geologi regional manado.doc
DESCRIPTION
merupakan penjelasan mengenai geologi regional manado sulawesi utaraTRANSCRIPT
GEOLOGI REGIONAL MANADO-SULAWESI UTARA
Geologi Regional Lembar Manado, Sulawesi Utara hanya untuk ditampilkan demi menjelaskan secara umum regional dan stratigrafi dalam peta Geologi Regional Lembar
Manado, Sulawesi Utara.
1. Kondisi Geologi Regional
Geomorfologi Regional
Kondisi geomorfologi daerah pada lembar Manado memperlihatkan bentuk
ketidakaturan permukaan bumi berupa perbukitan datar, perbukitan miring, hingga
pegunungan. Kondisi relief perbukitan hingga pegunungan tersyata tajam membentang dari
bagian baratdaya hingga timurlaut. Daerah pegunungan terdapat pada daerah bagian
baratdaya mencakup Gunung Usiusing dan Gunung Lumedon dengan ketinggian rata-rata
1450 Mdpl. Kenampakan relief pegunungan juga tersebar pada wilayah sekitar Gunungapi
Soputan dengan ketinggian 1830 Mdpl dan Gunungapi Lokon dengan ketinggian 1579 mdpl.
Sedangkan untuk relief perbukitan tersebar dari bagian baratdaya hingga selatan regional
Lembar Manado. Morfologi yang ditunjukkan pada satuan perbukitan miring memperlihatkan
undak-undak perbukitan yang memanjang yang menunjukkan daerah ini dipengaruhi total
oleh aktifitas vulkanik gunungapi.
Kondisi aliran permukaan sangat dipengaruhi oleh litologi penyusun daerah. Danau
Tondano merupakan salah satu contoh muara dari siklus hidrologi permukaan yang terdapat
di bagian baratdaya.
Stratigrafi Regional
Batuan penyusun daerah sulawesi utara yang terangkum dalam Peta Geologi Regional
Manado, Sulawesi Utara (A.C Effendi dan S. S Bawono, 1997) pada edisi kedua, memaparkan
bahwa kondisi stratigrafi tersusun oleh batuan sedimen dan endapan permukaan serta adanya
material-material hasil aktifitas gunungapi berupa batuan gunungapi atau volcanic rock yang
berumur Tersier hingga Kuater.
Material-material sedimen dan endapan permukaan disusun oleh endapan-endapan
berupa Alluvium (Qal), Endapan danau dan sungai (Qs), serta adanya Batugamping terumbu
maupun koral (Ql) yang berumur Kuarter. Sedangkan material batuan sedimen dan endapan
permukaan yang terakumulasi pada zaman Tersier berupa Breksi dan batupasir (Tps), dan
Batuan sedimen (Tms) berupa batupasir kasar, grewacke, batugamping napalan dan
batugamping.
Batuan gunungapi atau volcanic rock tersusun oleh Batuan gunungapi muda (Qv),
Tufa Tondano (Qtv) dan Gunung Tanuwantik (Qtvl), Batugamping Ratatotok dan adanya
batuan gunungapi berupa lava andesit hingga basal (Tmv) serta adanya lava dasit (Tmvl)
yang terbentuk pada zaman Tersier.
Peta Geologi Regional Manado, Sulawesi Utara (A.C Effendi dan S. S Bawono, 1997).
Struktur Regional dan Tektonik
Struktur geologi yang dapat diamati di lapangan dan pada citra inderaan jauh,
yaitu berupa sesar. Sesar normal di Lembar ini dominan berarah baratlaut-tenggara dan
sebagian kecil mempunyai arah timurlaut – baratdaya. Daerah penelitian terletak pada bagian
utara lengan utara Sulawesi yang merupakan busur gunungapi yang terbentuk karena adanya
tunjaman ganda, yaitu Lajur Tunjaman Sulawesi Utara di sebelah utara lengan utara Sulawesi
dan Lajur Tunjaman Sangihe Timur di sebelah timur dan selatan lengan utara (Simangjuntak,
1986). Penunjaman tersebut mengakibatkan terjadinya kegiatan magmatisme dan
kegunungapian yang menghasilkan batuan plutonik dan gunungapi yang tersebar luas.
Tunjaman Sulawesi Utara di duga aktif sejak awal Tersier dan menghasilkan busur
gunungapi Tersier yang terbentang dari sekitar Tolitoli sampai dekat Manado. Sedangkan
Tunjaman Sangihe Timur diduga aktif sejak awal Kuater dan menghasilkan Lajur gunungapi
Kuater di bagian timur lengan utara Sulawesi dan menerus ke arah baratdaya hingga daerah
Gunungapi Una-una.