good corporate governance
TRANSCRIPT
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
1. Latar Belakang
Perusahaan publik menuntut agar setiap pimpinan dan seluruh
karyawannya dapat menunjukkan tindakan yang terpuji kepada stakeholder
dan dapat bertanggungjawab atas semua tindakan dan keputusannya dalam
mengelola Perusahaan. Guna meningkatkan performansi perusahaan kearah
yang lebih baik, maka perusahaan harus dikelola secara professional dengan
mengindahkan prinsip-prinsip Good Governance.
Prinsip Good Governance merupakan kaidah, norma ataupun pedoman
harus digunakan oleh pimpinan perusahaan dan para pegawai agar segala
tindakan maupun keputusan yang dilakukannya adalah dalam rangka
mendukung kepentingan perusahaan dan pemegang saham. Kaidah, norma
ataupun pedoman yang digunakan harus mengikuti kaidah yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah maupun ketentuan pengelolaan perusahaan yang
telah ditetapkan pada perusahan publik. Agar praktek-praktek good
governance menjadi tindakan yang nyata dari pimpinan dan para pegawainya,
maka diperlukan suatu pedoman Good Corporate Governance (GCG).
Good Corporate Governance (GCG) tidak lain merupakan kegiatan
pengelolaan bisnis dari Perusahaan yang melibatkan kepentingan stakeholders
dan penggunaan sumber daya dengan berprinsip keadilan, efisiensi,
transparansi dan akuntabilitas. Hal ini penting oleh karena dua hal. Pertama,
cepatnya perubahan lingkungan perusahaan yang berdampak pada kondisi
persaingan global. Kedua, semakin banyak dan kompleknyasitas stakeholders
termasuk struktur kepemilikannya. Hal inilah yang berdampak timbulnya
turbulensi, stres, risiko terhadap bisnis yang menuntut antisipasi terhadap
peluang dan ancaman dalam strategi perusahaan termasuk sistem
pengendaliannya.
Selain itu diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-
117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good
Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, menekankan
kewajiban bagi BUMN untuk menerapkan GCG secara konsisten dan atau
menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasionalnya, yang pada
dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang
dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, dan
berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.
2. Definisi
Di bawah ini merupakan pengertian dari Good Corporate Governance :
1) kalangan mengartikan Good Governance sebagai kinerja suatu lembaga,
misalnya kinerja pemerintahan suatu negara, perusahaan atau organisasial
masyarakat yang memenuhi prasyarat-prasyarat tertentu. Sebagian
kalangan lain ada yang mengartikan good governance sebagai
penerjemahan konkret demokrasi dengan meniscayakan adanya civic
culture sebagai penopang sustanaibilitas demokrasi itu sendiri.
2) Good Governance menurut world Bank dalah suatu penyelenggaraan
manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah
alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and
political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
3) Dalam salah satu diktum keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-
MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang penerapan praktek Good
Corporate Governance pada BUMN disebutkan bahwa :
“Corporate Governanace adalah suatu proses dan struktur yang digunakan
oleh BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
perusahaan, guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka
panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder laiinya
berdasarkan peraturan perundangan dan nilai etika”
4) Finance Committee on Corporate Governance Malaysia mendifinisikan
corporate governance sebagai proses dan struktur yang digunakan untuk
mengarahkan dan mengelola bisnis dan kegiatan perusahaan ke arah
peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan.
5) Tim GCG BPKP mendefinisikan GCG dari segi soft definition yang
mudah dicerna, sekalipun orang awam, yaitu: "KOMITMEN, ATURAN
MAIN, SERTA PRAKTIK PENYELENGGARAAN BISNIS SECARA
SEHAT DAN BERETIKA". Good Corporate Governance memang
menyangkut orang (moralitas), etika kerja, dan prinsip-prinsip kerja yang
baik.
6) Menurut Komite Cadburry (2007), GCG adalah prinsip yang mengarahkan
dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara
kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan
pertanggungjawabannya kepada para shareholders khususnya, dan
stakeholders pada umumnya. Tentu saja hal ini dimaksudkan pengaturan
kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham, dan pihak lain yang
berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu.
7) Moh. Wahyuni Zarkasyi dalam bukunya good corporate governance
(2008) menyatakan bahwa good corporate governance adalah suatu
sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara
berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder).
8) . Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
mendefinisikan corporate governance sebagai sekumpulan hubungan
antara pihak manajemen perusahaan, board dan pemegang saham, dan
pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan.
