gerbatama ini ui edisi 57 : kontrovrsi mekanisme pemilihan rektor

20
PEMILIHAN KONTROVERSI MEKANISME REKTOR

Upload: suara-mahasiswa-universitas-indonesia

Post on 08-Mar-2016

247 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

TRANSCRIPT

Page 1: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

PEMILIHAN

KONTROVERSI MEKANISME

REKTOR

Page 2: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

Beberapa hari yang lalu, tepat diawal bulan Juni, sivitas akademika sempat dihebohkan

dengan sebuah baliho berukuran tidak biasa. Baliho yang bertuliskan Besar? Ada masalah di UI yang jauh lebih besar dari sekadar baliho ini

sontak memunculkan berbagai reaksi dan tanda tanya yang tak kalah besar dari baliho tersebut. Bagaimanapun, ekspresi dari lembaga eksekutif

mahasiswa di kampus yang katanya dimaksudkan untuk menyadarkan mahasiswa UI akan kondisi kampusnya ini, patut diberikan apresiasi. Salah

satu hal yang mungkin juga diagendakan teman-teman dari lembaga eksekutif adalah gelaran Pemilihan Rektor Universitas Indonesia 2012. Persiapan yang harusnya sudah dilakukan dari

beberapa bulan lalu, tampaknya juga baru berjalan.

Disamping itu mahasiswa pun tampaknya tidak menaruh perhatian begitu besar dalam gelaran

ini. Hal tersebut dimungkinkan karena mahasiswa merasa tidak dilibatkan secara langsung dalam prosesi ini, terlebih lagi pelaksanaanya berjalan

saat mahasiswa sedang diliburkan. Padahal sebenarnya prosesi ini tentu mempengaruhi

jalannya kebijakan kampus selama paling tidak lima tahun yang akan datang.Mulai bulan Juni juga, beberapa mahasiswa angkatan 2012 dari

jalur SNMPTN Undangan sudah resmi diterima di Universitas Indonesia. Menarik untuk diperhatikan

bahwa jalur baru tapi lama ini pelaksanaannya sudah berjalan satu tahun. Lantas menarik pula

untuk diperhatikan, bagaimanakah evaluasi yang telah dilakukan oleh pihak Universitas Indonesia

terkait jalur yang diinstruksikan langsung oleh Mendikbud ini.

E D I T O R I A L

g e r b ata m a 5 7

Pemimpin Redaksi Tubagus Ramadhan Wakil Pemimpin Redaksi Ananda Putri Permatasari Redaktur Pelaksana Amalia Astari Redaktur Artistik Rizky Fuadhi Cholief Redaktur Bahasa Civita Patriana Redaktur Foto

Dias Asilatiningsih Reporter Agustina Pringganti, Anugrah Indah Lestari, Amalia Astari, Fandita Tonyka, Ghaida Rahmah, Hurun Aini , Ika Kartika, Izzan Fathurrahman, Izzatun Nida, Lucky Indah, Mutya Widyalestari, Sri B. Praptadina, Yasinta Sonia, Yelna Yuristiary Fotografer Hanum Dwita, Febriana Diah, Rifki Fadillah, Olivia Febrina Ilustrasi Sampul Akbar Budi

Santoso Desain Tata Letak Pracetak Muhammad Kautsar Ramadhan Sukin, Akbar Budi Santoso Tim Riset Muhammad Syifaudin Mubarok, Gina Surya Ningsih Iklan Abjure Samuel, Nurlita Dewi, Indang Ayu, Anindya Fitriyani,

Sarah Sofiana Sirkulasi dan Promosi Anggara Irhas, Ashilla Ramdhani, Anton Budiharjo

/ / / j u n i 2 0 1 2 \ \ \

FOTO: DWITA/SUMA

Page 3: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

DITERBITKAN OLEH BADAN OTONOM PERS SUARA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIAPemimpin Umum Bangun Admaja Sekretaris Umum Andi N.F Bendahara Umum Eki Kusumadewi Ketua Dewan Redaksi Maharddhika Manajer

Perusahaan Ibnu Fahran Kabag Iklan Abjure Samuel Kabag E.O. Dian N. Kabag Sirkulasi Anggara Irhas Kabag SDP Dino E.P. Manajer Kesekretariatan Puspa Ayu U. Manajer Litbang Maulana Reza Kabag Penelitian dan Kajian Cendy Adam Kabag Pusat Informasi Dokumentasi M. A. Sarashanti Manajer

Humas Relasi Hapsari K. Manajer Komunikasi Media Stenisia Manajer Komunikasi Online Quliah A. Manajer SDM Chandra Kartika Kadiv Reporter Yanuardi B. Kadiv Fotografer Pravitasari Kadiv Desain, Tata Letak, datn Pracetak Joanna H. Kadiv Marketing Dian N. Kadiv Riset Happy FerdiansyahAlamat Redaksi, Sirkulasi, Iklan, dan Promosi Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) Lantai 2 Kampus Universitas Indonesia, Depok, 16424

email: [email protected] website: http://suma.ui.ac.id/

Hingar-bingar politik di level nasional maupun di Ibukota sedang menghangat. Beberapa tokoh secara terang-terangan mengungkapkan keinginannya untuk maju dalam Pilpres. Padahal pesta de-mokrasi baru akan dilakukan pada 2014 atau sekira dua tahun lagi.Hal ini berbeda dengan yang terjadi di kampus kita. Keadaan masih adem ayem menjelang pemilihan Rektor yang denger – denger beberapa bulan lagi. Walaupun Mahasiswa tidak punya hak pilih lang-sung, namun mahasiswa berhak tahu dan mengkritisi calon pemimpin kam-pusnya. Minimnya sosialisasi, manuver dari calon, ditambah mahasiswa yang acuh tak acuh membuat pilrek tahun ini terancam asal lewat aja. Jangan sampai tiba – tiba ada rektor terpilih adalah stok lama. Semoga!.

M. Farizka AlwahidaMahasiswa Biologi UI 2009

SURAT PEMBACA

1 Juni

Hari Lahir Pancasila

1 Juni

Hari Anak-anak Sedunia

3 Juni

Hari Pasar Modal Indonesia

5 Juni

Hari Lingkungan Hidup Sedunia

15 Juni

Hari Demam berdarah Dengue ASEAN[1]

17 Juni

Hari Dermaga

29 Juni

Hari Skateboad Sedunia

22 Juni

Hari Ulang Tahun Kota Jakarta (sejak tahun 1507)

24 Juni

Hari Bidan Nasional

26 Juni

Hari Anti Narkoba Sedunia

29 Juni

Hari Keluarga Berencana Nasional

29 Juni

Hari Keluarga

“AKU TIDAK TAKUT SENDIRI. TUHAN JUGA SENDIRI. DAN DIA BISA JADI YANG MAHA KUAT KARENA ITU”

pengingat

SUARA NYATA

SOE HOK GIE (1942 - 1969)

Page 4: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

L A P O R A N U TA M A04

Masa Jabatan rektor UI akan habis pada Agustus 2012 dan secepatnya pemilihan rektor akan segera dilaksanakan. Akan tetapi, masih ada sejumlah besar mahasiswa yang belum mengetahui kapan dan bagaimana mekanisme pemilihan rektor. Selain itu, tanda-tanda pencalonan beberapa dekan untuk menyaingi Gumilar Rusliwa Soemantri yang oleh sebagian besar diprediksikan akan maju lagi sebagai calon incumbent, belum pasti.

