good university governance dan kinerja-pt:...

23
Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 540 GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: MODEL PEMETAAN DAN PERANCANGAN KINERJA-PT MELALUI KUALITAS & KOMPETENSI LULUSAN, PELAYANAN SERTA DAYA SAING MENUJU KUALITAS LULUSAN DAN WORLD CLASS UNIVERSITY Suryo Pratolo, Bambang Jatmiko, Wahyu Manuhara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta, KP. 55183. E-mail : [email protected] Abstract: The purpose of this research is to build Mapping Patterns and Good Design and Performance-PT: Quality and Graduate Competency, Services and competitiveness towards quality graduates and World Class University. Basing a common phenomenon that attempts Universities to wards international reputation in the fields of science, technology and art as mandated in the vision and mission of the University, should be managed seriously, education and research, and community service to build a shared commitment in supporting the quality of human resources in all areas in a sustainable manner. The problem in this research is low competitiveness of Indonesian state human resources is one of the nation's major problems that require action immediately. According to data from the World Economic Forum, Indonesia's competitiveness in 2013-2014 was ranked 38th out of 148 countries surveyed. Factors that affect the competitiveness of a nation is a community education. Research methods, using a survey method approach: pre-survey, observation, data used is secondary data, with the Forum Group Discussion. The results of the study all University at 5 Kopertis already mapped well, but not all integrated based on IT-Web (80%) means that the leadership commitment needs to be improved. Researchers have carried out the design of IT-Web and will be implemented in year 2 (two). Keywords: Good University Governance, Performance, Service, Competitive Advantage, Quality, and WCU. Latar Belakang Dampak globalisasi dan arus informasi yang sangat pesat telah membawa konseku- ensi terhadap pembangunan kualitas manu- sia di seluruh dunia. Segala upaya telah di- persiapkan oleh manusia dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan, di antara- nya senantiasa berupaya meningkatkan po- tensi lulusan akademik agar menjadi SDM yang berkualitas yang menghadapi tantang- an zaman. Di sinilah peran perguruan tinggi untuk menghasilkan tenaga kerja siap pakai yang sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini berarti perguruan tinggi harus jeli melihat perkembangan dan permintaan kebutuhan pasar seperti apa yang sedang diminati. Namun masalahnya para pengguna tenaga kerja kerap kali mengeluhkan lulusan PT yang berkualitas serba tanggung. Hal ini ka- rena lulusan cenderung kurang tangguh, ku- rang jujur, mudah stress, rendahnya kemam- puan berkomunikasi lisan dan lain sebagai- nya. Selanjutnya Gultom, Syawal (Waspada, 22/06/09) berdasarkan data BPS menyatakan bahwa “ternyata lulusan dari perguruan ting- gi cenderung kurang mandiri dibandingkan dengan lulusan sekolah menengah. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya persentase lu- lusan perguruan tinggi yang bekerja sebagai karyawan (83%)”. Kenyataan ini mengindi- kasikan adanya kecenderungan kompetensi yang diberikan di bangku kuliah tidak sepe- nuhnya sesuai dengan kebutuhan pasar.

Upload: vuongdung

Post on 07-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 540

GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT:

MODEL PEMETAAN DAN PERANCANGAN KINERJA-PT

MELALUI KUALITAS & KOMPETENSI LULUSAN, PELAYANAN

SERTA DAYA SAING MENUJU KUALITAS LULUSAN

DAN WORLD CLASS UNIVERSITY

Suryo Pratolo, Bambang Jatmiko, Wahyu Manuhara

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta, KP. 55183.

E-mail : [email protected]

Abstract:

The purpose of this research is to build Mapping Patterns and Good Design and

Performance-PT: Quality and Graduate Competency, Services and competitiveness

towards quality graduates and World Class University. Basing a common phenomenon

that attempts Universities to wards international reputation in the fields of science,

technology and art as mandated in the vision and mission of the University, should be

managed seriously, education and research, and community service to build a shared

commitment in supporting the quality of human resources in all areas in a sustainable

manner. The problem in this research is low competitiveness of Indonesian state human

resources is one of the nation's major problems that require action immediately.

According to data from the World Economic Forum, Indonesia's competitiveness in

2013-2014 was ranked 38th out of 148 countries surveyed. Factors that affect the

competitiveness of a nation is a community education. Research methods, using a

survey method approach: pre-survey, observation, data used is secondary data, with the

Forum Group Discussion. The results of the study all University at 5 Kopertis already

mapped well, but not all integrated based on IT-Web (80%) means that the leadership

commitment needs to be improved. Researchers have carried out the design of IT-Web

and will be implemented in year 2 (two).

Keywords: Good University Governance, Performance, Service, Competitive

Advantage, Quality, and WCU.

Latar Belakang

Dampak globalisasi dan arus informasi

yang sangat pesat telah membawa konseku-

ensi terhadap pembangunan kualitas manu-

sia di seluruh dunia. Segala upaya telah di-

persiapkan oleh manusia dalam menghadapi

berbagai perubahan dan tantangan, di antara-

nya senantiasa berupaya meningkatkan po-

tensi lulusan akademik agar menjadi SDM

yang berkualitas yang menghadapi tantang-

an zaman. Di sinilah peran perguruan tinggi

untuk menghasilkan tenaga kerja siap pakai

yang sesuai dengan permintaan pasar. Hal

ini berarti perguruan tinggi harus jeli melihat

perkembangan dan permintaan kebutuhan

pasar seperti apa yang sedang diminati.

Namun masalahnya para pengguna tenaga

kerja kerap kali mengeluhkan lulusan PT

yang berkualitas serba tanggung. Hal ini ka-

rena lulusan cenderung kurang tangguh, ku-

rang jujur, mudah stress, rendahnya kemam-

puan berkomunikasi lisan dan lain sebagai-

nya. Selanjutnya Gultom, Syawal (Waspada,

22/06/09) berdasarkan data BPS menyatakan

bahwa “ternyata lulusan dari perguruan ting-

gi cenderung kurang mandiri dibandingkan

dengan lulusan sekolah menengah. Hal ini

ditunjukkan dengan besarnya persentase lu-

lusan perguruan tinggi yang bekerja sebagai

karyawan (83%)”. Kenyataan ini mengindi-

kasikan adanya kecenderungan kompetensi

yang diberikan di bangku kuliah tidak sepe-

nuhnya sesuai dengan kebutuhan pasar.

Page 2: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 541

Namun yang perlu lebih diperhatikan lagi

hampir semua ungkapan kekurangan tenaga

kerja tersebut bermuara pada satu arah yaitu

soft skill. Berdasarkan data hasil penelitian

Harvard University Amerika Serikat meng-

ungkapkan ”kesuksesan hanya ditentukan

sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80%

oleh soft skill”. Sejalan dengan penelitian di

atas, berdasarkan data Mitsubishi Research

Institute (2002) menyatakan bahwa “faktor

yang memberikan kontribusi paling besar

dalam keberhasilan dunia kerja adalah finan-

sial (10%), keahlian di bidangnya (20%),

networking (30%) dan soft skill (40%). Hal

ini secara empiris membuktikan bahwa ke-

ahlian di bidangnya (hard skill) bukanlah hal

yang utama dalam keberhasilan dunia kerja.

Hal ini mudah dipahami karena memberikan

pelatihan keterampilan (hard skill) lebih mu-

dah dari pada pembentukan karakter (soft

skill). Tentunya hal ini menjadi tambahan

masalah bagi pendidikan di Indonesia kare-

na paradigmanya prioritas muatan soft skill

dalam proses belajar mengajar saat ini sa-

ngatlah minimal dan tidak tersistematis. Hal

ini terbukti dari kurang adanya prioritas pe-

ngembangan atribut soft skill di dalam setiap

pertemuan yang tertuang dalam SAP atau-

pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta-

nya, hampir semua perusahaan dewasa ini

mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai

antara hard skill dan soft skill, apapun posisi

lamaran kerjanya.

Tajamnya tingkat persaingan dan ting-

ginya tuntutan terhadap mutu perguruan

tinggi di era global ini, mendorong setiap

PT untuk meningkatkan standar mutu pe-

nyelenggaraan perguruan tinggi agar mampu

memberikan kontribusi terhadap daya saing

bangsa. Daya saing merupakan efisiensi dan

efektivitas yang memiliki sasaran yang te-

pat dalam menentukan arah dan hasil sasa-

ran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan

akhir dan proses pencapaian akhir dalam

menghadapi persaingan. Sumihardjo (2008),

dalam Masrur (2011:81) memberikan penje-

lasan tentang istilah daya saing ini, yaitu:

“Kata daya dalam kalimat daya saing ber-

makna kekuatan dan kata saing berarti men-

capai lebih dari yang lain, atau beda dengan

yang lain dari segi mutu, atau memiliki ke-

unggulan tertentu. Artinya daya saing dapat

bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi

lebih dari yang lain atau unggul dalam hal

tertentu baik yang dilakukan seseorang, ke-

lompok maupun institusi tertentu”. Selanjut-

nya Sumihardjo (2008), dalam Masrur (2011

:82) mengemukakan bahwa “daya saing me-

liputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi

pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan

dengan lingkungannya, (3) kemampuan me-

ningkatkan kinerja tanpa henti, dan (4) ke-

mampuan menegakkan posisi yang mengun-

tungkan”. Daya saing perguruan tinggi me-

nurut uraian di atas adalah kemampuan dari

perguruan tinggi untuk menunjukkan ke-

unggulan bersaing dan menawarkan nilai

yang lebih atas kinerjanya dalam hal terten-

tu, dengan cara memperlihatkan situasi dan

kondisi yang paling menguntungkan, diban-

dingkan dengan perguruan tinggi lainnya.

Perguruan tinggi dapat diposisikan memiliki

daya saing ketika suatu perguruan tinggi te-

lah memenuhi indikator-indikator pencapai-

an tertentu yang dimulai dari input, proses

dan output terhadap pengamalan nilai-nilai

Tri Dharma Perguruan Tinggi. Citra pergu-

ruan tinggi menjadi penting untuk mening-

katkan visibilitasnya di mata publik, baik

nasional maupun internasional yang nanti-

nya ternyata sangat berpengaruh terhadap

peringkat perguruan tinggi tersebut. Setiap

universitas mempunyai cita-cita tinggi, dan

ingin mewujudkan World Class University

(WCU). Salah satu kriterianya adalah sejum-

lah pengakuan dalam lingkup internasional,

baik itu penelitian, kualitas SDM, laboratori-

um, proses belajar mengajar, termasuk juga

dari sisi kapasitas teknologi informasi dan

popularitas webnya.

Tabel 1. Peringkat Daya Saing Indonesia.

