gangguan kognitif & terapinya.ppt

38
GANGGUAN KOGNITIF GANGGUAN KOGNITIF ZAENAL.S.Kep.Ns ZAENAL.S.Kep.Ns

Upload: kasman-renyaan

Post on 07-Feb-2016

167 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: gangguan kognitif & terapinya.ppt

GANGGUAN KOGNITIFGANGGUAN KOGNITIF

ZAENAL.S.Kep.NsZAENAL.S.Kep.Ns

Page 2: gangguan kognitif & terapinya.ppt

GANGGUAN KOGNITIFGANGGUAN KOGNITIF

Kognitif masalah Kemampuan berfikir dan memberi Kognitif masalah Kemampuan berfikir dan memberi rasional, rasional, termasuk proses mengingat, termasuk proses mengingat, menilaimenilai orientasi , persepsi dan orientasi , persepsi dan memperhatikan memperhatikan (Stuart dan sundceen, 87)(Stuart dan sundceen, 87)Rentang Respon KognitifRentang Respon KognitifRespon AdaptifRespon Adaptif Respon Respon maladaftifmaladaftif

Tegas * Ketidak tegasan periodik * Ketidak Tegas * Ketidak tegasan periodik * Ketidak mampuanmampuan Ingatan utuh * Mudah lupaIngatan utuh * Mudah lupa membuat membuat Orientasi * Kebingungan transien Orientasi * Kebingungan transien keputusan keputusan lengkap lengkap ringan * Kerusakan ringan * Kerusakan PersepsiPersepsi * Kadang Mispersepsi ingatan * Kadang Mispersepsi ingatan dan dan akurat akurat penilaian. penilaian.

Page 3: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Perhatian terfokur * Kadang * Disorientasi Perhatian terfokur * Kadang * Disorientasi

mispersepsi * Mispersepsimispersepsi * Mispersepsi Koheren FikiranKoheren Fikiran * Kadang berfikir serius * Kadang berfikir serius

Mispersepsi tak jelas * Ketidak mampuMispersepsi tak jelas * Ketidak mampu

* Logis * Logis untuk berfokus untuk berfokus

pada perhatianpada perhatian

* Kesulitan* Kesulitan

dengan alasan dengan alasan

logis.logis.

Gangguan Kognitif merupakan respon maladaftif yang Gangguan Kognitif merupakan respon maladaftif yang

ditandai oleh daya ingat terganggu, ditandai oleh daya ingat terganggu,

disonetasi, inkoheren dan sukar disonetasi, inkoheren dan sukar berfikirberfikir

logislogis

Page 4: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Askep Gangguan KognitifAskep Gangguan Kognitif PengkajianPengkajian Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi

* Gangguan fungsi susunan saraf pusat ssp * Gangguan fungsi susunan saraf pusat ssp memerlukanmemerlukan

nutrisi untuk berfungsi, setiap gangguan nutrisi untuk berfungsi, setiap gangguan pengiriman pengiriman

nutrisi mengakibatkan gangguan fungsi ssp.nutrisi mengakibatkan gangguan fungsi ssp.

Mis.: Penyakit infeksi sistemik, gangguan peredaran Mis.: Penyakit infeksi sistemik, gangguan peredaran

darah keracunan zat (Beck, Rawlins & darah keracunan zat (Beck, Rawlins & Willians, 84)Willians, 84)

Juga kekurangan vitamin, mulnutrisi, Juga kekurangan vitamin, mulnutrisi, gangguan gangguan

Jiwa Fungsional.Jiwa Fungsional.

