geofisika
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat
pesat dan berpengaruh terhadap dunia geofisika. Geofisika adalah sebuah
disiplin ilmu yang mempelajari bumi dengan kaidah – kaidah atau prinsip
fisika. Perkembangan teknologi membuat disiplin ilmu geofisika untuk
meningkatkan kualitasnya. Salah satunya di bidang survei geofisika
dengan menyatukan beberapa disiplin ilmu lainnya seperti ilmu kimia.
Survey geofisika dilakukan untuk mengetahi kondisi di bawah permukaan
bumi dengan melibatkan pengukuran diatas permukaan bumi dari
parameter – parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi,
seperti keepatan gelombang elstik, rapat massa, kemagnetan, kelistrikkan
dan lain – lain. Dari pengukuran ini dapat di tafsirkan bagaimana sifat –
sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi itu baik secara vertical
maupun horizontal.
B. Rumusan masalah
Dengan melihat latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
rumusan masalah pada makalah ilmiah ini mengenai :
1. Apakah hubungan antara ilmu kimia dengan geofisika ?
2.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Melengkapi tugas mata kuliah kimia dasar
2. Mengetahui hubungan ilmu kimia dengan geofisika
1
Lima Cabang Utama :
- Kimia analitik adalah alaisis cuplikan bahan untuk memperoleh
pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik
melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode – metode ini
dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali kimia
teor murni
- Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, interaksi kimia yang
terjadi dalam organism hidup. Biokimia dan kimia organic berhubungan
sangat erat, seperti dalam kimia medicinal atau neurokimia. Biokimia juga
berhubungan dengan bioogi molekuler, fisiologi, dan genetika.
- Kimia anorganic mengkaji sifat – sifat dan reaksi senyawa anorganik.
Perbedaan antara bidang organic dan anorganik tidaklah mutlak dan
banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia
organologam.
- Kimia organic mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi
senyawa organic. Suatu senyawa organic didefinisikan sebagai segala
senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
- Kimia fisik mengkaji dasar fisik system proses kimia. Khususnya
enegitika dan dinamika system dan proses tersebut. Bidang – bidang
penting dalam kajian ini diantaranya ternodinamika kimia, kinetika kimia,
elektronkimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki
banyak tumpang tindih dengan fiika molecular. Kimia fisik melibatkan
penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya
berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori
2
Bab II
Pembahasan
A. Hubungan kimia dengan Geofisika
Teknik geofisika adalah ilmu yang mempelajari bumi dengan
menggunakan prinsip – prinsip ilmu fisika. Beberapa sifat yang di pelajari
didalam fisika merupalan sifat yangada dalam semua system materi yang
ada, seperti hukum kekekalan energy. Sifat semacam ini sering disebuat
sebagai hokum fisik. Fisika sering disebut sebagai “ilmu ppaling
mendasar”, karena setiap ilmu alam lainnya ( biologi, kimia, geologi, dll)
mempelajari jenis system materi tertentu yang mematuhi hokum fisika.
Misalnya, kimia adalah adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang
dibentuknya, Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul
yangmembentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti
mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,
struktur, dan sifat zat atau materi dari skala hingga molekul serta
perubahan atau transformasi serta interksi mereka unutk membentuk
materi yang dikemukakan sehari – hari. Kimia juga mempelajari
pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.
Hal ini sangat berkaitan dengan teknik geofisika sebagai salah satu
studi ilmu yang mempelajari tentangeksplorasi bumi atau yang biasa
disebut dengan metode survei geofisika. Yaitu salah satu metode yang
umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian.
