graf pohon (bagian ke 6)

50
Matematika Diskrit 1 Pohon (bagian ke 6)

Upload: egysangk-noudabhiru

Post on 19-Jun-2015

7.510 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 1

Pohon (bagian ke 6)

Page 2: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 2

Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung

yang tidak mengandung sirkuit

p o h o n p o h o n b u k a n p o h o n b u k a n p o h o n

a b

c d

e f

a b

c d

e f

a b

c d

e f

a b

c d

e f

Page 3: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 3

H u t a n ( f o r e s t ) a d a l a h - k u m p u l a n p o h o n y a n g s a l i n g l e p a s , a t a u - g r a f t i d a k t e r h u b u n g y a n g t i d a k m e n g a n d u n g s i r k u i t . S e t i a p

k o m p o n e n d i d a l a m g r a f t e r h u b u n g t e r s e b u t a d a l a h p o h o n .

H u t a n y a n g t e r d i r i d a r i t i g a b u a h p o h o n

Page 4: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 4

Sifat-sifat (properti) pohon Teorema. Misalkan G = (V, E) adalah graf tak-berarah

sederhana dan jumlah simpulnya n. Maka, semua pernyataan di bawah ini adalah ekivalen: 1. G adalah pohon. 2. Setiap pasang simpul di dalam G terhubung dengan

lintasan tunggal. 3. G terhubung dan memiliki m = n – 1 buah sisi. 4. G tidak mengandung sirkuit dan memiliki m = n – 1 buah

sisi. 5. G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi

pada graf akan membuat hanya satu sirkuit. 6. G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan.

Teorema di atas dapat dikatakan sebagai definisi lain dari

pohon.

Page 5: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 5

Pohon Merentang (spanning tree)

P o h o n m e r e n t a n g d a r i g r a f t e r h u b u n g a d a l a h u p a g r a f m e r e n t a n g y a n g b e r u p a p o h o n .

P o h o n m e r e n t a n g d i p e r o l e h d e n g a n m e m u t u s s i r k u i t d i d a l a m g r a f .

G T 1 T 2 T 3 T 4

Page 6: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 6

Setiap graf terhubung mempunyai paling sedikit satu buah pohon merentang.

Graf tak-terhubung dengan k komponen mempunyai k buah

hutan merentang yang disebut hutan merentang (spanning forest).

Page 7: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 7

Aplikasi Pohon Merentang1 . J u m la h r u a s j a la n s e m in im u m m u n g k in y a n g

m e n g h u b u n g k a n s e m u a k o ta s e h in g g a s e t i a p k o ta t e ta p t e r h u b u n g s a tu s a m a la in .

2 . P e r u te a n ( r o u t in g ) p e s a n p a d a j a r in g a n k o m p u te r .

(a) (b)

Router

Subnetwork

( a ) J a r in g a n k o m p u te r , ( b ) P o h o n m e r e n ta n g m u l t ic a s t

Page 8: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 8

Pohon Merentang Minimum

G r a f t e r h u b u n g - b e r b o b o t m u n g k i n m e m p u n y a i l e b i h d a r i 1 p o h o n m e r e n t a n g .

P o h o n m e r e n t a n g y a n g b e r b o b o t m i n i m u m – d i n a m a k a n p o h o n m e r e n t a n g m i n i m u m ( m i n i m u m s p a n n i n g t r e e ) .

a

bc

d

e

f

g

h

55

5

40

25

45

30

5020

15

35 10

a

bc

d

e

f

g

h

5

40

25 30

20

15

10

Page 9: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 9

Algoritma Prim

Langkah 1: ambil sisi dari graf G yang berbobot minimum, masukkan ke dalam T.

Langkah 2: pilih sisi (u, v) yang mempunyai bobot minimum dan

bersisian dengan simpul di T, tetapi (u, v) tidak membentuk sirkuit di T. Masukkan (u, v) ke dalam T.

Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 2 kali.

Page 10: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 10

Contoh:

1 2

3

4

5

6

1050

4530

2015

35

55

25

40

Page 11: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 11

L an g k ah S is i B o b o t P o h o n ren tan g

1 (1, 2) 101 210

2 (2, 6) 25

1 2

6

10

25

3 (3, 6) 151

3

6

10

15

25

4 (4, 6) 201 2

3

4

6

10

2015

25

5 (3, 5) 351 2

3

4

5

6

10

45

2015

35

55

25

Page 12: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 12

Pohon merentang minimum yang dihasilkan:

Bobot = 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105

1 2

3

4

5

6

10

45

2015

35

55

25

Page 13: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 13

Pohon merentang yang dihasilkan tidak selalu unik meskipun bobotnya tetap sama.

