gdlhub--setyopurwo-419-1-setyo
DESCRIPTION
WTPTRANSCRIPT
-
Demineralisasi Air Berbasis Resin Penukar Ion Terpadukan Dengan Membran Permeabel
1. Setyo Purwoto*), 2. Maria Monica S.B.W.**)
*) Teknik Lingkungan Univ. PGRI Adi Buana Surabaya, [email protected] **) Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Abstrak Demineralisasi dalam penelitian ini merupakan removal kation dan anion serta mineral yang terkandung dalam air alami yang berbasis pada resin penukar ion yang dipadukan dengan membran permeable, dimana penggunaan membrannya dipasang secara bersilang. Tujuan penelitian ini adalah : Pengukuran kapasitas demineralisasi air berbasis resin penukar ion terpadukan dengan membran dalam reaktor sistem bath pada kolom silindris. Resin terbungkus dengan membran, dimana setengah lingkaran terbungkus membrane kation, dan setengahnya lagi membrane anion. Sisi luar membrane kation dipasang membrane anion, begitu sebaliknya, sisi luar membrane anion dipasang membrane kation. Penerapan perlakuannya adalah : kedalaman resin 60 cm, sistem aliran up-flow, debit 1,25 L/mnt, dengan tekanan pompa 1,4 bar. Dari hasil analisis kandungan kationanion air hasil treatment, dapat disimpulkan bahwa Treatment membran yang dilakukan sebagai pembungkus resin dan pemasangan membrane secara bersilang diantara membran kation dan anion dalam kolom silindris dengan system bath tidak menghasilkan removal kation anion yang optimal. Kata Kunci : demineralisasi, resin penukar ion, membran permeabel PENDAHULUAN
Demineralisasi air merupakan proses penghilangan kation anion yang terkandung di
dalamnya. Menurut Lee, C.C. (2005), kandungan mineral sebagai bentuk kation anion dalam
air secara makro diantaranya : Na+, Ca+2, Mg+2, K+, Fe+3, Cl-, SO4-2, dan CO3-2.
Demineralisasi dapat dilakukan secara : resin penukar ion, elektrodialisis, destilasi transfer
membran, flash evaporation, maupun reverse osmosis (Montgomery, 2005). Namun cara
yang dilakukan secara terpisah, masing masing memiliki kelemahan. Sebagai contoh adalah,
desalinasi secara treatment tunggal menggunakan resin penukar ion menurut hasil penelitian
penulis terdahulu (2007), air dengan salinitas antara 2500 6500 ppm, ketercapaian
removal salinitas masih rendah, yaitu sekitar 500 ppm.. Pemisahan kation-anion dengan
resin penukar ion secara tunggal tersedia pula pada paten P-981038. Untuk penggunaan
membran permeabel, ditemukan pada paten P-962159. Penggunaan secara mixed antara resin
asam dan resin basa yang dicampur dalam sebuah kolom, terdapat pada invensi dalam US-
3716481. Penggunaan membran dalam ion exchange dengan sistem kontinyu, dikenali pada
US-4685909. Solusi yang dimaksud tertuang sebagai rumusan masalah dalam penelitian
-
ini, yaitu : Apakah reaktor demineralisasi air secara bath pada kolom silindris yang berbasis
resin penukar ion dipadukan dengan membran permeabel yang dipasang bersilang antara
membrane kation dan membrane anion dapat meningkatkan kapasitas penukar ion ?
Alasan logis sebagai hipotesis, bahwa : Kapasitas penukar ion akan meningkat jika
dilakukan treatment secara berganda antara resin penukar ion dipadukan dengan membran
permeabel kation dan membran permeabel anion secara bersilang penempatannya.
Tujuan Penelitian : Pengukuran kapasitas demineralisasi air berbasis resin penukar ion
terpadukan dengan membran dalam reaktor sistem bath pada kolom silindris.
