geo baru fix

37
Stella Maria Doloksaribu – F 111 SURVEY & PEMETAAN MODUL IV GEOMORFOLOGI DAN PEMETAAN A. PETA GEOMORFOLOGI 1. Pengertian Geomorfologi Geomorfologi adalah merupakan salah satu bagian dari geografi.Di mana geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform). Pembagian Landform berdasarkan relief (ditemukan berdasarkan lereng dan perbedaan tinggi) : Bentuk Wilayah Persentase Lereng Perbedaan Tinggi A Datar (flat) <1 % <2 m B Agak datar (nearly flat) 1-3 % <2 m C Berombak (undulating) 2-8 % 2-10 m D Bergelombang 9-15 % 10 -50 m E Bergumuk (hummocky) 15-30 % <10 m F Berbukit kecil 15-30 % 10-50 m

Upload: mirtz-mint

Post on 08-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ttg gps

TRANSCRIPT

SURVEY & PEMETAANMODUL IVGEOMORFOLOGI DAN PEMETAAN

A. PETA GEOMORFOLOGI 1. Pengertian Geomorfologi Geomorfologi adalah merupakan salah satu bagian dari geografi.Di mana geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform).

Pembagian Landform berdasarkan relief (ditemukan berdasarkan lereng dan perbedaan tinggi) :

Bentuk WilayahPersentase LerengPerbedaan Tinggi

ADatar (flat)140%)Curam sekali, batuan tersingkap; proses denudasional sangat kuat, rawan jatuhan batu, tanaman jarang tumbuh (terbatas)Ungu

2. Pengertian Peta GeomorfologiPeta geomorfologi didefinisikan sebagai peta yang menggambarkan bentuk lahan, beserta proses yang mempengaruhinya dalam berbagai skala. Berdasarkan definisi di atas maka suatu peta geomorfologi harus mencakup hal-hal sebagai berikut :a. Peta geomorfologi menggambarkan aspek-aspek utama lahan disajikan dalam bentuk simbol huruf dan angka, warna, pola garis, dan hal itu tergantung pada tingkat kepentingan masing-masing aspek. b. Peta geomorfologi memuat aspek-aspek yang dihasilkan dari sistem survey analitik (diantaranya morfologi dan morfogenesa) dan sintetik (diantaranya proses geomorfologi, tanah/soil, tutupan lahan) c. Unit utama geomorfologi adalah bentuk lahan didasarkan atas bentuk asalnya (struktural, denudasi, fluvial, marin, karts, angin dan es).d. Skala peta merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya yang dinyatakan dalam angka, garis, atau kedua-duanya.

3. Kegunaan Peta Morfologi a. Untuk tujuan sains peta geomorfologi memiliki kegunaan :1) Memberikan informasi mengenai faktor-faktor geologi apa yang telah berpengaruh kepada pembentukan bentang alam suatu tempat.2) Memberikan informasi mengenai bentuk bentang alam apa yang telah terbentuk karenannya. Pada umumnya hal tersebut diumumkan secara diskriptif.b. Untuk tujuan terapan geomorfologi memiliki kegunaan yaitu : 1) Memberikan informasi mengenai goemetri dan bentuk permukaan bumi seperti tinggi dan luas.2) Kemiringan lereng, kerapatan sungai dan sebagainya3) Memberi informasi mengenai proses geomorfologi yang sedang berjalan seperti :a) Jenis proses (pelapukan, sedimentasi, erosi, longsoran, pelarutan, dan sebagainya)b) Besaran dan proses (berapa luas, berapa dalam, berapa intensitas, dan sebagainya

1. Kegunaan Peta Geomorfologi Antara Lain Adalah :

a. Untuk tujuan sains peta geomorfologi memiliki kegunaan :1. Memberikan informasi mengenai faktor-faktor geologi apa yang telah berpengaruh pada pembentukan bentang alam di suatu tempat.2. Memberikan informasi mengenai bentuk bentang alam apa yang telah terbentuk karenanya pada umumnya hal tersebut diumumkan secara deskriptif.

b. Untuk tujuan terapan peta geomorfologi memiliki tujuan antara lain:1. Memberikan informasi mengenai geometri dan bentuk permukaan bumi seperti tinggi, luas, kemiringan, lereng, kerapatan, sungai dan sebagainya.2. Memberikan informasi mengenai proses geomorfologi yang sedang berjalan seperti : Jenis proses (pelapukan, sedimentasi, erosi, longsoran, pelarutan dan sebagainya). Besaran dan proses (berapa luas, berapa dalam, berapa intensitas dan sebagainya).

