guest lecture migas museum geologi (satyana, 2011)

5/9/2018 Guest Lecture Migas Museum Geologi (Satyana, 2011) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/guest-lecture-migas-museum-geologi-satyana-2011 1/57

EMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA ADAN GEOLOGI

w a n g H a r u n S a t y a n a

( )P M I G A S

ub li c L e c tu r e eringatan HUT Museum

-eologi ke 82 Bandung 21 Mei 2011

ksplorasi dan Produksi:igas

tatus Indonesia



Pembahasan

. etergantungan pada Migas

. eologi dan Eksplorasi Migas

.

tatus M

gas Indonesia

. antangan dan Potensi



Pembahasan



.

tatus M

gas Indonesia




( )enis Konsumsi Energi Dunia status 2008

ketergantungan pada migas (60 %)Wikipedia (2008)



© DJ MIGAS 2008

01032008

PERANAN SUBSEKTOR MINYAK DAN GAS BUMIBAGI PEMBANGUNAN NASIONAL

Ditjen Migas (2010)



TIGA CIRI UTAMA DUNIA MIGAS

Industri migas adalah industri di bidang sumber dayaalam yang memiliki ciri utama:

• PADAT MODAL

• PADAT TEKNOLOGI

• PADAT RISIKO

Selain itu, industri ini juga memiliki ciri lain:•Sensitif terhadap DINAMIKA PERUBAHAN

GLOBAL•Persaingan ketat antara “KNOWLEDGE

WORKERS” •Mengingat tiga ciri utama di atas, maka industri ini

juga sangat menghargai efisiensi



WILAYAH KERJA MIGAS INDONESIA

cekungan produksi

cekungan penemuan , belum produksi

cekungan berindikasi migas

cekungan tanpa penemuan

cekungan tanpa data seismik



BPMIGAS adalah Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yangdidirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001

tentang Minyak dan Gas Bumi, dan Peraturan Pemerintah Nomor

42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu

Minyak dan Gas Bumi.

Sesuai amanah Undang-Undang, fungsi utama BPMIGAS adalah

mengawasi dan mengendalikan kegiatan usaha hulu minyak dan

gas bumi sesuai dengan Kontrak Kerja Sama (KKS) antara

Pemerintah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), agar

sumber daya alam minyak dan gas bumi yang terkandung dibumi Indonesia bisa memberikan manfaat dan penerimaan

negara yang maksimal demi sebesar-besarnya kemakmuran

bangsa.

BPMIGAS – Badan Pelaksana Kegiatan Usaha HuluMinyak dan Gas Bumi



Pembahasan



.

tatus M

gas Indonesia




Magoon and Dow (1994)

- : ( ) , ( )y a r a t s y a r a t t e r j a d i n ya m i g a s 1 ba t u a n i n d u k 2 b a t u a n

, ( ) , ( ) , ( )e s e r v o i r 3 b a t u a n p e n y e k a t 4 p er a n g k a p 5 g e n e ra si

& i g ra s i m ig a s


http://slidepdf.com/reader/full/guest-lecture-migas-museum-geologi-satyana-2011 12/57Compiled by Tri S

Plankton

Zooplankton

Phytoplankton

Migas berasal dari ganggang, bakteri, plankton,tumbuhan lunak, tumbuhan keras



Proses Pembentukan

Terbentuk dari C, H, N dan O2, sebagian besar sisa makhluk hidup dihancurkan dan “dimakan” oleh bakteri.Namun sebagian terendapkan di dasar laut, danau, laguna,delta, atau tempat lain yang kurang kandungan O2-nya. Di sini mereka terhindarkan dari bakteri.

Laut / Danau

Lapisanimpermeable /tak tembus

Sedimen &

Batupasir



Proses Pengendapan

Pada masa ini, sisa mahluk hidup menyatu dengan sedimenmembentuk lapisan batuan yang mengendap secara alamiah selama jutaan tahun. Lapisan lebih tua terletak di bawah lapisan yang lebihmuda.


Sedimen &

Batupasir

Laut / Danau



Proses Deformasi Batuan

Pergerakan terus menerus kerak Bumi mengubah bentuk lapisanbatuan ini.


Batupasir

Sedimen &

Batupasir



Proses Pematangan

Semakin dalam lapisan batuan itu terendapkan dan tertimbun,suhu dan tekanan semakin besar. Reaksi kimia telahmenghilangkan atom nitrogen dan oksigen, meninggalkan atomyang terdiri atas karbon dan hidrogen saja. Inilah cairan dangas hidrokarbon yang ditemukan dalam batuan, dan dikenal

sebagai batuan induk.


