geografi

18
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN BATANG TORU DAN KECAMATAN MUARA BATANG TORU 2.1.Gambaran Umum Kecamatan Batang Toru Kecamatan Batang Toru merupakan salah satu kecamatan yang perkembangannya cepat di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Ibukota Kecamatan Batang Toru adalah Kelurahan Wek 1. Untuk mencapai Kecamatan Batang Toru tidaklah sulit karena Kecamatan Batang Toru merupakan kecamatan yang berada dijalan lintas sumatera. Dari kota Medan dengan menggunakan kendaraan darat ada dua jalur yang bisa ditempuh menuju kecamatan batang toru, yaitu melalui Sipirok dan Sibolga. Untuk sampai di Kecamatan Batang Toru sudah banyak angkutan umum yang membuka trayek Medan Batang Toru yaitu dengan Bus ataupun dengan travel. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Kecamatan Batang Toru dari Kota Medan sekitar ± 12 jam perjalanan. Kecamatan Batang Toru memiliki sumber daya alam yang cukup. Hutan yang luas dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan perkebunan, kebun sawit, kebun karet, kebun salak. Kecamatan Batang Toru memiliki Sumber daya alam Sungai yaitu Sungai Batang Toru, Sungai Batang Toru banyak dimanfaatkan masysarakat untuk pengairan ke sawah, untuk mandi, air minum, menjala ikan, dan sebagai lokasi tempat rekreasi yaitu pemandian “Parsariran”. Dengan adanya Sungai Batang Toru masyarakat tidak sulit untuk mendapatkan ikan sungai yang segar-segar karena banyak masyarakat yang memancing disungai Universitas Sumatera Utara

Upload: yenisaromanalu

Post on 11-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Analisis volumetrik terhadap kontur surver

TRANSCRIPT

  • BAB II

    GAMBARAN UMUM KECAMATAN BATANG TORU DAN KECAMATAN

    MUARA BATANG TORU

    2.1.Gambaran Umum Kecamatan Batang Toru

    Kecamatan Batang Toru merupakan salah satu kecamatan yang perkembangannya

    cepat di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Ibukota Kecamatan

    Batang Toru adalah Kelurahan Wek 1. Untuk mencapai Kecamatan Batang Toru tidaklah

    sulit karena Kecamatan Batang Toru merupakan kecamatan yang berada dijalan lintas

    sumatera. Dari kota Medan dengan menggunakan kendaraan darat ada dua jalur yang bisa

    ditempuh menuju kecamatan batang toru, yaitu melalui Sipirok dan Sibolga. Untuk

    sampai di Kecamatan Batang Toru sudah banyak angkutan umum yang membuka trayek

    Medan Batang Toru yaitu dengan Bus ataupun dengan travel. Waktu yang dibutuhkan

    untuk sampai di Kecamatan Batang Toru dari Kota Medan sekitar 12 jam perjalanan.

    Kecamatan Batang Toru memiliki sumber daya alam yang cukup. Hutan yang

    luas dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan perkebunan, kebun sawit, kebun karet,

    kebun salak. Kecamatan Batang Toru memiliki Sumber daya alam Sungai yaitu Sungai

    Batang Toru, Sungai Batang Toru banyak dimanfaatkan masysarakat untuk pengairan ke

    sawah, untuk mandi, air minum, menjala ikan, dan sebagai lokasi tempat rekreasi yaitu

    pemandian Parsariran.

    Dengan adanya Sungai Batang Toru masyarakat tidak sulit untuk mendapatkan

    ikan sungai yang segar-segar karena banyak masyarakat yang memancing disungai

    Universitas Sumatera Utara

  • Batang Toru. Masyarakat memancing ikan selain untuk konsumsi sendiri juga untuk

    dijual. Ikan dijual pada hari pekan tapi tidak kemungkinan pada hari biasa mereka

    menjual ikan dipinggir jalan lintas sumatera. Ikan yang dijual bermacam-macam seperti

    Ikan Mera. Lelan, Sidung-dung, Baung. Biasanya masyarakat menjual hasil

    pancingannya kepada pengendara yang melewati jalan besar antara Padang Sidimpuan

    menuju Sibolga. Selain itu Kecamatan Batang Toru juga memiliki sumber daya alam

    emas yang sekarang di pegang oleh PT AR Martabe.

