gillnet(jaring insang)

93
MAKALAH GILLNET (JARING INSANG) DI S U S U N OLEH: M. ZAKIA SYARIF DOSEN PEMBIMBING: RIZWAN, ST. MT NIP. 19760906 200801 1 0082

Upload: edieg-camahoney

Post on 15-Apr-2017

2.923 views

Category:

Education


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gillnet(jaring insang)

MAKALAH

GILLNET (JARING INSANG)

DI

S

U

S

U

N

OLEH:

M. ZAKIA SYARIF

DOSEN PEMBIMBING:

RIZWAN, ST. MTNIP. 19760906 200801 1 0082

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANANFAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM, BANDA ACEH

Page 2: Gillnet(jaring insang)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

ini dengan baik.

Dalam pembuatan makalah ini penulis banyak mendapatkan kesulitan.

Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan banyak terimah kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungannya dalam pembutan dan

penyusunan laporan ini.

Dalam penyusunannya, penulis menyadari akan segala kekurangan yang

ada sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki

oleh kami, maka kami mengucapkan maaf yang sebesar-besar, apabila baik dalam

penulisan maupun penyajian makalah ini terdapat banyak kesalahan. Dengan

tangan terbuka kami akan menerima segala saran dan kritik yang membangun dari

para pembaca.

Banda Aceh, Oktober 2015

Penulis

i

Page 3: Gillnet(jaring insang)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1B. Tujuan ......................................................................................... 7C. Manfaat ....................................................................................... 7

BAB II PEBAHASAN ................................................................................... 8

A. Sejarah Alat Tangkap Gillnet ...................................................... 8B. Definisi Alat Tangkap ................................................................. 8C. Klasifikasi Gillnet ....................................................................... 13D. Metode Penangkapan Gillnet ...................................................... 23E. Cara Pengoperasian Gillnet ......................................................... 26F. Kontruksi Alat Tangkap (Botton Gillnet) ................................... 30G. Prospektif Alat Tangkap ............................................................. 46H. Operasi Penangkapan Ikan dengan Menggunakan Gillnet/Jaring

Insang .......................................................................................... 46I. Hasil Tangkapan ......................................................................... 48J. Alat Bantu Penangkapan ............................................................. 51

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 56

A. Kesimpulan ................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60

ii

Page 4: Gillnet(jaring insang)

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR  BELAKANG

Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang  telah lama

dilakukan oleh manusia. Menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia

Neanderthal (neanderthal man) telah melakukan kegiatan penangkapan

(sahrhange andlundbeck, 1991),  dengan menggunakan tangan kemudian profesi

ini berkembang secara perlahan dengan menggunakan alat yang sederhana dan

mulai membuat perahu yang sederhana. Dalam pemahaman mengenai cara

penangkapan ikan maka dibutuhkan ilmu yang   dapat  menyokong pengetahuan

teknik penggunaan alat tangkap dan cara pengoperasiannya serta kapal yang dapat

menunjang keberlansungan penangkapan, yang disebut dengan Manajemen

Operasi Penangkapan Ikan.   

Alat tangkap dan teknik penangkapan ikan yang digunakan nelayan

Indonesia umumnya masih bersifat tradisional, namun menurut Ayodhoa

(1981) pendapat tersebut tidak semuanya benar. Jika ditinjau dari prinsip teknik

penangkapan ikan diIndonesia terlihat telah banyak memanfaatkan tingkah laku

ikan (behaviour) untuk tujuan penangkapan ikan. Selain itu nelayan juga telah

mengetahui ada sifat-sifat ikan yang berukuran besar memangsa ikan kecil

sehingga dengan adanya ikan kecil ditempat penangkapan maka ikan-ikan besar

pun akan mendatangi ke tempat tersebut. Hal tersebut membuktikan

perkembangan peradaban manusia dapat mendorong manusia untuk semakin

kreatif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

1

Page 5: Gillnet(jaring insang)

Kemajuan dari fishing gears dapat ditandai dengan hal-hal berikut ini:

1. Perubahan usaha penangkapan dari sektor demi sektor ke arah usaha

penangkapan dalam jumlah banyak   

2.  Perubahan fishing ground ke arah yang lebih jauh dari pantai

3.  Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.

Gillnet  sering diterjemahkan sebagai jaring insang, jaring rahang, dan lain

sebagainya. Gillnet adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang, memiliki

mata  jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar lebih pendek jika

dibandingkan dengan panjangnya. Istilah Gillnet didasarkan pada pemikiran

bahwa ikan-ikan  tertangkap Gillnet terjerat di sekitar operculumnya pada mata

jaring. Jenis ikan yang umumnya tertangkap dengan Gillnet ialah jenis ikan yang

berenang  pada permukaan laut (cakalang,  tuna, saury, fying fish, dan lain-lain),

jenis ikan demersal (flat fish, katamba, sea bream dan lain-lain), juga jenis udang,

lobster, kepiting dan lain-lain.

Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam

menggolongkan jenis-jenis Gillnet. Menurut Arisman (1983), menjelaskan

berdasarkan cara kegiatan penangkapan Gillnet dapat dikategorikan sebagai

berikut:

1. Jaring insang hanyut

Jaring insang yang pemakaiannya dibiarkan hanyut mengikuti arus dan

salah satu ujungnya diikatkan pada perahu/kapal motor. Ikan-ikan yang

tertangkap adalah ikan pelagis (ikan-ikan yang hidup di permukaan

perairan).

2

Page 6: Gillnet(jaring insang)

Gambar 1. Jarring insan hanyut

2. Jaring insang tetap

Jaring insang yang dipasang tetap untuk sementara waktu yang ujung-

ujungnya menggunakan jangkar. Ikan-ikan yang tertangkap tergantung

pemasangannya, kemungkinan ikan-ikan permukaan, ikan-ikan lapisan

tengah perairan atau ikan-ikan lapisan dasar.

Gambar 2. Jaring insang tetap

3

Page 7: Gillnet(jaring insang)

3. Jaring insang lingkar

Jaring insang yang cara pemasangannya dengan cara melingkari kelompok

ikan permukaan yang sedang berkumpul kemudian dikejutkan sehingga

ikan-ikan tersebut terkejut dan menabrak jaring, untuk menarik perhatian

agar ikan-ikan dapat terkonsentrasi/terkumpul biasanya menggunakan

rumpon atau lampu.

Gambar 3. Jarring insang lingkar

4. Jaring klitik

Jaring insang yang dipasang pada dasar perairan menetap kira-kira lima

jam. Jaring ini biasanya dari monofilament nylon dan khusus untuk

menangkap udang.

Sementara itu, Nomura dan Yamazaki (1977), menggolongkan jenis-jenis

Gillnet berdasarkan daerah operasinya menjadi:

1. Surface Gillnet (jaring insang permukaan)

4

Page 8: Gillnet(jaring insang)

Misalnya: - fixed surface Gillnet

- Drift Gillnet

- midwater Gillnet

2. Bottom Gillnet (jaring insang dasar)

Misalnya: - fixed bottom Gillnet

- Trammel Net

3. Encircling Gillnet (jaring insang lingkar)

4. Sweeping Gillnet (jaring insang yang ditarik atau disapukan)

Adapun Sadhori (1985), mengelompokkan Gillnet kedalam empat

kelompok besar, yaitu:

1. Berdasarkan letak alat dalam perairan, Gillnet dikelompokkan menjadi

Gillnet permukaan (surface Gillnet), Gillnet pertengahan (midwater

Gillnet), dan Gillnet dasar (bottom Gillnet)

2. Berdasarkan kedudukan alat waktu dipasang, Gillnet dikelompokkan

menjadi Gillnet hanyut dan Gillnet tetap.

3. Berdasarkan bentuk alat waktu dioperasikan, Gillnet dikelompokkan

menjadi Gillnet melingkar (encircling Gillnet) dan Gillnet mendatar

(Drift Gillnet).

4. Berdasarkan jumlah lembaran jaring, Gillnet dikelompokkan menjadi

Gillnet rangkap (Trammel Net) dan Gillnet tunggal.

Menurut Ayodhyoa (1981) dan Nomura (1978), Gillnet dibagi menjadi

beberapa jenis, yaitu:

1. Surface Gillnet

2. Bottom Gillnet

5

Page 9: Gillnet(jaring insang)

3. Drift Gillnet

4. Encricling Gillnet atau surrounding Gillnet

Menurut Anonim ( 1975), Gillnet  dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Surface Gillnet

2. Mid water Gillnet

3. Bottom Gillnet

Pemakaian Gillnet tergantung daerah penangkapannya dan jenis ikan yang

ingin di tangkap. Penamaan Gillnet pun dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan

nelayan setempat, ada yang memberi nama sesuai  jenis ikan yang tertangkap,

adapula yang memberi nama sesuai dengan letak fihing ground.

Jenis-jenis ikan yang umumnya tertangkap denga Gillnet ini ialah jenis

ikan yang berenang dekat permukaan laut (cakalang, jenis-jenis tuna, saury, fying

fish, dll), jenis-jenis ikan demersal (flat fish, sea bream, katamba, dll), juga jenis-

jenis udang, lobster, kepiting, dan lain-lain.

Dengan mempertimbangkan tingkah laku ikan yang akan menjadi tujuan

penangkapan, lalu menyesuaikannya dengan dalam/dangkal dan renang ruaya

ikan-ikan tersebut. Dengan penghadangan tersebut diharapkan ikan-ikan itu akan

menerobos jaring, dan terjerat (gilled) pada mata jaring ataupun terbelit-belit

(entangled) pada tubuh jaring.

Pada umumnya, yang disebut dengan Gillnet adalah jaring yang berbentuk

persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh

jaring, lebar lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya. Dengan

perkataan lain, jumlahmesh depth lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah

mesh size padaarah panjang jaring (Ayodhyoa, 1981).

