gsm system

106
GSM SYSTEM

Upload: eko-prasetyo

Post on 04-Jul-2015

509 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

GSM SYSTEM

\

1

SS GMSC

BSS TRC BSC

RBS

DTI MSC/VLR

ARSITEKTUR SISTEM GSM

UMUM Sistem GSM Ericsson merupakan sistem telepon mobile yang terdiri dari beberapa band frekuensi yaitu GSM 900, GSM 1800, GSM 1900. Jaringan GSM terbagi dalam 3 (tiga) sistem utama, yaitu : Switching System (SS), Base Station System (BSS), dan Operation and Support System (OSS). Switching System Base Station System OSS

----- = Transmisi Informasi = Hubungan Panggilan dan transmisi informasi

MS Model Sistem GSM Ericsson SWITCHING SYSTEM MOBILE SERVICES SWITCHING CENTER

HLR

AuC ILR

EIR

MXE

MIN

SOG

BGW

\

2

MSC dalam sistem GSM menggunakan teknologi AXE, termasuk di dalamnya modularitas sistem. MSC mengontrol panggilan dari dan menuju sistem telepon maupun data yang lain. MSC juga menjalankan fungsi lainnya seperti : fungsi gerbang toll, interface jaringan, common channel signaling, dll. GATEWAY MSC Gateway adalah titik pertemuan yang menghubungkan dua jaringan (networks). Gateway sering diletakkan bersama dalam MSC. Tipe yang diset-up ini selanjutnya disebut Gateway-MSC (GMSC). Semua MSC dalam jaringan dapat berfungsi sebagai gerbang. HOME LOCATION REGISTER (HLR) HLR adalah database yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur data-data pelanggan. HLR dianggap sebagai database yang paling penting sejak HLR dapat menyediakan data-data pelanggan tetap, termasuk status layanan pelanggan, informasi lokasi pelanggan berada, dan status aktivasi pelanggan. Ketika pelanggan membeli nomor dari sebuah operator seluler, mereka akan teregistrasi dalam HLR milik operator tersebut. HLR dapat disatukan dengan MSC/VLR atau sebagai HLR yang berdiri sendiri. VISITOR LOCATION REGISTER (VLR) VLR merupakan database yang memiliki informasi pelanggan sementara yang diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung dari area lain. VLR selalu berintegrasi dengan MSC. Ketika sebuah MS berkunjung ke sebuah MSC area yang baru, VLR akan terkoneksi ke MSC dan MSC akan meminta data tentang MS tersebut dari HLR tempat MS teregistrasi. Selanjutnya, jika MS membangun hubungan, VLR akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk call set-up tanpa harus berkoordinasi dengan HLR setiap waktu. AUTHENTICATION CENTER (AUC) Unit yang disebut AUC menyediakan parameter-parameter autentikasi dan encryption yang memeriksa identitas pemakai dan memastikan kemantapan dari setiap call. AUC melindungi operator network dari berbagai tipe penipuan yang ada dalam dunia seluler saat ini. AUC dapat diimplementasikan dalam HLR untuk tipe GSM R6.1/R3. EQUIPMENT IDENTITY REGISTER (EIR) EIR merupakan database yang mengandung informasi tentang identitas peralatan mobile yang mencegah calls dari pencurian, ketidakamanan, atau ketidak berfungsian MS. AUC dan EIR diimplementasikan sebagai bagian yang berdiri sendiri atau kombinasi bagian AUC/EIR. DATA TRANSMISSION INTERWORKING UNIT (DTI)

\

3

DTI terdiri dari hardware dan software yang menyediakan interface ke jaringan-jaringan yang bervariasi untuk komunikasi data. Melalui DTI, pelanggan dapat menggunakan alternatif antara jalur bicara maupun data dalam satu call yang sama. Fungsi penting DTI antara lain : sebagai modem dan penyesuaian fax dan kemampuan untuk melakukan penyesuaian kecepatan. Sebelum ada DTI, fungsi ini dijalankan oleh GSM Interworking Unit(GIWU). INTERWORKING LOCATION REGISTER (ILR) ILR adalah sebuah produk yang hanya digunakan pada jaringan GSM 1900. ILR membuat roaming antar sistem dapat terjadi, ini berarti kita dapat menjelajah dalam jaringan AMPS maupun jaringan GSM 1900. ILR terdiri dari AMPS HLR dan 1900 VLR. ADDITIONAL (SS) FUNCTIONAL ELEMENTS Ada beberapa perangkat pilihan tambahan yang dapat dikonfigurasikan kedalam Switching System. Perangkat tersebut adalah Message Center ( MXE ), Mobile Intelligance Node ( MIN ), Billing GateWay ( BGW ), dan Service Order GateWay (SOG). BASE STATION SYSTEM (BSS) Semua fungsi hubungan radio dijalankan oleh BSS. BSS terdiri dari Transcoder Controller ( TRC ), Base Station Controller ( BSC ), dan Radio Base Station ( RBS ). TRANSCODER CONTROLLER ( TRC ) TRC menghubungkan BSS dengan kemampuan adaptasi kecepatan. Perangkat yang menjalankan adaptasi kecepatan disebut transcoder. Kecepatan bit per chanel dikurangi dari 64 Kbps menjadi 16 Kbps. Ini mengamankan jalur transmisi antara MSC ke BSC. BASE STATION CONTROLLER ( BSC ) BSC mengatur semua fungsi hubungan radio dari jaringan GSM. BSC adalah switch berkapasitas besar yang menyediakan fungsi seperti handover HP, penyediaan chanel radio, dan kumpulan dari konfigurasi data beberapa cell. Beberapa BSC dapat dikontrol oleh setiap MSC. RADIO BASE STATION ( RBS ) RBS mengendalikan hubungan radio ke handphone. Satu RBS dapat melayani 1, 2, atau 3 cell. Beberapa RBS dikontrol oleh satu BSC. Ericsson mempunyai 2 jenis base station, yaitu RBS 200 dan RBS 2000.

\

4

OPERATION AND SUPPORT SYSTEM (OSS) OSS adalah gabungan dari OMC. OSS menghubungkan jalur dari pendukung operasi pusat, regional, dan lokal serta aktifitas yang diinginkan oleh jaringan selular. OSS merupakan satu-kesatuan fungsi dari jaringan monitor operator dan mengontrol sistem. OSS dapat dimonitor melalui 2 level fungsi pengaturan. Pusat kontrol jaringan melalui instalasi dari Network Management Center ( NMC ), dengan subordinat Operation and Maintenance Center ( OMC )sangat menguntungkan. Staf NMC dapat berkonsentrasi dalam system-wideissues; dimana perngkat lokal dalam setiap OMC dapat berkonsentrasi dalam jangka pendek ( short term ), regional issues. OMC dan NMC secara fungsional dapat dikombinasikan dalam instalasi pisik yang sama atau diimplementasikan pada lokasi yang berbeda. OSS didesain untuk menghubungkan sistem pengaturan yang koheren yang mendukung beberapa elemen jaringan. Contoh dari elemen-elemen jaringan, yaitu : • Mobile Switching Center ( MSC ) • Base Station Controller ( BSC ) • Radio Base Station ( RBS ) • Visitor Location Register ( VLR ) • Home Location Register ( HLR ) • Equipment Identity Register ( EIR ) • AUthentication Center ( AUC ) • Mobile Intelligent Network nodes ( MIN ) Operation and Support System

Gambar Elemen Jaringan NMC&OMC

OMC OMC

NMC

MIN

MSC

BTS

BSC AUC / EIR

HLR

\

5

ARSITEKTUR BASE STATION SYSTEM Semua fungsi hubungan radio dikonsentrasikan pada BSS. BSS bertanggung jawab untuk pembangunan dan pemeliharaan hubungan ke MS. BSS me-alokasikan channel radio untuk suara dan pesan data, membangun hubungan radio, dan melayani sebagai relay station antara MS dan MSC. BSS terdiri dari dua atau tiga bagian tergantung dari bagaimana fungsi tersebut digunakan, yaitu : • Transcoder Controller(TRC) - TRC menjalankan pengadaptasian kecepatan dari

informasi. Fungsi tersebut dapat juga diletakkan di beberapa titik hubungan hardware yang terpisah atau bersama-sama dengan BSC di titik hubungan BSC/TRC. Kecepatan bit perchannel dikonversi dari 64 kbps menjadi16kbps.

• Base Station Contoller(BSC) - BSC mengontrol semua fungsi hubungan radio untuk semua sistem. Perangkat BSC merupakan aplikasi dari teknologi AXE

• Radio Base Station(RBS) - RBS adalah perangkat radio yang diperlukan untuk melayani satu atau lebih cell dalam suatu jaringan. RBS 200 dan RBS 2000 merupakan produk dari Ericsson yang merupakan spsifikasi GSM untuk Base Transceiver Station(BTS), dimana perangkat tersebut melayani satu cell.

BASE STATION CONTROLLER DAN TRANSCODER CONTROLLER Ada dua pilihan utama yang mampu digunakan untuk menghubungkan TRC dan BSC dalam BSS Ericsson : • BSC/TRC : sebuah kombinasi BSC dan TRC pada sistem AXE yang sama. Sistem

ini cocok untuk kapasitas aplikasi medium dan high, contoh : area jaringan urban dan suburban. Bagian ini dapat menghandle sampai dengan 1020 TRX. 15 BSC remote dapat dihandle dari satu BSC/TRC.

• Standalone BSC dan standalone TRC : standalone BSC(tanpa transcoder) digunakan pada kapasitas aplikasi low dan medium dan merupakan kebalikan dari BSC/TRC, terutama area jaringan rural dan sub urban. BSC ini dapat menghandle sampai 300 TRX. Standalone TRC dapat dialokasikan pada MSC/VLR untuk meningkatkan efisiensi transmisi yang digunakan. Sebuah standalone TRC dapat menghandle 16 BSC remote.

\

6

RBS

BSC/TRC TRC BSC

MSC SS BSS

Base Station System

TRANSCODER CONTROLLER (TRC) FUNGSI TRC Fungsi utama dari TRC adalah untuk melakukan transcoding dan rate adaption (penyesuaian kecepatan) TRANSCODING Menkonversi informasi dari PCM coder(A/D converter) ke informasi bicara dalam GSM coder. RATE ADAPTATION Rate adaptation melakukan konversi informasi pada sisi terima dari MSC/ VLR pada kecepatan 64 kbps menjadi kecepatan 16 kbps yang terdiri dari 13 kbps untuk traffik dan 3 kbps untuk informasi inband signaling. Fungsi ini sangat penting. Tanpa rate adaption ( penyesuaian kecepatan ) link ke BSC akan menjadi 4 kali kemampuan kecepatan data. Kemampuan transmisi seperti ini sangat mahal dalam jaringan. Dengan mengkonversi ke kecepatan 10 Kbps, memungkinkan untuk menggunakan ¼ link transmisi dan peralatan.

RBS

RBS RBS

\

7

Dalam sistem GSM Ericsson , TRC mengandung unit-unit yang melakukan transcoding dan rate adaption. Hardware ini disebut Transcoder and Rate Adaption Units ( TRAUs ). Semua TRAUs dikumpulkan, berarti setiap BSC yang terkoneksi ke TRC dapat meminta untuk menggunakan salah satu TRAUs untuk particular call. TRC juga memonitor transmisi terus-menerus. Jika kesalahan dalam kanal bicara terdeteksi, TRAUs akan menghaluskan suara yang tertuju ke MSC/VLR. TRC IMPLEMENTATION MSC/ B VLR S C

Konfigurasi Hardware TRC

GS Group Switch ETC Exchange Terminal Circuit CP Central Processor ST-7 Signalling Terminal #7 RP Regional Processor SP Support Processor SRS SubRate Switch TRAU Transceiver and Rate Adaptation Unit

ETC

ETC

ETC

ETC

Group Switch

RPD

SRS

RP

SP CP

RP RP

ST7

RP RP

TRAU

\

8

BASE STATION CONTROLLER FUNGSI BSC BSC mengontrol bagian terpenting dari jaringan radio. Tugas terpentingnya adalah memastikan fungsi terbaik dari sumber daya radio. Fungsi utama dari BSC adalah : • Radio Network Management • RBS Management • TRC Handling • Transmission Network Management • Internal BSC Operation and Maintenance • Handling of MS Connections RADIO NETWORK MANAGEMENT Radio Network Management termasuk tugas-tugas di bawah ini : • Administrasi dari Data Jaringan Radio termasuk:

− Deskripsi data cell ( contoh: identitas cell, nomor channel BCCH, kekuatan keluaran minimum dan maksimum pada cell, tipe RBS, dll )

− Sistem informasi data ( contoh: informasi apakah suatu cell tidak dapat mengakses, power output maksimum dan minimum yang diijinkan dalam suatu cell, identitas channel BCCH dalam lingkungan cell )

− Data lokasi ( contoh: tingkatan cell yang digunakan dalam HCS dan situasi dimana traffik sedang tinggi )

− Data yang memuat pembagian cell, termasuk parameter untuk melakukan handover secara cepat dari cell yang padat.

• Traffik dan pengukuran : ( contoh: jumlah panggilan, kepadatan, level traffik untuk

sebuah HP, jumlah handover, jumlah hubungan yang gagal, dll ) • Pengukuran channel yang bebas : RBS mengumpulkan statistik dari HP tentang

kekuatan dan kualitas sinyal. Statistik ini digunakan selama proses alokasi channel, oleh karena itu channel yang interferensinya lemah di-alokasikan untuk hubungan.

RBS MANAGEMENT Implementasi RBS Ericsson adalah orientasi penerima, jaminan tambahan fitur yang bagus. Ini berarti kecil kemungkinan perangkat menggunakan beberapa transceiver secara bersama. Filosofi ini memungkinkan adanya hubungan utama antara BSC dan transceiver dalam RBS. Model logic dari RBS dapat dibangun dalam BSC dan perangkat RBS dapat dibatasi, disambung, dan tidak disambung.

\

9

Tugas utama RBS managemen adalah: • RBS configurasi: termasuk alokasi frekuensi untuk kombinasi channel dan level

power untuk setiap cell menurut persediaan perangkat. Jika terdapat kerusakan pada perangkat karena kehilangan channel penting, perangkat akan rekonfigurasi, dan mengorbankan channel-channel yang kurang penting.

• Penanganan software RBS: menyediakan control dari load program. • Pemeliharaan perangkat RBS: RBS yang rusak dan terganggu akan terkunci secara

otomatis. PENANGANAN TRC Walau TRAU dilokasikan dalam TRC, BSC, sebagai pengontrol persediaan sumber daya radio pada jaringan GSM, secara rutin mengkoordinasi keadaan TRAU untuk call. Selama call set-up, BSC menginstruksikan TRC untuk mengalokasikan peralatan TRA untuk call. Jika satu memungkinkan TRC mengkonfirmasikan alokasi dari perangkat TRA. Dan BSC akan mengontrol perangkat TRA tersebut selama call berlangsung. MANAGEMEN JARINGAN TRANSMISI Transmission Network untuk BSC termasuk link-link untuk dan dari MSC/VLR dan RBS, termasuk: • Transmission Interface Handling: menyediakan fungsi-fungsi administrasi,

supervisi, test dan lokalisasi kerusakan dari link RBS. Konfigurasi BSC, alokasi dan supervisi sirkit 64 Kbps dari link PCM ke RBS. Ini juga secara langsung mengontrol remote switch dalam RBS yang memungkinkan penggunaan sirkit 64 Kbps secara efisien.

OPERASI DAN PEMELIHARAAN INTERNAL BSC Tugas operasi dan pemeliharaan dapat dikerjakan di dalam BSC sendiri atau diremote dari OSS. Operasi dan pemeliharaan internal BSC adalah sebagai berikut: • Pemeliharaan TRH: Administrasi, supervisi dan pengetesan dari TRH(Trasceiver

Handler) dilaksanakan di BSC. TRH terdiri atas hardware dan software. Sebuah TRH terletak dalam Regional Processor for Group switch(RPG). Satu RPG bisa melayani beberapa transciever. Dalam satu BSC bisa terdapat beberapa RPG.

• Processor Load Control di BSC: Fungsi ini memastikan selama processor mengalami overload, beberapa panggilan masih bisa ditangani oleh BSC. Jika terlalu banyak panggilan yang diterima, keperluan real time seperti waktu set-up tidak dapat dipenuhi. Untuk mencegahnya, beberapa panggilan perlu ditolak dalam kondisi high load. Panggilan yang baru saja diterima oleh system diberikan pelayanan penuh dan tidak dipengaruhi oleh kondisi overload.

\

10

PENANGANAN HUBUNGAN MS Pembangunan hubungan Yang termasuk dalam call set-up adalah proses sebagai berikut:

• Paging: BSC mengirimkan pesan paging ke RBS-RBS yang dibatasi dalam cakupan LA. Kondisi load di BSC diperiksa sebelum perintah paging dikirimkan ke RBS.

• Signalling Set-Up: Selama call set up, hubungan MS ditransfer ke sebuah SDCCH yang dialokasi oleh sebuah BSC. Jika MS memulai pembangunan hubungan, BSC memeriksa processor yang load sebelum hubungan diproses lebih lanjut.

• Assigment of Traffic Channel: Setelah SDCCH membagi tugas, prosedur call set-up dilanjutkan dengan pembagian tugas TCH dan BSC. Selama proses berlangsung, fungsi pengawasan channel radio di BSC diinformasikan bahwa MS telah dipesan untuk mengganti channel. Jika semua TCH dalam cell diduduki sebuah usaha bisa dibuat menggunakan TCH pada cell terdekat.

Selama hubungan Fungsi utama BSC selama panggilan adalah:

• Dynamic Power Control di MS dan RBS: BSC memperhitungkan kebutuhan output power MS dan BTS didasarkan pada pengukuran yang diterima dari uplink dan downlink. Ini dikirim ke BTS dan MS setiap 480 ms untuk mempertahankan kualitas hubungan yang bagus.

• Locating: Fungsi locating secara terus menerus mengevaluasi hubungan radio ke MS dan jika diperlukan, menyarankan handover ke cell yang lain. Saran ini mencakup daftar dari cell-cell handover. Keputusan didasarkan pada hasil pengukuran dari MS dan BTS.

• Handover: Jika fungsi locating mengajukan bahwa handover mengambil alih, BSC kemudian memutuskan cell mana yang akan dihandover dan memulai proses handover. Jika cell dimiliki oleh BSC yang lain, MSC/VLR harus dilibatkan dalam handover. Bagaimanapun, dalam sebuah handover, MSC/VLR dicontrol oleh BSC. Tidak ada pembuatan keputusan yang dibuat MSC karena tidak ada informasi real-time dari MS dan BTS.

