikulum IPS SMP, bacalah

tentang KD IPS kelas 7 sampai dengan kelas 9. Cermati kajian materi geografi,

ekonomi, sosiologi, dan sejarah.

2. Identifikasi tema-tema yang ada dalam pembelajaran IPS

3. Apa yang Anda ketahui tentang interdisipliner dan trans-disciplinarity?

4. Bagaimana cara pembelajaran terpadu dirancang?

5. Nilai-nilai apa saja yang Anda temukan pada modul ini sehingga dapat Anda

gunakan membelajarkan IPS

6. Bahan diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja

Petunjuk kegiatan perancangan model keterpaduan pada pembelajaran IPS

Kompetensi : Mendeskripsikan konsep pembelajaran IPS Terpadu

Page 27: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

17

Tujuan :

a. Memetakan konsep esensial pada KD mata pelajaran IPS yang dapat dipadukan

(KD domain sikap, pengetahuan dan keterampilan)

b. Memetakan konsep esensial dari satu tema IPS untuk satu kali tatap muka

pembelajaran

c. Merancang instrumen model keterpaduan pada penyajian satu topik IPS

Langkah Kerja:

a. Silahkan Anda mengunduh Permendikbud no 58 tahun 2014 tentang Kurikulum

SMP/MTs

b. Simak dan pelajari tentang keterkaitan SKL, KI dan KD

c. Buatkan pemetaan konsep esensial yang teridentifikasi pada hasil belajar Anda

tentang SKL, KI dan KD dalam bentuk mind maps

d. Berdasarkan hasil pemetaan konsep tersebut, tentukan tema IPS yang dapat

disajikan pada setiap tatap muka pembelajaran

e. Buatlah pemetaan konsep yang dapat dipadukan pada satu tema IPS yang Anda

pilih pembelajaran IPS

f. Berdasarkan pemetaan konsep pada setiap tema atau materi IPS yang Anda

buat, rancanglah instrumen model keterpaduan yang cocok dengan pemetaan

tersebut untuk penyajian pembelajarannya. Rancangan cukup dibuat dalam

bentuk gambar model keterpaduan.

F. Rangkuman

1. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

dibelajarkan di SMP/MTs. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan

generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Mapel IPS memuat materi Geografi,

Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Membelajarkan IPS secara terpadu hendaknya

mempertimbangkan keempat kajian tersebut. Materi esensial dari keempatnya di

dapat dari Kompetensi Dasar

Untuk mengkaji KD mata pelajaran IPS perlu memperhatikan urutan hierarki konsep

disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi. Kurikulum 2013 menuntut

pembelajaran IPS disampaikan secara terpadu dengan harapan pembelajaran IPS

Page 28: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

18

lebih bermakna bagi peserta didik dalam konteks pembelajaran sehari-hari,

sehingga peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan utuh.

Melalui pembelajaran terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman

langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan

memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian,

peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang

dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif.

Pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap

kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar lebih

menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih

efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian yang relevan

akan membentuk skema (konsep), sehingga peserta didik akan memperoleh

keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar, pengetahuan,

serta kebulatan pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat

direfleksikan melalui pembelajaran terpadu (Williams, 1976:116).

Dalam rangka implementasi KI dan KD untuk memenuhi ketercapaian

pembelajaran, maka diperlukan pedoman pelaksanaan model pembelajaran IPS

Terpadu. Hal ini penting, untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran

terpadu yang dapat menjadi acuan dan contoh konkret dalam kerangka

implementasi KI dan KD. Membelajarkan IPS secara terpadu diperlukan tema

sebagai pengikat konsep atau kajian geografi, ekonomi, sosiologi dan sejarah.

2. Mengkaji Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS

KD adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan

ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta

didik, maka jelas sekali yang dimaksud konten adalah isi atau materi yang harus

dibelajarkan pada peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan

memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu

mata pelajaran. Dalam mengkaji kompetensi dasar mapel IPS perlu memperhatikan

urutan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi

Untuk menghadapi tantangan yang ada, bangsa Indonesia perlu memupuk

nasionalisme budaya (cultural nationalism) yang berarti pengakuan terhadap

Page 29: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

19

budaya etnis yang beragam, yang lahir dan berkembang di dalam masyarakat

Indonesia. Setelah itu, perlu mengelola sumberdaya alam untuk menjamin

kesejahteraan bangsanya berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan prinsip

keadilan sosial, dan meningkatkan daya saing produk barang dan jasa, melalui

peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai subyek dalam persaingan

tersebut.

Pendidikan IPS mengambil peran untuk memberi pemahaman yang luas dan

mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan, yaitu: (a) memperkenalkan konsep-

konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (b)

membekali kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,

memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (c) memupuk

komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan (d)

membina kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, baik di tingkat local, nasional maupun global.

3. Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek (a) keruangan dan

konektivitas antar ruang dan waktu ; (b) perubahan masyarakat Indonesia pada

zaman pra-aksara, zaman Hindu-Buddha dan zaman Islam, zaman penjajahan dan

tumbuhnya semangat kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan

awal (masa) reformasi sekarang; (c) jenis dan fungsi kelembagaan sosial, budaya,

ekonomi, dan politik dalam masyarakat; (d) interaksi manusia dengan lingkungan

alam, sosial, budaya, dan ekonomi dari waktu ke waktu.

4. Pendekatan pembelajaran IPS dikenal dengan interdisipliner karena sistem

pembelajarannya memungkinkan peserta didik secara aktif mencari, menggali dan

menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Trans-

disciplinarity berarti batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan

jelas karena konsep- konsep disiplin ilmu berbaur atau terkait dengan permasalahan

yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPS

menjadi pembelajaran yang kontekstual.

5. IPS adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan sesamanya yang

diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu. Ruang adalah

tempat dimana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan

mobilitas manusia antara satu tempat ketempat lain,dan waktu menggambarkan

Page 30: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

20

masa dimana kehidupan manusia terjadi sebagai mapel dalam bentuk integrated

sciences dan integrated social studies.

6. Cara menyusun pembelajaran terpadu diawali dengan memilih atau menentukan

tema sebagai payung pengembangan pembelajaran disesuaikan dengan SKL, KI,

KD yang dipadukan. Kemudian menyusun sub-tema, peta materi dan sub materi,

dilanjutkan dengan penyusunan perangkat pembelajaran beserta media yang

sesuai dengan materi yang akan dibahas di setiap pertemuan

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Setelah mempelajari Modul tentang Guru Pembelajar 1 Anda diharapkan mampu

untuk memperdalam dan mengembangkan materi tersebut melalui studi literature,

media sosial, maupun dengan jalan mendiskusikan di kegiatan MGMP.

2. Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu memahami IPS secara

terpadu dan kontekstual kepada peserta didik.

Page 31: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

21

Kegiatan Pembelajaran 2

KAJIAN MATERI IPS Dra.Hj.Widarwati, M.S.Ed., M.Pd

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan disusunnya modul Kajian materi IPS ini sebagai panduan belajar bagi

guru peserta diklat IPS dalam mengembangkan kajian pembelajaran IPS yang

terdiri dari geografi, ekonomi, sosiologi dan sejarah.

B. Indikator Kinerja Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini dan pengerjaan tugas serta latihan, para guru

dan tenaga pendidik lainnya yang mmengikuti diklat IPS dapat:

1. Menjelaskan mengapa harus mempelajari IPS?

2. Menjelaskan hakekat pembelajaran IPS

3. Menjelaskan tujuan pembelajaran IPS

4. Menjelaskan hubungan tema dengan materi pembelajaran

5. Menjelaskan cara mengembangkan kajian IPS terpadu

C. Uraian Materi

1. Mengapa Harus Mempelajari IPS?

Jika Anda ditanya oleh orang lain dengan pertanyaan seperti “Mengapa harus

mempelajari IPS? Jawaban seperti apa yang hendak

Anda berikan? Pembelajaran IPS berkaitan dengan

kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah

laku dan kebutuhannya. IPS berkaitan dengan cara

manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan

untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya, memamfaatkan sumberdaya

yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya

maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan

masyarakat manusia. Dengan demikian, jawaban yang pas untuk pertanyaan di

atas adalah (1) karena IPS mempelajari manusia dan sebagai manusia

hendaknya saling tolong menolong, dan memahami keberadaan orang lain, (2)

sebagai manusia yang hidup dalam masyarakat tertentu yang saling

Page 32: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

22

membutuhkan, dan saling mempengaruhi satu sama lain, (3) sebagai manusia

hendaknya memiliki tanggungjawab untuk melangsungkan kehidupan

2. Hakekat Pembelajaran IPS

Pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar yang

terdiri dari guru dan peserta didik saling bertukar informasi.

Pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada

pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi

aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah

sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang

pendidikan masing-masing.

Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang

terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau

peserta didik dan siswi atau dalam lingkungan

yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik

yang ada di masa sekarang maupun di masa

lampau. Dengan demikian peserta didik lelaki

maupun perempuan yang mempelajari IPS dapat

menghayati masa sekarang dengan dibekali

pengetahuan tentang masa lampau umat manusia.

Dalam kegiatan belajar mengajar IPS membahas

manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa

lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat

maupun lingkungan yang jauh dari peserta didik. Oleh karena itu, guru IPS harus

sungguh-sungguh memahami apa dan bagaimana bidang studi IPS.

Secara mendasar, pembelajaran IPS berkaitan

dengan kehidupan manusia yang melibatkan

segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS

berkaitan dengan cara manusia memenuhi

Page 33: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

23

kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan

kejiwaannya, memamfaatkan sumberdaya yang ada dipermukaan bumi,

mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam

rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS

mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan

bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.

IPS/social studies adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya

dalam sistem kehidupan

bermasyarakat. IPS mengkaji

bagaimana hubungan manusia dengan

sesamanya di lingkungan sendiri,

dengan tetangga yang dekat sampai

jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhan

hidupnya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang

keseluruhan kegiatan manusia. Kompleksitas kehidupan

yang akan dihadapi peserta didik nantinya bukan hanya

akibat tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi saja,

melainkan juga kompleksitas kemajemukan masyarakat

Indonesia. Oleh karena itu, IPS mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan manusia dan juga

tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan

tersebut.

IPS sebagai mata pelajaran dalam dunia pendidikan

dasar dan menengah di Indonesia memiliki kekhasan

dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai

pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat

terpadu (integrated), interdisipliner, multidimensional. Karakteristik ini terlihat dari

perkembangan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya

semakin meluas. Dinamika cakupan semacam dapat dipahami mengingat

semakin kompleks dan rumitnya permasalahan sosial yang memerlukan kajian

secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam,

Page 34: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

24

teknologi, humaniora, lingkungan, bahkan sistem kepercayaan. Dengan cara

demikian pula diharapkan pendidikan IPS terhindar dari sifat ketinggalan zaman,

di samping keberadaannya yang diharapkan tetap koheren dengan

perkembangan sosial yang terjadi.

Pusat Kurikulum mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai integrasi dari

berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar

realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner

dariaspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah,

geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya (Pusat Kurikulum, 2006: 5).

IPS merupakan seperangkat fakta, peristiwa,

konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan

perilaku dan tindakan manusia untuk membangun

dirinya, masyarakat, bangsa, dan lingkungannya

berdasarkan pengalaman masalalu yang bisa

dimaknai untuk masa kini, dan antisipasi masa akan datang. Peristiwa fakta,

konsep dan generalisasiyang berkaitan dengan isu sosial merupakan beberapa

hal yang menjadi kajian IPS. Urutan kajian itu menunjukan urutan dari bentuk

yang paling kongkrit, yaitu dari peristiwa menuju ketingkatan yang abstrak, yaitu

konsep peranan peristiwa dan fakta dalam membangun konsep dan generalisasi.

Senada dengan hal itu menurut Sapriya pengetahuan IPS hendaknya mencakup

fakta, konsep, dan generalisasi. Fakta yang digunakan terjadi dalam kehidupan

peserta didik, sesuai usia peserta didik, dan tahapan berfikir peserta didik. Untuk

konsep dasar IPS terutama diambil dari disiplin ilmu-ilmu sosial, yang terkait

dengan isu-isu sosial dan tema-tema yang diambil secara multidisiplin. Contoh

konsep, multikultural, lingkungan, urbanisasi, perdamaian, dan globalisasi.

Sedangkan generalisasi yang merupakan ungkapan pernyataan dari dua atau

lebih konsep yang saling terkait digunakan proses pengorganisir dan memaknai

fakta dan cara hidup bermasyarakat.

3. Tujuan pembelajaran IPS

Tujuan pembelajaran IPS (instructional objective social) adalah perilaku hasil

belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah

Page 35: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

25

mengikuti kegiatan pembelajaran IPS. Penyelenggaraan pendidikan merupakan

suatu keseluruhan yang terangkum dalam sebuah sistem pendidikan nasional.

Begitu juga dengan pendidikan IPS pada pendidikan dasar dan mengenah

merupakan suatu yang integral dari suatu sistem pendidikan nasional pada

umumnya, yang telah diatur berdasarkan undang-undang sestem pendidikan

nasional.

Dari penyelenggaraan pendidikan IPS tersebut

tujuan mata pembelajaran IPS pada umumnya

adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat

dengan dasar nilai-nilai moral etik yang tinggi dan

menjunjung tinggi nilai budaya bangsa serta

membentuk peserta didik yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan,

wawasan kebangsaan, dan etika sosial, berakhlak sosial yang tinggi

Setiap guru IPS mestinya memahami konsep

keterpaduan dalam mata pelajaran IPS. Namun

ternyata masih banyak guru yang memahami IPS

sebagai mata pelajaran yang terpisah sebagai ilmu

sosial seperti Ekonomi, Geografi, sosiologi dan

Sejarah. Bahkan sangat mungkin di antara guru IPS

yang ada, juga kurang memahami tujuan

pembelajaran IPS. Menurut Permendiknas No 22

tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

untuk:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial .

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Page 36: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

26

Keempat tujuan mata pelajaran IPS di atas menunjukkan bahwa IPS merupakan

mata pelajaran yang memiliki tujuan membentuk peserta didik menjadi warga

negara yang baik. Dengan demikian IPS sebenarnya merupakan pelajaran yang

sangat penting. Terkait dengan itu maka pada bab ini akan dibahas beberapa

uraian yang terkait dengan karakteristik IPS; konsep dasar atau konsep-konsep

esensial dalam IPS; standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS; serta

strategi perumusan tema dalam IPS.

Tujuan pengajaran pendidikan IPS mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Guru tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja

tetapi aspek-aspek yang lain seperti aspek afektif dan psikomotorik.

Tujuan kognitif pembelajaran IPS lebih mengarah pada tujuan memperoleh

pengetahuan, pengertian, intelegensi, dan ketrampilan berfikir peserta didik.

Tujuan kognitif ini terbagi ke dalam enam kelompok besar yaitu : pengetahuan,

kemampuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesia dan evaluasi. Tujuan afektif

pembelajaran IPS adalah menekankan pada perasaan, emosi, dan drajat

penerimaan dan penolakan peserta didik terhadap materi pembelajaran IPS yang

diberikan. Secara garis besar tujuan afektifdikelompokan kedalam lima kelompok

besar yaitu: penerimaan, jawaban atau sambutan, penghargaan,

pengorganisasian dan karakteristik nilai.sedangkan tujuan psikomotorik dapat

dikelompokan pada tujuh kelompok besar yaitu: pengindraan, kesiapan

bertindak, respon atau sambutan terbimbing, mekanisme atau tindakan yang

otomatis, ketrampilan yang dilakukan secara hati-hati, adaptasi dan keaslian.

Dalam perubahan ilmu pengetahuan sosial, dikenal banyak istilah yang kadang-

kadang dapat mengacaukan pemahaman. Istilah

tersebut meliputi : Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi

Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS). Achmad Sanusi memberikan batasan tentang

Ilmu Sosial adalah sebagai berikut, Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu

pengetahuan sosial yang bertarap akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat

perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.

Page 37: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

27

Selanjutnya Nursid Sumatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang

ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara

perorangan maupun tingkah laku kelompok.

Jadi, IPS adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari

manusia sebagai anggota masyarakat. Mulyono memberi dasarannya dalam

batasan IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary

Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti Sosiologi, Antropologi budaya, psikologi sosial,

sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil perpaduan dari sejumlah mata

pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik.

Mata pelajaran IPS mempunyai ciri-ciri

dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian

jelas bahwa IPS adalah fungsi dari disiplin-

disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Pengertian fungsi disini

adalah bahwa mata pelajaran IPS merupakan

bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang

ada. Bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi,

sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut dibelajarkan secara

terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu tersebut dinamakan

pendekatan broad-field.

Dengan pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi

sintesis antara beberapa disiplin ilmu Tujuan Mempelajari Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) Pendekatan broad-field, merupakan pendekatan dimana bahan atau

konsep disusun atau dibahas berturut melalui beberapa dsiplin misalnya :

sejarah,geografi,sejarah ekonomi, dan sosiologi. Sesungguhnya dalam

pelajaran IPS yang bersifat “broadfield” ini dapat dibedakan adanya dua jenis

pendekatan yaitu :

a. Pendekatan multidisplin { multidisciplinary approach }

b. Pendekatan interdisiplin { interdisciplinary approach }

Page 38: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

28

Terdapat beberapa tujuan dalam mempelajari mata pelajaran IPS, di antaranya

adalah sebagai berikut:

- Understanding (pengertian)

Seorang warga negara yang baik, hendaknya mempunyai latar belakang

pengetahuan yang dibutuhkan dalam menghadapi masalah-masalah sosial.

Anak didik membutuhkan pengertian tentang informasi dunia, yang sudah

dapat diperolehnya semenjak duduk dibanku sekolah. IPS memberi

kesempatan kepada anak didik untuk memperluas pengetahuannya mengenai

konsep ilmu sosial yang menjadi unsur IPS, untuk dipergunakan dalam

memecahkan masalah yang dihadapinya.

Pengembangan ketrampilan dan kemampuan yang dikehendaki dari

pembelajaran IPS, dapat dibagi dalam empat kelompok : (1) Social skill

Ketrampilan sosial meliputi kehidupan dan bekerjasama, belajar memberi dan

menerima tanggung jawab, menghormati hak orang lain, membina kesadaran

sosial. Pengajaran ketrampilan sosial tidak saja terbatas pada IPS tetapi

meliputi juga kegiatan-kegiatan dari seluruh program sekolah. Pengembangan

ketrampilan kehidupan sosial ini adalah penting dalam program IPS di tingkat

dasar. (2) Study skill and work habits Ketrampilan belajar dan kebiasaan

bekerja, harus dikembangkan pada anak didik, seperti ketrampilan

pengumpulan data membuat laporan, merangkum dan sebagainya. (3)

Groupwork skill. Ini maksudnya ketrampilan bekerja kelompok, seperti

menyusun rencana dan memimpin diskusi,melihat pekerjaan bersama. (4)

Intelectual skill. Ketrampilan ini diasosiasikan dengan berbagai aspek

pemikiran, meliputi penggunaan aplikasi dari pendekatan yang rasional dari

pemecahan masalah. Kebutuhan untuk mengembangkan pemikiran yang

kritis dari anak didik merupakan tujuan dari IPS.

4. Kajian materi IPS

Tema : Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia

Sub Tema: Manusia Sebagai Makhluk Sosial (sisipan pengembangan

karena di materi yang ada di buku tidak dibahas dan tidak menyalahi

aturan manapun jika sebagai guru Anda menyisipkan sub tema seperti ini.

Yang harus Anda jaga adalah keterhubunganmaterinya dengan tema yang

ada)

Page 39: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

29

Pertemuan Ke : 1 dan 2

A. Kompetensi inti :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan 29nstru dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaan

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi dasar yang dapat dijaring dalam tema ini

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala

perubahannya

2.3.Menunjukkan perilaku santun toleran dan peduli dalam melakukan interaksi

sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam

lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia

(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)

3.4.Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam,

sosial,budaya, dan ekonomi

4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk- bentuk dinamika interaksi

manusiadengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan

masyarakat sekitar

Page 40: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

30

C. Indikator (1. pengembangan indikator seperti ini dapat digunakan untuk

beberapa kali pertemuan. 2. Untuk contoh ini perhatikan keterhubungan

antara KI, KD, Indikator, Tujuan dan materi serta langkah pembelajaran)

Menjelaskan konsep lingkungan (fisik, non fisik, dan sosial)

Mengidentifikasi bentuk lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi

Menjelaskan pengertian manusia sebagai mahluk sosial dalam kehidupan

sehari-hari

Mengidentifikasi bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia (hasil budaya)

pada masa praaksara

Membedakan bentuk interaksi manusia masa praaksara dengan masa

sekarang

Memberikan contoh dinamika interaksi manusia terhadap lingkungan sekitar

Mengidentifikasi permasalahan manusia hubungannya dengan interaksi sosial

budaya

Menjelaskan faktor pendorong interaksi sosial yang mendasari aktifitas

manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Menganalisis dinamika interaksi manusia dalam pemecahan masalah pokok

ekonomi

Mengidentifikasi permasalahan manusia hubungannya dengan sosial budaya

Menjelskan macam-macam kebutuhan pada masa praaksara, Hindu Budha

dan Islam

Menjelaskan bentuk interaksi sosial pada masa praaksara, Hindu Budha dan

Islam dalam memenuhi kebutuhan

Menganalisis permasalahan pokok ekonomi yang dialami manusia sebagai

mahluk sosial dalam kehidupan sehari-hari

Menjelaskan hubungan antar ruang dan waktu

Mengevaluasi permasalahan manusia hubungannya dengan lingkungan

sekitar

Mengobservasi bentuk-bentuk interaksi sosial, budaya, ekonomi hubungannya

dengan lingkungan

Membuat rencana tindak untuk menanggulangi permasalahan manusia

hubungannya dengan lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya

Page 41: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

31

Mempresentasikan data hasil observasi hubungannya dengan bentuk-bentuk

dinamika manusia dengan lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya

D. Tujuan Pembelajaran :

Melalui diskusi, dan penugasan siswa dapat :

1. Mendeskripsikan hasil budaya manusia pada masa praaksara sebagai makhluk

sosial.

