gema utama>> indonesia >> figur >> gema indonesia...

16
GEMA GELORA www.partaigerindra.or.id membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas kaki sendiri. Ideologi, landasan, orientasi, dan keberpihakan kita adalah Pancasila dan UUD Tahun 1945 yang dicanangkan pada 18 Agustus 1945, khususnya pasal-pasal ekonomi yang terdapat dalam Pasal 33,” kata mantan Danjen Kopassus itu. Di facebook-nya Prabowo mengajak kepada setiap anggota keluarga, rekan-rekan, untuk peduli akan masa depan bangsa. “Jauhkan mereka dari sikap apatis, sikap tidak mau tahu, sikap pura-pura tidak tahu akan kondisi bangsa,” tulisnya. “Tanyakan kepada mereka: Apakah kita mau terus dibodohi? Apakah kita mau terus menjadi bangsa yang lemah, bangsa tempe? Bangsa yang memiliki kekayaan alam yang begitu berlimpah tetapi kalah melawan komprador dan koruptor sehingga harus impor sapi, cabai, bawang, singkong, kedelai, garam, bahkan ikan saja kita impor?” “Apakah kita mau meneruskan sistem ekonomi neoliberal kebablasan yang tidak membawa kesejahteraan bagi rakyat banyak? Apakah kita mau terus tinggal diam melihat hasil-hasil alam kita diangkut oleh kapal-kapal ke luar negeri? Ataukah kita mau bangunkan Macan Asia dan jalan sistem ekonomi yang sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa Indonesia, cita-cita Bung Karno dan Bung Hatta?” “Kalau bukan kita yang mewujudkan perubahan dengan berpihak di pemilu yang akan datang siapa lagi? Kalau bukan sekarang siapa lagi? Jika semua orang baik diam, maka yang berkuasa adalah orang-orang yang tidak baik,” tambahnya. Prabowo menutup dengan mengutip surat Ar Ra’d: 11, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka”. t BUDI SUCAHYO TERBIT 16 HALAMAN/EDISI 28/TAHUN III/AGUSTUS 2013 Indonesia Raya PATUK...! Presiden SBY meminta Kepolisian RI menindak tegas FPI yang melakukan kekerasan, pengurusakan di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Gertak sambal doang… Dari berbagai daerah tidak sedikit timbul gejolak, BLSM alias Balsem sebagai kompensasi kenaikan BBM banyak salah sasaran. Sudah diduga, terbukti tidak tepat sasaran… FIGUR >>13 GEMA UTAMA>>04 CINTA LAURA Jadi Duta Pariwisata Bali Utara GERINDRA LUNCURKAN 6 Program Aksi INDONESIA >>06 PRABOWO SUBIANTO Kita Harus Perbaiki Kondisi Koperasi MARI KITA WUJUDKAN TRANSFORMASI BANGSA PRABOWO SUBIANTO KETUA Dewan Pembina Partai Gerindra mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan transformasi bangsa. “Enam Program Aksi Partai Gerindra adalah program aksi transformasi bangsa. Kita ingin membangun bangsa yang terhormat, adil, sejahtera. Kita ingin membangun bangsa yang punya kehormatan,” katanya. Ketika memberi pengantar pada “Deklarasi Enam Program Aksi Partai Gerindra” di Hotel Sahid, Jl. Sudirman, Jakarta, Senin 15 Juli 2013, Prabowo Subianto mengatakan, Partai Gerindra sudah melakukan analisa terhadap kondisi bangsa setelah 65 tahun kemerdekaan dan 15 tahun reformasi. “Kondisi bangsa ini merupakan sebuah paradoks, kejanggalan, anomali, dan tidak masuk akal,” ungkapnya. Prabowo memberi bukti paradoks itu bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya raya karena memiliki sumber daya alam yang luar biasa, tetapi rakyatnya miskin. Indonesia adalah bangsa yang tiga per empat wilayahnya terdiri dari lautan, namun mengimpor ikan dan garam. Indonesia adalah bangsa yang wilayahnya berada di daerah tropis dan agraris, serta bisa mengalami tiga kali panen, tetapi harus mengimpor bawang merah, singkong, kedelai, dan daging. “Indonesia harus tergantung bangsa lain. Ini membuat bangsa Indonesia tidak berdiri di atas kaki sendiri. Kita menilai bangsa ini sekarang adalah bangsa yang kalah dalam posisi tawar, kalah bersaing. Bahkan tidak hanya kalah, melainkan juga menyerah sebelum berjuang,” tandasnya seraya memberi contoh Indonesia sebagai bangsa dengan populasi terbesar keempat di dunia namun tidak bisa memproduksi sepeda motor, mobil, bahkan membentuk tim sepak bola yang tangguh pun tak mampu. “Kita namakan program aksi Partai Gerindra ini adalah program aksi transformasi bangsa. Kita ingin FOTO MUSTAFA KEMAL OLEH FADLI ZON DAN KEMERDEKAAN SETELAH berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadan, umat Islam merayakan Idul Fitri. Inilah hari kemenangan, hari yang menjadi tonggak seseorang bisa kembali pada fitrahnya. Silaturahim intensif selama Ramadan dan Idul Fitri menjadi tradisi tak terpisahkan dalam irama hidup kaum muslim di Indonesia. Orang saling bermaafa n dan bersalaman. Makanan berlimpah, rumah-rumah terbuka pintunya. Sebagian memakai pakaian baru. Idul Fitri ditandai ritual “mudik,” kembali ke kampung halaman. Jakarta jauh lebih lengang. Terjadi perpindahan penduduk secara masif dalam waktu singkat. Perputaran ekonomi berlangsung lebih cepat, harga-harga meningkat tajam, tapi tingkat konsumsi tak berkurang. Idul Fitri tak hanya sebuah Hari Raya yang ditunggu-tunggu. Idul Fitri adalah bagian dari budaya yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat muslim Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia, perayaan Idul Fitri tahun ini terasa spesial karena berdekatan dengan peringatan hari proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus. Perjalanan Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan tak didapatkan dengan mudah. Para pendahulu kita rela mengorbankan harta dan nyawanya demi kemerdekaan. Mereka berjuang dengan mengedepankan nilai keberanian, keikhlasan, dan kesabaran. Idul Fitri dan Proklamasi Kemerdekaan sejatinya mempunyai nilai falsafah yang sama. Idul Fitri adalah perayaan kemenangan setelah sebulan penuh kita mengendalikan hawa nafsu, dan akhirnya kembali pada fitrah laksana seorang bayi yang baru lahir dan berada dalam kesucian. Peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus merupakan perayaan penting bagi Bangsa Indonesia karena mampu mengusir penjajah dari Tanah Air tercinta. Keduanya menandakan awal mula yang baru dan bisa dijadikan refleksi bagi kita semua untuk membangkitkan semangat etos kerja berbenah diri dan membangun bangsa. Jangan sampai kita jadi makhluk yang tak pandai bersyukur dengan menyia-nyiakan kefitrahan maupun kemerdekaan. Apakah hakekat kemerdekaan telah kita capai? Inilah pertanyaan yang selalu mengundang perdebatan. Jawabannya kembali pada interpretasi kita terhadap realitas. Realitas di mata elit berkuasa seringkali berbeda dengan realitas yang dihadapi rakyat umumnya. Kehidupan berbangsa kita masih karut-marut. Banyak penindasan, korupsi merajalela, hukum tumpul keatas, tak adanya keadilan, menjadi catatan yang harus kita perbaiki bersama. Di tengah berlimpahnya kekayaan sumber daya alam, rakyat masih hidup diselimuti kemiskinan. Masih terjadi gizi buruk, bahkan kelaparan ada di berbagai tempat. Pendidikan makin mahal dan menjadi awal stratifikasi sosial. Pengangguran dimana-mana. Ketimpangan menjadi potret hari ini. Bagi sebagian besar rakyat kita, kemerdekaan itu belum terasa. Himpitan hidup semakin berat. Sebagai penerus bangsa, sudah sepatutnya kita mengisi kemerdekaan dengan karya nyata sebagai bakti pada Ibu Pertiwi. Perayaan Proklamasi Kemerdekaan yang berdekatan dengan Idul Fitri mengajarkan kita untuk meningkatkan kembali kesadaran nasional untuk memperbaiki kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita juga tetap harus memperjuangkan hak dan martabat agar tak diinjak, baik oleh penguasa yang zalim maupun oleh penjajah di segala bidang. t Idul Fitri

Upload: hadang

Post on 31-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

G e m a

Gelora

www.partaigerindra.or.id

membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas kaki sendiri. Ideologi, landasan, orientasi, dan keberpihakan kita adalah Pancasila dan UUD Tahun 1945 yang dicanangkan pada 18 Agustus 1945, khususnya pasal-pasal ekonomi yang terdapat dalam Pasal 33,” kata mantan Danjen Kopassus itu.

Di facebook-nya Prabowo mengajak kepada setiap anggota keluarga, rekan-rekan, untuk peduli akan masa depan bangsa. “Jauhkan mereka dari sikap apatis, sikap tidak mau tahu, sikap pura-pura tidak tahu akan kondisi bangsa,” tulisnya.

“Tanyakan kepada mereka: Apakah kita mau terus dibodohi? Apakah kita mau terus menjadi bangsa yang lemah, bangsa tempe? Bangsa yang memiliki kekayaan alam yang begitu berlimpah tetapi kalah melawan komprador dan koruptor sehingga harus impor sapi, cabai, bawang, singkong, kedelai, garam, bahkan ikan saja kita impor?”

“Apakah kita mau meneruskan sistem ekonomi neoliberal kebablasan yang tidak membawa kesejahteraan bagi rakyat banyak? Apakah kita mau terus tinggal diam melihat hasil-hasil alam kita diangkut oleh kapal-kapal ke luar negeri? Ataukah kita mau bangunkan Macan Asia dan jalan sistem ekonomi yang sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa Indonesia, cita-cita Bung Karno dan Bung Hatta?”

“Kalau bukan kita yang mewujudkan perubahan dengan berpihak di pemilu yang akan datang siapa lagi? Kalau bukan sekarang siapa lagi? Jika semua orang baik diam, maka yang berkuasa adalah orang-orang yang tidak baik,” tambahnya.

Prabowo menutup dengan mengutip surat Ar Ra’d: 11, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka”. t Budi Sucahyo

TerbiT 16 Halaman/edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

Indonesia Raya

paTuk...!Presiden SBY meminta Kepolisian RI menindak tegas FPI yang

melakukan kekerasan, pengurusakan di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah.Gertak sambal doang…

Dari berbagai daerah tidak sedikit timbul gejolak, BLSM alias Balsem sebagai kompensasi kenaikan BBM banyak salah sasaran.

Sudah diduga, terbukti tidak tepat sasaran…

FiGur >>13 Gema uTama>>04

CinTa lauraJadi Duta Pariwisata Bali Utara

Gerindra lunCurkan6 Program Aksi

indonesia >>06

prabowo subianToKita Harus Perbaiki Kondisi Koperasi

Mari Kita WujudKan transforMasi Bangsa

PrABowo SUBiAnto

KeTUA Dewan Pembina Partai Gerindra mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan transformasi bangsa. “enam Program Aksi Partai Gerindra adalah program aksi transformasi bangsa. Kita ingin membangun bangsa yang terhormat, adil, sejahtera. Kita ingin membangun bangsa yang punya kehormatan,” katanya.

Ketika memberi pengantar pada “Deklarasi enam Program Aksi Partai Gerindra” di Hotel Sahid, Jl. Sudirman, Jakarta, Senin 15 Juli 2013, Prabowo Subianto mengatakan, Partai Gerindra sudah melakukan analisa terhadap kondisi bangsa setelah 65 tahun kemerdekaan dan 15 tahun reformasi. “Kondisi bangsa ini merupakan sebuah paradoks, kejanggalan, anomali, dan tidak masuk akal,” ungkapnya.

Prabowo memberi bukti paradoks itu bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya raya karena memiliki sumber daya alam yang luar biasa, tetapi rakyatnya miskin. Indonesia adalah bangsa yang tiga per empat wilayahnya terdiri dari lautan, namun mengimpor ikan dan garam. Indonesia adalah bangsa yang wilayahnya berada di daerah tropis dan agraris, serta bisa mengalami tiga kali panen, tetapi harus mengimpor bawang merah, singkong, kedelai, dan daging.

“Indonesia harus tergantung bangsa lain. Ini membuat bangsa Indonesia tidak berdiri di atas kaki sendiri. Kita menilai bangsa ini sekarang adalah bangsa yang kalah dalam posisi tawar, kalah bersaing. Bahkan tidak hanya kalah, melainkan juga menyerah sebelum berjuang,” tandasnya seraya memberi contoh Indonesia sebagai bangsa dengan populasi terbesar keempat di dunia namun tidak bisa memproduksi sepeda motor, mobil, bahkan membentuk tim sepak bola yang tangguh pun tak mampu.

“Kita namakan program aksi Partai Gerindra ini adalah program aksi transformasi bangsa. Kita ingin

foto muStafa Kemal

oleh fadli Zon

dan kemerdekaan SeTeLAH berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadan, umat Islam merayakan Idul Fitri. Inilah hari kemenangan, hari yang menjadi tonggak seseorang bisa kembali pada fitrahnya. Silaturahim intensif selama Ramadan dan Idul Fitri menjadi tradisi tak terpisahkan dalam irama hidup kaum muslim di Indonesia. Orang saling bermaafa n dan bersalaman. Makanan berlimpah, rumah-rumah terbuka pintunya. Sebagian memakai pakaian baru.

Idul Fitri ditandai ritual “mudik,” kembali ke kampung halaman. Jakarta jauh lebih lengang. Terjadi perpindahan penduduk secara masif dalam waktu singkat. Perputaran ekonomi berlangsung lebih cepat, harga-harga meningkat tajam, tapi tingkat konsumsi tak berkurang. Idul Fitri tak hanya sebuah Hari Raya yang ditunggu-tunggu. Idul Fitri adalah bagian dari budaya yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat muslim Indonesia.

Bagi masyarakat Indonesia, perayaan Idul Fitri tahun ini terasa spesial karena berdekatan dengan peringatan hari proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus. Perjalanan Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan tak didapatkan dengan mudah. Para pendahulu kita rela mengorbankan harta dan nyawanya demi kemerdekaan. Mereka berjuang dengan mengedepankan nilai keberanian, keikhlasan, dan kesabaran.

Idul Fitri dan Proklamasi Kemerdekaan sejatinya mempunyai nilai falsafah yang sama. Idul Fitri adalah perayaan kemenangan setelah sebulan penuh kita mengendalikan hawa nafsu, dan akhirnya kembali pada fitrah laksana seorang bayi yang baru lahir dan berada dalam kesucian. Peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus merupakan perayaan penting bagi Bangsa Indonesia karena mampu mengusir penjajah dari Tanah Air tercinta.

Keduanya menandakan awal mula yang baru dan bisa dijadikan refleksi bagi kita semua untuk membangkitkan semangat etos kerja berbenah diri dan membangun bangsa. Jangan sampai kita jadi makhluk yang tak pandai bersyukur dengan menyia-nyiakan kefitrahan maupun kemerdekaan.

Apakah hakekat kemerdekaan telah kita capai? Inilah pertanyaan yang selalu mengundang perdebatan. Jawabannya kembali pada interpretasi kita terhadap realitas. Realitas di mata elit berkuasa seringkali berbeda dengan realitas yang dihadapi rakyat umumnya. Kehidupan berbangsa kita masih karut-marut. Banyak penindasan, korupsi merajalela, hukum tumpul keatas, tak adanya keadilan, menjadi catatan yang harus kita perbaiki bersama.

Di tengah berlimpahnya kekayaan sumber daya alam, rakyat masih hidup diselimuti kemiskinan. Masih terjadi gizi buruk, bahkan kelaparan ada di berbagai tempat. Pendidikan makin mahal dan menjadi awal stratifikasi sosial. Pengangguran dimana-mana. Ketimpangan menjadi potret hari ini. Bagi sebagian besar rakyat kita, kemerdekaan itu belum terasa. Himpitan hidup semakin berat.

Sebagai penerus bangsa, sudah sepatutnya kita mengisi kemerdekaan dengan karya nyata sebagai bakti pada Ibu Pertiwi. Perayaan Proklamasi Kemerdekaan yang berdekatan dengan Idul Fitri mengajarkan kita untuk meningkatkan kembali kesadaran nasional untuk memperbaiki kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita juga tetap harus memperjuangkan hak dan martabat agar tak diinjak, baik oleh penguasa yang zalim maupun oleh penjajah di segala bidang. t

Idul Fitri

Page 2: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

karikaTur :

Pembina: Prabowo Subianto Pemimpin umum: Hashim Djojohadikusumo Pemimpin Redaksi: Fadli Zon Wakil Pemimpin Redaksi: M. Asrian Mirza dewan Redaksi: Suhardi, Widjono Hardjanto, Ahmad Muzani, Martin Hutabarat, Amran Nasution, Kobalen, Redaktur Pelaksana: Syahril Chilli Redaktur: Budi Sucahyo, Helvi Moraza, Subuh Prabowo, Yong W Pati (Artistik), Mustafa Kemal (foto) Staf Redaksi: Agustaman, Iman Firdaus, M. Budiono, Wahyu Mahardhika Sekretaris Redaksi: Wendra Wizar Riset: Hasby M Zamri, Website: Fadlun Ramadhany, Andi Nur Hamdi Sirkulasi dan distribusi: Juanda Nurhakim umum: Agung Budiarto, Ari Sobari Penerbit: Badan Komunikasi Partai Gerindra alamat Redaksi dan usaha: Jl. Danau Jempang B II No 13, Bendungan Hilir, Jakarta 10210 Telp.: 62-21 5785 3480 Fax.: 62-21 5785 2552

02 : suara rakyaT

Redaksi menerima artikel, berupa berita ataupun kolom serta foto dari anggota, pengurus pusat dan daerah serta simpatisan Partai Gerindra. Khusus untuk kalangan simpatisan diharap menyertakan identitas diri. Tulisan bisa dikirim via email ataupun pos.

deWan PimPinan PuSat PaRtai GeRindRa

Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160

Telp: 62-21-789 2377, 780 1396 Fax : 62-21-781 9712

Email: [email protected]

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

Bantuan Partai Gerindra

Saya Wilu P. ST, saat ini bergerak di swasta sebagai seorang Mining Manager (Manager Tambang). Saya kerja di sebuah PMA dengan skala perusahaan yang ada di mancanegara dan bergerak di berbagai sektor, termasuk minyak dan gas.

Saya bersama teman-teman siap mendukung program-program Partai Gerindra yang sudah lama kami nantikan untuk turut menuntaskan masalah bensin dan solar di tanah air yang tidak kunjung selesai akibat salah urus. Ibarat daging yang dipotong bercampur aduk tidak karuan sehingga kami rakyat kecil terhimpit dan tambah sengsara dengan kenaikan harga akibat imbas “tsunami” kenaikan BBM. Apalagi di saat mau lebaran dan tidak lama lagi juga natal dan tahun baru. Hati kecil kami menangis namun apa daya kami hanya mampu berdoa semoga badai cepat berlalu.

Saya percaya dan yakin kita yang diturunkan ke bumi ini akan berpulang semua. Tetapi apa yang kita buat? Apakah hanya menonton kesengsaraan rakyat dan bangsa kita?

Wilu P. Kalimantan Timur

Harapan untuk Prabowo

Melihat perkembangan politik di Indonesia akhir-akhir ini, saya rasa pemilu tahun depan Pak Prabowo yang pantas memegang

kendali Republik Indonesia ini. Alasannya tegas dan nasionalis.

Sayangnya Pak Prabowo masih kurang terjun ke lapangan untuk lebih dekat dengan rakyat. Untuk itu mumpung waktu masih cukup panjang, saya menyarankan Pak Prabowo mulai aktif menyatu dengan rakyat. Dimulai dengan ikut tarawih bersama atau pengajian-pengajian kelas kampung, sehingga akan menarik hati rakyat.

Strategi membaur dengan rakyat mau tidak mau harus dilakukan supaya Pak Prabowo bisa memenangkan pemilu tahun depan. Ini strategi “ndeso” tetapi saya yakin sangat efektif.

Boleh coba dilakukan dalam 3 bulan, lalu dievaluasi seberapa besar efeknya, dan saya yakin ini akan sepadan, bahkan lebih dahsyat bila dibanding strategi “blusukan” nya Jokowi.

Budi BudionoJakarta

6 Program Aksi Gerindra dan Pancasila

Saya elslee, kepala sekolah menengah atas di Jakarta. Saya memutuskan untuk menulis ini setelah membaca “6 Program Aksi Transformasi Bangsa PARTAI GeRINDRA 2014 - 2019. Saya ingin berterimakasih untuk Program Peningkatan Kualitas HDI Indonesia melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Sosbud.

Meski sebagian dari

iluStRaSi SuSthanto

[email protected] atau [email protected] Gerindra @Gerindra

program 4 ini masih berbau jargon dan tidak baru Ada dua hal yang ingin saya garisbawahi, yaitu poin 1 dan poin 3, saya sangat berbahagia karena impian saya tentang Pancasila terakomodasi di sana.

Saya sering memikirkan bagaimana agar Pancasila sebagai landasan filosofis bangsa tertanam di benak dan jiwa para ahli waris NKRI dan berfungsi sebagai pijakan yang solid untuk berkembang, sekaligus benteng pertahanan yang mampu menjadikan anak-anak kita tumbuh sebagai pribadi yang utuh.

Sebagai kepala sekolah, pengalaman saya membumikan Pancasila di salah satu sekolah Indonesia di luar negeri menunjukkan bahwa Penanaman Nilai-Nilai Pancasila mampu membentuk perilaku yang berbudi sekaligus mendongkrak nilai-nilai akademik siswa. Hasilnya luar biasa.

Jika dibutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang Membumikan Pancasila di sekolah, saya dengan senang hati siap mempresentasikannya. Terima kasih atas waktu yang diberikan untuk membaca

Mengucapkan Selamat

Maaf Lahir BatinSekretariat: Jl. Danau Jempang B II No. 13, Jakarta Pusat 10210 Indonesia

Telepon: +6221 5790 6574 I Fax: +6221 5731 689

[email protected] @Gerindra

www.partaigerindra.or.id

Idul Fitri 1 syaWaL 1434 h

di sektor minyak dan gas bumi.

Jika di perkenankan mohon kiranya saya bisa mendapatkan informasi lebih banyak tentang Departemen Minyak dan Gas yang ada di struktur Partai Gerindra.

Demikian yang dapat saya sampaikan, saya menunggu tanggapannya. Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.

JohaneS eduard KarundenG, ST.

depok, Jawa Barat

surat saya.hJ. elSlee Y.a.

SheYoPuTri, M.hum. Jakarta

informasi Struktur Partai

Dengan Hormat, ijinkan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya Johanes eduard Karundeng, saat in saya adalah salah satu calon legislatif DPRD Kota Depok dari Partai Gerindra. Pendidikan saya lulusan Universitas Trisakti Jakarta dari Fakultas Teknologi Mineral Jurusan Teknik Perminyakan. Hingga saat ini (+/- 18 tahun ) saya aktif

Page 3: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

Yang Penting Dukungan rakyat

iRma Rahayu n

(Caleg DPR-RI nomor 2, Dapil Sumut 3)

kolom : 03edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

oleh amRan naSution

(Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra)

iluS

tRa

Si yo

nG

W Pati

Amerika kembali terguncang peristiwa rasial. Seorang petugas yang menembak mati remaja kulit hitam divonis bebas pengadilan...

Sikap kritis berlebihan DPrD DKi kepada Jokowi-Ahok nampaknya ekor pemilihan dulu. tapi itu tak soal selama rakyat mendukung keduanya...

Kartu Membunuh Kulit Hitam

AMeRIKA Serikat bisa saja menjadi negara paling maju di dunia, tapi dalam soal menghargai kaum minoritas negara ini sering bermasalah. Itulah yang terjadi setelah 13 Juli lalu, Juri Pengadilan Sanford, Florida, membebaskan George Zimmerman, petugas keamanan lingkungan yang berkulit putih, dari tuduhan membunuh Troyvon Martin, remaja kulit hitam berusia 17 tahun.

Maka aksi demonstrasi pun pecah. Petisi dan kecaman di media konvensional sampai dunia maya meletus di berbagai kota. “Hanya orang kulit putih yang hidupnya dilindungi di Amerika,” teriak seorang demonstran di Washington, Minggu, sehari setelah vonis itu. Mereka berdemo di luar Gedung Departemen Kehakiman. “Kami ingin memastikan jaminan dari Departemen Kehakiman bahwa orang kulit hitam tak dibunuh hanya karena ia mendatangi orang kulit putih yang takut akan kehadirannya,” ujar Pendeta Anthony evans, salah satu pemimpin demo. Seorang bernama Scotty mengirimkan twitter: “Amerika memberi kartu bebas membunuh anak-anak kulit hitam.”

Senin malam, dua ribuan orang berdemo di depan Gedung Pusat CNN di Atlanta.

Mereka meneriakkan kecaman terhadap vonis rasis itu. Lebih 18.000 orang menandatangani petisi yang ditujukan ke Gedung Putih.

Memang aksi-aksi ini didominasi kulit hitam. Tapi orang kulit putih cukup banyak melibatkan diri karena melihat ketidakadilan dalam vonis yang membebaskan tersangka pembunuh itu. Banyak pula yang menuduh vonis itu berbau prasangka rasial. Soalnya, juri yang mengadili George Zimmermans terdiri dari 6 wanita, 5 di antaranya berkulit putih.

Peristiwanya terjadi 26 Februari 2012. Di malam yang disiram hujan itu George Zimmerman sedang bertugas. Tiba-tiba dia melihat seorang remaja kulit hitam yang mencurigakan mengendap-endap membawa bungkusan. Dengan alat komunikasinya Zimmerman menghubungi mobil patroli polisi yang segera meluncur ke sana.

Ketika remaja itu mendekat ia menyuruhnya berhenti. Mungkin karena kaget pemuda kulit hitam itu menyerangnya dan terjadi perkelahian. Dalam perkelahian itulah Zimmerman menembak pemuda itu dengan pistol sehingga meninggal dunia.

Belakangan diketahui pemuda itu adalah

Sebelum ini, Amerika pernah dilanda kerusuhan rasial di tahun 1992. Rodney King, pemuda kulit hitam dianiaya empat polisi di Los Angeles, California, hanya karena memacu mobilnya melewati batas kecepatan. Akibatnya meletus kerusuhan rasial selama 6 hari, 53 orang terbunuh, sejumlah bangunan terbakar. t

DUA bulan lagi Jokowi dan wakilnya Basu-ki Tjahaja Purnama pas satu tahun menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. KPU DKI secara resmi 29 September 2012 menetapkan calon nomor 3 yang diusung PDIP-Gerindra itu sebagai pasangan terpilih dalam pemilihan umum kepala daerah (pemi-

PDIP dan Fraksi Gerindra, berarti Jokowi-Ahok didukung minoritas anggota DPRD Jakarta. Ini jelas tak nyaman.

Jangan heran kalau Pemerintah Provinsi mulai repot. Setelah berita interpelasi DPRD terhadap Kartu Jakarta Sehat (KJS), 12 Juni lalu, muncul berita pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Mass Rapid Transit (MRT) dan Pansus Monorail DPRD DKI.

Sejumlah masalah jadi sorotan Pansus MRT: Belum ada payung hukum untuk sta-siun bawah tanah, pemanfaatan ruang bawah tanah, dan rencana komersialisasi ruang ba-wah tanah. Kemudian penyertaan modal Pemda Provinsi DKI di proyek itu tanpa se-pengetahuan DPRD DKI.

Pansus Monorail menyoroti tiga hal. Per-tama, aspek legalitas. Monorail milik BUMN itu ternyata belum dituangkan di dalam Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta.

Kemudian aspek pembiayaan. DPRD DKI minta kepastian ketersediaan dana oleh pelaksana proyek. Sedang aspek operasional, penggunaan kereta Monorail dari Cina jelas bukan produk dalam negeri.

Jokowi berharap Pansus itu mendorong pembangunan proyek MRT dan Monorail. “Harapannya kami dipanggil (DPRD DKI)

Troy von-Martin. Malam itu ia sedang menuju ke rumah ayahnya, Tracy Martin, yang tinggal di tempat itu. Maka Profesor George Ciccariello-Maker, ahli rasial di Drexel University, Philadelphia, berkata, “Vonis bebas ini sudah disiapkan dari awal, mulai kampanye media, pemilihan juri kulit putih, dan sebagainya.”

ilu

StR

aS

i yo

nG

W P

ati

lalu di-back up. Dipanggil lalu didukung. Kan awal-awalnya kami didorong, “ ujarnya. Maka Jokowi-Ahok menyerahkan panggilan Pansus itu kepada Direktur Utama PT. MRT dan Bappeda DKI. “Mereka yang tahu detailnya saya kan hanya makronya,” kata Jokowi.

Menjerumuskan Eksekutif

Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna menilai DPRD DKI yang menjadi biang masalah memburuknya hubungan Gubernur dengan DPRD DKI. Politisi Kebon Sirih itu hanya mencari-cari kesalahan eksekutif tanpa solusi atas permasalahan yang ada.

Sah-sah saja, kata Yayat, DPRD DKI membentuk Pansus MRT atau Monorail se-lama Pansus itu memiliki korelasi positif bagi pembangunan Jakarta. “Kalau sampai me-ngubah jadwal pembangunannya, itu nama-nya menghambat pelayanan publik,” katanya.

Menurut Yayat, anggota dewan ingin menjerumuskan eksekutif. Tak satu pun pro-gram eksekutif mereka dukung. Tapi selama Jokowi dan Ahok didukung rakyat Jakarta, gerakan DPRD itu tak akan menjatuhkan-nya. Apalagi Jokowi-Ahok adalah media dar-ling yang selama ini selalu dapat liputan posi-tif dari pers. t

lukada) DKI putaran kedua. Jokowi-Basuki mengalahkan Gubernur petahana Fauzi Bowo berpasangan dengan Nachrowi Ramli, Ketua Partai Demokrat Jakarta.

Kini keduanya harus menghadapi realitas politik yang sesungguhnya dalam memimpin Jakarta. Dengan dukungan hanya dari Fraksi

Page 4: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

Gerindra Luncurkan 6 Program Aksi

04 : Gema uTama

Partai Gerindra adalah satu-satunya partai

yang secara terbuka mempublikasikan

6 Program Aksi Transformasi Bangsa

sebagai prioritas kerjanya kepada

seluruh rakyat Indonesia bila Partai Gerindra dipercaya memimpin bangsa

Indonesia.

oleh Budi Sucahyo

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

BULAN Ramadan baru memasuki hari ke-6 sejak pemerintah mene-tapkan 1 Ramadan jatuh pada hari Rabu, 10 Juli 2013. Pada hari ke-6 Ramadan atau 15 Juli 2013, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengadakan perhelatan penting, yaitu peluncuran Deklarasi 6 Pro-gram Aksi Transformasi Bangsa. Ki-ranya cukup menarik, partai peserta pemilu nomor urut 6 ini mende-klarasikan 6 Program Aksi pada hari ke-6 Ramadan.

Dengan Deklarasi 6 Program Aksi Transformasi Bangsa itu maka Partai Gerindra adalah satu-satunya partai yang secara terbuka mem-publikasikan enam program aksi sebagai prioritas kerjanya kepada seluruh rakyat Indonesia bila Par-tai Gerindra dipercaya memimpin bangsa Indonesia.

Deklarasi yang berlangsung je-lang berbuka puasa di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, di-hadiri Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pakar Dr. Burhanuddin Ab-

dullah, Ketua Dewan Penasihat Ha-riadi Dharmawan, Direktur ekse-kutif Institut Garuda Nusantara Dr. Rachmat Pambudy, jajaran anggota Dewan Pembina, Dewan Penasihat, dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), sayap-sayap partai, dan kader Partai Gerindra, serta puluhan wartawan dari media cetak, elektronik, online nasional dan asing.

Acara diawali dengan pida-to pengantar oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurut Prabowo, De-klarasi 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra dilakukan dalam rangka tugas konstitusional. Tugas itu adalah memberikan kepa-da rakyat Indonesia suatu program aksi. “enam Program Aksi Trans-formasi Bangsa ini merupakan hasil pemikiran mendalam dari tim pakar yang bekerja kurang lebih hampir satu tahun,” katanya. Dalam acara itu puluhan Tim Pakar hadir. Me-reka duduk di panggung. Semuanya mengenakan seragam Partai Gerin-dra, baju putih dan celana krem.

Hasil dari Tim Pakar ini, lanjut Prabowo Subianto, akhirnya dipu-tuskan Dewan Pembina, Dewan Pe-nasihat, Dewan Pakar, dan Dewan Pimpinan Pusat, dalam rapat bersa-ma. “Ini akan menjadi program aksi Partai Gerindra manakala mendapat mandat dari rakyat untuk memim-pin Indonesia sejak 2014 hingga lima tahun ke depan,” kata calon presiden dari Partai Gerindra itu.

Prabowo menjelaskan bahwa program aksi itu adalah hasil se-buah renungan dan kajian terhadap kondisi bangsa. “Saya ingin meng-garisbawahi bahwa program aksi ini adalah sebuah hasil renungan dan kajian terhadap kondisi bangsa yang kita amati dan rasakan, serta

kita alami bersama selama 65 tahun kemerdekaan bangsa kita dan 15 tahun proses yang kita sebut refor-masi,” ujarnya.

Menurut mantan Danjen Ko-passus itu, Partai Gerindra sudah menyampaikan hasil analisa itu ke-pada rakyat Indonesia. “Yaitu, kon-disi bangsa ini merupakan sebuah paradoks, kejanggalan, anomali, dan tidak masuk akal. Kita bangsa yang kaya raya, punya sumber daya alam luar biasa tetapi rakyatnya mis kin. Kita bangsa yang mempunyai luas wilayah 3/4 lautan, tetapi mengim-por ikan bahkan garam. Kita bangsa agraris yang berada di wilayah tropis bisa tiga kali panen setahun, tetapi harus impor pangan. Kita bergan-tung pada bangsa lain,” ucap Pra-bowo.

Dengan 6 Program Aksi itu, lanjutnya, Partai Gerindra ingin melakukan transformasi bangsa ber-landaskan ideologi, orientasi, dan keberpihakan pada Pancasila dan UU Tahun 1945, khususnya terkait dengan pasal-pasal ekonomi (Pasal 33 UUD 1945). “Keenam program tersebut adalah komitmen semua kader Partai Gerindra, termasuk saya. Semua program itu harus di-jalankan untuk mewujudkan ma-syarakat Indonesia yang lebih baik lagi,” ujar putra Begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo itu.

Dalam konferensi pers usai deklarasi, purnawirawan jenderal bintang tiga ini menegaskan, apabi-la terpilih menjadi pemimpin Indo-nesia pada 2014, ia akan langsung menjalankan program-program ter-sebut. “Jika kami sudah mendapat-kan mandat dari rakyat Indonesia, Insya Allah semua target yang ada dalam program itu kita akan lang-sung laksanakan. Yang lebih men-

dasar adalah kita punya kehendak,” katanya kepada puluhan wartawan dalam negeri dan asing.

Acara selanjutnya berupa pema-paran 6 Program Aksi Transformasi Bangsa oleh Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra Dr. Burhanuddin Abdullah dan Direktur ekseku-tif Institut Garuda Nusantara Dr. Rachmat Pambudy. Kemudian dilanjutkan peluncuran program aksi tersebut ditandai dengan pem-bubuhan tanda tangan oleh Ketua Dewan Pembina Prabowo Subian-to, Ketua Dewan Penasihat Hariadi Dharmawan, Ketua Dewan Pakar Burhanuddin Abdullah, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prof. Dr. Suhardi.

Fokus dan terukur

Burhanuddin Abdullah meya-kini 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra akan mam-pu memberikan kekuatan untuk Indonesia dalam bidang ekono-mi, pemerintahan, dan sumber daya manusia. Penguatan ekonomi kerak yatan hanya bisa ditempuh dengan mewujudkan amanat UUD Tahun 1945.

“Partai Gerindra sangat yakin apabila 6 Program Aksi dilaksana-kan maka Indonesia akan memiliki ekonomi yang kuat, berdaulat, adil dan makmur. Indonesia juga mam-pu memiliki pemerintahan yang lebih tegas, efektif, kuat, dan bebas korupsi dalam upaya memenuhi harapan dan amanat rakyat. Akan lahir sumber daya manusia Indo-nesia yang cerdas, trampil, kreatif, ino vatif dan maju seutuhnya,” pa-par Burhanuddin.

Menurut mantan Gubernur BI itu, pembangunan ekonomi bangsa

sudah diatur dalam Pasal 33 UUD Tahun 1945. Pasal itu, kata dia, ha-rus diimplementasikan secara lebih efektif dan fokus pada pertanian, pangan, maritim, industri pengola-han bernilai tambah tinggi, UMKM, infrastruktur, dan perdagangan.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan, enam agenda aksi itu merupakan hasil kajian mendalam dari Dewan Pakar Partai Gerindra yang diketuai Prof. Dr. Burhanud-din Abdullah. “enam Program Aksi adalah penyempurnaan dari 8 Program Aksi yang sebelumnya telah diluncurkan. Tidak ada peru-bahan paradigma dalam 6 Program Aksi. Hanya penyempurnaan untuk menang kap perkembangan tuntu-tan zaman. Hal-hal yang telah ter-capai tak kami masukkan kembali seperti misalnya penghapusan Ba-dan Hukum Pendidikan,” ujar Fadli Zon.

Fadli Zon menambahkan, melalui Deklarasi 6 Program Aksi Transformasi Bangsa ini Partai Ge-rindra adalah partai yang terbuka dan transparan mempublikasikan semua program kerja, kegiatan, dan prioritas pembangunan yang akan dilakukan bila memenangkan pe-milu 2014. “Program aksi ini jelas, terukur, dan dapat dipertanggung-jawabkan serta mudah dimengerti masyarakat umum,” katanya.

Selain itu, Partai Gerindra juga menjamin adanya transparansi dan akuntabilitas. “Melalui Deklarasi 6 Program Aksi ini, maka keterbu-kaan, transparansi, dan akuntabili-tas akan terjamin. Partai Gerindra bisa dievaluasi dan ditagih janji po-litiknya,” ucap Fadli Zon yang juga Ketua Badan Komunikasi Partai Gerindra. t

foto muStafa Kemal

Page 5: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

: 05

Fokus utama dari 6 Program Aksi Partai Gerindra adalah

upaya transformasi atau perubahan mendasar di

berbagai bidang dan aspek serta paradigma pembangunan

menuju pembangunan yang menjamin kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran untuk rakyat.

oleh Budi Sucahyo

foto muStafa Kemal

inilah 6 Program Aksi transformasi Bangsa

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

PeNYUSUNAN 6 Program Aksi Transformasi Bangsa melalui proses yang panjang, berkelanjutan, dan konsisten. Sejak 2008, Partai Ge-rindra mengumpulkan usulan, ma-sukan, dan pemikiran dari berbagai pihak atau kalangan. Usulan, masu-kan, dan pemikiran itu kemudian didiskusikan, dibahas, dan dianalisa sebuah Tim Garuda Merah Putih yang bernaung di bawah Institut Garuda Nusantara, think tank Par-tai Gerindra.

“enam Program Aksi ini meru-pakan suatu hasil kajian mendalam dari Dewan Pakar Partai Gerindra bersama-sama dengan para akade-misi, peneliti, pakar, ahli, pelaku usaha, penggiat sosial dan lainnya yang tergabung dalam Tim Garuda Merah Putih,” kata Dr. Rachmat Pambudy, Ketua Harian Tim Garu-da Merah Putih.

enam Program Aksi Transfor-masi Bangsa merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari 8 Program Aksi Partai Gerindra sebelumnya. “Program Aksi yang baru ini juga mencakup hampir seluruh program aksi sebelumnya, disempurnakan dan dilengkapi untuk menangkap perkembangan dinamika serta tun-tutan lingkungan baru yang secara strategis belum masuk dalam pro-gram aksi sebelumnya,” tambah Rachmat Pambudy yang juga Di-rektur eksekutif Institut Garuda Nusantara.

Sejak 2008 usulan, masukan, dan pemikiran tadi didalami, baik secara tertutup maupun terbuka, melalui seminar, diskusi, dan work-shop. Hasilnya dari seminar, disku-si, workshop, terus didalami dan di-kembangkan serta disempurnakan. Sejak 2011, usulan, masukan, dan pemikiran tadi dibahas secara in-tensif oleh Dewan Pakar Partai Ge-rindra. Hasilnya, sebuah format 6 Program Aksi Transformasi Bangsa yang dideklarasikan pada Senin, 15 Juli 2013 di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jakarta.

“Fokus utama dari 6 Program Aksi Partai Gerindra adalah upaya transformasi atau perubahan men-dasar di berbagai bidang dan as-pek serta paradigma pembangunan menuju pembangunan yang men-jamin kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran untuk rakyat,” kata Dr. Burhanuddin Abdullah, Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra.

Ke-6 Program Aksi Transfor-masi Bangsa Partai Gerindra itu adalah: Pertama, membangun eko-nomi yang kuat, berdaulat, adil

dan makmur; Kedua, melaksanakan ekonomi kerakyatan; Ketiga, mem-bangun kedaulatan pangan dan en-ergi serta pengamanan sumber daya air; Keempat, meningkatkan kua-litas pembangunan manusia Indo-nesia melalui program pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya; Keli-ma, membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta ling-kungan hidup. Dan, keenam, mem-bangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas, dan efektif.

USAI Deklarasi 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra, Ketua Dewan Pembi-na Partai Gerindra menyediakan waktu kepada puluhan wartawan dalam dan luar negeri untuk bertanya dalam konperensi pers. Banyak perta-nyaan yang diajukan dari kalangan pers, terma-suk isu-isu di luar Deklarasi 6 Program Aksi Par-tai Gerindra. Berikut kutipan jawaban Prabowo Subianto atas beberapa pertanyaan yang khusus mengenai Program Aksi Partai Gerindra:

Apakah 6 Program Aksi Partai Gerindra ini bisa diimplementasikan?

Yang kita canangkan sekarang ini adalah strategi besar. Dulu, tahun 1962, Frans Seda membuat artikel yang menyebutkan persoalan bangsa Indonesia adalah beras dan bensin. Se-karang, setelah 50 tahun, persoalan bangsa In-donesia tetap masih sama, masalah beras dan bensin. Ini menjadi tanggung jawab para guru besar. Mereka harus turun gunung. Mereka ha-rus turun dari menara gading. Saatnya mereka berjuang dengan gagasan.

Tadi ada yang bertanya apakah 6 Program Aksi Partai Gerindra ini bisa diimplementasi-kan? Saya jawab ini bukanlah persoalan bisa atau tidak bisa, tetapi 6 Program Aksi Partai Gerin-dra ini harus diimplementasikan.

Apakah ini merupakan janji Bapak jika ter-pilih sebagai presiden?

enam Program Aksi Transformasi Bangsa adalah komitmen seluruh kader Partai Gerin-dra.

Dalam 6 Program Aksi transformasi Bangsa Partai Gerindra, ada program mengenai

membentuk tim sepak bola nasional. Ba-gaimana Bapak melihat tim nasional sepak bola sekarang ini?

Anda lihat ada di bagian sub-program yang keempat. Kita memberi perhatian khusus pada pembentukan tim sepak bola nasional. Program ini memang baru belakangan kita masukan. Saya berpendapat bahwa prestasi sepak bola sekarang ini adalah masalah manajemen, terutama masa-lah mental dan masalah kepemimpinan.

Saya berlatarbelakang militer. Dalam mili-ter ada adagium bahwa tidak ada prajurit yang salah, yang salah adalah pemimpinnya. Begitu juga dalam tim sepak bola. Tidak ada pemain yang salah, yang salah adalah manajer dan pe-mimpinnya.

Saya ingat tahun 1956, sepak bola Indonesia berprestasi. Kita menghadapi kesebelasan Rusia di Olimpiade Melbourne. Kita bisa draw mela-wan tim tangguh Rusia. Selama tahun 1950-an sampai 1960-an, tim sepak bola Indonesia tidak pernah berada di luar tiga besar Asia. Padahal PDB Indonesia waktu itu sangat kecil. Olahraga bukanlah masalah kaya atau tidak kaya, tetapi masalah will. Dengan manajemen dan kepe-mimpinan yang baik, kita bisa membentuk tim sepak bola yang kuat.

Bagaimana Bapak meyakinkan bahwa 6 Program Aksi Partai Gerindra ini bukanlah jualan menjelang pemilu 2014, tetapi benar-benar dapat direalisasikan?

Anda akan lihat buktinya saat Partai Gerin-dra menerima mandat dari rakyat. Kita akan ha-bis-habisan untuk mencapai semua target yang kita cantumkan dalam 6 Program Aksi ini. Dan, Partai Gerindra punya keyakinan bisa mencapai

target itu. Tetapi yang lebih mendasar adalah dengan 6 Program Aksi ini, Partai Gerindra su-dah mempunyai kehendak untuk melaksanakan daripada tidak pernah berpikir sama sekali. Par-tai Gerindra memang belum pernah berkuasa, tetapi pikiran-pikiran Partai Gerindra kita sum-bangkan pada negara dan bangsa. Ada pihak-pihak yang diberikan kesempatan justru mela-kukan penghamburan APBN dan APBD. Lihat saja di koran dan televisi setiap hari. Saya tidak perlu menguraikan lebih lanjut. Uang rakyat digunakan bukan untuk memperkuat ekonomi, tetapi justru merusak ekonomi Indonesia.

Apa yang kita sampaikan adalah sangat ma-suk akal. Kita yakin bisa merealisasikan 6 Pro-gram Aksi ini, minimal kita berani menyodor-kan ke rakyat. Sebagai contoh gagasan tabung haji. Calon haji Indonesia sebanyak 200 ribu jamaah setahun. Ini sudah berjalan puluhan ta-hun, tetapi kita belum punya lembaga tabung haji. Kita sudah memikirkan potensi ini dan akan mewujudkannya. Dan ini adalah masalah will. Juga gagasan Bank Petani dan Nelayan, dan program untuk pedesaan.

enam Program Aksi Partai Gerindra ada-lah pernyataan kehendak Partai Gerindra. Kita arahkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dan mohon dicatat, kita sudah mende-klarasikan dan rakyat bisa menilai. Rakyat bisa menagih. Sehingga rakyat tidak beli kucing da-lam karung.

Kapan 6 Program Aksi itu bisa dilakukan jika Partai Gerindra menang pemilu 2014?

Tak perlu diragukan lagi. Sejak hari pertama, bahkan sebelum dilantik, kita kerja keras untuk persiapan. t

PRaBoWo SuBianto

Rakyat Bisa menagih

Dibandingkan dengan 8 Pro-gram Aksi Partai Gerindra sebe-lumnya, ada banyak program baru dalam 6 Program Aksi Transformasi Bangsa ini. Program aksi mening-katkan kedaulatan dan keadilan atau pemerataan, misalnya, adalah dengan peningkatan produksi dan pembentukan lahan baru untuk pangan dan energi seperti beras, jagung, kedelai, tebu, singkong, aren, dan sumber bioenergi lain-nya; Lalu menargetkan indeks gini

ratio menjadi 0,31, meningkatkan penerimaan negara dari pajak men-jadi minimal 16% dari produk do-mestik bruto, membangun industri bagi mobil dan motor nasional serta insdustri strategis lainnya.

Program ekonomi kerakyatan yang lebih nyata misalnya, dengan mendirikan Bank Tani dan Nela-yan, mendirikan Lembaga Tabung Haji, mempercepat implementasi Reformasi Agraria. Progam perce-tapan peningkatan kualitas sum-

ber daya manusia misalnya dengan menargetkan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia sebesar 85, menggerakkan Revolusi Putih man-diri dengan menyediakan susu un-tuk anak-anak miskin dan sekolah dengan mendirikan proyek-proyek sapi perah dan kambing, menjamin kesehatan gratis bagi rakyat miskin, memberantas perdagangan manu-sia dan membasmi peredaran serta penyalahgunaan narkoba, dan lain-nya. t

Page 6: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

06 : indonesia

Kita Harus Perbaiki Kondisi Koperasi

foto andi nuRhamdi

PRaBoWo SuBiantoSaat ini para elite bangsa justru

meninggalkan dan menyepelekan koperasi. Kondisi koperasi Indonesia sekarang

memprihatinkan.

oleh Budi Sucahyo

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

KeTUA Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto meng-hampiri selubung poster cover buku “Sepuluh Tahun Koperasi (1930 – 1940)” karya R.M. Margono Djo-johadikusumo dan melepasnya. Terpampang cover buku ini beru-pa sebuah lukisan karya Har djija berjudul “Tembang Kenangan” yang menggambarkan ibu-ibu yang memanggul padi di punggungnya berjalan di pematang sawah yang se-dang menguning. Di bawah lukisan tertulis judul buku “Sepuluh Tahun Koperasi (1930-1940)”. Prabowo membubuhkan tanda tangan di atas cover buku itu. Selanjutnya, Fadli Zon, yang menjadi inisiator pelun-curan buku ini, ikut membubuhkan tanda tangan.

Penandatanganan cover buku “Sepuluh Tahun Koperasi (1930–1940)” menandai peresmian pelun-curan buku bertepatan dengan Hari Koperasi ke-83 yang berlangsung di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada Jumat 12 Juli 2013. Tampak hadir dalam acara peluncuran buku itu mantan Gu-bernur BI Burhanuddin Abdullah, Darmin Nasution, sejarawan Taufik Abdullah, mantan menteri era Orde Baru Azwar Anas dan Wardiman Djojonegoro, Wakil Ketua Umum HKTI Rachmat Pambudy, penga-mat ekonomi politik Christianto Wibisono, anggota DPD A.M. Fat-wa, dan beberapa anggota DPR dari Partai Gerindra seperti edhy Prabo-wo, Supriyatno.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini sangat menghargai upaya Fadli Zon menerbitkan kem-bali buku karya RM. Margono Djo-johadikusumo, yang tak lain adalah eyang-nya Prabowo Subianto. Ia pun memuji Fadli Zon, seorang

politikus, budayawan, pendiri Fadli Zon Library yang memiliki per-hatian pada sejarah dan mencetak kembali karya-karya perintis bangsa untuk kepentingan generasi muda. “Upaya ini bukanlah sesuatu yang ringan, karena perhatian pada do-kumentasi sejarah di masyarakat kita memang sangat ketinggalan,” ujar mantan Danjen Kopassus itu.

Dari buku ini, kata Prabowo, ada satu hal yang penting yaitu koperasi adalah alat rakyat miskin dan lemah. “Karena bangsa Indone-sia yang sedang merintis kemerde-kaan adalah bangsa yang dijajah dan lemah maka koperasi merupakan sa-lah satu alat perjuangan,” ujarnya.

Prabowo menyayangkan saat ini para elite bangsa justru meninggal-kan dan menyepelekan koperasi. elite bangsa tidak suka dengan ka-ta-kata koperasi karena berbau ke-kiri-kirian dan agak sosialis. “Semua yang berbau koperasi dipandang se-belah mata, dianggap gerakan orang miskin yang tidak efisien dan tidak bisa bersaing,” kata putra Begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusu-mo itu.

Padahal di negara-negara maju, di negara-negara kapitalis sekalipun, lanjut Prabowo, gerakan koperasi telah berkembang menjadi kekua-tan perekonomian yang sangat pen-ting. “Kondisi koperasi Indonesia yang sekarang memprihatinkan ha-rus kita perbaiki, harus kita ubah,” tegas Prabowo.

Reformasi tahun 1998 yang merupakan upaya untuk memper-baiki kehidupan bangsa dan negara sudah agak kebablasan. Banyak hal yang sudah dibangun justru dile-mahkan sendiri, contohnya Kope-rasi Unit Desa (KUD). “KUD yang banyak berperan dalam mencapai

swasembada pangan justru kita per-lemah sendiri. Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) sekarang ini seperti mengalami mati suri atau setengah koma. Saya diminta untuk berga-bung dalam Inkud dan saya telah menyatakan bersedia,” kata Prabo-wo yang mengaku sudah tertanam benih-benih jiwa koperasi dalam dirinya.

Pelopor Koperasi

Sementara itu, dalam sambu-tannya Fadli Zon mengatakan buku ini diterbitkan ulang Fadli Zon Li-brary dengan sedikit perubahan dari buku aslinya yang diterbitkan Balai Pustaka pada 1941. Acara pelun-curan buku karya R.M. Margono Djojohadikusumo yang juga kakek dari Prabowo Subianto bertepatan dengan Hari Koperasi yang dipe-ringati setiap tanggal 12 Juli.

“Dari buku ini kita bisa menge-tahui bahwa sesungguhnya koperasi sudah ada sejak 1896. Koperasi su-dah hadir terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, berupa koperasi kerajinan dan lainnya,” kata Fadli Zon yang juga Wakil Ke-tua Umum Partai Gerindra.

Fadli Zon lalu mengurai sedikit tentang penulis buku itu. Raden Mas Margono Djojohadikusumo lahir di Purwokerto pada 16 Mei 1894. RM Margono menikah dengan Siti Ka-toemi Wirodihardjo. Pasangan ini dikaruniai lima putra putri: Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Sukartini Silitonga Djojohadiku-sumo, Miniati Wahyudi, (Kapten Anumerta) Subianto Djojohadiku-sumo, dan Soejono Djojohadikusu-mo. RM Margono wafat di Jakarta pada 25 Juli 1978 dalam usia 84 tahun. “Hanya satu putri yang ma-

sih hidup, yaitu Sukartini Silitonga Djojohadikusumo yang berusia 94 tahun,” ujar Fadli.

Ketika proklamasi kemerde-kaan Indonesia, usia RM Margono Djojohadikusumo masih 51 tahun. Margono pernah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung Se-mentara (DPA), anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). RM Margono mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI) pada Agustus 1946 di bekas gedung Java-sche Bank, Jogjakarta.

“Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa ketika terjadi Clash II (agresi militer Belanda ke-dua) pada 18 Desember 1948, RM Margono Djojohadikusumo menye-lundupkan 7 ton emas cap BNI ke Manila. emas itu kemudian dijual di kasino di Makao. Hasil penjualan untuk membiayai delegasi Indone-sia dalam perjuangan diplomatik di New York,” paparnya.

Buku “Sepuluh Tahun Koperasi (1930 – 1940) selesai ditulis pada 1940 kemudian dicetak pada 1941. Buku aslinya dalam bahasa Belanda kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh H.B. Yassin. Selain buku “Sepuluh Tahun Kope-rasi”, RM Margono juga menulis beberapa buku lain, seperti remi-niscenes From 3 historical Periods: a Family Tradition Put in Writing (Jakarta: Indira 1969), Catatan-Ca-tatan dari lembaran Kertas yang Ku-mal dr. e.F.e douwes dekker (Dr. Danoedirdjo Setia Budi) (Jakarta: Bulan Bintang, 1975).

“Buku Sepuluh Tahun Kopera-si ini merupakan buku yang sangat penting karena di dalamnya men-ceritakan perjalanan koperasi Indo-nesia selama 10 tahun, terbentang dari 1930 sampai 1940. Tahun itu

merupakan masa-masa sulit karena Hindia Belanda sedang mengalami masa malaise atau depresi ekonomi yang memukul perekonomian rak-yat. Dalam masa-masa itulah, RM Margono Djojohadikusumo meme-lopori tumbuhnya gerakan kopera-si,” jelas Fadli Zon.

“Kalau Mohammad Hatta dise-but sebagai “Bapak Koperasi Indo-nesia”, maka beberapa tokoh seperti Soebadio Sastrosatomo dan Rosihan Anwar dengan penuh keyakinan menyebut R.M. Margono sebagai ‘Pelopor Koperasi’,” tambah Fadli.

Dalam acara peluncuran itu, beberapa tokoh memberikan tes-timoni mengenai buku karya RM Margono Djojohadikusumo. Man-tan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah, misalnya, tergerak untuk hadir dalam acara peluncuran buku ini karena tulisan atau karya Margono Djojohadiku-sumo sangat jarang dijumpai. “Saya tergerak untuk hadir karena tulisan Margono tidak banyak dijumpai,” ujarnya.

Menurut Burhanuddin, saat ini tidak ada satu pun koperasi di Indo-nesia yang mampu bersaing secara global. “Saat ini jumlah koperasi ada sekitar 194 ribu. Rata-rata pertum-buhannya 5% per tahun. Tapi tidak ada yang mampu bersanding den-gan koperasi besar di dunia. Tidak satu pun. Ini menjadi tantangan ke depan,” katanya.

“Keberhasilan sebuah gerakan ditentukan oleh semangat gerakan itu. Koperasi harus dijadikan waha-na usaha yang membesarkan bangsa kita. Tanpa koperasi, untuk peme-rataan ekonomi jauh panggang dari api. Koperasi satu-satunya cara un-tuk mengatasi kesenjangan ekono-mi,” katanya. t

Page 7: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

: 07edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

Akhirnya Gerindra Bisa Bertarung di Sana

daPil JaBaR iX

Bawaslu memulihkan hak Partai Gerindra di dapil Jawa Barat IX. Konsekuensi dari keputusan Bawaslu itu, ada satu caleg Gerindra di dapil tersebut harus dikeluarkan.

oleh Budi Sucahyo

PARTAI Gerindra akhirnya bisa mengikuti pemilihan umum di daerah pemilihan (dapil) Jabar IX. Kepastian ini diperoleh setelah Ba-dan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengambil keputusan atas sengketa pemilu yang diajukan Partai Gerin-dra. Salah satu keputusan Bawaslu adalah memulihkan hak Partai Ge-rindra di dapil Jawa Barat IX.

“Mengabulkan gugatan pemo-hon untuk sebagian dan menyata-kan pemohon memenuhi syarat mengikuti pemilu di dapil Jabar IX sepanjang memenuhi persyaratan dan mengikuti mekanisme yang di-tentukan,” kata Ketua Bawaslu pada sidang sengketa di Bawaslu, Jakarta, Senin 8 Juli 2013.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan

Umum (KPU) menggugurkan ke-terwakilan calon legislatif (caleg) Partai Gerindra di dapil Jawa Barat IX. Salah satu caleg Partai Gerin-dra di dapil itu, Nur Rahmawati, dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) karena namanya juga ter-catat sebagai caleg di PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia).

Mengetahui KPU menggugur-

kan caleg Partai Gerindra di dapil Jawa Barat IX, Ketua Dewan Pem-bina Partai Gerindra Prabowo Subi-anto menginstruksikan kepada Tim Advoakasi Partai Gerindra untuk memperjuangkan Nur Rahmawati agar tidak dicoret dan Partai Gerin-dra tidak digugurkan untuk dapil Jawa Barat IX.

Atas keputusan KPU, Partai Gerindra pun mengajukan gugatan ke Bawaslu. Hasilnya, dalam sidang sengketa pemilu, Bawaslu menga-nulir kebijakan KPU yang menco-ret seluruh caleg Partai Gerindra di dapil Jawa Barat IX. Partai Gerindra diloloskan Bawaslu dengan sejum-lah catatan dan memenuhi persya-ratan.

Pertama, tidak mengikutser-takan caleg perempuan bernama Nur Rahmawati sebagai daftar ca-lon sementara (DCS) karena yang bersangkutan, setelah melewati proses mediasi dan sidang terbuka di Bawaslu, dinyatakan tidak me-menuhi syarat (TMS) sebagai calon anggota legislatif.

Kedua, Gerindra tidak diper-kenankan menambah dan atau mengganti bakal caleg pada dapil Jabar IX. Untuk memenuhi per-

PilKada PaRiGi-moutonG

Pasangan Gerindra Menangkan Pilkada Parimo

Pasangan Samsurizal dan Badrun Nggai (Sabar) yang

diusung Partai Gerindra memenangkan pemilukada

Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

oleh aGuStaman

SeTeLAH meraih suara terbanyak pada rapat pleno rekapitulasi peng-hitungan surat suara dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di aula kantor KPU Kabupaten Parigi-Moutong (Parimo), Ketua KPU Parimo Rizal yang memimpin ra-pat pleno pada Selasa (16/7/2013) menetapkan pasangan calon Bupa-ti dan Wakil Bupati Parimo, Sam-surizal Tombolututu dan Badrun Nggai (Sabar) sebagai calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Parimo periode 2013-2018.

Pasangan Sabar diusung oleh Partai Gerindra, PKB, PKPB, Ha-nura, Demokrat dan PDI Perjuan-gan. Samsurizal Tombolututu se-belumnya tercatat sebagai Bupati Parimo dan Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra Kabupaten Parimo, sementara Badrun Nggai adalah Se-kretaris Kabupaten Parimo.

Pasangan nomor urut 2 ini me-menangkan pemilukada yang digelar 6 Juli 2013 setelah meraih 124.560

suara (55,20 %) atau terdapat seli-sih 36.893 suara dari pasangan no-mor urut 1 Taswin Borman-Kemal Toana (TBKT) yang meraih 87.893 suara (38,85 %). Sedangkan dua pasangan lainnya, yakni: M. Awa-lunsyah Passau-Iskandar Ilimullah (Asli) dan Moh. Nur Dg Rahmatu-Usman Yamin (Nurani) hanya me-raih 8.319 suara (3,69%) dan 5.125 suara (2,27%).

Dari hasil perhitungan cepat pada hari pencoblosan (6/7) yang dilakukan Consultant Sulawesi Ins-titute (SCI), pasangan Sabar me-nang mutlak di 16 dari 20 kecama-tan di Kabupaten Parimo. Terkait de ngan hasil itu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta agar masyarakat pendukung atau tim sukses masing-masing peserta pemilukada Parimo agar dapat me-nahan diri.

“Mari kita buktikan bahwa kita dapat berdemokrasi secara sehat dan dewasa. Bila ada menemukan ke-

curangan atau apapun, tidak perlu bertindak anarkis,” ajak Longki. Ia pun meminta masyarakat, apabila menemukan indikasi kecurangan

disertai bukti maka kita selesaikan di Mahkamah Konstitusi.

“Siapapun pemenangnya ada-lah kemenangan kita bersama. Mari

kita jaga ketertiban bersama,” pesan Longki yang juga Ketua DPD Par-tai Gerindra Sulteng ini. t

syaratan sebagai peserta pemilu, terkait keterwakilan perempuan sebesar 30%, Partai Gerindra harus menyusun DCS sesuai aturan yang diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 2012. Penyusunan itu juga harus memerhatikan putusan KPU No-mor 13 Tahun 2013 tentang Aturan Zipper System, yakni penempatan satu orang calon perempuan dari se-tiap tiga calon yang diajukan.

Sebagai konsekuensi, Gerindra harus memenuhi persyaratan itu sehingga memenuhi syarat 30% keterwakilan perempuan dari DCS yang diajukan Gerindra. Untuk me-menuhi asas zipper system, Gerindra menyesuaikan dari jumlah calon yang tersisa.

Di dapil Jawa Barat IX, ada dela-pan calon legislatif Partai Gerindra. Satu calon (Nur Rahmawati) sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat. Maka, dari sisanya, Gerindra harus mengurangi jumlah caleg agar tetap memenuhi syarat keterwakilan per-empuan 30% dan penempatan ca-lon perempuan sesuai zipper system. Artinya, Gerindra harus menem-patkan satu calon perempuan dari setiap tiga calon yang dimasukkan ke DCS.

Untuk memenuhi syarat itu, otomatis ada satu caleg Gerindra di dapil Jawa Barat IX yang harus dikeluarkan. Partai Gerindra de-ngan terpaksa harus mencoret ca-leg nomor urut delapan dari dapil tersebut, yaitu atas nama Hendrik Kurniawan.

Menurut Habiburrokhman dari Tim Advokasi Partai Gerindra, hal terpenting dari keputusan Bawaslu, keterwakilan calon Gerindra di da-pil Jabar IX selamat. Bagi Gerindra, meski ada konsekuensi caleg lain harus dicoret, itu bukanlah masa-lah besar karena Gerindra berusaha mengamankan 300 ribu suara dari dapil Jabar IX. t

foto iStimeWa

foto muStafa Kemal

Nur Rahmawati

Samsurizal Tombolututu dan masyarakat

Page 8: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

08 : indonesiafo

to i

Sti

me

Wa

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

Dana Bansos rawan Disalahgunakan

Nilai dana bantuan sosial (bansos) mencapai triliunan rupiah. Para menteri dari partai politik paling potensial menyalahgunakan dana ini.

oleh iman fiRdauS

KeBOCORAN dana APBN ter-jadi di semua kementerian. Me-nguapnya dana tersebut makin parah terjadi menjelang pemilu, se-bab hampir semua kementerian dan lembaga punya program bantuan sosial (bansos). Badan Akuntabili-tas Keuangan Negara (BAKN) telah melakukan penelaahan terkait La-poran Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun anggaran 2012 yang telah diperiksa BPK.

“Telaahan BAKN terhadap la-poran BPK tersebut menyimpul-kan, adanya kerugian keuangan ne-gara hampir di semua Kementerian/Lembaga, serta sudah menjadi per-hatian publik,” ujar Ketua BAKN DPR RI Sumarjati Arjoso dalam laporan kegiatannya yang disampai-kan dalam Sidang Paripurna DPR

RI belum lama ini.Kerugian negara tersebut, antara

lain berupa anggaran belanja bansos yang sudah dicairkan sebesar Rp 1,91 triliun, tetapi dananya belum disalurkan. Dana itu, hingga 31 Desember 2012 pun tidak disetor-kan ke kas negara. Sementara, Rp 269,98 miliar di antaranya disalur-kan tidak sesuai sasaran.

Selain itu, kata politisi Partai Gerindra ini, dalam realisasi belanja barang dan belanja modal di akhir 2012, sebesar Rp 1,31 triliun tidak sesuai realisasi fisik. Sementara, da-lam pelaksanaan dan pertanggung-jawaban belanja barang dan belanja modal di 72 Kementerian/Lembaga, sebesar Rp 546,01 miliar merugikan keuangan negara. Rinciannya, ada-nya kelebihan pembayaran sebesar

Rp 273,40 miliar, pemahalan harga pekerjaan Rp 234,69 miliar, be-lanja barang yang berindikasi fiktif Rp 7,56 miliar, dan penyimpangan belanja perjalanan dinas Rp 30,36 miliar.

Selanjutnya, ada denda keter-lambatan penyelesaian pekerjaan dan penyimpangan pelaksanaan pekerjaan Rp 75, 90 miliar, serta belanja barang yang tidak akuntabel Rp 176,85 miliar.

Sementara itu, terdapat aset te-tap pada dua kementerian/lembaga dengan nilai Rp 2,57 triliun yang belum dilakukan Inventarisasi dan Penilaian (IP), aset tetap senilai Rp 371,34 miliar pada 14 kementeri-an/lembaga tidak jelas keberadaan-nya, aset tetap senilai Rp 904,29 miliar pada 14 kementerian/lemba-

ga digunakan pihak lain yang tidak sesuai ketentuan. Termasuk adanya aset tetap berupa tanah senilai Rp 37,33 triliun pada 17 kementeri-an/lembaga yang belum didukung dengan dokumen kepemilikan. “Se-bagian aset eks BPPN sebesar Rp 8,79 triliun pun belum ditelusuri keberadaannya oleh pemerintah,” ujar Sumarjati prihatin.

Dari semua kementerian dan lembaga, ada 10 kementerian yang diisi oleh kader partai politik. Hal ini sangat rawan, sebab dana bansos tersebut dicurigai untuk mendanai kegiatan kampanye. Ke-10 kemen-terian tersebut adalah: Kementeri-an Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengelola Rp 70,21 miliar (0,3% dari APBN 2013), Kementerian Kehutanan Rp 200 miliar (1% dari

APBN), Kementerian Koperasi dan UKM Rp 146,28 miliar (2%), Ke-menterian Pemuda dan Olahraga Rp 608,60 miliar (2%.

Berikutnya, Kementerian Kelaut an dan Perikanan mengelola Rp 728 miliar (3%), Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Rp 1,21 triliun (5%), dan Kementerian Perumahan Rakyat mengelola Rp 2,22 triliun (8%). Sedangkan pe-ngelola anggaran terbesar dipegang Kementerian Agama Rp 11,31 tri-liun (43%) atau meningkat sebesar 103,5% dibanding 2012 sebesar 5,56 triliun. Kemudian disusul Ke-menterian Pertanian Rp 6,04 triliun (23%), dan Kementerian Sosial Rp 3,35 triliun (13%). t

Habis buat rokok dan Bayar Utang

BlSm

Pembagian BLSM tidak tepat sasaran karena data tidak valid.

oleh iman fiRdauS

rapat dengar pendapat (RDP) den-gan Kemensos dan PT. Pos Indone-sia (Persero).

Anggota dewan dari dapil Jawa Tengah ini mengkritisi data yang digunakan BPS, terutama dari sisi konsumsi masyarakat. Data mem-perlihatkan masyarakat miskin memang lebih banyak menghabis-

kan penghasilannya buat membeli rokok.

Menurut Sumarjati, pembagian BLSM hanya Rp 150 ribu per bulan tidak banyak membantu masyarakat miskin. Apalagi harga-harga pun su-dah melambung tinggi. Kebutuhan masyarakat sudah merangkak naik, sebelum BLSM diberikan.

ga masyarakat tidak berpikir secara strategis. Singkatnya, BLSM hanya mengajarkan orang menjadi malas.

Memang, dari data Dirjen Per-lindungan dan Jaminan Sosial Ke-menterian Sosial menyebutkan, banyak data yang kurang mutak-hir. Akibatnya, banyak kartu yang dikembalikan. Penyebab kartu di-

Partai Gerindra sudah sejak awal mengkritisi program ini. Sebab, program ini diluncurkan berdeka-tan dengan pemilu 2014 sehingga kental dengan aroma suap politik kepada rakyat. Dalam kenyataan di lapangan, terbukti BLSM hanya menempatkan rakyat miskin seba-gai objek penerima bantuan sehing-

kembalikan, terbesar adalah pindah rumah tanpa pemberitahuan seba-nyak 59,07%. Kemudian penerima sudah meninggal 22,69%, alamat tidak dikenal 12,04%, ditolak pe-nerima 2,17%, kartu ganda 1,84%, karena pulang kampung 0,27%, dan nama berbeda dengan KPS 0,04%. t

KeKHAWATIRAN Partai Gerin-dra bahwa penyaluran dana Bantu-an Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)-- sebagai kompensasi ke-naikan harga BBM -- tidak tepat sa-saran terbukti sudah. Salah satu con-toh, sebagian kepala keluarga (KK) di dusun Carikan, Desa Mulyo dadi, Kabupaten Bantul, Jogjakarta pene-rima BLSM membakar KPS (Kartu Perlindungan Sosial) yang mereka peroleh sebagai bentuk protes, kare-na sebagian besar penerima BLSM justru masyarakat mampu.

“Ini bentuk protes dan kepri-hatinan kita kepada pemerintah,” kata Wahono, Ketua RT 03 setem-pat. Sang Ketua RT ini sebelumnya telah meminta persetujuan dari seluruh warga penerima BLSM un-tuk membakar undangan. Pasalnya, dari 48 KK yang ada di RT-nya, tercatat 28 KK menerima BLSM. Hanya saja, dari 28 KK tersebut 50% diantaranya keluarga mampu, seperti pengusaha batik, pensiunan PNS, dan juga juragan tanah. Se-mentara para buruh tani tidak men-

dapatkannya.Kekisruhan pembagian BLSM

ini sudah diprediksi sejak awal. Sa-lah satunya penyebabnya, data yang digunakan tidak valid. Kementerian Sosial yang diberi tanggung jawab membagikan BLSM menerima data dari BPS (Badan Pusat Statistik). Namun, yang digunakan justru data tahun 2011. Akibatnya, banyak ma-syarakat yang pada 2011 miskin, saat ini sudah lumayan mampu. Sebaliknya, ada masyarakat yang pada 2011 di data cukup mampu, namun karena satu dan lain hal ja-tuh miskin.

Anggota Komisi VIII dari Frak-si Partai Gerindra Sumarjati Arjoso menelisik lebih jauh dari data yang ada, yakni konsumsi masyarakat sehari-hari. Menurut Sumarjati, sebagian besar warga miskin meng-habiskan pendapatannya untuk membeli rokok. Hal ini pula bakal terjadi pada BLSM. “Bagi warga miskin, uang Rp 600 ribu (untuk 4 bulan-red) itu paling habis bayar utang atau beli rokok,” ujarnya saat

foto

iStim

eW

a

Antrian penerima Dana Bansos

Page 9: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

wawanCara : 09edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

PRaBoWo di maRunda

“Saya Asli Betawi, Lahir di Budi Kemulyaan.”

Di Kampung nelayan Muara Angke Prabowo MenyapaSUASANA Kampung Ambalat, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, sore itu mendadak ramai. Tenda disiapkan di salah satu rumah warga untuk menampung sejum-lah undangan. Hari itu, hari ketujuh bulan Ramadan (Selasa, 16 Juli), Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sengaja bertandang ke kampung nelayan ter-sebut. Berbaju koko warna putih dan berpeci, Prabowo datang menjelang buka puasa.

Kedatangan Prabowo kali ini untuk men-dengarkan keluhan dan harapan para nelayan di sana. Muara Angke memang dikenal seba-gai kampung nelayan tradisional, yang meng-gantungkan hidup dari hasil ikan di Teluk Jakarta. Sebagai nelayan tradisional, sebagian kehidupan warga belum sejahtera.

Sambil menunggu waktu berbuka puasa, Prabowo pun menyampaikan pidatonya di hadapan ratusan warga yang hadir. “Saya memang keliling ke daerah-daerah dan saya memanfaatkan kesempatan ini untuk berta-tap muka dengan rakyat. Kita sebagai warga negara sama-sama menghadapi masalah ke-bangsaan. Kita sama-sama berusaha mencari kehidupan lebih baik untuk keluarga kita, anak-anak dan masa depan mereka,” katanya.

Menurut mantan Danjen Kopassus ini, yang terpenting dari acara keliling daerah bukan semata menyampaikan visi dan misi partai, tapi yang terpenting menyapa ma-syarakat, saling tukar pikiran dan sama-sama

PraBoWo suBianto

mende ngarkan. “Yang terpenting, kita saling menyapa dan saling belajar. Saya ingin men-dengarkan, kalau ada hal yang ingin disam-paikan kepada saya. Saya ingin mendengar-kan saran-saran dan masalah, harapan saudara sekalian dari daerah ini,” terangnya tanpa rasa canggung.

Setelah diberi kesempatan, sebagian warga yang hadir pun ikut bertanya dan menyam-paikan unek-uneknya. Salah seorang warga, Yulianti (43), meminta kepastian soal yang se-karang dia tempati. “Bapak saya sudah bosan dengan janji-janji yang selalu diucapkan oleh pejabat. Sekarang kita butuh nyata Pak, saya sudah 15 tahun menempati tanah ini, tolon-gin soal tempat tinggal saya,” ujarnya serius.

Warga lain ada yang langsung bertanya soal pencapresan Prabowo. Apa saja yang akan dilakukan bila nanti terpilih? “Kalau Bapak jadi Presiden di 2014, bantuan apa yang akan Bapak berikan untuk Muara Angke?,” ujar seorang ibu lantang.

Prabowo pun langsung menanggapi per-tanyaan-pertanyaan tersebut. Kepada para hadirin Prabowo mengatakan bahwa untuk membantu rakyat tidak perlu menunggu jadi presiden pada 2014 nanti. “Tidak usah menunggu pemilu 2014, kita akan memban-tu apapun yang dibutuhkan warga Muara Angke,” jawab Prabowo dengan tegas.

Tak lama setelah acara tanya jawab, azan maghrib pun berkumandang. Prabowo pun

ikut menyantap makanan berbuka bersama-sama warga setempat, kemudian sembahyang maghrib di masjid yang ada di tengah pemu-kiman itu. Usai salat, Prabowo berkeliling kampung menyapa warga dan menuju pele-langan ikan.

Melihat pelelangan ikan dan kehidupan nelayan bukanlah hal yang asing bagi Prabo-wo. Sebab, sebagai Ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), nelayan dan pe-tani sudah menjadi persoalan sehari-hari yang dia hadapi.

Nelayan di Muara Angke, dalam sehari hanya mengantongi pemasukan antara Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu. Dengan penghasilan

itu, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk kebutuhan lain, seperti biaya sekolah anak, biaya kontrak rumah, bayar listrik, air dan lain sebagainya terpaksa harus berhutang. Apalagi harga BBM (Bahan Bakar Minyak) sudah naik.

Pendapatan mereka pun masih harus di-potong pula untuk keperluan membeli solar. Terkadang tempat membeli solar jauh, warga terpaksa membeli solar eceran dengan harga Rp 7.000 per liter. Inilah kenyataan para nela-yan di tanah air. Dan, Prabowo menyapa me-reka untuk mendengarkan dan ikut berempati kepada mereka. t if

Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto bersilaturahim dan buka bersama dengan masyarakat Marunda, Jakarta Utara.

oleh aGuStaman

helikopter yang membawa calon Presiden RI Prabowo Subianto pun mendarat di areal Rasunawa Marunda. Lalu, dengan meng-gunakan kendaraan delman Pra-bowo dan rombongan menuju Rumah Si Pitung, tempat itu berlangsung.

Di halaman rumah yang konon menjadi tempat per-sembunyian Pitung – tokoh yang dikenal sebagai pendekar Betawi -- dari kejaran tentara Hindia Belanda ini, mantan Panglima Kostrad ini bersilaturahim dan buka bersama masyarakat Ma-runda yang kebanyakan berpro-fesi sebagai nelayan dan buruh.

“Saya adalah putra Betawi dilahirkan di Budi Kemulyaan. Jadi saya asli Betawi,” ujar Pra-bowo dalam sambutannya menjelang berbuka puasa bersama.

Putra begawan ekonomi Soemitro Djojo-hadikusomo ini memuji Si Pitung, Sang Ro-binhood dari Betawi. Pitung, bagi Prabowo, merupakan sosok yang teguh, dan dalam kon-disi apapun ia tak mau tunduk pada Belanda.

“Saya waktu kecil bangga ada cerita Si Pitung. Cerita bagaimana Belanda takut sama Si Pi-tung, karena Pitung dilindungi oleh rakyat. Sering sekali pada saat Belanda tanya rumah Si Pitung, selalu diberikan alamat palsu oleh rakyat,” katanya.

Masih kata mantan Danjen Kopassus, ke-teguhan sikap Si Pitung dan masyarakat Be-tawi ini menunjukkan satu bukti bahwa ma-syarakat Indonesia, khususnya Betawi, tidak mau tunduk pada penjajah. “Maka seharus-nya rakyat Indonesia tidak boleh tunduk ke-pada asing. Buktikan Indonesia adalah negara yang berdaulat. Dengan kekayaan Indonesia yang berlimpah maka rakyat Indonesia harus cerdas dan mampu mengelola kekayaan yang berlimpah,” kata Prabowo.

Acara sore itu berlangsung meriah. Dii-ringi musik gambus dan pencak silat sebagai ucapan selamat datang ala Betawi, Prabowo pun mendapat penghormatan sebagai warga Betawi, dengan ditandai dengan pemakaikan baju Betawi. Dan, dalam kesempatan itu, Prabowo meminta agar kader Gerindra tidak larut dalam kemeriahan ini.

“Saya minta seluruh kader Gerindra un-tuk memerhatikan warga Marunda, karena se-

perti apapun kemeriahan acara ini, saya malu karena kader Gerindra tidak memberikan yang terbaik bagi warga,” ujar Prabowo. Oleh karena itu, ia memerintah kader Gerindra un-tuk menanyakan apa kesulitan dan masalah warga Marunda. “Bantulah agar kehidupan mereka lebih baik, karena tujuan perjuangan Gerindra adalah membangun kemandirian bangsa dan kemajuan dan kesejahteraan rak-yat,” terang Prabowo, seraya mengingatkan agar seluruh aparatur pemerintah dari pusat sampai daerah jangan jadi maling, tapi sejah-terakan rakyat Indonesia.

Sementara Muhammad Taufik, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta yang mendampingi Prabowo Subianto dalam kun-jungan itu mengatakan, warga Marunda Ci-lincing, Jakarta Utara, harus mendapatkan perhatian khusus. “Daerah ini tidak boleh kumuh, infrastrukturnya harus bagus, kare-na di sekitar Marunda ada Kawasan Berikat Nasional (KBN) dan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Apalagi ada rencana pemba-ngunan kawasan ekonomi khusus (KeK) oleh pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta,” kata Taufik.

Taufik juga meminta perusahaan-peru-sahaan di sekitar Kampung Marunda Pulo agar memerhatikan kesejahteraan warganya. “Daerah ini terdapat kompleks rumah Si Pi-tung harus dijaga kelestariannya sebagai ca-gar budaya. Jadi perusahaan-perusahaan di sekitar Marunda harus ada perhatian melalui kegiatan CSR terhadap masyarakat sekitar,” begitu pinta Taufik. Pendapatan mereka pun masih harus dipotong pula untuk keperluan membeli solar. Terkadang tempat membeli solar jauh, warga terpaksa membeli solar ece-ran dengan harga Rp 7.000 per liter. Inilah kenyataan para nelayan di tanah air. Dan, Prabowo menyapa mereka untuk mendengar-kan dan ikut berempati kepada mereka. t

Safari Ramadan

foto BachRen luKSKaRdinul Prabowo dan pedagang ikan di Muara Angke

RATUSAN warga Marunda, Jakarta Utara, sejak sore itu, Kamis (18/7), berkumpul di Rumah Si Pitung, sebuah kawasan situs ber-sejarah di Marunda Pulo Cilincing. Mereka menanti kedatangan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sore itu melakukan buka puasa bersama dengan masyarakat setempat. Setelah menanti bebe-rapa saat, sekitar pukul 17.00 WIB, sebuah

Page 10: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

10 : Gema daeraH

PP tidaR

dPc GeRindRa KaBuPaten BoGoR

Gelar tiDAr Cup V di Bali

Prabowo Buka Puasa Bersama Kader Gerindra

tabligh Akbar Bersama Ustadz Arifin Ilham

foto

-fo

to m

uS

tafa

Ke

ma

l

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

SeTeLAH Jakarta, Semarang, dan Palembang, kali ini PP Tunas Indonesia Raya (TIDAR) memiliih Denpasar, Bali, sebagai tempat berlangsungnya Tidar Cup V. Ajang tahunan yang melombakan cabang olahraga seni dan budaya bagi pelajar SLTA ini digelar awal Juli lalu.

Pelaksanaan Tidar Cup V tahun 2013 ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp 50 juta. Ada dua cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu: basket dan futsal. Cabang bola basket diikuti 32 tim SMA dan SMK se-Bali. Sementara Futsal dibagi dua kategori, yakni profesional dan amatir, untuk umur 17 hingga 35 tahun.

Sedangkan lomba bidang seni dan budaya meliputi kesenian gamelan “bale ganjur” diikuti 20 banjar (dusun), lomba jukung

diikuti 20 peserta. Selain itu, ada juga lomba fotografi dan disc jockey yang masing-masing diikuti sekitar 100 peserta.

Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) TIDAR, Aryo Djojohadikusumo, turnamen Tidar Cup menjadi ajang bagi Tunas Indonesia Raya untuk merekrut anak muda yang berpotensi meraih prestasi tinggi di bidang olahraga, seni dan budaya.

Karena itu Aryo meyakinkan para peserta Turnamen Tidar Cup yang jumlahnya mencapai 2.000 peserta, agar bergabung dan menjadi anggota TIDAR. Karena organisasi yang dipimpinnya itu merupakan tempat yang ideal bagi setiap anak muda untuk berkreasi dalam berbagai bidang, baik itu politik, olahraga maupun seni budaya. t mBo

SeBAGAI salah satu wujud kepedulian ter-hadap masyarakat, khususnya di wilayah daerah pemilihan (dapil) Jabar V meliputi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Drs. H. Mu-lyadi MMA, anggota DPR RI, yang berasal dapil itu tak henti-henti berupaya mening-katkan kualitas kehidupan beragama. Upaya tersebut, ia wujudkan dalam bentuk tabligh akbar, berupa tausiyah dan zikir bersama ustadz Muhammad Arifin Ilham. Acara ter-sebut terselenggara berkat kerjasama H. Mu-lyadi dengan DPC Partai Gerindra Kabupa-ten Bogor.

Hingga kini kegiatan yang dikemas secara safari itu telah berlangsung sebanyak tiga kali di tiga kecamatan yang berbeda di wilayah Ka-bupaten Bogor. Masing-masing di Kecamatan Jonggol pada Jumat (13/4), Kecamatan Cariu pada Ahad (28/4), dan terakhir Ahad (14/7) di Kecamatan Tanjung Sari.

KeTUA Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berbuka puasa bersama pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Penasihat, Dewan Pembina, pengurus DPD/DPC, dan sayap-sayap partai serta para calon legislatif (Caleg) Partai Gerindra di Aula DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis 25 Juli 2013.

Acara buka puasa bersama itu diawali dengan musik marawis. Sekitar pukul 17.00 WIB, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memasuki ruang Aula didampingi jajaran pengurus DPP Partai Gerindra. Tampak Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Hashim Djojohadikusumo, anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat, dan jajaran pengurus DPP lainnya. Di Aula, acara digelar dengan lesehan di karpet yang telah disediakan.

Menurut Prabowo Subianto, Partai Gerindra tidak menyelenggarakan acara berbuka puasa di hotel bintang lima. Tetapi, menggelar acara buka puasa yang sederhana namun khidmat di tengah-tengah kader Partai Gerindra di Aula DPP. Buka puasa bersama yang juga dihadiri kalangan

pondok pesantren dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, para ulama, kiai, dan habaib.

Dalam sambutan singkatnya, Prabowo Subianto mengatakan bahwa pada bulan suci ini, umat Islam juga memperingati hari penting dalam agama Islam, yaitu Nuzulul Qur’an sebagai peringatan turunnya wahyu pertama kepada Nabi dan Rasul yang terakhir Muhammad SAW. Dalam sejarah, Perang Badar pun terjadi di bulan suci Ramadan. Menurut Prabowo, hikmah Perang Badar adalah menumpas penindasan dan kezaliman.

“Itu juga menjadi perjuangan yang diemban dan dipikul sebagai tugas besar Partai Gerindra. Kita pun ingin menumpas penindasan dan kezaliman terhadap rakyat karena ketidakadilan, keadaan yang tidak menentu, penderitaan yang masih dirasakan sebagian besar rakyat kita,” ujarnya.

Di bulan suci ini, lanjut Prabowo, Partai Gerindra juga mengemban tugas suci dan mulia, yaitu ingin melakukan perubahan besar pada bangsa Indonesia. Partai berlambang kepala burung Garuda ini ingin

mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, yaitu mewujudkan Indonesia yang aman, berdaulat, terhormat, dan sejahtera.

“Kita ingin mewujudkan Indonesia yang bebas dari penindasan, dari ketidakadilan, dari korupsi, manipulasi, dan penyalahgunaan kekuasaan, penipuan, dan Indonesia yang bebas dari penderitaan rakyat. Itulah jihad kita, perjuangan dan cita-cita Partai Gerindra,” kata Prabowo yang disambut tepuk tangan.

Prabowo menambahkan, Partai Gerindra tidak mendirikan partai hanya untuk sekadar mencari kursi, jabatan atau kekuasaan. “Terlalu hina kalau itu menjadi tujuan kita. Kita ingin merebut kekuasaan dengan sah, dengan seizin rakyat Indonesia, dan dengan ridho Allah. Kita ingin menegakkan kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya yang kembali disambut tepuk tangan hadirin.

Acara buka puasa bersama diakhiri dengan shalat berjamaah. Sebelumnya Prabowo Subianto secara simbolis menyerahkan santunan kepada 50 anak yatim. t BS

Setiap acara yang diselenggarakan itu senantia dihadiri oleh ribuan jamaah. Mereka itu, sebagian berasal dari wilayah tempat acara itu berlangsung, dan sebagian lagi berasal dari luar atau dari wilayah kecamatan sekitarnya.

Melihat antusiasme masyarakat yang de-mikian besar, H. Mulyadi berencana akan terus menggiatkan acara tersebut. Apalagi, dampak dari kegiatan tersebut sangat baik. Yaitu, meningkatkan pengetahuan agama dan meningkatkan keyakinan kepada Allah SWT.

“Ibarat punya hand phone tentu juga butuh charger. Ini diperlukan untuk mencip-takan benteng yang kuat, dan menghindari tipu daya kehidupan duniawi yang sangat me-nyilaukan”, kata Mulyadi menambahkan.

Selain tausiyah dan zikir, dalam kegiatan tersebut juga diberikan berbagai jenis bantuan untuk peningkatan sarana dan prasarana ke-agamaan. t mBo

foto

do

K. P

P t

ida

R

foto

do

K. d

Pc

Ge

Rin

dR

a K

aB

. Bo

Go

R

Page 11: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

: 11

PP PeRemPuan indoneSia Raya

dPd GeRindRa Kalimantan tenGah

Siap Menangkan Gerindra dan Prabowo

orientasi Calon Anggota Legislatif

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

GUNA memaksimalkan raihan kursi DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten serta Kota, DPD Partai Gerindra Kaliman-tan Tengah (Kalteng) mengadakan orientasi bagi seluruh calon legislatif (caleg) di semua tingkatan, khususnya berasal dari daerah pe-milihan (dapil) Kalteng 1. Acara tersebut berlangsung di kantor DPD Partai Gerindra Kalimantan Tengah, Jl. Seth Adjie Ujung No. 6 Palangka Raya, Sabtu (6/7). Acara orientasi berlangsung bersamaan waktunya dengan ta-syakuran pemakaian kantor baru.

Tampak hadir dalam acara tersebut, antara lain: Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prof. DR. Ir Suhardi, M.Si., beserta istri; Ketua DPD Gerindra Kalteng H. Iwan Kurniawan, S.H.; dan Ketua Dewan Penasihat Partai Ge-rindra Kalteng DR. H. Ujang Iskandar yang juga Bupati Kotawaringin Barat.

Di hadapan ratusan caleg dan kader Partai Gerindra di Bumi Seribu Sungai itu, Ketua DPD Partai Gerindra Kalteng menjelaskan, tujuan kegiatan orientasi ini untuk merapat-kan barisan agar lebih solid. Sekaligus men-jaga keharmonisan agar berkesinambungan sehingga target meraih kursi DPR sebanyak-banyaknya dapat tercapai.

“Partai Gerindra Kalteng bertekad meraih target 20% kursi DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota se-Kalteng. Juga minimal satu kursi DPR RI dalam pemilu legislatif 2014. Target tersebut wajar, karena grafik popularitas dan elektabilitas Partai Gerindra dan Bapak Prabowo di Bumi Tambun Bungai ini yang terus merangka naik. Ditambah de-

ngan sumber daya manusia caleg-caleg yang ada sangat berkualitas, dan mereka memiliki track record yang positif di mata dan hati ma-syarakat Kalteng,” kata H. Iwan Kurniawan yang juga caleg nomor urut 1 DPR RI dapil Kalteng ini.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prof. DR. Ir. Suhardi, M.Si., dalam sambutannya, antara lain, menyampaikan kunci dan stra-tegi pemenangan yang harus dilaksanakan seluruh caleg dalam pemilu legislatif tahun depan. Kuncinya, terus merapatkan barisan, menjalin kerjasama, serta komunikasi yang baik antarcaleg. Terutama, bagi sesama caleg di satu daerah pemilihan.

“Bagilah zona daerah masing-masing se-suai dengan keberadaan konstituennya, se-hingga target perolehan suara dapat tercapai dengan efisien dan efektif,” kata Suhardi de-ngan suara mantap.

Pernyataan senada juga disampaikan Ke-tua Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Kalteng DR. H. Ujang Iskandar. Menurut Ujang, kerjasama dan komunikasi yang baik dan berkesinambungan merupakan kunci utama pemenangan kursi DPR. “Jangan sa-ling curiga dan menghujat sesama caleg. Mari saling bergandengan tangan untuk meraih kursi DPR sebanyak-banyaknya,” ajak Bupa-ti Kabupaten Kotawaringin Barat ini penuh semangat.

Pada akhir acara, sebagai ucapan syukur menempati kantor baru, dilakukan pemoto-ngan tumpeng oleh Ketua DPD Partai Gerin-dra Kalteng. t mBo

ACARA buka bersama yang dihelat Pimpinan Pusat Perempuan Indonesia Raya (PP PIRA) pada Jumat (19/7) di kantor DPP Partai Gerindra, Jl. RM. Harsono Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, berlangsung meriah. Sejumlah calon legislatif (caleg) DPRD dan DPR RI Gerindra turut hadir dan menambah kehangatan acara tersebut. Apalagi ada sejumlah caleg yang mengaku baru pertama kali hadir dalam acara yang digelar PIRA, dan baru kenal dengan pengurus PIRA. Selain para caleg, di acara itu tentunya hadir segenap jajaran pengurus PP PIRA, termasuk Dewan Pembina dan Dewan Penasihat PP PIRA.

Acara buka bersama diawali ceramah keagamaan yang disampaikan oleh Habib Mahdy Alatas, yang juga Ketua Umum PP Gerakan Muslimin Indonesia Raya (Gemira). Dalam tausiyahnya, Habib Mahdy antara lain mengingatkan, pentingnya kerja keras dan kepasrahan kepada Allah SWT.

Menurut Mahdy, keinginan menjadi caleg merupakan cita-cita yang mulia. Apalagi kalau diikuti niat turut membangun bangsa dan negara. Namun, kata Mahdy mengingatkan, untuk mencapai cita-cita itu tidaklah mudah, membutuhkan perjuangan dan kerja keras, selain kepasrahan kepada Allah.

“Banyak caleg yang lolos menjadi anggota DPR, meski daerah pemilihan (dapil) yang bersangkutan bukanlah tempat yang dia kenal atau kuasai. Namun, kalau Allah sudah memutuskan seseorang menjadi anggota DPR maka tidak ada yang bisa menghalanginya”, kata Mahdy menambahkan.

Juga pada kesempatan itu dimanfaatkan untuk sosialisasi Tim Media online Gerindra dan sosialisasi 6 Program Aksi Partai Gerindra menuju pemilu 2014.

Ketua Umum PP PIRA, dr. Sumarjati Arjoso dalam kesempatan itu, minta agar para caleg untuk tidak putus asa kalau nanti ternyata tidak lolos menjadi anggota DPRD atau DPR RI. Sumarjati mengingatkan, para caleg hendaknya jangan hanya siap menang, tapi juga siap kalah. Artinya, meski tidak lolos jadi anggota DPRD atau DPR RI, yang penting siap menghantarkan Prabowo menjadi presiden.

Tapi, menurut Sumarjati, perjuangan mengantarkan Prabowo menjadi presiden pada 2014 akan menjadi lebih mudah jika Gerindra memperoleh 20% anggota DPR RI. Karena itu, keinginan menghantar Prabowo menjadi presiden harus didahului oleh keberhasilan semua caleg menjadi anggota DPR.

“Kita butuh 20% kursi di DPR RI, dan itu wajib dipenuhi dengan cara keberhasilan kita duduk di DPR. Jadi perjuangan mendukung Prabowo harus didahului keberhasilan kita jadi anggota DPR”, ujar Sumarjati menambahkan.

Sumarjati juga berpesan, agar seluruh caleg senantiasa membangun komunikasi. Tidak menganggap caleg lain sebagai pesaing, namun sebaliknya, sesama caleg harus saling mengisi dan melakukan sharing dalam membangun kekuatan menjaring konstituen. t mBofo

to d

oK

. d

Pd

Ge

Rin

dR

a K

ali

ma

nta

n t

en

Ga

h

foto

do

K. P

P P

eR

em

Pu

an

ind

on

eS

ia R

aya

BaKom GeRindRa

Bukber dengan Awak MediaFADLI Zon selaku ketua Badan Komukasi (Bakom) Partai Gerindra menyelenggarakan buka puasa bersama dengan para wartawan media cetak, online dan elektronik bertempat di Benhil Cafe, Jl. Penjernihan 1, Kav 1, No. 1 Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (29/1).

Sekretaris Bakom M. Asrian Mirza selaku tuan rumah menjelaskan, buka puasa bersama ini bertujuan untuk tetap menjaga hubungan harmonis antara Bakom dan wartawan yang biasa meliput kegiatan Bakom khususnya, Partai Gerindra umumnya.

“Kerjasama dengan kawan-kawan wartawan merupakan bagian dari keberhasilan kerja Bakom. Ke depan hubungan baik ini akan terus ditingkatkan,” kata Asrian.

Dalam kesempatan itu, Fadli Zon meluangkan waktunya menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan para wartawan mengenai isu-isu terkini. Antara lain pemilihan Gubernur Sumatera Selatan dan UU Pilpres. t mBo

foto

an

di

nu

R h

am

di

Page 12: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

12 : wawanCarafo

to m

uS

tafa

Ke

ma

l

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

SIAPA yang tak kenal dengan Der-ry Drajat Anggadipura (43 tahun). Aktor film dan sinetron serta pre-senter ini telah dua dasawarsa ber-gelut dengan dunia hiburan, sejak awal 1990-an. Lebih dari 100 ju-dul sinetron melibatkan namanya, antara lain: Kecil-Kecil ngobyek sebanyak 100 episode, tayang di RCTI (2007-2007); Samsonwati, TPI (2009-2010); Gatot Kaca, TPI (2009-2010); Cucu Menantu, Indo-siar (2009-2010); Get Married series, SCTV (2011); dan nada Cinta, In-dosiar (2011). Sementara film layar lebar yang pernah dibintanginya antara lain: Cerai di Blkitz produksi Megapleks (2008); Basah (2008); lihat Boleh, Pegang Jangan (2010); dan eyang Kubur (2013).

Selain itu, ia juga memiliki Production house di bilangan Jati Warna, Pondok Gede, Bekasi. Di perusahaan ini, Derry berkesempa-tan mengembangkan bakat di dunia seni. Mulai dari penulis, sutradara, hingga penata artistik. Ia juga turut andil dalam produksi beberapa ju-dul film, video klip, iklan, company profile, film dokumenter, dan film independen.

Sejak tahun 2009, Derry mulai menjajal bergelut di ranah politik. Awalnya ia mencalonkan diri seba-gai caleg Partai Amanat Nasional (PAN) dapil Jawa Barat II. Namun minimnya persiapan dan pengala-man membuat langkahnya terhenti. Namun itu tidak membuatnya pa-tah arang. Pada 2010-2011 ia men-

Derry Drajatindonesia Yang Riweuh

coba peruntungan menjadi calon wali kota dalam pemilukada Wali Kota Kota Depok, sebagai calon independen. Lagi-lagi upayanya itu belum membuahkan hasil.

Nah, menghadapi pemilu 2014, Derry kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Gerindra untuk dapil Jabar 6, meliputi Kota Bekasi dan Depok. Seperti tidak ingin mengulang ke-salahan di masa lalunya, jauh-jauh hari Derry sudah mempersiapkan program dan upaya-upaya untuk mendulang suara.

Kepada Gerakan indonesia raya, Derry bercerita banyak, baik me-ngenai pencalonan dirinya sebagai anggota legislatif, penilaian ter-hadap kondisi Indonesia saat ini, kiprahnya di dunia artis dan seba-gai seorang politisi. Berikut petikan wawancaranya:

Apa yang melatarbelakangi Anda terjun ke dunia politik?

Ini sudah saya perjuangkan sejak lama. Bahkan pada 2009 saya sudah jadi caleg melalui partai tetangga. Waktu itu saya tidak berbekal pen-galaman yang cukup. Semua serba terburu-buru, karena ada aturan sis-tem suara terbanyak. Saya berpikir dengan latar belakang artis langkah saya akan lebih terarah.

Dari semua itu, dasar saya ber-politik sesungguhnya merujuk pada silsilah dalam keluarga. eyang saya Wiradikarta adalah seorang Wedana di Jawa Barat, kakek ayah saya seo-

rang kepala desa, bahkan bapak saya juga kepala desa. Ketika bapak saya jadi kepala desa, saya sering diajak berkunjung ke berbagai tempat, baik urusan kerja maupun keluar-ga. Saya pikir inilah yang memupuk diri saya dalam menjalani kehidu-pan, khususnya untuk terjun dalam dunia politik.

Kalau kemudian setamat SMA saya masuk ke IKJ (Institut Kese-nian Jakarta), itu karena saya juga punya darah seni. Dulu bapak saya memiliki padepokan yang serius mengembangkan seni bela diri. Saya turut terlibat dalam kegiatan itu.

Tak kalah penting, peristiwa 1998 juga sangat memengaruhi ke-hidupan saya. Sejak itu saya selalu mengikuti kegiatan, arah kebijakan pemerintah, hingga sepak terjang politikus. Itu membuat saya sa-dar tentang Indonesia. Dan priha-tin dengan kondisi yang dihadapi bangsa ini. Semboyan reformasi yang ingin membawa hidup yang lebih baik, ternyata tidak teralisasi sampai sekarang.

Pada saat yang sama, sebagai pekerja seni saya terlibat jauh da-lam dunia seni dan budaya. Saya ikut dalam misi kebudayaan, dan berkesempatan memamerkan bu-daya Indonesia di berbagai nega-ra. Rata-rata mereka sangat takjub dengan seni budaya Indonesia. Me-reka kaget, Indonesia yang mereka kenal sebelumnya adalah Indonesia banyak demo, kerusuhan, tawuran, konflik antaretnik, seperti yang di-

wartakan media. Setelah menyaksi-kan seni budaya Indonesia ternyata Indonesia tidak sekeras yang mereka kira. Indonesia meniliki seni budaya yang sangat indah, meskipun kein-dahan itu tidak mendapat respon di dalam negerinya sendiri.

Bagaimana ceritanya Anda ikut dalam pemilukada wali Kota De-pok?

Di dalam diri saya seperti ber-kecamuk. Sebagai pekerja seni saya ingin berjuang, bekerja dan mem-bangun serta mempertahankan dan meningkatkan Indonesia. Dan ketika 2009 mendapat kesempatan maju sebagai calon legislatif, maka saya berusaha dengan harapan bisa mengubah dari dalam, dan bisa ber-suara. Cuma memang pada saat itu bekal saya sangat kurang. Terlalu mendadak, belum tahu peta.

Itu menjadi pengalaman yang luar biasa. Dari peristiwa saya ti-dak merasa gagal total, saya me-rasa mendapat suara banyak, tapi belum bisa mempertahankan dan mengelolanya. Kemudian pada 2010-2011, saya terlibat lagi dalam kegiatan politik, itu pemilukada Kota Depok. Semula saya ada di antara koalisi partai, tapi saya fikir kalau koalisi saya tidak akan sukses. Setelah itu saya istikharah, lalu saya diajak seorang tokoh di Depok, dan ia terbuka kemungkinan jadi calon

ata masyararakat kita belum mema-hami bagaimana memilih pemim-pinnya. Itu sangat fatal. Selain itu, partai ternyata tidak menggunakan cara yang baik untuk memperoleh suara dari masyarakat. Masyarakat seperti membeli kucing dalam ka-rung. Masyarakat selalu memakai cara instan.

Sedang di pemilukada Depok, saya berfikir independenlah yang paling benar, dan ketika tidak jadi juga tidak masalah, karena saya diu-sung masyarakat.

Bagaimana Anda melihat indo-nesia saat ini?

Indonesia buat saya itu riweuh, artinya membingungkan. Ibaratnya Indonesia itu seperti orang ling-lung. Apa yang harus saya kerjakan untuk Indonesia itu kadang saya juga kebingungan. Kalau saya me-lihat Indonesia dari beberapa unsur, misalnya, ketika mau mengatakan pembangunan ekonomi berhasil jelas-jelas tidak. Buktinya, hutang semakin besar, mencapai Rp 2.000 triliun. Dengan hutang sebesar itu bagaimana kita akan bilang ekono-mi Indonesia berhasil.

Lalu ngomong soal kesejahte-raan masyarakat. Nyatanya 60% penduduk Indonesia petani, dan mereka mengeluh. Mereka cende-rung kekurangan. Berbicara nelayan juga sama, pengusaha kecil sama, ibu rumah tangga semua sama. Jadi saya nggak tahu, dari segi mana kita bisa bilang bahwa Indonesia berha-sil.

Dari segi lain, Indonesia dibi-lang negeri yang kaya akan pangan dan energi. Buktinya pangan dan energi kita kacau. 70% energi kita dikuasai asing. Jadi mau ngomong apa lagi. Pengusaha semua me-ngeluh, karena alasan infrastruktur. Dan berbicara mengenai pemerin-tah, mulai dari pusat hingga daerah semua kacau, 60% tertangkap KPK karena korupsi. Karena itu saya bi-lang Indonesia adalah negara yang riweuh dan membingungkan.

Dari mana harus memulai mem-bangun indonesia?

Pertama kekuasaan harus dike-lola oleh partai yang siap berkor-ban, siap berjuang dan mengabdi. Jadi untuk membangun Indonesia, nomer satu kita harus memiliki seo-rang pemimpin yang siap melayani dan mendahulukan rakyatnya. Dia, seorang pemimpin yang tidak mau kompromi, pemimpin yang siap melayani, dan memperjuangkan rak yatnya. Itu yang pertama.

Ini dipertegas oleh survei yang mengatakan bahwa rakyat tidak merasa dilayani, tidak merasa diper-juangkan, bahkan rakyat tidak me-rasa dibantu oleh pemerintah. Jadi jelas untuk membangun Indonesia adalah pemimpin yang siap mene-rapkan ekonomi kerakyatan, dan mendahulukan kepentingan rakyat.

Kenapa tidak dari dulu masuk Gerindra?

Pastinya, Gerindra ketika itu partai yang masih baru, dan pen-galaman politik saya saat itu juga sa ngat minim. Selain itu partai te-tangga mengajak saya terlebih da-hulu. Jika Pak Prabowo mengajak saya lebih dulu, ceritanya bisa lain. Yang penting kita butuh pengala-man. Apalagi saat itu ada peluang, karena sistem suara terbanyak. t

independen. Juga belum berhasil. Tapi, dari situ, bukan hanya ilmu politik yang saya dapat, tapi juga seluk beluk masyarakat kita yang sangat beragam dan dinamis.

Ada pendapat, artis memiliki kesempatan menang lebih besar dalam pemilu dibanding profesi lain, pendapat Anda?

Saya tidak setuju dengan penda-pat tersebut. Saya tidak menyang-kal elektabilitas artis relatif tinggi, tapi tidak bisa diraih denhan cara untung-untungan. Butuh kerja ke-ras. Lihatlah kenyataannya, tidak banyak artis yang terjun ke politik. Hanya karena artis dekat dengan media, seolah-olah pendukungnya seabrek-abrek.

Jadi, teorinya, elektabilitas atau popularitas memang membantu, tapi yang namanya pemilu, calon yang popular harus punya cara yang jitu untuk menjaga suaranya. Ja ngan berfikir kalau ada dia (artis), lalu orang ngumpul, lalu delapan bulan atau sepuluh bulan lagi di TPS, me-reka akan memilih dia. Oh, jangan seperti itu. Kita tidak boleh berfikir polos, mereka datang ke TPS pas-ti memilih kita, itu tidak berlaku. Sekali lagi, tanpa dukungan taktik meramu elektabilitas, jangan harap akan terpilih.

Pengalaman apa yang Anda da-pat selama bergelut dalam dunia politik?

Di pileg 2009, saya sedih, terny-

Page 13: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

FiGur : 13

Berlari Cepat bersama Gerindra

Jadi Duta Pariwisata Bali Utara

Modal Suara

Cinta Laura

Purnomo

Iis Sugianto

foto

tRi S

uS

ilo

foto iStimeWa

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

NAMANYA pernah menghiasi layar kaca dengan membintangi berbagai sinetron. Itulah Cinta Laura, artis begitu mudah dikenali, bukan saja wajahnya blasteran Indonesia-Jerman tapi karena logatnya yang masih kental kebarat-baratan. Tapi sejak kuliah di Amerika, Cinta jarang terdengar lagi kipahnya. Dia pun hanya datang bila liburan tiba, seperti saat puasa. Namun, yang membuatnya tak menduga adalah saat liburan ke Bali awal tahun lalu. Pameran film “Oh Baby” ini diminta menjadi Duta Pariwisata Bali Utara oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana.

“Aku seneng banget bisa jadi Duta Pariwisata Bali Utara, apalagi diminta langsung oleh Bupati Buleleng,” ujar Cinta. Dan, Ia mengaku tak tak keberatan jadi duta pariwisata Bali Utara, karena Bali selatan dinilainya terlalu ramai. Apalagi, “Bali Utara lebih bagus, karena banyak lumba-lumba di pantai Lovina, i love dolphin very much,” tambahnya.

Namun Cinta punya syarat, yakni agar pemerintah daerah Bali Utara bersedia menjaga kebersihan laut dan pantai di sekitarnya. Sebab, katanya, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan pantai di Bali Utara masih sangat kurang. t if

MeSKI rambut mulai menipis dan sedikit beruban, namun penampilan tetap atletis. Itulah mantan atlet pelari cepat Purnomo. Nama Purnomo mengharumkan Indonesia dalam ajang Olimpiade Los Angeles 1984. Kala itu, lelaki kelahiran Ajibarang, Jawa Tengah itu, 12 Juli 1962 itu masuk final dan menjadi wakil Asia di pesta olahraga bergengsi kelas dunia itu. “Saya dijuluki manusia tercepat di Asia,” kenangnya.

Meski Purnomo sudah tidak lagi menjadi atlet tapi tetap mengabdikan dirinya di kepengurusan PB PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Kini kesibukannya akan bertambah setelah bergabung dengan Partai Gerindra menjadi calon anggota legislatif. “Soalnya saya kenal Pak Prabowo sudah cukup lama,” katanya. Apalagi kalau bukan urusan olahraga yang memperkenalkan keduanya.

Bukan hanya karena kenal dengan kenal dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto itu membuat ia bergabung dengan Gerindra, menjadi bakal caleg, malinkan juga karena ia sepakat dengan perjuangan Gerindra yang mengutamakan visi kerakyatan. “Partai Gerindra harus berlari cepat,” kata pengusaha reklame ini. Ya, maksudnya tercepat dalam mengejar ketertinggalan dalam perolehan suara. t if

LAMA tak terdengar suara merdunya, penyanyi tahun 1980-an ini muncul sebagai calon anggota legislatif Partai Gerindra. Dia adalah Iis Sugianto. “Modal saya maju sebagai calon anggota legislatif adalah suara,” ujarnya. Iis pun mendendangkan sebait lagu “Jangan Sakiti Hatinya” yang membuat namanya melejit. Meski lagu lawas, namun tembang itu tak lekang di makan waktu.

Perempuan bernama lengkap Kuspuji Istiningdyah Sugianto pun mantap melangkah untuk memperebutkan suara di daerah pemilihan delapan Jawa Barat. Namun Iis bukanlah artis pemula menekuni dunia politik. “Dalam lima tahun terakhir saya sudah mulai terjun ke dunia politik. Saya juga sudah dilamar banyak partai,” katanya. Namun pilihan pun jatuh ke Gerindra.

Iis mengaku tak punya banyak kenalan di Gerindra. Tapi, ia tertarik melamar manjadi caleg setelah membaca pengumuman rekrutmen partai ini. “Waktu diwawancara, saya deg-degan juga. Wawancaranya lama seperti sedang tes untuk S2,” kenangnya. Hasilnya, Iis dinyatakan layak menjadi caleg Gerindra dan siap memperebutkan suara di dapilnya dengan modal suara merdunya. t if

Derry Drajat

foto

tR

i S

uS

ilo

Page 14: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

14 : dari lanTai 17

Masyarakat Adat Jangan Dikriminalkan

undang-undang nakeswan perlu direvisiPeRUBAHAN perundang-undangan me ru pakan hal yang biasa. Apa lagi bila produk perundang-undangan tersebut sudah tidak relevan dan tidak lagi sesuai perkembangan zaman. Karena itu, Fraksi Partai Gerindra sepakat dengan usul merevisi Undang Undang Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan). Perubahan ini menjadi kebutuhan dan jaminan untuk kepastian hukum terkait pengamanan maksimal terhadap pengeluaran hasil inseminasi buatan, pencegahan penyakit hewan menular di dalam suatu wilayah dan penegakan hukum terhadap pelanggaran atas kesejahteraan hewan.

Namun, perubahan itu harus men-jamin pengelolaan sumber daya hewan secara bermartabat, bertanggungjawab dan berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Serta untuk mencukupi kebutuhan pangan, barang dan jasa asal hewan secara mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan. “Perubahan ini juga harus mengurangi ketergantungan terhadap impor daging sapi, seperti yang selama ini terjadi dan membentuk tata niaga hewan dan daging hewan yang bebas kartel,” kata Mestariany Habie, dalam catatan pandangan mini fraksinya. t if

Gerindra Dorong Lembaga Keuangan Pertanian

foto muStafa Kemal

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

PeMeRINTAH dan DPR ak-hirnya menyepakati Rancangan Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (RUU P3H) disahkan menjadi Undang-Undang. Pengesahan di-la kukan dalam rapat paripurna, pertengahan Juli lalu. Perjalanan RUU ini menjadi undang-un dang memang cukup lama, hingga 11 tahun atau lebih dari dua periode masa bhakti anggota DPR.

Dalam UU ini, ketentuan pidana cukup mendominasi, hingga 27 pasal. Ketentuan pida-na dalam UU P3H itu ditujukan bagi orang perseorang dan korpo-rasi. UU itu menyebutkan adanya pidana penjara paling sedikit satu tahun dan paling lama lima tahun bagi orang perseorang. Selain itu, juga ada pengenaan denda paling tinggi Rp 5 miliar.

Sementara untuk korporasi, sanksi pidananya penjara paling sedikit lima tahun dan paling lama 15 tahun, dan denda paling tinggi Rp 15 miliar. Ketentuan pidana ini dianggap akan mam-pu menjerat para pelaku perusak hutan, atau akan mengurangi tingkat kerusakan hutan.

Meski Fraksi Partai Gerindra setuju dengan undang-undang ini, namun memberi catatan. Sa-lah satunya jangan sampai UU ini mengkriminalkan masyara-kat adat yang tinggal di kawasan hutan. “Karena itu, batas hutan adat harus diperjelas. Harus ada demarkasi mana yang termasuk hutan adat dan mana hutan milik negara,” kata anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Gerindra Agung Jelantik Sanjaya. t if

Jadwal ulang pembahasan apbnSUDAH menjadi kebiasaan di setiap kementerian dan lembaga, setiap akhir tahun penyerapan anggaran akan menumpuk. Hal ini tidak sehat untuk mengefisien-kan kinerja dan memanfaatkan anggaran yang berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Negara). Karena itu, Fraksi Partai Gerindra memberikan sa-ran, yakni melakukan penjadwa-lan ulang pembahasan APBN de-ngan memajukan atau setidak nya meng hilangkan rutinitas pem-buatan APBN yang menghabis-kan waktu selama bulan Juni-Juli. Kemudian melakukan sinkroni-sasi periode pajak dengan periode APBN untuk menghindari keku-rangan dana pada triwulan awal periode anggaran. Lalu membe-rikan insentif bagi pegawai untuk memimpin proyek pembangun-an, khususnya jika sasaran proyek mampu dipenuhi.

Yang tak kalah penting ada-

lah memotong birokrasi tender dengan menaikkan besaran mi-nimum proyek/pengadaan yang harus dilakukan melalui tender. Konsekuensinya, mekanisme au-dit internal perlu diperkuat dalam setiap departemen dan daerah. “Tapi juga memberikan insentif kepada dapartemen atau daerah yang mampu menyerap anggaran secara maksimal dari sisi kuali-tas dan kuantitas,” kata Rindoko Dahono Wingit dari Fraksi Partai Gerindra, saat menyampaikan pandangan terhadap RUU ten-tang Pertanggungjawaban atas Pe-laksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2012.

Pemerintah melalui Menteri Keuangan telah menyampaikan keterangan pemerintah tentang RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN 2012. Pe-nyampaian RUU ini merupakan amanat konstitusi untuk menda-patkan persetujuan DPR. t if

SeTeLAH ditunggu cukup lama, Indonesia akhirnya me-miliki Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (UU P3). Inilah produk hukum yang dinilai akan mampu memberi perlindungan kepada para petani, yang selama ini selalu dikalahkan dalam persaingan.

Menurut Menteri Pertanian Suswono, UU ini diperuntukkan bagi petani penggarap tanaman pangan yang tidak memiliki la-han usaha tani dan menggarap paling luas dua hektar. Lalu bagi petani yang memiliki lahan dan melakukan usaha budi daya ta-naman pangan pada lahan paling luas dua hektar, kemudian peta-ni hortikultura, pekebun, atau peternak skala usaha kecil sesuai dengan kriteria yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Suswono menambahkan, sa-lah satu tujuan perlindungan dan pemberdayaan petani adalah un-tuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian petani dalam rang-ka meningkatkan taraf kesejah-teraan, kualitas, dan kehidupan yang lebih baik.

“Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan peran dan komitmen dari pemerintah, pe-merintah daerah, swasta, ma-syarakat luas, dan pemangku kepen tingan lainnya untuk sin-ergis meningkatkan keberdayaan petani melalui berbagai kebijakan dan implementasinya yang sudah dirumuskan UU ini,” lanjutnya.

Bagi Fraksi Partai Gerindra, UU ini tidak boleh berhenti se-batas produk hukum, tapi benar-benar memberi perlindungan ke-pada petani. Sebab, saat ini para petani di Indonesia tidak pernah

beranjak dari kubangan kemis-kinan. Padahal petani dan usaha tani menentukan prospek keta-hanan pangan Indonesia di masa depan. Pada saat yang sama, pen-dapatan petani tidak mencukupi untuk meningkatkan kesejah-teraan. “Karena itu, para petani harus dilindungi dari monopoli dan korporasi, terutama dari sisi

on farm,” kata anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Gerindra Agung Jelantik Sanjaya saat membacakan pandangan mini fraksi.

Partai Gerindra mendukung strategi perlindungan dan pem-berdayaan petani yang diarahkan kepada akses permodalan, peme-rataan serta nilai tambah. “Perlu didorong pada upaya Bank Per-

tanian secara khusus, perlunya asuransi kerugian bagi petani. Karena iklim saat ini sulit dipre-diksi,” kata Agung. Sebab, petani merupakan profesi mulia yang menjadi tulang punggung keta-hanan pangan. Ketidaktegasan dalam memberi perlindungan akan berpotensi membuat nasib petani makin terpuruk. t if

Page 15: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

“Sudah Saatnya Saya Masuk Dunia Politik!”

: 15

foto iStimeWa

profilNuraina “Shaden” Samputry

Dengan modal pengalaman berorganisasi sewaktu masih kuliah di Singapura, Nuri Shaden menceburkan diri dalam kancah politik. Ia dipercaya menjadi ketua DPC Partai Gerindra DKI Jakarta, dan tercatat sebagai caleg DPRD DKI Jakarta.

oleh aGuStaman

edisi 28/TaHun iii/aGusTus 2013

NAMA Nuraina Samputry barangkali kalah popular dengan nama Nuri Shaden. Padahal, kedua nama ini merujuk pada subyek yang sama. “Nuraina itu ya nama saya. Sebelumnya orang memang mengenal saya sebagai Nuri Shaden,” papar vokalis kelompok band Shaden ini kepada wartawan tabloid Gema indonesia raya.

Nama Shaden sebelumnya dikenal penyuka musik Indonesia dari kelompok musik pop yang melesat berkat single lagu “Dunia Belum Berakhir“ (2000) dan album “Tak Ada Habisnya” (2003). Grup band ini vakum setelah seorang personelnya, yang tak lain adik Nuri, bersekolah di luar negeri. Masa vakum itu dimanfaatkan Nuri untuk alih profesi menjadi artis sinetron dan layar lebar. Salah satu film yang dia bintangi adalah Seventeen. Nuri juga sempat bermain dalam sinetron Cinderella bersama kekasihnya (kini suaminya), Hikmal Abrar Nasution.

Saat ini, nama Nuraina dipakai oleh Nuri sebagai identitas resmi untuk kampanye calon anggota legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra pada pemilu 2014. Pertanyannya, kenapa perempuan kelahiran Jakarta, 25 Maret 1984, ini tiba-tiba tertarik terjun ke politik dan memilih Partai Gerindra sebagai kendaraan politiknya?

“Dibilang tiba-tiba nggak juga, karena sewaktu kuliah di TMC University College di Singapura sudah aktif berorganisasi,” ujar Nuri memberi alasan. Lalu, pada 2012, ia bergabung dengan Gerindra, dan sejak 1 Maret 2013 dipercaya menjadi Ketua DPC Gerindra Jakarta Selatan. “Itu artinya, saya memang punya bakat berkomunikasi dan punya kapasitas sebagai politikus. Jadi, bukan sekedar memanfaatkan keartisan saya lalu ikut menjadi caleg,” jawabnya tegas.

Akan halnya memilih partai Gerindra sebagai kendaraan politiknya, Nuri mengaku, ada beberapa alasan. Pertama, ada sosok Prabowo Subianto. “Dari pihak keluarga saya, sebagian besar tumbuh dari kehidupan pemerintahan (eksekutif ), namun yang sangat mendorong saya terjun ke dunia politik adalah keinginan besar untuk mencari pimpinan nasional yang tegas, bijak, konsisten, dan punya komitmen untuk menyejahterakan rakyat. Itu semua ada pada figur Pak Prabowo,” ujar anak pasangan H. Sukry Bey (mantan birokrat di Pemprov DKI Jakarta) dan Hj. eina Lucia ini.

Nuri lalu bercerita, bagaimana ia merasa begitu tergetar saat mendengar pidato mantan Panglima Kostrad itu pada ulang tahun ke-lima Partai Gerindra, Februari lalu. “Saya lihat beliau mengajak kader-kader maju melakukan perubahan untuk bangsa Indonesia, dan beliau menangis,” kata alumni SMAN 70 Jakarta ini. Tangisan itulah yang membuat Nuri mengagumi sosok Prabowo.

“Masih ada orang yang sangat mencintai Tanah Air dengan sepenuh hati. Beliau mengajak anggota-anggotanya untuk mela-kukan perubahan dengan semangat. Kalau pemimpinnya semangat, tentu anggotanya akan lebih semangat lagi,” ujar Nuri tentang sosok Prabowo, calon presiden Indonesia mendatang. Inilah salah alasan Nuri tertarik dengan Gerindra.

Alasan lainnya, menurut Nuri, baginya Gerindra adalah partai yang mempunyai keberpihakan kepada kesejahteraan rakyat. Melalui platform ekonomi kerakyatan serta memiliki konsistensi dan kesantunan berpolitik sejak era pendiriannya sampai sekarang. “Tidak kalah penting, keterbukaan Partai Gerindra yang membuat generasi muda memiliki ketangguhan mental untuk menjaga kesantuan berpolitik, saling menghormati antara senior dan junior,” katanya lagi.

Nuri berharap, bila kelak terpilih menjadi wakil rakyat, ia ingin melakukan perubahan bagi Indonesia, khususnya rakyat di DKI Jakarta. “Saya ingin membuat perubahan meskipun kecil,” ujar ibu dari Radef Rosuli (3) ini. Ia juga bertekad melaksanakan tugas pokok dan fungsinya guna menyinergikan program Pemda, khususnya yang terdapat pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) unit daerah. Selain mengaplikasikan ‘6 Program Aksi Partai Gerindra’ menjadi program yang rasional dan bermanfaat langsung bagi kepentingan rakyat.

Nuri mencontohkan soal penanggulangan penyakit HIV/AIDS di Ibu Kota Jakarta. Laporan Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, kasus kumulatif HIV/AIDS di Jakarta per 30 Juni 2012 mencapai 25.893 yang terdiri atas: 20.775 HIV dan 5.118 AIDS. Angka ini menempatkan Jakarta berada pada peringkat pertama diukur dari jumlah kasus yang terdeteksi di Indonesia.

Juga, apabila terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, Nuri akan menempatkan pendidikan anak-anak usia dini di Ibu Kota

menjadi fokus perhatian Nuri. Di Jakarta, menurut Nuri, jumlah anak usia antara 0-6 tahun terdapat sekitar 1 juta lebih. Sekitar 70% dari anak-anak itu belum mendapatkan pendidikan. Padahal, usia dini merupakan masa keemasan (golden age) dimana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya.

Pada masa usia dini, jelas Nuri, pertumbuhan otak berlangsung sangat cepat. Perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting dalam menentukan kualitas anak di masa depan,” ujar pelantun lagu “Usia 17” bersama Ariel Noah ini. Dan, pendidikan anak usia dini sebenarnya menjadi kebutuhan anak, terutama anak-anak yang

tinggal di pemukiman sempit, dengan fasilitas yang kurang mampu mendukung proses tumbuh kembang anak. Misalnya, anak yang tinggal di rumah dengan satu kamar tidur dan satu ruang tamu. Maka, “Yang ada di benak di anak hanya kamar tidur dan ruang tamu saja. Mereka tidak mengenal dengan perbendaharaan kata-kata bermain, ruang keluarga atau kamar belajar,” ujar perempuan berdarah Minang ini.

Untuk itulah, kalau nanti terpilih, Nuri lebih suka menggeluti bidang pendidikan “Kalau boleh memilih, ya saya ingin ditempatkan di Komisi e,” kata Nuri. Komisi e adalah komisi yang membidangi pendidikan dan kebudayaan. t

Page 16: Gema uTama>> indonesia >> FiGur >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR28.pdfGema Gelora membangun bangsa Indonesia yang terhormat, adil, sejahtera, berdiri di atas

Ketua Dewan Pembina Prabowo SubiantoDan Keluarga beSar Partai gerinDra

1 SYAWAl 1434 H

Maaf Lahir Batin

Idul FitriMengucapkan Selamat

fb.com/Gerindrafb.com/PrabowoSubianto

[email protected]@prabowosubianto.info

@Gerindra@Prabowo08

youtube.com/GerindraTvyoutube.com/djojohadikusumo

www.partaigerindra.or.id I www.prabowosubianto.info

Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160Telp +6221 789 2377, 780 1396, Fax +6221 781 9712