guidance ekspor produk pertanian fao

75
Publikasi RAP 2007/13 PERATURAN, STANDAR DAN SERTIFIKASI UNTUK EKSPOR PRODUK PERTANIAN Buku Petunjuk Praktis Bagi Produsen Dan Ekportir Dari Asia

Upload: ardhanarenta

Post on 13-Jun-2015

1.054 views

Category:

Documents


80 download

TRANSCRIPT

Page 1: Guidance ekspor produk pertanian fao

Publikasi RAP 2007/13

PERATURAN, STANDAR DAN SERTIFIKASI

UNTUK

EKSPOR PRODUK PERTANIAN

Buku Petunjuk Praktis Bagi

Produsen Dan Ekportir Dari Asia

Page 2: Guidance ekspor produk pertanian fao

Buku petunjuk ini merupakan hasil kerjasama Divisi Perdagangan dan Pasar (EST) dan Kantor

Regional FAO untuk Wilayah Asia dan Pasifik (RAP) dari Organisasi Pangan dan Pertanian

Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).

Editor dan penulis :

Pascal Liu, Divisi Perdagangan dan Pasar, FAO

Penulis Pendamping :

Siobhán Casey, Divisi Infrastruktur Pedesaan dan Agro-Industri, FAO

Jean-Joseph Cadilhon, RAP, FAO

Peter Sousa Hoejskov, RAP, FAO

Nancy Morgan, RAP, FAO

Dengan kerjasama dari :

Penasehat Ekonomi dan Perdagangan, Kedutaan Besar Perancis di Asia

Penyusun Format Teks : Daniela Piergentili, Divisi Perdagangan dan Pasar, FAO

Penterjemah : Diandra Language Services - Jakarta, Indonesia

Tata Letak : Embun Pagi Grafika, Jakarta Indonesia

Koreksi versi Bahasa Indonesia :

Ilustrasi : Earth Net Foundation/Green Net, Thailand

Penghargaan Lain : Departemen Pertanian dan Perikanan Perancis memberikan bantuan

pendanaan bagi proses editing dari buku ini melalui proyek FAO MTF/RAS/212/FRA

Suparta Rivai dan Mitra Astari, FAO Project

OSRO/INS/604/USA

Penyebutan atau penghilangan nama dari beberapa perusahaan tertentu, produk

mereka atau nama merek tidak berarti merupakan dukungan atau penilaian dari

Organisasi Pertanian dan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berbagai

pandangan yang diutarakan dalam penerbitan ini merupakan pandangan dari para

penulis dan tidak mencerminkan pandangan dari Organisasi Pangan dan

Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berbagai sebutan dan presentasi atas

informasi produk bukan merupakan pendapat apa pun dari pihak Organisasi

Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai status pembangunan

atau hukum dari suatu negara, wilayah, kota atau daerah atau para pihak yang

berwenang, atau mencakup pengurangan pembatasan atas berbagai batas

wilayah yang ada. Hak cipta dilindungi undang-undang. Reproduksi dan

penyebaran bahan yang tercantum dalam produk informasi ini bagi tujuan

pendidikan atau non-komersial lain diijinkan walaupun tanpa adanya ijin tertulis

terlebih dahulu dari pihak pemegang hak cipta dengan catatan bahwa sumber

informasi tersebut dikutip. Tidak diperkenankan untuk melakukan reproduksi dari

berbagai bahan yang ada dalam produk informasi ini untuk dijual kembali atau

untuk tujuan komersial lainnya tanpa adanya ijin tertulis dari pemegang hak cipta.

Permohonan ijin tersebut harus diajukan kepada: the Chief, Publishing Policy and

Support Service, Information Technology Division (KCT), FAO, Viale delle Terme

di Caracalla, 00100 Rome, Italy atau melalui e-mail kepada : [email protected]

Penyebutan atau penghilangan nama dari beberapa perusahaan tertentu, produk

mereka atau nama merek tidak berarti merupakan dukungan atau penilaian dari

Organisasi Pertanian dan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berbagai

pandangan yang diutarakan dalam penerbitan ini merupakan pandangan dari para

penulis dan tidak mencerminkan pandangan dari Organisasi Pangan dan

Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berbagai sebutan dan presentasi atas

informasi produk bukan merupakan pendapat apa pun dari pihak Organisasi

Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai status pembangunan

atau hukum dari suatu negara, wilayah, kota atau daerah atau para pihak yang

berwenang, atau mencakup pengurangan pembatasan atas berbagai batas

wilayah yang ada. Hak cipta dilindungi undang-undang. Reproduksi dan

penyebaran bahan yang tercantum dalam produk informasi ini bagi tujuan

pendidikan atau non-komersial lain diijinkan walaupun tanpa adanya ijin tertulis

terlebih dahulu dari pihak pemegang hak cipta dengan catatan bahwa sumber

informasi tersebut dikutip. Tidak diperkenankan untuk melakukan reproduksi dari

berbagai bahan yang ada dalam produk informasi ini untuk dijual kembali atau

untuk tujuan komersial lainnya tanpa adanya ijin tertulis dari pemegang hak cipta.

Permohonan ijin tersebut harus diajukan kepada: the Chief, Publishing Policy and

Support Service, Information Technology Division (KCT), FAO, Viale delle Terme

di Caracalla, 00100 Rome, Italy atau melalui e-mail kepada : [email protected]

© FAO 2007

Page 3: Guidance ekspor produk pertanian fao

Banyak produsen dan eksportir yang merasa bahwa pasar bagi produk pertanian yang

bersertifikat adalah sangat rumit dan bahwa kesempatan serta persyaratan yang

berhubungan dengan program sertifikasi ini tidak semuanya jelas. Selain itu,

produsen tidak selalu mengetahui apakah berbagai persyaratan tersebut bersifat

wajib (yang ditetapkan dalam peraturan resmi negara pengimpor) atau bersifat

sukarela. Sesudah membaca buku petunjuk ini, pembaca diharapkan memiliki

pengetahuan mengenai program sertifikasi sukarela, kegunaan program tersebut,

perbedaan diantara berbagai program yang ada serta berbagai keuntungan dan

pembatasan yang terkait. Guna dapat mengekspor produk mereka, seorang produsen

atau eksportir wajib mematuhi berbagai peraturan yang ada di negara pengimpor.

Oleh karena itu, pembaca akan dapat menemukan berbagai informasi dalam buku

petunjuk ini mengenai peraturan impor utama di Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang

dan berbagai negara terpilih di wilayah Asia-Pasifik. Namun, beberapa praktek

seperti praktek pertanian dan kegiatan paska-panen tidak akan dibahas dalam buku

petunjuk ini.

Buku petunjuk ini terdiri atas dua bagian:

! Berbagai standar pemerintah atau peraturan dan persyaratan impor (Bagian 1)

! Standar Utama Program Sertifikasi Sukarela (bagian 2)

Sangat sulit untuk menyediakan informasi lengkap mengenai berbagai peraturan

impor dan program sertifikasi karena berbagai sebab, seperti adanya perubahan

peraturan di berbagai negara pengimpor dan keanekaragaman produk dan

karakteristik yang menyertainya. Maka, dalam buku ini disertakan berbagai alamat

situs internet dimana berbagai informasi tambahan dapat diperoleh bilamana

diperlukan. Di bagian akhir buku petunjuk ini anda akan menemukan sebuah

halaman kosong yang memungkinkan anda untuk memperbaiki atau menambah situs

internet yang anda temukan selama proses pencarian anda.

Kami harap buku petunjuk ini dapat memenuhi kebutuhan anda.

Memberikan informasi kepada para produsen dan eksportir mengenai:

! Peraturan yang terdapat pada negara pengimpor utama

! Program sertifikasi utama sukarela

! Berbagai informasi dimana peraturan impor dan program sertifikasi

dapat ditemukan

Tujuan

Mengapa Buku Petunjuk ini ada ?i

Page 4: Guidance ekspor produk pertanian fao

KATA PENGANTAR

Konferensi Regional Asia Pasifik FAO ke-28 yang diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2006

menghimbau kepada para negara anggota dan FAO untuk memberikan bantuan kepada

para produsen kecil dengan cara menyediakan dukungan bagi pengembangan

perusahaan dan kegiatan pemasaran. Konferensi ini juga meminta kepada FAO untuk

meneruskan pemberian bantuan kepada para negara dalam meningkatkan kemampuan

untuk memenuhi standar kualitas makanan internasional dan kebersihan serta standar

phytosanitary - dalam hal ini memfasilitasi perdagangan dan menjaga kesehatan dan

kebersihan pabrik, satwa dan manusia - serta membantu menyusun dan memastikan

pelaksanaan berbagai peraturan, kegiatan pemantauan dan pengawasan guna

memastikan kualitas dan keamanan pangan.

FAO mempromosikan berbagai praktek yang memungkinkan terciptanya lingkungan

pengembangan perusahaan yang kondusif di Asia. Meningkatkan kemampuan

perusahaan yang bergerak di bidang agro-industri adalah merupakan komponen teratur

dari pemberian bantuan teknis FAO di bidang pembangunan ekonomi pedesaan kepada

para negara anggota. Kantor regional untuk kawasan Asia Pasifik juga turut terlibat dalam

upaya meningkatkan kualitas dan keamanan pangan di berbagai negara Asia melalui

berbagai kegiatan intervensi.

Buku petunjuk yang memuat berbagai standar, sertifikasi dan peraturan bagi ekspor

pertanian ini merupakan hasil dari kerja keras tim multidisiplin. Buku ini secara resmi

diluncurkan dalam Konsultasi Teknis Regional bagi sertifikasi independen yang

diorganisir oleh FAO pada bulan Oktober 2007 di Nakhonpathom, Thailand, guna

meningkatkan kesadaran bagi para pemangku kepentingan pangan pertanian atas

berbagai perangkat pemasaran yang tersedia bagi mereka guna meningkatkan aspek

kompetitif, kualitas dan keamanan produk mereka.

Proses yang berkelanjutan atas berbagai pengalaman teknis dan pengetahuan mengenai

pengembangan perusahaan pertanian serta kualitas dan keamanan pangan akan

digabungkan menjadi satu dan berbagai kebijakan utama akan dipresentasikan di depan

para Menteri Pertanian dari para negara anggota dalam Konferensi Regional FAO untuk

kawasan Asia Pasifik ke-29 yang akan diselenggarakan di Pakistan pada tahun 2008,

dalam sebuah makalah yang berjudul "Agribisnis dan agro industri yang kompetitif dalam

kaitannya dengan globalisasi dan perdagangan bebas" dan sebuah dokumen informatif

mengenai "Keamanan pangan dan perdagangan di Asia-Pasifik". Kami berharap bahwa

proses ini akan mengarah kepada pembentukan rekomendasi kebijakan di tingkat yang

lebih tinggi dan keputusan serta berbagai langkah tindakan guna membentuk perusahaan

pertanian yang lebih kompetitif serta kegiatan produksi produk pangan yang berkualitas

tinggi dan aman di wilayah ini.

He Changchui

Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional

Kantor Regional FAO Untuk Wilayah Asia dan Pasifik

ii

Page 5: Guidance ekspor produk pertanian fao

iii

PENDAHULUAN

Sebuah komponen penting dari mandat kepada Divisi Perdagangan dan Pasar (EST)

FAO adalah untuk melakukan identifikasi berbagai permasalahan yang berdampak

pada perdagangan komoditas serta mengusulkan berbagai jalan keluar untuk

memecahkan masalah tersebut, baik melalui tindakan internasional maupun

nasional. EST memberikan pelatihan teknis kepada berbagai negara berkembang

guna membantu mereka memahami dan mengatasi berbagai hambatan dalam

perdagangan. EST juga turut terlibat dalam berbagai masalah yang berhubungan

dengan berbagai standar swasta dan sertifikasi seiring dengan peningkatan kegiatan

analisis atas berbagai masalah perdagangan dan ekonomi yang berhubungan dengan

pasar komoditas pertanian.

EST telah berhasil menelurkan beberapa studi teknis dan dokumen informatif

mengenai berbagai standar dan sertifikasi yang ada guna membantu para pengambil

keputusan di tingkat pemerintah dan swasta. Pada bulan April 2004, EST

mengorganisir Konferensi mengenai Standar Sukarela dan Sertifikasi yang dihadiri

oleh 120 pemangku kepentingan dari sektor swasta dan pemerintah guna

mendiskusikan berbagai kesempatan dan hambatan yang terkait dengan standar

swasta serta mencari berbagai solusi yang diperlukan. Sejak saat itu, EST juga telah

berhasil menerbitkan sebuah seri buku petunjuk regional yang ditujukan bagi para

organisasi produsen, pelatih, agen penunjang dan eksportir yang menjelaskan

dengan rinci berbagai peraturan impor yang ditetapkan oleh beberapa pasar ekspor

utama dan standar swasta serta program sertifikasi sukarela. Terdapat buku petunjuk

bagi setiap wilayah berikut ini: Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika Barat dan

Afrika Timur. Dengan buku petunjuk yang ada saat ini, pihak EST berusaha

memperluas cakupan dari seri buku ini ke wilayah Asia.

Semua buku petunjuk ini dan juga berbagai laporan serta hasil kajian lain yang

dilakukan oleh EST atas berbagai standar dan sertifikasi swasta dapat didownload dari

situs internet yang terkait dengan produksi dan perdagangan pertanian:

www.fao.org/es/ESC/en/20953/22218/highlight_44152en.html.

Alexander Sarris

Direktur Divisi Perdagangan dan Pasar (EST)

Page 6: Guidance ekspor produk pertanian fao

iv

BAGIAN 1 PERATURAN TEKNIS DAN PENGATURAN

IMPOR

1. Kualitas Perdagangan dan Peraturan Pelabelan

2. Peraturan Keamanan Pangan

3. Peraturan Phytosanitary

4. Jasa kepabeanan

5. Peraturan Impor di Beberapa Negara Asia Pasifik

6. Organisasi Pendukung Ekspor dan Kualitas di Asia

BAGIAN 2 SERTIFIKASI SUKARELA

1. Berbagai Pertanyaan mengenai Sertifikasi

2. Sertifikasi Lingkungan

2.1 Pertanian Organis

2.2 ISO 14001 Sertifikasi

3. Sertifikasi Sosial

3.1 Perdagangan yang adil

3.2 SA8000

4. Keamanan Pangan dan Sertifikasi Praktek yang Baik

4.1 Praktek Pertanian yang Baik

4.2 Sertifikasi Proses Produksi yang Baik

5. Sertifikasi bagi Kualitas Pangan Intrinsik

5.1 Indikasi Geografis

5.2 Sertifikasi Halal

6. Sertifikasi atas produk tambak di Asia

1

3

6

11

13

16

19

21

22

26

26

31

34

34

37

40

41

56

62

62

64

66

DAFTAR ISI

Page 7: Guidance ekspor produk pertanian fao

Guna melakukan ekspor atas produk mereka ke pasar internasional, pihak

produsen dan eksportir diwajibkan untuk mematuhi berbagai peraturan teknis

(standar wajib) yang dikeluarkan oleh berbagai institusi pemerintah guna

menjamin kualitas produk, perlindungan lingkungan dan kesehatan konsumen.

Berbagai peraturan ini berbeda satu sama lain tergantung pada produk dan negara

pengekspor dan pengimpor. Beberapa peraturan didasarkan pada kebijakan

standar pangan international, sedangkan peraturan-peraturan lainnya dibuat oleh

masing-masing negara. Pelanggaran atas berbagai persyaratan ini dapat

berdampak pada pengenaan karantina atau penolakan produk tersebut oleh

negara yang mengimpor.

Pengambilan Contoh dan Pengujian atas kualitas produk

BAGIAN 1PERATURAN TEKNIS DAN

PENGATURAN IMPOR

1

Page 8: Guidance ekspor produk pertanian fao

Berbagai lembaga antar pemerintah bekerjasama guna mencapai harmonisasi

atas berbagai standar secara internasional. Hal ini mencakup :

! Komisi Codex Alimentarius (The Codex Alimentarius Commission), yang

diprakarsai oleh FAO (Organisasi Pangan Dunia) dan WHO (Organisasi

Kesehatan Dunia) guna membuat standar pangan, petunjuk dan berbagai

dokumen terkait seperti Kode Etik Praktis berdasarkan Program Standar

Gabungan FAO/WHO.

