gema st aloysius gonzaga edisi paskah

40
GEMA Edisi Khusus Paskah 2014

Upload: gema-paskah-algonz-2014

Post on 31-Mar-2016

249 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

"Dipilih Untuk Melayani" berisi tentang kegiatan acara paskah di Paroki St. Aloysius Gonzaga Cijantung dan juga beberapa Informasi dan Renungan mengenai Tema Paskah 2014.

TRANSCRIPT

Page 1: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 1

Page 2: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 20142

Iklan Timur Jaya

Page 3: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 3

DAFTAR ISI

Page 4: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 20144

Pertama-tama, atas nama Panitia Paskah 2014 Paroki St. Aloy-sius Gonzaga, yang

pada tahun ini ditugas-kan kepada Wilayah

kami,

kami mengucapkan Syukur atas tugas penyelengga-raan perayaan Paskah ta-

hun ini, yang dapat terlaksana berkat bantuan serta duku-ngan moril maupun materiil dari para Ibu/Bapak sekalian.

Yang kedua, secara lebih ter-

perinci kami ingin mengucapkan banyak terima kepada :

1. Pastor Paroki : Pastor Barnabas Billi Ngongo CSsR. dan Pastor Marselinus Silviandre Ta CSsR. 2. Para anggota Dewan Paroki Hari-an dan Pleno beserta para Seksi-sek-sinya.3. Para Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan4. Para warga di Paroki Aloysius Gonzaga dan sekitarnya5. Semua kelompok Kategorial 6. Pihak Kemanan dan aparat terkait penyelenggaraan perayaan ini.7. Para Donatur internal dan Exter-nal Paroki.8. Para anggota Putra/Putri Altar, Prodiakon, Koor, Lektor, tatip, Ko-ster, Satpam, dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per-satu .....9. Rekan-rekan kerja anggota Panitia Paskah 2014

Yang Ketiga, kami menyadari bahwa seberat apapun tugas yang diberikan kepada kami selaku panitia Paskah 2014 tidak akan berarti apa-apa bila dibandingkan dengan penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib. Namun kami merasa berharga karena bisa

mengambil bagian dalam peran kecil sebagai pelayan para Ibu/bapak seka-lian pada perayaan Paskah ini. Semoga pelayanan yang kami berikan ini dap-at memberikan kemudahan dan ken-yamanan para umat dalam merayakan Paskah tahun ini.

Yang terakhir, kalau ada hal-hal yang baik didalam penyelenggaraan per-ayaan ini , itu adalah berkat Roh Kudus yang turut bekerja menyempurnakann-ya. Namun bila ada hal-hal yang kurang berkenan dan tidak memuaskan hati Ibu/bapak sekalian, itu adalah bukti ketidak mampuan kami sebagai penye-lenggara. Untuk itu SAYA mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Seperti tema Paskah tahun ini : DI-PILIH UNTUK MELAYANI, maka semoga perayaan Paskah tahun ini membawa hikmah dalam kehidupan kita selanjutnya. Mari kita menghaya-ti dan mewujudkan tema Paskah ini , agar tidak percuma Tuhan memilih kita untk Melayani.Terima kasih dan Selamat Paskah . Tu-han selalu memberkati kita semua. Amin.

Jakarta, 12 April 2014.

Page 5: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 5

Mohon maaf atas keterlambatan penerbitan Ma-jalah GEMA Edisi Khusus Paskah 2014. Selain karena beberapa kendala teknis, keterlambatan ini dilakukan supaya beberapa foto pilihan mulai Rabu Abu sampai Minggu Paskah dapat kami su-guhkan kepada para umat dalam ruang halaman yang terbatas ini. Foto-foto lainnya dapat dilihat pada halaman facebook berikut : goo.gl/TQaLMF

Secara khusus tim Redaksi mengucapkan terima kasih kepada masbro Benediktus Panji selaku seksi KOMSOS Paroki yang telah banyak membantu kami dalam pembuatan majalah ini.

Selamat Paskah dan selamat menikmati !

Y.B. Ari Handoko S

Page 6: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 20146

Sambutan Romo Paroki

z

Umat beriman yang terkasih, Hari Raya Paskah setiap ta-hun selalu dirayakan umat Yahudi dan juga umat Kristiani di

seluruh dunia. Namun Paskah bagi umat Yahudi berbeda dengan Paskah bagi umat Kristiani, walaupun terkandung makna yang sama, yakni Allah membebaskan umatnya dari segala bentuk pen-indasan dan maut.

Penganut Yahudi memaknai Paskah sebagai perayaaan atas kasih Allah yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan ratusan tahun bangsa Mesir, dengan mengorbankan anak domba sulung yang darahnya dioleskan di setiap pintu rumah agar terhindar dari maut, dan dagingnya dimakan dengan roti yang tak beragi.

Peringatan kasih Allah dalam pembebasan yang disebut Paskah orang Yahudi itu, dahulu juga dirayakan oleh Yesus Kristus, pen-ganut Yahudi.

Sedangkan makna Paskah bagi kaum Kristiani, Yesus “Sang Anak Domba” Allah mengorbankan diriNya dengan mati

di kayu salib sebagai penebusan dosa seluruh umat manusia agar manusia terbebas dari perbudakan nafsu jahat manusia

dan Iblis, agar manusia memperoleh keselamatan abadi.

Yesus yang menurut kepercayaan umat Kristiani disalibkan pada hari Jumat, dan kematianNya selalu diperingati umat Kristiani se-bagai Hari Jumat Agung, pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati dan dirayakan sebagai Hari Raya Paskah di seluruh gereja di dunia.

Kematian dan kebangkitan Kristus itu sangat penting, karena tan-pa kebangkitan Kristus, iman Kristen runtuh tidak ada apa-apanya. Karenanya umat Kristen hendaknya memahami dan menghayati mendalam makna Paskah ini, agar umat tidak sampai mudah jatuh dalam pengaruh iblis dan kejahatan di kehidupan ini.

Umat beriman yang terkasih,Paskah biasanya hanya diadakan dalam ruang gereja dalam ben-tuk kebaktian (misa), perjamuan kudus (ekaristi), dan paling ban-ter aksi sosial dan mungkin acara rutin mencari telur Paskah bagi anak-anak.

Paskah Kristen berpusat pada kebangkitan Kristus yang adalah puncak dari karya penyelamatan yang dikerjakan Kristus. Bagi iman Kristen, hal itu amat vital dan mendasar. Sedemikian pent-ingnya, Paulus bahkan mengatakan: tanpa Kebangkitan Kristus, iman Kristen runtuh dan tidak ada apa-apanya. Jadi, apabila pe-mahaman dan penghayatan akan Paskah kurang berkembang dan tidak mendalam, maka mudah diduga bagaimana nasib dari iman Kristen.Bila Paskah yang begitu vital dan mendasar ternyata kurang di-

SAMBUTAN

Page 7: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 7

hayati dan dipahami, bisa jadi iman Kristen juga kurang berkem-bang dan hidup. Bisa jadi tak cukup ada dampak yang signifikan dari kebangkitan Kristus itu dalam hidup sehari-hari. Dengan ungkapan yang keras mungkin dapat dikatakan bahwa kita masih tetap tinggal dalam kematian dan belum merasakan kebangkitan

Sebelum Yesus menampakkan diri kepada para murid sesudah kematianNya, para murid hidup dalam keputus-asaan dan ke-hampaan. Iman mereka, hidup mereka, sikap mereka, menggam-barkan betapa mereka dikuasai oleh kematian, keputusasaan, dan ketakutan.

