gawat darurat drowning

7
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAM SEMESTER VII TA. 2013/2014 MODUL : KEGAWAT DARURATAN KULIAH : - DROWNING - NEAR DROWNING DOSEN : dr. INDRADJID, MS. HARI/TGL : DESEMBER 2013

Upload: iga-nurwani

Post on 22-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gawat Darurat Drowning

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAM

SEMESTER VII TA. 2013/2014MODUL : KEGAWAT DARURATANKULIAH : - DROWNING

- NEAR DROWNING DOSEN : dr. INDRADJID, MS.HARI/TGL : DESEMBER 2013

Page 2: Gawat Darurat Drowning

I. PATOFISIOLOGI Drowning = tenggelam• kematian akibat mati lemas setelah menyelam Near drowning = nyaris tenggelam• Masih bertahan hidup setelah mati lemas akibat menyelam. Dapat terjadi dalam air tawar atau air laut Pada peristiwa tenggelam terjadi apnea yang diikuti inspirasi

paksa dan muntah akibat peningkatan PaCO2 dan penurunan PaCO2 → air dan bahan muntahan selanjutnya teraspirasi ke alveolus dalam jumlah banyak → kerusakan surfaktan dan membrane alveolus – kapiler.

Hasil akhirnya adalah edema paru, atelektasis, ventilasi – perfusi – difusi yang buruk → hipoksemia, hiperkarbia dan gangguan fungsi pernafasan

Refleks laring yang timbul menyebabkan spasme laring yang berakibat hipoksia / anoksia otak → terjadi kelumpuhan pusat pernafasan dan penurunan kesadaran.

Page 3: Gawat Darurat Drowning

II. MANIFESTASI KLINIK• Insidens tersering pada bayi, usia belasan tahun dan orang

tua• Gejala klinis yang terjadi tergantung lamanya terendam air• Gejala respirasi Ringan → batuk, dispneu, takipneu Berat → gangguan fingsi nafas dan henti nafas dengan

manifestasi hipoksemia, sianosis dan penurunan kesadaran.• Henti jantung• Komplikasi → trauma otak hipoksik yang berat

→ hipotermia → kejang → aritmia → bronkospasme → hipotensi

Page 4: Gawat Darurat Drowning

III. DIAGNOSA BANDING

1. trauma medula spinalis2. Hipoglikemia 3. Intoksikasi alkohol / obat4. Aritmia

IV.PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan neurologik dan GCS2. Pemeriksaan glukosa darah3. Pemeriksaan kadar alkohol dan skrining toksikologi4. Foto toraks dan vertebra-cervikal5. EKG

Page 5: Gawat Darurat Drowning

V. PENATALAKSANAANA. Tindakan darurat1) Mengembalikan fungsi ventilasi yang efektif dan mempertahankan

sirkulasi.2) Resusitasi harus segera dilakukan, sekalipun korban masih dalam air.

Tak perlu berusaha mengeluarkan air dari paru dan atau lambung.3) Oksigen suplemen.B. Perawatan di IGD1) Henti kardiopulmonal → sesuai protokol ACLS2) Oksigenasi dan jalan nafas tetap terbuka dengan intubasi3) Hipotermia → hangatkan4) Koreksi keseimbangan asam-basa.

VI.PROGNOSIS1. Sebagian besar pasien yang sadar atau memberi respon nyeri pada

saat pertolongan pertama akan mampu bertahan hidup tanpa gejala sisa neurilogik.

2. Yang mendapatkan CPR di UGD juga menunjukkan hasil yang baik (anak dengan GCS – 3 mampu hidup dengan pemulihan neurologik sepenuhnya).

Page 6: Gawat Darurat Drowning

3. Indikator prognosis yang buruk• dilatasi pupil yang menetap• GCS kurang dari 5• Memerlukan obat-obatan jantung4. Pasien yang memerlukan suportif ventilasi dan pasien dengan

gejala pulmonal moderat (dispnue, takipneu, hipoksemia) → perlu dirawat di Rumah Sakit.

5. Pasien dengan gejala ringan dapat dipulangkan6. Gejala sisa menetap dapat berupa :• Ensefalopati iskemik• Pneumonia aspirasi• ARDS• Penyakit Paru Kronis

Page 7: Gawat Darurat Drowning

REFERENSI :

Callahan.et al (1997) : Gawat Darurat Medis Alih bahasa Widjaja K, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Jeffrey and Scotb (2012) : Kedaruratan Medik Alih bahasa Dwi Djuantoro, Penerbit Binarupa Aksara, jakarta.

Purwadianto, A dkk (1979) : Kedaruratan medik – PLD-FK.UI, Jakarta.

Suratt and Gibson (1990) : Manual Prosedur Medik Alih bahasa Willie. J. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.