GERAK-GERIK PEMILIHANREKTOR UNIVERSITAS INDONESIA 2012-2017

L A P O R A N U TA M A04

“Gue tertarik sama pemilihan rektor, tapi gue

nggak tahu kapan sama gimana mekanisme

pemilihan rektornya,” tutur Riza Imaduddin

Abdali, mahasiswa Ilmu Politik UI. Hal serupa juga

dinyatakan oleh Salindri Titi Suri, mahasiswi FKM, yang

menyatakan ketidaktahuannya mengenai bagaimana

mekanisme pemilihan rektor UI.

Sedangkan menurut Iqbal Pirzada, Kepala Departemen

Pusgerak BEM UI 2012, sampai sekarang, pemilihan

rektor UI belum ada tanggal yang pasti dan belum

terbentuk panitia karena masih menunggu keputusan

dari Majelis Wali Amanat (MWA). Jika sudah dibentuk

panitia pemilihan rektor, pihak Pusgerak BEM UI

akan mengkomunikasikan dengan panitia agar

mahasiswa bisa masuk dalam panitia pemilihan rektor.

“Kemungkinan besar dalam panitia pemilihan rektor

mahasiwa bisa masuk, kita mudah-mudahan nanti bisa

masuk dan bisa ikut,” ungkap Iqbal.

Mekanisme Pemilihan Rektor Menurut penuturan Prof.

Hamdi Muluk, dosen Psikologi Politik Fakultas Psikologi

UI, statuta UI masih menjadi perdebatan panjang

antara MWA dan rektor. Pihak rektor menginginkan

UI berpedoman pada PP Nomor 66 Tahun 2010 yang

otomatis akan menghilangkan kedudukan MWA di

universitas, sementara MWA tetap menginginkan

menggunakan PP Nomor 152 Tahun 2000 yang

menyatakan MWA masih memiliki kedudukan di dalam

universitas.

Akhirnya, pemerintah turun tangan dan dibentuklah

panitia Tim Transisi untuk mendamaikan pihak-pihak

yang berkonflik hingga jalan tengan pun ditempuh,

yakni dibubarkannya Senat Akademik Universitas dan

MWA. Sebagai gantinya, dibentuk Senat Akademik

Universitas (SAU) yang baru yang kemudian membentuk

MWA baru. Implikasi dari dibentuknya tim transisi

tersebut, menurut E.J.M. Damona K. Poespawadjaja

Page 5: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

L A P O R A N U TA M A 05

OLEH:

HURUN AINI

IZZAN FATHURRAHMAN

IZZATUN NIDAA

L A P O R A N U TA M A 05

DWIT

A/SU

MA

selaku sekretaris MWA UI, adalah MWA lama dilarang

untuk mengurusi pemilihan rektor dan pemilihan

ini harus menjadi urusan MWA yang baru sehingga

menyebabkan diundurnya pengumuman pemilihan

rektor yang seharusnya enam bulan sebelum pemilihan,

yaitu bulan Februari. “Dalam PP 152 tahun 2000

disebutkan bahwa yang akan memilih rektor adalah

MWA minus rektor, karena rektor tidak boleh memilih.

Dua puluh orang yang akan memilih, ada unsur menteri,

masyarakat, mahasiswa, karyawan, dan SAU,” tutur

Jahidin, MWA UI unsur mahasiswa.

Sedangkan menurut Ketua SAU, Sudjianto Kamso

dan sekretaris SAU, Yulianto S. Nugroho, mekanisme

pemilihan rektor akan diawali dengan pembentukan

MWA yang baru yang kemudian akan membentuk

panitia tim pemilihan rektor. Kemudian, MWA berdiskusi

dengan SAU tentang kriteria khusus yang akan

digunakan untuk menetapkan calon rektor. Calon Rektor

yang telah mendaftar kemudian diseleksi oleh SAU

dengan berpegang kepada kriteria yang telah dibuat.

“Misalnya, ada enam puluh orang yang mendaftar, lalu

kita seleksi menjadi tujuh orang dengan kriteria dari

MWA tadi,” jelas Sudijanto. Tujuh orang yang terpilih

tersebut selanjutnya akan diseleksi oleh MWA menjadi

tiga calon rektor. Terakhir, tiga calon rektor akan dipilih

oleh MWA dengan hak suara Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan sebesar 35% dan 65% sisanya akan berasal

dari anggota MWA lainnya.

Komposisi kedudukan tiap-tiap elemen masyarakat

Universitas Indonesia di masing-masing lembaga

SAU dan MWA yang memiliki kekuatan kuat untuk

menetapkan calon rektor dipertanyakan. Menurut PP

152, komposisi keanggotaan MWA adalah menteri,

rektor, sebelas anggota SAU, satu perwakilan

mahasiswa, satu perwakilan karyawan UI, dan enam

anggota masyarakat. Lalu, komposisi anggota SAU

Jejeran rektor-rektor di UI. Siapakah pemimpin UI selanjutnya?

Page 6: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

L A P O R A N U TA M A06

adalah rektor, tiga wakil rektor, dua belas dekan dan

ketua program pasca sarjana, wakil guru besar, ketua

perpusatakaan, dan wakil dosen bukan guru besar.

Pertanyaannya kemudian adalah, apakah porsi

mahasiswa dan karyawan di MWA yang hanya

berjumlah satu perwakilan sudah mewakili suara

masyarakat kampus, yang mana di dominasi oleh

kedua elemen tersebut? Menanggapi hal tersebut,

Jahidin menyatakan bahwa dia akan mengadakan

rembug bersama mahasiswa melalui Forum Mahasiswa

(FORMA). Hal tersebut juga dibenarkan oleh Iqbal

Pirzada. Selain itu, juga akan diadakan eksplorasi calon

rektor yang diharapkan dapat menampung aspirasi

mahasiswa dan dapat disampaikan secara langsung

kepada para calon rektor. Di samping itu, posisi rektor

yang merupakan anggota SAU dan MWA juga menjadi

pertanyaan. MWA yang dibentuk oleh SAU adalah pihak

yang memiliki wewenang besar untuk memilih rektor. Di

sisi lain, rektor juga secara otomatis adalah anggota SAU

sehingga memiliki suara dalam pemilihan anggota SAU

lainnya dan anggota MWA. Menanggapi hal tersebut,

Hamdi Muluk menjelaskan bahwa hal tersebut memang

sudah diatur dalam PP 152 tahun 2000, sehingga suka

tidak suka universitas harus mematuhi peraturan yang

berlaku.