Namun, ketika mereka menerima pernyataan dan kenyataan bah-wa Yesus sudah bangkit, hidup mereka, sikap mereka, keberanian mereka demikian berubah. Pendek kata, telah terjadi perubahan hidup yang revolusioner.

Di depan mahkamah agama yang mengadilinya, mereka bahkan dengan tegas berani bersaksi: Dan keselamatan tidak ada di da-lam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kisah Rasul 4: 12).

Suatu keberanian bersaksi yang belum pernah terjadi sebelumn-ya. Dulu mereka takut bersaksi, sekarang mereka secara terbuka dan dalam risiko tinggipun dapat dengan tenang melakukannya.

Mengapa ada perubahan yang demikian besar? Karena melalui kebangkitan Kristus, kita menjadi ciptaan baru. Sedemikian ber-bedanya, sehingga bagaikan hidup dan mati. Yang lama sudah berlalu, sudah mati, sudah berakhir dan baru sesungguhnya su-dah muncul, sudah hidup.

Manusia lama dengan segala dosa dan kesalahan, sudah dikubur, dan muncul manusia baru yang memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kerajaan kekekalan yaitu Manusia

Paskah. Manusia Paskah harus menjadi garam dan terang di ten-

gah-tengah lingkungannya.Manusia Paskah harus senantiasa mewarnai, mempengaru-

hi dalam hal yang positip bagi lingkungannya.

Orang Kristen ditantang untuk menjadi garam dan terang di tengah lingkungannya yang sering justru kurang kondusif bagi terciptanya iklim yang positif. Justru di situlah, saat iklim yang ada kurang kondusif, Manusia Paskah bisa menjadi berkat bagi sesamanya.

Di tengah lingkungan yang tidak adil, kehadirannya harus mem-bawa dan menegakkan panji-panji keadilan. Di tengah-tengah ketidakbenaran, kehadirannya harus menyuar-akan suara kebenaran. Di tengah-tengah kehidupan yang bobrok dan maksiat, kehad-irannya harus membawa kedamaian dan perbaikan.Di tengah-tengah kehidupan yang tidak jujur (korupsi), kehad-

irannya harus membawa kejujuran yang tulus. Di tengah-tengah masyarakat yang hipokrit (munafik), kehad-irannya harus membawa ketulusan. Pendek kata, sesuatu yang berdampak positip harus keluar dari kehidupan anak-anak Tuhan, Manusia Paskah.Saat ini kita hidup di tengah-tengah bangsa Indonesia yang ten-gah dilanda krisis berkepanjangan akibat salah urus (mismanaje-men) negara, semenjak zaman dahulu.Kehidupan berbangsa yang berkualitas menjadi persoalan tersendiri bagi bangsa ini.

“Jadilah terang di tengah kegelapan, jadilah garam di tengah ketawaran hidup ini.“

Bangsa ini memerlukan figur dan pribadi yang jujur, berkarakter baik untuk menyongsong perubahan yang dramatik di era mi-lenium ini, terlebih untuk mengantarkan bangsa ini keluar dari krisis ekonomi-politik berkepanjangan.

Umat beriman yang terkasih,Semoga setiap hari yang kita lalui menjadi perjalanan Paskah kita dan senantiasa kita bawa Tema APP kita tahun 2014 ini “Dip-ilih Untuk Melayani” Semakin Beriman, Semakin Bersaudara, Semakin Berbelarasa. Kita bukan hanya berpikir dan bertindak untuk kebahagiaan kita sendiri, keluarga kita masing-masing, na-mun kita berani untuk melayani ke luar dari diri dan keluarga kita juga. Karena Tuhan anugerahkan kebahagiaan bukan hanya untuk diri sendiri saja, tapi untuk diberikan kepada orang lain juga, itulah kebahagiaan sejati. Melayani itu berani berkorban, berani berbagi waktu, berani berbagi tenaga dan pikiran untuk kebaikan orang lain juga. Kebaikan anda baru berarti kebaikan, bila anda membagikannya.

Pada kesempatan ini, saya juga mengucapkan terima kasih ke-pada Panitia Paskah 2014 yang diemban oleh Wilayah IV yang terdiri dari Lingkungan St. Andreas, St. Lukas dan St. Markus. Terima kasih atas segala sumbangsih waktu, pikiran dan tena-ga yang sudah didedikasikan bagi Gereja St. Aloysius Gonzaga, sejak Rabu Abu hingga Hari Raya Paskah. Terima kasih kare-na telah memberikan segalanya yang terbaik, sehingga Paskah dirayakan dengan khidmat dan penuh sukacita.

Akhir kata, Saya mengucapkan Selamat Paskah. Semoga Paskah membawa semangat baru bagi kehidupan kita dalam beriman, bersaudara dan berbelarasa di dalam keluarga, wilayah, lingkun-gan, kelompok kategorial dan di tengah masyarakat. Mari terus melayani, karena untuk itu kita dipilih oleh Tuhan.

Salam dan berkat melimpah,

Rm. Barnabas Bili Ngongo CSsRPastor Kepala Paroki St. Aloysius Gonzaga, Cijantung

Page 8: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 20148

Page 9: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 9

Page 10: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201410

Hampir setiap tahun, bersama dengan para peziarah, saya

mengikuti upacara Tirakatan Wafat Yesus di Gereja Kubur Suci, Jerusalem, Israel, tempat Yesus disalibkan, dibaringkan dan dimakamkan.

Pagi itu, Jumat Suci, 29 Maret 2013, kira2 pukul 07.30 waktu setempat, udara masih cukup

dingin, para Romo Fransiskan dalam arak-arakan panjang memasuki Gereja Kubur Suci. Bapak Uskup Jerusalem Fouad Twal yang akan menjadi selebran utama, berada di barisan paling belakang dari arak-arakan tersebut. Sesudah iring2 para Romo dan Bapak Uskup masuk, umat kemudian berhamburan memasuki Gereja Kubur Kudus tersebut. Namun karena keterbatasan tempat untuk “tirakatan” wafat Yesus, sebagian besar umat, mengikutinya dari bawah bukit Kalvari. Hampir 3 jam upacara Wafat Yesus berlangsung hikmat dengan doa2 dan bacaan2 panjang dengan bahasa latin, serta koor yang ikut membuat “syahdu” suasana doa tersebut. Kami dari Indonesia membawa serta buku “pekan suci” sehingga kami bisa mengikuti bacaan2 yang dibacakan dalam upacara tersebut. Senang bahwa kami berkesempatan untuk menyambut komuni suci juga. Namun lebih daripada itu, berada dekat2 tempat dimana Yesus disalibkan dan dimakamkan, ada getaran berkat yang kami reguk. Demikian orang Jawa bilang, “Ngalap berkah”.

Sesudah upacara tirakatan wafat Yesus selesai, kami melanjutkan dengan kunjungan ke Kalvari, tempat Yesus dibaringkan dan juga Makam Yesus. Tentu saja kami harus sedikit antri untuk bisa mendekat, menyentuh bahwa mencium tempat dimana Yesus telah pernah berada di situ. Berziarah semacam ini, bisa membangkitkan kenangan akan apa yang terjadi kurang lebih 2000 tahun yang lalu. Kenangan masa lalu yang dihadirkan di masa kini, dapat membuat iman kita makin kokoh karena peristiwanya memang benar-benar terjadi di tempat ini, meski sudah ribuan tahun yang lalu.

