gemelli power point
TRANSCRIPT
GEMELLIOLEH
M. IQBAL AZARI HTS 080100277
AZMEILIA SYAFITRI LUBIS 080100385
Pembimbing
dr. Elida R Sidabutar, SpOG
Pendahuluan Insiden kelahiran kembar telah meningkat
dalam 30 tahun terakhir. Pada tahun 2009, 16 wanita per 1.000 melahirkan di Inggris dan Wales memiliki kelahiran kembar dibandingkan dengan 10 per 1.000 pada tahun 1980 ini.
Secara umum, angka kematian ibu terkait dengan kelahiran kembar adalah 2,5 kali dari kelahiran tunggal.
Tingkat kelahiran mati secara keseluruhan dalam kehamilan kembar lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan tunggal : pada tahun 2009 angka kematian janin adalah 12,3 per 1.000 kelahiran kembar.
Risiko kelahiran prematur juga jauh lebih tinggi dalam kehamilan kembar dibandingkan kehamilan tunggal, terjadi pada 50% kehamilan kembar.
Definisi
Kehamilan kembar ialah
satu kehamilan dengan dua janin
atau lebih.
Klasifikasi
Kembar Dizigotik (66%)
• 2 ovum & 2 sperma• Dikorionik• Diamniotik
Kembar Monozigotik (33%)
• 1 Ovum & 1 sperma• Pembelahan <72 jam : Dikorionik diamniotik• 4 – 8 hari : Diamniotik, monokorionik• 8 – 13 hari : Monokorionik, monoamniotik• >13 hari : Kembar siam
7
Gambar : Beberapa Tipe Kehamilan Kembar Berdasarkan Pembelahan Ovum
8
INSIDENSI 70% dizigotik & 30% monozigotik Insidensi :
Hk. Hellin : 1 : 89n-1 gemelli = 1 : 89, Triplet = 1 : 892, dst
ETIOLOGI Bangsa, hereditas, umur & paritas→
binovular fraternal-twins
Obat klomid & gonadotropin hormon→ dizigotik Fertilisasi in vitro & transfer embrio (IVF&ET)
Fisiologi
Kehamilan ganda dapat terjadi sebagai akibat pembelahan pada satu telur yang dibuahi, pembuahan lebih dari satu
telur oleh lebih dari satu sperma, atau kombinasi dari dua proses itu.
Perbedaan Kembar monozigot Kembar dizigot
Plasenta 1 (70%)
2 (30%)
2 ( ± 100%)
Korion 1 (70%)
2 (30%)
2 ( ± 100%)
Amnion 1 (70%)
2 (30%)
2 ( ± 100%)
Tali pusat 2 2
Sirkulasi darah Janin bersekutu Terpisah
Sekat kedua kantong 2 lapis 4 lapis
Jenis kelamin Sama Sama atau tidak
Rupa dan sifat Sama Agak berlainan
Mata, telinga, gigi, kulit Sama Berbeda
Ukuran antropologik Sama Berbeda
Sidik jari Sama Berbeda
Cara pegangan Bisa sama
Bisa satu kidal
Yang lain kanan
Sama, bisa keduanya kanan
Pertumbuhan Janin Kembar
Rata - rata
Lebih ringan 1000 gr
dibanding janin tunggal
Selisih berat 500 – 1000 gr
<2500 gr
Letak pada presentasi Janin
Lintang – Lintang (0,5%)
Bokong – Lintang (2%)
Kepala – Lintang (5%)
Bokong – Bokong (10%)
Vertex – Bokong (37%)
Vertex – Vertex (45%)
Gambar : Tipe-tipe presentasi
DIAGNOSA
Tanda & Gejala• Riwayat kembar dalam
keluarga• Mual & muntah lebih
hebat• Gerakan anak lebih
banyak & kuat• Perut kelihatan lebih
besar dari usia kehamilan
• Penambahan BB ibu yang mencolok edema atau obesitas
• Penambahan BB ibu yang mencolok edema atau obesitas
Pemeriksaan Klinis• Uterus lebih besar
dari usia kehamilan• Didapati lebih dari
2 bagian besar janin• Auskultasi
terdengar lebih dari 1 tempat DJJ perbedaan frekuensi > 10 x/mnt pada waktu pendengaran yang sama
Pemeriksaan Penunjang• USG• Abdominal
radiologi• HCG • EKG Total
PenangananAntepartum•- Diet dan pola makan yang baik•- Suplemen besi & as. folat•- Mengurangi aktivitas•- Pemberian tokolitik segera, jika perlu•- Pemeriksaan klinis, 2 minggu sekali setelah 24 minggu:•Periksa keadaan serviks preterm labour•Pengetahuan tentang preterm labour•Perhatikan pergerakan bayi > 32 mggu
Penanganan
USG setiap 3-4 minggu setelah diagnosis.Tujuan :
- Adanya discordant- Evaluasi kelainan kongenital- Deteksi kembar siam- Perbandingan berat janin- Mengetahui presentasi fetus- Deteksi dini adanya twin-twin transfusion
Penanganan
Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan merangsang partus prematurus.Selain itu juga dilakukan pemeriksaan
darah lengkap secara rutin.
Intrapartum
Pervaginam- Vertex – vertex
- Vertex – bokong (bisa dengan vakum)
SC- Ada kelainan letak pada anak
(vertex – non vertex, non vertex - vertex atau non
vertex – non vertex, locking twins)
- prolaps tali pusat dan atau solusio plasenta
- Kembar 3 atau lebih- Kembar siam
Penanganan
20
Gambar 5. Anak pertama lintang atau sungsang dan akan kedua memanjang (terjadi posisi saling mengunci interlocking)
Penanganan Post Partum
Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum &
kontraksi uterus
Prognosis
Prognosis untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan pada kehamilan tunggal,
karena seringnya terjadi toksemia gravidarum, hidramnion, anemia, pertolongan obstetri operatif, dan
perdarahan postpartum
KOMPLIKASI
23
Komplikasi maternal dan fetal
Komplikasi Maternal Komplikasi Fetal
- Anemia
- Hidramnion
- Hipertensi atau preeklamsia
- Partus prematurus
- Inersia uteri
- Atonia uteri
- Retensio plasenta
- Perdarahan post-partum, oleh
karena plasental site yang luas
- Abortus
- Plasenta previa
- Solusio plasenta
- Insufisiensi plasenta
- Malpresentasi
- Ketuban pecah dini
- Prematuritas
- Berat badan lahir rendah, oleh
karena insufisiensi plasenta atau
twin-twin syndrome
- Prolapsus tali pusat
- Kelainan kongenital
- IUFD
BERDASARKAN SAAT TERJADINYA KOMPLIKASI :
24
Tabel Komplikasi intrapartum dan peripartum
Komplikasi Intrapartum Komplikasi Peripartum
A. Plasenta
Plasenta previa
PPH
B. Kebutuhan fetus akan nutrisi yang
besar
Anemia defisiensi besi
Anemia megaloblastik
C.Overdistensi uterus atau polihidramnion
Persalinan preterm atau prematur
Pielonephritis
C.Insufisiensi plasenta
Pertumbuhan retardasi
E. Berbagai kondisi yang bergabung
Hipertensi pada kehamilan
Kembar siam
Hiperemesis gravidarum
Defek kongenital
A. Prolapsus tali pusat
B. Malpresentasi pada fetus
C. Solusio plasenta
D. Post-partum hemorrhage
E. Locked twins :
Kembar dengan kuncian di kepala
- janin pertama sungsang
- janin kedua vertex
Penanganan :
- Dorong kepala janin kedua dari pelvis
F. Transfusion syndrome
Placental AV shunt pada kembar monozigot
Atrial twin
- Memompakan darah
hanya pada satu janin
- Salah satu janin kekurangan nutrisi
Keadaan kembar lainnya
- Terlalu besar dan plethoric
- Polycythemic
25
Fetus papyraceous
Status Orang Sakit
Anamnesis Pribadi
Nama : Ny.EUmur : 27 tahunSuku / Agama : Karo / IslamPendidikan : SMPPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat : MedanTanggal Masuk : 10 Desember 2013Jam Masuk : 00.30 WIBParitas : G4P3003
Anamnesis Umum
Keluhan Utama
• Mules – mules mau melahirkan
Telaah
• Hal ini dialami pasien sejak tanggal 9 Desember 2013 pada pukul 19.00 WIB. Riwayat keluar lendir darah (+) pada tanggal 9 Desember 2013 pada pukul 20.15 WIB. Riwayat keluar air- air dari kemaluan (+) pada tanggal 9 Desember 2013 pada pukul 21.00. BAB (+) normal, BAK (+) normal. Pasien tidak ingat sejak kapan mengetahui kehamilan kembar ini. Pasien mengakui ukuran perut pada kehamilan ini lebih besar dan lebih terasa banyak gerakan dibandingkan kehamilan sebelumnya. Pasien tidak pernah hamil kembar sebelumnya. Riwayat kembar dalam keluarga (+) yaitu kakak dari suami pasien.
• RPT : Tidak Jelas• RPO :Tidak Jelas
•HPHT : ?-03-2013•TTP : ?-12-2013•ANC : Bidan 6 kali, SpOG 1 kali
Riwayat Persalinan
•1. Laki-laki, aterm, BB: 3300gr, PSP, Bidan, Klinik, 6 tahun, Sehat•2. Perempuan, aterm, BB: 3000gr, PSP, Bidan, Klinik, 3 tahun, Sehat•3. Laki – laki, aterm, BB 4000gr, PSP, Bidan, Klinik, 1,3 tahun, Sehat.•4. Hamil ini.
Status Presens
• Sensorium : Compos
Mentis• TD : 120/90
mmHg• HR : 80 x/i
• RR : 20 x/i
• Tempratur : 36,50C
• Anemis : (-)• Ikterik : (-)• Oedem : (-)• Dispnue : (-)• proteinuria : (-)
Status Obstetrikus
Abdomen : Membesar asimetris
TFU : 2 jari bpx
Teregang : - Bayi I : Bawah - Bayi II : Kanan
Terbawah : - Bayi I : Punggung - Bayi II: Kepala
Gerak : (+)/ (+)His : ( - )DJJ : 1. 146 x/I, reguler
2. 148 x/I, reguler
Status Ginekologis
VT : cervix axial, diameter 4 cm, tidak teraba bagian tubuh bayi.
ST : Lendir darah (+), air ketuban (+)
Laboratorium
Hb : 11,9 g/dlHt : 32,8%Leukosit : 9300 /mm3
Trombosit : 250.000 /mm3
KGD ad random : 78 mg/dlAPTT : 28,4 (35,0)PT : 14INR : 1,15
DiagnosisGemeli + MG + KDR (36 – 38 ) minggu + 1. Letak lintang+ AH
2. P Kepala + AH
+ Inpartu
Penatalaksanaan
- IVFD RL 20gtt/i
- Inj. Vicillin Sx 3 gr (profilaksis)
Rencana : SC Cito
Anjuran : Kontap
Laporan Sectio Cesarea ( 10 Desember 2013) SC a/i Gemelli
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik.
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lapangan operasi, kemudian ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi.
Di bawah spinal anastesi, dilakukan insisi midline mulai dari kutis, subkutis, sampai fascia, fascia digunting ke atas dan ke bawah, otot dikuakkan secara tumpul, peritoneum digunting ke atas dan ke bawah.
Dipasang hack blast, tampak uterus gravidarum. Tampak bayi 1 dengan letak lintang dan bayi 2 presentasi kepala.
Dilakukan insisi low cervical sampai subendometrium, endometrium ditembus secara tumpul dan dilebarkan searah sayatan, dengan menarik kaki, lahir bayi I ♀ BB: 2400 g, PB 42 cm, A/S 6/8, anus (+).
Selaput ketuban kedua dipecahkan, dengan meluksir kepala, lahir bayi II, ♀, BB:2500 g, PB 43 cm, A/S 8/9, anus (+). Lahir bayi kembar monochorionic diamniotik.
Tali pusat diklem didua tempat, dan digunting diantaranya. Kemudian plasenta dilahirkan secara PTT, kesan lengkap.
Kedua sudut kiri dan kanan tepi luka insisi dijepit dengan oval klem. Cavum uteri dibersihkan, kesan bersih.
Uterus dijahit dengan Continuous Interlocking, dan dilakukan overhecting dan evaluasi tuba kanan dan kiri.
Dilakukan sterilisasi pada tuba kiri dan kanan. Kemudian dinding abdomen ditutup lapis demi lapis mulai
dari peritoneum, otot, fascia, subkutis, dan kutis. Luka operasi ditutup dengan sufratule dan verban steril. KU Ibu post op: stabil
Terapi:IUFD RL + Oksitosin 10-10-5-5 IV 20 gtt/iInj. Viccilin SX 1,5 g/ 8 jamInj. Ketorolac 1 amp/8 jamInj. Ranitidin 1 amp/8 jam
Rencana:Transfusi 1 bag PRCAwasi vital sign dan perdarahan pervaginamCek darah rutin 2 jam post SC
Follow UpFollow Up 11/12-2013:
S : Perut mules
O : Sens : CM Anemis : -
TD : 130/80 mmHg Ikterit : -
HR : 68 x/I Dyspnoe : -
RR : 20 x/I Sianosis : -
T : 37,3°C Oedem :
Abdomen : Soepel.Peristaltik(+)N
TFU : 1 jari dibawah pusat, kontraksi baik
P/V : (-)
Lokia : (+) Rubra
ASI : (-)
BAK : (+) via kateter 50 cc/ jam, jernih.
BAB : (-) Flatus: (-)
A : Post SC a/i Gemeli + Nh1
P : Inj. Viccilin Sx 1,5g/8 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
B – Complex tab 2x1
R : Mobilisasi
Follow up 12/12-2013:
S : Perut Mules
O : SP :
Sens : CM Anemis : -
TD : 130/70 mmHg Ikterik : -
HR : 84 x/i Dyspnoe : -
RR : 22 x/i Sianosis : -
T : 37,2 ° C Edema : -
SO : Abd : Soepel, Peristaltik (+) N
TFU : 1 jari dibawah pusat, kontrasi baik
P/V : (-) lochia (+) rubra
BAK : (+)
BAB : (-), Flatus: (+)
A : Post SC a/i Gemeli +NH1
P : - Amoxicillin tab 3x500 mg
- Asam Mefenamat tab 3x500 mg
- Ranitidine tab 2x30 mg
- B – complex tab 2x1
Follow up 13/12-2013
S : Perut Kembung
O : SP :Sens : CM Anemis : -
TD : 120/80 mmHg Ikterik : -
HR : 80 x/i Dyspnoe : -
RR : 20 x/i Sianosis : -
T : 36.8 ° C Edema : -
Abd : Soepel, Peristaltik(+)N
TFU : 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik
P/V : (-) lochia (+) rubra
BAB : (-)
BAK : (+)
A : Post Sc a/i Gemeli + NH2
P : Amoxicillin 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Antasida Syrup 3 x CII
B comp 2 x 1
R : - Luka kering PBJ
- Kontrol ke PIH
Analisis Kasus & Permasalahan
Kasus : Ny.E berusia 27 tahun hamil kembar
• Teori : Hal ini tidak sesuai dengan teori yaitu dari epidemiologi didapati bahwa umur mempunyai pengaruh terhadap frekuensi kehamilan kembar, makin tinggi umur makin tinggi frekuensinya. Setelah umur 40 tahun frekuensi kehamilan kembar kembali menurun lagi.
Kasus : Pada pasien ini dijumpai letak janin berupa letak lintang dan letak kepala. Dimana dari pemeriksaan obstetrikus didapati abdomen membesar asimetris, TFU 2 jari dibawah xypoideus, bagian teregang kiri dan bawah, terbawah janin I punggung, janin II kepala. Dan pada pemeriksaan ginekologi pada cervix axial diameter 4cm.
• Teori : Hal ini sesuai berdasarkan teori yaitu berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi
Kasus : pada saat SC lahir bayi bayi kembar monochorionic diamnotik, berjenis kelamin sama yaitu perempuan.
• Teori : Hal ini sesuai menurut teori bahwa kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut kembar monozigot atau disebut juga identik, homolog, atau uniovuler. Kira-kira sepertiga kehamilan kembar adalah monozigot dan biasanya jenis kelamin kedua anak sama dan secara fisik sama.
Kasus : lahir bayi I perempuan dengan BB: 2400 g, dan bayi II perempuan dengan BB:2500 g.
• Teori : Hal ini sesuai menurut teori tentang pertumbuhan janin kembar adalah sebagai berikut:• Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr dengan lebih ringan dari janin tunggal• Berat badan lahir biasanya pada kembar dua dibawah 2500 gr, triplet dibawah 2000gr, quadriplet
dibawah 1500 gr, dengan quintuplet dibawah 1000 gr.• Berat badan masing- masing janin dari kehamilan kembar tidak sama, umumnya berselisih antara 50-
1000 gr, dan karena pembagian siklulasi darah tidak sama maka yang satu tumbuh dari yang lain.
Kasus : anamnesis didapati bahwa pasien melakukan antenatal care ke bidan sebanyak 6 kali selama masa kehamilannya dan SpOG 1 kali.
• Teori : Menurut teori hal ini sesuai, karena penanganan antepartum yang intensif berfungsi memperpanjang kehamilan, meningkatkan berat kelahiran, mengurangi morbiditas dan mortalitas perinatal, dan pengurangan insidensi komplikasi ibu. Pasien harus diperiksa setiap minggu pada permulaan trimester kedua.
Kasus : tindakan intrapartum yang dilakukan adalah seksio sesaria atas indikasi letak lintang dan letak kepala, yang merupakan salah satu indikasi seksio sesarea.
• Teori : Sesuai dengan teori, pada penangan intrapartum, untuk presentasi kepala-kepala, persalinan diperbolehkan seperti halnya persalinan tunggal. Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi prolaps tali pusat dan solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetric: pada letak lintang coba versi luar dahulu, atau lahirkan dengan cara versi dan ekstraksi. Untuk presentasi sungsang-kepala, seksio sesarea diindikasikan untuk menghindari fenomena anak kembar yang saling mengunci (interlocking) disamping komplikasi potensial pada kelahiran sungsang pervaginam
PermasalahanApakah penanganan pada pasien
ini sudah benar dengan terminasi kehamilan perabdominal?
Bagaimana dengan ANC (Antenatal Care) pada pasien ini?
Apakah pemeriksaan fisik kehamilan dan menentukan posisi janin gemelli tanpa menggunakan USG dapat dilakukan?