gangguan bentuk tulang belakang.pptx

38
GANGGUAN BENTUK TULANG BELAKANG GANGGUAN BENTUK TULANG BELAKANG (LORDOSIS, KIFOSIS, &SKOLIOSIS) (LORDOSIS, KIFOSIS, &SKOLIOSIS) KELOMPOK IV

Upload: ratih

Post on 10-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

muskuloskeletal

TRANSCRIPT

  • GANGGUAN BENTUK TULANG BELAKANG (LORDOSIS, KIFOSIS, &SKOLIOSIS) KELOMPOK IV

  • Anatomi spine

  • lordosis

  • Pengertian lordosisLordosis adalah penyakit kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan punggung penderita terlalu melengkung masuk pada daerah pinggang. Lordosis disebabkan oleh sikap tubuh yang buruk, pembentukan tulang punggung yang kurang sempurna sejak lahir, dan beberapa faktor lainnya.Penderita lordosis umumnya akan merasakan sakit pada bagian punggung, kaki, serta perubahan di dalam usus dan kandung kemih. Lordosis adalah lengkung anterior yang berlebihan pada area lumbal ((Sloane,2004), (Middleditch, 2005))

  • etiologiAchondroplasia adalah gangguan di mana tulang tidak tumbuh secara normal, mengakibatkan perawakan pendek.Spondylolisthesis sebuah kondisi di mana tulang, biasanya di punggung bawah, slip ke depan.Osteoporosis, suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan dapat dengan mudah rusak (fraktur kompresi).Obesitas, atau kelebihan berat badanKyphosis, sebuah kondisi yang ditandai oleh punggung atas normal bulat (Webmd, 2014)

  • Faktor ResikoJenis kelaminLordosis lebih sering terjadi pada perempuan, terutama saat dalam masa kehamilan. Pada saat hamil, tubuh perempuan akan menghasilkan lebih banyak hormon relaksin untuk meregangkan otot dan sendi daerah pinggul sehingga tulang punggung akan cenderung lebih melengkung ke depan mengikuti beban dari janin.Posisi tubuhJika berdiri dalam waktu yang sangat panjang, maka akan terjadi pergeseran pada tulang belakang bagian pinggang. Lordosis akan lebih terlihat pada mereka yang memiliki otot pada bagian pinggang lemah.Alas KakiAlas kaki dengan hak tinggi akan meningkatkan resiko lordosis. Hak tinggi menyebabkan pusat gravitasi tubuh berpindah ke depan dan peningkatan kelengkungan tulang punggung (Middleditch,2005).

  • *

  • *

  • Mengukur derajat*

  • Patofisiologi Kelainan bentuk tulang punggung yang disebut lordosis ini berawal dari adanya syaraf yang lemah atau bahkan lumpuh yang menarik ruas-ruas tulang belakang. Tarikan ini berfungsi untuk menjaga ruas tulang belakang berada pada garis yang normal yang bentuknya seperti penggaris atau lurus. Tetapi karena suatu hal, diantaranya kebiasaan duduk yang terlalu mendongak/tegak berlebihan, dan adanya beban yang terlalu banyak pada bagian abdomen, sering terjadi pada wanita hamil sehingga membuat sebagian syaraf yang bekerja menjadi lemah. Bila ini terus berulang menjadi kebiasaan, maka syaraf itu bahkan akan mati. Ini berakibat pada gagalnya segmentasi posterior dari tulang vertebra sedangkan proses segmentasi bagian anterior tulang vertebra tidak terganggu. Sehingga terdapat lengkungan yang berlebihan pada vertebra [Kneale & Davis, 2011].

  • woc

  • Manifestasi KlinikNyeri pada area punggungPostur tubuh: punggung tampak menonjol ke belakang. Terdapat lengkungan bermakna antara punggung dan bokong.Pada kasus ringan tidak terdapat tanda, gejala dan keluhan

  • Pemeriksaan Pemeriksaan fisik dengan Uji Adams Forward Bend dilakukan dengan meminta pasien membungkuk kedepan dengan lengan ekstensi dan lutut lurus (Setiap peningkatan atau penurunan lordosis dan kifosis normal dilihat dari samping).Spine X-Ray, MRI, atau CT-Scan yang bertujuan untuk mengukur dan menilai derajad lengkungan tulang belakang dan sudutnya. Pemeriksaan penunjang juga diindikasikan untuk mengetahui kondisi dari spine, apakah terdapat penyakit kongenital lainya (pada lordosis kongenital).

  • Kifosis

  • Pengertian KifosisKifosis adalah penyimpangan postur dalam bidang sagital yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu terjadi secara kongenital, faktor sikap tubuh yang salah pada saat bekerja dan berolahraga, serta akibat dari kesalahan tubuh saat beraktifitas seperti duduk, berdiri dengan tubuh membungkuk dalam waktu lama dan statis. Pemakaian tas ransel beban berat dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan tubuh condong ke depan atau kifosis [Macagno & O'Brien, 2006].