Fakta mengenai Gereja Kubur Kudus

Benar2 fakta yang unik bahwa Gereja Kubur Kudus ini dimiliki (Status quo) oleh beberapa denominasi dari Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Koptik Mesir, Gereja Armenia, Gereja Ortodeok Siria dan juga Gereja Ethiopia. Hal

ini berdasarkan ketetapan Sultan di tahun 1757. Menarik lagi bahwa keputusan sebelumnya yang dibuat di tahun 1246 menetapkan bahwa hak menjaga pintu masuk Gereja ini dipegang oleh dua keluarga Islam. Keluarga yang satu menyimpan kuncinya dan keluarga yang lain tiap hari membuka dan menutup pintu Gereja ini. Karena kepemilikan oleh beberapa Gereja, maka Gereja-gereja tersebut juga berhak untuk melaksanakan ibadat2nya sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama. Demikian seringkali kesalahan kecil saja di antara mereka, dapat menimbulkan kesalah-fahaman yang dapat menyebabkan pertengkaran. Sungguh sebuah situasi yang ironis.

Di dalam kompleks Gereja Kubur Kudus tersebut ada beberapa hal yang perlu kita

fahami dengan lebih mendalam.

Pertama, sebuah fakta yang amat menarik, bahwa batu tempat salib Yesus ditancapkan, adalah sebuah batu

yang memang kurang bagus dibandingkan batu lain yang berada tidak jauh dari tempat itu. Batu yang memang dibuang oleh para tukang bangunan. Hal ini mengingatkan kita akan perikop yang ada di Injil, “ ... Batu yang dibuang oleh tukang – tukang bangunan telah menjadi batu penjuru ...”, Markus 12 : 10. Benar, puncak Kalvari, tempat Salib Yesus berdiri, telah menjadi batu penjuru. Semua umat yang percaya kepada Yesus, tak akan pernah melewatkan perhatian dan ketertarikannya pada tempat tersebut. Tempat itu telah menjadi fokus bagi para peziarah untuk menumpahkan semua rasa cintanya bagi Sang Juru Selamat telah disalibkan dan wafat di situ untuk menebus dosa-dosa umat manusia, dosa-dosa kita.

Kedua, fakta yang juga menarik secara lokasi seperti yang kita temukan di dalam Injil, “Dekat tempat

dimana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah

Mengenang Wafat Tuhan di Jerusalem, Tanah Perjanjian, Israel

FA. ArijantoTour Leader Stella Kwarta Wisata

ZIARAH

Page 11: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 11

dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ”, Yohanes 19 : 41 – 42. Benar bahwa makam Yesus DEKAT dengan tempat dimana Yesus disalibkan. Namun dewasa ini baik Bukit Golgotha maupun tempat dimana Yesus dimakamkan, tidak dapat kita lihat lagi keasliannya seperti jaman dulu, karena berbagai bangunan yang berdiri dari dulu hingga abad ke-20.

Ketiga, di bawah Salib Yesus ditancapkan, ada

sebuah kapel, Kapel Adam namanya. Ada legenda yang mengatakan bahwa Adam, manusia pertama itu, dimakamkan di Bukit Kalvari. Ketika Yesus wafat darah dan air mengaliri tengkorak Adam, sambil meniadakan dosa-dosanya. Demikian karena satu orang manusia dosa masuk ke dunia dan berkuasa dan oleh karena satu orang Manusia juga, dosa itu dihapuskan. Inilah alasan kenapa gambar

tengkorak dilukiskan dalam penyaliban Yesus dan tengkorak melambangkan seluruh umat manusia.

Keempat, Mater Dolorosa atau Ibu Yang Berduka. Di sebelah kiri dari tempat di mana Yesus disalibkan,

ada sebuah patung Bunda Maria yang berduka, matanya dilukiskan menangis karena berkaca-kaca, jantungnya tertusuk dengan belati kecil mengingat kesedihannya yang sangat dalam, PutraNya yang dia rawat dan jaga sejak dari dalam kandungan, harus wafat di kayu salib, meski tanpa salah, dicambuk dan didera, dipermalukan di depan umum, jatuh tiga kali di jalan salibNya, diludahi dst. Bunda Maria hadir dalam jalan salib Yesus. Kita pun berjumpa secara istimewa dengannya dalam jalan salib perhentian yang ke-4, Yesus berjumpa dengan ibuNya dan perhentian yang ke-13, ketika Maria memangku Jenazah Yesus yang diturunkan dari salib. Demikian Bunda Maria juga akan terus mendampingi hidup kita, mendoakan kita, juga bahkan ketika kita ada dalam saat-saat yang amat sangat sulit, ketika persoalan tampak tak ada jalan keluar.

Itulah beberapa hal yang bisa kita perdalam, meski dalam perjalanan ziarah yang sesungguhnya, masih ada hal lain

yang bisa diperdalam lagi.

Penutup, Perayaan Paskah yang juga dirayakan oleh orang Yahudi, selalu dirayakan pada bulan Abib (Musim Semi),

maka perayaan Paskah kita pun tak akan jauh-jauh dari bulan Maret dan April setiap tahunnya. Perayaan Paskah kita akan selalu berdekatan atau bersamaan dengan Paskahnya orang Yahudi, meski mempunyai makna yang berbeda. Paskah / kebangkitan Tuhan ada karena Kristus telah pernah wafat. Dengan secara istimewa kita mengenangkan wafat Tuhan (Tirakatan), maka kita pun akan bisa merayakan Paskah / Kebangkitan Tuhan dengan hati yang penuh syukur dan meluap. Amin.

Page 12: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201412

Page 13: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 13

Page 14: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201414

DIPILIH UNTUK MELAYANIOleh : Stephanus Broto Santoso

Paskah tahun ini diawali den-gan pesta demokrasi pemilu

legislatif pada tanggal 9 April 2014. Harapan rakyat yang tercermin da-lam berbagai hasil survey selalu mengerucut kepada tokoh rakyat, capres/cawapres, serta partai yang berjiwa : “melayani”; selain pra-syarat lain seperti integritas pribadi serta kompe-tensi, mengingat masa depan Negara dan bangsa ini. Dunia bisnis juga mempunyai moto : “Service is the core of business”; agar keuntungan berli-pat ganda, maka perusahaan harus punya strate-gi memuaskan pelanggan, yaitu dengan prinsip : “melayani”.

Tema APP KAJ tahun 2014 ini : “Dipilih untuk me-layani”. Gereja mengajak kita semua mawas diri. Dalam suasana laku tapa selama 40 hari, seperti Tuhan Yesus berpuasa selama 40 hari di padang gurun, kita diajak merenungkan sejauh mana kita konsisten sebagai murid Kristus. Apakah kita sungguh telah mengikuti Dia ? Tuhan Yesus bers-abda :”Anak manusia datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani, bahkan menyerahkan nya-wa….” (Matius 20 : 28). Bukan hanya bersabda, Tuhan Yesus juga telah memberikan contoh dan teladan ketika membasuh kaki para murid (Yo-hanes 13 : 1-20). Dan Yesus memberi perintah : “Jikalau aku membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu….” (Yohanes 13 : 13-17). Teladan dan perintah ini terus dipe-lihara dan dipraktekan oleh Gereja sepanjang jaman. Salah satu identitas Gereja adalah sikap

melayani. Motivasi dasar sikap ini karena Allah lebih dahulu melayani dan mengasihi dalam diri Kristus Yesus. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, semua sabda dan karya Yesus merupakan manifestasi Allah yang mengasihi dengan melayani umat-Nya : menyembuhkan, mengajar,

mengusir setan, memberi makan ribuan orang, memberkati anak-anak, mengampuni pendosa, membangkitkan orang mati, memanggul salib, sengsara, dan wafat.