Dari definisi di atas secara garis besar atau inti dari Good Corporate
Governance adalah suatu sistem,tata kelola, dan seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan anatara berbagai pihak yang berkepetingan (stakeholder)
untuk tercapainya tujuan perusahaan.
3. Penerapan Good Corporate Governance
Good Corporate Governance tidak semestinya hanya dijadikan topik
pembahasan sekarang-sekarang ini, akan tetapi perlu diterapkan. Salah satu
tujuan pentingnya Penerapan GCG (Good Corporate Governance)
khususnya dalam pengelolaan perusahaan-perusahaan sebagai salah satu
upaya penting untuk menghasilkan perusahaan yang terpercaya dan mampu
menjadikan perusahaan menjadi sustainable company.
Di bawah ini merupakan contoh perusahaan/sektor publik yang
menerapkan Good Corporate Governance :
1) Penerapan E-Goverment dalam Dinas Pendidikan di Kabupaten
Sukoharjo
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk
menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan
memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan
informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan
peluang untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo merupakan gabungan atau
merger dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo dengan
Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Sukoharjo. Hal ini terjadi
sebagai implementasi dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tersebut, melalui Peraturan Daerah
Kabupaten Sukoharjo Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pembentukan,
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan,
maka terbentuklah Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo yang merupakan
gabungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan Departemen
Pendidikan Nasional Kabupaten Sukoharjo. Status dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Sukoharjo itu sendiri sebagai salah satu unsur pelaksana
Pemerintah Daerah yang diberi tugas dan wewenang untuk melaksanakan
kegiatan dibidang Pendidikan mulai dari pra sekolah sampai tingkat
menengah, serta melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah.
Sesuai dengan Visi Kabupaten Sukoharjo yaitu : “Terwujudnya
masyarakat Sukoharjo yang kokoh dalam IMTAQ (Iman dan Taqwa), Unggul
dalam IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan Berdaya saing tinggi”
maka untuk mempermudah pelayanan pendidikan masyarakat dapat
mengakses website dinas pendidikan Kabupaten Sukoharjo dengan cepat dan
mudah dengan alamat http://disdikskh.blogspot.com. Untuk proses Pengajuan
Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) di Kabupaten Sukoharjo saat ini hanya
berlaku untuk klas 1 (SD), sedangkan untuk kelas 7 dan 10 sudah diajukan
dengan menyertakan dari sekolah asal. Dengan NISN, maka dengan itu akan
terjalin koneksi atau hubungan timbal balik antara sekolah dengan dinas dan
instansi dan lain-lainnya. walaupun belum sempurna tetapi masih berharap
akan menjadikan jardiknas lebih sempurna dan menjadi IT yang terbaik.
Kabupaten Sukoharjo juga mempuyai ICT Center Kabupaten Sukoharjo
yang dapat diakses secara umum sehingga dengan adanya ini mampu
meningkatkan pendidikan IT khusunya di Kabupaten Sukoharjo dengan
blog http://ictcenter-skh.blogspot.com. Dari blog tersebut kita dapat
mengakses data internet PT, ICT Center, Sekolah dan Alamatnya di
Kabupaten Sukoharjo.
Setelah perjalanan yang begitu berliku-liku, akhirnya pustakamaya
Kabupaten Sukoharjo diposting juga. Pustakamaya ini diartikan sebagai
informasi, materi pembelajaran, metoda, pengalaman, peraturan,
standarisaasai kompetensi, dan data essential serta electronic information
resource. Pustakamaya ini masih dalam tahap perbaikan lagi, dikarenakan
masih sering downnya komputer server pustakamaya. Dengan adanya
pustakamaya ini masyarakat Sukoharjo tidak perlu datang ke perpustakaan
untuk mencari buku. Mereka tinggal mengakses pustakamaya dari rumah dan
dapat membaca ebook secara online. Pustakamaya ini juga bisa dijadikan
acuan bagi pelajar di Sukoharjo untuk membuat sebuah tulisan yang nantinya
diharapkan akan meningkatkan mutu pendidikan di Sukoharjo. Dengan
adanya e-government di kabupaten Sukoharjo maka akan memberikan
beberapa manfaat yang besar, diantaranya :
1. Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet) dengan
tujuan memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan khusunya dalam bidang
pendidikan yang selama berjalan.
2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate
Governance.
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi
yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo maupun
stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
4. Memberikan peluang bagi pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk
mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya
dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat
dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan
berbagai perubahan global dan trend yang ada.
2) Penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) di PT.Pertamina
Sebagai perusahaan besar, PT Pertamina (Persero) harus mampu menjadi
perusahaan yang menjadi ikon Good Corporate Governance(GCG). Dengan
diterapkannya GCG atau Tata Kelola Korporasi yang Baik di Pertamina,
maka secara umum kondisi GCG di kalangan BUMN diharapkan akan
terdorong baik. Berbagai upaya untuk mencegah kasus pelanggaran GCG
telah dilakukan perusahaan. Salah satunya dengan membentuk Satuan
Pengawasan Internal (SPI). Sejumlah evaluasi internal maupun eksternal
dilakukan. Dan terakhir kali, PT. Pertamina sudah mencapai indeks GCG 74.
SPI akan mendorong dan melakukan evaluasi atas apa yang dilakukan oleh
seluruh pekerja, apakah GCG itu benar-benar dijalankan atau tidak.
Manajemen GCG nantinya akan menerima pengaduan dengan whistle
blower system yang akan diterapkan, selanjutnya tugas SPI melakukan audit
pendalaman (khusus) untuk membedah permasalahan tersebut secara
komprehensif. Selanjutnya, rekomendasi akan diberikan ke SDM untuk bisa
diambil eksekusinya.
Sejauh ini, untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme auditor,
Pertamina telah melakukan pelatihan, seperti IT Audit, Risk Base Audit, dan
Sertifikasi Internasional. Dengan demikian, SPI ke depannya diharapkan
mampu memberikan kontribusi konkret dalam rangka membangun integritas
Pertamina menjadi perusahaan publik (non listed)
4. Evaluasi pada Good Corporate Governance
Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara teratur dari
waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan GCG.
Menurut Muh. Arief Effendi(2009) dalam Majalah Krakatau Steel Group
/KSG, Edisi 39 Tahun 4/2009 pada Rubrik “Ragam”, Hlm 29) bahwa
evaluasi GCG dilakukan self assessment audit (audit penilaian secara
mandiri /audit internal). sehingga dapat diketahui unit–unit kerja mana saja
yang belum dan yang telah melaksanakan GCG secara sungguh-sungguh.
Audit internal berbeda dengan audit eksternal yang memeriksa dan
memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan. Pada
banyak perusahaan, audit internal biasa disebut dengan unit SPI (sistem
pengawasan intern), yang umumnya banyak berperan untuk mengecek apakah
unit lain di dalam perusahaan telah taat menerapkan prosedur. Saat ini, audit
internal tidak selalu berarti adanya unit khusus, tetapi lebih menekankan pada
keberadaan fungsinya, dan bahkan pada perkembangan terakhir untuk
Pengelolaan Tradisional
Pengelolaan berbasis GCG
Sebagai unit organisasi dalam perusahaanPengendalian internal minimal dan terbatas pada aspek keuanganUnit audit internal sebagai pengecek kepatuhanPengungkapan terbatas
Sebagai fungsi yang harus ada di perusahaan dan bisa di outsource kepada pihak ketigaPengendalian internal untuk seluruh aspek & berbasis risikoFungsi audit internal sebagai mitra untuk membantu peningkatan proses kerjaTuntutan pengungkapan meningkat
menjalankan fungsi audit internal dimungkinkan bekerjasama dengan pihak
ketiga.
Selain itu, juga terjadi perkembangan dalam peran yang dibawakannya,
yaitu dari sekedar unit yang mengecek kepatuhan, menjadi sebuah fungsi
yang berperan aktif sebagai mitra bagi manajemen dalam mendukung
penerapan GCG dengan melakukan evaluasi dan perbaikan proses kerja
perusahaan yang berpengaruh pada penerapan nilai perusahaan dan
terjaganya akuntabilitas; membantu menjaga efektivitas pengendalian dengan
melakukan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi serta memberikan input
untuk perbaikan yang berkesinambungan; serta melakukan identifikasi dan
evaluasi risiko signifikan yang dihadapi perusahaan dan memberikan
masukannya untuk perbaikan sistem pengendalian dan manajemen risiko.
Tuntutan peran ini juga berpengaruh pada kebutuhan kompetensi auditor
internal yang sekarang menjadi multi disiplin, (Mas Achmad Daniri, Ketua
Komite Nasional Kebijakan Governance)
Sumber :
http://transparansi.or.id/about/good-governance/definisi-good-
governance.html
http://www.find-docs.com/pengertian-good-governance~8.html
http://ekojones.blog.uns.ac.id/penerapan-e-government-dalam-dinas-
pendidikan-di-kabupaten-sukoharjo.html/
http://yuthiaghnia.blogspot.com/2009/10/good-corporate-
governance_30.html