2. Mendeskripsikan proses interaksi sosial yang dilakukan manusia sebagai

makhluk sosial.

3. Mencari alternatif upaya pemecahan masalah pokok ekonomi, yang dilakukan

manusia sebagai mahluk sosial

4. Menganalis pemanfaatan lingkungan hubungannya dengan kegiatan manusia

(ekonomi, sosial, budaya)

5. Memiliki rasa perduli terhadap keadaan social masyarakat sekitar

E. Materi Pembelajaran:

1. Konsep lingkungan

Lingkungan Fisik

Lingkungan Non fisik

Lingkungan sosial

2. Pengertian manusia sebagai mahluk sosial dalam kehidupan sehari-hari

Konsep makhluk social

Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari

3. Bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia (hasil budaya ) pada masa

praaksara

Bentuk-bentuk interaksi masa praaksara

Bentuk-bentuk interaksi masa kini

4. Dinamika interaksi manusia dalam pemecahan masalah pokok ekonomi

Permasalahan pokok ekonomi

Bentuk-bentuk pemecahan masalah pokok ekonomi

5. Dinamika interaksi manusia terhadap lingkungan sekitar

Hubungan manusia dengan alam

Interdependensi manusia dengan alam

Page 42: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

32

6. Permasalahan manusia hubungannya dengan interaksi sosial

Interaksi social

Permasalahan manusia (sosial, ekonomi, budaya)

7. Konsep Sumber Daya Alam:

SDA adalah segala sesuatu yg muncul secara alami yg dapat digunakan

untuk pemenuhan kebutuhan manusia

SDA Hayati: adalah sumber-sumber daya alam yang hidup seperti

tumbuhan, hewan (Dr.Mukminan)

SDA non hayati adalah SDA yg dapat diusahakan kembali keberadaannya

dan dapat digunakan terus menerus (air, angin,sinar matahari)

Gambar 2. SDA hayati dan Non hayati. Sumber: https://www.google.co.id

Gambar: tanaman herbal dan rempah-rempah/kekayaan Alam hayati

Gambar 3. tanaman herbal dan rempah-rempah Sumber: https://www.google.co.id

http:www.bing.com/videos/search http:/lh4.ggpht.com http:/3.bp.blokspot.com

http://2bp.blogspot.com

Page 43: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

33

Gambar: simbul gold, glory dan gospel

Gambar 4. SDA hayati Sumber: https://www.google.co.id

F. Kartu pembelajaran: Alasan Mengapa Indonesia Jadi Sasaran Penjajah!

Kartu 1

Bangsa Indonesia hidup dalam kedamaian, se belum bangsa Eropa datang dengan

motif berdagang. Khususnya setelah perang salib, mereka mengetahui bahwa wilayah

Nusantara kaya akan SDA seperti karet, lada, dan rempah-rempah lainnya serta emas

dan batu permata, iklimnya sangat bersahabat,dan alamnya sangat indah. Pada tahun

1494, Paus Alexander VI memberikan mandat resmi gereja kepada Kerajaan Katolik

Portugis dan Spanyol melalui Perjanjian Tordesillas. Dengan adanya perjanjian ini,

Paus Alexander dengan seenaknya membelah dunia di luar daratan Eropa menjadi

dua kapling untuk dianeksasi. Garis demarkasi dalam perjanjian Tordesilas itu

mengikuti lingkaran garis lintang dari Tanjung Pulau Verde, melampaui kedua kutub

bumi. Ini memberikan Dunia Baru—kini disebut Benua Amerika—kepada Spanyol.

Afrika serta India diserahkan kepada Portugis. Paus menggeser garis demarkasinya ke

arah timur sejauh 1.170 kilometer dari Tanjung Pulau Verde. Brazil pun jatuh ke tangan

Portugis. Jalur perampokan bangsa Eropa ke arah timur jauh menuju kepulauan

Nusantara pun terbagi dua. Spanyol berlayar ke Barat dan Portugis ke Timur,

keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di Laut Banda. Sumber:

http://serbamacem.blogspot.com

Perintah:

Baca wacana yang ada dan gunakan sumber lain (buku peserta didik, internet, serta

media lainnya) untuk membantumu menjelaskan pertanyaan berikut:

1. Mengapa bangsa barat datang ke Indonesia?

2. Mengapa Indonesia Jadi Sasaran Penjajah ? hubungkan dengan politik 3G

3. Diskripsikan factor penyebab kedatangan bangsa barat ke Indonesia ditinjau dari sisi

geografis, ekonomi, social dan politik

Page 44: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

34

4. Lakukan analisis dampak kedatangan bangsa barat terhadap kehidupan social,

ekonomi dan budaya bangsa Indonesia

Kartu 2

Sebelumnya, jika dua kekuatan yang tengah berlomba memperbanyak harta rampokan

berjumpa tepat di satu titik maka mereka akan berkelahi, namun saat bertemu di

Maluku, Portugis dan Sanyol mencoba untuk menahan diri. Pada 5 September 1494,

Spanyol dan Portugal membuat perjanjian Saragossa yang menetapkan garis anti-

meridian atau garis sambungan pada setengah lingkaran yang melanjutkan garis 1.170

kilometer dari Tanjung Verde. Garis itu berada di timur dari kepulauan Maluku, di

sekitar Guam.Sejak itulah, Portugis dan Spanyol berhasil membawa banyak rempah-

rempah dari pelayarannya. Seluruh Eropa mendengar hal tersebut dan mulai

berlomba-lomba untuk juga mengirimkan armadanya ke wilayah yang baru di selatan.

Ketika Eropa mengirim ekspedisi laut untuk menemukan dunia baru, pengertian antara

perdagangan, peperangan, dan penyebaran agama Kristen nyaris tidak ada bedanya.

Misi imperialisme Eropa ini sampai sekarang kita kenal dengan sebutan “Tiga G”: Gold,

Glory, dan Gospel. Seluruh penguasa, raja-raja, para pedagang, yang ada di Eropa

membahas tentang negeri selatan yang sangat kaya raya ini. Mereka berlomba-lomba

mencapai Nusantara dari berbagai jalur. Sayang, saat itu belum ada sebuah peta

perjalanan laut yang secara utuh dan detil memuat jalur perjalanan dari Eropa ke

wilayah tersebut yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur. Peta bangsa-bangsa Eropa

baru mencapai daratan India, sedangkan daerah di sebelah timurnya masih gelap.

Namun, pada akhirnya peta atau jalur pelayaran bangsa Portugis tersebut akhirnya

diketahui Belanda. Sumber: http://serbamacem.blogspot.com

Perintah:

Baca wacana yang ada, kemudian jawab pertanyaan yang ada!

Baca buku peserta didik halaman 42 untuk menjawab pertanyaan berikut;

1. Jelaskan tentang maksud kedatangan bangsa barat ke Indonesia

2. mengapa Indonesia menjadi penting bagi perdagangan internasional?

3. Lakukan evaluasi akibat imperialisme bangsa barat terhadap timbulnya pergerakan

nasionalisme di Indonesia

4. Mengapa hubungan dagang antara bangsa barat dengan bangsa Indonesia

akhirnya menjadi praktek imperialisme?

Syair Lagu:

“Maju Tak Gentar” (C.Simanjutak)

Page 45: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

35

Maju tak gentar Membela yang benar

Maju tak gentar Hak kita diserang

Maju serentak Mengusir penyerang

Maju serentak Tentu kita menang

Bergerak-bergerak Serentak-serentak

Menyerang menerkam terjang Tak gentar-tak gentar

Menyerang-menyerang Majulah-majulah menang

Catatan: Lagu ini digunakan untuk menggugah (1) rasa patriotisme siswa, khususnya

dalam menghadapi penjajahan dalam bentuk apapun, (2) rasa cinta tanah air,(3) rasa

kebangsaan (4) cara penggunaannya dalam pembelajaran tentu saja setelah

dinyanyikan dengan peserta didik, guru hendaknya menghubungkan makna lagu

dengan nilai-nilai yang ada dalam pembelajaran hari itu.

Kartu 1.

Praktek imperialisme baru

Setelah mempelajari materi tentang kedatangan bangsa barat yang akhirnya berubah

menjadi bentuk penjajahan, bagaimana menurutmu tentang imperialisme sekarang?

Apakah penjajahan tersebut masih ada di bumi pertiwi kita? Amati gambar-gambar

berikut, kemudian jelaskan pendapatmu tentang konsep mperialisme baru! Bagaimana

pendapatmu tentang gaya hidup masyarakat yang menyukai kepraktisan? Salah satu

contohnya adalah makanan siap saji yang tersedia di mana-mana, bagaimana dengan

kamu?

Apakah kamu juga suka makan makanan siap saji dan bentuk lainnya? Anak-anak

putri sekarang jika ditanya tentang komposisi bumbu nasi goreng saja kurang dapat

menjelaskannya karena ketika memasak bumbunya sudah tersedia dalam

kemasan.Bagaimana pendapatmu tentang masyarakat Indonesia jaman dulu atau se

belumnya?

Tugas:

1. Baca wacana yang ada, gunakan juga fasilitas internet kemudian diskusikan dengan

kelompokmu untuk membahas tentang bentuk-bentuk mperialisme baru

KREATIVITAS

Prepared by Valentino Dinsi

http://www.google(12-01-2014)

Page 46: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

36

2. Bagaimana caranya kita menjadi bangsa yang mandiri sehingga dapat terlepas dari

bentuk mperialisme baru. Buatkan alternative pemecahan masalah ini!

3. Ungkapkan pendapatmu tentang hubungan gaya hidup yang menyukai kepraktisan

dengan mperialisme!

Kartu 2

Hubungan kekayaan SDA dengan praktek mperialisme

Tinggal di negara yang kaya akan SDA sangat menyenangkan karena untuk

kebutuhan pokok yang diperlukan manusia yang tinggal di wilayah tersebut sudah

tersedia, seperti yang dijeaskan dalam buku peserta didik dengan temaMasyarakat

Indonesia, Lingkungan dan Pembangunan Nasional SDA sangat berpotensi

dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan, sehingga perekonomian masyarakat

dapat berkembang pesat,perhatikan gambar yang ada.

Sumber: https://www.google.co.id

Berbagai kekayaan SDA tersebut dalam satu sisi merupakan berkah bagi bangsa

Indonesia. Namun di sisi lain, kekayaan SDA mendorong bangsa-bangsa lain untuk

memilikinya. Salah satunya adalah bangsa-bangsa Barat yang berusaha menguasai

Indonesia.

Tugas:

Baca wacana yang ada, gunakan buku peserta didik juga untuk membantumu

menjawab pertanyaan yang ada. Berdasarkan wacana yang ada, jawab pertanyaan

berikut:

a. Jelaskan tentang hubungan antara SDA dengan praktek imperialisme!

b. Identifikasi, jenis SDA yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalmu

c. Bagaimana cara kamu menjaga dan melestarikan SDA tersebut?

d. Upaya apa yang dapat dilakukan agar Negara kita dapat terhindar dari praktek

imperialisme

Buku Siswa

Page 47: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

37

e. Buatkan sketsa/poster yang dapat membangkitkan kepedulian masyarakat dalam

menjaga SDA yang ada

Kartu 3:

Jumlah penduduk yang besar

Gambar 5. Jumlah Penduduk Yang Besar (Sumber kmkalbar.blogspot.com)

Perhatikan gambar dan tabel di atas, apa yang terlintas dalam piiranmu tentang jumlah

penduduk di negri ini? Publikasi Badan Pusat Statistik/ BPS pada bulan Agustus 2010,

jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus adalah sebanyak 237.556.363

orang,terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Jumlah ini masih

menempatkan Indonesia di urutan keempat populasi terbesar penduduk dunia di

bawah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar ini tentunya

memiliki dampak tertentu baik secara positif maupun negatif.

Dalam dunia ekonomi, jumlah penduduk yang besar dapat menciptakan peluang pasar

yang besar. Para penjajah sangat paham dan berusaha memanfaatkan peluang yang

ada. Coba kamu amati, barang-barang yang ada di dalam kelompokmu, kemudian

kamu identifikasi, bedakan barang-barang tersebut mana yang diproduksi di dalam

negeri dan mana yang dibuat di luar negri.

Negara kita dikenal sebagai negara agraris, tetapi beras sebagian masih diimpor dari

luar negri. Barang lain seperti daging, buah-buahan juga banyak yang berasal dari luar

negeri, bahkan Hand Phone yang kita gunakan untuk berkomunikasi, komputer yang

ada di sekolah kita, juga kendaraan yang mengantarkan kita setiap hari dari satu

tempat ke tempat yang lain, semua berasal dari luar negeri.

Dapat dikatakan, banyaknya kebutuhan yang dipasok dari luar negeri menunjukkan

bahwa secara terselubung kita masih dijajah oleh pihak lain. Penjajahan seperti itu

memang tidak secara langsung merampas kedaulatan politik negri ini, namun

kedaulatan politik ekonomi dicengkeram oleh pihak asing. Penjajahan ekonomi

Page 48: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

38

semacam ini dikenal dengan imperialisme gaya baru atau penjajahan. Imperialisme

baru tidak lagi menggunakan gold, gospel, dan glory sebagai semboyannya secara

kaku, namun tetap saja imperialisme gaya baru ini merugikan kita semua.

Tugas:

1. Identifikasi barang-barang elektronik yang ada di rumahmu masing-masing dan

identifikasi nama-nama negara pembuat barang-barang elektronik tersebut!

2. Apakah jumlah penduduk yang banyak berdampak positif atau negatif?

3. Bagaimana pendapatmu tentang bentuk imperialism baru tersebut?

4. Bagaimana caranya agar negara kita yang memiliki jumlah penduduk yang

besar ini dapat terlepas dari penggunaan produk-produk asing?

Kartu 4:

Politik Etis

Perhatikan gambar yang ada, dia adalah tokoh politik Etis atau Politik Balas Budi, yaitu

sebuah kebijakan politik yang didasari oleh pemikiran bahwa Pemerintah Kolonial

Belanda memegang tanggung jawab moral terhadap kesejahteraan

penduduk pribumi di negeri jajahan. Pemikiran ini pada awalnya

merupakan gagasan dari Van Deventer, seorang politikus dan ahli

hukum Belanda. Selama di Indonesia, ia melihat nasib bangsa

Indonesia yang tanah airnya dijadikan daerah jajahan dan

eksploitasi demi kemakmuran negeri Belanda. Realitas kehidupan ia saksikan di

Indonesia mendorongnya menulis sebuah artikel dalam majalah De Gids yang berjudul

Een Ereschuld (Hutang Budi/Hutang Kehormatan).Dalam artikelnya ia meminta kepada

negaranya (Belanda) untuk mengembalikan hak kaum bumiputera (di Hindia Belanda)

yang telah memberikan kemakmuran bagi negeri Belanda. Oleh karena itu, ia

mengusulkan tiga hal pokok kepada pemerintah Belanda yang dikenal dengan politik

etis atau politik balas budi. Tulisannya itu mendesak parlemen Belanda dan

menggugah Ratu Belanda untuk mengeluarkan maklumat etis.(Sumber: wikipedia.org)

Menanggapi situasi yang berkembang, Ratu Belanda dalam pidato tahun 1901

menyatakan bahwa Negeri Belanda memiliki hutang budi atau kehormatan kepada

negara jajahan. Oleh karena, itu ada kewajiban untuk membayar hutang budi tersebut

dengan cara memakmurkan negeri jajahan. Sebagai tahap awal, Belanda memberikan

bantuan kepada negara jajahan sebesar 40 juta gulden. Politik Etis dalam

pelaksanaannya terbagi dalam tiga bidang kebijakan yang dikenal dengan nama Trilogi

Van Deventer, yang meliputi: (1) Irigasi, (2) edukasi dan (3) emigrasi.

Page 49: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

39

Irigasi/pengairan, merupakan kebijakan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat

dengan cara membangun sarana dan prasarana terutama dalam bidang pertanian dan

perkebunan,dengan membuat waduk-waduk besar penampung air hujan untuk

petanian dan melakukan perbaikan sanitasi untuk mengurangi penyakit kolera dan pes.

Edukasi/pendidikan, merupakan kebijakan meningkatkan mutu SDM dan pengurangan

jumlah buta huruf, dengan membangun sekolah-sekolah untuk anak-anak kaum priyayi

dan sekolah rakyat biasa. Lulusan sekolah-sekolah tersebut banyak yang dijadikan

pegawai rendahan di kantor-kantor Belanda.

Emigrasi/transmigrasi, merupakan kebijakan untuk pemerataan penduduk Jawa dan

Madura yang telah padat dengan jumlah sekitar 14 juta jiwa pada tahun 1900. Selain

padat, jumlah perkebunan pun sudah begitu luas, maka kawasan untuk pemukiman

semakin sempit. Untuk hal itu di buatlah permukiman baru di Sumatra Utara dan

Selatan seiring dengan dibukanya perkebunan-perkebunan baru yang membutuhkan

banyak sekali pekerja. Lampung adalah salah satu daerah yang ditetapkan sebagai

pusat transmigrasi dari Jawa dan Madura

Tugas:

1. Jelaskan tentang arti hutang budi/hutang kehormatan

2. Jelaskan pendapatmu tentang Trilogi Van Deventer

3. Fakta apa yang menjadi latar belakang penyebab lahirnya Politik Etis!

4. Gunakan buku peserta didik, dan buku lain serta sumber lain seperti internet

untuk mencari informasi tentang dampak pelaksanaan Politik Etis!

Kartu 5

Pergerakan Nasionalisme Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak

masa Portugis. Politik devide et impera, monopoli perdagangan, sistem tanam paksa,

dan kerja rodi merupakan bencana bagi rakyat Indonesia. Penderitaan itu menjadikan

rakyat Indonesia muncul kesadaran nasionalnya dan mulai memahami perlunya

menggalang persatuan. Atas prakarsa para kaum intelektual, persatuan itu dapat

diwujudkan dalam bentuk perjuangan yang bersifat modern. Perjuangan tidak lagi

menggunakan kekuatan senjata tetapi dengan menggunakan organisasi-organisasi

pemuda.

Terjadinya perubahan di Indonesia banyak dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi di

negeri Belanda. Tekanan datang dari Partai Sosial Demokrat yang di dalamnya ada

Page 50: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

40

van Deventer. Pada tahun 1899, Mr.Courad Theodore van Deventer melancarkan

kritikan-kritikan yang tajam terhadap pemerintah.Berkembangnya sistem pendidikan

barat melahirkan golongan terpelajar yang mempelopori pergerakan nasionalisme

bangsa Indonesia. Dampak edukasi memunculkan kaum intelektual sebagai pionir

munculnya pergerakan nasional sebagai embrio munculnya nasionalisme di Indonesia.

Faktor internal dan eksternal pergerakan nasional Indonesia

Adanya diskriminasi dalam pendidikan warga negara dan tidak adanya kesempatan

bagi penduduk pribumi untuk mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar

untuk mendirikan sekolah untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga dikenal sebagai

sekolah kebangsaan sebab bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di

kalangan rakyat dan mencetak generasi penerus yang terpelajar dan sadar akan nasib

bangsanya. Selain itu sekolah tersebut terbuka bagi semua masyarakat pribumi dan

tidak membedakan dari kalangan mana pun. Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan

sekolah kebangsaan antara lain Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Peserta didik,

Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, dan Moh. Syafei mendirikan perguruan

Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam)

Tugas:

Baca wacana yang ada, gunakan juga fasilitas internet, kemudian jawab pertanyaan

yang ada

1. Faktor apa yang menyebabkan lahirnya Pergerakan nasionalisme bangsa

Indonesia?

2. Lakukan analisis tentang hubungan Van Deventer dengan lahirnya pergerakan

nasionalisme bangsa Indonesia

3. Jelaskan tentang dampak imperialisme terhadap ekonomi, social dan budaya

G. Kesimpulan

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik dalam

rangka mencapai kompetensi inti yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis

materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),

keterampilan, dan sikap atau nilai.

Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: (a) prinsip relevansi,

(b) konsistensi, dan (c) kecukupan

Page 51: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

41

Materi pembelajaran yang dipilih untuk dibelajarkan guru dan harus dipelajari serta

dikuasai peserrta didik hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar

menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar

Dalam pembelajaran IPS, bilamana kegiatan di atas belum memenuhi persayaratan

pembelajaran IPS yang kajiannya harus tampak secara terpadu, maka tugas Anda

untuk menambahkan sub tema IPS sesuai keempat kajin.

D. Kegiatan Aktivitas Pembelajaran

Lembar Kerja 1.2

Kerjakan hal-hal berikut secara mandiri selama 45 menit!

1. Untuk memahami sekaligus menguasai modul ini, sebaiknya Anda

membaca semua informasi secara seksama, khususnya di bagian contoh

2. Siapkan dokumen kurikulum KI-KD dan silabus/Buku Guru dan Buku Siswa

3. Cobalah menentukan Tema yang ada di kelas 7,8,9 sesuai dengan kelas

dimana Anda mengajar

4. Lakukan pengkajian pada contoh, apakah pembelajaran IPS sudah

dilakukan secara terpadu meliputi kajian geografi, ekonomi, sosiologi dan

sejarah?

5. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi Anda

6. Perbaiki hasil kerja Anda jika ada masukan dari teman yang lain

E. Latihan

1. Bentuk kelompok terdiri dari 4-5 orang

2. Lakukan analisis dari contoh yang ada

3. Mengapa sangat penting mempelajari IPS?

4. Jelaskan makna kalimat ini, “IPS/social studies adalah kajian mengenai

manusia dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan bermasyarakat”

5. Kerjakan sesuai format yang telah ditetapkan

F. Kesimpulan

Pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada

pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek

praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial

masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan

masing-masing.

Page 52: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

42

Peserta didik lelaki maupun perempuan yang mempelajari IPS dapat menghayati

masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat

manusia.pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang melibatkan

segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkaitan dengan cara manusia

memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan

kejiwaannya, memamfaatkan sumberdaya yang ada dipermukaan bumi, mengatur

kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka

mempertahankan kehidupan masyarakat manusia

IPS/social studies adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya

dalam sistem kehidupan bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana hubungan

manusia dengan sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat

sampai jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi

kebutuhan hidupnya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang keseluruhan

kegiatan manusia. Kompleksitas kehidupan yang akan dihadapi peserta didik

nantinya bukan hanya akibat tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi saja,

melainkan juga kompleksitas kemajemukan masyarakat Indonesia.

IPS sebagai mata pelajaran dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di

Indonesia memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai

pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat terpadu (integrated),

interdisipliner, multidimensional. Karakteristik ini terlihat dari perkembangan IPS

sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya semakin meluas

Mata pelajaran IPS mempunyai ciri-ciri dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah fungsi

dari disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Pengertian fungsi disini adalah bahwa mata

pelajaran IPS merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-

kotak disiplin ilmu yang ada. Bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya

pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin

tersebut dibelajarkan secara terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan

terpadu tersebut dinamakan pendekatan broad-field.

G. Umpan Balik

Setelah kegiatan pembelajaran Anda dapat melakukan umpan balik dengan

menjawab pertanyaan berikut:

1. Jawab pertanyaan berikut:

Page 53: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

43

a. Jelaskan tentang karakteristik IPS

b. Jelaskan tentang pendekatan broad-field dalam pembelajaran IPS

c. Mengapa sangat penting mempelajari IPS?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengembangan ketrampilan dan

kemampuan yang dikehendaki dari pembelajaran IPS

3. Apakah Anda dapat menemukan keterkaitan antara ketrampilan dan

kemampuan yang dikehendaki dengan IPK?

4. Apakah Anda paham dengan penjabaran pendekatan dalam pencapaian

IPK dan materi pembelajaran seperti pada format yang telah dicontohkan?

Kunci jawaban, mengarahkan pada jawaban:

1. Jawaban mengarah pada

a. pada karakteristik IPS

b. jenis pendekatan pada pembelajaran IPS

c. mengapa harus mempelajarai IPS

2. Tujuan mempelajari IPS

3. Keterkaitan ketrampilan dan kemampuan yang dikehendaki IPK

Page 54: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

44

Kegiatan Pembelajaran 3

PENGANTAR SKL, KI, KD DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPS TERPADU

Dra. Hj. Widarwati, M.SEd, M.Pd

A. Tujuan

Tujuan disusunnya modul diklat ini untuk memberikan panduan bagi peserta diklat

dalam memahami Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Pencapaian Kompetensi IPS terpadu melalui diskusi dan penugasan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan ini adalah peserta diklat mampu :

1. Memahami Kompetensi Inti (KI) IPS terpadu

2. Memahami Kompetensi Dasar (KD) IPS terpadu

3. Memahami Indikator Pencapaian Kompetensi IPS terpadu

4. Memahami konsep dan pola pikir keilmuan dalam bidang IPS terpadu

C. Uraian Materi

1. Pemahaman tentang Standar Isi

Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat Kompetensi

untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Tingkat kompetensi merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Pencapaian kompetensi sikap dinyatakan dalam

deskripsi kualitas tertentu, sedangkan pencapaian kompetensi pengetahuan

dinyatakan dalam skor tertentu untuk kemampuan berpikir dan dimensi

pengetahuannya, sedangkan untukkompetensi keterampilan dinyatakan dalam

deskripsi kemahiran dan/atau skor tertentu. Pencapaian tingkat kompetensi dinyatakan

dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang dipersyaratkan pada tingkat

tertentu.

Tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta

didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi berjenjang.

Tingkat kompetensi terdiri atas delapan (8) jenjang yang harus dicapai oleh peserta

Page 55: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

45

didik secara bertahap dan berkesinambungan. Tingkat pencapaian kompetensi

ditentukan sebagai berikut.

Tabel 6. Tingkat Pencapaian Kompetensisetiap Tingkat Pendidikan

erdasarkan tingkat kompetensi tersebut ditetapkan kompetensi yang bersifat generik

yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kompetensi yang

bersifat spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan kurikulum

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

Tingkat Kompetensi tersebut diterapkan dalam hubungannya dengan tingkat kelas

sejak peserta didik mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I sampai dengan Kelas XII

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Tingkat Kompetensi TK/RA bukan

merupakan prasyarat masuk Kelas I. Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan

No. Tingkat Kompetensi

Tingkat Kelas

1. Tingkat 0 TK/RA

2.

Tingkat 1

Kelas ISD/MI/SDLB/PAKETA

Kelas IISD/MI/SDLB/PAKETA

3.

Tingkat 2

Kelas IIISD/MI/SDLB/PAKETA

Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKETA

4.

Tingkat 3

Kelas V SD/MI/SDLB/PAKETA

Kelas VISD/MI/SDLB/PAKETA

5.

Tingkat 4

Kelas VIISMP/MTs/SMPLB/PAKETB

Kelas VIIISMP/MTs/SMPLB/PAKETB

6. Tingkat 4A Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKETB

7. Tingkat 5 Kelas XSMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKETC/PAKETCKEJURUAN

Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKETC/PAKETCKEJURUAN

8. Tingkat 6 Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/PAKETC/PAKETCKEJURUAN

Page 56: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

46

kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia,

(3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga

memperhatikan; tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan,

dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Berdasarkan pertimbangan di atas,

Tingkat Kompetensi dirumuskan seperti yang tertuis di bawah ini.

Lingkup Materi atau muatan IPS sesuaiPermendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang

Standar Isi adalah sebagai berikut :

Tingkat

Kompetensi Kelas Kompetensi Lingkup Materi

4 VII-

VIII

1. Menghargai dan memiliki

perilaku sebagai warga negara

Indonesia yang dapat

melakukan perubahan dan

keberlanjutan kehidupan melalui

interaksi sosial dan alam yang

sesuai dengan ajaran agama

yang dianutnya.

2. Memahami aspek keruangan

dan konektivitas antar ruang

dan waktu dalam lingkup

regional dan nasional pada

perubahan dan keberlanjutan

kehidupan masyarakat

Indonesia pada zaman

praaksara sampai jaman

pergerakan kebangsaan

3. Memahami jenis, fungsi dan

peran kelembagaan dinamika

interaksi sosial dalam

mendukung keberlanjutan

kehidupan masyarakat

4. Mengemukakan pendapat

mengenai masalah sosial

masyarakat Indonesia dalam

lingkup regional dan nasional

Manusia tempat dan

lingkungan

1. Keruangan dan

konektivitas antar ruang

dan waktu dalam

lingkup regional

2. Keruangan dan

konektivitas antar ruang

dan waktu dalam

lingkup nasional

Keberlanjutan,

perubahan dan waktu

1. Aspek geografis,

ekonomis, budaya,

pendidikan dan politik

2. Zaman praaksara,

zaman Hindu, Buddha

dan zaman Islam

3. Zaman penjajahan,

zaman pergerakan dan

kebangsaan

Page 57: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

47

Tingkat

Kompetensi Kelas Kompetensi Lingkup Materi

serta mampu memecahkan

masalah sosial sederhana

melalui dinamika interaksi sosial

di lingkungan sekitarnya

Sistem sosial dan

budaya

1. Jenis, fungsi dan peran

kelembagaan sosial,

budaya ekonomi dan

politik

2. Dinamika interaksi

manusia dengan

lingkungan alam, sosial

budaya dan ekonomi

4A IX 1. Mensyukuri karunia Tuhan

Yang Maha Esa sebagai

penduduk Indonesia mampu

melakukan perubahan dan

keberlanjutan kehidupan melalui

interaksi sosial dan

lingkungannya.

2. Memahami aspek keruangan

dan konektivitas antar ruang

dan waktu dalam mewujudkan

kesatuan wilayah Nusantara

yang mencakup perubahan dan

keberlanjutan kehidupan

masyarakat Indonesia pada

zaman pergerakan

kemerdekaan sampai masa kini.

3. Memahami masalah

kelembagaan dan landasan

dinamika interaksi sosial dalam

mendukung keberlanjutan

kehidupan masyarakat.

4. Mengemukakan pendapat

mengenai masalah sosial

masyarakat Indonesia dalam

mewujudkan kesatuan wilayah

Nusantara, serta mampu

Manusia, tempat dan

lingkungan

1. Keruangan dan

konektivitas antar

ruang dan waktu dalam

mewujudkan kesatuan

wilayah nusantara

Keberlanjutan,

perubahan dan waktu

1. Aspek geografis,

ekonomi, budaya,

pendidikan dan politik

2. Zaman pergerakan

kemerdekaan dan

masa kini

Sistem sosial dan

budaya

1. Manfaat kelembagaan

sosial, budaya,

ekonomi, dan politik

Page 58: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

48

Tingkat

Kompetensi Kelas Kompetensi Lingkup Materi

mengatasi masalah sosial di

lingkungan sekitarnya melalui

alternatif tindakan nyata

sebagai bentuk partisipasi

dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara

Tabel 7. Lingkup Materi atau muatan IPS

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

Tingkat Kompetensi 4A merupakan kemampuan peralihan jenjang pendidikaan dasar

ke pendidikan menengah dan Tingkat Kompetensi 6 merupakan kemampuan

peralihan pendidikan menengah ke jenjang pendidikan tinggi.

2. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. SKL digunakan sebagai acuan utama pengembangan

standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar

pembiayaan. SKL terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang

diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya disatuan pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.Kompetensi Lulusan terdiri atas:

1) Dimensi Sikap

Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam

sekitar, serta dunia dan peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui

proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

Page 59: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

49

2) Dimensi Pengetahuan

Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.

Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.

3) Dimensi Keterampilan

Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui

proses: mengamati; menanya; mencoba dan mengolah; menalar; mencipta;

menyajikan dan mengomunikasikan

Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi

setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria (1) perkembangan

psikologis anak; (2) lingkup dan kedalaman materi; (3) kesinambungan; dan (4) fungsi

satuan pendidikan.

Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan

pada Tabel 2sebagai berikut :

SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, danbudaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Keterampilan Memilikikemampuan pikir dan tindak yang efektifdan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

Tabel 8. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Page 60: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

50

3. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus

dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi

landasan pengembangan Kompetensi Dasar.Rumusan Kompetensi inti menggunakan

notasi berikut ini:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)

kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, kompetensi inti merupakan pengikat

untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi

vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi dasar satu kelas dengan

kelas di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang

berkesinambungan antarkompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi

horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan

kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama

sehingga terjadi proses saling memperkuat. Uraian tentang Kompetensi Inti untuk

jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut :

KOMPETENSI INTI KELAS VII

KOMPETENSI INTI KELAS VIII

KOMPETENSI INTI KELAS IX

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya

3.Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

Page 61: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

51

KOMPETENSI INTI KELAS VII

KOMPETENSI INTI KELAS VIII

KOMPETENSI INTI KELAS IX

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Tabel 9. Kompetensi Inti SMP/MTs

4. Kompetensi Dasar (KD)

KD dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar

dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,

serta ciri dari suatu mata pelajaran. KD dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan

pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut :

1. Kelompok 1 merupakan kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI-1

2. Kelompok 2 merupakan kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka

menjabarkan KI-2

3. Kelompok 3 merupakan kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3

4. Kelompok 4 merupakan kompetensi dasar keterampilan dalam rangka

menjabarkan KI-4

Page 62: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

52

KD yang berkenaan dengan sikap spiritual (mendukung KI-1) dan sikap sosial

(mendukung KI-2) ditumbuhkan melalui pembelajaran tidak langsung (indirect

teaching) yaitu pada saat peserta didik belajar tentang pengetahuan (mendukung KI-3)

dan keterampilan (mendukung KI-4). Pembelajaran langsung berkenaan dengan

pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya,

dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi

wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran KI-1 dan KI-2

terintegrasi dengan pembelajaran KI-3 dan KI-4.

Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar mata pelajaran IPS per jenjang kelas

sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58

Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ adalah sebagai

berikut :

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSIDASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah

menciptakan waktu dengan segala

perubahannya

1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan

berperilaku sebagai penduduk Indonesia

dengan mempertimbangkan kelembagaan

sosial, budaya,ekonomi dan politik dalam

masyarakat

1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah

menciptakan manusia dan lingkungannya

2. Menghargai dan menghayati perilaku

jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun,

percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, gotong royong,

bertanggung jawab, toleran, dan percaya diri

sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh

sejarah pada masa lalu.

2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu,

Page 63: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

53

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSIDASAR

pergaulan dan keberadaannya terbuka dan kritis terhadap permasalahan

sosial sederhana.

2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli dan

menghargai perbedaan pendapat dalam

interaksi sosial dengan lingkungan dan teman

sebaya

3. Memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas

antar ruang dan waktu dalam lingkup regional

serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan

manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan

dan politik)

3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia

pada masa praaksara, masa hindu buddha

dan masa Islam dalam aspek geografis,

ekonomi, budaya, pendidikan dan politik

3.3 Memahami jenis-jenis kelembagaan

sosial,budaya, ekonomi dan politik dalam

masyarakat

3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi

manusia dengan lingkungan alam, sosial,

budaya,dan ekonomi

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis,membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-

hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat

Indonesia pada masa praaksara, masa hindu

buddha dan masa Islam dalam aspek

geografis, ekonomi, budaya dan politik yang

masih hidup dalam masyarakat sekarang

Page 64: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

54

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSIDASAR

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori

4.2 Menghasilkan gagasan kreatif untuk

memahamijenis-jenis kelembagaan sosial,

budaya,ekonomi dan politik di lingkungan

masyarakat sekitar

4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk

dinamika interaksi manusia dengan lingkungan

alam, sosial, budaya, dan ekonomi di

lingkungan masyarakat sekitar

Tabel 10. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas VII

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSIDASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

1.1 Menghayati karunia Tuhan YME yang

telahmenciptakan waktu dengan segala

perubahannya

1.2 Menghayati ajaran agama dalam berfikir

dan berperilaku sebagai penduduk

Indonesia dengan mempertimbangkan

kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan

politik dalam masyarakat

1.3 Menghayati karunia Tuhan YME yang telah

menciptakan manusia dan lingkungannya

2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur,

disiplin,tanggungjawab,

peduli(toleransi, gotong royong),

santun,percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan

dankeberadaannya

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, gotong royong,

bertanggung jawab, toleran, dan percaya

diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-

tokoh sejarah pada masa lalu.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, terbuka dan sikap

kritis terhadap permasalahan sosial

sederhana.

2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli dan

menghargai perbedaan pendapat dalam

interaksi sosial dengan lingkungan dan

Page 65: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

55

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSIDASAR

teman sebaya

3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

3.1Memahami aspek keruangan dan

konektivitas antar ruang dan waktu dalam

lingkup nasional serta perubahan dan

keberlanjutan kehidupan manusia

(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan

politik)

3.2 Mendeskripsikan perubahan masyarakat

Indonesia pada masa penjajahan dan

tumbuhnya semangat kebangsaan serta

perubahan dalam aspek geografis,

ekonomi, budaya, pendidikan dan politik

3.3 Mendiskripsikan fungsi dan peran

kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan

politik dalam masyarakat

3.4 Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat

dinamika interaksi manusia dengan

lingkungan alam, sosial, budaya, dan

ekonomi

4. Mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari

disekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Menyajikan hasil olahan telaah tentang

peninggalan kebudayaan dan fikiran

masyarakaIndonesia pada masa penjajahan

dan tumbuhnya semangat kebangsaan

dalam aspek geografis, ekonomi, budaya,

pendidikan dan politik yang ada di

lingkungan sekitarnya

4.2 Menggunakan berbagai strategi untuk

memecahkan masalah yang berkaitan dengan

4.3 Menyajikan hasil olahan telaah tentang

peninggalan kebudayaan dan fikiran

masyarakat Indonesia pada masa

penjajahan dan tumbuhnya semangat

kebangsaan dalam aspek geografis,

Page 66: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

56

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSIDASAR

ekonomi, budaya, pendidikan dan politik

yang ada di lingkungan sekitarnya

4.4 Menggunakan berbagai strategi untuk

memecahkan masalah yang berkaitan

denganfungsi peran kelembagaan sosial,

budaya, ekonomi dan politik di lingkungan

masyarakat sekitar

4.5Menyajikan hasil pengamatan tentang

bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi

manusia dengan lingkungan alam, sosial,

budaya, dan ekonomi di lingkungan

masyarakat sekitar

Tabel 11. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas VIII

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSIDASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1 Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik

1.2 Mensyukuri adanya kelembagaan sosial,

budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat yang mengatur kehidupan manusia dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia

1.3 Mensyukuri karunia dan rahmat Tuhan

YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

Page 67: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

57

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1 Memiliki perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme

2.2 Menunjukkan kepedulian dan sikap kritis

terhadap permasalahan sosial sederhana 2.3 Memiliki rasa tanggung jawab,

peduli,percaya diri dalam mengembangkan pola hidup sehat, kelestarian lingkungan fisik, budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat

2.4 Menunjukkan perilaku santun, peduli dan

menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

perbedaan pendapat dalam interaksi

manusia dengan lingkungan dan teman sebaya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural ) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Menerapkan aspek keruangan dan konektivitas antar ruangdan waktu dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)

3.2Menelaah perubahan masyarakat Indonesia

dari masapergerakankemerdekaan sampai dengan awal reformasi dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik dalam wawasan kebangsaan

3.3 Membandingkan manfaat kelembagaan

sosial, budaya, ekonomi danpolitik dalam masyarakat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

3.4 Membandingkan landasan dari dinamika

interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Page 68: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

58

Tabel 12. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas IX

5. Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Pengertian

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan

perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,

satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional

yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Dalam mengembangkan indikator perlu

mempertimbangkan (1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja

yang digunakan dalam KD; (2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan

sekolah; (3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/

daerah.

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan

indikator, yaitu: (1) Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator

yang terdapat dalam RPP. (2) Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun

kisi-kisi dan menulis soal yang di kenal sebagai indikator soal.

b. Fungsi Indikator

Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan

pencapaian kompetensi dasar. Indikator berfungsi sebagai berikut (1) Pedoman dalam

mengembangkan materi pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran harus

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Menyajikan hasil olahan telaah tentanghasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa pergerakan kemerdekaan sampai sekarang dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4.2 Merumuskan alternatif tindakan nyata

dalam mengatasi masalah yang kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4.3 Merumuskan alternatif tindakan nyata dan

melaksanakannya sebagai bentuk partisipasi dalam mengatasi masalah lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi sebagai akibat adanya dinamika interaksi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 69: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

59

sesuai dengan indikator yang dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara

cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang

efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta

didik, sekolah, serta lingkungan. (2) Pedoman dalam mendesain kegiatan

pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan

indikator yang dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran kegiatan

pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut

kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran

dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi

discovery-inquiry. (3) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar. Bahan ajar perlu

dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi peserta didik.

Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan indikator sehingga dapat

meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.(4) Pedoman dalam

merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar Indikator menjadi pedoman

dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar. Rancangan

penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta

pengembangan indikator penilaian.

c. Mekanisme Pengembangan Indikator

Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam

KD. Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja

operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat

kompetenssi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. Kata kerja

operasional (KKO) pada indikator pencapaian kompetensi aspek pengetahuan, sikap,

psikomotor dapat mengacu pada ranah kognitif taksonomi Bloom, seperti pada tabel

berikut.