Lihat : www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp

! Komisi T Phytosanitary (The Commission on Phytosanitary

Measures atau CPM) yang mengadopsi standar internasional bagi

phytosanitary dan mengatur mengenai Konvensi Internasional Mengenai

Perlindungan Tanaman (International Plant Protection Convention atau

IPPC).

Lihat : www.ippc.int/ipp/en/default.jsp

! Organisasi Dunia bagi Kesehatan Hewan (The World Organization for

Animal Health atau OIE), yang menyusun standar kesehatan bagi

perdagangan hewan dan produk hewan.

Lihat : www.oie.int/eng/en_index.htm

Bagian dari buku petunjuk ini berfokus pada berbagai peraturan teknis utama dan

persyaratan impor dari tiga pasar besar impor: Amerika Serikat, Uni Eropa dan

Jepang. Tetapi, pasar Asia juga memberikan kesempatan pasar yang menarik

bagi para eksportir Asia. Pembaca akan dapat menemukan di bagian akhir dari

bagian ini daftar nomor kontak dimana informasi mengenai berbagai peraturan

impor di beberapa negara Asia dapat ditemukan. Selain itu, buku petunjuk ini

juga menyediakan sebuah penghubung (link) ke sebuah situs internet yang

memuat daftar nama-nama organisasi lokal, yang memberikan dukungan bagi

para eksportir serta dapat memberikan informasi mengenai pasar regional.

indakan

tindakan

2

Page 9: Guidance ekspor produk pertanian fao

Kepedulian konsumen semakin tinggi atas kesehatan mereka, negara asal dan

kualitas produk yang mereka konsumsi. Berbagai peraturan yang paling populer

terfokus pada tingkatan mutu, ukuran, berat dan pelabelan paket. Berkenaan

dengan pelabelan, berbagai informasi yang dibutuhkan adalah: negara asal,

nama produk, variasi dan jumlah. Berbagai persyaratan yang terkait dengan

kualitas komersial adalah mengenai variasi, warna, tanggal kadaluwarsa,

kerusakan eksternal dan bentuk.

Rantai dingin, pemeringkatan, dan pemilihan guna memenuhi kualitas utama ekspor.

1. KUALITAS KOMERSIALDAN PERATURAN PELABELAN

3

Page 10: Guidance ekspor produk pertanian fao

4

Amerika Serikat Amerika Serikat mewajibkan bahwa impor produk

pertanian diberikan peringkat sesuai dengan standar

American Marketing Service yang dikeluarkan oleh

Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States

Department of Agriculture atau USDA).

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemeringkatan produk dan persyaratan kualitas

yang dikeluarkan oleh USDA, silahkan mengunjungi:

USDA : www.ams.usda.gov/standards/stanfrfv.htm

USDA : www.ams.usda.gov/fv/moab-8e.html

FDA : www.cfsan.fda.gov/~dms/lab-ind.html

Salah satu komponen dari Undang-Undang Pertanian tahun 2002 (Undang-Undang

Keamanan dan Investasi Pertanian tahun 2002) adalah implementasi dari kewajiban

Pelabelan Nama Negara Asal. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai

program ini, silahkan mengunjungi:

USDA : www.ams.usda.gov/cool/

Uni Eropa Pihak Uni Eropa mensyaratkan bahwa produk buah-

buahan dan sayuran segar impor memenuhi standar

pemasaran Uni Eropa atas kualitas dan pelabelan.

Pengontrolan dilakukan oleh sebuah badan inspeksi

pada lokasi impor atau bagi beberapa negara ketiga yang

telah disetujui dilakukan di lokasi ekspor. Untuk

mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai standar pemasaran Uni Eropa silahkan

mengunjungi situs internet Departemen Urusan Lingkungan, Pangan dan Pertanian Inggris

(United Kingdom Department of Environment, Food dan Rural Affairs atau DEFRA) :

www.defra.gov.uk/hort/hmi.htm

Saluran Penerangan Ekspor Uni Eropa bagi negara berkembang :

www.export-help.cec.eu.int/

Page 11: Guidance ekspor produk pertanian fao

5

JepangJepang mensyaratkan bahwa produk yang diimpor

haruslah memenuhi syarat peraturan dari Undang-

Undang Sanitasi Pangan, yaitu Undang-Undang Standar

Pertanian Jepang (Japan Agricultural Standards atau JAS)

dan Undang-Undang Pengukuran/Tera (The

Measurement Law). Untuk informasi lebih lanjut

mengenai berbagai standar dan prosedur impor atas berbagai produk tertentu, silahkan

mengunjungi :

Japan External Trade Organization: www.jetro.go.jp/en/market/regulations/

Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Ministry of Agriculture, Forestry and

Fisheries):

www.maff.go.jp/soshiki/syokuhin/hinshitu/e_label/index.htm

Page 12: Guidance ekspor produk pertanian fao

6

Pihak produsen perlu untuk memastikan tentang kualitas dan keamanan dari hasil

produksi mereka dan untuk menghindari berbagai potensi hazards seperti resiko

dari pencemaran air atau dari mikroba atau kontaminasi kimia.

Batas Maksimum Residu Pestisida

Berbagai peraturan mengenai batas maksimum residu dari pestisida (herbisida,

insektisida, fungisida dan lain-lain) berlaku efektif baik di tingkat nasional

maupun internasional. Pihak produsen dan eksportir wajib mematuhi berbagai

peraturan di negara masing-masing (terutama ketika mereka memiliki peraturan

mengenai batas maksimum residu pestisida) dan berbagai peraturan yang ada di

berbagai negara tujuan impor. Mereka hanya dapat menggunakan berbagai

bahan kimia yang telah terdaftar untuk digunakan pada jenis tanaman tertentu

dan harus mematuhi secara ketat berbagai petunjuk yang tertera di lembar

petunjuk atau kontainer (kotak dan botol).

Penggunaan pestisida yang berlebihan adalah berbahaya dan dapat berakibat pada

penolakan pengiriman produk oleh negara pengimpor

2. PERATURAN KEAMANAN PANGAN

Berbagai penghubung (link) dibawah ini memuat informasi lengkap mengenai berbagai

peraturan tentang keamanan pangan di tingkat internasional (misalnya: Standar Codex

dan Peraturan WHO) atau di tingkat nasional:

www.ipfsaph.org/En/default.jsp

www.fao.org/ag/agn/agns/index_en.asp

Website Komisi Codex Alimentarius (The Codex Alimentarius Commission):

www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp

Buku Petunjuk Prosedural dari Codex Alimentarius Commission:

www.codexalimentarius.net/web/procedural_manual.jsp

Page 13: Guidance ekspor produk pertanian fao

7

Amerika Serikat Di Amerika Serikat, peraturan batas maksimum residu

pestisida disusun oleh Environmental Protection Agency

(EPA) dan diawasi oleh Food and Drug Administration

(FDA) di tempat tujuan impor yang berlaku bagi semua

produk pertanian. Untuk informasi lebih lanjut

mengenai persyaratan dan batas maksimum residu

pestisida yang diijinkan oleh Environmental Protection Agency (EPA), silahkan

mengunjungi :

www.access.gpo.gov/nara/cfr/waisidx_04/40cfr180_04.html

www.epa.gov/pesticides/food/viewtols.htm

www.epa.gov/fedrgstr/EPA-PEST/index.html

Situs internet berikut ini memungkinkan para pengguna mendapatkan batas maksimum

residu yang berlaku di Amerika Serikat dan berbagai negara pengimpor sesuai dengan jenis

tanaman, bahan aktif pestisida, atau jenis pestisida dan negara:

www.fas.usda.gov/htp/MRL.asp

Uni Eropa Pihak Uni Eropa terus menerus mengurangi limit

maksimum residu pestisida yang dapat terkandung

dalam berbagai produk. Untuk berbagai jenis pestisida,

saat ini terdapat batas umum yang berlaku di semua

negara anggota Uni Eropa. Tetapi, untuk beberapa

pestisida batas residu ini berbeda dari satu negara

lainnya. Tiap negara memberikan verifikasi bahwa berbagai peraturan telah dipatuhi (pada

umumnya melalui departemen pertanian) di lokasi masuknya produk. Apabila terdapat

beberapa negara anggota Uni Eropa yang belum menentukan batas maksimum, para

eksportir diminta untuk mendapatkan ijin toleransi impor.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai batas residu pestisida di negara anggota Uni Eropa

silahkan mengunjungi:

www.europa.eu.int/comm/food/plant/protection/pesticides/index_en.htm

www.europa.eu.int/comm/food/plant/protection/index_en.htm

www.europa.eu.int/scadplus/leg/en/lvb/l21289.htm

Untuk keterangan pihak yang dapat dihubungi di negara anggota:

www.europa.eu.int/comm/food/plant/protection/evaluation/contact_dec.xls

Untuk informasi mengenai pelaksanaan prosedur toleransi impor:

www.pesticides.gov.uk/applicant_guide.asp?id=1239

Page 14: Guidance ekspor produk pertanian fao

Jepang

Di Jepang, Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan

Kesejahteraan Sosial dan Departemen Lingkungan

bertanggung jawab atas penetapan dan pengujian batas

residu. Berbagai ambang batas ini didasarkan pada

Undang-Undang Sanitasi Pangan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai keamanan pangan:

www.mhlw.go.jp/english/topics/foodsafety/index.html

8

Untuk menjawab berbagai permasalahan keamanan pangan yang terjadi baru-

baru ini (misalnya: penyakit sapi gila) dan terorisme global, banyak pemerintah

yang meningkatkan pengawasan atas semua aspek produksi makanan, kegiatan

pemrosesan dan distribusi guna melindungi konsumen dari makanan yang telah

terkontaminasi secara kimiawi, biologis dan lingkungan. Penelusuran

(penelusuran atas sebuah produk) adalah kemampuan untuk mengikuti

pergerakan makanan di berbagai tingkatan yang spesifik dalam kegiatan

produksi, pemrosesan dan distribusi. Hal ini juga memberikan kemampuan

untuk menarik kembali produk secara efisien jika terjadi kontaminasi produk.

Selain itu, penelusuran membantu menentukan penyebab dari masalah

keamanan pangan yang terjadi, mematuhi berbagai persyaratan hukum dan

memenuhi harapan konsumen atas keamanan dan kualitas produk yang dibeli.

Dokumentasi pada masa panen dan pemberian kode di paket merupakan komponen sistem

penelusuran

Penelusuran Produk

Page 15: Guidance ekspor produk pertanian fao

9

Semakin banyak pemerintah dan pengecer yang mensyaratkan penggunaan Prinsip

HACCP bersama-sama dengan pelaksanaan dari Praktek Higienis yang Baik (Good

Hygienic Practices atau GHP) dan Praktek Pertanian yang Baik (Good Agricultural

Practices atau GAP) telah diterapkan dalam proses produksi makanan.

www.fao.org/ag/agn/food/food_fruits_en.stm

www.fao.org/ag/agn/food/quality_haccp_en.stm

Petunjuk HACCP:www.fao.org/docrep/w8088e/w8088e00.htm

Amerika Serikat Pihak Amerika Serikat telah mengadopsi Undang-

Undang Bioterorisme, yang mensyaratkan bahwa semua

eksportir melakukan pendaftaran kepada Food and Drug

Administration (FDA) dan memberi pemberitahuan

sebelum produk tersebut tiba di Amerika Serikat. Untuk

informasi lebih lanjut mengenai Undang-Undang

Bioterorisme, silahkan mengunjungi :

Food and Drug Administration :

www.cfsan.fda.gov/~dms/ffsbtac5.html

www.access.fda.gov/

Program pemberian Label Negara Asal (Country Of Origin Labeling atau COOL)

mensyaratkan bahwa mulai tanggal 30 September 2008 nama negara asal harus

dicantumkan pada beberapa jenis produk pertanian. COOL akan berdampak pada

persyaratan penelusuran (traceability) yang dikeluarkan oleh pihak Amerika Serikat untuk

negara pemasok. Informasi umum mengenai program ini dapat ditemukan di:

USDA: www.ams.usda.gov/cool/ang

Page 16: Guidance ekspor produk pertanian fao

Uni Eropa Peraturan penelusuran dari Uni Eropa mulai

diberlakukan pada bulan Januari 2005. Guna mematuhi

peraturan ini, sangat penting bagi para importir Uni

Eropa untuk menjelaskan asal produk. Akibatnya, para

importir tersebut dapat meminta pihak eksportir untuk

mematuhi persyaratan penelusuran walaupun

pihak eksportir berasal dari negara mitra yang tidak memiliki kewajiban hukum untuk

memenuhi persyaratan penelusuran di Uni Eropa. Informasi umum mengenai kegiatan

penelusuran dapat ditemukan di:

www.europa.eu.int/comm/food/food/foodlaw/guidance/guidance_rev_7_en.pdf

www.europa.eu.int/comm/food/food/foodlaw/traceability/index_en.htm

www.europa.eu.int/scadplus/leg/en/lvb/132041.htm

Penjelasan mengenai persyaratan higienis, silahkan mengunjungi:

www.europa.eu.int/comm/food/food/biosafety/hygienelegislation/guidance_doc_852-

2004_en.pdf

Jepang

Pada saat penyusunan buku petunjuk ini, belum terdapat

persyaratan mengenai kegiatan penelusuran bagi para

eksportir di Jepang.

10

Page 17: Guidance ekspor produk pertanian fao

Produsen wajib mematuhi peraturan phytosanitary untuk mencegah pemasukan

dan penyebaran penyakit tanaman dan serangga ke berbagai wilayah baru.

Berbagai negara pengimpor di dunia melakukan analisa resiko hama (pest) guna

menentukan tingkat resiko dari sebuah produk impor dan memeriksa produk

pada saat kedatangan guna memastikan bahwa tingkat resiko tersebut tidak

terlampaui.

Petugas setempat melakukan pemeriksaan barang impor

Sangat penting untuk memberlakukan sertifikat phytosanitary bagi beberapa

produk yang diatur seperti tanaman, bibit, buah-buahan dan sayuran serta bunga

potong.

Guna mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai sertifikat phytosanitary:

www.ippc.int/IPP/EN/default.jsp

(dapat ditemukan pada bagian peraturan phytosanitary)

3. PERATURAN PHYTOSANITARY

11

Page 18: Guidance ekspor produk pertanian fao

12

Amerika Serikat Di Amerika Serikat, petugas pemeriksa dari Dinas

Inspeksi Kesehatan Satwa dan Tanaman (Animal and

Plant Health Inspection Service) (yang merupakan badan

dari Departemen Pertanian Amerika Serikat) wajib

melakukan pemeriksaan dan memberikan persetujuan

atas semua pengiriman yang masuk sebelum mereka

dikeluarkan dari wilayah pabean. Jika ditemukan tanda adanya serangga atau penyakit,

maka produk tersebut dapat disemprot anti hama (atau dirawat dengan menggunakan cara

lain), dikembalikan ke negara asal, atau dimusnahkan. Untuk keterangan lebih lanjut

mengenai sistem karantina tanaman di Amerika Serikat , silahkan mengunjungi:

USDA: www.aphis.usda.gov/ppq/permits mengenai Undang-Undang

Uni Eropa Untuk melakukan ekspor ke Uni Eropa, pihak produsen

dan eksportir wajib mematuhi peraturan kesehatan

tanaman yang berlaku di Uni Eropa. Berbagai peraturan

ini diberlakukan di pintu masuk. Untuk informasi lebih

lanjut mengenai peraturan kesehatan tanaman di Uni

Eropa, si lahkan mengunjungi si tus internet

Phytosanitary internasional di: www.ippc.int/IPP/En/nppo.jsp

Atau untuk dokumen gabungan atas persyaratan phytosanitary di Komisi Eropa (Petunjuk

Council 2000/29/EC dan perubahannya) silahkan mengunjungi:

www.europa.eu.int/eur-lex/en/consleg/pdf/2000/en_2000L0029_do_001.pdf

JepangPemerintah Jepang mensyaratkan para negara pemasok

untuk mematuhi Undang-Undang Perlindungan

Tanaman, Undang-Undang Kesehatan Tanaman dan

Undang-Undang Sanitasi Pangan. Berbagai peraturan

ini berada di bawah pengawasan dari Divisi

Perlindungan Tanaman pada Kementerian Pertanian,

Kehutanan dan Perikanan (Ministry of Agriculture,

Forestry and Fisheries atau MAFF). Informasi lebih lanjut mengenai peraturan phytosanitary

di Jepang atau sistem karantina Jepang dapat ditemukan di:

Stasiun Perlindungan Tanaman: www.pps.go.jp/english/

Japan External Trade Organization:

www.jetro.go.jp/en/market/regulations/pdf/plant2003apr-e.pdf

Karantina hewan:

www.maff-aqs.go.jp/english/ryoko/index.htm

Page 19: Guidance ekspor produk pertanian fao

4. JASA KEPABEANAN

Persetujuan akhir bagi masuknya suatu produk tergantung pada petugas bea

cukai di negara pengimpor. Agar dapat lolos dari bea cukai ini, eksportir

diwajibkan mengisi berbagai formulir penting (komersial, pengiriman) dan

membayar semua biaya terkait (bea masuk, pajak). Pemrosesan berbagai formulir

ini biasanya berlangsung lama, dan beberapa negara kini menawarkan program

pre-clearance untuk menghemat waktu. Hal ini berarti produk tersebut dapat

lolos dari pemeriksaan bea cukai di negara asal oleh petugas yang dapat

menjamin bahwa semua peraturan yang berhubungan dengan produk tersebut

telah dipatuhi.