Batupasir

Sedimen &

Batupasir



Proses Migrasi

Air

Minyak

Gas

Batuan Induk

Batupasir

Lap.Impermeable

Hidrokarbon ini mulai pindah ke atas. Karena berat jenisnya lebih rendah dari air, HC cenderung naik terus ke permukaan. Kalau tidak ada yang menahan akan muncul sebagai rembesan minyak di permukaan, atau menyatu dengan batubara muda atau lempung.



Perangkap

Air

Minyak

Gas

Batuan Induk

Batupasir

Lap.Impermeable

Namun bila dalam perjalanannya HC menemui lapisan tak tembus, mereka akan terperangkap di bawahnya dalam pori batuan yang selanjutnya dinamakan reservoir. Dalamsuatu reservoir, karena berat jenis yang berbeda, gasakan secara perlahan berada di atas minyak, dan air pada

posisi paling bawah.

k i



Perangkap Migas

DomeAntiklin



Geologist : Detektif Migas

1.Peta

2.Palu

3.Zat kimia (asam)

4.Loupe

5.Buku catatan

Tugas geologist adalah mengamati, mencari dan mencatat semua petunjuk kemungkinan adanya migas di dalam Bumi.Batuan di permukaan diamati serta diambil contohnya untuk diketahui asal pembentukan dan dari lapisan mana diambil.Kemudian dibuat rekonstruksi untuk perkiraan proses jutaantahun yang lalu.



Survei Seismik1.Gelombang

dipancarkan

oleh sumber getaran (truk /dinamit)

2.Pantulangelombangditerima olehgeophone.

3.Data disimpandalamkomputer ditruk.

Sumber getaran permukaan memancarkan gelombang suara, sebagian menembus batuan dan sebagian lagi dipantulkan. Menggunakan microphone yang sangat sensitif (geophone), ahli geofisika “mendengarkan” pantulan gelombang dan merekam waktu penjalaran

gelombang.



Peta Prospek dari Seismik



Seismik Lepas PantaiMicrophones (hydrophones)

Pengambilan data seismik di laut lebih sederhana dancepat karena masalah permukaan relatif sedikit. Dengandemikian ahli geofisika dapat memperoleh data lepas pantai lebih banyak dan baik daripada data seismik darat.

Kapal seismik



Di Dalam Kapal Seismik



25

Compiled by Tri S

Now What?

Geologist

Tiap anggota tim memiliki kontribusi dalam misi ini. Denganmengumpulkan dan membandingkan temuan sertapengalaman masing-masing, hasil akhir merupakan kerja tim.Kesimpulan yang diambil adalah:Tidak: reservoir terlalu kecil, tidak ekonomis, jauh, dll.Ya: Prospek sangat menjanjikan, ekonomis, dan perlu

dibuktikan kebenarannya.

Geophysicist

Diskusi dilakukan dengan

melibatkan seluruh anggotatim dari berbagai disiplinilmu.

Petroleum Engineer



Kecurigaan

Para ahli geologi, geofisika dan reservoir telah menyimpulkan bahwaada “prospek” atau zona yang kemungkinan bisa menghasilkan migas.Tetapi untuk membuktikan kebenarannya, harus dilakukan pengeboran.



Menentukan Titik Bor

Lokasi terbaik meletakkan menara bor bergantung kepada pengetahuan bawah tanah dan kondisi permukaan tanah,biasanya tegak/vertikal tepat di atas lapisan paling tebal.Diameter sumur antara 50 – 15 cm. Kedalaman umumnya 2000

– 4000 m (2 - 4 km). Sumur terdalam yang pernah dibor di

dunia adalah 10 km.

1.Biasanyaditentukan lokasidi manahidrokarbon dapatditemukan palingtebal.

2.Beberapa sumur mencapaikedalaman 12 kalitinggi menara Eifel



Compiled by Tri S

1. Mud pit 2. Pump

3. Injection line4. Injection head 5. Drilling pipes6. Descending mud (in pipes)7. Returning mud (in annular space)

8. Filter 9. Mud return for recycling

Proses Pengeboran

Campuran lumpur bor khusus disiapkan oleh mud engineer diinjeksikan kedalam sumur melalui pipa bor berguna untuk mendinginkan mata bor danmengkonsolidasikan dinding lubang bor, menahan migas dan air keluar dari lapisan batuan ke permukaan, serta membersihkan dasar sumur dari potongan batuan untuk diangkat ke permukaan.Geologist kemudian menganalisis potongan batuan untuk mengetahui keberadaan migas.