Spekulasi Calon Rektor

Mengenai peluang rektor saat ini yaitu Gumilar Rusliwa

Soemantri, menurut Irwansyah, peneliti Pusat Kajian

Politik UI, peluang tersebut tetap ada. “Jika melihat dari

MWA dan SAU, kemungkinan Gumilar bakal terpilih

lagi tetap ada. Kenapa? Karena kepentingan dari MWA

dan SAU yang mengalami konflik dengan Gumilar

kemarin itu nggak jelas. Real-nya, itu kan gak berhasil

membuktikan Gumilar harus dihukum atau harus tidak

berkuasa lagi. Selama kekuatan oposisi itu tidak dapat

meyakinkan publik terutama pemilih tentang jangan

memilih atau ayo memilih suatu kandidat, peluangnya

tetap ada,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Jemi ini juga menambahkan

bahwa posisi Gumilar sebagai incumbent juga dinilai

memberi dampak positif baginya dalam pemilihan

mendatang. “Sebagai incumbent, dia punya banyak

kesempatan untuk memastikan yang peduli pada isu ini

untuk memilih dia dan yang nggak peduli ya terserah.

Dia punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan

diri dan syarat-syarat, sementara calon-calon yang

baru masih harus menggalang kekuatan dan itu

butuh waktu, sementara pemilihan hanya menyisakan

waktu kurang lebih tiga bulan,” jelasnya. Hal inilah

yang dinilai oleh Jemi sebagai nilai tambah Gumilar

dalam pemilihan oleh MWA yang baru. Masih menurut

Jemi, konflik yang terjadi antara MWA lama dan rektor

beberapa waktu lalu itu hanyalah sekedar konflik elit

dan tidak terlalu berpengaruh dengan peluang Gumilar.

“Jadi ini sebenarnya konflik elit, ribut-ribut diantara

mereka doang, kita nggak mengerti, kita diseret-seret,

dibawa-bawa, tapi masalah utama, yang mendasar dari

UI itu akhirnya nggak terungkap,” ujarnya. Sementara

dari kandidat lain, Bambang Sugiarto, Dekan Fakultas

Teknik secara terbuka mengakui bahwa dirinya akan

maju mencalonkan diri menjadi rektor. “Saya harus

clear di sini, saya katakan iya, saya akan maju. Excellent

in Harmony, itu yang akan saya bawa. Unggul dalam

harmoni,” tuturnya mantap. Menanggapi dekannya

yang bakal mencalonkan diri menjadi rektor, Haafizh

Izzatullah, sekretaris umum BEM FT UI menyatakan

bahwa pihak BEM telah mengetahui bahwa dekan

mereka bakal naik dan mereka menyatakan mendukung

dekannya tersebut.

Dekan FE sendiri, Firmanzah, ketika diverifikasi

mengenai rumor bahwa dirinya bakal maju mengatakan

bahwa semua itu tidak benar. “Saya tidak naik,

pertimbangannya karena dari awal memang tidak

interest.” jelasnya. Menurut Firmanzah, yang terpenting

adalah bukan siapa yang bakal mencalonkan, tetapi

bagaimana kriteria dan strategi membawa UI ke

depannya dari calon tersebut. “Saya melihat bahwa

siapa pun rektor yang terpilih harus bisa membangun

trust dan rekonsialisasi di tingkat universitas,

bahwa rektor itu harus merangkul semua pihak,”

ujarnya. Mengenai kriteria rektor yang diharapkan, ia

menginginkan agar rektor memiliki gaya kepemimpinan

akademisi dan negarawan, bukan gaya politisi

meskipun memang rektor itu adalah mekanisme

politik. “Silahkan saja berafiliasi politik, tetapi yang

saya inginkan adalah rektor yang dapat merangkul

semuanya atau memiliki figur kebapakan,” jelasnya.

Ia juga berharap siapa pun rektor yang terpilih harus

bisa lebih banyak mendengarkan suara dari bawah

dan menampung aspirasi dari masyarakat UI, untuk

kemudian diterjemahkan dalam perbaikan sistem yang

lebih substantif.

Page 7: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

Menanggapi pernyataan dari dekannya, Ketua BPM

Fakultas Ekonomi, Wahyu, menyatakan bahwa mereka

sependapat dengan dekannya tersebut. “Saya sih nggak

terlalu mempermasalahkan siapa yang bakal naik, yang

jelas dia harus memiliki kualitas yang bagus sebagai

rektor. Jangan sampai kinerja rektor sekarang yang

kurang baik terulang lagi. Terlepas dari dia berasal dari

fakultas mana, siapa pun yang memiliki kemampuan,

memiliki kredibilitas dan memang dia siap untuk

membawa UI ke arah yang lebih baik, ya kenapa nggak,”

jelasnya. Dosen Ilmu Politik Cecep Hidayat mengatakan

bahwa spekulasi calon rektor sulit diprediksi dan harus

melihat track record dari masing-masing calon. Selain

itu, keberhasilan masing-masing calon ditentukan

dari bagaimana mereka bisa mempengaruhi unsur

MWA. “Kita harus bisa melihat dari latar belakangnya

sebelumnya dan track record nya bagaimana. Kita bisa

melihat dari analisis yang paling sederhana yaitu SWOT,

kelebihannya seperti apa, kelemahannya seperti apa,

tantangan ke depannya seperti apa, dan seterusnya.

Dari situlah nanti baru dapat dipetakan. Prediksi siapa

yang bakal menang ya nanti, siapa yang dapat meraih

dukungan dari mayoritas MWA. Ujung-ujungnya MWA

lagi sebenarnya,” jelasnya.

Masing-masing calon juga harus bisa menunjukkan

sesuatu yang spesial dari track record masing. “Untuk

membawa UI ini ke arah yang lebih baik, kita tidak

membutuhkan pemimpin yang biasa-biasa aja dan tidak

memiliki terobosan, kita butuh pemimpin yang bisa

membuat terobosan sebenarnya. Dari kandidat-kandidat

ini, kita bisa melihat dari track record nya siapa yang

paling memiliki terobosan selama di fakultas masing-

masing,” ungkapnya.

SAU membentuk MWA yang baru

MWA yang baru tersebut selanjutnya

membentuk panitia tim pemilihan rektor

MWA berdiskusi dengan SAU tentang

kriteria khusus yang akan digunakan

untuk menetapkan calon rektor

Calon Rektor yang telah mendaftar

kemudian diseleksi oleh SAU dengan

berpegang kepada kriteria yang telah

dibuat

Terpilih tujuh orang calon

Tujuh orang yang terpilih tersebut

selanjutnya akan diseleksi oleh MWA

menjadi tiga calon rektor

Tiga calon rektor akan dipilih oleh

MWA dengan hak suara Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan 35%

dan 65% anggota MWA lainnya.

ALUR MEKANISME PEMILIHAN REKTOR

1.

2.

3.

5.

4.

6.7.

L A P O R A N U TA M A 07

Page 8: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

l i p u ta n K H U S U S08

KETI KA YANG DI U NDANG MENUAI PERTANYA AN,MENGU NGKAP TABI R SNMPTN U NDANGAN

Semenjak diperkenalkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana Perguruan Tinggi, jalur SNMPTN Undangan masih menuai pro dan kontra. Meski demikian, jalur ini masih akan diberlakukan untuk mekanisme penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2012-2013.