B. Peranan ilmu kimia dalam bidang eksplorasi
Negara Republik Indonesia dikenal kaya akan potensi sumber daya
alam di dalam perut bumi, tetapi saying potensi sumber daya alam
tersebut, khususnya sumber daya alam yang tergolong non- renewable
3
resource (tidak dapat diperbaharui), seperti mineral, belum dapat
dimanfaatkan secar optimal untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Untuk mengetahui dan memahami kekayaan tersebut diperlukan data
kandungan unsure – unsure logam, terutama logam – logam yang
mempunyai nilai ekonomis seperti : emas, perak, tembaga, besi, nikel,
timah, dan sebagainya. Dalam bahan bumi di seluruh kawasan di
Indonesia. Sebab dengan memiliki dan mengetahui data komposisi kimia
mineral atau logam dalam bahan bumi, dapat dipetakan daerah daerah
Indonesia yang layak dan pantas di eksplorasi untuk kepentingan rakyat.
Kesejahteraan itu dapat dicapai bila pemerintah mampu memaksimalkan
dengan arif sumberdaya alam yang dimiliki sebesar – besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Untuk mengetahui komposisi kimia logam – logam di
dalam bahan bumi secara akurat, terutama logam yang mempunyai nilai
ekonomis di daerah – daerah yang akan dipetakan, dibutuhkan metode
analisis kimia baru / alternatif yang mampu memisahkan suatu logam
tertentu dalam suatu campuran logam – logam lain. Metode analisis kimia
tersebut dapat diperoleh dari mengembangkan dan menginovasikan teknik
– teknik analisis kimia yang sudah ada, menjadi metode analisis kimia
baru, yang lebih selektif sensitive dan teknik operasionalnya tidak terlalu
rumit. Hasil analisis kimia ini akan menjadi data valid dalam rangka
membuat peta komposisi kimia logam – logam yang mempunyai nilai
ekonomis. Dalam ilmu kimia, khususnya bidang kimia analisis anorganik,
baik analisis mikro maupun makro, masalah seriusyang harus
‘diselesaikan’ untuk memperoleh komposisi kimia bahan bumi valid
adalah selektivitas dan sensivitas. Bidang mikroanalisa biasanya
berorientasi pada motode analsisi kimia baru, sedangkan bidan
makroanlaisis lebih condong pada proses pemisahan atau pemurnian.
Dalam pelaksanaannya, kendala utama pada teknik analisis dalam
pemisahan unsure unsure logam dalam bahan bumi adalah kelarutannya
didalam larutan dan tercampurnya dengan unsure logam lain atau non
logam. Oleh sebab itu teknik analisis kimia yang digunakan, harus mampu
mengisolasi suatu logam dai unsure logam – logam lain yang tercampur.
4
Hal ini disebabkan kebanyakan bahan bumi hasil eksplorasi berupa
konsentratnya, dimana didalam konsentrat tersebut masi tercampur
beberapa logam dengan konsentrasi berbeda.
Isolasi emas dari konsentrat tembaga telah berhasil dilakukan
dengan metode ekstrasi pelarut dengan menggunakan ekstraktan
metilxantin. Ekstraksi mencapai hasil optimal dengan persentase ekstrasi
mendekati 99% pada perbandingan molaritas ekstraktan dan emas sekitar 3
: 1. Untuk menguji selektivitas metode analisis kimia yang digunakan,
telah diuji skala laboratorium menggunakan ekstratan yang sama. Untuk
mengekstraksi emas (III), kedalam larutan tersebut di tambahkan suatu
logam penggangu, masing – masing tembaga (II), besi (III), kobalt (II)
konsentrasi berbeda. Hasil yang diperoleh menunjukan ekstrasi emas
dengan ekstraktan metilxantin etidak terpengaruh oleh adanya iontembaga
(II) maupun ion kobalt (II) walaupun konsentrasi ion pengganggu dibuat
lebih besar dari konsentrasi emas (III). Hal ini berarti selama proses
ekstraksi. Karena ion temabaga (II) maupun kobalt (II) adalah asam
intermediate, akibatnya sulit bagi kedua ion tersebut berasiong dengan
emas membentuk kompleks stabil dengan metilxantin yang bersifat basa
keras. Adanya ion besi (III) terhadap ion tembaga (II) dan ion kobalt (II)
juga sangat tinggi dengan ekstraktan amino asetilaminourasil. Kebersihan
studi ekstraksi selektif emas (II) terhadap perak (I) degan ekstraktan
metilxantin dalam pelarut kloroform makin menunjukkan bahwa metode
ekstraksi dapat dipakai untuk mengisolasi dan memisahkan suatu ion
logam dalam suatu campuran ion – ion logam lain.