Pelanggaran atas salah satu dari berbagai peraturan di negara pengimpor ini dapat

menyebabkan ditolaknya produk tersebut.

13

Amerika Serikat Para petugas bea cukai hanya dapat memberikan ijin atas

masuknya berbagai produk ke Amerika Serikat sesudah

adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak APHIS

dan FDA di pintu masuk. Pihak eksportir juga

diwajibkan untuk membayar bea disana, yang

disesuaikan dengan jumlah, nilai, penjelasan produk

dan negara asal. Guna mempercepat waktu pemrosesan di perbatasan, para eksportir dapat

menyelesaikan beberapa prosedur kepabeanan sebelum pengiriman dilakukan. Sebagai

contoh, melalui Jasa APHIS International Services beberapa negara kini dapat memperoleh

pre-clearance untuk dokumen impor seperti sertifikat phytosanitary.

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai pengaturan pre-clearance di Amerika Serikat:

www.aphis.usda.gov/ppq/preclearance/

Pihak eksportir juga dapat menggunakan Sistem Komersial Otomatis (Automated

Commercial System) yang dibuat oleh pihak bea cukai Amerika Serikat untuk memproses

dokumen secara elektronik.

Untuk keterangan lebih lanjut:

www.cbp.gov/xp/cgov/import/operations_support/automated_systems/ams/

Page 20: Guidance ekspor produk pertanian fao

14

Uni Eropa Prosedur untuk Jasa kepabeanan di Uni Eropa bervariasi

sesuai dengan negara yang bersangkutan. Tetapi,

sebagian besar negara-negara tersebut memiliki sistem

pabean elektronik dan program lain yang dapat

mempercepat waktu pemeriksaan (clearance). Guna

mendapatkan informasi spesifik mengenai prosedur

kepabeanan dan tarif biaya (untuk setiap negara), kunjungi :

Perpajakan dan Bea Cukai (Taxation and Customs Union) :

www.europa.eu.int/comm/taxation_customs/common/about/welcome/index_en.htm

Pusat Promosi Impor dari Negara Berkembang (Centre for the Promotion of Imports from

Developing Countries atau CBI): www.cbi.nl

JepangSebelum produk tiba, pihak eksportir wajib

memberitahu kepada stasiun karantina di pintu masuk

melalui sistem elektronis yang dioperasikan oleh

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan. Guna

mengurangi waktu yang dihabiskan di bea cukai, sebuah

contoh produk dapat dibawa ke laboratorium resmi di

Jepang atau di negara pengekspor dan hasilnya diserahkan untuk memperoleh pre-

clearance. Pajak dan bea konsumsi harus sudah dibayarkan sebelum persetujuan akhir

diberikan.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai prosedur impor, silahkan

mengunjungi:

www.mhlw.go.jp/english/topics/importedfoods/index.html

Bea cukai Jepang: www.customs.go.jp/english/index.htm

Bagaimana Menghadapi Pengiriman yang Ditolak?

Pengiriman berbagai produk pertanian dapat ditolak masuk di pelabuhan tujuan

di negara pengimpor karena tidak memenuhi salah satu atau lebih persyaratan

seperti yang telah dijelaskan diatas. Jika masalah yang ditemukan bersifat serius,

maka pengiriman tersebut bersama-sama dengan pembungkusnya akan

dihancurkan dengan biaya yang ditanggung oleh pihak eksportir. Jika masalah

Page 21: Guidance ekspor produk pertanian fao

yang ditemukan tidak bersifat serius, maka pihak eksportir dapat memilih untuk

mengalihkan tujuan pengiriman ke pasar yang lain dimana peraturan yang ada

tidak begitu ketat, dan segala biaya akan ditanggung oleh pihak eksportir.

Sebagian besar negara maju kini memiliki peraturan impor yang sama, sehingga

menjadi sangat sulit untuk memindahkan tujuan pengiriman tersebut ke negara

lain, terutama hasil produksi alam yang mudah rusak. Selain itu, pihak Uni Eropa

juga memiliki sistem peringatan keamanan pangan yang secara otomatis akan

menginformasikan kepada para negara anggota atas pengiriman yang ditolak;

dimana hal ini akan mencegah pengiriman yang sama memasuki Uni Eropa

melalui pelabuhan lain. Sama halnya, Patriot Act di Amerika Serikat juga

mencegah adanya pengiriman yang masuk kembali ke negara tersebut terutama

jika sebelumnya telah dicegah masuk di salah satu pelabuhan.

Sesudah berhasil melewati bea cukai, sebuah pengiriman tetap dapat ditolak oleh

pihak importir jika tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; dan

kemudian pengiriman tersebut akan dihancurkan dengan biaya yang ditanggung

oleh pihak eksportir. Sehingga, penolakan pengiriman sangat merugikan para

eksportir. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memastikan bahwa produk

yang diekspor telah memenuhi semua peraturan yang ada di negara pengimpor

dan telah pula sesuai dengan semua persyaratan yang ditetapkan oleh pihak

importir sebelum produk tersebut meninggalkan negara pengekspor. Hal yang

penting dilakukan juga adalah kegiatan mendokumentasikan prosedur

penolakan untuk digunakan sebagai bahan referensi di masa datang. Terdapat

pula beberapa mekanisme untuk menghadapi keputusan penolakan, tetapi hal

ini tidak berlaku bagi produk makanan yang mudah rusak.

Jika anda mencurigai bahwa salah satu dari pengiriman anda mungkin memiliki

masalah yang dapat mengakibatkan terjadinya penolakan, akan lebih baik bila

produk tersebut segera ditarik atau informasikan kepada pelanggan anda segera.

Hal ini menunjukkan adanya tindakan proaktif dan penelitian mendalam guna

memastikan keamanan pangan tersebut. Harap diingat bahwa berbagai produk

yang ditolak tersebut akan membawa reputasi buruk tidak hanya kepada usaha

anda, tetapi juga kepada seluruh industri, dan pada akhirnya kepada semua

produk yang diproduksi di negara anda!

15

Page 22: Guidance ekspor produk pertanian fao

16

Pemerintah anda adalah sumber informasi utama mengenai peraturan ekspor dan

impor di pasar luar negeri. Silahkan menghubungi Departemen Pertanian atau

Departemen Perdagangan Luar Negeri di negara anda masing-masing. Kantor

ekonomi atau perdagangan di kedutaan besar negara pengimpor juga dapat

memberikan informasi mengenai berbagai peraturan impor.

Selain itu, dibawah ini anda dapat menemukan berbagai sumber informasi di

negara pengimpor. Harap diingat bahwa daftar ini tidaklah lengkap dan tidak

mencerminkan kebijakan apa pun dari pihak FAO terhadap berbagai organisasi

atau situs internet yang telah atau belum dicantumkan.

AUSTRALIA

Peraturan Kebersihan dan phytosanitary:

www.daffa.gov.au/aqis/import

BHUTAN

Badan Pengatur Pertanian dan Pangan Bhutan (Bhutan Agriculture and Food

Regulatory Authority atau BAFRA), Departemen Pertanian (Ministry of

Agriculture), Thimphu, Bhutan

Tel.: +975 2 327 031

Fax: +975 2 327 032

REPUBLIK RAKYAT CINA

Administrasi Umum atas Pengawasan Kualitas, Pemeriksaan dan Karantina

(General Administration of Quality Supervision, Inspection and Quarantine of

the People's Republic of China atau AQSIQ) : www.aqsiq.gov.cn/

e-mail: [email protected]

Tel.: +86 10 8226 0001 or +86 10 8226 1600

Departemen Perdagangan (Ministry of Commerce atau MOFCOM) :

www.mofcom.gov.cn/

Tel.: +86 10 6512 1919

5. PERATURAN IMPOR DI BEBERAPA NEGARA ASIA PASIFIK

Page 23: Guidance ekspor produk pertanian fao

17

Departemen Pertanian (Ministry of Agriculture atau MOA) : www.agri.gov.cn/

Tel.: +86 10 6419 3366

HONG KONG, SAR

Departemen Kebersihan Lingkungan dan Pangan (Food and Environmental

Hygiene Department) : www.fehd.gov.hk/

Kepala Inspektur Kesehatan (Impor / Ekspor)

(Chief Health Inspector) (Import/Export)

Tel.: +852 2867 5570

Fax: +852 2521 4784

Situs internet dari Pertanian, Perikanan dan Konservasi dari Departemen

Informasi Impor (The Agriculture, Fisheries and Conservation Department for

Information on Imports) : www.afcd.gov.hk/

INDIA

Peraturan impor bagi produk pertanian : www.exim.indiamart.com/

MALAYSIA

Informasi dan peraturan impor : www.agrolink.moa.my

SELANDIA BARU

Badan Kesehatan Pangan Selandia Baru (New Zealand Food Safety Authority) :

www.nzfsa.govt.nz/labelling-composition/

PAKISTAN

Informasi mengenai peraturan impor produk pertanian dan perikanan darat

(Information on rules for importing agriculture and aquaculture products) :

www.cbr.gov.pk

Page 24: Guidance ekspor produk pertanian fao

18

FILIPINA

Biro Pangan dan Obat-obatan dari Departemen Kesehatan (Bureau of Food and

Drugs from Department of Health) : www.bfad.gov.ph

Tel.: +63 (2) 807 072; 842 56 06; 842 4538

Fax: +63 (2) 842 4603

Hubungi: Direktur Eksekutif ([email protected])

Departemen Pertanian : www.da.gov.ph

Tel.: +63 (2) 928 8741 to 65

Fax: +63 (2) 929 8183; 928 5140

Hubungi: Sekretaris Pertanian, Kepala Divisi Hubungan Internasional

SINGAPURA

Peraturan Impor :

www.customs.gov.sg/leftNav/info/imp/Import+Requirements.htm

THAILAND

Peraturan Impor bagi produk pertanian :

www.doa.go.th/en/

www.nfi.or.th/nfi/home.php?form[module]=links&form[index]=index&form[la

ng]=eng

Peraturan Impor bagi produk perikanan darat :

www.fisheries.go.th/english/index.php

VIETNAM

Departemen Bea Cukai Vietnam :

www.itpc.hochiminhcity.gov.vn/english/trade_guide/vn_tariff/vn_index.html

Departemen Pertanian :

www.agroviet.gov.vn/en/default.asp

Departemen Perikanan :

www.mofi.gov.vn

Page 25: Guidance ekspor produk pertanian fao

Sangat penting bagi para produsen dan eksportir untuk membiasakan diri dengan

berbagai peraturan teknis dan persyaratan impor yang pada mulanya tampak

rumit. Tetapi, terdapat beberapa organisasi nasional maupun internasional yang

berlokasi di tiap negara Asia yang membantu para produsen dalam mematuhi

persyaratan dari berbagai peraturan ini. Jangan ragu-ragu untuk menghubungi

mereka. Mereka dapat menyediakan informasi tambahan atau pelatihan yang

sesuai.

Petani teh mendapat informasi mengenai pembatasan dan peraturan impor di Eropa dari

sebuah LSM yang memberikan dukungan kepada para organisasi petani.

6. ORGANISASI PENDUKUNG EKSPOR DAN KUALITAS DI ASIA

19

Untuk pengiriman

ke Belgia, anda butuh

dokumen berikut ...

Terima

Kasih

Page 26: Guidance ekspor produk pertanian fao

Pemerintah anda kemungkinan besar memiliki berbagai program yang

dimaksudkan untuk membantu para eksportir produk pertanian dan para petani

yang hasil produksinya hendak diekspor. Silahkan menghubungi Departemen

Pertanian dan Departemen Perdagangan Luar Negeri di negara anda.

Selain itu, situs internet berikut ini memberikan daftar beberapa organisasi di Asia

yang dapat membantu memberikan informasi dan bantuan ekspor:

www.fao.org/es/esc/en/20953/21020/highlight_35950en.html

Di tingkat nasional

Di tingkat internasional

Meja Informasi Ekspor di Uni Eropa bagi negara berkembang :

www.export-help.cec.eu.int/

Petunjuk guna memfasilitasi perdagangan :

www.europa.eu.int/comm/food/fvo/pdf/guide_thirdcountries_en.pdf

Pusat Perdagangan Internasional : www.intracen.org/menus/itc.htm

Database Akses Pasar : www.mkaccdb.eu.int

APEC : Zona Kerjasama Ekonomi Asia-Pacific

Situs internet terpadu untuk informasi mengenai peraturan impor bagi semua

anggota APEC:

www.apec.org/apec/apec_groups/committees/committee_on_trade/market_

access_group/import_regulations/australia.html

20

Page 27: Guidance ekspor produk pertanian fao

Bagian awal dari buku petunjuk ini memuat berbagai peraturan teknis penting

dan persyaratan impor yang berlaku di Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang dan

berbagai negara di kawasan Asia-Pasifik. Berbagai peraturan ini adalah peraturan

yang wajib dipatuhi oleh para eksportir dan produsen yang bermaksud menjual

produk mereka ke pasar ini.

Bagian ini akan membahas mengenai standar swasta sukarela dan sertifikasi.

Standar yang sukarela bukan merupakan kewajiban. Para petani, eksportir dan

berbagai perusahaan dapat memutuskan apakah akan mematuhi standar ini atau

tidak, serta menerima konsekuensi ekonomis atas tindakan mereka.

Bagian ini memberikan informasi umum mengenai beberapa program sertifikasi

pertanian swasta sukarela yang tersedia di Asia, termasuk berbagai kontak yang

dapat dihubungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Sebuah pameran produk pangan internasional dimana para pembeli menunjukkan minat

mereka terhadap produk yang telah menerima sertifikasi.

BAGIAN 2SERTIFIKASI SUKARELA

21

Kenapa aku tidak mengajukan

sertifikasi?

Page 28: Guidance ekspor produk pertanian fao

Terdapat tiga cara untuk melakukan verifikasi bahwa sebuah standar telah

terpenuhi. Dalam kasus pertama, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk

mengadopsi sebuah standar dan menunjuk beberapa karyawannya untuk

melakukan verifikasi bahwa semua departemen yang ada telah mematuhi

ketentuan tersebut. Hal ini disebut dengan verifikasi pihak pertama. Dalam kasus

kedua, sebuah perusahaan dapat meminta bahwa para pemasoknya telah

mematuhi standar dan melakukan pengawasan sendiri. Hal ini disebut dengan

verifikasi pihak kedua. Yang terakhir, sebuah perusahaan dapat meminta para

pemasoknya untuk mematuhi sebuah standar dan meminta sebuah organisasi

independen yang tidak memiliki hubungan usaha sama sekali untuk mengawasi

tingkat kepatuhan para pemasok. Hal ini disebut dengan verifikasi pihak ketiga,

atau disebut juga dengan sertifikasi. Sehingga, berdasarkan pengertiannya,

kegiatan sertifikasi sebaiknya selalu melibatkan pihak ketiga yang independen.

Idealnya, organisasi yang telah menyusun sebuah standar tidak dapat

melaksanakan kegiatan sertifikasi tersebut. Tetapi, mereka wajib memberikan

kewenangan badan sertifikasi independen yang kompeten untuk melakukan

pekerjaan ini sesudah menjalani proses uji kemampuan.

