geografi - sertifikasi guru rayon unssertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/modul...

14
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB IX INTERAKSI DESA-KOTA Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Upload: phungtuyen

Post on 07-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

GEOGRAFI

BAB IX

INTERAKSI DESA-KOTA

Drs. Daryono, M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

1

BAB IX

INTERAKSI DESA-KOTA

Kompetensi Inti : Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi

Kompetensi Dasar :

1. Menganalisis pola persebaran dan interaksi spasial antara desa

dan kota untuk pengembangan ekonomi daerah.

2. Menganalisis pola persebaran dan interaksi spasial antara desa

dan kota

A. Desa

1. Pengertian desa

Secara yuridis, sebagaimana yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa pada pasal 1 ayat 1, disebutkan bahwa Desa adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Sementara itu, menurut Bintarto (1984), ditinjau dari segi geografi,

desa adalah merupakan suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok

manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan ini adalah suatu ujud atau

kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial,

ekonomi, politik dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan

juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain.

Beberapa pengertian lain mengenai desa sebagaimana dikutip dalam

Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Desa) antara lain sebagai berikut.

Bambang Utoyo

Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di

bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan

Sutarjo Kartohadikusumo

Page 3: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

2

Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang

berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan

terendah di bawah camat

William Ogburn dan MF Nimkoff

Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.

S.D. Misra

Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian

dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.

Paul H Landis

Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa

dengan cirri-ciri sebagai berikut :

1) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa

2) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan

3) Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat

dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam,

sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Di Indonesia, pembentukan desa baru diatur dalam dalam Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014, yaitu pada pasal 8, ayat 3 disebutkan bahwa pembentukan

desa baru di luar desa yang telah ada diperlukan syarat-syarat sebagai berikut.

(1) Harus memenuhi syarat: a. batas usia Desa induk paling sedikit 5 (lima) tahun

terhitung sejak pembentukan; b. jumlah penduduk, yaitu: 1) wilayah Jawa

paling sedikit 6.000 (enam ribu) jiwa atau 1.200 (seribu dua ratus) kepala

keluarga;

2) wilayah Bali paling sedikit 5.000 (lima ribu) jiwa atau 1.000 (seribu) kepala

keluarga;

3) wilayah Sumatera paling sedikit 4.000 (empat ribu) jiwa atau 800 (delapan

ratus) kepala keluarga;

4) wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara paling sedikit 3.000 (tiga ribu)

jiwa atau 600 (enam ratus) kepala keluarga;

5) wilayah Nusa Tenggara Barat paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) jiwa

atau 500 (lima ratus) kepala keluarga;

Page 4: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

3

6) wilayah Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan

Kalimantan Selatan paling sedikit 2.000 (dua ribu) jiwa atau 400 (empat ratus)

kepala keluarga;

7) wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan

Kalimantan Utara paling sedikit 1.500 (seribu lima ratus) jiwa atau 300 (tiga

ratus) kepala keluarga;

8) wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara paling sedikit 1.000

(seribu) jiwa atau 200 (dua ratus) kepala keluarga; dan

9) wilayah Papua dan Papua Barat paling sedikit 500 (lima ratus) jiwa atau 100

(seratus) kepala keluarga.

2. Unsur-unsur dan Potensi desa

Menurut Bintarto (1977), desa terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.

1) Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta

penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan

lingkungan geografi setempat.

2) Penduduk, dalam hal ini meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran

dan mata pencaharian penduduk desa setempat.

3) Tata kehidupan, yaitu meliputi tata pergaulan dan dan ikatan-ikatan pergaulan

warga desa

Unsur-unsur desa tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan

antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu karakteristik desa dalam berbagai

aspek sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut.

Kemajuan suatu desa akan ditentukan oleh potensi yang dimiliki. Potensi desa dapat

dibedakanmenjadi dua, yaitu potensi fisik dan potensi sumberdaya manusia. Potensi

fisik antara lain meliputi letak, tanah, batuan, iklim air, luas, keadaan relief, dan lain-

lain. Sedangkan potensi sumberdaya manusia antara lain meliputi jumlah penduduk,

kepadatan penduduk, persebaran penduduk, dan kualitas penduduk.