Negara 2011-

2012

2012-

2013

2013-

2014

Singapura 2 2 2

Malaysia 21 25 24

Brunei

Darusalam

28 28 26

Thailand 39 38 37

Indonesia 46 50 38

Page 3: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 542

Sumber: The Global Competitiveness Index

2013-2014, diakses 21 Oktober 2013.

Rendahnya daya saing SDM negara In-

donesia merupakan salah satu permasalahan

besar bangsa yang memerlukan penanganan

segera. Menurut data World Economic Fo-

rum, posisi daya saing Indonesia tahun

2013–2014 berada pada urutan ke 38 dari

148 negara yang disurvei. Faktor yang sa-

ngat berpengaruh terhadap daya saing suatu

bangsa adalah pendidikan masyarakatnya.

Pendidikan memiliki peran strategis dalam

pembangunan bangsa serta memberi kontri-

busi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi

dan transformasi sosial. Masyarakat dengan

pendidikan yang baik akan dapat meningkat-

kan produktivitas dan pendapatannya, yang

secara kolektif akan meningkatkan penda-

patan negara. Saat ini, dan di masa menda-

tang, sumber daya alam bukan lagi menjadi

daya saing utama suatu bangsa, melainkan

penguasaan atas ilmu pengetahuan dan tek-

nologi.

Layanan akademik merupakan layanan

yang banyak berkaitan secara langsung de-

ngan mahasiswa, sehingga perguruan tinggi

dalam memberikan layanan akademik harus

berusaha memahami serta memenuhi kebu-

tuhan mahasiswa dan berakhir pada persepsi

mahasiswa. Layanan akademik yang berkua-

litas akan memberikan kepuasan kepada ma-

hasiswa. Kepuasan mahasiswa ditujukan de-

ngan adanya keloyalan mahasiswa pada per-

guruan tinggi dan mahasiswa akan menceri-

takan mengenai layanan akademik yang me-

muaskan kepada orang lain. Kualitas layan-

an akademik di PT ditentukan oleh lima di-

mensi pokok, yaitu: kehandalan (reliability),

daya tanggap (responsiveness), empati, bukti

fisik (tangibility) dan jaminan (assurance)

(Tjiptono, 2005:133) dalam Suffiyah, (20-

11). Salah satu faktor yaitu aspek lain yang

ada hubungannya dengan kepuasan pelang-

gan pada penelitian ini adalah faktor biro-

krasi. Birokrasi adalah organisasi yang me-

layani tujuan dan cara untuk mencapai tuju-

an itu dengan mengkoordinasi secara siste-

matis. Dalam dunia pendidikan, sebuah or-

ganisasi sangat diperlukan dalam rangka

memperlancar fungsi dan proses pendidikan.

Dalam menjalankan fungsi organisasi pendi-

dikan tidaklah dapat dipisahkan dengan bi-

rokrasi. Pada dasarnya, birokrasi ini hakikat-

nya adalah salah satu perangkat yang fungsi-

nya untuk memudahkan pelayanan publik.

Birokrasi digunakan untuk dapat membantu

mempermudah dalam memberikan layanan

pendidikan yang pasti akan mempengaruhi

dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Birokrasi merupakan instrumen pembangun-

an pendidikan. Kekuatan birokrasi sebetul-

nya bisa menjadi mesin penggerak yang luar

biasa apabila mampu didayagunakan untuk

memajukan kesejahteraan rakyat. Jika biro-

krasi dijalankan dengan benar, konsisten,

bertanggungjawab, profesional, tegas dan

efisien maka kualitas pendidikan akan maju.

Birokrasi yang diterapkan dalam mengatur

sekolah pada umumnya dan pendidikan ting-

gi pada khususnya adalah birokrasi profesio-

nal yang bersifat datar dan fleksibel. Biro-

krasi sangat menentukan keberhasilan dalam

memujudkan visi dan misi perguruan tinggi

yang telah dirumuskan.

Sumber: Biro Pusat Statistik, Survei Angkatan Kerja

Nasional Februari Tahun 2013.

Gambar 1. Latar Belakang Pendidikan

Tenaga Kerja di Indonesia, 2013.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Na-

sional Februari Tahun 2013 yang dilakukan

Biro Pusat Statistik ditemukan bahwa lapa-

ngan kerja Indonesia masih didominasi oleh

lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Mene-

ngah Pertama. Sebanyak 54,6 juta orang, a-

tau 47,90 persen dari total 114,02 juta peker-

ja hanya berpendidikan Sekolah Dasar. Ban-

dingkan dengan pekerja lulusan Diploma se-

banyak 3,2 juta orang (2,82 persen), atau

54.62

20.29

17.77

10.18

3.22 7.94 <SD

SMP

SMA

SMK

D I/II/III

Universitas

Page 4: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 543

Sarjana yang hanya 8,0 juta orang (6,96

persen).

Sumber: Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas)

BPS 2008–2012.

Gambar 2. Pengangguran Lulusan

Perguruan Tinggi.

Permasalahan internal yang dihadapi o-

leh perguruan tinggi di Indonesia adalah:

belum efisien dan efektifnya pengelolaan

perguruan tinggi, mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, sampai de-

ngan pengendalian program yang berdam-

pak terhadap mutu dan relevansi lulusan

yang belum sesuai dengan kebutuhan pasar

kerja atau dunia industri. Sedangkan urgensi

dari penelitian ini, adanya harapan civitas

akademika adalah semua program studi ha-

rus mendapatkan nilai A, memenangkan re-

search unggulan oleh DP2M Dikti atau

swasta, kualitas lulusan, daya serap lulusan

yang tinggi, serta menuju World Class Uni-

versity luaran dari penelitian ini adalah: bu-

ku ajar, artikel jurnal nasional, membangun

web program studi serta hak cipta. Lokasi

penelitian seluruh perguruan tinggi swasta

Kopertis wilayah 5 Daerah Istimewa Yogya-

karta (pada prodi sesuai sampel random

yang terpilih).

Perumusan Masalah

Berdasarkan atas masalah di atas, maka

peneliti dapat merumuskan masalah peneliti-

an sebagai berikut: Bagaimana Model Peme-

taan dan Perancangan Good University Go-

vernance dan Kinerja-PT: Kualitas & Kom-

petensi Lulusan, Pelayanan serta Daya Saing

Menuju Kualitas Lulusan dan World Class

University.

Tujuan Penelitian

Agar penelitian lebih tajam dan terarah,

maka tujuan dan sasaran dalam penelitian ini

adalah untuk Model Pemetaan dan Peran-

cangan Good University Governance dan

Kinerja-PT: Kualitas & Kompetensi Lulus-

an, Pelayanan serta Daya Saing Menuju

Kualitas Lulusan dan World Class Univer-

sity.

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini,

meliputi kegunaan praktis antara lain:

1. Bagi Kopertis 5 Yogyakarta dapat digu-

nakan sebagai bahan pertimbangan terka-

it Good University Governance, karena

masyarakat akan mengetahui terkait

transparansi, akuntabilitas, independensi

serta fairness. Sehingga perguruan tinggi

lembaga yang memiliki fungsi sebagai a-

gen perubahan dalam masyarakat.

2. Bagi PTS hasil penelitian ini, akan digu-

nakan sebagai bahan pertimbangan dan

kebijakan bagi universitas, terkait Good

University Governance dan kinerja per-

guruan tinggi.

3. Bagi masyarakat sebagai bahan per-

timbangan pada saat putra dan putrinya

masuk perguruan tinggi, sebagai pertim-

bangan dalam memilih kampus yang

baik.

Tinjauan Pustaka

Good University Governance

Kata “governance” berasal dari bahasa

Perancis ”gubernance” Starks and Gillan

dalam Siswanto Sutojo dan Aldridge (20-

05:1) yang artinya pengendalian. Dalam ba-

hasa Indonesia corporate governance diter-

jemahkan sebagai tata kelola atau tata kelo-

la perusahaan yang baik. Definisi Corpora-

te Governance, OECD (1998) mendefinisi-

kan Corporate Governance sebagai berikut:

“Corporate Governance is the system by

which business corporations are directed

Page 5: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 544

and controlled. The corporate governance

structure specifies the distribution of rights

and resposibilities among different partici-

pants in the corporation, such as the board,

the managers, shareholders and other sta-

keholders and spells out the rules and pro-

cedures and for making decisions on corpo-

rate affairs. By doing this, it also provides

the structure through which the company

objectives are set and the means of attaining

those objectives and monitoring perfor-

mance”.

Adapun maksud dari definisi tersebut

bahwa suatu sistem yang dipergunakan un-

tuk mengarahkan dan mengendalikan kegi-

atan bisnis perusahaan. Corporate gover-

nance mengatur pembagian tugas, hak dan

kewajiban mereka yang berkepentingan ter-

hadap kehidupan perusahaan, termasuk para

pemegang saham, dewan pengurus, para ma-

najer dan semua anggota stakeholders non-

pemegang saham. Corporate governance ju-

ga mengetengahkan ketentuan dan prosedur

yang harus diperhatikan dewan pengurus

board of directors dan direksi dalam peng-

ambilan keputusan yang bersangkutan de-

ngan kehidupan perusahaan. Dengan pemba-

gian tugas, hak dan kewajiban serta keten-

tuan dan prosedur pengambilan keputusan,

perusahaan mempunyai pegangan bagaima-

na menentukan sasaran usaha (corporate

objectttives) dan strategi untuk mencapai

sasaran tersebut. Pembagian tugas, hak dan

kewajiban di atas juga berfungsi sebagai pe-

doman bagaimana mengevaluasi kinerja Bo-

ard of directors dan manajemen perusahaan.

Sedangkan menurut ASX (Australian

Stock Exchange) Corporate Governance di-

definisikan sebagai berikut:

“Corporate governance is the system by

which companies are directed and managed.

It influences how the objectives of the com-

pany set and achieved, how risk is moni-

tored and assessed and how performance is

optimised”.

Artinya, corporate governance adalah

sistem yang dipergunakan untuk mengarah-

kan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sis-

tem tersebut mempunyai pengaruh besar da-

lam menentukan sasaran usaha maupun da-

lam upaya mencapai sasaran tersebut. Cor-

porate governace juga mempunyai pengaruh

dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang

optimal serta dalam analisis dan pengenda-

lian risiko bisnis yang dihadapi perusahaan.

Sampai saat ini kami belum dapat menen-

tukan satu definisi tunggal tentang corporate

governance yang dapat diterima oleh semua

orang. Ada beberapa perbedaan dalam pen-

definisian berdasarkan negara-negara di-

mana kami mempelajarinya. Untuk lebih je-

lasnya lihat tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Definisi-definisi Corporate Governance: Pandangan atau Tanggapan Menurut

Investor Institusional.

