geologi regional ransiki papua barat

Upload: demianus-nawipa

Post on 07-Jul-2018

270 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    1/13

    +===GEOLOGI REGIONAL RANSIKI PAPUA BARAT===+(Oleh : Demianus Nawipa

    !" #isi$%&a'i Re%i$nal

    Ransiki mengangkangi lebih utama berarah barat – baratlaut yang

    melintangi Kepala Burung. Separuh lembar yang utara ditempati oleh medang

     bergunung penuh tonjolan yang diselatan dibatasi oleh Kuesta mencolok yang

    miring keselatan (Kuesta Kepala Burung bagian tengah), hinga 2!! meter diatas

    "ermukaan laut, yang berkembang diatas batugamping dan batupasir yang tahan.

    #ebih jauh kearah selatan medannya berbukit, yang berkisar dari bentangan

     bertonjolan dengan sengetan landai rata dan "egunungan $omoklin berongak 

    rapat – rapat sampai topogar%i terasak dan menggelombang. Kearah barat daya,

    daerah yang berbukit itu berubah menjadi allu&ium S. 'iriagar dan S. embuni.

    a" Pe%unun%an A&'a 

    "egunungan r%ak membentuk pegunungan yang membentang dengan arah

    utara baratlaut dengan lebih utamanya dekat kelembah garis sesar S. Ransiki,

    yang memberi batas secara tiba – tiba, satuan itu di barat ke arah timur, pegunungan itu berangsur berubah menjadi perbukitan yang banyak tempat

    membentuk jurang sepanjang pantai eluk *endra+asi.

    )" Danau An*a&a Gunun% An%%i

    anau antara gunung anggi terdapat dihulu cabang tenggara S. 'arjori,

    dan S. Ransiki- danau itu menghidupi anau igi (pada ketinggian /0!! m di

    atas permukaan laut) dan anau ita (/11! m) kedua danau itu daerah

    tadahnya kecil saja. anau igi disalurkan ke timur masuk ke S. Ransiki.

    "ermukaan danau itu tercirikan oleh perbukitan dan lembah lebar – lebar 

    dengan dataran dan rataan yang ditempati sungai berkelok seperti S. gemona

    dan S. 3rai. danau itu dikelilingi oleh daerah bergunung dengan ketinggian dari

    24!! sampai 25!! m diatas permukaan laut di timur laut.

    " Ben*en%an Pe%unun%an Kepala Bu&un% )a%ian Ten%ah

    Bentengan pegunungan Kepala Burung bagian tengah secara kasar dibatasi

    oleh singkapan 6ormasi Kemum. opogra%i dibagian barat dan tengah satuan ini

    oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    2/13

    secara seragam dan mempunyai timbulan sampai beberatus meter. opogra%i itu

    dicirikan oleh pegunungan pendek – pendek atau bukit bulat telur sampai

    membundar dan pegunungan yang berlereng curam – curam lurus, cembung

    landai, dan puncak yang luas atau membudar dengan paras puncak yang hampir 

     bersesuai. Ketinggian rata – rata berangsur – angsur menurun lebih dari /1!! m

    di atas permukaan laut disekitar S. 'arjori sampai sekitar 5!! m di barat.

      9akin jauh ditimur, pegunungan itu lebih kasar dengan puncak menjulang

    sekitar 25!! m diatas permukaan laut. aerah ini tersalirkan oleh jejaringan

    sungai berkerapatan sedang yang menyalirkannya baik ke utara maupun ke

    selatan, lebihnya mengikuti jejak melengkung kuat yang memberi kesan

     perompakan beberapa bagian tadah. 9eskipun umumnya sungai disini

    mempunyai aliran yang berkelok – kelok rumit, setempatnya tetasalirnya

    dikendalikan struktur, yang mengakibatkan aliran sungai yang nisbi lurus,

    misalnya di hulu S. Ra+oera bagian timur dan hulu S.'arjori dan S. 9omi.