Page 5: gangguan kognitif & terapinya.ppt

PresipitasiPresipitasi* Hipoksia : Anemia Hipoksia* Hipoksia : Anemia Hipoksia

Histotoksik HipoksiaHistotoksik Hipoksia Hipoksemia hipoksiaHipoksemia hipoksia Iskemik hipoksiaIskemik hipoksia

Setiap kejadian di tolak dapat berakibat Setiap kejadian di tolak dapat berakibat gangguan gangguan

kognitif.kognitif.* Gangguan Metabolisme Ke otak* Gangguan Metabolisme Ke otak - Hipertiroidisme- Hipertiroidisme - Hipoglikemi- Hipoglikemi* Racun, Virus, bakteri, Mis. Sifilis* Racun, Virus, bakteri, Mis. Sifilis* Perubahan struktur otak :* Perubahan struktur otak : - Trauma- Trauma

- Tumor- Tumor

Page 6: gangguan kognitif & terapinya.ppt

* Stimulus yang kurang atau berlebihan * Stimulus yang kurang atau berlebihan

mis. Di ICU mis. Di ICU cahaya, suara yang konstan cahaya, suara yang konstan

PerilakuPerilaku

Gangguang fungsi kohnitif umumnya Gangguang fungsi kohnitif umumnya Dx medis Dx medis dengan gangguan mental organik.dengan gangguan mental organik.

Page 7: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Karakteristik Delirium & Karakteristik Delirium & DemansiaDemansia

DelirumDelirum DemensiaDemensia

OnsetOnset Biasanya tiba-tibaBiasanya tiba-tiba Biasanya berlahanBiasanya berlahan

LamaLama Biasanya singkatBiasanya singkat Biasanya lama dan Biasanya lama dan progresif (bulan) progresif (bulan) berubah pada berubah pada tingkat fungsi tingkat fungsi sebelumnya.sebelumnya.

UmurUmur Semua umurSemua umur yang paling banyak yang paling banyak 65 thn.65 thn.

Page 8: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Stressor.Stressor. Racun, Infeksi,Racun, Infeksi, Hipertensi, hipotensi, Hipertensi, hipotensi, alradi, trauma, alradi, trauma, sel otak anemia, sel otak anemia, def. Vit. def. Vit. Tumor Tumor

PerilakuPerilaku Fluktuasi kesadaran, Fluktuasi kesadaran, gelisah agitasi, ilusi, gelisah agitasi, ilusi, halusi- perhatian, halusi- perhatian, disorientasi teratur disorientasi teratur gangguan penilaian gangguan penilaian dan pen gambilan dan pen gambilan keputusan, afek yang keputusan, afek yang labillabil

Daya ingat hilang Daya ingat hilang gangdisorientasi, gangdisorientasi, penilaian, jangka penilaian, jangka waktuwaktu

nasi fikiran tidak nasi fikiran tidak sosial yang tdk sosial yang tdk sesuai, afek sesuai, afek labil,gelisah, agitasi, labil,gelisah, agitasi, menolak peru -menolak peru -

bahan bahan

Page 9: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Tujuan PerawatanTujuan Perawatan Perbaikan gangguan kognitif dengan Perbaikan gangguan kognitif dengan

memfungsikan klien septimal mungkin sesuai memfungsikan klien septimal mungkin sesuai dengan kemampuan klien yang ada karena dengan kemampuan klien yang ada karena tujuan jangka panjang sukar ditetapkan maka tujuan jangka panjang sukar ditetapkan maka umumnya intervensi di arahkan pada tujuan umumnya intervensi di arahkan pada tujuan jangka pendek yaitu penemuan kebutuhan dasar jangka pendek yaitu penemuan kebutuhan dasar klien.klien.

1. memelihara perawatan diri.1. memelihara perawatan diri.

2. Meningkatkan orientasi2. Meningkatkan orientasi

3. Memenuhi kebutuhan tidur3. Memenuhi kebutuhan tidur

4. Memelihara status nitrisi4. Memelihara status nitrisi

5. Mendukung fungsi kognitif yang optimal5. Mendukung fungsi kognitif yang optimal

6. Memelihara pola eliminasi yang optimal.6. Memelihara pola eliminasi yang optimal.

Page 10: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Prinsip Intervensi DemensiaPrinsip Intervensi Demensia1.1. OrientasiOrientasi

- Lingkungan berkaitan dengan waktu, nama - Lingkungan berkaitan dengan waktu, nama ruangan,ruangan,

perabot-perabot.perabot-perabot.2. Komunikasi2. Komunikasi

Topik percakapan sebaiknya dipilih O/K sendiri Topik percakapan sebaiknya dipilih O/K sendiri topik yang tidak diingat topik yang tidak diingat kecemasan kecemasan

3. Penguatan koping3. Penguatan kopingPenguatan yang dahulu Penguatan yang dahulu pada kondisi dimensia pada kondisi dimensia oleh bertambah kuat.oleh bertambah kuat.

