glutathione

1
Glutation oleh Leslie Melisa, 1006684693 Glutation adalah suatu tripeptida thiol yang terdiri atas asam glutamat, sistein, dan glisin. Ia dapat ditemukan pada hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Glutation bersifat larut air sehingga utamanya terdapat di dalam sitosol sel dan cairan tubuh lainnya. Jumlah glutation dalam suatu sel dapat mencapai beberapa milimol, menjadikannya salah satu antioksidan intraselular terbanyak. Glutation membantu melindungi sel dengan cara bertindak sebagai antioksidan. Contohnya, H 2 O 2 endogenik direduksi oleh GSH dengan bantuan GSH peroksidase. Selain itu, ia juga bersifat antitoksin dan merupakan kofaktor enzim. 1 Dalam sel, glutation mempunyai dua bentuk: (1) glutation tereduksi, yang secara konvensional disebut glutation saja (disingkat GSH), dan (2) glutation teroksidasi, yang dikenal dengan glutation disulfida (disingkat GSSG). Kadar GSH dan GSSG diregulasi secara ketat sehingga rasio GSSG/GSH dapat menjadi tanda (indikator sensitif) adanya abnormalitas dalam sel, yaitu fenomena stres oksidatif. Sel yang sehat mempunyai kadar GSSG yang tidak lebih dari 10% (1,5%) dari kadar glutation total. Kadar GSH yang rendah dapat menyebabkan apoptosis dan diduga terlibat dalam banyak penyakit neurodegeneratif. 1 Kadar GSH diatur oleh keseimbangan sintesis (enzim GSH sintetase), metabolisme (daur ulang GSH dari GSSG dengan enzim GSH reduktase), dan penggunaannya (peroksidase, transferase, transhidrogenase, dan transpeptidase) dalam sel. Pertama, sistein dan glutamat bereaksi dengan bantuan gamma-glutamilsistein sintetase menjadi gamma-glutamilsistein. Proses ini bersifat rate-limiting karena bioavailabilitas sistein yang terbatas (jarang terdapat dalam makanan sehingga didapat dari degradasi protein lainnya). Proses selanjutnya adalah sintesis GSH dari penambahan glisin pada gamma-glutamilsistein dengan bantuan GSH sintetase. 2 Peran GSH sebagai antioksidan: Jumlah ROS yang berlebihan, misalnya H 2 O 2 dan O 2 - , bersifat toksik terhadap sel karena dapat merusak DNA, protein, dan membran lipid. Oleh karena itu, regulasi metabolisme dan scavenging radikal bebas tersebut dijaga sangat ketat oleh sel. GSH peroksidase (GPx) bersama dengan katalase dan superoksida dismutase (SOD) berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan akibat ROS. GPx mereduksi peroksida dan peroksida organik lainnya (R-OOH) menjadi alkohol stabil dengan GSH bertindak sebagai reduktor, yang produk akhirnya menghasilkan GSSG (karena GSH teroksidasi). Reduksi GSSG menjadi GSH kembali dikatalisis oleh GSH reduktase (GR) dengan bantuan NADPH sebagai reduktor. Peningkatan GPx dipicu oleh stres oksidatif. 3 Fungsi GSH lainnya, antara lain: menjaga suplai antioksidan eksogen seperti vitamin C dan E dalam bentuk aktifnya meregulasi siklus asam nitrat mengikat banyak xenobiotik inorganik dan organik dan senyawa karsinogenik. Contoh: logam berat merkuri dan arsen sintesis dan pemeliharaan protein (menjaga ikatan disulfida dalam protein) dan prostaglandin sintesis dan repair DNA aktivasi enzim transpor asam amino melewati membran sel 3 Daftar Pustaka 1 Kidd PM. Glutathione: systemic protectant against oxidative and free radical damage. Alternative Medicine Review 2001; 2(3): 155-176. 2 Townsend DM, Tew KD, Tapiero H. The importance of glutathione in human disease. Biomedicine & Pharmacotherapy 2003; 57: 145-155. 3 OxiSelect TM total glutathione (GSSG/GSH) assay kit [product manual]. San Diego: Cell Biolabs, Inc.; 2010-2011.