Resin Penukar Ion
Prinsip dari pengolahan air secara pertukaran ion dengan treatment resin sintetis, yaitu
terjadinya pertukaran ion antara kation-anion yang ada dalam air dengan kation anion yang
terdapat pada ion exchange media dari resin ( Lee, 2005). Menurut Montgomery (2005),
kekuatan pengusiran kation preferensinya tersusun sebagai berikut ; Ba2+ Pb2+ Sr2+
Ca2+ Ni2+ Cd2+ Cu2+ Co2+ Zn2+ Mg2+ Ag+ Cs+ K+ NH4+ Na+ H+ ,
sedangkan untuk urutan preferensi anion sebagai berikut : SO42- NO3- CrO42- Br- Cl-
OH- . Kapasitas operasi total ion exchange dinyatakan sebagai persamaan berikut :
(Montgomery, 2005).
Proses reduksi ion ion dalam air sebagai bentuk demineralisasi maupun desalinasi dapat
dilakukan dengan cara : 1). Reverse Osmosis (RO), 2). Elektrodialisis, 3). Destilasi transfer
membran, 4). Ion Exchange, dan 5). Penguapan.
Membran
Teknologi pemisahan dengan menggunakan membran, disamping untuk demineralisasi
air, dapat juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi pengurangan limbah dan
memisahkan impurities dalam mineral.
Musfil A.S. (2008), dalam penelitiannya menggunakan membran kerosin, surfaktan SPAN
80 (Sorbitan Monoleat) dan carrier-TBP (Tributhyl Phospat), larutan induk yang digunakan
adalah larutan buatan Copper Concentrate, HauCl4, dan KAu(CN)2. diperoleh % recovery
ion Au terbesar pada larutan emas murni dengan rasio 1:1 yaitu 89,97%. Sedangkan untuk
larutan Copper Concentrate diperoleh % recovery ion Au sebesar 85,78% dab ion Cu sebesar
95,47%. Penggunaan membran Filmtec - USA yang digunakan untuk mengurangi /
menghilangkan kandungan ion chromium yang ada pada air limbah industri electroplating
n
iii
r
o
r
opo VYVC
VVC
X1
)(
-
dengan metoda membran ultrafiltrasi modul spiral-wound, dilaporkan bahwa rejeksi Cr
sebesar 98,6 % pada konsentrasi 20 ppm. (Hapsari, 2002).
Struktur Membran
Berdasarkan jenis pemisahan dan strukturnya, membran dapat dibagi menjadi 3 kategori:
Gambar 1. Membran. Sweep (berupa cairan atau gas) digunakan untuk membawa permeate hasil pemisahan.
1) Porous membrane. Pemisahan berdasarkan atas ukuran partikel dari zat-zat yang akan
dipisahkan. Hanya partikel dengan ukuran tertentu yang dapat melewati membran
sedangkan sisanya akan tertahan. Berdasarkan klasifikasi dari IUPAC, pori dapat
dikelompokkan menjadi macropores (>50nm), mesopores (2-50nm), dan micropores
(
-
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan empat parameter, yaitu :
1) jenis resin,
2) volume resin dalam kolom,
3) waktu tinggal (td), dan
4) konsentrasi influen.
Dengan pengertian bahwa :
Jenis resin. Penukaran ion yang terjadi dalam resin anion dipredisikan akan menjadi efektip
jika sebelumnya dilakukan treatment melalui resin kation terlebih dahulu guna menurunan
kation untuk mendekati ke H+ form.
Volume resin dalam kolom. Volume resin yang lebih banyak berarti luas permukaan sentuh
menjadi besar pula. Kondisi ini akan memperbesar kemungkinan berlangsungnya reaksi
pertukaran ion dalam kapasitas resin sebagai ion exchanger.
Waktu tinggal. Dengan adanya waktu tinggal dalam operasi, maka resin akan lebih berhasil
penukaran ionnya karena waktu kontak lebih lama.