4. Kurangi Agitasi4. Kurangi Agitasi* Keluarga akan menjadi agitasi jika didorong * Keluarga akan menjadi agitasi jika didorong untuk untuk

melakukan sesuatu yang tdk. Biasa & tdk. Jelasmelakukan sesuatu yang tdk. Biasa & tdk. Jelas* Penyaluran energi * Penyaluran energi perawatan mandiri perawatan mandiri

Page 11: gangguan kognitif & terapinya.ppt

5. Keluarga dan masyarakat5. Keluarga dan masyarakatPerlu dukungan keluarga dan masyarakatPerlu dukungan keluarga dan masyarakat

6. Prinsip konservatif 6. Prinsip konservatif oleh masyarakat leoines oleh masyarakat leoinesa. Konservasi energi berkaitan dengan perilaku yang a. Konservasi energi berkaitan dengan perilaku yang

menggunakan energi mis: cemas dan depresimenggunakan energi mis: cemas dan depresib. Konservasi integritas struktur b. Konservasi integritas struktur perlindungan/ perlindungan/ kosela-kosela- matan dari ancaman bahaya kecelakaan akibat matan dari ancaman bahaya kecelakaan akibat

gangguan persepsi sensoris gangguan persepsi sensoris c. Konsevasi integritas personal c. Konsevasi integritas personal dengan dengan

memperhatikan pemeliharaan harga diri mis.: dapatmemperhatikan pemeliharaan harga diri mis.: dapat melk perawatan mandiri, hubungan saling percayamelk perawatan mandiri, hubungan saling percaya

d. Konsrvasi sosial fokus pada pemeliharaan hubungand. Konsrvasi sosial fokus pada pemeliharaan hubungan sosial dan orang terdekat.sosial dan orang terdekat.

Page 12: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Faktor PresipitasiFaktor Presipitasi

Setiap kejadian di otak dapat berakibat gangguan Setiap kejadian di otak dapat berakibat gangguan kognitifkognitif

HipoksiaHipoksia Gangguan metabolik, termasuk hipotiroidisme, Gangguan metabolik, termasuk hipotiroidisme,

hipertirodisme, dan penyakit adrenal.hipertirodisme, dan penyakit adrenal. Toksik dan agen infeksiToksik dan agen infeksi Respon yang berlawanan terhadap pengobatanRespon yang berlawanan terhadap pengobatan Perubahan struktur otak, seperti tumor atau Perubahan struktur otak, seperti tumor atau

traumatrauma Devisit atau overload sensory.Devisit atau overload sensory.

Mekanisme KopingMekanisme Koping

* Regresi, Denial, kompensasi.* Regresi, Denial, kompensasi.

Page 13: gangguan kognitif & terapinya.ppt

PerilakuPerilaku

Delirium dan demensia merupakan diagnosa medik Delirium dan demensia merupakan diagnosa medik yang sering di jumpai di Rumah Sakit.yang sering di jumpai di Rumah Sakit.

DeliriumDelirium

Delirium adalah fungsi kognitif yang kacau ditandai Delirium adalah fungsi kognitif yang kacau ditandai dengan kesadaran, berkabut yang dimanifestasikan dengan kesadaran, berkabut yang dimanifestasikan oleh lama konsentrasi yang rendah, persepsi yang oleh lama konsentrasi yang rendah, persepsi yang sala, gangguan fikir (stuart dan sundeen, 1987). sala, gangguan fikir (stuart dan sundeen, 1987). Disebabkan oleh racun, obat oleh alkohol, infeksi, Disebabkan oleh racun, obat oleh alkohol, infeksi, trauma.trauma.