Peristiwa Paskah membuka mata batin para mu-rid, bahwa Yesus yang selama ini mereka ikuti dan akui sebagai guru dan nabi, ternyata adalah Al-lah sendiri; Sang Emanuel, Allah yang hadir, yang mau merendahkan diri dengan mengambil rupa seorang hamba sampai mati di kayu salib (Fil 2 : 5-8). Maka para murid, yang diwakili Thomas berseru : “Ya tuhanku dan Allahku” (Yoh 20 : 28). Maka sejak saat itu, Gereja selalu melaksanakan perintah Yesus, Sang Allah Putera, yakni mem-beri kesaksian hidup dalam semangat saling me-layani dalam semangat persaudaraan (bdk. Kis 4 : 32 – 37). Dengan tekun berdoa serta merayakan Ekaristi, untuk meneguhkan iman dan pelayanan mereka, sehingga membuat banyak orang tertar-ik mengikuti Kristus (Kis 2 : 41 – 47). Tuhan Yesus yang bangkit senantiasa menyertai melalui Roh KudusNya (Yoh 14 : 15 – 31).

Dalam perjalanan sejarah lebih dari 20 abad, Gereja konsisten melayani sebagai bukti kes-etiaan dalam mengikuti Kristus. Di Indonesia,

RENUNGAN

Page 15: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 15

sejarah membuktikan bertambah/berkemban-gnya Gereja, antara lain dan terutama karena karya pelayanan ini : kesehatan, pendidikan, so-sial ekonomi, dll. Masyarakat tahu dan mengakui bahwa cinta kasih dan pelayanan tanpa pamrih merupakan ciri khas Gereja. Maka ajakan mawas diri APP 2014 ini semoga menggugah hati dan se-mangat kita untuk lebih melayani. Melalui talen-ta yang dianugerahkan Tuhan kepada kita mas-ing-masing, mari kita wujudkan dan buktikan bahwa kita adalah pengikut Kristus. Melayani dengan ikhlas dan rendah hati untuk memba-hagiakan serta menolong orang lain. Mulai dari hal yang paling kecil dan sederhana sampai yang spektakuler. Mulai dari lingkup keluarga, lingkun-gan maupun wilayah, paroki, tempat kerja, RT/RW, kelurahan, kecamatan, kota, bahkan sampai tingkat nasional, mari kita buktikan bahwa kita 100% Katolik dan 100% Indonesia. Memang melayani membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, harta, perhatian, dll. Tetapi di saat kita tergoda untuk tidak melayani, maka pandan-glah Yesus yang disalib serta mohonlah kekuatan padaNya. Ingatlah pesan St. Paulus : “ Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini ti-dak sebanding dengan kemuliaan yang akan din-yatakan kepada kita” (Rom 8 : 18). Sampai kapan kita harus melayani ? Sampai saat Tuhan Yesus datang ketika tarikan nafas terakhir kita. Dan kita boleh mendengar suara Yesus berkata : “…hari ini juga engkau aka nada bersama-sama Aku di dalam Firdaus !” (Luk 23 : 43)

Selamat Paskah ! !

FILM ROHANI

TERBARU

Son of God Film ini berkisah tentang kehidupan Tuhan kita Yesus yang diceritakan dari lahir, penyaliban hingga kebang-kitan akhir. Peran Yesus sendiri diperankan oleh aktor Diogo Morgado. Meskipun tidak se-epic The Passion of The Christ beberapa tahun lalu, tapi kehadiran Film ini bisa membuat kita merasa makin dekat dengan Yesus.

Jadi yang belum sempat nonton, yuk ditonton.

Noah

Seorang pria dipilih oleh Tuhan untuk melakukan misi penting yaitu penyelamatan sebelum banjir bandang yang menghancurkan dunia. Film yang disutradai oleh pembuat film Life of Pi, Darren Aronosky mendapat banyak Pertentangan tentang izin tayang yang gagal di banyak negara, tetapi film ini tetap wajib ditonton. Diperani oleh aktor kawakan Russell Crowe, dan ak-tris cantik pemeran hermione di sekuel Harry Potter, Ema Watson. Serta didukung aktris dan aktor terkenal lainnya seperti Jennifer Connelly, Logan lerman dan Anthony Hopkins membuat film ini sayang untuk dilewatkan.

Page 16: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201416

Page 17: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 17

Page 18: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201418

Berperan Aktif dalam Upaya Menyelamatkan Kehidupan

Tema APP 2014 tahun ini masih satu rangkaian dari tema Tahun Pelayanan Gereja sejak 2011. Namun

yang membedakan pertemuan Prapaskah kali ini dengan bulan Kitab Suci & Bulan Keluarga adalah spirit dalam membangun 2 sikap bathin Kristiani, yakni :

Niat untuk bertobat dan Komitmen untuk semakin mencintai sesama dengan aksi yang nyata.

Topik diskusi yang diangkat dalam 4 kali pertemuan lingkungan, lebih menekankan pada perencanaan dan tindakan secara konkrit di tingkat umat basis, untuk se-makin memberdayakan kaum lemah, kecil, miskin & terp-inggirkan. Gereja ingin memberikan sentuhan wajah baru kepada dunia, melalui gerakan nyata umat Katholik yang lebih memiliki kehangatan & kepekaan hati terhadap pen-deritaan sesama.

Jika melihat Tema tersebut, sie PSE Paroki Algonz akan punya peranan sangat besar untuk mewujudkan gera-kan umat yang dimaksud. Kami sie KKS membantu untuk memberikan tinjauan biblis, sebagai dasar pergerakan itu. Maka pada tgl 2 Maret lalu, kami mengadakan aca-ra Sosialisasi Materi APP 2014, yang dihadiri sekitar 140

orang, para Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan, Fasilitator Lingkungan, Prodiakon, Katekis, & OMK di lingkungan Paroki Algonz. Materi sosialisasi tersebut, diteruskan ke-pada seluruh umat paroki dalam pertemuan di masing2 lingkungan.

Satu hal yang menarik, dipilihnya Prof. Muhammad Yunus (pemenang Nobel Perdamaian thn 2006), sbg tokoh di pertemuan minggu ke 4. Beliau seorang dosen ekonomi di Bangladesh, yg pada thn 1980an membuat koperasi simpan pinjam kecil2an untuk rakyat miskin, hingga men-jadi sebuah Grameen Bank, satu2nya bank di dunia yg memberi akses bagi para pengemis untuk bisa mendapat-kan kredit. Dalam waktu singkat, 500.000 pengemis terse-lamatkan hidupnya melalui bank tersebut. Mimpi besar beliau adalah menolong 100-500 juta rakyat miskin di seluruh dunia melalui Grameen Bank. Semua itu dilaku-kan Muhammad Yunus dengan satu niat murni yg sangat kuat :

“Berperan Aktif dalam Upaya Menyelamatkan Ke-hidupan”.

Untuk membekali para Fasilitator Lingkungan dalam memotivasi pergerakan umat basis, pada tgl. 2 April lalu, sie KKS Algonz bekerjasama dgn Komisi Kerasulan KItab Suci KAJ, telah mengadakan Workshop : “Bagaimana Menjadi Fasilitator yang Handal”. Dihadiri sekitar 70 orang fasilitator, dan para peserta menyatakan ‘mendapat banyak hal’ dari acara tersebut. Puji Tuhan !