Compiled by Tri S

Dalam contoh ini,satu sumur berhasil dari limasudah dianggapbaik.

Ketidakpastian

Kemajuan operasi pengeboran sangat bervariasi, mulai dengankecepatan beberapa meter/jam, sampai 1 m/jam atau bahkanlebih lama. Banyak permasalahan yang timbul saat pengeboran,dan pergantian mata bor juga harus dilakukan dengan mencabut seluruh rangkaian pengeboran ke permukaan.Pada kegiatan eksplorasi, satu keberhasilan pengeboran dari

lima yang dilakukan termasuk baik.

P b di D t T b k



Compiled by Tri S

Pengeboran di Daratan Terbuka



Compiled by Tri S

Pegunungan



Compiled by Tri S

1. Fixed platform2. Jack-up platform3. Semi-submersible platform4. Dynamically-

positioned ship

Pengeboran Lepas Pantai

Prinsip kerja pengeboran lepas pantai sama dengan di darat.Kerangka penopang menara bor saja yang membedakan. Jack-up

platforms digunakan sampai kedalaman 100 m jika kondisi laut dandasar laut memungkinkan; "semi-submersible" anchored platformsdigunakan sampai kedalaman beberapa ratus meter. Lebih dalamlagi digunakan kapal pengeboran (drillship).

P b di L t



Compiled by Tri S

Pengeboran di Laut



Pembahasan



. tatus M gas Indonesia




Sukamto (2000)



Simandjuntak & Barber (1996)Tektonik Indonesia



Tektonik Cekungan Sedimen

Morley (2006)



-1

100 105 110 115 120 125 130 135 140

5

0

-5

cekungan sudah dibor belum ada

penemuan, perlu eksplorasi (13)

cekungan belum dibor, perlu

eksplorasi (22)

cekungan berproduksi (16)

cekungan dengan penemuan, perlu

eksplorasi dan pengembangan (9)

ekungan edimen Tersier Indonesia



BPMIGAS and ITB (2008)



Milestones of Indonesia’s PetroleumHistory

1865 : The beginning of systematic oil exploration.

1871 : First well was drilled at Majalengka area,

West Java.

1885 : First oil field discovery (Telaga Said, North

Sumatra).

1890 : First oil company (Royal Dutch Co.) was

established. up to 1924 : Most oil fields were discovered in East

Java, South Sumatra, and East Kalimantan.

1944 : Discovery of Minas Field, Central Sumatra

1966 : First introduction of new contract system

(PSC). The beginning of modern petroleum

industry.

1968 : Pertamina was established.

2001 : New regulation on oil and gas businesses

2002 : BPMIGAS was established.



WILAYAH KERJA MIGAS INDONESIA

cekungan produksi

cekungan penemuan , belum produksi

cekungan berindikasi migas

cekungan tanpa penemuan

cekungan tanpa data seismik



INDONESIA: Oil production (bars) & consumption (dots)

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000

Year

T h o u s a n d s

o f b a r r e l s

o f o i l p e r d a y

© Energyfiles Ltd

: .ndonesia Produksi vs KonsumsiMinyak

produksi konsumsi



0

200

400

600

800

1000

1200

ribubarrel

perhari

total 1,062.1 1,005.6 954.4 976.8 948.8

minyak 934.8 883.0 836.0 853.8 827.1

kondensat 127.3 122.6 118.4 123.0 121.7

2005 2006 2007 2008 2009

PRODUKSI MINYAK INDONESIA 2005 - 2009



0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

MMSC

FD

Produksi 8,179 8,093 7,686 7,883 8,390

Digunakan 7,885 7,785 7,418 7,573 7,903

Dibakar 294 308 268 310 487

2005 2006 2007 2008 2009

PRODUKSI GAS INDONESIA 2005 - 2009



Pembahasan



. tatus M gas Indonesia




1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Potensial . ,4 616 3 . ,4 490 0 . ,4 658 8 . ,5 024 5 . ,4 403 5 . ,3 988 2 . ,3 981 3 . ,4 313 6 . ,4 414 5 . ,4 471 7 . ,3 695 3 . ,3 695 3 . ,3 695 3 . ,3 695 3 . ,3 695 3 . ,3 695 3 . ,3 695 3

Terbukti . ,5 202 7 . ,5 122 6 . ,5 094 3 . ,4 721 8 . ,4 727 9 . ,4 300 6 . ,4 187 4 . ,4 370 2 . ,3 988 7 . ,3 747 5 . ,4 303 1 . ,3 950 9 . ,3 596 8 . ,3 235 5 . ,2 852 2 . ,2 414 2 . ,1 972 6