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilaian

Mengutip

Menyebutkan

Menjelaskan

Menggambar

Membilang

Memperkirakan

Menjelaskan

Mengkategorikan

Mencirikan

Merinci

Menugaskan

Mengurutkan

Menentukan

Menerapkan

Menyesuaikan

Menganalisis

Mengaudit

Memecahkan

Menegaskan

Mendeteksi

Mengabstraksi

Mengatur

Menganimasi

Mengumpulkan

Mengkategorikan

Membandingkan

Menyimpulkan

Menilai

Mengarahkan

Mengkritik

Page 70: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

60

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilaian

Mengidentifikasi

Mendaftar

Menunjukkan

Memberi label

Memberi indeks

Memasangkan

Menamai

Menandai

Membaca

Menyadari

Menghafal

Meniru

Mencatat

Mengulang

Mereproduksi

Meninjau

Memilih

Menyatakan

Mempelajari

Mentabulasi

Memberi kode

Menelusuri

Menulis

Mengasosiasikan

Membandingkan

Menghitung

Mengkontraskan

Mengubah

Mempertahankan

Menguraikan

Menjalin

Membedakan

Mendiskusikan

Menggali

Mencontohkan

Menerangkan

Mengemukakan

Mempolakan

Memperluas

Menyimpulkan

Meramalkan

Merangkum

Menjabarkan

Mengkalkulasi

Memodifikasi

Mengklasifikasi

Menghitung

Membangun

Membiasakan

Mencegah

Menentukan

Menggambarkan

Menggunakan

Menilai

Melatih

Menggali

Mengemukakan

Mengadaptasi

Menyelidiki

Mengoperasikan

Mempersoalkan

Mengkonsepkan

Melaksanakan

Meramalkan

Memproduksi

Memproses

Mengaitkan

Menyusun

Mensimulasikan

Memecahkan

Melakukan

Mendiagnosis

Menyeleksi

Merinci

Menominasikan

Mendiagramkan

Megkorelasikan

Merasionalkan

Menguji

Mencerahkan

Menjelajah

Membagankan

Menyimpulkan

Menemukan

Menelaah

Memaksimalkan

Memerintahkan

Mengedit

Mengaitkan

Memilih

Mengukur

Melatih

Mentransfer

Mengkode

Mengombinasikan

Menyusun

Mengarang

Membangun

Menanggulangi

Menghubungkan

Menciptakan

Mengkreasikan

Mengoreksi

Merancang

Merencanakan

Mendikte

Meningkatkan

Memperjelas

Memfasilitasi

Membentuk

Merumuskan

Menggeneralisasi

Menggabungkan

Memadukan

Membatas

Mereparasi

Menampilkan

Menyiapkan

Memproduksi

Merangkum

Merekonstruksi

Menimbang

Memutuskan

Memisahkan

Memprediksi

Memperjelas

Menugaskan

Menafsirkan

Mempertahankan

Memerinci

Mengukur

Merangkum

Membuktikan

Memvalidasi

Mengetes

Mendukung

Memilih

Memproyeksikan

Page 71: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

61

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilaian

Mentabulasi

Memproses

Meramalkan

Tabel 13. Kata Kerja operasional Ranah Kognitif

Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati

Memilih

Mempertanyakan

Mengikuti

Memberi

Menganut

Mematuhi

Meminati

Menjawab

Membantu

Mengajukan

Mengompromikan

Menyenangi

Menyambut

Mendukung

Menyetujui

Menampilkan

Melaporkan

Memilih

Mengatakan

Memilah

Menolak

Mengasumsikan

Meyakini

Melengkapi

Meyakinkan

Memperjelas

Memprakarsai

Mengimani

Mengundang

Menggabungkan

Mengusulkan

Menekankan

Menyumbang

Menganut

Mengubah

Menata

Mengklasifikasikan

Mengombinasikan

Mempertahankan

Membangun

Membentuk

pendapat

Memadukan

Mengelola

Menegosiasi

Merembuk

Mengubah

perilaku

Berakhlak

mulia

Mempengaruhi

Mendengarkan

Mengkualifikasi

Melayani

Menunjukkan

Membuktikan

Memecahkan

Tabel 14. Kata Kerja operasional Ranah Afektif

Page 72: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

62

Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi

Mengaktifkan

Menyesuaikan

Menggabungkan

Melamar

Mengatur

Mengumpulkan

Menimbang

Memperkecil

Membangun

Mengubah

Membersihkan

Memposisikan

Mengonstruksi

Mengoreksi

Mendemonstrasikan

Merancang

Memilah

Melatih

Memperbaiki

Mengidentifikasikan

Mengisi

Menempatkan

Membuat

Memanipulasi

Mereparasi

Mencampur

Mengalihkan

Menggantikan

Memutar

Mengirim

Memindahkan

Mendorong

Menarik

Memproduksi

Mencampur

Mengoperasikan

Mengemas

Membungkus

Mengalihkan

Mempertajam

Membentuk

Memadankan

Menggunakan

Memulai

Menyetir

Menjeniskan

Menempel

Menseketsa

Melonggarkan

Menimbang

Tabel 15. Kata Kerja operasional Ranah Psikomotorik

Perumusan indikator pada Kurikulum 2013 Indikator untuk KD yang diturunkan dari

KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan

sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan

KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk

perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur.

D. Aktivitas Pembelajaran

Lembar Kerja 1.3

Kelas dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, masing-masing kelompok mempunyai tugas

:

a. Buka kembali modul IPS untuk melihat rumusan KD IPS kelas VII , VIII dan IX

atau gunakan rumusan KD aslinya sesuai Permendikbud no 58 tahun 2014.

Page 73: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

63

b. Kembangkan indikator sesuai dengan KD

c. Tentukan tema, kemudian lakukan harmonisasi atau keterhubungan tema, KI, KD,

indikator, materi pembelajaran, kegiatan belajar.

d. Lakukan analisis keterkaitan KI dan KD dengan Indikator Pencapaian Kompetensi

dan Materi Pembelajaran seperti yang dicontohkan, pilih salah satu model yang

ada (model 1 atau 2) sesuai dengan tema yang menjadi tugas kelompok

E. Rangkuman

Dengan melaksanakan standar isi dan standar proses, kegiatanpembelajaran dapat

berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebab,standar proses yaitu

merupakan suatu bentuk teknis yang merupakan acuanatau kriteria yang dibuat secara

terencana atau didesain dalam pelaksanaanpembelajaran. Sementara itu, standar isi

mencakup lingkup materi minimaldan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai

kompetensi lulusan minimal. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur

kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender

pendidikan

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Setelah mempelajari Modul Pengantar SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian

Kompetensi Anda diharapkan mampu untuk memperdalam dan mengembangkan

pemahaman Anda melalui studi literature, maupun dengan jalan mendiskusikan di

kegiatan MGMP.

2. Setelah mempelajari Modul Pengantar SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian

Kompetensi Anda diharapkan mampu menerapkannya pada pembelajaran tema

pada IPS.

Page 74: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

64

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN, KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Dra.Hj.Widarwati, M.S.Ed., M.Pd

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi kelompok, peserta diklat dapat :

1. memahami secara mendalam SKL, Ki, dan KD

2. menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dan Indikator Pencapaian

Kompetensi

3. menjabarkan KI, KD kedalam pencapaian kompetensi dan materi pembelajaran

sesuai format yang telah ditetapkan

B. Indikator Kunci Kinerja

1. menguraiakan perbedaan SKL, KI, KD dan IPK

2. menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD dan IPK

3. menyusun keterkaitan SKL, KI KD,IPK dan materi pembelajaran sesuai format

yang disepakati

C. Uraian Materi

Pada bahasan terdahulu telah dijelaskan tentang pengertian SKL,KI dan KD serta

Indikator, sehingga di sini sifatnya hanya untuk mengingatkan kembali tentang hal

itu. Fokus dari jabaran pada modul ini adalah analisis SKL, KI dan KD, indikator

serta materi pembelajaran. Analisis dilakukan untuk melihat keterhubungan antara

yang satu dengan yang lainnya sebelum pelaksanaan proses.

Analisis SKL dikembangkan sesuai dengan Tema yang dipilih, sehingga guru

memahami betul tiap-tiap komponen secara berkesinambungan. Analisis dilakuknan

dengan menggunakan format seperti format di bawah ini, dan cara pengisiananya

adalah;

Dalam kegiatan belajar mengajar tentu dibutuhkan standar kegiatan pembelajaran,

terutama bagi pendidikan dasar dan menengah. Standar-standar tersebut

digunakan sebagai penentu pelaksanaan pembelajaran. Implementasi. Undang-

Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionaldijabarkan ke

Page 75: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

65

dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan

tentang perlunya disusundan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan,

yaitu: standar isi,standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan

tenagakependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standarpembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar Nasional

Pendidikanadalah kriteria minimal sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum

NegaraKesatuan Republik Indonesia

Analisis Kajian Standar Isi Jenjang SMP/MTS Analisis terhadap Standar Isi pada

jenjang SMP/MTs menghasilkan permasalahan-permasalahan dalam beberapa

aspek.Standar Kompetensi dan kompetensi dasar lebih banyak dipahami sebagai

materi yang harus diberikan di sekolah tanpa pengembangan lebih lanjut yang

disesuaikan dengan kondisi sekolah.

Pemahaman seperti itu berakibat pada pembelajaran guru lebih berorientasi pada

materi, bukan pada kompetensi dan lebih banyak berdasar pada buku teks, bukan

pada dokumen standar isi. Melihat alokasi Jam Pelajaran untuk mapel IPS tingkat

SMP dapat dikatakan ideal dalam pembagian jam pelajaran IPS jika dibanding

dengan mapel-mapel lain, khususnya rumpun mapel Matematika dan IPA.

Alokasi Jam Pelajaran mapel IPS empat jam per minggu, alokasi ini sama dengan

mapel Namun jika dibandingkan dengan materi mapel IPS, alokasi waktu untuk

mapel IPS kurang proporsional. Materi mapel IPS yang mencakup Sosiologi,

Ekonomi, Sejarah, dan Geografi, cukup banyak. Terdapat sebaran materi yang tidak

merata yang semestinya proporsi sebaran materi Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan

Sosiologi merata pada setiap semester dan kelas. Dalam penerapannya, pada

Standar Isi ditentukan bahwa substansi mata pelajaran IPS pada SMP/MTs

merupakan “IPS Terpadu” (Permendiknas RI No. 22 tahun 2006 tentang Standar

Isi).

Di beberapa sekolah, mapel IPS diajarkan secara parsial, materi Sosiologi diajarkan

oleh guru dengan latar belakang pendidikan Sosiologi, materi Sejarah diajarkan oleh

guru dengan latar belakang pendidikan Sejarah. Hal ini jelas melanggar dokumen

Standar Isi, IPS tidak lagi diajarkan secara terpadu. Penggunaan Kata Kerja

Operasional dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) banyak sekali

Page 76: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

66

menggunakan kata kerja operasional mendeskripsikan dan mengidentifikasi.

Peserta didik hanya dituntut untuk bisa mendeskripsikan dan mengidentifikasi,

tanpa ada praktek yang justru akan memberikan pengalaman belajar yang optimal.

Makalah Analisis Standar Isi Mata Pelajaran IPS 3 .Muatan materi dalam Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) ditemui.

Sebelum melaksanakan analisis SKL, alangkah baiknya mengingatkan kembali

pengelompokkan kompetensi inti Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok

sebagai berikut:

1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI-1;

2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka

menjabarkan KI-2;

3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3;

4. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Tabel 16. Format Analisis Keterkaitan SKL,KI dan KD

Pengisian dimulai dari kiri ke kanan dengan penjelasan sbb:

1. Domain atau ranah = diisi tentang sikap (KI 1 dan 2), KI 1 meliputi sikap

terhadap Tuhan YME, dan KI 2 berisi sikap sosial, yaitu sikap kepada sesama.

Ranah pengetahuan dan ketrampilan

2. SKL = adalah singkatan dari Standar Kompetensi Lulusan yaitu kriteria

mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,

Doma

in

SKL Kompetensi

Inti

Kompeten

si Dasar

Materi/

Konsep

Esensial

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Aktivitas/Kegia

tan Belajar

Siswa

untuk

Mencapai

Kompetensi

Sikap

Page 77: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

67

dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan

utama pengembangan standarisi, standar proses, standar penilaian pendidikan,

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.Standar Kompetensi

Lulusanterdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didikyang diharapkan

dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya disatuan pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah(diambilkan dari Permendikbud

no 58/2014).

3. Kompetensi Inti = diisikan sesuai dengan keperluan tema yang dikembangkan

4. Kompetensi Dasar = diisikan sesuai dengan keperluan tema yang

dikembangkan

5. 5 Materi /konsep esensial= diisi sesuai dengan materi yang ada di dalam KD,

ditambahkan materi yang ada di buku siswa, serta sisipan tambahan untuk

memenuhi keterpaduan dalam pembelajaran IPS terpadu

6. 6 Teknik dan bentuk instrumen penilaian = konsep awal untuk persiapan

penilaian peserta didik dan masih dapat dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan dan tema

7. Aktivitas/kegiatan belajar siswa untuk mencapai kompetensi = diisi kegiatan

yang mengarah pada model yang dipilih sesuai dengan tema

SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi

dalam Perancangan Pembelajaran

A. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Standar Kompetensi Lulusan

digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar

penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

Kompetensi Lulusan terdiri atas:

1. Dimensi Sikap

Page 78: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

68

Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial,

alam sekitar, serta dunia dan peradabannya.

Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

2. Dimensi Pengetahuan

Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.

3. Dimensi Keterampilan

Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif

dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.

Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya,

mencoba dan mengolah, menalar, mencipta, menyajikan dan

mengomunikasikan

Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi

setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria 1) perkembangan

psikologis anak; 2) lingkup dan kedalaman materi; 3) kesinambungan; dan 4) fungsi

satuan pendidikan.

Contoh Analisis keterkaitan KI dan KD dengan Indikator Pencapaian Kompetensi

dan Materi Pembelajaran (model A)

Tujuan Kegiatan : Melalui diskusi kelompok peserta mampu menjabarkan KI dan KD

ke dalam indikator pencapaian kompetensi dan materi pembelajaran

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari hand out dan contoh penjabaran KI dan KD ke dalam IPK dan materi

pembelajaran

2. Siapkan dokumen kurikulum KI – KD dan silabus

Page 79: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

69

3. Isilah lembar kerja yang tersedia dengan KI dan KD yang bapak/ibu pilih

4. Rumuskan indikator pencapaian kompetensi ( IPK) hasil penjabaran KD tersebut,

cantumkan pada kolom yang tersedia

5. Tentukan materi/topik pembelajaran yang sesuai dengan KD dan rumusan

indikator

6. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda

7. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain

Format Analisis Keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IX

Tema

Semester

:

:

Potensi Indonesia menjadi negara maju

I

Analisis keterkaitan KI dan KD dengan Indikator Pencapaian Kompetensi dan

Materi Pembelajaran

Mata pelajaran : ilmu pengetahuan sosial

Kelas : VIII

Tema : keunggulan lokasi & kehidupan masyarakat indo

Sub tema : dinamika politik dan penjajahan bangsa barat

Domain Standar Kompetensi

Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Materi/ Konsep

Esensial

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Aktivitas/K

egiatan

Belajar

Siswa

untuk

Mencapai

Kompetensi

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlakmulia, percayadiri, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.3Menghayati

karunia Tuhan

YME yang telah

menciptakan

manusia dan

lingkungannya

Page 80: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

70

Domain Standar Kompetensi

Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Materi/ Konsep

Esensial

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Aktivitas/K

egiatan

Belajar

Siswa

untuk

Mencapai

Kompetensi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Menghargai dan menghayati perilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efekti fdengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1.Menunjukkan

perilaku jujur,

gotong royong,

bertanggung

jawab, toleran,

dan percaya diri

sebagaimana

ditunjukkan oleh

tokoh-tokoh

sejarah pada masa

lalu.

Pengetah

uan

Memiliki pengetahuan Faktual, konseptual dan prosedural dalam Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural) berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1.Memahami aspek

keruangan dan

konektivitas antar

ruang dan waktu

dalam lingkup

nasional serta

perubahan dan

keberlanjutan

kehidupan

manusia

(ekonomi, sosial,

budaya,

pendidikan dan

politik)

1. Sumber daya

alam di

Indonesia:

a. Persebaran

sumber daya

alam rempah-

rempah di

Indonesia

b. Karakteristik

tanaman

rempah-rempah

c. Konsep

perbedaan antar

wilayah sehingga

timbul interaksi

2. Politik 3G (gold,

glory, and

gospel):

a. Dampakruntuhny

aKonstantinopel

b. Kebutuhan

bahan baku

produksi bangsa

barat

3. Kegiatan

ekonomi produksi

Observasi

dengan rubrik

penilaian sikap

Observasi

dengan rubrik

penilaian

keterampilan

(presentasi)

Tes tulis Uraian

Mengam

ati

gambar

–gambar

SDA

hayati

Mendisk

usikan

hasil

pengama

tan

gambar

Mengum

pulkan

data

informasi

SDA

hayati&n

on hayati

Mendisk

usikan

wacana

tentang

Page 81: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

71

Domain Standar Kompetensi

Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Materi/ Konsep

Esensial

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Aktivitas/K

egiatan

Belajar

Siswa

untuk

Mencapai

Kompetensi

a. Kegiatan manusia

dalam memenuhi

kebutuhan pokok.

Kegiatan ekonomi

produksi

Kegiatan

manusia dalam

memenuhi

kebutuhan

pokok

Kegiatan

produksi

sebagai upaya

pemenuhan

kebutuhan

hidup

(konsumsi)

Bahan baku

rempah-

rempah

sebagai salah

satu modal

kebutuhan

pokok kegiatan

produksi

bangsa eropa

Interaksi dan

bentuk

kerjasama

dalam rangka

pemenuhan

kebutuhan

hidup

perbedaa

n iklim

Mendisk

usikan

hasil

pengama

tan

gambar

bola

bumi

Mengum

pulkan

data

informasi

tentang

iklim di

Indonesi

a

.

Mengam

ati peta

posisi

silang

Indonesi

a

Mendisk

usikan

keunggul

an posisi

silang

Indonesi

a

Mengum

pulkan

data

informas

i tentang

Page 82: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

72

Domain Standar Kompetensi

Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Materi/ Konsep

Esensial

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Aktivitas/K

egiatan

Belajar

Siswa

untuk

Mencapai

Kompetensi

geostrat

egis di

Indonesi

a

Mengam

ati

kegiatan

produksi,

konsumsi

&

distribusi

melalui

gambar,

hubunga

nnya

dengan

SDA

hayati

3.2. Mendeskripsikan

perubahan

masyarakat

Indonesia pada

masa penjajahan

dan tumbuhnya

semangat

kebangsaan serta

perubahan dalam

aspek geografis,

ekonomi, budaya,

pendidikan dan

politik

Politik Etis:

a.Trilogy

Vandeventer

(Belanda harus

memberikan politik

balas budi terhadap

warga Indonesia

karena telah

mengeksplorasi

kekayaan SDA)

b.Cara Pelaksanaan

Trilogy Van

Deventer (

edukasi,irigasi,migr

asi/transmigrasi)

c. Dampak Edukasi

- Tes tulis uraian

- Observasi dan rubrik penilaian sikap

Mendeskr

ipsikan

factor

penyebab

kedatang

an bangsa

barat ke

Indonesia

ditinjau

dari sisi

geografis

,

ekonomi,

sosial,

dan

politik.

Menganal

isis

Page 83: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

73

Domain Standar Kompetensi

Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Materi/ Konsep

Esensial

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Aktivitas/K

egiatan

Belajar

Siswa

untuk

Mencapai

Kompetensi

memunculkan

kaum intelektual

sebagai pionir

munculnya

pergerakan

nasional sbg embrio

munculnya

nasionalisme di

Indonesia.

dampak

kedatang

an bangsa

barat

terhadap

kehidupa

n bangsa

Indonesi

a(sosial,e

konomi

dan

budaya)

- Menganali

sis kasus

sampah

Keteramp

ilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Sesuai dengan yang dipelajari di sekolah atau sumber lain yang sama dengan yang diperoleh dari sekolah

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1. Menyajikan hasil

olahan telaah

tentang

peninggalan

kebudayaan dan

fikiran

masyarakat

Indonesia pada

masa

penjajahan dan

tumbuhnya

semangat

kebangsaan

dalam aspek

geografis,

ekonomi,

budaya,

pendidikan dan

politik yang ada

di lingkungan

sekitarnya.

Mendata

bentuk-bentuk

peninggalan

kebudayaan

Mengungkap

fikiran

masyarakat

Indonesia pada

masa

penjajahan

Menyajikan

data secara

empiris

tentang

tumbuhnya

semangat

kebangsaan

yang ada di

lingkungan

sekitar

Observasi

dengan rubrik

penilaian

keterampilan

(presentasi)

Mengum

pulkan

data

/informa

si

tentang

peningga

lan

kebuday

aan

Mengola

h data

mengana

lisis data

tentang

peningga

lan

kebuday

aan

Membua

t peta

sebaran

rempah-

Page 84: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

74

Domain Standar Kompetensi

Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Materi/ Konsep

Esensial

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Aktivitas/K

egiatan

Belajar

Siswa

untuk

Mencapai

Kompetensi

rempah

di

Indonesi

a

Mengeval

uasi

akibat

imperialis

me

terhadap

tumbuhn

ya

pergeraka

n

nasionalis

me di

Indonesia

Mempre

sentasika

n hasil

diskusi

Analisis keterkaitan KI dan KD dengan Indikator Pencapaian Kompetensi dan

Materi Pembelajaran

Mata pelajaran : ilmu pengetahuan sosial

Kelas : vii

Tema :Keadaan alam dan aktivitas manusia Indonesia

Domain Standar Kompetensi Lulusan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi/ Konsep Esensial

Aktivitas/Kegiatan Belajar Siswa

untuk Mencapai Kompetensi

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Page 85: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

75

Domain Standar Kompetensi Lulusan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi/ Konsep Esensial

Aktivitas/Kegiatan Belajar Siswa

untuk Mencapai Kompetensi

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlakmulia, percayadiri, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.31.3Menghayati

karunia Tuhan YME

yang telah

menciptakan

manusia dan

lingkungannya

Menghargai dan menghayati perilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efekti fdengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1.Menunjukkan

perilaku jujur,

gotong royong,

bertanggung

jawab, toleran,

dan percaya diri

sebagaimana

ditunjukkan oleh

tokoh-tokoh

sejarah pada masa

lalu.

