gawat darurat

20
Play and Enjoy :) Beranda Humor Kesehatan Info menarik Musik Games Asuhan Keperawatan Kamis, 21 Juni 2012 Asuhan Keperawatan Kegawat Darurat ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ASUHAN KEPERAWATAN Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan pada klien oleh perawat yang berkompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di ruangan gawat darurat. Asuhan keperawatan diberikan untuk mengatasi masalah biologi, psikologi dan sosial klien, baik aktual maupun potensial yang timbul secara bertahap maupun mendadak. Kegiatan asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan sistematikan proses keperawatan yang merupakan suatu metode ilmiah dan panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dalam rangka mengatasi masalah kesehatan pasien. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, tindakan keperawatan, dan evaluasi. asuhan keperawatan di ruang gawat darurat seringkali dipengaruhi oleh karakteristik ruang gawat darurat itu

Upload: wahyu-ahmad-putra

Post on 13-Jul-2016

33 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: gawat darurat

Play and Enjoy :) Beranda Humor Kesehatan Info menarik Musik Games Asuhan Keperawatan

Kamis, 21 Juni 2012

Asuhan Keperawatan Kegawat Darurat

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan

kegawatdaruratan yang diberikan pada klien oleh perawat yang berkompeten untuk

memberikan asuhan keperawatan di ruangan gawat darurat. Asuhan keperawatan diberikan

untuk mengatasi masalah biologi, psikologi dan sosial klien, baik aktual maupun potensial 

yang timbul secara bertahap maupun mendadak.

Kegiatan asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan sistematikan proses

keperawatan yang merupakan suatu metode ilmiah dan panduan dalam memberikan asuhan

keperawatan yang berkualitas dalam rangka mengatasi masalah kesehatan pasien. Adapun

langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, tindakan

keperawatan, dan evaluasi. asuhan keperawatan di ruang gawat darurat seringkali dipengaruhi

oleh karakteristik ruang gawat darurat itu sendiri, sehingga dapat menimbulkan asuhan

keperawatan spesifik yang sesuai dengan keadaan ruangan.

Karakteristik uni dari raungan gawat darurat yang dapat mempengaruhi sistem asuhan

keperawatan antara lain :

-          Kondisi kegawatan seringkali tidak terprediksi, baik kondisi klien dan jumlah klien yang

datang ke ruang gawat darurat.

-          Keterbatasan sumber daya dan waktu

-          Pengkajian, diagnosis dan tindakan keperawatan diberikan untuk seluruh usia, seringkali

dengan data dasar yang sangat terbatas.

Page 2: gawat darurat

-          Jenis tindakan yang diberikan merupakan tindakan yang memerlukan kecepatan dan

ketepatan yang tinggi

-          Adanya saling ketergantungan yang tinggi antara profesi kesehatan yang bekerja di ruang

gawat darurat.

Berdasarkan kondisi di atas, prinsip umum keperawatan yang diberikan oleh perawat di ruang

gawat darurat meliputi :

1)      Penjaminan keamanan diri perawat dan klien terjaga : perawat harus menerapkan prinsip

universal precaution dan men cegah penyebaran infeksi.

2)      Perawat bersikap cepat dan tepat dalam melakukan triase, menetapkan diagnosa

keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutan.

3)      Tindakan keperawatan meliputi : resucitasi dan stabilisasi diberikan untuk mengatasi

masalah biologi dan psikologi klien.

4)      Penjelasan dan pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga diberikan untuk menurunkan

kecemasan dan meningkatkan kerjasama klien-perawat.

5)      Sistem monitoring kondisi klien harus dapat dijalankan

6)      Sistem dokumentasi yang dipakai dapat digunakan secara mudah, cepat dan tepat

7)      Penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal keperawatan perlu dijaga.

Dibawah ini dijabarkan proses keperawatan yang merupakan panduan asuhan keperawatan di

ruangan gawat darurat dengan beberapa contoh proses keperawatan klien gawat darurat :

I. PENGKAJIAN

Standard : perawat gawat darurat harus melakukan pengkajian fisik dan psikososial di awal

dan secara berkelanjutan untuk mengetahui masalah keperawatan klien dalam lingkup

kegawatdaruratan.