Para petani dan staf pendukung belajar mengenai proses sertifikasi

1. BERBAGAI PERTANYAAN MENGENAI SERTIFIKASI

Apa yang dimaksud dengan sertifikasi sukarela?

22

Page 29: Guidance ekspor produk pertanian fao

Sertifikat adalah sebuah jaminan tertulis yang diberikan oleh sebuah badan

sertifikasi independen yang menyatakan bahwa suatu proses produksi telah

mematuhi beberapa standar tertentu. Berbagai standar ini dapat terfokus pada

masalah lingkungan (seperti misalnya konservasi tanah, perlindungan air,

penggunaan pestisida, atau manajemen limbah), atau masalah sosial (seperti

pendapatan produsen, hak-hak para pekerja, kesehatan dan keselamatan kerja)

atau terhadap berbagai aspek produksi seperti keamanan pangan.

Mengapa Program ini ada?

Program sertifikasi memberi kesempatan kepada para produsen seperti misalnya

akses pasar, perlindungan atas sumber daya setempat, peningkatan kesehatan

para pekerja dan peningkatan tingkat kehidupan di lingkungan pedesaan.

Program ini juga menjamin kesehatan para konsumen.

Para konsumen semakin

memiliki kesadaran akan

permasalahan sosial dan

lingkungan yang berhubungan

d e n g a n p r o d u k s i d a n

perdagangan bahan pangan

yang mereka konsumsi.

Sebagai respon atas berbagai

permasalahan ini, berbagai

jenis program sertifikasi telah

d i s u s u n o l e h b e r b a g a i

o rgan i s a s i swas t a a t au

pemerintah.

23

Untung kita punya

sertifikasi organik

Iya, kau tahu kan

harga pasar leci

konvensional jatuh

sangat rendah?

Page 30: Guidance ekspor produk pertanian fao

Mengapa perlu melakukan sertifikasi?

Sertifikasi digunakan untuk menunjukkan bahwa sebuah produk telah diproduksi

dengan menggunakan metode tertentu atau memiliki karakteristik tertentu yang

telah memenuhi standar. Sertifikasi ini pada umumnya digunakan ketika pihak

produsen dan konsumen tidak dapat bertemu secara langsung, seperti misalnya

di pasar internasional dimana pihak konsumen tidak dapat secara mudah

melakukan verifikasi bahwa suatu produk telah diproduksi sesuai dengan apa

yang disebutkan oleh pihak produsen.

Sertifikasi dapat membantu membedakan suatu produk dengan produk yang lain,

yang dapat berguna untuk mempromosikan produk tersebut di pasar. Sertifikasi

dapat juga membantu meningkatkan akses pasar, dan di banyak kasus, membuat

harga produsen menjadi lebih tinggi.

Pada pasar impor yang besar seperti Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa,

terdapat pasar yang luas bagi produk yang telah disertifikasi oleh pihak organisasi

standardisasi swasta. Berbagai produk yang disertifikasi seperti produk organik

atau perdagangan yang adil (fair-trade), misalnya, cenderung untuk mendapatkan

harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk sejenis yang belum

mendapatkan sertifikasi. Berbagai negara ini mengimpor produk organik dalam

jumlah besar dari berbagai negara di Asia, sebagai contoh teh organik dari

Republik Rakyat Cina dan India, kopi organik dari Timor Leste, pisang organik

dan dari pasar bebas dari Filipina dan sayuran organik dari Republik Rakyat Cina

dan Thailand. Tetapi, para eksportir Asia tidak dapat mengabaikan pasar regional.

Tetapi, dengan pembangunan yang terjadi di berbagai kota besar, kemunculan

kaum menengah perkotaan dan pertumbuhan supermarket di berbagai negara

Asia menumbuhkan pasar nasional bagi produk yang berkualitas.

Buku petunjuk ini juga memberikan informasi mengenai sertifikasi kualitas di

tingkat nasional dan mendorong para pembaca untuk berpikir mengenai

memasarkan produk mereka di pasar lokal dan pasar ekspor regional, dimana

persyaratan kualitas yang ada tidak begitu ketat dibandingkan dengan pasar di

Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang.

24

Page 31: Guidance ekspor produk pertanian fao

Biaya?

Terdapat dua jenis biaya yang harus dibayarkan: (i) biaya pemenuhan standar dan

untuk mendapatkan sertifikasi, yang tergantung pada jenis perubahan yang harus

dilakukan oleh pihak produsen pada tanah pertaniannya dan atas jenis program

sertifikasi yang dipilih; (ii) biaya sertifikasi, yang tergantung pada waktu yang

dihabiskan oleh pihak inspektur ketika melakukan pemeriksaan di tanah

pertanian (audit lahan) dan bagi biaya perjalanan mereka.

Pihak produsen dapat memilih diantara berbagai jenis sertifikasi yang berbeda.

Keputusan untuk mendapatkan sertifikasi serta jenis sertifikasi yang dipilih

merupakan keputusan penting yang mempengaruhi manajemen pertanian,

investasi dan strategi pemasaran. Tetapi, karena setiap program sertifikasi

memiliki tujuan yang berbeda, maka persyaratan yang ada pun berbeda.

25

Page 32: Guidance ekspor produk pertanian fao

2. SERTIFIKASI LINGKUNGAN

Pertanian Organik

Pertanian organik adalah sebuah metode produksi yang mengatur lahan

pertanian dan lingkungannya sebagai satu sistem. Sistem ini menggunakan

pengetahuan tradisional dan ilmiah untuk meningkatkan kesehatan ekosistem

pertanian dimana lahan tersebut berada. Pertanian organik menggantungkan diri

pada penggunaan sumber daya alami setempat dan manajemen ekosistem

dibandingkan dengan bahan baku pertanian eksternal seperti pupuk mineral dan

bahan kimia pertanian. Sistem pertanian organik menolak penggunaan bahan

kimia buatan dan bahan baku yang telah dimodifikasi secara genetis. Sistem ini

mempromosikan penggunaan praktek pertanian tradisional yang

mempertahankan kesuburan tanah seperti fallow.

Keseimbangan ekologis dalam komunitas pertanian organik

Persyaratan Utama?Terdapat beberapa persyaratan khusus bagi sebagian besar tanaman yang

mendapatkan sertifikasi organik seperti juga dengan peternakan, budidaya ikan,

peternakan lebah, kehutanan dan panen atas tumbuhan liar. Standar organik

mensyaratkan adanya masa konversi (atau suatu periode dimana sebuah lahan

pertanian harus menggunakan metode produksi organik sebelum memperoleh

sertifikasi, biasanya sekitar 2 - 3 tahun).

26

Page 33: Guidance ekspor produk pertanian fao

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Berbagai standar pertanian organik telah disusun oleh berbagai badan sertifikasi

swasta tetapi terdapat pula beberapa negara Asia juga memiliki peraturan dan

standar organik nasional tersendiri (misalnya: Jepang, Republik Rakyat Cina,

Malaysia, Republik Korea, Thailand). Selain itu, terdapat pula beberapa inisiatif

yang mempromosikan pertanian organik (misalnya: The Green Net/Earth Net

Foundation di Thailand). Negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang

semua memiliki berbagai peraturan nasional mengenai pelabelan produk organik

dan jika para produsen bermaksud untuk mengekspor produk mereka ke

berbagai negara ini, maka mereka harus mematuhi berbagai peraturan ini.

Pemilihan atas sebuah badan sertifikasi adalah sangat penting. Badan sertifikasi

yang dipilih adalah sangat penting. Badan sertifikasi yang dipilih oleh produsen

Beberapa Kriteria Pertanian Organik

Persyaratan produksi tanaman

pangan berlaku untuk :! Pemilihan bibit dan bahan baku

tanaman ! Pemeliharaan kesuburan tanah

dan kegiatan daur ulang dari

bahan baku organik! Larangan penggunaan bahan

baku yang telah mengalami

rekayasa genetika! Keanekaragaman tanaman di

pertanian! Kegiatan pemrosesan pertanian,

pengepakan, dan penelusuran

dari suatu produk! Penggunaan pupuk organik dan

kompos guna mengontrol hama,

penyakit dan rumput liar.

Persyaratan produksi pada hewan

berlaku untuk :! Kesehatan dan kesejahteraan

hewan,! Gizi dan pengembangbiakan! Transportasi dan prosedur

pemotongan

27

Page 34: Guidance ekspor produk pertanian fao

wajib untuk diakui di negara dimana produk tersebut akan dipasarkan. Badan

sertifikasi nasional pada umumnya akan mengenakan biaya yang lebih rendah

dibandingkan dengan berbagai badan sertifikasi internasional, tetapi mereka

kurang dikenal di beberapa negara asing.

Periode konversi selama 2 - 3 tahun pada umumnya memakan biaya yang tinggi

bagi pihak produsen karena produk yang dihasilkan akan dijual pada harga

normal walaupun menggunakan metode organik yang dapat menyebabkan biaya

produksi yang tinggi dan hasil yang lebih rendah, setidaknya pada permulaan. Di

beberapa negara, terdapat pula permintaan pasar atas berbagai produk dari lahan

pertanian konvensional yang diubah menjadi produksi organik tetapi belum

mendapatkan sertifikasi. Berbagai produk ini terkadang dapat ditemukan

menggunakan label “dalam transisi menuju organik”. Guna mengurangi biaya

dan memiliki sistem pendukung bersama yang akan meningkatkan produksi dan

kepatuhan terhadap berbagai standar yang ada, sekelompok produsen dapat

bergabung bersama-sama dan menciptakan sistem kontrol internal mereka

sendiri. Untuk melakukan hal ini, sangatlah penting bahwa pihak produsen dapat

mempercayai dan bekerja sama satu sama lain, karena mereka akan saling

tergantung satu sama lain.

Petunjuk bagi pembentukan dan operasional kelompok penanam ini dapat

diperoleh dari Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik (International

Federation of Organik Agriculture Movements) (lihat informasi alamat dibawah

ini).

Pertanian organik dapat memberikan kesempatan menarik bagi banyak produsen

di wilayah Asia terutama bagi yang saat ini tidak menggunakan banyak produk

kimia pertanian. Sebagai contoh, pihak Republik Rakyat Cina mengekspor

organik teh, Filipina mengekspor pisang dan mangga organik, sedangkan Timor

Leste mengekspor kopi organik.

28

Page 35: Guidance ekspor produk pertanian fao

Kesempatan dan hambatan

Setelah sebuah lahan pertanian mendapatkan sertifikasi, menjual produk organik

dapat meningkatkan kualitas hidup dan pendapatan para petani. Para produsen

memutuskan untuk berpindah ke sistem pertanian organik karena berbagai

alasan. Beberapa merasa bahwa penggunaan bahan kimia pertanian adalah

berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan mereka, sedangkan beberapa

produsen lain tertarik atas harga jual yang relatif lebih tinggi dan pasar yang

semakin berkembang bagi banyak produk organik beberapa tahun terakhir ini.

Perubahan ke sistem pertanian organik akan lebih mudah dilakukan atau lebih

menguntungkan bagi para produsen tergantung pada apakah mereka:

! Menggunakan pupuk organik dan berbagai bahan lain yang diperbolehkan

atau menggunakan produk kimia pertanian secara intensif.

! Memiliki lahan sendiri.

! Memiliki akses terhadap tenaga kerja (karena produksi organik seringkali

membutuhkan banyak tenaga kerja).

Petugas Sertifikasi menanyakan berbagai pertanyaan dan melakukan pemeriksaan atas lahan

pertanian

29

Berapa kilogram pupuk

yang anda pakai untuk

satu periode panen?

Page 36: Guidance ekspor produk pertanian fao

Informasi lebih lanjut mengenai pertanian organik

Internasional

! Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik (Federation of Organic

Agriculture Movements atau IFOAM): www.ifoam.org

e-mail: [email protected] Tel.: +49 228 926 5010

! Badan Pertanian dan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and

Agriculture Organization of the United Nations atau FAO):

www.fao.org/organikag/default.htm

! Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perdagangan dan

Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development atau

UNCTAD): www.unctad.org

! Pusat Perdagangan Internasional (International Trade Centre atau ITC):

www.intracen.org

Pemasaran

! Pelayanan Perdagangan Organik (Organic Trade Services - United Kingdom)

www.organikts.com

e-mail: [email protected] Tel.: +44 797 410 3109

! USDA FAS - United States of America

www.fas.usda.gov/agx/organiks/index.htm

Pusat Penelitian

! FIBL - Switzerland

www.fibl.org/english/index.php

e-mail: [email protected] Tel.: +41 628 657 272

30

Page 37: Guidance ekspor produk pertanian fao

! Riset Organik (Organic Research - United Kingdom)

www.organik-research.com

! Pusat Informasi Nasional Pertanian yang Berkesinambungan (National

Sustainable Agriculture Information Service - United States of America)

www.attra.org

Organisasi Pendukung Nasional dan Badan Sertifikasi di Asia :

www.fao.org/es/esc/en/20953/21020/highlight_35950en.html

SERTIFIKASI ISO 14001

ISO 14001 dirancang untuk membantu pelaksanaan implementasi sistem

manajemen lingkungan bagi para organisasi baik di sektor swasta maupun

pemerintah. Standar ini disusun oleh International Organization for

Standardization (ISO) yang merupakan jaringan internasional swasta dari para

badan standarisasi nasional yang secara bersama-sama bekerja dengan para

pemerintah, pihak industri dan perwakilan konsumen. Walaupun terdapat

beberapa standar ISO yang dapat digunakan sebagai perangkat manajemen

lingkungan, hanya ISO 14001 yang dapat digunakan sebagai sertifikasi.

Sekelompok standar ISO, yang terdiri dari berbagai macam standar sukarela yang

telah diharmonisasi secara internasional telah diterapkan di semua sektor

industri.

Persyaratan Utama?

Standar ISO 14001 mensyaratkan bahwa sebuah perusahaan membangun

sebuah sistem manajemen lingkungan yang mencakup: tujuan dan sasaran

lingkungan, kebijakan dan prosedur pencapaian tujuan, definisi dari tanggung

jawab, kegiatan pelatihan karyawan, dokumentasi dan sebuah sistem yang akan

melakukan kajian atas berbagai perubahan yang telah dilaksanakan. Standar ISO

14001 menjelaskan proses manajemen yang harus diikuti oleh sebuah

perusahaan dan mensyaratkan bahwa perusahaan tersebut mematuhi berbagai

31

Page 38: Guidance ekspor produk pertanian fao

peraturan lingkungan yang ditetapkan secara nasional. Tetapi, standar ini tidak

menyebutkan secara spesifik tingkat pencapaian target kinerja yang harus

dicapai.

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Sertifikasi ISO 14001 diberikan oleh badan sertifikasi pemerintah atau swasta

sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Di beberapa bagian di dunia,

badan akreditasi nasional memberikan akreditasi kepada badan sertifikasi yang

akan memberikan sertifikasi ISO. Dalam banyak kasus, pihak produsen

diwajibkan membayar seorang konsultan untuk membantu proses persiapan dan

membuat perencanaan manajemen lingkungan.

Kesempatan dan hambatan

ISO 14001 sudah terkenal di sektor industri. Sertifikasi bertujuan untuk

mengurangi dampak terhadap lingkungan melalui penerapan sebuah sistem

manajemen yang dapat juga menciptakan manfaat internal dengan cara

meningkatkan kinerja lingkungan (sebagai contoh dengan mengurangi

penggunaan bahan mentah dan energi atau dengan memperbaiki manajemen

limbah). Pembatasan utama dari ISO 14001 adalah dengan tidak adanya

persyaratan kinerja. Hal ini berarti bahwa sebuah perusahaan yang memiliki

target pencapaian lingkungan yang sangat tinggi dan yang rendah dapat

menerima sertifikasi.

Sehingga, akibat yang ditimbulkan tergantung pada komitmen dari perusahaan

tersebut. Selain itu, lambang ISO tidak dapat digunakan pada sebuah produk.

Tetapi organisasi anda dapat menunjukkan telah menerima sertifikasi ISO 14001

dalam kegiatan periklanan dan hubungan masyarakat-nya. Tidak ada

peningkatan harga. Karena jumlah perusahaan yang telah menerima sertifikasi

ISO telah semakin bertambah, maka standar ini tidak lagi menjadi faktor penentu

bagi keunggulan di pasar tetapi dapat memberikan manfaat internal dalam

perusahaan tersebut.