• Frequency Hopping: 2 type hopping didukung oleh BSC, yaitu: − Baseband Hopping: melibatkan hopping di antara frekuensi pada transciever

yang berbeda dalam sebuah cell. − Synthesizer Hopping: Melibatkan hopping dari frekuensi ke frekuensi pada

transciever yang sama dalam sebuah cell.

\

11

RBSTRC

BSC IMPLEMENTATION

Konfigurasi hardware BSC GS Group Switch ETC Exchange Terminal Circuit CP Central Processor ST-7 Signalling Terminal #7 RP Regional Processor SP Support Processor SRS Subrate Switch TRH Transciever Handler

ETC

ETC

ETC

ETC

Group Switch

RPD

RPG

SRS

RP

SP CP

RP RP

ST7 TRH

\

12

BSC/TRC Kemungkinan untuk mengkombinasikan fungsi dari TRC dan BSC dalam satu node dasar AXE. Subsystem di BSC/TRC adalah sama seperti yang digunakan di stand alone BSC.

MSC/ VLR

Konfigurasi hardware BSC/TRC

Hardware yang spesifik untuk BSC/TRC adalah: • RPG/TRH • TRAU

ETC

ETC

ETC

ETC

Group Switch

RPD

RPG

SRS

RP

SP

RP RP

ST7 TRH

RBS

RP

TRAU

CP

\

13

RADIO BASE STATION (RBS) RBS termasuk semua radio dan perangkat interface transmisi yang dibutuhkan dalam radio. Ericsson mengeluarkan 2 versi RBS, RBS 2000 dan RBS 200. Tiap-tiap RBS beroperasi saat diberi sepasang frekuensi. Satu frekuensi digunakan untuk perpindahan sinyal ke MS, dan satu lagi, untuk menerima sinyal dari MS. RADIO RESOURCE MANAGEMENT BSC memiliki update realtime (yang tidak dapat diganggu) menurut sudut pandang dari bagiannya dari jaringan radio. Radio Frequency Measurement dari kekuatan sinyal dibuat oleh MS dan BTS. Mobile secara terus menerus mengupdate laporan pengukuran yang terdiri dari kekuatan sinyal dan Bit Error Ratio (BER) untuk melayani BTS, sepanjang kekuatan sinyal dari BTS-BTS terdekat. Laporan pengukuran ini dikirim oleh BTS ke BSC dimana keputusan handover dibuat. EFISIENSI PENGGUNAAN SPEKTRUM Spektrum frekuensi adalah sumber daya yang terbatas. Tugas utama dari BSC adalah mengoptimalkan penggunaan frekuensi yang tersedia. Feature-feature ini secara bagian dilokasikan dalam BSC dan RBS. Dua type Frequency Hopping didukung Synthesizer dan Baseband. Frequency Hopping melayani 2 fungsi, yaitu: • Mengembangkan kualitas jalur bicara dari MS yang bergerak pelan • Co-channel interference adalah terbatas untuk semua hubungan di dalam jaringan,

penghasil dalam sebuah rencana cell dengan frequency reuse distance yang lebih pendek, keuntungan peningkatan panggilan.

Discontinuous Transmission (DTX) digunakan bersama dengan frequency hopping untuk pengembangan lebih jauh dari toleransi interferensi. Uplink dan downlink DTX diimplementasikan di RBS 2000. Dukungan untuk Dynamic Power Regulation pada MS dan RBS diimplementasikan di RBS 2000. Layanan ini membatasi interference level di jaringan dan menghemat pemakaian power.

\

14

Radio Base Station (RBS 2000) Distribution Switch Unit (DXU) menyediakan sistem interface ke A bis interface dan digunakan untuk cross connect time slots individu ke transcievers. DXU juga menyediakan RBS synchronization timing reference untuk operasi RBS. Transceiver Unit (TRU) mengandung circuit receiver dan transmitter yang dibutuhkan untuk menangani 8 time slots informasi pada air interface. TRU mengandung sirkit pengukuran RF yang digunakan untuk testing transmitter & receiver properties. Combining & Distribution Unit (CDU) bertanggungjawab untuk mengkombinasikan sinyal yang terkirim dari berbagai transciever dan mendistribusikan sinyal terima ke semua transciever. Energy Control Unit (ECU) mengawasi & mengontrol DC power Equipment(PSUs), dan meregulasi kondisi lingkungan di dalam kabinet. Power Supply Units (PSUs) Mencatu tegangan AC atau DC sebagai sumber tegangan utama dan menyediakan sistem tegangan DC.

Local Bus

Antena System

MS Test Point

Antena System

MS Test Point

MS Test Point

Antena System

Mains Supply ( 230 VAC )

Dc System Supply (27 VDC)

Power Com Loop

X-Bus

RF-Path

CDU-Bus

RF-Path

RF-Path

RF-Path

RF-Path

CDU-Bus RF-Path

CDU-Bus

Test

External Alarm

OMT interface

A-bis Interface

TRU

TRU

TRU

TRU

TRU

TRU

DXU

ECU

CDU

CDU

PSUs

CDU

\

15

BSS INTERFACES Ada empat interface utama yang diterima dan dipancarkan oleh BSS yang digunakan untuk traffic dan signalling information. Interface-interface tersebut adalah A Interface, A-ter Interface, A-bis Interface, dan Air Interface. A Interface menghubungkan jalur informasi antara MSC/VLR dengan TRC, A-ter Interface antara TRC dengan BSC-BSC, A-bis Interface mengirim informasi antara BSC dan BTS, sementara Air Interface beroperasi antara BTS dan MS. Pada dasarnya ada dua jalur pembangunan hubungan interface, yaitu: • 2 Mbps PCM (E1) interface. Kanal fisik E1 terbagi menjadi 32 ts, masing – masing

dengan bit rate 64 Kbps. Ini adalah konfigurasi normal pada jaringan GSM 900 dan GSM 1800.

• 1,5 Mbps PCM (T1) interface. Kanal fisik T1 terbagi menjadi 24 ts, masing – masing

dengan bit rate 64 Kbps. Ini adalah konfigurasi normal pada jaringan GSM 1900.

BSS interfaces

A interface

A-ter Interface

A-bis Interface

Air Interface

MSC/VLR

TRC

BSC

RBS

MS

\

16

A INTERFACE A Interface menyediakan dua type informasi tersendiri , signalling dan traffic, antara MSC dengan BSS. Jalur bicara di transcodekan di TRC dan SS7 signalling yang terhubung langsung ke TRC atau pada jalur berbeda ke BSC.

0123456789

10111213141516171819202122232425262728293031

Traffic

Traffic

Traffic

Traffic

Sync

Traffic

Traffic

Traffic

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

4

5

6

7

0

1

2

3

A interface (E1)

0123456789

1011121314151617181920212223

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

0

1

2

3

4

5

6

7

Traffic

Traffic

Traffic

Traffic

Traffic

Traffic

Traffic

Traffic

A interface (T1)

\

17

A-TER INTERFACE Adalah jalur antara TRC dan BSC. Pada TRC jalur bicara di transkodekan dari 64 Kbit/s menjadi 16 Kbps. 13 Kbps untuk jalur informasi dan 3 Kbps untuk in band signalling information.

012345678910111213141516171819202122232425262728293031

0

1

2

3

4

5

6

7

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

64 kbp

Sync

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

16 kbs

16 kbs

16 kbs

16 kbs

one TRU

one TRU

one TRU

1

2

3

4

ts3

A-ter interface

01234567891011121314151617181920212223

16 kbps

ts216 kbps

16 kbps

16 kbps

1

2

3

4

one TRU

one TRU

one TRU

one TRU

0

1

2

3

4

5

6

7

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

A-ter interface

\

18

RBS 2000 Local

Bus

A-BIS INTERFACE Bertanggung jawab untuk pengiriman traffic dan signalling information antara BSC dengan BTS. Protokol transmisi yang digunakan untuk mengirim informasi signalling pada A-bis Interface adalah Link Access Protocol on the D Channel (LAPD).

Base Station System dengan RBS 2000

DXU = Distribution Switch Unit

TRU = Transceiver Unit A-BIS INFORMATION A-bis Interface melayani transfer voice dan informasi signalling antara BSC dan RBS. Signalling antara BSC dan RBS 2000 cikup komplex. Disana ada signalling ke DXU dan TRU (Tranceivers unit). Jalur bicara dikodekan oleh TRAU di TRC atau BSC/TRC. Informasi signalling ditangani didalam BSC oleh TRH. Physical Layout dari traffic dan signalling ke tiap-tiap TRU pada A-bis Interface tergantung dari format yang terpilih untuk memfasilitasi transfer informasi. Ada tiga kemungkinan format yang bisa dipilih untuk transfer informasi pada A-bis Interface: • LAPD Unconcentrated - Signalling untuk tiap TRU dikirim pada bentuk kanal 64

Kbps dan didampingi oleh dua kanal 64 Kbps masing-masing membawa empat submultiplexed voice/data channels masing-masing 16 Kbps

• LAPD Concentration - Direkomendasikan untuk semua cell, tetapi dikhususkan untuk yang memiliki 3 TRU atau lebih (untuk cell dengan 1-2 TRU per cell LAPD multiplexing menyediakan A-bis transmission paling effisien). Dengan konsentrasi LAPD, tiap TRU membutuhkan 2,25 PCM time slots. Itu bisa dinaikkan sampai 13 TRU pada E1, seperti membandingkan 10 TRU tanpa fitur ini.

• LAPD Multiplexing - Direkomendasikan untuk semua cell yang menggunakan 1-2

TRU. Dengan LAPD multiplexing tiap TRU membutuhkan 2 PCM time slots. Itu bisa dinaikkan sampai 15 TRU pada satu jalur 2 Mbit PCM, seperti membandingkan sampai 10 TRU tanpa fitur ini. Dengan 2 TRU dalam satu cell, normalnya hanya 14 dari kanal yang ada pada Air Interface yang digunakan untuk traffic, dan menggunakan 2 air time slots untuk BCCH dan SDCCH signalling. Penaikan disana adalah yang dibutuhkan transmisi kira-kira 14 kali 16 Kbps, i.e. 3,5 PCM time slots.

BSC TRU DXU RBS

\

19

Sisa time slot digunakan untuk signalling LAPD untuk dua TRU. Total 2 PCM time slot digunakan untuk 2 TRU.

Jaringan E1 menggunakan time slot 0 pada A-bis Interface untuk menyediakan synchronization reference ke RBS. Dalam frame jaringan T1 isi informasi sinkronisasi dari jalur T1 ke sinkronisasi RBS dengan Jaringan. Dalam sistem ini sebuah sumber sinkronisasi internal ditandai ke dalam DXU yang memberi stable dan reliable synchronization. A-bis LAPD unconcentrated

01234567891011121314151617181920212223

0

1

2

3

4

5

6

7

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

one TRX

one TRX

TRX Signalling

TRX Signalling

4x Traffic

4x Traffic

4

4x Traffic

4x Trafficts51

2

3

A-bis for RBS 2000 (E1) A-bis for 2000 (T1)

012345678910111213141516171819202122232425262728293031

64 kbps

ts6

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

3

4

5

6

0

1

2

64 kbps

64 kbps

64 kbps one TRU

one TRU

7

Sync

TRX Sigalling

TRX Sigalling

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4

3

1

2

\

20

A-bis LAPD concentrated

012345678910111213141516171819202122232425262728293031 4

ts6

one TRU

one TRU

one TRU

1

2

3

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

Sync

4x TRX Signalling

4x Traffic

4x Traffic

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

4

5

6

7

0

1

2

3

A-bis with LAPD concentration for RBS 200 (E1)

01234567891011121314151617181920212223

one TRU

one TRU

4

3

2

1ts6

one TRU

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

4xTRX Signalling

4x Traffic

4x Traffic

4x Traffic

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

4

5

6

7

0

1

2

3

A-bis with LAPD concentration for RBS 2000

\

21

A-bis LAPd multiplexing

012345678910111213141516171819202122232425262728293031

0

1

2

3

4 Traffic

one TRU

one TRU

Sync

TRX Signalling/Traffic

Traffic

TRX Signalling/Traffic

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

A-bis with multiplexing for RBS 2000 (E1)

012345678910111213141516171819202122232425262728293031

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

64 kbps

Traffic

one TRU

one TRU

Sync

TRX Signalling/Traffic

Traffic

TRX Signalling/Traffic

4

0

1

2

3

A-bis with multiplexing for RBS 2000 (T1)

\

22

AIR INTERFACE Air Interface menggunakan tehnik Time Division Multiple Access (TDMA) untuk jalur kirim dan terima dan signalling informasi antara BTS dan MS. Teknik TDMA digunakan untuk membagi tiap-tiap pembawa menjadi 8 time slot. Time slot ini kemudian ditandai untuk pemakai tertentu, memungkinkan dapat menangani 8 pembicaraan secara bersamaan pada carrier yang sama. Karakteristik Air Interface: FREQUENCY BAND

GSM 900 GSM 1800 GSM 1900 Uplink 890 - 915 MHz 1710 – 1785 MHz 1850 – 1910 MHz

Downlink 935 – 960 MHz 1805 – 1880 MHz 1930 – 1990 MHz

Frequency Bands

• “Over the air” bit rate 270 kbps • Jarak duplex 45 MHz (GSM 900), 95 MHz (GSM 1800) atau 80 MHz (1900) • Pemisahan channel 200 kHz • Modulasi menggunakan Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK)

AIR INTERFACE CHANNEL Jalur yang biasa untuk membawa informasi antara MS dan BTS dikenal dengan nama Physical Channel. Perbedaan pembawa informasi dalam Physical Channel diklasifikasikan sebagai Logical Channel. Logical Channel dibagi menjadi 2 kategori, Control Channel dan Traffic Channel. Keduanya kemudian dibagi lagi, ada dua type dari Traffic Channel dan ada tiga kategori dari Control Channel dengan total sembilan type yang berbeda.

0 1 2 3 4 5 6 7

01234567

TDMA-frame

Downlink

Uplink

Time slot

\

23

Full Rate

Half Rate

FCCH RACH SDCCH SCH PCH SACCH BCCH AGCH FACCH

CONTROL CHANNEL Control Channel membawa informasi signalling yang digunakan oleh MS untuk mencari RBS, sinkronisasi itu sendiri dengan RBS, dan penerimaan informasi digunakan untuk pelaksanaan call set-up. Ada tiga kategori dari Control Channel, yaitu: Broadcast CHannels (BCH) Semua BCH ditransmisikan point to multi-point ke arah downlink. Frequency Correction CHannel (FCCH) - Menyediakan frequency correction information yang digunakan oleh MS. Synchronization CHannel (SCH) – Mengandung Base Station Identity Code (BSIC) dan angka frame TDMA digunakan untuk sinkronisasi MS untuk struktur frame dari BTS baru. Broadcast Control Channel (BCCH) – Digunakan untuk menyiarkan informasi umum ke semua MS.

Common Control CHannels (CCCH) Semua CCCH dikirim point to point. Random Access CHannel (RACH) – Digunakan oleh MS untuk meminta akses ke sistem. Informasi RACH dikirim melalui uplink.

Logical Channels

Control Channels

Traffic Channels

Dedicated Control Channels

Commond ControlChannels

Broadcast Channels

\

24

Paging CHannel (PCH) – Digunakan untuk page di MS. Informasi PCH dikirim melalui downlink. Access Grant CHannel (AGCH) – Digunakan untuk menandai SDCCH. Informasi AGCH dikirim melalui downlink. Dedicated Control Channels (DCCH) Semua DCCH dikirim secara point to point melalui uplink dan downlink. Stand alone Dedicated Control CHannel (SDCCH) – Membawa informasi signalling selama call setup. Slow Assosiated Control CHannel (SACCH) – Mengirim panggilan control data dan laporan pengukuran. Fast Assosiated Control Channel (FACCH) – Membawa informasi signalling yang penting.

TRAFFIC CHANNELS Traffic CHannel (TCH) membawa voice/data. Ada dua tipe dari TCH, yaitu: Full-Rate dan Half-Rate. TCH dapat ditempatkan di time slot mana saja pada frekuensi manapun digambarkan di dalam cell, kecuali untuk time slot pertama (TS0) pada carrier pertama (C0). Full Rate – TCH Full Rate menangani encoding voice atau data. Informasi TCH dikirim pada bit rate 33,8 kbps. Half Rate – Dengan kanal Half Rate, sebuah MS akan hanya memakai setiap detik time slot (setiap yang lainnya idle). Hasilnya, dua MS akan bisa menggunakan kanal fisik yang sama untuk memimpin panggilan ke sebuah penggandaan kapasitas jalur.

0: T T T T T T A T T T T T T 1: T T T T T T T T T T T T A

T I

Multiframe for full-rate channels 26 frames = 120 ms

T T T TT T TA T T TT T T TT T T T T T T T T

Traffic Channels

\

25

SIGNAL PROCESSING Sebelum mengirim informasi melalui Air Interface baik pada Traffic Channel atau Control Channel sinyalnya diproses. Selama perubahan Signal Processing, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan selama pengiriman sinyal berlangsung melalui Air-Interface SPEECH CODING Kode bicara PCM masuk ke TRC atau BSC/TRC pada A Interface dengan kecepatan 64 Kbps. Delapan dari kanal ini bisa memberi bit rate 512 Kbps melalui AirInterface, tanpa transmisi tak mungkin bisa. TRAU pada TRC atau BSC/TRC, menyediakan pengkodean jalur bicara sampai segment 20 ms. Speech segment 20 ms ini kemudian masuk kedalam speech coder. Speech coder akan menganalisa segment dan melaksanakan pengurangan bit rate. Outputnya merupakan kode jalur bicara dengan kualitas jalur bicara yang bisa diterima, yaitu pada 13 Kbps. 3 Kbps lainnya dalam band signalling ditambahkan kedalam signal, sehingga total output yang keluar pada A-ter Interface atau A-bis Interface adalah 16 Kbps.

Speech Coding in the BSC CHANNEL CODING Digunakan untuk mendeteksi dan memperbaiki error yang telah teridentifikasi selama proses pentransmisian signal. Signal error ini telah diukur dalam persen dari total bit yang dikirim.kualitas pentransmisian signal menunjukan batas dari Bit Error Ratio (BER). BER adalah persentase bit Error dari total bit yang ditransmisikan.

