geologi regional ransiki papua barat
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
1/13
+===GEOLOGI REGIONAL RANSIKI PAPUA BARAT===+(Oleh : Demianus Nawipa
!" #isi$%&a'i Re%i$nal
Ransiki mengangkangi lebih utama berarah barat – baratlaut yang
melintangi Kepala Burung. Separuh lembar yang utara ditempati oleh medang
bergunung penuh tonjolan yang diselatan dibatasi oleh Kuesta mencolok yang
miring keselatan (Kuesta Kepala Burung bagian tengah), hinga 2!! meter diatas
"ermukaan laut, yang berkembang diatas batugamping dan batupasir yang tahan.
#ebih jauh kearah selatan medannya berbukit, yang berkisar dari bentangan
bertonjolan dengan sengetan landai rata dan "egunungan $omoklin berongak
rapat – rapat sampai topogar%i terasak dan menggelombang. Kearah barat daya,
daerah yang berbukit itu berubah menjadi allu&ium S. 'iriagar dan S. embuni.
a" Pe%unun%an A&'a
"egunungan r%ak membentuk pegunungan yang membentang dengan arah
utara baratlaut dengan lebih utamanya dekat kelembah garis sesar S. Ransiki,
yang memberi batas secara tiba – tiba, satuan itu di barat ke arah timur, pegunungan itu berangsur berubah menjadi perbukitan yang banyak tempat
membentuk jurang sepanjang pantai eluk *endra+asi.
)" Danau An*a&a Gunun% An%%i
anau antara gunung anggi terdapat dihulu cabang tenggara S. 'arjori,
dan S. Ransiki- danau itu menghidupi anau igi (pada ketinggian /0!! m di
atas permukaan laut) dan anau ita (/11! m) kedua danau itu daerah
tadahnya kecil saja. anau igi disalurkan ke timur masuk ke S. Ransiki.
"ermukaan danau itu tercirikan oleh perbukitan dan lembah lebar – lebar
dengan dataran dan rataan yang ditempati sungai berkelok seperti S. gemona
dan S. 3rai. danau itu dikelilingi oleh daerah bergunung dengan ketinggian dari
24!! sampai 25!! m diatas permukaan laut di timur laut.
" Ben*en%an Pe%unun%an Kepala Bu&un% )a%ian Ten%ah
Bentengan pegunungan Kepala Burung bagian tengah secara kasar dibatasi
oleh singkapan 6ormasi Kemum. opogra%i dibagian barat dan tengah satuan ini
oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
2/13
secara seragam dan mempunyai timbulan sampai beberatus meter. opogra%i itu
dicirikan oleh pegunungan pendek – pendek atau bukit bulat telur sampai
membundar dan pegunungan yang berlereng curam – curam lurus, cembung
landai, dan puncak yang luas atau membudar dengan paras puncak yang hampir
bersesuai. Ketinggian rata – rata berangsur – angsur menurun lebih dari /1!! m
di atas permukaan laut disekitar S. 'arjori sampai sekitar 5!! m di barat.
9akin jauh ditimur, pegunungan itu lebih kasar dengan puncak menjulang
sekitar 25!! m diatas permukaan laut. aerah ini tersalirkan oleh jejaringan
sungai berkerapatan sedang yang menyalirkannya baik ke utara maupun ke
selatan, lebihnya mengikuti jejak melengkung kuat yang memberi kesan
perompakan beberapa bagian tadah. 9eskipun umumnya sungai disini
mempunyai aliran yang berkelok – kelok rumit, setempatnya tetasalirnya
dikendalikan struktur, yang mengakibatkan aliran sungai yang nisbi lurus,
misalnya di hulu S. Ra+oera bagian timur dan hulu S.'arjori dan S. 9omi.