32

Page 39: Guidance ekspor produk pertanian fao

Informasi lebih lanjut mengenai ISO 14001

Internasional :

Organisasi Standarisasi Internasional (International Organization for

Standardization atau ISO) : www.iso.org

Organisasi Pendukung Nasional dan Badan Sertifikasi di Asia (National support

organizations and certification bodies in Asia) :

www.fao.org/es/esc/en/20953/21020/highlight_35950en.html

33

Page 40: Guidance ekspor produk pertanian fao

Perdagangan yang adil didasarkan pada pemberian remunerasi yang adil kepada

pihak produsen. Para pembeli yang memiliki komitmen untuk menjalankan

perdagangan yang adil diwajibkan membayar sejumlah harga minimum kepada

pihak produsen dan sejumlah premi yang disebut premi perdagangan yang adil.

Premi ini diharapkan dapat membuat pihak produsen mampu berdiri sendiri dan

melakukan investasi di bidang pembangunan masyarakat. Dan sebagai

imbalannya, para produsen yang berkomitmen guna melaksanakan perdagangan

yang adil haruslah mematuhi berbagai peraturan mengenai hak-hak para pekerja,

persyaratan lingkungan dan sosial. Penentuan berbagai standar dan sertifikasi

berada dibawah kontrol Organisasi Internasional Pelabelan Perdagangan yang

Adil (Fairtrade Labelling Organizations International atau FLO). Organisasi ini

adalah organisasi payung sedunia bagi 20 organisasi non-pemerintah di Eropa,

Amerika, Asia dan Oseania. Berbagai organisasi yang tidak berafiliasi kepada

FLO juga menyusun standar perdagangan yang adil.

Berbagai kelompok produsen di Asia mendapatkan manfaat dari ekspor berbagai

produk berdasarkan perdagangan yang adil. Sebagai contoh, negara Filipina

mengekspor buah pisang dan gula berdasarkan perdagangan yang adil ke negara

Jepang, Thailand mengekspor beras berdasarkan perdagangan yang adil,

Indonesia mengekspor kopi, India dan Sri Lanka dengan produk vanilla, dan

lain-lain.

Dana perdagangan yang adil membantu pembangunan fasilitas perpustakaan dan arena

bermain bagi anak-anak.

3. SERTIFIKASI SOSIAL

Perdagangan Yang Adil

34

Page 41: Guidance ekspor produk pertanian fao

Persyaratan utama?

Guna mendapatkan sertifikasi, pihak asosiasi produsen haruslah melakukan

tugasnya secara demokratis. Terdapat pula peraturan bagaimana premi

perdagangan yang adil sebaiknya digunakan serta adanya persyaratan

perlindungan lingkungan.

Bagi sektor perkebunan, terdapat beberapa persyaratan yang terkait dengan hak-

hak para pekerja: perlakuan terhadap para pekerja, kebebasan untuk berserikat

dan melakukan kesepakatan kerja bersama, perumahan para karyawan dan

fasilitas sanitasi, kesehatan dan keselamatan para pekerja, serta tidak adanya

buruh anak-anak dan kerja paksa. Selain itu, pihak produsen diwajibkan untuk

mematuhi undang-undang lingkungan dan sosial yang berlaku di negara

produsen dan menunjukkan peningkatan yang berkelanjutan melalui kegiatan

pemeriksaan tahunan (audit).

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Sertifikasi perdagangan yang adil dari FLO dapat diperoleh oleh sekelompok

produsen yang tergabung dalam koperasi, kelompok petani, atau oleh pertanian

besar dengan tenaga kerja yang terorganisir. Auditor setempat akan memeriksa

lahan pertanian dan lembaga sertifikasi Flo-Cert Ltd akan memutuskan apakah

akan memberikan sertifikasi kepada asosiasi produsen tersebut atau tidak.

Sesudah menerima sertifikasi, akan terdapat pemeriksaan teratur setiap tahun

guna memeriksa bahwa pihak produsen telah mematuhi berbagai persyaratan

perdagangan yang adil dan untuk memeriksa bagaimana mereka menggunakan

premi perdagangan yang adil tersebut. Para pedagang yang saat ini menggunakan

lambang sertifikasi FLO pada produk mereka diwajibkan untuk membayar biaya

lisensi. Para produsen diwajibkan untuk membayar biaya berdasarkan biaya yang

dihabiskan guna melaksanakan pemeriksaan.

35

Page 42: Guidance ekspor produk pertanian fao

Kesempatan dan hambatan

Suatu asosiasi produsen atau suatu perkebunan dapat memperoleh keuntungan

dari sertifikasi perdagangan yang adil karena produk yang disertifikasi pada

umumnya mendapatkan harga yang lebih tinggi dan lebih stabil. Harga yang

dibayarkan kepada pihak produsen ditentukan oleh biaya produksi. Berbagai

biaya tambahan yang mungkin timbul dari pemenuhan persyaratan perdagangan

yang adil ini juga turut dipertimbangkan, misalnya pembayaran upah pekerja.

Pada prinsipnya, premi perdagangan yang adil dimaksudkan sebagai sumber

daya kepada masyarakat di suatu komunitas untuk meningkatkan taraf hidup para

anggotanya.

Hambatan utama dalam sebuah sistem perdagangan yang adil adalah bahwa

sekelompok produsen hanya dapat disertifikasi jika pihak FLO menemukan

adanya pasar bagi produk mereka yang diberi label perdagangan yang adil.

Dalam rangka memasuki sistem perdagangan yang adil, langkah pertama yang

penting adalah untuk menanyakan FLO dan berbagai importir mengenai prospek

pasar atas produk mereka. Hambatan yang lain adalah ketika suatu asosiasi

produsen atau suatu perkebunan telah menerima sertifikasi, maka tidak terdapat

jaminan bahwa semua produksi mereka ini akan dijual dan dipasarkan sebagai

“Perdagangan Adil”

Informasi lebih lanjut mengenai perdagangan yang adil

Internasional :

! FLO International, Bonn, Germany:

www.fairtrade.net

e-mail : [email protected] Tel.: +49 228 949 230

! Unit Sertifikasi FLO (FLO Certification Unit), Bonn/Germany:

e-mail: [email protected]

36

Page 43: Guidance ekspor produk pertanian fao

Guna mengekspor produk berdasarkan perdagangan yang adil ke Jepang:

! TransFair Japan: www.fairtrade-jp.org/

! AlterTrade Japan: www.altertrade.co.jp/

Organisasi Nasional dan Badan Sertifikasi di Asia :

www.fao.org/es/esc/en/20953/21020/highlight_35950en.html

SERTIFIKASI SA8000

SA8000 adalah sebuah program sertifikasi swasta sukarela yang telah disusun

oleh organisasi non-pemerintah Social Accountability International (SAI) yang

bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih baik. Standar SA8000

adalah berdasarkan pada berbagai norma internasional yang berlaku di tempat

kerja termasuk yang berhubungan dengan keadilan sosial, hak-hak para pekerja

dan kondisi kerja. Beberapa perusahaan besar yang mengekspor pisang, nenas,

tembakau, minuman anggur, buah kaleng dan bubuk kopi telah mendapatkan

sertifikasi SA8000. Pada bulan Desember 2006 terdapat hampir 500 fasilitas yang

telah mendapatkan sertifikasi SA8000 di Asia (dimana 190 diantaranya terdapat

di India, 140 di Republik Rakyat Cina, dan 58 di Pakistan).

Persyaratan utama?

Sertifikasi SA8000 menentukan standar minimum yang harus dipenuhi berkaitan

dengan kondisi kerja guna menjamin lingkungan kerja yang aman dan sehat,

kebebasan berserikat dan mengadakan perjanjian kerja kolektif dan strategi

perusahaan guna mengatur berbagai permasalahan sosial yang terjadi di tempat

kerja. Juga terdapat berbagai peraturan mengenai jam kerja, upah, pencegahan

diskriminasi, dan penggunaan pekerja anak atau kerja paksa.

37

Page 44: Guidance ekspor produk pertanian fao

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Berbagai perusahaan yang menjalankan fasilitas produksi dapat meminta

sertifikasi SA8000 dengan cara mengajukan diri pada pada salah satu badan

sertifikasi yang telah disetujui oleh SAI. Sesudah pemeriksaan awal dan sesudah

tempat kerja mendapatkan sertifikasi, perusahaan yang bersangkutan akan

mendapatkan pengawasan guna memastikan kepatuhan dengan berbagai standar

yang ada. Perusahaan tersebut pada umumnya membayar biaya sertifikasi yang

mencakup biaya audit dan biaya tindakan pembenahan atau pencegahan.

Lambang sertifikasi SA8000 tidak digunakan pada label produk tetapi pihak

perusahaan dapat menggunakannya pada berbagai kegiatan promosi. Tidak

terdapat premi harga atau premi pasar terhadap berbagai produk yang telah

mendapatkan sertifikasi SA8000.

Kesempatan dan hambatan

Sertifikasi SA8000 adalah salah satu dari standar mengenai tempat kerja yang

paling lengkap yang memuat hak-hak para pekerja secara internasional. Standar

ini pada umumnya bermanfaat bagi perusahaan besar yang bergerak di bidang

industri pertanian terutama pada kegiatan hubungan masyarakat mereka. Standar

SA8000 dapat membantu peningkatan produktivitas dan kualitas serta dapat

membantu rekrutmen dan mempertahankan para pekerja. Walaupun standar ini

lebih umum ditemukan pada berbagai industri lain, tetapi standar SA8000 agak

lamban diadopsi oleh industri pertanian karena sangat sulit untuk diterapkan

pada situasi produksi musiman.

38

Page 45: Guidance ekspor produk pertanian fao

Lingkungan kerja yang aman dan sehat

Organisasi Pendukung Nasional dan Badan Sertifikasi di Asia :

www.fao.org/es/esc/en/20953/21020/highlight_35950en.html

Informasi lebih lanjut mengenai SA8000

Internasional:

Akuntabilitas Sosial Internasional

( S o c i a l A c c o u n t a b i l i t y

International)

Tel.: +1 212 6841414

e-mail: [email protected]

Web: www.sa-intl.org

Guna mendapatkan daftar

o r g a n i s a s i y a n g s u d a h

memperoleh sertifikasi SA8000:

Http://www.sa-intl.org/index.cfm?

Fuseaction=document.ShowDoc

umentByID&nodeID=1&Docum

ent ID=60

39

Page 46: Guidance ekspor produk pertanian fao

Jaringan supermarket di Eropa kian mensyaratkan bahwa para pemasok mereka

telah mendapatkan sertifikasi mengenai keamanan pangan yang diberikan oleh

lembaga sertifikasi swasta seperti GLOBALGAP, BRC dan IFS. Berbagai jaringan

ini memberikan kontribusi hingga lebih dari 60% dari penjualan retail produk

segar di banyak negara Eropa. Selain itu, setiap perusahaan pengecer dapat

menerapkan berbagai persyaratan kualitas yang lebih ketat terhadap para

pemasok guna membedakan produk mereka dengan yang dijajakan oleh para

pesaing.

Demikian juga yang terjadi di pasar Asia, terdapat persyaratan keamanan pangan

minimum yang harus disertifikasi yang disyaratkan oleh jaringan supermarket

lokal atau usaha pemrosesan pertanian setempat. Kelompok pelanggan ini juga

akan meminta adanya persyaratan kualitas tambahan agar mereka bersedia

membeli produk produsen tersebut. Baik di wilayah Asia dan pasar internasional,

para petani dan produsen bahan pangan akan semakin diminta untuk

mendapatkan sertifikasi mengenai standar keamanan pangan.

Bab ini akan membahas mengenai berbagai jenis standar sukarela mengenai

keamanan pangan dan praktek produksi yang baik. Berbagai standar ini dimulai

dengan standar praktek pertanian yang baik (good agricultural practices atau

GAP). Berbagai standar ini adalah relevan bagi para petani karena mencakup

proses produksi pertanian, dari mulai masuknya bibit hingga keluar lahan

pertanian. Hal ini menyebabkan terbentuknya GLOBALGAP, sebuah standar

sukarela yang disyaratkan oleh banyak jaringan supermarket di Eropa, serta

terdapat pula standar GAP baik di tingkat nasional dan regional yang saat ini

beroperasi di Asia. Bab ini selanjutnya akan memberikan penjelasan mengenai

4. SERTIFIKASI ATAS KEAMANAN PANGAN DAN PRAKTEK YANG BAIK

Meningkatnya permintaan atas sertifikasi keamanan pangan

40

Page 47: Guidance ekspor produk pertanian fao

standar yang terkait dengan standar produksi yang baik (GMP). Berbagai standar

ini pada umumnya dapat diterapkan pada berbagai perusahaan yang melakukan

proses produksi pertanian guna menghasilkan bahan pangan.

4.1 Praktek Pertanian Yang Baik (GAP)4.1.1 Pendahuluan Tentang GAP

Apa yang dimaksud dengan Praktek Pertanian yang Baik (GAP)?

Yang dimaksud dengan Praktek Pertanian yang baik adalah ”berbagai praktek

yang menjawab kesinambungan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial atas

berbagai proses pertanian, dan menghasilkan produk pangan dan non-pangan

yang aman dan berkualitas” (FAO 2003).

Inspektur dari GLOBALGAP sedang memeriksa

produk pertanian yang akan dikirim ke Eropa

Apa kode Etik, standar dan

peraturan GAP?

Kode Etik, standar dan peraturan

Praktek Pertanian yang Baik

(GAP) adalah panduan yang

dibuat beberapa tahun terakhir

ini oleh pihak industri, organisasi

produsen, pemerintah dan LSM,

dan bertujuan untuk melakukan

kodifikasi berbagai praktek

pertanian yang ada di tingkat

l a p a n g a n b a g i b e r b a g a i

komoditas.

41

Air apa yang anda pakai untuk

membersihkan sayur-

sayuran ini?

Kami menggunakan air minum

Page 48: Guidance ekspor produk pertanian fao

Mengapa dibentuk kode etik, standar dan peraturan GAP?

Berbagai kode etik, program atau standar GAP dibentuk sebagai jawaban atas

semakin meningkatnya kekhawatiran di seluruh dunia mengenai kualitas dan

keamanan pangan. Tujuan yang diutarakan berbeda satu sama lain, mulai dari

pemenuhan persyaratan peraturan perdagangan dan peraturan pemerintah,

terutama yang berhubungan dengan keamanan dan kualitas pangan, hingga yang

berhubungan dengan ceruk pasar tertentu. Tujuan yang hendak dicapai juga

beraneka ragam mulai dari guna memastikan aspek keamanan dan kualitas

produksi pertanian dalam rantai makanan; mendapatkan keuntungan di pasar

baru dengan jalan melakukan modifikasi terhadap tata kelola rantai pasokan;

meningkatkan penggunaan sumber daya alam, peningkatan kesehatan para

pekerja dan kondisi kerja sampai pada menciptakan kesempatan pasar yang baru

bagi para petani dan eksportir di berbagai negara berkembang.

Apa manfaat dan tantangan utama?

Berbagai manfaat dapat kita peroleh dari penerapan kode etik, standar dan

peraturan GAP, antara lain peningkatan aspek kualitas dan keamanan produk

pangan; fasilitasi akses pasar dan pengurangan resiko ketidakpatuhan yang

berhubungan dengan penggunaan pestisida yang diijinkan, MRLs dan berbagai

resiko kontaminasi lainnya. Berbagai tantangan utama yang berhubungan

dengan penerapan GAP mencakup peningkatan biaya produksi, praktek

pembukuan, uji residu dan sertifikasi serta ketidaklengkapan akses terhadap

informasi dan layanan pendukung.

Informasi lebih lanjut mengenai GAP:

FAO GAP: www.fao.org/prods/GAP/index_en.htm

42

Page 49: Guidance ekspor produk pertanian fao

4.1.2 GAP di tingkat Regional dan Nasional4.1.2.1 GLOBALG.A.P.

Pada tanggal 7 September 2007, EurepGAP merubah namanya menjadi

GLOBALGAP guna merefleksikan cakupannya yang bersifat global.