Rank Corporate governance adalah … Respon rata-rata 1 … proses pengawasan dan pengendalian untuk memberikan jaminan

bahwa tindakan-tindakan manajemen perusahaan tetap sesuai dengan

kepentingan shareholders (Parkinson, 1994).

Sangat setuju

2 … peran tatakelola yang tidak terkait kepada pergerakan bisnis suatu

perusahaan, kecuali dengan memberikan arahan secara menyeluruh

kepada perusahaan tersebut, melalui pengawasan dan pengendalian

tindakan-tindakan eksekutif dalam manajemen dan dengan memuas-

kan ekspektasi-ekspektasi legitimate atas akuntabilitas dan regulasi

berdasarkan kepentingan di luar batas-batas korporat (Tricker, 1984).

Setuju

3

… tata kelola atas sebuah perusahaan merupakan hasil dari aktifitas-

aktifitas berguna untuk memperbaiki regulasi internal bisnis dalam

pemenuhan persyaratan-persyaratan yang diberikan kepada perusaha-

an-perusahaan oleh legislasi, pemilik dan pengendalian. Tindakan

tersebut menggabungkan keterwakilan aset, pengelolaan dan penye-

barannya (Cannon, 1994).

Setuju

4 … hubungan antara shareholders dan perusahaan-perusahaannya serta

cara dimana tindakan shareholder dilakukan untuk mendorong Beberapa kesepakatan

Page 6: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 545

praktek-praktek terbaik (misal, melalui voting di AGMs dan melalui

rapat-rapat regular dengan para manajemen senior). Peningkatannya,

termasuk kegiatan shareholder melalui kampanye oleh salah seorang

shareholder atau oleh kelompok shareholder untuk melakukan

perubahan dalam perusahaan tersebut (The Corporate governance

handbook, 1996). 5 … struktur, proses, kultur dan sistem yang mendukung keberhasilan

operasi suatu organisasi (Keasey and Wright, 1993). Beberapa kesepakatan

6 … suatu sistem dimana perusahaan-perusahaan diarahkan dan

dikendalikan (The Cadbury Report, 1992). Kurang setuju

Sumber: Reproduced by permission of academic press dalam Jill Solomon and Aris Solomon

(2004:11-30).

Kinerja PT.

Unsur-unsur Balanced Scorecard

Unsur-unsur Balanced Scorecard (BSC)

terbagi ke dalam empat perspektif. Perspek-

tif paling banyak digunakan adalah keempat

perspektif seperti di bawah ini. (Kaplan and

Norton, 1996):

1. Keuangan (Financial): uang yang berbi-

cara. Bagaimana shareholders meman-

dang perusahaan. Apa arti perusahaan ba-

gi shareholders.

2. Pelanggan (Customer): kepuasan pelang-

gan. Bagaimana pelanggan memandang

perusahaan. Apa arti perusahaan tersebut

bagi pelanggan.

3. Proses-proses bisnis internal (Internal

Business Process): proses pengendalian.

Bagaimana kita mengendalikan proses

bisnis utama sebagai upaya untuk men-

ciptakan nilai kepada pelanggan. Dalam

proses bagaimana kita harus memperhi-

tungkan keberlanjutan kepuasan pelang-

gan.

4. Pembelajaran dan pertumbuhan (Lear-

ning and grouwth): keahlian dan sikap

pegawai serta kemampuan pembelajaran

organisasional. Bagaimana perusahaan

mampu meraih kesuksesan pada masa

yang akan datang? Bagaimana kita bela-

jar dan mengkomunikasikan kemajuan ki-

ta sendiri dan melalui tindakan tersebut

kita menyampaikan visi? Perspektif pen-

ting seperti ini dijelaskan secara rinci da-

lam gambar 3.

Kekuatan sesungguhnya Balanced Sco-

recard bukan terletak pada kemampuannya

sebagai pengukur kinerja eksekutif, namun

justru pada kemampuannya sebagai alat pe-

rencanaan strategik. Pencipta Balanced Sco-

recard – Kaplan dan Norton – membuat per-

nyataan pada tahun 1995 tentang kekuatan

sesungguhnya Balanced Scorecard sebagai

berikut ini: The real power of the Balanced

Scorecard, however, occurs when it is trans-

formed from a measurement system to a ma-

nagement system. (Namun, kekuatan sesung-

guhnya Balanced Scorecard terjadi pada sa-

at Balanced Scorecard diubah dari suatu sis-

tem pengukuran kinerja menjadi sistem ma-

najemen). Pada tahun sama, kedua pencipta

Balanced Scorecard tersebut menegaskan

kembali tentang perkembangan peran Balan-

ced Scorecard yang tidak lagi sekedar seba-

gai sistem pengukuran kinerja yang telah

disempurnakan melalui pernyataan mereka

berikut ini:

The Balanced Scorecard had evolved

from an improved measurement system to a

core management system. (Balanced Score-

card telah berubah dari suatu sistem peng-

ukuran kinerja yang telah disempurnakan

menjadi inti sistem manajemen), Kaplan dan

Norton:1995. Dengan memperluas ukuran

kinerja eksekutif ke kinerja non keuangan,

ukuran kinerja eksekutif menjadi kompre-

hensif.

Balanced Scorecard memperluas ukur-

an kinerja eksekutif keempat perspektif:

keuangan, customers, proses, serta pem-

belajaran dan pertumbuhan. Berdasarkan

Page 7: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 546

pendekatan Balanced Scorecard, kinerja ke-

uangan yang dihasilkan oleh eksekutif harus

merupakan akibat diwujudkannya kinerja

dalam pemuasan kebutuhan customer,

pelaksanaan proses yang produktif dan cost

effective, dan atau pembangunan personel

yang produktif dan berkomitmen, (lihat

gambar 3).

PERSEPKTIF UKURAN KINERJA EKSEKUTIF YANG BERIMBANG

KEUANGAN

CUSTOMER

PROSES

BUSINESS

INTERNAL

PEMBELAJARAN

DAN

PERTUMBUHAN

Sumber: Balanced Scorecard konsep, Sejarah dan Keunggulan dalam Mulyadi ( hal:5).

Gambar 3. Pendekatan Balanced Scorecard untuk Perluasan Ukuran Kinerja Eksekutif

ke Perspektif Nonkeuangan: Customer, Proses, serta Pembelajaran dan Pertumbuhan.

Hasil Penelitian Terdahulu Terkait

tentang Kinerja

Dalam beberapa tahun terakhir ini, para

pakar dan praktisi telah mencurahkan per-

hatian mereka kepada pengukuran kinerja

tradisional yang fokusnya semata-mata ke-

pada matrik keuangan seperti return on in-

vestment atau net earning (Atkinson, et. al.

1997; Ittner, et. al. 1997; Kaplan and Norton

1996; Lynch and Cross 1991; Shields 1997)

dalam Hoque and Wendy, (2000). Pende-

katan balanced scorecard (BSC) terhadap

manajemen (Kaplan and Norton 1992, 1993,

1996) telah memperoleh keunggulan dalam

riset akuntansi manajemen sebagai salah sa-

tu cara mengintegrasikan pengukuran kiner-

ja keuangan dan non keuangan (Atkinson,

et. al. 1997; Ruhl 1997; Shields 1997;

Simons 2000) BSC memandang kinerja or-

ganisasional dilihat dari empat dimensi, ya-

itu: (1) Keuangan (Financial); (2) Pelang-

gan (Customers); (4) Proses-proses bisnis

internal; (4) Pembelajaran dan pertumbuhan.

Atkinson, et. al. (1997: 93–94) menyatakan

bahwa balanced scorecard (BSC) memiliki

potensi untuk menyediakan para perencana

dengan suatu langkah dari ekspresi dan pe-

ngujian suatu model yang sangat rumit dari

sebab dan akibat dalam suatu organisasi sua-

tu model yang menyediakan para manajer

dengan suatu basis untuk mengelola pengen-

dali outcomes yang diharapkan. Alexander

and Weiner (1998), meneliti tentang, The A-

doption of Corporate Governance Model by

Nonprofit Organization, Non Profit Mana-

gement & Leadership. Hasil penelitian me-

nunjukkan bahwa, kinerja organisasi, ukuran

organisasi, persaingan pasar, kemudahan

sumber daya di pasar, afiliasi organisasi, res-

trukturisasi berpengaruh secara signifikan

terhadap Corporate Governance perusahaan.

Megginson, et. al. (1994), meneliti tentang

The Financial and Operating Performance

of Newly Privatized Firms: An International

Empirical Analysis. Dia melakukan peneliti-

an terhadap 61 perusahaan SOEs (State

Owner Equity) di 18 negara dengan 32 jenis

EVA

Pemanfaatan Aktiva (Asset Turnover)

Pertumbuhan Pendapatan

Cost Effectiveness

Jumlah Customers

yang menjadi

Noncustomers

Jumlah Customers

Baru Kecepatan waktu

layanan Customers

Cycle Time On-Time

Delivery Cycle Effectiveness

Skill Coverage

Ratio Quality Work

Life Index

Page 8: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 547

industri yang baru diprivatisasi melalui IPO

(Initial Public Offering) selama tahun 1961-

1990. Hasil penelitiannya menunjukkan bah-

wa terdapat peningkatan kinerja keuangan

yang sangat tajam, khususnya peningkatan

real sales, profit, peningkatan jumlah penge-

luaran modal investasi, peningkatan efisiensi

operasi dan peningkatan jumlah tenaga ker-

ja. Di samping itu, jumlah hutang mulai me-

nurun dan jumlah pembayaran deviden me-

ningkat. Tuschke and Soders (2003). Mene-

liti tentang Antencendent and Consquency of

Corporate Governance Reform: the Case of

Germany, Strategic Management. Hasil pe-

nelitiannya menunjukkan bahwa, struktur te-

orital, hukum & norma, harapan ekternal

dan audit manajemen terjadi peningkatan

yang dilakukan oleh para kinerja karyawan

perusahaan. Lipe and Salterio (2003), mene-

liti tentang The Balanced Scorecard: Jud-

mental Effect of Common and Unique Per-

formance Measures. Alat ukur balanced

scorecard, dapat digunakan sebagai peng-

ukur kinerja perusahaan, dalam kelangsung-

an hidup perusahaan. Faktor yang berpe-

ngaruh hasilnya sangat kecil baik sebagai

pengukur ataupun sebagai evaluasi bagi per-

usahaan. Sedangkan penelitian yang dilaku-

kan Kaplan and Norton menjadi tambahan

pengetahuan kita tentang bagaimana balan-

ced scorecard (BSC) dapat melengkapi para

manajer dengan suatu kerangka integrative

untuk mengelola aktifitas-aktifitas organisa-

sional, hanya ada sedikit sekali bukti selain

di Amerika Serikat terutama dalam praktek-

praktek langsung di bidang ini (Hoque, et.