Berdasarkan informasi dari Emil Budianto, Ketua

Penerimaan Mahasiswa Baru UI tahun 2012,

SNMPTN jalur undangan akan tetap di buka. Hal

ini berdasarkan pertimbangan atas evaluasi yang telah

dilakukan terhadap para mahasiswa yang pada tahun

sebelumnya masuk lewat jalur undangan yang indeks

prestasinya yang menunjukkan hasil yang baik.

“Saya setuju dengan pernyataan bahwa SMA itu

kualitasnya berbeda-beda, tapi rapot yang masuk dari

masing-masing sekolah juga tidak kami sama ratakan

tentunya. Kami akan melihat kualitas dan indeks faktor

sekolah tersebut dan track record dari alumni sekolah

tersebut yang sudah berada di UI atau bahkan sudah

lulus dari UI. Jadi, tentu saja kapasitas masing-masing

sekolah akan berbeda,” jelas Emil.

SNMPTN Undangan juga dipertahankan dengan

alasan yang lain, yaitu pemerataan kesempatan

belajar. “SNMPTN undangan ini juga lebih membuka

kesempatan bagi siswa SMA dari Sabang sampai

Merauke, karena dengan SNMPTN tertulis, akan

tercipta kompetisi yang tidak imbang. Maka dari itu,

kami membuka 40% untuk undangan, 40% untuk

tertulis, dan sisanya 20% untuk SIMAK,” lanjut Emil

yang ditemui di Kantor penerimaan mahasiswa baru

di gedung PPMT.

Tiga Jalur Masuk UI 2012

Tahun ini, UI membuka jalur masuk dari SIMAK UI,

SNMPTN Tertulis, dan undangan. Berkaitan dengan

kuota dari masing-masing jalur tersebut, tidak akan

ada kenaikan kuota kursi mahasiswa yang berbeda

jauh dari tahun sebelumnya. Sebagai gambaran,

program studi Ilmu Politik FISIP UI memiliki mahasiswa

OLEH:

FANDITA TONYKA

GHAIDA RAHMAH

YASINTA SONIA

FEB

RIA

NA

/SU

MA

Page 9: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

sarjana regular sejumlah 63 orang pada 2010 dan pada

2011 jumlahnya menjadi 78 mahasiswa, tidak termasuk

mahasiswa program sarjana paralel.

Namun, untuk program vokasi dan pararel tentunya akan

dibedakan. Misalnya adalah jalur paralel yang merupakan

jalur pelimpahan jatah kursi mahasiswa dari program

ekstensi atau diploma dan membuka kesempatan yang

lebih besar bagi masyarakat umum untuk masuk UI.

Program paralel lebih fleksibel menerima mahasiswa yang

ijazahnya sudah lebih dari tiga tahun.

Adapun penambahan jumlah kursi mahasiswa untuk

program sarjana reguler biasanya dikarenakan adanya

salah paham dari mahasiswa tersebut. Sebagai contoh,

ada mahasiswa yang diterima saat SIMAK tapi tidak segera

mendaftar ulang sehingga jatah kursinya ditambahkan

pada jalur SNMPTN Tertulis, tetapi pada saat perkuliahan

telah dimulai mahasiswa tersebut datang dan meminta

jatah kursinya agar dapat kembali masuk ke UI. Padahal

jatah kursinya sudah diambil mahasiswa lain.

Contoh lain adalah, beberapa mahasiswa dari daerah

atau luar Jakarta yang tidak mengetahui bahwa beasiswa

Bidik Misi-nya diterima dan baru mengetahui pada saat

perkuliahan dimulai. “Ini lebih ke alasan kemanusiaan

saja, orang yang kurang mampu dan tidak tahu bahwa

Bidik Misi-nya diterima dan datang ditengah perkuliahan

untuk meminta kursinya kembali, masa kami tidak berikan.

Mungkin hal-hal seperti ini yang membuat mahasiswa

di UI sedikit bertambah,” pendapat Anis, Wakil Rektor I

Universitas Indonesia urusan akademis.

Efektifitas Jalur Undangan

Mahasiswa yang telah masuk dari jalur undangan sendiri

kebanyakan tidak merasa mengalami banyak perbedaan

dengan dengan jalur tes lainnya. “Perasaan ketika keterima

lewat jalur undangan itu kayak keberuntungan. Dengan

skill yang diibaratkan biasa -biasa aja, tapi bisa masuk UI,”

ujar Anom Cahyo Al-araf, mahasiswa FMIPA UI 2011, yang

diterima melalui jalur undangan.

Sejauh ini, ia mengaku tidak mengalami kendala yang

berarti dalam mengikuti mata kuliah di jurusannya. “Kalau

dibilang efektif, ya sudah efektif. Karena pertama kalau

dari SNMPTN tulis juga sebenernya tetep ada kekurangan-

kekurangan juga, ibaratnya kayak sistem joki waktu

SNMPTN, jual beli soal, dan lain-lain. Jadi menurut saya

sudah efektif, hanya saja mungkin harus lebih diperketat

lagi dalam proses seleksi mahasiswa yang diterima

lewat jalur undangan,” tambahnya. Lebih dari itu, ia juga

mengharapkan bahwa akan lebih baik jika setelah seleksi

undangan, UI mengadakan seleksi lagi untuk memastikan

kualitas dan standar dari mahasiswa tersebut.

Mengenai evaluasi prestasi akademik mahasiswa dari

jalur undangan di Fakultas MIPA, hasilnya diakui cukup

baik seperti yang disampaikan oleh Wisnu Wardhana,

Manajer Pendidikan Fakultas MIPA, “Kalau dilihat dari

segi nilai indeks prestasi (IP) semester lalu, bisa dikatakan

baik, rata-rata di atas 2,5 bahkan hampir 3.” Pencapaian

ini jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya

juga menunjukkan kecenderungan yang baik. “Terjadi

peningkatan, walaupun tidak terlalu signifikan. Sejauh ini

prestasi akademik mahasiswa FMIPA dari jalur undangan

cukup baik,” ujarnya Wisnu lagi.

Menanggapi perbedaan jalur masuk UI, Niti Indah

Maita Sari, alumnus FEUI, merasa tidak perlu untuk

terlalu mempermasalahkannya. “Kan kalo kuliah sama

aja, tugasnya sama, kelasnya sama. Kalo IP tergantung

orangnya, ada yang lewat tanpa tes, IP nya lumayan, dan

L i p u tA N K H U S U S 09g e r b ata m a 5 7 / / 0 3 - 2 0 1 2

SNMPTN akankah sama?

Page 10: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2 10sebaliknya, “ ujarnya. Akan tetapi, menurut Niti yang masuk

UI lewat jalur UMB, lebih baik jika jalur masuk UI melalui tes

karena biayanya akan lebih murah.

Ketika ditanya pendapatnya mengenai kualitas mahasiswa

yang masuk melalui jalur tanpa tes, Niti mengaku percaya

pada penilaian UI. “Kalo UI kan punya standar tersendiri.