Konsentrasi influen. Dengan pengertian bahwa konsentrasi berbagai parameter kation anion
dalam air akan mengalami penurunan konsentrasi yang beragam setelah mendapatkan
perlakuan penukar ion, baik resin kation maupun resin anion, dimana efluen yang tidak sama
akan menghasilkan konsentrasi efluen yang berbeda pula.
Kerangka Kegiatan Penelitian
Alur kegiatan penelitian digambarkan pada Gambar 2 :
-
Gambar 2. Kerangka Kegiatan Penelitian
Judul Penelitian: DEMINERALISASI AIR BERBASIS RESIN PENUKAR ION
TERPADUKAN DENGAN MEMBRAN PERMEABEL
Tujuan Penelitian: Pengukuran kapasitas demineralisasi air berbasis resin penukar ion terpadukan
dengan membran dalam reaktor sistem bath pada kolom silindris
Studi Literatur
Pengukuran kapasitas demineralisasi dalam reaktor sistem Bath
Penelitian Terdahulu
Pra kondisi : >Analisis kation anion sample >Penyediaan alat dan bahan
Metode pengukuran kation anion: Argentometri
UV-Spectrophotometer IR- Spectrophotometer
pH-meter AAS
Gravimeteri Turbidimetri
Conductivity meter Titrimetri Iodimetri
karakter air alami dan air limbah
TREATMENT Resin terbungkus dengan membran,
dimana setengah lingkaran terbungkus membrane kation, dan setengahnya lagi membrane anion. Sisi luar membrane kation dipasang membrane anion, begitu sebaliknya, sisi luar membrane anion dipasang
membrane kation.
-
Skema reaktor
Skema reaktor sistem bath pada kolom silindris sebagaimana disajikan pada Gambar 3 dan
Gambar 4. Gambar 3 merupakan gambar tampak atas, sedangkan Gambar 4 adalah gambar
tampak samping.
Gambar 3. Penampang Atas Kolom Reaktor Silindris
Air sampel dialirkan melalui Resin kation (1) yang berada di tengah tengah tabung yang
dibungkus dengan membran permeabel kation (2) dan membran permeabel anion (5). Secara
bersilang, di sebelah membran permeabel kation dipasang membran permeabel anion (3),
sebaliknya di sebelah membran permeabel anion dipasang membran permeabel kation (6).
Sedangkan (4) adalah dinding kolom silindris, dan (7) adalah ruang antara dua membran.
Gambar 4. Kolom Reaktor Silindris (tampak samping)
1
6
5 2
3
4
7
11
10
4 3
2
8
5
6
1
9
2 11 11
12 13
14
-
Alat dan Bahan yang diperlukan
Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah persen removal mineral yang terkandung dalam
air sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Pengaruh Treatment Resin
Uji ini dilakukan guna mengetahui seberapa besar penurunan ( % removal) parameter
parameter terkandung dalam air baku. Hal ini akan berkontribusi dalam pembahasan tentang
kemampuan resin dalam meremoval kandungan kation- anion serta parameter lainnya.
Treatment resin dilakukan secara berseri antara resin kation dan anion, dimana resin kation
sebagai treatment awal, baru kemudian resin anion.