Keluaran : adanya pengkajian keperawatan yang terdokumentasi untuk setiap klien gawat

darurat

Proses : pengkajian merupakan pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi masalah

keperawatan gawat darurat. Proses pengkajian dalam dua bagian : pengkajian primer dan

pengkajian skunder.

Pengkajian primer

Pengkajian cepat untuk mengidentifikasi dengan segera masalah actual/potensial dari kondisi

life threatening (berdampak terhadap kemampuan pasien untuk mempertahankan hidup).

Page 3: gawat darurat

Pengkajian tetap berpedoman pada inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi jika hal tersebut

memungkinkan.

Prioritas penilaian dilakukan berdasarkan :

A.    Airway (jalan nafas) dengan kontrol servikal

B.     Breathing dan ventilasi

C.     Circulation dengan kontrol perdarahan

D.    Disability

E.     Exposure control, dengan membuka pakaian pasien tetapi cegah hipotermi

A.    Airway (jalan nafas) dengan kontrol servikal

Kaji :

1)      Bersihkan jalan nafas

2)      Adanya/tidaknya sumbatan jalan nafas

3)      Distress pernafasan

4)      Tanda-tanda perdarahan di jalan nafas, muntahan, edema laring

B.     Breathing dan ventilasi

Kaji :

1.      Frekuensi nafas, usaha nafas dan pergerakan dinding dada

2.      Suara pernafasan melalui hidung atau mulut

3.      Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas

C.     Circulation dengan kontrol perdarahan

Kaji :

1)      Denyut nadi karotis

2)      Tekanan darah

3)      Warna kulit, kelembaban kulit

4)      Tanda-tanda perdarahan eksternal dan internal

D.    Disability

Kaji :

1)      Tingkat kesadaran

2)      Gerakan ekstremitas

3)      Glasgow coma scale (GCS), atau pada anak tentukan : Alert (A), Respon verbal (V), Respon

nyeri/pain (P), tidak berespons/un responsive (U)

4)      Ukuran pupil dan respons pupil terhadap cahaya

E.     Exposure

Page 4: gawat darurat

Kaji :

1) Tanda-tanda trauma yang ada

Pengkajian sekunder

Pengkajian sekunder dilakukan setelah masalah airway, breathing, dan circulation yang

ditemukan pada pengkajian primer diatasi. Pengkajian sekunder meliputi pengkajian objektif

dan subjektif dari riwayat keperawatan (riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit

terdahulu, riwayat pengobatan, riwayat keluarga) dan pengkajian dari kepala sampai kaki.

F.      Fahrenheit (suhu tubuh)

Kaji :

1.      Suhu tubuh

2.      Suhu lingkungan

G.    Get Vital Sign/ Tanda-tanda vital secara kontiny

Kaji :

1.      Tekanan darah

2.      Irama dan kekuatan nadi

3.      Irama, kekuatan dan penggunaan otot bantu

4.      Saturasi oksigen

H.    Head to assesment (pengkajian dari kepala sampai kaki)

Pengkajian Head to toe

a.       Riwayat Penyakit

1)      Keluhan utama dan alasan klien ke rumah sakit

2)      Lamanya waktu kejadian sampai dengan dibawah ke rumah sakit

3)      Tipe cedera, posisi saat cedera, lokasi cedera

4)      Gambaran mekanisme cedera dan penyakit seperti nyeri pada organ tubuh yang mana,

gunakan : provoked (P), quality (Q), radian (R), severity (S) dan time (T)

5)      Kapan makan terakhir

6)      Riwayat penyakit lain yang pernah dialami/operasi pembedahan/kehamilan

7)      Riwayat pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi sakit sekarang, imunisasi tetanus yang

dilakukan dan riwayat alergi klien.

8)      Riwayat keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien.

b.      Pengkajian kepala, leher dan wajah

1)      Periksa wajah, adakah luka dan laserasi, perubahan tulang wajah dan jaringan lunak, adakah

perdarahan serta benda asing.

Page 5: gawat darurat

2)      Periksa mata, telinga, hidung, mulut. Adakah tanda-tanda perdarahan, benda asing,

deformitas, laserasi, perlukaan serta adanya keluaran

3)      Amati bagian kepala, adakah depresi tulang kepala, tulang wajah, kontusio/jejas, hematom,

serta krepitasi tulang.