    Kecamatan Batang Toru terdiri dari berbagai suku, diantaranya Batak Toba dan

    Batak Mandailing, Jawa, Minang, Nias. Masyarakat Kecamatan Batang Toru mayoritas

    menganut Islam, Kristen ada juga yang menganut agama Hindu dan Budha. Walaupun

    terdiri dari beberapa suku dan agama yang berbeda masyarakat hidup rukun dan damai

    saling menghormati. Kecamatan Batang Toru berpusat di Kelurahan Wek 1, Wek 2, Wek

    3, Wek 4, yang lebih sering disebut masyarakat dengan Batang Toru. karena setiap hari

    Selasa dan Jumat ada pekan tempat warga Kecamatan Batang Toru berbelanja dan

    menjual hasil perkebunan dan hasil tangkapan dari sungai Batang Toru di Pasar Batang

    Toru.

    Di Hari Pekan hari selasa Batang Toru akan ramai banyak orang yang datang dari

    banyak daerah bahkan dari luar Kecamatan Batang Toru. Hal yang paling menarik pada

    pekan di Batang Toru adalah akan banyak Suku NN yang turun dari gunung untuk

    membeli kebutuhan mereka, akan banyak terlihat perempuan-perempuan yang

    mengangkat beras dikepala mereka dan tangan mereka memegang plastik besar, dan laki-

    laki dari suku NN tersebut tidak membawa apa-apa berjalan didepan mereka.

    Universitas Sumatera Utara

  • Pada umumnya mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Batang Toru adalah

    petani berkebun, kebun sawit, karet, dan salak sebagai mayoritas perkebunan masyarakat.

    Sebagian masyarakat bekerja sebagai pedagang, PNS. Di Kecamatan Batang Toru juga

    memiliki perkebunan Karet yang besar yang dipegang oleh perusahaan terbatas (PTPN

    III), perusahaan besar yang ada dikecamatan Batang Toru adalah PT AR Martabe. PT AR

    Martabe salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang bergerak di

    pertambangan Emas.

    2.1.1. Letak dan Keadaan Geografis

    Secara geografis Kecamatan Batang Toru terletak di antara 002848 Lintang

    Utara dan 9900400 Bujur Timur. Luas wilayahnya 281,77 km2 atau 7, 42 % dari total

    keseluruhan Kabupaten Tapanuli Selatan. Kecamatan Batang Toru terdiri dari 19 Desa

    dan 4 Kelurahan, 45 dusun dan 8 lingkungan. Keadaan kontur wilayah Kecamatan

    Batang Toru berbukit-bukit dan dataran. Kecamatan Batang Toru terdiri dari

    perkampungan, lahan pertanian, perikanan, perladangan, hutan dan sungai. Kecamatan

    Batang Toru dikelilingi gunung-gunung yang sudah banyak yang gundul.

    Desa-desa yang ada di Kecamatan Batang Toru dan luas wilayahnya yang paling

    luas adalah Kelurahan Perkebunan Batang Toru dengan luas 44,51 km2 (15,79%),

    diikuti oleh Perkebunan Hapesong 40,00 km2 (14,20%), Desa Batu Horing 26,59

    km2 (9,43%), Desa Padang Lancat 16,30km2 (5,78%), Desa Aek Ngadol Sitinjak

    14,25 km2 (5,05%), Desa Sisipa 13,63 km2 (4,83%), Desa Hutabari 12,50 km2

    (4,43%), Desa Sumuran 10,15 km2 (3,60%), Desa Hapesong Baru 10,15 km2

    Universitas Sumatera Utara

  • (3,60%), Desa Huta Godang 10,10 km2 (3,58%), Desa Garoga 9,95 km2 (3,53%),

    Desa Sipenggeng 9,15 km2 (3,24%), Kelurahan Aek Pining 9,10 km2 (3,22%), Desa

    napa 8,35 km2 (2,96%), Desa Batu Hula 7,35 km2 (2.60 %), hapesong lama 7,15

    km2 (2,53%), Desa Sianggunan 6,10 km2 (2,16%), Desa Telo 5,35 km2 (1,89%),

    Perkebunan Sigala-gala 5,29 km2 (1,8%), Desa Wek III batang toru 4,15 km2 (1,47%),

    Desa Wek IV Batang Toru 4,15 km2 (1,47%), KelurahanWek I 4,00 km2 (1,41%),

    Kelurahan Wek II 3,50 km2 (1,24%).