DemensiaDemensia

Gangguan kognitif ditandai oleh hilangnya fungsi Gangguan kognitif ditandai oleh hilangnya fungsi intelektual yang berat o/ ditemukan, disorientasi, intelektual yang berat o/ ditemukan, disorientasi, daya ingat terganggu, gangguan penilain, afek yang daya ingat terganggu, gangguan penilain, afek yang labil disebabkan; trauma (operasi oleh tidak labil disebabkan; trauma (operasi oleh tidak gangguangangguan

Page 14: gangguan kognitif & terapinya.ppt

peredaran darah (arteriosklerosis)peredaran darah (arteriosklerosis)

Prinsip Intervensi DeliriumPrinsip Intervensi Delirium

1.1. FisiologisFisiologis

Prioritas; menjaga keselamatan hidupPrioritas; menjaga keselamatan hidup

* Pemenuhan nutrisi* Pemenuhan nutrisi

* Jika sangat gelisa * Jika sangat gelisa pengikatan sbg pengikatan sbg

* Intervensi paling akhir* Intervensi paling akhir

* Mengorientasikan klien pada situasi lingkungan* Mengorientasikan klien pada situasi lingkungan

* Gangguan tidur * Gangguan tidur * Kolaborasi th/obat tidur * Kolaborasi th/obat tidur

* Temani K menjelang tidur minum * Temani K menjelang tidur minum

susu ingat menggosok punggungsusu ingat menggosok punggung

dan bicara lembutdan bicara lembut

* Penerangan yang akup.* Penerangan yang akup.

Page 15: gangguan kognitif & terapinya.ppt

2. Halusinasi2. Halusinasi

* Lindungi klien dan orang lain dari perilaku * Lindungi klien dan orang lain dari perilaku merusakmerusak

* Ruangan harus aman * Ruangan harus aman K yang panik lari kesana K yang panik lari kesana

kemari t/ tujuan.kemari t/ tujuan.

* Orientasi realitas yang berulang.* Orientasi realitas yang berulang.

3. Komunikasi3. Komunikasi

* Pesan disampaikan dengan jelas, simpel dan * Pesan disampaikan dengan jelas, simpel dan

pemberian alternatif yang terbatas.pemberian alternatif yang terbatas.

4. Pen – Kes.4. Pen – Kes.

Pada saat K mulai bertanya tentang dirinya pada Pada saat K mulai bertanya tentang dirinya pada saat itulah tepat di rencanakan Pen – Kes. saat itulah tepat di rencanakan Pen – Kes.

mis. : perawatan di rumah harus diikuti oleh mis. : perawatan di rumah harus diikuti oleh anggota keluarga lain.anggota keluarga lain.

Page 16: gangguan kognitif & terapinya.ppt

TERAPI KONGNITIFTERAPI KONGNITIF

By : Pschiatric Nursing By : Pschiatric Nursing TeamTeam

Page 17: gangguan kognitif & terapinya.ppt

DefinisiDefinisiTerapi jangka pendek yang teratur,Terapi jangka pendek yang teratur,

Yang memberikan dasar berpikir padaYang memberikan dasar berpikir pada

Klien untuk mengespresikan perasaanKlien untuk mengespresikan perasaan

negatifnya, memahami masalahnyanegatifnya, memahami masalahnya

Serta mampu mengatasi perasaanSerta mampu mengatasi perasaan

negatifnya dan mampu memecahkannegatifnya dan mampu memecahkan

masalah tersebut.masalah tersebut.