  • Etiologi kifosisPenyebab menurut [Macagno & O'Brien, 2006] :Osteoporosis Degenerative arthritis of the spine Ankylosing spondylitis Connective tissue disorders Tuberkulosis dan infeksi tulang belakang lain, yang dapat mengakibatkan kerusakan sendi Kanker atau tumor jinak yang menimpa pada tulang belakang dan memaksa tulang keluar dari posisi Spina bifida Kondisi yang menyebabkan paralisis, seperti cerebral palsy, polio, dan kaku tulang tulang belaka

  • WOC

  • Manifetasi klinikSecara umum kifosis menimbulkan beberapa gejala, salah satunya adalah:Postur bungkuk Nyeri punggung ringan Kekakuan atau nyeri spinal Kelelahan Pada kasus ringan, kifosis mungkin tidak menunjukkan tanda atau gejala nyata.

  • Jenis KifosisKifosis Kongenital Dalam beberapa bayi, tulang belakang tidak berkembang dengan baik saat janin masih dalam kandungan.Kifosis postural Kifosis postural adalah jenis yang paling umum dari Kifosis. Kifosis postural sering dikaitkan dengan posisi membungkuk dan jarang menyebabkan nyeri. Kifosis postural biasanya menjadi terlihat selama masa remajaKifosis Scheuermanns Pertama kali dideskripsikan oleh ahli radiologi Denmark. Sering terlihat jelas selama masa remaja. Memiliki kelainan signifikan lebih parah dibanding dengan kifosis .Mempengaruhi bagian torakal (dada) tulang belakang dengan peningkatan lengkung lebih dari 400 tanpa nyeri. Di bagian bawah (lumbal) dengan baji 50 pada masing-masing vertebra. Jika rasa sakit hadir, biasanya dirasakan di puncak kurva. Berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan rasa sakit pada penderita ini

  • Penatalaksanaan Tergantung pada penyebab, kondisi, tanda, dan gejala yang muncul. Salah satu pilihan pengobatan adalah dengan latihan untuk memperkuat otot punggung contohnya berenang dg menggunakan gaya punggung dan kupu-kupu. Untuk kondisi kifosis yang cukup parah maka dapat juga dikoreksi dengan operasiKifosis kongenital saat penderita masih balita Terapi osteoporosis diperlukan untuk mencegah terjadinya fraktur di kemudian hari pada kasus kifosis yang disebabkan oleh osteoporosis Pembedahan sebaiknya dilakukan seawal mungkin untuk membantu mencegah kondisi kifosis bertambah parah. Terapi osteoporosis untuk mencegah terjadinya fraktur di kemudian hari pada kasus kifosis yang disebabkan oleh osteoporosis

  • Scoliosis

  • Pengertian Scoliosis adalah suatu kelainan yang menyebabkan suatu lekukan yang abnormal dari spine (tulang belakang). Spine mempunyai lekukan-lekukan yang normal ketika dilihat dari samping, namun ia harus nampak lurus ketika dilihat dari depan [Anderson, 2007]

  • Etiologi Penyebab umum dari skoliosis:Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu.Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut : Cerebral palsy, Distrofi otot, Polio, Osteoporosis juvenile.Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.

  • Manifestasi klinisDerajat pembengkokan biasanya diukur dengan cara Cobb dan disebut sudut Cobb. Dari besarnya sudut skoliosis dapat dibagi menjadi [Suratun et all, 2008]:Skoliosis ringan : sudut Cobb kurang 20 derajatSkoliosis sedang : sudut Cobb antara 20 40 derajatSkoliosis berat : sudut Cobb lebih dari sama dengan 40 derajat.Pada skoliosis derajat berat (lebih dari 40 derajat), hanya dapat diluruskan melalui operasi. Gejala yang ditimbulkan berupa:Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah sampingBahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginyaNyeri punggungKelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lamaSkoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60 ) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.

  • WOC*

  • Pemeriksaan Pem. Fisik Adams Forward Bend Rontgen tulang belakang.Foto AP dan lateral ada posisi berdiri : foto ini bertujuan untuk menentukan derajat pembengkokan skoliosis.Foto AP telungkupFoto force bending R and L : foto ini bertujuan untuk menentukan derajat pembengkokan setelah dilakukan bending.Foto pelvik AP. Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis, kekakuan pada leher, atau sakit kepala.Pengukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang).MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen).