Faktor fisik identik dengan sumberdaya alam. Kemajuan suatu desa sangat

ditentukan ada tidaknya potensi sumber daya alam di di desa tersebut dan

kemampuan penduduknya untuk menggali/memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

Page 5: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

4

Desa yang miskin akan sumberdaya alam dan kualitas penduduknya rendah, sulit

diharapkan desa tersebut memperoleh kemajuan. Desa yang kaya potensi

suberdaya alam tetapi penduduknya tidak mampu memanfaatkan potensi tersebut,

maka potensi tersebut tidak akan memberi sumbangan apapun bagi kemajuan desa.

Sebagai contoh, keberadaan air terjun di suatu desa tidak akan memberi manfaat

bagi penduduknya jika mereka tidak menguasai iptek untuk mendaya gunakan

potensi tersebut. Sebaliknya bagi desa yang penguasaan iptek penduduknya telah

maju, keberadaan air terjun tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik

tenaga air yang dapat memicu perkembangan berbagai aspekkehidupan di desa

tersebut. Sebuah desa yang terletak di tepi jalan raya hanya akan memperoleh

dampak yang berupa kebisingan dan polusi udara jika penduduknya tidak mampu

memanfaatkan potensi tersebut. Sebaliknya jika penduduknya mampu

memanfaatkan potensi tersebut misalnya dengan memanfaatkannya dengan

membuka usaha rumah makan, memasarkan hasil kerajinan, memasarkan hasil

bumi, dan lain-lain, maka hal itu akan sangat mendukung kemajuan suatu desa.

3. Klasifikasi desa

Menurut perkembangannya, desa dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Desa tradisional, adalah desa yang kehidupan penduduknya masih sangat

tergantung kepada lingkungan alam sekitarnya. Kehidupan mereka masih sangat

dikontrololeh keadaan alam. Sebagai contoh adalah desa-desa yang dihuni oleh

suku-suku terasing.

b) Desa Swadaya, adalah desa yang memilikiiri-ciri sebagai berikut.

- Penduduk masih jarang.

- Masih terikat adat istiadat

- Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.

- Kegiatan ekonomi masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

- Produktivitas masih rendah.

- Bersifat tertutup.

- Teknologi masih rendah.

- Sarana dan prasarana sangat kurang.

Page 6: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

5

- Hubungan antarmanusia sangat erat.

- Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.

- Lembaga kemasyarakatanyang ada masih sederhana

c) Desa Swakarya, adalah desa yang tingkat perkembangannya lebih maju,

merupakan desa transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada. Ciri-

cirinya adalah sebagai berikut.

- Kebiasaan atau adat istiadat sudah mengalami perubahan.

- Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi.

- Mata pencaharian penduduk sudah mulai bervariasi.

- Lapangan kerja bertambah dan produktivitas penduduk semakin meningkat.

- Komunikasi dengan dunia luar sudah terbuka dan tidak terisolasi lagi dari

pusat perekonomian.

- Lembaga kemasyarakatan telah berkembang dan mulai tumbuh kesadaran dari

warganya untukmmembangun desanya

- Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.

d) Desa Swasembada, adalah desa yang masyarakatnya telah maju, karena telah

mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Ciri-cirinya

adalah sebagai berikut.

- Kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan, ibukota kabupaten, dan di sekitar

ibukota propinsi .

- Tidak lagi terikat oleh adat istiadat

- Semua kebutuhan pokok telah dapat dipenuhisendiri oleh desa

- Telah menggunakan alat-alat mekasnis.

- Kepadatan penduduknya tinggi

- Matapencaharian penduduksudah sangat bervariasi dan tidak lagi didominasi

oleh sektor pertanian.

- Lembaga-lembaga sosial ekonomi, dan kebudayaan sudah sangat berkembang.

- Hubungan dengan kota-kota disekitarnya berjalan lancar.

- Telah memiliki sarana dan prasarana pelayanan masyarakat, antara lain

kesehatan dan pendidikan yang lebih maju dari desa lain.

Page 7: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

6

Berdasarkan mata pencaharian penduduknya, desa dapat diklasifikasikan sebagai

berikut.

a) Desa agraris, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di

bidang pertanian dan perkebunan.

b) Desa industri, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah

di bidang industri kecil rumah tangga.

c) Desa nelayan, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah

di bidang perikanan dan pertambakan.