," Di Pe%unun%an Imsin - Kapu*ih
i "engunungan 3mskin – kaputih bentengannya secara khas terkendalih
struktur lalagan dan pegunungan homoklin, sampai tinggi 1!! m, memberi batas
garis besar lajur lipatan melengkung. 8ang paling mencolok adalah Sinklin
3mskin, karena timbulan terbalik. #ipatan itu dikelilingi oleh perbukitan rendah
tersayat rapat dan berlereng curam sedang – sedang.
e" Kues*a Kepala Bu&un% Ba%ian Ten%ah
Kuesta Kepala Burung bagian tengah adalah membentuk pengunungan
senjang yang sangat menonjol, secara kasar membagi dua daerah kepala burung
pada arah barat – timur. Sengetan yang miring ke selatan (antara ! – 2!:) dibatasi
diarah utara oleh ga+ir yang tegas dengan jurang sampai setinggi /!! m. "uncak
disepanjang ga+ir itu umumnya mencapai ketinggian sekitar 24!! – !!! m di
atas permukaan laut di "egunungan #ina dan di timur Kampung estega.
Ketinggian rata – rata puncak ga+ir itu kearah barat menurun terus – menerus.
Kuesta tadi pada beberapa tempat tertoreh oleh sungai besar – besar yang
mengalir ke selatan menyayat jurah dan sempit. Sungai itu turunan atau memang
panggah. ata salir d+ita (sekunder) sepanjang sayap selatan sebagian sungai
oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
3/13
turutan, dan sebagian penurut, dengan batangnya dikendalikan oleh sistem retakan
berpasangan yang berkembang baik pada batuan endapan yang ada. Bila batupasir
kuarsa (6ormasi Sirga) menindi batugamping (Batugamping 6aumai), maka
permukaan bumi menjadi bopeng oleh liang legah semu.
'" Pe&)ui*an Di sela*an
"erbukitan di selatan berhubungan erat dengan endapan 6ormasi Stenkool di
cekungan Bintuni yang terukir dan terlipat. opogra%inya berubah – ubah dari
kuesta yang bentuknya tak teratur, "egunungan #alangansau yang tertoreh halus,
biasanya dengan sengetan kecil – kecil tetapi menonjol.ata salir yang pada
dasarnya meranting dibanyak tempat tergantikan oleh sungai penurut bersudut
(runcing,tumpul) atau tegak lurus.
%" Ka&s
Kars tersebar luas disepanjang sayap selatan Kuesta Kepala Burung bagian
tengah pada daerah batugamping. 8ang terbanyak adalah Kars kerucut, Kars limas
dan dolina, Kars cela dan Kars lorong.- beberapa lembah mempunyai sungai
berjeda atau sungai ba+ah tanah. 'alaupun begitu, ditempat batulumpur dan
batupasir gampingan menonjol, maka bentangannya berperbukitan rendah sampai
bergelombang dengan sungai yang berongga lebar tetapi biasanya menyayat
curam, dan setempat berbusur tak teratur dengan tata salir yang kacau.
h" Pe%unun%an .isumna ,an Pe%unun%an Pan*ai
"egunungan 9isumna dan "egunungan "antai adalah sinambung dan
umumnya dialasi batugamping- bagian barat Rumberpon dimasukan dalam
pembagian ini. "egunungan ini bertopogra%i kasar dan tak teratur, dan di timur
i batasi oleh eluk *endera+asih. "uncak yang tinggi – tinggi, sampai 2!!!
m diatas permukaan laut terdapat di "egunungan 9isumna. ata – salirnya tak
teratur dan setempat sungainya sesaat menjadi aliran ba+ah tanah. a+ir
batugamping tak sinambung dan setempat batupasir mengikuti arah struktur yang
ke utara sampai baratlaut, dan menjadi sesar yang menjadi sesar yang penting –
penting. *ekungan antara gunung kecil – kecilang terisi bahan hanyutan lereng
(;a) terdapat setempat.
oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
4/13
i" Un,a / Un,a
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
5/13
antar unung nggi. isana adapula dataran dan rataan mungkin merupakan
danau tua yang tertimbun.