    Batas batas wilayah Kecamatan Batang Toru:

    a) Utara : Kabupaten Tapanuli Utara

    b) Selatan : Kecamatan Angkola Barat

    c) Barat : Kecamatan Muara Batang Toru dan Kecamatan Angkola Sangkunur

    d) Timur : Kecamatan Marancar dan Kecamatan Angkola Timur

    2.1.2. Keadaan Alam

    Keadaan alam Kecamatan Batang Toru terdiri dari dataran yang dikelilingi

    gunung-gunung. Setiap Desa atau Kelurahan berbeda-beda kontur wilayahnya. Desa

    Hapesong Lama berbukit, Perkebunan Hapesong datar, Desa Padang Lancat berbukit,

    Desa Sianggunan berbukit, Desa Hutabaru datar, Desa Sipenggeng berbukit, Desa

    Hapesong Baru datar, Desa Sigala-gala datar, Kelurahan Perkebunan Batang Toru datar,

    Desa Telo datar, Desa Wek III batang toru datar, Kelurahan Wek II datar, Desa Wek I

    datar, Desa Wek IV Batang Toru datar, Desa napa datar, Kelurahan Aek Pining datar,

    Universitas Sumatera Utara

  • Desa Sumuran berbukit, Desa Batu Hula datar, Desa Huta Godang datar, Desa Garoga

    datar, Desa Batu Horing berbukit, Desa Aek Ngadol Sitinjak datar, Desa Sisipa berbukit

    Walaupun keadaan alam di Kecamatan Batang Toru Berbukit dan datar

    Kecamatan Batang Toru memiliki sektor yang paling dominan adalah pertanian. sektor

    pertanian terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan,

    kehutanan dan perikanan. Sub sektor tanaman bahan pangan mencakup tanaman padi,

    palawija dan hortikultura. untuk tanaman padi dan palawija di kecamatan batang toru

    tahun 2011, tanaman Padi memiliki luas panen 2.905 ha dengan produksi sebesar 14.276

    ton, kemudian tanaman Jagung memiliki luas panen 205 ha dengan produksi sebesar 823

    ton, diikuti tanaman Kacang Kedelai dengan luas panen 100 ha dengan produksi 130 ton,

    selanjutnya tanaman Ubi Kayu memiliki luas panen 60 ha dengan produksi 1.065 ton,

    selain itu komoditi tanaman pangan lainnya relatif kecil baik dari sisi luas panen maupun

    produksinya.

    Sektor perikanan di Kecamatan Batang Toru didapatkan dari Sungai Batang Toru.

    Banyak Masyarakat Batang Toru yang menjala memancing untuk memenuhi kebutuhan

    sehari-harinya di Sungai Batang Toru. Jenis Ikan yang didapat bermacam-maca

    diantaranya Ikan Merah, Ikan Baung, Ikan Lelan dan banyak lagi, sektor perkebunan

    antara lain kebun sawit, Karet dan Salak, kebun karet akan banyak dijumpai karena di

    Kecamatan Batang Toru ada perusahaan PTPN III. Untuk sektor peternakan banyak

    masyarakat yang beternak Sapi dapat terlihat di jalan-jalan apabila melewati Desa

    Hapesong Baru.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.1.3. Kependudukan

    Berdasarkan data statistik Kecamatan Batang Toru tahun 2012, jumlah penduduk

    penduduk Kecamatan Batang Toru 35.168 yang terdiri dari laki-laki 17.996 orang dan

    perempuan 17.172 orang. secara umum penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan

    penduduk perempuan.

    TABEL 1

    Komposisi Penduduk Kecamatan Batang Toru Berdasarkan Tingkat Usia

    Sumber: kecamatan Batang toru dalam angka 2012

    Dilihat dari tabel diatas komposisi penduduk kecamatan batang toru di dominasi

    oleh penduduk muda. Hal ini dilihat dari table diatas penduduk usia 5-9 tahun yang

    no Tingkatanumur jumlah1 04tahun 27472 59tahun 40353 1014tahun 37004 1519tahun 37965 2024tahun 38656 2529tahun 35627 3034tahun 29088 3539tahun 22749 4044tahun 203610 4549tahun 177111 5054tahun 166612 5559tahun 105713 6064tahun 64414 6569tahun 37915 7074tahun 38816 >75tahun 340

    Jumlah 35.168

    Universitas Sumatera Utara

  • paling banyak dan usia 0-4 tahun, hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan penduduk

    Kecamatan Batang Toru tinggi. Penduduk tua sangat sedikit jumlahnya jika dibandingkan

    dengan penduduk muda. rata-rata penduduk per rumahtangga sebesar 4,38. dengan

    kepadatan penduduk sebanyak 102,86 orang tiap km 2 tahun 2011. Rata-rata art di

    kecamatan batang toru sekitar 3-4 jiwa per rumahtangga, kecuali desa batu horing sebesar

    5 jiwa per rumahtangga.