Page 18: gangguan kognitif & terapinya.ppt

TujuanTujuanMengubah pikiran dari tidak logis,Mengubah pikiran dari tidak logis,

negatif menjadi objektif, rasional, positifnegatif menjadi objektif, rasional, positif

Meningkatkan aktivitasMeningkatkan aktivitas

Mengurangi perilaku yang tidak diinginkanMengurangi perilaku yang tidak diinginkan

Meningkatkan keterampilan sosialMeningkatkan keterampilan sosial

Page 19: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Keraktersitik klienKeraktersitik klienMenarik diriMenarik diri

Enggan melakukan ADLEnggan melakukan ADL

Defisit perawatan diriDefisit perawatan diri

Harga diri rendahHarga diri rendah

Menyatakan ide bunuh diriMenyatakan ide bunuh diri

Komunikasi koheren, tidak ada flight of ideaKomunikasi koheren, tidak ada flight of idea

Delusi, halusinasi terkontrol; tidak adaDelusi, halusinasi terkontrol; tidak ada

Manik depresi; tidak ada dan tidak mendapat Manik depresi; tidak ada dan tidak mendapat terapi ECTterapi ECT

Page 20: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Masalah Keperawatan.Masalah Keperawatan.Risiko bunuh diriRisiko bunuh diri

Isolasi sosialIsolasi sosial

Harga diri rendahHarga diri rendah

Defisit perawatan diriDefisit perawatan diri

Page 21: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Tujuan KeperawatanTujuan KeperawatanMasalahMasalah TujuanTujuanRisiko bunuh diriRisiko bunuh diri * Ide bunuh diri * Ide bunuh diri

hilanghilang

Isolasi sosialIsolasi sosial * Meningkatkan* Meningkatkan hubungan sosiahubungan sosia

Harga diri rendahHarga diri rendah * Meningkatkan * Meningkatkan harga diriharga diri

Defisit perawatan diriDefisit perawatan diri* Meningkatkan* Meningkatkan

kemampuan kemampuan merawatmerawat

diri.diri.

Page 22: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Tehnik Kontrol MoodTehnik Kontrol MoodTiga kolomTiga kolom

Pikiran otomatisPikiran otomatis

Distorsi kognitifDistorsi kognitif

Tanggapan rasionalTanggapan rasional

Panah vertikalPanah vertikal

Page 23: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Pelaksanaan Terapi KognitifPelaksanaan Terapi KognitifSesiSesi TujuanTujuan

II Ungkapan pikiran otomatisUngkapan pikiran otomatis

IIII AlasanAlasan

IIIIII TanggapanTanggapan

IVIV MenuliskanMenuliskan

VV Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah

VIVI Manfaat tanggapanManfaat tanggapan

VIIVII Ungkap hasilUngkap hasil

VIIIVIII Catatan harianCatatan harian

IXIX Support SystemSupport System

Page 24: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Rencana IntervensiRencana IntervensiSesi ISesi I

- Jelaskan tujuan terapi kognitif- Jelaskan tujuan terapi kognitif

- Identifikasi masalah: “what”, “where”,- Identifikasi masalah: “what”, “where”,

“ “when”, “who”.when”, “who”.

- Diskusikan sumber masalah- Diskusikan sumber masalah

- Diskusikan pikiran dan perasaan- Diskusikan pikiran dan perasaan

- Catat pikiran otomatis, klasifikasikan- Catat pikiran otomatis, klasifikasikan

dalam distorsi kognitifdalam distorsi kognitif

Page 25: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Rencana intervensiRencana intervensiSesi IISesi II

- Review ulang- Review ulang

- Diskusikan pikiran otomatis- Diskusikan pikiran otomatis

- Tanya penyebab- Tanya penyebab

- Beri respon- Beri respon

- Tanyakan tindakan klien- Tanyakan tindakan klien

- Anjurkan menulis perasaan- Anjurkan menulis perasaan

- RTL : hasil tulisan klien akan dibahas- RTL : hasil tulisan klien akan dibahas

Page 26: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Rencana IntervensiRencana IntervensiSesi IIISesi III

-Diskusikan hasil tulisan-Diskusikan hasil tulisan

- Dorong untuk beri pendapat- Dorong untuk beri pendapat

- Beri Umpan balik- Beri Umpan balik

- Dorong untuk ungkap keinginan- Dorong untuk ungkap keinginan

- Beri persepsi perawat terhadap keinginan- Beri persepsi perawat terhadap keinginan