4. Pola Persebaran Desa

Berdasarkan pola keruangannya, Bintarto (1977), membedakan pola persebaran

desa menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.

a) Pola memanjang, biasanya terdapat pada desa yang terletak di sepanjang

jalan, jalur sungai, dan daerah pantai.

b) Pola radial atau melingkar, biasanya terdapat pada desa di daerah gunung

berapi.

c) Pola tersebar, biasanya terdapat pada desa yang terletak ndi daerah yang

homogen tetapi kesuburannya tidak merata.

B. Kota

1. Pengertian

Unsur-unsur kota sangat kompleks, karena di samping komponen-

komponen fisik seperti , permukiman, kawasan perdagan, kawasan industri dan

sarana prasarana yang lain, di daamnya terdapat kekuatan politik dan hkum yang

mengarahkan kegiatan kota. Itulah sebabnya tidak mudah untuk merumuskan

kota itu apa. Pakar ekonomi memandang kota terkait dengan fungsi-fungsi

produktif. Pakar politik akan memandang kota dari kaca mata pemerintahan.

Arsitek memandang kota dari aspek-aspek arsitektural, mereka menaruh

perhatian pada perancangan kota. Sementara itu pakar geografi menitik beratkan

pada unsur-unsur fisik kota dan lingkungan sekitarnya, antara lain mengkaji

mengenai letak, bentuk, perkembangan, dan fungsi kota.

Page 8: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

7

Menurut Bintarto (1984), dari segi geografi, kota dapat diartikan sebagai

suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan

penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial-ekonomi yang hiterogen

dan coraknya yang materialistis. Atau dapat diartikan pula sebagai bentang

budaya yang ditimblkan oleh usur-usur alami nonalami dengan gejala-gejala

pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersfat

hiterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah belakangnya.

2. Teori Perkembangan Kota

Banyak teori yang berusaha untk menjelaskan struktur kota. Berikut akan

disampaikan tiga teori perkembangan kota sebagaimana yang dikutip oleh Yunus

(1999), yaitu Teori Konsentris dan teori Sektor dan Teori Inti Ganda sebagaimana

dikutip oleh Daldjuni (1992).

a. Teori Konsentris (The Consentric Theory)

Teori ini dikemukakan oleh E.W. Burgess (Yunus, 1999), atas dasar tudy kasusnya

mengenai morfologi kota Chicago, menurutnya sesuat kota yang besar

mempunyai kecenderungan berkembang ke arah luar di semua bagian-

bagiannya. Masing-masing zona tumbuh sedikit demi sedikit ke arah luar. Oleh

karena semua bagian-bagiannya berkembang ke segala arah, maka pola

keruangan yang dihasilkan akan berbentuk seperti lingkaran yang berlapis-lapis,

dengan daerah pusat kegiatan sebagai intinya.

Secara berurutan, tata ruang kota yang ada pada suatu kota yang mengikuti

suatu pola konsentris ini adalah sebagai berikut:

1) Daerah Pusat atau Kawasan Pusat Bisnis (Central Bussines District/CBD).

Daerah pusat kegiatan ini sering disebut sebagai pusat kota. Dalam daerah ini

terdapat bangunan-bangunan utama untuk melakukan kegiatan baik sosial,

ekonomi, poitik dan budaya. Contohnya : Daerah pertokoan, perkantoran,

gedung kesenian, bank dan lainnya.

2) Daerah Peralihan (Transitional Zone).

Page 9: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

8

Daerah ini kebanyakan di huni oleh golongan penduduk kurang mampu dalam

kehidupan sosial-ekonominya. Penduduk ini sebagian besar terdiri dari

pendatang-pendatang yang tidak stabil (musiman), terutama ditinjau dari

tempat tinggalnya. Di beberapa tempat pada daerah ini terdapat kegiatan

industri ringan, sebagai perluasan dari CBD.

3) Daerah Pabrik dan Perumahan Pekerja.

Daerah ini di huni oleh pekerja-pekerja pabrik yang ada di daerah ini. Kondisi

perumahannya sedikit lebih buruk daripada daerah peralihan, hal ini

disebabkan karena kebanyakan pekerja-pekerja yang tinggal di sini adalah dari

golongan pekerja kelas rendah.