2" S*&a*i%&a'i Re%i$nal
Ransiki meliputi lima mendala geologi (gambar), 9endala itu adalah 7
Bongkah Kemum, Bongkah (Blok) r%ak,Ranah (9intabat) #eher Burung (#ajur
#ipatan #engguru), *ekungan Bintuni, dan Sistem Sesar Ransiki da bagian
tertentu dari 9endala itu yang tertutup endapan alu&ium dan litoral kuarter
ataran r%ak.
a" B$n%ah Kemum
erbentuk oleh 6ormasi Kemum (Sk) yang berumur Silur hingga e&on
berupa endapan malih derajat > rendah hingga menengah, satuan turbidit dengan
tebal paling tidak 2,4 km. Sepanjang perenggan utara bongkah itu, yang dibatasi
oleh Sistem Sesar Sorong dan Ransiki, batuan endapan malih meliputi tubuh yang
sedikit banyak nampak memanjang dan buntal (schilieren) granitoid pejal,
terdaunkan dan terabak. itempat yang terpetakan, tubuh batuan itu digolongkan
kedalam granodiorit 'ariki (?+), yang enam umur K>r>nya (lima diantaranya di9anok+ari) berkisar dari 221 hingga 245 juta tahun (Blandon /@55), tetapi
sebagian besar menunjukkan rias.
)" B$n%ah A&'a
Bongkah r%ak meliputi dua satuan, yang tertua adalah Batuan unungapi
r%ak (ema) dari busur Kepulauan, dan umumnya terdiri dari batuan klastika
gunungapi, piroklastika, la&a dan batuan terobosan bersusunan menengah hingga
basa. Batuan klastika gunungapi itu diendapkan paling tidak sebagian sebagaiturbidit dekatan dan mengandung sisipan tipis > tipis batugamping lumpuran yang
mengandung foraminifera berumur Aosen khir hingga 9iosen +al Ransiki
("ieters drr, dalam pencetakan).
" Ranah Lehe& Bu&un%
Ranah #eher Burung adalah bagian dari Komplek 9a+i ("Km), satuan yang
mencangkup beberapa jenis endapan yang tercampur secara tektonik- ketiadaan
%osil, tidak memungkinkan menasabahkannya (mengkorelasikannya) dengan
oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
6/13
%ormasi yang sudah mapan. Batuan dalam satuan ini mirip dengan batuan 6ormasi
ipuma dan kelompok kembelangan, dan boleh jadi 6ormasi iduna yang
berumur perem sebagaimana ditentukan batasanya di Waghete oleh "igram dan
"anggabean (/@5, dalam penerbitan).singkapan kelompok kembelangan (Kk)
yang tak seberapa kuat tercenangga dan terpetakan di Ransiki terdiri dari batuan
endapan dan %osil yang menunjukkan pengendapan dilingkungan laut dangkal.
6osilnya berumur ura engah sampai Kapur khir, dan rumpang yang nyata
terentang antara ura khir dan Kapur +al.
Foraminifera memarakkan bagian Batugamping 3mskin (Kti) yang terjadi di
lingkungan laut terbuka yang berumur Kapur "aling tas sampai Aosen engah
dengan bagian yang 9iosen Ba+ah sampai engah, yang menindih kelompak
kembelangan. Runtunan yang lebih tua itu umumnya teriuk (tercenangga) lebih
kuat dan setempat memperlihatkan belahan. Satuan ini tertindih oleh 6ormasi
Klasa%et (mk) yang berumur 9iosen engah – 9iosen tas, yang %osil
runtungan dan bahan longsoran asal>daratan didalamnya menunjukan asalnya
yang bersumber dari batuan malihan derajat > rendah dan endapan dengan batuan
gunugapi.
," Sis*em Sesa& Ransii
Sistim Sesar Ransiki meliputi bancu (R6C) yang tersusun dari bermacam –
macam batuan endapan dan batuan beku. Kecuran silika gampingan, batugamping
dan batuan gunungapi bersusunan ma%ik sampai menengah membentuk masa
dasar dan juga kepingan tektonik- kepingan batuan pindahan meliputi sedimen
malih, granitoid, diorit, batuan gunungapi gabro dan piroksenit terserpenunkan,
sebagian besar berasal dari mandala geologi yang berdampilan.