Hal ini terjadi jika ada beberapa sisi yang

akan dipilih berbobot sama.

Page 14: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 14

Contoh:

Tiga buah pohon merentang minimumnya:

a b c d

ef g h

i j k l

3 2

4 2 3

5 4

4 2

4

a b c d

ef h

i j k l

3 2

4 2 3

5 3 4

4 2

4

a b c d

ef g h

i j k l

3 4 2

4 2 3

5 3 4

2

43

Bobotnya sama yaitu = 36

a b c d

ef g

h

i j k l

3

5

6

5 3 5 4

4 2

4 4

4 2

6324

Page 15: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 15

Algoritma Kruskal

( Langkah 0: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik berdasarkan bobotnya – dari bobot kecil ke bobot besar) Langkah 1: T masih kosong Langkah 2: pilih sisi (u, v) dengan bobot minimum yang tidak

membentuk sirkuit di T. Tambahkan (u, v) ke dalam T.

Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 1 kali.

Page 16: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 16

Contoh: 1 2

3

4

5

6

1050

4530

2015

35

55

25

40

Page 17: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 17

S i s i - s i s i d i u r u t m e n a i k :

S i s i ( 1 , 2 ) ( 3 , 6 ) ( 4 , 6 ) ( 2 , 6 ) ( 1 , 4 ) ( 3 , 5 ) ( 2 , 5 ) ( 1 , 5 ) ( 2 , 3 ) ( 5 , 6 ) B o b o t 1 0 1 5 2 0 2 5 3 0 3 5 4 0 4 5 5 0 5 5

L a n g k a h S i s i B o b o t H u t a n m e r e n t a n g

1 (1, 2) 10

2 (3, 6) 15

3 (4, 6) 20

0 1 2 3 4 5 6

1 2

1 2 3

6

4 5

1 2 3

6

4

5

4 (2, 6) 251 2 3

4

5

Page 18: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 18

Pohon merentang minimum yang dihasilkan: Bobot = 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105

5 (1, 4) 30 ditolak

6 (3, 5) 351 2

3

6

4

5

1 2

3

4

5

6

10

45

2015

35

55

25

Page 19: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 19

Pohon berakar (rooted tree) Pohon yang satu buah simpulnya diperlakukan sebagai akar dan

sisi-sisinya diberi arah sehingga menjadi graf berarah dinamakan pohon berakar (rooted tree).

(a) Pohon berakar (b) sebagai perjanjian, tanda panah pada sisi dapat

dibuang

a

b

cd

ef g

h i j

a

b

cd

ef g

h i j

Page 20: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 20

b s e b a g a i a k a r e s e b a g a i a k a r

P o h o n d a n d u a b u a h p o h o n b e ra k a r y a n g d ih a s ilk a n d a r i p e m ilih a n d u a s im p u l b e rb e d a se b a g a i a k a r

a

b

c

d

e f

g

h

f

g

a

b

cd

e

f

g h

d

e

hb

a c

Page 21: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 21

Terminologi pada Pohon Berakar

Anak (child atau children) dan Orangtua (parent)

b, c, dan d adalah anak-anak simpul a, a adalah orangtua dari anak-anak itu

a

b

k

g

j

f

c d

ml

i

e

h

Page 22: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 22

2. Lintasan (path)

Lintasan dari a ke j adalah a, b, e, j.

Panjang lintasan dari a ke j adalah 3. 3. Saudara kandung (sibling)

f adalah saudara kandung e, tetapi g bukan

saudara kandung e, karena orangtua mereka

berbeda.

a

b

k

g

j

f

c d

ml

i

e

h

Page 23: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 23

4. Subpohon (subtree)

a

b

k

g

j

f

c d

ml

i

e

h

Page 24: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 24

5. Derajat (degree)

Derajat sebuah simpul adalah jumlah upapohon (atau jumlah anak) pada simpul tersebut.

Derajat a adalah 3, derajat b adalah 2, Derajat d adalah satu dan derajat c adalah 0.