A B C D 0 31

ETC

C-7

ETC

RP

SRS

SP

RP RP

TRAU

CP

TRH RPG

2 Mbps from/to MSC = 32 x 64 kbps

2 Mbps from/to RBS= 32 x 64 kbps

GroupSwitc

h

0 1 2 31

A B C D4 X 6 = 64 kbps

RP

RP Bus

X.25

MMI

BSC/TRC

\

26

Channel Coding dijalankan didalam TRU untuk downlink signal dan sebagai uplink dari MS. Ada dua tipe dari Channel Coder yang biasa digunakan, yaitu Blok coders dan Convolutional Coders. Pengkodean jalur bicara mengantarkan 20 ms potongan – potongan dari jalur bicara yang mengandung 260 bit informasi pembicaraan. 260 bit informasi terbagi menjadi : • 50 bit yang sangat penting • 132 bit yang penting • 78 bit yang tidak begitu penting 3 bit parity ditambahkan ke dalam 50 bit (blok coding). 53 bit ini bersama dengan 132 bit yang penting dan 4 tail bit diencoding bersama menjadi 378 bit (rate 1:2). Bit yang tersisa tidak di kodekan.

Blockcoder

Convolutioncoder

50 Very Important bits

132 Important bits

78 Not so important bits

456

Channel Coding

\

27

INTERLEAVING Bit errors sering terjadi karena pemecahan informasi yang dikirim melalui media udara(air interface). Hal ini disebabkan terjadinya long fading yang mempengaruhi bit-bit berderet. Proses channel coding hanya efektif dalam mendeteksi dan mengoreksi single errors. Interleaving menyelesaikan masalah ini dengan membagi bit-bit informasi dalam bentuk pesan dan mentransmisikan bit-bit tersebut secara tidak teratur(hal ini dapat juga mengatasi masalah derau). Melalui interleaving, frame tunggal ntuk informasi berpencar melalui beberapa pemecahan. Dalam GSM digunakan dua level interleaving, yaitu : First Level Channel coder menyediakan 456 bits untuk setiap 20 ms kanal bicara.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 I I I I I I I 25 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 57 bits I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 449 450 451 452 453 453 455 456

8 frames First Level Interleaving of 20 ms Encodeed Speech

\

28

Second Level Dalam pemecahan normal terdapat spasi untuk setiap 2 bit dari blok 57 bits informasi. Level kedua dari interleaving menggunakan 8 bit dari 57 bit untuk ditransmisikan dan ditaruh dalam 8 information bursts yang berbeda. Setiap information bursts tersebut terdiri dari 2 blok 57 bits informasi untuk setiap contoh kanal suara yang berbeda. Second level of interleaving Dengan level kedua dari interleaving kita sekarang bisa kehilangan satu burst penuh. Sejak kehilangan satu burst hanya berefek 12,5% dari semua bit dari tiap speech frame, proses channel coding bisa untuk membuat koreksi yang tepat. EQUALIZATION Time Dispersion terjadi saat sinyal transmisi direfleksi menjauh dari antena RX dan terpisah dari original sinyalnya. Sinyal akan terhambur menurut interferensi waktu dan simbol yang berdekatan satu sama lain. Penerima tidak dapat menerima original sinyal yang ditransmisikan. Equalization adalah proses yang digunakan untuk mengatasi time dispersion. Equalizer dapat mengatasi refleksi yang terjadi dalam jumlah yang terbatas, dengan masa delay sekitar 15 us yang memiliki sinyal path sekitar 4,5 km. Equalizer menciptakan chanel transmisi dan mengkalkulasi transmitted sequence yang mungkin. Data ditransmisikan dalam burst yang ditempatkan dalam timeslot. Training sequence digunakan untuk membuat model kanal. Model ini berubah setiap waktu, tapi selama satu burst dianggap tetap konstan. Sinyal yang terefleksi disebabkan oleh Rayleigh fading ke daerah refleksi yang dekat. Sinyal ini memiliki independent fading pattern dibandingkan dengan direct one dan dapat digunakan oleh equalizer untuk menambah kemampuannya.

A/8

A/8

A/8

A/8

A/8

A/8

A/8

A/8

B/8

B/8

B/8

B/8

B/8

B/8

B/8

B/8

C/8

C/8

C/8

C/8

C/8

C/8

C/8

D/8

D/8

D/8

\

29

CIPHERING Chipering merupakan sebuah teknologi yang digunakan GSM untuk meminimalkan penyadapan. Pengembangan ciphering memiliki tempat dalam sinyal digital bentuk 1 dan 0 yang diacak. Bentuk acak ini hanya dikenal oleh MS dan BTS. Hasilnya adalah sinyal yang unintelligible ke semua MS, atau hanya dapat diterima oleh stasiun yang memiliki kode yang sama. Algoritma AS/1 dan AS/2 sangat memungkinkan digunakan dalam sistem GSM. Operator jaringan memiliki beberapa pilihan operasi dalam menggunakan mode ciphering atau algoritma lain yang mereka inginkan. TRAFFIC CHANNEL OFFSET Struktur dari downlink dan uplink sangat identik. Perbedaannya adalah dalam pengesetan waktu atau timeslot;TS2 dalam down link tidak sama terjadi dengan TS2 dalam uplink. Pengesetannya menggunakan 3 timeslot. Ini berarti MS tidak perlu transmisi dan menerima dalam waktu yang bersamaan.

TCH up- and downlink offset

1 2 3 40 5 6 7 1 2 3 40 5 6 7

TDMA frame No.

1 2 3 40 5 6 7 1 2 3 40 5 6 70 1

0 1

TDMA frame No.

Downlink

offset

Uplink

BTS to MS transmission

MS to BTS transmission

\

30

TIMING ADVANCE Jika MS berpindah Base Station selama pembicaraan akan diperlukan untuk mengirim burst dalam sinkronisasi waktu, agar dapat diterima menurut timeslot dalam Base Station. BS secara berlanjut mengirim nilai antara 0 sampai 63, memberitahu MS berapa banyak bit time (3,7 us) untuk sinkronisasi waktu saat mentransmisikan burst.

Timing Advance

FREQUENCY HOPPING Frequency Hopping adalah dimana radio frekuensi pada kanal fisik untuk sebuah percakapan diubah secara perioda interval. Selama TDMA frame N+1 , C2 digunakan. Call akan menggunakan timeslot yang sama tetapi berbeda frekuensi. Ada 64 bagian dalam frekuensi hopping. Satu untuk cyclic dan 63 lainnya adalah random sequence.

Frequency hopping between frequencies C1 and C2

0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7

Time

“Synchronization time”

Start Sending

1 2 3 40 5 6 7 1 2 3 40 5 6 7Downlink C1

1 2 3 40 5 6 7 1 2 3 40 5 6 7N N+1

TDMA frame no.

1 2 3 40 5 6 7 1 2 3 40 5 6 7

TDMA frame no.N N+1

1 2 3 40 5 6 7 1 2 3 40 5 6 7

Uplink C1

Downlink C2

Uplink C2

\

31

Frequency Hopping dapat dikategorikan sebagai alat untuk menurunkan terjadinya interferensi. Dua tipe nyata dari frequency hopping diimplemetasikan dalam RBS 2000, yaitu: Synthesizer Hopping Synthesizer Hopping adalah proses men-tuning output frekuensi transmisi menjadi chanel yang ditandai, mengirim informasi burst, dan me-retuning output frekuensi transmisi ke chanel berikutnya dan mengulang proses kembali. Baseband Hopping Baseband Hopping adalah proses men-tuning multiple transmisi menjadi kanal frekuensi output yang ditandai. Setiap informasi akan dikirim oleh salah satu burst transmitter, dan burst selanjutnya dilangsungkan ke transmitter yang dituning ke frekuensi output yang berbeda, dan mengulang proses tersebut. ANTENNA DIVERSITY Salah satu cara untuk mencapai diversity adalah dengan menggunakan dua kanal penerima yang bebas dari fading. Kemungkinan keduanya terpengaruh oleh fading dalam waktu yang bersamaan adalah kecil. Metode ini membutuhkan 2 antenna Rx pada Base Station untuk menerima signal yang sama, olehkarena itu tidak terpengaruh perbedaan yang disebabkan oleh fading. Dengan memilih yang terbaik dari 2 signal, akibat fading bisa dikurangi. Ada dua cara untuk melakukan ini, yaitu :

TX1/RXA TX2/RXB

CommonTX/RX antenna

Common TX/RX antenna

dd

BTS equipment

TX2/RXB

TX1/RXA

TX1/RXA

TX2/RXB

TX1/RXA

TX2/RXB

Horizontal separation, dd, for diversity =12-18 λ Horizontal separation, dd, for isolation 30 dB =2 λ (antenna with 65 degrees beamwidth, all gain values)

1 λ = 0.33 meter at 900 Mhz 1 λ = 0.17/0.16 meter at 1800/1900 Mhz

3-sector site with antennason the same height

Top view

\

32

Space Diversity: Jarak antara antena harus seperti hubungan signal di dua antenna, yaitu rendah. Hubungan adalah batas statistik yang menggambarkan persamaan dari signal. Dalam prakteknya, jaraknya harus beberapa meter. Pada 900 MHz dimungkinkan penguatan 3 dB, digunakan jarak 5 sampai dengan 6 meter antara kedua antena.. Pada 1800 MHz jaraknya bisa diperkecil karena panjang gelombangnya lebih kecil. Polarization Diversity: Antenna Dual Polarisasi adalah : sebuah perangkat antenna dengan 2 baris dengan unit fisik yang sama. Kedua baris itu bisa diatur dan diarahkan dengan berbagai cara selama rencana 2 polarisasi mempunyai performasi yang sama dengan penguatan dan contoh radiasi. Dua bentuk yang biasa digunakan bersama yaitu : baris Vertikal dan Horizontal dan baris dalam kemiringan 45°. BURST FORMATTING Informasi ditumpangkan pada satu time slot pada frame TDMA melalui Air Interface yang biasa disebut Burst (pemecahan). TRU (yang terdapat didalam RBS) dan MS menjalankan fungsi meletakkan informasi kedalam bentuk Burst sebenarnya. Ada lima tipe berbeda dari burst , yaitu : NORMAL BURST Digunakan untuk membawa informasi di Traffic Channels dan Control Channels; BCCH, PCH, AGCH, SDCCH, SACCH dan FACCH.

..

.

..

.

..

.

..

.

..

.......

..

.

..

.

..

.

Connectors

Feeders

.

.

.

.

.

..

.

..

.

..

.

..

.

..

.

Connectors

Feeders

Vertical+Horizontal Polarization

Vertical array

+-45 degrees Polarization

Antenna Housing

+45 degrees -45 degrees

Horizontal array

AntennaHousing

\

33

Burst yang normal mengandung paket 57 bit dari data encrypted atau voice, 2 flag bit, 26 bit Training Sequence, dan dua paket 3 bit yang disebut tail bit. Flag bits (Stealling flags) mengindikasikan signal FACCH sedang dalam proses. Training sequence dikenal sebagai contoh bit yang digunakan oleh equalizer untuk membuat model channel. Tail bits selalu 0,0,0 dan digunakan untuk membantu equalizer mengindikasi start dan stop points. Sebuah ts mempunyai ruang untuk 156,25 bit, tetapi burst hanya memuat 148 bit. Sisa 8,25 kosong dan disebut Guard Period, yang digunakan untuk melindungi burst dari overlapping dan yang lainnya.

Normal Burst Frequency Correction Burst Digunakan untuk membawa data di Frequency Correction CHannel (FCCH).

Frequency Correction Burst

Synchronization Burst Digunakan untuk membawa data pada Synchronization CHannel (SCH).

Synchronization Burst

TS0 TS1 TS2 TS3 TS4 TS5 TS6 TS7

TB 3

Speech or data 57

11 Training Sequence26

TB 3

Speech or data 57

GP 8.25

TS0 TS1 TS2 TS3 TS4 TS5 TS6 TS7

TB 3

Fixed Bits 142

TB3

GP 8.25

TS0 TS1 TS2 TS3 TS4 TS5 TS6 TS7

TB 3

Encrypted Bits 39

Synchronization sequence64

Encrypted Bits39

TB 3

GP 8.25

\

34

Access Burst Digunakan untuk membawa data di Random Access Channel (RACH). Itu memiliki Guard Period lebih panjang untuk membenarkan fakta bahwa MS tidak mengenal timing advance value untuk transmisi pada akses pertama. MS bisa jauh dari BTS yang mengindikasi initial burst akan datang terlambat.

Access Burst Dummy Burst Tidak membawa informasi, dan dikirim dari BTS pada ts yang bukan membawa traffic, menyediakan pengisian carrier. Formatnya sama dengan Normal Burst, kecuali tanpa flag bits.

Dummy Burst

HUBUNGAN BURST DAN FRAME Struktur frame TDMA melalui media udara dimulai dengan burst dan dikembangkan sampai dengan Hyperframe. Pengembangan tersebut terjadi sebagai berikut: • Frame TDMA terdiri dari 8 time slot. Tiap time slot membawa satu single burst. • 26 Traffic Channel TDMA Frame berisi sebuah traffic channel multiframe;

digunakan untuk membawa TCH, SACCH, dan FACCH. • 51 Control Channel TDMA Frame berisi control channel multiframe; digunakan

untuk membawa BCCH, TCCCH, SDCCH, dan SACCH. • Sebuah superframe terdiri dari 51 traffic channel multiframe atau 26 control channel

multiframe yang lain. • Hyperframe terdiri dari 2048 superframe.

TS0 TS1 TS2 TS3 TS4 TS5 TS6 TS7

TB 3

Synchronization sequence 41

Encrypted Bits36

TB3

GP 68.25

TS0 TS2 TS3 TS4 TS5 TS6TS1 TS7

TB 3

Mixed Bits 58

Training sequence26

Mixed Bits58

TB 3

GP 8.25

\

35

Gmb.1-39

\

36

PENGUKURAN KEKUATAN SINYAL Pengukuran kekuatan sinyal pada kondisi idle mode dan active mode.

Signal Strength Measurements Idle mode Idle mode terjadi saat MS kondisi on tetapi tidak terkoneksi (MS tidak mengirim sinyal). Ketika MS dalam kondisi on, MS tersebut mengukur semua frekuensi radio dalam sistem dan menyediakan kekuatan sinyal untuk setiap frekuensi. MS men-tuning ke cell terbaik untuk menerima pesan atau untuk meminta koneksi. MS melanjutkan memonitor semua cell terdekat, dan juga terdapat cell yang lebih baik, MS akan men-tuning ke cell tersebut. MS secara konstan mengupdate report pengukuran yang berisi kekuatan sinyal rata-rata untuk cell-cell terdekat, kekuatan sinya dan BER dari BTS yang melayani. Kekuatan sinyal dari BTS yang melayani diukur setiap waktu oleh MS penerima pada assigned time slotnya.

Active mode Active mode terjadi ketika MS berkomunikasi dengan jaringan. Kedua MS dan BTS yang melayani (serving BTS) melakukan pengukuran kekuatan sinyal pada link radio. MS secra kontinyu melapor ke sistem seberapa kuat kekuatan sinyal diterima dari BTS. Pengukuran ini digunakan BSC untuk membuat keputusan untuk cell yang ditargetkan ketika handover terjadi.

SS,BSIC

SS,BSIC

SS,BSIC

SS,BSICSS,BSIC

SS,BSIC SS,BSI

C

SS,BSIC

SS,BSIC

SS =SIGNAL STRENGHT BSIC =BASE STATION IDENTITY CODE

\

37

MS juga mengukur kualitas (BER) pada downlink dalam cell yang melayani (serving cell). Hasil pengukuran disediakan di MS dan rata-rata pengukuran dikalkulasi untuk semua nilai yang disediakan dalam periode waktu 480 ms. Nilai kalkulasi dikirim ke BTS dalam bentuk laporan pengukuran setiap 480 ms. Nilai rata-rata dari pengukuran untuk setiap carrier lalu diperoleh dan dilaporkan ke BSC. Untuk memastikan hasil pengukuran berhubungan dengan BTS yang sebenarnya, identitas BTS harus dipastikan. Identitas dari BTS diberikan dalam BSIC, dikirim melalui SCH, time slot 0, carrier 0.

Measurement Principle Prosedur MS ketika baru aktif: 1. MS menerima dan mengukur kekuatan sinyal dalam cell yang melayani (serving cell),

time slot 2. 2. MS mentransmisikan. 3. MS mengukur kekuatan sinyal untuk paling sedikit satu dari cell terdekat. 4. MS read BSIC dalam SCH (time slot 0) untuk satu dari cell terdekat. Enam cell-cell terdekat dengan nilai rata-rata kekuatan sinyal tertinggi dan validasi BSIC kemudian dilaporkan ke BSC melalui SACCH. Saat MS tidak disinkronisasikan dengan cell-cell terdekatnya, MS tersebut tidak mengetahui kapan time slot 0 dalam BCCH-carrier akan terjadi. Oleh sebab itu, MS dapat mengukur melalui extended time period, paling sedikit 8 time slot, untuk memastikan bahwa time slot 0 akan terjadi selama waktu pengukuran. Semua ini dilaksanakan selama IDLE frame.

Laporan Pengukuran Laporan pengukuran terdiri dari semua data yang dikirim ke sistem oleh MS selama hubungan berlangsung. Laporan dikirim pada SACCH setiap 480 ms. Data-datanya meliputi: • Kekuatan sinyal pada cell yang melayani. • Mobile power yang digunakan. • Timing Advance Value yang digunakan. • Discontinues Transmisi yang digunakan atau tidak. • Kualitas pada cell yang melayani.

0 2 1 7 0 1 2

3

7 2 1 0

0 2 1 7 0 1 2 7 21 0

41 1

2 2

IDLE

IDLE

25

25 24

24 Uplink

Downlink

TDMA frames

TDMA frames

\

38

• Kekuatan sinyal pada cell-cell terdekat. • Nomor cell-cell terdekat yang dilaporkan. • Frekuensi BCCH untuk laporan dari cell-cell terdekat. • BSIC untuk laporan cell-cell terdekat.