GLOBALGAP adalah lembaga swasta yang menyusun standar dan prosedur

sertifikasi sukarela bagi praktek pertanian yang baik. Badan ini pada awalnya

dibentuk oleh sekelompok jaringan supermarket Eropa. GLOBALGAP bertujuan

untuk meningkatkan kepercayaan para pelanggan terhadap keamanan pangan

dengan cara menyusun praktek pengelolaan pertanian yang baik yang wajib

diadopsi oleh para produsen. Perhatian dari GLOBALGAP adalah pada

keamanan pangan dan penelusuran, walaupun standar ini juga mencakup

beberapa persyaratan mengenai keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan

pekerja serta konservasi lingkungan. GLOBALGAP adalah sebuah standar

prefarmgate, yang berarti bahwa sertifikat ini mencakup proses dari produk yang

disertifikasi mulai dari sebelum benih yang ada ditanamkan hingga produk yang

dihasilkan meninggalkan lokasi pertanian. Harap diingat bahwa GLOBALGAP

adalah murni standar swasta.

GLOBALGAP hingga saat ini telah menyusun standar GAP bagi buah-buahan dan

sayur-sayuran, tanaman silang, bunga dan tanaman hias, kopi hijau, teh, binatang

babi, binatang unggas, sapi dan domba, produk susu dan hasil tambak (salmon).

Cakupan produk yang lain saat ini sedang dikembangkan (silahkan melihat pada

situs Internet mereka).

Persyaratan utama?

Standar GLOBALGAP mensyaratkan bahwa pihak produsen membuat sebuah

sistem pemeriksaan dan pengawasan lengkap. Produk yang ada akan didaftarkan

terlebih dahulu dan dapat ditelusuri ke unit lahan pertanian spesifik dimana

produk tersebut ditanam. Peraturan GLOBALGAP pada dasarnya bersifat

43

Page 50: Guidance ekspor produk pertanian fao

fleksibel terkait dengan praktek lapangan seperti misalnya fumigasi tanah dan

penggunaan pupuk. Terdapat peraturan ketat mengenai penyimpanan pestisida

dan ambang batas residu pestisida. Selain itu, sangat penting untuk mencatat dan

membuktikan bagaimana sebuah produk pertanian dihasilkan, sehingga berbagai

catatan praktek pertanian yang lengkap haruslah disimpan.

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

GLOBALGAP tidak menerbitkan sertifikat yang dimaksud, tetapi memberikan

kewenangan kepada badan sertifikasi terdaftar untuk melakukan hal ini. Pertama-

tama, disarankan untuk membaca peraturan umum GLOBALGAP dan titik

kontrol dari cakupan produk yang terkait sebelum menghubungi lembaga

sertifikasi yang akan melaksanakan prosedur sertifikasi. Para petani yang

berkeinginan untuk mendapatkan sertifikasi dari GLOBALGAP harus

memperhitungkan beberapa biaya yang harus dikeluarkan. Pada umumnya

mereka harus membayar biaya pendaftaran, inspeksi dan sertifikasi.

Baik para produsen individu dan kelompok produsen dapat mendaftar guna

mendapatkan sertifikasi ini, dimana biaya yang dibutuhkan sangat tergantung

pada lembaga sertifikasi yang dipilih dan waktu yang dihabiskan untuk

melakukan proses inspeksi.

Selain dari biaya sertifikasi yang dikenakan oleh lembaga sertifikasi, pihak

produsen juga diwajibkan untuk membayar biaya pendaftaran produsen tahunan

guna tetap dapat mempergunakan sertifikasi tersebut.

Kesempatan dan hambatan utama

Guna mendapatkan sertifikasi dari GLOBALGAP, pihak produsen atau kelompok

produsen membutuhkan sistem administrasi lengkap untuk memantau semua

kegiatan pertanian.

44

Page 51: Guidance ekspor produk pertanian fao

Hal ini membutuhkan kemampuan administrasi dan keuangan yang memadai;

sehingga akan lebih mudah bagi para produsen skala besar untuk memenuhi

persyaratan ini.

Produsen yang telah mendapatkan sertifikasi dari GLOBALGAP akan

mendapatkan keuntungan bila menjual berbagai produk mereka kepada para

pengecer yang mensyaratkan adanya sertifikasi dari GLOBALGAP. Mulai bulan

September 2007, GLOBALGAP telah memiliki 35 anggota retail dan penyedia

layanan pangan (34 di Eropa dan satu di Jepang).

Tidak terdapat premi khusus harga atau label produk yang berhubungan dengan

GLOBALGAP, karena standar ini adalah standar minimum yang terfokus pada

hubungan antar badan usaha.

Informasi lebih lanjut mengenai GLOBALG.A.P.

Internasional :

Stakeholder Liaison

GLOBALG.A.P. c/o FoodPLUS GmbH

www.globalgap.org

e-mail: [email protected] Tel.: +49 221 579 9325

GLOBALG.A.P. contact person in the People's Republic of China:

Project Manager China

Tel.: +86 133 2113 8571

Lembaga Sertifikasi di Asia yang telah diakreditasi oleh GLOBALG.A.P.:

www.globalgap.org/fruit/cbs.html?countryid=211&continentid=16

45

Page 52: Guidance ekspor produk pertanian fao

4.1.2.2 ASEANGAP

ASEANGAP disusun oleh Sekretariat ASEAN (dengan bantuan dari para

perwakilan negara anggota) dan diluncurkan pada tahun 2006 sebagai sebuah

standar praktek pertanian yang baik selama proses produksi, panen, dan paska

panen atas produk buah-buahan dan sayur-sayuran di wilayah ASEAN. Tujuan

dari ASEANGAP ini adalah untuk meningkatkan harmonisasi dari berbagai

program GAP yang terdapat di wilayah ASEAN, meningkatkan aspek keamanan

dari buah-buahan dan sayur-sayuran terhadap para konsumen serta

keberlangsungan sumber daya alam dan untuk memfasilitasi perdagangan buah-

buahan dan sayur-sayuran di wilayah regional dan internasional.

Apakah persyaratan utama?

ASEANGAP terdiri dari empat modul yang mencakup:

! Keamanan pangan

! Manajemen lingkungan

! Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan pekerja

! Kualitas produk.

Setiap modul dapat digunakan sendiri-sendiri atau digabungkan dengan modul

yang lain. Hal ini memungkinkan penerapan bertahap dari ASEANGAP, yang

dilakukan modul per modul, dan berdasarkan pada prioritas masing-masing

negara.

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Sertifikasi dilakukan oleh lembaga nasional yang berwenang di setiap negara

anggota ASEAN.

46

Page 53: Guidance ekspor produk pertanian fao

Kesempatan dan hambatan utama

Karena penyusunan ASEANGAP dimaksudkan untuk meningkatkan harmonisasi

standar atas produk dan memfasilitasi perdagangan dimana terdapat kesempatan

besar bagi para produsen yang telah mendapatkan sertifikasi guna meningkatkan

ekspor buah-buahan dan sayur-sayuran ke berbagai negara ASEAN yang lain.

Bagi negara ASEAN yang masih berkembang masih terdapat kesempatan untuk

menggunakan ASEANGAP sebagai acuan (benchmark) dalam menyusun GAP di

tingkat nasional, karena ASEANGAP juga mencakup petunjuk pelaksanaan dan

materi pelatihan serta kode etik dari berbagai praktek yang disarankan. Para

negara anggota dapat membandingkan program GAP yang mereka miliki dengan

ASEANGAP guna mendapatkan harmonisasi.

Hambatan utama dari ASEANGAP adalah bahwa standar ini hanya mencakup

buah-buahan dan sayuran segar. Standar ini tidak mencakup berbagai produk

yang memiliki resiko tinggi terhadap keamanan pangan seperti potongan yang

segar. Standar ini masih terhitung sebagai standar baru dalam konteks regional

dan internasional. ASEANGAP bukanlah merupakan standar bagi sertifikasi

terhadap produk organik atau produk yang bebas dari GMO.

Informasi lengkap mengenai ASEANGAP

ASEANGAP : www.aphnet.org/gap/ASEANgap.html

4.1.2.3 Malaysia - Sertifikasi SALM

Malaysia telah berhasil menyusun beberapa program penjaminan kualitas bagi

produsen utama dengan menggunakan beberapa skema sertifikasi pertanian

sukarela antara lain sertifikasi sektor buah dan sayuran segar (SALM); sertifikasi

hewan ternak (SALT); sertifikasi perikanan dan perikanan darat (SPLAM) dan

sertifikasi sektor organik (SOM). Penerapan berbagai standar GAP di Malaysia

dimulai dengan peluncuran Skema Akreditasi Pertanian Malaysia atau Farm

47

Page 54: Guidance ekspor produk pertanian fao

Accreditation Scheme of Malaysia (SALM) pada tahun 2002 oleh Departemen

Pertanian. SALM adalah sebuah program yang dirancang untuk memberikan

akreditasi bagi lahan pertanian yang telah menerapkan praktek pertanian yang

baik, dijalankan dengan menggunakan berbagai metode yang ramah lingkungan

serta berkelanjutan, serta menghasilkan berbagai produk berkualitas yang aman

untuk dikonsumsi.

Terdapat tiga aspek utama yang akan dievaluasi oleh SALM, yaitu:

! Tata lingkungan dari lahan pertanian

! Verifikasi atas praktek pertanian

! Keamanan berbagai produk pertanian

Apa yang menjadi persyaratan utama?

Dibawah tiga aspek ini terdapat 21 buah elemen yang harus dievaluasi, yang

mana catatan 17 diantaranya harus dapat dipertahankan. Informasi yang tersedia

bagi lahan pertanian yang telah mendapatkan sertifikasi SALM mencakup

penggunaan lahan, jenis tanah, sumber dan kualitas air irigasi, penyiapan lahan

mencakup fumigasi tanah, program pemupukan, teknik panen dan transportasi

lapangan, perawatan paska panen dan pembungkusan serta pembuangan limbah

pertanian.

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Pihak petani pertama-tama diwajibkan untuk mendaftarkan diri pada

Departemen Pertanian dan menerima kunjungan lapangan dari sebuah tim

auditor, dimana laporan kunjungan ini akan mendapatkan persetujuan dari

Sekretariat. Kunjungan lapangan kedua akan menghasilkan persiapan sebuah

laporan teknis yang ditujukan kepada Komite Akreditasi Pertanian. Sesudah

mendapat persetujuan, lahan pertanian yang dimaksud akan mendapatkan

sertifikat GAP dan persetujuan untuk menggunakan logo SALM. Lahan pertanian

48

Page 55: Guidance ekspor produk pertanian fao

tersebut kemudian akan menjalani verifikasi atas praktek pertanian yang

digunakan dan analisa residu atas hasil produksi pertanian dan air.

Kesempatan dan hambatan utama

Lahan pertanian yang telah terdaftar dalam SALM dilaporkan mendapatkan

prioritas di pasar lokal karena mereka telah mendapatkan kualifikasi sebagai

pemasok terpilih dan menawarkan pembedaan yang signifikan. Tetapi, tidak

terdapat premi yang ditawarkan terhadap berbagai produk yang dihasilkan oleh

lahan yang telah disertifikasi. Berbagai lahan pertanian yang telah didaftarkan

pada SALM telah meraih kualifikasi untuk menggunakan logo “Malaysia Best”,

sebuah penamaan merk yang dikelola oleh Otoritas Pemasaran Pertanian Federal

atau Federal Agricultural Marketing Authority (FAMA). Bagi kegiatan ekspor,

melalui perjanjian bilateral dengan Singapura, berbagai pengiriman yang

dilakukan akan menerima perlakuan istimewa.

Seiring dengan manajemen, audit dan sertifikasi yang diberikan oleh Departemen

Pertanian, masih terdapat ketidaktransparan. Skema SALM juga tidak menerima

pengakuan yang setara dengan yang dimiliki oleh berbagai negara lain atau

standar swasta, walaupun pembandingan dengan GLOBALGAP, yang akan

dimulai pada bulan September 2007 akan merubah situasi ini.

Informasi lebih lanjut mengenai sertifikasi SALM di Malaysia

! Departemen Pertanian (Department of Agriculture), Malaysia:

www.doa.gov.my/main.php

! Skema SALM (SALM scheme), Malaysia:

www.doa.gov.my/main.php?Content=contentdetails&Content

ID=12&CurLocation=0&Page=1

49

Page 56: Guidance ekspor produk pertanian fao

4.1.2.4 Thailand - Q GAP dan Sertifikasi ThaiGAP

Sebagai jawaban atas adanya persyaratan kualitas dan keamanan baik di pasar

ekspor maupun domestik, pihak Pemerintah Thailand telah mengambil berbagai

langkah penting dalam rangka pengembangan, pengenalan dan pelaksanaan

program kualitas dan keamanan yang diberi nama Program Sertifikasi “Q”.

Skema “Q” dibuat guna memberikan sertifikasi atas tiap tahap dari aspek

keamanan produksi pangan dengan adanya logo “Q” yang ditempelkan pada

semua produk pertanian (tumbuhan, hewan ternak dan perikanan). Departemen

Pertanian mengeluarkan beberapa sertifikat, diantaranya, Q GAP, Q Packing

house dan Q Shop. Sebuah sistem manajemen kualitas yang disebut dengan

Praktek Pertanian yang baik atau Good Agricultural Practice (GAP) bagi produksi

di lahan pertanian disusun dengan melakukan modifikasi atas konsep dari

berbagai standar internasional yang memiliki 3 tingkatan sertifikasi. Level 1

adalah aman dari residu pestisida; Level 2 adalah aman dari residu pestisida dan

hama; sedangkan Level 3 adalah aman dari residu pestisida, hama dan memiliki

kualitas yang tinggi

Apakah persyaratan utama?

Standar ini mensyaratkan adanya delapan poin pengawasan, syarat yang

menyertainya dan bagaimana melakukan pemeriksaan terhadap berbagai aspek

tersebut. Berbagai poin pengawasan ini adalah: sumber air, lokasi penanaman,

penggunaan zat pertanian yang berbahaya, penyimpanan produk dan

transportasi internal, pencatatan data, produksi atas produk yang bebas dari

penyakit dan serangan hama, manajemen kualitas atas produksi pertanian, panen

serta penanganan paska panen. Lima poin kontrol yang pertama merupakan

persyaratan dari Level 1; poin kontrol 1-6 merupakan persyaratan Level 2, dan

semua delapan poin kontrol tersebut digunakan bagi Level 3.

50

Page 57: Guidance ekspor produk pertanian fao

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Skema ini bersifat sukarela dan diurus oleh pihak pemerintah. Biro Nasional bagi

Komoditas Pertanian dan Standar Pangan (National Bureau of Agricultural

Commodity and Food Standards atau ACFS) akan bertindak sebagai badan

sertifikasi, sedangkan Departemen Pertanian menjalankan fungsi sertifikasi dan

pelaksanaan. Para petani memasukkan formulir pendaftaran dan berbagai

dokumen yang relevan ke kantor setempat dari Pusat Penelitian dan

Pengembangan Pertanian atau Agricultural Research and Development (ARD)

yang akan melaksanakan inspeksi. Pihak petani akan diberitahu mengenai hasil

dari inspeksi ini dan diberi waktu beberapa hari untuk memberikan penjelasan

bagaimana tindakan pencegahan akan diambil.

Formulir pemeriksaan GAP ini kemudian diserahkan kepada Dewan Pemimpin

ARD, yang kemudian akan memeriksa serta menyerahkannya kepada Sub-komite

Sertifikasi GAP. Sub-komite ini akan mengumpulkan dan menyerahkan informasi

kepada pihak Manajemen Keamanan Pangan yang kemudian akan mengeluarkan

sertifikat GAP.

Kesempatan dan hambatan utama

Saat ini, sertifikasi Q GAP tidak dikenakan biaya apa pun. Skema ini diaudit dan

disertifikasi oleh Departemen Pertanian. Sistem dan lambang sertifikasi tidak

memiliki perbandingan pada skala internasional. Guna menciptakan sebuah

standar yang dapat dibandingkan secara internasional, pihak Kamar Dagang dan

Industri Thailand bekerjasama dengan pihak Pemerintah Thailand telah mulai

mengembangkan ThaiGAP. Pada saat buku petunjuk ini diterbitkan, kerjasama

antara para pemangku kepentingan Thailand dan GLOBALGAP terhadap

ThaiGAP baru saja dimulai. Direncanakan bahwa ThaiGAP akan dapat

dibandingkan dengan GLOBALGAP pada akhir tahun 2008.