Upload: leslie-melisa

Post on 03-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

overview of glutathione; bahan singkat tinjauan pustaka

TRANSCRIPT

Page 1: Glutathione

Glutation

oleh Leslie Melisa, 1006684693

Glutation adalah suatu tripeptida thiol yang terdiri atas asam glutamat, sistein, dan glisin. Ia dapat

ditemukan pada hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Glutation bersifat larut air sehingga utamanya terdapat di

dalam sitosol sel dan cairan tubuh lainnya. Jumlah glutation dalam suatu sel dapat mencapai beberapa milimol,

menjadikannya salah satu antioksidan intraselular terbanyak. Glutation membantu melindungi sel dengan cara

bertindak sebagai antioksidan. Contohnya, H2O2 endogenik direduksi oleh GSH dengan bantuan GSH peroksidase.

Selain itu, ia juga bersifat antitoksin dan merupakan kofaktor enzim.1

Dalam sel, glutation mempunyai dua bentuk: (1) glutation tereduksi, yang secara konvensional disebut

glutation saja (disingkat GSH), dan (2) glutation teroksidasi, yang dikenal dengan glutation disulfida (disingkat GSSG).

Kadar GSH dan GSSG diregulasi secara ketat sehingga rasio GSSG/GSH dapat menjadi tanda (indikator sensitif)

adanya abnormalitas dalam sel, yaitu fenomena stres oksidatif. Sel yang sehat mempunyai kadar GSSG yang tidak

lebih dari 10% (1,5%) dari kadar glutation total. Kadar GSH yang rendah dapat menyebabkan apoptosis dan diduga

terlibat dalam banyak penyakit neurodegeneratif.1

Kadar GSH diatur oleh keseimbangan sintesis (enzim GSH sintetase), metabolisme (daur ulang GSH dari GSSG

dengan enzim GSH reduktase), dan penggunaannya (peroksidase, transferase, transhidrogenase, dan

transpeptidase) dalam sel. Pertama, sistein dan glutamat bereaksi dengan bantuan gamma-glutamilsistein sintetase

menjadi gamma-glutamilsistein. Proses ini bersifat rate-limiting karena bioavailabilitas sistein yang terbatas (jarang

terdapat dalam makanan sehingga didapat dari degradasi protein lainnya). Proses selanjutnya adalah sintesis GSH

dari penambahan glisin pada gamma-glutamilsistein dengan bantuan GSH sintetase.2

Peran GSH sebagai antioksidan: Jumlah ROS yang berlebihan, misalnya H2O2 dan O2-, bersifat toksik terhadap

sel karena dapat merusak DNA, protein, dan membran lipid. Oleh karena itu, regulasi metabolisme dan scavenging

radikal bebas tersebut dijaga sangat ketat oleh sel. GSH peroksidase (GPx) bersama dengan katalase dan superoksida

dismutase (SOD) berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan akibat ROS. GPx mereduksi peroksida dan peroksida

organik lainnya (R-OOH) menjadi alkohol stabil dengan GSH bertindak sebagai reduktor, yang produk akhirnya

menghasilkan GSSG (karena GSH teroksidasi). Reduksi GSSG menjadi GSH kembali dikatalisis oleh GSH reduktase

(GR) dengan bantuan NADPH sebagai reduktor. Peningkatan GPx dipicu oleh stres oksidatif.3

Fungsi GSH lainnya, antara lain:

menjaga suplai antioksidan eksogen seperti vitamin C dan E dalam bentuk aktifnya

meregulasi siklus asam nitrat

mengikat banyak xenobiotik inorganik dan organik dan senyawa karsinogenik. Contoh: logam berat merkuri

dan arsen

sintesis dan pemeliharaan protein (menjaga ikatan disulfida dalam protein) dan prostaglandin

sintesis dan repair DNA

aktivasi enzim

transpor asam amino melewati membran sel3

Daftar Pustaka

1 Kidd PM. Glutathione: systemic protectant against oxidative and free radical damage. Alternative Medicine Review

2001; 2(3): 155-176.

2 Townsend DM, Tew KD, Tapiero H. The importance of glutathione in human disease. Biomedicine &

Pharmacotherapy 2003; 57: 145-155.

3 OxiSelectTM total glutathione (GSSG/GSH) assay kit [product manual]. San Diego: Cell Biolabs, Inc.; 2010-2011.