FITUR – FITUR LAINNYA HANDLING OF RBS CAPABILITIES Fitur ini membantu operator dalam memeriksa bahwa parameter – parameter yang dispesifikasikan dalam konfigurasi cell adalah sesuai dengan kemampuan associated RBS. Jika parameter – parameter yang tidak sesuai dispesifikasikan, yang jika digunakan untuk mengontrol sebuah RBS tidak akan berfungsi, BSC akan mengidentifikasikan ketidaksesuaian ke operator secara jelas. Informasi kemampuan RBS dibuat memenuhi syarat untuk bisa diggunakan dalam BSC. Perubahan kemampuan yang terjadi di RBS secepatnya dilaporkan ke BSC. BSC meminta informasi kemampuan yang baru melalui A – bis dari RBS. Kemampuan bisa seperti contoh berikut : output power supported, frequencies supported, dan kegunaan type combiner. PENANGANAN EMERGENCY CALL DI RBS Fitur ini menyediakan prioritas lebih ke akses darurat pada RBS melalui akses normal (biasa). Ketika akses darurat diterima di RBS hal itu akan diprioritaskan dan ditangani sebelum semua akses normal. RBS akan memajukan akses darurat ke BSC sebelum akses normal. Dengan demikian penyediaan hubungan darurat mendapat prioritas lebih dan penanganan lebih cepat.

MANAGED OBJECT RECOVERY Fitur ini menjalankan Managed Object (MO) recovery dari RBS-RBS di BSS setelah jalur transmisi A-Bis putus. Microwave dan PCM putus jalurnya, me-restart di BSC dan pada RBS maintenance. Subsytem TAS di BSC menangani MO di RBS, diperbaiki dengan maksud menangani jalur transmisi A-bis yang putus, restart dan pemeliharaan MO di RBS.

HANDLING OF EXTERNAL RBS HARDWARE Fitur ini memperbaiki pengawasan untuk hardware eksternal RBS seperti perangkat antena yang berhubungan. Hardware eksternal antena yang berhubungan diketahui untuk menjadi lebih penting di masa depan. Dengan maksud untuk menyediakan manajemen kesalahan dari hardware di dalam BSS, alarm eksternal interface di RBS digunakan untuk melapor dan memantau alarm.

\

39

Interface external alarm RBS dipetakan ke arah sebuah objek yang teratur di BSC. Ketika sebuah fault dideteksi pada hardware external di RBS, kesalahan tersebut dilaporkan pada MO dimana hardware external digambarkan BSC akan bereaksi pada fault tersebut dan mengirim alarm ke operator dan/atau memblok MO tergantung jika kesalahan dianggap dapat mempengaruhi fungsi-fungsi yang lain.

YEAR 2000 COMPLIANCE Dengan perputaran millenium baru diharapkan problem-problem akan terjadi pada bagian-bagian yang menarik. Hal ini berdasarkan fakta bahwa software secara bersama memiliki 2 digit untuk tiap tahun, yaitu xx pada 19xx, dan melewatka abad ketika mengubah tanggal. Ketika software mulai untuk mencampur tanggal pada tahun 19xx dan 20xx, software mungkin gagal, dan tanpa mengkomplitkan operasi atau software mungkin melanjutkan untuk memproduksi output error, yang dapat memberi pemberitahuan. BSC, RBS 200 dan RBS 2000 akan memenuhi BSI (British Standard Institute) dari penyesuaian tahun 2000, yang pada tahun 2000 penyesuaian harus bertujuan ke arah pelaksanaan atau fungsionalisasi yang dipengaruhi data sebelumnya, selama dan sesudah tahun 2000.

HIGH SPEED CIRCUIT SWITCHED DATA (HSCSD) Fitur ini menyediakan ke operator kemungkinan untuk menawarkan servis data sampai 38,4 kbps. Rata-rata data pemakai tertinggi dicapai dengan menandai beberapa full rate channel menjadi satu panggilan data. Rata-rata maksimum pemakai air-interface adalah 38,4 kbps, berhubungan ke 4 time slot, tiap time slot membawa 9,6 kbps data pemakai. Alokasi dinamik dari time slot selama hubungan tetap mendukung dan informasi dari time slot digunakan selama hubungan berjalan terus yang dilaporkan ke MSC untuk charging purposes.

DXX SUPPORT IN RBS 2000 DXX support dikenalkan ke RBS 2000 untuk mengembangan manajemen dari jaringan transmisi selular. Fitur ini akan melaksanakan manajemen transmisi tambahan yang dibatasi tanpa menggunakan modul eksternal transport. PCM-A dan PCM-B didukung dan fitur bisa bekerja cascaded chain mode. Semua itu digunakan bersama dengan jaringan transport DXX. Ketika fungsi pendukung digunakan dalam RBS, aturan RBS dari tampilan point manajemen sebagai titik sambungan dalam jaringan DXX. Fungsi ini harus dikonfigurasi menggunakan OMT.

\

40

TRANSPORT NETWORK Kestabilan dan keandalan transport network penting untuk operasi jaringan yang bagus. Ericsson membuat beberapa perangkat transmisi yang akan dijelaskan dengan ringkas pada bagian ini, yaitu: • MINI-DXC – Sebuah Mini Digital Cross Connector yang bisa menangani akses

jaringan yang lebih kecil. • DXX – Sebuah Digital Cross Connector yang dapat digunakan untuk membangun

jaringan backbone sampai akses jaringan yang kecil. • MINI-LINK – Sebuah jalur microwafe yang bisa digunakan untuk membangun

hubungan jaringan yang besar tanpa menggunakan kabel apapun antara bagian-bagian jaringan.

TOPOLOGI JARINGAN Pada gambar di bawah ini anda dapat melihat bagaimana MINI-DXC bisa diterapkan dalam area dengan metode redudancy yang berbeda yang digunakan tergantung pada permintaan pelanggan.

Example of building different network topologies using the MINI-DXC

BSC

BTS

MINI DXC

1,5 Mbit/s atau 2 Mbit/s

Meshed

Ring

Chain, Star, Tree

Protection

\

41

CHAIN, STAR DAN TREE NETWORK Topologi jaringan dasar adalah jaringan chain (deretan jaringan). Dengan mengembangkan jaringan chain, jaringan star atau tree bisa didesain. Topologi jaringan ini digunakan ketika pemeliharaan dan konsentrasi dari time slot menjadi tugas yang penting. Struktur dari star, chain atau tree adalah struktur yang terkonsentrasi. Artinya bahwa trafik dari sebuah nomor dari site-site disatukan bersama di tengah jaringan. Jalur tengah ini adalah jalur yang sangat penting untuk penyediaan seluruh jaringan dan metode pengamanan bisa digunakan untuk mengembangkan penyediaan penyeragaman.

RING NETWORK Tujuan utama untuk mengenalkan struktur ring adalah untuk pengoptimalan jaringan dengan heavy inter-node communication dan untuk digunakan dalam persoalan dimana proteksi dan redundancy menjadi penting. Dalam jaringan selular, aplikasi jaringan logic dari BTS ke BSC melalui sebuah bentuk alami bintang(star). Ini berarti bahwa tujuan utama dari struktur ring dalam jaringan sellular adalah untuk menyediakan proteksi(pengamanan) di dalam ring.

NETWORK PROTECTION Network protection menunjukkan bahwa jaringan dilengkapi dengan derajat redundancy tertentu seperti sebuah jalur di jaringan boleh mati/putus tanpa mengganggu trafik. MINI-DXC seperti sebuah contoh yang menyediakan 2 type proteksi: • 1+1 protection. Fungsinya dicapai dengan memilih sebuah jalur redundant stand-by

yang secara otomatis akan mengambil alih trafik jika jalur yang aktif mati. • Unidirectional Self Healing Ring (USHR) Protection. Jika satu dari jalur di dalam

ring mati, MINI-DXC di dalam ring secara otomatis akan mendeteksi kesalahan dan me-reconfigure dirinya sendiri dalam permintaan untuk pemeliharaan full connection dengan ring.

MESHED NETWORK Meshed network sebenarnya adalah ring, star dan chain yang dijadikan satu. Struktur mesh umumnya digunakan di dalam jaringan “hub”, contohnya komunikasi intra BSC dan MSC. Dalam menyatukan pelayanan jaringan, struktur meshed diterapkan untuk mengumpulkan dan menyebarkan pengiriman servis pada jalur bersama.

MINI DXC

UMUM Produk keluarga MINI-DXC menyediakan sebuah sistem compact digital cross- connect dengan manajemen penambahan fitur. Keseluruhan trafik MINI-DXC cross-connect menyimpan baik T1 (1,5 Mbps) atau E1 (2 Mbps) line cost dan equipment cost. Mini-

\

42

DXC adalah cross-connect system yang lengkap dalam sebuah circuit board tunggal yang didesain untuk menyesuaikan kedalam rak dari sistem lain. Gambar dibawah menunjukkan sebuah RBS 2101 dimana kamu bisa menyesuaikan Mini-DXC circuit board ke dalam Base Station. Di dalam slot DC/DC Converter atau kamu bisa meletakkannya di TM space pada mounting base.

Gmb. 1-43 Transport Node Management System (TNMS) adalah sebuah sistem manajemen node dengan konfigurasi yang lengkap dan kemampuan pengawasan. TNMS bisa dijalankan baik dalam lokal mode untuk mengatur bagian – bagian single Mini-DXC, atau dalam central mode untuk mengatur hubungan jaringan Mini-DXC. Ada dua mode yang memungkinkan TNMS untuk digunakan sebagai on-site service-PC, atau Operation and Maintenance center sebagai perangkat manajemen central.

NETWORK BUILD-UP Dalam gambar dibawah ini terdapat penjelasan tentang mengapa dan bagaimana jaringan Mini-DXC tergabung. Nomor-nomor yang digunakan dalam contoh berdasarkan asumsi bahwa tidak ada fungsi untuk konsentrasi atau multiplexing dari Link Access Protocol on D-channel (LAPD) yang digunakan.

Gmb.1-44

\

43

Gambar tersebut menunjukan bahwa 1.5 Mbps / 2 Mbps trunk dari masing-masing RBS hanya memakai 6,9 atau 12 ts dari masing-masing 24 berasal dari 31 ts yang tersedia di setiap Trunk 1.5 Mbps atau 2 Mbps. Dalam leased line network, ini berarti bahwa hanya beberapa persen dari leased service yang digunakan, yang mengontrol operational costs selama penambahan tanpa menambahkan nilai ke cellular service. Gambar di bawah memberikan contoh tentang bagaimana network yang ditunjukkan secara previous dapat dioptimalkan. Contoh dari cascade coupling mengasumsikan bahwa tidak ada fungsi multi drop yang dikenalkan dalam BTS-BTS.

Gmb.1-45 TECHNICAL DATA MINI-DXC family terdiri dari 3 produk utama, yaitu: • Produk MINI-DXC/E1 ada dalam 4 versi yang berbeda. Sebagai 19” rack version

atau sebagai sebuah board untuk pemasangan di dalam RBS. MINI-DXC/E1 diproduksi dengan electrical interface untuk sepasang kabel pilin yang simetris 120 ohm atau kabel coaxial 75 ohm, masing-masing dengan modul daya -48 V atau 24 V.

• Produk MINI-DXC/T1 ada dalam 2 versi yang berbeda. Sebagai 19” rack version atau sebagai sebuah board untuk pemasangan di dalam RBS. MINI-DXC/T1 dilengkapi dengan electrical interface untuk sepasang kabel pilin yang simetris 100 ohm dan modul daya -48 V atau 24 V.

• Aplikasi TNMS meliputi kemampuan manajemen dari MINI-DXC/E1 dan MINI-DXC/T1. TNMS diarahkan sebagai aplikasi local Service-PC atau sebagai aplikasi manajemen hubungan sentral.

DXX UMUM Jaringan DXX Ericsson terdiri atas modem akses dan jaringan crossconected pintar untuk transportasi sinyal digital. Daerah range dari kecepatan rendah 2 Mbps untuk jaringan akses sampai kecepatan tinggi 155 Mbps untuk jaringan SDH. DXX Ericsson

\

44

menawarkan kemampuan MUX, NTU, dan sistem digital cross connected (DXC) yang digabung dalam satu paket. DXX Ericsson dapat digambarkan sebagai peralatan MUX digital dengan beberapa interface untuk trunk, dan sebagai peralatan Digital Cross Connected dengan beberapa interface kanal. Cross Connection dapat dibuat secara bebas antara tipe – tipe interface, trunk ke trunk, trunk ke kanal dan kanal ke kanal. Hubungan antar kanal adalah semi permanent dalam arti rekonfigurasinya fleksibel dengan menolong proses integrasi dengan Network Manajemen System (NMS). Jaringan komunikasi point to point, broadcast tidak langsung dan point to multi point tersedia. Karena implementasinya fleksibel dalam interface yang berbeda, tipe peralatan ini sering direferensikan untuk fleksibel multiplexer atau “flexmux”. Satu jaringan DXX Ericsson dapat menyediakan seluruh fungsi yang ditemukan dalam multiple DXC dan jaringan MUX

NETWORK BUILD-UP Filosofi dibelakang jaringan DXX Ericsson adalah untuk menyediakan operator-operator radio seluler dengan satu transport platform yang membolehkan kontrol dari seluruh infrastruktur transmisi. Sistem DXX bisa dikonfigurasi dalam jalur yang sangat fleksibel dan bisa dikonfigurasi dalam mode redundancy yang berbeda yang telah dideskripsikan di awal. Gambar 1-43 menunjukkan bagaimana sistem dapat di implementasikan.

Gmb.1-46

\

45

TECHNICAL DATA DXX node No of 2 Mbps Interface Cluster 256 Basic-32 32 Basic-16 24 Basic-6 8 Mini 3 Micro 4

Table 1 MINI-LINK UMUM Radio mini-link menyediakan jaringan telekomunikasi yang efisien dan cepat dalam kemampuan wide-coverage. Kegunaan mini-link sangat cocok untuk komunikasi selular karena kemampuannya yang fleksibel, konfigurasi dan ruang yang fleksibel. Juga menangani fasa-fasa pada project secara cepat dari planning ke comissioning. Mini-link ideal untuk penyediaan kapasitas link medium secara cepat dalam waktu sementara atau permanent, jaringan komunikasi mobile atau fixed. Dapat juga digunakan untuk semua jaringan yang tersedia 1 sampai dengan 17 jalur kecepatan 2 Mbps. Perangkat ini tidak memerlukan tiang atau menara, karena dapat dipasang di atas gedung. Mini-link terbagi atas tiga versi yang bekerja dalam cara yang hampir sama tetapi mereka memiliki kapasitas dan kemampuan band frekuensi yang berbeda, yaitu: • MK II (old version) • Mini-link C • Mini-link E

Gmb. 1-47 Gambar di bawah menunjukkan terminal MINI-LINK E. Mini-link E adalah mini-link paling terakhir yang diproduksi dan sangat fleksibel serta memiliki keandalan sistem. Sistem mini-link E pada bagian luarnya tergantung pada frekuensi, dan bagian dalam tergantung pada trafic.

\

46

Gmb.1-48 NETWORK BUILD-UP MINI-LINK hop bisa berupa 1+0 hop dengan maksud tidak ada redundancy jika perangkat rusak atau terjadi fading pada jalur radio. Bisa juga berupa 1+1 karakter dengan maksud ada redundancy. Pada gambar di bawah anda bisa melihat jaringan itu sebetulnya.

Gmb.1-49 TECHNICAL DATA Mini-link C

Kapasitas traffic (Mbps) : 2, 2x2, 4x2, 8, 2x8, 8x2 Band frekuensi (GHz) : 15, 23, 26, 38

Mini-link E

Kapasitas traffic (Mbps) : 2x2, 4x2, 8, 2x8, 8x2, 34+2 Band frekuensi (GHz) : 7, 15, 18, 23, 26, 38

\

47

RADIO BASE STATION Radio Base Station 2000 adalah radio base station generasi kedua dari Ericsson yang dikembangkan untuk memenuhi spesifikasi GSM untuk BTS. RBS 2000 memiliki lebih banyak keuntungan dibanding dengan RBS 200. RBS 2000 secara khusus didesain untuk memberikan tampilan yang cepat dan efektif serta biaya perawatan yang lebih murah. RBS 2000 juga memiliki instalasi yang sederhana dengan on-site testing dan commissioning. Hal ini dapai dicapai karena cabinet bersifat modular, dan software di download dan di tes oleh pabriknya sebelum dipasarkan.

Desain yang fleksibel artinya akan terdapat banyak konfigurasi dan perluasan seiring dengan bertumbuhnya jaringan. RBS dapat diposisikan pada variasi site yang berbeda termasuk outdoor, indoor, on ground atau rooftops dan wall mounted. Teknologi Very Large Scale Integration (VLSI) diaplikasikan untuk mendapat Mean Time Between Failures (MTBF) yang lebih lama. Lower Mean Time to Repair (MTTR) diperoleh melalui : • User friendly Man Machine Interface (MMI) seperti indicator Light Emitting Diode

(LED) dan tombol-tombol dalam man-machine language and supervisi pada semua unit dan kabel untuk deteksi kesalahan dan isolasi.

• On site swapping dan perbaikan pada desain hardware yang modular. RBS mendukung adanya Hierarchical Cell Structures (HCS) sampai dengan tiga layer. Layer dapat berupa coverage untuk macrocell, street level pada microcell dan indoors pada picocell. RBS 2000 mendukung kedua konfigurasi omni directional dan sector cell.

\

48

RBS 2101

UMUM • Outdoor RBS. • Dapat digunakan sebagai indoor RBS, tanpa climate subcabinet • Dapat mensupport sampai dengan 2 TRU per cabinet • Cabinet dapat digunakan untuk konfigurasi omni atau sector dengan menggunakan

lebih dari 2 TRU. Untuk konfigurasi ini memerlukan ekstension cabinet.

CABINET Cabinet RBS 2101 memiliki jangka waktu kerusakan yang lebih lama, tahanan yang baik dan kemampuan beradaptasi dengan cuaca. Cabinet dibagi menjadi tiga bagian utama : Climate Subcabinet : • Pengawasan dan maintenace pada internal temperatur dan kelembapan yang diizinkan

pada setiap unit dalam RBS.

\

49

• Dapat dibagi dalam dua versi, dengan pengubah panas yang dapat menghandle temperatur sampai dengan +45oC atau air conditioner sampai +55oC.