    ," Di Pe%unun%an Imsin - Kapu*ih

    i "engunungan 3mskin – kaputih bentengannya secara khas terkendalih

    struktur lalagan dan pegunungan homoklin, sampai tinggi 1!! m, memberi batas

    garis besar lajur lipatan melengkung. 8ang paling mencolok adalah Sinklin

    3mskin, karena timbulan terbalik. #ipatan itu dikelilingi oleh perbukitan rendah

    tersayat rapat dan berlereng curam sedang – sedang.

    e" Kues*a Kepala Bu&un% Ba%ian Ten%ah

    Kuesta Kepala Burung bagian tengah adalah membentuk pengunungan

    senjang yang sangat menonjol, secara kasar membagi dua daerah kepala burung

     pada arah barat – timur. Sengetan yang miring ke selatan (antara ! – 2!:) dibatasi

    diarah utara oleh ga+ir yang tegas dengan jurang sampai setinggi /!! m. "uncak 

    disepanjang ga+ir itu umumnya mencapai ketinggian sekitar 24!! – !!! m di

    atas permukaan laut di "egunungan #ina dan di timur Kampung estega.

    Ketinggian rata – rata puncak ga+ir itu kearah barat menurun terus – menerus.

    Kuesta tadi pada beberapa tempat tertoreh oleh sungai besar – besar yang

    mengalir ke selatan menyayat jurah dan sempit. Sungai itu turunan atau memang

     panggah. ata salir d+ita (sekunder) sepanjang sayap selatan sebagian sungai

    oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    3/13

    turutan, dan sebagian penurut, dengan batangnya dikendalikan oleh sistem retakan

     berpasangan yang berkembang baik pada batuan endapan yang ada. Bila batupasir 

    kuarsa (6ormasi Sirga) menindi batugamping (Batugamping 6aumai), maka

     permukaan bumi menjadi bopeng oleh liang legah semu.

    '" Pe&)ui*an Di sela*an

    "erbukitan di selatan berhubungan erat dengan endapan 6ormasi Stenkool di

    cekungan Bintuni yang terukir dan terlipat. opogra%inya berubah – ubah dari

    kuesta yang bentuknya tak teratur, "egunungan #alangansau yang tertoreh halus,

     biasanya dengan sengetan kecil – kecil tetapi menonjol.ata salir yang pada

    dasarnya meranting dibanyak tempat tergantikan oleh sungai penurut bersudut

    (runcing,tumpul) atau tegak lurus.

    %" Ka&s

    Kars tersebar luas disepanjang sayap selatan Kuesta Kepala Burung bagian

    tengah pada daerah batugamping. 8ang terbanyak adalah Kars kerucut, Kars limas

    dan dolina, Kars cela dan Kars lorong.- beberapa lembah mempunyai sungai

     berjeda atau sungai ba+ah tanah. 'alaupun begitu, ditempat batulumpur dan

     batupasir gampingan menonjol, maka bentangannya berperbukitan rendah sampai

     bergelombang dengan sungai yang berongga lebar tetapi biasanya menyayat

    curam, dan setempat berbusur tak teratur dengan tata salir yang kacau.

    h" Pe%unun%an .isumna ,an Pe%unun%an Pan*ai

    "egunungan 9isumna dan "egunungan "antai adalah sinambung dan

    umumnya dialasi batugamping- bagian barat Rumberpon dimasukan dalam

     pembagian ini. "egunungan ini bertopogra%i kasar dan tak teratur, dan di timur

    i batasi oleh eluk *endera+asih. "uncak yang tinggi – tinggi, sampai 2!!!

    m diatas permukaan laut terdapat di "egunungan 9isumna. ata – salirnya tak 

    teratur dan setempat sungainya sesaat menjadi aliran ba+ah tanah. a+ir 

     batugamping tak sinambung dan setempat batupasir mengikuti arah struktur yang

    ke utara sampai baratlaut, dan menjadi sesar yang menjadi sesar yang penting – 

     penting. *ekungan antara gunung kecil – kecilang terisi bahan hanyutan lereng

    (;a) terdapat setempat.

    oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    4/13

    i" Un,a / Un,a 

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    5/13

    antar unung nggi. isana adapula dataran dan rataan mungkin merupakan

    danau tua yang tertimbun.