al. 1997; Creelman 1996). Studi kasus yang

dilakukan oleh Fisher dan Brancato (1995)

dalam Ittner dan David, (1998) mengadopsi

pengukuran non keuangan. Adapun indika-

tor-indikator non keuangan, pengukuran a-

kuntansi tradisional, meliputi: (1) terlalu his-

torical dan berpandangan ke belakang, (2)

lemahnya kemampuan prediktif untuk men-

jelaskan kinerja pada masa yang akan da-

tang, (3) penghargaan jangka pendek atau

perilaku yang keliru, (4) tidak dapat dila-

kukan, hanya sedikit sekali memberikan in-

formasi yang penting berkaitan dengan solu-

si atas persoalan-persoalan, (5) tidak mampu

menangkap perubahan-perubahan bisnis

yang penting sampai menjadi sangat terlam-

bat, (6) terlalu dipaksakan dan terlalu sing-

kat dalam memberikan tuntunan tindakan

manajerial, (7) fungsi-fungsi cermin bukan

proses-proses fungsi silang, dalam suatu per-

usahaan, dan (8) memberikan pertimbangan

yang tidak sesuai terhadap kesulitan untuk

memperhitungkan aset-aset ”intangible” se-

perti intelektual capital. Kaplan and Norton

(1996) dalam Chang and Chow, (1999)

mengidentifikasi adanya empat langkah uta-

ma dalam mengimplementasikan BSC: (1)

mengklarifikasi dan menerjemahkan visi dan

strategi, (2) mengkomunikasikan dan meng-

hubungkan, (3) merencanakan dan menetap-

kan target, dan (4) umpan balik dan pem-

belajaran strategis.

Kualitas (MUTU)

In the academic core, the faculty guilds control and

research quality.

As we discussed in our previous publication (The Top

American Research Universities, 2001).

Gambar 4. In The Academic Core, The Faculty

Guild Control Teaching and Research Quality.

The guilds and their work are at the nucleus of a broader

university environment.

An environment that is enriched with student services,

general suport and enterprises complementary to research

and teaching.

Gambar 5. The Guilds and Their Works Are at The

Nucleus of a Broaders University Enviroment.

Page 9: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 548

Kompetensi

Pengertian Kompetensi

Menurut Wood, et. al. (2001:97) kom-

petensi merupakan salah satu atribut indivi-

du yang mengakibatkan adanya perbedaan

di antara individu di dalam organisasi. Kom-

petensi merupakan atribut yang penting ka-

rena merupakan salah satu faktor yang me-

nentukan nilai modal manusia ( human capi-

tal) (Roos, et. al. 1997:35). Menurut Wibo-

wo (2008:86) kompetensi adalah suatu ke-

mampuan untuk melaksanakan atau melaku-

kan suatu pekerjaan atau tugas yang dilanda-

si atas keterampilan dan pengetahuan serta

didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh

pekerjaan tersebut. Berkaitan dengan ke-

mampuan dalam melaksanakan tugas atau

pekerjaan tersebut, beberapa ahli menyebut-

kan ada beberapa komponen yang terkait de-

ngan kompetensi. Komponen tersebut ada-

lah pengetahuan, keterampilan dan kecakap-

an. Lucia dan Lepsinger (1999) menyatakan

bahwa kompetensi adalah: “kemampuan me-

nerapkan atau menggunakan pengetahuan

(knowledge), keterampilan (skill), kecakapan

(abilities), perilaku dan karakteristik pribadi

untuk menampilkan tugas pekerjaan dengan

sukses, dalam fungsi khusus atau menjalan-

kan peran atau posisi yang diberikan. Karak-

teristik pribadi berupa mental/intelektual/-

kognitif, sosial/emosional/sikap dan atribut

fisik/psikomotor yang diperlukan untuk me-

nampilkan pekerjaan”.

Apabila diperhatikan lebih lanjut dari

pendapat beberapa ahli terlihat bahwa kom-

petensi berkaitan dengan karakteristik indi-

vidu. Seperti yang dikemukakan oleh

Becker, et.al. (2001) bahwa kompetensi me-

ngacu pada karakter knowledge, skill, abili-

ties setiap individu atau karakter personal

yang mempengaruhi job performance indi-

vidu secara langsung. Pendapat Becker,

et.al. (2001) tersebut menyatakan sejalan de-

ngan pendapat Wirawan (2009:9) bahwa

kompetensi melukiskan karakteristik penge-

tahuan, keterampilan, perilaku dan pengala-

man untuk melakukan suatu pekerjaan atau

peran tertentu secara efektif. Kompetensi

sebagai karakteristik individu, juga berkai-

tan dengan bakat dari individu tersebut.

Wood, et.al. (2001:97) menyatakan bahwa

kompetensi adalah konsep yang luas berkai-

tan dengan bakat dan kecakapan seseorang.

Seperti yang telah diuraikan bahwa kom-

petensi menunjukkan karakteristik individu

yang menunjukkan kemampuan dalam me-

laksanakan tugas atau pekerjaan, beberapa

ahli memiliki definisi yang secara eksplisit

mengkaitkan kompetensi dengan kinerja.

Gebbie dan Merrill (2002) menyatakan bah-

wa kompetensi adalah karakteristik individu

yang memungkinkan seseorang untuk tampil

(perform) pada tingkat yang cukup atau ting-

gi dalam satu pekerjaan, termasuk pengeta-

huan, keterampilan, kecakapan dan aktivitas.

Adapun Spencer (1993:9) menyatakan bah-

wa kompetensi adalah suatu karakteristik

yang mendasari individu sehubungan de-

ngan referensi kriteria kinerja yang efektif

dan atau unggul (superior) dalam suatu pe-

kerjaan atau situasi. Ubaedy (2007) melihat

lebih jauh tentang bagaimana seseorang

menghadapi situasi, lingkungan, atau tugas

baru. Sehubungan dengan hal tersebut dika-

takan bahwa kompetensi adalah kemampuan

seseorang dalam mentransfer skill dan pe-

ngetahuan terhadap situasi baru, lingkungan

baru atau tugas-tugas baru. Apalagi diperha-

tikan dari beberapa pengertian yang telah

dikemukakan di atas dapat disarikan bahwa

kompetensi adalah merupakan karakteristik

individu yang mendasari kemampuannya da-

lam melaksanakan pekerjaan, dimana ke-

mampuan tersebut berkaitan dengan bebera-

pa aspek antara lain pengetahuan, keteram-

pilan dan kecakapan.

Model atau Dimensi Kompetensi

Pengertian kompetensi seperti yang te-

lah diuraikan adalah pengertian secara u-

mum, dalam arti umum untuk semua bidang

atau jenis pekerjaan. Mengingat bahwa ber-

variasinya bidang atau jenis pekerjaan me-

miliki karakteristik yang berbeda, maka ten-

tu saja kompetensi yang diperlukan juga ber-

variasi. Oleh karena itu perlu diketahui alat

untuk menentukan jenis kompetensi yang

Page 10: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 549

cocok untuk suatu jenis pekerjaan. Ennies

(2008:5) menunjukkan istilah model kompe-

tensi, dimana dikatakan bahwa suatu model

kompetensi adalah suatu alat deskriptif yang

mengidentifikasi kompetensi yang diperlu-

kan untuk menjalankan peran khusus dalam

tugas, pekerjaan, organisasi, atau industri, (a

competency model is descriptive tool that

identifies the competencies needed to ope-

rate in specific role within a (an) job, occu-

pation, organization, or industry). Lebih

lanjut Ennies (2008:5) mengutip pendapat

Fogg (1999) yang menyatakan secara sing-

kat bahwa model kompetensi adalah des-

kripsi perilaku pekerjaan yang harus

ditentukan oleh setiap fungsi jabatan dan

masing-masing pekerjaan. Secara lebih se-

derhana Wibowo (2007:89) menyatakan

bahwa model kompetensi menjelaskan peri-

laku-perilaku yang terpenting yang diperlu-

kan untuk kinerja unggul dalam posisi, pe-

ran atau fungsi yang spesifik, yang bisa ter-

diri dari beberapa atau berbagai kompetensi.

Beberapa contoh kompetensi yang dimaksud

misalnya kompetensi bidang akademik, ko-

munikasi, pemecahan masalah, berfikir kritis

dan kreatif, belajar mandiri, kedisiplinan,

perkembangan diri dan sosial, team work

dan team leader.

Pelayanan

Tabel 3. Penelitian Terdahulu Mengenai Pelayanan.

No.

Nama

Peneliti/

Tahun

Judul Hasil Peneliti Perbedaan Persamaan

1. Dirgantari,

Puspo Dewi

(2011).

Pengaruh Kualitas Layanan

Jasa Pendidikan terhadap

Kepuasan Mahasiswa serta

Dampaknya terhadap Upa-

ya Peningkatan Citra Per-

guruan Tinggi Negeri Me-

nuju World Class Uniersity

(Studi pada Mahasiswa A-

sing di ITB, UNPAD, dan

UPI).

Kualitas layanan jasa pendi-

dikan berpengaruh positif

terhadap kepuasan maha-

siswa dan pengaruh ke-

puasan mahasiswa berpe-

ngaruh positif terhadap citra

perguruan tinggi negeri di

Bandung.

Good University

Governance;

Citra PT;

Kinerja;

Kompetensi; Daya

Saing;

Pelayanan;

2 Hafied,

Hamzah

(2013).

Implementasi Total Quality

Management (TQM) Menu-

ju World Class University

(WCU) pada Biro Admi-

nistrasi Umum Universitas

Muslim Indonesia Makasar.

Implementasi Total Quality

Management (TQM) yang

meliputi tahap persiapan, ta-

hap perencanaan dan tahap

pelaksanaan berpengaruh

signifikan terhadap pening-

katan kualitas pegawai ad-

ministrasi menuju World

Class University (WCU).

TQM;

Good

University Governance;

Kinerja;

Kualitas; Kompetensi

Lulusan;

Pelayanan; Daya Saing;

Kualitas

Lulusan;

3 Nugraha &

Reni

Amaranti

(2012).

Analisis Kepuasan Maha-

siswa terhadap Kualitas La-

yanan Akademik di Per-

guruan Tinggi.

Hasil penelitian memperli-

hatkan bahwa persepsi ma-

hasiswa terhadap kualitas

layanan akademik di UNIS-

BA lebih rendah dibanding

kualitas layanan yang diha-

rapkan, walaupun demikian,

kualitas pelayanan akade-

mik UNISBA secara umum

dinilai berada di atas kuali-

tas layanan minimum yang

ditetapkan.

Pelayanan ;

Good

University

Governance; Kinerja;

Kualitas;

Kompetensi Lulusan;

Pelayanan;

Daya Saing; Kualitas

Lulusan;

4. Sufiyyah,

Arrafiatus

(2011).