Masalah serius yang harus diperhatikan oleh para peneliti supaya
hasil eksplorasi emas diperoleh hasil analisis kimia yang optimal adalah
ketidakmurnian suatu bahan hasil eksplorasi logam dalam bahan bumi,
karena tercampur dengan unsure – unsure logam lain dengan konsentrasi
berbeda – beda. Oleh karena itu, diperlukan metode analisis pemisahan
kimia yang mempunyai kepekaan tinggi, mampu untuk memisahkan,
5
menentukan dan memperoleh kembali logam – logam dalam bahan bumi
hasil eksplorasi.
Geokimia Minyak dan Gas Bumi merupakan aplikasi dari ilmu
kimia yang mempelajari tentang asal, migrasi, akumulasi serta alterasi
minyak bumi. Proteleum basanya juga diartikan munyak dan gas bumi
yang memiliki komposisi kimia berupa Carbon dan Hidrogen. Komposisi
kimia ini dihasilkan dari proses pembsukan (dekomposisi) serta
kematangan termal material organic. Material organic tersebut berasal dari
tumbuhan – tumbuhan dan alga. Material organic ini ketika mati segera
diendapkan. Akibatnya adanya suhu, tekanan serta waktu yang cukup,
komponen – komponen tumbuhan dan alga teralterasi menjadi minyak, gas
dan kerogen. Kerogen dapat dianggap sebagai material padat sisa
tumbuhan. Shale dan limestone mengandung material organic disebut
source rock karena batuan tersebut merupakan batuan sumber untuk
menghasilkan minyak dan gas bumi. Analisis geokimia dalam dunia
perminyakan tersebut bertujuan untuk :
a. Mengidentifikasi source rock dan menentukan jumlah, tipe, dan
tingkat kematangan material organic
b. Mengevaluasi perkiraan kapan migrasi minyak dan gas bumi dari
source rock
c. Memprediksi jalur minyak
d. Korelasi komposisi minyak dan gas bumi yang berada di dalam
reservoir, rembesan (seeps) untuk mengetahui keberadaannya.
Kebanyakan analisis geokimia menggunakan isotop stabil ; analisis
hidrokarbon untuk material organic yaitu dengan Gas Chromatography
(GC) dan Gas Chormatography – Mass Spectrometry (GC-MS) ; indicator
kematangan menggunakan Vitrinite eflectance (%Ro) ; pirolisis dan
analisis ; tipe kerogen.
6
Dari semua penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kimia
memiliki peran penting bagi perkembangan ilmu geofisika, khususnya di
bidang eksplorasi.
7
Bab III
PenutupA. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
- Dalam melakukan eksplorasi, dibutuhkan lebih dari 1 disiplin
ilmu, diantaranya geofisika, geokimia, dan juga geologi.
- Salah satu alas an yang mendasari keterkaitan antara ilmu kimia
dan geofisika yaitu sama – sama ilmu yang mempelajari alam
- Pada dasarnya ilmu geofisika sangat berkaitan erat dengan
kimia, hubungan geofisika – kimia antara lain
Mempelajari kandungan Ph pada lempeng
Mempelajari kandungan mineral dipermukaan bumi
Mempelajari dampak bahan kimia terhadap bumi
Mempelajari kandungan mineral pada batuan
Pemisahan logam dalam batuan
Mengklasifikasikan batuan berdasarkan kandungan
senyawa kimia
8
Daftar Pustaka
Eksplorasi geofisika. Wikipedia. (http://id.wikipedia.org )
Kimia. Wikipedia. (http://id.wikipedia.org )
Geofisika. Wikipedia. (http://id.wikipedia.org)
Aplikasi metode isotop dan geokimia dalam panas bumi. Geokimia
(http://samuderabenua.blogspot.com)
Metode gefisia. Bumi dan manusia (http://geoful.wordpress.com)
9