- Beri reinforcement posisif- Beri reinforcement posisif

- Jelaskan metoda tiga kolom- Jelaskan metoda tiga kolom

- Diskusikan cara menggunakan metoda tiga - Diskusikan cara menggunakan metoda tiga kolomkolom

- Anjurkan menuliskan pikiran otomatis dan cara - Anjurkan menuliskan pikiran otomatis dan cara penyelesaiannyapenyelesaiannya

Page 27: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Rencana IntervensiRencana IntervensiSesi IVSesi IV

-Tanya perasaan saat menulis buku harian-Tanya perasaan saat menulis buku harian

- Dorong untuk mengomentari tulisan- Dorong untuk mengomentari tulisan

- Beri respon dan umpan balik- Beri respon dan umpan balik

- Anjurkan untuk lakukan- Anjurkan untuk lakukan

- RTL : hasil tulisan akan didiskusikan - RTL : hasil tulisan akan didiskusikan

Page 28: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Rencana IntervensiRencana IntervensiSesi VSesi V

- Diskusikan kembali prinsip terapi 3 kolom- Diskusikan kembali prinsip terapi 3 kolom

- Tanyakan stresor / masalah baru dan respon - Tanyakan stresor / masalah baru dan respon penyelesaianpenyelesaian

- Tanyakan kemampuan menaggapi pikiran - Tanyakan kemampuan menaggapi pikiran otomatis negatifotomatis negatif

- Beri reinforcement positif- Beri reinforcement positif

- Anjurkan tulis pikiran otomatis dan tanggapan - Anjurkan tulis pikiran otomatis dan tanggapan rasional saat menghadapi masalahrasional saat menghadapi masalah

Page 29: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Rencana IntervensiRencana IntervensiSesi VISesi VI

- Diskusikan perasaan setelah menggunakan - Diskusikan perasaan setelah menggunakan

tanggapan rasionaltanggapan rasional

- Beri umpan balik- Beri umpan balik

- Diskusikan manfaat tanggapan rasional- Diskusikan manfaat tanggapan rasional

- Tanyakan apakah dapat menyelesaiakan masalah- Tanyakan apakah dapat menyelesaiakan masalah

- Tanyakan hambatan yang dialami- Tanyakan hambatan yang dialami

- Beri persepsi perawat- Beri persepsi perawat

- Diskusikan cara mengatasi hambatan- Diskusikan cara mengatasi hambatan

- Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan- Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan

- Beri reinforcement positif- Beri reinforcement positif

Page 30: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Rencana IntervensiRencana IntervensiSesi VIIISesi VIII

- Tanya apakah selalu mengisi buku harian- Tanya apakah selalu mengisi buku harian

- Beri reinforcement positif- Beri reinforcement positif

- Diskusikan manfaat buku harian- Diskusikan manfaat buku harian

- Anjurkan membuka buku harian bila - Anjurkan membuka buku harian bila

menghadapi masalah yang samamenghadapi masalah yang sama

- Tanyakan kesulitan dan diskusikan cara - Tanyakan kesulitan dan diskusikan cara

penggunaan yang efektifpenggunaan yang efektif

Page 31: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Distorsi kognitifDistorsi kognitif1.1. Pemikiran Pemikiran “SEGALANYA ATAU TIDAK SAMA SEKALI”“SEGALANYA ATAU TIDAK SAMA SEKALI”

Melihat segala sesuatu dalam kategori hitam atau putih.Melihat segala sesuatu dalam kategori hitam atau putih.Contoh: Jika prestasi anda kurang dari sempurna, maka anda Contoh: Jika prestasi anda kurang dari sempurna, maka anda

memandang diri sebagi seorang yang gagal total. memandang diri sebagi seorang yang gagal total. 2. Over-generalisasi2. Over-generalisasi