    Berdasarkan data statistik tahun 2012, masyarakat kecamatan Batang Toru

    memeluk agama Islam adalah 28.870 jiwa (82%), Kristen Katolik 6293 jiwa (17%), dan

    lainnya 5 jiwa (0,014%). Hampir disetiap Desa/Kelurahan memiliki mesjid sebagai

    sarana ibadah untuk umat muslim. Gereja sebagai sarana ibadah penduduk yang memeluk

    agama Kristen biasanya mereka pergi daerah-daerah yang ada gerejanya atau membuat

    rumah penduduk sebagai sarana ibadah.

    Masyarakat kecamatan Batang Toru memiliki pekerjaan yang paling dominan

    adalah petani/pekebun. Menurut data tahun 2012 penduduk yang bekerja sebagi

    petani/pekebun 6.154 jiwa, wiraswasta 3.857 jiwa, ibu rumah tangga 3,636 jiwa, lainnya

    2.459 jiwa, karyawan swasta 459 jiwa, perdagangan 235 jiwa, PNS 396 Jiwa, TNI dan

    Polri 67 jiwa, yang belum bekerja 17.905 jiwa.

    2.1.4. Sarana dan Prasarana Kecamatan Batang Toru

    2.1.4.1. Sarana Pendidikan

    Berdasarkan hasil Statistik daerah Kecamatan Batang Toru tahun 2012,

    Masyarakat Kecamatan Batang Toru tingkat penduduk yang masih sekolah sekitar 25%

    Universitas Sumatera Utara

  • dari total jumlah penduduk yang ada. Tingkat pendidikan masyarakat Batang Toru masih

    lebih tinggi untuk Sekolah Dasar. Sekolah SD sederajat yang masih sekolah adalah

    13,50%, SLTP/Sederajat 7,029%, SLTA/Sederajat 4,70%. Untuk sekolah Sd/Sederajat

    pada umumnya tingkatan penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Tapi

    untuk tingkatan SLTP dan SLTA penduduk Perempuan lebih banyak.

    TABEL 2 Jumlah penduduk Kecamatan Batang Toru berdasarkan tingkat Pendidikan

    No Tingkat pendidikan Jumlah

    1. Belum Sekolah 6.972 Jiwa 2. Tidak Tamat SD 5.781 Jiwa 3. Tamat SD/Sederajat 8.324 Jiwa 4. SLTP/Sederajat 5.811 Jiwa 5. SLTA/Sederajat 7.153 Jiwa 6. Diploma II 287 Jiwa 7. Diploma III 308 Jiwa 8. Strata I 507 Jiwa 9. Srata II 18 Jiwa 10. Strata III 7 Jiwa

    Jumlah 35.168 Jiwa Sumber: Kecamatan Batang Toru dalam angka juni 2012 Kecamatan Batang Toru tingkat pendidikan masyarakat masih rendah dilihat dari

    tabel diatas Masyarakat dengan tingkat pendidikan tamat SD/Sederajat lebih banyak.

    Banyaknya penduduk yang tingkat pendidikannya masih rendah dipengaruhi oleh budaya

    dan sosial ekonomi. Karena sarana pendidikan untuk Sekolah Dasar rata-rata hampir

    semua Desa dan Kelurahan mempunyai SD/Sederajat. Jumlah SD/Sederajat di

    Kecamatan Batang Toru sebanyak 25 Unit. SLTP/Sederajat sebanyak 7 unit ,

    SLTA/Sederajat sebanyak 5 unit. Lokasi SLTP/Sederajat dan SLTA/Sederajat di

    Universitas Sumatera Utara

  • Kecematan Batang Toru berada dipusat Kecamatan Batang Toru yaitu Ibu Kota

    Kecamatan sehingga banyak masyarakat yang tingkat pendidikannya hanya sampai

    tingkat SD/Sederajat.

    Sebagian Masyarakat di Kecamatan Batang Toru sudah menganggap bahwa

    pandidikan penting bagi anak-anak mereka. Hal ini trelihat dengan pemuda-pemudi yang

    merantau keluar dari Kecamatan BatangToru untuk melanjutkan pendidikan mereka ke

    tingkat universitas. Universitas yang menjadi tujuan mereka adalah universitas-

    universitas yang berada di Padang Sidimpuan, dan kota-kota besar Sumatera, misalnya:

    Universitas Sumatera Utara di Medan, Universitas Negeri Medan dan Universitas lainnya

    baik di Provinsi Sumatera Utara maupun diluar Provinsi.