  • Komplikasi Walaupun skoliosis derajad ringan tidak mendatangkan rasa sakit, penderita perlu dirawat seawal mungkin. Tanpa perawatan, tulang belakang menjadi semakin bengkok dan menimbulkan berbagai komplikasi seperti :Kerusakan paru-paru dan jantung.Terjadi jika tulang belakang membengkok melebihi 60 derajat. Tulang rusuk akan menekan paru-paru dan jantung, menyebabkan penderita sukar bernafas dan cepat capai. Justru, jantung juga akan mengalami kesukaran memompa darah. Dalam keadaan ini, penderita lebih mudah mengalami penyakit paru-paru dan pneumonia.Sakit tulang belakang.Semua penderita, baik dewasa atau kanak-kanak, berisiko tinggi mengalami masalah sakit tulang belakang kronik. Jika tidak dirawat, penderita mungkin akan menghidap masalah sakit sendi. Tulang belakang juga mengalami lebih banyak masalah apabila penderita berumur 50 atau 60 tahun.

  • *

  • Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian Identitas Klien: Meliputi Nama, umur, agama, pekerjaan, dsb.Riwayat Penyakit Sekarang: Bagaimana kronologisnya pasien bisa masuk ke RS?Riwayat Penyakit Dahulu: Apakah Pasien pernah masuk RS dalam beberapa waktu terakhir? Dengan diagnosa apa? Apa pernah menderita sakit yang sama seperti sekarang? Keluhan Utama: Apa yang paling dikeluhkan oleh pasien terkait tubuhnya saat ini? Riwayat Kesehatan Keluarga

  • Pemeriksaan Uji Adams Forward Bend dilakukan dengan meminta pasien membungkuk kedepan dengan lengan ekstensi dan lutut lurus. (Jika dilihat dari depan ata belakang, batang tubuh akan menunjukan ketidaksimetrisan, sedangkan setiap peningkatan atau penurunan lordosis dan kifosis normal dilihat dari samping).Temuan fisik lanjutan bergantung pada area perubahan struktur spinal dan derajad lengkung spinal yang terkena.Pemeriksaan Persistem:Breath : pada skoliosis tingkat berat bisa disertai dengan sesak nafasBlood : cepat capai, atau lemas (mild-sever curve >600)Brain : Nyeri pada punggung intermiten(mild-severe curve)Bowel : -Blader : -Bone : Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping; Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya; terjadi peningkatan ruang diantara siku dan batang tubuh akibat deviasi torakal atau lumbal; penonjolan salah satu pinggul atau payudara dapat terlihat; pelvis juga dapat terlihat dongak.

  • Uji Adams Forward Bend

  • Diagnosa keperawatanGangguan Citra Tubuh berhubungan dengan postur tubuh yang miring kelateralNyeri berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateralGangguan mobilitas fisik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbangKetidak efektifan Pola Nafas berhubungan dengan penekanan paru-paru

  • Intervensi Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan postur tubuh yang miring kelateralTujuan: meningkatkan citra tubuh Intervensi keperawatan:Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan masalahnyaBeri lingkungan yang mendukungBantu pasien untuk mengidentifikasi gaya koping yang positifBeri harapan yang realistik dan buat sasaran jangka pendek untuk memudahkan pencapaianBeri penghargaan untuk tugas yang dilakukanBeri dorongan untuk melakukan komunikasi dengan orang terdekat dan memerlukan sosialisasi dengan keluarga serta temanBeri dorongan untuk merawat diri sesuai toleransi

  • Nyeri berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateral Tujuan: nyeri berkurang atau hilang Intervensi keperawatan:1) Kaji tipe, intensitas, dan lokasi nyeri2) Atur posisi yang dapat meningkatkan rasa nyaman3) Pertahankan lingkungan yang tenang untuk meningkatkan kenyamanan4) Ajarkan relaksasi dan teknik distraksi untuk mengalihkan perhatian, sehinggamengurangi nyeri5) Anjurkan latihan postural secara rutin untuk memperbaiki posisi tubuh6) Ajarkan dan anjurkan pemakaian brace untuk mengurangi nyeri saat aktivitas7) Kolaborasi dalam pemberian analgetik untuk meredakan nyeri*

  • 3) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang Tujuan: meningkatkan mobilitas fisik Intervensi keperawatan:1) Kaji tingkat mobilitas fisik2) Tingkatkan aktivitas jika nyeri berkurang3) Bantu dan ajarkan latihan rentang gerak sendi aktif4) Libatkan keluarga dalam melakukan perawatan diri5) Tingkatkan kembali ke aktivitas normal*

  • 4) Ketidak efektifan Pola Nafas berhubungan dengan penekanan paruparu Tujuan: meningkatkan mobilitas fisik Intervensi keperawatan:1) Kaji status pernapasan setiap 4 jam2) Bantu dan ajarkan pasien melakukan napas dalam setiap 1 jam3) Atur posisi tidur semi fowler untuk meningkatkan ekspansi paru4) Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi napas setiap 2 jam5) Pantau tanda vital setiap 4 jam*

  • Matur Nuhun