Radio Subcabinet : • Tempat untuk maksimal 2 TRU dan penggunaan perangkat secara bersama-sama

untuk melayani satu cell. • Battery Distribution System (BDS) terdiri dari batere untuk minimum 3 min backup

batere. • Optional converter DC/DC (+24/-48V) dapat ditambahkan untuk memberi power

pada perangkat TM. Mounting Base : Semua kabel menuju cabinet melalui mounting base adalah : • Jumper antenna yang tersambung secara langsung ke Radio Subcabinet • Kabel transmisi yang tersambung rumah perangkat transmisi dalam ruang Transport

Module (TM) • Kabel power utama yang terhubung ke AC Connection Unit (ACCU) • Kabel external alarm yang terhubung ke lightning protected inlets (max 8 ). Unit-unit ini akan tersambung ke cabinet yang lain melalui connector field pada langit-langit mounting base. TECHNICAL DATA Ukuran dan berat standar untuk RBS ditunjukkan dalam tabel Size (mm)

Width 705 Depth 450

Total height 1285 Table 2-1 Size Part Weight Climate Subcabinet48 dengan heat exchanger 56 dengan active cooler Radio Subcabinet 98 fully equiped Mounting Base 47 Total weight 193 dengan heat exchanger 201 dengan active cooler Table 2-2 Weight

\

50

RBS 2102

RBS 2102

UMUM • Outdoor RBS • Dapat mensupport sampai dengan 6 TRU per cabinet • Dapat dikonfigurasi sebagai single cell atau konfigurasi sector • Konfigurasi multicabinet dengan dua cabinet, master dan ekstension cabinet, dan

konfigurasi 12 transceiver baik sebagai single cell maupun sector cell

CABINET RBS 2102 memilki dua versi yang berbeda. Perbedaan utama dari RBS 2102 yang baru tidak memiliki mounting base. Semua unit diujungkan pada climate protected yang sama atau semua unit bekerja dengan cara yang sama.

Gmb.2-3

\

51

Cabinet RBS 2102 memiliki jangka waktu kerusakan yang lebih lama, tahanan yang baik, dan kemampuan beradaptasi terhadap cuaca. Cabinet “lama” dibagi dalam dua bagian (tidak ada dalam cabinet yang baru). Cabinet RBS : • Cabinet dapat menampung 6 TRU ditambah common equipment needed untuk

melayani konfigurasi cell • Battery Fuse Unit (BFU) dapat ditambahkan jika internal batere dipasang, yang akan

mencatu minimum satu jam back up batere, jika fully equipped. • Climate Unit, yang dilokasikan pada pintu, memantau dan memaintenance internal

temperatur dan kelembapan yang dizinkan untuk unit-unit dalam RBS. Mounting Base : Semua kabel yang menuju cabinet melalui mounting base, adalah : • Jumper antenna yang tersambung secara langsung ke Radio Subcabinet • Kabel transmisi yang tersambung rumah perangkat transmisi dalam ruang

Transport Module (TM) • Kabel power utama yang terhubung ke AC Connection Unit (ACCU) • Kabel external alarm yang terhubung ke External Alarm Connection Unit (EACU)

TECHNICAL DATA Ukuran dan berat standar dari RBS ditunjukkan dalam tabel Size (mm) Old Size (mm) New

Width 1300 1300 Depth 760 710

Total height 1605 1614 Table 2-3 Size Part Weight Old Weight New Climate Subcabinet476 (including batteries)550 (including batteries)Mounting Base 129- Total weight 605 550 Table 2-4 Weight

\

52

RBS 2103

RBS 2103 UMUM • Outdoor RBS untuk GSM 900 • Dapat mensupport 6 TRU per cabinet • Dapat dikonfigurasi sebagai single cell atau konfigurasi sector RBS 2103 secara searah hanya melayani pelanggan tertentu. CABINET Cabinet RBS 2103 memiliki jangka waktu yang lam terhadap kerusakan, tahanan yang baik, kemampuan beradaptasi dengan cuaca yang baik. • Cabinet RBS dapat menampung sampai dengan 6 TRU ditambah common equipment

needed untuk melayani konfigurasi cell. • Battery Fuse Unit (BFU) dapat ditambahkan jika internal battery dipasang, yang

memberi back up battery kira-kira 45 menit . • Kabel untuk feeder antena, kabel transmisi dan power utama, dikonsentrasikan di

bawah cabinet. Perangkat transmisi dapat ditempatkan dalam Transport Modul (TM). • Heat Exchanger dipasang di belakang cabinet. Oleh karena itu tidak mungkin

memasang cabinet pada tembok.

\

53

TECHNICAL DATA Ukuran dan berat standar RBS ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.

Part W (mm) D (mm) H (mm) Cabinet 900 795 2000 Mounting base 850 650 300

Table 2-5 Size

Part Weight (kg) Fully equipped cabinet 480 (including

batteries) Table 2-6 Weight RBS 2202

RBS 2202 UMUM • RBS merupakan perangkat dalam ruangan • Kapasitas maksimum 6 TRU per kabinet

\

54

• Dapat dikonfigurasikan sebagai single cell atau sektor cell • Konfigurasi multicabinet terdiri dari dua cabinet, yaitu master dan extension

(perluasan) cabinet, sehingga dapat memuat 12 TRU CABINET Cabinet dapat ditempatkan dirumah yang terlindung oleh cuaca atau diruangan yang memberikan udara yang cocok dengan peralatan cabinet. • Cabinet RBS memuat hingga 6 TRU ditambah peralatan yang dibutuhkan untuk

melayani konfigurasi cell. • Kabel untuk jumper antena, kabel transmisi, dan power utama yang dikonsentrasikan

di cabinet paling atas. • Catu daya dapat menghasilkan 230V AC, -48V DC atau 24V DC. Jika tegangan

230V AC digunakan, batere cadangan dapat berupa batere yang terpisah yang berdiri sendiri, BBS 2202 dapat menyediakan power cadangan selama 8 jam.

• Penutup cabinet dapat berhimpit dengan atap cabinet, sehingga dapat meredam suara dan terlihat rapi.

TECHNICAL DATA Ukuran standar untuk lebar dan berat dari RBS ditampakkan oleh tabel dibawah ini.

Size (mm) Width 600 Depth 400 Height (including base frame and cowl)

1900

Table 2-7 Sizes

Part Weight (kg) Total weight 226 kg

Table 2-8 Weights

\

55

RBS 2301/RBS 2302

RBS 2301/2302 UMUM Secara umum RBS 2301 dan RBS 2302 tampak sama, tetapi memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tulisan dibawah ini. Jika tidak disebutkan, berarti sama untuk kedua perangkat tersebut. • Aplikasi dari desain perangkat indoor maupun outdoor • Memungkinkan untuk dipasang menempel pada dinding atau pada tiang • Delivered with 2TRXs • Dapat digunakan hingga 6 TRX dengan menggabungkan 3 cabinet dalm satu cell

(RBS 2302) • Didukung MaxiteTM (antena aktif)(RBS 2302) • Tegangan yang dikeluarkan kecil sehingga digunakan untuk cell kecil, misalnya:

arena, jalan, dan pusat perbelanjaan,dll. • Cabinet dapat digunakan untuk external antena, internal sector atau omniantena • Dapat digunakan untuk membuat area picocell hanya dengan menggunakan satu

antena CABINET Ukurannya lebih kecil dari base station yang lain dalam keluarga RBS 2000, dan yang lebih utama untuk tegangan keluaran yang kecil. Untuk itu base station tidak terlalu

\

56

membutuhkan banyak pendingin dan itulah mengapa ukurannya lebih kecil. Base Station terdiri hanya sedikit bagian yang bisa diganti, terdiri dari : Cabinet : Tempat kabinet memuat hingga 2 TRx ditambah peralatan bersama dibutuhkan untuk melayani satu cell; itu adalah catu daya, saklar pembagi, antena interface dan battery sebagai tenaga cadangan min. 3 menit. Mounting Base : Semua kabel yang masuk disambung, yaitu AC-Power, jalur transmisi dan external alarm. Sunshields : Dipasang mengelilingi Base Station agar kabinet terlihat lebih bersih. Sunshields bagian depan bisa ada 6 macam warna untuk mengkombinasikan ke dalam lingkungan yang lebih baik. TECHNICAL DATA

Part W (mm) D (mm) H (mm) Without integral antennas 535 408 160 With sector antenna 535 408 210 With omniantenna 607 408 160

Table 2-9 Size

Part Weight (kg) Cabinet (including battery) 18 Mounting base (including sunshield) 6.5 Wall bracket 3 Omniantenna 0.5 Sector antenna 2 Total without internal antennas 28

Table 2-10 Weight

\

57

Local Bus

Antena System

MS Test Point

Antena System

MS Test Point

MS Test Point

Antena System

Mains Supply ( 230 VAC )

Dc System Supply (27 VDC)

Power Com Loop

X-Bus

RF-Path

CDU-Bus

RF-Path

RF-Path

RF-Path

RF-Path

CDU-Bus RF-Path

CDU-Bus

Test

External Alarm

OMT interface

A-bis Interface

TRU

TRU

TRU

TRU

TRU

TRU

DXU

ECU

CDU

CDU

PSUs

CDU

HARDWARE ARCHITECTURE COMMON USED HARDWARE AND SYSTEM BUSES IN RBS 2000 MACRO Hardware terdiri dari beberapa RU (Replaceable Units) dan buses, yang digambarkan di bawah ini :

Replaceable Units (Rus) and buses in RBS 2000 LOCAL BUS Local bus menyelenggarakan internal komunikasi antara DXU, TRU dan ECU. Salah satu contoh informasi yang dikirim melalui bus ini adalah TRX Signaling, voise dan data. TIMING BUS Timming bus membawa informasi air timing dari DXU ke TRU. X-BUS X-bus membawa voice/data pada timeslot antara TRU. Ini digunakan untuk baseband frequency hopping.

\

58

CDU BUS CDU Bus menghubungkan CDU ke TRU dan fasilitas interface dan fungsi-fungsi O&M.. CDU Bus mentransfer alarm dan informasi spesifik RU antara CDU dan TRU. POWER COMMUNICATION LOOP Power communication loop terdiri dari kabel fiber optik dan carriers control serta informasi supervisi antara ECU, PSU, dan BFU. Output secara langsung diregulasi ke traffic load dari RBS. DESKRIPSI UNIT-UNIT DISTRIBUTION SWITCH UNIT (DXU) Distribution Switch Unit adalah sentral control unit dari RBS. Hanya ada satu DXU untuk setiap RBS. DXU menyediakan interface system dengan cara cross connect antara jalur transport 2 mbps atau 1,5 mbps dan timeslot individual ke transceiver yang sudah ditentukan. Unit ini terdiri dari fungsi-fungsi sbb : • Interface ke BSC • Distribution switch • Timing unit • Local bus interface • Konsentrasi control link (LAPD Signaling) ke BSC • Memiliki 16 external alarm • Operation and Maintenance Terminal (OMT) interface • Menyimpan database dengan konfigurasi cabinet. Dengan fungsi-fungsi ini DXU membangun hubungan ke BSC (PCM Link) dan mencrossconnect timeslot individual ke transceiver tertentu. Referensi timing untuk RBS digenerasikan dengan memecah sinkronisasi informasi dari PCM link atau dari internal source. Dalam hal ini, untuk kemudahan maintenace perangkat, terdapat database yang mengandung informasi tentang instalasi hardware. Installation Data Base (IDB) ini memiliki identitas RU, posisi fisik, dan parameter konfigurasi yang berhubungan. BSC (melalui LAPD) mengontrol konfigurasi dari DXU. Perpisahan kanal 64 kbps tidak diperlukan.

\

59

B

A A-bis interface

Local Bus B

Local Bus A

TimingBus

Interfaces

Indicators

W_dog

CPU

SRAM

DRAM

BOOT/ FLASH

HDLC Concentrator

Central Timing Unit

POWER DC/DC

RS 485

RS 485 Switch

SwitchG 703

G 703

External alarms OMT interface CPU Part PCM Part A-bis interface

DXU Block Diagram DXU dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu : • PCM-part, Interface Switch (IS) • Central Processing Unit (CPU) • Central Timing Unit (CTU) • High Level Data Link Controller (HDLC) concentrator Fungsi masing-masing bagian adalah : PCM-part (IS) berbeda dengan time switch pada RBS 200. Tujuannya adalah mengekstrak timeslot dari link A-bis dan melewatkannya ke TRU melalui local bus. Sangat mungkin menghubungkan dua line PCM (Port A/B) ke DXU. Hal ini untuk meningkatkan kapasitas transmisi atau melayani kelebihan pada link transmisi. IS dapat mendrop timeslots yang tidak digunakan pada RBS. Ini disebut Multi Drop (Cascading) dan ini meningkatkan fleksibilitas. Satu PCM line dapat terinterkoneksi ke maksimal 5 RBS dari BSC. Timeslot incoming akan dikoneksi ke PCM Port A pada DXU. Timeslot outgoing melalui RBS selanjutnya dikoneksi ke PCM Port B. fungsi Multi Drop diaktivasi dengan OMT selama instalasi. CPU melakukan resource management dengan RBS. Dalam hal ini, bertanggung jawab untuk : • Loading dan storage software RU

\

60

TRU

Distributed Processor

DSP

HDLC

Signal

Processing HW

Radio Control Block

VSWR Supervision

Radio Transmitter

BRadio

Receiver A

TRUD

Local Bus

CDU Bus X-Bus

Timing Bus

Tx

Pf Pc

Rx A

Rx B

Blok Diagram TRU(2-9)

• Interface ke OMT • Operasi dan pemeliharaan • Internal dan external alarm • Ekstraksi dari informasi signaling LAPD CTU menggenerasikan referensi kestabilan pulsa untuk TRU. Timing unit dapat disinkronisasikan dengan jalur A bis (A bis link) atau dari sumber external seperti sebuah optional sync board seperti Global Positioning System (GPS) receiver. HDLC Concentrator memungkinkan konsentrasi fitur LAPD dan multiplexing LAPD. Hal ini meningkatkan jalur PCM. HDLC Concentrator membaca informasi signaling TRX dan menyebarkannya ke TRU-TRU atau ke bagian CPU dalam DXU secara teratur.

TRANSCEIVER UNIT (TRU) Sebuah unit transmitter/receiver dan sinyal processing yang memancarkan dan menerima sinyal radio frekuensi yang dilewatkan dari dan menuju mobile stations. TRU mengandung sinyal prosesing, radio reception, dan power amplification. Melalui penggunaan teknologi chip Application Specific Intergrated Circuit (ASIC), TRU mencapai kemampuan tertinggi, volume terkecil, berat terendah, dan penggunaan power terkecil. Setiap TRU menghandle 8 timeslots di udara. TRU memiliki satu output transmit dua inlet penerima. Alasan dari hal ini untuk memungkinkan menerima dua sinyal antenna yang bebas dari dua antenna pada cell yang sama. Ini disebut diversity dan digunakan untuk mengembangkan kulitas pelayanan. TRU memiliki fungsi yang menjalankan loop test pada Radio Frekuensi untuk pengetesan peralatan transmit dan receiver. TX data TX ctrl RX ctrl

\

61

TRU memasukkan semua fungsi yang berhubungan pada satu radio carrier yang mensupport delapan Basic Physical Channels (BPC) pada frame TDMA. Fungsi-fungsi ini termasuk : • Radio transmitting • Radio receiving • Sinyal prosesing pada media udara • TRX management TRU dibagi menjadi tiga bagian utama : • Transceiver Unit Digital (TRUD) • Transmitter Block (TX-block) • Receiver Block (RX-block) TRU memiliki tujuan utama, yaitu: TRUD melayani seperti TRx controller. Itu interface dengan komponen RBS melalui Local Bus, CDU Bus, Timing Bus dan X Bus. TRUD melakukan proses signal digital untuk uplink dan downlink seperti channel coding. Interleaving, ciphering, burst formatting dan viterbi equalization. Dibandingkan dengan RBS 200, TRUD telah memiliki fungsi-fungsi TRXC dan SPU. Transmitter Blok menjalankan modulasi dan amplifikasi signal downlink. Sebagai fungsi tambahan Transmitter Blok menjalankan pengawasan VSWR. Transmitter blok menjalankan fungsi-fungsi RTX yang dilakukan pada RBS 200. Receiver Blok menjalankan demodulasi signal uplink dan me-rutekan signal yang dimodulasi ke dalam bagian TRUD. Receiver Blok menjalankan fungsi-fungsi RRX yang dilakukan pada RBS 200. Radio Loop antara TX dengan RX membuat mungkin untuk pengetesan TRU oleh generating test signals dan me-loop nya kembali untuk pengetesan pengukuran Bit Error Ratio (BER). COMBINING AND DISTRIBUTION UNIT (CDU) COMBINER DAN UNIT-UNIT YANG TERHUBUNG Combiner adalah sebuah alat pada base station, yang melewatkan hubungan dari beberapa pemancar ke antena. Itu melewatkan tiap energi dari masing-masing pemancar RF ke antenna, sementara ia juga mem-blok energi dari pemancar lain yang menggunakan antena yang yang sama. Ada dua tipe combiner, yaitu:

\

62

• Hybrid • Filter Hybrid Combiner Hybrid combiner adalah sebuah perangkat broad band yang melewatkan semua frekuensi dalam band pengiriman untuk lewat jalur langsung. Tiap Hybrid combiner bias mengkombinasikan dua signal pemancar yang masuk menjadi satu signal keluaran. Perangkat ini memiliki insertion loss 3 dB. CDU-C dan CDU C+ memiliki hybrid combiner.

Hybrid combiner Filter Combiner Filter combiner adalah sebuah perangkat narrow band yang hanya melewatkan frekuensi yang terpilih pada band pemancar. Perangkat ini mempunyai insertion loss yang sama (sekitar 4dB) tergantung berapa banyak pemancar yang yang berada didalam system. CDU-D memiliki filter combiner. Step motor digunakan untuk men-tuning filter combiner untuk frekuensi yang terpilih. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 5 sampai 7 detik. Bandpass filter yang terpilih mencegah power dari pemancar lain untuk lewat dan merusak antenna.

osc

Mod

osc

Mod

\

63

Filter combiners Duplex Filter Bisa menggunakan antena yang sama untuk transmisi dan menerima duplex filter yang digunakan. Duplex filter bisa ditempatkan didalam CDU atau dipasang diluar base station. Duplex filter yang diluar biasanya dipasangkan ke Tower Mounted Amplifier (TMA).

osc

Mod

osc

Mod

osc

Mod

osc

Mod

Duplex filter

ANT

Tx Bandpass Filter

Duplex Filter

Rx Bandpass Filter

Tx Rx

\

64

Duplex filter terdir dari dua band pass filter, satu untuk frekuensi uplink dan satu lagi untuk frekuensi down link. Hal ini memungkinkan kedua jalur antenna kirim dan terima dihubungkan ke antenna bersama. Karena signal dari transmitter tidak dapat melalui RX-band pass filter dan signal dari antenna receiver tidak dapat melalui TX-band pass filter. Tower Mounted Amplifier (TMA)/ Antenna Low Noise Amplifier (ALNA) TMA atau ALNA, dua nama berbeda untuk satu bagian, adalah sebuah external yang dipasang di menara, dekat ke antenna. Perangkat ini menguatkan signal terima untuk meningkatkan sensitifitas untuk system secara keseluruhan dan mengganti kerugian loss pada feeder antenna dalam system 1800 atau 1900 MHz. TMA disuplai dengan tenaga dari CDU dan diawasi oleh RBS. TMA juga menghubungkan jalur kirim dan terima ke antenna yang sama dengan sebuah duplex filter.