6

Page 10: Gillnet(jaring insang)

Pada lembaran jaring, bagian atas diletakkan pelampung (float) dan bagian

bawah diletakkan pemberat (sinker). Dengan menggunakan kedua gaya yang

berlawanan arah,yaitu bouyancy dan float yang bergerak menuju ke atas dan

singker ditambah dengan berat jaring yang bergerak menuju ke bawah, maka

jaring akan terentang.Perimbangan dua gaya inilah yang akan menentukan baik

buruknya rentangan vertikal sesuatu gill dalam air, sehubungan pula dengan gaya

dari angin, arus, gerak delombang, dan sebagainya.

B.  TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan tentang  Manajemen Operasi Penangkapan

Ikan di Indonesia dengan menggunakan alat tangkap Gillnet

2.  Mengenal alat tangkap Gillnet serta teknik penangkapan

menggunakan Gillnet

3.  Mengenal jenis ikan yang dapat di jerat dengan alat tangkap Gillnet.

C. MANFAAT

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan,

informasi dan  pengetahuan bagi mahasiswa/ mahasiswi dan juga mengetahui,

memahami pengertian dari  alat tangkap Gillnet itu sendiri.

7

Page 11: Gillnet(jaring insang)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Alat Tangkap Gillnet

Dalam bahasa Jepang Gillnet disebut dengan istilah sasi ami,

yang berdasarkan pemikiran bahwa tertangkapnya ikan-ikan pada Gillnet ialah

dengan proses bahwa ikan-ikan tersebut menusukkan diri pada jaring-ami. Di

Indonesia penamaan Gillnet ini beraneka ragam, ada yang menyebutkannya

berdasarkan jenis ikan yang tertangkap (jaring kuro, jaring udang dsbnya), ada

pula yang  disertai dengan nama tempat (jaring udang Bayeman), dan lain

sebagainya. Tertangkapnya ikan ikan-ikan dengan Gillnet ialah dengan cara

bahwa ikan-ikan tersebut terjerat (gilled) pada mata jaring atupun terbelit-belit

(entangled) pada tubuh jaring.

B. Definisi Alat Tangkap

Gillnet sering diterjemahkan dengan “jaring insang”, “jaring rahang”, dan

lain sebagainya. Istilah “Gillnet” didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan

yang tertangkap “gilled-terjerat” pada sekitar operculum nya pada mata jaring.

Sedangkan “Gillnet dasar” atau “bottom Gillnet” adalah jaring insang, jaring

rahang yang cara operasinya ataupun kedudukan jaring pada fishing ground

direntangkan pada dasar laut, yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi

tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan

damersal, dengan bahan jaring terbuat dari multi fibre.

8

Page 12: Gillnet(jaring insang)

Jaring Insang (Gillnet) adalah suatu jenis alat penangkap ikan dari bahan

jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring dari bagian

jaring utama ukurannya sama. Jumlah mata jaring ke arah panjang / horizontal

(Mesh Length/ML) jauh lebih banyak dari pada jumlah mata jaring ke arah

vertikal atau ke arah dalam (Mesh Depth/MD). Pada bagian atasnya dilengkapi

dengan beberapa pelampung (floats) dan dibagian bawahnya dilengkapi dengan

beberapa pemberat (sinkers), sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan

memungkinkan jaring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam

keadaan tegak.

Dalam pengoprasian Gillnet biasanya terdiri dari beberapa tinting jaring

yang digabung menjadi satu unit jaring yang panjang, dioperasikan dengan

dihanyutkan, dipasang secara menetap pada suatu perairan dengan cara

dilingkarkan atau menyapu dasar perairan. Contohnya jaring insang hanyut (Drift

Gillnet), jaring insang tetap(set Gillnet), jaring insang lingkar (encircling Gillnet),

jaring insang klitik (shrimp Gillnet),dan Trammel Net. Metode pengoperasian dari

jaring insang pada umumnya dilakukan. secara pasif, tetapi ada juga yang

dioperasikan secara semi aktif atau dioperasikan secara aktif.

Untuk jenis jaring yang dioperasikan secara pasif umumnya dilakukan

pada malam hari, baik itu dioperasikan dengan alat bantu cahaya atau tanpa alat

bantu cahaya dengan cara dipasang di perairan/daerah penangkapan yang

diperkirakan akan dilewati oleh ikan atau hewan air lainnya, kemudian dibiarkan

untuk beberapa lama supaya ikan mau memasuki mata jaring.

9

Page 13: Gillnet(jaring insang)

Lamanya pemasangan jaring insang di daerah penangkapan disesuaikan

dengan jenis ikan yang akan dijadikan target tangkapan atau menurut kebiasaan

nelayan yang mengoperasikannya.

Untuk jaring insang yang dioperasikan secara semi aktif atau yang

dioperasikan secara aktif, pemasangan jaring di daerah penangkapan umumnya

dilakukan pada siang hari yaitu dengan mengaktifkan jaring supaya ikan

tertangkap atau dengan kata lain tidak menunggu supaya ikan memasuki mata

jaring.

Untuk jenis jaring insang yang konstruksinya hanya terdiri dari satu

lembar, ikan yang memasuki mata jaring biasanya hanya ikan yang mempunyai

ukuran keliling belakang penutup insang (operculum girth) lebih kecil dari

keliling mata jaring dan keliling tinggi maksimum (maksimum body girth) dari

ikan lebih besar dari keliling mata jaring (mesh size).

Cara tertangkapnya ikan pada mata jaring biasanya terjerat pada bagian

belakang penutup insang (operculum) atau terjerat di antara operculum dan bagian

tinggi maksimum (maximum body) ikan.

Gambar 4. Ikan tertangkap Gillnet

10

Page 14: Gillnet(jaring insang)

Untuk jenis jaring insang yang konstruksinya terdiri dari dua lembar dan

tiga lembar, ikan yang memasuki mata jaring biasanya selain ikan yang

mempunyai ukuran keliling bagian belakang penutup insang lebih kecil dan

keliling tinggi maksimum lebih besar darui keliling mata jaring bagian dalam

(inner net).

Cara tertangkapnya ikan pada kedua jenis jaring ini, selain terjerat pada

bagian belakang operculum atau terjerat di antara operculum dan bagian tinggi

maksimum pada mata jaring bagian dalam, juga tertangkap secara terpuntal, maka

ikan yang tertangkap dapat dengan terjerat atau juga terpuntal pada jaring.

Target tertangkapnya ikan sebagai berikut :

a. Targer tertangkapnya ikan oleh jaring satu lembar :

- Ikan-ikan yang mempunyai bentuk streamline, seperti bentuk ikan

Cakalang (Katsuwonus pelamis), Kembung (Rasreliger spp), Sarden

(Sardinella spp) dan Ikan Salem (Onchorhynchus spp).

- Ikan-ikan yang mempunyai sifat bergerombol, baik itu bergerombol

secara agregation, school atau bergerombol secara food.

- Besar individu dari gerombolan ikan hampir merata,

- Mempunyai kecepatan/kekuatan untuk menusuk mata jaring dan

- Jenis ikan yang mempunyai model berenang (mode of swimming)

seperti model berenang subcarangiform, carangiform, thunniform dan

yang menyerupainya.

b. Target tertangkapnya ikan dengan jaring insang dua lembar dan tiga

lembar :

- Ikan-ikan yang menjadi target tertangkapnya jaring satu lembar,

11

Page 15: Gillnet(jaring insang)

- Ikan-ikan yang tidak mempunyai bentuk sreamline, seperti bentuk

beberapa jenis ijkan dasar, ikan lindung, kepiting, udang dan jenis

lainnya,

- Ikan yang mempunyai sifat soliter,

- Ikan yang mempunyai ukuran besar, seperti layaran, hiu, tuna dan jenis

lainnya,

- Besar individu dan gerombolan ikan tidak merata dan

- Tidak mempunyai kecepatan/kekuatan untuk memasuki dan menusuk

mata jaring seperti jenis ikan yang mempunyai model berenang (mode

of swimming) seperti model berenang angiulsform, balistiform,

gymnotiform dan rajiform dan yang menyerupainya.

Jenis jaring insang di Indonesia:

1) Jaring insang satu lembar (single Gillnet)

2) Jaring insang dua lembar (Double Gillnet atau semi Trammel Net)

3) Jaring insang tiga lembar (Trammel Net).

Gambar 5. Jenis jaring-jaring insang

12

Page 16: Gillnet(jaring insang)

Penamaan dari ketiga jaring ini bisa berbeda menurut daerah atau

penamaannya menurut daerah atau penamaannya disesuaikan dengan nama ikan

yang akan dijadikan target tangkapan. 

C. KLASIFIKASI GILLNET

Konstruksi jaring insang ada yang terdiri dari satu lembar jaring, dua

lembar jaring, dan ada juga yang terdiri dari tiga lembar jaring. Untuk jaring

insang yang konstruksinya hanya terdiri dari satu lembar disebut dengan “Jaring

insang satu lembar (Gillnet)”, yang konstruksinya terdiri dari dua lembar disebut

dengan “Jaring insang dua lembar atau jaring insang lapis dua (Double Gillnet

atau Semi Trammel Net)” dan untuk yang konstruksinya terdiri dari tiga lembar

disebut dengan “ jaring insang tiga lembar (Trammel Net) ”. Penamaan dari ketiga

jenis jaring insang ini dapat berbeda menurut daerah, target tangkapan dan

nelayan yang mengoperasikannya.

Menurut Sudirman, (2004) berdasarkan kontruksinya, jaring insang

dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu berdasarkan jumlah lembar jaring utama

dan cara pemasangan tali ris. Klasifikasi berdasarkan jumlah lembar jaring utama

ialah sebagai berikut:

1.  Jaring insang satu lembar (Single Gillnet)

Jaring insang satu lembar adalah jaring insang yang jaring utamanya

terdiri dari hanya satu jaaring, tinggi jaring ke arah dalam atau mesh depth dan ke

arah panjang atau mesh length disesuaikan dengan target tangkapan, daerah

penangkapan, dan metode pengoperasian.