4)      Kaji adanya kaku leher

5)      Nyeri tulang servikal dan tulang belakang, deviasi trachea, distensi vena leher, perdarahan,

edema, kesulitan menelan, emfisema subcutan dan krepitas pada tulang.

c.       Pengkajian dada

1)      Pernafasan : irama, kedalaman dan karakter pernafasan

2)      Pergerakan dinding dada anterior dan posterior

3)      Palpasi krepitas tulang dan emfisema subcutan

4)      Amati penggunaan otot bantu nafas

5)      Perhatikan tanda-tanda injuri atau cedera : petekiae, perdarahan, sianosis, abrasi dan laserasi.

d.      Abdomen dan  pelvis

Hal-hal yang dikaji pada abdomen dan pelvis :

1)      Struktur tulang dan keadaan dinding abdomen

2)      Tanda-tanda cedera eksternal, adanya luka tusuk, laserasi, abrasi, distensi abdomen, jejas.

3)      Masa : besarnya, lokasi dan mobilitas

4)      Nadi femoralis

5)      Nyeri abdomen, tipe dan lokasi nyeri (gunakan PQRST)

6)      Bising usus

7)      Distensi abdomen

8)      Genitalia dan rectal : perdarahan, cedera, cedera pada meatus, ekimosis, tonus spinkter ani

e.       Ekstremitas

Pengkajian di ekstremitas meliputi :

1)      Tanda-tanda injuri eksternal

2)      Nyeri

3)      Pergerakan dan kekuatan otot ekstremitas

4)      Sensasi keempat anggota gerak

5)      Warna kulit

6)      Denyut nadi perifer

f.       Tulang belakang

Pengkajian tulang belakang meliputi :

Page 6: gawat darurat

1)      Jika tidak didapatkan adanya cedera/fraktur tulang belakang, maka pasien dimiringkan untuk

mengamati :

-          Deformitas tulang belakang

-          Tanda-tanda perdarahan

-          Laserasi

-          Jejas

-          Luka

2)      Palpasi deformitas tulang belakang

g.      Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan meliputi :

1)      Radiologi dan scanning

2)      Pemeriksaan laboratorium : Analisa gas darah, darah tepi, elektrolit, urine analisa dan lain-

lain

II.    DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

Diagnosa atau masalah keperawatan dapat teridentifikasi sesuai kategori urgensi masalah

berdasarkan pada sistem triage dan pengkajian yang telah dilakukan.

Prioritas ditentukan berdasarkan besarnya ancaman kehidupan : Airway, breathing dan

circulation.

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada gawat darurat adalah :

1.      Bersihan jalan nafas tidak efektif

2.      Pola nafas tidak efektif

3.      Gangguan pertukaran gas

4.      Gangguan perfusi jaringan perifer

5.      Penurunan curah jantung

6.      Nyeri

7.      Volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan

8.      Gangguan perfusi cerebri

III. INTERVENSI KEPERAWATAN

Prinsip-prinsip di dalam penanganan masalah keperawatan gawat darurat berdasarkan

prioritas adalah :

1.      Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan :

a.       Peningkatan produksi sputum

b.      Masuknya benda asing/cairan

c.       Penumpukan sekresi

Page 7: gawat darurat

Tujuan : jalan nafas efektif

Kriteria hasil :

-          Pernafasan reguler, dalam dan kecepatan nafas teratur.

-          Pengembangan dada kiri dan kanan simetris.

-          Batuk efektif, refleks menelan baik.

-          Tanda dan gejala. Observasitruksi pernafasan tidak ada : stridor (-), sesak nafas (-),

wheezing (-)

-          Suara nafas : vesikuler kanan dan kiri

-          Sputum jernih, jumlah normal, tidak berbau dan tidak berwarna.

-          Tanda-tanda sekresi tertahan tidak ada : demam (-), takhikardi (-), takhipneu (-)

Intervensi :

a.       Mandiri

      Auskultasi bunyi nafas, perhatikan apakah ada bunyi nafas abnormal

      Monitor pernafasan, perhatikan rasio inspirasi maupun ekspirasi.

      Berikan posisi semi fowler

      Jauhkan dari polusi lingkungan al : debu, rokok, dll

      Observasiervasi. Karakteristik batuk terus-menerus, atau produksi sputum.

      Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif

      Lakukan suction bila perlu

      Lakukan jaw thrust, chin lift

      Berikan posisi miring sesuai indikasi.

b.      Kolaborasi

-           Berikan O2

-           Pemeriksaan laboratorium analisa gas darah

2.      Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan :

a.       Depresi pernafasan

b.      Kelemahan otot pernafasan

c.       Penurunan ekspansi paru

Tujuan : pola nafas efektif

Kriteria hasil :

-          Pernafasan reguler, dalam dan kecepatannya teratur

-          Pengembangan dada kiri dan kanan simetris

-          Tanda dan gejala obstruksi pernafasan tidak ada : stridor (-), sesak nafas   (-), wheezing (-)

-          Suara nafas : vaskuler kiri dan kanan

Page 8: gawat darurat

-          Trakhea midline

-          Analisa gas darah dalam batas normal : PaO2 80-100 mmHg, Saturasi O2 > 95 %, PaCO2 35-

45 mmHg, pH 7,35-7,45

Intervensi :

a.       Mandiri

-       Observasi frekuensi, kecepatan, kedalaman dan irama pernafasan.

-       Observasi penggunaan otot bantu pernafasan

-       Berikan posisi semi fowler bila tidak ada kontra indikasi

-       Ajarkan dan anjurkan nafas dalam serta batuk efektif

-       Perhatikan pengembangan dada simetris atau tidak

-       Kaji fokal fremitus dengan meletakkan tangan di punggung pasien sambil pasien

menyebutkan angka 99 atau 77

-       Bantu pasien menekan area yang sakit saat batuk

-       Lakukan fisiotherapi dada jika tidak ada kontra indikasi

-       Auskultasi bunyi nafas, perhatikan bila tidak ada ronkhi, wheezing dan erackles.

-       Lakukan suction bila perlu

-       Lakukan pendidikan kesehatan.

b.      Kolaborasi

-          Pemberian O2 sesuai kebutuhan pasien

-          Pemeriksaan laboratorium / analisa gas darah

-          Pemeriksaan rontgen thorax

-          Intubasi bila pernafasan makin memburuk

-          Pemasangan oro paringeal

-          Pemasangan water seal drainage / WSD

-          Pemberian obat-obatan sesuai indikasi

3.      Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan :

a.       Menurunnya suplay O2 (obstruksi jalan nafas oleh sekresi, spasme bronchus)

b.      Kerusakan alveoli

c.       Hipoventilasi

Tujuan : pertukaran gas tidak terganggu

Kriteria hasil :

-          Analisa gas darah dalam batas normal

-          Warna kulit normal, hangat dan kering

-          Tingkat kesadaran membaik sampai komposmentis

Page 9: gawat darurat

-          Pernafasan reguler, kecepatan dan kedalaman dalam batas normal.

Intervensi :

a.       Mandiri

  Kaji frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan, nafas mulut, penggunaan otot-otot

pernafasan, dyspnoe, ketidakmampuan bicara

  Tinggikan tempat tidur 30-45 derajat

  Kaji warna kulit, kuku dan membran mukosa (adanya sianosis)

  Ajarkan mengeluarkan sputum dengan teknik batuk efektif.

  Lakukan suction bila diindikasikan

  Auskultasi bunyi nafas adanya suara ronkhi, wheezing, dan crakles

  Awasi tingkat kesadaran

  Awasi tanda-tanda vital dan irama jantung

  Kaji tingkat kecemasan dan ansietas.

b.      Kolaborasi :

-       Pemberian oksigen

-       Pemeriksaan analisa gas darah

-       Pemasangan endo tracheal tube

4.      Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan :

a.       Menurunnya aliran darah karena vasokontriksi

b.      Hipovolemik

c.       Trauma jaringan/tulang

Tujuan : gangguan perfusi jaringan dapat diatasi

Kriteria hasil :

o   Akral hangat

o   Tanda-tanda vital dalam batas normal

o   Capilary fill time < 2 “

o   Urin output 1 ml/kgBB/jam

o   Analisa gas darah normal

Intervensi :

a.       Mandiri

  Observasi perubahan yang tiba-tiba (gangguan mental)

  Kaji adanya pucat (akral dingin)

Page 10: gawat darurat

  Observasi tanda-tanda vital

  Kaji kekuatan nadi perifer

  Kaji tanda-tanda dehidrasi

  Observasi intake dan output cairan

  Meninggikan daerah yang cedera kecuali ada kontra indikasi

  Observasi tanda-tanda iskemik ekstremitas tiba-tiba misalnya penurunan suhu, peningkatan

nyeri.