Pasti UI juga gak bakal sembarangan ngasih undangan

kan?“ ucapnya mengakhiri perbincangan. Niti juga berharap

bahwa pelaksanaan jalur undangan tanpa tes ini dilakukan

melalui prosedur yang benar sehingga tidak menyimpang

dari tujuan awal dilaksanakannya jalur undangan tanpa tes

Penambahan Kuota Undangan Belum Pasti

Ketika ditanya mengenai rencana penambahan kuota untuk

mahasiswa jalur undangan, Wisnu menjawab, “Saya belum

tahu pasti bagaimana keputusannya nanti, namun kalau

mengacu pada evaluasi mahasiswa jalur undangan di 2011

yang cukup baik hasilnya, ada kemungkinan kuota untuk

tahun ini akan ditambah.

“Saya setuju saja dengan adanya SNMPTN Undangan, namun

mungkin saya lebih setuju kalau namanya PMDK. SNMPTN

OLEH: AGUSTINA P.

MUTYA W.ANUGRAH I.L.

itu lebih baik hanya ada tulis saja karena ada parameter

tersendiri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi. Apalagi kalau dari undangan menggunakan nilai

rapot dan biasanya menguntungkan sekolah-sekolah

dengan grade yang tinggi saja, jadi tidak merata,” ujar Arif

Hidayat, Kadep Keilmiahan BEM FMIPA UI ketika diminta

pandangannya mengenai SNMPTN Undangan.

Sementara mengenai akan ditambahnya kuota

SNMPTN Undangan untuk tahun ini, Arif menyatakan

ketidaksetujuannya, “Saya kurang setuju mengenai kuota

yang ditambah tersebut. Karena ketika berbicara mengenai

standar, ada standar-standar yang berbeda dari tiap-tiap

sekolah, sehingga ada kesan subjektif. Sementara kalau

SNMPTN tertulis kan jelas terukur, ada parameternya,

DIKTI yang ngeluarin soalnya, dan sama seluruh Indonesia.

Jadi yang perlu digarisbawahi disini ada keadilan dan

standardisasi yang berbeda-beda dari tiap sekolah. Sehingga

diperlukan standar yang jelas dan transparan tentunya.

Terlebih jika ada kecurangan seperti mark up nilai dan lain-

lain.”

L i p u tA N K H U S U S

Page 11: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

R A g a m / / / / / / / 11

Stresss berkaitan dengan tekanan, sesuatu daya atau tantangan, yang munculnya dari dalam atau dari luar dan mendorong manusia untuk melakukan sesuatu

hal. Psychological distresss merupakan suatu stress yang menyerang psikis atau mental yang berdampak buruk, berkebalikan dengan eustresss yang memberi dampak positif. Hal tersebut dikemukakan oleh dosen Psikologi Klinis, Fakultas Psikologi UI, Fitri Fausiah. Tahun 2010 Fitri meneliti mahasiswa angkatan 2006-2009 dimana hasilnya adalah tahun 2010 sekitar 37-39% mengalami psychological distresss, sementara pada 2011 43-46%.

Psikiater Departemen Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Irmia Kusumadewi menuturkan, “Kalau distresss-nya tidak diselesaikan, tidak dipecahkan masalahnya, mungkin lama-lama jadi depresi.” Irmia menambahkan bahwa ketika seseorang memiliki psychological distresss yang tinggi, maka dia lebih rentan mengalami gangguan jiwa yang lebih berat dan gangguan kesehatan.

Eksistensi BKM

Terbentuk pada tahun 1976, BKM pada awalnya adalah bagian dari Poliklinik Kesehatan (sekarang PKM). Sejak 2008 BKM berdiri sendiri dan terdapat perubahan atas BKM. Seperti disampaikan oleh konselor BKM UI, Ika Malika, perubahan itu adalah bahwa saat ini mahasiswa tidak perlu lagi melakukan perjanjian terlebih dahulu karena BKM UI menyediakan psikolog yang selalu stand by di ruang BKM.

Meskipun begitu, Ika mengaku, mahasiswa yang pernah berkunjung ke BKM persentasenya kurang lebih hanya 1% dari jumlah mahasiswa UI. “Ini kan menunjukkan adanya kebutuhan yang tinggi untuk mendapatkan bantuan.

Sayangnya, karena mahasiswa sedikit dan waktu yang terbatas tidak semua bisa dibantu. Jadi, kami menyarankan untuk mencari bantuan ke BKM atau ke klinik di psikologi,” ujar Fitri.

Lebih lanjut, Ika menanggapai hal ini dengan menyampaikan bahwa banyak hal yang membuat mahasiswa tidak mengunjungi BKM. “Pertama, sosialisasi. Banyak orang yang belum mengetahui kalau BKM sekarang itu full time, jadi tidak perlu melakukan perjanjian terlebih dahulu. Kedua, kesadaran tiap fakultas yang berbeda-beda,” ujarnya.

Risiko Abaikan Distress

Sejalan dengan hal tersebut, Irmia memaparkan psychological distresss yang diabaikan tidak selalu berbahaya, tergantung karakter orang yang merasakan dan pengalaman gangguan mental sebelumnya. “Kalau termasuk orang yang fleksibel dan bisa beradaptasi, mudah mengalihkan hal-hal yang negatif ke hal-hal yang positif,” terangnya. “Jadi kita ukurannya, kalau lebih dari 3 bulan dia masih nggak bisa beradaptasi, itu kita berpikir ke arah gangguan (mental),” tambahnya.

Ika justru beranggapan, masalah yang tidak segera diselesaikan malah akan berdampak negatif. “Seperti balon apabila ditiup terus, maka akan meletus. Jika masalah ditumpuk terus, maka akan mengakibatkan klimaks yang berbahaya

Fitri berpendapat bahwa harus ada campur tangan pihak fakultas dan universitas. “Menurut saya sih universitas mestinya punya tim yang mengkaji itu (psychological distresss) dan mestinya memikirkan hal-hal apa yang bisa dilakukan,” ungkap Fitri.

Hadir sebagai fasilitas bentukan UI, Badan Konseling Mahasiswa (BKM) membantu mahasiswa dengan menyediakan layanan konsultasi psikologi.

B E R B AG I B E R S A M A B K M , A LT E R N AT I F B AG I

OLEH: AGUSTINA P.

MUTYA W.ANUGRAH I.L.

RIF

KI/

SUM

A

1

M A H A S I S WA DISTR ESSS

Salah satu penyebab depresi di kalangan mahasiswa adalah tugas yang menumpuk.

Page 12: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

R I S E T / / / / / / /10

R ISETAPR ESIASI MAHASISWA TER HADAP ISU PERGANTIAN R EKTOR U I

Rektor Universitas Indonesia (UI) saat ini, Prof. Gumilar Rusliwa Soemantri, masih akan menjabat hingga Agustus nanti, namun isu pergantian rektor

UI kian memanas, terlebih dengan munculnya kelompok oposisi yang terus meneriakkan reformasi di tubuh UI. Kami membuat riset berkenaan dengan apresiasi mahasiswa terhadap isu ini yang dilakukan di lingkup UI minus Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi, dengan jumlah responden 100 orang. Mayoritas responden, sebanyak 94 persen, mengetahui isu pergantian rektor UI di tahun 2012 ini, namun sejumlah 99 persen dari total responden tidak mengetahui siapa-siapa saja naman bakal calon rektor UI selanjutnya. Satu nama bakal calon rektor UI disebutkan oleh seorang responden yakni Muhammad Hafizurachman Syarief, staf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.