0

.00 0

.00 0

.00 0

.00 0

.00 0

.00 0

.00 0

.00 0

.00 0

.0 000

.1 000

.2 000Potensial

Terbukti

*

erkembangan Cadangan Minyak danKondensat

J u

t a

B

ar

r e

l



1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Potensial ,56 40 ,66 20 ,75 82 ,86 32 ,86 96 ,87 73 ,82 70 ,75 45 ,58 98 ,57 60 ,52 29 ,52 29 ,52 29 ,52 29 ,52 29 ,52 29 ,52 29

Terbukti ,78 13 ,80 39 ,92 17 ,90 26 ,90 74 ,94 78 ,97 26 ,93 90 ,106 01 ,112 48 ,107 35 ,104 49 ,101 49 ,98 58 ,95 76 ,93 13 ,90 73

0

20

40

60

80

10 0

12 0

14 0

16 0

18 0

20 0

*

T C F

erkembangan Cadangan Gas



INDONESIA: Oil production forecast to 2050

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020 2030 2040 2050

Year

T h o u s a n d s

o f b a r r

e l s

o f o i l p e r d a y

© Energyfiles Ltd

:ndonesia Perkiraan Produksi ampai 2050

a n pa pe n em ua n

b a r u



-tatus dan Perkiraan Produksi Minyak AsiaPasifik

0

0.5

1

1.5

I n d o

n e s i a

I n d i a

M a l a y s i a

A u s t r a l i a

V i e t n a m

T h a i l a n d

B r u n e i

T i m o

r / A u s

J P D

A

P a k i s t a n

a p u a N

e w G u i n e a

N e w

Z e a l a n d

M y a n m

a r

2006 2025

Wood MacKenzie (2007)

Jutabar

elperhari

01032008



© DJ MIGAS 2008

PAYA PENINGKATAN PRODUKSI MIGAS

:nternal eningkatkan penawaran wilayah kerja migas baru:

eningkatan kegiatan eksplorasi

/enemuan peningkatan cadangan migas baru

-ptimalisasi produksi lapangan lapangan migas engan melakukan w o r k o v e r , n f i l l d r i l l i n g ,

s t i m u l a s i , .ll

-emroduksian lapangan marjinal dan sumur sumurtua

-ercepatan pengembangan lapangan lapangan migasbaru

ptimalisasi penerapan teknologi perolehan inyak tahap lanjut /n h a n c e d O i l R e c o v e r y EOR



-1

100 105 110 115 120 125 130 135 140

5

0

-5

e k u n g a n

( )o n p r o d u k ti f 4 4

e ku ng an p ro du kt if ( )6

:ekungan Nonproduktif antangan an Peluang



Badan Geologi (2009)

Lebih Banyak Cekungan Sedimen Dipetakan



ubungan Risiko dan Besar Sumberdaya Wilayah

Sujanto and Hartoyo (1994)

01032008



© DJ MIGAS 2008

PAYA PENINGKATAN PRODUKSI MIGAS

:ksternal

eningkatkan iklim investasi

eningkatkan koordinasi dan sinkronisasi

- ,eraturan peraturan dengan Kehutanan, ,erhubungan KLH aparat keamanan dan-ihak pihak terkait .ainnya

enertibkan peraturan dan pungutan daerah ang membebani biaya dan kelancaran

( ).perasi migas Depdagri dan Pemda



:umberdaya Nonkonvensional( )as Metana Batubara CBM Indonesia

OMBILINOMBILIN

BASINBASIN

CENTRALSUMATRA BASIN

(52.50 TCF)

OMBILIN BASIN(0.50 TCF)

SOUTHSUMATRA BASIN

(183.00 TCF)

BENGKULU BASIN(3.60 TCF)

JATIBARANGBASIN

(0.80 TCF)

PASIR AND ASEMASEM BASINS

(3.00 TCF)

BARITO BASIN

(101.60 TCF)

SOUTHWESTSULAWESI BASIN

(2.00 TCF)

KUTEI BASIN(80.40 TCF)

NORTH TARAKANBASIN

(17.50 TCF)

BERAU BASIN(8.40 TCF)

Jumlah Sumberdaya = 453 TCF Jumlah Cekungan CBM = 11

Terima kasih atas perhatian Anda



.Terima kasih atas perhatian Anda

guest lecture migas museum geologi (satyana, 2011)

Documents