  Lakukan kompres es pada daerah sekitar fraktur pada saat terjadi bengkak.

b.      Kolaborasi

-          Pemeriksaan laboratirum lengkap

-          Pemberian cairan infus sesuai indikasi

-          Pemeriksaan radiology

-          Perekaman elektro kardiogram

-          Pemberian obat-obatan sesuai indikasi

5.      Penurunan curah jantung berhubungan dengan :

a.       Peningkatan afterload, iskemis miocard

b.      Gangguan kontraktilitas miocard

c.       Perubahan struktur organ

Tujuan : sirkulasi miocard dalam batas normal

Kriteria hasil :

-          Nadi perifer teraba dan kuat

-          Herar rate 60 – 100 / menit

-          Suara jantung normal

-          Hasil elektro kardiogram dalam batas normal

-          Tidak ada deviasi trachea

-          Vena jugularis tidak terjadi peningkatan

-          Kulit normal : hangat dan kuning

-          Tingkat kesadaran membaik (cm)

-          JVP 5-10 cmh20

Intervensi :

a.       Mandiri

  Observasi tanda-tanda vital

  Beri posisi yang nyaman

Page 11: gawat darurat

  Auskultasi nadi avikal, kaji frekuensi, irama jantung

  Palpasi nadi perifer

  Kaji adanya pucat atau akral dingin

  Kaji pengisian kapiler

  Observasi intake dan output

b.      Kolaborasi

-          Pemberian O2

-          Pemberian infus sesuai indikasi

-          Pemberian obat-obatan sesuai indikasi

-          Rekam EKG pemeriksaan laboratorium darah

6.      Nyeri berhubungan dengan :

a.       Iskemik jaringan

b.      Sumbatan arteri koronaria

c.       Menurunnya aliran darah miocard

d.      Konsumsi oksigen meningkat

Tujuan : pemenuhan kebutuhan O2 pada miocard terpenuhi

Kriteria hasil :

-          Menurunnya derajat nyeri baik daripada respon verbal maupun pengukuran skala nyeri.

-          Hilangnya indikator fisiologi nyeri : takhikardia (-), takipnoe (-), diaporesis (-), tekanan

darah normal

-          Hilangnya tanda-tanda non verbal karena nyeri : tidak meringis, tidak menangis, mampu

menunjukkan posisi yang nyaman

-          Mampu melakukan pemerintah yang tepat.

Intervensi :

a.       Mandiri

  Kaji karakteristik nyeri dengan PQRST

  Bantu melakukan teknik relaksasi

  Batasi aktivitas

b.      Kolaborasi

-          Pemberian O2

-          Perekaman EKG

-          Pemberian therapi sesuai indikasi

-          IVFD sesuai indikasi

Page 12: gawat darurat

7.      Volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan

-          Pengeluaran yang berlebih

-          Pemasukan cairan yang kurang

-          Perdarahan eksternal maupun internal

-          Peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah

Tujuan : kebutuhan cairan dalam tubuh seimbang

Kriteria hasil :

-          Tanda-tanda vital stabil dan sesuai dengan perkembangan dan usia.

-          Urine output 1 ml/kgBB/jam

-          Nadi perifer teraba besar dan kuat

-          Tingkat kesadaran membaik

-          Warna kulit normal, hangat dan kering (tidak lembab)

-          Nilai hematokrit 30 %/dl. Hemoglobin 12-14 gr/dl atau lebih

Intervensi :

a.       Mandiri

o   Kaji tanda-tanda vital tiap 1 jam

o   Monitor intake dan output cairan

o   Kaji adanya tanda-tanda dehidrasi (haus, akral dingin, kelelahan, nadi cepat)

o   Kaji perubahan turgor kulitr, membran mukosa dan cafilary refill

o   Anjurkan pasien untuk banyak minum 2000-2500 cc per hari

o   Siapkan alat tekanan vena sentral / CVP bila diperlukan

o   Monitor CVP

b.      Kolaborasi

-       Lakukan pemasangan infus line sebesar 2 jalur

-       Berikan cairan sesuai order (RL)

-       Bila terjadi perdarahan hebat berikan cairan koloid dan darah.

-       Pemasangan CVP bila diperlukan

8.      Gangguan perfusi cerebri berhubungan dengan :

a.       Penyempitan pembuluh darah serebral

b.      Peningkatan tekanan vaskuler

Tujuan : gangguan perfusi cerebri dapat diatasi

Kriteria hasil :

-       GCS 14-15

Page 13: gawat darurat

-       Tanda-tanda vital dalam batas normal sesuai dengan perkembangan usia.

-       Pupil : ukuran (N), bereaksi terhadap cahaya.

-       Tanda-tanda gejala tekanan intra cranial (TIK) meningkat tidak ada, tidak didapatkan gejala :

nyeri kepala hebat, muntah proyektil, lethargi, gelisah, perubahan orientasi atau penurunan

kesadaran.

-       AGD dalam batas normal : PaO2 80-100 mmHg, Sat O2 > 95 %, PacO2 35-45 mmHg, pH

7,35-7,45

-       Kemampuan menggerakkan leher baik sesuai dengan aligment

Diposkan oleh Kadek Ardi di 23.06 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Label: Asuhan Keperawatan Reaksi: 

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Play and EnjoyMari jalani dan nikmati hidup ini

Cari Blog Ini

Mengenai Saya

Kadek Ardi Simple.

Lihat profil lengkapku

FacebookArdy Prikitiew

Total Tayangan Laman1791

PengikutApple Google MicrosoftApple Luncurkan iPad Terbaru pada 22 OktoberTempo.coCO , San Fransisco - Waktu peluncuran generasi terbaru iPad semakin jelas, setelah Apple

Page 14: gawat darurat

Buat Lencana Anda

Like y kawan :)Rover brand

Promosikan Halaman Anda Juga Ada kesalahan di dalam gadget ini

Label \m/ (5) Asuhan Keperawatan (2) First Post (3) Games (3) Humor :D (19) info menarik (11) Kesehatan (3) Musik (15)

Arsip Blog ►   2013 (1)

▼   2012 (56) o ►   Desember (2) o ►   Juli (9) o ▼   Juni (15)

mengirimkan undangan bertajuk peluncuran produk, kepada sejumlah media massa. Di undangan tersebut tertera, waktu peluncuran digelar pada 22 Oktober 2013, ...Apple Kurangi Pesanan iPhone 5C Tempo.coCO, California - Apple memangkas pesanan untuk iPhone 5C dari perakit-perakit Taiwan. The Wall Street Journal yang mengutip orang-orang yang tahu tentang informasi itu menulis mungkin pemangkasan dilakukan karena permintaan yang lebih rendah ...Artikel Terkait   » Apple Akan Perbesar Resolusi Layar iPad 6?Liputan6.comLiputan6.com, Rumor seputar produk Apple masih menjadi buah bibir yang cukup menarik di kalangan penggiat teknologi. Misalnya rumor seputar kehadiran iPad 6, padahal tablet iPad 5 saja masih belum diperkenalkan oleh Apple.Angela Ahrendts Dirangkul Apple JPNN.comMenurut laman cnn (15/10), dengan jabatan barunya di Apple, Ahrendts akan memberikan laporan langsung kepada pimpinan puncak Apple, Tim Cook. Sedangkan posisinya di Brubery akan digantikan Christopher Bailey, yang selama enam tahun ...didukung oleh

Page 15: gawat darurat

The Living End Asuhan Keperawatan Pasien

GBS Sejarah EFT Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Kegawat

Darurat Budi - 12345 Budi - Doremi Killing Me Inside - Kamu Masuk Indonesia, BlackBerry

Porsche Dijual Rp 18 J... 3 Fitur Andalan OS Blackberry

10 Avenged sevendfold - Dear

God Rocket Rockers - Hari

Untukmu Musik Chord Superman Is Dead -

Jadilah legenda Sejarah angry Birds

o ►   Mei (9) o ►   Februari (15) o ►   Januari (6)

►   2011 (1)

►   2010 (2)

Ada kesalahan di dalam gadget ini Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.