    2.1.4.2. Sarana Kesehatan

    Tingkat Kesehatan masyarakat di Kecamatan Batang Toru dilihat pada statistik

    tahun 2010 dilihat dari jenis penyakit yang paling banyak diderita masyarakat adalah

    influenza (58,45 persen), kemudian diikuti dengan penyakit diare dan kolera (12,70

    persen), berikutnya tbc dan bta klinis sebesar (9,49 persen),penyakit hypertensi (9,06

    persen), malaria klinis (8,23 persen), tbc paru bta positif (0,85 persen), disentri (0,83

    persen), campak (0,19 persen) serta penyakit tipoid (0,15 persen).

    Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Batang Toru, yaitu: Puskesmas 1

    unit, Puskesmas pembantu 3 unit , Posyandu 50 unit, praktek dokter, balai pengobatan

    swasta, apotik, dan toko obat. Untuk jumlah tenaga kerja kesehatan terdiri dari Dokter

    Umum 1 orang, Bidan 43 orang dan perawat 10 orang. Berdasarkan statistik tahun 2011,

    Universitas Sumatera Utara

  • dari 28 ribu lebih penduduk di kecamatan batang toru hanya dilayani oleh 1 dokter dan

    53 tenaga paramedis lainnya dan tidak ada peningkatan dari tahun sebelumnya.

    2.1.4.3. Sarana Transportasi

    Sarana transportasi yang ada di Kecamatan Batang Toru merupakan transportasi

    darat, yaitu terdiri atas, Angkutan Umun Antar Pedesaan dalam Kabupaten, dan becak

    bermotor. Masyarakat Batang juga menggunakan Sepeda Motor dan Mobil Pribadi

    sebagai sarana transportasi mereka. Untuk angkutan Umum antar pedesaan dengan tujuan

    Batang Toru Sidimpuan dengan Lin 90. Becak Bermotor bisanya untuk wilayah-

    wilayah yang tidak dilalui angkutan umum antar pedesaan. Becak bermotor di Kecamatan

    Batang Toru sangat unik, karena becak bermotor tidak digunakan dengan cara sewa tapi

    apabila yang diangkut satu orang dan orang lainnya bisa naik ditengah jalan sama halnya

    seperti angkutan umum antar pedesaan.

    Keadaan jalan di Kecamatan Batang Toru pada tahun 2011 kondisi fasilitas jalan

    sudah cukup membaik. dari panjang jalan kabupaten 78,20 km di kecamatan batang toru

    41,41 persen kondisinya baik, kondisi sedang (18,01 persen), kondisi rusak (40,59

    persen) dan hampir tidak ada jalan kabupaten di kecamatan batang toru dalam kondisi

    rusak berat. dari total panjang jalan yang ada, 34,73 persen sudah diaspal, 9 persen sudah

    di batu onderlag dan 56,27 persen permukaan jalan masih tanah.

    2.1.4.4. Sarana Komunikasi

    Universitas Sumatera Utara

  • Sarana Komunikasi di Kecamatan Batang Toru sudah sangat lancar. Berupa

    telepon selular (Handphone) yang lebih sering disebut dengan Hp. Rata-rata seluruh

    penduduk kecamatan Batang Toru sudah mempunyai telepon seluler. Jaringan selular di

    Kecamatan Batang Toru untuk pusat kecamatan provider yang tersedia seperti

    TELKOMSEL, INDOSAT, XL, THREE, tapi ada sebagian wilayah di Kecamatan

    Batang Toru jaringan provider yang tersedia hanya TELKOMSEL. Selain telepon selular

    di Kecamatan Batang Toru juga terdapat Kantor Pos yang melayani pengiriman barang

    atau paket dan uang masyarakat.

    2.1.4.5. Sarana Pariwisata

    Potensi pariwisata di Kecamatan Batang Toru yaitu adanya pemandian aliran

    Sungai Batang Toru yaitu Pemandian Parsariran. Pemandian Parsariran dimanfaatkan

    masyarakat untuk berekreasi pada akhir pekan, Batu Godang, Parulokan, Sarajevo,

    merupakan tempat-tempat yang banyak dikunjungi diparsariran. Biasanya pada akhir

    pekan ada acara keyboard yang menghibur pengunjung. Parsariran juga digunakan

    sebagai lokasi lomba motocross. Selain itu aliran sungai Batang Toru juga dimanfaatkan

    untuk lokasi arung jeram oleh masyarakat.