13

Page 17: Gillnet(jaring insang)

Gambar 6. Jaring insang satu lembar (Single Gillnet)

2.  Jaring insang Double lembar (Double Gillnet atau Semi Trammel Net)

Jaring insang dua lembar adalah jaring insang yang jaring utamanya terdiri

dari dua lembar jaring, ukuran mata jaring dan tinggi jaring dari masing-masing

lembar jaring, bisa sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Gambar 7. Jaring insang Double lembar (Double Gillnet atau Semi Trammel Net)

14

Page 18: Gillnet(jaring insang)

3.  Jaring insang tiga lembar (Trammel Net)

Jaring insang tiga lembar adalah jaring insang yang jaring utamanya terdiri

dari tiga lembar jaring, yaitu dua lembar jaring bagian luar (outter net) dan satu

lembar jaring bagian dalam (inner net).

Gambar 8. Jaring insang tiga lembar (Trammel Net)

Sedangkan menurut Sadhori (1985), berdasarkan kontruksi dari cara

pemasangan tali ris, jaring insang dibagi ke dalam 4 (empat) jenis yaitu:

1.  Pemasangan jaring utama bagian atas dengan tali ris atas dan jaring utama

bagian bawah dengan tali ris bawah disambungkan secara langsung.

2.  Jaring utama bagian atas disambungkan secara langsung dengan tali ris atas

dan bagian jaring utama bagian bawah disambungkan melalui tali

penggantung (hanging twine) dengan tali ris bawah.

3. Pemasangan jaring utama bagian atas dengan tali ris atas disambungkan

melalui tali penggantung dan bagian bawah dari jaring utama disambungkan

secara langsung dengan tali ris bawah.

15

Page 19: Gillnet(jaring insang)

4.  Jaring utama bagian atas dengan tali ris atas dan bagian jaring utama bagian

bawah dengan tali ris bawah disambungkan melalui tali penggantung.

Penamaan Gillnet berdasarkan cara operasi ataupun kedudukan jaring

dalam perairan maka Ayodhyoa (1981) membedakan antara:

1.   Gillnet Permukaan (Surface Gillnet)

Pada salah satu ujung jaring ataupun pada kedua ujungnya diikatkan tali

jangkar, sehingga letak (posisi) jaring jadi tertentu oleh letak jangkar.

Beberapa piece digabungkan menjadi satu, dan jumlah piece harus disesuaikan

dengan keadaanfishing ground. Float line (tali pelampung, tali ris atas) akan

berada di permukaan air (sea surface). Dengan begitu arah rentangan dengan arah

arus, angin dan sebagainya akan dapat terlihat.

Gerakan turun naik dari gelombang akan menyebabkan pula gerakan turun

naik dari pelampung, kemudian gerakan ini akan ditularkan ke tubuh jaring. Jika

irama gerakan ini tidak seimbang, juga tension yang disebabkan float line juga

besar, ditambah oleh pengaruh-pengaruh lainnya. Kemungkinan akan terjadi

peristiwa the rolling up of Gillnet yaitu peristiwa dimana tubuh jaring tidak lagi

terentang lebar, jaring tidak berfungsi lagi sebagai penghalang/penjerat ikan.

Ciri-ciri Gillnet Permukaan (Surface Gillnet) adalah ada salah satu ujung

jaring ataupun pada kedua ujungnya diikatkan tali jangkar, sehingga letak jaring

menjadi tertentu oleh letak jangkar. Beberapa piece digabungkan menjadi satu,

dan jumlah piece harus disesuaikan dengan keadaan fishing ground. Float line

(tali pelampung) akan berada di permukaan air (sea surface). Dengan demikian,

arah rentangan dengan arah arus, angin dan sebagainya akan dapat terlihat.

16

Page 20: Gillnet(jaring insang)

Pengoperasian Gillnet Permukaan (Surface Gillnet) yaitu setelah tiba

pada fishing ground yang telah ditentukan (sebainya bukan derah pelayaran) maka

yang pertama diturunkan adalah pelampung tanda dan jangkar, selanjutnya

dilakukan penurunan jaring (setting). Setelah semua jaring telah diturunkan dan

telah terentang dengan sempurna, maka dalam jangka waktu tertentu dilakukan

penarikan jaring (hauling). Pada saat hauling, jaring diatur dengan baik seperti

semula, sehingga memudahkan untuk operasi berikutnya. Operasi penangkapan

banyak dilakukan pada malam hari, tetapi pada pagi hari penangkapan juga bisa

dilakukan. Yan penting, bagaimana warna jaring tidak terlihat oleh ikan. Oleh

sebab itu, warna jaring sering sama dengan warna perairan.

Jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan umumnya berupa jenis-

jenis ikan dasar atau jenis-jenis ikan pelagis. Misalnya: cakalang, jenis-jenis tuna,

saury, flying fish, dll

Gambar 9. Gillnet Permukaan (Surface Gillnet)

17

Page 21: Gillnet(jaring insang)

2.   Gillnet Permukaan (Bottom Gillnet)

Pada kedua ujung jaring diikatkan jangkar, sehingga letak jaring akan

tertentu. Hal ini sering disebut set bottom Gillnet. Jaring ini direntangkan dekat

dengan dasar laut, sehingga dinamakan bottom Gillnet, berarti jenis-jenis ikan

yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun

ikan-ikan demersal. Posisi jaring dapat diperkirakan pada float

berbendera/bertanda yang diletakkan pada kedua belah pihak ujung jaring.

Pada umumnya yang menjadi fishing ground adalah daerah pantai, teluk, muara

yang mengakibatkan pula jenis ikan yang tertangkap dapat berbagai jenis,

misalnya hering, cod, flat fish, halbut, mackerel, yellow tail, sea bream, udang,

lobster dan sebagainya.

Ciri-ciri Gillnet Permukaan (Bottom Gillnet) adalah pada kedua ujung

jaringdiikatkan jangkar, sehingga letak jaring akan tertentu. Hal ini juga sering

disebut set bottom Gillnet. Karena jaring ini direntangkan dekat pada dasar laut,

maka dinamakan bottom Gillnet, berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tangkapan

ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan demersal. Posisi jaringa dapat

diperkirakan pada pelampung bendera/pertanda yang diletakkan pada kedua ujung

jaring, tetapi tidak dapat diperkirakan keadaan baik dan buruknya rentangan jaring

itu sendiri.

Pengoperasian penangkapannya sama dengan surface Gillnet (Gillnet

permukaan).Perbedaannya hanya posisi jaring dalam air. Pada umumnya yang

menjadi fishing ground adalah daerah pantai, teluk, muara yang mengakibatkan

pula jensis ikan yang tertangkap dapat menjadi berbagai jenis, misalnya herring,

cod, flat fish, halbut, mackerel, yellow tail, sea bream, dsb.

18

Page 22: Gillnet(jaring insang)

Gambar 10. Gillnet Permukaan (Bottom Gillnet)

3.   Gillnet Pertengahan (Drift Gillnet)

Sering juga disebut dengan Drift net saja, atau ada juga yang memberi

nama lebih jelas misalnya ”salmon Drift Gillnet”, atau ”salmon Drift Trammel

Net”, dan ada pula yang menerjemahkannya ”jaring hanyut”.

Posisi jaring ini tidak ditentukan oleh adanya jangkar, tetapi bergerak

hanyut bebas mengikuti arah gerakan arus. Pada satu pihak dari ujung jaring

diletakkan tali, dan tali ini dihubungkan dengan kapal, gerakan hanyut dari kapal

sedikit banyak juga dapat mempengaruhi posisi jaring. Selain dari gaya-gaya arus,

gelombang, maka kekuatan angin juga akan mempengaruhi keadaan hanyut

jaring.

Drift Gillnet juga dapat digunakan untuk mengejar gerombolan ikan, dan

merupakan alat penangkap yang penting untuk perikanan laut bebas. Karena

posisinya tidak ditentukan oleh jangkar, maka pengaruh dari kekuatan arus

19

Page 23: Gillnet(jaring insang)

terhadap tubuh jaring dapat diabaikan. Gerakan jaring bersamaan dengan gerakan

arus sehingga besarnya tahanan dari jaring terhadap arus dapat diabaikan.

Ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan antara lain saury, mackarel, flying

fish, skip jack, tuna, salmon, hering, dan lain-lain.

Ciri-ciri dan cara pengoperasian Gillnet jenis ini tidak jauh beda dengan

Gillnet jenis permukaan (surface Gillnet). Namun yang membedakan adalah

posisi jaring yang tidak rapat di permukaan dan tidak rapat di dasar perairan.

Posisinya melayang-layang di dalam air tetapi tetap terentang secara sempurna.

Gambar 11. Gillnet Pertengahan (Drift Gillnet)

4.  Encircling Gillnet atau Surrounding Gillnet

Gerombolan ikan dilingkari dengan jaring, antara lain digunakan untuk

menghadang arah lari ikan. Supaya gerombolan ikan dapat dilingkari/ditangkap

dengan sempurna, maka bentuk jaring sewaktu operasi ada yang berbentuk

lingkaran, setengah lingkaran, bentuk huruf V atau U, bengkok-bengkok seperti

alun gerombolan dan masih banyak jenisnya lagi.

20

Page 24: Gillnet(jaring insang)

Ikan setelah terkurung dalam lingkaran jaring, dikejuti, sehingga ikan-ikan

akan terjerat pada mata jaring. Tinggi jaring diusahakan sesuai dengan kedalaman

perairan. Oleh sebab itu pada saat operasi keadaan pasang/surut perlulah

diperhatikan. Alat tangkap ini juga banyak digunakan oleh nelayan untuk

menangkap ikan-ikan yang hidup di perairan karang, yaitu dengan memasang alat

tangkap di sekitar atau melingkari karang.

Berdasarkan bentuk  alat waktu dioperasikan

1. Gillnet melingkar (encirling Gillnet), yaitu Gillnet yang cara

pemasanggannya dengan melingkarkan jaring pada gerombolan ikan.

Setelah jaring  melingkar dan mengurung gerombolan ikan, maka ikan

dikejutkan agar menabrak jaring dan tersangkut pada mata jaring.