Pengaruh Kualitas Layanan

Akademik dan Birokrasi

terhadap Kepuasan Maha-

siswa.

Hasil dari penelitian ini,

peneliti menyatakan bahwa

ada korelasi antara kualitas

layanan akademik dan

birokrasi terhadap kepuasan

mahasiswa.

Kualitas; Pelayanan;

Good

University

Governance ; Kinerja;

Kompetensi

Lulusan; Daya Saing;

Page 11: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 550

Kualitas

Lulusan;

5. Handoko

(2011).

Analisis Pengaruh Kualitas

Pelayanan (services quality)

Sistem Informasi Akademik

terhadap Kepuasan Maha-

Siswa. (Studi Kasus STM-

IK AMIKOM Yogyakarta

dan AMIKOM Cipta Dar-

ma Surakarta).

Dapat diketahui bahwa ter-

dapat kesenjangan antara

persepsi dengan harapan /

keinginan mahasiswa pada

STMIK AMIKOM Yogya-

karta dan AMIKOM Cipta

Dama Surakarta.

Kualitas;

Pelayanan;

Good

University

Governance; Kinerja;

Kompetensi

Lulusan; Daya Saing;

Kualitas

Lulusan;

6 Winarto,dkk

(2011).

Kepuasan Mahasiswa ter-

hadap Layanan Bidang A-

kademik Politeknik Negeri

Semarang.

Tingkat kepuasan maha-

siswa terhadap layanan aka-

demik Polines bersifat posi-

tif, artinya, layanan akade-

mik Polines sesuai dengan

yang diharapkan mahasis-

wa.

Pelayanan ;

Good

University

Governance; Kinerja;

Kualitas;

Kompetensi Lulusan;

Daya Saing;

Kualitas Lulusan;

7. Yanisma,

dkk.

Analisis Kepuasan Maha-

siswa terhadap Kualitas La-

yanan pada Biro Adminis-

trasi Akademik Kemaha-

siswaan (Studi Kasus Ma-

hasiswa Politeknik Negeri

Bengkalis).

Dari penelitian yang telah

dilakukan didapati bahwa

kualitas layanan di BAAK

telah memberikan pelayan-

an yang baik kepada maha-

siswa Politeknik Negeri

Bengkalis.

Kualitas;

Pelayanan;

Good

University Governance;

Kinerja;

Kompetensi Lulusan;

Daya Saing; Kualitas

Lulusan;

Daya Saing

Pengertian Keunggulan Bersaing

Michael Porter (2002) mengungkapkan

bahwa “persaingan adalah inti dari keberha-

silan atau kegagalan perusahaan. Hal ini me-

ngandung pengertian bahwa kegagalan ter-

gantung pada keberanian perusahaan untuk

bersaing, tidak mungkin keberhasilan bisa

diperoleh”. Persaingan menentukan ketepat-

an aktivitas perusahaan yang dapat menyo-

kong kinerjanya, seperti inovasi, budaya ko-

hesif atau pelaksanaan yang baik. Strategi

bersaing adalah pencarian akan posisi ber-

saing yang menguntungkan di dalam suatu

industri, area fundamental tempat persaing-

an terjadi. Strategi bersaing bertujuan untuk

menegakkan posisi yang menguntungkan

dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-

kekuatan yang menentukan persaingan in-

dustri. Suatu perusahaan mendiferensiasikan

dirinya dari pesaing berdasarkan sekumpul-

an bersaing. Porter (2002:10) menguraikan

keunggulan bersaing sebagai berikut: Ke-

unggulan bersaing pada dasarnya ber-

kembang dari nilai yang mampu diciptakan

oleh sebuah perusahaan untuk pembelinya

yang melebihi biaya perusahaan dalam men-

ciptakannya. Nilai adalah apa yang pembeli

bersedia bayar dan nilai yang unggul berasal

dari tawaran harga yang lebih rendah dari

pada pesaing untuk manfaat yang sepadan

atau memberikan manfaat unik yang lebih

dari pada sekedar mengimbangi harga yang

lebih tinggi. Dalam konsep perusahaan ter-

dapat dua jenis keunggulan bersaing yaitu

keunggulan biaya dan diferensiasi. Perusa-

haan memperoleh keunggulan bersaing de-

ngan memberikan nilai lebih kepada konsu-

men melalui:

a. Harga yang lebih rendah dibandingkan

dengan para pesaing untuk manfaat yang

sama.

b. Keunikan manfaat yang dapat menutupi

harga yang tinggi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa keung-

gulan bersaing akan dimiliki oleh perusaha-

an, jika perusahaan tersebut mampu membe-

rikan nilai lebih kepada konsumen berupa

tawaran harga yang lebih rendah atau mem-

berikan keunikan manfaat yang dapat menu-

tupi harga yang tinggi. Menurut Aaker (19-

92:182) dalam Kaltum, (2010) menjelaskan

bagaimana perusahaan mampu bersaing bu-

kanlah satu-satunya kunci keberhasilan,

Page 12: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 551

karena ada tiga faktor yang dibutuhkan

untuk menciptakan suatu keunggulan ber-

saing yang dapat dipertahankan, yaitu:

1. Dasar persaingan (basic of competition).

Strategi harus didasarkan pada seperang-

kat aset, skill dan kemampuan. Ketiga

hal tersebut akan mendukung strategi

yang dijalankan sehingga keunggulan

dapat bertahan.

2. Di pasar mana perusahaan bersaing

(where you compete).

Penting bagi perusahaan memilih pasar

sasaran yang sesuai dengan strategi yang

dijalankan, atau dengan kata lain aset,

skill dan kemampuan harus mampu men-

dukung strategi dalam memberikan sesu-

atu yang bernilai bagi pasar.

3. Dengan siapa perusahaan bersaing (who

you compete against).

Selanjutnya perusahaan harus mampu

mengidentifikasi pesaingnya, apakah pe-

saing tersebut lemah, sedang atau kuat.

Keunggulan bersaing yang dicapai oleh

suatu perusahaan harus dapat dipelihara dan

dipertahankan dalam jangka panjang hingga

perusahaan dan produk atau jasanya diakui

dan menjadi standar bagi para pesaingnya.

Secara spesifik keunggulan bersaing yang

bertahan dalam jangka panjang dapat meng-

antarkan suatu perusahaan pada posisi yang

dominan. Keunggulan bersaing berkembang

dari nilai yang mampu diciptakan oleh peru-

sahaan bagi pelanggan atau pembeli. Keung-

gulan bersaing menggambarkan cara perusa-

haan memilih dan mengimplementasikan

strategi generik (biaya rendah, diferensiasi

dan fokus) untuk mencapai dan memperta-

hankan keunggulan bersaing. Dengan kata

lain keunggulan bersaing menyangkut bagai-

mana suatu perusahaan benar-benar mene-

rapkan strategi generiknya dalam kegiatan

praktis. Memiliki dan mempertahankan ke-

unggulan bersaing bermanfaat bagi pen-

capaian kinerja yang tinggi. Keunggulan

merupakan sasaran yang selalu berubah

dalam yang bergolak dan cepat berubah.

Analisis keunggulan bersaing menunjukkan

perbedaan dan keunikan di antara para

pesaing. Sumber keunggulan bersaing itu

adalah keterampilan, sumber daya dan

pengendalian yang superior. Keterampilan

yang superior memungkinkan perusahaan

untuk melaksanakan strategi dalam meng-

hadapi pesaing. Keterampilan menyangkut

kemampuan teknik, manajerial dan operasi-

onal. Sementara itu, sumber daya yang su-

perior memungkinkan pembentukan dimensi

keunggulan. Keunggulan posisi merupakan

hasil produksi dengan biaya rendah atau di-

ferensiasi yang memberikan keunggulan ni-

lai bagi konsumen. Biaya yang lebih rendah

memungkinkan perusahaan memberikan ni-

lai lebih dengan pemberian harga yang lebih

rendah dari pada pesaing untuk produk yang

sama. Perbedaan penampilan produk yang

sesuai dengan preferensi pembeli menghasil-

kan manfaat unik yang dapat menutupi har-

ga yang tinggi. Porter (2002) mengemuka-

kan contoh dari mana sumber keunggulan

itu berasal, yaitu sebagai berikut: “Keung-

gulan biaya mungkin berasal dari sumber

yang berlainan, seperti sistem distribusi fisik

berbiaya rendah. Proses perakitan yang sa-

ngat efisien, atau pemanfaatan tenaga pen-

jualan yang unggul. Diferensiasi dapat ber-

asal dari beragam faktor yang serupa, ter-

masuk pembelian bahan baku bermutu ting-

gi, sistem pemasukan pesanan yang respon-

sif, atau desain produk yang unggul”.

Keunggulan bersaing merupakan jan-

tung perusahaan dalam menghadapi persa-

ingan, keunggulan bersaing bisa bersumber

dari berbagai kegiatan yang berbeda yang

dilakukan perusahaan dalam membuat de-

sain, memproduksi, memasarkan, mendistri-

busikan dan mendukung produknya. Ma-

sing-masing kegiatan ini dapat mendukung

posisi biaya relatif perusahaan dan mencip-

takan landasan untuk diferensiasi. Pada da-

sarnya keunggulan bersaing mungkin meng-

ambil bentuk harga yang lebih rendah diban-

dingkan harga pesaing untuk manfaat yang

sepadan atau penyediaan manfaat unik yang

lebih dari sekedar mengimbangi harga pre-

mi. Menurut Porter ada dua jenis dasar ke-

unggulan bersaing, yaitu biaya rendah (low

cost) dan differentiation. Semua keunggulan

ini berasal dari struktur industri. Perusahaan

yang berhasil dengan strategi biaya rendah

memiliki kemampuan dalam mendesain

Page 13: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 552

produk dan pasar yang lebih efesien diban-

dingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi a-

dalah kemampuan untuk menghasilkan ba-

rang dan jasa dan memiliki nilai lebih (supe-

rior value) bagi pembeli dalam bentuk pro-

duk, sifat-sifat khusus dan pelayanan lain-

nya. Perusahaan tidak akan pernah berhenti

menghadapi permasalahan di dalam dan di

luar perusahaan. Permasalahan di dalam me-

nyangkut aspek restrukturisasi organisasi pe-

rusahaan, akuisisi dan merger serta aliansi

strategik. Dalam aspek yang lebih operasi-

onal menyangkut manajemen finansial, pro-

duksi, pemasaran, manajemen administrasi

dan manajemen sumber daya manusia. Se-

mentara itu masalah eksternal ditandai oleh

aktifitas ekonomi pasar sedemikian dinamis-

nya seperti tuntutan pelanggan terhadap mu-

tu dan keamanan produk, fluktuasi harga in-

put dan output, ekspansi pasar perusahaan

lain, teknologi dan pesaing. Dalam upaya

mencapai keunggulan kompetitif, perusa-

haan harus menghadapi tantangan bah-

kan tekanan-tekanan internal dan eksternal

itu. Salah satu pendekatannya adalah bagai-

mana mengefektifkan potensi sumber daya

yang ada.

