good corporate governance

14
GOOD CORPORATE GOVERNANCE 1. Latar Belakang Perusahaan publik menuntut agar setiap pimpinan dan seluruh karyawannya dapat menunjukkan tindakan yang terpuji kepada stakeholder dan dapat bertanggungjawab atas semua tindakan dan keputusannya dalam mengelola Perusahaan. Guna meningkatkan performansi perusahaan kearah yang lebih baik, maka perusahaan harus dikelola secara professional dengan mengindahkan prinsip-prinsip Good Governance. Prinsip Good Governance merupakan kaidah, norma ataupun pedoman harus digunakan oleh pimpinan perusahaan dan para pegawai agar segala tindakan maupun keputusan yang dilakukannya adalah dalam rangka mendukung kepentingan perusahaan dan pemegang saham. Kaidah, norma ataupun pedoman yang digunakan harus mengikuti kaidah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah maupun ketentuan pengelolaan perusahaan yang telah ditetapkan pada perusahan publik. Agar praktek-praktek good governance menjadi tindakan yang nyata dari pimpinan dan para pegawainya, maka diperlukan suatu pedoman Good Corporate Governance (GCG).

Upload: koeswandi-farazt

Post on 01-Jul-2015

283 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. Latar Belakang

Perusahaan publik menuntut agar setiap pimpinan dan seluruh

karyawannya dapat menunjukkan tindakan yang terpuji kepada stakeholder

dan dapat bertanggungjawab atas semua tindakan dan keputusannya dalam

mengelola Perusahaan. Guna meningkatkan performansi perusahaan kearah

yang lebih baik, maka perusahaan harus dikelola secara professional dengan

mengindahkan prinsip-prinsip Good Governance.

Prinsip Good Governance merupakan kaidah, norma ataupun pedoman

harus digunakan oleh pimpinan perusahaan dan para pegawai agar segala

tindakan maupun keputusan yang dilakukannya adalah dalam rangka

mendukung kepentingan perusahaan dan pemegang saham. Kaidah, norma

ataupun pedoman yang digunakan harus mengikuti kaidah yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah maupun ketentuan pengelolaan perusahaan yang

telah ditetapkan pada perusahan publik. Agar praktek-praktek good

governance menjadi tindakan yang nyata dari pimpinan dan para pegawainya,

maka diperlukan suatu pedoman Good Corporate Governance (GCG).

Good Corporate Governance (GCG) tidak lain merupakan kegiatan

pengelolaan bisnis dari Perusahaan yang melibatkan kepentingan stakeholders

dan penggunaan sumber daya dengan berprinsip keadilan, efisiensi,

transparansi dan akuntabilitas. Hal ini penting oleh karena dua hal. Pertama,

cepatnya perubahan lingkungan perusahaan yang berdampak pada kondisi

persaingan global. Kedua, semakin banyak dan kompleknyasitas stakeholders

termasuk struktur kepemilikannya. Hal inilah yang berdampak timbulnya

turbulensi, stres, risiko terhadap bisnis yang menuntut antisipasi terhadap

peluang dan ancaman dalam strategi perusahaan termasuk sistem

pengendaliannya.

Page 2: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Selain itu diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-

117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good

Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, menekankan

kewajiban bagi BUMN untuk menerapkan GCG secara konsisten dan atau

menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasionalnya, yang pada

dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas

perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang

dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, dan

berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.

2. Definisi

Di bawah ini merupakan pengertian dari Good Corporate Governance :

1) kalangan mengartikan Good Governance sebagai kinerja suatu lembaga,

misalnya kinerja pemerintahan suatu negara, perusahaan atau organisasial

masyarakat yang memenuhi prasyarat-prasyarat tertentu. Sebagian

kalangan lain ada yang mengartikan good governance sebagai

penerjemahan konkret demokrasi dengan meniscayakan adanya civic

culture sebagai penopang sustanaibilitas demokrasi itu sendiri.

2) Good Governance menurut world Bank dalah suatu penyelenggaraan

manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan

dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah

alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun

administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and

political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.

3) Dalam salah satu diktum keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-

MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang penerapan praktek Good

Corporate Governance pada BUMN disebutkan bahwa :

“Corporate Governanace adalah suatu proses dan struktur yang digunakan

oleh BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas

perusahaan, guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka

Page 3: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder laiinya

berdasarkan peraturan perundangan dan nilai etika”

4) Finance Committee on Corporate Governance Malaysia mendifinisikan

corporate governance sebagai proses dan struktur yang digunakan untuk

mengarahkan dan mengelola bisnis dan kegiatan perusahaan ke arah

peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan.

5) Tim GCG BPKP mendefinisikan GCG dari segi soft definition yang

mudah dicerna, sekalipun orang awam, yaitu: "KOMITMEN, ATURAN

MAIN, SERTA PRAKTIK PENYELENGGARAAN BISNIS SECARA

SEHAT DAN BERETIKA". Good Corporate Governance memang

menyangkut orang (moralitas), etika kerja, dan prinsip-prinsip kerja yang

baik.