Gambar 12. Gillnet melingkar (encirling Gillnet)

21

Page 25: Gillnet(jaring insang)

2. Gillnet mendatar (Drift net), Seperti yang dijelaskan diatas.

Gambar 13. Gillnet mendatar (Drift net)

Berdasarkan kedudukan alat waktu dipasang yaitu:

1. Gillnet hanyut (Drift Gillnet), yaitu jaring insang yang pemasangannya

dibiarkan hanyut mengikuti arus. Salah satu ujung tali risnya diikatkan

pada perahu/kapal

2. Gillnet tetap (set Gillnet), yaitu jaring insang yang dipasang secara

menetap untuk sementara waktu dengan menggunakan jangkar. Dalam

hal ini kadang-kadang jaring diberi jangkar atau diikatkan pada suatu

tempat  yang  tetap.

22

Page 26: Gillnet(jaring insang)

Gambar 14. Gillnet hanyut (Drift Gillnet) dan Gillnet tetap (set Gillnet)

D. Metode Penangkapan Gillnet

1. Metode penangkapan surface Gillnet (jaring insang permukaan)

a. Setelah tiba pada suatu fishing ground

Yang telah ditentukan maka yang pertama diturunkan adalah pelampung

tanda dan jangkar, selanjutnya dilakukan penurunan jaring (setting). Setelah

semua jaring telah diturunkan dan telah terentang dengan sempurna, maka dalam

jangka waktu tertentu, biasanya 2-5 jam dilakukan penarikan jaring

(hauling). Pada saat hauling, jaring diatur dengan baik sehingga memudahkan

untuk operasi berikutnya Operasi penangkapan banyak dilakukan pada malam

hari, tetapi pada pagi hari penangkapan bisa pula dilakukan, yang penting

bagaimana warna jaring tidak terlihat oleh ikan. Oleh sebab itu warna jaring

sering sama dengan warna perairan.

b. jaring ditebar melintang melawan arus

23

Page 27: Gillnet(jaring insang)

c. Surface Gillnet akan berada di permukaan air, sampai lapisan

pertengahan perairan.

Daerah penangkapan:

- Sebaiknya bukan daerah pelayaran, biasanya daerah penangkapan

mengikutikeberadaan ikan dan perhitungan ekonomi kegiatan

penangkapan ini. Kemudiandiperhitungkan juga jarak, dan kekuatan

kapal dalam melakukan proses penangkapan tersebut.

- Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian Gillnet adalah

perairan luas tak Berkarang, yang merupakan tempat gerombolan ikan

bermigrasi baik untuk mancari makan ataupun untuk baerpijah

- Daerah perikanan di Indonesia yang banyak menggunakan Gillnet dalam

usaha penangkapan antara lain: Samarinda, Jawa Timur, Papua,

Minahasa Selatan,Bali, Jawa Barat dan Ambon.

Kemungkinan hasil:

      Ikan-ikan pelagis kecil (c/ sarden, baby tuna, rucah, dll) tergantung ukuran

mesh size jaring itu sendiri.

2. Metode penangkapan Midwater Gillnet (jaring insang pertengahan):

Hampir sama seperti surface Gillnet, yang  berbeda hanyalah posisi di

dalam lapisan perairannya. Midwater Gillnet , atau biasa disebut juga dengan

floating net inikarena posisinya yang mengapung di lapisan tengah perairan laut

yang disebabkan oleh berat jangkar dan pelampung yang disesuaikan supaya

Gillnet ini dapat terapung.

Daerah penangkapan:

24

Page 28: Gillnet(jaring insang)

Sebaiknya bukan daerah pelayaran, biasanya daerah penangkapan

mengikuti keberadaan ikan dan perhitungan ekonomi kegiatan  penangkapan ini.

Kemudian diperhitungkan juga jarak, dan kekuatan kapal dalam melakukan proses

penangkapan tersebut

Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian Gillnet adalah perairan

luastak berkarang, yang merupakan tempat gerombolan ikan bermigrasi baik

untuk makan atau untuk memijah.

Kemungkinan hasil:

Ikan-ikan pelagis kecil (sarden, baby tuna, layur, dll) tergantung ukuran

meshsize jaring itu sendiri. Jenis-jenis ikan demersal atau bottom fish (flat fish,sea

bream, dan lain-lain)

3. Metode penangkapan bottom Gillnet( jaring insang dasar) :

Hampir sama seperti surface Gillnet, yang berbeda hanyalah posisi di

dalam lapisan perairannya. Bottom Gillnet ini dibuat supaya terbentang

dibawah/dasar laut. Dengan cara bobot pemberat/jangkar dibuat lebih berat

sehingga Gillnet dapat tenggelam tetapi tetap terbentang dengan adanya

pelampung dibagian atas Gillnet.

Daerah penangkapan:

- Sebaiknya bukan daerah pelayaran, biasanya daerah penangkapan

mengikuti keberadaan ikan dan perhitungan ekonomi kegiatan

penangkapan ini. Kemudian  diperhitungkan juga jarak, dan kekuatan

kapal dalam melakukan proses penangkapan tersebut. 

25

Page 29: Gillnet(jaring insang)

- Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian Gillnet adalah

perairan luas tak berkarang, yang merupakan tempat gerombolan ikan

bermigrasi baik untuk makan atau untuk memijah

- Daerah perikanan Indonesia yang banyak menggunakan Gillnet dalam

usaha penangkapan antara lain: Samarinda, Jawa Timur, Papua,

Minahasa Selatan,Bali, Jawa Barat dan Ambon

Kemungkinan hasil:

Jenis- jenis ikan demersal atau bottom fish (flat fish, sea bream, dan lain-

lain). Jenis-jenis lobster dan lain sebagainya.

E. Cara Pengoperasian Gillnet

Sebelum operasi penangkapan di mulai, semua peralatan dan perbekalan

yang diperlukan untuk menangkap ikan dengan menggunakan Gillnet harus

dipersiapkan dengan teliti. Jaring harus disusun di atas kapal dengan memisahkan

antara pemberat dan pelampung supaya mudah menurunkannya dan tidak kusut.

Metode operasi penangkapan ikan dengan menggunakan Gillnet dibagi menjadi

tiga tahap, yaitu “setting”, “immersing”, dan “hauling” (Sadhori, 1985).

1. Lama penebaran jaring “setting”

Bila kapal telah mencapai di daerah penangkapan, segera persiapan

penebaran jaring dimulai.

a. Mula–mula posisi kapal ditempatkan sedemikian rupa agar arah angin

datangnya dari tempat penurunan jaring.

b. Setelah kedudukan atau posisi kapal sesuai dengan yang dikehendaki,

jaring dapat diturunkan. Penurunan jaring dimulai dari penurunan

pelampung tanda ujung jaring atau lampu kemudian tali selambar depan,

26

Page 30: Gillnet(jaring insang)

lalu jaring dan yang terakhir kali selambar pada ujung akhir jaring atau

selambar belakang yang biasanya terus di ikatkan pada kapal.

c.  Pada waktu penurunan jaring yang harus diperhatikan adalah arah arus

laut, karena kedudukan jaring yang paling baik adalah memotong arus

antara 450-900.

2.  Lama perendaman jaring “immersing”

Gillnet didiamkan terendam dalam perairan sampai kira–kira selama 3–5

jam.

3.   Lama penarikan jaring “hauling”

Setelah jaring dibiarkan di dalam perairan selama ± 3–5 jam, jaring dapat

di angkat (dinaikkan) ke atas kapal untuk diambil ikannya. Urutan penarikan

jaring ini merupakan kebalikan dari urutan penebaran jaring, yaitu dimulai dari

tali selambar belakang, baru jaring, tali selambar muka, dan terakhir pelampung

tanda. Penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Gillnet umumnya

dilakukan pada waktu malam hari (Waluyo, 1972).

Spesies ikan sasaran dari alat tangkap Gillnet adalah tetengkek

(Megalacpis cordyla), ikan terbang (Cypselurus sp), ikan belanak (Mugil sp), ikan

kuro (Polynemussp), ikan alu–alu (Sphyraena sp), ikan tenggiri (Scromberomorus

commersoni), dan lain-lain.

Teknik operasi Gillnet adalah sebagai berikut:

1. Setting

Pada saat melakukan setting, kapal diarahkan ke tengah kemudian

dilakukan pemasangan jaring bottom Gillnet oleh Anak Buah Kapal ( ABK).

Jaring bottom Gillnet dipasang tegak lurus terhadap arus sehingga nantinya akan

27

Page 31: Gillnet(jaring insang)

dapat menghadang gerombolan ikan yang sebelumnya telah dipasangi rumpon,

dan gerombolan ikan pada tertarik lalu mengumpul disekitar rumpon maupun

light fishing dan akhirnya tertagkapkarena terjerat bagian operculum (penutup

insang) atau dengan caraterpuntal.

2.  Holling

Setelah dilakukan setting dan ikan yang telah terkumpul dirasa sudah

cukup banyak, maka dilkukan holling dengan menarik jaring botol Gillnet dari

dasar perairan kepermukaan (jaring di tarik keatas kapal). Setelah semua hasil

tangkap dan jaring ditarik ke atas kemudian baru dilakukan kegiatan penyortiran.

3. Persiapan

Alat Sebelum operasi dimulai semua peralatan dan perbekalan harus

dipersiapkandengan teliti. Jaring harus disusun di atas kapal dengan memisahkan

antara pemberat dan pelampung supaya mudah menurunkannya dan tidak kusut.

Penyusunan Gillnet diatas kapal penangkpan ikan disesuaikan dengan susunan

peralatandi atas kapal atau tipe kapal yang dipergunakan. Sehingga dengan

demikian Gillnetdapat disusun di atas kapal pada :

a. buritan kapal 

b.samping kiri kapal

c. samping kanan kapal

4.  Waktu Penangkapan

Penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Gillnet umumnya

dilakukan pada waktu malam hari  terutama pada saat gelap bulan. Dalam satu

malam bila bulan gelap penuh operasi penangkapan aatau penurunan alat dapat

28

Page 32: Gillnet(jaring insang)

dilakukan sampai dua kali karena dalam sekali penurunan alat, Gillnet didiamkan

terpasang dalam perairan sampai kira-kira selam 3-5 jam.