    2.2. Gambaran Umum Kecamatan Muara Batang Toru

    Kecamatan Muara Batang Toru merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

    Tapanuli selatan, yang ibukota kecamatannya adalah Kelurahan Hutaraja, Untuk sampai

    di Kecamatan Batang Toru hanya bisa dilakukan dengan kendaraan pribadi karena

    Universitas Sumatera Utara

  • angkutan umum menuju Kecamatan Muara Batang Toru sangat sedikit. Angkutan umum

    menuju Kecamatan Muara Batang Toru hanya ada seminggu sekali yaitu hari senin.

    Karena pada hari senin merupakan hari pekan di Kelurahan Hutaraja. Kelurahan Hutaraja

    merupakan pusat dari Kecamatan Muara Batang Toru.

    Untuk sampai di Kecamatan Batang Toru hanya bisa melalui simpang

    Perkebunan Batang Toru dan dari Desa Telo di Kecamatan Batang Toru. Kondisi jalan

    yang dilewati untuk sampai di Kecamatan Muara Batang Toru hanya beberapa meter saja

    kondisi jalan yang bagus jika lewat dari Perkebunan Batang Toru, tapi jika menuju Muara

    Batang Toru melalui Desa Telo tidak ada jalan yang bagus, jalan aspal yang berlubang,

    jalan yang masih tanah dengan batu-batu besar, jalan yang rusak parah dan belum

    diaspal. Dibutuhkan waktu sekitar 90 menit dari Kecamatan Batang Toru menuju

    Kecamatan Muara Batang Toru.

    2.2.1. Letak dan Keadaan Geografis

    Secara geografis Kecamatan Muara Batang Toru terletak di antara 0102721

    Lintang Utara dan 9905924 Bujur Timur. Luas wilayahnya 96,90 km2 atau 2,55 %

    dari total keseluruhan Kabupaten Tapanuli Selatan. Kecamatan Muara Batang Toru

    merupakan Kecamatan paling kecil diantara Kecamatan yang ada di Tapanuli Selatan.

    Kecamatan Muara Batang Toru terdiri dari 6 Desa dan 3 Kelurahan, 14 dusun dan 6

    lingkungan. Keadaan kontur wilayah Kecamatan Muara Batang Toru dataran.

    Universitas Sumatera Utara

  • Desa-desa yang ada di Kecamatan Batang Toru dan luas wilayahnya yang paling

    luas adalah Kelurahan Muara Opu dengan luas 23,00 km2 (23,73%), diikuti oleh

    Muara Ampolu 20,00 km2 (20,63%), Simarlelan 15,00 km2 (15,47%), Pardamean

    9,91km2 (10,22%), Muara Hutaraja 6,60 km2 (6,81), Terapung Raya 6,50 km2

    (6,70%), Bandar Hapinis 5,80 km2 (5,98%), Muara Manompas 5,59 km2 (5,76%),

    Kelurahan Hutaraja 5,10 km2 (5,25%).

    Batas batas wilayah Kecamatan Batang Toru:

    a) Utara : Kabupaten Tapanuli Tengah

    b) Selatan : Kecamatan Mandailing Natal

    c) Barat : Samudra Hindia

    d) Timur : Kecamatan Angkola Sangkunur dan Kecamatan Batang Toru

    2.2.2. Keadaan Alam

    Keadaan Alam Kecamatan Muara Batang Toru tidak jauh berbeda dengan

    Kecamatan Batang Toru. Kontur seluruh wilayah di Kecamatan Muara Batang Toru

    adalah datar. Pertanian menjadi sektor utama sumber penghasilan masyarakat Kecamatan

    Muara Batang Toru. Tanaman padi menjadi sektor utama penghasilan masyarakat.

    produksi tanaman padi dan palawija di kecamatan muara batang toru tahun 2011,

    tanaman Padi memiliki luas panen 769 ha dengan produksi sebesar 1.731,5 ton,

    kemudian tanaman Jagung memiliki luas panen 18 ha dengan produksi sebesar 56 ton,

    selain itu komoditi tanaman pangan lainnya relatif kecil baik dari sisi luas panen maupun

    produksinya.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.2.3. Kependudukan

    Berdasarkan data statistik Kecamatan Muara Batang Toru tahun 2012, jumlah

    penduduk Kecamatan Muara Batang Toru 11.571 yang terdiri dari laki-laki 5.966 orang

    dan perempuan 5605 orang. secara umum penduduk laki-laki lebih banyak

    dibandingkan penduduk perempuan.