Pengetah

uan

Memiliki pengetahuan Faktual, konseptual dan prosedural dalam Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural) berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1.Memahami

aspek keruangan

dan konektivitas

antar ruang dan

waktu dalam

lingkup nasional

serta perubahan

dan keberlanjutan

kehidupan

manusia (ekonomi,

sosial, budaya,

pendidikan dan

politik)

3. Sumber daya

alam di

Indonesia:

d. Persebaran

sumber daya

alam

rempah-

rempah di

Indonesia

e. Karakteristik

tanaman

rempah-

rempah

f. Konsep

perbedaan

antar wilayah

sehingga

timbul

interaksi

4. Politik 3G

(gold, glory,

and gospel):

c. Dampak

- Observasi dengan rubrik penilaian sikap

- Tes Uraian

Page 86: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

76

Domain Standar Kompetensi Lulusan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi/ Konsep Esensial

Aktivitas/Kegiatan Belajar Siswa

untuk Mencapai Kompetensi

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

runtuhnya

Konstantinop

el

d. Kebutuhan

bahan baku

produksi

bangsa barat

Kegiatan

ekonomi

produksi

- Kegiatan

manusia

dalam

memenuhi

kebutuhan

pokok

Keteramp

ilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Sesuai dengan yang dipelajari di sekolah atau sumber lain yang sama dengan yang diperoleh dari sekolah

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.2.Mendeskripsika

n perubahan

masyarakat

Indonesia pada

masa

penjajahan dan

tumbuhnya

semangat

kebangsaan

serta

perubahan

dalam aspek

geografis,

ekonomi,

budaya,

pendidikan dan

politik

Politik Etis:

a.Trilogy

Vandeventer

(Belanda harus

memberikan

politik balas

budi terhadap

warga

Indonesia

karena telah

mengeksplorasi

kekayaan SDA)

b.Cara

Pelaksanaan

Trilogy Van

Deventer (

edukasi,irigasi,

migrasi/transmi

grasi)

c. Dampak

Edukasi

memunculkan

kaum

intelektual

-

Page 87: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

77

Domain Standar Kompetensi Lulusan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi/ Konsep Esensial

Aktivitas/Kegiatan Belajar Siswa

untuk Mencapai Kompetensi

Teknik dan

Bentuk

Instrumen

Penilaian

sebagai pionir

munculnya

pergerakan

nasional sbg

embrio

munculnya

nasionalisme di

Indonesia.

Page 88: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

78

D. Aktivitas Pembelajaran

Lembar Kerja 1.4

1. Untuk memahami sekaligus menguasai modul ini, sebaiknya Anda

membaca semua informasi kemudian pelajari contoh-contoh yang ada

2. Siapkan dokumen kurikulum KI-KD dan silabus/Buku Siswa

3. Isiah lembar kerja yang tersedia dengan KI, KD yang Anda

Pplih(Gunakan contoh yang ada di modul)

4. Pilih salah satu tema yang ada (boleh kelas VII,VIII, IX) kemudian

kembangkan materi esensial, indikator, kegiatan sekaligus penilaian)

5. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi Anda

6. Perbaiki hasil kerja Anda jika ada masukan dari teman yang lain

E. Latihan

1. Kembangkan analisis SKL, KI dan KD sesuai tema yang Anda pilih

ke dalam IPK dan materi pembelajaran untuk kelas VII, VIII, IX

2. Kerjakan sesuai format yang telah ditetapkan

F. Rangkuman

SKL adalah singkatan dari Standar Kompetensi Lulusan yaitu kriteria

mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan

sebagaiacuanutamapengembanganstandarisi,standarproses,standarpenil

aian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar

pembiayaan.Standar Kompetensi Lulusanterdiri atas kriteria kualifikasi

kemampuan peserta didikyang diharapkan dapat dicapai setelah

menyelesaikan masa belajarnya disatuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah.

Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL

yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau

program yang menjadi landasan pengembangan. Sedangkan Kompetensi

Dasar (KD) dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti dan

Page 89: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

79

dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik. KD

dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan

kompetensi inti.

Kelompok 1:kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI-1;

Kelompok 2:kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka

menjabarkan KI-2;

Kelompok 3:kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3;

Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan

KI-4.

G. Umpan Balik

Setelah kegiatan pembelajaran Anda dapat melakukan umpan balik

dengan menjawab pertanyaan berikut:

1. Apakah Anda paham keterkaitan antara SKL, KI dan KD dan IPK

2. Apakah Anda dapat menemukan keterkaitan SKL, KI dan KD dan IPK

3. Apakah Anda paham dengan penjabaran SKL, KI dan KD dalam

pencapaian IPK dan materi pembelajaran seperti pada format yang

telah dicontohkan

H. Kunci jawaban, mengarahkan pada jawaban:

4. Konsep dan analisis SKL, KI, KD, IPK

5. Menunjukkan keterkaitan SKL, KI, KD, IPK

6. Format isian keterkaitan SKL, KI, KD, IPK

Page 90: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

80

Kegiatan Pembelajaran 5

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 1 Dra. Hj. Widarwati, M.SEd, M.Pd

A. Tujuan

Tujuan disusunnya modul diklat ini untukmemberikan panduan belajar bagi

guru IPSSMP dalam memahami konsep belajar, pembelajaran, prinsip-prinsip

Tujuan lain ditulisnya modul ini untuk memberikan pedoman yang dapat

dijadikan sebagai kerangka acuan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya

melalui diskusi dan penugasan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan ini adalah peserta diklat

mampu:

1. menjelaskan konsep belajar

2. memahami konsep pembelajaran

3. menguraikan prinsip-prinsip pembelajaran

4. mengidentifikasi lingkup pembelajaran

5. menjelaskan konsep mengajar

6. mengkaji standar proses

C. Uraian materi

Uraian Materi dari modul ini adalah berisi : (1) Konsep Belajar, (2) Konsep

Pembelajaran, (3) Prinsip Pembelajaran, (4) Lingkup Pembelajaran, (5) Konsep

Mengajar dan (6) Standar Proses.

1. Konsep Belajar

Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan

keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar (Dimyati dan Mudjiono,

2006:6),“Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang,

sehingga menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku”. (Sanjaya,

2010:112). “Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan

latihan (Djamarah, Syaiful dan Zain 2006:11).” Untuk lebih memahami tentang

belajar dan pembelajaran, mari ikuti penjelasan berikut;

Page 91: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

81

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah berinteraksi

dengan lingkungan (kelas) pada saat proses pembelajaran, yang akan

menambah pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. “belajar merupakan

proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan” (Djamarah, Syaiful

dan Zain, 2006:11). Dengan demikian, tujuan kegiatan belajar adalah perubahan

tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

Sardiman (2001:26-29) menjelaskan bahwa secara umum tujuan belajar

dibedakan atas tiga jenis, yaitu: untuk mendapatkan pengetahuan karena antara

pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan karena pengetahuan dapat digunakan mengembangkan kemampuan

berpikir. Seseorang dapat mempergunakan kemampuan berpikir di dalam proses

belajar, sehingga pengetahuan yang didapat semakin bertambah.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi

tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam

situasi tertentu dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan.

Morgan (Gino, 1988: 5) menyatakan bahwa belajar adalah tingkah laku yang

relatif sebagai hasil dari pengalaman. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

belajar adalah usaha sadar yang dilakukan manusia melalui pengalaman dan

latihan untuk memperoleh kemampuan baru dan merupakan perubahan tingkah

laku yang relatif tetap, sebagai akibat dari latihan. Menurut Hilgard (Suryabrata,

2001:232) menyatakan belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan

dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya

berbeda dari perbuatan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Gerow (1989:168) mengemukakan bahwa “Learning is demonstrated by a

relatively permanent change in behavior that occurs as the result of practice or

experience”. Belajar adalah ditunjukkan oleh perubahan yang relatif berupa

perilaku yang terjadi karena adanya latihan dan pengalaman-

pengalaman.Kemudian menurut Bower (1987: 150) “Learning is a cognitive

process”. Belajar adalah suatu proses kognitif.

Hal ini tidak berarti semua perubahan berarti belajar, tetapi yang dapat

dimasukan dalam pengertian belajar adalah perubahan yang mengandung suatu

usaha secara sadar, untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 92: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

82

Dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah terjadi sebuah proses yaitu

interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa jika terjadi kegiatan

belajar kelompok. Dalam interaksi seperti itu akan terjadi sebuah proses

pembelajaran, yang secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang

menyatukan kognitif, emosional, dan lingkungan pengaruh serta pengalaman

untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan pandangan dunia (Illeris, 2000; Ormorod, 1995).

Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik merupakan penanaman nilai-

nilai tertentu, oleh karenanya guru hendaknya tidak hanya sekedar mengajar,

tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan mentransferkan nilai-nilai tertentu

kepada anak didiknya. Dengan begitu, diharapkan tumbuhnya kesadaran dan

kemauan untuk mempraktekkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.

Belajar memerlukan latihan-latihan yang akan menambah keterampilan dalam

diri peserta didik, baik berupa keterampilan jasmani maupun keterampilan rohani.

2. Pembelajaran

a. Pengertian

Pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam pedoman ini sebagai

berikut.

1) Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta

didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.

2) Indikator pencapaian kompetensi adalah: (a) perilaku yang dapat diukur

dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-

3 dan KI-4; dan (b) perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan

sebagai pemenuhan KD pada KI-1 dan KI-2, yang kedua-duanya menjadi

acuan penilaian mata pelajaran.

b. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan

pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara

pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses

tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat

Page 93: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

83

dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang

diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta

berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Keluarga merupakan

tempat pertama bersemainya bibit sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan

keterampilan peserta didik. Oleh karena itu, peran keluarga tidak dapat

sepenuhnya digantikan oleh sekolah.

Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan peserta didik yang dilakukan

melalui program intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan

intrakurikuler dilaksanakan melalui mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler

dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang terkait langsung

dengan mata pelajaran, misalnya tugas individu, tugas kelompok, dan pekerjaan

rumah berbentuk proyek atau bentuk lainnya. Sedangkan kegiatan

ekstrakurikuler dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang bersifat umum dan

tidak terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya kepramukaan, palang

merah remaja, festival seni, bazar, dan olahraga. Masyarakat merupakan tempat

pendidikan yang jenisnya beragam dan pada umumnya sulit diselaraskan antara

satu sama lain, misalnya media massa, bisnis dan industri, organisasi

kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan. Untuk itu para tokoh masyarakat

tersebut semestinya saling koordinasi dan sinkronisasi dalam memainkan

perannya untuk mendukung proses pembelajaran. Singkatnya, keterjalinan,

keterpaduan, dan konsistensi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat harus

diupayakan dan diperjuangkan secara terus menerus karena tripusat pendidikan

tersebut sekaligus menjadi sumber belajar yang saling menunjang.

Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan

terstruktur, dan kegiatan mandiri. Terkait dengan hal tersebut, maka

pembelajaran ditujukan untuk Peserta didik adalah subjek yang memiliki

Page 94: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

84

kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan

menggunakan pengetahuan.

Pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada

peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.

Peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan

segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.

mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif,

serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara,

dan berperadaban dunia.

Pembelajaran merupakan kegiatan membelajarkan peserta didik menggunakan

asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama

keberhasilan pendidikan. (Syaiful, 2003:61). Menurut Hamalik (2007:77)

pembelajaran adalah suatu sistem artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari

komponen-komponen yang berinteraksi secara keseluruhan untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun komponen-

komponen tersebut meliputi tujuan pendidikan dan pembelajaran, peserta didik

dan tenaga kependidikan khususnya guru, perencanaan pembelajaran, strategi

pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

c. Prinsip pembelajaran

Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,

kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut : (1) peserta

didik difasilitasi untuk mencari tahu; (2) peserta didik belajar dari berbagai

sumber belajar; (3) proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; (4)

pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran

yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi

dimensi; (7) pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif; (8) peningkatan

keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;

(9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang

menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),

membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan

Page 95: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

85

kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11)

pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12)

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas pembelajaran; (13). pengakuan atas perbedaan individual dan

latar belakang budaya peserta didik; dan (14) suasana belajar menyenangkan

dan menantang.

d. Lingkup Pembelajaran

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau

pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan

beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran

merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,

pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning,

problem-based learning, inquiry learning. Kurikulum 2013 menggunakan modus

pembelajaran langsung (direct instructional) dan tidak langsung (indirect

instructional).

Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan

pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan

pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar

yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta

didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung,

yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional effect).

Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses

pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring

(nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan

pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini

berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam

proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai

dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh

seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah,

Page 96: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

86

dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013,

semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di

kelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan

moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan

pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara

pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses

tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat

dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang

diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta

berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Keluarga merupakan

tempat pertama bersemainya bibit sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan

keterampilan peserta didik.

Oleh karena itu, peran keluarga tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh sekolah.

Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan peserta didik yang dilakukan

melalui program intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan

intrakurikuler dilaksanakan melalui mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler

dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang terkait langsung

dengan mata pelajaran, misalnya tugas individu, tugas kelompok, dan pekerjaan

rumah berbentuk proyek atau bentuk lainnya. Sedangkan kegiatan

ekstrakurikuler dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang bersifat umum dan

tidak terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya kepramukaan, palang

merah remaja, festival seni, bazar, dan olahraga.

Masyarakat merupakan tempat pendidikan yang jenisnya beragam dan pada

umumnya sulit diselaraskan antara satu sama lain, misalnya media massa, bisnis

dan industri, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan. Untuk itu

para tokoh masyarakat tersebut semestinya saling koordinasi dan sinkronisasi

dalam memainkan perannya untuk mendukung proses pembelajaran.

Singkatnya, keterjalinan, keterpaduan, dan konsistensi antara keluarga, sekolah,

dan masyarakat harus diupayakan dan diperjuangkan secara terus Singkatnya,

Page 97: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

87

keterjalinan, keterpaduan, dan konsistensi antara keluarga, sek.olah, dan

masyarakat harus diupayakan dan diperjuangkan secara terus menerus karena

tripusat pendidikan tersebut sekaligus menjadi sumber belajar yang saling

menunjang.

Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan

terstruktur, dan kegiatan mandiri.

Terkait dengan hal tersebut, maka pembelajaran ditujukan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif,

serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara,

dan berperadaban dunia. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan

untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan

pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berhubungan dengan kesempatan

yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam

proses kognitifnya. Peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan

masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras

mewujudkan ide-idenya.

Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu

proses yang dilakukan oleh guru yang telah diprogram dalam rangka

membelajarkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan sesuai dengan petunjuk kurikulum yang berlaku.

Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar

yang kondusif agar peserta didik dapat belajar secara aktif, nyaman dan tenang.

Menurut Djamarah, Syaiful dan Zain (2006:41), dalam kegiatan pembelajaran

terdapat beberapa komponen pembelajaran yang meliputi: tujuan, bahan

Page 98: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

88

pembelajaran, metode, kegiatan pembelajaran, alat, sumber belajar dan

evaluasi. Selanjutnya dijelaskan satu persatu tentang komponen pembelajaran.

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan.

Tujuan memiliki jenjang dari yang luas dan umum sampai kepada yang

sempit/khusus. Adanya tujuan yang tepat mempermudah pemilihan

materipelajaran dan pembuatan alat evaluasi. Adanya tujuan yang tepat dan

yang diketahui peserta didik, memberi arah yang jelas dalam belajarnya.

(Suryosubroto, 2009:102)

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar

mengajar. Bahan pelajaran menurut Arikunto (dalam Djamarah, Syaiful dan Zain,

2006:43) merupakan unsur inti yang ada didalam kegiatan belajar mengajar

karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh

anak didik. Bahan yang disebut sebagai sumber belajar (pembelajaran) ini

adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pembelajaran. Tanpa bahan

pelajaran proses pembelajaran tidak akan berjalan.

Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran akan menentukan sejauh mana

tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam proses pembelajaran, guru

danpeserta didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai

medianya. Dalam interaksi tersebut peserta didik lebih aktif bukan guru, guru

hanya sebagai motivator dan fasilitator.

Metode, merupakan komponen pembelajaran yang banyak menentukan

keberhasilan pembelajaran. Guru harus dapat memilih, mengkombinasikan serta

mempraktekkan berbagai cara penyampaian bahan yang disesuaikan dengan

situasi.

Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran. Alat mempunyai fungsi yaitu sebagai perlengkapan, sebagai

pembantu mempermudah usaha pencapaian tujuan, dan alat sebagai tujuan.

Page 99: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

89

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat

dimana pembelajaran terdapat atau sumber belajar seseorang. Sedangkan

sumber belajar menurut Mulyasa (2009:159), adalah segala sesuatu yang dapat

memberikan kemudahan belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi,

pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan.

Evaluasi menurut Davies (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006:190), adalah

proses sederhana dalam memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan,

kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan masih banyak yang

lain. Hasil dari evaluasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam

meningkatkan kualitas mengajar maupun kuantitas belajar peserta didik.

Membahas tentang pembelajaran sampai dengan evaluasi sangat erat

hubungannya dengan RPP karena masing-masing merupakan komponen dari

RPP. Permendikbud no 103 tahun 2014, membahas tentang komponen

pembelajaran.

3. Konsep Mengajar

Mengajar adalah proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru

kepada peserta didik. (Sanjaya, 2010:96). Sedangkan menurut Sardiman

(2001:45), beliau mengatakan bahwa: Mengajar merupakan suatu usaha untuk

menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan

memungkinkan untuk berlangsungnya belajar,

Mengajar menurut Usman (2001:6) merupakan suatu usaha mengorganisasi

lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pembelajaran

yang menimbulkan proses belajar. Jadi, mengajar adalah suatu usaha

mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi linkungan yang

nyaman agar pengetahuan yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta

didik dapat tersampaikan. Guru adalah aktor utama di dalam proses

pembelajaran sehingga guru mempunyai peranan yang sangat penting, berikut

ini merupakan peran guru dalam proses pembelajaran menurut Sanjaya

(2010:21):

Page 100: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

90

a. Guru sebagai sumber belajar. Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat

dengan penguasaan materi pelajaran. Guru bisa dinilai baik atau tidak hanya

dari penguasaan materi pelajaran. Guru dikatakan baik, manakala ia dapat

menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga ia benar-benar berperan

sebagai sumber belajar bagi anak didiknya.

b. Guru sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator, guru berperan dalam

memberikan pelayanan untuk memudahkan peserta didik dalam kegiatan

proses pembelajaran. Sehingga guru dituntut agar mempunyai kemampuan

dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik.

c. Guru sebagai pengelola. Sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan

dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan peserta didik dapat

belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat

menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh

peserta didik.

d. Guru sebagai demonstrator. Yang dimaksud dengan peran guru sebagai

demonstrator adalah peran untuk mempertunjukkan kepada peserta didik

segala sesuatu yang dapat membuat peserta didik lebih mengerti dan

memahami setiap pesan yang disampaikan.

e. Guru sebagai pembimbing. Guru berperan untuk membimbing peserta didik

dalam menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup

mereka, sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal

yang menjadi harapan setiap orang tua dan masyarakat.

f. Guru sebagai motivator. Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan

salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Proses pembelajaran akan

berhasil manakala peserta didik mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh

sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

g. Guru sebagai evaluator. Sebagai evaluator, guru berperan untuk

mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan peserta didik dalam

pembelajaran yang telah dilakukannya.

4. Standar Proses

Pengertian Standar Proses menurut amanat Peraturan Pemerintah Nomor 65

Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus

dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional

Page 101: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

91

pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan

pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.Standar proses berisi kriteria

minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini

berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik

pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.

Secara garis besar standar proses pembelajaran tersebut dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

a. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik.

b. Dalam proses pembelajran, pendidik memberikan keteladanan.

c. Setiap tahun pendidik melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan

pengawasan pembelajaran, untuk terlaksananya proses pembelajaran yang

efektif dan efisien.

d. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi

ajar, metode, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

e. Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal

peserta didik perkelas dan beban beban mengajar maksimal per pendidik,

rasio maksimal buku tekspembelajaran setiap peserta didik dan rasio

maksimal jumlah peserta didik per pendidik.

f. Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan

budaya membaca dan menulis.

g. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan berbagai teknik penilaian, dapat

berupa tes tertulis, observasi, tes praktik dan penugasan perorangan atau

kelompok, sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

h. Untuk mata pelajaran selain kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah, teknik penilaian observasi secara

individual sekurang-kurangnya dilaksanakan satu kali dalam satu semester.

Page 102: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

92

i. Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,

pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.

(Mulyasa, 2009:25)

a. Kegiatan Pembelajaran

a) Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran

yang ditunjukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian

peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b) Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan

pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c) Penutup. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau

kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan interaksi guru dengan peserta

didik dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. (Suryosubroto, 2009:30)

a) Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

1) Rombongan Belajar. Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan

belajar adalah:

a. SD/ MI : 28 Peserta didik

b. SMP/ MTs : 32 Peserta didik

c. SMA/ MA : 32 Peserta didik

d. SMK/MAK :32Pesertadidik

2) Beban Kerja Minimal Guru

a. Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

Page 103: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

93

membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas

tambahan.

b. Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf di atas adalah

sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1

minggu.

3) Buku Teks Pelajaran

a. Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/ madrasah

dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/

madrasah dari buku-buku teks pelajaran yang diterapkan oleh Menteri.

b. Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata

pelajaran

c. Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru,

buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya.

d. Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber

belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/ madrasah.

4) Pengelolaan Kelas.

a. Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik

dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus

dapat di dengar dengan baik oleh peserta didik.

c. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik.

d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan

kemampuan belajar peserta didik.

e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,

dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses

pembelajaran.

f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan

hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

g. Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang

agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi.

h. Guru menghargai pendapat peserta didik

i. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih dan rapi.

Page 104: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

94

j. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran

yang ditempunya.

k. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan

waktu yang dijadwalkan.