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
7/13
*ekungan bintuni terisi sebagian besar oleh 6ormasi Steenkool (;s,
;ss,;sm) yang berumur 9iosen "aling khir sampai "listosen yang tersusun
oleh klastikat delta dan paralas yang bersentuhan secara berangsur dengan
6ormasi Klasa%et diba+anya menuju kearah tengah cekungan. Keterdapatan
lapisan tipis > tipis lignit yang pertama, atau perubahan %auna mikro, menandai
batas antara kedua %ormasi tersebut. Kearah tepi utara dan timur,setuhannya tidak
selaras, dan 6ormasi Steenkool itu menumpang tindih 6ormasi yang lebih tua
Bongkah Kemum dan Ranah leher Burung. 6ormasi Steenkool tertindih tak
selaras oleh batupasir tusua+ai (;pt) darat yang berumur "listosen.
4" S*&u*u& Dan Ke*e*$nian Ge$l$%i Re%i$nal
a" B$n%ah Kemum
i 9anok+ari Bongkah Kemum dibagian utara dibatasi oleh Sistem Sesar
Sorong dan di bagian timur dibatasi oleh Sistem Sesar Ransiki. Sedimen malih
6ormasi Kemum umumnya miring sedang hingga terjal dan teriuk menjadi lipatan
ketat hingga isoklin yang disertai dengan pembelahan bidang sumbu. i tempat
yang diamati, ukuran lipatan itu mulai dari beberapa sentimeter hingga beberapa
meter. "ada jarak beberapa kilometer dari Sistem Sesar Sorong dan Ransiki, arah
perlapisan dan perdaunan utama yang menonjol di barat Sungai 'arjori, adalah
kearah utara dan makin ke timur, pada arah baratlaut. Setempat berkembang
belahan lipatan sekunder. "eriukan itu disertai oleh permalihan dayagni
(dynamothermal metamorphisme) se+ilayah derajat > rendah hingga ke lajur
biotit, dan setelah itu tertimpa oleh tahap pemalihan tekanan rendah dan atau
pemalihan suhu tinggi yang membangkitkan por%iroblas biotit berarah acakan dan
setempat andalusit.
6ormasi Kemum diterobos oleh ranodiorit 'ariki yang masuk setelah tahap
periukan dan pemalihan se+ilayah, atau boleh jadi secara bersama > sama dengan
tahap kedua "emalihan.
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
8/13
lompokan kuarsa sekunder dan daunan tak teratur biotit sekunder yang
menyebabkan perdaunan kasar. r mineral primer dan sekunder
secara kasar masuk dalam rentang +aktu yang sama, yang memberi kesan
penghabluran kembali dan periukan pada tahap akhir magma.
Batuan 6ormasi Kemum terpotong oleh banyak retakan yang miring sedang
hingga tegak, terutama dibagian utara sampai baratlaut dan timurlaut. Kebanyakan
retakan itu terbentuk selama pengangkatan di Kepala Burung bagian utara selama
"liosen dan Kuarter. "ada arah Sistem Sesar Sorong dan Ransiki sedimen malih
dan batuan bak > granit berangsur>angsur makin banyak retakannya, terabak,
terubah, terhablurkan kembali dan setempat termilonitkan. rah struktur
utamanya sejajar dengan struktur sesar itu. Rabakan dan retakan yang membentuk
pataan yang rumit itu, dan sesar berbalik, sesar naik, sesar turun dan sesar geser>
jurus telah dipetakan. Setempat, lipatan > seret berhubungan dengan persesaran,
peruratan rumit (terutama kuarsa) dan pirit sekunder terdapat dimana > mana.
Kebanyakan tubuh bak > granit bentuknya memanjang dengan sentuhan yang
berbatasan dengan sesar juga sejajar dengan arah persesaran.
)" B$n%ah A&'a5
Bongkah r%ak terdampil terhadap Bongkah Kemum sepanjang Sistem Sesar
Sorong dan boleh jadi berlanjut ke utara diba+ah *ekungan 9anok+ari dan
ataran r%ak. Batas antara Bongkah r%ak dan Bongkah amrau untuk
sementara diletakkan disepanjang kelurusan yang melebar ganjil, berarah
baratlaut memotong ataran r%ak dan tinggian gaya berat yang melingkar
segaris. Satuan yang ba+ah, Batuan unungapi r%ak tersingkap hanya didaerah
kecil di 9anok+ari, tetapi di Ransiki bagian utara batuan gunungapi itu miring
antara /4: ke timurlaut dan timur. i dekat dan disepanjang Sistem Sesar Ransiki,
Batuan unungapi r%ak teriuk oleh perabakan dan peretakan dan juga terubah
kuat serta penuh urat.