6) Menurut Komite Cadburry (2007), GCG adalah prinsip yang mengarahkan

dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara

kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan

pertanggungjawabannya kepada para shareholders khususnya, dan

stakeholders pada umumnya. Tentu saja hal ini dimaksudkan pengaturan

kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham, dan pihak lain yang

berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu.

7) Moh. Wahyuni Zarkasyi dalam bukunya good corporate governance

(2008) menyatakan bahwa good corporate governance adalah suatu

sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara

berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder).

8) . Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)

mendefinisikan corporate governance sebagai sekumpulan hubungan

antara pihak manajemen perusahaan, board dan pemegang saham, dan

pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan.

Dari definisi di atas secara garis besar atau inti dari Good Corporate

Governance adalah suatu sistem,tata kelola, dan seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan anatara berbagai pihak yang berkepetingan (stakeholder)

untuk tercapainya tujuan perusahaan.

Page 4: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

3. Penerapan Good Corporate Governance

Good Corporate Governance tidak semestinya hanya dijadikan topik

pembahasan sekarang-sekarang ini, akan tetapi perlu diterapkan. Salah satu

tujuan pentingnya Penerapan GCG (Good Corporate Governance)

khususnya dalam pengelolaan perusahaan-perusahaan sebagai salah satu

upaya penting untuk menghasilkan perusahaan yang terpercaya dan mampu

menjadikan perusahaan menjadi sustainable company.

Di bawah ini merupakan contoh perusahaan/sektor publik yang

menerapkan Good Corporate Governance :

1) Penerapan E-Goverment dalam Dinas Pendidikan di Kabupaten

Sukoharjo

E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk

menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan

memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan

informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan

peluang untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi.

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo merupakan gabungan atau

merger dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo dengan

Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Sukoharjo. Hal ini terjadi

sebagai implementasi dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun

1999 tentang Pemerintahan Daerah. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tersebut, melalui Peraturan Daerah

Kabupaten Sukoharjo Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pembentukan,

Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan,

maka terbentuklah Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo yang merupakan

gabungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan Departemen

Pendidikan Nasional Kabupaten Sukoharjo. Status dari Dinas Pendidikan

Kabupaten Sukoharjo itu sendiri sebagai salah satu unsur pelaksana

Pemerintah Daerah yang diberi tugas dan wewenang untuk melaksanakan

Page 5: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

kegiatan dibidang Pendidikan mulai dari pra sekolah sampai tingkat

menengah, serta melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah.

Sesuai dengan Visi Kabupaten Sukoharjo yaitu : “Terwujudnya

masyarakat Sukoharjo yang kokoh dalam IMTAQ (Iman dan Taqwa), Unggul

dalam IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan Berdaya saing tinggi”

maka untuk mempermudah pelayanan pendidikan masyarakat dapat

mengakses website dinas pendidikan Kabupaten Sukoharjo dengan cepat dan

mudah dengan alamat http://disdikskh.blogspot.com. Untuk proses Pengajuan

Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) di Kabupaten Sukoharjo saat ini hanya

berlaku untuk klas 1 (SD), sedangkan untuk kelas 7 dan 10 sudah diajukan

dengan menyertakan dari sekolah asal. Dengan NISN, maka dengan itu akan

terjalin koneksi atau hubungan timbal balik antara sekolah dengan dinas dan

instansi dan lain-lainnya. walaupun belum sempurna tetapi masih berharap

akan menjadikan jardiknas lebih sempurna dan menjadi IT yang terbaik.

Kabupaten Sukoharjo juga mempuyai ICT Center Kabupaten Sukoharjo

yang dapat diakses secara umum sehingga dengan adanya ini mampu

meningkatkan pendidikan IT khusunya di Kabupaten Sukoharjo dengan

blog http://ictcenter-skh.blogspot.com. Dari blog tersebut kita dapat

mengakses data internet PT, ICT Center, Sekolah dan Alamatnya di

Kabupaten Sukoharjo.

Setelah perjalanan yang begitu berliku-liku, akhirnya pustakamaya

Kabupaten Sukoharjo diposting juga. Pustakamaya ini diartikan sebagai

informasi, materi pembelajaran, metoda, pengalaman, peraturan,

standarisaasai kompetensi, dan data essential serta electronic information

resource. Pustakamaya ini masih dalam tahap perbaikan lagi, dikarenakan

masih sering downnya komputer server pustakamaya. Dengan adanya

pustakamaya ini masyarakat Sukoharjo tidak perlu datang ke perpustakaan

untuk mencari buku. Mereka tinggal mengakses pustakamaya dari rumah dan

dapat membaca ebook secara online. Pustakamaya ini juga bisa dijadikan

Page 6: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

acuan bagi pelajar di Sukoharjo untuk membuat sebuah tulisan yang nantinya

diharapkan akan meningkatkan mutu pendidikan di Sukoharjo. Dengan

adanya e-government di kabupaten Sukoharjo maka akan memberikan

beberapa manfaat yang besar, diantaranya  :

1. Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet) dengan

tujuan memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan khusunya dalam bidang

pendidikan yang selama berjalan.