4) Daerah Perumahan yang Lebih Baik Kondisinya.

Daerah ini dihuni oleh penduduk yang lebih stabil keadaannya dibanding

dengan penduduk yang menghuni daerah yang disebut sebelumnya, baik

ditinjau dari pemukimannya maupun dari perekonomiannya.

5) Daerah Penglaju (Commuter Zone).

Daerah ini mempunyai tipe kehidupan yang dipengaruhi oleh pola hidup

daerah pedesaan disekitarnya. Sebagian menunjukkan ciri-ciri kehidupan

perkotaan dan sebagian yang lain menunjukkan ciri-ciri kehidupan pedesaan,

Kebanyakan penduduknya mempunyai lapangan pekerjaan nonagraris dan

merupakan pekerja-pekerja penglaju yang bekerja di dalam kota, sebagian

penduduk yang lain adalah penduduk yang bekerja di bidang pertanian.

Page 10: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

9

Gambar: Perkembangan kota berdasarkan Teori Konsentris (https://citybuildingcrashcourse.wordpress.com/2014/08/27/city-structure-models/) Diakses 24 Juli 2016

b. Teori Sektor

Teori sektor ini dikemukakan oleh Homer Hoyt, dinyatakan bahwa perkembangan-

perkembangan baru yang terjadi di dalam suatu kota, berangsur-angsur

menghasilkan kembali karakter yang dipunyai oleh sektor-sektor yang sama

terlebih dahulu. Alasan ini terutama didasarkan pada adanya kenyataan bahwa di

dalam kota-kota yang besar terdapat variasi sewa tanah atau sewa rumah yang

besar. Belum tentu sesuatu tempat yang mempunyai jarak yang sama terhadap

CBD akan mempunyai nilai sewa tanah atau rumah yang sama, atau belum tentu

semakin jauh letak atau tempat terhadap CBD akan mempunyai nilai sewa yang

semakin rendah. Kadang-kadang daerah tertentu dan bahkan sering terjadi bahwa

daerah-daerah tertentu yang letaknya lebih dekat dengan CBD mempunyai nilai

sewa tanah atau rumah yang lebih rendah daripada daerah yang lebih jauh dari

CBD. Keadaan ini sangat banyak dipengaruhi oleh factor transportasi, komunikasi

dan segala aspek-aspek yang lainnya.

Gambar: Perkembangan kota Model Sektor menurut Hoyt (https://citybuildingcrashcourse.wordpress.com/2014/08/27/city-structure-models/) Diakses 24 Juli 2016

Page 11: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

10

c. Teori Inti Ganda

Teori ini dikemukakan oleh Harris dan Ullman. Harris dan Ullman berpendapat

bahwa meskipun pola konsentris dan sektoral itu ada, akan tetapi dalam

kenyataannya sifatnya lebih rumit lagi. Menurut mereka pertumbuhan kota ulai

dari intinya dirumitkan lagi oleh adanya beberapa pusat tambahan yang masing-

masing juga berfungsi sebagai kutub pertumbuhan dalam proses perkembangan

kota. Di sekeliling suatu inti, tata guna lahan yang saling bertalian, muncullah

sekelompok tata guna lahan yang menciptakan suatu struktur perkotaan yang

memiliki sel-sel pertumbuhan lengkap.

Gambar: Perkembangan Kota model inti-ganda dari Harris - Ullman (http://www.markedbyteachers.com/as-and-a-level/geography/land-use-pattern.html) Diakses 24 Juli 2016

Untuk lebih mendalami materi tentang teori-teori perkembangan kota Anda dapat

membaca buku yang ditulis oleh Hadi Sabari Yunus tahun 1999 yang berjudul

Struktur Tata Ruang Kota yang diterbitkan Pustaka Pelajar Yogyakarta

Page 12: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

11

C. Interaksi Antar Wilayah

Interaksi merupakan hubungan yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau

lebih yangdapat menimbulkan fenomena baru. Faktor yang mempengaruhi interaksi

antar wilayah antara lain ketersediaan dan keadaan sarana transportasi dan prasarana,

jarak antar wilayah, ada tidaknya kendala baik fisik, sosial maupun budaya, maupun

politik diantara wilayah tersebut. Terjadinya interaksi wilayah juga dipicu oleh adanya

saling membutuhkan di antara dua wilayah atau lebih.