    TABEL 3

    Komposisi Penduduk Kecamatan Muara Batang Toru Berdasarkan Tingkat Usia

    Sumber: kecamatan Batang toru dalam angka 2012

    Dilihat dari tabel diatas komposisi penduduk kecamatan batang toru di dominasi

    oleh penduduk muda. Hal ini dilihat dari table diatas penduduk usia 0-4 tahun yang

    paling banyak, hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan penduduk Kecamatan Muara

    Batang Toru tinggi. Penduduk tua sangat sedikit jumlahnya jika dibandingkan dengan

    no Tingkatanumur jumlah1 04tahun 15902 59tahun 14313 1014tahun 14244 1519tahun 11735 2024tahun 10466 2529tahun 9527 3034tahun 7868 3539tahun 7079 4044tahun 54610 4549tahun 51711 5054tahun 49912 5559tahun 36313 6064tahun 22814 6569tahun 13015 7074tahun 10316 >75tahun 77

    Jumlah 11.571

    Universitas Sumatera Utara

  • penduduk muda. rata-rata penduduk per rumahtangga sebesar 4,49. dengan kepadatan

    penduduk sebanyak 118,60 orang tiap km2 tahun 2012. Rata-rata penduduk di

    kecamatan Muara Batang Toru sekitar 8 jiwa per km2. Masyarakat kecamatan Muara

    Batang Toru memeluk agama yang dominasi muslim dan Kristen. Di setiap

    Desa/Kelurahan memiliki mesjid dan gereja sebagai sarana ibadah masyarakat.

    Masyarakat kecamatan Batang Toru memiliki pekerjaan yang paling dominan

    adalah petani/pekebun. Menurut data tahun 2012 jenis pertanian penduduk paling banyak

    adalah kebun sawit, karet dan kakao. Dan untuk peternakan masyarakat banyak yang

    memelihara kerbau dan ayam.

    2.2.4. Sarana dan Prasarana Kecamatan Muara Batang Toru

    2.2.4.1.Sarana Pendidikan

    Berdasarkan hasil Statistik daerah Kecamatan Muara Batang Toru tahun 2012,

    Masyarakat Kecamatan Muara Batang Toru tingkat penduduk yang masih sekolah sekitar

    24,20% dari total jumlah penduduk yang ada. Tingkat pendidikan masyarakat Batang

    Toru masih lebih tinggi untuk Sekolah Dasar. Sekolah SD sederajat yang masih sekolah

    adalah 17,07%, SLTP/Sederajat 5,82%, SLTA/Sederajat 1,31%. Pada umumnya tingkat

    pendidikan laki-laki yang sekolah lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.

    TABEL 4 Jumlah Sekolah dan Jumlah Siswa Kecamatan Muara Batang Toru

    NO TINGKAT

    PENDIDIKAN JUMLAH

    JUMLAH SISWA LAKI-LAKI PEREMPUAN

    1 SD/Sederajat 9 unit 1011 951 2 SLTP/Sederajat 3 unit 338 331 3 SLTA/Sederajat 1 unit 82 69

    Jumlah 13 unit 1431 1351

    Universitas Sumatera Utara

  • Sumber : Kecamatan Muara Batang Toru 2012

    Tingkat pendidikan di Kecamatan Muara Batang Toru masih rendah, jumlah laki-

    laki yang sekolah masih lebih tinggi di bandingkan jumlah perempuan yang sekolah,

    dapat di lihat dari table di atas. Jumlah sekolah di Kecamatan Muara Batang Toru juga

    sangat sedikit. Banyak dari pemuda-pemudi dari Kecamatan Muara Batang Toru yang

    sekolah siluar Kecamatan Batang Toru, Seperti Kecamatan Batang Toru, Kecamatan

    Angkola Barat dan Kota Padang Sidimpuan.