Segala upaya telah kami lakukan, bersama para Fasilitator Lingkungan yang terlatih. Kami sangat berharap partisipasi umat paroki Algonz semakin meningkat, untuk bertindak nyata mewujudkan Cinta Kasih Allah, melalui program2 kemanusiaan yang membumi. Mari kita mulai dari suatu yang kecil & konkrit. Namun bila itu dilakukan dengan ke-sungguhan, dalam skala paroki akan menjadi sebuah ge-lombang besar, yang akan membawa harapan baru bagi kaum lemah, kecil, miskin & terpinggirkan. Karena pada dasarnya, menjadi Katholik adalah menyadari bahwa : Kita semua Dipilih untuk Melayani.

SELAMAT PASKAH 2014, TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Oleh : Raphael Soesanto.

KKS

Page 19: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 19

Page 20: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201420

PASKAH : Memenuhi Ruang Hati oleh : romo Ino. CSsr

Satu pengalaman akan Tuhan lebih meyakinkan daripa-da sejuta pengetahuan tentangNya maka pengalaman Iman akan Kebangkitan Yesus seharusnya dialami se-

tiap umat kristiani, karena kebangkitan Yesus adalah bukti Cinta Maha Dahsyat yang Bapa lakukan bagi umat manusia, dan dalam kebangkitan Yesus itu karya keselamatan Bapa menjadi paripurna. Lantas bagaimana agar kita sungguh boleh diselamatkan melalui iman akan Kebangkitan Yesus? Demikian hasil wawancara KOMSOS paroki dengan Romo Marselinus Silviandre Ta, CSsR pada hari Rabu, 16 April 2014.

Apa arti dan makna Paskah Kebangkitan Tuhan Yesus bagi Romo? Sebagai seorang Imam dan sebagai gembala

umat di paroki Cijantung saat ini ?

Paskah itu memenuhi kekosongan. Hal ini berangkat dari kondisi makam Yesus yang kosong disaksikan oleh para muridNya, karena Yesus sudah bangkit, tidak ada di dalam makam itu lagi. Kondisi para murid ketika itu kosong bah-kan sampai pada tingkatan ketidak percayaan bahwa Gurun-ya sudah bangkit, “Tuhan telah diambil orang dari kuburN-ya, dan kami tidak tahu dimana Ia diletakkan” (Yoh 20:2). Dari makam yang kosong itu, kita mendapatkan suatu kesa-daran baru, yakni Yesus bangkit dan tiada lagi dalam makam itu, telah mengisi kekosongan hati para muridNya. Pribadi Tuhan Yesus yang sengsara, wafat dan bangkit, beralih dari makam itu dan masuk dalam hati dan jiwa. KebangkitanNya menjadikan kepenuhan iman dalam diri setiap yang percaya. Dan karena kesadaran akan kepenuhan iman akan Yesus itu, maka manusia harus berbelarasa.

Peristiwa Paskah, menunjukkan bahwa Bapa dan Yesus ada-lah SATU, suatu sinergi yang Maha Sempurna dalam mewu-judkan Karya Keselamatan bagi manusia. Peristiwa Paskah merupakan peristiwa Belarasa yang luar biasa, yang Tuhan lakukan bagi kehidupan manusia.

Peristiwa kebangkitan Yesus tak boleh di lepaskan dari seng-sara dan wafat yang Ia alami. Yesus sendiri menunjukkan bahwa dengan KebangkitanNya, Ia adalah Pribadi yang se-lalu siap sedia, terbuka dan berkomitmen akan segala tugas yang Bapa berikan. Setia pada perutusanNya. Maka peristiwa Paskah berarti penuh kesiap-sediaan, keterbukaan diri serta komitmen akan tugas pelayanan bagi orang lain dan Gereja.

Apa yg mau dikatakan sehubungan dengan Tema APP 2014 yakni “Dipilih untuk Melayani”?

Pertama kali mendengar, membaca tema APP 2014 ini, ada rasa syukur luar biasa karena Tuhan percaya kepada setiap pribadi dari kita untuk ambil bagian dalam karya pelayanan. Kapan Tuhan memilih dan menetapkan kita menjadi Pe-layan GerejaNya? Yakni saat kita dibaptis (Roma 6:3-11). Sabtu Suci yang lalu, kita membaharui Janji Baptis itu. Kita bukan hanya DIPANGGIL melainkan DIPILIH oleh Tu-han untuk MELAYANI.

Pertama, saat kita dipilih menjadi Dewan Paroki Harian, Karyawan gereja,Ketua Seksi, Ketua Wilayah, Ketua Ling-kungan, Ketua Kelompok Kategorial, dan juga saat kita di-pilih untuk menjadi warga gereja, warga lingkungan, petugas

BINCANG

Page 21: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 21

liturgi dalam perayaan Ekaristi KEMAUAN itu sudah ada, namun KOMITMEN seringkali masih harus diperjuangan untuk juga ada dan dimiliki. Komitmen dalam melayani berarti siap untuk berkorban seperti yang Yesus telah tun-jukkan dalam peristiwa Paskah: siap mengorbankan wak-

tu, tenaga, pikiran, bahkan mengorbankan nyawa untuk memberikan yang terbaik bagi GerejaNya. Dengan berkomitmen artinya kita sungguh memberi diri tanpa syarat untuk tugas pelayanan dan untuk menerima segala konsekuensi dari tugas pe-layanan itu.

Kedua ialah tentang perka-winan Katolik. Dalam mendampingi calon-calon pasangan yang akan saling menerimakan sakramen Perkawinan, ban-yak terjadi persoalan yang cukup mendasar, seperti calon-calon mempelai yang berbeda agama, calon-calon pasangan yang belum sungguh-sungguh mengerti apa arti dari sebuah perkawinan itu. Tidak jarang saat mereka mempersiapkan perkawinan, mereka membawa segudang persoalan yang tidak mereka sadari. Pendampingan orang tua atas anak-anak tidak boleh terabaikan sama sekali. Pendampingan juga merupakan wujud pelayanan, orang tua dipilih untuk men-dampingi mereka, memberikan nutrisi-nutrisi rohani yang tepat bagi kehidupan iman mereka. Jadilah orang tua super: Ada waktu cukup untuk mendengarkan anak-anak.

Mengapa Yesus memilih untuk mengambil Jalan Kebangkitan?

Menjawab pertanyaan ini, kita tidak boleh melepaskan per-istiwa-peristiwa yang Yesus alami sebelum bangkitNya, yak-ni ada jalan sengsara dan wafat-Nya. Dengan memilih jalan kebangkitan, Yesus mau katakan bahwa yang SEMPURNA itu mahal harga dan tak semudah mem-balikkan telapak tan-gan. Nyawa taruhan-nya. Hanya melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus karya keselamatan terlaksana. Inilah bukti pengorba-nan diri Allah tanpa syarat, semata-ma-ta karena cintaNya

yang besar kepada manusia (Yesaya 53:4-7).

Namun KESELAMATAN itu bersifat TAWARAN; bersifat PRIBADI/PERSONAL. Layaknya sebuah ta-waran, kita pilih APAKAH KITA MAU MENERIMA DAN TERBUKA AKAN KESELAMATAN YANG TUHAN ANUGERAHKAN DENGAN SEGALA BENTUK KONSEKUENSI YANG HARUS DI-TANGGUNG? Ya atau tidak? Melalui Yesus, Allah sudah tunjukkan caranya; jalannya. Jalan Keselamatan itu sudah dibuka, maukah kita men-empuh jalan itu, menempuh Jalan Hamba, Jalan Seng-sara, Jalan Wafat dan Jalan Kebangkitan.