2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate

Governance.

3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi

yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo maupun

stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.

4. Memberikan peluang bagi pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk

mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya

dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat

dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan

berbagai perubahan global dan trend yang ada.

2) Penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) di PT.Pertamina

Sebagai perusahaan besar, PT Pertamina (Persero) harus mampu menjadi

perusahaan yang menjadi ikon Good Corporate Governance(GCG). Dengan

diterapkannya GCG atau Tata Kelola Korporasi yang Baik di Pertamina,

maka secara umum kondisi GCG di kalangan BUMN diharapkan akan

terdorong baik. Berbagai upaya untuk mencegah kasus pelanggaran GCG

telah dilakukan perusahaan. Salah satunya dengan membentuk Satuan

Pengawasan Internal (SPI). Sejumlah evaluasi internal maupun eksternal

Page 7: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

dilakukan. Dan terakhir kali, PT. Pertamina sudah mencapai indeks GCG 74.

SPI akan mendorong dan melakukan evaluasi atas apa yang dilakukan oleh

seluruh pekerja, apakah GCG itu benar-benar dijalankan atau tidak.

Manajemen GCG nantinya akan menerima pengaduan dengan whistle

blower system yang akan diterapkan, selanjutnya tugas SPI melakukan audit

pendalaman (khusus) untuk membedah permasalahan tersebut secara

komprehensif. Selanjutnya, rekomendasi akan diberikan ke SDM untuk bisa

diambil eksekusinya.

Sejauh ini, untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme auditor,

Pertamina telah melakukan pelatihan, seperti IT Audit, Risk Base Audit, dan

Sertifikasi Internasional. Dengan demikian, SPI ke depannya diharapkan

mampu memberikan kontribusi konkret dalam rangka membangun integritas

Pertamina menjadi perusahaan publik (non listed)

4. Evaluasi pada Good Corporate Governance

Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara teratur dari

waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan GCG.

Menurut Muh. Arief Effendi(2009) dalam Majalah Krakatau Steel Group

/KSG, Edisi 39 Tahun 4/2009 pada Rubrik “Ragam”, Hlm 29) bahwa

evaluasi GCG dilakukan self assessment audit (audit penilaian secara

mandiri /audit internal). sehingga dapat diketahui unit–unit kerja mana saja

yang belum dan yang telah melaksanakan GCG secara sungguh-sungguh.

Audit internal berbeda dengan audit eksternal yang memeriksa dan

memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan. Pada

banyak perusahaan, audit internal biasa disebut dengan unit SPI (sistem

pengawasan intern), yang umumnya banyak berperan untuk mengecek apakah

unit lain di dalam perusahaan telah taat menerapkan prosedur. Saat ini, audit

internal tidak selalu berarti adanya unit khusus, tetapi lebih menekankan pada

keberadaan fungsinya, dan bahkan pada perkembangan terakhir untuk

Page 8: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pengelolaan Tradisional

Pengelolaan berbasis GCG

Sebagai unit organisasi dalam perusahaanPengendalian internal minimal dan terbatas pada aspek keuanganUnit audit internal sebagai pengecek kepatuhanPengungkapan terbatas

Sebagai fungsi yang harus ada di perusahaan dan bisa di outsource kepada pihak ketigaPengendalian internal untuk seluruh aspek & berbasis risikoFungsi audit internal sebagai mitra untuk membantu peningkatan proses kerjaTuntutan pengungkapan meningkat

menjalankan fungsi audit internal dimungkinkan bekerjasama dengan pihak

ketiga.

Selain itu, juga terjadi perkembangan dalam peran yang dibawakannya,

yaitu dari sekedar unit yang mengecek kepatuhan, menjadi sebuah fungsi

yang berperan aktif sebagai mitra bagi manajemen dalam mendukung

penerapan GCG dengan melakukan evaluasi dan perbaikan proses kerja

perusahaan yang berpengaruh pada penerapan nilai perusahaan dan

terjaganya akuntabilitas; membantu menjaga efektivitas pengendalian dengan

melakukan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi serta memberikan input

untuk perbaikan yang berkesinambungan; serta melakukan identifikasi dan

evaluasi risiko signifikan yang dihadapi perusahaan dan memberikan

masukannya untuk perbaikan sistem pengendalian dan manajemen risiko.

Tuntutan peran ini juga berpengaruh pada kebutuhan kompetensi auditor

internal yang sekarang menjadi multi disiplin, (Mas Achmad Daniri, Ketua

Komite Nasional Kebijakan Governance)