good governance dalam penataan kota jakarta · pdf filegood governance. good governance ......
TRANSCRIPT
Good GovernanceDalam Penataan Kota
Jakarta
Good GovernanceDalam Penataan Kota
JakartaVera W. Soemarwi
Good Governance.
Good governance atau disebut dengan Tata Kelola Pemerintahan YangBaik.
Diatur dalam UU No. 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
Acuan yang digunakan sebagai parameter atau ukuran untukmenilai Pemerintah telah melaksanakan prinsip-prinsip tata kelolapemerintahan yang baik adalah:
Asas legalitas: Asas legalitas merupakan prinsip utama danfundamental karena setiap penyelenggaraan administrasi pemerintahanharus mengedepankan dasar hukum dalam setiap keputusannyamaupun tindakan yang dibuat oleh pejabat pemerintah.
Pemenuhan hak-hak asasi warga negaranya dalam setiap keputusanpejabat pemerintah.
penerapan asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam setiapkeputusannya (AUPB).
Partisipasi warga masyarakat.
Good governance atau disebut dengan Tata Kelola Pemerintahan YangBaik.
Diatur dalam UU No. 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
Acuan yang digunakan sebagai parameter atau ukuran untukmenilai Pemerintah telah melaksanakan prinsip-prinsip tata kelolapemerintahan yang baik adalah:
Asas legalitas: Asas legalitas merupakan prinsip utama danfundamental karena setiap penyelenggaraan administrasi pemerintahanharus mengedepankan dasar hukum dalam setiap keputusannyamaupun tindakan yang dibuat oleh pejabat pemerintah.
Pemenuhan hak-hak asasi warga negaranya dalam setiap keputusanpejabat pemerintah.
penerapan asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam setiapkeputusannya (AUPB).
Partisipasi warga masyarakat.
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik(AUPB).
AUPB diatur di dalam
Undang-Undang Nomor 28/1999 tentangPenyelenggaraan Negara Yang Bersih dan BebasDari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Undang-Undang Nomor 32/2004 tentangPemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 30/2014 tentangAdministrasi Pemerintahan.
AUPB diatur di dalam
Undang-Undang Nomor 28/1999 tentangPenyelenggaraan Negara Yang Bersih dan BebasDari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Undang-Undang Nomor 32/2004 tentangPemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 30/2014 tentangAdministrasi Pemerintahan.
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik(AUPB).
(1) asas kepastian hukum; “asas dalam negara hukum yang mengutamakanlandasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalamsetiap kebijakan penyelenggaraan negara.
(2) asas kemanfaatan; “manfaat yang harus diperhatikan secara seimbangantara:
(a) kepentingan individu yang satu dengan kepentingan individu yang lain;
(b) kepentingan individu dengan masyarakat;
(c) kepentingan warga masyarakat dan masyarakat asing;
(d) kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan kepentingankelompok masyarakat lain;
(e) kepentingan pemerintah dengan warga masyarakat;
(f) kepentingan generasi sekarang dan kepentingan generasi mendatang;
(g) kepentingan manusia dan ekosistemnya;
(h) kepentingan pria dan wanita.
(1) asas kepastian hukum; “asas dalam negara hukum yang mengutamakanlandasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalamsetiap kebijakan penyelenggaraan negara.
(2) asas kemanfaatan; “manfaat yang harus diperhatikan secara seimbangantara:
(a) kepentingan individu yang satu dengan kepentingan individu yang lain;
(b) kepentingan individu dengan masyarakat;
(c) kepentingan warga masyarakat dan masyarakat asing;
(d) kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan kepentingankelompok masyarakat lain;
(e) kepentingan pemerintah dengan warga masyarakat;
(f) kepentingan generasi sekarang dan kepentingan generasi mendatang;
(g) kepentingan manusia dan ekosistemnya;
(h) kepentingan pria dan wanita.
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik(AUPB)
(3) asas ketidakberpihakan; “asas yang mewajibkanbadan/pejabat pemerintah dalam menetapkan dan/ataumelakukan keputusan dan/atau tindakan denganmempertimbangkan kepentingan para pihak secarakeseluruhan dan tidak diskriminatif.”