Tabel 1. Hasil Analisis Treatment Resin Kation Anion Secara Berseri
A. Alat ; 1. Unit titrasi Argentometri
2. UV-Spectrophotometer
3. IR- Spectrophotometer
4. pH-meter
5. AAS
6. Unit Gravimeteri
7. Unit Turbidimetri
8. Conductivity meter
9. Unit Titrimetri
10. Unit Iodimetri
11. pemotong logam
12. pemotong PVC
B. Bahan ; 1. Resin anion
2. Resin kation
3. reagen AgNO3
4. reagen Kalium diKromat
5. HCl
6. membran permeabel kation
7. membrane permeable anion
8. isolator
9. aquadest
10. kassa filter
11. kran
12. Plat PVC ketebalan 10 mm
13. pipa PVC 4 , pipa
14. Tandon air, jrigen
15. lem besi dan lem PVC
16. tabung PVC 8 Inc
-
(kondisi : kedalaman resin 40 cm ; waktu tinggal 30 menit)
No Parameter Satuan Sebelum treatment
Setelah treatment
% removal
1. Suhu oC 25 25,5 -2.00 2. Warna TCU 3,7 3,4 8.11 3. TDS mg/L 408 281 31.13 4. DHL s/cm 605 494 18.35 5. Kekeruhan NTU 0,52 0,42 19.23 6. pH --- 7,2 7,46 -3.61 7. Besi mg/L 0,09 0 100 8. Mangan mg/L 0,05 0 100 9. Seng mg/L 0 0 - 10. Natrium mg/L 20,3 13,68 32.61 11. Kalium mg/L 6,11 3,83 37.32 12. Silica mg/L 20,49 0 100 13. Kesadahan Total mg/L
CaCO3
209,2 88,6
57.65 14. Kalsium Hardness mg/L
CaCO3 165 60,4
63.39 15. Magnesium
Hardness
mg/L CaCO3
44,2 28,2
36.20 16. Klorida mg/L 39 30 23.08 17. Nitrat & nitrit
sebagai N
mg/L 1,37 0,13
90.51 18. Alkalinity P mg/L
CaCO3 0 0
- 19. Alkalinity M mg/L
CaCO3 150 13
91.33 20. Sulfat mg/L 45,1 2,96 93.44 21. Total fosfat sbg P mg/L 0,158 0,137 13.29 (Lab. Uji Kualitas Lingkungan - (BLH) Surabaya)
Beberapa kation dan anion mengalami penurunan konsentrasi yang cukup besar, seperti :
besi, mangan, silica, sulfat, kalsium, natrium , juga kalium.
Treatment berlapis resin kation anion yang dibungkus dengan membrane
permeable secara bersilang diantara kedunya yang dilakukan menurut Gambar 4 diperoleh
data disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Persentase Removal Kation Anion Akibat Treatment Resin Membrane
-
Air baku Treatment resin dan membrane % removal
1 Mg hardness 288.2 344.3 -19.47 2 Ca hardness 259.2 162.5 37.31 3 Na 43.825 76.25 -73.99 4 Cu 0 0 0.00 5 Cr 0 0 0.00 6 K 5.7175 5.1425 10.06 7 Fe 0.1097 0.0943 14.04 8 Pb 0 0 0.00 9 Zn 0 0 0.00
10 Mn 2.0059 1.7969 10.42 11 Cl 36.6 46.9 -28.14 12 Sulfat 46.4 43.9 5.39 13 P alkalinity 0 0 0.00 14 M alkalinity 257.4 277.2 -7.69 15 PO4 (orto) 0.11 0.07 36.36 16 Nitrat 0.539 0.441 18.18 17 Sulfide 0.01 0 100.00 18 kekeruhan 11.4 11.4 0.00 19 DHL 705 705 0.00 20 pH 7.88 7.93 -0.63
[kedalaman resin 60 cm, sistem aliran up-flow, debit 1,25 L/mnt, dengan tekanan pompa 1,4 bar] Tabel 2 memberikan ilustrasi bahwa persentase removal kation anion sangat kecil, bahkan
ada yang mengalami kenaikan. Data ini kontradiksi dengan proses penukaran ion yang
tercapai sebagaimana removal menurut data dalam table 1, yang mana perlakuannya hanya
dengan menggunakan resin saja.