Tower Mounted Amplifier/Antenna Low Noise Amplifier Fungsi hardware TMA/ALNA adalah : • RX pre-amplification • Duplex filtering

SPESIFIKASI RBS 2000 Combining and Distribution Unit (CDU) adalah interface antara TRU dan antenna . Tujuan utama dari CDU adalah untuk mengurangi jumlah penggunaan antenna dalam setiap cell atau sector.

Low Noise

Tx Bandpass Filter Tx Bandpass Filter

Tower Mounted Amplifier/ Antenna

Tx Rx

ANT

\

65

Fungsi hardware CDU adalah: • TX Combining (bukan CDU-A) • RX Pre Amplification dan Distribusi • Antenna Sistem Supervision Support • RX Filtering • Power Supply Tower Mounted Amplifier (TMA) dan Supervisi (tidak terdapat pada

band frekuensi 900 MHz). • RF Circulator dalam CDU didesain untuk melayani TRU dengan proteksi terhadap

refleksi power RF CDU mengkombinasikan atau mendistribusikan (tergantung CDU) sinyal kirim dari transceiver yang berbeda dan mendistribisukan sinyal terima ke semua transceiver. Antenna yang sama digunakan untuk mengirim dan menerima jika duplex filter digunakan. Semua sinyal disaring sebelum ditransmisikan dan sesudah penangkapan oleh Band Pass Filter. Sebuah unit pengukuran dimasukkan pada system untuk providing forward dan pengukuran refleksi power untuk kalkulasi Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) dalam TRU. Untuk men-support konfigurasi dan kebutuhan yang berbeda, type-type CDU dikembangkan, seperti: • CDU-A, tanpa combiner (menghindari loss combining) • CDU-C dan CDU-C+, dengan hybrid combiner • CDU-D, dengan filter combiner untuk mendukung konfigurasi yang besar PENJELASAN BLOK DIAGRAM CDU Bagian ini ditulis untuk semua type CDU. CDU tidak dibangun secara tepat dengan cara yang sama, beberapa unit tidak terdapat dalam beberapa type CDU dan beberapa unit tidak dijelaskan di sini karena telah dijelaskan pada bab terdahulu. RF Circulator atau Isolator Melakukan proteksi terhadap TRU dari refleksi power RF jika ada sesuatu yang rusak dalam CDU atau dalam antenna. TXBP dan RXBP Transmitter Band Pass Filter (TXBP) dan Receiver Band Pass Filter (RXBP), menyaring sinyal terima RF ke downlink dan sinyal kirim RF ke uplink secara berturut-turut. Bagian ini dengan duplex filter memberikan isolasi yang diinginkan antara band TX dan RX. Measurement Coupler Unit (MCU) MCU menyaring dan mengukur refleksi power. Hasil pengukuran diroutingkan ke TRU, melalui Test Data Unit (TDU), untuk penggunaan dalam kalkulasi VSWR. TDU juga

\

66

menyediakan hubungan untuk hook up ke Test Mobile, Mobile Station Test Point (MSTP). VSWR digunakan untuk mengecek apakah system antenna bekerja dengan baik. Jika VSWR meningkat lebih dari limit yang diset selama instalasi, alarm akan dikirim ke BSC. Receiver Divider Amplifier (RXDA) dan Receiver Divider (RXD) Sinyal kirim didistribusikan ke TRU melalui RXDA atau melalui RXD, tergantung pada type CDU. Fungsi dari RXDA adalah untuk pre-amplified dan membagi sinyal terima. RXD hanya memiliki fungsi untuk membagi. Pada CDU-C,C+ dan D terdapat poin koneksi High Level in (HLin) dan High Level out (Hlout). Kedua koneksi ini memungkinkan CDU untuk mendapat RxA dan RxB dari satu CDU dan meminimalkan perkabelan antar cabinet. Pada beberapa type CDU terdapat lebih banyak hubungan High Level untuk meningkatkan fleksibilitas dari CDU dan mengkonfigursi cell dengan cara yang mudah. Operation and Maintenace (O&M) Bagian O&M pada bagan menggambarkan Intergreated Circuit untuk fungsi operasi dan maintenance CDU. Mereka berkomunikasi dengan TRU melalui CDU Bus. Komunikasi terdiri dari alarm dan informasi dari database CDU. Database terdiri dari informasi RU, seperti type CDU, serial number, dan lain-lain. BLOCK DIAGRAM CDU Block diagram di bawah ini menunjukkan type-type CDU yang berbeda untuk GSM 900. Perbedaan utama antara GSM 900 dengan GSM 1800 dan 1900 adalah dimana duplex filter dapat atau tidak dapat digunakan. Yang memungkinkan terhubung ke TMA. Pada beberapa CDU tidak terdapat duplex filter di dalam CDU untuk frekuensi bandnya. Beberapa CDU dapat menggunakan Inter Modulation of the 3rd order (IM3) frekuensi planning tergantung dari band width yang digunakan operator. Jika menggunakan band width 20 MHz atau lebih dan menggunakan frekuensi TX terendah dalam interval untuk GSM 900 : 935 – 940 MHz ,untuk GSM 1800 : 1805 – 1810 MHz dan untuk GSM 1900 : 1930 – 1935 MHz, maka menggunakan rekomendasi perencanaan frekuensi. Tanpa perencanaan frekuensi, sensitifitas dari sebuah single receiver side dapat berkurang dari 10 menjadi 15 dB, tetapi dalam lapangan, masalah diversity, pengurangan dapat terjadi menjadi 3 – 5 dB.

\

67

CDU-A

Gmb.2-14 CDU-A digunakan ketika pengoptimalisasian cell dari coverage tinggi sejak CDU didesain untuk memaksimalkan power output. Ciri-ciri utama adalah: • Menggunakan maksimum 2 TRU per cell (direkomendasikan untuk mengurangi

penggunaan antenna pada setiap cell). • Power output pada GSM 900 : 44,5 dBm dan pada GSM 1800/1900 : 43,5 dBm. • Pada perencanaan frekuensi tidak memiliki batas. • Pembagian frekuensi yang dianjurkan adalah 400 kHz. CDU-C

Gmb.2-15

\

68

CDU-C digunakan ketika pengoptimalisasian cell untuk kapasitas medium, sejak beberapa TRU yang mungkin dibandingkan lebih tinggi ke CDU-A. Power output tidak tergantung pada jumlah TRU dalam cell. Ciri-ciri utama adalah: • Menggunakan maksimum 6 TRU per cell. • Power output pada GSM 900 : 41,0 dBm, dan pada GSM 1800/1900 : 40,0 dBm. • Pada frekuensi planning menggunakan ketentuan IM3. • Penbagian frekuensi yang dianjurkan adalah 400 kHz. CDU-C+

CDU-C without TMA CDU-C digunakan ketika pengoptimalisasian cell untuk kapasitas medium, sejak beberapa TRU yang mungkin dibandingkan lebih tinggi ke CDU-A. Power output tidak tergantung pada jumlah TRU dalam cell. CDU-C+ menggantikan fungsi CDU-C. Ciri-ciri utama adalah: • Menggunakan maksimum 6 TRU per cell. • Menggunakan 2 jalur penerima. • Power output pada GSM 900 : 41,0 dBm, dan pada GSM 1800/1900 : 40,0 dBm. • Pada frekuensi planning menggunakan ketentuan IM3. • Pembagian frekuensi yang dianjurkan adalah 400 kHz.

HCOMB TXBP DUPL

MCU

RXD1 : 4

RXDA

RXBP

RXD1 : 2

RXDA

RXBP

TRU TX

RX

RX

TX

RX

RX

TRU

TX1

TX2

\

69

CDU-D

gmb.2-17 CDU-D digunakan ketika pengoptimalisasian cell untuk kapasitas besar, penggunaan TRU untuk CDU ini lebih banyak dibandingkan type-type CDU yang lain. Ciri-ciri utama adalah:

Menggunakan maksimum 12 TRU per cell. CDU-D memiliki ukuran fisik dari 3 CDU-A, 3 CDU-C atau 3 CDU-

C+. Power output pada GSM 900 : 41,0 dBm, dan pada GSM 1800/1900 :

40,5 dBm. Harus menggunakan base band hopping. Pembagian frekuensi yang dianjurkan ialah 600 kHz untuk GSM 900

dan 1000 kHz untuk GSM 1800/1900. Didesain khusus untuk RBS 2202. Dapat digunakan pada E-GSM. CDU meng-cover band E-GSM (TX :

925-960 MHz, RX : 880-915 MHz). Pada frekuensi planning menggunakan ketentuan IM3.

ENERGI CONTROL UNIT ECU mengontrol dan mengawasi perangkat daya dan suhu untuk mengatur kekuatan daya dan kondisi didalam cabinet untuk memelihara sistem operasi. ECU berkomunikasi dengan DXU melalui Local Bus. Unit utama dari sistem daya dan suhu adalah: • Power Supply Units (PSU) • Battery and Fuse Unit (BFU) • AC Connection Unit (ACCU) • Subcabinet suhu dengan Climate Control Unit (CCU), pemanas, pendingin aktif

(otomatis) dan heat exchanger (hanya diluar cabinet) • Fans Control Units (FCU) • Sensor suhu, cq. temperatur dan sensor kelembapan

\

70

CLIMATE AND POWER SYSTEM

Climate and Power for an RBS 2101/2102 Gambar diatas menunjukkan hole climate dan power system yang sederhana. Daya AC (PLN) untuk RBS dilewatkan ke AC Connection Unit (ACCU) dan didistribusikan ke Power Supply Units (PSU), pendingin (AC), dan peralatan pemanas (hanya diluar cabinet). Di PSU daya AC yang datang disearahkan menjadi +24 DC, merupakan tegangan untuk sistem, dan kemudian didistribusikan kesemua perangkat yang membutuhkan melalui Internal Distribution Module (IDM) yang menyediakan circuit breaker protection untuk modul base station. Batere terhubung ke sistem daya melalui Battery Fuse Unit (BFU) yang mengontrol pengisian dan pembuangan daya dari batere. ECU berada diantara itu semua dan bertugas untuk mengawasi dan mengontrol sistem daya melalui optofibre loop, dimana informasi dan contol data dikirim. ECU bisa mendapatkan daya dalam tiga cara tergantung dari status sistem daya, hal ini dapat dijelaskan kemudian. ECU juga mengontrol dan mengawasi climate sistem. Ini berarti climate sistem menggunakan sensor temperatur dan sensor kelembapan (hanya diluar cabinet), untuk data masukkan ke unit climate agar temperatur dan kelembapan didalam cabinet berada di batasan yang telah ditentukan. Jika batasan tersebut terlewati unit yang ada di RBS akan meresponnya untuk mencegah kerusakan. Pada dasarnya, kipas yang ada didalam cabinet berputar konstan untuk pengsirkulasian udara didalam ruangan. Unit pendingin dan pemanas, merespon untuk mendinginkan atau memanaskan udara ruangan.

PSU

Fan Unit

BFU

ECU

Cooling Unit

Heating unit

AC Connection

Unit

Battery

Opto lo op

Op to lo op

Local Bus

AC Outlet

AC Mains

External DC

Climate Sensors

\

71

Sejak RBS 2202 merupakan cabinet yang berada didalam ruangan, sistem daya dan climate terlihat sedikit berbeda. ACCU, pendingin, pemanas, BFU, dan batere tidak berada dalam cabinet. PSU terhubung langsung ke tegangan AC. ECU hanya dicatu oleh tegangan DC. BFU dan batere dapat dipasang di Battery Backup Stand, cq. BBS 2202. Sejak cabinet berada didalam ruangan diharuskan ditempatkan di tempat yang climate-nya terproteksi, unit pendingin dan pemanas tidak lagi termasuk bagian dari RBS 2202 POWER SYSTEM

Power Supply System for an RBS 2101/2102

PSU

ECUBFU

AC Connection

Unit

Battery Local Bus

External AC

AC Mains

Opto loop

DC Power Distribution

External DC

\

72

Power supply system for RBS 2202

Kedua gambar diatas hanya menunjukkan blok diagram power system dan teks selanjutnya akan menjelaskan setiap unit dan akan menerangkan bagaimana power sytem bekerja. ALTERNATING CURRENT CONNECTION UNIT (ACCU) Versi outdoor dari RBS 2000, ACCU mendistribusikan daya AC ke PSU, climate unit dan service outlet. Power relay dalam ACCU digunakan untuk mengontrol ketika daya didistribusikan dan relay tersebut mendistribusikan tepat ke unit yang membutuhkan. ECU mengontrol power relay. Relay juga menyediakan arus dan phase untuk input daya. ACCU juga menyediakan 24 VAC ke ECU , yang digunakan selama startup, sebelum PSU menyediakan keluaran DC. Lihat juga sistem proteksi climate dibagian lain di chapter ini. POWER SUPPLY UNIT PSU menyearahkan tegangan AC yang masuk untuk diubah menjadi +24VDC yang dibutuhkan untuk sistem internal distribution. Sebenarnya, tegangan output yang keluar dari PSU adalah +27.2 VDC, alasannya adalah untuk menghindari power dips yang lebih

Climate Sensors PSU

ECU

Fan Uni

t

FCU

Local Bus

External Batteries

External DC

Mains IN

Opto- connection external BFU

Cabinet Roof

\

73

rendah dari muatan, e.g. trafik yang tinggi dan pengisian ulang batere dalam waktu yang bersamaan. Ada juga jenis PSU yang menyearahkan incoming –48 VDC ke internal DC-voltage. Ini digunakan dalam indoor cabinet yang di instalasi dalam keadaan dimana –48 VDC merupakan standar untuk peralatan yang lain. Keluaran dari PSU dikontrol dan diawasi oleh ECU. PSU dapat bekerja dalam dua mode yang berbeda: • Share loading mode. ECU mengontrol keluaran melalui optofiber loop. • Stand alone mode. PSU tidak mempunyai hubungan dengan PSU melalui optofiber

loop dan kemudian PSU menyediakan default daya keluaran. Jumlah PSU tergantung dari konfigurasi cabinet, jika diharuskan melebihkan daya atau tidak, dan jika batere cadangan terhubung. Aturan dasarnya: • Minimal 2 PSU bebas dari cabinet • Ditambah satu PSU atau dua TRU • Ditambah satu jika ada kelebihan atau jika cadangan batere terhubung Jika cabinet terhubung langsung ke +24 VDC tidak diperlukan PSU. INTERNAL DISTRIBUTION MODULE (IDM) IDM adalah sebuah panel untuk mendistribusikan daya +24 VDC ke semua unit dalam cabinet. Setiap circuit pendistribusian dalam cabinet digabungkan di IDM. IDM juga menyediakan grounding dimana antistatic terhubung. BATTERY FUSE UNIT (BFU) Jika batere diinstal, sebuah BFU dipasang dicabinet. BFU memuat sebuah circuit breaker batere (100 A), dan menghubungkan batere ke internal +24 VDC. Ini tidak berlaku di RBS 2101, dimana Battery Distribution Module (BDM) tidak berperan. BFU, selama dibawah pengawasan ECU, mengontrol pemakaian batere sebagai sunber cadangan dari DC power untuk base station. BFU tidak terhubung ke batere ketika output tegangan DC benar-benar rendah (21 VDC). Sensor temperatur diletakkan dibawah batere sehingga penyediaan tegangan DC ke batere cadangan dapat dengan teratur mencegah kerusakan batere ketika batere terlalu panas atau terlalu dingin. Ketika cabinet menggunakan power batere, tegangan DC ke ECU didistribusikan langsung dari BFU melalui sebuah fuse marked “Aux-fuse” di depan BFU. (Ini tidak berlaku jika BBS 2202 digunakan)

\

74

BATERE Batere merupakan perangkat optional. Batere digunakan untuk menyediakan power cadangan jika power utama putus. BATTERY DISTRIBUTION MODULE(BDM) (HANYA PADA RBS 2101) BDM adalah sebuah IDM dengan batere kecil dengan lama backup kira-kira 4 menit dan sebuah sirkuit pengawas battere. DC/DC CONVERTER DC/DC Converter merupakan perangkat optional sama seperti batere. Perangkat ini digunakan ketika memerlukan tegangan –48 VDC untuk Transport Module. Dalam RBS 2102, dimungkinkan untuk dipasang dua DC/DC converter, satu untuk redudansi. BATTERY BACKUP STAND 2202 (BBS 2202) Untuk melayani backup battery kabinet RBS 2202 dibangun sebuah Battery Backup Stand 2202 (BBS 2202). Bagian ini memberikan optional backup battery 1 sampai 8 jam untuk setiap 1 sampai 3 RBS. Maka akan memerlukan 1 sampai 3 BBS. BBS di kontrol oleh ECU melalui optoloop.

Gmb.2-21 Dalam Battery Fuse Subrack (BFS) terletak di atas, dipasang RU. Unit-unit di bawah ini dapat dipasang : • Battery Fuse Unit (BFU) diletakkan di luar kabinet (tidak menggunakan sekering

AUX). • Distribution Fuse Unit (DFU) yang menghubungkan battery ke system tegangan

dalam BBS menyediakan 160 A circuit breaker. DFU juga memiliki koneksi dengan perangkat eksternal TM. Perangkat TM akan memiliki battery backup yang lebih lama daripada RBS. DFU men-disconnect-kan TM ketika tegangan battery menurun.

• DC/DC Converter diletakkan di luar kabinet.

\

75

BFU, DFU, DC/DC Converter dapat dipasang pada BFS yang dihubungkan ke satu RBS. Artinya 3 RBS berbagi dengan battery sistem yang sama. Gambar dibawah ini menunjukkan backuptime untuk peralatan TM.