Jadi, derajat yang dimaksudkan di sini adalah derajat-keluar. Derajat maksimum dari semua simpul merupakan derajat pohon itu sendiri. Pohon di atas berderajat 3

a

b

k

g

j

f

c d

ml

i

e

h

Page 25: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 25

6. Daun (leaf)

Simpul yang berderajat nol (atau tidak mempunyai anak) disebut daun. Simpul h, i, j, f, c, l, dan m adalah daun.

7. Simpul Dalam (internal nodes)

Simpul yang mempunyai anak disebut simpul dalam. Simpul b, d, e, g, dan k adalah simpul dalam. a

b

k

g

j

f

c d

ml

i

e

h

Page 26: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 26

8. Aras (level) atau Tingkat

9. Tinggi (height) atau Kedalaman (depth)

Aras maksimum dari suatu pohon disebut tinggi atau kedalaman pohon tersebut. Pohon di atas mempunyai tinggi 4.

a

b

k

g

j

f

c d

ml

i

e

h

0

1

2

3

4

Aras

Page 27: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 27

Pohon Terurut (ordered tree)Pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting disebut pohon terurut (ordered tree).

(a) (b)

(a) dan (b) adalah dua pohon terurut yang berbeda

1

2

6 87

34

9

10

5

1

2

68 7

3 4

9

10

5

Page 28: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 28

Pohon n-ary Pohon berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai

paling banyak n buah anak disebut pohon n-ary. < sentence>

<subject> <verb> <object> <article> <noun phrase> wears <article> <noun> A <adjective> <noun> a <adjective> <noun> tall boy red hat

Gambar Pohon parsing dari kalimat A tall boy wears a red hat

Pohon n-ary dikatakan teratur atau penuh (full) jika setiap simpul cabangnya mempunyai tepat n anak.

Page 29: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 29

Pohon Biner (binary tree) Adalah pohon n-ary dengan n = 2. Pohon yang paling penting karena banyak

aplikasinya. Setiap simpul di adlam pohon biner mempunyai

paling banyak 2 buah anak. Dibedakan antara anak kiri (left child) dan anak

kanan (right child) Karena ada perbedaan urutan anak, maka pohon

biner adalah pohon terurut.

Page 30: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 30

a

b c

d

a

b c

d

Gambar Dua buah pohon biner yang berbeda

Page 31: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 31

Gambar (a) Pohon condong-kiri, dan (b) pohon condong kanan

a

b

c

d

a

b

c

d

Page 32: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 32

Gambar Pohon biner penuh

Page 33: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 33

P o h o n B i n e r S e i m b a n g P a d a b e b e r a p a a p l i k a s i , d i i n g i n k a n t i n g g i u p a p o h o n k i r i d a n t i n g g i u p a p o h o n k a n a n y a n g s e i m b a n g , y a i t u b e r b e d a m a k s i m a l 1 .

T 1 T 2 T 3

G a m b a r T 1 d a n T 2 a d a l a h p o h o n s e i m b a n g , s e d a n g k a n T 3 b u k a n p o h o n s e i m b a n g .

Page 34: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 34

Terapan Pohon Biner1. Pohon Ekspresi

Gambar Pohon ekspresi dari (a + b)*(c/(d + e))

*

+ /

a b+

d e

c

daun operandsimpul dalam operator

Page 35: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 35

2. Pohon Keputusan

Gambar Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen

a : b

a : c b : c

b : c c > a > b a : c c > b > a

a > b > c a > c > b b > a > c b > c > a

a > b b > a

a >c c > a

b > c c > b

b > c c > b

a >c c > a

Page 36: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 36

3. Kode Awalan

Gambar Pohon biner dari kode prefiks { 000, 001, 01, 10, 11}

1

11

1

0

0

0

0

111001

001000

Page 37: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 37

4. Kode Huffman

Tabel Kode ASCII

Simbol Kode ASCII A 01000001 B 01000010 C 01000011 D 01000100

rangkaian bit untuk string ‘ABACCDA’:

01000001010000010010000010100000110100000110100010001000001

atau 7 8 = 56 bit (7 byte).