4. Cara Membuat Peta Geomorfologia. Plotting LokasiPilih daerah pada peta geomorfologi 3 x 3 grid

b. GridBuat grid baru dalam daerah yang telah dipilih 1 x 1 cm

c. Garis konturBuat garis yang menghubungkan kontur

1) Pada tiap grid yang baru, hitunglah beda tinggi dan kemiringan lereng.2) Menentukan beda tinggi dengan menghitung banyaknya garis kontur yang ada dalam 1 grid.Misalnya pada gambar di atas terdapat 2 buah garis kontur yang berimpit dengan garis warna orange maka beda tinggi = (2-1)x interval kontur = 1 x 25 = 25 m3) Menentukan kemiringan dengan cara membandingkan antara beda tinggi dan jarak (jarak ditentukan dari panjang garis x skala peta). Mis panjang garis = 0,9 cm maka jarak = 0.7 x 500 = 450 m sehingga kemiringan = 25/450 = 0.056 x 100 % = 5.6 %

Pada gambar di bawah ini terdapat 9 garis kontur yang berimpit dengan garis warna hitam maka beda tinggi = (9-1) x interval kontur = 8 x 25 = 200 meter.Menentukan kemiringan dengan cara membandingkan natar beda tinggi dan jarak (jarak ditentukan dari panjang garis x skala peta). Misalkan garis = 1 cm maka jarak = 1 cm x 500 = 500 m sehingga kemiringan = (200 / 500) x 100 % = 40 %.

Contoh hasil digitasi :100251753512531503310040753875315030254875337528

125281252812528100225033753250317533753375337528

1252812528125281503175322548503110025100251002510025

1252850050500504505050050425484254842548100251002510025

1003717535125311003710037125311503115031100331252512525

1253617535500504505015031150311253510033100331503715037

1002912528125301503115033175381253510033100331503515037

100291002512527752510025175311753115033100201502715025

100291502815030150301503010021100211002575271252815025

1002915027150271003012531100211002110025100271252815025

100291502712529125311253110031150331002575271252815025

Beri warna setiap grid sesuai pembagian warna pada pembagian landform pada relief di bawah ini :

100251753512531503310040753875315030254875337528

125281252812528100225033753250317533753375337528

1252812528125281503175322548503110025100251002510025

1252850050500504505050050425484254842548100251002510025

1003717535125311003710037125311503115031100331252512525

1253617535500504505015031150311253510033100331503715037

1002912528125301503115033175381253510033100331503515037

100291002512527752510025175311753115033100201502715025

100291502815030150301503010021100211002575271252815025

1002915027150271003012531100211002110025100271252815025

100291502712529125311253110031150331002575271252815025

Beda tinggi 75-150,dengan kemiringan 21-30, kemungkinan kategori perbukitan.Beda tinggi 25 500 dengan kemiringan 31-50, kemungkinan kategori perbukitan bergelombang yang curam.

Grid yang digabungkan kemungkinan kedua kategori menjadi seperti gambar di bawah ini

Peta geomorfologi akan menjadi seperti ini :

B.PLANIMETER1. Pengertian PlanimetriPlanimetri merupakan metode penentuan luasan secara grafis. Pada dassarnya penentuan luasan dan volume memiliki banyak cara dan metode. Akan tetapi, untuk menghitung luasan pada peta geomorfologi metode grafis yaitu dengan bantuan alat Planimeter.

2. Pengertian PlanimeterPlanimeter adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan wilayah dimana bentuk dua dimensi yang luasannya berbentuk tidak beraturan. Planimeter ada dua macam, yaitu planimeter manual dan planimeter digital. Pada laporan ini akan dibahas tentang planimeter manual.Gambar 1. Planimeter manual

3. Bagian-bagian planimeter Alat planimetri terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan oleh sendi yang memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang (kutub), dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak. Pada ujung-ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak. Banyaknya putaran dapat dibaca pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.