51

Page 58: Guidance ekspor produk pertanian fao

Informasi lebih lanjut mengenai Q GAP dan ThaiGAP

! Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand (Ministry of Agriculture and

Cooperatives Thailand):

www.acfs.go.th

www.doa.go.th/en/

! Buku Petunjuk Pemeriksaan bagi Sertifikasi

(Inspection Manual for Certification):

www.aphnet.org/workshop/SPS%20matters/Thailand/thai%20gap.pdf

! Kamar Dagang dan Industri Thailand, Bangkok

(The Thai Chamber of Commerce, Bangkok)

www.thaiechamber.com

Tel: + 66 2622 1860

4.1.2.5 Jepang - Sertifikasi JGAP

Prakarsa Pertanian yang Baik di Jepang atau The Japan Good Agricultural

Initiative (JGAI) dibentuk oleh sekelompok produsen Jepang pada bulan April

2005, guna membentuk sebuah sistem yang dapat menjamin aspek keamanan

produk pertanian dengan cara menyusun sebuah standar umum atas praktek

pertanian yang baik di Jepang yang diberi nama JGAP. Pihak Kementerian

Pertanian Jepang mengumumkan di bulan Juni 2006 bahwa JGAP akan menjadi

standar nasional, yang berarti bahwa beberapa pengecer swasta dan skema GAP

yang digunakan oleh pihak kementerian saat ini akan berada dalam satu naungan.

Diputuskan pula untuk dapat membandingkan JGAP terhadap GLOBALGAP

guna meningkatkan pengakuan atas skema ini oleh para pengecer di dalam negeri

dan di luar negeri. Proses pembandingan dengan GLOBALGAP ini berhasil

diselesaikan pada bulan Agustus 2007.

52

Page 59: Guidance ekspor produk pertanian fao

Apakah persyaratan utama?

Skema JGAP dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

! Keamanan pangan, yang meliputi unsur penting pengawasan atas pupuk,

benih dan penanganan produk pertanian;

! Aspek lingkungan termasuk air, tanah, energi dan lokasi yang berdekatan;

! Kesejahteraan dan keselamatan para pekerja termasuk pemberian upah

minimum dan pelatihan;

! Manajemen penjualan yang mencakup pula penyimpanan data dan

kemampuan penelusuran.

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

JGAP ditangani oleh sebuah komite pengarah yang memiliki kewenangan penuh

untuk memberikan arahan kebijakan dari JGAP. Komite pengarah ini memiliki

komite teknis yang bertugas menyusun standar dan peraturan umum serta sebuah

dewan yang mewakili kelompok pemangku kepentingan yang luas seperti para

pemasok dan pengecer.

Proses sertifikasi sendiri dilakukan oleh auditor swasta pihak ketiga.

Kesempatan dan hambatan utama

JGAP memberikan kesempatan kepada para petani Jepang karena

menggambarkan berbagai aspek khusus dari bidang pertanian di Jepang, dalam

hal skala pertanian, masalah lingkungan dan hukum, kelembagaan dan bahasa.

Tantangan yang dihadapi oleh JGAP terletak pada penerapan GAP ini diantara

para petani kecil dengan biaya yang terjangkau, mengorganisir para petani serta

menyeragamkan semua pengecer individu agar sesuai dengan skema GAP.

53

Page 60: Guidance ekspor produk pertanian fao

JGAP juga telah dibandingkan dengan GLOBALGAP dengan menggunakan

prosedur perbandingan baru yang telah disetujui atau New Approved Modified

Check List (AMCL), dimana hanya Unsur Pemeriksaan Penting yang

diperbandingkan. Terdapat logo JGAP tetapi hanya digunakan bagi berbagai

transaksi antar perusahaan dan bukan pada lokasi penjualan.

Informasi lebih lanjut mengenai JGAP di Jepang

JGAP: www.jgai.jp/

4.1.2.6 Republik Rakyat Cina - Produk Pangan Hijau dan Sertifikasi ChinaGAP

Pihak Pemerintah Cina telah membentuk sebuah sistem produk pertanian dan

sertifikasi dalam rantai makanan dan menyusun dua buah program GAP guna

mengenalkan sertifikasi pertanian. Kedua program GAP ini ditujukan guna

merangsang sektor pertanian, mengurangi berbagai resiko yang berhubungan

dengan keamanan pangan, melakukan koordinasi atas berbagai sektor dari rantai

pasokan produk pertanian dan merangsang penyusunan standar internasional

praktek pertanian yang baik dan sertifikasi yang sesuai serta kegiatan akreditasi.

Pihak Kementerian Pertanian telah menyusun standar Produk Pangan Hijau guna

menyusun praktek pertanian yang baik bagi pasar nasional Cina dimana

ChinaGAP tengah disusun bersama oleh Pemerintah Cina dan GLOBALGAP

guna kepentingan pasar internasional. Sebuah nota kesepahaman telah

ditandatangani oleh pihak GLOBALGAP di bulan April 2006 guna memulai

prosedur perbandingan formal.

Persyaratan utama

Sertifikasi ChinaGAP dilakukan dengan menggunakan pendekatan dua tingkat.

Sertifikasi bagi para petani Kelas Dua hanya diwajibkan untuk mematuhi

“kewajiban utama” berdasarkan sistem GLOBALGAP, sementara sertifikasi Kelas

Satu mewajibkan adanya kepatuhan terhadap kewajiban utama dan tambahan.

Sertifikasi Kelas Satu dari ChinaGAP diharapkan dapat setara dengan sertifikasi

GLOBALGAP.

54

Page 61: Guidance ekspor produk pertanian fao

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Peraturan mengenai Sertifikasi dan Akreditasi di Cina diterbitkan pada bulan

November 2003, dan Dewan Negara telah memberikan kewenangan kepada

Badan Administrasi Sertifikat dan Akreditasi atau Certification and Accreditation

Administration (CNCA) guna mengatur dan melaksanakan proses sertifikasi serta

melatih para inspektur, lembaga penguji dan para auditor. CNCA menerbitkan

kode etik, peraturan dan dokumen pelatihan berdasarkan ChinaGAP dan dimulai

dengan kegiatan percobaan sertifikasi dan akreditasi di 18 provinsi di RRC pada

pertengahan tahun 2007.

Kesempatan dan hambatan utama

ChinaGAP adalah sebuah kesempatan

bagi para petani Cina untuk

meningkatkan kualitas dan keamanan

dari produksi pertanian mereka.

Karena persyaratan dari sertifikasi

Kelas Satu sangat tinggi, maka hanya

terdapat beberapa petani Cina saja

yang mampu mendapatkan sertifikasi.

Pada saat buku ini diterbitkan, terdapat

217 perusahaan yang beroperasi

sesuai dengan ChinaGAP dan 116

perusahaan telah menerima sertifikasi

dari ChinaGAP. Proses pembandingan

dengan GLOBALGAP juga akan

berlangsung di masa depan.

Informasi lebih lanjut mengenai Produk Pangan Hijau dan ChinaGAP

! Green Food Development Center of the Ministry of Agriculture :

www.greenfood.org.cn

! Certification and Accreditation Administration CNCA : www.cnca.gov.cn

Sebuah perkebunan kopi akan membutuhkan

sertifikasi lingkungan, sosial dan

keselamatan pangan

55

Page 62: Guidance ekspor produk pertanian fao

4.1.2.7 India - IndiaGAP

Pada saat buku petunjuk ini diterbitkan, pihak Otoritas Pengembangan Ekspor

Produk Pangan Olahan dan Pertanian India atau Agricultural and Processed Food

Products Export Development Authority of India telah memulai pengembangan

standar yang diberi nama IndiaGAP. Salah satu tujuan dari standar ini adalah

untuk mendapatkan pengakuan persamaan dari GLOBALGAP guna membantu

membuka pasar Eropa bagi ekspor produk pertanian dari India.

Informasi lebih lanjut mengenai IndiaGAP

Agricultural and Processed Food Products Export Development Authority, New

Delhi

Email: [email protected] Tel: +91 11 2651 3204.

4.2. Sertifikasi Proses Produksi yang Baik 4.2.1. Sertifikasi Standar Pangan Internasional

(International Food Standard atau IFS)

Pada tahun 2002 beberapa perusahaan eceran Jerman membuat sebuah standar

umum yang disebut dengan International Food Standard (IFS) bagi sistem

manajemen keamanan pangan. Pada tahun 2003 perusahaan eceran makanan

(dan pedagang grosir) di Perancis memutuskan untuk bergabung dengan

Kelompok Kerja IFS dan memberikan sumbangan dalam pengembangan versi

masa kini dari dokumen normatif yang ada. Standar IFS ini dirancang sebagai

perangkat yang seragam guna memastikan aspek keamanan pangan dan

memantau tingkat kualitas dari produsen produk pangan yang menggunakan

merek took. Standar ini dapat diterapkan pada semua tahap pemrosesan makanan

setelah produksi pertanian mereka.

Apa persyaratan utama?

Program IFS memiliki dua tingkat sertifikasi, yaitu:

! “Tingkat Dasar” yang dikategorikan sebagai syarat minimum bagi industri

pangan berskala internasional

! “Tingkat Lanjutan” yang dikategorikan sebagai standar yang lebih tinggi bagi

industri pangan

56

Page 63: Guidance ekspor produk pertanian fao

Kriteria “Tingkat Dasar” mencakup 230 aspek, sedangkan kriteria “Tingkat

Lanjutan” memiliki 60 aspek tambahan. Selain itu, terdapat 46 rekomendasi yang

disusun bagi para perusahaan yang bermaksud menunjukkan “praktek terbaik” di

sektor yang dimaksud. Pada setiap kriteria standar, diberikan beberapa poin yang

sesuai dengan tingkat kepatuhan dan tingkat kriteria. Sertifikat tersebut (baik

tingkat dasar maupun tingkat lanjutan) akan diberikan berdasarkan pada jumlah

angka yang diperoleh.

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Sertifikasi IFS adalah sertifikasi khusus pada lokasi, yang artinya bahwa ruang

lingkup audit terbatas hanya pada lokasi dimana audit berlangsung, tetapi semua

jenis produk yang diproduksi di lokasi ini haruslah turut diperhitungkan.

Frekuensi pemeriksaan ulang adalah sekali dalam satu tahun. Bagi sertifikasi

“pada tingkatan yang lebih tinggi” yang telah mendapatkan konfirmasi dua kali

dan bukan produk musiman, maka frekuensi pemeriksaan ulangnya akan

dikurangi menjadi 18 bulan. Biaya sertifikasi ini bervariasi yang ditentukan oleh

lembaga sertifikasi, tetapi biaya rata-rata adalah US$ 2.000 untuk audit lokasi

selama 1,5 hari.

Kesempatan dan hambatan

Sertifikasi IFS menjadi persyaratan bagi semua perusahaan pengecer di Jerman

dan Perancis serta di beberapa Negara Eropa lainnya. Saat ini, beberapa pengecer

meminta sertifikasi IFS hanya dari para pemasok produk makanan berlabel

swasta.

Hanya terdapat beberapa pemasok yang telah mendapatkan sertifikasi IFS di Asia,

tetapi karena penggunaan standar di Eropa semakin meningkat dan lembaga

sertifikasi IFS yang telah diakreditasi di Asia semakin meningkat, terdapat

kesempatan besar bagi para eksportir untuk meningkatkan daya saing mereka di

57

Page 64: Guidance ekspor produk pertanian fao

pasar Eropa dengan mendapatkan sertifikasi dari IFS.

Informasi lebih lanjut mengenai IFS

IFS: http://www.food-care.info

e-mail: [email protected] Tel.: +49 (0) 30 726 250 74

4.2.2. Kode Etik Produk Pangan yang Aman dan Berkualitas

Kode etik Produk Pangan yang Aman dan Berkualitas atau Safe Quality Food

(SQF) disusun oleh Departemen Pertanian Negara Bagian Australia Barat pada

tahun 1996. Pada tahun 2003 kepemilikan dari standar ini berpindah ke Food

Marketing Institute (FMI) di Amerika Serikat dan saat ini kode etik SQF diatur oleh

SQF Institute yang didirikan dibawah FMI.

Apakah persyaratan utama?

Program SQF adalah sebuah protokol terintegrasi sukarela atas keamanan pangan

dan manajemen kualitas yang dirancang bagi industri pangan dan dapat

diterapkan pada semua lini dari rantai pasokan pangan. Kode etik ini didasarkan

pada Codex Alimentarius HACCP Guidelines. Dua buah program sertifikasi telah

dibentuk untuk berbagai jenis pemasok produk pangan, yaitu:

! SQF 1000: Yang khusus ditujukan bagi produsen utama guna menjawab

berbagai permasalahan utama yang mereka rasakan (produksi di lahan

pertanian, panen, persiapan dari produk utama).

! SQF 2000: Yang khusus ditujukan bagi industri pangan guna menjawab

berbagai permasalahan utama yang mereka rasakan (bahan mentah dan

bahan baku, produk pangan yang telah diproses atau disiapkan terlebih

dahulu, minuman atau pelayanan).

Setiap program memiliki tiga tingkatan sertifikasi, yaitu:

! Tingkat 1 (Dasar-dasar Keamanan Pangan): Sertifikat ini menjamin bahwa

pihak perusahaan telah melaksanakan program pendahuluan yang

disyaratkan (Praktek Pertanian yang Baik atau Praktek Pemrosesan yang

Baik), dan dasar-dasar pengawasan keamanan pangan.

58

Page 65: Guidance ekspor produk pertanian fao

! Tingkat 2 (Akreditasi Rencana Keamanan Pangan HACCP): Sertifikat ini

menjamin bahwa pihak perusahaan telah melaksanakan program

pendahuluan yang disyaratkan dan memiliki rencana keamanan pangan

yang sesuai dengan metode HACCP.

! Tingkat 3 (Pengembangan Sistem Manajemen Keamanan Pangan dan

Sistem Manajemen Kualitas yang Komprehensif): Sertifikat ini menjamin

bahwa pihak perusahaan telah melaksanakan program pendahuluan yang

disyaratkan dan rencana keamanan pangan, yang didasarkan pada prinsip-

prinsip HACCP serta yang dapat menghindari munculnya kualitas yang

rendah.

Guna melaksanakan Tingkat 2, para produsen diwajibkan untuk memenuhi

persyaratan dalam Tingkat 1 serta beberapa persyaratan tambahan. Sama halnya,

guna melaksanakan Tingkat 3, para produsen diwajibkan untuk mentaati

persyaratan Tingkat 2 serta beberapa persyaratan tambahan. Bagi tiap tingkatan,

tingkat kepatuhan terhadap berbagai peraturan yang ada adalah bersifat wajib

dan tidak dapat ditolerir.

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Hanya auditor SQF yang telah terdaftar dan bekerja pada lembaga sertifikasi yang

telah memiliki ijin yang sah saja yang dapat melakukan sertifikasi SQF. Sesudah

berhasil mencapai Tingkat 1, seorang pemasok akan dimasukkan ke dalam daftar

SQF yang dapat dilihat di situs internet SQF.

Kesempatan dan hambatan utama

Sertifikasi SQF memberikan banyak manfaat dan nilai tambah bagi para pemasok.

Dengan mengikuti salah satu standar internasional, SQF mengurangi perlunya

dilakukan audit berulang kali guna menyesuaikan dengan berbagai standar yang

berbeda, dan memberikan kesempatan kepada para pemasok untuk mengalihkan

sumber daya yang dimiliki untuk berbagai audit yang dibutuhkan dalam berbagai

skema sertifikasi. SQF adalah sebuah inisiatif antar dunia usaha, dan terutama

dirancang bagi para produsen yang menjual kepada para manufaktur produk

pangan, sehingga tidak terdapat label merek produk.