D. Aktivitas Pembelajaran

Baca semua informasi yang ada, kemudian buatkan ringkasan tentang materi

tersebut dimulai (1) konsep belajar, (2) konsep pembelajaran, (3) prinsip

pembelajaran, (4) lingkup pembelajaran, (5) konsep mengajar, (6) standar proses

Kerjakan aktivitas diatas dengan menggunakan Lembar Kerja 1.5

Konsep Uraian

konsep belajar

konsep

pembelajaran

prinsip

pembelajaran

lingkup

pembelajaran

konsep mengajar

Page 105: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

95

standar proses

E. Latihan/ Kasus/Tugas 1. Jelaskan tentang pengertian belajar

2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran?

3. Identifikasi tentang prinsip pembelajaran

F. Rangkuman

Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru yang telah

diprogram dalam rangka membelajarkan peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan sesuai dengan petunjuk kurikulum yang

berlaku.

Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar

yang kondusif agar peserta didik dapat belajar secara aktif, nyaman dan tenang.

Menurut Djamarah, Syaiful dan Zain (2006:41), dalam kegiatan pembelajaran

terdapat beberapa komponen pembelajaran yang meliputi: tujuan, bahan

pembelajaran, metode, kegiatan pembelajaran, alat, sumber belajar dan

evaluasi.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Setelah mempelajari Modul tentangBelajar dan Pembelajaran 1 Anda

diharapkan mampu untuk memperdalam dan mengembangkan materi

tersebut melalui studi literature, media sosial, maupun dengan jalan

mendiskusikan di kegiatan MGMP.

2. Setelah mempelajari Modul tentangBelajar dan Pembelajaran 1 diharapkan

Anda mampu mengelola pembelajaran dengan baik di dalam kela

Page 106: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

96

Kegiatan Pembelajaran 6

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS

Erning Wijayati, S.AB, M.M

A. Tujuan

Tujuan disusunnya modul diklat ini untuk panduan belajar bagi peserta diklat

dalam memahami teori belajar yaitu behavioristisme, kognitivisme dan

konstruktivisme. Selanjutnya setelah memahami ketiga konsep teori belajar

peserta diklat diharapkan mampu memberikan contoh penerapan ketiga teori

belajar tersebut pada pembelajaran IPS melalui diskusi dan penugasan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi :

Setelah mempelajari modul ini, para peserta diklat dapat :

1) menjelaskan Teori Belajar Behaviorisme dengan benar

2) menjelaskan Teori Belajar Kognitivisme dengan benar

3) menjelaskan Teori Belajar Konstruktivisme dengan benar

4) memberi contoh Teori Belajar Behaviorisme dalam Pembelajaran IPS

dengan benar

5) memberi contoh Teori Belajar Kognitivisme dalam Pembelajaran IPS

dengan benar

6) memberi contoh Teori Belajar Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPS

dengan benar

C. Uraian Materi

Modul ini berisi uraian materi: 1) Pengertian Teori Belajar, 2) Teori Belajar

Behavioristik, Teori Belajar Kognitivistik dan 3) Teori Belajar Konstruktivistik.

1) Pengertian Teori Belajar

Proses pembelajaran merupakan hal yang kompleks, di dalamnya terlibat banyak

unsur yang saling terkait, yaitu guru, peserta didik, sarana, metode, strategi,

media dan lain-lain. Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 pasal

20 menjelaskan bahwa dalam tugas keprofesionalan guru, guru berkewajiban

salah satunya merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran

yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Pembelajaran

Page 107: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

97

yang sukses senantiasa menuntut kreativitas guru melalui penciptaan lingkungan

belajar yang kondusif dan menantang rasa ingin tahu peserta didik sehingga

proses pembelajaran dapat berlangsung efektif.

Berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran, kegiatan

pembelajaran menggunakan prinsip sebagai berikut: 1) peserta didik difasilitasi

untuk mencari tahu; 2) peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; 3).

proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; 4). pembelajaran

berbasis kompetensi; pembelajaran terpadu; 6). pembelajaran yang menekankan

pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; 7). pembelajaran

berbasis keterampilan aplikatif; 8). peningkatan keseimbangan, kesinambungan,

dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills; 9). pembelajaran yang

mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai

pembelajar sepanjang hayat; 10). pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai

dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan

(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam

proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11). pembelajaran yang berlangsung

di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12). pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; 13).

pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budayapeserta didik;

dan 14). suasana belajar menyenangkan dan menantang.

llmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang materi kajiannya

berasal dari struktur keilmuan sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah. Menurut

Permendikbud No. 103 Tahun 2014, Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui

konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di mana

manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas manusia

antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa di mana

kehidupan manusia itu terjadi. Cakupan materi yang demikian luas ini harus

dikemas melalui kegiatan pembelajaran yang konkret dan menyenangkan

sehingga mampu menarik perhatian siswa .

Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran, pada

hakikatnya IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated

social studies. Mata pelajaran IPS merupakan program pendidikan yang

berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar,

Page 108: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

98

rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab

terhadap lingkungan sosial. Dalam membelajaran IPS menggunakan pendekatan

saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik terdiri

atas 5 (lima) tahapan yaitu Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi,

Menalar dan Mengkomunikasikan dimana semua tahapan di atas berorientasi

kepada aktivitas siswa bukan guru. Peserta didik secara aktif mengkonstruk

konsep, hukum ataupun prinsip melalui kelima tahapan di atas dan peran guru

adalah sebagai fasilitator bukan satu-satunya seorang yang berkewajiban

mentransfer ilmu.

Berdasarkan landasan Permendikbud di atas, maka dalam pembelajaran di

kelas, guru dapat mengadopsi berbagai macam teori belajar dibawah ini

sepanjang aktivitas pembelajarannya mampu mencakup ranah spiritual, sosial,

kognitif dan ketrampilan peserta didik dan pembelajaran yang mengaktfkan

peserta didik (student active oriented).

2. Macam-macam Teori Belajar

Sebelum membahas tentang teori belajar, terdapat perbedaan antara Teori

Pembelajaran dan Teori Belajar. Menurut Bruner dalam Degeng (1989) terdapat

perbedaan antara teori pembelajaran dan teori belajar. Teori pembelajaran

adalah preskriptif, karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan

metode pembelajaran yang optimal, sedangkan dikatakan deskriptif karena

tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Menurut Nara dan

Siregar (2014), teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan

pembelajaran dengan proses-proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori

belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses-proses

psikologi dalam diri siswa atau mengungkapkan hubungan antara fenomena

yang ada dalam diri siswa.

a. Teori Belajar Behaviorisme

1) Pengantar Behaviorisme

Para ahli behaviorisme berpendapat bahwa belajar adalah perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi

antara stimulus (S) dengan respon (R). Belajar adalah proses interaksi antara

stimulus dan rangsangan yang berupa serangkaian kegiatan yang bertujuan

Page 109: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

99

mendapatkan respon belajar dari obyek penelitian (Suyono dan Harianto, 2014).

Dalam Siregar dan Nara (2014), teori belajar behavioristik diartikan sebagai

perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya stimulus dan respons.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menurut

teori ini, seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan

perubahan tingkah lakunya. Sebagai contoh, peserta didik belajar tentang

konsep kebutuhan dan keinginan dalam salah satu kajian IPS pada ilmu

ekonomi. Dalam pembelajaran tersebut guru telah merancang aktivitas

pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik mampu membedakan

antara konsep kebutuhan dan keinginan. Namun, jika peserta didik tersebut

masih berlaku boros membelanjakan uang sakunya untuk membeli barang-

barang yang hanya didasarkan pada keinginan bukan kebutuhan, maka dapat

dikatakan peserta didik tersebut belum menunjukkan perilaku sebagai hasil dari

belajar.

Terdapat beberapa ahli yang mengembangkan teori ini antara lain Thorndike,

Ivan Pavlov, B.F Skinner, J.B Watson, Clark Hull dan Edwin Guthrie yang apabila

digambarkan dalam sebuah bagan sederhana oleh Deviesta dan Thompson

(1979) adalah sebagai berikut :

Perilaku/pribadi sebelum belajar

Gambar 6. Bagan Teori Behavioristik

2) Hasil Pemikiran para ahli Teori Behavioristik

a) Connectionism oleh Thorndike

Koneksionisme merupakan teori yang paling awal dari rumpun behaviorisme.

Thorndike berpendapat belajar merupakan proses pembentukan koneksi-

koneksi (connections) antar stimulus dan respons, salah satu pemikirannya

adalah tentang ”trial and error learning” (Soemanto, 1988). Karakteristik

belajar mencoba-coba : 1). Adanya motif pada diri seseorang yang

mendorong untuk melakukan sesuatu, 2). Seseorang berusaha melakukan

berbagai macam respons dalam rangka memenuhi motif-motifnya, 3).

Pengalaman, Praktik, latihan

(learning experiences)

Perilaku/pribadi

setelah belajar

Page 110: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

100

Respons-respons yang dirasakan tidak bersesuaian dengan motifnya

dihilangkan dan 4) Akhirnya seseorang mendapatkan jenis respons yang

paling tepat. (Hariyanto dan Suyono, 2015)

Thorndike juga mengemukakan beberapa hukum tentang belajar :

1) Hukum Kesiapan (Law of Readiness) , jika seseorang siap melakukan

sesuatu, ketika ia melakukannya ia puas. Sebaliknya, bila ia tidak jadi

melakukannya, maka ia tidak puas. Contohnya : seorang peserta didik telah

mempersiapkan presentasinya tentang Potensi Indonesia menjadi Negara

maju melalui studi literatur dan mencari artikel melalui internet, namun

peserta didik tersebut gagal presentasi karena teman sekelompoknya yang

maju menggantikannya.

2) Hukum Latihan (Law of exercise), jika respons terhadap stimulus diulang-

ulang, maka akan memperkuat hubungan antara respons dengan stimulus.

Sebaliknya jika respons tidak digunakan, hubungan dengan stimulus

semakin lemah. Contohnya : guru yang selalu melakukan refleksi tentang

materi belajar pertemuan sebelumnya di awal pembelajaran akan membuat

peserta didik senantiasa mengingat dan dapat menghubungkan dengan

materi pembelajaran yang diperoleh pada saat ini.

3) Hukum Akibat (Law of Effect), bila hubungan antara respons dan stimulus

menimbulkan kepuasan, maka tingkatan penguatannya semakin besar.

Sebaliknya, bila hubungan respons dan stimulus menimbulkan

ketidakpuasan, maka tingkatan penguatan semakin lemah. Contoh : peserta

didik yang mendapat nilai tinggi akan semakin menyukai pelajaran, namun

jika perolehannya rendah, maka peserta didik akan semakin malas belajar

atau malah menghindari pelajaran tersebut.

b) Clasiccal Conditioning oleh Ivan Pavlov

Penganut teori ini mengatakan bahwa segala tingkah laku manusia juga

tidak lain adalah hasil daripada conditioning, yaitu hasil daripada latihan-

latihan atau kebiasaan-kebiasaan mereaksi terhadap syarat-syarat atau

perangsang-perangsang tertentu yang dialaminya dalam kehidupannya.

Proses belajar yang digambarkan seperti itu menurut Pavlov terdiri atas

pembentukan asosiasi antara stimulus dan respons refleksif

Page 111: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

101

(https://oktavianipratama.wordpress.com/makalah-makalah/teori-belajar-ivan

petrovich-pavlov). Untuk menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita

memberikan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting dalam belajar menurut

teori conditioning ialah adanya latihan-latihan yang continue (terus-

menerus). Yang diutamakan dalm teori ini adalah hal belajar yeng terjadi

secara otomatis.Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan

pembentukan perilaku atau respons terhadap sesuatu, kebiasaan makan,

mandi maupun kegiatan belajar pada jam tertentu terbentuk karena

pengkondisian.

Metode Pavlov ini sangat cocok untuk perolehan kemampuan yang

membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur

seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan

sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik, menari,

menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga

cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan

dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan,

suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung

seperti diberi permen atau pujian.

Penerapan teori belajar Pavlov yang salah dalam suatu situasi pembelajaran

juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak

menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter,

komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang

harus dipelajari murid. Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan

sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru. Murid hanya

mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang

didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.

c) Operant Conditioning oleh Skinner

Teori ini didasari oleh adanya penguatan (reinforcement), perbedaan dengan

teori Pavlov adalah, jika teori Pavlov yang diberi kondisi adalah stimulusnya

maka pada teori ini yang diberi kondisi adalah responsnya. Misalnya, karena

seorang anak belajar dengan giat maka dia mampu menjawab banyak atau

semua pertanyaan dalam ulangan atau ujian. Guru kemudian memberikan

penghargaan (sebagai penguatan terhadap respon) kepada anak tersebut

Page 112: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

102

dengan nilai tinggi, pujian atau hadiah. Berkat pemberian penghargaan ini,

anak akan menjadi lebih rajin.

Ahli behavioristik ini tidak sependapat dengan konsep hukuman sebagai alat

pembelajaran karena 1) pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah

laku sangat bersifat sementara, 2) dampak psikologis yang buruk mungkin

akan terkondisi menjadi bagian dari jiwa si terhukum, 3) hukuman bahkan

mendorong si terhukum untuk mencari cara lain, dengan kata lain hukuman

dapat mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang lebih buruk

daripada kesalahan yang telah diperbuat.

Dalam Skinner diketahui adanya penguatan negative dan penguatan positif

dibandingkan dengan memberikan hukuman, dalam Nuryadi (2009)

dijelaskan sebagai berikut :

Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi

respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung

(rewarding). Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah

(permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala

untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau

penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).

Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi

respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang

merugikan (tidak menyenangkan). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara

lain: menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan

atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut,

muka kecewa dll).

b. Teori Belajar Kognitivisme

1) Pengantar Teori Belajar Kognitivisme

Perkembangan teori belajar selanjutnya tidak sekedar melibatkan hubungan

antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang

sangat kompleks (Budiningsih, 2015). Teori ini menekankan bahwa perilaku

seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang

berhubungan dengan tujuan belajarnya. Dengan kata lain, menurut pendekatan

kognitif dalam kaitannya dengan teori pemrosesan informasi, unsur terpenting

dalam proses belajar adalah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap indivisdu

Page 113: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

103

sesuai dengan situasi belajarnya. Apa yang diketahui siswa akan menentukan

apa yang akan diperhatikannya, dipersepsi olehnya, dipelajari, diingat atau

bahkan dilupakan (Hariyanto, Suyono, 2014).

Sebagai contoh, pada Tema Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia

maka peserta didik diminta untuk mengamati pada keadaan alam seperti apa

mereka tinggal lalu peserta didik dminta untuk menyebutkan mata pencaharian

penduduk sekitarnya atau bahkan kedua orang tuanya. Dengan memberikan

pemahaman berangkat dari pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik guru

memberikan penguatan tentang tema yang sedang dibahas.

Saekhan Muchith (2008) dalam Munir Fatinah (2012), menyatakan bahwa teori

belajar kognitivisme secara umum proses pembelajarannya harus didasarkan

pada asumsi sebagai berikut:

1) Proses pembelajaran adalah suatu realitas sistem. Artinya, keberhasilan

pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh satu faktor, tetapi ditentukan oleh

berbagai faktor yang ada.

2) Proses pembelajaran adalah realitas kultur dan natural. Artinya, dalam proses

pembelajaran tidak diperlukan berbagai paksaan.

3) Pengembangan materi harus benar-benar dilakukan secara kontekstual dan

relevan dengan realitas kehidupan peserta didik.

4) Metode pembelajaran tidak dilakukan secara monoton. Metode yang

bervariasi merupakan tuntutan mutlak dalam proses pembelajaran.

5) Keterlibatan murid secara aktif dalam belajar amat dipentingkan. Hal ini

dikarenakan asimiliasi dan akomodasi pengalaman murid akan lebih baik jika

murid aktif dalam belajar.

6) Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar menghapal. Agar

lebih bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan

pengetahuan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah

diketahui murid.

7) Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual murid.

Page 114: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

104

2) Hasil Pemikiran para Ahli Kognitivisme

Dalam praktek pembelajaran, teori kognitif antara lain tampak dalam rumusan-

rumusan oleh beberapa pakar antara lain: teori tahap-tahap perkembangan

(Piaget) dan pemahaman konsep (Burner).

a) Piaget

Piaget adalah ahli psikolog developmental karena penelitiannya mengenai tahap-

tahap perkembangan pribadi serta perubahan umur yang mempengaruhi

kemampuan belajar individu. Menurut Piaget, pertumbuhan kapasitas mental

memberikan kemampuan-kemapuan mental yang sebelumnya tidak ada.

Pertumbuhan intelektual adalah tidak kuantitatif, melainkan kualitatif. Dengan

kata lain, daya berpikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan

berbeda pula secara kualitatif. Jean Piaget mengklasifikasikan perkembangan

kognitif anak menjadi empat tahap:

a) Tahap sensory – motor, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi

pada usia 0-2 tahun, Tahap ini diidentikkan dengan kegiatan motorik dan

persepsi yang masih sederhana.

b) Tahap pre – operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi

pada usia 2-7 tahun. Tahap ini diidentikkan dengan mulai digunakannya

simbol atau bahasa tanda, dan telah dapat memperoleh pengetahuan

berdasarkan pada kesan yang agak abstrak.

c) Tahap concrete – operational, yang terjadi pada usia 7-11 tahun. Tahap ini

dicirikan dengan anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas

dan logis. Anak sudah tidak memusatkan diri pada karakteristik perseptual

pasif.

d) Tahap formal – operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi

pada usia 11-15 tahun. Ciri pokok tahap yang terahir ini adalah anak sudah

mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola pikir

kemungkinan.

Piaget juga mengemukakan teori mengenai proses kognitif, terkait adaptasi

seseorang dengan lingkungannya yang berlangsung simultan yang dikenal

dengan proses kognitif. Menurut Piaget, proses kognitif ketika anak

mengkontruksi pengetahuannya melibatkan skema, asimilasi dan akomodasi,

organisasi dan ekuilibrium.

Page 115: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

105

a) Skema adalah kegiatan atau representasi mental dalam menyusun

pengetahuan; skema atau skemata dalam bentuk jamak adalah struktur

pengetahuan yang disimpan dalam ingatan.

b) Asimilasi adalah proses kognitif yang mencocokkan informasi yang diterima

dengan informasi yang telah ada dalam struktur pengetahuan (skema).

c) Akomodasi adalah proses yang terjadi dalam menggunakan informasi yang

telah ada untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Jika pada suatu hal

apabila informasi yang ada tidak dapat digunakan untuk memecahkan

masalah, lalu individu akan mencari cara lain untuk memecahkan masalah.

d) Ekuilibrium adalah sebuah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi

sehingga seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan struktur

dalamya. Proses perkembangan intelek seseorang berjalan dari

disequilibrium menuju equilibrium melalui asimilasi dan akomodasi.Teori

Piaget juga menjelaskan mengenai pengorganisasian, yaitu

mengelompokkan perilaku dan berpikir melalui tingkat berpikir yang lebih

tinggi. Pengorganisasian secara kognitif ini diperlukan seseorang untuk bisa

memahami dunia sekitar.

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :

(a) Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa, oleh

sebab itu guru dalam mengajar harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan

cara berpikir anak. (b) Anak-anak akan belajar lebih baik apabila menghadapi

lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak mengakomodasikan agar

anak dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. (c) Bahan yang

harus dipelajari anak hendaknya dirasakan sebagai bahan baru tetapi tidak

asing. (d) Berikan peluang agar anak belajar sesuai dengan tahap

perkembangannya. (e) Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang

untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temannya.

b) Teori Belajar Penemuan oleh Bruner

Bruner menegaskan teori pembelajaran secara penemuan yaitu mengolah apa

yang diketahui pelajar itu kepada satu corak dalam keadaan baru (lebih kepada

prinsip konstruktivisme). Menurut Bruner belajar bermakna hanya dapat terjadi

melalui belajar penemuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar

Page 116: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

106

penemuan bertahan lama, dan mempunyai efek transfer yang lebih baik. Belajar

penemuan meningkatkan penalaran dan kemampuan berfikir secara bebas dan

melatih keterampilan-keterampilan kognitif untuk menemukan dan memecahkan

masalah. Dalam teori belajarnya Bruner berpendapat bahwa kegiatan belajar

akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan

atau kesimpulan tertentu.

Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan menunjukkan beberapa

kebaikan, antara lain: (a) Pengetahuan itu bertahan lama atau lama dapat

diingat. (b) Hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik. (c)

Secara menyeluruh belajar penemuan meningkatkan penalaran siswa dan

kemampuan untuk berfikir secara bebas.Kebebasan dan keterlibatan siswa

secara aktif dalam proses belajar amat diperhitungkan, agar belajar lebih

bermakna bagi siswa. Sedangkan kegiatan pembelajarannya kognitif mengikuti

prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Siswa bukan sebagai orang dewasa muda dalam proses berfikirnya. Mereka

mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.

b) Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan

baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit.

c) Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran amat dipentingkan

karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan

akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik

d) Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan

pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimimiki

oleh siswa

e) Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun

dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks

f) Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar

bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan

hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah

diketahui siswa.

Contoh Teori Penemuan oleh Bruner adalah Pembelajaran IPS dengan

menggunakan Model Discovery Learning dimana lebih menekankan pada

ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui oleh peserta

Page 117: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

107

didik. Pada Tema Potensi dan upaya Indonesia menjadi Negara Maju, sub Tema

Potensi budaya Indonesia dan Pemanfaatannya peserta didik diminta untuk

menyebutkan benda ataupun aktivitas penduduk di sekelilingnya maupun bahasa

daerah di mana peserta didik tinggal. Peserta didik akan menganalisis bermacam

aktivitas misalnya membatik, menenun, pengrajin tanah liat, dan sebagainya

sebagai unsur dari budaya. Setelah peserta didik menganalisis unsur budaya

tersebut maka guru melakukan penguatan tentang konsep budaya.

c. Teori Belajar Konstruktivisme

1. Pengantar tentang Teori Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis

bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi

pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup. Konstruktivisme

melandasi pemikiran bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang given dari

alam karena hasil kontak manusia dengan alam, tetapi pengetahuan merupakan

hasl konstruksi (bentukan) aktif manusia sendiri. Pengetahuan bukanlah suatu

tiruan dari kenyataan atau realitas. Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia

kenyataan yang ada. Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi

kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang membentuk skme, kategori,

konsep dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan.