Pengertian keunggulan bersaing (com-

petitive advantage) menurut beberapa pakar,

adalah sebagai berikut:

a. Syafaruddin Alwi (2001:34), keunggulan

kompetitif atau keunggulan bersaing me-

rupakan fokus perhatian dari manajemen

sebagai upaya untuk meletakkan orga-

nisasi atau perusahaan pada posisi per-

saingan yang lebih kuat melalui kompe-

tensi organisasi yang khas (distinctive

competence) dibandingkan dengan kom-

petensi yang dimiliki oleh perusahaan

pesaing.

b. Sudaryanto, (2002:5), keunggulan kom-

petitif (competitive advantage) adalah

rantai nilai (value chain) sebagai peralat-

an perusahaan untuk menemukan cara-

cara menambah nilai bagi pelanggan

yang aktivitasnya melibatkan dua hal,

yaitu (1) aktivitas utama yang meliputi:

logistik masuk, operasi, logistik keluar,

pemasaran dan penjualan serta pelayan-

an dan (2) aktivitas pendukung yang

meliputi: pengadaan barang dan jasa,

pengembangan teknologi, manajemen

SDM dan infrastruktur perusahaan.

c. Dessler (2007:21) mendefinisikan “com-

petitive advantage is any factor that al-

low an organization to differentiate it’s

products or service from those of it’s

competitor to increase market share”.

d. Kroll (2007:52) mendefinisikan “Com-

petitive Advantage is a firm valueable

strategies that cannot be fully duplicated

by its competitors and that result in high

financial returns over a lengthy period

of time”.

Keunggulan kompetitif adalah kemam-

puan perusahaan untuk memformulasi stra-

tegi pencapaian peluang profit melalui mak-

simisasi penerimaan dari investasi yang dila-

kukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip

pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk

meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya

nilai pandang pelanggan dan keunikan pro-

duk.

1. Sudut Pandang Nilai Pelanggan.

Keunggulan kompetitif akan terjadi apa-

bila terdapat pandangan pelanggan bah-

wa mereka memperoleh nilai tertentu da-

ri transaksi ekonomi dengan perusahaan

tersebut. Untuk itu syaratnya adalah se-

mua karyawan perusahaan harus fokus

pada kebutuhan dan harapan pelanggan.

Hal demikian baru terwujud ketika pe-

langgan dilibatkan dalam merancang

proses memproduksi barang dan atau

jasa serta didorong membantu perusaha-

an merancang sistem manajemen SDM

yang akan mempercepat pengiriman ba-

rang dan jasa yang diinginkan pelang-

gan.

2. Sudut Keunikan.

Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa

yang dihasilkan perusahaan tidak dapat

mudah ditiru oleh pesaing. Misalnya An-

da membuka rumah makan dengan me-

nyajikan sop dan sate kambing serta sa-

yur asem. Tidak berlangsung lama ada

pesaing membuka rumah makan di sebe-

lah rumah makan Anda. Jenis sajiannya

semua sama termasuk rasa dan harga de-

ngan yang Anda sajikan. Dapat terjadi

Page 14: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 553

Anda akan kehilangan keuntungan kare-

na sebagian pelanggan pindah ke rumah

makan baru itu kecuali kalau Anda

mampu menciptakan sesuatu yang unik

yang sulit ditiru pesaing Anda.

Gambar 6. A Copetitive University Must

Continually Fuel It’s Quality Engine with

People, Capacity and Resources.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif agar dapat mengungkap informasi

mendalam dan sesuai dengan tujuan pene-

litian. Kirk dan Miller (1986:9) dalam Wi-

ratmo dan Kuswanto (2014), memandang

penelitian kualitatif sebagai tradisi tententu

dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung pada pengamatan

pada manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut

dalam bahasanya dan dalam peristiwanya.

Sementara itu menurut Bodgan dan Taylor

(Moleong, 2001:3) dalam Wiratmo dan Kus-

wanto (2014) metode kualitatif sebagai pro-

sedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat di-

amati. Obyek penelitian adalah Se-Kopertis

5 Yogyakarta.

Sumber Data

Menurut Lofland (Moleong 2001:112)

dalam Wiratmo dan Kuswanto (2014)

sumber data utama dalam penelitian kualita-

tif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain. Ia membagi jenis data menjadi: ka-

ta-kata dan tindakan; Sumber tertulis; Foto;

Statistik. Sutopo (2002:50-54) Wiratmo dan

Kuswanto (2014) mengelompokkan sumber

data menjadi: nara sumber (informan); peris-

tiwa atau aktivitas; tempat dan lokasi; ben-

da, beragam gambar dan rekaman serta do-

kumen dan arsip.

Manusia sebagai sumber data perlu di-

pahami bahwa mereka terdiri dari beragam

individu yang memiliki beragam posisi, se-

hingga dalam memilih siapa yang akan men-

jadi informan, peneliti wajib memahami po-

sisi dengan beragam peran dan keterlibat-

annya dengan kemungkinan akses informasi

yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan

penelitian (Sutopo, 2002) Wiratmo dan Kus-

wanto (2014) dalam Wiratmo dan Kuswan-

to (2014). Dalam hal ini peneliti mengguna-

kan nara sumber (informan) dan dokumen

sebagai sumber data.

Sumber data dalam penelitian ini ada-

lah data primer dan data sekunder. Data pri-

mer adalah data yang diperoleh secara lang-

sung dari sumbernya, melalui: observasi,

wawancara dan kuesioner. Sedangkan data

sekunder adalah data yang tidak diperoleh

secara langsung, dalam penelitian meliputi:

dokumen, data-data statistik di prodi atau

universitas.

Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, un-

tuk memperoleh data yang memadai pe-

ngumpulan data dilakukan dengan mengga-

bungkan berbagai cara: studi literatur, obser-

vasi lapangan wawancara mendalam (in-

depth interview). Studi literatur digunakan

untuk menelusuri berbagai pustaka yang se-

iring dengan penelitian ini, baik artikel, hasil

penelitian maupun buku teks; Observasi la-

pangan dilakukan dengan mengamati secara

mendalam situs web yang menjadi obyek

kajian; Wawancara mendalam. Mengacu pa-

da pendapat H.B. Sutopo (2002:58-69), da-

lam Wiratmo dan Kuswanto (2014);

Page 15: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 554

wawancara mendalam dilakukan untuk men-

dapatkan informasi dari pengelola media

mengenai latar belakang pemilihan frame

tertentu untuk di media yang mereka kelola.

Dalam wawancara mendalam pertanyaan de-

mi pertanyaan terus mengalir kian dalam,

menukik dan fokus pada persoalan yang di-

kaji. Menurut Denzin (Dedy Mulyana, 20-

01:181) dalam Wiratmo dan Kuswanto (20-

14) wawancara mendalam (wawancara tak

terstruktur) bertujuan untuk mencari bentuk

tertentu informasi dari semua responden te-

tapi susunan kata dan urutannya disesuaikan

dengan ciri-ciri setiap responden.

Populasi dan Sampling

Populasi

Populasi adalah seluruh obyek yang a-

kan diteliti, pada penelitian ini adalah

seluruh Perguruan Tinggi Swasta di Koper-

tis 5 Yogyakarta dengan jumlah total aktif:

105 PTS (Sumber Data Kopertis 5).

Sampling

Sampling adalah bagian dari populasi

yang nantinya akan diteliti, dalam penelitian

ini, peneliti akan tetapkan 50% x (106) : 53

PTS yang akan dijadikan responden. Res-

ponden dalam hal ini bisa pimpinan, Deka-

nat, Prodi, Lembaga atau Biro.

Metode Penelitian

Secara jelas pendekatan dan langkah da-

lam melaksanakan kegiatan sampai produk

iptek dapat diterima dan bermanfaat baik ba-

gi pengguna, peneliti akan jelaskan sebagai

berikut:

Gambar 7. Metode Penelitian.

Alat Analisis

Analisis penelitian digunakan analisis

jalinan atau analisis mengalir (flow model of

analysis) yang dikemukakan oleh Miles dan

Huberman (Sutopo, 2002) Wiratmo dan

Kuswanto (2014). Dalam model ini tiga

komponen utama analisis penelitian, yaitu

reduksi data, sajian data serta penarikan ve-

rifikasi dan simpulan berproses saling men-

jalin secara terus menerus sejak pengumpul-

an data, hingga penarikan simpulan dan ve-

rifikasinya. Proses tersebut digambarkan se-

bagai berikut:

Gambar 8. Metode Pengumpulan Data.

Tahun ke-1

FGD

seminar

workshop

(5)

Membangun

model

penataan

(3)

Membangun

model

perancangan

(4)

Tabulasi data

Olah

data analisis

(2)

Survei kuisioner

wawancara

observasi

(1)

Implementasi

Web

(7)

Trial

and error

Web

(8)

Sosialisasi ke

Prodi seluruh

PTS

(9)

Workshop

Seminar

Workshop

(10)

Rancang

Web

(6)

Implementasi ke Prodi

(11)

METODE PENELITIAN

Tahun

ke-2

Page 16: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 555

Pembahasan

Pada Pembahasan ini, peneliti telah me-

rencanakan 2 tahapan, dimana pada tahun

pertama: hasil penelitian menekankan pada

pemetaan dan perancangan serta desain apli-

kasi web. Sedangkan pada tahun ke 2 (dua)

menekankan pada implementasi hasil web a-

tas Good University Governance dan Kiner-

ja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan

Kinerja-PT Melalui Kualitas & Kompetensi

Lulusan, Pelayanan serta Daya Saing Menu-

ju Kualitas Lulusan dan World Class Uni-

versity.

Pemetaan PTS di DIY

Berdasarkan data dari Kopertis 5, bah-

wa Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis 5

Yogyakarta terbagi ke dalam 5 area lokasi:

1. Kabupaten Sleman : 36 PTS

2. Kodya Yogyakarta : 43 PTS

3. Kabupaten Bantul : 25 PTS

4. Kabupaten Kulon Progo : 1 PTS

5. Kabupaten Gunung Kidul : 1 PTS

Artinya PTS di DIY terbagi ke dalam 4

(empat) Kabupaten dan 1 (satu) Kodya dan

tersebar tidak merata. Hal ini menunjukkan

bahwa Kabupaten Sleman menempati 36

PTS atau 36%, Kodya Yogyakarta menem-

pati 43 PTS atau 40.57%, Kabupaten Bantul

menempati 25 PTS atau 23.6%, sedangkan

Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten

Gunung Kidul masing-masing 1 PTS atau

0,018%. Adapun peta tiap lokasi dapat dili-

hat sebagai berikut:

Gambar 9. Jumlah PTS dan Lokasi PTS.