    2.2.4.2. Sarana Kesehatan

    Dari data Statistik Kecamatan Muara Batang Toru, Penyakit yang di derita

    penduduk Kecamatan Muara Batang Toru yaitu Malaria klinis (24,80%), kemudian

    diikuti dengan penyakit Hypertensi (23,43%), berikutnya penyakit Influenza (15,23%),

    Disentri (11,13%), Tbc dan Bta klinis (7,81%), Batuk Rejan (5,46%), Bronkitis (5,07%),

    Diare dan Kolera (4,88%), Campak (1,17%), Tbc Paru Bta Positif sebesar (0,78%) serta

    penyakit gigitan hewan tersangka Rabies (0,19%). Tingkat Kesehatan penduduk masih

    rendah jika dilihat dari jenis penyakit yang diderita penduduk.

    Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Muara Batang Toru, yaitu:

    Puskesmas 1 unit, Puskesmas pembantu 2 unit , Posyandu 18 unit. Untuk jumlah tenaga

    kerja kesehatan terdiri dari Dokter 3 orang, Bidan 25 orang dan perawat 3 orang.

    Berdasarkan statistik tahun 2011, dari 11 ribu lebih penduduk di Kecamatan Muara

    Batang Toru hanya dilayani oleh 2 dokter dan 29 tenaga paramedis lainnya dan

    tidak ada peningkatan dari tahun sebelumnya.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.2.4.3. Sarana Transportasi

    Sarana transportasi menuju Kecamatan Muara Batang Toru tidak banyak.

    Mayoritas penduduk di Kecamatan Muara Batang Toru mempunyai Sepeda Motor sendiri

    yang digunakan sebagai kendaraan menuju luar Kecamatan. Sarana Transportasi umum

    untuk sampai di Kecamatan Muara Batang Toru tidak setiap hari ada. Mobil umum jenis

    L 300 merupakan satu-satunya kendaraan menuju Kecamatan Batang Toru. Kendaraan

    Umum banyak di Kecamatan Muara Batang Toru hanya pada hari Senin saja. Karena hari

    senin merupakan hari pekan di Ibu Kota Kecamatan Muara Batang Toru yaitu Hutaraja.

    Pada hari senin banyak orang-orang dari luar Kecamatan Hutaraja yang datang untuk

    berjualan dan berbelanja, sehingga kendaraan umum banyak pada hari senin.

    Kondisi jalan sebagai salah satu sarana pendukung transportasi di kecamatan

    muara batang toru sangat mempengaruhi keadaan transportasi. Pada tahun 2011 kondisi

    fasilitas jalan khususnya jalan darat sudah cukup membaik. dari panjang jalan kabupaten

    41,81 km di Kecamatan Muara Batang toru 45,54 persen kondisinya baik, kondisi sedang

    (16,98 persen), kondisi rusak (25,93 persen) dan kondisi rusak berat (11,55 persen). dari

    total panjang jalan yang ada, 18,30 persen sudah diaspal, 27,27 persen sudah di batu

    onderlag dan 54,44 persen permukaan jalan masih tanah. Untuk sampai di Kecamatan

    Muara Batang Toru akan melewati jalan-jalan yang rusak dan masih jalan tanah dengan

    batu-batu besar.

    2.2.4.4. Sarana Komunikasi

    Sarana Komunikasi di Kecamatan Muara Batang Toru bisa menggunakan telepon

    seluler, untuk sebagian daerah saja di Kecamatan Muara Batang Toru. Operator yang

    Universitas Sumatera Utara

  • tersedia hanya jaringan TELKOMSEL. Sudah banyak masyarakat yang menggunakan

    telepon seluler sabagai sarana Komunikasi mereka.

    2.2.4.5. Sarana Pariwisata

    Potensi Pariwisata di Kecamatan Muara Batang Toru berupa pantai yang belum

    banyak diketahui orang banyak, pantai yang masih belum terjamah yaitu Pantai Barat.

    Pantai barat merupakan pantai yang belum dikelola dan masih sangat alami, sudah

    banyak orang yang berwisata di Pantai Barat tersebut, tapi karena ada kejadian

    perkelahian antara pengunjung pantai dengan penduduk Kecamatan Muara Batang Toru

    masyarakat sudah jarang datang ke Pantai Barat tersebut karena terjadinya perkelahian

    yang menyebabkan banyak orang luka-luka.

    Selain Pantai Barat ada Danau yang menjadi tempat kunjungan wisata yaitu

    Danau Sitapak di Desa Bandar Hapinis. Karena kondisi Danau yang tidak terawat

    membuat Danau tersebut tidak terurus pengunjung yang datang juga sangat sedikit, dan

    Danau Sitapak lebih sering di menjadi tempat pemandian Sapi-Sapi Masyarakat.

    Universitas Sumatera Utara