59

Page 66: Guidance ekspor produk pertanian fao

Informasi lebih lanjut mengenai SQF

The SQF Institute: www.sqfi.com

Tel.: +1 202 220 0635

Lembaga Penyedia Sertifikasi AQF di Asia Pasifik:

Silliker Global Certification Services Pty Ltd,

www.silliker.com/australia/home.php

Tel.: +61 (0)3 8878 3204 Fax: +61 (0)3 8878 3210

4.2.3. Standar Konsorsium Retail di Inggris (British Retail Consortium standard - BRC)

Standar BRC adalah sebuah standar sukarela swasta yang disusun oleh the British

Retail Consortium (BRC). Standar ini disusun guna melindungi kesehatan

konsumen dan membuat para perusahaan pengecer di Inggris untuk dapat

mematuhi Undang-Undang Keamanan Pangan (United Kingdom Food Safety

Act). Sehingga, standar BRC ini dapat dianggap sebagai sebuah perangkat bagi

para pengecer untuk memiliki dasar yang sama bagi proses audit yang dilakukan

terhadap para pemasok produk pangan mereka. Penggunaan dari standar ini

membutuhkan pula adopsi dan pelaksanaan berbagai prinsip HACCP,

pembuatan sistem manajemen kualitas yang terdokumentasi dan efektif serta

pengawasan atas lingkungan kerja, produk, proses dan personil. Standar ini

dapat diterapkan oleh perusahaan pemasok produk pangan apa pun.

Penerapan dari standar BRC ini membutuhkan sertifikasi yang dilakukan oleh

pihak ketiga. Berbagai produk yang telah disertifikasi memiliki perbedaan karena

dilengkapi dengan logo BRC.

Informasi lebih lanjut mengenai BRC

BRC standards: www.brc.org.uk/standards/

60

Page 67: Guidance ekspor produk pertanian fao

4.2.4. ISO 22000

Standar ISO 22000 disusun guna memfasilitasi penyusunan sistem manajemen

keamanan pangan. Standar ini mencakup pula berbagai prinsip HACCP dan juga

tindakan penelusuran. ISO 22000 telah diakui oleh International Organization

for Standardization (ISO) bersama-sama dengan Confederation of the Food and

Drink Industries of the European Union (CIAA), the International Hotel and

Restaurant Association (IH&RA), the CIES Global Food Safety Initiative (GFSI)

dan the World Food Safety Organization (WFSO). Sehingga, ISO 22000

melakukan harmonisasi atas berbagai persyaratan sistem manajemen keamanan

pangan di seluruh dunia bagi sektor swasta secara sukarela. Para pemangku

kepentingan pada rantai produksi pangan (produsen komoditas pertanian,

produsen pakan ternak, perusahaan pemrosesan, pedagang grosir, pedagang

eceran) dapat menerapkan standar ini. ISO 22000 dapat digunakan secara

independen atau digabungkan dengan standar sistem manajemen lainnya. Logo

ISO tidak dapat digunakan pada produk.

Informasi lebih lanjut mengenai Standar ISO 22000

International Organization for Standardization:

www.iso.org

4.2.5 Organisasi Pendukung di Tingkat Nasional dan Lembaga Sertifikasi bagi GAP dan GMP di

Asia

www.fao.org/es/esc/en/20953/21020/highlight_ 35950en.html

61

Page 68: Guidance ekspor produk pertanian fao

62

5. SERTIFIKASI BAGI KUALITAS KANDUNGAN PANGAN

Dalam beberapa tahun terakhir, telah muncul beberapa program sertifikasi

swasta yang menyoroti secara spesifik karakteristik dari bahan pangan yang tidak

langsung berhubungan dengan ciri fisik, kandungan kimia atau kandungan

biologi. Tetapi, program ini terfokus pada aspek budaya atau kewilayahan. Bab

ini memperkenalkan dua buah skema tersebut, yaitu: indikasi geografis dan halal.

5.1. Indikasi Geografis (Geographical Indication atau GI)

Indikasi geografis adalah sebuah standar swasta yang telah terdaftar oleh

kelompok produsen atau lembaga pemerintah yang berwenang melalui lembaga

nasional yang bertanggung jawab terhadap hak atas kekayaan intelektual. GI

adalah sebuah segel kualitas yang membantu mempromosikan ilmu

pengetahuan, tradisi, keanekaragaman dan kualitas atas bahan mentah dan

produk pangan yang telah diproses. GI membedakan antara produk satu dengan

yang lain sesuai dengan karakteristik kualitas tertentu yang terkait dengan

wilayah asal produk tersebut. Pada umumnya berbagai karakteristik ini telah

dikenal oleh para konsumen di tingkat lokal, nasional atau bahkan di tingkat

internasional. GI memberikan perlindungan hukum terhadap nama sebuah

produk yang berhubungan dengan daerah tertentu dan mencegah penggunaan

tidak sah dari beberapa indikasi geografis pada label produk yang berasal dari

wilayah lain. Hal ini dipandang sebagai perangkat pemasaran yang sesuai bagi

perdagangan atas produk berciri lokal di tingkat regional dan internasional.

Berbagai contoh dari GI yang telah ada di wilayah Asia adalah Buah Binh Thuan

Dragon dan Saus Ikan Phu Quoc dari Vietnam, Kopi Doi Tung dari Thailand, dan

Teh Longjing dari Cina. Banyak negara Asia yang memiliki berbagai produk

pangan dan pertanian yang dapat mengambil manfaat dari perlindungan dan

promosi yang diberikan oleh GI, sebagai contoh Teh Darjeeling dari India atau

Kopi Bali dari Indonesia.

Page 69: Guidance ekspor produk pertanian fao

63

Guna mendaftarkan sebuah GI yang baru, para produsen harus menyerahkan

formulir pendaftaran kepada lembaga yang berwenang menangani hak atas

kekayaan intelektual di negara mereka. Pendaftaran harus menyerahkan sebuah

nama yang memiliki kaitan dengan suatu wilayah geografis tertentu yang akan

digunakan pada sebuah produk, dimana nama tersebut sudah umum digunakan

atau memiliki referensi sejarah. Pihak produsen juga harus mampu menunjukkan

hubungan sebab akibat antara karakteristik produk dengan lokasi geografis

produksi atau pengetahuan tradisional yang ada di lokasi produksi. Berdasarkan

hal ini, mereka menentukan metode produksi dan proses transformasi, yang

harus mereka patuhi. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ciri unik terhadap

suatu produk yang memungkinkan pihak produsen mampu menghubungkan

produk mereka dengan sebuah nama wilayah. Akhirnya, pihak ketiga harus

melakukan inspeksi dan memberikan sertifikasi atas kualitas dari sebuah produksi

dan proses transformasi atas nama pemerintah, yang menjadi penjamin akhir dari

kualitas sebuah produk. Sesudah terdaftar, para produsen dan pihak pabrik yang

terletak di wilayah geografis tersebut dan yang telah memenuhi standar yang

ditetapkan dapat menggunakan label GI yang dibuat oleh penggagas produk

tersebut dan dilindungi oleh pemerintah.

Informasi lebih lanjut mengenai indikasi geografis dalam konteks Asia:

www.ecap-project.org/activitiesevents/at_regional_level/eu_asean_seminar_

on_the_ protection_and_promotion_of_geographical_indications_gis.html

Untuk informasi mengenai indikasi geografis di Eropa:

www.ec.europa.eu/agriculture/foodqual/quali1_en.htm

Organisasi Pendukung Nasional dan Badan Sertifikasi di Asia:

www.fao.org/es/esc/en/20953/21020/highlight_35950en.html

Page 70: Guidance ekspor produk pertanian fao

64

5.2. Sertifikasi Halal

Halal berasal dari bahasa Arab yang berarti telah sah. Hal ini berhubungan

dengan berbagai hal atau tindakan yang diperbolehkan oleh hukum Islam. Ketika

dihubungkan dengan makanan, hal ini biasanya digunakan untuk menyebutkan

sesuatu yang boleh dimakan, diminum atau digunakan oleh seorang muslim.

Lawan dari halal adalah haram, yang berasal dari bahasa Arab yang berarti tidak

diperbolehkan oleh hukum atau dilarang. Bagi para produsen dan pedagang, hal

ini berarti memastikan bahwa semua bahan baku, peralatan, mesin dan tenaga

kerja yang digunakan dalam proses produksi, pemrosesan, penyimpanan dan

rantai distribusi dari produk telah dipisahkan dari segala sesuatu yang dianggap

haram. Proses ini mencakup produksi produk pangan dan non-pangan, seperti

obat-obatan dan kosmetik. Sertifikasi halal kini menjadi semakin penting dalam

hal pemasaran produk pertanian di Asia, dimana nilai perdagangan pangan bagi

produk pangan halal diestimasikan mencapai US$150 miliar. Bagi banyak kaum

muslimin yang bepergian ke luar negeri atau tinggal di negara yang tergantung

pada makanan impor, maka logo halal menjadi tanda kualitas yang dapat

dipercaya dalam hal melakukan pembelian produk pangan yang telah

memperoleh sertifikasi sesuai dengan hukum Islam. Terdapat bukti adanya

peningkatan penjualan bagi outlet distribusi dan rumah makan yang telah

memperoleh sertifikat halal. Sehingga logo halal dianggap oleh para pemangku

kepentingan sebagai perangkat pemasaran guna menjangkau para konsumen

Muslim.

Berbagai tantangan yang dihadapi oleh para peserta dalam pasar jenis ini adalah

berkaitan dengan pihak yang berwenang dan masalah penegakan peraturan.

Informasi lebih lanjut mengenai persyaratan sertifikasi Halal

Persyaratan Halal berbeda dari satu negara dengan negara lainnya, tetapi

sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh Malaysia semakin menjadi acuan

internasional bagi penerapan praktek yang Islami. “Sertifikat Halal” diberikan

oleh lembaga Islam yang telah terdaftar kepada berbagai fasilitas yang telah

diperiksa, didaftarkan dan diawasi oleh inspektur resmi. Biaya sertifikasi dapat

Page 71: Guidance ekspor produk pertanian fao

65

dinegosiasikan dengan lembaga sertifikasi, pada umumnya lembaga Islam yang

telah terdaftar, yang telah memiliki logo bagi label produk. Proses sertifikasi ini

memberikan verifikasi bahwa produk pangan tersebut adalah Halal, cocok bagi

para konsumen kaum Muslim, dan berasal dari lokasi produksi dan pemrosesan

yang telah disertifikasi. Kurangnya kerjasama diantara lembaga sertifikasi Halal

di dunia dan kekhawatiran mengenai penegakan peraturan adalah tantangan

yang saat ini dihadapi oleh para peserta dalam pasar ini.

Berbagai tantangan yang dihadapi oleh para peserta dalam pasar jenis ini adalah

berkaitan dengan pihak yang berwenang dan masalah penegakan peraturan.

Informasi lebih lanjut mengenai persyaratan sertifikasi Halal

www.gov.my/MYGOV/BI/Directory/Business/BusinessByIndustry/Agriculture

AndAgroBasedIndustry/AgroHalalCertification/

Page 72: Guidance ekspor produk pertanian fao

66

6. SERTIFIKASI ATAS PRODUK PERIKANAN DARAT DI ASIA

Produk perikanan yang berasal dari nelayan dan perikanan darat adalah

komoditas yang diperdagangkan secara luas di seluruh dunia. Kurang lebih 38%

dari produksi ikan di seluruh dunia berdasarkan berat hidup memasuki saluran

pemasaran internasional guna diekspor. Diperkirakan hampir separuh dari

produk perikanan kini diproduksi oleh perikanan darat dan menjadi semakin

penting dalam perdagangan produk perikanan. Wilayah Asia Pasifik

memproduksi lebih dari 80% dari produksi perikanan darat sehingga menjadi

wilayah penting dalam perdagangan atas berbagai produk ini.

Sektor perikanan darat memiliki banyak fitur umum yang mirip dengan produksi

pertanian dan peternakan (tidak seperti sektor perikanan tangkap) sehingga

menghadapi tantangan yang sama dengan berbagai produk pertanian yang lain

dalam hal pengawasan kualitas dan akses terhadap pasar ekspor. Semakin

meningkatnya permintaan oleh pihak pedagang pengecer dan konsumen akan

aspek keamanan dari produk perikanan darat yang mungkin timbul dari praktek

produksi semakin mendorong sektor ini untuk mencari mekanisme yang sesuai

guna meyakinkan pihak konsumen dan pembeli. Berbagai permasalahan

lingkungan dan sosial dalam berbagai sistem produksi perikanan darat, yang tidak

memiliki kaitan dengan aspek keamanan pangan, juga telah meningkatkan

kepedulian publik yang pada gilirannya membuat pihak pembeli meminta

adanya jaminan yang lebih besar terhadap proses produksi yang lebih

bertanggung jawab. Hal ini mendorong meningkatnya permintaan atas sertifikasi

terhadap beberapa produk perikanan darat, sebuah fenomena yang semakin

meningkat. Dengan semakin banyaknya negara di Asia yang memberikan

perhatian lebih besar terhadap aspek keamanan pangan, terdapat juga

peningkatan jumlah sistem sertifikasi produk, panduan “praktek perikanan darat

yang baik”, kode etik, dan berbagai mekanisme lain atau skema yang bertujuan

untuk memberikan dasar bagi produksi makanan laut yang aman dan

berkesinambungan. Peningkatan jumlah ini dapat menjadi kontra-produktif

karena akan membingungkan pihak pembeli atau konsumen dan

kesalahpahaman publik mengenai apa yang dijamin oleh berbagai skema

Page 73: Guidance ekspor produk pertanian fao

67

sertifikasi yang ada. Kurangnya harmonisasi atau perbandingan diantara berbagai

standar dan skema yang ada juga mencegah adanya perbandingan yang memadai

diantara berbagai skema yang ada, yang pada akhirnya meningkatkan potensi

masalah atas kurangnya pengakuan atas produk yang telah disertifikasi.

Sertifikasi atas produk perikanan darat pada dasarnya masih dalam tahap awal.

Pada saat penerbitan buku petunjuk ini, menjawab permintaan yang dibuat oleh

the Committee on Fisheries Sub-Committee on Aquaculture (COFI/AQ), FAO

dan the Network of Aquaculture Centres in Asia-Pacific (NACA) telah memulai

sebuah proses pengembangan sebuah panduan bagi sertifikasi perikanan darat

guna memungkinkan adanya skema sertifikasi guna menunjukkan tingkat

konsistensi yang wajar dan memastikan bahwa sertifikasi perikanan darat dapat

dilakukan dalam kerangka yang dapat dipercaya. Berbagai panduan ini ditujukan

guna memastikan bahwa semua produsen perikanan darat baik dari negara maju

maupun negara berkembang dan perikanan darat skala kecil maupun besar dapat

mengambil manfaat yang sama dari berbagai kesempatan yang ditawarkan oleh

sertifikasi perikanan darat dan tidak merugikan para produsen skala kecil.

Informasi lebih lanjut mengenai petunjuk ini

Silahkan menghubungi Technical Secretary of FAO's Sub-Committee on

Aquaculture (COFI/AQ) atau kunjungi:

www.fao.org/fi/website/FIRetrieveAction.do?dom=org&xml=FI_org.xml&xp

_nav=3.2

Page 74: Guidance ekspor produk pertanian fao

NOTE

Page 75: Guidance ekspor produk pertanian fao

Bagi banyak produsen, pasar bagi produk pertanian yang

bersertifikat adalah sangat kompleks dan keuntungan serta

persyaratan yang berhubungan dengan berbagai program

sertifikasi yang beraneka ragam tidak selalu jelas. Selain itu,

para produsen tidak selalu mengetahui perbedaan antara

sifat standar, apakah wajib atau sukarela yang diterapkan

terhadap produk ekspor. Sehingga, buku petunjuk ini

dirancang guna memberikan klarifikasi terhadap sertifikasi

yang bersifat sukarela.

Sesudah membaca isi buku ini, pembaca diharapkan dapat

memahami skema sertifikasi sukarela swasta yang utama,

kegunaan berbagai skema ini, perbedaan diantara berbagai

program ini, keuntungan serta hambatan yang dihadapi.

Buku petunjuk ini juga memberikan sumber informasi

mengenai berbagai peraturan impor utama di Amerika

Serikat, Uni Eropa, Jepang dan berbagai negara lain di

wilayah Asia Pasifik

Untuk mendapatkan buku ini, silahkan menulis surat ke:

Indonesia: Negara Asia Lainnya:

FAO-Indonesia FAO Regional Office for thGd. Menara Thamrin, 7 Asia and the Pacific

Floor 39 Phra Athit Road

Jl. M.H. Thamrin Kav.3 Bangkok 10200

Jakarta 10250 THAILAND

Indonesia Tel: (+66) 2 697 4000

Tel: (+62) 21 3141308 Fax: (+66) 2 697 4445

Fax: (+62) 21 3922747 E-mail: [email protected]

E-mail: [email protected]