Letak kerapuhan manusia karena sering memilih jalan-nya sendiri dan bukan yang telah Allah tunjukkan. Ma-nusia ingin senang sendiri tanpa belarasa dengan orang lain, ingin menang sendiri tanpa bersaudara dengan orang lain, dan ingin eksklusif dalam hidup iman ka-rena segala pengetahuannya dan kekuasaannya, tanpa beriman bersama di dalam persekutuan. Keselamatan itu personal, namun dalam mencapainya kita bisa ber-sama-sama untuk mencapainya dengan cara SALING MELAYANI. Allah dan Yesus adalah SATU dalam mewujudkan keselamatan manusia.

Harapan bagi umat Paroki Cijantung, secara khusus bagi keluarga-keluarga, orang muda dan

anak-anak?

Paskah menjadikan kita pribadi dan komunitas yang mampu untuk mewujudkan Gerakan Pelayanan Bersa-ma. Dan bila ini tidak terwujud berarti kita berhutang. Butuh rencana dan tentunya pengorbanan. Karena tan-pa pengorbanan, rencana tetap hanyalah sebuah renca-na yang tak pernah berujung pada sebuah perwujudan nyata (ingat bahan katekese APP 2014).

1. Berusaha selalu memurnikan motivasi kita dalam pelayanan, sehingga pelayanan yang kita lakukan tidak menjadi cacat. Motivasi pelayanan hendaklah hanya untuk Allah dan sesama semata-mata dan tanpa syarat. Setiap pribadi sungguh mengeluarkan seluruh potensi dirinya bagi pelayanan, meskipun pelayanan tak mendatangkan keuntungan apapun bagi kita. Ibarat lilin yang bernyala, terus meleleh bahkan sampai habis namun berguna bagi orang lain. Lewat peristiwa Paskah dan karya Yesus sema-sa hidupNya, belas kasih Allah dinyatakan. Dia mencintai manusia tanpa syarat. Allah dalam diri Yesus menjadi nyata; Ia tidak mementingkan har-

Page 22: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201422

ta,kuasa dan kehormatan. 2. Allah merencanakan dengan sangat sempurna kar-

ya keselamatan manusia, karena komitmen cinta Al-lah pada manusia tak bisa kompromi, tak bisa dita-war-tawar lagi. Maka Gerakan Pelayanan Bersama ini bukan hanya penting, tapi mendesak. Kita bersa-ma-sama di keluarga-keluarga, lingkungan, kelom-pok-kelompok kategorial dan bersama sebagai Gereja paroki ini harus segera membuatnya. Dewan Paroki, Para Ketua Seksi, Para Ketua Wilayah, Para Ketua Lingkungan dan seluruh umat, merencakan gerakan pelayanan bersama yang tepat sasaran dan sungguh-sungguh menjadi wadah bagi kita untuk mengungkapkan cinta dan belas kasih Allah, kare-na beriman dan dalam ikatan persaudaraan sejati.

Gereja mencatat begitu banyak keprihatinan terhadap anak-anak dan orang muda. Pernikahan bermasalah yang masih terus saja berlangsung, perilaku orang muda katolik yang apatis, dan minimnya keterlibatan anak-anak dan orang muda dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat. Semoga bagaimanapun kesibukan orang tua tidak mengabaikan pendidikan dan pendampingan bagi anak-anak kita. Karena disinilah bentuk pelayanan orang tua yang ambil bagian dalam karya keselamatan Tuhan. Cinta dan pelayanan yang tulus bagi anak-anak hendaknya menjadi nomor satu.

Anak-anak dan orang muda didorong dan diberi kes-empatan untuk bertemu dengan Yesus dan Gereja. Ke-butuhan ini bukan hanya penting namun MENDESAK untuk diwujudkan. KETIDAKAKRABAN anak-anak dan orang muda terhadap Ekaristi dan kegiatan gereja adalah sebuah PETAKA. Jangan lupa, satu pengalaman akan Tuhan lebih meyakinkan daripada sejuta pengeta-huan tentangNya.

Karena kita “Dipilih untuk Melayani”, mari kita ke Galilea! Di sanalah kita

berjumpa Yesus.Selamat Paska untuk kita semua

Demikian wawancara kami dengan Romo Ino, CSsR. Semoga kita semakin diteguhkan dalam iman, peng-harapan dan kasih.

(oleh : Benediktus Panji K)

Melayani Tuhan dan sesama dengan penuh sukacita.

Wawancara Antonius Budi Santosa

Budi masuk sebagai umat Paroki Aloysius Gonzaga Ci-jantung sejak tahun 1996. Budi tinggal di lingkungan

Andreas wilayah IV. Keterlibatan pelayanan di gereja berawal saat pelatihan dan terbentuknya tim lektor–lektris Paroki Aloysius Gonzaga. Bapak dua anak, Adi dan Putri, ini cukup lama bertugas mendampingi kegiatan lektor dan lektris di bawah koordinator tim liturgi Bapak Yosef, satu periode, dan Bapak Mulyono, dua periode. Selain itu, Budi juga melibatkan diri dalam tim pasio, lektor, koor, pen-damping rekoleksi baptis bayi dan lain–lain. Pernah menjadi koordinator tim liturgi, saat ini tugas pelayanan Budi difok-uskan dalam pelayan komuni atau yang disebut dengan Pro-diakon.

Sejak kapan bapak terlibat dalam tim Liturgi Paroki?

Tahun 1997, saat itu saya menjadi anggota yang paling muda dan paling tidak paham liturgi. Namun berkat bimbingan pastor serta tokoh–tokoh liturgi, seperti bapak Hardoko, bapak Sari Seto, bapak Hari, bapak Yosef, bapak Prapto, bapak Eko dan bapak Mulyono, saya dapat menyesuaikan diri.

Program apa yang bapak adakan saat menjadi Koordinator tim Liturgi?

Tidak banyak hal yang saya adakan, salah satunya adalah mengadakan ekaristi bernuansa etnis/inkulturasi.

BINCANG

Page 23: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 23

Apa yang bapak harapkan dengan adanya ekaristi bernuansa etnis/ inkulturasi terebut?

• Kita mengenal hasil budaya daerah. Kita juga menyadari bahwa tinggal di negara yang kaya akan budaya. Dengan kesadaran ini kita berharap umat Cijantung memiliki se-mangat saling menghormati antar suku di Indonesia.

• Menanamkan semangat kecintaan akan budaya daerah kepada generasi penerus kita, sehingga mereka tidak lupa dengan adat budayanya.

• Memfasilitasi umat dari daerah tersebut untuk semakin menghayati misteri ekaristi

• Membangkitkan semangat semakin mencintai ekaristi kepada umat.

Adakah program/kegiatan lainnya ?

• Saresehan dan ekaristi bersama seluruh tim liturgi paroki, seksi liturgi lingkungan dan ketua lingkungan. Termasuk misdinar, lektor, prodiakon, dirigen, organis.

• Katekese ekaristi yang dilaksanakan 10 menit sebelum perayaan ekaristi pada hari Sabtu dan Minggu di gereja selama satu tahun. Kegiatan ini merupakan implementa-si program Keuskupan Agung Jakarta pada tahun Eka-risti.

• Menyelengarakan ekaristi pada peringatan Hari Arwah Sedunia. Pada kegiatan tersebut kita mendoakan dan menghadirkan kenangan yang indah pada orang yang telah wafat dengan memajang foto di papan yang telah disediakan.

Apakah suka dan duka saat menjadi koordinator tim Liturgi?