    2" S*&a*i%&a'i Re%i$nal

    Ransiki meliputi lima mendala geologi (gambar), 9endala itu adalah 7

    Bongkah Kemum, Bongkah (Blok) r%ak,Ranah (9intabat) #eher Burung (#ajur 

    #ipatan #engguru), *ekungan Bintuni, dan Sistem Sesar Ransiki da bagian

    tertentu dari 9endala itu yang tertutup endapan alu&ium dan litoral kuarter 

    ataran r%ak.

    a" B$n%ah Kemum

     erbentuk oleh 6ormasi Kemum (Sk) yang berumur Silur hingga e&on

     berupa endapan malih derajat > rendah hingga menengah, satuan turbidit dengan

    tebal paling tidak 2,4 km. Sepanjang perenggan utara bongkah itu, yang dibatasi

    oleh Sistem Sesar Sorong dan Ransiki, batuan endapan malih meliputi tubuh yang

    sedikit banyak nampak memanjang dan buntal (schilieren)  granitoid pejal,

    terdaunkan dan terabak. itempat yang terpetakan, tubuh batuan itu digolongkan

    kedalam granodiorit 'ariki (?+), yang enam umur K>r>nya (lima diantaranya di9anok+ari) berkisar dari 221 hingga 245 juta tahun (Blandon /@55), tetapi

    sebagian besar menunjukkan rias.

    )" B$n%ah A&'a 

    Bongkah r%ak meliputi dua satuan, yang tertua adalah Batuan unungapi

    r%ak (ema) dari busur Kepulauan, dan umumnya terdiri dari batuan klastika

    gunungapi, piroklastika, la&a dan batuan terobosan bersusunan menengah hingga

     basa. Batuan klastika gunungapi itu diendapkan paling tidak sebagian sebagaiturbidit dekatan dan mengandung sisipan tipis > tipis batugamping lumpuran yang

    mengandung  foraminifera  berumur Aosen khir hingga 9iosen +al Ransiki

    ("ieters drr, dalam pencetakan).

    " Ranah Lehe& Bu&un%

    Ranah #eher Burung adalah bagian dari Komplek 9a+i ("Km), satuan yang

    mencangkup beberapa jenis endapan yang tercampur secara tektonik- ketiadaan

    %osil, tidak memungkinkan menasabahkannya (mengkorelasikannya) dengan

    oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    6/13

    %ormasi yang sudah mapan. Batuan dalam satuan ini mirip dengan batuan 6ormasi

    ipuma dan kelompok kembelangan, dan boleh jadi 6ormasi iduna yang

     berumur perem sebagaimana ditentukan batasanya di Waghete oleh "igram dan

    "anggabean (/@5, dalam penerbitan).singkapan kelompok kembelangan (Kk)

    yang tak seberapa kuat tercenangga dan terpetakan di Ransiki terdiri dari batuan

    endapan dan %osil yang menunjukkan pengendapan dilingkungan laut dangkal.

    6osilnya berumur ura engah sampai Kapur khir, dan rumpang yang nyata

    terentang antara ura khir dan Kapur +al.

     Foraminifera memarakkan bagian Batugamping 3mskin (Kti) yang terjadi di

    lingkungan laut terbuka yang berumur Kapur "aling tas sampai Aosen engah

    dengan bagian yang 9iosen Ba+ah sampai engah, yang menindih kelompak 

    kembelangan. Runtunan yang lebih tua itu umumnya teriuk (tercenangga) lebih

    kuat dan setempat memperlihatkan belahan. Satuan ini tertindih oleh 6ormasi

    Klasa%et (mk) yang berumur 9iosen engah – 9iosen tas, yang %osil

    runtungan dan bahan longsoran asal>daratan didalamnya menunjukan asalnya

    yang bersumber dari batuan malihan derajat > rendah dan endapan dengan batuan

    gunugapi.

    ," Sis*em Sesa& Ransii

    Sistim Sesar Ransiki meliputi bancu (R6C) yang tersusun dari bermacam – 

    macam batuan endapan dan batuan beku. Kecuran silika gampingan, batugamping

    dan batuan gunungapi bersusunan ma%ik sampai menengah membentuk masa

    dasar dan juga kepingan tektonik- kepingan batuan pindahan meliputi sedimen

    malih, granitoid, diorit, batuan gunungapi gabro dan piroksenit terserpenunkan,

    sebagian besar berasal dari mandala geologi yang berdampilan.