Batugamping 9aruni tersingkap ditiga pematang yang memanjang pada arah
barat laut yang sebagian hingga seluruhnya dibatasi oleh sesar dan boleh jadi
bersesuaian dengan bangunan antiklin. i tempat sesar itu dapat dipetakan,
batugamping tadi terbreksikan dan terabak kuat > kuat.
oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
9/13
" .an,ala Lehe& Bu&un%
i sebelah tenggara, 9andala #eher Burung yang tersingkap jauh lebih luas
di selatanya Stengkol dan Kaimana, terdampil pada Bongkahan Kemum. Batas
antara kedua mandala itu secara topogra%i tidak tampak jelas, tetapi seperti di
ta%sirkan dari ketaksinambungan yang nyata dari satuhan > satuhan
litostratigra%inya, gaya ketektonikan dan perubahan tajam dari pola gaya beratnya
yang disertai kelandaian yang tercuram sebagai mana diamati ""3 di 3rian aya.
i barat, 9andala #eher Burung bersentuan sesar dengan dan terpaju oleh
*ekungan Bintuni.
9andala #eher Burung ini berupa lajur berbentuk bulang sabit lipatan dan
sesaran rumit yang mencangkup bagian yang lebih besar #eher Burung yang
terbentang dari teluk etna (Kaimana) diselatan sampai "eg. 9isumna (ransiki) di
utara.i Ransiki, 9andala #eher Burung terbagi menjadi empat daerah struktur
yang lebih kurang berarah utara – selatan.
" Sis*em Sesa& Ransii
Sistem Sesar Ransiki adalah suatu ketaksinambungan struktur utama yang
berarah utara baratlaut, selebar /!! m sampai km, yang memisahkan Bongkah
Kemum dari Bongka r%ak. Kearah utara di 9anok+ari, sistem itu bersambung
dengan sistem sesar sorong yang bearah timur – barat, melintasi pangsa sesar
melengkung. Kelanjutannya keselatan dilepas pantai dianggap memang benar
mengikuti ga+ir topogra%i ba+ah laut yang sejajar dengan kontur anomaly
bouguer.
Sistem Sesar Ransiki secara topogra%i dinyatakan oleh lembah garis sesar S.
Ransiki dan S. "ra%i. i bagianya yang lebar, sesar ini terbentuk dari beberapa
utas dengan pola jalin – jalin yang membatasi bancuh (R6C) yang penuh retakan
terabak kuat dan tercerminkan. Banyak tempat batas timur sistem sesar itu di
tandai oleh tubuh lir retas yang curam sampai hampir tegak, menyaping kanjang
terdiri dari diorite dan gabro yang terabak disegala arah. isepajang batas bagian
oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
10/13
barat, batuan endapan mali 6ormasi Kemum ternyata tak sebarapa banyak
tercenangga
i bagian ilir sungai Ransiki, sistem sesar itu melingkungi tubuh 6ormasi 'ai
yang terungkit dan terbatasi sesar, yang bagian dalamnya pengaruh gaya tektonik.
Bahkan lebih jauh kehilir disepanjang S. Ransiki, 6ormasi Be%oor terdapat baik
dalam sistem sesar itu maupun diluarnya, lapisannya umumnya agak terungkit,
dan setempat terpotong oleh rajutan sistem sesar tersebut.
ejak sistem Ransiki yang lurus, gemaris hinga jalin – jemalin, cenanggaan
dan cermin sesaran mendatar yang kuat batuan yang berumur 9iosen khir dalam
jalur sesar itu, dan rana sangat berbeda – beda yang bertampilan memper kesan
adanya gerakan geser menjurus yang sangat besar selama 9iosen khir dan
"liosen. Kehadiran penggalan dan bongkaan batuan tercenangga kuat disepajang
Sistem Sesar Ransiki dan Sorong yang senasabah dengan Ranah #eher Burung
memperkesan adanya perpindahan menyamping > kiri kiri – kiri /!! an km
+alaupun demikian, kedudukan kelandaian anomaly bouguel utama memberi
kesan bah+a rantau yang utama Bongkah Kemum dan Bongkah r%ak terdapat di
barat tampakan permukaan Sistem Sesar Ransiki (lihat eo%isiki). *erak ini dapat
diterangkan dengan mengangap bah+a Bongkah Kemum tersesarkan arah timur
melalui Bongkah r%ak.gerak selama K+arter boleh jadi kebanyakan turun +ajar
bila sistem sesar itu giat kembali sebagai akibat pengangkatan berpunggung
Kepala Burung bagian utara. 9ungkin pula pada +aktu itu Sistem Sesar Ransiki
dan Sorong bersambungan.