Ketika kami menanyakan tentang kriteria utama seperti apa yang diinginkan oleh mahasiswa terhadap bakal calon rektor UI selanjutnya, separuh lebih responden berharap pada sosok rektor UI yang visioner dan dinamis dimana manpu membawa UI menjadi institusi pendidikan yang terdepan. Kami juga bertanya apakah perlu peran mahasiswa dalam pemilihan rektor UI selanjutnya dan dalam bentuk seperti apa partsipasinya, dan mayoritas responden memilih partisipasi suara dalam pemira rektor UI.

OLEH: MUHAMMAD SYIFAUDIN M

GINA SURYA NINGSIH

Tahukah Anda dengan rencana pergantian posisi rektor di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2012 ini?

Apakah Anda tahu siapa saja yang menjadi bakal calon rektor UI?

Kriteria utama seperti apa yang Anda harapkan dari bakal calon rektor UI selanjutnya?

1 .

2.

3.Visioner dan dinamis, selalu

mengupayakan UI menjadi yang

terdepan.

Transparansi struktural, menjadikan

UI sebagai role model kemapanan

birokrasi perguruan tinggi.

Berorientasi akademis, lebih berfokus

pada pengembangan sisi akademik.

Lainnya. (Utamakan aksebilitas

pendidikan, beriman & bertakwa)

94%

Tahu

Tidak Tahu

6%

99%

1%

Tahu

Tidak Tahu

67%

27%

4%

2%

Page 13: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

R I S E T / / / / / / / 11

Setujukah Anda jika peran mahasiswa dilibatkan dalam pemilihan rektor UI selanjutnya?

Menurut Anda, bentuk seperti apa baiknya peran mahasiswa dilibatkan dalam pemilihan rektor UI selanjutnya?

Sumbangsih suara dalam Pemira rektor UI.

Mengajukan perwakilan mahasiswa dalam musyawarah besar tingkat UI.

Lainnya

4. 5.Setuju

Tidak Setuju

Tidak Tahu

66%

34%

0%70%

24%

6%

Page 14: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

LUCKY INDAH

K E S E H ATA N / / / /14

Seperti disampaikan dalam Medika, salah satu jurnal kedokteran Indonesia, setiap hari manusia membutuhkan kurang lebih 7,5 jam untuk tidur.

Bagi mahasiswa, seringkali waktu tidur yang ideal tidak dapat terpenuhi. Seperti yang dialami oleh ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Reno Ranggi. “Wah parah banget, berkurang banget dengan adanya kegiatan HMI ditambah tugas dan segala macemnya. Dulu sih jam 11 malem juga udah bisa tidur, tapi sekarang cuma bisa tidur 4 jam sehari.”

Kurangnya waktu tidur ternyata tidak hanya dialami oleh mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kampus, tetapi juga oleh mahasiswa yang tidak aktif berkegiatan di kampus. Hal ini seperti disampaikan oleh salah satu mahasiswa tingkat 2 jurusan Sastra Jerman, Nurachman Dwi, “Iya nih gue tidur sehari paling juga 3-4 jam dengan banyaknya tugas dan kuis.”

Untuk mengatasi kurangnya jam tidur, mahasiswa memiliki cara-cara tersendiri. Reno mengatasinya dengan mengatur waktu sebaik mungkin. Di saat tidak memiliki banyak kerjaan, Ranggi berusaha untuk tidur lebih awal. Lain halnya yang dilakukan oleh Nurachman yang memilih untuk tidur di sela-sela pergantian kelas yang terkadang memang memiliki waktu yang cukup panjang. Tetapi terkadang kalau memang sudah sangat mengantuk, dia bisa saja tidur saat perkuliahan berlangsung. Akhir-akhir ini, terdapat sebuah thread di suatu forum yang menyatakan bahwa kita bisa

memanipulasi otak kita untuk mengganti kebiasaan tidur yang tadinya 8 jam menjadi tidur setengah jam saja setiap 5 jam kita beraktivitas. Namun, ahli neurologi Pokovisa Prawiroharjo, tidak setuju dengan istilah ‘mamanipulasi otak’ tersebut. “Menurut saya berlebihan ya kalo dibilang mamanipulasi otak, mungkin yang lebih tepat adalah menstimulasi otak,” ujarnya.

dr. Visa juga menyatakan meragukan thread tersebut. Seperti disampaikannya, “Untuk hal itu bisa saja terjadi ya. Asal saat orang itu tidur selama setengah jam bisa sampai pada fase tidur yang namanya REM, dan biasanya orang membutuhkan waktu yang lebih untuk bisa sampai pada tahap itu. Hanya orang-orang yang memang bisa menstimulasi otaknya dengan baik yang dapat sampai pada fase tersebut dalam waktu singkat.” Dokter Visa juga menjelaskan bahwa proses tidur manusia memiliki 4 fase. Fase disaat pemulihan energi terjadi adalah pada fase terakhir yaitu REM. Maka dari itu, sangatlah penting untuk dapat mencapai fase tidur yang terakhir ini.

“Dan untuk membuktikan apakah isu tersebut benar bisa dilakukan atau tidak kita harus melakukan penilitian lebih lanjut dengan menggunakan alat pengukur, EEG. Untuk mengembalikan tenaga agar bisa fresh kembali sebenarnya tidak melulu membutuhkan waktu yang lama. Dua atau tiga jam juga cukup, asalkan tadi, tidurnya mencapai tahap REM,” tambah dr. Visa

OLI

VIA

/SU

MA

STIMULASI OTAK, CARA AMPUH MENYIASATI KURANG TIDURTidur tidak lain adalah salah satu cara untuk melepaskan diri dari kelelahan jasmani

dan mental. Dengan tidur, semangat serta tenaga dapat dipulihkan kembali.

OLEH:

IKA KARTIKA

SRI B. PRAPTADINA

Berbagai permasalahan tidur kerap dialami oleh mahasiswa.

Page 15: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2 15s a i n s t e k / / / / /

Kebiasaan membakar sampah plastik merupakan salah satu rutinitas yang senantiasa dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini. Baik

di wilayah pedesaan maupun perkotaan masih terdapat masyarakat yang memusnahkan sampah jenis ini dengan cara mengubur atau membakarnya. Plastik merupakan salah satu jenis limbah yang non-biodegradable sehingga sifat ini menjadikan sampah plastik sangat sulit untuk terurai di lingkungan. Menurut hasil survey, Indonesia menghasilkan 2.052.000.000 kantong plastik dalam sehari. Dari sebagian besar produksi limbah plastik ini, banyak diantaranya yang masih belum dimanfaatkan dan diolah sebagaimana mestinya.

Pemusnahan limbah plastik dengan cara pembakaran yang sering dilakukan oleh sebagian besar masyarakat ternyata berdampak buruk terhadap lingkungan, kesehatan maupun kehidupan ekonomi. Menurut Andari Kristanto, salah seorang ilmuwan sekaligus dosen Teknik Lingkungan Universitas Indonesia, “pemusnahan sampah dengan metode pembakaran sangat tidak disarankan walaupun mungkin ada beberapa limbah yang harus dibakar untuk memusnahkannya.”