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    7/13

      *ekungan bintuni terisi sebagian besar oleh 6ormasi Steenkool (;s,

    ;ss,;sm) yang berumur 9iosen "aling khir sampai "listosen yang tersusun

    oleh klastikat delta dan paralas yang bersentuhan secara berangsur dengan

    6ormasi Klasa%et diba+anya menuju kearah tengah cekungan. Keterdapatan

    lapisan tipis > tipis lignit yang pertama, atau perubahan %auna mikro, menandai

     batas antara kedua %ormasi tersebut. Kearah tepi utara dan timur,setuhannya tidak 

    selaras, dan 6ormasi Steenkool itu menumpang tindih 6ormasi yang lebih tua

    Bongkah Kemum dan Ranah leher Burung. 6ormasi Steenkool tertindih tak 

    selaras oleh batupasir tusua+ai (;pt) darat yang berumur "listosen.

    4" S*&u*u& Dan Ke*e*$nian Ge$l$%i Re%i$nal

    a" B$n%ah Kemum

      i 9anok+ari Bongkah Kemum dibagian utara dibatasi oleh Sistem Sesar 

    Sorong dan di bagian timur dibatasi oleh Sistem Sesar Ransiki. Sedimen malih

    6ormasi Kemum umumnya miring sedang hingga terjal dan teriuk menjadi lipatan

    ketat hingga isoklin yang disertai dengan pembelahan bidang sumbu. i tempat

    yang diamati, ukuran lipatan itu mulai dari beberapa sentimeter hingga beberapa

    meter. "ada jarak beberapa kilometer dari Sistem Sesar Sorong dan Ransiki, arah

     perlapisan dan perdaunan utama yang menonjol di barat Sungai 'arjori, adalah

    kearah utara dan makin ke timur, pada arah baratlaut. Setempat berkembang

     belahan lipatan sekunder. "eriukan itu disertai oleh permalihan dayagni

    (dynamothermal metamorphisme) se+ilayah derajat > rendah hingga ke lajur 

     biotit, dan setelah itu tertimpa oleh tahap pemalihan tekanan rendah dan atau

     pemalihan suhu tinggi yang membangkitkan por%iroblas biotit berarah acakan dan

    setempat andalusit.

    6ormasi Kemum diterobos oleh ranodiorit 'ariki yang masuk setelah tahap

     periukan dan pemalihan se+ilayah, atau boleh jadi secara bersama > sama dengan

    tahap kedua "emalihan.

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    8/13

    lompokan kuarsa sekunder dan daunan tak teratur biotit sekunder yang

    menyebabkan perdaunan kasar. r mineral primer dan sekunder 

    secara kasar masuk dalam rentang +aktu yang sama, yang memberi kesan

     penghabluran kembali dan periukan pada tahap akhir magma.

    Batuan 6ormasi Kemum terpotong oleh banyak retakan yang miring sedang

    hingga tegak, terutama dibagian utara sampai baratlaut dan timurlaut. Kebanyakan

    retakan itu terbentuk selama pengangkatan di Kepala Burung bagian utara selama

    "liosen dan Kuarter. "ada arah Sistem Sesar Sorong dan Ransiki sedimen malih

    dan batuan bak > granit berangsur>angsur makin banyak retakannya, terabak,

    terubah, terhablurkan kembali dan setempat termilonitkan. rah struktur 

    utamanya sejajar dengan struktur sesar itu. Rabakan dan retakan yang membentuk 

     pataan yang rumit itu, dan sesar berbalik, sesar naik, sesar turun dan sesar geser>

     jurus telah dipetakan. Setempat, lipatan > seret berhubungan dengan persesaran,

     peruratan rumit (terutama kuarsa) dan pirit sekunder terdapat dimana > mana.

    Kebanyakan tubuh bak > granit bentuknya memanjang dengan sentuhan yang

     berbatasan dengan sesar juga sejajar dengan arah persesaran.

    )" B$n%ah A&'a5

      Bongkah r%ak terdampil terhadap Bongkah Kemum sepanjang Sistem Sesar 

    Sorong dan boleh jadi berlanjut ke utara diba+ah *ekungan 9anok+ari dan

    ataran r%ak. Batas antara Bongkah r%ak dan Bongkah amrau untuk 

    sementara diletakkan disepanjang kelurusan yang melebar ganjil, berarah

     baratlaut memotong ataran r%ak dan tinggian gaya berat yang melingkar 

    segaris. Satuan yang ba+ah, Batuan unungapi r%ak tersingkap hanya didaerah

    kecil di 9anok+ari, tetapi di Ransiki bagian utara batuan gunungapi itu miring

    antara /4: ke timurlaut dan timur. i dekat dan disepanjang Sistem Sesar Ransiki,

    Batuan unungapi r%ak teriuk oleh perabakan dan peretakan dan juga terubah

    kuat serta penuh urat.