Tabel 4. Daftar Nama Universitas di Yogyakarta.

Pemetaan 1: PTS di Kabupaten Sleman.

No. Kode Nama PTS DIY Kota 1 051001 Universitas Islam Indonesia Kab. Sleman

2 051004 Universitas Proklamasi '45 Kab. Sleman

3 051005 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Kab. Sleman

4 051010 Universitas Kristen Immanuel Kab. Sleman

5 051012 Universitas Sanata Dharma Kab. Sleman

6 051018 Universitas Teknologi Yogyakarta Kab. Sleman

7 051020 Universitas Respati Yogyakarta Kab. Sleman

8 052002 Institut Pertanian Yogyakarta Kab. Sleman

9 052004 Institut Pertanian STIPER Kab. Sleman

10 053002 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Kab. Sleman

11 053003 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Kab. Sleman

12 053012 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi SBI Kab. Sleman

13 053013 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mitra Indonesia Kab. Sleman

14 053014 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank Kab. Sleman

15 053019 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi AAN Kab. Sleman

16 053020 Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Kab. Sleman

17 053022 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata API Kab. Sleman

Kab. Sleman Universitas 7 PTS

Institut 2 PTS Sekolah Tinggi 15 PTS

Akademi 10 PTS Politeknik 2 PTS

Kab. Bantul Universitas 3 PTS

Institut 0 PTS Sekolah Tinggi 9 PTS

Akademi 7 PTS Politeknik 0 PTS

Kodya Yogyakarta Universitas 6 PTS

Institut 1 PTS Sekolah Tinggi 13 PTS

Akademi 19 PTS Politeknik 2 PTS

Kab. Gunung Kidul Universitas 1 PTS

Institut 0 PTS Sekolah Tinggi 0 PTS

Akademi 0 PTS Politeknik 0 PTS

Kab. Kulon Progo Universitas 0 PTS

Institut 1 PTS Sekolah Tinggi 0 PTS

Akademi 0 PTS Politeknik 0 PTS

Page 17: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 556

18 053023 Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Kab. Sleman

19 053027 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Kab. Sleman

20 053034 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kab. Sleman

21 053035 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Achmad Yani Kab. Sleman

22 053037 Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Kab. Sleman

23 053038 SMIK Jendral Achmad Yani Kab. Sleman

24 053042 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Guna Bangsa Kab. Sleman

25 054012 Akademi Maritim Yogyakarta Kab. Sleman

26 054013 Akademi Komunikasi Yogyakarta Kab. Sleman

27 054015 Akademi Pertanian Yogyakarta Kab. Sleman

28 054027 Akademi Komunikasi Indonesia YPK Kab. Sleman

29 054028 Akademi Pariwisata Dharma Nusantara Sakti Kab. Sleman

30 054030 Akademi Pariwisata STIPARY Kab. Sleman

31 054047 Amik BSI Yogyakarta Kab. Sleman

32 054056 Akademi Pariwisata BSI Yogyakarta Kab. Sleman

33 054057 Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta Kab. Sleman

34 054068 Akademi Teknik Radiagnostik dan Radioterapi Kab. Sleman

35 055006 Politeknik Seni Yogyakarta Kab. Sleman

36 055010 Politeknik Mekatronika Sanata Kab. Sleman

Pemetaan 2: PTS di Kodya Yogyakarta.

No. Kode Nama PTS DIY Kota 1 051002 Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Kodya Yogyakarta

2 051003 Universitas Janabadra Kodya Yogyakarta

3 051006 Universitas Cokroaminoto Kodya Yogyakarta

4 051008 Universitas Widya Mataram Kodya Yogyakarta

5 051011 Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Kodya Yogyakarta

6 051013 Universitas Ahmad Dahlan Kodya Yogyakarta

7 052003 Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Kodya Yogyakarta

8 053004 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Kodya Yogyakarta

9 053005 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megar Kencana Kodya Yogyakarta

10 053006 Stisip Kartika Bangsa Kodya Yogyakarta

11 053007 Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Kodya Yogyakarta

12 053009 Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD Kodya Yogyakarta

13 053017 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Isti Ekatana Upaweda Kodya Yogyakarta

14 053025 Stmik El Rahma Kodya Yogyakarta

15 053028 Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta Kodya Yogyakarta

16 053033 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Kodya Yogyakarta

17 053039 Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Yogyakarta Kodya Yogyakarta

18 053040 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda YAKKUM Kodya Yogyakarta

19 053041 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta Kodya Yogyakarta

20 053043 Sekolah Tinggi Kesehatan Al Islam Kodya Yogyakarta

21 054001 Akademi Akuntansi YKPN Kodya Yogyakarta

22 054005 Akademi Teknik YKPN Kodya Yogyakarta

Page 18: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 557

23 054006 Akademi Manajemen Putra Jaya Kodya Yogyakarta

24 054007 Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Kodya Yogyakarta

25 054010 Akademi Pariwisata Buana Wisata Kodya Yogyakarta

26 054011 Akademi Peternakan Brahma Putra Kodya Yogyakarta

27 054014 Akademi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Bahtera Kodya Yogyakarta

28 054016 Akademi Sekretaris dan Manajemen Santa Maria Kodya Yogyakarta

29 054017 Akademi Perikanan Yogyakarta Kodya Yogyakarta

30 054020 Akademi Pariwisata Indraprasta Kodya Yogyakarta

31 054026 Akademi Pariwisata Yogyakarta Kodya Yogyakarta

32 054031 Akademi Maritim Ganesha Yogyakarta Kodya Yogyakarta

33 054039 Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta Kodya Yogyakarta

34 054041 Akademi Seni Rupa dan Desain MSD Kodya Yogyakarta

35 054048 Akademi Analis Farmasi Al Islam Kodya Yogyakarta

36 054060 Akademi Keperawatan Notokusumo Kodya Yogyakarta

37 054065 Akademi Bahasa Asing Sinema Kodya Yogyakarta

38 054066 Akademi Kesehatan Karya Husada Kodya Yogyakarta

39 054067 Akademi Farmasi Indonesia Kodya Yogyakarta

40 055001 Politeknik API Kodya Yogyakarta

41 055002 Politeknik LPP Kodya Yogyakarta

42 055007 Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta Kodya Yogyakarta

43 055009 Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Kodya Yogyakarta

Pemetaan 3: PTS di Kabupaten Bantul.

No. Kode Nama PTS DIY Kota 1 051007 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kab. Bantul

2 051015 Universitas PGRI Yogyakarta Kab. Bantul

3 051019 Universitas Mercubuana Yogyakarta Kab. Bantul

4 053001 STIKIP Catur Sakti Kab. Bantul

5 053010 STMIK Akakom Kab. Bantul

6 053015 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP Kab. Bantul

7 053018 Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Kab. Bantul

8 053021 STMIK Amikom Kab. Bantul

9 53024 Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Kab. Bantul

10 053030 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Kab. Bantul

11 053036 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Kab. Bantul

12 053044 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Kab. Bantul

13 054022 Akademi Sekretaris dan Manajemen Desanta Kab. Bantul

14 054023 Akademi Teknik PIRI Kab. Bantul

15 054035 Akademi Komunikasi Radya Binatama Kab. Bantul

16 054043 Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta Kab. Bantul

17 054044 Akademi Fisioterapi YAB Yogyakarta Kab. Bantul

18 054046 Akademi Manajemen Administrasi Dharmala Kab. Bantul

19 054050 Akademi Kebidanan Yogyakarta Kab. Bantul

20 054055 Akademi Keperawatan YKY Yogyakarta Kab. Bantul

Page 19: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 558

21 054061 Akademi Analis Kesehatan Manggala Yogyakarta Kab. Bantul

22 054062 Akademi Kebidanan Ummu Khasanah Kab. Bantul

23 054063 Akademi Keperawatan Karya Bakti Husada Yogyakarta Kab. Bantul

24 054064 Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Kab. Bantul

25 055008 Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia Kab. Bantul

Pemetaan 4: PTS di Kabupaten Gunung Kidul.

No. Kode Nama PTS DIY Kota 1 051017 Universitas Gunungkidul Kab. Gunungkidul

Pemetaan 5: PTS di Kabupaten Kulon Progo.

No. Kode Nama PTS DIY Kota 1 052001 IKIP PGRI Wates Kab. Kulonprogo

Gambar 10. Pelaksanaan Kegiatan.

Perancangan–IT Akademik

Sistem Informasi Manajemen Keuangan

& Pelayanan Perguruan Tinggi

Gambar 11. SIMAKU-PT.

Pada perancangan Sistem Informasi Ke-

uangan dan Pelayanan (SIMAKU-PT) Per-

guruan Tinggi dilakukan dengan tahapan:

1. Pendaftaran mahasiswa baru secara on-

line: tujuannya adalah untuk menjaring

mahasiswa baru sebanyak-banyaknya de-

ngan mengedepankan standar-standar

yang diberikan lembaga atau universitas,

hal ini dapat dilakukan dengan melalui:

ujian tulis, ujian on-line komputer atau

CBT (Computer Based Test), dengan ha-

sil informasi secara cepat diketahui oleh

calon mahasiswa baru dan mahasiswa. Di

samping itu juga melalui PMDK, yang

hasilnya bisa diketahui secara on-line.

2. Daftar Ulang, diharapkan juga tidak

secara manual, akan tetapi calon maha-

siswa atau mahasiswa sudah dapat mem-

bayar melalui rekening by IT.

3. Pembayaran biaya pendaftaran, ini juga

diharapkan tidak secara manual dan akan

mempercepat pelayanan mahasiswa,

pembayaran dapat dilakukan dengan on-

line Bank yang ditunjuk secara nasional.

4. Pengelolaan mata kuliah, dosen dan pen-

jadwalan: kurikulum juga harus up-date

dan melihat kebutuhan user (industri) dan

keunikan dari hard dan soft skill (sertied

POLITEKNIK

(1)

AKADEMIK

(2)

INSTITUT

(4)

SEKOLAH TINGGI

(4)

UNIVERSITAS

(5)

Pendaftaran

Mahasiswa

Baru Secara

On-line

Pengisian &

Persetujuan

Kartu

Rencana

Studi (KRS)

Daftar

Ulang

Pengelola-

an Mata

Kuliah,

Dosen &

Penjadwa

-lan

Pembayaran

Biaya

Pendaftaran

& Biaya

Pendidikan

(Host to

Host)

Monitoring

Kehadiran

Dosen &

Mahasiswa

Pengelolaan

Nilai

Mahasiswa

Modul

untuk

Orang

Tua

Page 20: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 559

oleh asosiasi). Dosen juga harus dikem-

bangkan terkait proses belajar mengajar

(e-learning) dan jadwal mata kuliah harus

dibuat aplikasi sistem yang baik.

5. KRS (Kartu Rencana Studi) juga harus

dibuatkan sistem aplikasi yang baik, agar

pelayanan mahasiswa meningkat.

6. Monitoring kehadiran dosen mahasiswa,

juga harus berbasis IT agar kinerja bisa

terukur.

7. Pengelolaan nilai, juga harus dibuat on-

line berbasis web, agar memudahkan se-

luruh civitas.

8. Modul untuk orang tua, maksudnya mo-

nitoring orang terhadap anak didiknya

yang kuliah harus dapat dilihat orang tua,

maka harus diwujudkan IT terintegrasi.

Modul

7 8 9 10 11 1

2

1 Pendaftaran mahasiswa baru

2 Daftar ulang

3 Pembayaran biaya

pendidikan

4 Pengelolaan mata kuliah.

Dosen & penjadwalan

5 Pengisian dan persetujuan

KRS

6 Monitoring kehadiran dosen

& mahasiswa

7 Pengelolaan nilai mahasiswa

8 Modul orang tua

Gambar 12. Rencana Jadwal

Pengembangan.

Proses Daftar Ulang

Gambar 13. Proses Daftar Ulang dan Pembayaran Biaya FRS.

Pendaftaran ulang

mahasiswa baru (Pengisian

biodata & perhitungan

biaya pendidikan)

Proses Verifikasi

Data &

Kelengkapan Daftar

Ulang

Generate NRP

Transfer Data Mahasiswa

yang Daftar Ulang ke

SIM Akademik

Page 21: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 560

Gambar 14. Pengelolaan Mata Kuliah

Dosen dan Penjadwalan.

Gambar 15. Modul Orang Tua Wali.

Gambar 16. Pengisian dan Persetujuan KRS.

FGD (Forum Group Diskusi)

Pada gambar tersebut, telah dilakukan diskusi

terkait SIMAKUP-PT yang diikuti oleh tim

peneliti dengan pakar IT. Secara prinsip tim

telah berdiskusi terkait pelayanan akademik

berbasis IT, diwujudkan model yang untuk

membangun pelayanan terintegrasi meliputi:

Pendaftaran mahasiswa baru, KRS,

Pembayaran on-line, IT-untuk orang tua wali,

Proses Pembelajaran dan KRS serta

kebutuhan lainnya terkait “Pelayanan” Kata

Bambang Jatmiko (Ketua Peneliti)

Pada gambar tersebut, telah dilakukan diskusi

terkait SIMAKUP-PT yang diikuti oleh tim

peneliti dengan pakar IT. Pak Suryo Pratolo telah

menjelaskan bahwa, Kinerja PT akan baik apabila

pelayanan akademik baik, sehingga PT wajib

melaksanakan tentang bagaimana “Pelayanan

Terintegrasi” Upaya untuk mewujudkan tidak

terlepas dari sumber dana, sehingga “Membangun

infrastruktur IT-Terintegrasi” merupakan mimpi

seluruh civitas akademika untuk mencapai

tujuannya. Siapa yang harus bertanggung jawab ini

semua” seluruh civitas” dengan komando

pimpinan.

Pengelolaan Kurikulum (Mata Kuliah)

Pengelolaan Dosen

Mengunggah Jadwal Perkuliahan (Mata Kuliah, Dosen,

Pengampu, Ruang & Waktu)

Menampilkan Jadwal Kepada Pengguna yang Berhak

Memantau Pembayaran

(Tanya ke host to host)

Lihat Transkrip

Monitor Kehadiran

Mahasiswa

Lihat Jadwal Kuliah

Memasukan daftar mahasiswa wali untuk setiap dosen wali.

Menanyakan host to host apakah mahasiswa dimaksud telah membayar daftar ulang. Jika

iya maka mahasiswa dapat mengakses menu KRS & melakukan KRS.

Mencetak KRS Mahasiswa yang telah membayar SKS.

Persetujuan KRS, setelah KRS disetujui, sistem akan mengirim nrp dan jumlah SKS ke host to host.

Page 22: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 561

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, maka

peneliti dapat menarik suatu simpulan atas

dasar sebagai berikut:

1. Perguruan Tinggi wajib memiliki pela-

yanan yang terintegrasi berbasis IT-

Web.

2. Kompetensi Dosen Perguruan Tinggi

harus ditunjang 3 aspek: Knowledge,

Skill dan Attitude.

3. Kualitas Perguruan Tinggi baik, jika se-

luruh unsur civitas dapat berprestasi da-

ri aspek Tri Dharma PT (Pendidikan,

Penelitian dan Pengabdian pada Masya-

rakat).

4. Daya saing Perguruan Tinggi baik, jika

memiliki strategi yang baik: Differensi-

asi, Low Cost dan Fokus.

5. Good University Governance bisa dija-

lankan dengan baik, jika tranparansi,

akuntabilitas, responsibility dan fairnes

dilaksanakan dengan baik sehingga

kinerja Perguruan Tinggi akan mening-

kat.

6. Output pada tahun pertama: Laporan

Hasil, Jurnal nasional dan Internasional.

Daftar Pustaka

Amit, R. & Schoemaker. P. J. H. (1993).

“Strategic Assets and Organizational

Rent”. Strategic Management Journal,

14, 33.

Barney, Jay B. (1991). “Firm Resources and

Sustainable Competitive Advantage”.

Journal of Management, 17, 99.

Brain Korea 21. “A Project for Nurturing

Highly Qualified Human Resources

for the 21st Century Knowledge-Based

Society”.(http://unpan1.un.org/intrado

c/groups/public/documns/apcity/unpa0

15416. pdf, diakses 17 Oktober 2013).

Grant, R. M. (1991). “The Resource-Based

Theory of Competitive Advantage: Im-

plications for Strategy Formulation,

California Management Review”.

Spring, pp.114. UU No. 12 Tahun

2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Gultom, Syawal. 2009. “Learning Revoluti-

on: Benarkah Pilihan yang Men-

desak”. (Waspada, 22/06/09).

Hidayat, Dwi Suryanto. 2008. Strategi

Membangun Kompetensi Organisasi

dalam Rangka Meningkatkan Kinerja

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di

Jawa Tengah. Tesis tidak dipublikasi-

kan. Semarang: Program Magister Ma-

najemen, Pascasarjana Universitas Di-

ponegoro.

Masrur, Mukhamad. 2011. “Langkah-Lang-

kah Strategis dalam Penetapan Daya

Saing Universitas Menggunakan Tek-

nologi Informasi”. Jurnal Teknologi.

Vol.1.No.2. Jombang: Universitas

Pada gambar tersebut, telah dilakukan diskusi

terkait SIMAKUP-PT yang diikuti oleh tim peneliti

dengan pakar IT. Upaya pengembangan IT

ditunjang oleh : Komitmen, Disiplin, Kemauan

yang tinggi, Infrastruktur IT yang tersedia, dll.

Peneliti melihat dan ingin mengembangkan

“SIMAKUP-PT” ini untuk seluruh PTS seluruh

Kopertis 5 Yogyakarta. Bila semua mau berubah

“Change Management” dan perubahan adalah

menyakitkan bagi orang yang tak mau berubah”

selamat bekerja” sukses........

Page 23: GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DAN KINERJA-PT: …manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/BAB-I... · pun dalam RPP dan lain sebagainya. Fakta- ... lasan tentang istilah

Good University Governance dan Kinerja-PT: Model Pemetaan dan Perancangan Kinerja-PT ... 562

Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unip-

du) Kompleks Ponpes Darul Ulum

Peterongan.

“Membangun Daya Saing, Kemandirian Sa-

ins, dan Teknologi Bangsa”, (on-line),

(www.setneg.go.id, diakses 16 Okto-

ber 20-13).

Moon, M. & Kim, K. S. (2001). “A Case of

Korean Higher Education Reform:

The Brain Korea 21 Project”. Journal

of Asia Pacific Education Review, Vol.

2, No. 2, 96–105.

Nickell, S. J. (1996). “Competition and Cor-

porate Performance”. Journal of Poli-

tical Economy, Vol. 104, 4, 724–746.

“Project 211 and 85”. (http:// www.china-

educenter.com/en/cedu/ceduproject21

1.php, diakses 17 Oktober 2013).

Schawab, K. & Sala-i-Martin, X. (2012).

The Global Competitiveness Report:

2012-2013. Genewa: World Econo-

mic Forum.

Suffiyah, Arrafius. 2011. “Pengaruh Kuali-

tas Layanan Akademik dan Birokrasi

terhadap Kepuasan Mahasiswa”. Jur-

nal Aset, ISSN-1693-928 X, Vol.13.

No. 2. Universitas Negeri Semarang.

“Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas)

BPS 2008-2012”. (http://www.bps.

go.id/aboutus.php?booklet=1, diakses

17 Oktober 2013).

“Survei Angkatan Kerja Nasional Februari

Tahun 2012”. (http://www.bps.go.id/

aboutus.php?booklet=1, diakses 17

Oktober 2013).

Sutopo, H. B. (2002). Metodologi Penelitian

Kualitatif. Surakarta: Universitas Se-

belas Maret Press.

Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa.

Yogyakarta: Andi Offset.

Tjiptono, Candra. 2005. Service Quality.

Yogyakarta: Andi Offset.

“The Global Competitiveness Index”. World

Economic Forum, diakses 17 Oktober

2013.

Wernerfelt, B. (1984). “A Resource Based

View of The Firm”. Strategic Mana-

gement Journal, 5, 171.

Wiratmo, Liliek Budiastuti & Kuswanto.

2014. Hibah Bersaing DP2M Dikti,

Model Pemanfaatan Website Peme-

rintah Daerah sebagai On-line Public

Relations. (Kajian pada website Pe-

merintah Daerah di Jawa Tengah

(belum publikasi).

Wiratmo, Liliek Budiastuti. Teknik Mem-

bangun Database Informasi Pembang-

unan dan Potensi Jawa Tengah. Disa-

jikan pada Rapat Sinkronisasi Penja-

ringan Data dan Informasi tahun 2012

diselenggarakan Setda Prov. Jawa Te-

ngah dalam rangka Mendukung Tahap

III (Perwujudan) Pembangunan Jawa

Tengah 2012-2013 di Surakarta, 30

Januari 2012.

“World University Rangkings 2013-2014”.

(http://www.timeshighereducation. co-

.uk/world-university rankings-/2013/

reputation-ranking, diakses 17 Okto-

ber 2013).