Pembakaran limbah jenis plastik menghasilkan berbagai senyawa yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Selain itu, pembakaran limbah jenis ini juga hanya akan menambah jenis pencemaran yang ada. Jumlah satu ton sampah plastik sekali pakai yang dibakar akan menghasilkan jumlah karbondioksida yang sama dengan 1 ton. Pembakaran limbah jenis plastik akan menghasilkan gas buang dan residu yang justru menambah jenis pencemaran yang terjadi

di lingkungan. Bahaya tersebut biasanya diitimbulkan oleh adanya emisi gas dan partikel debu. Gas-gas berbahaya yang ditimbulkan oleh pembakaran sampah antara lain adalah gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), Dioxin dan Furan.

Salah satu jenis zat yang sangat berbahaya dalam kandungan gas sisa pembakaran plastik adalah dioksin yang bersifat karsinogen atau menimbulkan kanker. Efek samping dioksin terhadap binatang adalah perubahan sistim hormon, perubahan pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, dan penekanan terhadap sistim kekebalan tubuh. Efek samping dioksin terhadap manusia adalah perubahan kode keturunan (marker) dari tingkat pertumbuhan awal dari hormon. Pada dosis yang lebih besar bisa mengakibatkan sakit kulit yang serius yang disebut `chloracne.’

Gas karbondioksida yang tercipta ketika adanya proses pembakaran dapat memperbesar kemungkinan penipisan lapisan ozon dan meningkatkan pengaruh rumah kaca di permukaan bumi. Asap hasil pembakaran juga meningkatan resiko masyarakat terkena kanker paru-paru karena di dalam kandungan asap hasil pembakaran tersebut terdapat berbagai senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kesehatan.“Bahaya yang ditimbulkan oleh perilaku pembakaran sampah jenis plastik adalah terurainya zat-zat seperti sulfur ke udara sehingga zat tersebut menjadi sulfur dioksida dimana hal ini akan meningkatkan kandungan zat berbahaya bagi lingkungan”, ungkap Andari (Dosen Teknik Lingkungan Universitas Indonesia).

Produktivitas manusia dan segala kegiatan

saat ini yang telah dilakukan masyarakat

dunia menjadikan efisiensi energi lingkungan

semakin berkurang. Tidak adanya penerapan

teknologi dan pengetahuan yang memadai

dalam pengelolaan energi, khususnya sampah

menjadikan sistem pemusnahannya semakin

memperparah keadaan lingkungan.

JANGAN MEMBAKAR

OLEH:

YELNA YURISTIARY

LIMBAH PLASTIK

DO

KU

MEN

/IST

IMEW

A

Page 16: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

S O S O K / / / / / / /16

GARUDA Youth Community (GYC) merupakan

organisasi pemberdayaan pemuda yang

bergerak di bidang konservasi dan penyelamatan

lingkungan melalui aksi kampanye dan propaganda,

riset dan pengembangan, serta proyek pemberdayaan

masyarakat (community empowerment) berbasis

kewirusahaan berwawasan lingkungan (social enterprise).

Poin terakhir itulah yang menjadi pembeda utaman GYC

dengan komunitas lingkungan hidup atau pemuda lainnya.

GYC berdiri pada tahun 2009 dengan tujuan mengasah

kepekaan dan meningkatkan partisipasi anak muda

Indonesia dalam melakukan perubahan melalui

pengembangan potensi, bakat, dan kemampuan yang

disalurkan dalam bentuk proyek pengabdian masyarakat

dan lingkungan yang difokuskan di tiga lini pergerakan:

edukasi (pendidikan), advokasi (kampanye) dan teknologi

(engineering).

Dengan melakukan kegiatan berlandaskan pada tiga

pilar pergerakan tersebut, organisasi yang didirikan oleh

mahasiswa Fakultas Teknik UI itu diharapkan dapat

mewujudkan impian menjadi pionir sekaligus platform

pemberdayaan anak muda Indonesia untuk mewujudkan

pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)

dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui

program-program sosial yang dilakukannya saat ini.

Adapun program sosial utama yang dilakukan GYC saat

ini adalah kewirausahaan berwawasan lingkungan Desa

Binaan Kreasi Laut Cilincing. Project tersebut sudah

diuji coba sejak November lalu, dimana ibu-ibu rumah

tangga dan siapapun yang ingin menjadi peserta di sana

dibekali kemampuan membuat kerajinan dari limbah

cangkang kerang alih-alih menjadi pengupas kerang

yang notabenenya hanya butuh otot dan uang yang

dihasilkan tak banyak.

Desa Binaan Cilincing lengkap dengan strategi

ekonomis dan ekologisnya yaitu merangkai kesatuan

project yang terdiri dari 3 program. Program-program

itu adalah Bank Sampah, Rumah Kreasi Laut dan

Microinsurance. Harapannya, ibu-ibu di Cilincing

bisa meningkatkan taraf kehidupan mereka bersama

keluarganya. Selama 1 tahun program berjalan,

masyarakat Cilincing yang terlibat ditargetkan untuk

bisa mandiri dan mampu mengelola kelanjutan

program tersebut dengan pengawasan dari GYC.

April lalu, GYC berhasil memenangkan kompetisi

project plan tingkat nasional yang diselenggarakan

oleh Accenture, sebuah perusahaan konsultan

multinasional. GYC membawa Desa Binaan Kreasi Laut

Cilincing sebagai materi yang dilombakan. Hibahnya,

75 juta rupiah untuk mengimplementasikan Desa

Binaan Kreasi Laut Cilincing secara terintegrasi dan

maksimal.

Presiden GYC, David Immanuel Sihombing menutukan

siapa saja boleh turut menjadi sukarelawan

untuk Desa Binaan Kreasi Laut Cilincing. Kini, GYC

merealisasikan project tersebut dengan keterlibatan

puluhan pemuda Indonesia dan tidak hanya di

Jabodetabek. Makin banyak pemuda yang ingin

terlibat, GYC berharap makin signifikan pula upaya

GARUDA YOUTH COMMUNITY: KOLABORASI PEMUDA DALAM MEWUJUDKAN PENCAPAIAN MDGs DI INDONESIA“Older men declare war. But, it is the youth that must fight and die.” - Herbert Hoover (1874 – 1964)

OLEH:

ANANDA PUTRI P.

Page 17: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

K I L A S A N / / / / / 17OLEH:

AMALIA ASTARI

PERBINCANGAN INTELEK DAN KREATIF DALAM CANGKIR 2012Diselenggarakan di auditorium lantai 6 Perpustakaan

Pusat Universitas Indonesia pada 3 Mei 2012, acara

yang bertajuk Bincang Kastrat Intelek dan Kreatif

(CANGKIR) 2012 berhasil menarik animo 200-an

pengunjung seminar. Mereka berbondong-bondong

menghadiri acara yang diadakan oleh Kastrat BEM

Psikologi demi mendapatkan informasi mengenai

surat edaran Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti)

tentang penerbitan jurnal ilmiah bagi mahasiswa.