(4) asas kecermatan; “asas yang mengandung arti bahwa suatukeputusan dan/atau tindakan harus didasarkan pada informasidan dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitaspenetapan dan/atau pelaksanaan keputusan dan/atautindakan sehingga keputusan dan/atau tindakan yangbersangkutan dipersiapkan degan cermat sebelum keputusandan/atau tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan.”
(3) asas ketidakberpihakan; “asas yang mewajibkanbadan/pejabat pemerintah dalam menetapkan dan/ataumelakukan keputusan dan/atau tindakan denganmempertimbangkan kepentingan para pihak secarakeseluruhan dan tidak diskriminatif.”
(4) asas kecermatan; “asas yang mengandung arti bahwa suatukeputusan dan/atau tindakan harus didasarkan pada informasidan dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitaspenetapan dan/atau pelaksanaan keputusan dan/atautindakan sehingga keputusan dan/atau tindakan yangbersangkutan dipersiapkan degan cermat sebelum keputusandan/atau tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan.”
Asas-Asas Umum Pemerintahan YangBaik (AUPB).
(5) asas tidak menyalahgunakan kewenangan; “asas yangmewajibkan setiap badan dan/atau pejabat pemerintahantidak menggunakan kewenangannya untuk kepentinganpribadi atau kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengantujuan pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui,tidak menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkankewenganan.”
(6) asas keterbukaan; “asas yang membuka diri terhadap hakmasyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur,dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negaradengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasipribadi, golongan dan rahasia negara.”
(5) asas tidak menyalahgunakan kewenangan; “asas yangmewajibkan setiap badan dan/atau pejabat pemerintahantidak menggunakan kewenangannya untuk kepentinganpribadi atau kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengantujuan pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui,tidak menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkankewenganan.”
(6) asas keterbukaan; “asas yang membuka diri terhadap hakmasyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur,dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negaradengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasipribadi, golongan dan rahasia negara.”
Asas-Asas Umum Pemerintahan YangBaik (AUPB).
(7) asas kepentingan umum; “asas yang mendahulukankesejahteraan dan kemanfaatan umum dengan cara yangaspiratif, akomodatif, selektif, dan tidak diskriminatif.”
(8) asas pelayanan yang baik; “asas yang memberikanpelayanan yang tepat waktu, prosedur, dan biaya yang jelas,sesuai dengan standar pelayanan, dan ketentuan peraturanperundang-undangan.”
(9) asas tertib penyelenggaraan negara; “asas yang menjadilandasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalampengendalian penyelenggaraan negara.”
(7) asas kepentingan umum; “asas yang mendahulukankesejahteraan dan kemanfaatan umum dengan cara yangaspiratif, akomodatif, selektif, dan tidak diskriminatif.”
(8) asas pelayanan yang baik; “asas yang memberikanpelayanan yang tepat waktu, prosedur, dan biaya yang jelas,sesuai dengan standar pelayanan, dan ketentuan peraturanperundang-undangan.”
(9) asas tertib penyelenggaraan negara; “asas yang menjadilandasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalampengendalian penyelenggaraan negara.”
Asas-Asas Umum Pemerintahan YangBaik (AUPB).
(10) asas proporsionalitas: “asas yang mengutamakankeseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggaranegara.”
(11) asas profesionalitas: “asas yang mengutamakan keahlianyang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.”
(12) asas akuntabilitas: ““asas yang menentukan bahwa setiapkegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negaraharus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat ataurakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku.”
(10) asas proporsionalitas: “asas yang mengutamakankeseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggaranegara.”
(11) asas profesionalitas: “asas yang mengutamakan keahlianyang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.”
(12) asas akuntabilitas: ““asas yang menentukan bahwa setiapkegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negaraharus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat ataurakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku.”