      Batugamping 9aruni tersingkap ditiga pematang yang memanjang pada arah

     barat laut yang sebagian hingga seluruhnya dibatasi oleh sesar dan boleh jadi

     bersesuaian dengan bangunan antiklin. i tempat sesar itu dapat dipetakan,

     batugamping tadi terbreksikan dan terabak kuat > kuat.

    oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    9/13

    " .an,ala Lehe& Bu&un%

     i sebelah tenggara, 9andala #eher Burung yang tersingkap jauh lebih luas

    di selatanya Stengkol dan Kaimana, terdampil pada Bongkahan Kemum. Batas

    antara kedua mandala itu secara topogra%i tidak tampak jelas, tetapi seperti di

    ta%sirkan dari ketaksinambungan yang nyata dari satuhan > satuhan

    litostratigra%inya, gaya ketektonikan dan perubahan tajam dari pola gaya beratnya

    yang disertai kelandaian yang tercuram sebagai mana diamati ""3 di 3rian aya.

    i barat, 9andala #eher Burung bersentuan sesar dengan dan terpaju oleh

    *ekungan Bintuni.

    9andala #eher Burung ini berupa lajur berbentuk bulang sabit lipatan dan

    sesaran rumit yang mencangkup bagian yang lebih besar #eher Burung yang

    terbentang dari teluk etna (Kaimana) diselatan sampai "eg. 9isumna (ransiki) di

    utara.i Ransiki, 9andala #eher Burung terbagi menjadi empat daerah struktur 

    yang lebih kurang berarah utara – selatan.

    " Sis*em Sesa& Ransii

    Sistem Sesar Ransiki adalah suatu ketaksinambungan struktur utama yang

     berarah utara baratlaut, selebar /!! m sampai km, yang memisahkan Bongkah

    Kemum dari Bongka r%ak. Kearah utara di 9anok+ari, sistem itu bersambung

    dengan sistem sesar sorong yang bearah timur – barat, melintasi pangsa sesar 

    melengkung. Kelanjutannya keselatan dilepas pantai dianggap memang benar 

    mengikuti ga+ir topogra%i ba+ah laut yang sejajar dengan kontur anomaly

    bouguer.

    Sistem Sesar Ransiki secara topogra%i dinyatakan oleh lembah garis sesar S.

    Ransiki dan S. "ra%i. i bagianya yang lebar, sesar ini terbentuk dari beberapa

    utas dengan pola jalin – jalin yang membatasi bancuh (R6C) yang penuh retakan

    terabak kuat dan tercerminkan. Banyak tempat batas timur sistem sesar itu di

    tandai oleh tubuh lir retas yang curam sampai hampir tegak, menyaping kanjang

    terdiri dari diorite dan gabro yang terabak disegala arah. isepajang batas bagian

    oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    10/13

     barat, batuan endapan mali 6ormasi Kemum ternyata tak sebarapa banyak 

    tercenangga

    i bagian ilir sungai Ransiki, sistem sesar itu melingkungi tubuh 6ormasi 'ai

    yang terungkit dan terbatasi sesar, yang bagian dalamnya pengaruh gaya tektonik.

    Bahkan lebih jauh kehilir disepanjang S. Ransiki, 6ormasi Be%oor terdapat baik 

    dalam sistem sesar itu maupun diluarnya, lapisannya umumnya agak terungkit,

    dan setempat terpotong oleh rajutan sistem sesar tersebut.

    ejak sistem Ransiki yang lurus, gemaris hinga jalin – jemalin, cenanggaan

    dan cermin sesaran mendatar yang kuat batuan yang berumur 9iosen khir dalam

     jalur sesar itu, dan rana sangat berbeda – beda yang bertampilan memper kesan

    adanya gerakan geser menjurus yang sangat besar selama 9iosen khir dan

    "liosen. Kehadiran penggalan dan bongkaan batuan tercenangga kuat disepajang

    Sistem Sesar Ransiki dan Sorong yang senasabah dengan Ranah #eher Burung

    memperkesan adanya perpindahan menyamping > kiri kiri – kiri /!! an km

    +alaupun demikian, kedudukan kelandaian anomaly bouguel utama memberi

    kesan bah+a rantau yang utama Bongkah Kemum dan Bongkah r%ak terdapat di

     barat tampakan permukaan Sistem Sesar Ransiki (lihat eo%isiki). *erak ini dapat

    diterangkan dengan mengangap bah+a Bongkah Kemum tersesarkan arah timur 

    melalui Bongkah r%ak.gerak selama K+arter boleh jadi kebanyakan turun +ajar 

     bila sistem sesar itu giat kembali sebagai akibat pengangkatan berpunggung

    Kepala Burung bagian utara. 9ungkin pula pada +aktu itu Sistem Sesar Ransiki

    dan Sorong bersambungan.