4. Daerah Penangkapan (Fishing Ground)

Setelah semua peralatan tersusun rapi maka kapal dapat dilayarkan menuju

kedaerah penangkapan (fishing ground). Syarat-syarat daerah penangkapan yang

baik untuk penangkapan ikan dengan menggunakan Gillnet adalah :

bukan daerah alur pelayaran umum dan

arus arahnya beraturan dan paling kuat sekitar 4 knots

dasar perairan tidak berkarang

5. Penurunan Alat

        Bila kapal telah sampai di daerah penangkapan, segera persiapan alat

dimulai.

mula-mula posisi kapal ditempatkan sedemikian rupa agar arah

angin datangnyadari tempat penurunan alat

setelah kedudukan/ posisi kapal sesuai dengan yang dikehendaki,

jaring dapatditurunkan. Penurunan jaring dimulai dari penurunan

jangkar, pelampung tandaujung jaring atau lampu, kemudian tali

slambar depan, lalu jaring, tali slambar  pada ujung akhir jaring atau

tali slambar belakang, dan terakhir pelampungtanda.

pada saat penurunan jaring, yang harus diperhatikan adalah arah arus

laut. Karena kedudukan jaring yang paling baik adalah memotong

arus antara 45-90.

29

Page 33: Gillnet(jaring insang)

6. Penarikan Alat dan Pengambilan Ikan

      Setelah jaring dibiarkan di dalam perairan sekitar 3-5 jam, jaring dapat

diangkat (dinaikkan) ke atas kapal untuk diambil ikannya. Bila hasil penangkapan

baik, jaring dapat didiamkan selama kira-kira 3 jam sedangkan bila hasil

penangkapan sangat kuran jaring dapat lebih lama didiamkan di dalam perairan

yaitu sekitar 5 jam. Bila lebih lama dari 5 jam akan mengakibatkan ikan-ikan

yangtertangkap sudah mulai membusuk atau kadang-kadang dimakan oleh ikan

yang lebih besar. Urutan pengangkatan alat ini adalah merupakan kebalikan dari

urutan penurunan alatyaitu dimulai dari pelampung tanda, tali selambar belakang,

baru jaring, tali slambar muka dan terakhir pelampung tanda.Apabila ada ikan

yang tertangkap, lepaskan ikan tersebut dari jaring dengan hati-hatiagar ikan tidak

sampai terluka. Untuk hal tersebut bila perlu dengan cara memotong satu atau dua

kaki (bar) pada mata jarring agar ikan dilepas tidak sampai luka/rusak. Ikan-

ikan yang sudah terlepas dari jaring segera dicuci dengan air laut yang bersih

danlangsung dapat disimpan ke dalam palka, dengan dicampur pecahan es atau

garam secukupnya agar ikan tidak lekas membusuk.

F. KONSTRUKSI ALAT TANGKAP ( BOTTOM GILLNET )

1. Konstruksi Umum

Pada umumnya yang disebutkan dengan Gillnet dasar ialah jaring dengan

bentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya

pada seluruh jaring, lebar jaring lebih pendek jika dibandingkan dengan

panjangnya, dengan perkataan lain, jumlah mesh depth lebih sedikit jika

dibandingkan dengan jumlah mesh size pada arah panjang jaring.

30

Page 34: Gillnet(jaring insang)

Pada lembaran-lembaran jaring, pada bagian atas dilekatkan pelampung

(float) dan pada bagian bawah dilekatkan peemberat (sinker). Dengan

menggunakan dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy dari float yang

bergerak menuju keatas dan sinking force dari sinker ditambah dengan berat

jaring didalam air yang bergerak menuju kebawah, maka jaring akan terentang.

Ayodhyoa (1974) menyatakan bahwa pada konstruksi umum, yang

disebutkan dengan Gillnet ialah jaring yang berbentuk persegi panjang yang

mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar jaring

lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya, dengan kata lain, jumlah

mezh depth lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mezh size pada arah

panjang jaring. Pada lembaran-lembaran jaring, pada bagian atas dilekatkan

pelampung (float) dan pada bagian bawah diletakkan pemberat (sinker). Dengan

menggunakan gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy dari float yang

bergerak menuju ke atas dan sinking force dari sinker ditambah dengan berat

jaring di dalam air yang bergerak menuju ke bawah, maka jaring akan terlentang.

Detail konstruksi, kedua ujung jaring diikatkan pemberat. Posisi jaring dapat

diperkirakan pada float berbendera atau bertanda yang dilekatkan pada kedua

belah pihak ujung jaring. Karakteristik Gillnet berbentuk empat persegi panjang

yang dilengkapi dengan pelampung yang terbuat dari plastik, pemberat pemberat

yang terbuat dari timah, tali ris atas dan tali ris bawah yang bahannya terbuat dari

plastik. Besarnya mata jaring bervariasi tergantung sasaran yang akan ditangkap

baik udang maupun ikan.

Jaring insang pada umumnya berbentuk empat persegi panjang. Ukuran

mata jaring (mesh size) seluruh bagian jaring adalah sama. Ukuran mata jaring

31

Page 35: Gillnet(jaring insang)

yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan ukuran ikan yang menjadi target

tangkapan.

Konstruksi jaring insang terdiri dari:

1) Badan jaring (webbing).

2) Tali ris atas.

3) Tali ris bawah.

4) Pelampung.

5) Pemberat.

6) Tali slambar (tali penghubung antar pis.

Jaring insang termasuk kelompok alat penangkap yang selektif, ukuran

minimum ikan yang menjadi target tangkapan dapat diatur dengan cara mengatur

ukuran mata jaring yang digunakan. Ikan-ikan yang menabrak jaring. Ukurannya

mata jaring dan bukaannya sangat ditentukan oleh ikan yang menjadi tujuan

penanangkapan.

 Ikan yang akan dijerat pada overculumnya adalah ikan yang memiliki

bentuk dan ukuran yang sama. Ikan dijerat dengan mengggunakan mata jaring

yang dibuat terbuka. Terbukanya mata jaring ditentukan oleh bentuk dan ukuran

potongan melintang di bagian overculum spesies tujuan penangkapan. Bagaimana

potongan melintang ikan dan mata jaringnya perhatikan gambar 2. Gambar 2

adalah cara mengukur bagian insang ikan dengan menggunakan benang jaring dan

hasil pengukuran. Panjang tali tersebut adalah ukuran mata jaring dibagi dua atau

setengan panjang tali Adalah ukuran mata jaring.

32

Page 36: Gillnet(jaring insang)

Gambar 15. Jaring Insang

Secara umum bentuk potongan melintang ikan terbagi menjadi tiga, yaitu

bentuk bulat, bentuk pipih vertikal dan bentuk pipih horisontal. Sebagai patokan

pertama adalah ikan yang berpotongan melintang bulat (gambar 3 B), maka

bentuk bukaan mata jaringnya mirip belah ketupat. Demikian pula untuk potongan

melintang ikan pada gambar 3 A, B dan C dapat menggambarkan bagaimana

besranya bukaan mata jaring insang.

Bentuk segiempat pada gambar 3.A adalah bentuk bukaan mata jaring

untuk menjerat ikan yang  berbentuk melebar, seperti ikan sebelah dan cucut.

Segiempat pada gambar 3.A adalah bentuk bukaan mata jaring yang digunakan

untuk menangkap ikan yang berbentuk bulat seperti ikan tongkol atau cakalang.

33

Page 37: Gillnet(jaring insang)

Sedangkan segiempat pada gambar 3.C adalah bentuk bukaan mata jaring yang

digunakan untuk mennagkan ikan berbentuk pipih seperti ikan tenggiri atau kwee.

 

Gambar 16. Bentuk potongan tubuh ikan

Ukuran mata jaring adalah sama dengan panjang tali hasil pengukuran

Gambar 17. Mengukur Mata Jaring

2. Detail Konstruksi

Pada kedua ujung jaring diikatkan jangkar, yang dengan demikian letak

jaring akan telah tertentu. Karena jaring ini direntang pada dasar laut, maka

dinamakan bottom Gillnet, yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi

tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan

damersal. Posisi jaring dapat diperkirakan pada float berbendera atau bertanda

34

Page 38: Gillnet(jaring insang)

yang dilekatkan pada kedua belah pihak ujung jaring, tetapi tidaklah dapat

diketahui keadaan baik buruknya rentangan jaring itu sendiri.

3. Karakteristik

Set bottom Gillnet direntang pada dasar laut, sehingga yang menjadi

tujuan penangkapan adalah ikan-ikan damersal.

Bottom Gillnet berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan

pelampung, pemberat, ris atas dan ris bawah serta dilengkapi dengan

jangkar.

Besarnya mata jaring bervariasi tergantung sasaran yang akan ditangkap

baik udang maupun ikan.

Jaring Gillnet direntangkan pada float berbendera yang diletakkan pada

kedua belah pihak ujung jaring tetapi tidak dapat diketahui keadaan baik

buruknya rentangan itu sendiri.

3. Bahan Dan Spesifikasinya

Pengenalan bahan jaring sintetis dengan mutu yang tinggi telah

merangsang perkembangan pemakaian alat ini. Hal ini disebabkan efisiensi

penangkapan yang jauh lebih baik yakni 2-13 kali lebih tinggi pada PA

monofillament yang transparant (jernih) dibanding dengan bahan serat alami

(kapas, rami, rami halus).

a. Persyaratan

Persyaratan efisiensi penangkapan yang baik memerlukan rendahnya daya

rangsang alat untuk organ penglihatan atau organ lateral line sebelum ikan terkait

atau terjerat dalam jaring Gillnet harus disesuaikan dengan kebiasaan hidup ikan

melebihi trawl dan purse seine.

35

Page 39: Gillnet(jaring insang)

Bahan dari Gillnet harus mempunyai daya tampak sekecil mungkin dalam

air, terutama sekali untuk penangkapan di siang hari pada air jernih. Serat jaring

juga harus sehalus dan selunak mungkin untuk mengurangi daya penginderaan

dengan organ side line. Serat jaring yang lebih tipis juga kurang terlihat.

