1

GIZI BURUKGIZI BURUK

PENCEGAHAN, DETEKSI & PEMULIHANPENCEGAHAN, DETEKSI & PEMULIHAN

dr.BENNY SOEGIANTO, MPH

1

PELAYANAN KESEHATAN PARIPURNA DI RSPELAYANAN KESEHATAN PARIPURNA DI RS

2

ASUHAN MEDIS

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN GIZI

2

LANGKAH- LANGKAHUNTUK MENURUNKANKEJADIAN GIZI BURUK

1.MENCEGAH KEJADIAN KASUS GIZI BURUK

2.MENEMUKAN SEMUA KASUS GIZI BURUK

3.MEMULIHKAN SEMUA KASUS GIZI BURUK

3

MENCEGAH KEJADIAN KASUS GIZI MENCEGAH KEJADIAN KASUS GIZI BURUKBURUK

1.1. MENINGKATKAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN MELALUI MENINGKATKAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN MELALUI REVITALISASI POSYANDUREVITALISASI POSYANDU

2. MENYAMAKAN & MEMANTAPKAN PEMAHAMAN POLA TUMBUH BALITA DENGAN MEMAKAI KARTU MENUJU SEHAT (KMS)

3.3. MENINGKATKAN PENGENALAN DINI PENYIMPANGAN MENINGKATKAN PENGENALAN DINI PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN DNG KMS DI POSYANDUPERTUMBUHAN DNG KMS DI POSYANDU

4.4. MELAKUKAN TINDAK LANJUT TERHADAP PENYIMPANGAN MELAKUKAN TINDAK LANJUT TERHADAP PENYIMPANGAN DINI PERTUMBUHAN DENGAN MEMBERIKAN PENGOBATAN DINI PERTUMBUHAN DENGAN MEMBERIKAN PENGOBATAN & NASEHAT PEMBERIAN MAKANAN & MINUMAN SEHAT & NASEHAT PEMBERIAN MAKANAN & MINUMAN SEHAT PADAT GIZIPADAT GIZI

4

3

PERTUMBUHAN BALITA DI JAWA TIMUR TAHUN 2004

5

UMUR UMUR (BULAN)(BULAN)

GIZI BAIKGIZI BAIK(%)(%)

MALNUTRISIMALNUTRISI(%)(%)

JUMLAHJUMLAH(%)(%)

0 0 -- 55 99,399,3 0,70,7 100,0100,06 6 –– 1111 93,893,8 6,26,2 100,0100,012 12 -- 2323 84,684,6 15,415,4 100,0100,024 24 -- 3535 80,480,4 19,619,6 100,0100,036 36 -- 4747 80,780,7 19,319,3 100,0100,048 48 -- 5959 80,280,2 19,819,8 100,0100,00 0 --5959 85,485,4 14,614,6 100,0100,0

MENEMUKAN SEMUA KASUS GIZI BURUK

• MELALUI USAHA BERSAMA ANTARA PEMDA & MASYARAKAT

• MEMAKAI KRITERIA YANG SAMA

• MELALUI BERBAGAI SARANA : a. PELAYANAN KESEHATAN :

RS, PUSKESMAS, POLINDESb. MELALUI POSYANDU

c. KUNJUNGAN RUMAH “TERARAH” KE KELUARGA BALITA YANG JARANG / TIDAK BERKUNJUNG KE POSYANDU 6

4

MEMULIHKAN SEMUA KASUS GIZI MEMULIHKAN SEMUA KASUS GIZI BURUKBURUK

1. MENGGUNAKAN 10 LANGKAH TATALAKSANA GIZI BURUK

2. DIANGGAP BERHASIL, BILA ANGKA KEMATIAN KASUS < 5 %

3. DISIAPKAN SISTEM RUJUKAN YANG BAKU

4. DISIAPKAN ANGGARAN, TERMASUK BIAYA MAKAN IBU MENUNGGUI

7

BENTUK GANGGUAN GIZIBENTUK GANGGUAN GIZI

8

KRONIS RINGANSEDANG

PROSES DERAJATGANGGUAN

BERATAKUT

GANGGUANGIZI

GIZI BURUK

5

INDEKS ANTROPOMETRI

• BB/U MENGGAMBARKAN ADA / TIDAK NYA GANGGUAN GIZI UMUM

• TB/U MENGGAMBARKAN ADA / TIDAK NYA GANGGUAN GIZI KRONIS

• BB/TB MENGGAMBARKAN ADA /

TIDAK NYA GANGGUAN GIZI AKUT

9

PENGERTIAN GIZI BURUKPENGERTIAN GIZI BURUKSECARASECARA

KLINIS DAN ANTROPOMETRISKLINIS DAN ANTROPOMETRIS

• ADALAH : “ “ GANGGUAN GIZI AKUT & BERATGANGGUAN GIZI AKUT & BERAT””

• SECARA KLINIS :

* * SANGAT KURUSSANGAT KURUS , , LEMAK & OTOT TIPIS / HABISLEMAK & OTOT TIPIS / HABIS

atau

* * KURUS & BENGKAK PADA KEDUA KAKIKURUS & BENGKAK PADA KEDUA KAKI

• SECARA ANTROPOMETRIS :

* * BB / PBBB / PB < < -- 3 SD3 SD atau

* * BB / PB < 70% MedianBB / PB < 70% Median atau

* LILA* LILA < < 11,0 cm11,0 cm 10

6

PENGAMATAN KLINISPENGAMATAN KLINISCADANGAN LEMAK DAN OTOTCADANGAN LEMAK DAN OTOT

BALITA GIZI BURUKBALITA GIZI BURUK

•• LEMAK DADA, PINGGUL & PUNGGUNG TIPIS :LEMAK DADA, PINGGUL & PUNGGUNG TIPIS :* TAMPAK IGA DEPAN, SELANGKA & TL * TAMPAK IGA DEPAN, SELANGKA & TL

PINGGUL PINGGUL * TAMPAK IGA BELAKANG, BELIKAT, SPINA TL* TAMPAK IGA BELAKANG, BELIKAT, SPINA TL

PUNGGUNG & TL DUDUKPUNGGUNG & TL DUDUK•• LEMAK / OTOT ANGGOTA GERAK TIPIS :LEMAK / OTOT ANGGOTA GERAK TIPIS :

* BAGIAN ATAS * BAGIAN ATAS -- LENGAN TAMPAK KECILLENGAN TAMPAK KECIL* BAGIAN BAWAH * BAGIAN BAWAH -- TUNGKAI TAMPAK KECILTUNGKAI TAMPAK KECIL

•• LEMAK DAERAH KEPALA TIPIS :LEMAK DAERAH KEPALA TIPIS :* LEMAK PIPI HABIS * LEMAK PIPI HABIS -- PIPI TAMPAK CEKUNGPIPI TAMPAK CEKUNG* LEMAK MATA HABIS * LEMAK MATA HABIS -- MATA TAMPAK CEKUNGMATA TAMPAK CEKUNG 11

12

BBLRBBLR

BALITA KEPBALITA KEP

REMAJA &REMAJA &USIA SEKOLAH:USIA SEKOLAH:

GANGGUANGANGGUANPERTUMBHNPERTUMBHN

USIA LANJUTUSIA LANJUTKURANG GIZIKURANG GIZI

IMR, perkemb mental, risiko penyakit kronispada usia dewasa

Proses Pertumbhnlambat, ASI ekslsf kurang, MP-ASI tidak benar

Konsumsi gizi kurang,pola asuh kurang

Produktivitasfisik berkurang/rendah

Pelayanankesehatan tidakmemadai

MMR Konsumsi Kurang

YanKes kurang memadai;Kons tidak seimbang

Gizi janintidak baik

Kurang makan, sering infeksi, yankes kurang, pola asuh tidak memadai

Tumbuhkembangterhambat

Masalah Gizi Dlm Siklus Kehidupan

Sumber : Nutrition Throught The Life Cycle Prepared.2000

7

13

GIZI KURANG DAN INFEKSI

Tumbuh Kembang Otak Tidak optimal

Mutu SDM rendah

GIZI CUKUP DAN SEHAT

Anak cerdas & produktif

Mutu SDM tinggi

DAMPAK GIZI DAN KESEHATAN TERHADAP KUALITAS MANUSIA

BEBAN Sumber : FKM UI & Unicef, 2002

ASSET

Daya pikir rendah

Tumbuh Kembang Otak Optimal

PENYEBAB MASALAH GIZI

14

PelayananKesehatan,

Lingkungan

STATUS GIZI

ASUPAN GIZI INFEKSI PENYAKIT

Perilaku/asuhanIbu dan Anak

KetersediaanPangan tingkatRumah Tangga

KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH,KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA

KRISIS POLITIK DAN EKONOMI

PenyebabLangsung

PenyebabTak

Langsung

MasalahMasalahUtamaUtama

MasalahMasalahDasarDasar

Sumber : Unicef, 1998The State of The World’s Children 1998

8

Anak SEHAT Anak SEHAT GIZI KURANG GIZI BURUKGIZI KURANG GIZI BURUK

15

KONSEP PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN GIZI BURUK

5 juta 1.5 juta 18 juta(SUSENAS 2003)

30-40 %BB Turun

30-40 %BB Turun

Sembuh (60-70%

Gizi kurang 10-20%

Meninggal 10-20%

Preventif, promotif Kuratif, rehabilitatifPemeriksaan/anamnesaTatalaksana kasus

Pemantauan pertumbuhan di PosyanduSuplementasi (PMT, Vit A, Tab Fe)Pendidikan dan konseling Gizi (ASI, garam beryodium, makan seimbang)

836.126, 6-23 bln gakin 116.000 marasmus/kwashiorkor

16

SELURUH KELUARGA

1. Penyuluhan/Konseling Gizi;a. ASI Eksklusif dan MP-ASIb. Gizi seimbangc. Pola asuh ibu dan anak

2. Pemantauan pertumbuhan anak3. Penggunaan garam beryodium4. Pemanfaatan pekarangan5. Peningkatan daya beli

KELUARGA MISKIN6. Bantuan pangan darurat;

a. PMT balita, ibu hamilb. Raskin

POSYANDU• Penimbangan

balita (D)• Konseling• Suplementasi

gizi• Pelayanan

kesehatan dasar

• PMT Pemulihan• Konseling

Puskesmas

Rumah Sakit

Sehat, BB Naik (N)

BGM, Gizi buruk, Sakit

BB Tidak naik (T),Gizi kurang

Sehat, BB Naik (N)

Sembuh, tidak perlu PMT

Sembuh perlu PMT

Intervensi jangka menengah/ panjang

Intervensi jangka pendek, darurat

KELUARGA MASYARAKAT dan LINTAS SEKTOR

PELAYANAN KESEHATAN

emuaBalitaPunya

KMS

Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi

Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi

9

17

Gizi buruk : Kwashiorkor

Gizi buruk : Kwashiorkor

18

Rambut Wajah

Edema

‘Puffy’

10

Kwashiorkor

19

Crazy pavementdermatosis

EdemaHepatomegali

Marasmus

20

Wajah

Rambut masih hitam

Iga gambang

Atrofi ototLemak SK <<

11

21

Bitot’ spot‘Foam-like’ substance

22

Hyperpigmentation & wrinkle(X-1)

12

X1Dryness of conjunctiva

23

Wrinkle and hyperpigmentation

X2Dryness of cornea

24

Wrinkle and hyperpigmentation

13

X3ACorneal ulcer < 1/3

25Conjunctival & ciliary injection

X3BUlkus kornea > 1/3

26

Keratomalacea

14

XSCorneal scar

27

28

Anaemia

15

29

Kelainan kulit (def.Zn)

Dehydration

30

Turgor :

16

Dehydration

31

Sunken eyes

PENGELOLAANBALITA MALNUTRISI AKUT

1. BILA BB / PB >= - 2 SD - PENIMBANGAN2. BILA BB / PB < - 2 SD - PMT BIASA3. BILA BB / PB < - 3 SD :

a. DENGAN KOMPLIKASI :- RAWAT INAP - STABILISASI- PMT TERAPI - F75

b. TANPA KOMPLIKASI :- RAWAT JALAN - REHABILITASI- PMT TERAPI - F100/F135/MODISSCO 3

32

17

BALITA GIZI BURUK

33

BUKAN SEKEDAR KEKURANGANENERGI DAN PROTEIN SEMATA,

NAMUN JUGA KEKURANGAN ZAT GIZI LAINNYA,

OLEH KARENA ITU LEBIH TEPAT DISEBUT SEBAGAI

SINDROMA SINDROMA MULTI NUTRIEN DEFISIENSI BERATMULTI NUTRIEN DEFISIENSI BERAT

KEADAAN FAAL SEL BALITA “TIDAK GIZI BURUK”

• TRANSPORTASI ELEKTROLIT LINTAS MEMBRAN DILAKUKAN DENGAN MEMAKAI ENERGI ATP ( POMPA ATP)

• DENGAN KEKUATAN POMPA ATP, MAKA TERCIPTA KADAR K & Mg DI DALAM SEL 10 X KADAR K & Mg DI LUAR SEL

• DENGAN KEKUATAN POMPA ATP, MAKA TERCIPTA KADAR Na & Ca DI LUAR SEL 10 X KADAR Na & Ca DI DALAM SEL

34

18

KEADAAN FAAL SELBALITA GIZI BURUK

• PRODUKSI ENERGI DALAM BENTUK ATP SANGAT RENDAH

• AKIBATNYA SEMUA PROSES FAAL SEL YANG MEMERLUKAN ENERGI ATP HARUS DIKURANGI, OLEH KARENA HARUS MENYESUAIKAN THD KETERBATASAN ATP TERSEBUT

• SALAH SATU PROSES YANG MENGALAMI GANGGUAN SERIUS AKIBAT HAL TSB DI ATAS ADALAH TRANSPORTASI ELEKTROLIT LINTAS MEMBRAN

35

KEADAAN FAAL SELBALITA GIZI BURUK

• TRANSPORTASI ELEKTROLIT LINTAS MEMBRAN SANGAT TERGANGGU

• AKIBATNYA, K & Mg YANG HARUS SELALU DIPERTAHANKAN TINGGI KADARNYA DI DALAM SEL, DENGAN MEMAKAI ENERGI ATP, MENGALIR KELUAR SEL DAN TERBUANG DARI TUBUH, KELUAR LEWAT URINE

• AKHIRNYA TUBUH MENGALAMI HIPOKALEMIA DAN HIPOMAGNESIA

36

19

KEADAAN FAAL SELKEADAAN FAAL SELBALITA GIZI BURUKBALITA GIZI BURUK

•• TRANSPORTASI ELEKTROLIT LINTAS TRANSPORTASI ELEKTROLIT LINTAS MEMBRAN SANGAT TERGANGGUMEMBRAN SANGAT TERGANGGU

•• AKIBATNYA, Na & Ca YANG HARUS SELALU AKIBATNYA, Na & Ca YANG HARUS SELALU DIPERTAHANKAN TINGGI KADARNYA DI LUAR DIPERTAHANKAN TINGGI KADARNYA DI LUAR SEL, DENGAN MEMAKAI ENERGI ATP, SEL, DENGAN MEMAKAI ENERGI ATP, MENGALIR MASUK KE DALAM SEL & MENGALIR MASUK KE DALAM SEL & TERTIMBUN DI DALAM SEL, TETAPI RENDAH TERTIMBUN DI DALAM SEL, TETAPI RENDAH DI LUAR SELDI LUAR SEL

•• AKHIRNYA TUBUH MENGALAMI AKHIRNYA TUBUH MENGALAMI HIPERNATREMIA INTRA SELULERHIPERNATREMIA INTRA SELULER

37

KOMPLIKASIKOMPLIKASIYANG SERING TERJADIYANG SERING TERJADI

PADA PENDERITA GIZI BURUKPADA PENDERITA GIZI BURUK

• HIPOGLIKEMIA - MENGANTUK

• HIPOTERMIA - BADAN DINGIN

• DEHIDRASI - DIARE / MUNTAH

• INFEKSI - ISPA

38

20

SIKAP ORANG TUATERHADAP KOMPLIKASI

PADA BALITA GIZI BURUK

• BILA ANAK DIAREA ATAU SESAK NAFAS, ORANG TUA CEMAS

• OLEH KARENA CEMAS, MAKA ANAKSEGERA DIBAWA BEROBAT

• SEGERA DI KETAHUI BAHWA ANAK MENDERITA GIZI BURUK DAN SEGERA DIOBATI, SEHINGGA KEMUNGKINAN ANAK HIDUP MENJADI LEBIH BESAR

39

SIKAP ORANG TUA SIKAP ORANG TUA TERHADAP KOMPLIKASITERHADAP KOMPLIKASI

PADA BALITA GIZI BURUKPADA BALITA GIZI BURUK•• BILA ANAK HANYA MENGANTUK SAJA DAN SUHU BILA ANAK HANYA MENGANTUK SAJA DAN SUHU

BADANNYA DINGIN, MAKA ORANG TUA TIDAK CEMASBADANNYA DINGIN, MAKA ORANG TUA TIDAK CEMAS•• OLEH KARENA TIDAK CEMAS, MAKA ANAK TIDAK OLEH KARENA TIDAK CEMAS, MAKA ANAK TIDAK

DIBAWA BEROBAT KE PELAYANAN KESEHATANDIBAWA BEROBAT KE PELAYANAN KESEHATAN•• KARENA TIDAK DIBAWA BEROBAT, MAKA TIDAK KARENA TIDAK DIBAWA BEROBAT, MAKA TIDAK

SEGERA DIKETAHUI BAHWA ANAK MENDERITA GIZI SEGERA DIKETAHUI BAHWA ANAK MENDERITA GIZI BURUK DENGAN KOMPLIKASI HIPOGLIKEMI & BURUK DENGAN KOMPLIKASI HIPOGLIKEMI & HIPOTERMI, SEHINGGA BIASANYA ANAK MENINGGAL HIPOTERMI, SEHINGGA BIASANYA ANAK MENINGGAL DENGAN TENANG DI RUMAHDENGAN TENANG DI RUMAH

40

21

PENDERITA GIZI BURUKPENDERITA GIZI BURUKDENGAN KOMPLIKASIDENGAN KOMPLIKASIKONDISI TUBUHNYAKONDISI TUBUHNYA

TIDAK STABIL,TIDAK STABIL,

OLEH KARENA ITU HARUSOLEH KARENA ITU HARUS

DI STABILISASI KANDI STABILISASI KAN

41

PENDERITA GIZI BURUK DENGAN KOMPLIKASI,

PADA TAHAP STABILISASI SANGAT RENTAN TERHADAP

• MINUMAN BER NATRIUM TINGGI

• MAKANAN BER ENERGI TINGGI

• MAKANAN BER PROTEIN TINGGI

42

22

SYARAT SYARAT MAKANAN / MINUMAN MAKANAN / MINUMAN

TAHAP STABILISASITAHAP STABILISASI

•• CUKUP ENERGI CUKUP ENERGI -- 75 Kal / 100 ml75 Kal / 100 ml

•• RENDAH PROTEIN RENDAH PROTEIN -- 0,9 g / 100 ml0,9 g / 100 ml

•• CUKUP KALIUM CUKUP KALIUM -- 0,2 g / 100 ml0,2 g / 100 ml

•• RENDAH NATRIUM RENDAH NATRIUM -- 0,45 g / 100 ml0,45 g / 100 ml

43

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK TAHAP STABILISASI

ADALAH F-75

• KANDUNGAN ENERGI 75 Kal / 100 ml• KANDUNGAN PROTEIN 0,9 g / 100 ml• KANDUNGAN KCl 0,2 g / 100 ml

44

23

MODIFIKASI RESOMAL

NAMA BAHANNAMA BAHAN JUMLAH BAHANJUMLAH BAHANORALITORALIT 1 bungkus a 200 ml1 bungkus a 200 ml

GULA PASIRGULA PASIR 10 g10 g

KClKCl 0,8 g0,8 g

AIRAIR Ditambahkan air Ditambahkan air sampai volume sampai volume menjadi 400 mlmenjadi 400 ml

CATATAN CATATAN : : Kadar NaCl = 0,45 %Kadar NaCl = 0,45 %45

CONTOH FORMAT PEMBUATAN F-75

46

JENIS JENIS BAHANBAHAN

JUMLAH JUMLAH BAHANBAHAN

KANDUNGAN KANDUNGAN ENERGIENERGI

KANDUNGAN KANDUNGAN PROTEINPROTEIN

SUSUSUSU

GULAGULA

MINYAKMINYAK

KClKCl

AIRAIR

JUMLAHJUMLAH

24

CONTOH FORMAT PEMBUATAN F-75

47

JENIS JENIS BAHANBAHAN

JUMLAH JUMLAH BAHANBAHAN

KANDUNGAN KANDUNGAN ENERGIENERGI

KANDUNGAN KANDUNGAN PROTEINPROTEIN

SUSUSUSU 22 33 11GULAGULA 55 44 66

MINYAKMINYAK 88 77 99KClKCl 1010 1111 1212AIRAIR 1313 1414 1515

JUMLAHJUMLAH II IIII IIIIII

KOMPOSISI BAHAN BAKU F 75

PAN – ENTERAL (PER SAJI = 40 gram)

• ENERGI : 200 Kal/40 g

• PROTEIN : 6,12 g/40 g

GULA PASIR ( 100 gram)

• ENERGI : 364 Kal/100 g

• PROTEIN : 0 g/100 g

MINYAK SAWIT (100 gram)

• ENERGI : 902 Kal/100 g

• PROTEIN : 0 g/100 g48

25

400 ml F-75 Dengan Bahan BakuPan-Enteral

49

JENIS JENIS BAHANBAHAN

JUMLAH JUMLAH BAHANBAHAN

KANDUNGAN KANDUNGAN ENERGIENERGI

KANDUNGAN KANDUNGAN PROTEINPROTEIN

SUSUSUSU (3,6/6,12)x 40 (3,6/6,12)x 40 = 23,5= 23,5

(23,5/40)x200 (23,5/40)x200 =117,5=117,5

3,63,6

GULAGULA(30(30--60%)60%)ΣΣEE

(90/364)x100 (90/364)x100 = 24,7 = 24,7

(30/100)x300 (30/100)x300 = 90= 90

(24.7/100)x0 (24.7/100)x0 = 0= 0

MINYAKMINYAK (92,5/902)x100 (92,5/902)x100 = 10,3= 10,3

(300 (300 --117,5 117,5 –– 90) 90) = 92,5 = 92,5

(10,3/100) x 0 (10,3/100) x 0 = 0= 0

KClKCl (400/100) x 0,2 (400/100) x 0,2 = 0,8= 0,8

00 00

AIRAIRDitambah air Ditambah air

sampai menjadi sampai menjadi 400 ml400 ml

00 00

JUMLAHJUMLAH400 ml400 ml

(400/100)x75 (400/100)x75 = 300= 300

(400/100)x0,9 (400/100)x0,9 = 3,6= 3,6

12 3

45 6

78 9

1110 12

1413 15

I II III

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK MAKANAN YANG SESUAI UNTUK REHABILITASI & TUMBUH KEJAR

ADALAH ADALAH F-100

• BERISI ENERGI 100 Kal / 100 ml

• BERISI PROTEIN 2,2 - 2,9 g / 100 ml

• BERISI KCl 0,2 g / 100 ml

50

26

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN

1. DIBENTUK DENGAN UU No.16 TAHUN 1950

2. TERDIRI DARI 474 DESA / KELURAHAN, 25 KECAMATAN

3. BERPENDUDUK SEKITAR 1,1 JUTA JIWA

4. IBU HAMIL SEKITAR 20.000 / TAHUN

5. KELAHIRAN BAYI SEKITAR 19.000 / TAHUN

6. BALITA SEKITAR 90.000

7. KEJADIAN KURANG ENERGI & PROTEIN PD BALITA TAHUN 2004 SEKITAR 14,6 %

51

52

NO SEX PB BB SD ODEMA MRS / ALASAN

1 P 82 7.8

2 L 74 7.9

3 P 73.8 6.2

4 L 67 6.1

5 P 55.5 3.9

6 P 67.1 4.9

7 L 90 10.8

8 P 70.5 6.1

9 P 87 9.8

10 L 79.3 9.4

11 P 69.5 6.8

12 L 99 11.2

27

53

NO SEX PB BB SD SKOR ODEMA MRS / ALASAN1 P 82 7,8

2 L 74 7,9

3 P 73,8 6,2

4 L 67 6,1

5 P 55,5 3,9

6 P 67,1 4,9

7 L 90 10,8

8 P 70,5 6,1

9 P 87 9,8

10 L 79,3 9,4

11 P 69,5 6,8

12 L 99 11,2

--

--

--

++

++

--

+

--

+

--

+

--

2 KAKI

1 KAKI

2 KAKI

KEADAAN STATUS GIZI BALITADI KABUPATEN LAMONGAN

TAHUN 2004

UMURUMUR(BULAN)(BULAN)

STATUS GIZI (BB / U)STATUS GIZI (BB / U)

GIZI NORMALGIZI NORMAL GANGGUAN GIZIGANGGUAN GIZI0 0 -- 55 99,599,5 0,50,5

6 6 -- 1111 93,793,7 6,36,3

12 12 --2323 85,385,3 14,714,724 24 --3535 81,881,8 18,218,236 36 -- 4747 81,281,2 18,818,848 48 -- 5959 81,181,1 18,918,90 0 -- 5959 85,485,4 14,614,6 54

28

55

KEADAAN STATUS GIZI BALITADI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2004

NONO KECAMATANKECAMATAN GANGGUAN GIZI GANGGUAN GIZI (%)(%)

GIZI NORMAL GIZI NORMAL (%)(%)

11 BLULUKBLULUK 19.019.0 81.081.0

22 SUKORAMESUKORAME 16.516.5 83.583.5

33 NGIMBANGNGIMBANG 12.512.5 87.587.5

44 SAMBENGSAMBENG 17.817.8 82.282.2

55 MANTUPMANTUP 14.314.3 85.785.7

66 KAMBANGBAHUKAMBANGBAHU 15.215.2 84.884.8

77 SUGIOSUGIO 14.714.7 85.385.3

88 KEDUNGPRINGKEDUNGPRING 7.87.8 92.292.2

99 MODOMODO 15.415.4 84.684.6

1010 BABATBABAT 21.721.7 78.378.3

1111 SUKODADISUKODADI 23.023.0 77.077.0

1212 PUCUKPUCUK 17.217.2 82.882.8

1313 LAMONGANLAMONGAN 7.47.4 92.692.6

1414 TIKUNGTIKUNG 20.520.5 79.579.5

1515 DEKETDEKET 19.119.1 80.980.9

1616 GLAGAHGLAGAH 18.818.8 81.281.2

1717 KARANGBINANGUNKARANGBINANGUN 23.423.4 76.676.6

1818 KALITENGAHKALITENGAH 8.98.9 91.191.1

1919 TURITURI 6.36.3 93.793.7

2020 KARANGGENENGKARANGGENENG 16.516.5 83.583.5

2121 SEKARANSEKARAN 21.121.1 78.978.9

2222 LARENLAREN 10.310.3 89.789.7

2323 BRONDONGBRONDONG 11.211.2 88.888.8

2424 PACIRANPACIRAN 7.87.8 92.292.2

2525 SOLOKUROSOLOKURO 8.98.9 91.191.1

KAB. LAMONGANKAB. LAMONGAN 14.614.6 85.485.4

TUJUAN UTAMA DARI OTONOMI- DESENTRALISASI

1. MENDEKATKAN PEMERINTAHAN DENGAN MASYARAKAT GUNA MENINGKATKAN KETEPATAN / KECEPATAN DALAM PERENCANAAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN PUBLIK.

2. MENINGKATNYA MUTU PELAYANAN PUBLIK MELALUI KETEPATAN / KECEPATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

3. MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DAERAH

56

29

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMERINTAHAN

1. ANGKA PENDAPATAN PER KAPITA

2. ANGKA MELEK HURUF

3. ANGA BALITA KURANG GIZI

4. ANGKA KEMATIAN BAYI & IBU BERSALIN

57

STATUS GIZI (BALITA)

• INDIKATOR KEBERHASILAN PEMERINTAHAN DI SEGALA BIDANG

• INDIKATOR KEBERHASILAN KERJASAMA & KOORDINASI LINTAS SEKTOR

• INDIKATOR KEBERHASILAN PEMERATAAN HASIL PEMBANGUNAN

58

30

KASUS GIZI BURUK

• ADALAH CERMINAN ADANYA KENDALA DALAM KERJASAMA & KOORDINASI LINTAS SEKTORAL PEMERINTAHAN (DI DAERAH)

• ADALAH BUKTI LEMAHNYA KETAHANAN PANGAN PADA TINGKAT KELUARGA & INDIVIDU

• ADALAH CERMINAN MENYUSUTNYA DAYA KESETIAKAWANAN SOSIAL MASYARAKAT SETEMPAT

59

MENANGGULANGIKASUS GIZI BURUK

•• IBARAT SEMUA USAHA TERKOORDINASI UNTUK IBARAT SEMUA USAHA TERKOORDINASI UNTUK MENCEGAH BERGULIR & MASUKNYA BOLA MENCEGAH BERGULIR & MASUKNYA BOLA ((GOAL) KEGAWANG (SENDIRI) DALAM SEBUAH ) KEGAWANG (SENDIRI) DALAM SEBUAH PERMAINAN SEPAKBOLAPERMAINAN SEPAKBOLA

•• KEJADIAN KASUS GIZI BURUK IBARAT SUATU KEJADIAN KASUS GIZI BURUK IBARAT SUATU TENDANGAN BOLA KEARAH GAWANG (SENDIRI) TENDANGAN BOLA KEARAH GAWANG (SENDIRI)

•• KEMATIAN KASUS GIZI BURUK IBARAT SUATU KEMATIAN KASUS GIZI BURUK IBARAT SUATU PERISTIWA MASUKNYA BOLA (PERISTIWA MASUKNYA BOLA (GOAL) KE DALAM ) KE DALAM GAWANG (SENDIRI)GAWANG (SENDIRI)

•• TUGAS PEMAIN DEPAN, TENGAH & BELAKANG TUGAS PEMAIN DEPAN, TENGAH & BELAKANG ADALAH MENCEGAH BERGULIRNYA BOLA KE ADALAH MENCEGAH BERGULIRNYA BOLA KE GAWANG SENDIRIGAWANG SENDIRI

•• TUGAS PENJAGA GAWANG ADALAH MENANGKAP TUGAS PENJAGA GAWANG ADALAH MENANGKAP BOLA & MENCEGAH MASUKNYA BOLA (BOLA & MENCEGAH MASUKNYA BOLA (GOAL) KE ) KE DALAM GAWANG (SENDIRI)DALAM GAWANG (SENDIRI) 60

31

MENANGGULANGIKASUS GIZI BURUK

1. ADALAH USAHA TERKOORDINASI LINTAS SEKTOR DIBAWAH PIMPINAN KEPALA PEMERINTAHAN SETEMPAT

2. KEPALA PEMERINTAHAN SETEMPAT ADALAH KAPTEN DARI KESEBELASAN SEPAK BOLA

3. INSTANSI: PENDIDIKAN, PENERANGAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN, PERDAGANGAN, INDUSTRI, TENAGA KERJA, KEHUTANAN, SOSIAL, BULOG, KOPERASI, PERKREDITAN, KEAMANAN, PENEGAK HUKUM DLL, ADALAH PEMAIN LINI DEPAN, TENGAH & BELAKANG DARI KESEBELASAN SEPAK BOLA

4. INSTANSI: KESEHATAN, ADALAH PENJAGA GAWANG DARI KESEBELASAN SEPAK BOLA

61

KEGIATAN POKOKPROGRAM GIZI

1. PENYULUHAN GIZI MASYARAKAT2. PENANGGULANGAN KEP & GIZI BURUK3. PENANGGULANGAN GAKY4. PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI5. PENANGGULANGAN KURANG VITAMIN A6. PENANGGULANGAN KURANG GIZI MIKRO7. PENANGGULANGAN GIZI LEBIH8. PROGRAM GIZI INSTITUSI9. SISTEM KEWASPADAAN PANGAN & GIZI10. PENGEMBANGAN TENAGA GIZI11. PENELITIAN & PENEMBANGAN GIZI

62