Page 38: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 38

Tabel Tabel kekerapan (frekuensi) dan kode Huffman

untuk string ABACCDA

Simbol Kekerapan Peluang Kode Huffman A 3 3/7 0 B 1 1/7 110 C 2 2/7 10 D 1 1/7 111

Dengan kode Hufman, rangkaian bit untuk ’ABACCDA’:

0110010101110

hanya 13 bit!

Page 39: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 39

Algoritma pembentukan pohon Huffman1. Pilih dua simbol dengan peluang (probability) paling

kecil (pada contoh di atas simbol B dan D). Kedua simbol tadi dikombinasikan sebagai simpul orangtua dari simbol B dan D sehingga menjadi simbol BD dengan peluang 1/7 + 1/7 = 2/7, yaitu jumlah peluang

kedua anaknya.

2. Selanjutnya, pilih dua simbol berikutnya, termasuk simbol baru, yang mempunyai peluang terkecil.

3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai seluruh simbol habis.

Page 40: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 40

A = 0, C = 10, B = 110, D = 111

ABCD , 7/7

A , 3/7 CBD , 4 /7

C , 2/7 BD , 3/7

B , 3 /7 D , 3/7

1

1

1

0

0

0

Page 41: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 41

5. Pohon Pencarian Biner

R

T1 T2

Kunci( T1) < Kunci( R )

Kunci( T2) > Kunci( R )

Page 42: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 42

Data: 50, 32, 18, 40, 60, 52, 5, 25, 70

50

32

4018

50

52 70

5 25

Page 43: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 43

Penelusuran (traversal) Pohon Biner1. Preorder : R, T1, T2 - kunjungi R - kunjungi T1 secara preorder - kunjungi T2 secara preorder 2. Inorder : T1 , R, T2 - kunjungi T1 secara inorder - kunjungi R - kunjungi T2 secara inorder 3. Postorder : T1, T2 , R - kunjungi T1 secara postorder - kunjungi T2 secara postorder - kunjungi R

Page 44: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 44

(a ) p r e o r d e r (b ) in o r d e r

(c ) p o s to r d e r

R

T1 T2

Langkah 3: kunjungi R

Langkah 1: kunjungi T1secara postorder

Langkah 2: kunjungi T2secara postorder

R

T1 T2

Langkah 1: kunjungi R

Langkah 2: kunjungi T1secara preorder

Langkah 3: kunjungi T2secara preorder

R

T1 T2

Langkah 2: kunjungi R

Langkah 1: kunjungi T1secara inorder

Langkah 3: kunjungi T2secara inorder

Page 45: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 45

preorder : * + a / b c - d * e f (prefix) inorder : a + b / c * d - e * f (infix) postorder : a b c / + d e f * - * (postfix)

*

+ -

a / d *

b c e f

Page 46: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 46

Soal latihan1. Diketahui 8 buah koin uang logam. Satu dari

delapan koin itu ternyata palsu. Koin yang palsu mungkin lebih ringan atau lebih berat daripada koin yang asli. Misalkan tersedia sebuah timbangan neraca yang sangat teliti. Buatlah pohon keputusan untuk mencari uang palsu dengan cara menimbang paling banyak hanya 3 kali saja.

Page 47: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 47

2. Tentukan hasil kunjungan preorder, inorder, dan postorder pada pohon 4-ary berikut ini:

a

b c d

e f g h i j k l m

n o p q

Page 48: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 48

3. Gunakan pohon berakar untuk menggambarkan semua kemungkinan hasil dari pertandingan tenis antara dua orang pemain, Anton dan Budi, yang dalam hal ini pemenangnya adalah pemain yang pertama memenangkan dua set berturut-turut atau pemain yang pertama memenangkan total tiga set.

Page 49: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 49

4. Tentukan dan gambarkan pohon merentang minimum dari graf di bawah ini (tahapan pembentukannya tidak perlu ditulis).

a b c

de

f

g h i

5 4

2 3 5 6 37 1

6 8 3 4 4

4 2

Page 50: Graf pohon (bagian ke 6)

Matematika Diskrit 50

6. Diberikan masukan berupa rangkaian karakter dengan urutan sebagai berikut:

P, T, B, F, H, K, N, S, A, U, M, I, D, C, W, O

(a) Gambarkan pohon pencarian (search tree) yang terbentuk. (b) Tentukan hasil penelusuran preorder, inorder, dan postorder,

dari pohon jawaban (a) di atas.