Memandang suatu peristiwa yang negatif sebagai sebuah pola Memandang suatu peristiwa yang negatif sebagai sebuah pola kekalahan tanpa akhir.kekalahan tanpa akhir.Contoh: Seorang murid yang gagal dalam ujian berpikir “saya Contoh: Seorang murid yang gagal dalam ujian berpikir “saya tidaktidak

akan pernah lulus ujian lainnyaa dalam semester ini danakan pernah lulus ujian lainnyaa dalam semester ini dan saya akan keluar dari sekolah ini”saya akan keluar dari sekolah ini”3. Personalisasi3. Personalisasi

Memandang diri sebagai penyebab suatu peristiwa eksternal yang Memandang diri sebagai penyebab suatu peristiwa eksternal yang negatif yang kenyataannya tidaklah demikian.negatif yang kenyataannya tidaklah demikian.Contoh: “Direktur saya mengatakan bahwa produktivitas Contoh: “Direktur saya mengatakan bahwa produktivitas perusahaan kami perusahaan kami

menurun. Tapi saya tahu ia sebenarnya sedang menurun. Tapi saya tahu ia sebenarnya sedang membicarakanmembicarakan

saya”.saya”.

Page 32: gangguan kognitif & terapinya.ppt

4. Berpikir dikotomi.4. Berpikir dikotomi.

Berpikir dengan ekstrim bahwa semua hal adalah semua baik atau Berpikir dengan ekstrim bahwa semua hal adalah semua baik atau semuanya buruk.semuanya buruk.

Contoh: Jika suami saya meninggalkan saya, saya mungkin akan Contoh: Jika suami saya meninggalkan saya, saya mungkin akan matimati

5. Pembencanaan5. Pembencanaan

Berpikir yang terburuk tentang orang atau kejadian.Berpikir yang terburuk tentang orang atau kejadian.

Contoh; “Saya lebih baik tidak mengajukan diri untuk promosi di Contoh; “Saya lebih baik tidak mengajukan diri untuk promosi di tempattempat

pekerjaan karena saya tidak akan mendapatkannya dan pekerjaan karena saya tidak akan mendapatkannya dan sayasaya

merasa diri saya sangat buruk”merasa diri saya sangat buruk”

6. Membuat abstrak yang selektif6. Membuat abstrak yang selektif

Memfokuskan pada detail tapi pada informasi yang relevan.Memfokuskan pada detail tapi pada informasi yang relevan.

Contoh: “Seorang istri percaya bahwa suaminya tidak mencintainya Contoh: “Seorang istri percaya bahwa suaminya tidak mencintainya karena karena

ia pulang kerja larut malam, tetapi sang istri menolakia pulang kerja larut malam, tetapi sang istri menolak

Page 33: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Perhatian yang diberikan oleh suami, hadiah yang Perhatian yang diberikan oleh suami, hadiah yang dibawanya dan acara khusus yang mereka rencanakan dibawanya dan acara khusus yang mereka rencanakan bersama.bersama.

6. Kesimpulan yang tidak beralasan6. Kesimpulan yang tidak beralasan

Menarik kesimpulan negatif tanpa bukti yang mendukungMenarik kesimpulan negatif tanpa bukti yang mendukung

Contoh: Seorang wanita muda menyimpulkan ‘teman saya Contoh: Seorang wanita muda menyimpulkan ‘teman saya tidak tidak

suka kepada saya karena saya tidak mengirimkan suka kepada saya karena saya tidak mengirimkan kartukartu

ulang tahun untuknya.ulang tahun untuknya.

7. Membaca pikiran7. Membaca pikiran

Percaya bahwa seseorang tahu pikiran orang lain tanpa Percaya bahwa seseorang tahu pikiran orang lain tanpa memvalidasinya terlebih dahulu.memvalidasinya terlebih dahulu.

Contoh: “mereka mungkin berpikir saya gendut dan malas”Contoh: “mereka mungkin berpikir saya gendut dan malas”

Page 34: gangguan kognitif & terapinya.ppt

8. Membesar-besarkan atau mengecillkan8. Membesar-besarkan atau mengecillkan

Melebih-lebihkan suatu hal atau mengecilkan suatu hal Melebih-lebihkan suatu hal atau mengecilkan suatu hal secara tidak tepat.secara tidak tepat.