Menurut paham konstruktivisme, pengetahuan merupakan hasil bentukan sendiri,

oleh karenanya tidak ada transfer pengetahuan dari seorang ke orang lain, sebab

setiap orang membangun pengetahuannya sendiri. Bahkan bila guru ingin

memberikan pengetahuan kepada siswa, maka pemberian itu diinterpretasikan

dan dikonstruksikan oleh siswa sendiri melalui pengalamannya.

Kemampuan yang harus dimiliki siswa untuk mengkontruksi pengetahuan antara

lain (1) mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, (2)

membandingkan, (3) mengambil keputusan mengenai persamaan dan

perbedaan, (4) untuk lebih menyukai pengalaman yang satu dari pada yang

lainnya. Tujuan pembelajaran adalah bagaimana setiap individu mengkonstruksi

makna, tidak sekedar mengingat jawaban apa yang benar dan menolak milik

orang lain.

Asumsi-asumsi dasar dari konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Merril

(1991) adalah sebagai berikut: (a) Pengetahuan dikonstruksikan melalui

Page 118: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

108

pengalaman (b) Belajar adalah penafsiran personal tentang dunia nyata (c)

Belajar adalah sebuah proses aktif di mana makna dikemukakan berlandaskan

pengalaman (d) Pertumbuhan konseptual berasal dari negosiasi makna, saling

berbagi tentang perspektif ganda dan pengubahan representasi mental melalui

pembelajaran kooperatif. (e) Belajar dapat ditugaskan dalam setting nyata, ujian

dapat diintergrasikan dengan tugas-tugas dan tidak merupakan aktivitas terpisah.

Prinsip-prinsip melaksanakan konstruktivisme :

a) Pembelajaran harus dimulai dengan isu-isu yang mengakomodasi siswa

untuk secara aktif mengkonstruk makna karena belajar merupakan

pencarian makna.

b) Proses pembelajaran berfokus terutama pada konsep-konsep primer, bukan

kepada fakta-fakta yang terpisah. Pemaknaan memerlukan pemahaman

bahwa keseluruhan sama pentingnya dengan bagian-bagiannya.

c) Guru harus memahami model-model mental yang dipergunakan siswa terkait

bagaimana cara pandang mereka tentang dunia serta asumsi-asumsi yang

disusun yang menunjang model mental tersebut supaya dapat mengajar

dengan baik.

2. Hasil Pemikiran para ahli Konstruktivisme

a) Teori Konstruktivisme Piaget

Teori Piaget berlandaskan gagasan bahwa perkembangan anak bermakna

membangun struktur kognitifnya atau peta mentalnya yang diistilahkan

:schema/skema (jamak = schemata/skemata), atau konsep jejaring untuk

memahami dan menanggapi pengelaman fisik dalam lingkungan

sekelilingnya. Menurut teori skema, seluruh pengetahuan diorganisasikan

menjadi unit-unit, di dalam unit-unit pengetahuan ini, atau skemata

disimpanlah informasi. Sehingga skema dapat dimaknai sebagai suatu

deskripsi umum atau sistem konseptual untuk memahami pengetahua tentang

bagaimana pengetahuan itu dinyatakan atau tentang bagaimana pengetahuan

diterapkan.

Dalam upaya implementasi teori belajar konstruktivisme, Tyler (1996)

mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan

pembelajaran, antara lain :

Page 119: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

109

a) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasan

dalam bahasanya sendiri

b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang

pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif

c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru

d) Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah

dimiliki siswa

e) Mendorong siswa untuk memeikirkan perubahan gagasan mereka

f) Mendorong lingkungan belajar yang kondusif.

b). Teori Konstruktivisme Sosial dari Vygotsky

Pembelajaran kognisi sosial meyakini bahwa kebudayaan merupakan penentu

utama bagi pengembangan individu. Manusia merupakan satu-satunya

spesies yang memiliki kebudayaan hasil rekayasa sendiri, dan anak manusia

berkembang dalam konteks kebudayaannya sendiri. Oleh karenanya

perkembangan pembelajarn anak dipengaruhi oleh kebudayaannya termasuk

budaya dari lingkungan keluarganya. Berikut ini beberapa kunci teori

konstruktivisme sosial, antara lain :

a) Siswa sebagai individu yang unik

Konstruksivisme sosial berpadangan bahwa pembelajar merupakan

individu yang unik dengan kebutuhan dan latar belakang yang unik pula.

Konstruksivisme sosial tidak hanya memperkenalkan keunikan dan

kompleksitas pembelajar tetapi secara nyata mendorong, memotivasi dan

memberi penghargaan kepada siswa sebagai bagian dari proses

pembelajaran.

b) Pembelajar yang dapat mengelola diri

Peserta didik termotivasi untuk belajar karena dirinya sendiri, bukan

karena motivasi eksternal di luar dirinya.

c) Tanggungjawab Pembelajaran

Konstruktivisme sosial berpandangan bahwa tanggungjawab belajar

bertumpu pada siswa sehingga siswa harus aktif selama pembelajaran.

d) Motivasi Pembelajaran

Keseinambungan motivasi belajar secara kuat bergantung kepada

kepercayaan siswa terhadap potensi belajarnya sendiri. Perasaan

Page 120: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

110

kompeten dan kepercayaan siswa dalam memecahkan masalah baru,

diturunkan dari pengalaman langsung di dalam menguasai masalah pada

masa lalu.

e) Peran guru sebagai fasilitator

Dalam pembelajaran, siswa berperan secara aktif dimana peran guru

misalnya mengakomodasi adanya dialog yang continue dengan siswa,

menyediakan bimbingan bagi siswa untuk sampai pada kesimpulannya

sendiri.

f) Belajar dengan mengajar (learning by teaching)

Siswa dihadapkan pada situasi pembelajaran yang baru dan dilatih

bersama-sama dengan rekan sekelasnya untuk saling mengajar

pengetahuan baru, sehingga akan terjadi proses konstruksi pengetahuan

secara kolektif.

Dengan menerapkan Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran, terdapat

beberapa implikasi sebagai berikut :

Pendidikan Menghasilkan individu yang memiliki kemampuan berpikir untuk

menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi.

Kurikulum Kurikulum 2013 telah mengkondisikan kegiatan pembelajaran sehingga

terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan maupun ketrampilan

dikonstruksi oleh peserta didik (guru tidak lagi memberi tahu/ceramah

tetapi sisiwa dibiarkan mencari tahu)

Apa yang saya dengar, saya lupa

Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit

Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan

dengan beberapa teman lain, saya mulai paham

Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya

memperoleh pengetahuan dan ketrampilan

Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai

Berikut

pendapat Mel

Silberman

(1996) tentang

belajar dengan

mengajar

(learning by

teaching)

Gambar 7. Learning by teaching (Mel Silberman)

Page 121: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

111

Pengajaran Guru berfokus pada bagaimana menyusun hubungan antara fakta-fakta

serta memperkuat perolehan pengetahuan yang baru bagi peserta didik.

Guru menyusun strategi pembelajaran dengan memperhatikan

respon/tanggapan dari siswa serta mendorong siswa untuk menganalisis,

menafsirkan dan meramalkan informasi.

Guru juga hendaknya berupaya dengan terbuka dan mendorong

terjadinya dialog antar peserta didik. Dalam konsep ini, maka peran guru

adalah sebagai fasilitator dan mediator dan mitra belajar yang dapat

membangun situasi kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan dan

ketrampilan peserta didik.

Pembelajar Diharapkan selalu aktif dan menemukan cara belajar yang sesuai bagi

dirinya

Penilaian Memerlukan suatu penilaian yang merupakan bagian dari proses

pembelajaran (penilaian autentik) sehingga memungkinkan peserta didik

berperan lebih besar dalam menilai dan mempertimbangkan kemajuan

atau hasil belajarnya sendiri. Hal ini merupakan alasan untuk

menghadirkan portofolio sebagai model penilaian.

Portofolio secara ringkas dapat dimaknai sebagai bukti-bukti fisik (hasil

ujian, makalah, hasil ketrampilan, piagam, piala, catatan anekdot) hasil

belajar atau hasil kinerja siswa.

Tabel 17. Implikasi Teori Konstruktivisme dalam

Pembelajaran Sumber : Suyono dan Harianto (2014)

D. Aktivitas Pembelajaran

Lembar Kerja 1.6

1) Tujuan Kegiatan :

Melalui diskusi kelompok peserta diklat mampu menjelaskan teori belajar

behaviorisme, kognitivisme dan konstruktivisme serta mampu memberikan

contoh pembelajaran pada ketiga teori tersebut.

2) Langkah Kegiatan:

a. Peserta dalam Kelas dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok.

Page 122: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

112

b. Peserta mempelajari hand out dan sumber bacaan yang relevan

c. Peserta berdiskusi dalam kelompok :

Kelompok 1 : Teori Belajar Behaviorisme dan contohnya

Kelompok 2 : Teori Belajar Kognitivisme dan contohnya

Kelompok 3 : Teori Belajar Konstruktivisme dan contohnya

d. Peserta melakukan presentasi hasil diskusi kelompok

e. Peserta memperbaiki hasil kerja kelompoknya berdasarkan masukan

selama diskusi.

E. Latihan

1) Penilaian Ranah Pengetahuan (Soal Pilihan Ganda)

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda tepat

1) Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan rangsangan yang

berupa serangkaian kegiatan yang bertujuan mendapatkan respon

belajar dari obyek penelitian, hal ini merupakan teori belajar …

a. Kognitivisme

b. Behaviorisme

c. Konstruktivisme

d. Disiplin Mental

2) Proses yang terjadi pada peserta didik dimana stimulus baru dari

lingkungan dintegrasikan pada teori yang sudah dimiliki peserta didik,

dalam perkembangan kognitif disebut dengan …

a. Skema

b. Asimilasi

c. Ekilibrium

d. Akomodasi

1) Implementasi penerapan prinsip-prinsip behaviorisme yang banyak

digunakan didalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut,

kecuali…

a. Proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila peserta didik ikut

berpartisipasi secara aktif didalamnya.

Page 123: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

113

b. Materi pelajaran dikembangkan didalam unit-unit dan diatur

berdasarkanurutan yang logis sehingga peserta didik mudah

mempelajarinya.

c. Tiap-tiap respons perlu diberi umpan balik secara langsung

sehingga pesertadidik dapat segera mengetahui apakah respon

yang diberikan sudah sesuaidengan yang diharapkan atau belum.

d. Peserta didik akan lebih mampu mengingat dan memahami

sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan

logika tertentu.

2) Agar dapat menyajikan bahan pengajaran yang sesuai, guru perlu

memahami tentang “apa yang sudah diketahui oleh peserta didik”disebut

juga pengetahuan awal (prior knowledge), hal ini sejalan dengan teori belajar

a. Kognitivisme

b. Behaviorisme

c. Konstruktivisme

d. Disiplin Mental

5) Dalam suatu kelas, aktivitas pembelajaran yang dominan dilakukan guru

adalah dengan metode ceramah dan siswa dikondisikan untuk mengingat-

ingat materi tertentu untuk menghadapi tes, maka guru tersebut

menggunakan teori belajar …

a. Kognitivisme

b. Behaviorisme

c. Konstruktivisme

d. Disiplin Mental

F. Rangkuman

Tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar yang

mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses-proses

psikologi dalam diri siswa atau mengungkapkan hubungan antara fenomena

yang ada dalam diri siswa. Implementasi teori belajar dalam pembelajaran IPS

sejalan dengan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran.

Implikasi dari hal tersebut, maka aktivitas pembelajaran diarahkan pada kegiatan

yang menggali potensi dari peserta didik meliputi kemampuan berpikir,

kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan

Page 124: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

114

bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial untuk mewujudkan pendidikan

yang mencakup 4 (empat) ranah yaitu spiritual, sosial, pengetahuan dan

ketrampilan.

Dalam prakteknya dengan berlandaskan pada Permendikbud No. 103 Tahun

2014, guru dapat mengadopsi beberapa teori belajar yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran, kondisi peserta didik dan karakteristik mata pelajaran yang

diajarkan.Terdapat tiga macam teori belajar, yaitu behaviorisme, kognitivisme

dan konstruktivisme.

Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berpijak pada teori behaviorisme

memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti dan tidak berubah.

Pengetahuan adalah terstruktur dan rapi, sehingga belajar hanya sebatas

memperoleh pengetahuan, dan mengajar adalah memindahkan pengetahuan

kepada peserta didik. Hal ini menyebabkan aktivitas belajar sangat bergantung

pada buku teks/wajib dimana peserta didik diminta untuk mengungkapkan

kembali isi buku teks wajib tersebut. Penilaian yang dilakukan ditekankan pada

hasil belajar bukan pada proses dan dipandang secara terpisah dari kegiatan

pembelajaran melalui pengukuran dan pengamatan.

Perkembangan dari teori ini, muncullah teori belajar kognitivismeyang

berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses interaksi yang mencakup

ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan

lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat

kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang

diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan

terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan

pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Pada teori konstruktivisme, belajar adalah proses mengkonstruksi pengetahuan

dengan cara mengabstraksi pengalaman sebagai hasil interaksi antara peserta

didik dengan realitas baik realitas pribadi, alam, maupun realitas sosial. Proses

konstruksi pengetahuan berlangsung secara pribadi maupun sosial. Proses ini

adalah proses yang aktif dan dinamis. Beberapa faktor seperti pengalaman,

pengetahuan awal, kemampuan kognitif dan lingkungan sangat berpengaruh

dalam proses konstruksi makna. Teori belajar ini dilandasi bahwa manusia

sebagai homo creator yang mampu mengkonstruksi realitasnya sendiri.

Page 125: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

115

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Setelah mempelajari Modul Implementasi Teori Belajar dalam

Pembelajaran IPS Anda diharapkan mampu untuk memperdalam dan

mengembangkan materi tersebut melalui studi literature, media sosial,

maupun dengan jalan mendiskusikan di kegiatan MGMP.

2. Setelah mempelajari Implementasi Teori Belajar dalam Pembelajaran,

Anda diharapkan mampu menerapkan teori belajar yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik dan karakteristik pembelajaran IPS.

H. Kunci Jawaban

1) B

2) B

3) D

4) C

5) B

Pedoman Penskoran :

Jumlah jawaban benar dikalikan 20, sehingga total nilai adalah 100.

Page 126: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

116

Kegiatan Pembelajaran 7

PENGANTAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN Erning Wijayati, S.AB, M.M

A. Tujuan

Tujuan disusunnya modul diklat ini untuk panduan belajar bagi guru IPS

dalam memahami konsep-konsep psikologi pendidikan, ruang lingkup,

hubungan antara perbedaan individu dalam pembelajaran IPS dan pentingnya

pemahaman tentang psikologi pendidikan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta diklat dapat :

1. Menjelaskan pengertian psikologi pendidikan

2. Menjelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan

3. Menguraikan hubungan antara perbedaan individu peserta didik dengan

pembelajaran IPS

4. Menjelaskan pentingnya pemahaman tentang psikologi pendidikan

C. Uraian Materi

Pada modul terdahulu “belajar dan pembelajaran 1” telah dijelaskan tentang

makna belajar dan pembelajaran serta prinsip-prinsip dan langkah-langkah

pembelajaran. Oleh karenanya, pada modul ini tidak dijelaskan lagi tentang hal-

hal tersebut. Fokus pembahasan pada modul ini adalah pada pengantar psikologi

pendidikan.

1. Pengertian Psikologi Pendidikan

Psikologi menempatkan manusia sebagai obyek kajiannya dimana manusai

adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Psikologi adalah sebuah bidang

ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan

fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi

disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental

dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang

proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku (wikipedia.org)

Page 127: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

117

Berikut pendapat para ahli tentang psikologi :

1) Muhibbin Syah (1995) memberikan pengertian psikologi sebagai ilmu yang

mengenai kehidupan mental (the science of life), ilmu mengenai pikiran (the

science of mind) dan ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior).

2) Dakkir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya

dengan lingkungannya.

3) Pendapat Gleitman (1986) dalam Romlah (2010) adalah ilmu pengetahuan

yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka

melakukan sesuatu, juga memahami bagaimana makhluk tersebut dapat

berfikir dan berperasaan secara sesungguhnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

psikologi membahas tingkah laku dan bagaimana manusia berperilaku dalam

hubungannya dengan lingkungannya.

Dalam Romlah (2010) obyek dari psikologi adalah :

1) Tingkah Laku merupakan segala sesuatu yang diperbuat seseorang, baik

bersifat terbuka maupun tertutup. Tingkah laku yang bersifat terbuka tentunya

dapat diamati, dihayati dan dinilai pelakunya dan orang lain yang

memperhatikannya, seperti tertawa, melompat, berbicara. Tingkah laku yang

besifat tertutup atau tidak nyata atau implisit merupakan proses yang tidak

dapat diamati, dinilai dan dihayati oleh orang lain, seperti berfikir, mengingat,

berfantasi, merasakan, menghendaki.

2) Organisme adalah tingkah laku yang dipelajari oleh psikologi, yang pada

hakekatnya tidak tentang manusia saja, namun juga tentang tingkah laku

hewan.

3) Lingkungan yang terkait dengan segala faktor yang ada di luar individu yang

mempunyai hubungan bermakna bagi tingkah laku (environment), seperti :

lingkungan orang/manusia, pendidikan, sosial, industry, barang dan jasa.

UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Page 128: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

118

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Berdasarkan pendapat tentang psikologi dan pendidikan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari dan

meneliti sikap dan perilaku peserta didik dalam proses belajar mengajar sikap

dan perilaku tersebut sebagai ekspresi dari keadaan jiwa mereka. Hal ini sejalan

dengan pendapat Crow dan Crow (1984) bahwa psikologi pendidikan sebagai

ilmu terapan berusaha untuk menerangkan masalah belajar menurut prinsip-

prinsip dan fakta-fakta mengenai tingkah laku manusia yang telah ditentukan

secara ilmiah.

Agar pemahaman tentang psikologi pendidikan lebih fokus, maka secara garis

besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan menjadi tiga

macam:

1. Mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas

perilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;

2. Mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang

terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik;

3. Mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar

2. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Cakupan ruang lingkup psikologi pendidikan membantu kita untuk memusatkan

kajian tentang psikologi dalam pendidikan. Sebagaimana dijelaskan oleh Crow

dan Crow (1984) lingkup psikologi pendidikan mencakup topik-topik psikologi

yang erat hubungannya dengan pendidikan, yaitu :

a. Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh

terhadap belajar.

b. Sifat-sifat dan proses belajar.

c. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar.

d. Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam

kecepatan dan keterbatasan belajar.

Page 129: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

119

e. Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjadi selama dalam

belajar.

f. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar.

g. Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.

h. Pengaruh/akibat relative dari pendidikan formal dibandingkan dengan

pengalaman-pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadap

suatu individu.

i. Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah

j. Akibat/pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi psikologi

pada siswa.

Wawasan tentang ruang lingkup psikologi pendidikan akan membantu guru

dalam menjalankan perannya sebagai pendidik, pembimibing dan pelatih bagi

peserta didik sehingga tujuan pembelajaran di sekolah dapat tercapai. Di bawah

ini akan dikemukanan pendapat Good dan Brophy (1990) yang menguraikan

tentang psikologi pendidikan yaitu :

Bagian 1 Menguraikan menguraikan tentang psikologi dalam hubungannya dengan

tugas guru.

Bagian 2 Manajemen Kelas mencakup :

1. Perkembangan dan sosialisasi anak;

2. Kepemimpinan dan dinamika kelompok

3. Psikologi eksperimental (menguraikan modeling, reward,

punishment, dan extinction

4. Hasil-hasil penelitian manajemen kelas

5. Mengurangi masalah-masalah manajemen melalui

persiapan yang baik dan pengajaran yang efektif.

Bagian 3 Menguraikan masalah belajar, yang meliputi antara lain :

1. Pengertian tentang belajar

2. Prinsip-prinsip umum belajar

3. Tipe-tipe belajar

4. Perhatian dan persepsi

5. Transfer dalam belajar

6. Perbedaan-perbedaan individual dalam belajar

7. Model-model dan desain intruksional; dan

Page 130: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

120

8. Prinsip-prinsip pengajaran.

Bagian 4 Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan yang berisi

antara lain:

1. Prinsip-prinsip perkembangan psikologis

2. Perkembangan fisik,

3. Perkembangan kognitif,

4. Perkembangan personal dan sosial,

5. Kreativitas, dan

6. Sosialisasi

7. Aplikasi prinsip-prinsip perkembangan ke dalam

pendidikan

Bagian 5 Mengenai motivasi, yang meliputi antara lain:

1. Pengertian motivasi

2. Perilaku Stimulus-Respon

3. Teori kognitif dan motivasi

4. Disonansi; dan

5. Aplikasi motivasi dalam pendidikan dan pengajaran

Bagian 6 Prinsip-prinsip evaluasi dan pengukuran, yang mencakup

antara lain :

1. Macam-macam tes

2. Cara-cara menyusun tes essay dan tes objective

3. Performance test

4. Prosedur penilaian

5. Monitoring kemajuan siswa

6. Realibilitas dan Validitas test

7. Penggunaan statistik dalam mengolah hasil tes

Tabel 18. Psikologi Pendidikan Menurut Good dan Brophy 1990

3. Konsep Dasar Perkembangan Individu (Perkembangan anak pada usia 13

sampai dengan 15 tahun)

a. Perkembangan Psikologi

Perkembangan psikologi yang disampaikan oleh Tim Lembaga Administrasi

Negara (2007) bahwa perkembangan psikologi dapat diartikan sebagai

Page 131: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

121

perubahan yang progresif dan continue dalam diri individu mulai lahir sampai

mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah perubahan-perubahan yang

dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau

kematangannya yang berlangsung secara sistematis progresif, dan

berkesinambungan baik menyangkut fisk atau psikis. Prinsip-prinsip

perkembangan yaitu :

a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti

Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi

oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya

b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi

Setiap aspek perkembangan individu baik fisik, emosi, intelegensi maupun

sosial satu sama lainnya saling mempengaruhi dan terdapat hubungan atau

korelasi positif diantara aspek tersebut.

c. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan

Setiap manusia adalah unik, walaupun dalam perkembangannya dipengaruhi

oleh kondisi lingkungan yang sama

d. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu

Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap

tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya

yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.

e. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan

Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan terjadi pada waktu dan

tempo yang berbeda (ada yang cepat da nada yang lambat).