Kewenangan Daerah
(1) perencanaan dan pengendalian pembangunan;
(2) perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tataruang;
(3) penyelenggaraan ketertiban umum danketentraman masyarakat;
(4) penyediaan sarana dan prasarana umumpenanganan bidang kesehatan;
(5) penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumberdaya manusia potensial;
(1) perencanaan dan pengendalian pembangunan;
(2) perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tataruang;
(3) penyelenggaraan ketertiban umum danketentraman masyarakat;
(4) penyediaan sarana dan prasarana umumpenanganan bidang kesehatan;
(5) penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumberdaya manusia potensial;
Kewenangan Daerah
(6) penanggulangan masalah sosial;
(7) pelayanan bidang ketenagakerjaan;
(8) memfasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecildan menengah;
(9) pengendalian lingkungan hidup;
(10) pelayanan pertanahan;
(11) pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
(6) penanggulangan masalah sosial;
(7) pelayanan bidang ketenagakerjaan;
(8) memfasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecildan menengah;
(9) pengendalian lingkungan hidup;
(10) pelayanan pertanahan;
(11) pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
Kewenangan Daerah
(12) pelayanan administrasi umum pemerintahan;
(13) pelayanan administrasi penanaman modal;
(14) penyelenggaraan pelayanan dasar; dan
(15) urusan wajib lainnya yang diamanatkan olehperaturan perundang-undangan.
(12) pelayanan administrasi umum pemerintahan;
(13) pelayanan administrasi penanaman modal;
(14) penyelenggaraan pelayanan dasar; dan
(15) urusan wajib lainnya yang diamanatkan olehperaturan perundang-undangan.
Kewenangan Daerah Dalam Penataan KotaPenataan Kota
(1) perencanaan dan pengendalianpembangunan;
(2) perencanaan, pemanfaatan, danpengawasan tata ruang;
(3) pengendalian lingkungan hidup;
(4) pelayanan pertanahan;
(1) perencanaan dan pengendalianpembangunan;
(2) perencanaan, pemanfaatan, danpengawasan tata ruang;
(3) pengendalian lingkungan hidup;
(4) pelayanan pertanahan;
PembangunanDilaksanakandengan acuan
GOODGOVERNANCE
UU Agraria &Perlindungan &
Penjaminan KepemilikanTanah-tanah partikelir
(adat) di Jakarta
UU No. 2/2012 ttgPengadaan Tanah UntukKepentingan Umum &Perpres No. 71/2012
1) UU Penataan Ruang;
2) Perda DKI JakartaRTRW;
3) Perda DKI JakartaRDTR
PembangunanDilaksanakandengan acuan
GOODGOVERNANCE
UU No. 2/2012 ttgPengadaan Tanah UntukKepentingan Umum &Perpres No. 71/2012
UU No. 32/2009Perlindungan dan
PengelolaanLingkungan
Hidup
1) UU Penataan Ruang;
2) Perda DKI JakartaRTRW;
3) Perda DKI JakartaRDTR
Relasi antar PeraturanPerundang-Undangan
• PP ttg Bentuk dan TataCara PeranMasyarakat (PartisipasiPublik PP No.68/2010)
• UU No. 2/2012• Good Governance (UU
HAM; UU No.28/1999; UU No.32/2004; UU No.30/2014)
• Paprtisipasi
Hukum Agraria(PerlindunganTanah Warga)
• PP No. 27/2012tentang IzinLingkungan - AMDAL
• PP ttg Bentuk dan TataCara PeranMasyarakat (PartisipasiPublik PP No.68/2010)
UU PenataanRuang UU No.
26/2007
• UU No. 2/2012• Good Governance (UU
HAM; UU No.28/1999; UU No.32/2004; UU No.30/2014)
• Paprtisipasi
• PP No. 27/2012tentang IzinLingkungan - AMDAL
UUPPLH
UU No. 32/2009
Asas legalitas
• UU No. 30/2014• UU No. 2/2012• UUPPLH
(32/2009)• UU No. 26/2007
PerlindunganHAM
• UUD 1945• UU HAM
PerlindunganHAM
• UUD 1945• UU HAM
AUPB &Partisipasi
Masyarakat
• UU No. 28/1999• UU No. 32/2004• UU No. 30/2014
Terima Kasih.