Gambar 2. Bagian-bagian PlanimeterKeterangan :1. Batang kutub2. Batang pelacak3. Kutub planimeter (tetap)4. Sendi (engsel)5. Jarum pelacak6. Roda ukur berskala7. Piringan berskala8. Klem (untuk mengatur panjang batang pelacak)9. Skala Nonius

4. Cara menggunakan PlanimeterLangkah-langkah mempersiapkan alat planimeter sebelum digunakan untuk menghitung luas :1) Sediakan peta yang akan diukur2) Letakan Peta yang akan dgunakan di atas meja, dan usahakan agar tidak bisa berpindah posisi 3) Mengeluarkan alat dari box alat 4) Mengatur panjang batang pelacak 5) Mencari posisi untuk kutub planimeter. Posisi kutub diusahakan agar batang pelacak dapat menjangkau seluruh garis batas dengan sudut antara batang pelacak dengan batang kutuk lebih kecil dari 180. 6) Setelah kutub terpasang, gerakkan mengelilingi area batas untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dari gerak roda

Langkah menghitung luas: 1) Lihat titik merah pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada garis/ batas wilayah yang akan dicari luasannya. 2) Tempatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal x0 ), yang telah ditentukan, kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau mundur (berlawanan arah jarum jam) melalui x1 sampai kembali ketitik awal (x0).

Pada titik start awal sebelum mulai menyusuri garis batas, dilakukan pembacaan terlebih dahulu pada titik start. Nilai didapat dari piringan berskala dan skala nonius. Tahap ini juga dilakukan pada titik akhir (x1). Syarat dari pengukuran luas dengan planimeter yang baik adalah selisih antara bacaan di x0 dan x1 tidak lebih dari 20. Dengan konversi tertentu, maka luas akan dapat dihitung. Ketelitian hasil sangat bergantung pada besar atau kecilnya skala peta. Semakin besar skala petanya, akan semakin teliti hasil luasannya.Penghitungan Luas dengan Planimeter Untuk mendapatkan luasan suatu daerah permukaan bumi dipeta maka diadakan pengukuran dengan metode planimetri dari titik awal x0 sampai dengan titik akhir x1 dengan menggunakan rumus :

1. Ldn = Lxn x skala peta2. Lds = Ld1 + Ld2 + + Ldn3. SP = x 100 %4. Tkp = Sp 100 %Keterangan : Ldn = luas daerah ke-n pada planimeterLds = luas daerah keseluruhan pada planimeterSp = selisih perhitungan antara luas peta dan luas peta pada planimeterLp = luas petaTkp = tingkat keselahanpengukuran

HASIL PERHITUNGAN LUAS PADA PETA GEOMORFOLOGI

Diketahui : Luas Peta = 1221 x 25000 = 30525000

1. Menghitung luas setiap daerahLd1 = 0037 x 25000 = 925000Ld2 = 0312 x 25000 = 7800000Ld3 = 0136 x 25000 = 3400000Ld4 = 0147 x 25000 = 3625000Ld5 = 0601 x 25000 = 15025002. Menghitung luas keseluruhan Lds = 925000 + 7800000 + 3400000 + 3625000 + 1502500 = 308250003. Menghitung selisih perhitungan peta asli dan hasil pengukuranSp = x 100 % = 100.98 %4. Menghitung Kesalahan pengukuranTkp = 100.98 % - 100 % = 0.98 %

5. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Hasil ploting lokasi yang telah ditentukan, dengan menghitung beda tinggi dan kemiringan lereng, maka dapat disimpulkan jika daerah tersebut terdiri dari beberapa kondisi eksisting yang berbeda, mulai dari datar (0-2%), miring (7-15%), agak curam (15-30%), serta didominasi oleh kondisi alam yang curam dimana persen kemiringannya sebesar 30-70%Berdasarkan pengukuran luasan dengan menggunakan alat planimeter yang dibandingkan dengan luasan asli peta, didapatkan ketelitian pengukuran sebesar 99.02 %. b. Saran Untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran, praktikan diharapkan telah mengetahui cara penggunaan alat dan sebelum digunakan terlebih dahulu alat dikalibrasi .