Berbicara tentang psikologi dalam pendidikan tidak lepas dari perhatian guru

terhadap perkembangan usia peserta didik secara individu. Peserta didik dewasa

tumbuh dan berkembang secara fisik, psikis dari fase ke fase seperti dalam hal

pertumbuhan fisik, kognitif, afektif, sosial, psikomotor, moral.

b. Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah (SMP)

Berbicara tentang kejiwaan, usia peserta didik SMP berkisar antara 13 sampai

dengan 15 tahun dan masuk pada kelompok masa remaja awal, seperti yang

dijelaskan oleh Rumini & Sundari (2004). Rumini dan Sundari menyatakan

Page 132: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

122

bahwa masaremaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang

mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun

= masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21

tahun = masa remaja akhir.

Terdapat sejumlah karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP:

a. Terjadinya ketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan

b. Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder

c. Kecenderungan ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengan

keinginan bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan

kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orangtua.

d. Senang membandingkan kaedah-kaeadah, nilai-nilai etika atau norma

dengankenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.

e. Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat

kemurahan dan keadilan Tuhan.

f. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.

g. Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri

sendiriyang sesuai dengan dunia sosial.

h. Kecenderungan minat dan pilihan karer relatif sudah lebih jelas.

Anak usia SMP adalah anak-anak yang memasuki uisa remaja, pada masa

tersebut, konsep diri mereka mengalami perkembangan yang kompleks dan

melibatkan sejumlah aspek diri mereka. Santrock (1998) dalam Desmita (2014)

menyebutkan sejumlah karakteristik penting perkembangan konsep diri pada

masa remaja, yaitu :

1) Abstract and idealistic.

Pada masa remaja, anak-anak lebih meungkin membuat gambaran tentang

diri mereka dengan kata-kata yang abstrak dan idealistic. Meskipun tidak

semua remaja menggambarkan diri mereka dengan cara yang idealis, namun

sebagian besar remaja membedakan antara diri mereka yang sebenarnya

dengan diri yang diidamkan.

Page 133: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

123

2) Differentiated

Konsep diri remaja menjadi semakin terdeferensiasi. Dibandingkan dengan

anak yang lebih muda, remaja lebih mungkin untuk menggambarkan dirinya

sesuai dengan konteks atau situasi yang semakin terdeferensiasi.

3) Contradiction within them self

Setelah remaja mendeferensiasikan dirinya ke dalam sejumlah peran dan

dalam konteks yang berbeda-beda maka muncullah kontradiksi antara diri-diri

yang yang terdeferensiasi.

4) The Fluctuating Self

Sifat yang kontradiktif dalam diri remaja pada akhirnya memunculkan fluktuasi

diri dalam berbagai situasi. Diri remaja akan terus memiliki ciri ketidakstabilan

hingga masa di mana remaja berhasil membentuk teori tentang dirinya.

5) Real and Ideal, true and False Selves

Munculnya kemampuan remaja untuk mengkonstruksikan diri ideal mereka di

samping diri yang sebenarnya merupakan sesuatu yang membingungkan

remaja. Kemampuan menyadari adanya perbedaan antara diri yang nyata

dengan diri yang ideal menunjukkan adanya peningkatan kemampuan secara

kognitif.

6) Self Conscious

Remaja lebih sadar akan dirinya dibandingkan dengan anak-anak dan lebih

memikirkan tentang pemahaman diri mereka. Remaja menjadi lebih

introspektif dan kadang-kadang meminta dukungan dan penjelasan dari

teman-temannya.

7) Self Protective

Merupakan mekanisme untuk mempertahankan diri , dimana di dalam upaya

melindungi dirinya remaja cenderung menolak adanya karakteristik negatif di

dalam dirinya. Gambaran diri yang positif seperti menarik, suka bersenang-

senang, sensitive, penuh kasih saying, dan ingin tahu lebih sering disebutkan

sebagai bagian inti diri remaja yang penting.

Dalam anggerrose.wordpress.com, terdapat beberapa karakteristik anak usia

SMP antara lain :

Page 134: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

124

1) Cara berfikir kausatif. Hal ini menyangkut tentang hubungan sebab akibat.

Remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan melawan bila orang tua,

guru, lingkungan, masih menganggapnya sebagai anak kecil. Mereka tidak

akan terima jika dilarang melakukan sesuatu oleh orang yang lebih tua tanpa

diberikan penjelasan yang logis.

2) Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli

perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap

pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Berdasarkan

pendapat Piaget tentang teori perkembangan kognitif, maka peserta didik usia

SMP masuk pada kelompok tahap operasional formal (mulai 11 tahun dan

seterusnya) dimana pada tahap ini peserta didik sudah mampu berpikir

abstrak, yaitu berpikir mengenai ide dan memikirkan beberapa alternative

pemecahan masalah remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tetapi

mereka akan memproses informasi itu serta mengadaptasikannya dengan

pemikiran mereka sendiri (Haryanto, Suyono, 2014).

3) Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan

memproses informasi itu serta mengadaptasikannya dengan pemikiran

mereka sendiri. Mereka juga mampu mengintegrasikan pengalaman masa lalu

dan sekarang untuk ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, dan rencana

untuk masa depan. Dengan kemampuan operasional formal ini, para remaja

mampu mengadaptasikan diri dengan lingkungan sekitar mereka.

4) Emosi yang meluap-meluap. Emosi pada remaja masih labil, karena erat

hubungannya dengan keadaan hormon.

5) Sosial Perkembangan

Gunarsa (2009) telah merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat

menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:

1) Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.

2) Ketidakstabilan emosi.

3) Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.

4) Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.

5) Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab

pertentangan-pertentang dengan orang tua.

Page 135: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

125

6) Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup

memenuhi semuanya.

7) Senang bereksperimentasi.

8) Senang bereksplorasi.

9) Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.

10) Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan

berkelompok.

Sebagian remaja mampu mengatasi permasalahan pada diri mereka dengan

baik, namun beberapa remaja justru mengalami penurunan pada kondisi psikis,

fisiologis, dan sosial dikarenakan pergolakan emosi yang tidak stabil. Beberapa

permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan

karakteristik yang ada pada diri remaja.

Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak dapat dipisahkan dari

bermacam pengaruh, baik itu lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan

teman-teman sebaya serta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam

kehidupan sehari-hari. Masa remaja yang identik dengan lingkungan sosial

tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri

secara efektif.

Berkaitan dengan lingkungan peserta didik, pada saat ini tidak hanya lingkungan

sekolah, rumah atau teman sepermainan namun juga lingkungan secara global

dikarenakan perkembangan teknologi. Fenomena yang perlu diperhatikn guru

adalah pengaruh globalisasi pada semua sektor dapat berdampak positif yang

dapat mendukung proses belajar seperti untuk pencarian artikel, tugas dan

sebagainya. Namun, jika teknologi disalahgunakan maka berdampak buruk

terhadap moral peserta didik.

Masa remaja banyak dihabiskan pada aktivitas di sekolah, sehingga apabila

sekolah tidak dapat mewadahiperkembangan remaja maka arahnya akan

menjadi negative, misalnya tawuran. Hal ini menunjukkan betapa besar gejolak

emosi yang ada dalam diri remaja bila berinteraksi dalam lingkungannya.

Page 136: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

126

4. Hubungan antara Perkembangan Individu dengan Pembelajaran IPS SMP

a. Lingkungan Sekolah sebagai Tempat Belajar Peserta Didik

Salah satu lingkungan remaja adalah sekolah, tempat di mana sebagian besar

waktu mereka dihabiskan. Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang

Pembelajaran, sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang

dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai

sumber belajar. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga,

dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di

kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga

negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu

berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan

berperadaban dunia. Sedangkan, tujuan pendidikan IPS menekankan pada

pemahaman tentang bangsa, semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas

masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Berdasarkan tugas utama lingkungan sekolah adalah memberikan pengalaman

belajar agar peserta didik mempunyai kecakapan hidup secara spiritual, sosial,

pengetahuan dan ketrampilan maka pembelajaran di kelas seharusnya dapat

memadukan antara tuntutan standar kompetensi pada jenjang SMP dengan

perkembangan psikologis peserta didik pada usia tersebut.

Dalam merancang pembelajaran yang aktif maka secara garis besar guru dapat

memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Menciptakan suasana belajar yang dapat mendorong minat belajar, motivasi

dari dalam diri peserta didik

b. Mampu menumbuhkan keingintahuan peserta didik untuk belajar dan

mengembangkan pengetahuan yang didapat

Page 137: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

127

c. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga peserta didik

tidak merasakan adanya suasana paksaan, tekanan atau ketakutan

d. Mengeksplore kemampuan peserta didik dalam mengemukakan pendapat

sekaligus memberikan dasar pemikiran yang logis.

e. Mampu menggunakan berbagai jenis variasi mengajar dengan memadukan

antara pilihan metode dan teknik belajar mengajar dan pilihan media

pembelajaran yang sesuai

f. Memberikan keteladanan kepada peserta didik

b. Dimensi dalam Pembelajaran IPS dan kaitannya dengan Perkembangan

Peserta didik

Pembelajaran IPS dibelajarkan secara terpadu dari 4 (empat) kajian, yaitu

geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi melalui pendekatan tema. Pembelajaran

berbasis pada kontekstual dengan mengamati dan belajar dari pengalaman

sekelilingnya. Karakteristik IPS ini mampu mewadahi perkembangan psikologis

peserta didik pada usia tersebut yang selalu ingin tau, berpikir kritis dan senang

bereksplorasi.

Dalam Sapriya (2015), dimensi program pendidikan IPS yang komprehensif

mencakup 4 (empat) dimensi :

1. Dimensi Pengetahuan (Knowledge)

Secara konseptual, pengetahuan hendaknya mencakup fakta, konsep dan

generalisasi yang dipahami oleh peserta didik. Pada dasarnya, fakta yang

disajikan hendaknya disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan berpikir.

Untuk siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama) perkembangan kognitif utama

yang dialami adalah formal operasional, yang mampu berpikir abstrak dengan

menggunakan simbol-simbol tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah logika

formal yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat konkrit, seperti

peningkatan kemampuan analisis, kemampuan mengembangkan suatu

kemungkinan berdasarkan dua atau lebih kemungkinan yang ada, kemampuan

menarik generalisasi dan inferensasidari berbagai kategori objek yang beragam.

Page 138: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

128

2. Dimensi Ketrampilan

Dimensi ketrampilan terdiri dari 1) Ketrampilan meneliti, 2) Ketrampilan berpikir,

3) Ketrampilan partisipasi sosial, dan 4) Ketrampilan berkomunikasi. Berdasarkan

rasa ingin tahu yang besar, emosi yang meluap-luap dan keinginan berpikir

secara kritis maka pembelajaran IPS dapat diarahkan pada ketrampilan untuk

meneliti dan berpikir kritis melalui model pembelajaran problem based

learning(PBL) atau pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis

masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah

kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar mengatasi

masalah di dunia nyata melalui ketrampilan meneliti dan berpikir (PBL dibahas

pada modul Model Pembelajaran)

Salah satu permasalahan psikologis remaja adalah emosi yang masih labil.

Remaja belum dapat mengontrol emosinya dengan baik, egonya juga sangat

tinggi dan menganggap dirinya benar sehingga ketrampilan partisipasi sosial dan

ketrampilan berkomunikasi diperlukan untuk beradaptasi dengan lingkungan.

Desmita (2010) bahwa perkembangan psikososialadalahproses perubahan

kemampuan peserta didik untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dalam

proses perkembangan ini diharap peserta didik mengerti orang lain , dapat

menempatkan diri pada sudut pandang orang lain tanpa kehilangan dirinya

sendiri. Ketrampilan tersebut mutlak dimiliki peserta didik untuk cakap dan arif

menjalankan perannya sebagai makhluk sosial.

Untuk memfasilitasi kebutuhan perkembangan peserta didik tersebut salah satu

metode yang dapat digunakan adalah diskusi. Dengan berdiskusi maka

ketrampilan sosial yang dapat dikembangkan adalah kemampuan berkomunikasi,

menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain,

mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima

feedback. memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan

yang berlaku.

3. Dimensi Nilai/Value

Nil ai dipelajari sebagai hasil dari pergaulan atau komunikasi antar individu dalam

kelompok seperti keluarga, himpunan keagamaan, atau kelompok masyarakat.

Nilai terdiri dari nilai substantif yaitu keyakinan yang telah dipegang oleh

Page 139: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

129

seseorang dan umumnya merupakan hasil belajar. Peserta didik usia SMP

adalah remaja awal yang mempunya kebutuhan untuk dapat diterima dalam

kelompok dan dihargai sebagai pribadi yang mulai tumbuh dewasa

Berdasarkan hal ini, program pembelajaran IPS hendaknya memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan, merefleksikan, dan

mengartikulasikan nilai-nilai yang dianutnya. Peserta didik juga dibiasakan

terbuka terhadap kritik yang datang kepadanya dan dapat bertahan dengan apa

yang dia yakini dengan menggunakan dasar pemikiran yang logis.

4. Dimensi Tindakan

Tindakan sosial merupakan dimensi yang penting karena dapat memungkinkan

peserta didik menjadi seseorang yang aktif. Merekapun dapat belajar berlatih

secara konkret dan praktis dengan belajar dari apa yang diketahui dan terpikirkan

tentang isu-isu sosial untuk dipecahkan. Peserta didik diajak peka terhadap

permasalahan sosial di sekelilingnya, menjadi aktif dalam organisasi

kemasyarakatan di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolahnya. Hal ini

dapat mewadahi kebutuhan akan aktualisasi diri, keinginan bersosialisasi, dan

merangsang kecakapan sosial.

5. Pentingnya memahami Psikologi Pendidikan bagi Guru

Peserta didik merupakan individu yang tumbuh dan berkembang bersama

dengan lingkungan dimana ia bersosialisasi, salah satunya adalah lingkungan

sekolah. Tugas dan peran pendidik, di samping melaksanakan pembelajaran,

juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi

pendidikan, tentunya diharapkan pendidik dapat memberikan bantuan psikologis

secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh

kehangatan dan keakraban. Budi Wahyono dalam Manfaat Mempelajari Psikologi

Pendidikan Bagi Guru dan Calon Guru, menyatakan Pemahaman tentang

psikologi pendidikan menjadi penting bagi guru dikarenakan :

a. Pemahaman terhadap perbedaan secara individu peserta didik

Seorang guru harus berhadapan dengan sekelompok siswa di dalam kelas

dengan hati-hati, karena karakteristik masing-masing siswa bebeda-beda.

Page 140: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

130

Oleh karena itu sangat penting untuk memahami perbedaan karakteristik

siswa tersebut pada berbagai tingkat pertumbuhan dan perkembangan guna

menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

b. Penciptaan Iklim Belajar Yang Kondusif Di DalamKelas

Pemahaman yang baik tentang ruang kelas yang digunakan dalam proses

pembelajaran sangat membantu guru untuk menyampaikan materi kepada

siswa secara efektif. Iklim pembelajaran yang kondusif harus bisa diciptakan

oleh guru sehingga proses belajar mengajar bisa belajar efektif. Seorang guru

harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses blajar mengajar.

Psikologi pendidikan berperan dalam membantu gur agar dapat menciptakan

iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga proses

pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan efektif.

c. Pemilihan Strategi dan Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran didasarkan pada karakteristik perkembangan siswa.

Psikologi pendidikan dapat membantu guru dalam menentukan strategi atau

metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mapu mengaitkannya

dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajrar dan gaya belajar dan

tingkat perkembangan yang sedang dialami peseta didik.

d. Memberikan Bimbingan Pada Pesera Didik

Seorang guru harus memainkan peran yang berbeda di sekolah, tidak hanya

dalam pelaksanaan pembelajaran, tatapi juga berperan sebagai pembimbing

bagi pesertadidik. Bimbingan adalah jenis bantuan kepada siswa untuk

memecahkan masalah yang mereka hadapi. Pengetahuan tenyang psikologi

pendidikan memungkinkan guru untuk memberikan bimbingan pendidikan dan

kejuruan yag diperlukan untuk siswa pada tingkat usia yang berbeda.

e. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran

Guru harus melakukan dua kegiatan penting di dalam kelas seperti mengajar

dan evaluasi. Kegiatan evaluasi membantu dalam mengukur hasil belajr

siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam

Page 141: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

131

mengembangkan evaluasi, penemuan prinsip-prinsip evaluasi maupun

menenukan hasil-hasil evaluasi.

D. Aktivitas Pembelajaran

Lembar Kerja 1.7

1. Kelas dibagi menjadi 4 (empat) kelompok

2. Masing-masing kelompok mengangkat 1 tema tentang kasus yang ada di

sekolah masing-masing, misalnya penurunan hasil belajar, motivasi

belajar dsb

3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karya dan kelompok

yang lain menanggapi

4. Kelompok lain memberikan kritik dan saran

5. Berdasarkan hasil diskusi kelompok memperbaiki hasil kerjanya

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan obyek kajian psikologi pendidikan!

2. Jelaskan kenapa guru harus mempelajari tentang psikologi pendidikan?

3. Jelaskan implikasi prinsip-prinsip perkembangan dalam pembelajaran!

F. Rangkuman

1. Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari dan meneliti sikap

dan perilaku anak didik dalam proses belajar mengajar yang mana sikap

dan perilaku tersebut sebagai ekspresi dari keadaan jiwa mereka.

2. Ruang Lingkup psikologi pendidikan terdiri dari : 1) Manajemen Kelas, 2)

Masalah belajar, 3) Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan, 4)

motivasi, 5) Prinsip-prinsip evaluasi dan pengukuran

3. Dalam mempelajari psikologi pendidikan, maka diperlukan pemahaman

tentang perkembangan psikologis peserta didik untuk menentukan

aktivitas pembelajaran yang sesuai.

4. Pentingnya memahami psikologi pendidikan bagi guru : 1) Pemahaman

terhadap perbedaan secara individu peserta didik, 2) Penciptaan Iklim

Belajar Yang Kondusif Di Dalam Kelas 3) Pemilihan Strategi dan Metode

Pembelajaran, 4) Memberikan Bimbingan Pada Pesera Didik, 5)

Mengevaluasi Hasil Pembelajaran

Page 142: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

132

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Setelah mempelajari Modul Belajar dan Pembelajaran II Anda diharapkan

mampu untuk memperdalam dan mengembangkan materi tersebut

melalui studi literature, media sosial, maupun dengan jalan

mendiskusikan di kegiatan MGMP.

2. Setelah mempelajari Modul Belajar dan Pembelajaran II, Anda

diharapkan mampu menerapkan pengetahuan Anda terkait psikologi

pendidikan dalam melakukan pembelajaran IPS di kelas Anda.

Page 143: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

133

Penutup

1. Modul Diklat PKB untuk Guru IPS SMP merupakan salah satu bahan

referensi bagi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kegiatan PKB.

Selain itu, manfaat dari penyusunan Modul ini sebagai salah satu bahan

referensi untuk menambah wawasan guru pada Bidang Profesional dan

Pedagogik.

2. Modul ini telah mengalami beberapa tahapan perbaikan selama

penyusunan yang tidak lain bertujuan demi menyempurnakan isi modul.

Namun demikian saran dan kritik sangat kami perlukan demi memperoleh

kesempurnaan dan kebermanfaatan bagi pendidik di Indonesia.

Page 144: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

134

Daftar Pustaka

Kegiatan Pembelajaran 1. Pengantar Pembelajaran IPS Terpadu

Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi

Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP

Widarwati, Danim. 2015. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2015 SMP/MTs Mata Pelajaran IPS. Kemendikbud.

Kegiatan Pembelajaran 8. Belajar dan Pembelajaran I

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Djamarah. 2006. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT

Rineka Cipta E. Mulyasa. (2009). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan.Bandung: Remaja Rosdakarya Blog Tips Info Tentang Pendidikan, Belajar Pembelajaran dan Ilmu Pengetahuan!

Label:[email protected] Pendidikan Oemar Hamalik. (1993). Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Mandar Maju. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Nasional

Pendidikan Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan Sanjaya. 2010.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :Penerbit PT

Raja Grafindo Persada. Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta : PT Rineka

Cipta. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Syaiful Sagala. 2005 . Konsep dan Makna Pembelajaran . Bandung: Penerbit

Alfabeta

Page 145: GURU PEMBELAJAR - · PDF filemata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA ... Kegiatan Pembelajaran 4. Analisis SKL, KI, dan KD IPS Terpadu

135