    ," 3eun%an Bin*uni

    *ekungan Bintuni menempati bagian baratdaya dan tengah Ransiki, tetapi

     berlanjut ke barat dan selatan mele+ati batas lembar ini, batasnya secara kira – 

    kira ditentukan oleh pigram drr (/@5). "erkembangannya berlangsung seEaman

    dengan lulunya dan kemudian terangkatnya Bongkah Kemum, Ranah #eher 

    Burung dan Bongkah r%ak pada +aktu 9iosen khir sampai Kuarter.

    Batas utara *ekungan Bintuni masa kini terdapat di Ransiki, dan ditentukan

    oleh lentik (kuesta) Kepala Burung bagian tengah di utara Ranah #eher Burung di

    timur lautnya (pigram drr., /@5) "embentukan cekungan itu mungkin dimulai

    oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    11/13

     pada 9iosen khir, sebagaimana ditunjukan oleh masuknya aliran bahan

    rombakan asal darat ke dalam endapan yang lebih muda 6ormasi Klasa%et.

    'alaupun demikian, sebagian besar bahan klastika itu diendapankan selama

    "liosen dan "listosen.

    "enyigian dengan kegempaan ke+ilayahan baru – baru ini dan data sumur 

     penjajakan minyak selatan Ransiki (*ollins F ;ureshi, /@00), ditunjukan bah+a

    cekungan bintuni jelas – jelas senjang- kedalam sampai alas batugamping

     bertambah terus menurus kearah tepi timur cekungan yang ketebalan batuan

    kecuraannya (klastikanya) mencapai G!!!>an m (di 6K6K).

    Batuan endapan *ekungan Bintuni tercenanggan menjadi jalur lipatan berarah

     barat – barat laut dari kaki lentikan (Kuesta) Kepala Burung bagian tengah di hulu

    sungai imau (aminabuan) sampai di hulu eluk Bintuni (Steenkool) karena

    arah jalur lipatan itu agak mirin terhadap jurus lentik Kepala Burung bagian

    tengah yang lebih kearah barat, daerah ini antara kedua struktur itu di tempati oleh

    lentukan Sinklin hingga 9onoklin yang terus – menerus melebar kea rah timur.

    alur lipatan itu dibatasi dengan tajam, dan lebarnya tidak lebih dari 24 km-

    yang tampak dilapangan ialah lalangasu dan pegunungan $omoklin. #ipatan itu

    dapat diikuti sepanjang jurus sejauh beberapa kilometer sampai puluhan

    kilometre- panjang gelombang antara 4 – /2 – an km. ntiklinnya umumnya agak 

    senjang dengan sayap utaranya miring landai (/4:) dan yang selatan lebih curam

    sampai !:, tetapi setempat sekitar 1!:, seperti didekat omo. Sumbu lipatannya

    melengkung atau agak berbelok – belok dan mempunyai puncak bunbungan

    setempat.

    "ada penyaliran bagian barat S. 9uturi, ada struktur Sinklin yang

    menjerambai mengikuti jurus berarah timurlaut dari jalur lipatan itu ke timurlaut.

    Sinklin ini menunjam ke baratdaya, dan juga senjang dengan sayap tenggara

    sangat curam sampai agak tegak dan sayap utara miring landai. Ke arah utara,

    sinklin itu beralih menjadi lentukan Sinklin sampai 9onoklin diantara lentik 

    Kepala Burung bagian tengah dan jalur lipatan tadi. erambaian Sinklin itu di

    timur dibatasi oleh Ranah #eher Burung disepajang jalur sesar yang rumit, yang

    oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    12/13

  • 8/18/2019 Geologi Regional Ransiki Papua Barat

    13/13

    oleh 7 emianus a+ipa, eologi 3S kprind 8ogyakarta