1. Interaksi antara desa dengan desa

Interaksi antar desa terjadi ketika suatu desa belum bisa memenuhikebutuhannya

sendiri. Interaksi bisa terjadi antara lain misalnya karena adanya perbedaan potensi

yang dimilikinya. Desa-desa yang ada di pedalaman yang mata pencahariannya

sebagai petani sawah, akan membutuhkan ikan yang dihasilkan oleh desa nelayan

yang menghasilkan ikan. Sebaliknya desa nelayan akan berinteraksi dengan desa di

pedalaman untuk memenuhi kebutuhan beras, atau hasil bumi yang lain. Kedua

desa saling berinteraksi untuk memenuhi kebtuannya.

2. Interaksi antara desa dengan kota.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi desa dan kota, antara

lain sebagai berikut.

a. Keberadaan desa bagi kota sangat penting karena desa merupakan hinterland

bagi kota. Kota memerlukan bahan pangan yang dihasilkan oleh desa sebaliknya

desa juga memerlukan hasil industri yang diproduksi kota.

b. Kota membutuhkan tenaga kerja dari desa untuk pembangunan berbagai sektor

di kota, sebaliknya karena lapangan pekerjaan di desa sangat terbatas, desa juga

memerlukan kota sebagai lapangan pekerjaan.

3. Interaksi antara kota dengan kota.

Kota merupakan pusat pertumbuhan, sehingga interaksi antara kota akan

berpengaruh terhadap kota yang saling berinteraksi. Untuk mengetahui pengaruh

karena adanya interaksi wilayah berikut di kemukakan beberapa teoriyang berusaha

untuk menjelaskan hal tersebut.

Page 13: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

12

a. Teori Analisis Gravitasi.

Teori ini berawal dari

Dimana

= interaksi antara tempat i dan j

= jumlah penduduk di tempat i

= jumlah penduduk di tempat j

= jarak antara tempat i dan tempat j

b. Teori Breaking Point

Dimana,

= breaking point antara tempat a dan tempat b (dalam km atau mile dihitung

dari tempat b)

= jarak antara tempat a dan tempat b

= jumlah penduduk di tempat a

= jumlah penduduk di tempat b

4. Teori Gravitasi

• Kekuatan interaksi antarwilayah dapat ditentukan dengan memperhatikan jumlah

penduduk pada masing-masing wilayah dan jarak mutlak antara wilayah-wilayah tersebut.

• Rumus:

Pa. Pb

I = k -----------

( Dab)²

Keterangan

• IAB : Kekuatan interaksi antara A dan B

• k : nilai konstanta empiris, = 1

• PA : jumlah penduduk daerah A

Page 14: GEOGRAFI - Sertifikasi Guru Rayon UNSsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Geografi/BAB... · ... Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi ... organisasi kehidupan

13

• PB : jumlah penduduk daerah B

• dAB : jarak mutlak yang menghubungkan A dan B

a. Teori Titik Henti (Breaking Point Theory)

Teori ini berusaha memberikan suatu cara dalam memperkirakan suatu lokasi garis batas

yang memisahkan wilayah perdagangan dari dua kota yang berbeda ukurannya.

Juga dapat kita gunakan untuk memperkirakan penempatan lokasi industri atau

pelayanan-pelayanan sosial antara dua wilayah sehingga dapat dijangkau oleh penduduk

daerah-daerah tersebut

Rumus:

dAB

DA-B = ----------------

1+ √ Pb/Pa

DA-B= Jarak lokasi titik henti yang diukur dari kota atau wilayah yang jumlah

penduduknya lebih kecil

dAB= jarak antara kota A-B

PA = jumlah penduduk kota A (yang lebih kecil)

PB = jumlah penduduk kota B (yang lebih besar)

Untuk lebih mendalami materi mengenai teori-teori yang menjelaskan interaksi

antar wilayah, silahkan saudara membaca buku yang ditulis oleh R. Bintarto dan

Surastopo Hadisumarno yang berjudul Metode Analisa Geografi yang diterbitkan tahun

1979 oleh LP3ES Jakarta.