Tabel 3. Perbandingan % removal antara Treatment Resin Kation Anion dengan Perpaduan Treatment Resin Kation Anion dan Membrane
No Parameter % removal
Treatment Resin
Kation Anion
% removal Perpaduan Treatment Resin Kation Anion dan Membrane
1. DHL 18.35
0.00
2. Kekeruhan 19.23 0.00
3. pH -3.61 -0.63
-
4. Besi 100 14.04
5. Mangan 100 10.42
6. Seng - 0.00
7. Natrium 32.61 -73.99
8. Kalium 37.32 10.06
9. Kalsium Hardness 63.39 37.31
10. Magnesium
Hardness 36.20
-19.47
11. Klorida 23.08 -28.14
12. Nitrat & nitrit
sebagai N 90.51
18.18
13. Alkalinity P - 0.00
14. Alkalinity M 91.33 -7.69
15. Sulfat 93.44 5.39
Persentase removal kation dan anion untuk treatment resin kation anion yang dipasang
membran secara bersilang lebih kecil dibanding dengan treatment kation-anion saja, sehingga
tampak bahwa persentase removal kation anion antara treatment resin dibandingkan
dengan perpaduan treatment resin dan membran tidak linier.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis kandungan kationanion air hasil treatment, dapat disimpulkan bahwa
Treatment membran yang dilakukan sebagai pembungkus resin dan pemasangan membrane
secara bersilang diantara membran kation dan anion dalam kolom silindris dengan system
bath tidak menghasilkan removal kation anion yang optimal.
DAFTAR RUJUKAN Baruth, E.E., (2005). Water Treatment Plant Design. McGraw-Hill Publishing, Toronto.
Battaerd, H. A. J. et al., (1973). An ion-exchange process with thermal regeneration VIII.
Preliminary pilot plant results for the partial demineralisation of brackish
waters. Desalination Volume 12, Issue 2, Pages 217-237, online 3 August 2001.
Benefield, D.R., et.al., (1982). Process Chemistry For Water And Waste Water Treatment.
Prentice Hall, New Jersey, USA
Dasare, B. D. , et al., (2001). Demineralisation with ion-exchange materials.
Desalination. Volume 3, Issue 2, 1967, Pages 183-194, online 22 August. 2001.
-
DOWEX, 2006. Recommended Product
Hapsari, Nur 2002 Perpindahan Massa Pada Proses Pemisahan Ion Chromium (Cr)
Dengan Membran Ultrafiltrasi
Hartuti, Iva 2007 Pengaruh Variabel Proses Terhadap Penyumbatan Membran Selulosa
Asetat
Heitmann, H.G., (1990). Saline Water Processing. VCH Publisher, New York.
Lee, C.C.,Lin, S.D., (2005). Handbook Of Environmental Engineering. McGraw-Hill
Publishing, Tokyo.
Mangum, W., (2003). Applications and Issues for Water Treatment Professionals. Volume
26, Issue 7 July 2003
McGarvey, F.X., Fisher, S.A. (1986, August). Chapter 2.8 Measurements and kontrol in
ion exchange installations. Desalination Volume 59, Pages 403-424 online 17
September 2002. Dipungut 27 Juli 2008.
Montgomery, J.M., (2005). Water Treatment Principles and Design. Johan Weley Inc. USA
Musfil A.S. 2008 Pemisahan Ion Cu Dan Au Dari Larutannya Dengan Menggunakan
Membrane Cair Emulsi
NASRUL 2007 Uji Kemampuan Membran Selulosa Asetat Sebagai Media Filter
(Mikrofiltrasi) Terhadap Penyisihan Kekeruhan Dan Bakteri Escherichia Coli Pada
Proses Pemurnian Air
Paten ; P-981038
Paten ; P- 962159. Metode Pengolahan Air dan Peralatan Pengolah Air Limbah
Menggunakan Resin Penukar ion
Purwoto, S., (2007). Desalinasi Air Payau Secara Ion Exchange Dengan Treatment Resin
Sintetis
Purwoto, S. (2008). Removal Salinitas Air Payau Secara Ion exchange Dengan Treatment
Resin Sintetis Pada Reaktor Up-Flow Down-Flow
US-Patent ; US-3716481.
US-Patent ; US-4685909
US-Patent ; US-5066375
Valentinus Tan 2007 Upaya Pemanfaatan Air Payau Untuk Air Minum Suatu Study Kualitas
Air Pada Perumahan Oma Indah Menganti - Gresik
Wahyu Hidayat 2007 Teknologi Membran