," 3eun%an Bin*uni
*ekungan Bintuni menempati bagian baratdaya dan tengah Ransiki, tetapi
berlanjut ke barat dan selatan mele+ati batas lembar ini, batasnya secara kira –
kira ditentukan oleh pigram drr (/@5). "erkembangannya berlangsung seEaman
dengan lulunya dan kemudian terangkatnya Bongkah Kemum, Ranah #eher
Burung dan Bongkah r%ak pada +aktu 9iosen khir sampai Kuarter.
Batas utara *ekungan Bintuni masa kini terdapat di Ransiki, dan ditentukan
oleh lentik (kuesta) Kepala Burung bagian tengah di utara Ranah #eher Burung di
timur lautnya (pigram drr., /@5) "embentukan cekungan itu mungkin dimulai
oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
11/13
pada 9iosen khir, sebagaimana ditunjukan oleh masuknya aliran bahan
rombakan asal darat ke dalam endapan yang lebih muda 6ormasi Klasa%et.
'alaupun demikian, sebagian besar bahan klastika itu diendapankan selama
"liosen dan "listosen.
"enyigian dengan kegempaan ke+ilayahan baru – baru ini dan data sumur
penjajakan minyak selatan Ransiki (*ollins F ;ureshi, /@00), ditunjukan bah+a
cekungan bintuni jelas – jelas senjang- kedalam sampai alas batugamping
bertambah terus menurus kearah tepi timur cekungan yang ketebalan batuan
kecuraannya (klastikanya) mencapai G!!!>an m (di 6K6K).
Batuan endapan *ekungan Bintuni tercenanggan menjadi jalur lipatan berarah
barat – barat laut dari kaki lentikan (Kuesta) Kepala Burung bagian tengah di hulu
sungai imau (aminabuan) sampai di hulu eluk Bintuni (Steenkool) karena
arah jalur lipatan itu agak mirin terhadap jurus lentik Kepala Burung bagian
tengah yang lebih kearah barat, daerah ini antara kedua struktur itu di tempati oleh
lentukan Sinklin hingga 9onoklin yang terus – menerus melebar kea rah timur.
alur lipatan itu dibatasi dengan tajam, dan lebarnya tidak lebih dari 24 km-
yang tampak dilapangan ialah lalangasu dan pegunungan $omoklin. #ipatan itu
dapat diikuti sepanjang jurus sejauh beberapa kilometer sampai puluhan
kilometre- panjang gelombang antara 4 – /2 – an km. ntiklinnya umumnya agak
senjang dengan sayap utaranya miring landai (/4:) dan yang selatan lebih curam
sampai !:, tetapi setempat sekitar 1!:, seperti didekat omo. Sumbu lipatannya
melengkung atau agak berbelok – belok dan mempunyai puncak bunbungan
setempat.
"ada penyaliran bagian barat S. 9uturi, ada struktur Sinklin yang
menjerambai mengikuti jurus berarah timurlaut dari jalur lipatan itu ke timurlaut.
Sinklin ini menunjam ke baratdaya, dan juga senjang dengan sayap tenggara
sangat curam sampai agak tegak dan sayap utara miring landai. Ke arah utara,
sinklin itu beralih menjadi lentukan Sinklin sampai 9onoklin diantara lentik
Kepala Burung bagian tengah dan jalur lipatan tadi. erambaian Sinklin itu di
timur dibatasi oleh Ranah #eher Burung disepajang jalur sesar yang rumit, yang
oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
12/13
-
8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat
13/13
oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta