girik ke shm

4
GIRIK KE SHM Perlu diketahui bahwa girik bukan merupakan tanda bukti hak atas tanah, tetapi bukti bahwa pemilik girik menguasai tanah milik adat dan sebagai pembayar pajak atas bidang tanah tersebut beserta dengan bangunan yang melekat di atasnya (apabila ada). Girik dapat dijadikan dasar untuk memohon hak atas tanah karena pada dasarnya hukum pertanahan kita bersumber dari hukum tanah adat yang tidak tertulis. Ketentuan ini dapat dilihat pada Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 ttg Peraturan Dasar Pokok - Pokok Agraria (UUPA) yang berbunyi : "Hukum agraria yang berlaku atas buni, air dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan -peraturan yang tercantum dalam Undang-Undang ini dan dengan peraturan perundangan lainny, segala sesuatu yang mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama" Untuk memohon hak atas tanah terhadap girik, langkah yang perlu dilakukan adalah : Pertama, periksa girik yang dipegang penjual dan cocokkan dengan nomor yang ada di buku tanah kelurahan. Kedua, teliti secara seksama riwayat tanah dan minta surat keterangan tidak bersengketa dari kelurahan. "Tanyakan sama lurah atau camat setempat mengenai kepemilikan tanah, seperti siapa pemilik terakhimya. Kedua instansi itu punya buku tanah yang berisi daftar kepemilikan tanah di wilayahnya," kata Irawan. Bila tanah di pinggir kota atau pedesaan, ada baiknya juga menanyakan kepada RT/RW setempat karena hubungan personal antarwarganya masih dekat, sehingga mereka tahu riwayat kepemilikan tanah di daerahnya. Ketiga, perhatikan status penjual, apakah pemilik tunggal atau ahli waris. Untuk itu cek nama di girik apakah sesuai dengan nama penjual. "Pernah terjadi seorang anak menjual tanah bapaknya," ujar Pria. Boleh jadi tanah girik yang diperjualbelikan dimiliki lebih dari satu ahli waris. Kalau begini jual beli tanah bisa digugat ahli waris yang lain seperti banyak terjadi dalam kasus sengketa tanah. Keempat, cek langsung ke lokasi, betulkah masih ada tanahnya atau sudah diduduki atau berpindah tangan kepada orang lain. Lihat juga apakah

Upload: yakob-budiman

Post on 02-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pendaftaran Tanah

TRANSCRIPT

Page 1: Girik Ke Shm

GIRIK KE SHM

Perlu diketahui bahwa girik bukan merupakan tanda bukti hak atas tanah, tetapi bukti bahwa pemilik girik menguasai tanah milik adat dan sebagai pembayar pajak atas bidang tanah tersebut beserta dengan bangunan yang melekat di atasnya (apabila ada).

Girik dapat dijadikan dasar untuk memohon hak atas tanah karena pada dasarnya hukum pertanahan kita bersumber dari hukum tanah adat yang tidak tertulis. Ketentuan ini dapat dilihat pada Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 ttg Peraturan Dasar Pokok - Pokok Agraria (UUPA) yang berbunyi :"Hukum agraria yang berlaku atas buni, air dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan -peraturan yang tercantum dalam Undang-Undang ini dan dengan peraturan perundangan lainny, segala sesuatu yang mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama"

Untuk memohon hak atas tanah terhadap girik, langkah yang perlu dilakukan adalah : 

Pertama, periksa girik yang dipegang penjual dan cocokkan dengan nomor yang ada di buku tanah kelurahan. 

Kedua, teliti secara seksama riwayat tanah dan minta surat keterangan tidak bersengketa dari kelurahan. "Tanyakan sama lurah atau camat setempat mengenai kepemilikan tanah, seperti siapa pemilik terakhimya. Kedua instansi itu punya buku tanah yang berisi daftar kepemilikan tanah di wilayahnya," kata Irawan.Bila tanah di pinggir kota atau pedesaan, ada baiknya juga menanyakan kepada RT/RW setempat karena hubungan personal antarwarganya masih dekat, sehingga mereka tahu riwayat kepemilikan tanah di daerahnya.

Ketiga, perhatikan status penjual, apakah pemilik tunggal atau ahli waris. Untuk itu cek nama di girik apakah sesuai dengan nama penjual. "Pernah terjadi seorang anak menjual tanah bapaknya," ujar Pria. Boleh jadi tanah girik yang diperjualbelikan dimiliki lebih dari satu ahli waris. Kalau begini jual beli tanah bisa digugat ahli waris yang lain seperti banyak terjadi dalam kasus sengketa tanah.

Keempat, cek langsung ke lokasi, betulkah masih ada tanahnya atau sudah diduduki atau berpindah tangan kepada orang lain. Lihat juga apakah luasnya sesuai dengan yang tertera di girik.

Kelima, lakukan jual beli di hadapan notaris/PPAT sebagai profesional yang berwenang membuat akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu, seperti pengalihan hak atas tanah. Jangan lupa menghadirkan lurah atau pamong desa dalam transaksi itu sebagai saksi (kecuali kalau jual beli dilakukan di hadapan PPAT yang juga merangkap camat). 

dalam prakteknya prosesnya dilakukan dengan cara sebagai berikut:1. Mendapatkan surat rekomendasi dari lurah/camat perihal tanah yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa atas tanah tersebut belum pernah disertifikatkan serta riwayat pemilikan tanah dimaksud.2. Pembuatan surat yang menyatakan bahwa tanah tersebut tidak dalam keadaan sengketa dari RT/RW/LURAH

Page 2: Girik Ke Shm

3. Dilakukan tinjau lokasi dan pengukuran tanah oleh kantor pertanahan4. Penerbitan Gambar Situasi atau Surat Ukur, yang dilanjutkan dengan pengesahannya5. Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas tanah dan bangunan sesuai dengan luas yang tercantum dalam Gambar Situasi atau Surat Ukur. Pembayaran BPHTB tersebut dilakukan apabila tanah yang dimohon berasal dari tanah negara atau tanah garapan. Atau dalam hal pada waktu proses pelaksanaan AJBnya dulu, BPHTB tersebut belum dibayarkan6. Proses pertimbangan pada panitia A7. Pengumuman di Kantor Pertanahan dan Kantor Kelurahan setempat selama lebih kurang 2 bulan8. Pengesahan pengumuman9. Penerbitan Sertifikat tanah.

total waktunya sekitar 8 bulan tapi dalam prakteknya tidak jarang lebih dari setahun.

TAMBAHAN ...................................

*Mo share aja,kali aja bs ngebantuAne lg proses jual beli rumah dg status tanah girik(garapan) alias tanah negara, blm ttd notaris , moga minggu ini udh bs ttd akte jual belinya. Ane urus sendiri, tanpa notaris krn di jakbar ini jrg ada notaris yg mau apalagi tanah negara, klo pun ada bujug minta nya selangitt..Status tanah yg ane beli adalah bekas hgb seseorg yg ga diperpanjang, jd otomatis jd tanah negara, yg ngejual ahli warisnya , pemilik adalah ibu dr ahli waris yg nempatin rumah ini, jadi prosesnya sbb:

1. Pergi ke kelurahan, documen yg harus di siapkan:Foto copy surat or dokumen yg tanah yg dipegang pemilikFoto copy kk, ktp ahli waris (4org)Surat kematian pemilik asli dan foto copy,SPPT surat pembuktian pajak terhutang tahun berjalan*-biaya 4jt lewat org dlm (hrg ini harga yg udh dinego)Output dr kelurahan :*surat pernyataan ahli waris (ttg tdk ada ahli waris lain selain mereka),*surat pernyataan tidak sengketa,*surat keterangan waris.3surat td diTtd 4org ahli waris , Rt/Rw(yg ngurus penjual),lurah camat ( diurusin org dlm).

2.ajb ke notaris,Biaya notaris 1%dr harga transaksiSyarat dokumen: semua fotocopi dokumen diatas ditambahFc.Npwp penjual pembeli*FC.Bukti pembayaran PBB lunas tahun terakhir.Notaris akan bikin ajbnya, dan klo udh jadi notaris kabarin dan aslinya dibawa ditunjukkan, ttd semua ahli waris dan pembeli bersama di kantornotaris, transaksi dg penjual, bayar pajak penjual 5%njop, dan pajak pembeli 5%x(njop-80jt).*Output notaris:Ajb yg sudah sahBukti setor pajak pembeli penjual ssp-ssb

3. Ke kelurahan lagiBawa ajb dan dokumen kelengkapannya,*Bukti lunas pajak penjual pembeli (SSP-SSB)

Page 3: Girik Ke Shm

out put dr kelurahan*-surat tidak sengketa pemilik baru (rt,rw urus sendiri kasih amplop buat rokok, lurah diurus org dlm)-surat rekomendasi kepemilikan tanah lurah camat*Dua surat diatas biaya sudah include di nomor 1.

Dokumen lain yg harus dibikinAdvis planning (kata org bpn sblm bawa dokumen dr kelurahan ke mereka harus urus ini dulu) biaya 1jt , tanah kurang dr 200meter urus dikecamatan.IMB ( klo mo renov rumah besar2an)*biaya 7jt oknum kecamatan udh include advis planning dan gambar arsitek yg udh diapprove.Advis planning dan imb klo lewat notaris or ppat mintanya 25juta,edan kan..dan ga termasuk gambar arsitek lho, urus sendiri dtg ke kelurahan bayar ke oknum beres dah, ngirit banyak tuh

4. Ke BPNAne masih blm tahu flow nya gimana.. Ntar klo udh tau ane update lg yaak. Pas sebelum deal harga, udh sempet ke BpN nanya2 jawaban customer service BpN jakbar "ke kelurahan aja, kelurahan udh ngerti kok yg dibutuhkan apa aja, baru ntr kesini lg yaah..." yg pasti tanah negara bisa disertifikatin, sebelum itu ane pernah nanya ke notaris ada yg bilang tanah negara ga bisa disertifikatkan. Mungkin bukan ga bisa, males aja kali, krn urusannya belibet bin njelimet.Klo lewat notaris rata2 minta 10-15jt Bpn doang..mereka ga mau tau urusan kelurahan.dan waktunya jg lama min6bln. Urus sendiri amplopin org dlm mungkin bs saving 60-70%dr biaya itu. Hopefully dah..

Besok ane baru mo ke notaris, krn document br lengkap hr ini, doain lancar ya gan.. Ntr ane update lg klo udh kelar..