Sukanya, antara lain:• Kita diberi kesempatan untuk lebih melayani Tuhan.• Banyak mendapat pengetahuan dan pengalaman ber-

liturgi. • Bekerjasama dengan teman–teman Tim Liturgi yang

fasih akan tugasnya • Antar anggota Tim liturgi saling mendukung dan saling

mengisi.• Program berjalan dan mendapat tanggapan umat den-

gan antusias.• Banyak teman, kenalan, dan saudara.

Dukanya :• Merasa bersalah kalau ada petugas yang tidak hadir

kurang siap akan tugasnya.• Merasa bingung saat petugas mendadak memberi infor-

masi tidak bisa bertugas, sehingga sulit mencari peng-ganti.

• Masih ada umat yang belum menghormati ekaristi.• Tingkat kehadiran utusan lingkungan yang kurang saat

pengarahan, pelatihan, maupun seminar tentang liturgi.

Apa sih contoh umat yang tidak menghormati ekaristi?

Menurut saya, istilah yang lebih tepat adalah “mereka belum menghormati ekaristi”, contohnya :• Memakai pakaian yang tidak pantas• Membuat suasana ekaristi berkurang kekhusukannya,

seperti ngobrol saat Homili, mengaktifkan maupun me-mainkan ponsel selama ekaristi

• Menggunakan metode stok barang saat menghadiri eka-risti, yaitu datang saat ekaristi sudah dimulai serta pulang sebelum berkat dilimpahkan

Mengapa bapak mengundurkan diri sebagai koordinator tim Liturgi?

Saya merasa cukup menjadi koordinator selama 1 periode saja, sehingga bisa ada regenerasi dan semakin banyak umat yang terlibat aktif dalam ekaristi. Selain itu kita juga dapat melayani Tuhan dengan cara/ bentuk pelayanan yang lain.Alasan lain adalah adanya tugas tambahan dari tempat ker-ja menyebabkan keterbatasan waktu yang saya miliki untuk secara bersamaan melakukan tugas sebagai koordinator. Su-paya keterbatasan waktu tersebut tidak menghambat pelak-sanaan Liturgi di gereja, maka saya memilih untuk mengun-durkan diri.

Adakah alasan tertentu saat memutuskan menjadi Prodiakon?

Belajar berkonsentrasi hahahaha.Saat menjadi koordinator seksi liturgi, saya tidak bisa mengi-kuti ekaristi dengan baik, karena perhatian saya bercabang antara mengikuti ekaristi dan mencermati pelaksanaan eka-risti, seperti petugas, sound sistem, situasi umat, jalannya ekaristi dll. Saya berpikir bahwa dengan menjadi Prodiakon, saya bisa berkonsentrasi penuh dalam mengikuti Ekaristi.

Apa harapan bapak pada umat di Cijantung?

Jangan jual mahal bila diutus atau dipilih untuk melayani Tuhan dan sesama, sebab Tuhan sudah memberi teladan melayani dengan rela menderita wafat disalib demi menebus dosa kita. Tuhan telah memberi berkat yang melimpah kepa-da kita secara cuma-cuma, jadi ingatlah selalu tema paskah “ Dipilih untuk melayani” dan marilah kita melayani Tuhan dan sesama dengan penuh sukacita.

Selamat Paskah

,

Page 24: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201424

Page 25: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 25

Page 26: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201426

Page 27: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 27

Page 28: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201428

Page 29: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 29

Kisah sengsara Yesus Kristus, yang biasanya kita kenang melalui Ibadat Jalan Salib, dipentaskan oleh Orang Muda Katolik (OMK) St. Aloysius

Gonzaga Cijantung dalam bentuk Visualisasi. Pertunju-kan ini digelar pada Jumat Agung, 18 April 2014, pukul 09.00, di dalam gedung gereja. Dalam visualisasi tersebut diceritakan tentang Sengsara Yesus hingga wafat di kayu salib. Sejak pagi hari ratusan umat katolik di Gereja Santo Aloysius Gonzaga telah memadati gereja untuk mengi-kuti ibadat. Dalam ibadat jumat agung tersebut diperaga-kan kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus hingga wafat di kayu salib. Visualisasi ini juga diiringi oleh kelompok koor OMK paroki yang dipimpin oleh Joko Sutrisno.

Diceritakan bahwa Yesus yang dikhianati oleh Yudas Iskariot kemudian ditangkap oleh para pasukan bait allah ketika sedang berdoa di Taman Getzemani dan diserah-kan kepada Kayafas, Herodes dan Pilatus. Pilatus yang terus dihasut oleh rakyatnya kemudian memerintahkan pasukannya untuk menghukum dan menyalibkan Yesus.Dalam sengsaranya Yesus disiksa, dicaci, diolok-olok dan harus memanggul salib hingga ke Bukit Golgota. Setelah sampai di Bukit Golgota, Yesus disalibkan dan akhirnya wafat. Kisah sengsara yang diperagakan oleh OMK ini bertujuan untuk mengajak umat memahami dan mere-nungkan sengsara Yesus.

Yesus yang mengorbankan darah dan dagingnya untuk menghapus dosa manusia.

Seksi Kepemudaan paroki selaku panitia Visualisasi ini, bersyukur karena selama tiga bulan, kerja keras mereka terbilang sukses. Persiapan dimulai dari pencarian pemain lewat pengumuman lektor selama misa di gereja, mene-mpelkan poster pada mading dan spanduk di stand pen-daftaran depan gereja. Lalu, dilanjutkan dengan peman-tapan pemeran, perlengkapan berupa kostum, make-up,

sound system, tiang penyiksaan, darah, salib dan lainnya.Panitia Tablo menunjuk George Mc Rudhi Ginting men-jadi koordinator pelatih Visualisasi ini yang didampingi oleh Sigit Purwanta dan Ricky Tjondro Waskito. Latihan rutin dilakukan pukul 13:00 pada hari Sabtu dan Ming-gu. Sedangkan menjelang pementasan, latihan dilakukan Senin-Rabu pukul 19:00.

“Saat latihan datang terlambat, pemainnya tidak lengkap, bagi saya merupakan kendala umum tetapi sejauh ini asik-asik saja karena adanya keakraban OMK walaupun saya agak galak,”

ungkap bang George yang pernah kuliah di IKJ (Insti-tut Kesenian Jakarta) jurusan Teater ini. Menurut pen-galamannya tahun lalu saat menjadi Pilatus, secara umum pemain lebih dewasa, lebih gampang tahu kondisi latihan sedang serius atau santai, lebih mempunyai inisiatif un-tuk observasi peran dan minta dilatih privat. Hal ini pun menjadi suatu “tantangan” pelatihan dan gaya bahasa su-paya pemain visualisasi tahun ini lebih paham. Laki-laki kelahiran 19 Maret 1992 ini juga berharap visualisasi 2014 ini dapat memberikan kesan positif yang berbeda.

Antonius Siswanto (Wilayah I), yang dipercaya sebagai pemeran Yesus, mengungkapkan rasa syukur atas keper-cayaan teman-teman kepadanya untuk memainkan peran sebagai tokoh utama dalam kisah sengsara ini. “Awalnya ragu untuk bisa memerankan sosok yang luar biasa, tokoh dunia akhirat, men.. Akhirnya saya coba dan pelatihnya juga makin yakin dengan saya, lalu saya pun belajar dari pemeran Yesus tahun lalu. Peran ini juga sarana perenun-gan bagi saya, kok ada ya.. orang yang sabar dan super kayak Yesus ,” tukasnya. Sementara itu, Moko (Wilayah VIII), yang berperan sebagai prajurit dan algojo Roma-wi, bersyukur karena masih bisa terlibat dalam visualisasi kisah sengsara Yesus ini. “Saya berusaha berperan se-

5

TEATER OMK

Page 30: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201430

baik mungkin supaya umat dapat merasakan dan menghaya-ti sengsara yang dialami oleh Yesus pada waktu itu, sampai banyak yang bilang saya terlalu kejam. Walaupun peran ini sangat bertolak belakang dengan peran saya tahun lalu ,” ujar Moko pemeran Yesus tahun lalu yang juga panitia visualisasi.