MODUL IIIPENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN GPS

A. PENGERTIANGPSGPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.GPS atau Global Positioning System dalam pengertiansederhana adalah salah satu sistemyang akan membantu kita untuk mengetahui posisi kita berada saat ini. GPS bekerja dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS (handphone atau Blackberry yang dilengkapi teknologi GPS misalnya). Untuk memperoleh detil posisi yang seakurat mungkin, GPS sebaiknya digunakan di ruang terbuka Penggunaan GPS di dalam ruangan, hutan ataupun di tempat yang banyak gedung-gedung tinggi, akan membuat GPS bekerja kurangakurat.Informasi GPS ditransmisikan oleh beberapa satelit (tiga satelit misalnya) sehingga GPS receiver mampu mengkalkulasi dan menampilkan seakurat mungkin posisi, kecepatan dan informasi waktu kepada pengguna GPS.Keistimewaan GPS adalah mampu bekerja dalam berbagai kondisi cuaca, siang atau malam. Keakuratan sebuah perangkat GPS bisa mencapai 15 meter, bahkan model terbaru yang dilengkapi teknologi Wide Area Augmentation System (WAAS) keakuratannya sampai 3 meter.Jika handphone, blackberry atau mungkin Motorola Milestrone / Droid anda telah dilengkapi dengan fitur GPS, maka anda bisa melihat posisi anda berada saat ini di maps (Google Maps, misalnya), bahkan anda bisa menentukan berapa lama perjalanan anda dari suatu tempat ke tempat lain, terus anda juga bisa mengukur berapa kecepatan kendaraan anda, dan tentunya anda juga diberi petunjuk jalan yang mesti dilalui, berapa liter bensin yang dibutuhkan untuk anda bisa sampai ketujuan. Ada berbagai banyak manfaat yang bisa anda peroleh dariGPS di handphone anda, apalagi dengan dukungan berbagai aplikasi,yang tentunya bisa memudahkan anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari.Sistem GPS

Satelit GPS mengelilingi bumi 2x sehari

Satelit ini mentransmisikan signal ke bumi

Signal tersebut digunakan untuk menghitung posisi

GPS membedakan waktu yang ditransmisikan untuk menghitung posisi

Waktu tersebut dihitung sebagai jarak dari beberapa Satelit GPS untuk hitung posisi di bumi & permukaannya, termasuk exosphere

Dasar Kerja GPS

GPS harus memilii setidaknya 3 satelit untuk hitung posisi 2D dan pergerakannya.

Dengan 4 satellites, GPS kita dapat menghitung posisi 3D position (latitude, longitude & ketinggian).

Dengan informasi posisi, GPS dapat menghitung data lain seperti : kecepatan, arah, lintasan, jarak tempuh, jarak ke tujuan, matahari terbit & terbenam dan lain-lain.

Keakuratan Perangkat GPS

GPS umumnya memiliki 12 chanel secara parallel.

Faktur atmosfir dapat mengurangi ketepatan.

GPS untuk penerbangan dapat mencapai keakurasian sampai dengan +/- 15 meters.

WAAS (Wide Area Augmentation System) dapat meningkatkan keakurasian hingga +/- 3 - 8 meters.

Tidak ada alat khusus atau biaya extra untuk mendapatkan signal WAAS, selama negara tersebut memasang WAAS ground / koresi satelit.

Sedang Differential GPS (DGPS) dapat meningkatkan keakurasian hingga +/- 3-5 meter.

DGPS terdiri dari alat yang menerima signal dan mentransmisikan ulang untuk mengoreksi posisi, alat ini dipakai untuk penerbangan, di Halim Airport ada 2 unit DGPS untuk meningkatkan keakurasian.

Untuk koreksi ini GPS kita harus memiliki differential beacon receiver and antenna, seperti pada GPS295 dimana kita dapat menyetel frequensi dari beacon tersebut.

Sumber Kesalahan

Keterlambatan dari pantulan Ionosphere dan troposphere : terjadi penurunan ketepatan akibat dari keterlambatan waktu saat signal saat menembus lapisan ini, namun GPS dapat mengkoreksi dengan mengasumsikan factor kesalahan rata rata.