Extended battery backup for TM equipment AC-POWER FAILURE Jika terjadi kegagalan power, power disupply dari battery backup. ECU memonitor bus voltage dan ketika tegangan battery turun mencapai 21 V DC, ECU meng-switch off-kan power supply dari user yang lain untuk mencegah kerusakan. Walau bagaimanapun, ketika user yang lain disconnect, sistem tegangan hanya meningkat sedikit, jadi ECU masih menjalankan power DC. Artinya jika tegangan AC hidup kembali ketika ECU masih jalan maka start-up time dari RBS lebih pendek. Jika tegangan AC belum hidup ECU akan men-discharge battery sampai sistem tegangan menjadi 21 V DC lalu diputus. Jika menggunakan Battery Backup Stand 2202 (BBS 2202), ECU tidak akan terkoneksi lebih lama daripada user yang lain. Ketika tegangan kembali, ECU mengeset bus voltage untuk menghindari penggunaan tegangan yang berlebihan ketika battery sedang recharge. Hal ini meningkatkan bus voltage menjadi maksimum, sambil menjaga tegangan dari PSU.

U

21,0 20,8

t1 t2 1h 6h 2h 5h 4h 3,5h 6h 3,65h8h 12h

t0=mains failure t1=backup time ended t2=entended backup ended

t=0

t=1 t=2t

\

76

CLIMATE SYSTEM

Climate System for RBS 2101/2102 Selama operasi dan ketika kabinet sedang start-up, sangat penting untuk tidak membahayakan unit. Temperatur normal operasi untuk unit-unit berkisar antara +50 C sampai +450 C. ECU dalam keadaan charge memproteksi suhu sistem dan selalu memonitor iklim dalam kebinet dengan menggunakan sensor temperatur dan kelembaban, dan mencoba untuk memaintenance iklim yang cocok untuk unit-unit dalam kabinet. Fan dalam kabinet selalu berjalan untuk mensirkulasi udara. ECU mengontrol fan melalui Fan Control Unit (FCU). Satu FCU mengontrol 2 fan. Terdapat sebuah climate unit untuk mengubah temperatur dan mensirkulasi udara, yang terdiri dari heating unit dan cooling unit. Cooling unit dapat berupa heat exchanger atau active cooler tergantung dari type kabinetnya. Climate unit dikontrol oleh Climate Control Unit (CCU), yang kemudian dikontrol oleh ECU. Ketika kabinet dalam keadaan normal operasi ECU memaintenance iklim di dalam kabinet dengan mengubah kecepatan fan dan menyalakan atau mematikan cooling dan heating unit untuk meregulasi temperatur udara di dalamnya. Climate unit mengambil udara dari luar untuk mendinginkan udara dalam kabinet tetapi aliran udara daridalam dan luar tidak pernah tercampur. Ketika kabinet dicatu, ECU akan selalu start-up terlebih dahulu. ECU akan start pada 24 V AC yang disediakan oleh ACCU. Sebelumnya, ECU akan mengecek temperatur dalam kabinet. Jika terlalu dingin, yaitu di bawah +50 C, heater akan dinyalakan untuk menghangatkan kabinet sampai suhu berada di atas +50 C lalu ECU menyalakan AC Power dari PSU dengan manuvering relay dalam ACCU heater menjalankan pendistribusian AC Power dari ACCU melalui CCU.

Fan Uni

t

FCU

ECU

HeatingUnit

CCU

CoolingUnit

AC Connection

Unit

DC Power Distribution

Climate Sensors

Local Bus

\

77

Ketika suhu dalam kabinet lebih panas dari +450 C prosedur yang sama seperti di atas digunakan. Bahkan ketika temperatur dari kabinet lebih tinggi dari batas yang ditetapkan unit akan tetap beroperasi. Perangkat pendinginan akan mencoba menurunkan temperatur kabinet. Jika terlalu panas pada unit, yang memiliki fungsi individual safe, unit-unit tersebut akan mematikan unitnya sendiri. Unit-unit tersebut akan kembali bekerja ketika temperatur kembali normal. Dalam hal ini TRU akan beroperasi sampai dengan +550 C tetapi dengan mengurangi power output. Ketika suhu berada di atas +550 C akan dimatikan. Semua keterangan di atas tidak untuk semua type kabinet atau semua climate unit. Keterangan dan data yang lebih lengkap dapat ditemukan dalam Reference Manual EN/LZT 123 2769. PERBEDAAN ANTARA RBS 2000 DAN RBS 200 Unit Dalam RBS 2000 Fungsi Unit Dalam RBS 200 DXU • Interface ke jalur 2/1.5

Mbps menghubungkan kanan TS ke kanan TRX

• Timing Reference • Menangani database

termasuk semua high way info di RBS

TSW di dalam TRI Timing Units

TRU Mengandung semua fungsi untuk menangani 8 time slot :

• Single Processor • Penerima Radio • Pemancar Radio • Power Amplifier

13 Unit : 8 SPP, TRXC, RX, RTX, POWER FILTER, PSU(TRXC)

ECU Pengontrol dan mengawasi power dan climate

PCU

CDU • Mengkombinasikan sinyal yang diterima

• Mendistribusikan sinyal yang diterima

Combiner, RXDA, RXD

\

78

SOFTWARE HANDLING

Software Handling Software didownload ke dalam memory yang sifatnya permanen oleh pabrik. Jika itu refisi yang betul, maka RBS bisa beroperasi secepatnya, kalau tidak software harus didownload dari BSC. BSC bisa men-download software ke dalam memory permanen, sementara RBS membawa traffic. Ketika software di-download RBS memperoleh pesan untuk mengganti software dari BSC. Unit-unit di-restart dengan software baru setelah waktu matinya kurang dari satu menit. Semua aplikasi RBS dan permulaan program software di store dalam bentuk format compress di dalam memory yang permanen didalam modul DXU. Demikian, jika TRU atau ECU mengandung software lama DXU membandingkan software pada TRU yang baru dengan software TRU pada flash memory yang permanen dari DXU. Jika tidak sama DXU mendownload versi tersebut ke dalam TRU. TRU dan ECU juga menstore aplikasi software mereka yang dikompres dalam flash memory mereka. Kecepatan memperbaiki dari kerusakan power dengan menghilangkan kebutuhan untuk me-reload software dari BSC.

BSC Download

TRU Appl. TRU INIT ECU Appl. ECU INIT DXU Appl. DXU INIT

Fixed Boot

PROM

FLASH

DATA

ExecutableDXU

Application

DRAM

DXU (Central Main RU)

TRU Application

TRU Init

Fixed Boot

PROM

FLASH DRAM

DATA

ExecutableTRU

Application

TRU (Distributed Main RU)

ECU Application

ECU Init

Fixed Boot

PROM

FLASH DRAM

DATA

ExecutableECU

Application

ECU (Distributed Main RU)

TRU File

ECU File

DXU File

\

79

Selama pemulihan tenaga setelah tenaga tersebut mati, file-file di–decompressed dan di loaded ke dalam DRAM sebagai aplikasi file yang bisa dieksekusi. RBS kemudian menjalankan self-test. Pertama semua fungsi harus sebagaimana mestinya, system kembali on-line. Aplikasi software RBS yang dikompres bisa diambil dari BSC melalui signalling. DXU menyimpan file aplikasi yang telah dikompres didalam flash memory. Software yang diupdate dikirim ke TRU atau ECU-ECU tergantung dimana itu berada . Dimana itu disimpan didalam flash memory. Pengambilan software dari BSC dilakukan sebagai proses background dan tidak mengganggu traffic. KONFIGURASI KABINET Banyak variasi untuk mengkombinasi dan distribusi unit dimana memungkinkan konfigurasi tergantung pada tipe CDU yang digunakan dan konfigurasi tersebut adalah didukung oleh SW. Tidak semua konfigurasi ditunjukkan disini. Untuk melihat semua kemungkinan konfigurasi, lihat Cabinet Assembly dan Extension Manual, Reference Manual atau Release Binder. CDU Type A Configurations

CDU-A for GSM 900

TRU TXBP

RXDA + RXD

RXDA + RXD

Tx1

Tx2

Rx A

Rx B

DUPL

RXBP

RXBP

MCU

CDU-A

TX/RX

TMA

TRU

TXBP

RXDA+RXD

MCU

RXBP

RXDA+RXD

RXBP

DUPL

LNA

TMA

CDU-A

TX/RX TX/RX

TX1

TX2

RXA

RXB

CDU-A for GSM 1800/1900 with TMA

\

80

CDU Type C Configurations

Gmb.2-28&2-29 CDU Type C+ Configurations

\

81

Cdu Type D Configurations

\

82

OPERASI DUAL-BAND Dual-band adalah sistem yang cocok untuk GSM 900 atau GSM 1800. Banyak operator–operator GSM 900 sekarang juga menjalankan jaringan GSM 1800 untuk menambah kapasitas total jaringan. Telpon mobil dual band memungkinkan kita untuk untuk melakukan roam dan handover diantara dua band frekuensi GSM. Solusi Dua Kabinet Untuk membangun 3 sektor dual band gunakan solusi ini. Dua kabinet dapat berbagi transmisi jika kamu menggunakan multi drop diantara kabinet-kabinet. Setiap kabinet berbagi battery back up dari BBS yang sama. Dalam gambar dibawah ini, satu sektor ditunjukkan didalam site 3 sektor dual band. Dengan menggunakan diplexer dua sistem dapat berbagi feeder antena yang sama. Diplexer dibuat seperti duplexer, tetapi filter yang digunakan dapat memilih band 900 lalu 1800. Dual-Band site DUAL – BAND RBS Jika site yang lebih kecil akan diimplementasikan solusi dual band RBS dapat digunakan. Ini dapat diimplementasikan dalam RBS 2102 atau RBS 2202. Konfigurasi yang mendukung adalah 1x2 (900) + 1x2 (1800) dengan CDU-A / CDU-C+ dalam setiap cell. Yang lainnya adalah 1x4 (900) + 1x2 (1800) dengan CDU-C / CDU-C+ didalam cell 900 dan CDU-A atau CDU-C+ didalam cell 1800.

TX RX

TX RX

DUPL

DUPL

TX/RX

TX/RX

DIPLEXER

DIPLEXER

DIPLEXER DIPLEXER

X-POL ANTENNA

GSM 1800

GSM 900

TRU

TRU

TRU

TRU

TRU

CDU

CDU

CDU

Antenna System

900

AntennaSystem1800

Dual-band RBS 1x4 (900)+1x2 (1800)

TRU

\

83

DESKRIPSI RBS 2301/RBS 2302 CABINET BUILD UP Perbedaan utama antara RBS 2301 dengan RBS 2302 adalah pada bagian-bagiannya, itu artinya RBS 2302 memiliki interface yang berbeda untuk kabel-kabel yang masuk melalui bawah kabinet.

RBS 2301 Main parts Pada kabinet bisa dipasang sampai dua tranceiver ditambah beberapa perangkat yang dibutuhkan untuk melayani satu cell. Konveksi fungsi pendinginan dan pemanasan memungkinkan kabinet yang tahan suhu panas. Mounting Base adalah bagian yang dibutuhkan untuk menginstall RBS. Merupakan tempat terminasi kabel untuk kabel-kabel transmisi, power utama, external alarm dan memiliki sekring serta proteksi cahaya untuk RBS. Untuk bisa membuat RBS less visible dan menjadi bagian dari background, Sunshields depan bisa dipilih dalam enam warna. Hak untuk menspesifikasikan lingkungan tidak dibolehkan untuk mengecat unit dan sunshields. Hanya sunshield depan yang asli dari Ericsson yang harus digunakan atau cat yang disetujui oleh Ericsson yang harus digunakan; selain itu, garansi apapun menjadi arahan. PRODUCT SPECIFICATION ENVIRONMENTAL CAPABILITIES • Kelembaban : 15 – 100% Rh • Suhu : - 33 °C s/d + 45°C

\

84

• Menangani getaran yang tinggi SPESIFIKASI RADIO • 2 TRX/kabinet. • 3 kabinet RBS 2302 dapat dihubungkan untuk satu cell yang berarti sampai 6

TRX/cell. • RBS 2302 digunakan dalam MaxiteTM. • Power keluaran (angka perencanaan cell) : 2 W (33dBm). • Sensitivitas receiver (angka perencanaan cell) :

− 107 dBm (GSM 900). − 106 dBm (GSM 1800/1900).

• Mendukung Synthesizer dan Baseband frequency hopping. • Memiliki receiver diversity • Dukungan diversity untuk downlink yang berarti bahwa dua TRX memancarkan

carrier yang sama dengan selang waktu dari dua kali bit 7,4 µs. MS bisa menggunakan kedua signal yang dipancarkan. Hal tersebut berarti bahwa energi yang dipancarkan digandakan dan ini memberikan penguatan untuk downlink kira-kira 3 sampai dengan 5 dB.

SOLUSI ANTENNA • Antenna integral omni mendukung space diversity untuk micro cell (Tx/Rx,Tx/Rx).

Antena-nya berbentuk antena low profile, yang ditempatkan pada bagian bawah dari kabinet RBS dan dilindungi oleh radome. Penguatan Antenna:

GSM 900 - 1 dBi GSM 1800 1 dBi GSM 1900 1 dBi

• Antenna integral directional untuk pencakupan sektor, mendukung space diversity

untuk micro cell (Tx/Rx,Tx/Rx). Antenna diintegrasikan kedalam front cover dari kabinet RBS dan dilindungi oleh radome. Penguatan Antenna:

GSM 900 6 dBi GSM 1800 8,5 dBi GSM 1900 9 dBi

• Dua interface feeder untuk antenna external, space atau cocok untuk polarization

diversity (antenna Tx/Rx dan Tx/Rx). • Sebuah interface feeder tunggal untuk antenna external/sistem external, terutama

untuk penggunaan dalam gedung. Dibutuhkan Multi Casting Box (MCB) sebagai unit yang memiliki Hybrid, pada MCB terdapat penambahan dan pengurangan tenaga

\

85

untuk cabang RX dan TX; kurang dari 4,0 dB untuk 900 MHZ dan kurang dari 4,5 dB untuk 1800/1900 MHZ. Dalam memilih multicasting minimal dibawah standar tetapi masih dapat menghubungkan duaantenna/sistem antenna untuk perluasan dari cell; contohnya, untuk membedakan lantai didalam gedung atau masuk kedalam terowongan. Dengan kondisi itu tidak tertutup kemungkinan terjadinya overlapping coverage dari dua sistem antenna tersebut yang disebabkan phase yang error. Power loss untuk jalur TX dan RX : GSM 900 < 4 dB GSM 1800 / 1900 < 4,5 dB

TRANSMISI Kabinet bisa dibedakan menjadi dua versi, yaitu: • Dengan 2 Mbps, E1, G.703 interface. Yaitu dengan hubungan impedansi 120 ohm

atau 75 ohm. • Dengan 1,5 Mbps, T1, DS1 interface. Dengan hubungan impedansi 100 ohm. Kabinet mendukung multidrop dalam artian 5 RBS dapat dihubungkan didalam chain independent dari interface transmisi. Setiap kabinet memiliki 2 interface PCM, PCM-A dan PCM-B yang akan digunakan dalam masalah ini. Jarak antara setiap cascade RBS kira-kira 300 meter dengan interface 75 ohm. Ketika menggunakan interface 120 /100 ohm, sebuah fitur memanggil Long Houl membuatnya mungkin berjarak kira-kira 1,800 dengan RBSs. Jika satu RBS didalam Chain jatuh/mati ini secara otomatis dilewatkan, yang berarti bahwa cascaded RBSs tidak terpengaruh. Dalam 1.5 Mbps, kabinet T1 sebuah Costumer Service Unit (CSU) dibuat. CSU menambahkan pelayanan Fasilitas Data Link (FDL) antara RBS dengan jaringan transmisi. Dengan terintegrasinya CSU Operator bisa menghubungi RBS langsung melewati jaringan transmisi. Sebagai contoh perintah-perintah Loop Back yang didukung, yang bisa digunakan untuk pengetesan jaringan transmisi. Keuntungannya adalah tidak menggunakan modem dan pekerjaan instalasi dibutuhkan untuk Transport Management. Mini-Link Cµ adalah sebuah jalur yang khusus dibangun untuk diimplementasikan dengan mikro base station. Hal ini memiliki kapasitas maksimum traffic 2x2 Mbps dimana dapat dihubungkan langsung ke RBS. Mini-Link Cµ adalah Minilink C biasa dengan mikro kit yang terpasang pada bagian belakang yang mengandung AC/DC converter dan sebuah backup battery yang kecil.

\

86

ARSITEKTUR HARDWARE Mikro base station bekerja didalam jalur yang sama dengan makro base station. Perbedaan antara makro dan mikro akan dijelaskan dibawah ini. Power 220 VAC atau 115 VAC dihubungkan ke EMC board. Pada EMC board sekring digunakan untuk membedakan tegangan utama yang ditempatkan bersama dengan sakelar untuk menset tegangan masukan, terdapat pula sakelar tegangan utama dan sakelar battery.

DXB

TCB

Distribution Panel

MMI

DC Volt

Local B Timing B

OMT

Alarm

DC Volt

Local B Timing B

CDU B

RX TX

OMT

TXU

RXU

TX

TX

DC Volt

RX

RX

DC Volt

RXDA

RX A RX A RX B RX B

DC Volt

Connection Unit

LVF

PSU

Heater

Battery

TX

TX

RX

RX

CDU

RX

TX

RX

TX

Band pass

FU

FU

TX / RX B

TX / RX A

Duplex

Antenna Signals

Alarm

DC Volt

AC power

AC powerExt. alarms

G.703 G.703 G.703 G.703

Ext. alarms AC power

\

87

Tenaga AC dihubungkan ke kabinet melalui kabel pendek yang keluar diantara EMC board dengan panel distribusi dimana itu dihubungkan dengan jelas ke power supply unit (PSU). PSU merubah tegangan AC menjadi DC dan menyebarkannya melewati Low Voltage Filter (LVF), yang mengambil alih eventual transients ke pemakai didalam kabinet, yang berarti bahwa itu mengontrol panas, untuk memanasi kabinet dalam kondisi climate yang dingin, dan battery-nya. External Alarms External alarm bisa dihubungkan ke kabinet, RBS 2301 memiliki 4 inlet dan RBS 2302 mempunyai 8. Jika RBS 2302 digunakan dalam Maxite™, 4 inlet harus digunakan untuk menangani alarm dari unit ini. Mereka didefinisikan sebagai Antenna Related Auxilary Equipment (ARAE) pada OMT. Ke- 8 alarm dihubungkan ke EMC board dan kemudian disebarkan bersama dengan kabel-kabel transmisi dalam kabel pendek menuju ke Distribution Switch Board (DXB); dengan jelas melewati Distribution Panel. Transmisi Kedua jalur PCM dihubungkan ke EMC board dan kemudian disebarkan ke DXB melalui kabel yang sama dengan External alarm. Relay-nya digunakan untuk bypass otomatis ditempatkan pada EMC board. Ketika diaktifkan maka menghubungkan PCM-A ke PCM-B. Panel Distribusi Melayani sebagai distributor dan interface untuk unit-unit dalam kabinet. Man Machine Interface (MMI) Memiliki interface Operation and Maintenance Terminal (OMT). Itu juga memiliki tombol tekan dan LED untuk bisa digunakan dalam penggantian mode dan untuk membaca status RBS. Distribution Switch Board (DXB) Fungsinya sama dengan DXU di dalam macro base station. Control Transceiver Board (TCB) Fungsinya sama dengan bagian TRUD di dalam macro base station. Ini dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian untuk masing-masing transceiver.