Pementasan visualisasi kisah sengsara Yesus ini selain bertu-juan untuk membantu umat menghayati sengsara Yesus, juga bertujuan untuk menjalin persaudaraan antar sesama OMK yang terlibat mulai dari latihan sampai pementasan. Menurut panitia, jumlah orang muda yang diharapkan terlibat masih terasa kurang. Karena itu, mereka masih mengharapkan par-tisipasi kaum muda lainnya untuk ikut ambil bagian dalam pementasan kisah sengsara Yesus mendatang. “Setelah Vis-ualisasi kisah sengsara ini selesai, saya akan melanjutkan ke-giatan kegiatan Teater OMK dengan menghebohkan ulang tahun paroki Aloysius Gonzaga dan Natal supaya kegiatan ini juga menjadi alat gedor buat kegiatan lain,” jelas bang George lagi selaku pelatih dan pengurus kategorial Teater OMK.

Oleh : Veni Veronica

Page 31: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 31

Page 32: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201432

Page 33: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 33

Page 34: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201434

Bagi mereka yang memiliki golongan darah A dan AB saat ini harus mulai menerapkan gaya hidup sehat, sep-erti makan yang benar, rutin berolahraga dan tidak mer-

okok, karena mereka rentan terhadap segala macam penyakit terutama tumor dan kanker, meskipun demikian bukan berarti mereka yang memiliki golongan darah jenis lain kebal terhadap kanker, leukimia atau kanker darah biasanya justru diidap oleh mereka yang memiliki golongan darah B dan O” demikian pe-maparan Joko Setiyawan, pimpinan Yayasan Peduli Kanker In-donesia (YPKI), sebuah lembaga non-profit yang peduli terh-adap pencegahan dan penanggulangan kanker.

Pemaparan tersebut disampaikan dalam acara seminar “Menge-nal dan Mencegah Kanker Sedini Mungkin” yang diselenggara-kan oleh Panitia Paskah 2014 Wilayah IV Yudas Tadeus, Paroki Aloysius Gonzaga, Cijantung, 23 Maret 2014, bertempat di Lt. 2 Balai Paroki.

Dalam seminar dijelaskan bagaimana proses terbentuknya jarin-gan kanker yang memakan waktu cukup lama yaitu 3, 5 bahkan bisa mencapai 25 tahun sehingga kebanyakan penderita kanker baru menyadarinya pada kondisi parah atau stadium lanjut.

Munculnya kanker pada umumnya ditandai dengan berbagai macam benjolan yang terkadang bisa hilang dengan sendirin-ya atau sebaliknya akan semakin mengeras. Terdapat 3 macam benjolan yang merupakan suatu tanda proses terbentuknya kanker yaitu benjolan kelenjar getah bening yang sering mun-cul di belakang telinga, leher bagian belakang atau ketiak, kista yaitu benjolan yang berisi cairan berbentuk gel yang biasanya muncul di sekitar payudara dan rahim, serta tumor yaitu daging yang pertumbuhannya tidak terkendali. Jika penderita tetap pa-sif maka benjolan ini dapat membentuk suatu jaringan tumor yang kemungkinan dapat menyebar ke jaringan tubuh lain den-gan cepat. Tumor yang tadinya jinak dan tidak berbahaya akan berubah menjadi tumor ganas atau yang sering disebut kanker.

Seorang pengidap tumor jinak, misalnya memiliki kista pada ra-himnya, dapat tetap hidup normal asalkan selalu mengupayakan cara hidup sehat, tidak merokok, menghindari stres atau keca-pekan. Namun jika kista tersebut membuat si wanita tampak seperti orang hamil, muncul benjolan di pangkal paha sebelah kiri atau kanan sehingga akan sangat menyakitkan ketika tidur miring, atau kista tersebut memiliki diameter lebih dari 10 cm serta menyebabkan terjadinya pelengketan rahim, maka diper-lukan tindakan lebih lanjut untuk dapat mengatasi penyakit ini.

Kanker seringkali disebabkan oleh 3 faktor yaitu 1) faktor gene-

tik atau keturunan, mereka yang memiliki riwayat kanker dalam keluarga memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kank-er dibandingkan mereka yang tidak mempunyai garis keturunan kanker, 2) faktor lingkungan seperti polusi, radiasi, limbah pabrik atau asap rokok, 3) makanan yang banyak mengandung zat kars-inogen yaitu zat yang seringkali terdapat pada makanan yang mengandung 4P yaitu pemanis dan pewarna buatan, penyedap, serta pengenyal (borax, formalin atau bahan campuran sintet-is dalam jelly), dan 4) factor gaya hidup (obesitas) serta ketidak seimbangan hormon (gampang stres).

Seminar “Mengenal dan Mencegah Kanker Sedini Mungkin” berlangsung selama 3 jam mulai pukul 10.30 WIB serta berakhir 30 menit lebih lambat dari waktu yang telah ditetapkan karena antusiasme peserta dalam sesi tanya jawab yang dipandu oleh dr. Bonar Nainggolan dari YPKI. Hampir separuh peserta yang to-tal berjumlah sekitar 50 orang dari berbagai wilayah dan lingkun-gan di Paroki Aloysius Gozaga mengajukan beragam pertanyaan tentang tumor dan kanker atau berkonsultasi terkait penyakit yang dideritanya.

Ketika beberapa peserta menanyakan tentang perlu tidaknya operasi jika telah divonis kanker, dr. Bonar menyatakan un-tuk tidak selalu menyelesaikan masalah dengan operasi selama pasien tidak terganggu dalam kesehariannya. Peserta juga di-himbau untuk mulai menerapkan cara hidup sehat seperti mem-perbanyak asupan zat antioksidan yang terdapat dalam sayuran seperti brokoli, sawi hijau, pare, tomat, wortel, banyak meng-konsumsi ikan laut segar atau tempe terutama yang dikukus atau direbus dan banyak makan buah-buahan seperti apel hijau, pe-paya mengkal, pear atau melon. Selain itu perlu melakukan olah raga secara teratur, menghindari stres, atau melakukan proses terapi untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit kanker melalui oral terapi (Imunotherapy kanker), dan yang terpenting adalah mengurangi zat karsinogen dengan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung 4P. Di akhir acara dr. Bonar menya-takan, “Saya tidak melarang untuk mengkonsumsi jenis makanan tertentu, namun mulai saat ini sebaiknya makanan yang men-gandung 4P seperti mie instan, sayap, leher dan ceker ayam mulai dikurangi, namun ini tentunya menjadi keputusan Bapak dan Ibu jika ingin mencegah agar tidak terkena kanker karena sekarang ini kita tidak mungkin menghindari faktor-faktor penyebab kanker”.

Oleh : Prida Ariani

Seminar Pencegahan dan Pengenalan Kangker

Page 35: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 35

Page 36: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201436

Page 37: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 37

Page 38: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201438

Page 39: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 2014 39

Page 40: Gema St Aloysius Gonzaga Edisi Paskah

GEMA Edisi Khusus Paskah 201440