Eror dari Pantulan signal: hal ini terjadi jika signal GPS berpantul melalui objek spt bangunan atau gunung sebelum dia diterima unit kita.

Kesalahan Waktu dari unit kita: Ketepatan waktu / jam dari unit kita tidak setepat jam Atom di GPS satelit (GPS memakai Atomic Clock). Untuk itu ada sedikit error waktu.

Orbital errors - dikenal sebagai ephemeris errors, hal ini terjadi jika ada pergeseran dari orbit / laporan dari satelit untuk posisinya.

Jumlah satelit yang diterima: Tambah banyak signal yang diterima tambah tinggi ketepatannya, Banugnan, gunung, gangguan elektronik, bahkan pohon rindang dapat mengurangi ketepatan.

Posisi relative dari Satelit / gangguan sisi miring: hal ini terjadi jika posisi satelit terletak pada sudut yang sangat lebar atau sangat dekat atau hamper berhimpitan satu sama lain sehingga perhitungan ketepatan berkurang.

Penurunan degradasi yang diatur oleh departemen pertahanan Amerika / SA (Selective Availability): hal ini dilakukan untuk menghindari militer menggunakan ketepatan dalam hal khusus, dan militer bahkan menggunakan / mengatur orbit yang terfokus pada area tertentu seperti apda perangteluk, SA ini telah di hapuskan, karena pihak sipil khususnya penerbangan sipil mengajukan keberatan akhirnya pada Mei 2000, pemerintah menghapuskan SA ini agar penerbangan sipil memiliki ketepatan yang lebih baik.

B. KEMAMPUAN GPSBeberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.

C. TIPE ALAT (RECEIVER ) GPSAda 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.

MODUL IVPENGUKURAN LUAS

A. TUJUAN INSTRUKSI UMUM1. Mahasiswa dapat memahami cara/metode dalam pegukuran luas.2. Mahasiswa dapat memahami jenis alat yang secara mekanis/elektris dapat digunakan untuk penentuan luas suatu bidang.B. TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS1. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan-perhitungan luas bangun, baik bangun sederhana menyudut maupun tidak beraturan, denan menggunakan metode-metode analitis/bentuk bangun yang akan diukur, yaitu Metode sympson, Metode Trapesium, Meode Kubus, Metode Geometris, dan Metode Lajur.2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan pengukuran luas, yaitu planimeter, baik jenis manual maupun digital.3. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran-pengukuran luas praktis pada aktifitas kontruksi/pekerjaan sipil yang berbeda.4. C. PERALATAN1. Planimeter Manual Tipe Roller KP-462. Planimeter Digital KP-90N3. Planimeter Digital KP-92N4. Kertas Milimeter5. Alat-alat Tulis

D. TINJAUAN PUSTAKA DAN PROSEDUR PENGUKURANMetode-metode pengukuran yang dapat diterapkan dalam perhitungan luas:1. Metode Kubus/Kisi-KisiPerhitungan luas pada metode ini yaitu dengan menggunakan media bantu berupa kertas millimeter untuk meletakkan bidang bangun yang akan diukur luas, sesuai skala gambar yang digunakan.

AREAL ASkala 1: 1.000

Gambar 5.1

Areal A berskala 1 : 1.000 akan diukur dengan cara grafis dengan menghitung jumlah otak-kotak/kubus yang terdapat pada bangun tersebut. Areal/Kotak dihitung jumlahnya. Luas 1 kotak dihitung sesuai skala gambar. Jumlah luas kotak merupakan total enjumlahan luas bentuk kubus tersebut. Bagian tepi dengan batas tidak beraturan diestimasi secara grafis, kemudian dihitung jumlah kotak-koak batas tersebut. Luas total merupakan jumlah luas kotak persegi dengan bangun di batas yang tidak beraturan.

2. Metode Geometris

AREAL ASkala 1: 1.000Segmen 1Segmen 2Segmen 3

Gambar 5.2

Pada metode ini, juga dengan media kertas millimeter, gambar/areal yang akan diukur dibagi kedalam bentuk/bangun yang secara geografis dapat dihitung dengan rumus luas bangun yang ada, misalnya segitiga dan trapezium. Masing-masing segmen dihitung menurut rumus bangun/geometrisnya. Luas dihitung menurut skala gambar. Total luas merupakan jumlah luas seluruh segmen.

3. Metode Trapesium

Offset 1Offset 2Offset 3Offset 4Offset 5StripPQ

AREAL ASkala 1: 1.000

Gambar 5.3 Pada metode ini, juga dengan media kertas millimeter, areal A dibagi kedalam 4 sub areal (4 Strip) sehingga akan terdapat 5 garis potong (offset).Perhitungan luas dilakukan dengan menggunakan persamaan :Luas = Lebar Strip*(rata-rata offset awal dan akhir + jumlah offset lainnyaSebagai catatan, lebar strip dan panjang offset tergantung hasil ukur gambar sesuai skala.

4. Metode Sympson

Offset 1(y0)Offset 2(y1)Offset 3(y3)Offset 4(y4)Offset 5(y5)StripPQAREAL ASkala 1: 1.000

Gambar 5.4Pada metode ini, areal harus dibagi kedalam segmen-segmen dengan jumlah offset harus ganjil. P dan Q merupakan titik-titik terluar.Rumus perhitungan luas :Luas = 1/3 lebar strip*[offset pertama + offset terakhir + 2(jumlah offset ganjil) + 4(jumlah offset genap)]Luas = 1/3 lebar strip* [y0 + y4 + 2(y2) + 4(y1 + y3)]5. Metode KoordinatMetode ini merupakan metode yang paling akurat untuk bangun ukur/bidang dengan batas garis/sudut sehingga membentuk sgi banyak (polygon) tertutup, yang sama titik-titiknya memiliki koordinat masing-masing.

ABCD

Gambar 5.5Diketahui : koordinat masing-masing titik :TitikKoordinat XKoordinat Y

A10001000

B1560880

C15151265

D11051320

Rumu perhitungan luas :2 Luas = atauLuas =

6. Metode Mekanis dengan menggunakan Planimetera. Planimeter Manual (type roller planimeter) Nomor planimeter dicatat. Dicek/diperhatikan skala gambar. Tracer arm length dicatat (tergantung nomor planimeter). Unit area dicatat (tergantung skala gambar yang digunakan). Pengukuran dilakukan dengan putaran searah jarum jam.

Titik startABAArah putaran planimeter

Skala 1 : 1.000

Gambar 5.6 Pada gambar diatas penjejakan dimulai dari titik A searah jarum jam (kekanan) dan kembali ketitik A. pencatatan pembacaan dilakukan setelah penjejakan kembali ke titik awal. Jika didalam areal tersebut terdapat luasan yang harus dikeluarkan (dienclave), seperti gambar B diatas, maka setelah tiba dititik A penjejakan dilanjutkan kea rah titik awal di areal B dan dijejaki garis batas tersebut berlawaanjarum jam mengelilingi areal B, setelah itu kembali ketitik A melalui garis yang sama ketika masuk ke areal B.

123456789065Revolution dialAngka resolusi : antara 1 dan 2Angka rotasi : antara 5 dan 6Vernier (nonius) : garis kelima

Gambar 5.7

Berdasarkan gambar diatas, maka pembacaan adalah : 1515Perhitungan luas diperoleh dari perkalian pembacaan planimeter dengan Unit Area planimeter. Sebagai contoh, untuk gambar diatas :Skala gambar: 1 : 1000Unit Area: 10 m2Pembacaan planimeter: 1515Luas Areal: 1515*10 = 15150 m2

Pembacaan planimeter dilakukan minimal 3 kali, dan luas yang dicari adalah luas rata-rata sekian pembacaan, dengan mengetahui pula nilai standar deviasi pengukuran luas.

b. Planimeter Digital Nomor planimeter dicatat : KP 90N atau KP 92N Catat skala gambar Untuk planimeter KP 90N luasan areal akan terlihat langsung dari bacaan pada display alat (sesuai skala) dan unit yang dipilih pada alat. Untuk planimeter KP 92N luas areal diperoleh dari perkalian luas pembacaan di alat (cm2) atau (m2) dengan skala gambar. Pengukuran dilakukan minimal 3 kali, diambil nilai rata-rata serta dihitung nilai standar deviasi.

Stella Maria Doloksaribu F 111 10 158