Sebaliknya bahan harus cukup kuat untuk menahan rontaan ikan yaang tertangkap

dan dalam upayanya untuk membebaskan diri. Lebih lanjut diperlukan kemuluran

dan elastisitas yang tepat untuk menahan ikan yang terjerat atau terpuntal sewaktu

alat dalam air atau sewaktu penarikan keatas kapal tetapi tidak menyulitkan

sewaktu ikan itu diambil dari jaring. Bahan yang daya mulurnya tinggi untuk

beban kecil tidak sesuai untuk gull net karena ukuran ikan yang terjerat pada

insang tergantung pada ukuran mata jaring. Jaring perlu memiliki kekuatan simpul

yang stabil dan ukuran mata jaring tidak boleh dipengaruhi air.

b. Macam dan ukuran benang

Jaring insang pada umumnya terbuat dari bahan Polyamide mono-filamen

atau dikenaldjuga dengan nama benang senar. Benang jaring ini paling banyak

digunakan sebagai bahan pembuat jaring. Benang ini berbentuk bulat, licin dan

transparan. Diperlukan benang yang licin dan berbentuk bulat agar ikan mudah

terpeleset masuk ke dalam mata jaring, dan elastis agar benang dengan sendirinya

akan menjerat ikan.

PA continous filament adalah bahan yang paling lunak dari semua bahan

sintetis dalam kondisi basah, warna putih mengkilat yang alami adalah jauh lebih

terlihat dalam air jernih. Warna hijau, biru, abu-abu dan kecoklatan merupakan

warna-warna yang nampak digunakan paling umum pada perikanan komersial.

36

Page 40: Gillnet(jaring insang)

Sebab banyaknya macam dari Gillnet sesuai dengan ukuran, ukuran mata

jaring, jenis ikan, pola operasi, kondisi penangkapan, dll tidak mungkin memberi

rekomendasi yang menyeluruh untuk seleksi bahan jaring. Semua nilai R tex

adalah nominal dan berkenaan dengan netting yarn yang belum diselup dan belum

diolah.

 Gambar 18. Benang Jaring Insang

c. Warna Jaring

Warna jaring yang dimaksudkan disini adalah terutama dari webbing.

Warna float, ropes, sinkers dan lain-lain diabaikan, mengingat bahwa bagian

terbesar dari Gillnet adalah webbing. Pada synthetic fibres, net preservation dalam

bentuk pencelupan telah tidak diperlukan, kemudian pula warna dari twine dapat

dibuat sekehendak hati, yang dengan demikian kemungkinan mengusahakan

warna jaring untuk memperbesar fishing ability ataupun catch akan dapat lebih

diusahakan. Dengan perkataan lain, warna jaring yang sesuai untuk tujuan

menangkap jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan dapat diusahakan. Warna jaring

dalam air akan dipengaruhi oleh faktor-faktor depth dari perairan, transparancy,

sinar matahari, sinar bulan dan lain-lain faktor, dan pula sesuatu warna akan

37

Page 41: Gillnet(jaring insang)

mempunyai perbedaan derajat “terlihat” oleh ikan –ikan yang berbeda-beda.

Karena tertangkapnya ikan-ikan pada Gillnet ini ialah dengan cara gilled dan

entangled, yang kedua-duanya ini barulah akan terjadi jika ikan tersebut

menubruk atau menerobos jaring, maka hendaklah diusahakan bahwa efek jaring

sebagai penghadang, sekecil mungkin.

d. Pelampung 

Pelampung buatan pabrik (gambar 5) umunya mahal, sehingga nelayan

banyak mennggunakan pelampiung alternatif seperti dari karet sendal jepit. Karet

ini mudah didapat dari sisa pabrik pembuatan sandal jepit. Kadang juga diperoleh

dari para pemulung barang bekas.

Pelampung utama menggunakan botol plastik bekas akua, atau

menggunakan stereoform bekas yang dibungks denga lembaran jaring.

 

Gambar 19. Bentuk-bentuk Pelampung Buatan Pabrik

 

38

Page 42: Gillnet(jaring insang)

Gambar 20. Pelampung Utama

 

Gambar 21. Pelampung dari Kayu

e. Pemberat

Bahan pemberat jaring insang umumnya menggunakan timah hitam.

Timah yang dibentuk dengan cara dicor. Pemberat umumnya memiliki lubang di

tengahnya (arah mendatar). Bahkan ada juga yang menggunakan batu kecil bulat

yang dibungkus dengan jaring.

39

Page 43: Gillnet(jaring insang)

f. Webbing

Istilah yang umum digunakan untuk badan jaring adalah webbing.

Umumnya jika benang jaring yang dibuat oleh pabrik Indonesia menggunakan

nomor benang(60 s/d 2000) atau 210/d/6 maka panjang weebing adalah ± 90

meter atau 100 yard. Jumlah kedalaman mata jaring adalah 70 mata.

Gambar 22. Jaring insang dengan pelampung bekas sandal jepit

4. Bagian-Bagian Jaring

a. Badan Jaring

Bagian utama jaring insang

Gambar 23. Mengukur jumlah mata jaring

40

Page 44: Gillnet(jaring insang)

b.  Tali Ris Atas dan Bawah

Tali ris atas merupakan komponen pembentuk jaring dan sekaligus

pengatur bukaan mata jaring. Pada ris atas inilah dipasangkan pelampung dan

jaring. Diantara jaring umumnya menggunakan srampad (selvedge) yang

berfungsi sebagai peredam beban tegangan dari dua tali ris yang berukuran besar

dan kuat yang harus diterima oleh benang jaring jauh lebih kecil dan lemah.

Namun demikian, para anelayan kurang memperhatikan hal ini, sehingga webbing

langsung dipasangkan pada ris.

Tali ris atas sering juga disebut sebagai tali pelampung adalah tali yang

terdapat pada bagian atas jaring insang. Tali ris atas terdiri dari dua utas tali. Satu

utas tali untuk tempat memasang pelampung dan disebut dengan tali ris utama.

Tali yang kedua digunakan untuk memasang (menggantungkan) badan jaring

insang. Kedua tali ris atas biasanya berukuran sama tetapi berbeda arah

pintalannya yaitu pintal kanan dan pintal kiri. Lihat gambar di bawah kedua tali

memiliki arah pintalan yang berbeda. Gunanya adalah agar saat tali ditarik tidak

melintir, sehingga jaring ikut pula terpintal.

Pemasangan pelampung dipasang pada jarak yang sama sepanjang ris atas,

sama juga dengan pemsangan pemberat pada ris bawah. Tujuannya adalah daya

apung dan daya tenggelam merata pada seluruh badan jaring insang. Atau dengan

kata lain, bukaan mata jaring akan sama disemua tempat di seluruh permukaan

webbing.

Ukuran maupun konstruksi ris bawah maupun bahan tali ris bawah sama

halnya dengan ris atas. Juga terdiri dari dua utas tali yang diikat menjadi satu

sehingga berperan menjadi satu tali ris bawah. Satu diantara tali ris bawah

41

Page 45: Gillnet(jaring insang)

digunakan untuk memasang pemberat dan yang lainnya sebagai tumpuan

webbing.

 

Gambar 24. Ris bawah dan pemberat

c. Tali Pelampung Utama dan Jangkar 

Tali pelampung utama sangat berguna jika akan mengoperasikan jaring

insang di lapisan perairan pertengahan atau di lapisan dasar (perhatikan gambar di

bawah)

Gambar 25. Tali jangkar yang diperlukan pada jaring insang permukaan tetap

 

42

Page 46: Gillnet(jaring insang)

Gambar 26. Tali pelampung utama dan tali jangkar yang dipasang pada Gillnet

yang dipasang pada jaring insang yang diharapkan

Gambar 27. Tali pelampung utama pada jarig insang dasar

43

Page 47: Gillnet(jaring insang)

d. Tali Selambar

Tali slambar terdiri dari tiga jenis. Jenis yang pertama adalah tali yang

menghubungkan antara jaring insang yang terpasang di air dengan kapal. Jenis

yang kedua adalah yang menghubungan natara satu pis jaring insang dengan pis

lainnya. Sedangkan jenis yang ketiga adalah yang dipasangkan di ujung terakhir

jaring insang yang dipasangi pelampung utama dan lampu (jika dioperasikan

malam hari).

Gambar 28. Tali Selambar

 

5. Disain Jaring Insang

Disain atau gambar rancangan jaring insang suatu gambar atau pola dan

uraian rinci suatu alat penangkap ikan (perhatikan gambar di bawah), yang

memuat:

44

Page 48: Gillnet(jaring insang)

1) Jenis dan ukuran webbing yang digunakan

2) Jumlah mata jaring ke bawah.

3) Panjang tali ris atas.

4) Panjang tali ris bawah.

5) Ukuran dan jenis tali serta bahan jaring yang digunakan.

6) Jenis dan jumlah pelampung.

7) Jenis dan jumlah pemberat serta perlengkapan lainnya.

Gambar 29. Disain Jaring Insang

45

Page 49: Gillnet(jaring insang)

G. Prospektif Alat Tangkap

Prospektif Gillnet dasar atau bottom Gillnet di Indonesia sangat baik, hal

ini dikarenakan secara kuantitatif, jumlahnya cukup besar di Indonesia. Hal-hal

yang mempengaruhi besarnya bottom Gillnet secara kuantitatif di Indonesia :

· Bahan dasar (material) pembuatan bottom Gillnet mudah diperoleh

· Proses pembuatan bottom Gillnet mudah

· Harganya relatif murah

· Fishing method dari bottom Gillnet mudah

· Biaya relatif murah sehingga dapat dimilliki oleh siapa saja.

H. Operasi Penangkapan Ikan Dengan Menggunakan Gillnet/ Jaring

Insang

1. Persiapan Alat

Sebelum operasi dimulai semua peralatan dan perbekalan harus

dipersiapkan dengan teliti. Jaring harus disusun di atas kapal dengan memisahkan

antara pemberat dan pelampung supaya mudah menurunkannya dan tidak kusut.

Penyusunan Gillnet d atas kapal penangkpan ikan disesuaikan dengan susunan

peralatan di atas kapal atau tipe kapal yang dipergunakan. Sehingga dengan

demikian Gillnet dapat disusun di atas kapal pada :

a. buritan kapal

b.samping kiri kapal

c. samping kanan kapal

2. Waktu Penangkapan

46

Page 50: Gillnet(jaring insang)

Penangkapan ikan denan menggunakan alat tangkap Gillnet umumnya

dilakukan pada waktu malam hari terutama pada saat gelap bulan. Dalam satu

malam bila bulan elap penuh operasi penangkapan aatau penurunan alat dapat

dilakukan sampai dua kali karena dalam sekali penurunan alat, Gillnet didiamkan

terpasang dalam perairan sampai kira-kira selam 3-5 jam.

3. Daerah Penangkapan (Fishing Ground)

Setelah semua peralatan tersusun rapi maka kapal dapat dilayarkan menuju ke

daerah penangkapan (fishing ground). Syarat-syarat daerah penangkapan yang

baik untuk penangkapan ikan dengan menggunakan Gillnet adalah :

bukan daerah alur pelayaran umum dan

arus arahnya beraturan dan paling kuat sekitar 4 knots

dasar perairan tidak berkarang

4. Penurunan Alat

Bila kapal telah sampai di daerah penangkapan, segera persiapan alat dimulai.

1) mula-mula posisi kapal ditempatkan sedemikian rupa agar arah angin

datangnya dari tempat penurunan alat

2) setelah kedudukan/ posisi kapal sesuai dengan yang dikehendaki, jaring

dapat diturunkan. Penurunan jaring dimulai dari penurunan jangkar,

pelampung tanda ujung jaring atau lampu, kemudian tali slambar depan,

lalu jaring, tali slambar pada ujung akhir jaring atau tali slambar belakang,

dan terakhir pelampung tanda.

3) pada saat penurunan jaring, yang harus diperhatikan adalah arah arus laut.

Karena kedudukan jaring yang paling baik adalah memotong arus antara

450-900

47

Page 51: Gillnet(jaring insang)

5. Penarikan Alat dan Pengambilan Ikan

Setelah jaring dibiarkan di dalam perairan sekitar 3-5 jam, jaring dapat

diangkat (dinaikkan) ke atas kapal untuk diambil ikannya. Bila hasil penangkapan

baik, jarin dapat didiamkan selama kira-kira 3 jam sedangkan bila hasil

penangkapan sangat kuran jaring dapat lebih lama didiamkan di dalam perairan

yaitu sekitar 5 jam. Bila lebih lama dari 5 jam akan mengakibatkan iakan-ikan

yang tertangkap sudah mulai membusuk atau kadang-kadang dimakan oleh ikan

lain yang lebih besar.

Urutan pengangkatan alat ini adalah merupakan kebalikan dari urutan

penurunan alat yaitu dimulai dari pelampung tanda, tali selambar belakang, baru

jaring, tali slambar muka dan terakhir pelampung tanda. Apabila ada ikan yang

tertangkap, lepaskan ikan tersebut dari jaring dengan hati-hati agar ikan tidak

sampai terluka. Untuk hal tersebut bila perlu dengan cara memotong satu atau dua

kaki (bar) pada mata jaring agar ikan dilepas tidak sampai luka/ rusak.

Ikan-ikan yang sudah terlepas dari jaring segera dicuci dengan air laut

yang bersih dan langsung dapat disimpan ke dalam palka, dengan dicampur

peahan es atau garam secukupnya agar iakn tidak lekas membusuk.

I. Hasil Tangkapan

Karena jaring ini direntang pada dasar laut, yang demikian berarti jenis-

jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish)

ataupun ikan-ikan damersal. Jenis-jenis ikan seperti cucut, tuna, yang mempunyai

tubuh sangat besar sehingga tak mungkin terjerat pada mata jaring ataupun ikan-

ikan seperti flat fish yang mempunyai tubuh gepeng lebar, yang bentuk tubuhnya

48

Page 52: Gillnet(jaring insang)

sukar terjerat pada mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan tertangkap dengan cara

terbelit-belit (entangled). Jenis ikan yang tertangkap berbagai jenis, misalnya

herring, cod, halibut, mackerel, yellow tail, sea bream, tongkol, cakalang, kwe,

layar, selar, dan lain sebagainya. Jenis-jenis udang, lobster juga menjadi tujuan

penangkapan jaring ini.

Hal–hal yang mempengaruhi keberhasilan penangkapan

1. Faktor Luar

a. Keadaan Musim (cuaca)

Karena fishing ground atau daerah penangkapan merupakan daerah teluk,

sehingga baik buruknya musim atau cuaca akan mempengaruhi keberhasilan suatu

penangkapan.

b. Keberadaan Resources (sumber daya ikan)

Makin banyak jumlah unit dari suatu alat tangkap, maka akan tejadi over

fishing sehingga keberadaan resources akan terancam. Hal ini akan mengurangi

jumlah penagkapan di suatu daerah penangkapan. Untuk mengatasinya maka

dilakukan pembatasan ukuran mesh size Gillnet itu sendiri.

c. Teknik Penangkapan

Apabila salah dalam pengoperasian alat tangkap maka akan didapatkan

hasil tangkapan (catch) yang minimum.

d. Market (Pemasaran)

Pemasaran atau market ke daerah konsumsi atau tujuan juga

mempengaruhi keberhasilan suatu penangkapan.

2. Faktor Dalam

a. Bahan Jaring

49

Page 53: Gillnet(jaring insang)

Supaya ikan mudah dapat terjerat pada mata jaring, maka bahan jaring

harus dibuat sebaik mungkin. Bahan atau twine yang paling banyak digunakan

adalah yang terbuat dari syntetis. Twine yang dipergunakan hendaklah “lembut

tidak kaku, pliancy, suppleness”. Dengan demikian maka twine yang digunakan

adalah cotton, hennep, linen, amylan, nylon, kremona, dan lain-lain sebagainya,

dimana twine ini mempunyai fibres

yang lembut. Bahan-bahan dari manila hennep, sisal, jerami dan lain-lain

yang fibres-nya keras tidak digunakan. Untuk mendapatkan twine yang lembut,

ditempuh cara yang antara lain dengan memperkecil diameter twine ataupun

jumlah pilin per-satuan panjang dikurangi, ataupun bahan-bahan celup pemberi

warna ditiadakan.

b. Ketegangan rentangan tubuh jaring

Yang dimaksud rentangan disini ialah baik rentangan ke arah lebar

demikian pula rentangan ke arah panjang. Ketegangan rentangan ini, akan

mengakibatkan terjadinya tension baik pada float line ataupun pada tubuh jaring.

Dengan perkataan lain, jika jaring direntang terlalu tegang maka ikan akan sukar

terjerat, dan ikan yang telah terjeratpun akan mudah lepas. Ketegangan rentangan

tubuh jaring akan ditentukan terutama oleh bouyancy dari float, berat tubuh

jaring, tali temali, sinking force dari sinker dan juga shortening yang digunakan.

c. Shortening atau shrinkage

Supaya ikan-ikan mudah terjerat (gilled) pada mata jaring dan juga supaya

ikan-ikan tersebut setelah sekali terjerat pada jaring tidak akan mudah terlepas,

maka pada jaring perlulah diberikan shortening yang cukup.

d. Tinggi Jaring

50

Page 54: Gillnet(jaring insang)

Yang dimaksud dengan istilah tinggi jaring disini ialah jarak antara float

line ke sinker line pada saat jaring tersebut terpasang di perairan. Jenis jaring yang

tertangkapnya ikan secara gilled, lebih lebar jika dibandingkan dengan jaring yang

tertangkapnya ikan secara entangled. Hal ini tergantung pada swimming layer dari

pada jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

e. Mesh size

Dari percobaan-percobaan terdapat kecenderungan bahwa sesuatu mesh size

mempunyai sifat untuk menjerat ikan hanya pada ikan-ikan yang besarnya tertentu

batas-batasnya. Dengan perkataan lain, Gillnet akan bersikap selektif terhadap

besar ukuran dari catch yang diperoleh. Oleh sebab itu untuk mendapatkan catch

yang besar jumlahnya pada pada suatu fishing ground, hendaklah mesh size

disesuaikan besarnya dengan besar badan ikan yang jumlahnya terbanyak pada

fishing ground tersebut.

I.  Alat Bantu Penangkapan

Alat bantu penangkapan merupakan faktor penting untuk mengumpulkan

ikan pada suatu tempat yang kemudian dilakukan operasi penangkapan. Alat

bantu yang digunakan dalam operasi penangkapan ikan dengan menggunakan

bottom Gillnet adalah :

1. Lampu/Light Fishing

Kegunaan lampu untuk alat penangkapan adalah untuk mengumpulkan

kawanan ikan kemudian melakukan operasi penangkapan dengan menggunakan

Gillnet. Jenis-jenis lampu yang digunakan bermacam-macam antara lain :

- Ancor/obor

51

Page 55: Gillnet(jaring insang)

- Lampu petromak/starmking

- Lampu listrik ( penggunaannya masih terbetas)

Gambar 30. Lampu ancor/obor

Faktor yang paling berpengaruh dalam penggunaan lampu adalah kekuatan

cahaya lampu yang digunakan, selain itu juga ada beberapa faktor lain :

· Kecerahan : Jika kecerahan kecil, berarti banyak partikel-partikel dalam

air maka pembiasan cahaya terserap dan akhirnya tidak menarik perhatian dari

ikan yang ada disekitarnya. Jadi kecerahan menentukan kekuatan lampu.

· Gelombang, angin, arus : Akan mempengaruhi kedudukan lampu.

Adanya faktor-fakttor itu menyebabkan kondisi sinar yang semula lurus menjadi

bengkok.

· Sinar bulan : Pada waktu bulan purnama sukar sekali mengadakan

penangkapan menggunakan lampu karena cahaya terbagi rata, sadangkan

penangkapan menggunakan lampu diperlukan keadaan gelap agar cahaya lampu

terbias sempurna dalam air.

52

Page 56: Gillnet(jaring insang)

2. Payaos (rumpon laut/rebo)

Payaos merupakan rumpon laut dalam yang berperan dalam pengumpulan

ikan pada tempat tertentu dan dilakukan operasi penangkapan. Payaos

pelampungnya terdiri dari 60-100 batang bambu yang disusun dan diikat menjadi

satu sehingga membentuk rakit (raft), selain dari bambu pelampung juga terbuat

dari alumunium. Tali pemberat (tali yang menghubungkan antara pelampung dan

pemberat) mencapai 1000-1500 m, terbuat dari puntalan rotan, bahan syntetik

seperti polyethylene, nylon, polyester, polypropylene. Sedangkan pemberat

berkisar 1000-3500 kg yang terbuat dari batu dimasukkan dalam keranjang rotan

dan cor-coran semen. Dan untuk rumbai-rumbainya digunakan daun nyiur dan

bekas tali polyethylene dan ban bekas.

Gambar 31. Payaos (rumpon laut/rebo)

53

Page 57: Gillnet(jaring insang)

Gambar desain Gillnet

Keterangan:

1. Ukuran mesh size : 4,32 cm 11. Panjang tali ris bawah : 1030 cm

2. Hanging ratio : 0,59 12. Diameter tali ris bawah : 2 cm

3. Panjang tali ris atas : 1030 cm 13. Panjang pelampung : 5,26 cm

4. Diameter tali ris atas : 2 cm 14. Panjang pemberat : 2,18 cm

5. Bahan pelampung : PVC

6. Panjang pelampung : 5,26 cm

7. Diameter pelampung : 3,776 cm

8. Bahan pemberat : Pb

9. Panjang pemberat : 2,18 cm

10. Diameter pemberat : 1 cm

54

Page 58: Gillnet(jaring insang)

Gambar konstruksi Gillnet

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12 13

Keterangan:

1. Bendera 7. Mata jaring 13. Tali selambar

2. Pelampung besar 8. Serampat bawah

3. Pelampung kecil 9. Tali ris bawah

4. Tali pelampung 10. Tali pemberat

5. Tali ris atas 11. Pemberat

6. Serampat atas 12. Jangkar

55

Page 59: Gillnet(jaring insang)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gillnet merupakan salah satu jenis alat untuk menangkap ikan dari bahan

jarring yang bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring (mesh) dari

bagian jaring utamaukurannya sama, biasa disebut dengan jarring insang. Alat ini

dapat dioperasikan didaerah daerah teluk, pantai-pantai, dan muara, karena daerah

tersebut adalah. fishing ground yang umum dan jaring ini disesuai untuk area

fishing ground yang sempit. Pemakaian Gillnet tergantung daerah

penangkapannya dan jenis ikan yang ingin ditangkap.  Penamaan Gillnet pun

dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan nelayan setempat, ada yang memberi nama

sesuai jenis ikan yang tertangkap, adapula yang memberi nama sesuai dengan

letak fihing ground.

Pengertian dari jaring insang adalah salah satu dari jenis alat penangkap

ikan dari bahan jaring monofilamen atau multifilamen yang dibentuk menjadi

empat persegi panjang, pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa

pelampung (floats) dan pada bagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa

pemberat (singkers) sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan

memungkinkan jaring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam

keadaan tegak menghadang biota perairan. Jumlah mata jaring ke arah horisontal

atau ke arah Mesh length (ML) jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah

mata jaring ke arah vertikal atau ke arah Mesh depth (MD).

56

Page 60: Gillnet(jaring insang)

Konstruksi jaring insang ada yang terdiri dari satu lembar jaring, dua

lembar jaring, dan ada juga yang terdiri dari tiga lembar jaring. Untuk jaring

insang yang konstruksinya hanya terdiri dari satu lembar disebut dengan “Jaring

insang satu lembar (Gill net)”, yang konstruksinya terdiri dari dua lembar disebut

dengan “Jaring insang dua lembar atau jaring insang lapis dua (Double gill net

atau Semi trammel net)” dan untuk yang konstruksinya terdiri dari tiga lembar

disebut dengan “ jaring insang tiga lembar (Trammel net) ”. Penamaan dari ketiga

jenis jaring insang ini dapat berbeda menurut daerah, target tangkapan dan

nelayan yang mengoperasikannya.

Metode pengoperasian dari jaring insang biasanya dilakukan secara pasif

meskipun ada juga yang dilakukan secara semi aktif atau dioperasikan secara

aktif. Untuk yang pasif biasanya dioperasikan pada malam hari baik itu

dioperasikan dengan memakai alat bantu cahaya (light fishing) atau tanpa

memakai alat bantu cahaya.

Pemasangan jaring insang biasanya dilakukan di daerah penangkapan yang

diperkirakan akan dilewati oleh biota perairan yang menjadi terget tangkapan,

kemudian dibiarkan beberapa lama supaya biota perairan memasuki atau terpuntal

pada mata jaring. Lamanya perendaman jaring insang di daerah penangkapan

akan berbeda menurut target tangkapan atau menurut kebiasaan nelayan yang

mengoperasikannya. Untuk jaring insang yang dioperasikan secara semi aktif atau

aktif, biasanya dioperasikan pada siang hari yaitu dengan cara mengaktifkan

jaring insang supaya biota perairan yang menjadi target tangkapan dapat dengan

cepat tertangkap, atau dengan kata lain tidak menunggu biota perairan memasuki

mata jaring atau terpuntal pada jaring. Lamanya pengoperasian biasanya tidak

57

Page 61: Gillnet(jaring insang)

memakan waktu yang lama atau hanya memakan waktu antara 2-3 jam, bahkan

ada yang kurang dari satu jam.

Ikan yang tertangkap pada mata jaring (mesh size) jaring insang satu

lembar, adalah ikan yang keliling bagian belakang penutup insangnya (operculum

girth) lebih kecil, dan keliling badan maksimal nya (maximum body girth) lebih

besar dari keliling mata jaring. Untuk jaring insang dua lembar dan tiga lembar,

ikan yang memasuki mata jaring, selain ikan yang operculum girth lebih kecil dan

maximum body girth nya lebih besar dari keliling mesh size jaring bagian dalam

(inner net), juga ikan yang mempunya keliling operculum girth nya lebih besar

dari keliling mata jaring bagian dalam inner net, tetapi keliling Maximum body

girth nya lebih kecil dari keliling mata jaring bagian luar (outer net). Cara

tertangkapnya ikan pada ke dua jenis jaring ini, selain terjerat pada mata jaring

bagian inner net juga tertangkap secara terpuntal pada mata jaring bagian inner net

dan outer net.

Dalam pengoprasian Gillnet biasanya terdiri dari beberapa tinting jaring

yang digabung menjadi satu unit jaring yang panjang, pada umumnya metode

dioperasikan Gillnet  dengan  dihanyutkan, dipasang secara menetap pada suatu

perairan dengan cara dilingkarkan atau menyapu dasar perairan. Contohnya jaring

insang hanyut (Drift Gillnet), jaring insang tetap(set Gillnet), jaring insang lingkar

(encircling Gillnet), jaringinsang klitik (shrimp Gillnet), dan Trammel Net

 Teknik pengoperasian Gillnet, lebih difokuskan kepada :

a. Setting

b. Holling

c. Persiapan Alat 

58

Page 62: Gillnet(jaring insang)

d. Waktu Penangkapan 

e. Daerah Penangkapan (Fishing Ground)

f. Penurunan Alat

g. Penarikan Alat dan Pengambilan Ikan 

Jenis ikan yang dihasilkan menggunakan alat ini adalah jenis ikan ikan

yang berenang  dekat permukaan  laut,  dan ikan ikan demersal. Misalnya

saury, sardine,  salmon,  layang,  tembang kembung, dan lain-lain membentuk

suatu gerobolan (shoal) dan ikatakan setiap individu mempunyai ukuran yang

hampir sama.  Jenis ikan yang seperti cucut, tuna yang mempunyai tubuh yang

sangat besar  tak mungkin terjerat pada mata jaring ataupun ikan-ikan seperti flat

fish yang mempunyai bentuk tubuh gepeng lebar,  sehingga sukar terjerat pada

mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan tertangkap dengan cara terbelit-belit

(entangled).

59

Page 63: Gillnet(jaring insang)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous,1981. Meningkatkan Keterampilan Dalam Teknik Moderisasi Bertahap Penangkapan ikan. Correspondence Couse DITJENIKAN, 1981.

Ardidja Supardi, 2011. Usaha Penangkapan Ikan dengan Gillnet. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.

Ayodhyoa,A.U. Fishing Methods. Bagian Penangkapan Ikan , Fakultas Perikanan IPB. Bogor. 1975.

Ayodhyoa,A.U. Metode Penangkapan Ikan. Fakiltas Perikanan IPB. Bogor. 1974.

Barus, HR,1983. Penelitian Alat Tangkap Pasang Surut ‘’tidak Trap’’ Dan Aspeknya Di Perairan Selat Malaka, Laporan Penelitian Perikanan Laut No. 25 tahun 1983,BPPL, Jakarta.

FAO Catalogue of Small Scale Fishing Gear. Published by arrangement with the Food and Agriculture Organization of the United Nations by Fishing New .

Fisherman’s Manual. Published by World Fishing. London. 1976.Klust,Gerhard. Bahan Jaring Untuk Alat Penangkap Ikan. Team

Penerjemah BPPI Semarang. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang. 1987.

Nomura, Masatsune dan Tomeyoshi Yamazaki. Fishing Techniques (1). Japan International Cooperation Agency. Tokyo. 1977.

Rasdani, M, dkk.,1988. Kumpulan Desain Alat Tangkap Tradisional, BPPI Semarang.

Subani, W,1972. Alat Dan Tjara Penangkapan Ikan Di Indonesia, LPPI, Jakarta.

Umali, A. F, 1950. Guido To The Classification Of Fishing Gear In The Philippnes.Illustrations by S.G.Duran.Res.Rep. U.S.Fish. Wildl. Serv.,(17): 165 p.

60