“Cangkir tahun ini masih sama seperti

tahun sebelumnya. Kita mengkaji isu yang

komprehensif dan yang sedang aktual di

kalangan mahasiswa,” jelas Andina, project officer

acara Cangkir 2012. Berdasarkan survei yang dilakukan

oleh Departemen Penelitian dan Pengembangan

BEM Psikologi, terpilihlah isu mengenai jurnal ilmiah

tersebut. “Kita memilih isu ini karena ternyata tidak

semua sivitas akademika tahu mengenai kelanjutan

surat edaran Dikti dan apa dampaknya bagi kelulusan

mereka jika penerbitan jurnal benar-benar harus

dilaksanakan,” ujar mahasiswi Psikologi angkatan 2011

ini ketika ditanya mengenai latar belakang pemilihan

isu untuk acara ini.

Acara dibuka dengan penampilan stand up comedy

oleh pelawak Temon. Acara kemudian dilanjutkan

dengan pembahasan materi yang diberikan oleh tiga

narasumber yakni Hanif (Staff khusus Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan), Dr.Ir. Muhammad

Anis M.Met (Wakil Rektor Bidang Akademik dan

Kemahasiswaan), dan yang terakhir Dra. Wahyu

Indianti, M.Si (Psikolog Pendidikan Fakultas Psikologi

UI).

Berdasarkan penjelasan Hanif, peserta seminar

dapat mengetahui bahwa surat edaran Dikti yang

terbit Januari lalu hanya sekedar himbauan yang

tidak serta-merta menjadi tolak ukur kelulusan

mahasiswa. Dijelaskan pula bahwa sanksi akademis

tidak akan dikenakan pada pihak manapun yang tidak

melaksanakan himbauan ini, mengingat belum adanya

keputusan untuk menjadikan himbauan ini sebagai

suatu hal yang wajib. Meski demikian, Anis justru

melontarkan tanggapan yang positif atas himbauan ini

dengan menyatakan optimismenya bahwa UI sudah

siap apabila pemberlakuan jurnal ilmiah sebagai syarat

kelulusan benar-benar ditetapkan. Menurutnya, fasilitas

jurnal, baik jurnal luar dan dalam negeri, yang dimiliki UI

dapat memudahkan mahasiswa untuk membuat dan

menerbitkan jurnal.

Sebagai penutup, panitia menghadirkan Bilik Musik

dan Kencana Pradipa dengan harapan bahwa Cangkir

2012 dapat menjadi sarana intelektual yang tidak hanya

bersifat informatif dan klarifikatif, namun juga menjadi

sarana diskusi yang kreatif.

“Older men declare war. But, it is the youth that must fight and die.” - Herbert Hoover (1874 – 1964)

Page 18: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

R E S E N S I / / / / / /18 OLEH:

GINA SURYA NINGSIH

99 Cahaya di Langit Eropa

No. ISBN : 9789792272741

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Penulis : Hanum Salsabila Rais, Rangga Almahendra

Kategori : Novel Islami

Tebal : 412 Halaman

Harga : Rp. 69.000,-

99 Cahaya di Langit Eropa adalah sebuah novel perjalanan karya Hanum Salsabiela Rais dan suaminya Rangga Almahendra. Novel perjalanan

ini menguak kisah mengenai Islam di Eropa. Dimulai dari beasiswa program doktoral di Universitas Austria yang didapat Rangga, lalu ia mengajak Hanum untuk tinggal selama 3 tahun di Eropa. Selama 3 tahun tersebut, mereka berkesempatan menjelajahi Eropa dan menikmati berbagai keindahan yang dipancarkan oleh benua biru tersebut. Mereka tidak hanya sekedar melihat indahnya Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma atau gondola-gondola di Venezia. Namun, mereka juga menemukan keindahan lain dari Eropa yakni sejarah bahwa Islam pernah begitu berjaya di benua eksotis tersebut.

Cerita di novel ini berawal dari pertemuan Hanum dengan seorang muslimah Turki di kelas les bahasa Jerman di Austria. Seorang muslimah itu bernama Fatma Pasha, dan keduanya pun menjadi teman akrab karena sesama muslim yang tinggal di negara dimana Islam merupakan agama minoritas.

Hanum dan Fatma pun memiliki rencana untuk mengarungi jejak-jejak Islam dari barat hingga ke timur Eropa. Dari Andalusia Spanyol hingga ke Istanbul Turki. Hingga akhirnya perjalanan pertama ini justru mengantarkannya ke Kota Paris, pusat ibu kota peradaban di Eropa.

Di Paris, Hanum bertemu dengan seorang mualaf, Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukkan kepada penulis bahwa Eropa adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya.. Seperti kufic-kufic pada keramik yang berada di Musse du louvre. Yang lebih mencengangkan, pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria bertakhtakan kalimat tauhid, Penjelasan Marion ini telah membukakan mata hati penulis dan membuatnya jatuh

cinta lagi dengan agamanya, Islam. Setelah ke Paris, mereka selanjutnya menjelajahi Cordoba dan Granada. Dua kota di andalusia yang menurut beberapa ahli adalah True City of Lights. Cordoba merupakan ibukota Andalusia dimana peradaban Eropa dimulai. Di kota ini berkembang ilmu pengetahuan dan menginspirasi kota-kota lain di Eropa. Pada masa keemasan itu, Cordoba bukanlah negara islam secara utuh, namun toleransi antar agama menjadi suatu landasan kuat hingga menjadi kota yang sangat dikagumi sekaligus membuat iri kota-kota lain. Di Cordoba terdapat Mezquita, yaitu masjid besar yang menjadi katedral setelah jatuh ke tangan Raja Ferdinand dan ratu Isabela.

Setelah menjelajahi Cordoba,Hanum dan suaminya pun menjelajahi kota Granada. Granada adalah kota terahir dimana Islam akhirnya ditaklukkan di daratan Eropa. di Granada terdapat benteng megah yang menjelaskan betapa megahnya Islam di masa keemasan. Selanjutnya mereka berkesempatan menjelajahi Istanbul, dimana merupakan saksi sejarah ketika Islam pernah memiliki masa keemasannya. Pada masa itu, luas wilayah Islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Setelah menejelajahi Istanbul, penulis pun melakukan perjalanan Haji yang penuh khidmat. Novel 99 Cahaya di Langit Eropa ditulis dengan bahasa yang ringan, jelas dan penceritaan yang runut, membuat pembaca merasa ikut ‘hadir’ dalam perjalanan penulis di Eropa. Dengan membaca novel ini, banyak fakta yang terungkap mengenai kebesaran budaya Islam di dunia barat. Gina Suryaningsih.

99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

Page 19: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

K O M I K / / / / / / / 19

h

ILU

STRA

SI/J

OAN

NA

Page 20: Gerbatama ini UI edisi 57 : Kontrovrsi Mekanisme Pemilihan Rektor

“MASI H SAYANG DENGAN NYAWA AN DA?”

O P I N I F O T O / / / /20 g e r b ata m a 5 7 / / 0 6 - 2 0 1 2

OLI

VIA/

SUM

A

“PARKI RAN MOTOR DI AREA DI LARANG PARKI R STASI U N U I”

FEBR

IAN

A/SU

MA