Contoh. Saya telah menghanguskan makan malam, itu Contoh. Saya telah menghanguskan makan malam, itu

menunjukkan betapa tidak mempunya saya.menunjukkan betapa tidak mempunya saya.

9. Perfeksionis9. Perfeksionis

Merasa tubuh untuk melakukan segala sesuatu secara Merasa tubuh untuk melakukan segala sesuatu secara sempurna agar merasa dirinya baiksempurna agar merasa dirinya baik

Contoh: "Saya akan menjadi seorang yang gagal apabila Contoh: "Saya akan menjadi seorang yang gagal apabila saya tidaksaya tidak

mendapat nilai A pada semua ujian saya”mendapat nilai A pada semua ujian saya”

10.Eksternalisasi harga diri10.Eksternalisasi harga diri

Mengukur nilai seseorang berdasarkan pendapat orang lain.Mengukur nilai seseorang berdasarkan pendapat orang lain.

Contoh. “Saya harus selalu kelihatan cantik kalau tidak Contoh. “Saya harus selalu kelihatan cantik kalau tidak teman-teman-

teman saya tidak akan mau berada di dekat teman saya tidak akan mau berada di dekat saya”.saya”.

Page 35: gangguan kognitif & terapinya.ppt

11. Filter mental.11. Filter mental.Menemukan hal kecil yang negatif dan terus memikirkannya Menemukan hal kecil yang negatif dan terus memikirkannya sehingga pandangan tentang realita menjadi gelap.sehingga pandangan tentang realita menjadi gelap.

12. Mendiskusikan hal positif12. Mendiskusikan hal positifMenolak pengalaman-pengalaman positif dengan bersikeras Menolak pengalaman-pengalaman positif dengan bersikeras bahwa semua itu “bukan apa-apa”.bahwa semua itu “bukan apa-apa”.

13. Penalaran emosional13. Penalaran emosionalMenganggap emosi-emosi yang negatif mencerminkan Menganggap emosi-emosi yang negatif mencerminkan realita yang sebenarnya.realita yang sebenarnya.Contoh: “Saya merasa begitu, maka pastilah begitu.Contoh: “Saya merasa begitu, maka pastilah begitu.

14. Memberi cap dan salah memberi cap.14. Memberi cap dan salah memberi cap.Bentuk ekstrim dari over-generalisasi,memberi cap yang Bentuk ekstrim dari over-generalisasi,memberi cap yang negatif kepada diri sendiri.negatif kepada diri sendiri.Contoh: “Saya memang seorang yang sial”’ Saya memang Contoh: “Saya memang seorang yang sial”’ Saya memang seorangseorang

yang bodoh.yang bodoh.

Page 36: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Contoh Metode dengan tehnik tiga kolomContoh Metode dengan tehnik tiga kolom

Pikiran Otomatis Distorsi Kognitif Tanggapan Rasional

(Kritik diri).1.Saya tidak pernah benar

2. Saya selalu terlambat

Over ”generalisasi”

2. Over-generalisasi

(Tanggapan Rasional)1.Omong kosong! saya

juga melakukan banyak hal yang baik.

2.Saya tidak selalu terlambat. Coba saja ingat saat-saat saya datang tepat pada waktunya. Meskipun saya kini terlambat lebih sering dari pada biasanya tetapi saya akan mengatasi masalah ini serta mencari cara untuk dapat lebih menepati waktu.

Page 37: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Seseorang mungkin Seseorang mungkin akan kecewa akan kecewa karena saya karena saya terlambat, namun terlambat, namun itu bukan berarti itu bukan berarti kiamat. Mungkin kiamat. Mungkin pertemuan juga pertemuan juga tidak mulai pada tidak mulai pada waktunya.waktunya.

Page 38: gangguan kognitif & terapinya.ppt

Psychiatric Nursing TeamPsychiatric Nursing Team

Nursing Programme StudyNursing Programme StudyMedical FacultyMedical Faculty

Hasanuddin UniversityHasanuddin UniversityMakassarMakassar

20052005