\

88

Transmitter Unit(TXU) Setiap RBS ada 2 TXUs. TXU 0 dan TXU 1. Pada fungsinya memiliki kesamaan dengan TX-block di dalam TRU di dalam macro base station. Kekurangan terdapat pada bagian VSWR micro base stations tidak mendukung pengawasan antena. Filter Unit (FU) FU adalah 2 antena interface. Ini mengandung duplex filters untuk bisa mengirim dan menerima antena yang sama. Receiver Divider Amplifier (RXDA) RXDA preamplifier menerima signal dan mendistribusikan signal RX A dan RX B ke RXUs. Receiver Unit (RXU) Masing-masing RBS ada dua RXUs, mereka yaitu RXU 0 dan RXU 1. Perangkat ini memiliki fungsi yang sama seperti RX-block pada TRU di macro base stations. SOFTWARE STRUCTURE

RBS 2301/2302 Software handling

TRU Appl.

TRU INIT

DXU Appl.

DXU INIT

Fixed Boot

PROM

FLASH

DATA

ExecutableDXU

Application

DRAM

DXB

Fixed Boot

PROM

DRAMDATA

ExecutableTRU

Application

TCB 0

Fixed Boot PROM

DRAM

DATA

ExecutableECU

Application

TCB 1

BSC

\

89

Prosedur SW memiliki fungsi yang sama dengan micro RBS untuk macro. Dalam penggunaan SW yang sama , kecuali bagian ECU SW ini tidak diambil. Yang ditunjukkan gambar hanya flash memory yang terletak diatas DXB dengan maksud TCBs men-downloads SW pada saat startup over melalui local bus. RU HIERARCHY

RBS 2301 RU Hierarchy

DXB

TCB 0

TCB 1

RXU 0

TXU 1

TXU 0

RXU 1

BATTERY

CABLE

CMRU MRU SRU PRU

\

90

CABINET OUTDOOR UMUM RBS 2000 didesain untuk membuat prosedur instalasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Semua cabinet dikirim dalam bentuk yang sudah terpasang dan dites di pabrik untuk dikirim. Cabinet dikirim menurut kebutuhan pelanggan dengan software IDB dan BTS.

Gmb.3-1 Outdoor RBS terdiri dari radio cabinet dan mounting base. Mounting base dengan semua input kabel, diinstal dan dites pertama kali. Ketika mounting base diinstal, radio cabinet dipasang dan dihubungkan ke mounting base. Kemudian hole site dites dan disatukan kedalam jaringan. Radio cabinet dan mounting base mempunyai kunci yang berbeda, memungkinkan seseorang untuk memaintenance transport modul, untuk mengakses radio cabinet. PREINSTALLATION DAN TESTING Sebelum instalasi radio cabinet, harus diperhatikan hal-hal di bawah ini: • Dasar/fondasi RBS • Instalasi mounting base • Instalasi catu daya utama • Instalasi dan test antena dan feeder • Instalasi dan test perangkat transmisi Sebuah dasar beton atau rangka baja (jika diletakkan di atas gedung), digunakan sebagai dasar kabinet.

Gmb.3-2

\

91

Gmb.3-3 Mounting base dipasang pada dasar beton. Kabel ditarik dari bawah atau dari samping mounting base. Lalu kabinet diberi grounding. Power utama dihubungkan ke ACCU. Jumper antena ditarik ke dalam mounting base. Eksternal alarm dihubungkan ke EACU. Kabel PCM dihubungkan ke perangkat TM.

Gmb.3-4 Untuk melindungi mounting base dari ketidakamanan akses dan kondisi cuaca yang buruk pada instalasi radio kabinet, sebuah pelindung diinstalasi pada mounting base.

Gmb.3-5

INSTALASI RADIO CABINET Cabinet diangkat ke atas mounting base selama instalasi. 2101 dapat diangkat dengan tangan, tetapi 2102 harus diangkat dengan katrol. Di bawah cabinet 2102, terdapat paku beton yang cocok untuk lubang kunci di belakang mounting base.

\

92

Paku beton dan lubang kunci ini memungkinkan para penginstall mengikat kabinet dari depan dengan 4 baut.

Gmb.3-6 Kabinet diikat pada bagian depan dengan 4 mur dari dalam mounting base.

Gmb.3-7 Kabel menuju radio kabinet kemudian disambung dengan mounting base. Batery diinstall. RBS kemudian dijalankan dan ditest dan diintegrasikan ke dalam jaringan menurut Site Instalation Test secara manual.

\

93

CABINET INDOOR UMUM

Gmb.3-8 RBS indoor rata-rata terdiri dari 1 bagian. Sebuah sumber eksternal backup dapat diinstall pada site untuk backup battery. Semua kabel dihubungkan di atas kabinet. Eksternal alarm, power untuk perangkat TM dan PCM link dari TM dihubungkan melalui sebuah Distribution Frame (DF). PREPARATION DAN INSTALLATION Untuk menginstall RBS, harus diperhatikan hal-hal di bawah ini: • Instalasi power supply utama • Instalasi dan test antena dan feeder • Instalasi dan test perangkat transmisi Indoor kabinet, 2202, tidak memiliki type mounting base yang sama dengan 2101 dan 2102. 2202 memiliki rangka baja yang simple dan dipasang di atas lantai. Kabinet memiliki slot di belakang yang cocok untuk kepala mur pada rangka baja dan dilindungi oleh 2 mur di depannya.

\

94

Gmb.3-9 Ketika kabinet dipasang, semua kabel dihubungkan melalui atap kabinet. RBS lalu ditest dan diintegrasi ke dalam jaringan menurut Site Instalation Test secara manual.

\

95

OPERATION Secara fungsi operasional dan handling pada RBS dialokasikan ke BSC dan OSS. OSS dan BSC memiliki posisi kunci dalam hubungan antar BTS. Command OSS dieksekusi oleh BSC. RBS 2000 secara operasional diadministrasi dan dikontrol oleh BSC melalui A-bis Interface, untuk mengaktifkan dan me-non aktifkan perangkat radio. Jadi BSC mengatur trafik dalam jaringan radio, sementara RBS menyediakan perangkat radio yang digunakan untuk membuat hubungan trafik. MANAGED OBJECT Arsitektur hardware RBS tidak tampak dari BSC, jadi bentuk dari RBS dibangun dimana digunakan oleh kedua BSC dan RBS. Bentuk ini adalah representasi logic dari hardware dan software secara fungsional pada RBS, menggambarkan RBS dalam cara fungsional-orientasi. Bentuk ini digambarkan sebagai sebuah set dari Managed Object (MO). Sebuah MO tidak harus memiliki hubungan satu-satu dengan unit fisik dalam RBS. MO terdiri dari hardware dan software atau hanya software saja. MO dibagi menjadi 2 kelas utama: • Service Object (SO) – SO menghandle fungsi dan merupakan pemilik dari unit-unit

hardware tertentu dalam kebinet. • Application Object (AO) – AO hanya menghandle fungsi dan di bawah administrasi

dari SO.

\

96

Managed Objects MANAGED OBJECT ARCHITECTURE - G12 Sejak semua type dari base station tidak dibangun dalam bentuk yang sama, setiap bentuk yang berbeda menggunakan bentuk MO yang berbeda dan ramping. Bentuk MO yang digunakan pada RBS 2000 adalah MO model G12.

MO Managed Object

SO Service Object

AO Application

Object

TRXC Tranceiver Controller

CF Control

Function

IS Interface Switch

TF Timing

Function

TF TimeSlot handler

TX Transmitter

RX Receiver

CON Concentrator

DP Digital Path

\

97

Managed Object Model G12 MAINTENANCE REPLACEABLE UNIT (RU) Hardware RBS 2000 dibagi ke dalam Replaceable Unit (RU) untuk tujuan maintenance. RU dibagi dalam 3 klasifikasi utama : Main RU, Sub RU, dan Passive RU. Klasifikasi dan assignment RU terdaftar di bawah ini: • Main RU (MRU) – sebuah RU yang terdiri dari software loadable processor. • Central Main RU (CMRU) – RU yang memiliki tempat tertinggi dalam hirarki. • Distributed Main RU (DMRU) – sebuah Main RU yang berkomunikasi dengan dan

merupakan subordinat dari Central Main RU. • Dirrect Distributed Main RU (DDMRU) – DDMRU dapat berkomunikasi dengan

BSC melalui signalling link. • Indirrect Distributed Main RU (IDMRU) – IDMRU tidak dapat berkomunikasi

secara langsung dengan BSC. • Sub Replaceable Unit (SRU) – RU biasa tanpa processor, tetapi memiliki hubungan

O & M ke Main RU. • Passive Replaceable Unit (PRU) – RU dengan level intelegen rendah tanpa koneksi

O & M ke RU yang lain. Dalam gambar 4-3, dapat dilihat contoh klasifikasi hierarchy. Klasifikasi RU dan pembagiannya di RBS 2000 diperlihatkan dalam gambar 4-4.

SOCF Central

Function

AOTF Timing

Function

AOIS Interface Switch

SOTRXC TranscieverController

AODP Digital Path

AOCON Concentration

AOTX Transmitter

AORX Receiver

AOTS Time Slot Handler

\

98

Replaceable Unit (RU) Classification Hierarchy

RU Type Assignment

RU

Sub RU Passive RU Main RU

DistributedMain RU

Central Main RU

Direct DistributedMain RU

Indirect DistributedMain RU

DXU

ECU

TRU

CDU

PSU

BFUFan Unit

Cooling Unit

Heating Unit

Cables

Direct

Distributed Main RU

Sub RUs Passive RUs

Indirect

\

99

PROSES MAINTENANCE RBS Personal yang menggunakan OSS atau operator BSC akan mengadakan analisa initial fault untuk mendeteksi problem dalam sebuah RBS. Mereka akan mengirim perintah kerja ke teknis RBS yang akan ke lapangan dan menganalisa kerusakan dan melakukan koreksi terhadap kesalahan. Selama proses analisa kesalahan teknisi RBS akan mengamati indikator pada kabinet, RU dan juga Operation & Maintenance Terminal (OMT) untuk mengisolasi kesalahan RU. RU yang rusak akan diremove dan direplace. Teknisi akan mengecek kembali indikator dan OMT untuk mengkonfirmasi bahwa perbaikan berjalan dengan sukses. Yes Passed

RBS Repair Process Proses perbaikan akan cepat dan mudah bila tidak memerlukan tindakan mechanical atau electrical, hanya remove dan replace RU seperti yang digambarkan oleh maintenance secara manual.

Fault Analysis From OSS/BSC

Fault Localization

CorrectiveAction

IsProblem Solved?

Test After Corrective Action

Test Result?

Administration

RBS Fault Analysis

Work Performed On-Site

No

Failed

\

100

RU MAN MACHINE INTERFACE Man Maintenance Interface (MMI), dikembangkan pada RBS 2000, melalui indicator (LED) dan operasi control switch.

RU Man Machine Interface Main dan Sub RU memiliki setidaknya satu LED indicator berwarna merah atau hijau. Indicator LED hijau menandakan RU sedang operasional dan LED merah menandakan ada kerusakan pada RU. Nyala lampu merah pada RU menandakan recognizing faulty RU setelah membuka pintu RBS, dan dapat direplace tanpa menggunakan peralatan yang spesifik. Terdapat juga switch yang memungkinkan DXU dan TRU beroperasi secara local atau remote. Jika RBS beroperasi secara lokal, atau bagian dari itu, diputus dan diisolasi dari BSC, sementara jika dalam posisi remote BSC memiliki kontrol ke RBS. Men-switch DXU menjadi local mode menghasilkan blocking otomatis terhadap semua RBS. Sementara men-switch TRU menjadi local mode menghasilkan blocking otomatis yang hanya berpengaruh pada TRU. Operasi ini tidak akan mengganggu operasi TRU yang lain. OPERATION & MAINTENANCE TERMINAL (OMT) Operasi dan Maintenance Terminal (OMT) merupakan sebuah software yang didesain secara khusus untuk Base Station dari RBS 2000. OMT digunakan untuk mengadakan operasi dan pemeliharaan pada site atau remote dari BSC. OMT adalah PC Program yang dijalankan di bawah Microsoft Windows 95 atau Microsoft NT.

• •

• • •

• •

CPU ResetLocal / Remote

Fault OperationalLocal Mode

Ext. AlarmsBS Fault

Buttons

Indicators

Application Specific Indicators

OMT

CentralMain RU

DXU

•CPU Reset•Local / Remote•Test call

•Fault•Operational•Local Mode

•Tx not enabled•Test result

DirectDistributedMain RU

TRU

•CPU Reset

•Fault•Operational

•Battery Mode •DC disconnected •AC Fault

IndirectDistributed Main RU

ECU

• Fault• Operational

• Ext. Alarms Disconnected

Sub RU

CDU, PSU,BFU

\

101

Gmb.4-7 OMT digunakan selama proses pengetesan Radio Base Station (RBS), di gudang dan di lokasi. OMT digunakan untuk mengupdate dan memelihara instalasi database RBS yang dijelaskan oleh eksternal alarm RBS, dan selama performansi fungsi pencegahan dan pengoreksian serta pemeliharaan RBS. Fungsi utama OMT digunakan untuk melakukan; memonitoring internal alarm cabinet dalam proses troubleshooting, melakukan operasi IDB, mendefinisikan Eksternal Alarm dan Antenna Related Auxiliary Equipment (ARAE), dan memonitor hardware serta konfigurasi RU dalam kabinet. Internal Alarm Selama proses perbaikan base station fungsi monitor dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang status kerusakan RBS. Hal ini akan membantu teknisi RBS untuk mengecek kesalahan ketika tidak terdapat indikasi MMI, dan mengkonfirmasi perbaikan RU setelah RU diganti.

Gmb.4-8

\

102

External Alarm/Antenna Related Auxiliary Equipment (ARAE) OMT digunakan untuk mendefinisikan eksternal alarm untuk base station. Juga digunakan untuk mendefinisikan ARAE alarm, salah satu contoh antenna aktif dalam keadaan Maxite. Bahkan jika alarm merupakan binary alarm, akan ditangani seperti internal alarm dalam BSC. Sangat penting untuk mencatat definisi alarm ketika OMT harus diputuskan. Untuk menge-load alarm yang baru, base station perlu ditempatkan dalam bentuk lokal, sebelum memasukkan trafik ketika IDB yang baru sedang dikirim.

Gmb.4-9 Installation Data Base (IDB) Tiap RBS memiliki instalasi data base yang build-in dimana informasi tentang hardware penginstalisasian disediakan. Hal ini mendukung maintenance daftar inventaris dari hardware yang diinstall. Data base dapat diakses oleh OMT. Informasi IDB secara permanen disediakan dalam flash memory dari semua Main dan Sub RU. Informasi IDB menyinggung ke Passive RU yang dimasukkan secara manual dan akan ditahan dalam DXU (Central Main RU).

Gmb.4-10

\

103

Monitor Function Fungsi monitor dalam OMT memungkinkan untuk mengecek konfigurasi dari RU dan MO, membaca sensor output dan membaca status fault pada RU. Fungsi ini millik OMT 2 dalam Old SW-releases, tetap sekarang telah dikembangkan dalam OMT versi yang baru.

Gmb.4-11

\

104

RBS 2000 CUSTOMER LIBRARY User documentation dari RBS 2000 memiliki perpustakaan manual. Perpustakaan ini dibagi menurut spesifikasi proses, contohnya instalasi, pemeliharaan, pengetesan. Ketika teknisi di lapangan melakukan spesifikasi proses, ia dapat memilih dari gambar secara manual particular process dibanding dengan mengambil beberapa informasi yang tidak relevan. Banyak referensi manual yang sama untuk tipe-tipe cabinet yang berbeda. Untuk memudahkan dalam memerintah sistem, terdapat perpustakaan manual yang disebut Library Overview (EN/LZT 123 2672) yang menggambarkan organisasi manual dalam perpustakaan, perhitungan secara tepat dan memenuhi target pengguna.

RBS 2000 Customer Library

Library Overvie

w

Reference

Manual

General Installation Instructions

Transport Instructions

Site RequirementsAnd Planning

Manual

Pre installationAnd test on Site Manual

Cabinet Assembly And Extension

Manual

Cabinet Assembly Test Manual

Cabinet InstallationManual

Site Installation Test Manual

Site RequirementsAnd Planning

Manual

Pre installationAnd test on Site Manual

Outdoor Cabinets only

\

105

TROUBLE REPORT Laporan kerusakan ini harus ditulis ketika : • Komponen sistem tidak beroperasi secara normal • Terjadi pengulangan gangguan • Ketika menemukan kerusakan secar manual Pada kerusakan hardware biasa tidak diperlukan untuk menulis Trouble Report. Ketika menulis laporan kerusakan, usahakan untuk menulis sebanyak mungkin informasi kerusakan. Tulislah secara langsung ketika kerusakan terdeteksi. Laporan kerusakan harus dilaporkan ke FSC terdekat utnuk registrasi Ericsson trouble report system, Modification Handling System (MHS), dan resolusi.

Trouble Report

Company: Date:

Issued by: Phone no:

Memo id:

Telefax no:

Address :

Heading :

Product number or Document number: R-state:

Site name: Site id: Site status:

Trouble symtoms:

Trouble description:

Comments:

Blank Trouble Report